PROSIDING - repository.ugm.ac.id Seminar Nasional Peternakan...Pengaruh Penggunaan Daun Cengkeh...

14
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PROGRAM STUDI PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET PETERNAKAN TROPIS BERKELANJUTAN 3 “Peningkatan Produktivitas Ternak Tropis Terpadu Berkelanjutan di Era Revolusi Industri 4.0" Surakarta, 13 November 2019

Transcript of PROSIDING - repository.ugm.ac.id Seminar Nasional Peternakan...Pengaruh Penggunaan Daun Cengkeh...

PROSIDINGSEMINAR NASIONALPROGRAM STUDI PETERNAKAN

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

PETERNAKAN TROPIS BERKELANJUTAN 3

“Peningkatan Produktivitas Ternak Tropis Terpadu

Berkelanjutan di Era Revolusi Industri 4.0"

Surakarta, 13 November 2019

Prosiding Seminar Nasional Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian

Universitas Sebelas Maret

“Peningkatan Produktivitas Ternak Tropis Terpadu Berkelanjutan di Era Revolusi Industri 4.0”

Surakarta, 13 November 2019

Penerbit: Program Studi Peternakan

Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret

Alamat Penerbit: Jalan Ir. Sutami No. 36A, Surakarta, Jawa Tengah

57126

Tel /Fax +62271-637457 e-mail: [email protected]

Prosiding Seminar Nasional Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret “Peningkatan Produktivitas Ternak Tropis Terpadu Berkelanjutan di Era Revolusi Industri 4.0” Surakarta, 13 November 2019 ISBN: 978-602-50128-7-7 Panitia Pelaksana: Ketua : Dr. Ahmad Pramono, S.Pt., M.P. Sekretaris : Ayu Intan Sari, S.Pt., M.Sc. Aqni Hanifa, S.Pt., M.Si. Indhira Oktariana E.P., A.Md. Bendahara : drh. Endang Tri Rahayu, M.P. Shanti Emawati, S.Pt., M.P. Kesekretariatan : Yuli Yanti, S.Pt., M.Si.,Ph.D. Nuzul Widyas, S.Pt., M.Sc. Ari Kusuma Wati, S.Pt., M.Sc. drh. Wari Pawestri, M.Sc. Acara : Ir. Lilik Retna Kartikasari, M.P., M.Agr.Sc., Ph.D. Dr. agr. Muh. Cahyadi, S.Pt., M.Biotech. Ratih Dewanti, S.Pt., M.Sc. drh. Dian Meididewi Nuraini, M.Anim.Sc. Komite Ilmiah : Dr. Ir. Joko Riyanto, M.P. Dr. sc.agr. Ir. Adi Ratriyanto, S.Pt., M.P., IPM Dr. Ir. Adi Magna Patriadi N, S.Pt., M.P., IPM Prof. Dr. Ir. Sudibya, M.S. Steering Comitte (Pengarah) Sutrisno Hadi Purnomo, S.Pt., M.Si., Ph.D. Dr. Ahmad Pramono, S.Pt., M.P. Reviewer: Dr. Adi Magna Patriadi Nuhriawangsa, S.Pt., M.P. IPM. Dr. Sc. Agr. Ir. Adi Ratriyanto, S.Pt., M.P., IPM. Dr. Ir. Joko Riyanto, M.P. Dr. Agr. Ir. Sigit Prastowo, S.Pt., M.Si., IPM. Shanti Emawati, S.Pt., M.P. Editor: Yuli Yanti, S.Pt., M.Si., Ph.D. Ari Kusumawati, S.Pt. M.Sc. Nuzul Widyas, S.Pt., M.Sc. drh. Wari Pawestri, M.Sc.

Desain Sampul dan Tata Letak: Rohmad Setiaji M. Rohadi Luthfi Adya Pradista Penerbit: Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Alamat Penerbit: Jalan Ir. Sutami No. 36A, Surakarta, Jawa Tengah 57126 Tel /Fax +62271-637457 e-mail : [email protected] Cetakan pertama, Desember 2019 Hak cipta dilindungi undang-undang dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara apapun tanpa ijin tertulis dari penerbit. Isi naskah dalam prosiding ini menjadi tanggung jawab masing-masing penulis dan tidak ada campur tangan dari tim editor.

