Prosiding Konferensi Ilmiah Tahunan ISBN: 978-602-71325-7...

14
Prosiding Konferensi Ilmiah Tahunan ISBN: 978-602-71325-7-3 Peranan Asesmen dan Ujian dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Nasional Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI ) i UKD Sulawesi Selatan ©2015 ISBN: 97 8-602-71325-7-3

Transcript of Prosiding Konferensi Ilmiah Tahunan ISBN: 978-602-71325-7...

Prosiding Konferensi Ilmiah Tahunan ISBN: 978-602-71325-7-3 Peranan Asesmen dan Ujian dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Nasional

Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI ) i UKD Sulawesi Selatan ©2015

“ ISBN: 97”8-602-71325-7-3

Prosiding Konferensi Ilmiah Tahunan ISBN: 978-602-71325-7-3 “Peranan Asesmen dan Ujian dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Nasional”

ii Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI ) UKD Sulawesi Selatan ©2015

PERANAN ASESMEN DAN UJIAN DALAM

PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN NASIONAL

Prosiding Konferensi Ilmiah Tahunan

Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia Makassar, 5 – 7 Juni 2015

HIMPUNAN EVALUASI PENDIDIKAN INDONESIA

UKD SUL-SEL

Prosiding Konferensi Ilmiah Tahunan ISBN: 978-602-71325-7-3 “Peranan Asesmen dan Ujian dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Nasional”

iii Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI ) UKD Sulawesi Selatan ©2015

REVIEWER

Bahrul Hayat, Ph.D.

Prof. Dr. H. M. Sidin Ali, M.Pd. Prof.

Dr. Baso Intang Sappaile, M.Pd.

Bambang Suryadi, Ph.D.

Prof. Dr. Ruslan, M.Pd.

EDITOR

Dr. Kaharuddin Arafah, M.Si.

Dr. Patahuddin, M.Pd.

ISBN: 978-602-71325-7-3

Email: [email protected]

Prosiding Konferensi Ilmiah Tahunan ISBN: 978-602-71325-7-3 “Peranan Asesmen dan Ujian dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Nasional”

iv Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI ) UKD Sulawesi Selatan ©2015

HIMPUNAN EVALUASI PENDIDIKAN INDONESIA UKD SULAWESI SELATAN

PERANAN ASESMEN DAN UJIAN DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN NASIONAL

Editor:

Dr. Kaharuddin Arafah, M.Si.

Dr. Patahuddin, M.Pd.

Desain Layout:

Ahmad, S.Pd. Ratlin, S.Pd.

Desain Sampul: Ratlin, S.Pd.

Penerbit: HEPI UKD SUL-SEL Cetakan Pertama: 11 Juni 2015

Buku ini diterbitkan sebagai Prosiding Konferensi Ilmiah Tahunan Himpunan Evaluasi Indonesia yang diselenggarakan di Universitas Negeri Makassar, tanggal 5 – 7 Juni 2015

Prosiding Konferensi Ilmiah Tahunan ISBN: 978-602-71325-7-3 “Peranan Asesmen dan Ujian dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Nasional”

v Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI ) UKD Sulawesi Selatan ©2015

KATA PENGANTAR Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI) dideklarasikan pada tanggal

19 November 2000 di Daerah Istimewa Yogyakarta, merupakan organisasi profesi yang

menghimpun para ahli, praktisi, dan peminat di bidang evaluasi, asesmen, dan

pengukuran pendidikan, psikologi, dan ilmu sosial lainnya. HEPI terbuka bagi siapa saja

yang memiliki perhatian terhadap bidang evaluasi, asesmen, dan pengukuran pendidikan

dengan latar belakang pendidikan yang tidak dibatasi. Diharapkan melalui HEPI para

anggota di bidang ini dapat mengembangkan diri secara berkelanjutan sebagai

profesional. Kehadiran HEPI juga diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi upaya

peningkatan mutu pendidikan nasional melalui program dan kegiatan evaluasi, asesmen,

penelitian, dan pengukuran pendidikan yang bermutu.

