PROSIDING - simdos.unud.ac.id · Jepang (Coturnix Japonica). ... Pertumbuhan dan Perkembangan Ulat...

13

Transcript of PROSIDING - simdos.unud.ac.id · Jepang (Coturnix Japonica). ... Pertumbuhan dan Perkembangan Ulat...

Page 1: PROSIDING - simdos.unud.ac.id · Jepang (Coturnix Japonica). ... Pertumbuhan dan Perkembangan Ulat Sutera (Bombyx mori L.) ... Teknik Pemuliaan Kentang dan Produksi Bibit Kentang
Page 2: PROSIDING - simdos.unud.ac.id · Jepang (Coturnix Japonica). ... Pertumbuhan dan Perkembangan Ulat Sutera (Bombyx mori L.) ... Teknik Pemuliaan Kentang dan Produksi Bibit Kentang

PROSIDINGSEMINAR NASIONAL

FROM BASIC SCIENCE TO COMPREHENSIVE EDUCATION

26 Agustus 2016Gedung Training Center UIN Alauddin Makassar

Pembicara Utama:Prof. Sutiman Bambang Sumitro, M.Sc., D.Sc (Universitas Brawijaya)

Prof. Dr. Bambang Irawan, M.Sc (Universitas Airlangga)A.M. Iqbal Parewangi (Anggota DPD RI – MPR RI, Ketua Badan Kerjasama Parlemen dan

Hubungan Internasional DPD RI)

Jurusan BiologiFakultas Sains dan TeknologiUIN Alauddin MakassarKampus II: Jl. H.M.Yasin Limpo No. 36 Samata, Kab. Gowa, Sulawesi-Selatan,Indonesia. Telp. (0411) 5622375-424835. Fax 424836.http: //www.bio.fst.uin-alauddin.ac.id. Email: [email protected]

PROSIDINGSEMINAR NASIONAL

FROM BASIC SCIENCE TO COMPREHENSIVE EDUCATION

26 Agustus 2016Gedung Training Center UIN Alauddin Makassar

Pembicara Utama:Prof. Sutiman Bambang Sumitro, M.Sc., D.Sc (Universitas Brawijaya)

Prof. Dr. Bambang Irawan, M.Sc (Universitas Airlangga)A.M. Iqbal Parewangi (Anggota DPD RI – MPR RI, Ketua Badan Kerjasama Parlemen dan

Hubungan Internasional DPD RI)

Jurusan BiologiFakultas Sains dan TeknologiUIN Alauddin MakassarKampus II: Jl. H.M.Yasin Limpo No. 36 Samata, Kab. Gowa, Sulawesi-Selatan,Indonesia. Telp. (0411) 5622375-424835. Fax 424836.http: //www.bio.fst.uin-alauddin.ac.id. Email: [email protected]

PROSIDINGSEMINAR NASIONAL

FROM BASIC SCIENCE TO COMPREHENSIVE EDUCATION

26 Agustus 2016Gedung Training Center UIN Alauddin Makassar

Pembicara Utama:Prof. Sutiman Bambang Sumitro, M.Sc., D.Sc (Universitas Brawijaya)

Prof. Dr. Bambang Irawan, M.Sc (Universitas Airlangga)A.M. Iqbal Parewangi (Anggota DPD RI – MPR RI, Ketua Badan Kerjasama Parlemen dan

Hubungan Internasional DPD RI)

Jurusan BiologiFakultas Sains dan TeknologiUIN Alauddin MakassarKampus II: Jl. H.M.Yasin Limpo No. 36 Samata, Kab. Gowa, Sulawesi-Selatan,Indonesia. Telp. (0411) 5622375-424835. Fax 424836.http: //www.bio.fst.uin-alauddin.ac.id. Email: [email protected]

Page 3: PROSIDING - simdos.unud.ac.id · Jepang (Coturnix Japonica). ... Pertumbuhan dan Perkembangan Ulat Sutera (Bombyx mori L.) ... Teknik Pemuliaan Kentang dan Produksi Bibit Kentang

PROSIDINGSEMINAR NASIONAL

FROM BASIC SCIENCE TO COMPREHENSIVE EDUCATION

ISBN:978-602-72245-1-3

Penanggung JawabProf. Dr. Arifuddin Ahmad, M.Ag

RedakturDr. Cut Muthiadin, S.Si.,M.Si.

Ketua PenyuntingIsna Rasdianah Aziz, S.Si., M.Sc.

PenyuntingDr. Mashuri Masri, S.Si.,M.Kes.

Hafsan, S.Si.,M.PdFatmawati Nur, S.Si.,M.Si.

Baiq Farhatul Wahidah, S.Si.,M.Si.Hasyimuddin, S.Si., M.Si

Desain Sampul dan Tata LetakAr. Syarif Hidayat, S.Si.,M.Kes.

Eka Sukmawaty, S.Si.,M.Si.

SekretariatNurlailah Mappanganro, S.P., M.P.

St. Aisyah S, S.Pd.,M.Kes.Ulfa Triyani A. Latif, S.Si.,M.Pd.

PenerbitJurusan Biologi

Fakultas Sains Dan TeknologiUniversitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar

Sulawesi Selatan, Indonesia

Cetakan pertama, Mei 2017Hak cipta dilindungi undang-undang

Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara apapuntanpa ijin tertulis dari penerbit

AlamatKampus II: Jl. H.M.Yasin Limpo No. 36 Samata, Kab. Gowa, Sulawesi-Selatan, Indonesia

Telp. (0411) 5622375-424835. Fax 424836http: //www.bio.fst.uin-alauddin.ac.id. Email: [email protected]

Page 4: PROSIDING - simdos.unud.ac.id · Jepang (Coturnix Japonica). ... Pertumbuhan dan Perkembangan Ulat Sutera (Bombyx mori L.) ... Teknik Pemuliaan Kentang dan Produksi Bibit Kentang

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-NyaProsiding Seminar Nasional Mikrobiologi Kesehatan Lingkungan dapat diterbitkan. Seminarnasional dengan tema “From Basic Science to Comprehensive Education” telah dilaksanakanpada tanggal 26 Agustus 2016 di Gedung Training Center UIN Alauddin Makassar. Prosiding iniberisi kumpulan makalah-makalah yang telah dipresentasikan dan didiskusikan pada acara seminarini.

Prosiding ini diterbitkan dengan tujuan memberikan pengetahuan bagi khalayak luas terkaitpenelitian dan perkembangan ilmu Biologi, sebagai media tukar menukar informasi danpengalaman, ajang diskusi ilmiah, yang dimanfaatkan untuk memecahkan berbagai masalah yangberkaitan dengan sandang, pangan, papan, energi, lingkungan, kesehatan bahkan sosial untukmeningkatkan kesejahteraan manusia.

Prosiding ini memuat karya tulis dari hasil penelitian pemakalah dari berbagai universitas diIndonesia. Dalam pemaparannya, pemakalah mempresentasikan makalahnya dalam presentasi oraldan poster. Sesi oral maupun poster diharapkan dapat menjadi motivasi bagi pemakalah dan pesertaseminar untuk terus berinovasi sekaligus menjadi koreksi diri untuk perbaikan di kemudian hari.

Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu atasterselenggaranya seminar nasional serta terwujudnya prosiding ini. Kami menyadari bahwaprosiding ini tidak luput dari kekurangan. Untuk itu segala saran dan kritik kami harapkan demiperbaikan prosiding pada terbitan tahun yang akan datang. Semoga prosiding ini dapat bermanfaatsebagaimana mestinya.

Makassar, 26 Agustus 2016Ketua Panitia,

Hasyimuddin, S.Si.,M.Si

Page 5: PROSIDING - simdos.unud.ac.id · Jepang (Coturnix Japonica). ... Pertumbuhan dan Perkembangan Ulat Sutera (Bombyx mori L.) ... Teknik Pemuliaan Kentang dan Produksi Bibit Kentang

DAFTAR ISI

Perspektif Nano Science Dalam Ilmu Hayati. SUTIMAN B. SUMITRO ...................................................... 1Teknik Skarifikasi Benih Kayu Kuku (Pericopsis Mooniana Thw) Untuk Mematahkan Dormansi

Melalui Kultur Jaringan. NURSYAMSI................................................................................................... 5Analisis Hubungan Suhu Air Dengan Mortalitas Semai Mangrove Pada Tambak Wanamina. ENDAH

DWI HASTUTI, RINI BUDI HASTUTI ................................................................................................... 11Perubahan Pola Alometri Pertumbuhan Ikan Bandeng (Chanos chanos) yang dibudidayakan Dalam

Tambak Wanamina di Kota Semarang. RINI BUDIHASTUTI, ENDAH DWI HASTUTI ................. 16Respon Makrofag Dan Titer Antibodi Ayam Broiler Terhadap Vaksinasi Ai. ENNY YUSUF

WACHIDAH YUNIWARTI...................................................................................................................... 19Isolasi, Enumerasi, dan Karakterisasi Bakteri Fiksatif Nitrogen Simbiotik Dari Hutan Lindung di

Kawasan Pertambangan Nikel. RAMDANA SARI, RETNO PRAYUDYANINGSIH......................... 24Toksisitas Kronis Polisakarida Krestin Dari Ekstrak Coriolus Versicolor Pada Histologi Ginjal dan

Kadar Kreatinin Serum Mus musculus L. SRI PUJI ASTUTI WAHYUNINGSIH, ISTUNINGMA’UNAH, DWI WINARNI .................................................................................................................... 32

Deskriptif Histologi Fase Wound Healing (Penyembuhan Luka) Pada Regenerasi Jaringan Ekor Cecak(Hemidactylus platyurus). TITTA NOVIANTI, MOHAMAD SADIKIN, VETNIZAH JUNIANTITO,SRI WIDIA A JUSMAN, EVY AYU ARIDA .......................................................................................... 40

