PROSIDING Seminar Nasional Pembelajaran Pelaksanaan PRODA ...

36
Kementerian PPN/ Bappenas 2015 prosiding Seminar Nasional Pembelajaran Pelaksanaan Program Reforma Agraria Daerah (PRODA) di Kalimantan Timur DIREKTORAT TATA RUANG DAN PERTANAHAN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (BAPPENAS)

Transcript of PROSIDING Seminar Nasional Pembelajaran Pelaksanaan PRODA ...

Page 1: PROSIDING Seminar Nasional Pembelajaran Pelaksanaan PRODA ...

Kementerian PPN/Bappenas

2015

prosidingSeminar Nasional

Pembelajaran Pelaksanaan Program Reforma Agraria Daerah (PRODA)

di Kalimantan Timur

DIREKTORAT TATA RUANG DAN PERTANAHANBADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (BAPPENAS)

Page 2: PROSIDING Seminar Nasional Pembelajaran Pelaksanaan PRODA ...

Seminar Nasional Program Reforma Agraria Daerah (PRODA) 1

1.1 LATAR BELAKANG

Salah satu isu strategis bidang pertanahan adalah masih kurangnya jaminan kepastian hukum hak atas tanah. Hal terlihat dari masih marak terjadinya konflik dan sengketa pertanahan di seluruh wilayah nasional. Teridentifikasi terjadinya konflik dan sengketa pertanahan salah satunya disebabkan masih rendahnya cakupan bidang tanah bersertipikat. Data dari Badan Pertanahan Nasional (BPN), menunjukkan bahwa jumlah total bidang tanah yang telah bersertipikat di seluruh wilayah nasional sampai tahun 2013 mencapai 45 juta bidang tanah atau sekitar 51,8% dari jumlah total 86.845.839 bidang tanah yang ada di Indonesia. Namun dari jumlah tersebut, cakupan bidang tanah yang bersertipikat dan terdigitasi dengan baik baru mencapai 14,11 % atau sekitar 16,8 juta bidang. Hal ini menggambarkan cakupan bidang tanah bersertipikat masih rendah.

Terkait dengan hal tersebut sebagaimana telah digariskan dalam Nawacita dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 bidang pertanahan adalah meningkatkan jaminan kepastian hukum hak atas tanah, melalui: (i) Peningkatan cakupan peta dasar pertanahan. Pada akhir tahun 2019 cakupan peta dasar pertanahan diharapkan dapat mencapai 80 persen dari wilayah nasional; (ii) Peningkatan cakupan bidang tanah bersertipikat. Pada akhir tahun 2019 cakupan bidang tanah bersertipikat diharapkan dapat

1. Pendahuluan

Page 3: PROSIDING Seminar Nasional Pembelajaran Pelaksanaan PRODA ...

Seminar Nasional Program Reforma Agraria Daerah (PRODA) 2

mencapai 80 persen dari wilayah nasional; (iii) Terlaksananya publikasi tata batas kawasan hutan dan non hutan dan terintegrasi ke dalam sistem pendaftaran tanah nasional; dan (iv) Terlaksananya sosialisasi peraturan perundang-undangan terkait tanah adat/ulayat di seluruh provinsi.

Dalam rangka mempercepat persentase cakupan jumlah bidang tanah yang telah bersertipikat dan terdigitasi dengan baik, telah dilaksanakan berbagai program antara lain Program Agraria Nasional (PRONA), sertipikasi tanah lintas sektor (petani, nelayan, pelaku usaha kecil menengah/UKM, transmigran). Secara umum, program sertipikasi tanah ini diperuntukan bagi masyarakat tidak mampu yang dibiayai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN). Namun mengingat terbatasnya ketersediaan APBN dan di sisi lain cakupan bidang tanah belum bersertipikat masih sangat besar, beberapa pemerintah daerah yang mempunyai kapasitas keuangan daerah yang memadai juga melaksanakan sertipikasi tanah bagi masyarakat melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) masing-masing pemerintah daerah (pemda). Program tersebut dikenal dengan Program Agraria Daerah (PRODA). Desain program tersebut mirip dengan PRONA, tetapi sumber pendanaan berasal dari pemerintah daerah.

Salah satu pemda yang telah melaksanakan PRODA tersebut adalah Provinsi Kalimantan Timur. Pembiayaan program tersebut telah berjalan dengan mekanisme bantuan keuangan (Bankeu) dari Pemerintah Provinsi kepada Pemerintah Kabupaten. Pada Tahun 2015, program tersebut menargetkan sertipikasi tanah sebanyak 921 bidang tanah pertanian yang tersebar di 6 Kabupaten, yaitu Kutai Timur, Kutai Barat, Kutai Kertanegara, Paser, Berau, dan Penajam Paser Utara. Agar kegiatan sertipikasi dapat berjalan dengan baik, pada tahun 2014 telah

Page 4: PROSIDING Seminar Nasional Pembelajaran Pelaksanaan PRODA ...

Seminar Nasional Program Reforma Agraria Daerah (PRODA) 3

dilaksanakan kegiatan pra-sertipikasi untuk memastikan bahwa subyek dan obyek tanah sudah jelas dan benar (clear and clean). Selain itu, pelaksanaan PRODA memerlukan koordinasi dan peran dari pihak-pihak terkait antara lain: Bappeda provinsi dan kabupaten/kota, BPKP, Biro Keuangan, Kanwil BPN provinsi, Kantor Pertanahan kab/kota, Camat, dan Kepala Desa.

Keberhasilan pelaksanaan PRODA di Kalimantan Timur dimaksud, dapat direplikasi dan diambil pembelajaran (lesson learn) oleh pemerintah daerah lainnya. Dengan demikian, pelaksanaan sertipikasi tanah tersebut diharapkan dapat mempercepat cakupan bidang tanah bersertipikat di seluruh wilayah nasional. Selain itu, pasca dilaksanakan sertipikasi, pemerintah daerah dapat melanjutkan dengan kegiatan program pemberdayaan masyarakat. Pada akhirnya berdampak pada peningkatan jaminan kepastian hukum hak atas bagi masyarakat dan di sisi lain memberikan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Berkenaan dengan hal itu, Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan, Kementerian Perencanaan Pembangunan/ Bappenas melaksanakan Seminar Nasional Pembelajaran Pelaksanaan Program Agraria Daerah (PRODA) di Kalimantan Timur dalam rangka percepatan cakupan bidang tanah bersertipikat. Seminar tersebut menghadirkan narasumber yang berkompetensi dan berperan dalam keberhasilan pelaksanaan PRODA di Kalimantan Timur dan mengundang seluruh Bappeda, Kanwil BPN provinsi di seluruh Indonesia, serta beberapa K/L di pusat.