HEPI memiliki program Konferensi Ilmiah (Annual Conference) yang penyelenggaraan

nya bekerjasama antara HEPI Pusat dan HEPI Unit Koordinasi Daerah (UKD). Pada

tahun 2015 ini, konferensi HEPI diselenggarakan di Makassar, bekerjasama dengan HEPI

UKD Sulawesi Selatan dan Universitas Negeri Makassar. Tema konferensi yang kita pilih

adalah “Peranan Asesmen dan Ujian Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan

Nasional”. Pemilihan tema ini dilatarbelakangi oleh pentingnya penguatan sistem

penilaian dalam bentuk Ujian Nasional yang diselenggarakan oleh Pemerintah. Asesmen

atau penilaian, dalam konteks yang luas, dapat dipahami sebagai instrumen untuk

meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Dalam konteks inilah HEPI baik sebagai

organisasi profesi maupun perorangan, mulai dari jajaran pengurus sampai kepada

anggota, dituntut supaya berperan aktif dalam memperkokoh sistem penilaian untuk

meningkatkan kualitas pendidikan nasional.

Dengan terselenggaranya konferensi ilmiah ini, atas nama Pengurus HEPI Pusat, kami

mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Pimpinan Universitas Negeri

Makassar, Pembicara Utama, Pengurus HEPI UKD, Pemakalah dan peserta, para

undangan, serta seluruh panitia yang sudah bekerja keras demi terselenggaranya forum

ilmiah ini. Sebelum pembicara utama menyampaikan ide-ide pencerahannya, izinkan

kami mengukuhkan Kepengurusan Unit Koordinasi Daerah (UKD) HEPI Sulawesi

Selatan.

Terima kasih atas perhatian dan dukungannya, dan kami selalu menunggu dukungan

Bapak/Ibu sekalian di pertemuan tahunan berikutnya yang diselenggarakan HEPI

bekerjasama dengan instansi lain di berbagai daerah. Semoga forum ilmiah ini

memberikan manfaat bagi kemajuan sistem evaluasi pendidikan di Indonesia. Amin.

Makassar, Juni 2015

Ketua Umum HEPI Pusat,

Bahrul Hayat, Ph.D.

Prosiding Konferensi Ilmiah Tahunan ISBN: 978-602-71325-7-3 “Peranan Asesmen dan Ujian dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Nasional”

vi Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI ) UKD Sulawesi Selatan ©2015

PRAKATA Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga

kami dapat menyelenggarakan Seminar Nasional Pendidikan dan menyelesaikan

penyusunan prosiding ini. Kegiatan seminar ini diikuti oleh para guru, kepala sekolah,

pengawas sekolah, dosen, dan mahasiswa baik dari dalam maupun dari luar Provinsi

Sulawesi Selatan.

Prosiding ini memuat 72 makalah yang dipresentasikan pada Seminar Nasional

Pendidikan dengan Tema: “Peranan Asesmen dan Ujian dalam Meningkatkan Mutu

Pendidikan Nasional” tanggal 6 Juni 2015 di Gedung Program Pascasarjana UNM

Makassar. Sub tema yang dipresentasikan adalah: 1) penilaian aspek non-kognitif,

2) penilaian dan pengembangan potensi siswa, dan 3) penilaian dan profil siswa.

Seminar nasional bertujuan untuk memecahkan permasalahan kualitas proses

pembelajaran melalui penilaian yang benar dan pelaksanaan ujian, baik ujian sekolah

maupun ujian nasional, dan mensosialisasikan ide dan hasil-hasil penelitian di LPTK dan

di sekolah kepada para pendidik, tenaga kependidikan, dan kepada praktisi pendidikan.

Ucapan terima kasih kepada keynote speaker, Bapak Anies Baswedan, Ph.D., Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan, dan Bapak Jahja Umar, Ph.D., Dewan Penasehat HEPI

Pusat yang telah berkenan hadir dalam pemaparan materi pada Seminar Nasional ini. Tak

lupa ucapan terima kasih kepada Rektor UNM, Direktur PPs UNM, dan Walikota

Makassar, serta semua pihak yang telah mendukung penyelenggaraan Seminar Nasional

ini.

Makassar, Juni 2015

Ketua Panitia,

Prof. Dr. Baso Intang Sappaile, M.Pd.