Analisis Vegetasi Kawasan Hutan Adat Lindu Untuk Penilaian Kesehatan Hutan Daerah Penyangga.HERU SETIAWAN ................................................................................................................................... 47

Viabilitas Benih Bitti (Vitex cofassus Reinw.) Pada Jenis Media Simpan yang Berbeda SkalaLaboratorium dan Masyarakat. C. ANDRIYANI PRASETYAWATI, RETNO PRAYUDYANINGSIH.................................................................................................................................................................... 54

Isolasi dan Karakterisasi Jamur Patogen Pada Tanaman Murbei (Morus sp.) di Persemaian.RAMDANA SARI, C. ANDRIYANI PRASETYAWATI ........................................................................ 63

Kepadatan dan Pola Distribusi Polymesoda bengalensis Lamarck di Perairan Muaro Nipah KabupatenPesisir Selatan Sumatera Barat. RINA WIDIANA,JABANG NURDIN, NOVA AMELIA ................. 69

Kajian Infertilitas Pria dan Usaha Penanganannya. EDDYMAN W. FERIAL........................................... 77Beberapa Kejadian Cacat Bawaan Bayi Lahir di Rumah Sakit M. Yunus Bengkulu Dalam Satu Dekade

Terakhir. CHOIRUL MUSLIM, MUSNI MARNIS, NADYA, HERRY HARYANTO, BHAKTIKARYADI, ACENG RUYANI.................................................................................................................. 81

Pengaruh Konsentrasi Gula dan Pacloburazol Dalam Menginduksi Umbi Mikro Kentang Solanumtuberosum L. varietas atlantik secara in vitro. ANDI MASNIAWATI .................................................. 87

Pemanfaatan Limbah Jagung Sebagai Substrat Dalam Menghasilkan Poli-β-Hidroksi Butirat (PHB)Oleh Isolat Bakteri Asal Pabrik Gula Arasoe Bone. NUR HAEDAR, SRI NUR RAHMI, ASADIABDULLAH .............................................................................................................................................. 92

Respon Pertumbuhan Propagul Pisang Barangan (Musa acuminata Colla) Dengan Ekstrak KecambahKacang Hijau Secara In Vitro. A. ILHAM LATUNRA, BAHARUDDIN, MUSTIKA TUWO ......... 104

Komunitas Burung Pada Habitat Suksesi Buatan di Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung.INDRA A.S.L.P.PUTRI ........................................................................................................................... 109

Morfologi Trema orientalis (L.) Blume dan Manfaatnya Sebagai Tanaman Pionir Restorasi TambangNikel. ALBERT DONATUS MANGOPANG......................................................................................... 121

Potensi Beberapa Isolat Probiotik Sebagai Antibakteri Terhadap Pertumbuhan Vibrio spp.ZARASWATI DWYANA, NUR HAEDAR, HASBIAH........................................................................ 127

Efektivitas Alga Eucheuma cottonii dan Cacing Tanah Lumbricus rubellus Dalam PeningkatanKandungan Omega 3 Pada Telur. ZOHRAH HASYIM, EDDY SOEKENDARSI, MUHTADINASNADY S, SULAEMAN ...................................................................................................................... 134

Analisis Terhadap Densitas Larva Nyamuk Aedes aegypti (Vektor Penyakit Demam BerdarahDengue/DBD). MAKKATENNI, NURLIANI ATJO, JUHARDI, JALIL.............................................. 139

Jenis-Jenis Tumbuhan Dicotyledoneae Berpotensi Obat dimanfaatkan Oleh Masyarakat di Cagar AlamKaraenta Bantimurung Bulusaraung Kabupaten Maros. ELIS TAMBARU.................................... 146

Akumulasi Logam Berat Besi (Fe) Pada Kiapu Pistia stratiotes L. Dari Air Sumur Sekitar WorkshopUnhas. NURLINA, SRI SUHADIYAH, MUH RUSLAN UMAR ......................................................... 151

Akumulasi Cemaran Plumbum (Pb) dan CADMIUM (Cd) PADA TUMBUHAN LOTUS Nelumbonucifera Gaertn di Kanal Daya dan Danau Balang Tonjong Antang Makassar. SRI SUHADIYAH,EVA JOHANNES, MUHAMMAD RUSLAN UMAR, DWI AYUNINGRUM..................................... 156

Page 6: PROSIDING - simdos.unud.ac.id · Jepang (Coturnix Japonica). ... Pertumbuhan dan Perkembangan Ulat Sutera (Bombyx mori L.) ... Teknik Pemuliaan Kentang dan Produksi Bibit Kentang

Karakter Ekologis Pohon, Sapling dan Seedling di DTA Mata Air Blembem dan Kalas di Hutan AdatWanasadi, Gunungkidul. RETNO PENI SANCAYANINGSIH, PURNOMO, TAUFIK HIDAYAT,PURNO SUDIBYO.................................................................................................................................. 159

Wedang Jahe Berpotensi Menurunkan Risiko Diabetes Tipe 2 (Studi Pada Tikus Putih Betina yangdiberi Diet Tinggi Lemak (Hfd). NURUL MAHMUDATI................................................................... 164

Cendawan Endofit Akar Bersepta Gelap Pada Sistem Perakaran Avicennia sp. Asal Cagar Alam PulauDua Banten dan Potensinya Sebagai Penghasil Senyawa Antibakteri. RIDA OKTORIDA KHASTINI.................................................................................................................................................................. 167

Aktivitas Antibakteri Ekstrak dan Bakteri Endofit Makro Alga Caulerpa racemosa L. Asal PerairanPuntondo Terhadap Staphylococcus areus dan Methicilin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA)EKA SUKMAWATY, MASHURI MASRI, SRI UTAMI PUTRI, NURZAKIYAH ............................ 174

Identifikasi Jenis dan Kerapatan Padang Lamun di Pulau Samatellu Pedda Kecamatan LiukangTupabbiring Kabupaten Pangkep. M. FADJRIN ADIM, HASYIMUDDIN, ERNAWATI KASENG.................................................................................................................................................................. 180

Pengaruh Waktu Fermentasi Teh Kombucha Kadar 50% Terhadap Glukosa Darah Tikus Putih.SILVANA TANA, SRI ISDADIYANTO................................................................................................ 188

Menggunakan Fragmen Epidermis di Feses untuk Identifikasi Tumbuhan Pakan Herbivor: StudiSeleksi Tumbuhan Pakan oleh Rusa Timor (Cervus timorensis) di Pulau Menjangan Bali. I KETUTGINANTRA, I KETUT MUKSIN, IDA BAGUS MADE SUASKARA................................................. 194

Pemberian Berbagai Jenis Pakan Organik Terhadap Kandungan Β -Karoten Dalam Telur PuyuhJepang (Coturnix Japonica). TYAS RINI SARASWATI, SILVANA TANA, SRI ISDADIYANTO. . 200

Perilaku Serangga Pengunjung Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus). TUTUT INDAHSULISTIYOWATI, RAMADHANI EKA PUTRA ................................................................................. 205

Pengaruh Penambahan Hormon Iba Terhadap Pembentukan Akar Stek Pucuk Zaitun (Olea EuropaeaL.) Dengan Teknik Micro-Cutting. TINTRIM RAHAYU..................................................................... 213

Potensi Kayu Kuku (Pericopsis mooniana THW) Untuk Revegetasi Lahan Kritis. DIDIN ALFAIZIN .. 219Ragam Peta Konsep Penunjang Model Pembelajaran Biologiberbasis Remap Coople. SITI ZUBAIDAH,

SUSRIYATI MAHANAL, ARDIAN ANJAR PANGESTUTI, MISTIANAH....................................... 226Uji In Vitro Ekstrak Akar Tuba (Derris elliptica L.) Terhadap Viabilitas Telur Ikan Mas (Cyprinus

carpio L.). RAMADHAN SUMARMIN ................................................................................................. 237Profil Hasil Belajar Mata Kuliah Laboratorium IPA Mahasiswa Program Studi PGSD di UN PGRI

Kediri Beserta Kendala Pembelajarannya. MUMUN NURMILAWATI ........................................... 244Pengaruh Ekstrak Methanol Biji Pare (Momordica charantia) dan DMPA Terhadap Jumlah Sel

Purkinje Cerebellum Mencit (Mus musculus L.). SYAFRUDDIN ILYAS, SALOMO HUTAHAEAN,NURSAL.................................................................................................................................................. 248

Teknik Pemuliaan Kentang dan Produksi Bibit Kentang Bebas Virus di Texas, USA. IDA AYUASTARINI, ANGEL CHAPPELL, DOUGLAS SCHEURING, SEAN MICHAEL THOMPSON,JULIAN CREIGHTON MILLER JR. ..................................................................................................... 251

Seleksi Aktinomisetes Isolat Lokal Dari Tanah Gambut Riau Sebagai Antipatogen Pada Streptococcuspyogenes. TETTY MARTA LINDA, LAMISSI NAPITUPULI, RODESIA MESTIKA ROZA............ 257

POTENSI SEDIAAN PEGAGAN (Centella asiatica (L.) Urban) TERHADAP DAYA INGAT TIKUSPUTIH (Rattus norvegicus). BAYYINATUL MUCHTAROMAH DAN LENY RUSVITA UMAMI . 262

Induksi Mutasi Dengan Mutagen EMS (Ethyl Methane Sulfonate) Pada Fase Perkecambahan danPertumbuhan Varietas Kedelai (Glycine Max) Toleran Kekeringan. EVIKA SANDI SAVITRI,AINIYATUL FIKRIYAH ........................................................................................................................ 267