1.2 TUJUAN

Seminar Nasional Pembelajaran Pelaksanaan Program Agraria Daerah (PRODA) di Provinsi Kalimantan Timur

Page 5: PROSIDING Seminar Nasional Pembelajaran Pelaksanaan PRODA ...

Seminar Nasional Program Reforma Agraria Daerah (PRODA) 4

bertujuan untuk mensosialisasikan mekanisme pelaksanaan Program Agraria Daerah kepada seluruh Pemerintah Daerah sehingga program tersebut dapat direplikasi oleh pemda lainnya.

1.3 TEMPAT DAN WAKTU

Seminar Nasional dilaksanakan pada:

Hari/Tanggal : Kamis, 3 September 2015

Waktu : Pukul 09.00 s/d Selesai

Tempat : Ballroom Akmani Hotel

Jl. K.H. Wahid Hasyim No. 91-

Jakarta Pusat

1.4 PESERTA

Peserta yang diundang dan diharapkan hadir dalam seminar ini adalah Kepala Bappeda Pronvinsi dan Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Seluruh Indonesia.

1.5 PANITIA PELAKSANA

Panitia pelaksanan seminar adalah Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas. Panitia dapat dihubungi melalui telp/fax: (021) 392 7412 atau melalui email: [email protected].

Page 6: PROSIDING Seminar Nasional Pembelajaran Pelaksanaan PRODA ...

Seminar Nasional Program Reforma Agraria Daerah (PRODA) 5

1.6 AGENDA SEMINAR

Waktu Kegiatan Oleh

09.00 – 09.30

Registrasi Peserta Panitia

09.30 – 09.45

Pembukaan dan Pengantar Direktur Tata Ruang dan Pertanahan, Kementerian PPN/Bappenas

09.45 – 11.00

Paparan: Moderator: Kepala Subdit Pertanahan, Kementerian PPN/Bappenas

(25’) 1. Arahan Kebijakan Kegiatan Pensertipikatan PRODA di daerah

Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional

(25’) 2. Upaya Pemerintah Daerah Prov. Kalimantan Timur dalam rangka Percepatan Sertipikasi Tanah

Bappeda Provinsi Kalimantan Timur

(25’) 3. Pengalaman Kab. Penajam Paser Utara dalam Pelaksanaan PRODA

Pemda Kab. Penajam Paser Utara

11.00 – 12.30

Diskusi dan Tanya Jawab Seluruh Peserta

12.30 – 13.00

Penutupan Direktur Tata Ruang dan Pertanahan, Kementerian PPN/Bappenas

13.00 – selesai

Makan Siang Seluruh peserta

Page 7: PROSIDING Seminar Nasional Pembelajaran Pelaksanaan PRODA ...

Seminar Nasional Program Reforma Agraria Daerah (PRODA) 6

2.1 PENGANTAR DAN PEMBUKAAN SEMINAR

Seminar Nasional diawali dengan paparan pengantar dan

pembukaan oleh Direktur Tata Ruang dan Pertanahan,

Bappenas, Dr. Ir. Oswar M. Mungkasa, MURP. Beberapa hal

penting yang disampaikan, yaitu :

- Program pertanahan atau agraria merupakan salah

satu ujung tombak program pembangunan nasional.

- Ada beberapa point yang terkait dengan bidang

pertanahan yang merupakan amanat RPJPN 2005-

2025, antara lain: pengelolaan pertanahan yang efisien

dan efektif; penegakan hukum hak atas tanah yang

menerapkan prinsip keadilan; Perlu melaksanakan

land reform; Penyempurnaan sistem hukum dan

produk hukum pertanahan melalui inventarisasi

peraturan perundang-undangan pertanahan dengan

mempertimbangkan aturan masyarakat adat;

Peningkatan upaya penyelesaian sengketa pertanahan.

- Adapun arahan RPJMN 2015-2019 untuk bidang

pertanahan meliputi beberapa isu strategis yaitu: (i)

Jaminan Kepastian Hukum Hak Masyarakat Atas

Tanah; (ii) Ketimpangan Penguasaan, Pemilikan,

Penggunaan, dan Pemanfaatan Tanah (P4T) serta

Kesejahteraan Masyarakat; (iii) Kinerja Pelayanan

2. Pelaksanaan Seminar

Page 8: PROSIDING Seminar Nasional Pembelajaran Pelaksanaan PRODA ...

Seminar Nasional Program Reforma Agraria Daerah (PRODA) 7

Pertanahan; (iv) Ketersediaan Tanah Bagi

Pembangunan untuk Kepentingan Umum.

- Pelaksanaan Program Agraria Daerah (PRODA) atau

Program Agraria Nasional (PRONA) akan terkait

dengan kepastian hukum hak masyarakat atas tanah,

karena untuk perubahan sistem publikasi pendaftaran

tanah, percepatan penyelesaian kasus, dan kepastian

hak atas tanah masyarakat adat.

- Nawacita dan RPJMN 2015-2019 menekankan

beberapa hal yaitu peningkatan jaminan kepastian

hukum hak atas tanah, melalui: peningkatan cakupan

peta dasar pertanahan, peningkatan cakupan bidang

tanah bersertipikat, terlaksananya publikasi tata batas

kawasan hutan dan non hutan, terlaksananya

sosialisasi peraturan perundangan terkait tanah

adat/ulayat.

- Agenda nasional yang berkenaan dengan percepatan

sertipikasi tanah, intinya: target untuk pelaksanaan

sertipikasi tanah sangat besar ditargetkan mencapai 10

juta hektar sampai dengan tahun 2019. Namun

kemampuan APBN untuk menyediakan anggaran

pelaksanaan sertipikasi tanah sangat terbatas,

sehingga diperlukan tambahan (bantuan) dari pemda

untuk mempercepat pelaksanaan sertipikasi tanah

melalui skema PRODA. Saat ini tercapata sudah 4

provinsi yang melaksanakan PRODA, yaitu antara lain

Kalimantan Timur, Jawa Timur.

- Dalam kesempatan seminar ini berharap agar

pengalaman pelaksanaan PRODA oleh beberapa

provinsi tersebut dapat dibagi kepada daerah lain dan

dapat diikuti oleh daerah lain sehingga dapat

Page 9: PROSIDING Seminar Nasional Pembelajaran Pelaksanaan PRODA ...

Seminar Nasional Program Reforma Agraria Daerah (PRODA) 8

mempercepat peningkatan cakupan bidang tanah

bersertipikat.

- Pada kesempatan seminar ini Provinsi Kaltim yang

akan berbagi pengalaman pelaksanaan PRODA di

Kaltim. Provinsi Kaltim sejak 2011 sudah

melaksanakan PRODA, namun sempat berhenti lalu

dengan adanya koordinasi dapat dilanjutkan kembali

pada tahun 2015.