Prosiding Konferensi Ilmiah Tahunan ISBN: 978-602-71325-7-3 “Peranan Asesmen dan Ujian dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Nasional”

51 Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI ) UKD Sulawesi Selatan ©2015

RELIABILITAS INSTRUMEN PENILAIAN KARYA SENI LUKIS

Trie Hartiti Retnowati Universitas Negeri

Yogyakarta, Indonesia [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan mengembangkan instrumen penilaian karya lukis anak SD. Instrumen penilaian yang baik, tentunya harus memenuhi persyaratan validitas dan reliabilitas. Permasalahan dalam penelitian ini adalah: bagaimana reliabilitas instrumen karya seni lukis siswa setelah ditentukan indikator dan rubriknya melalui focus group discasion oleh pakar seni lukisk, praktisi seni lukis dan guru seni lukis di sekolah dasar. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan untuk menghasilkan instrumen yang baku dalam menilai karya seni lukis anak. Pengembangan instrumen penilaian seni lukis dimulai dengan membangun konstruk.Metode penelitian ini menggunakan modifikasi model Semmel & Semmel dengan model Plomp, yaitu dimulainya dengan tahap preliminary investigation yang dikemukakan oleh Plomp dan research & development menurut Semmel (1974:5). Tahapan pengembangannya meliputi: define, design, develop, dan dissemination (4D). Hasil penelitian menunjukkan kriteria pengembangan konstruk instrumen mencakup aspek proses ( 7 item) dan produk (3 item). Setiap aspek diurai menjadi sejumlah indikator. Instrumen diujicobakan kepada sejumlah pendidik agar dapat diestimasi koefisien reliabilitas hasil ukurnya. Hasil D Study penilaian proses dan produk menunjukkan penggunaan semua komponen pada instrumen proses dan produk sangat diutamakan, Tetapi apabila pendidik merasa harus ada komponen yang ditiadakan dengan pertimbangan tertentu misal untuk kelas yang lebih rendah, hal ini tidak akan mengganggu objektivitas penilaian. Kata kunci: Reliabilitas instrumen, karya seni lukis

ABSTRACT This research aims at developing assessment instruments of Elementary School student’s s painting artworks. A good assessment instrument must meet the validity and reliability. The problem of the research is: how the reliability of the instruments for student’s painting artworks after the indicators and the rubrics have been formulated through focus group discussion by the experts of painting arts, practitioners, and teachers of painting arts subject is. This research is a developmental research aiming at developing a standard instrument for assessing the children’s painting artworks. The development of the istruments was begun by developing a construct. The research utilizes Semmel & Semmel with Plomp model which has been modified, in that the researcher began with preliminary investigation as stated by Plomp as well as research & development according to Semmel (1974:5). The develoment phase consists of: define, design, develop, and disseminate (4Ds). The research findings show that the criteria for developing the instruments construct include the aspects of process (7 items) and product (3 items). Each aspect is elaborated into some indicators. The isntruments were tested to some teachers in order that the reliability coeficient of the measurement results can be estimated. The results of D-study, process assessment and product assessment show that the use of all components of the process and product assessment is highly priotitized. However, if the teachers think that

Prosiding Konferensi Ilmiah Tahunan ISBN: 978-602-71325-7-3 “Peranan Asesmen dan Ujian dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Nasional”

52 Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI ) UKD Sulawesi Selatan ©2015

some components must be removed due to certain considerations for example the lower class, it will not influence the assesment objectivity. Keywords:instrument reliability, painting artworks

Pendahuluan

Pendidikan seni bertujuan mengembangkan kedewasaan diri anak didik yang utuh dan seimbang dengan cara memberikan perlakuan yang dapat merangsang kepekaan estetik dan kreativitas peserta didik. Dengan demikian untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan pengembangan estetik melalui pendidikan seni. Pendidikan seni yang diajarkan di sekolah diantaranya adalah seni rupa, salah satu cabangnya adalah seni lukis. Pelaksanaannya pada setiap jenjang pendidikan dari sekolah dasar sampai dengan sekolah menengah atas.

Kegiatan melukis bagi anak-anak seusia anak sekolah dasar merupakan kegiatan naluriah dan menjadi kesenangan anak karena muncul atas desakan perkembangan emosi artistik yang bersifat kodrati. Melukis bagi anak-anak merupakan aktivitas psikologis dalam rangka mengekspresikan gagasan, imajinasi, perasaaan, emosi, dan /atau pandangan anak terhadap sesuatu. Anak melukis adalah menceritakan atau mengungkapkan (mengekspresikan) sesuatu yang ada pada dirinya secara intuitif dan spontan lewat media seni lukis (Soesatyo, 1994: 31).