Pengaruh Ekstraksi Berperingkat Terhadap Kandungan Total Poliphenol dan Aktivitas AntioksidanDari Beberapa Sayur-Sayuran Buah Famili Cucurbitaceae. SUPRIATNO, LELI FAJRI................ 272

Analysis of Efficiency and Effectiveness of Fire Safety Management Application in The Fire PreventionEfforts in PT. CEPA Wajo. HASBI IBRAHIM, HUSNUL KHATIMAH MUCHTAR....................... 278

Toksisitas Kronis Polisakarida Krestin Dari Ekstrak Coriolus Versicolor Pada Histologi Ginjal danKadar Kreatinin Serum Mus musculus L. SRI PUJI ASTUTI WAHYUNINGSIH, ISTUNINGMA’UNAH, DWI WINARNI .................................................................................................................. 285

Pertumbuhan dan Perkembangan Ulat Sutera (Bombyx mori L.) C301 yang diberi Heat Shock (KejutPanas) Dalam Upaya Pengembangan Hibrida yang Termotoleran. MASITTA TANJUNG,MARYANI CYCCU TOBING, DARMA BAKTI, SYAFRUDDIN ILYAS. ........................................ 290

Tinjauan Kegiatan Praktikum Biologi di Kelas Xi IPA SMA Negeri 5 Padang. GUSMAWETI, RHANIDWINTA IRFAN, LISA DESWATI ....................................................................................................... 296

Page 7: PROSIDING - simdos.unud.ac.id · Jepang (Coturnix Japonica). ... Pertumbuhan dan Perkembangan Ulat Sutera (Bombyx mori L.) ... Teknik Pemuliaan Kentang dan Produksi Bibit Kentang

Pembelajaran IPA di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Malang Raya. YUNI PANTIWATI .............. 303Studi Perilaku Hewan Mamalia Melalui Jejaknya Di Suaka Marga Satwa Rimbang Baling, Riau.

TATANG MITRA SETIA, NABELA HANYVIA BERSENICA, ALIYYA LATHIFA.................... 306Aktivitas Antibakteri dan Antioksidan Ekstrak Metanol Pandan Laut (Pandanus tectorius) Asal

Tasikmalaya- Jawa Barat. SRI ENDARTI RAHAYU, SARAYEVO HERZAGOVINA, NOVERITA,ERNAWATI SINAGA............................................................................................................................. 312

Hubungan Hasil Pemeriksaan HBs Ag Dengan Jumlah Limfosit Pada Pasien Suspek Hepatitis B. MM.RIYANIARTI ESTRI W, FARIDA FRANSISCA SIHOTANG............................................................. 317

Keanekaragaman Burung Ordo Ciconiiformes di Kawasan Konservasi Mangrove Tambaksari DesaBedono Kecamatan Sayung Kabupaten Demak. UMMI NUR AZIZAH, DIAN TRIASTARIARMANDA, KUSRINAH....................................................................................................................... 323

Timbulan dan Komposisi Sampah di Pulau Lombok. GITO HADIPRAYITNO....................................... 329Characterization of Protoxin Protein and Chitinase Enzyme From Indigenous Isolates Bacillus

thuringiensis. MAISYA ZAHRA AL BANNA. ..................................................................................... 332Pengaruh Substitusi Tongkol Jagung Pada Pakan Dedak Padi Terhadap Pertambahan Berat Badan

Sapi Potong. ABD. LATIEF TOLENG, JUMRIAH SYAM, NUR FATIMAH JAMRAH.................... 340Killer Yeast dan Potensinya Sebagai Agen Antimikrobia. DHIRA SATWIKA ........................................ 349

Page 8: PROSIDING - simdos.unud.ac.id · Jepang (Coturnix Japonica). ... Pertumbuhan dan Perkembangan Ulat Sutera (Bombyx mori L.) ... Teknik Pemuliaan Kentang dan Produksi Bibit Kentang

ISBN: 978-602-72245-1-3Prosiding Seminar Nasional from Basic Science to Comprehensive Education

Makassar, 26 Agustus 2016

Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar 251

Teknik Pemuliaan Kentang dan Produksi Bibit Kentang Bebas Virusdi Texas, USA

IDA AYU ASTARINI1, ANGEL CHAPPELL2, DOUGLAS SCHEURING2, SEAN MICHAELTHOMPSON2, JULIAN CREIGHTON MILLER JR2.

1Program Studi Biologi, Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran, Bali, Indonesia 803642Texas A&M University, Department of Horticultural Sciences, College Station, Texas, USA

Email: [email protected]

ABSTRAKKentang merupakan sumber karbohidrat penting di negara maju seperti Amerika Serikat, Eropa

dan Australia. Produktivitas kentang di Amerika Serikat mencapai 40 ton/ha. Berbagai varietaskentang juga tersedia dengan kegunaan yang berbeda seperti untuk keripik, kentang goreng (frenchfries), kentang rebus dan kentang panggang. Tulisan ini bertujuan untuk memaparkan teknikpemuliaan kentang untuk mendapatkan berbagai varietas serta metode perbanyakan benih kentangbebas virus melalui teknik kultur jaringan di Texas. Kunci utama keberhasilan pemuliaan kentang diTexas adalah ketersediaan sumber daya genetik kentang yang luas, serta evaluasi di lapang (fieldday) untuk genotipe-genotipe potential hasil pemuliaan yang melibatkan para peneliti, petani,pelaku pasar dan media. Teknik kultur jaringan digunakan untuk perbanyakan benih terpilih, sertameminimalisasi penyebaran penyakit yang berasal dari umbi seperti virus kentang PVX, PVY danPLRV. Penggunaan teknik kultur jaringan juga mampu menekan biaya produksi benih karenamengurangi penggunaan ruang untuk stok benih dan perbanyakan di rumah kaca. Tahapanpemuliaan, produksi benih di lapang, evaluasi varietas, introduksi benih in vitro, perbanyakan invitro, teknik eliminasi virus dan produksi benih di rumah kaca dideskripsikan pada tulisan ini.

Kata kunci: Solanum tuberosum, kentang bibit, bebas virus

PENDAHULUANTexas merupakan salah satu negara

bagian di US yang melakukan pemuliaan danproduksi kentang. Luas pertanaman kentangdi Texas mencapai 8300 hektar pada tahun2014 dengan produksi 6,8 juta ton bernilai115,6 juta dolar US (USDA-NASS, 2014).Kegiatan penelitian kentang dilakukan disalah satu Universitas ternama di Texas, yaituTexas A&M University (TAMU).Pengembangan kentang di universitas inidipimpin oleh Prof. Dr. J. C. Miller, dibantuoleh asisten peneliti Mr. Douglas Scheuringdan manager laboratorium kultur jaringan,Ms. Angel Chappel. Penelitian danpengembangan varietas kentang telahdilakukan selama kurang lebih 20 tahun.Dalam kurun waktu tersebut, berbagaivarietas telah dirilis dan menjadi pilihanfavorit warga Texas, diantaranya Russetnorkotah (Miller, komunikasi pribadi, 2014).

Kegiatan pemuliaan kentang di TAMUmeliputi beberapa tahap yaitu: 1) seleksitanaman induk dan penyilangan, termasukproduksi benih hasil silangan, 2) percobaanlapang dan mengevaluasi genotipe potensial,termasuk di dalamnya kegiatan field day yangmempertemukan petani kentang, pemuliatanaman serta pihak industri di Texas, 3)inisiasi eksplan kentang in vitro, 4) eliminasivirus dengan berbagai teknik, dan diuji bebasvirus dengan teknik ELISA, 5)memperbanyak tanaman bebas virus secara invitro, 6) Aklimatisasi di rumah kaca sertaproduksi bibit/umbi kentang G0 bebas virus,7) Perbanyakan kentang bibit G1, G2 dan G3untuk dijual secara komersial.

Seleksi tanaman induk danpersilangan tanaman kentang. Departmentof Horticulture, Texas A&M University(TAMU) bersama-sama dengan Texas A&MAgrilife Research secara kontinyu melakukanseleksi dan pemuliaan kentang setiap tahun.

ISBN: 978-602-72245-1-3Prosiding Seminar Nasional from Basic Science to Comprehensive Education

Makassar, 26 Agustus 2016

Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar 251

Teknik Pemuliaan Kentang dan Produksi Bibit Kentang Bebas Virusdi Texas, USA

IDA AYU ASTARINI1, ANGEL CHAPPELL2, DOUGLAS SCHEURING2, SEAN MICHAELTHOMPSON2, JULIAN CREIGHTON MILLER JR2.

1Program Studi Biologi, Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran, Bali, Indonesia 803642Texas A&M University, Department of Horticultural Sciences, College Station, Texas, USA

Email: [email protected]

ABSTRAKKentang merupakan sumber karbohidrat penting di negara maju seperti Amerika Serikat, Eropa

dan Australia. Produktivitas kentang di Amerika Serikat mencapai 40 ton/ha. Berbagai varietaskentang juga tersedia dengan kegunaan yang berbeda seperti untuk keripik, kentang goreng (frenchfries), kentang rebus dan kentang panggang. Tulisan ini bertujuan untuk memaparkan teknikpemuliaan kentang untuk mendapatkan berbagai varietas serta metode perbanyakan benih kentangbebas virus melalui teknik kultur jaringan di Texas. Kunci utama keberhasilan pemuliaan kentang diTexas adalah ketersediaan sumber daya genetik kentang yang luas, serta evaluasi di lapang (fieldday) untuk genotipe-genotipe potential hasil pemuliaan yang melibatkan para peneliti, petani,pelaku pasar dan media. Teknik kultur jaringan digunakan untuk perbanyakan benih terpilih, sertameminimalisasi penyebaran penyakit yang berasal dari umbi seperti virus kentang PVX, PVY danPLRV. Penggunaan teknik kultur jaringan juga mampu menekan biaya produksi benih karenamengurangi penggunaan ruang untuk stok benih dan perbanyakan di rumah kaca. Tahapanpemuliaan, produksi benih di lapang, evaluasi varietas, introduksi benih in vitro, perbanyakan invitro, teknik eliminasi virus dan produksi benih di rumah kaca dideskripsikan pada tulisan ini.