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan YME atas telah selesainya tahap editing, penyusunan dan

penerbitan prosiding Seminar Nasional bertema “Peningkatan produktivitas ternak tropis

terpadu berkelanjutan di Era Revolusi Industri 4.0”. Prosiding ini merupakan rangkaian dari

terselenggaranya Seminar Nasional Peternakan Berkelanjutan oleh Program Studi Peternakan,

Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, pada tanggal 13 November 2019.

Seminar ini bertujuan untuk memperoleh informasi hasil penelitian dan hasil pengabdian pada

masyarakat guna mendukung pembangunan dan kemajuan peternakan di Indonesia. Hasil dari

seminar ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk menjalin komunikasi ilmiah antar

akademisi, peneliti dan praktisi. Melalui seminar ini juga diharapkan dapat menjadi sarana

penyebarluasan informasi dan ajang komunikasi keilmuan dan teknologi hasil penelitian dan

pengabdian.

Pada kesempatan ini tim penyusun tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu terselenggaranya kegiatan seminar nasional dan penyusunan

prosising ini. Sekiranya ada kekurangan atau hal-hal yang kurang berkenan baik pada saat

pelaksanaaan seminar maupun penyusunan prosiding, tim mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Surakarta, Desember 2019

Tim Editor

DAFTAR ISI

halaman KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

1. Agen Curing Alami Pengganti Natrium Nitrit (NaNO2) pada Olahan Daging Sapi (Dendeng) ........................................................................................................... 1

2. Pengaruh Pemberian Pakan Komplit Fermentasi Berbasis Limbah Kelapa Sawit terhadap Komposisi Susu Kambing Perah Peranakan Ettawa ............. 11

3. Pengaruh Pakan tanpa Antibiotic Growth Promotor terhadap Fungsi Ginjal Ayam Broiler di Jawa Tengah Bagian Selatan .................................................... 14

4. Fungsi Hati Ayam Broiler dengan Pakan tanpa Antibiotik Growth Promotor . 19

5. Pengaruh Penggunaan Daun Cengkeh (Zhiigium aromaticum) dan Kemiri (Aleurites moluccana) dalam Ransum terhadap Profil Darah Ayam Petelur Fase Layer .................................................................................................................. 23

6. Strategi Pengembangan Usaha Rumah Makan Bebek Sinjay di Kabupaten Bangkalan ................................................................................................................... 30

7. Pengaruh Asal Daging Sapi yang Berbeda tanpa Bahan Pengenyal terhadap Kualitas Fisik dan Kadar Air Bakso ...................................................................... 34

8. Analisis Usahatani Integrasi Tanaman dan Ternak Kambing Pada Bioindustri di Kabupaten Bireun Propinsi Aceh.................................................. 37

9. Alasan Pemilihan Daging Sapi Lokal (Sapi Madura) oleh Masyarakat di Kabupaten Pamekasan ............................................................................................. 41

10. Estimasi Nilai Ripitabilitas dan Performans Sperma Pejantan Sapi Sragen Sumber Daya Genetik Sapi Lokal Indonesia ........................................................ 44

11. Pengaruh Pemberian Pakan Fermentasi Campuran Onggok dan Tepung Daun Kelor (Moringa oleifera) terhadap Kesehatan Hati dan Ginjal Ayam Broiler .......................................................................................................................... 49

12. Evaluasi Morphometrik Indeks Kumulatif Domba Garut Jantan di UPTD-Margawati ................................................................................................................... 54

13. Pemanfaatan Ampas Kelapa Hasil Fermentasi terhadap Tingkat Kecernaan Protein Pakan Kambing Kacang Jantan ........................................... 59

14. Pengaruh Pemberian Fitobiotik Kombinasi Lactobacillus sp. Terhadap Kecernaan Protein, Massa Protein Daging dan Persentase Karkas Kalkun ... 63

15. Pendugaan Daya Tahan Panas berdasarkan Morfologi Tubuh pada Domba Padjadjaran ................................................................................................................ 67

16. Faktor-Faktor Relevan yang Berpengaruh terhadap Pertambahan Bobot

Badan Kalkun Periode Starter di Peternakan Rakyat Kabupaten Kudus, Jawa Tengah ............................................................................................................... 73

17. Faktor–Faktor Relevan terhadap Status Hemoglobin dan Hematokrit Kalkun pada Peternakan Rakyat di Kudus, Jawa Tengah................................. 77

18. Faktor-Faktor Relevan yang Berpengaruh Terhadap Pertambahan Bobot Badan pada Kalkun Finisher di Peternakan Rakyat Kabupaten Kudus, Jawa Tengah ............................................................................................................... 81