Berdasarkan hal tersebut, seorang pendidik dalam memberikan penilaian hasil karya seni lukis peserta didik harus mendalami dahulu konsep penciptaan melukis sehingga dapat memberikan penilaian yang objektif. Penelitian ini didasarkan pada asumsi bahwa pemahaman guru-guru terhadap hakekat pendidikan seni terutama pelaksanaan pembelajaran seni lukis sekolah dasar belum seperti yang diharapkan sehingga mereka cenderung menilai karya seni lukis siswa secara subjektif. Karena kurangnya pemahaman tersebut, guru kurang berani dalam menilai karya lukis anak. Dengan demikian masalah subjektivitas menjadi masalah yang tidak dapat dihindari dalam penilaian karya lukis anak. Subjektivitas dalam penilaian karya seni lukis anak pada dasarnya disebabkan oleh kesulitan guru dalam menentukan kriteria penilaian, padahal pelajaran melukis bagi anak-anak adalah pelajaran yang menyenangkan. Hal ini diakui oleh dua puluh orang guru yang dapat ditemui dalam studi awal penelitian ini. Untuk memecahkan permasalahan penilaian proses dan produk tersebut perlu digunakan pendekatan penilaian yaitu performance assessment, yaitu mengembangkan instrumen penilaian seni lukis yang valid dan reliabel. Dengan demikian permasalahan dalam penelitian imi adalah: Bagaimana reliabilitas instrumen penilaian untuk menilai karya seni lukis siswa. Tujuan penelitiannya adalah untuk menjelaskan koefisien reliabilitas instrumen karya seni lukis siswa.

1. Metode yang diterapkan

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Penelitian pengembangan digunakan untuk menghasilkan instrumen yang baku dalam menilai karya lukis anak. Pendekatan ini digunakan, karena pengembangan instrumen penilaian seni lukis anak harus dimulai dengan membangun konstruk yang diukur. penelitian ini menggunakan modifikasi model Semmel & Semmel dengan model Plomp, yaitu dimulainya dengan tahap preliminary investigation yang dikemukakan oleh Plomp dan research & development menurut Semmel (1974:5).

Subjek penelitian adalah peserta didik yang terdiri dari tiga sekolah, Sekolah Dasar Muhammadiyah Sapen, Sekolah Dasar Negeri Langensari , dan Sekolah Dasar MIN Tempel,

Prosiding Konferensi Ilmiah Tahunan ISBN: 978-602-71325-7-3 “Peranan Asesmen dan Ujian dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Nasional”

53 Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI ) UKD Sulawesi Selatan ©2015

p

masing-masing kelas 3, diambil 20 siswa. Dengan demikian secara keseluruhan jumlah peserta didik ada 60 yang dijadikan subjek penelitian. Ketiga sekolah tersebut tersebar pada kota Yogyakarta dan kabupaten Sleman, dengan asumsi bahwa kedua kabupaten/kota tersebut dapat mewakili/representatif DIY.

a. Analisis Data

Penelitian ini analisis datanya menggunakan GENOVA yang komponen variansnya adalah person, rater, item, interaksi person dan rater, dan kesalahan. G study-nya menggunakan rancangan bersarang (nested design) dan D-study-nya juga menggunakan rancangan bersarang (nested design). Penelitian ini menggunakan satu facet p x(i: r) G-study yang bersarang untuk mengestimasi varians komponen, varians kesalahan, generalizeability dan koefiesien phi untuk one-facet, nested, i: r D-study. Varians komponen yang berbaur pada rancangan bersarang (p, r:i,e) adalah jumlah varians komponen dalam G-study bersarang yang dapat ditulis sebagai berikut.