Kata kunci: Solanum tuberosum, kentang bibit, bebas virus

PENDAHULUANTexas merupakan salah satu negara

bagian di US yang melakukan pemuliaan danproduksi kentang. Luas pertanaman kentangdi Texas mencapai 8300 hektar pada tahun2014 dengan produksi 6,8 juta ton bernilai115,6 juta dolar US (USDA-NASS, 2014).Kegiatan penelitian kentang dilakukan disalah satu Universitas ternama di Texas, yaituTexas A&M University (TAMU).Pengembangan kentang di universitas inidipimpin oleh Prof. Dr. J. C. Miller, dibantuoleh asisten peneliti Mr. Douglas Scheuringdan manager laboratorium kultur jaringan,Ms. Angel Chappel. Penelitian danpengembangan varietas kentang telahdilakukan selama kurang lebih 20 tahun.Dalam kurun waktu tersebut, berbagaivarietas telah dirilis dan menjadi pilihanfavorit warga Texas, diantaranya Russetnorkotah (Miller, komunikasi pribadi, 2014).

Kegiatan pemuliaan kentang di TAMUmeliputi beberapa tahap yaitu: 1) seleksitanaman induk dan penyilangan, termasukproduksi benih hasil silangan, 2) percobaanlapang dan mengevaluasi genotipe potensial,termasuk di dalamnya kegiatan field day yangmempertemukan petani kentang, pemuliatanaman serta pihak industri di Texas, 3)inisiasi eksplan kentang in vitro, 4) eliminasivirus dengan berbagai teknik, dan diuji bebasvirus dengan teknik ELISA, 5)memperbanyak tanaman bebas virus secara invitro, 6) Aklimatisasi di rumah kaca sertaproduksi bibit/umbi kentang G0 bebas virus,7) Perbanyakan kentang bibit G1, G2 dan G3untuk dijual secara komersial.

Seleksi tanaman induk danpersilangan tanaman kentang. Departmentof Horticulture, Texas A&M University(TAMU) bersama-sama dengan Texas A&MAgrilife Research secara kontinyu melakukanseleksi dan pemuliaan kentang setiap tahun.

ISBN: 978-602-72245-1-3Prosiding Seminar Nasional from Basic Science to Comprehensive Education

Makassar, 26 Agustus 2016

Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar 251

Teknik Pemuliaan Kentang dan Produksi Bibit Kentang Bebas Virusdi Texas, USA

IDA AYU ASTARINI1, ANGEL CHAPPELL2, DOUGLAS SCHEURING2, SEAN MICHAELTHOMPSON2, JULIAN CREIGHTON MILLER JR2.

1Program Studi Biologi, Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran, Bali, Indonesia 803642Texas A&M University, Department of Horticultural Sciences, College Station, Texas, USA

Email: [email protected]

ABSTRAKKentang merupakan sumber karbohidrat penting di negara maju seperti Amerika Serikat, Eropa

dan Australia. Produktivitas kentang di Amerika Serikat mencapai 40 ton/ha. Berbagai varietaskentang juga tersedia dengan kegunaan yang berbeda seperti untuk keripik, kentang goreng (frenchfries), kentang rebus dan kentang panggang. Tulisan ini bertujuan untuk memaparkan teknikpemuliaan kentang untuk mendapatkan berbagai varietas serta metode perbanyakan benih kentangbebas virus melalui teknik kultur jaringan di Texas. Kunci utama keberhasilan pemuliaan kentang diTexas adalah ketersediaan sumber daya genetik kentang yang luas, serta evaluasi di lapang (fieldday) untuk genotipe-genotipe potential hasil pemuliaan yang melibatkan para peneliti, petani,pelaku pasar dan media. Teknik kultur jaringan digunakan untuk perbanyakan benih terpilih, sertameminimalisasi penyebaran penyakit yang berasal dari umbi seperti virus kentang PVX, PVY danPLRV. Penggunaan teknik kultur jaringan juga mampu menekan biaya produksi benih karenamengurangi penggunaan ruang untuk stok benih dan perbanyakan di rumah kaca. Tahapanpemuliaan, produksi benih di lapang, evaluasi varietas, introduksi benih in vitro, perbanyakan invitro, teknik eliminasi virus dan produksi benih di rumah kaca dideskripsikan pada tulisan ini.

Kata kunci: Solanum tuberosum, kentang bibit, bebas virus

PENDAHULUANTexas merupakan salah satu negara

bagian di US yang melakukan pemuliaan danproduksi kentang. Luas pertanaman kentangdi Texas mencapai 8300 hektar pada tahun2014 dengan produksi 6,8 juta ton bernilai115,6 juta dolar US (USDA-NASS, 2014).Kegiatan penelitian kentang dilakukan disalah satu Universitas ternama di Texas, yaituTexas A&M University (TAMU).Pengembangan kentang di universitas inidipimpin oleh Prof. Dr. J. C. Miller, dibantuoleh asisten peneliti Mr. Douglas Scheuringdan manager laboratorium kultur jaringan,Ms. Angel Chappel. Penelitian danpengembangan varietas kentang telahdilakukan selama kurang lebih 20 tahun.Dalam kurun waktu tersebut, berbagaivarietas telah dirilis dan menjadi pilihanfavorit warga Texas, diantaranya Russetnorkotah (Miller, komunikasi pribadi, 2014).

Kegiatan pemuliaan kentang di TAMUmeliputi beberapa tahap yaitu: 1) seleksitanaman induk dan penyilangan, termasukproduksi benih hasil silangan, 2) percobaanlapang dan mengevaluasi genotipe potensial,termasuk di dalamnya kegiatan field day yangmempertemukan petani kentang, pemuliatanaman serta pihak industri di Texas, 3)inisiasi eksplan kentang in vitro, 4) eliminasivirus dengan berbagai teknik, dan diuji bebasvirus dengan teknik ELISA, 5)memperbanyak tanaman bebas virus secara invitro, 6) Aklimatisasi di rumah kaca sertaproduksi bibit/umbi kentang G0 bebas virus,7) Perbanyakan kentang bibit G1, G2 dan G3untuk dijual secara komersial.

Seleksi tanaman induk danpersilangan tanaman kentang. Departmentof Horticulture, Texas A&M University(TAMU) bersama-sama dengan Texas A&MAgrilife Research secara kontinyu melakukanseleksi dan pemuliaan kentang setiap tahun.

Page 9: PROSIDING - simdos.unud.ac.id · Jepang (Coturnix Japonica). ... Pertumbuhan dan Perkembangan Ulat Sutera (Bombyx mori L.) ... Teknik Pemuliaan Kentang dan Produksi Bibit Kentang

ISBN: 978-602-72245-1-3Prosiding Seminar Nasional from Basic Science to Comprehensive Education

Makassar, 26 Agustus 2016

Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar 252

Seleksi tanaman induk untuk tetuapersilangan diperoleh dari hasil panenpercobaan lapang pada Research station didaerah Lubbock, berjarak 700 km atau 8 jamdrive dari Kampus TAMU. Genotipe yangdipilih sebagai tetua adalah yang disukai olehpetani, pemulia dan pengusaha. Hasilpercobaan lapang dipanen dari dua lokasipada bulan Agustus-September. Umbikentang hasil panen yang akan digunakansebagai bahan persilangan disimpan di ruangdingin (10oC) untuk penyimpanan jangkapanjang. Bahan persilangan juga diperolehdari pemulia tanaman kentang lain, sepertidari Idaho, Colorado State University, NorthDakota State University, Cornell University,dan Michigan State University.

Tanaman kentang yang dijadikan parentline(tetua dalam persilangan) ditanam di potberukuran 3 gallon (11,4 liter), di dalamrumah plastik berbentuk setengah lingkaran.Penanaman dilakukan pada musim gugur(September), untuk dipanen buahnya saatmusim semi (Maret tahun depannya) dandibawa ke kampus TAMU di College stationuntuk ditanam pada saat musim panas.

Benih hasil persilangan (true potato seed,botanical seed) ditumbuhkan dalam tray kecildi dekat jendela besar, dengan media tanampermiculite. Bahan ini digunakan untukmenjamin tidak ada kontaminasi dari bakterimaupun jamur. Bibit yang baru berkecambahdua minggu selanjutnya dipindahkan kerumah kaca dan untuk hardening. Setelahberumur empat minggu, bibit ditransfer keindividual tray. Umbi dapat dipanen setelahtanaman berumur 70 - 80 hari. Umbi hasilpanen dari true potato seed(TPS) inidipisahkan ke dalam 4 paper bag. Benihumbi yang paling besar disimpan di TAMUCollege Station, benih lain dikirim ke tigalokasi perbenihan yang berbeda yaituColorado, North Dakota dan Michigan. Benihyang disimpan di Texas selanjutnya ditanamdi Springlake dan Dallhart untuk dievaluasi.Pemulia memilih langsung genotype yangmemiliki penampilan yang bagus ataudisukai. Umumnya hanya satu tanaman yangdiambil dari setiap silangan (single seeddescent).