19. Deteksi Residu Estradiol dalam Susu Sapi Perah Peranakan Friesian Holstein (PFH) pada Usia Non Produktif dan Kondisi Non Estrus Non Bunting ........................................................................................................................ 85

20. Hubungan Lingkar Dada dengan Bobot Karkas Sapi Madura ......................... 89

21. Berbagai Aspek Sumber Daya Peternak Sapi Potong dan Sapi Karapan di Pulau Sapudi, Kabupaten Sumenep ....................................................................... 92

22. Evaluasi Produksi Antibodi Poliklonal dengan Interval Waktu Immunisasi yang Berbeda pada Kambing Percobaan ................................................................ 96

23. Profil Pedagang Ruminansia Kecil pada Periode Idul Adha di Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia ............................................................................. 100

24. Pemberdayaan Peternak Melalui Aplikasi Teknologi Produksi Pupuk Organik Berbasis Bio-Slurry dan Instalasi Biogas di Desa Pare, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri ................................................................................. 105

25. Pemberdayaan Peternak melalui Penyusunan Formulasi Ransum Berbasis Limbah Pertanian sebagai Upaya Peningkatan Performa Kambing di Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri ....................................................... 109

26. Pemberdayaan Peternak Sapi Potong Melalui Aplikasi Teknologi Pakan Berbasis Limbah Pertanian di Desa Kebonagung, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri ................................................................................................. 113

27. Pemberdayaan Peternak Sapi Potong melalui Aplikasi Pembuatan Pupuk Organik Berbasis Bio-Slurry di Desa Gedong, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri ................................................................................................. 117

28. Aplikasi Pupuk Organik Cair dari Urine dan Produk Samping Cair Biogas untuk Hidroponik pada Sistem Pertanian Terpadu di Kelompok Ternak Niti Rejeki ................................................................................................................... 121

29. Kajian Flavonoid dan Saponin dalam Multinutrien Blok yang Ditambahkan Daun Papaya ..................................................................................... 126

30. Pengaruh Penambahan Level Jus Daun Sirih pada Multinutrien Blok dan Lama Penyimpanan Berbeda Terhadap Aktivitas Air dan Total Kapang ...... 131

31. Pengaruh Pemberian Kunyit dan Multinutrien Blok pada Pakan Kambing Jawarandu Terhadap Profil Darah dan Infestasi Telur Cacing Tiap Gram

Tinja ............................................................................................................................. 136

32. Pemberian Multinutrien Blok Plus Curcurma Sp. pada Pakan Basal Kambing Jawarandu Terhadap Palatabilitas dan Performa Produksinya ..... 142

33. Pengaruh Jus Daun Sirih Hijau dan Jenis Kemasan pada Multinutrien Blok Terhadap Total Bakteri dan Aktivitas Air ................................................... 146

34. Pengaruh Pemberian Multinutrien Blok yang Mengandung Daun Pepaya sebagai Pakan Pelengkap Domba Ekor Tipis terhadap Palatabilitas dan Performan Produksinya ........................................................................................... 152

35. PKM Teknologi Diversifikasi Produk Olahan Susu Kambing di Desa Purworejo Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen .................................... 158

36. Pengaruh Pemberian Multinutrien Blok yang Diberi Daun Pepaya dengan Aras Berbeda sebagai Pakan Pelengkap Terhadap Kecernaan Serat Kasar dan Protein Kasar Pakan Domba Lokal ............................................................ 162

37. Pengaruh Penambahan Tepung Kunyit (Curcuma domestica) dan Maltodekstrin terhadap Kualitas Fisik–Organoleptik Pellet Calf Starter ...... 166

38. Kajian Penerimaan Teknologi Produksi Pupuk Granul dan Pupuk Cair Urin Sapi Sebagai Upaya Mendukung Pertanian Organik .............................. 171

39. Pengembangan Usaha Penggemukan Sapi Potong melalui Aplikasi Teknologi Pengolahan Pakan Berbasis Potensi Bahan Pakan Lokal dan Limbah Pertanian .................................................................................................... 174

40. Pengaruh Toksoplasmosis terhadap Penampilan Reproduksi Sapi Betina ... 178

41. Profil Degradasi Lima Bahan Pakan Inkonvensional yang Difermentasi dalam Rumen............................................................................................................ 183

42. Karakteristik Kandungan Flavonoid dan Total Mikroba pada Multinutrien Blok yang Diberi Tambahan Daun Sirih dan Disimpan Selama 40 Hari ....... 188