- Melalui presentasi dari narasumber dan diskusi dalam

seminar dapat mendorong melaksanakan PRODA pada

provinsi.

- Pelaksanaan PRODA dan PRONA merupakan salah satu

program nasional yang bertujuan untuk mempercepat

cakupan bidang tanah bersertipikat.

2.2 PAPARAN-PAPARAN

Pada sesi paparan-paparan yang dimoderatori oleh Kepala

Sub Direktorat Pertanahan, Bappenas (Bapak Uke M.

Hussein, SSi, MPP) dengan tiga orang narasumber yaitu:

Direktur Pengaturan dan Pendaftaran Hak Tanah, Kemen

ATR/BPN (diwakili oleh Bapak Sutoro, SH); Kepala

Bappeda Provinsi Kalimantan Timur (Bapak Dr. Rusmadi);

Asisten I Bidang Pemerintahan Sekretariat Daerah

Kabupaten Paser Penajam Utara, Kaltim (Ali Rahman, SE).

2.2.1 Direktur Pengaturan dan Pendaftaran Hak

Tanah, Ruang dan PPAT, Kementerian Agraria

dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional

diwakili oleh Bapak Sutoro, SH, SSos

Page 10: PROSIDING Seminar Nasional Pembelajaran Pelaksanaan PRODA ...

Seminar Nasional Program Reforma Agraria Daerah (PRODA) 9

Beberapa hal penting yang disampaikan, antara lain

sebagai berikut:

- Sesuai dengan Nawacita yang tercantum dalam angka

5 yaitu meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia.

Khusus terkait dengan Kemen ATR/BPN peningkatan

kesejahteraan melalui reforma agraria 9 jta hektar.

- Kem ATR/BPN mendorong pemda untuk membiayai

pelaksanaan program sertipikasi melalui APBD. Hal ini

untuk mendukung pencapaian RPJMN 2015-2019

bidang pertanahan.

- Pelaksanaan sertipikasi tanah merupakan amanat dari

UU No 5/1960 dan merupakan tugas pemerintah.

Namun demikian keterbatasan APBN sehingga capaian

cakupan sertipikasi tanah sampai saat ini masih sangat

kecil.

- Kem ATR/BPN sudah menerbitkan Permen 4/2015

tentang PRONA, pada intinya mendorong agar pemda

dapat melaksanakan PRODA dengan penganggaran

berasal dari APBD.

- Sebagai landasan hukum pelaksanaan PRODA perlu

dibuat dokumen kerjasama antara BPN dengan

pemerintah daerah.

- Untuk pembiayaan pelaksanaan PRODA harus

menggunakan ketentuan-kententuan dalam PP No.

13/2010 tentang PNBP di BPN.

- Agar pelaksanaan PRODA dapat berjalan dengan baik

perlu dilakukan koordinasi antara Kepala Kanwil BPN

dengan para Gubernur dan Kepala Kantah dengan para

Bupati/Walikota.

- Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam

pelaksanaan PRODA: pembiayaan harus menggunakan

Page 11: PROSIDING Seminar Nasional Pembelajaran Pelaksanaan PRODA ...

Seminar Nasional Program Reforma Agraria Daerah (PRODA) 10

PP 13/2010 tentang PNBP, perlu mempertimbangkan

beban kerja. Namun apabila beban kerja yang banyak

dapat melaporkan kepada BPN pusat untuk dilakukan

upaya-upaya lainnya.

- Mekanisme pelaksanaan sertipikasi tanah di BPN,

pihak pertama (pemda) perlu menyajikan subyek dan

obyek yang akan dilaksanakan sertipikasi secara jelas

termasuk menyediakan bukti-bukti kepemilikan atas

tanah (alas hak).

- Beberapa faktor penghambat pelaksanaan PRODA dan

upaya yang dapat dilakukan, antara lain:

ketiadatersediaan alas hak untuk itu perlu pembuatan

surat-surat alas hak sehingga perlu dilakukan

koordinasi dengan dinas/camat terkait; bea pajak yang

membebankan masyarakat; banyak obyek yang

dikenakan BPHTB. Untuk itu kerjasama dengan pemda

agar obyek tanah masyarakat dikenakan BPHTB nihil;

pemohon harus menyediakan materai minimal 5 buah.

2.2.2 Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan Timur

oleh Dr. Ir. Rusmadi, MSi

Beberapa hal penting yang disampaikan, antara lain

sebagai berikut:

- Persoalan sertipikasi tanah merupakan persoalan yang

luar biasa untuk memberikan jaminan bahwa negara

hadir.

- Visi pemda Kaltim adalah Terwujudnya Kaltim

Sejahtera Yang Merata dan Berkeadilan Berbasis

Agroindustri dan Energi Ramah Lingkungan, intinya

agar perekonomian daerah dapat tumbuh. Selama ini

Page 12: PROSIDING Seminar Nasional Pembelajaran Pelaksanaan PRODA ...

Seminar Nasional Program Reforma Agraria Daerah (PRODA) 11

perekonomian daerah fokus pada sumberdaya yang

tidak terbarukan sehingga pertumbuhan ekonomi

sangat fluktuatif, padahal beberapa potensi ekonomi

sangat besar seperti udang.

- Selama ini, ekonomi Kaltim hampir 70% bergantung

sektor Migas dan Batubara, sehingga pertumbuhan

kecil walaupun PDRB tinggi.

- Terkait dengan ekonomi global, dengan terjadinya

gejolak perekonomian berdampak pada perekonomian

di Kaltim sehingga menimbulkan permasalahan PHK.

- Untuk itu kedepan, Kaltim akan melakukan

transformasi ekonomi di luar gas dan batubara, namun

masih terkendala dengan keterbatasan infrastruktur

penunjang. Misalnya potensi perkebunan tinggi namun

infrastruktur pengolahan masih rendah sehingga

kontribusi sektor industri terhadap PDRB masih

rendah karena produk yang dijual merupakan produk

mentah yang belum merupakan produk olahan.

- Pelaksanaan sertipikasi yang merupakan kewajiban

negara. Program ini sesuai dengan visi pemda Kaltim

untuk meningkatan kesejahteraan masyarakat

berbasis agroindustri.

- Program sertipikasi lahan untuk menjamin kepastian

hukum tanah masyarakat terutama petani. Bagi

pemerintah provinsi, pelaksanaan sertipikasi tanah ini

untuk menjamin ketahanan pangan.