Selanjutnya, umbi tanaman terpilihditanam kembali di Dalhart untukmenghasilkan umbi G1. Biasanya hanya ada 4umbi yang dihasilkan dari tiap benih awal(G0). Umbi terbesar akan ditumbuhkankembali di Dalhart, sedangkan 3 umbi lainnyadikirim ke partner pemuliaan di Idaho,Colorado dan Michigan. Dengan demikian,ada 4 sibling yang diperbanyak di lokasi yangberbeda. Jika performance umbi G2 yangdihasilkan baik, umbi G2 diintroduksilangsung ke kultur in vitro. Jika tunas sudahtumbuh, dilakukan tes serologi ELISA (Nasiret al., 2012) untuk memastikan tanamanbebas virus. Jika terdeteksi virus, tunas diberiperlakuan terapi suhu hangat (thermotherapy)dan penambahan bahan kimia antivirus yaituRibavirin, untuk mengeliminasi virus.

Field Trial. Semua hasil persilangankentang dan sumber lainnya ditanam padalahan milik petani. Field trial dapat berupaG1, G2 dan generasi 3, 4 dan 5. Field trialdiperlukan untuk mengetahui performancehasil silangan atau seleksi sebelum dirilissebagai kultivar. Untuk rilis kultivar,persyaratan multi tahun dan multi lokasi harusdipenuhi.

Kentang ditanam pada bedeng tunggalberjarak 9 inch (23 cm) dalam bedeng. Ada20 tanaman dalam satu genotipe. Antarbedeng berjarak 35 inch (76 cm).Dalam fieldtrial, seleksi diutamakan pada 3 macamkentang yaitu Russet (kulit kasar (russet),warna coklat muda, ukuran umbi relatif besar,lebih dari 10 cm, berbentuk lonjong).Tipekedua yaitu kentang berwarna merah/ungu,sedangkan tipe ketiga adalah fingerling;berbentuk lonjong seperti jari, ada ygberwarna ungu, merah, atau coklat muda(Gambar 1). Tipe russet ideal untukdipanggang (roast) dan fries, kentang merahcocok untuk direbus dan dibuat mash potato,sedangkan fingerling diarahkan untuk friesdengan ukuran yang kecil sehingga cocokuntuk satu orang.

Pertanaman kentang untuk field trialdilakukan di kebun milik petani kentang.Semua kebutuhan operasional selamapertanaman juga dipenuhi oleh petani, sepertipengolahan tanah, penanaman, obat-obatan

ISBN: 978-602-72245-1-3Prosiding Seminar Nasional from Basic Science to Comprehensive Education

Makassar, 26 Agustus 2016

Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar 252

Seleksi tanaman induk untuk tetuapersilangan diperoleh dari hasil panenpercobaan lapang pada Research station didaerah Lubbock, berjarak 700 km atau 8 jamdrive dari Kampus TAMU. Genotipe yangdipilih sebagai tetua adalah yang disukai olehpetani, pemulia dan pengusaha. Hasilpercobaan lapang dipanen dari dua lokasipada bulan Agustus-September. Umbikentang hasil panen yang akan digunakansebagai bahan persilangan disimpan di ruangdingin (10oC) untuk penyimpanan jangkapanjang. Bahan persilangan juga diperolehdari pemulia tanaman kentang lain, sepertidari Idaho, Colorado State University, NorthDakota State University, Cornell University,dan Michigan State University.

Tanaman kentang yang dijadikan parentline(tetua dalam persilangan) ditanam di potberukuran 3 gallon (11,4 liter), di dalamrumah plastik berbentuk setengah lingkaran.Penanaman dilakukan pada musim gugur(September), untuk dipanen buahnya saatmusim semi (Maret tahun depannya) dandibawa ke kampus TAMU di College stationuntuk ditanam pada saat musim panas.

Benih hasil persilangan (true potato seed,botanical seed) ditumbuhkan dalam tray kecildi dekat jendela besar, dengan media tanampermiculite. Bahan ini digunakan untukmenjamin tidak ada kontaminasi dari bakterimaupun jamur. Bibit yang baru berkecambahdua minggu selanjutnya dipindahkan kerumah kaca dan untuk hardening. Setelahberumur empat minggu, bibit ditransfer keindividual tray. Umbi dapat dipanen setelahtanaman berumur 70 - 80 hari. Umbi hasilpanen dari true potato seed(TPS) inidipisahkan ke dalam 4 paper bag. Benihumbi yang paling besar disimpan di TAMUCollege Station, benih lain dikirim ke tigalokasi perbenihan yang berbeda yaituColorado, North Dakota dan Michigan. Benihyang disimpan di Texas selanjutnya ditanamdi Springlake dan Dallhart untuk dievaluasi.Pemulia memilih langsung genotype yangmemiliki penampilan yang bagus ataudisukai. Umumnya hanya satu tanaman yangdiambil dari setiap silangan (single seeddescent).

Selanjutnya, umbi tanaman terpilihditanam kembali di Dalhart untukmenghasilkan umbi G1. Biasanya hanya ada 4umbi yang dihasilkan dari tiap benih awal(G0). Umbi terbesar akan ditumbuhkankembali di Dalhart, sedangkan 3 umbi lainnyadikirim ke partner pemuliaan di Idaho,Colorado dan Michigan. Dengan demikian,ada 4 sibling yang diperbanyak di lokasi yangberbeda. Jika performance umbi G2 yangdihasilkan baik, umbi G2 diintroduksilangsung ke kultur in vitro. Jika tunas sudahtumbuh, dilakukan tes serologi ELISA (Nasiret al., 2012) untuk memastikan tanamanbebas virus. Jika terdeteksi virus, tunas diberiperlakuan terapi suhu hangat (thermotherapy)dan penambahan bahan kimia antivirus yaituRibavirin, untuk mengeliminasi virus.

Field Trial. Semua hasil persilangankentang dan sumber lainnya ditanam padalahan milik petani. Field trial dapat berupaG1, G2 dan generasi 3, 4 dan 5. Field trialdiperlukan untuk mengetahui performancehasil silangan atau seleksi sebelum dirilissebagai kultivar. Untuk rilis kultivar,persyaratan multi tahun dan multi lokasi harusdipenuhi.

Kentang ditanam pada bedeng tunggalberjarak 9 inch (23 cm) dalam bedeng. Ada20 tanaman dalam satu genotipe. Antarbedeng berjarak 35 inch (76 cm).Dalam fieldtrial, seleksi diutamakan pada 3 macamkentang yaitu Russet (kulit kasar (russet),warna coklat muda, ukuran umbi relatif besar,lebih dari 10 cm, berbentuk lonjong).Tipekedua yaitu kentang berwarna merah/ungu,sedangkan tipe ketiga adalah fingerling;berbentuk lonjong seperti jari, ada ygberwarna ungu, merah, atau coklat muda(Gambar 1). Tipe russet ideal untukdipanggang (roast) dan fries, kentang merahcocok untuk direbus dan dibuat mash potato,sedangkan fingerling diarahkan untuk friesdengan ukuran yang kecil sehingga cocokuntuk satu orang.

Pertanaman kentang untuk field trialdilakukan di kebun milik petani kentang.Semua kebutuhan operasional selamapertanaman juga dipenuhi oleh petani, sepertipengolahan tanah, penanaman, obat-obatan

ISBN: 978-602-72245-1-3Prosiding Seminar Nasional from Basic Science to Comprehensive Education

Makassar, 26 Agustus 2016

Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar 252

Seleksi tanaman induk untuk tetuapersilangan diperoleh dari hasil panenpercobaan lapang pada Research station didaerah Lubbock, berjarak 700 km atau 8 jamdrive dari Kampus TAMU. Genotipe yangdipilih sebagai tetua adalah yang disukai olehpetani, pemulia dan pengusaha. Hasilpercobaan lapang dipanen dari dua lokasipada bulan Agustus-September. Umbikentang hasil panen yang akan digunakansebagai bahan persilangan disimpan di ruangdingin (10oC) untuk penyimpanan jangkapanjang. Bahan persilangan juga diperolehdari pemulia tanaman kentang lain, sepertidari Idaho, Colorado State University, NorthDakota State University, Cornell University,dan Michigan State University.

Tanaman kentang yang dijadikan parentline(tetua dalam persilangan) ditanam di potberukuran 3 gallon (11,4 liter), di dalamrumah plastik berbentuk setengah lingkaran.Penanaman dilakukan pada musim gugur(September), untuk dipanen buahnya saatmusim semi (Maret tahun depannya) dandibawa ke kampus TAMU di College stationuntuk ditanam pada saat musim panas.

Benih hasil persilangan (true potato seed,botanical seed) ditumbuhkan dalam tray kecildi dekat jendela besar, dengan media tanampermiculite. Bahan ini digunakan untukmenjamin tidak ada kontaminasi dari bakterimaupun jamur. Bibit yang baru berkecambahdua minggu selanjutnya dipindahkan kerumah kaca dan untuk hardening. Setelahberumur empat minggu, bibit ditransfer keindividual tray. Umbi dapat dipanen setelahtanaman berumur 70 - 80 hari. Umbi hasilpanen dari true potato seed(TPS) inidipisahkan ke dalam 4 paper bag. Benihumbi yang paling besar disimpan di TAMUCollege Station, benih lain dikirim ke tigalokasi perbenihan yang berbeda yaituColorado, North Dakota dan Michigan. Benihyang disimpan di Texas selanjutnya ditanamdi Springlake dan Dallhart untuk dievaluasi.Pemulia memilih langsung genotype yangmemiliki penampilan yang bagus ataudisukai. Umumnya hanya satu tanaman yangdiambil dari setiap silangan (single seeddescent).