43. Sosial Budaya Kaitannya dengan Nilai Jual Sapi Sonok di Kabupaten Pamekasan ................................................................................................................ 193

44. Suplementasi Metionin Meningkatkan Konsistensi Produksi Telur Puyuh ... 198

45. Suplementasi Enzim Celulase dan Precursor Karnitin serta Minyak Ikan dalam Ransum Pengaruhnya terhadap Asam-Asam Lemak Daging Ayam Kampung ................................................................................................................... 201

46. Pengaruh Perbedaan Bangsa Kambing terhadap Kualitas Karkas yang Diberi Ransum Menir Kedelai Terproteksi ........................................................ 209

47. Pengaruh Perbedaan Bangsa Kambing terhadap Performa dengan Ransum Menir Kedelai Terproteksi ..................................................................................... 213

48. Pengaruh Perbedaan Bangsa Kambing terhadap Kualitas Fisik Daging

pada Otot Triceps brachii (Tb) dan Pectoralis profundus (Pp) yang Diberi Pakan Tepung Menir Kedelai Terproteksi .......................................................... 216

49. Pengaruh Perbedaan Bangsa Domba yang Mendapat Ransum Mengandung Menir Kedelai Terproteksi terhadap Kecernaan Bahan Kering, Bahan Organik dan Protein Kasar .................................................................................... 220

50. Pengaruh Perbedaan Bangsa Kambing Terhadap Kecernaan Bahan Kering, Bahan Organik dan Protein Kasar dengan Ransum yang Mengandung Menir Kedelai Terproteksi ............................................................ 224

51. Potensi Pelepah Sawit sebagai Pakan Sumber Serat dan Profil Peternak Sapi Potong di Perkebunan Kelapa Sawit di Kabupaten Barito Kuala Provinsi Kalimantan Selatan ................................................................................. 227

100

Makalah No. 23

Profil Pedagang Ruminansia Kecil pada Periode Idul Adha di Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia

Budisatria, I. G. S.1, M. D. E. Yulianto1, A. Ibrahim2*, B. A. Atmoko1, dan D. Faqar1

1Fakultas Peternakan, Universitas Gadjah Mada, Jl. Fauna No 3, Kampus UGM, Bulaksumur, Yogyakarta, 55281 2Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Gadjah Mada, Jl. Fauna No 2, Kampus UGM, Bulaksumur, Yogyakarta,

55281

*Email: [email protected]

Abstrak

Idul Adha merupakan hari raya keagamaan umat Islam yang memberikan dampak terhadap pemasaran ternak ruminansia. Menjelang perayaan Idul Adha, kegiatan perdagangan ternak meningkat. Selain pedagang tetap yang kesehariannya berjualan ternak (primary traders), juga banyak dijumpai pedagang yang hanya menjual ternak pada periode tersebut yang dikenal dengan pedagang tiban (opportunist traders). Penelitian ini dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mendalam kepada total 59 pedagang ternak ruminansia kecil yang dipilih secara purposive sampling di wilayah Yogyakarta pada periode Idul Adha di bulan Agustus 2019. Data yang dikumpulkan meliputi demografi pedagang, pengadaan ternak serta penjualan ternak. Data dianalisis dengan analisis deskripsi kuantitatif. Rata-rata umur, jumlah anggota keluarga, dan pengalaman berternak pedagang tetap lebih tinggi daripada pedagang tiban, yaitu berturut-turut 51,29 vs 43,76 tahun, 4,94 vs 3,69 orang, dan 18,57 vs 17,95 tahun, namun waktu berdagang dan jumlah pegawainya lebih sedikit, yaitu 10,47 vs 11,09 jam/hari dan 3,81 vs 5,25 orang. Sebagian besar pedagang tetap mempunyai pendidikan sekolah dasar (38,46%) dan pekerjaan utama sebagai pedagang (66,67%), sedangkan pedagang tiban mempunyai pendidikan sekolah menengah atas (50%) dan pekerjaan utama sebagai wiraswasta (50,00%). Jenis ternak yang paling banyak dijual oleh pedangan tetap adalah ternak domba (43,59%), sedangkan pedagang tiban adalah kombinasi domba dan kambing (70,00%). Pasar hewan merupakan tempat yang paling banyak diminati oleh pedagang tetap (36,88%) maupun pedagang tiban (39,80%) dalam pengadaan ternak. Ternak domba lebih banyak ditawarkan, terjual, dan juga lebih mahal daripada ternak kambing (76,50 vs 25,43 ekor; 67,85 vs 24,36 ekor; dan Rp. 2.943.373 vs 2.402.500) dengan bobot badan yang hampir sama (29,33 vs 30,17 kg/ekor). Dapat disimpulkan bahwa periode Idul Adha memberikan peluang usaha baru secara periodik di dalam perdagangan ternak ruminansia kecil, dimana karakteristik dan kegiatan usaha yang dilakukan oleh pedangan tiban tidak jauh beda dengan pedagang tetap pada periode ini.