- Pelaksanaan sertipikasi lahan di Kaltim diarahkan

untuk daerah-daerah yang berpotensi untuk

dikembangkan produk pertanian. Potensi tersebut

menyebar untuk kawasan industri pertanian food and

rice estate. Beberapa daerah akan dikembangkan

tersebut dibantu dengan pelaksanaan sertipikasi

Page 13: PROSIDING Seminar Nasional Pembelajaran Pelaksanaan PRODA ...

Seminar Nasional Program Reforma Agraria Daerah (PRODA) 12

melalui APBD terutama pada kawasan-kawasan sentra

produksi pertanian.

- Pelaksanaan sertipikasi dilakukan oleh Kabupaten

sehingga pemerintah provinsi hanya membantu

dengan program bantuan keuangan (Bankeu). Pada

tahun 2011-2013 sudah dialokasikan anggaran untuk

pelaksanaan sertipikasi namun serapan tidak ada

karena beberapa kendala yang dihadapi, antara lain

juruk ukur yang terbatas, mekanisme pembayaran

yang tidak sinkron, dan sebagainya.

- Pemda provinsi melaksanakan koordinasi dengan

Bappenas agar pelaksanaan sertipikasi dapat

dilaksanakan kembali. Dengan adanya koordinasi

beberapa kali mengundang beberapa pihak antara lain

pemda kabupaten, BPN, BPKP, Dinas terkait maka

pelaksanaan sertipikasi dapat dilanjutkan kembali. Per

tahun sementara ini dialokasikan anggaran sebesar

Rp.3 M per tahun.

- Kendala lain dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah

karena selama ini program sertipikasi tanah bukan

merupakan prioritas. Selain itu, belum ada pola

kerjasama antara pemda dengan BPN dalam

pelaksanaan sertipikasi lahan pertanian.

- Sebagai upaya untuk mendukung kedaulatan pangan

kedepan diharapkan program sertipikasi tanah

menjadi salah satu program strategis sehingga

mendapat dukungan dari semua pihak.

2.2.3 Asisten I Bidang Pemerintahan Kabupaten

Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan

Timur Oleh Bapak Ali Rahman, SE

Page 14: PROSIDING Seminar Nasional Pembelajaran Pelaksanaan PRODA ...

Seminar Nasional Program Reforma Agraria Daerah (PRODA) 13

Beberapa hal penting yang disampaikan, antara lain

sebagai berikut:

- Pelaksanaan sertipikasi merupakan ”barang mewah”

sehingga banyak pemerintah kabupaten yang belum

menyambut dengan baik.

- Kab Penajam Paser Utara (PPU) merupakan DOB

daerah otonom yang ke-13 di Kaltim, dengan luas

wilayah mencapai 3.306 km2 dan jumlah penduduk

177.642 jiwa. Dengan membandingkan jumlah

penduduk dan luas wilayah maka terlihat kepadatan

penduduk masih sangat jarang.

- Luas lahan pertanian di Kabupaten PPU sekitar 11.607

ha yang tersebar di 4 kecamatan.

- Pelaksaan sertipikasi tanah di Kab PPU hanya fokus

pada lahan pertanian (bukan perkebunan) untuk

mendukung ketahanan pangan.

- Realisasi pelaksanaan PRONA dan PRODA pada tahun

2013 sebanyak 200 bidang lahan sawah, 2014

sebanyak 300 bidang merupakan eks lokasi

transmigrasi. Untuk tahun 2015 ditarget 300 bidang

sudah clean and clear. Untuk 2016 target 500 bidang

yang sudah clean and clear.

- Beberapa permasalahan yang dihadapi, pelaksanaan

sertipikasi dan sering diprotes oleh pemerintah untuk

itu sangat perlu keterlibatan pihak kecamatan dan desa

dalam pelaksanaan sertipikasi tanah untuk

menyiapkan subyek dan obyek sebelum diajukan

kepada BPN.

- Selama ini dalam pelaksanaan sertipikasi tanah

beberapa kabupaten hanya menyerahkan sepenuhnya

Page 15: PROSIDING Seminar Nasional Pembelajaran Pelaksanaan PRODA ...

Seminar Nasional Program Reforma Agraria Daerah (PRODA) 14

kepada BPN sehingga seringkali tidak bisa

diselesaikan.

- Beberapa permasalahan yang dihadapi antara lain: (i)

keterbatasan juru ukur. Pemda dapat membiayai

tenaga juru ukur dengan anggaran dari pemda; (ii)

Masyarakat tidak memiliki alas hak. Untuk itu perlu

dibentuk tim kerja yang diharapkan dapat

menyelesaikan permaslaahan-permasalahan tersebut.

Camat secara massal menyiapkan dokumen alas hak

dengan catatan tidak ada klaim dari pemilik tanah yang

berbatasan langsung; (iii) Pelunasan PBB dan BPHTB.

Tim kerja melakukan terkoordinasi melakukan

pembayaran PBB dengan langusng mendatangi

masyarakat; (iv) Masyarakat benar-benar harus gratis

tidak boleh ada pungutan kecuali materai dan PBB.

- Pada pra sertipikasi perlu dilakukan dengan

membentuk tim kerja untuk menyiapkan dokumen

alas hak secara massal.

- Beberapa usulan kebijakan terkait dengan upaya

percepatan cakupan bidang tanah bersertipikat antara

lain: menambah jumlah juru ukur (pemda dapat

membiayai dan mengirimkan juru ukur), menambah

redaksional pada sertipikat (untuk mencegah alih

fungsi menjadi perkebunan) khusus untuk PRONA dan

PRODA, perlu meningkatkan pagu anggaran,

pembebasan biaya BPHTB.

- Salah satu pihak yang berperan penting dalam

pelaksanaan PRODA adalah camat. Sesuai ketentuan

camat mempunyai kewenangan sebagai PPAT

sementara sehingga dapat menandatangani alas hak

tanah masyarakat.

Page 16: PROSIDING Seminar Nasional Pembelajaran Pelaksanaan PRODA ...

Seminar Nasional Program Reforma Agraria Daerah (PRODA) 15

2.3 DISKUSI DAN TANYA JAWAB SESI I

Berikut hal-hal penting yang disampaikan pada sesi diskusi

dan tanya jawab, antara lain:

1) La Hamusein, S.Si (Kanwil BPN Sulteng)

- PRODA yang dilaksanakan di Prov Kaltim sudah

dilakukan juga pada beberapa provinsi lainnya.