Selanjutnya, umbi tanaman terpilihditanam kembali di Dalhart untukmenghasilkan umbi G1. Biasanya hanya ada 4umbi yang dihasilkan dari tiap benih awal(G0). Umbi terbesar akan ditumbuhkankembali di Dalhart, sedangkan 3 umbi lainnyadikirim ke partner pemuliaan di Idaho,Colorado dan Michigan. Dengan demikian,ada 4 sibling yang diperbanyak di lokasi yangberbeda. Jika performance umbi G2 yangdihasilkan baik, umbi G2 diintroduksilangsung ke kultur in vitro. Jika tunas sudahtumbuh, dilakukan tes serologi ELISA (Nasiret al., 2012) untuk memastikan tanamanbebas virus. Jika terdeteksi virus, tunas diberiperlakuan terapi suhu hangat (thermotherapy)dan penambahan bahan kimia antivirus yaituRibavirin, untuk mengeliminasi virus.

Field Trial. Semua hasil persilangankentang dan sumber lainnya ditanam padalahan milik petani. Field trial dapat berupaG1, G2 dan generasi 3, 4 dan 5. Field trialdiperlukan untuk mengetahui performancehasil silangan atau seleksi sebelum dirilissebagai kultivar. Untuk rilis kultivar,persyaratan multi tahun dan multi lokasi harusdipenuhi.

Kentang ditanam pada bedeng tunggalberjarak 9 inch (23 cm) dalam bedeng. Ada20 tanaman dalam satu genotipe. Antarbedeng berjarak 35 inch (76 cm).Dalam fieldtrial, seleksi diutamakan pada 3 macamkentang yaitu Russet (kulit kasar (russet),warna coklat muda, ukuran umbi relatif besar,lebih dari 10 cm, berbentuk lonjong).Tipekedua yaitu kentang berwarna merah/ungu,sedangkan tipe ketiga adalah fingerling;berbentuk lonjong seperti jari, ada ygberwarna ungu, merah, atau coklat muda(Gambar 1). Tipe russet ideal untukdipanggang (roast) dan fries, kentang merahcocok untuk direbus dan dibuat mash potato,sedangkan fingerling diarahkan untuk friesdengan ukuran yang kecil sehingga cocokuntuk satu orang.

Pertanaman kentang untuk field trialdilakukan di kebun milik petani kentang.Semua kebutuhan operasional selamapertanaman juga dipenuhi oleh petani, sepertipengolahan tanah, penanaman, obat-obatan

Page 10: PROSIDING - simdos.unud.ac.id · Jepang (Coturnix Japonica). ... Pertumbuhan dan Perkembangan Ulat Sutera (Bombyx mori L.) ... Teknik Pemuliaan Kentang dan Produksi Bibit Kentang

ISBN: 978-602-72245-1-3Prosiding Seminar Nasional from Basic Science to Comprehensive Education

Makassar, 26 Agustus 2016

Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar 253

untuk pengendalian hama, penyakit dangulma serta irigasi yang dilakukan dengansistem pivot (Gambar 2). Sumbangan petanimencapai $40.000 per tahunnya. Adapunkeuntungan yang diperoleh oleh petaniadalah, produknya menjadi dikenal olehperusahaan kentang bibit ternama dansupermarket besar seperti HEB. Dengan

menyumbangkan sebesar $40 ribu, petanijuga mendapat pengurangan pajak dari hasilusahanya. Terpenting, petani kentangmendapatkan teknologinya, mendapatkanvarietas yang terbaik yang dipastikan akanditerima oleh supermarket untuk dipasarkanke masyarakat.

Gambar 1. Tiga tipe kentang: russet, kentang berwarna, dan fingerling

Gambar 2. Irigasi pada lahan kentang dengan sistem pivot

Pilihan kultivar yang masuk ke pasarcenderung ditentukan bukan oleh masyarakatsebagai pembeli, karena masyarakat akanmembeli apa yang ada di pasar atausupermarket ternama. Pilihan pasar ditentukanoleh supermarket dan petani-petani besaryang terlibat di dalamnya. Juga USDA atauDepartemen Pertaniannya yang melakukaninspeksi terutama kesehatan tanaman.

Field Day. Field day merupakan bagianpenting dari pemuliaan tanaman kentang.Pemulia tanaman di TAMU mengadakan fieldday setiap tahun pada bulan Juli. Seharisebelum field day, berbagai genotipe hasilsilangan, seleksi yang ditanam pada bulanMei, digali sebanyak 10 tanaman, diletakkan

dengan alas karung kentang, tepat di sebelahtanamannya, sehingga keesokan harinya,pengunjung akan dapat melihat umbisekaligus bentuk tanamannya untukdievaluasi dan dipilih mana yang merekasukai. Setiap kultivar juga diberi plang namayang dipasang pagi hari menjelang field day.Seluruh pertanaman dirapikan, gulmadihilangkan/dicabuti, dikeruk dengan traktordan jalan dirapikan menggunakan traktor.

Pemulia tanaman dari TAMUmemberikan penilaian (skoring) setiapgenotipe yang ditanam di lapang. Penilaianmeliputi warna kulit umbi, mulus ataukasarnya kulit umbi, bentuk umbi, warnadaging umbi, tampilan keseluruhan, umur

ISBN: 978-602-72245-1-3Prosiding Seminar Nasional from Basic Science to Comprehensive Education

Makassar, 26 Agustus 2016

Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar 253

untuk pengendalian hama, penyakit dangulma serta irigasi yang dilakukan dengansistem pivot (Gambar 2). Sumbangan petanimencapai $40.000 per tahunnya. Adapunkeuntungan yang diperoleh oleh petaniadalah, produknya menjadi dikenal olehperusahaan kentang bibit ternama dansupermarket besar seperti HEB. Dengan

menyumbangkan sebesar $40 ribu, petanijuga mendapat pengurangan pajak dari hasilusahanya. Terpenting, petani kentangmendapatkan teknologinya, mendapatkanvarietas yang terbaik yang dipastikan akanditerima oleh supermarket untuk dipasarkanke masyarakat.

Gambar 1. Tiga tipe kentang: russet, kentang berwarna, dan fingerling

Gambar 2. Irigasi pada lahan kentang dengan sistem pivot

Pilihan kultivar yang masuk ke pasarcenderung ditentukan bukan oleh masyarakatsebagai pembeli, karena masyarakat akanmembeli apa yang ada di pasar atausupermarket ternama. Pilihan pasar ditentukanoleh supermarket dan petani-petani besaryang terlibat di dalamnya. Juga USDA atauDepartemen Pertaniannya yang melakukaninspeksi terutama kesehatan tanaman.

Field Day. Field day merupakan bagianpenting dari pemuliaan tanaman kentang.Pemulia tanaman di TAMU mengadakan fieldday setiap tahun pada bulan Juli. Seharisebelum field day, berbagai genotipe hasilsilangan, seleksi yang ditanam pada bulanMei, digali sebanyak 10 tanaman, diletakkan

dengan alas karung kentang, tepat di sebelahtanamannya, sehingga keesokan harinya,pengunjung akan dapat melihat umbisekaligus bentuk tanamannya untukdievaluasi dan dipilih mana yang merekasukai. Setiap kultivar juga diberi plang namayang dipasang pagi hari menjelang field day.Seluruh pertanaman dirapikan, gulmadihilangkan/dicabuti, dikeruk dengan traktordan jalan dirapikan menggunakan traktor.

Pemulia tanaman dari TAMUmemberikan penilaian (skoring) setiapgenotipe yang ditanam di lapang. Penilaianmeliputi warna kulit umbi, mulus ataukasarnya kulit umbi, bentuk umbi, warnadaging umbi, tampilan keseluruhan, umur

ISBN: 978-602-72245-1-3Prosiding Seminar Nasional from Basic Science to Comprehensive Education

Makassar, 26 Agustus 2016

Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar 253

untuk pengendalian hama, penyakit dangulma serta irigasi yang dilakukan dengansistem pivot (Gambar 2). Sumbangan petanimencapai $40.000 per tahunnya. Adapunkeuntungan yang diperoleh oleh petaniadalah, produknya menjadi dikenal olehperusahaan kentang bibit ternama dansupermarket besar seperti HEB. Dengan

menyumbangkan sebesar $40 ribu, petanijuga mendapat pengurangan pajak dari hasilusahanya. Terpenting, petani kentangmendapatkan teknologinya, mendapatkanvarietas yang terbaik yang dipastikan akanditerima oleh supermarket untuk dipasarkanke masyarakat.

Gambar 1. Tiga tipe kentang: russet, kentang berwarna, dan fingerling

Gambar 2. Irigasi pada lahan kentang dengan sistem pivot

Pilihan kultivar yang masuk ke pasarcenderung ditentukan bukan oleh masyarakatsebagai pembeli, karena masyarakat akanmembeli apa yang ada di pasar atausupermarket ternama. Pilihan pasar ditentukanoleh supermarket dan petani-petani besaryang terlibat di dalamnya. Juga USDA atauDepartemen Pertaniannya yang melakukaninspeksi terutama kesehatan tanaman.

Field Day. Field day merupakan bagianpenting dari pemuliaan tanaman kentang.Pemulia tanaman di TAMU mengadakan fieldday setiap tahun pada bulan Juli. Seharisebelum field day, berbagai genotipe hasilsilangan, seleksi yang ditanam pada bulanMei, digali sebanyak 10 tanaman, diletakkan

dengan alas karung kentang, tepat di sebelahtanamannya, sehingga keesokan harinya,pengunjung akan dapat melihat umbisekaligus bentuk tanamannya untukdievaluasi dan dipilih mana yang merekasukai. Setiap kultivar juga diberi plang namayang dipasang pagi hari menjelang field day.Seluruh pertanaman dirapikan, gulmadihilangkan/dicabuti, dikeruk dengan traktordan jalan dirapikan menggunakan traktor.