Kata kunci: kambing dan domba, pedagang tiban, pemasaran ternak, perayaan keagamaan

Pendahuluan

Indonesia adalah negara dengan penduduk mayoritas adalah Muslim, dimana ruminansia kecil (kambing dan domba) mempunyai peranan penting di dalam perayaan keagamaan (Budisatria et al., 2018). Idul Adha adalah salah satu perayaan keagamaan yang dirayakan oleh umat Muslim (Noviyanti, 2017). Pada saat perayaan ini, umat Muslim menyembelih hewan sebagai kurban sebagai wujud rasa syukur kepada Allah, dimana perintah untuk melakukan ritual tersebut telah tertulis di dalam kitab suci Al-Quran (Tariq, 2016). Penyembelihan hewan kurban dilakukan pada saat hari raya Idul Adha (10 Dzulhijjah) dan hari Tasyrik yaitu pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah pada kalender Islam (Degen dan El-Meccawi, 2008).

Selama periode Idul Adha, aktivitas perdagangan ternak ruminansia meningkat, tidak terkecuali ternak kambing dan domba (Ibrahim et al., 2019a). Peningkatan tersebut disebabkan bertambahnya permintaan untuk pemenuhan kebutuhan ternak untuk kurban. Selain pedagang ternak yang kesehariannya bermata pencaharian sebagai pedagang (pedagang tetap), pada periode ini juga muncul pedagang tiban (Ibrahim et al., 2019b). Pedagang tiban adalah pedagang yang melakukan aktivitas perdagangan hanya pada periode tertentu saja, misalnya salama periode Idul Adha.

Penelitian tentang pedagang ruminansia kecil (kambing dan domba) di suatu daerah diperlukan untuk melihat karakteristik usaha serta perkembangan dari ruminansia kecil itu sendiri. Adanya pedagang tetap dan pedagang tiban masih belum banyak dikaji secara mendalam, padahal kegiatan perdagangan semacam itu sudah berlangsung sejak lama dan sudah menjadi suatu kearifan lokal yang mendukung terpenuhinya kebutuhan ternak terutama untuk ternak kurban pada saat perayaan Idul Adha. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat profil pedagang ruminansia kecil (pedagang tetap dan pedagang tiban) di dalam menyediakan dan menjual hewan kurban selama periode Idul Adha.

101

Materi dan Metode

Penelitian dilakukan dengan cara observasi dan wawancara secara mendalam (in-depth interview) terhadap total 59 pedagang ternak ruminansia kecil (kambing dan domba) yang terdiri dari 39 pedagang tetap (primary traders) dan 20 pedangan tiban (opportunist traders). Responden dipilih secara purposive sampling di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (Kabupaten Bantul, Kabupaten Sleman, dan Kota Yogyakarta) selama periode Idul Adha (Bulan Agustus 2019). Data yang dikumpulkan meliputi demografi pedagang, asal pembelian ternak, dan penyediaan serta penjualan ternak selama periode Idul Adha. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif dengan menggunakan program MS Excel 2016.

Hasil dan Pembahasan

Profil demografi pedagang ruminansia kecil pada penelitian ini tersaji pada Tabel 1. Terlihat bahwa pedagang tiban rata-rata memiliki umur, jumlah anggota, dan pengalaman berdagang yang lebih kecil daripada pedagang tetap, namun memiliki waktu berdagang dan jumlah pegawai yang lebih banyak. Pedagang tiban memiliki waktu yang lebih lama untuk berdagang karena sebagian besar lokasi yang digunakan untuk mendirikan lapak adalah lahan sewa dan biasanya didirikan di dekat jalan raya, sehingga membutuhkan waktu lebih lama untuk menjaganya. Jumlah pegawai yang dipekerjakan juga lebih banyak, karena biasanya mereka merupakan perkumpulan atau kelompok yang secara besama-sama mendirikan lapak untuk memanfaatkan momentum ini. Rata-rata pedagang pada penelitian ini masih dalam kisaran umur produktif, dimana umur produktif masyaratat berkisar antara 15 sampai 64 tahun. Pengalaman berternak merupakan tolak ukur yang baik bagi kemajuan usaha peternakan (Anggraini et al., 2016; Budisatria et al., 2016). Semakin lama pengalamannya, maka peternak akan lebih terampil dan mempunyai kemampuan dalam memecahkan kesulitan dan hambatan dalam mengelola usahanya (Budisatria et al., 2016).