- Berikut beberapa masukan dan usulan agar

pelaksanaan PRODA dapat berjalan dengan baik,

antara lain: (i) BPN harus mengawal usulan

anggaran daerah sampai pembahasan di DPRD; (ii)

selama ini program sertipikasi tanah di daerah

belum merupakan program prioritas untuk itu

kedepan diperlukan ada kepedulian dari pemda

untuk mengalokasikan anggaran pelaksanaan

sertipikasi tanah; (iii) perlu ada MoU antara BPN

dengan pemda sebagai dasar pelaksanaan

sertipikasi tanah; (iv) Subyek dan obyek yang

disampaikan ke BPN harus clean and clear serta

harus jelas. Data tanah, batas tanah harus jelas,

pemilik harus jelas. Jangan sampai pada saat

pelaksaan Prona baru menyiapkan alas hak. Selama

ini dinas terkait hanya menyiapkan data nama dan

luas tanah namun tidak jelas dimana lokasinya

sehingga BPN sulit dalam pelaksanaan sertipikasi

tanah.

2) Yarit Sakona (Kanwil BPN Papua Barat)

Page 17: PROSIDING Seminar Nasional Pembelajaran Pelaksanaan PRODA ...

Seminar Nasional Program Reforma Agraria Daerah (PRODA) 16

- Ketentuan dalam pelaksanaan PRONA adanya

batasan luasan maksimal 2 hektar, sedangkan di

Papua Barat ada tanah yang dimiliki marga dengan

luasan mencapai 2.000 ha sehingga tidak bisa

dilakukan kegiatan PRONA.

- Permasalahan lain yang masih dihadapi adalah

penetapan kawasan hutan cenderung sepihak oleh

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

sehingga BPN tidak bisa menerbitkan sertipikat

karena beberapa lokasi pelaksanaan PRONA

merupakan karena kawasan hutan;

ketiadatersediaan alas hak tanah di Papua, setiap

jengkal tanah di Papua ada pemilik namun tidak

ada bukti-bukti kepemilikan. Kiat-kiat apa yang

bisa dilakukan untuk pelaksanaan sertipikasi

terkait dengan permasalahan di atas?

3) Radith (Dit UKM Bappenas)

- Kem ATR/BPN sudah ada pengaturan mengenai

tanah adat/ulayat sesuai dengan Permen ATR No.

9/2015. Namun sampai saat ini belum banyak

wilayah-wilayah adat yang telah bersertipikat. Apa

saja kendala dalam pelaksanaan tanah adat/ulayat?

- Apa upaya yang dilakukan oleh Kemen ATR/BPN

untuk mempercepat pelaksanaan sertipikasi tanah

adat/ulayat, karena umumnya masyarakat adat

merupakan kelompok yang rentan dan miskin.

Selama ini belum cukup efektif pelaksanaan

sertipikasi tanah adat/ulayat.

Page 18: PROSIDING Seminar Nasional Pembelajaran Pelaksanaan PRODA ...

Seminar Nasional Program Reforma Agraria Daerah (PRODA) 17

4) Hayu (Kanwil BPN Bangka Belitung)

- Untuk mempercepat pelaksanaan sertipikasi tanah

diperlukan adanya petunjuk dari instansi terkait di

pusat kepada seluruh pemda di provinsi dan

kab/kota.

- Dalam pelaksanaan sertipikasi tanah seringkali

BPN hanya diberikan data namun tidak jelas letak

bidang tanah tersebut sehingga BPN kesulitan

melakukan sertipikasi tanah.

- Pelaksanaan sertipikasi sering dilakukan karena

ada alasan politis seperti adanya calon kepala

daerah yang akan mencalonkan kembali, untuk itu

perlu disusun surat edaran yang jelas kepada

pemda untuk pelaksanaan sertipikasi tanah.

5) Izda Putra (Kanwil BPN Bengkulu)

- Kendala yang dihadapi dalam upaya percepatan

sertipikasi tanah masyarakat adalah keterbatasan

juru ukur di BPN sehingga perlu adanya

penambahan juru ukur

- Pensertipikatan tanah masyarakat biasanya

terkendala aturan yang mengatur bahwa biaya

sertipikat tanah melalui PRODA harus sesuai PP

13/2010 sehingga besaran biayanya lebih mahal

dan tidak sama dengan biaya PRONA. Perlu ada

aturan yang menyatakan biaya PRODA sama

dengan biaya untuk sertipikat PRONA.

2.4 TANGGAPAN SESI I

Page 19: PROSIDING Seminar Nasional Pembelajaran Pelaksanaan PRODA ...

Seminar Nasional Program Reforma Agraria Daerah (PRODA) 18

Berikut beberapa tanggapan dari narasumber atas diskusi

dan tanya jawab pada sesi I, antara lain:

1) Uke M. Hussein (Dit TRP, Bappenas)

- Beberapa hal yang disampaikan merupakan

masukan dan saran. Nanti hal-hal yang

disampaikan tadi dapat menjadi catatan dan

masukan pelaksanaan PRODA dan perlu

koordinasi dengan pihak-pihak terkait lainnya.

- Terkait dengan kawasan hutan, dalam RPJMN

2015-2019 sudah ada kebijakan untuk

melakukan publikasi tata batas kawasan hutan

dengan non hutan dalam arti akan dilakukan

pengukuran kawasan hutan dan di

tandatangani oleh tiga pihak yaitu pemda, BPN

dan Kemen LHK, kemudian diintegrasikan

dalam sistem pendaftaran tanah di BPN.

Kegiatan ini baru diinisiasi dan dilakukan pada

beberapa daerah pada skala kecil. Kedepan

diharapkan dapat dilakukan pada semua

kawasan hutan.

- Terkait dengan adanya cluster-cluster atau

enclave yang sudah diterbitkan sertipikat

tanah dalam kawasan hutan sudah ada

peraturan bersama 4 menteri (Menteri PU,

Menteri Kehutanan, Menteri Dalam Negeri dan

Kepala BPN) yang bertujuan untuk

penyelesaian permasalahan tanah dalam

kawasan hutan.

- Untuk tanah adat/ulayat seperti yang telah

disampaikan tadi sudah diterbitkan Permen

Page 20: PROSIDING Seminar Nasional Pembelajaran Pelaksanaan PRODA ...

Seminar Nasional Program Reforma Agraria Daerah (PRODA) 19

ATR/Kepala BPN no. 9/2015 namun ada

substansi yang kurang pas sehingga akan

dibicarakan dengan ahli hukum. Sebetulnya

peraturan perundangan tentang tanah

adat/ulayat yang sudah ada sebelumnya cukup

bagus namun masih belum dipahami dengan

baik oleh pemerintah daerah sehingga

pelaksanaan.

- Untuk juru ukur sudah dianggarkan untuk

tahun 2016 penerimaan juru ukur akan

diupayakan mencapai 2.700 orang. Nanti

Bappenas akan berkoordinasi dengan Kemen

PAN-RB terkait dengan mekanisme

penerimaan dan sebagainya.