2

p ,r:i ,e 2

2

r:i ,e

Keterangan: p = person, r = guru/rater, i = item, r:i = rater bersarang pada item, e = kesalahan

Setelah varians komponen diperoleh, termasuk varians kesalahan, maka dapat diestimasi varians sebenarnya (true variance). Selanjutnya dapat diestimasi besarnya indek keandalan hasil pengukuran, yaitu rasio varians sebenarnya terhadap varians keseluruhan komponen. Estimasi varians setiap komponen dan besarnya indeks keandalan hasil pengukuran dengan instrumen yang dikembangkan peneliti menggunakan paket program GENOVA.

b. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penilaian karya Seni Lukis

Validitas dan reliabilitas merupakan hal utama yang harus dipenuhi untuk menentukan kualitas suatu instrumen penilaian. 1) Validitas Instrumen Penilaian karya Seni Lukis

Validitas instrumen dapat dimaknai sebagai ketepatan dalam memberikan interpretasi terhadap hasil pengukurannya. Sesungguhnyalah persoalan validitas instrumen berhubungan dengan pertanyaan, apakah suatu instrumen mampu menggambarkan ciri- ciri, sifat-sifat, atau aspek apa saja yang akan diukur, sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Relevans dan accuracy, adalah dua makna yang terkandung dalam konsep validitas. Relevans menunjuk pada kemampuan instrumen untuk memerankan fungsi untuk apa instrumen dimaksudkan. Sedangkan accuracy menunjuk pada ketepatan instrumen mengidentifikasi aspek-aspek yang akan diukur secara tepat, menggambarkan keadaan yang sebenarnya.

Secara umum terdapat tiga macam validitas, yaitu validitas konstruk (construct validity), validitas isi (content validity), dan validitas criteria (criterion-related validity). (Kerlinger, 2000: 686; Babbie, 2004: 144-145). Validitas konstruk menunjuk pada sejauh mana instrumen yang disusun mampu menghasilkan butir-butir pertanyaan yang dilandasi oleh konsep teoritik tertentu. Validitas konstruk disusun berdasarkan pada konsep teori yang sudah mapan dan pertimbangan-pertimbangan yang rasional. Untuk memantapkan validitas konstruk dibutuhkan expert judgment yaitu masukan, pertimbangan, dan kritik dari

Prosiding Konferensi Ilmiah Tahunan ISBN: 978-602-71325-7-3 “Peranan Asesmen dan Ujian dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Nasional”

54 Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI ) UKD Sulawesi Selatan ©2015

para ahli terkait. Berdasar hal tersebut, penelitian ini dalam membangun instrumen menggunakan validitas konstruk yang disusun berdasarkan pada konsep teori tentang pendidikan seni, seni lukis anak, dan perkembangan psikologis anak sekolah dasar yang sudah mapan dan pertimbangan-pertimbangan yang rasional. Untuk memantapkan validitas konstruk dibutuhkan expert judgment yaitu masukan, pertimbangan, dan kritik dari para ahli terkait, antara lain pakar pendidikan, pakar seni lukis anak, pakar pengukuran, dan guru yang mengajar seni lukis di sekolah dasar.

Validitas isi berhubungan dengan kemampuan instrumen untuk menggambarkan secara tepat domain prilaku yang diukur. Validitas isi berhubungan dengan pertanyaan seberapa jauh butir-butir instrumen mencerminkan keseluruhan isi dari aspek yang hendak diukur. Langkah selanjutnya pada validitas isi adalah menjabarkan dalam aspek yang terperinci selanjutnya didiskripsikan indikator-indilkatornya. Selanjutnya dimintakan pertimbangan kolega atau ahli yang berkompeten melalui forum diskusi antar ahli (focus group discasion), untuk memperoleh masukan, saran, kritik, dan evaluasi guna menyempurnakan instrumen yang disusun.

2) Reliabilitas

Reliabilitas instrumen menunjukkan tingkat kestabilan, konsestensi, keajegan, dan atau kehandalan instrumen untuk menggambarkan gejala seperti apa adanya. Dalam penelitian ini, Penentuan koefisien keandalan instrumen penilaian dilakukan dengan menggunakan paket program komputer Genova berdasarkan teori generalizeability yang dikembangkan oleh Crick dan Brennan pada tahun 1983 yang disebut dengan A Generalized Analysis of Variance System. Pada teori ini ada G (generalized study) dan D (decision study). Pada G-study dilakukan estimasi sejumlah varians komponen. Banyaknya komponen ditentukan oleh model yang digunakan. Hasil dari G-study digunakan pada D-study. Menurut Brennan (1983: 3), D-study menekankan estimasi, penggunaan, dan interpretasi dari varians komponen untuk membuat keputusan, dengan prosedur pengukuran yang baik.

2. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Hasil FGD dan seminar merupakan instrumen penilaian karya seni lukis anak berupa lembar penilaian proses dan produk pada tabel 1 sebagai berikut.

Tabel 1.

Lembar Penilaian Proses dan Produk

Prosiding Konferensi Ilmiah Tahunan ISBN: 978-602-71325-7-3 “Peranan Asesmen dan Ujian dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Nasional”

55 Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI ) UKD Sulawesi Selatan ©2015

94

20

89

39

11

Instrumen diujicobakan pada subjek penelitian yaitu peserta didik yang terdiri dari tiga sekolah, Sekolah Dasar Muhammadiyah Sapen, Sekolah Dasar Negeri Langensari , dan Sekolah Dasar MIN Tempel, masing-masing kelas, diambil 20 siswa. Dengan demikian secara keseluruhan jumlah peserta didik ada 60 yang dijadikan subjek penelitian. Ketiga sekolah tersebut tersebar pada kota Yogyakarta dan kabupaten Sleman, dengan asumsi bahwa kedua kabupaten/kota tersebut dapat mewakili/representatif DIY.

Hasil ujicoba instrumen sebagai berikut:

a. Study untuk Penilaian Proses

Rangkuman hasil analisis D-Study Genova untuk uji coba penilaian proses berturut- turut dapat disajikan pada Tabel 2 dan Tabel 3.

Tabel 2. Estimasi Koefisien Generalizability pada Penilaian Proses Kelas 3

dan Tingkat Perubahannya D STUDY

DESIGN NO SAMPLE SIZE GENERALIZ-

ABILITY Selisih Koefisien

Genova

$ P INF.

R INF

I INF.

COEF. PHI

001-001 60 3 1 0,39277 0,028

001-002 60 3 2 0,51665 0,037

001-003 60 3 3 0,57735 0,041

001-004 60 3 4 0,61338 0,043

001-005 60 3 5 0,63724 0,044

001-006 60 3 6 0,65421 0,04594

001-007 60 3 7 0,66689 0,04673

0,12

0,06 0,02

Pada Tabel 2 memberi gambaran bahwa penilai dalam menggunakan komponen

penilaian proses di kelas 3 jika hanya dengan satu indikator (D study design nomor 001-001 dengan P = 60, R = 3 dan I = 1) memiliki tingkat kesepahaman dan kesepakatan (reliabilitas dalam koefisien G) sebesar 0,39. Jika penilai menggunakan dua indikator (rancangan D study nomor 001-002, dengan P = 60, R = 3 dan I = 2) yakni indikator 1 dan 2, memiliki tingkat kesepahaman dan kesepakatan sebesar 0,52; begitu seterusnya untuk design 001-003 didapatkan koefisien sebesar 0,58. Berdasarkan kenyataan ini maka dapat dikatakan bahwa untuk penggunaan komponen penilaian agar dicapai kesepahaman dan kesepakatan yang memenuhi tingkat observasi yang dapat diterima untuk faset yang lebih luas, penilai harus menggunakan indikator 1 sampai dengan 6 secara simultan. Jika ingin meningkatkan tingkat kesepahaman dan kesepakatan yang lebih tinggi maka penggunaan indikator penilaian harus ditambah, jumlahnya tergantung pada kondisi faset yang bersangkutan, dalam konteks ini jika 7 (tujuh) indikator digunakan semua dicapai koefisien kesepahaman dan kesepakatan mencapai 66,69%.

b. Study untuk Penilaian Produk Rangkuman hasil analisis D-Study Genova untuk uji coba penilaian produk berturut-

turut dapat disajikan pada Tabel 3, berikut ini.