Status pendidikan formal terakhir pedagang tetap sebagian besar adalah lulusan sekolah dasar (SD), sedangkan pada pedagang tiban adalah sekolah menengan atas (SMA). Tingkat Pendidikan peternak akan mempengaruhi kapasitas belajar peternak, karena ada kegiatan belajar yang memerlukan tingkat pengetahuan tertentu untuk memahaminya (Budisatria et al., 2016). Pekerjaan utama pedagang tetap sebagian besar adalah pedagang ternak, sedangkan pada pedagang tiban bekerja sebagai wiraswasta. Sebagian besar pedagang tetap begitu lulus sekolah sudah menjalankan kegiatan berdagangnya, atau banyak juga yang meneruskan pekerjaan orang tuanya terdahulu. Pada pedagang tiban, tidak ada yang berpekerjaan utama sebagai pedagang ternak. Sebagian dari mereka memang mempunyai ternak di rumahnya, namun kegiatan beternaknya bukanlah menjadi pekerjaan utamanya.

Pedagang tetap sebagian besar menjual jenis ternak domba saja, sedangkan pedagang tiban sebagian besar menjual ternak domba dan kambing dalam lapaknya (Tabel 1). Pedagang paling banyak mengadakan ternaknya dari pasar hewan, sedangkan yang paling sedikit dari organisasi atau kelompok (Tabel 2). Organisasi atau kelompok dalam penelitian ini adalah suatu organisasi atau paguyuban atau kelompok ternak, sebagai contoh adalah Perserikatan Peternak Kambing dan Domba Yogyakarta (PPKDY). Pasar hewan menjadi tempat yang paling sering digunakan oleh pedagang tetap maupun pedagang tiban dalam pengadaan ternak karena di pasar hewan tersedia banyak ternak yang ditawarkan dan juga berbagai jenis pilihan ternak yang dapat dipilih. Pasar hewan juga tempat yang memungkinkan untuk bertransaksi secara terbuka dengan berbagai pilihan harga, sehingga memungkinkan pembeli maupun penjual untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya bahwa pasar hewan merupakan tempat yang sering digunakan untuk pengadaam ternak dikarenakan terdapat berbagai jenis ternak dan pilihan harga (Ibrahim et al., 2019b). Beberapa pertimbangan sebelum membeli ternak diantaranya adalah kemudahan dalam pembelian ternak, biaya transportasi, harga ternak, dan jarak ke pasar atau tempat pembelian ternak (Budisatria, 2006).

102

Tabel 1. Profil Demografi Pedagang Ternak Ruminasia Kecil

Parameter Pedagang Tetap Pedagang Tiban Total

Responden 39 20 59 Umur (tahun) 51,29 43,76 47,53

Jumlah anggota keluarga (orang) 4,94 3,69 4,31

Pengalaman berdagang (tahun) 18,57 17,95 18,26 Waktu berdagang (jam/hari) 10,47 11,09 10,78

Jumlah pekerja (orang) 3,81 5,25 4,53 Pendidikan terakhir (%)

Tidak tamat sekolah 10,26 15,00 11,86 Sekolah dasar 38,46 5,00 27,12

Sekolah menengah pertama 17,95 20,00 18,64 Sekolah menengah atas 25,64 50,00 33,90

Perguruan tinggi 7,69 10,00 8,47 Pekerjaan utama (%)