2) Sutoro (Dit. Pengaturan dan Pendaftaran Hak

Tanah, Ruang, dan PPAT-Kem ATR/BPN)

- Terkait dengan permasalahan-permasalahan

yang dihadapi tadi, BPN harus terlibat

langsung untuk memastikan clean and clear

pada t-1 (pra-sertipikasi) karena hal itu akan

berimpilikasi pada besarnya biaya yang

diperlukan untuk pelaksanaan sertipikasi

tanah.

- Apabila hanya data nominatif sudah dipastikan

tidak bisa dilaksanakan sertipikasi tanah

karena BPN akan kesulitan untuk mengetahui

lokasi bidang-bidang tanah yang dimaksud.

- Sudah banyak inovasi yang dilakukan oleh BPN

baik di pusat maupun inovasi-inovasi di

Page 21: PROSIDING Seminar Nasional Pembelajaran Pelaksanaan PRODA ...

Seminar Nasional Program Reforma Agraria Daerah (PRODA) 20

daerah terkait dengan regulasi untuk

mempercepat pelaksanaan sertipikasi tanah.

- Salah satu upaya yang penting dilakukan

adalah perlu koordinasi dan kerjasama BPN

dengan pemda untuk mempercepatan

pelaksanaan sertipikasi.

- Sebagaimana telah disampaikan tadi saat ini

sudah diterbitkan peraturan terkait dengan

PRONA (Permen ATR No. 4/2015 Pasal 5 dan

Pasal 12), pembiayaan dapat berasal dari

Pemda (APBD).

- Selain itu, saat ini sedang dilakukan revisi PP

13/2010 untuk mensinkronkan dengan

peraturan yang terkait dengan PRONA, agar

pelaksanaan PRODA sama dengan PRONA.

Dalam PP tersebut akan disusun agar

pembiayaan PRODA sama dengan PRONA

sehingga dapat menjadi landasan hukum yang

kuat pelaksanaan PRODA. - Akan dibuat Juknis agar pelaksanaan

sertipikasi tanah dapat berjalan lancar, namun

demikian perlu koordinasi dengan dinas

terkait di pemda.

3) Agustin (Biro Perencanaan dan Kerjasama, Kem

ATR/BPN)

- Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan

dalam pelaksanaan PRODA yaitu: mekanisme

pembiayaan untuk PRODA masih

menggunakan mekanisme sesuai dengan

Page 22: PROSIDING Seminar Nasional Pembelajaran Pelaksanaan PRODA ...

Seminar Nasional Program Reforma Agraria Daerah (PRODA) 21

ketentuan PP 13/2010, saat ini sedangkan

dalam proses revisi.

- Tarif PRODA dapat disamakan dengan tarif

PRONA dapat dilakukan tanpa perubahan PP

13/2010, namun harus melalui mekanisme

hibah dan masuk dalam anggaran BPN

sehingga anggaran PRODA sama dengan

PRONA. Mekanisme ini perlu dilakukan pada

pra sertipikasi sehingga BPN pusat dapat

mengidentifikasi dan membuat pos anggaran

khusus kegiatan ini.

- Percepatan sertipikasi, perlu dilakukan proses

t-1 (pra-sertipikasi) sehingga dapat

diperkirakan anggaran yang diperlukan sudah

bisa diperhitungkan.

4) Perwakilan dari Kemendagri

- Selama ini seperti diketahui masih lemahnya

koordinasi antara pemda dengan BPN

sehingga pelaksanaan kegiatan sertipikasi

tidak dapat berjalan dengan baik.

5) Dr. Rusmadi (Kepala Bappeda Kaltim)

- Mekanisme yang dilakukan di Provinsi Kaltim

adalah Bantuan Keuangan dari provinsi

kepada kabupaten karena mempertimbangkan

yang paling dekat dalam pelaksanaan

sertipikasi adalah kabupaten.

Page 23: PROSIDING Seminar Nasional Pembelajaran Pelaksanaan PRODA ...

Seminar Nasional Program Reforma Agraria Daerah (PRODA) 22

- Kegiatan ini sangat penting karena

menyangkut kepentingan masyarakat untuk

itu diperlukan Peraturan Menteri Dalam

Negeri sebagai legal formal dalam pelaksanaan

sertipikasi tanah dan akan menjadi payung

hukum.

- Selain itu, terkait dengan pembiayaan

dipeerlukan Surat Keputusan Bersama antara

Kemendagri dan Kemen ATR/BPN untuk

menanisme pembiayaan dari pemda untuk

pelaksanaan sertipikasi tanah. Selama ini

mekanisme pengaturan penganggaran di

pemda menggunakan Permendagri sebagai

payung hukum.

- Untuk ke DPRD perlu ditegaskan bahwa

program sertipikasi tanah merupakan

program wajib dan prioritas sehingga perlu

diusulkan. Pengalaman di Kaltim tidak ada

penolakan dari DPRD walaupun program

tersebut pernah tidak berjalan selama tiga

tahun. Perlu diyakinkan bahwa program

tersebut penting untuk dilakukan.

- Kedepan BPN perlu membuat pentahapan

kegiatan mulai dari proses identifikasi, apa

yang harus dilakukan sampaikan dengan

penyiapan dokumen kelengkapan sehingga

statusnya menjadi clean and celar,

penganggaran yang diperlukan untuk calon

penerima calon lahan (CPCL) dan pelaksanaan

sertipikasi tanah. Selain itu, perlu ada jaminan

Page 24: PROSIDING Seminar Nasional Pembelajaran Pelaksanaan PRODA ...

Seminar Nasional Program Reforma Agraria Daerah (PRODA) 23

kerangka waktu untuk pelaksanaan sertipikasi

karena akan terkait dengan anggaran.

6) Ali Rahman, SE (Asisten I Bidang Bidang

Pemerintahan Kabupaten Penajam Paser Utara,

Provinsi Kalimantan Timur)

- Untuk mengatasi kesulitan dalam

berkoordinasi antara Pemda dengan BPN di

lapangan, perlu disusun SKB untuk membagi

tugas dan tanggung jawab masing-masing

pihak.

- Pelaksanaan CPCL harus dilakukan oleh camat

(pemda) dan harus clean and clear sebelum

diajukan ke BPN. Selain itu, harus dijamin

bahwa subyek dan obyek yang disampaikan

tidak bermasalah.

2.5 DISKUSI DAN TANYA JAWAB SESI II

Berikut beberapa hal yang disampaikan pada Diskusi dan

Tanya Jawab Sesi II, antara lain:

1) Bappeda Provinsi Aceh

- Bagaimana mekanisme anggaran di APBD Prov

Kaltim? Kegiatan sertipikasi dimasukan dalam

pos anggaran apa dan menjadi tanggung jawab

siapa?