Pemulia tanaman dari TAMUmemberikan penilaian (skoring) setiapgenotipe yang ditanam di lapang. Penilaianmeliputi warna kulit umbi, mulus ataukasarnya kulit umbi, bentuk umbi, warnadaging umbi, tampilan keseluruhan, umur

Page 11: PROSIDING - simdos.unud.ac.id · Jepang (Coturnix Japonica). ... Pertumbuhan dan Perkembangan Ulat Sutera (Bombyx mori L.) ... Teknik Pemuliaan Kentang dan Produksi Bibit Kentang

ISBN: 978-602-72245-1-3Prosiding Seminar Nasional from Basic Science to Comprehensive Education

Makassar, 26 Agustus 2016

Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar 254

tanaman (early atau late, yang diketahui daritipis tebalnya kulit umbi, karena semuakultivar digali pada hari yang sama untukfield day). Pengamatan terhadap vigor

tanaman (skoring) dan jumlah cabang(berkaitan dengan jumlah umbi) dilakukan 2minggu sebelum field day.

Gambar 3. Field day yang dihadiri pemulia tanaman, mahasiswa, petani, pengusaha dan media

Pada saat Field Day, semua undanganberkumpul pagi hari di lokasi dan selanjutnyamengamati serta mengevaluasi setiapgenotipe kentang di lapang (Gambar 3).Pengunjung berasal dari kalangan petani(grower), departemen pertanian (USDA),perusahaan potato trial (Real Potato),mahasiswa PhD, dan industri serta wartawanyang memastikan kegiatan ini terpublikasi.

Panen. Panen dilakukan pagi hari mulaipukul 6.30 am untuk menghindari udara yangterlampau panas. Panen dilakukan manualagar tidak tercampur antar satu genotipedengan genotipe lainnya. Garpu besardigunakan untuk menggaruk kentang, lalukentang diambil dengan menggunakantangan. Jika semua kultivar sudah dipanen,diangkut ke shade house untuk di grading.

PVP (Plant Variety protection) = PlantVariety Right. Varietas yang terpilih dan akandirilis harus didaftarkan untuk mendapatkanhak pemulia tanaman. Perolehan hak inimelalui proses yang cukup rumit dan harusmemenuhi kriteria DUS (Distinctiveness,Uniformity, Stability) atau berbeda, seragamdan stabil (Gopal et al., 2014). Hal initerutama menyangkut kriteria morfologiseperti jumlah mata pada umbi, warna tunasyang baru muncul dari umbi, jumlah tunas,jumlah cabang tanaman di lapang, jumlahdaun kedua dan ketiga, jumlah inflorescence,jumlah bunga, jumlah polen, dll. Varietas

baru dapat didaftarkan jika benar – benarberbeda dari varietas lain yang sudah ada.

Perbanyakan benih in vitro. Untukmenghasilkan benih kentang berkualitas,kentang harus ditumbuhkan pada datarantinggi (high altitude) atau di lokasi denganlatitude tinggi (high latitude).Texas yangterletak di selatan (latitude rendah) padabelahan bumi utara terlalu panas untukmenumbuhkan kentang bibit, sehingga usahapembibitan dan sertifikasi benih tidakdilakukan di sini. Varietas yang sudah dirilisdiperbanyak untuk produksi benih kentang dilokasi lain seperti Idaho, North Dakota,Maine, Minnesota dan lokasi – lokasi di utaralainnya. Sertifikasi benih kentang dilakukandi North Dakota, Colorado, Idaho danMichigan.

Kentang, karena diperbanyak secaravegetatif, mudah terserang virus. Virus yangumum menyerang pertanaman kentang adalahvirus PVY, PVX, PVA, PVS, PLRV. Untukmencegah penyebaran virus di lapang yangmengakibatkan penurunan produksi kentang,produksi benih harus bebas virus. Cara yangsudah dilakukan rutin di negara maju adalahdengan memperbanyak kentang secara kulturjaringan. Kentang hasil panen, dicuci dengan50% bleach, lalu diangin-anginkan padalokasi ruang di dekat jendela, hingga tumbuhtunas. Suhu ruang pertumbuhan sekitar 23oC.Tunas yang baru tumbuh lalu disterilisasi

ISBN: 978-602-72245-1-3Prosiding Seminar Nasional from Basic Science to Comprehensive Education

Makassar, 26 Agustus 2016

Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar 254

tanaman (early atau late, yang diketahui daritipis tebalnya kulit umbi, karena semuakultivar digali pada hari yang sama untukfield day). Pengamatan terhadap vigor

tanaman (skoring) dan jumlah cabang(berkaitan dengan jumlah umbi) dilakukan 2minggu sebelum field day.

Gambar 3. Field day yang dihadiri pemulia tanaman, mahasiswa, petani, pengusaha dan media

Pada saat Field Day, semua undanganberkumpul pagi hari di lokasi dan selanjutnyamengamati serta mengevaluasi setiapgenotipe kentang di lapang (Gambar 3).Pengunjung berasal dari kalangan petani(grower), departemen pertanian (USDA),perusahaan potato trial (Real Potato),mahasiswa PhD, dan industri serta wartawanyang memastikan kegiatan ini terpublikasi.

Panen. Panen dilakukan pagi hari mulaipukul 6.30 am untuk menghindari udara yangterlampau panas. Panen dilakukan manualagar tidak tercampur antar satu genotipedengan genotipe lainnya. Garpu besardigunakan untuk menggaruk kentang, lalukentang diambil dengan menggunakantangan. Jika semua kultivar sudah dipanen,diangkut ke shade house untuk di grading.

PVP (Plant Variety protection) = PlantVariety Right. Varietas yang terpilih dan akandirilis harus didaftarkan untuk mendapatkanhak pemulia tanaman. Perolehan hak inimelalui proses yang cukup rumit dan harusmemenuhi kriteria DUS (Distinctiveness,Uniformity, Stability) atau berbeda, seragamdan stabil (Gopal et al., 2014). Hal initerutama menyangkut kriteria morfologiseperti jumlah mata pada umbi, warna tunasyang baru muncul dari umbi, jumlah tunas,jumlah cabang tanaman di lapang, jumlahdaun kedua dan ketiga, jumlah inflorescence,jumlah bunga, jumlah polen, dll. Varietas

baru dapat didaftarkan jika benar – benarberbeda dari varietas lain yang sudah ada.

Perbanyakan benih in vitro. Untukmenghasilkan benih kentang berkualitas,kentang harus ditumbuhkan pada datarantinggi (high altitude) atau di lokasi denganlatitude tinggi (high latitude).Texas yangterletak di selatan (latitude rendah) padabelahan bumi utara terlalu panas untukmenumbuhkan kentang bibit, sehingga usahapembibitan dan sertifikasi benih tidakdilakukan di sini. Varietas yang sudah dirilisdiperbanyak untuk produksi benih kentang dilokasi lain seperti Idaho, North Dakota,Maine, Minnesota dan lokasi – lokasi di utaralainnya. Sertifikasi benih kentang dilakukandi North Dakota, Colorado, Idaho danMichigan.

Kentang, karena diperbanyak secaravegetatif, mudah terserang virus. Virus yangumum menyerang pertanaman kentang adalahvirus PVY, PVX, PVA, PVS, PLRV. Untukmencegah penyebaran virus di lapang yangmengakibatkan penurunan produksi kentang,produksi benih harus bebas virus. Cara yangsudah dilakukan rutin di negara maju adalahdengan memperbanyak kentang secara kulturjaringan. Kentang hasil panen, dicuci dengan50% bleach, lalu diangin-anginkan padalokasi ruang di dekat jendela, hingga tumbuhtunas. Suhu ruang pertumbuhan sekitar 23oC.Tunas yang baru tumbuh lalu disterilisasi

ISBN: 978-602-72245-1-3Prosiding Seminar Nasional from Basic Science to Comprehensive Education

Makassar, 26 Agustus 2016

Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar 254

tanaman (early atau late, yang diketahui daritipis tebalnya kulit umbi, karena semuakultivar digali pada hari yang sama untukfield day). Pengamatan terhadap vigor

tanaman (skoring) dan jumlah cabang(berkaitan dengan jumlah umbi) dilakukan 2minggu sebelum field day.

Gambar 3. Field day yang dihadiri pemulia tanaman, mahasiswa, petani, pengusaha dan media

Pada saat Field Day, semua undanganberkumpul pagi hari di lokasi dan selanjutnyamengamati serta mengevaluasi setiapgenotipe kentang di lapang (Gambar 3).Pengunjung berasal dari kalangan petani(grower), departemen pertanian (USDA),perusahaan potato trial (Real Potato),mahasiswa PhD, dan industri serta wartawanyang memastikan kegiatan ini terpublikasi.

Panen. Panen dilakukan pagi hari mulaipukul 6.30 am untuk menghindari udara yangterlampau panas. Panen dilakukan manualagar tidak tercampur antar satu genotipedengan genotipe lainnya. Garpu besardigunakan untuk menggaruk kentang, lalukentang diambil dengan menggunakantangan. Jika semua kultivar sudah dipanen,diangkut ke shade house untuk di grading.