Pedagang ternak 66,67 0,00 44,07 Wiraswasta 7,69 50,00 22,03

Petani 15,38 15,00 15,25

Buruh 10,26 5,00 8,47 Mahasiswa 0,00 20,00 6,78

Aparatur sipil negara (ASN) 0,00 5,00 1,69 Lainnya 0,00 5,00 1,69

Jenis ternak yang didagangkan (%) Domba 43,59 20,00 35,59

Kambing 15,38 10,00 13,56 Domba dan kambing 41,03 70,00 50,85

Hewan kurban disediakan untuk perayaan Idul Adha. Hewan kurban tersebut dapat berupa sapi, kambing, domba, kerbau, atau unta yang memenuhi persyaratan tertentu (Asheim et al., 2014). Beberapa persyaratan ternak sebagai hewan kurban adalah ternak sehat, tidak cacat, tidak bunting, tidak dikastrasi, ekor tidak putus, tanduk tidak patah, dan telah cukup umur. Umur minimal untuk domba adalah enam bulan dan untuk kambing adalah satu tahun (Degen dan El-Meccawi, 2008; Luginbuhl, 2014; Ibrahim et al., 2019b). Rata-rata jumlah domba dan kambing yang disediakan, terjual, bobot badan, dan harga ternak pada pedagang ruminansia kecil tersaji pada Tabel 3. Tabel 2. Asal Pembelian Ternak

Asal pembelian ternak Pedagang tetap Pedagang tiban Total

Peternak rakyat 35,56 24,49 30,02 Pedagang lain/blantik 19,55 29,59 24,57

Pasar hewan 36,88 39,80 38,34 Organisasi/kelompok 8,00 6,12 7,06

103

Tabel 3. Penyediaan Domba untuk Hewan Kurban Salama Periode Idul Adha

Parameter Pedagang tetap Pedagang tiban Total

Domba Kambing Domba Kambing Domba Kambing

Ternak disediaan (ekor) 81,10 21,42 71,39 29,43 76,50 25,43 Ternak terjual (ekor) 73,24 20,86 62,13 27,86 67,85 24,36

Bobot badan ternak (kg) 30,00 30,13 28,18 30,25 29,33 30,17 Harga ternak (Rp/ekor) 2.921.277 2.427.273 2.974.286 2.135.00 2.943.373 2.402.500

Rata-rata jumlah ternak yang disediakan, ternak terjual, dan harga ternak pada ternak domba lebih besar daripada ternak kambing, sedangkan rataan bobot badan lebih besar pada ternak kambing. Proporsi ternak domba yang tersedia dan terjual lebih besar daripada ternak kambing, hal ini karena ternak domba masih menjadi primadona dan pilihan oleh masyarakat Yogyakarta untuk perayaan Idul Adha (Budisatria, 2006; Ibrahim et al., 2019b). Harga jual ternak domba juga relatif lebih mahal dari pada ternak kambing pada bobot yang hampir sama. Hal ini sesuai dengan penelitian (Budisatria et al., 2008) bahwa domba yang dijual pada periode Idul Adha 127% lebih banyak daripada periode normal dengan jumlah ternak yang terjual 182% lebih banyak daripada periode normal. Harga dan bobot badan domba juga mengalami kenaikan berturut-turut 69% dan 35% pada periode Idul Adha. Hal tersebut menurut (Ibrahim et al., 2019c), selain dipengaruhi oleh preferensi jenis ternak yang digunakan untuk perayaan Idul Adha, juga dipengaruhi oleh adanya atribut-atribut yang terdapat pada ternak domba yang lebih disukai oleh masyarakat daripada atribut yang ada di ternak kambing. Atribut-atribut tersebut dapat mempengaruhi harga jual ternak, diantaranya adanya tanduk, lingkar mata, warna tubuh, dan kelembutan rambut (woll).

Penawaran dan permintaan ternak ruminansia kecil (domba dan kambing) tercatat lebih tinggi selama perayaan keagamaan bandingkan dengan hari biasa (normal) (Noviyanti, 2017). Hal ini dikarenakan tingginya nilai-nilai keagamaan (religious values) pada ternak domba dan kambing, dan juga ditentukan oleh pola konsumsi pada masyarakat (Tena et al., 2015). Ternak ruminansia kecil mempunyai peranan penting di dalam perayaan keagamaan (Jabbar, 1998). Selain digunakan sebagai hewan kurban pada perayaan Idul Adha, ternak ruminansia kecil juga sering digunakan untuk pelaksanaan aqiqah dan juga acara selamatan (Karyadi, 2008; Ibrahim et al., 2019b). Pemilihan hewan kurban merupakan bagian penting di dalam persiapan perayaan Idul Adha dan juga merupakan bagian dari ritual itu sendiri. Hal tersebut dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu ternak, penjual, dan pembeli (Torlak et al., 2018). Penargetan kelompok konsumen tertentu seperti konsumen Muslim dan periode keagamaan merupakan strategi untuk meningkatkan pendapatan pada sektor ruminansia kecil (Asheim et al., 2014).

Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa periode Idul Adha memberikan peluang usaha baru secara periodik di dalam perdagangan ternak ruminansia kecil, dimana karakteristik dan kegiatan usaha yang dilakukan oleh pedangan tiban tidak jauh beda dengan pedagang tetap pada periode ini.

Ucapan Terimakasih

Penulis mengucapkan terimakasih kepada Universitas Gadjah Mada yang telah mendanai kegiatan penelitian ini melalui Hibah Tematik Laboratorium. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh responden dalam penelitian ini.

Daftar Pustaka

Anggraini, S., Sulastri, and S. Suharyati. 2016. Status reproduksi dan estimasi output berbagai bangsa sapi di Desa Sriwedari, Kecamatan Tegineneng, Kabupaten Pesawaran. J. Ilm. Peternak. Terpadu. 4:47–54.

Asheim, L. J., L. O. Eik, and I. Dellal. 2014. Production systems for the muslim goat’s meat market. Tanzania J. Agric. Sci. 12:26–34.

Budisatria, I. G. S. 2006. Dynamics of small ruminant development in central java, indonesia. Ponsen Looijen BV, Wageningen. Wageningen.

Budisatria, I. G. S., E. Baliarti, T. S. M. Widi, and A. Ibrahim. 2016. Dynamics population of aceh and non aceh cattle in north aceh regency. In: simposium nasional penelitian dan pengembangan peternakan tropik tahun 2016. Faculty of Animal Science. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. p. 236–243.

104

Budisatria, I. G. S., Panjono, D. Maharani, and A. Ibrahim. 2018. Kambing peranakan etawah: Kepala hitam atau cokelat?. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Budisatria, I. G. S., H. M. J. H. M. J. Udo, A. J. J. van der Zijpp, E. Baliarti, and T. W. Murti. 2008. Religious festivities and marketing of small ruminants in Central Java – Indonesia. Asian J. Agric. Dev. 5:57–74.

Degen, A. A., and S. El-Meccawi. 2008. Livestock trader entrepreneurs among urban Bedouin in the Negev Desert. Entrep. Innov. 9:93–101.

Ibrahim, A., W. T. Artama, R. Widayanti, M. D. E. Yulianto, D. Faqar, and I. G. S. Budisatria. 2019a. Sheep traders preferences on marketing place and their satisfaction during Eid al-Adha period in Yogyakarta, Indonesia. IOP Conf. Ser. Earth Environ. Sci. 372:1–6. doi:10.1088/1755-1315/372/1/012071.

Ibrahim, A., I. G. S. Budisatria, R. Widayanti, and W. T. Artama. 2019b. The impact of religious festival on roadside livestock traders in urban and peri-urban areas of Yogyakarta, Indonesia. Vet. World. 12:1405–1415. doi:10.14202/vetworld.2019.1408-1415.

Ibrahim, A., I. G. S. Budisatria, R. Widayanti, and W. T. Artama. 2019c. Consumer’s preferences for sheep attributes for Eid al-Adha celebration in Yogyakarta, Indonesia. In: 8th International Semianr on Tropical Animal Production. p. 202.

Jabbar, M. A. 1998. Buyer preferences for sheep and goats in southern Nigeria: A hedonic price analysis. Agric. Econ. 18:21–30. doi:10.1016/S0169-5150(97)00038-8.

Karyadi, D. 2008. Strategi pengembangan peternakan domba rakyat (Kasus Desa Cigudeg, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor). Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Luginbuhl, J. 2014. Consider breeding your does to target ethnic holidays where goat meat is part of the traditional holiday feast. Coll. Agric. Life Sci. NC State Univ.

Noviyanti. 2017. Implementing social marketing strategies to improve food-safety awareness during Eid-Al Adha festival in Indonesia. Proc. Indones. Focus. 19–23.

Tariq, M. 2016. Sacrificial animals and celebration of Eid al-Adha. Farmer Reform. 1:5–9.

Tena, Y. T., A. H. Asgedom, and Y. T. Gebre. 2015. Sheep and goat marketing and consumption in relation to religious festivities in shifting and permanent farming systems in Western Ethiopia. Glob. J. Anim. Sci. Res. 3:142–147. Available from: www.gjasr.com

Torlak, O., M. Ozmen, M. A. Tiltay, and M. S. Islek. 2018. Ritual as assemblage: feast of sacrifice experiences of Turkish consumers. J. Islam. Mark. doi:10.1108/JIMA-05-2018-0091.