Page 25: PROSIDING Seminar Nasional Pembelajaran Pelaksanaan PRODA ...

Seminar Nasional Program Reforma Agraria Daerah (PRODA) 24

2) Tiat (Bappeda Provinsi Jatim)

- Gubernur Jawa Timur sudah memiliki inisiatif

untuk mempercepat pelaksanaan sertipikasi.

- Untuk penganggaran sertipikasi tanah melalui

dengan mekanisme hibah, saat ini pemda

sangat hati-hati karena sering terjadi

penyimpangan sehingga menjadi temuan.

- Pelaksanaan sertifikasi dapat menjadi salah

satu insentif bagi petani dalam mendukung

ketahanan pangan dan mempertahankan LP2B

dari alih fungsi lahan.

- Bagaimana sistem penganggaran, karena

dalam RPJMD tidak ada program pertanahan?

- Selama ini persepsi Pemprov tidak bisa

memberikan anggaran bagi Kanwil BPN.

Namun berdasarkan ketentuan perundang-

undangan ternyata pembiayaan bagi Kanwil

BPN dapat dilakukan karena merupakan

urusan kongkruen.

- Perlu membuat surat kepada Pemrprov

sebagai dasar dalam mengalokasikan anggaran

dengan mekanisme yang perlu dilakukan

misalnya hibah.

- Penggabungan bagian tata ruang dan

pertanahan di pusat belum memberikan

dampak bagi pelaksanaan bidang tata ruang

dan pertanahan di daerah.

3) Kanwil BPN Provinsi Jatim

Page 26: PROSIDING Seminar Nasional Pembelajaran Pelaksanaan PRODA ...

Seminar Nasional Program Reforma Agraria Daerah (PRODA) 25

- Di pemda biasanya bantuan diberikan

langsung kepada perorangan (masyarakat)

termasuk kedalam pos anggaran berupa

Bantuan Sosial (Bansos) atau Bantuan khusus

dan biasanya anggaran tersebut disampaikan

langsung ke desa. Bantuan semacam itu harus

ada proposal dari yang bersangkutan dan

harus sudah menjelaskan penerima by name by

address sehingga menyulitkan pemda

kabupaten untuk mengajukan anggaran

seperti itu. - Sebenarnya anggaran di daerah sudah ada

tetapi mekanisme item angggaran yang

mensyaratkan yang sangat detail menyulitkan

pemda mengalokasikan anggaran untuk

kegiatan sertipikasi tanah.

4) Asep Saepudin (Dit. Otda, Bappenas)

- Isu kelembagaan dan regulasi yang diperlukan

payung hukum untuk pengganggaran dan

proses kerjasama antara pemda dengan BPN

sangat perlukan dalam pelaksanaan sertipikasi

tanah. Saat ini sudah PP No. 41 namun akan

dilakukan direvisi karena perubahan adanya

perubahan struktur kelembagaan

kementerian/ lembaga dan saat ini sedang

dalam proses pembahasan.

- Terkait dengan kekurangan SDM, apakah juru

ukur harus menjadi pegawai BPN? Perlu juga

Page 27: PROSIDING Seminar Nasional Pembelajaran Pelaksanaan PRODA ...

Seminar Nasional Program Reforma Agraria Daerah (PRODA) 26

ada terobosan bagaimana apabila pemda dapat

menyediakan sendiri juru ukur?

- Terkait dengan penganggaran akan diterbitkan

Permendagri dan yang menjadi acuan adalah

RPJMN.

- Kerjasama antara pemda dengan BPN harus

ada aturan yang lebih detail.

- Apakah PRONA dan PRODA hanya

diperuntukan bagi masyarakat miskin?

Diusulkan perlu adanya insentif dan disinsetif

apabila bidang tanah telah disertipikatkan.

- Kedepan perlu dilakukan koordinasi yang lebih

intensif antara pemda dengan BPN untuk

mencapai target sertipikasi tanah.

2.6 TANGGAPAN SESI II

Berikut beberapa tanggapan dari narasumber atas diskusi

dan tanya jawab pada sesi II, antara lain:

1) Sutoro (Dit. Pengaturan dan Pendaftaran Hak

Tanah, Ruang, dan PPAT-Kem ATR/BPN)

- Kegiatan PRONA dibiayai dari anggaran negara

untuk beberapa tahapan pelaksanaan kegiatan

yaitu: pengukuran, pendaftaran, panitia A,

transport juru ukur. Namun persyaratan-

persyaratan yang diperlukan seperti patok,

materai, dan surat-menyurat dibiayai oleh

pemohon sendiri.

Page 28: PROSIDING Seminar Nasional Pembelajaran Pelaksanaan PRODA ...

Seminar Nasional Program Reforma Agraria Daerah (PRODA) 27

- Sedangkan pembiayaan untuk PRODA saat ini

sedang dilakukan revisi PP 13/2010 agar

pembiayaannya disamakan dengan PRONA.

2) Uke M. Hussein (Di. TRP, Bappenas)

- Di Provinsi Kaltim opsi yang dilakukan untuk

pembiayaan pelaksanaan PRODA adalah

melalui mekanisme Bankeu karena sebagian

dari alokasi anggaran dapat digunakan untuk

membiayai kegiatan operasional.

- Tentang bagaimana mekanisme dan pos

anggarannya dimana ini mohon dijelaskan

lebih lanjut?

3) Dr. Rusmadi (Kepala Bappeda Provinsi Kaltim)

- Di Provinsi Kaltim tidak mengalokasikan

anggaran untuk pelaksanaan kegiatan

sertipikasi tanah karena tugas tersebut berada

di Kab, sehingga Pemprov hanya

mengalokasikan Bankeu kepada Pemkab. Jadi

yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan

kegiatan adalah pemkab.

- Bappeda juga mengidentifikasi dinas-dinas

mana yang sesuai untuk menempatkan

anggaran. Untuk di Bappeda, anggaran

kegiatan masuk kedalam pos kegiatan fasilitasi.

Sedangkan untuk ke Kab dilakukan melalui pos

angg Bankeu.

Page 29: PROSIDING Seminar Nasional Pembelajaran Pelaksanaan PRODA ...

Seminar Nasional Program Reforma Agraria Daerah (PRODA) 28

- Untuk bantuan sosial, sesuai dengan ketentuan

memang harus sudah jelas penerimanya by

name by address.

- Untuk penganggaran di Kab menempel pada

Dinas yang terkait dengan pos anggaran

Belanja barang/jasa untuk pihak ketiga. Pos

kegiatan tersebut hampir sama dengan

pembelian handtractor, dan sebagainya.