Prosiding Konferensi Ilmiah Tahunan ISBN: 978-602-71325-7-3 “Peranan Asesmen dan Ujian dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Nasional”

56 Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI ) UKD Sulawesi Selatan ©2015

Tabel 3. Estimasi Koefisien Generalizability pada Penilaian Produk Kelas 1

dan Tingkat Perubahannya

D STUDY SAMPLE SIZE GENERALIZABILITY Selisih DESIGN NO Koefisien

$ P R I COEF. PHI Genova

001-001

INF. 60

INF 3

INF. 1

0,51678

0,18733

001-002

60

3

2

0,68142

0,31555

001-003

60

3

3

0,76238

0,40882

Tabel 7 memberi gambaran bahwa penilai dalam menggunakan komponen penilaian produk di kelas 1 jika hanya menggunakan satu indikator (D study design nomor 001-001 dengan P = 60, R = 3 dan I = 1) memiliki tingkat kesepahaman dan kesepakatan (reliabilitas dalam koefisien G) sebesar 0,52. Artinya tingkat kesepahaman dan kesepakatan penilai terhadap penggunaan konstruk instrumen penilaian yang dipakai sebesar 52%. Jika penilai menggunakan dua indikator (rancangan D study nomor 001-002, dengan P = 60, R = 3 dan I = 2) yakni indikator 1 dan 2, memiliki tingkat kesepahaman dan kesepakatan sebesar 0,68; begitu seterusnya untuk rancangan 001-003 didapatkan kaoefisien sebesar 0,76. Menurut kenyataan ini maka dapat dikatakan bahwa untuk penggunaan komponen penilaian produk agar dicapai kesepahaman dan kesepakatan yang memenuhi tingkat observasi yang dapat diterima untuk faset yang lebih luas, penilai cukup menggunakan indikator 1 dan 2 saja. Tetapi jika ingin diperoleh tingkat kesepahaman dan kesepakatan yang lebih tinggi maka penggunaan indikator 1 dan 2 bersama sekaligus dengan indikator nomor 3 sangat dianjurkan.

3. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dijelaskan di atas, dapat disusun kesimpulan sebagai berikut. 1. Spesifikasi instrumen penilaian hasil belajar karya seni lukis anak di SD terdiri dari 2

komponen. Komponen objek penilaian meliputi proses, produk. Komponen proses terdiri atas 7 (tujuh) item, komponen produk 3 (tiga) item.

2. Hasil D Study penilaian proses dan produk menunjukkan apabila pendidik menggunakan semua komponen pada instrumen baik, proses atau produk sangat diutamakan, Tetapi apabila pendidik merasa harus ada komponen yang ditiadakan dengan pertimbangan tertentu misal untuk kelas yang lebih rendah, hal ini tidak akan mengganggu objektivitas penilaian.

3. Persyaratan yang harus dipenuhi pendidik SD agar kompeten menggunakan instrumen penilaian hasil belajar karya seni lukis anak di SD meliputi latar belakang pendidikan yang relevan, memiliki pengalaman dalam bidang seni lukis, memahami pedoman penilaian hasil belajar karya seni lukis anak, dan responsip terhadap pembaharuan dan perubahan.

Prosiding Konferensi Ilmiah Tahunan ISBN: 978-602-71325-7-3 “Peranan Asesmen dan Ujian dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Nasional”

57 Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI ) UKD Sulawesi Selatan ©2015

DAFTAR PUSTAKA

Berk, Ronald. A. (1986). Performance assessment: London: The John Hopkins Press Ltd.

Brennan. Robert L. (1983). Element of generalizability theory. Iowa City: ACT Publication.

Conrad, George. (1964). The process of art education in the elementary school. Amerika: Prentice Hall.Inc.

Fernandes, H.J.X. (1984). Testing and measurement. Jakarta: National Education Planning, Evaluation, and Curiculum Development.

Kellogg, Rhoda and Scott O’Dell. (1967). The psychology of chidren’s art. California: CRM INC.

Lowenfeld, Viktor. & Britain, W. Lambert (1982). Creative and mental growth, New York: Macmillan Publishing Co., Inc.

Soesatyo, (1994). Apresiasi seni lukis anak-anak. Yogyakarta: Sanggar Melati Suci

Thiagarajan, S., Semmel, D. S & Semmel, M. I. (1974). Instructional development for training teachers of exceptional children: A sourcebook. Minneapolis Indiana University.

Victor, Heyfron . (1986). “Objectivity and assessment in art” in assessment in arts education. Pergamon Press: Toro

Prosiding Konferensi Ilmiah Tahunan ISBN: 978-602-71325-7-3 “Peranan Asesmen dan Ujian dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Nasional”

58 Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI ) UKD Sulawesi Selatan ©2015