Namun demikian, berdasarkan peraturan yang

berlaku saat ini bantuan belanja pihak ketiga

semakin diperketat, untuk itu kedepan

diperlukan dukungan untuk memperkuat

pelaksanaan kegiatan PRODA.

- Terkait dengan penyusunan peta dasar

pertanahan, di Provinsi Kaltim akan

mengembangkan one data one map. Apabila

tidak ada one map tidak dapat diketahui

cakupan bidang tanah.

4) Siti Sugiyanti (Bappeda Kaltim)

- Pada tahun 2015 kegiatan anggaran PRODA

yang dialokasikan untuk kegiatan sertipikasi

tanah hanya sekitar 700 bidang, namun banyak

sekali permasalahan yang dihadapi dalam

pelaksanaan kegiatan tersebut.

- Beberapa permasalahan tersebut, antara lain:

Keterbatasan juru ukur masih dihadapi hampir

seluruh kabupaten dan sampai saat ini belum

bisa diatasi, misalnya di Kutai Timur tidak bisa

berjalan karena kekurangan juru ukur. Di Kab

Malinau, beberapa fasilitas kantor BPN

Page 30: PROSIDING Seminar Nasional Pembelajaran Pelaksanaan PRODA ...

Seminar Nasional Program Reforma Agraria Daerah (PRODA) 29

dipecahkan oleh masyarakat karena calon

peserta sertipikasi yang sudah clean and clear

namun tidak bisa diterbitkan sertipikat

tanahnya.

- Program ini perlu mendapat dukung dari

semua pihak dan instansi yang terkait.

- Walaupun kegiatan PRODA sudah 3 tahun

pernah tidak berjalan, namun kegiatan ini akan

dilakukan terus karena menyangkut hak

masyarakat atas tanah.

- Perlu dukungan dari pemerintah pusat untuk

keberlangsungan kegiatan PRODA ini. Pemda

siap melaksanakan kegiatan namun di BPN

tidak bisa dilaksanakan dengan baik.

5) Uke M. Hussein (Di. TRP, Bappenas)

- Kementerian ATR/BPN perlu menyampaikan

paket sosialisasi yang dimaksud dengan clean

and clear pelaksanaan sertipikasi tanah

(PRODA) kepada pemda dan Bappeda karena

merupakan ujung tombak pelaksanaan

sertipikasi adalah Bappeda.

6) Ali Rahman, SE (Asisten I Bidang Bidang

Pemerintahan Kabupaten Penajam Paser Utara,

Provinsi Kalimantan Timur)

- Obyek tanah dalam pelaksanaan PRODA

diperuntukan bagi masyarakat miskin yakni

petani tanaman pangan.

- Hubungan koordinasi antara pemda PPU

dengan BPN, selama ini sudah cukup baik.

Page 31: PROSIDING Seminar Nasional Pembelajaran Pelaksanaan PRODA ...

Seminar Nasional Program Reforma Agraria Daerah (PRODA) 30

Dalam pelaksanaan kegiatan pada tahap pra

sertipikasi harus menyediakan data yang

dilengkapi dengan dokumen yang diperlukan

seperti alas hak. Pada pelaksanaan sertipikasi,

petugas BPN perlu didampingi.

7) Kanwil BPN Prov Kaltim

- Permasalahan pelaksanaan PRODA di Kaltim,

data yang disampaikan oleh pemda kepada

BPN belum lengkap sehingga tidak bisa

diproses. Data yang disampaikan tidak

dilengkapi dengan dokumen pendukung

berupa alas hak dan administrasi

kependudukan calon penerima.

- Selama ini BPN sering hanya menerima data

nama penerima dan luas tanah, namun tidak

dilengkapi dokumen lainnya. Pelaksanaan

sertipikasi tanah perlu didukung oleh data dan

informasi yang yang jelas. Untuk itu perlu

dilakukan pada tahap pra sertipikasi.

Page 32: PROSIDING Seminar Nasional Pembelajaran Pelaksanaan PRODA ...

Seminar Nasional Program Reforma Agraria Daerah (PRODA) 31

Sesi kesimpulan dan penutupan dilakukan oleh Direktur

Tata Ruang dan Pertanahan, Bappenas, Dr. Ir. Oswar M.

Mungkasa, MURP. Berikut beberapa kesimpulan dan

penutupan yang disampaikan, antara lain:

- Pertemuan ini perlu ditindaklanjuti oleh Kem

ATR/BPN, Bappenas hanya menginisiasi dan

menyusun arahan kebijakan. Sedangkan teknis

lebih lanjut harus dilakukan Kem ATR/BPN sesuai

dengan Tupoksi-nya.

- Perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan

kesadaran Pemda dalam pelaksanaan sertipikasi

tanah sehingga perlu dilakukan roadshow ke

pemda dan DPRD.

- Selain itu, perlu dilakukan peningkatan koordinasi

di daerah, sehingga perlu membentuk pokja

pertanahan di daerah.

- Upaya lain yang diperlukan adalah perlu ada

terobosan mengenai mekanisme penganggaran

PRODA di daerah dengan dukungan dari

Kemendagri. Terobosan lain yang diperlukan

adalah terkait dengan aturan main, untuk itu perlu

disusun juklak dan juknis untuk pelaksaan

sertipikasi.

3. KESIMPULAN DAN PENUTUPAN

Page 33: PROSIDING Seminar Nasional Pembelajaran Pelaksanaan PRODA ...

Seminar Nasional Program Reforma Agraria Daerah (PRODA) 32

- Terkait dengan permasalahan keterbatasan juru

ukur, saat ini Bappenas sedang menginisiasi untuk

penambahan dan akan dibahas lebih lanjut dengan

Kemen PAN RB.

- Pelaksanaan kegiatan sertipikasi perlu dilakukan

Kegiatan t-1 (tahap pra) yang bertujuan untuk

mendapatkan data subyek dan obyek agar clear

and clean sehingga pada saat pelaksanaan

sertipikasi tidak ada permasalahan lagi.

- Kegiatan sertipikasi ini penting untuk mencegah

terjadinya alih fungsi lahan pertanian pangan

sehingga diharapkan dapat mendukung ketahanan

pangan.

Page 34: PROSIDING Seminar Nasional Pembelajaran Pelaksanaan PRODA ...

Seminar Nasional Program Reforma Agraria Daerah (PRODA) 33

DOKUMENTASI KEGIATAN

Page 35: PROSIDING Seminar Nasional Pembelajaran Pelaksanaan PRODA ...

Seminar Nasional Program Reforma Agraria Daerah (PRODA) 34

Page 36: PROSIDING Seminar Nasional Pembelajaran Pelaksanaan PRODA ...

Kementerian PPN/Bappenas

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL /BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (BAPPENAS)