PVP (Plant Variety protection) = PlantVariety Right. Varietas yang terpilih dan akandirilis harus didaftarkan untuk mendapatkanhak pemulia tanaman. Perolehan hak inimelalui proses yang cukup rumit dan harusmemenuhi kriteria DUS (Distinctiveness,Uniformity, Stability) atau berbeda, seragamdan stabil (Gopal et al., 2014). Hal initerutama menyangkut kriteria morfologiseperti jumlah mata pada umbi, warna tunasyang baru muncul dari umbi, jumlah tunas,jumlah cabang tanaman di lapang, jumlahdaun kedua dan ketiga, jumlah inflorescence,jumlah bunga, jumlah polen, dll. Varietas

baru dapat didaftarkan jika benar – benarberbeda dari varietas lain yang sudah ada.

Perbanyakan benih in vitro. Untukmenghasilkan benih kentang berkualitas,kentang harus ditumbuhkan pada datarantinggi (high altitude) atau di lokasi denganlatitude tinggi (high latitude).Texas yangterletak di selatan (latitude rendah) padabelahan bumi utara terlalu panas untukmenumbuhkan kentang bibit, sehingga usahapembibitan dan sertifikasi benih tidakdilakukan di sini. Varietas yang sudah dirilisdiperbanyak untuk produksi benih kentang dilokasi lain seperti Idaho, North Dakota,Maine, Minnesota dan lokasi – lokasi di utaralainnya. Sertifikasi benih kentang dilakukandi North Dakota, Colorado, Idaho danMichigan.

Kentang, karena diperbanyak secaravegetatif, mudah terserang virus. Virus yangumum menyerang pertanaman kentang adalahvirus PVY, PVX, PVA, PVS, PLRV. Untukmencegah penyebaran virus di lapang yangmengakibatkan penurunan produksi kentang,produksi benih harus bebas virus. Cara yangsudah dilakukan rutin di negara maju adalahdengan memperbanyak kentang secara kulturjaringan. Kentang hasil panen, dicuci dengan50% bleach, lalu diangin-anginkan padalokasi ruang di dekat jendela, hingga tumbuhtunas. Suhu ruang pertumbuhan sekitar 23oC.Tunas yang baru tumbuh lalu disterilisasi

Page 12: PROSIDING - simdos.unud.ac.id · Jepang (Coturnix Japonica). ... Pertumbuhan dan Perkembangan Ulat Sutera (Bombyx mori L.) ... Teknik Pemuliaan Kentang dan Produksi Bibit Kentang

ISBN: 978-602-72245-1-3Prosiding Seminar Nasional from Basic Science to Comprehensive Education

Makassar, 26 Agustus 2016

Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar 255

permukaan dan ditanam dalam botol (in vitro)pada media LS (Linsmaier and Skoog)(Chappell, komunikasi pribadi, 2014; Astariniet al. 2016). Tunas yang tumbuh diperbanyaksecara kultur jaringan pada media yang samadan selanjutnya diuji baik dengan PCRmaupun ELISA. Uji ELISA merupakanpersyaratan yang harus dilakukan untuksertifikasi benih bebas virus.

Jika hasil pengujian ELISA menunjukkanbahwa varietas kentang tertentu terinfeksivirus, maka kentang in vitro tersebut diberiperlakuan untuk mengeliminasi virus.Eliminasi virus yang digunakan adalahdengan mengekspos tunas kentang pada suhuhangat (37oC/34oC selama 6 minggu danditambahkan Ribavirin pada media (Danci etal, 2012). Selain teknik tersebut, teknik yanglebih baru dan banyak digunakan di lembagalain seperti USDA, Michigan State Universitydan CIP adalah teknik Cryopreservasi (Wanget al., 2014).

Aklimatisasi dan produksi umbi minigenerasi awal (G0). Tunas yang sudah cukupbesar dan tinggi kurang lebih 10-15 cm,dipotong 2 buku dan ditanam pada media LSpada wadah half pine jar, wadah kacaberdiameter 15 cm dengan tinggi 10 cm. Jardiberi 10 ml media LS per botol, yangdiperlukan untuk menumbuhkan tanamanselama 1-2 minggu sebelum ditransfer kepotting mix dalam tray di rumah plastik. Tiapbotol diisi 40 tunas.

Dalam 1-2 minggu, tunas sudah meninggidan tumbuh sedikit akar. Tunas siap ditransferjika sudah memiliki sedikit akar (Gambar 4).Jika terlalu banyak akar, akan sulit saattransplanting. Tunas in vitro ditransfer kepotting mix steril yang berisi tanah, serasahdan permiculite dengan perbandingan 1:1:1.Saat mentransfer tunas in vitro, media agardiikutsertakan untuk mencegah kerusakanakar. Jika akar terlalu panjang dan membelitsatu sama lain, dapat digunting dan segeraditanam dalam tray berisi potting mix.

Gambar 4.Half pine jar untuk menumbuhkan akar menjelang aklimatisasi

Tray yang sudah penuh berisi tunaskentang, segera dipindah ke fogging chamber,berupa bench yang dikurung dengan plastikberdimensi kurang lebih 2 m x 1 m x 1 m dandi dalamnya dipasangi sprinkle/fogger yangmenyemprotkan titik – titik air selama 10detik. Fogging rate diset setiap 5 menit padahari 1, selanjutnya 10 menit pada hari ke dua,20 menit pada hari ketiga, 30 menit pada harike empat, 1 jam pada hari kelima, 1.5 jampada hari ke enam dan 2 jam pada hari ke 7.Pada hari ke 8, tanaman di pindah ke benchterbuka dengan pengairan biasa pada pagi dan

sore hari saja. Dalam 90 hari tanaman sudahmenghasilkan umbi mini.

Sertifikasi benih. Selanjutnya, benihkentang yang diproduksi dari hasilperbanyakan dengan kultur jaringan (G0)ditanam di lapang dengan pengawasan ketatdan harus memenuhi kriteria yang ditetapkanoleh badan sertifikasi. Benih yang telah disertifikasi dapat dijual ke petani untukproduksi kentang. Di Amerika, ada duamacam petani kentang, yaitu petani penghasilbenih kentang, dan petani penghasil kentangkonsumsi.

ISBN: 978-602-72245-1-3Prosiding Seminar Nasional from Basic Science to Comprehensive Education

Makassar, 26 Agustus 2016

Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar 255

permukaan dan ditanam dalam botol (in vitro)pada media LS (Linsmaier and Skoog)(Chappell, komunikasi pribadi, 2014; Astariniet al. 2016). Tunas yang tumbuh diperbanyaksecara kultur jaringan pada media yang samadan selanjutnya diuji baik dengan PCRmaupun ELISA. Uji ELISA merupakanpersyaratan yang harus dilakukan untuksertifikasi benih bebas virus.

Jika hasil pengujian ELISA menunjukkanbahwa varietas kentang tertentu terinfeksivirus, maka kentang in vitro tersebut diberiperlakuan untuk mengeliminasi virus.Eliminasi virus yang digunakan adalahdengan mengekspos tunas kentang pada suhuhangat (37oC/34oC selama 6 minggu danditambahkan Ribavirin pada media (Danci etal, 2012). Selain teknik tersebut, teknik yanglebih baru dan banyak digunakan di lembagalain seperti USDA, Michigan State Universitydan CIP adalah teknik Cryopreservasi (Wanget al., 2014).

Aklimatisasi dan produksi umbi minigenerasi awal (G0). Tunas yang sudah cukupbesar dan tinggi kurang lebih 10-15 cm,dipotong 2 buku dan ditanam pada media LSpada wadah half pine jar, wadah kacaberdiameter 15 cm dengan tinggi 10 cm. Jardiberi 10 ml media LS per botol, yangdiperlukan untuk menumbuhkan tanamanselama 1-2 minggu sebelum ditransfer kepotting mix dalam tray di rumah plastik. Tiapbotol diisi 40 tunas.

Dalam 1-2 minggu, tunas sudah meninggidan tumbuh sedikit akar. Tunas siap ditransferjika sudah memiliki sedikit akar (Gambar 4).Jika terlalu banyak akar, akan sulit saattransplanting. Tunas in vitro ditransfer kepotting mix steril yang berisi tanah, serasahdan permiculite dengan perbandingan 1:1:1.Saat mentransfer tunas in vitro, media agardiikutsertakan untuk mencegah kerusakanakar. Jika akar terlalu panjang dan membelitsatu sama lain, dapat digunting dan segeraditanam dalam tray berisi potting mix.

Gambar 4.Half pine jar untuk menumbuhkan akar menjelang aklimatisasi

Tray yang sudah penuh berisi tunaskentang, segera dipindah ke fogging chamber,berupa bench yang dikurung dengan plastikberdimensi kurang lebih 2 m x 1 m x 1 m dandi dalamnya dipasangi sprinkle/fogger yangmenyemprotkan titik – titik air selama 10detik. Fogging rate diset setiap 5 menit padahari 1, selanjutnya 10 menit pada hari ke dua,20 menit pada hari ketiga, 30 menit pada harike empat, 1 jam pada hari kelima, 1.5 jampada hari ke enam dan 2 jam pada hari ke 7.Pada hari ke 8, tanaman di pindah ke benchterbuka dengan pengairan biasa pada pagi dan

sore hari saja. Dalam 90 hari tanaman sudahmenghasilkan umbi mini.

Sertifikasi benih. Selanjutnya, benihkentang yang diproduksi dari hasilperbanyakan dengan kultur jaringan (G0)ditanam di lapang dengan pengawasan ketatdan harus memenuhi kriteria yang ditetapkanoleh badan sertifikasi. Benih yang telah disertifikasi dapat dijual ke petani untukproduksi kentang. Di Amerika, ada duamacam petani kentang, yaitu petani penghasilbenih kentang, dan petani penghasil kentangkonsumsi.

ISBN: 978-602-72245-1-3Prosiding Seminar Nasional from Basic Science to Comprehensive Education

Makassar, 26 Agustus 2016

Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar 255

permukaan dan ditanam dalam botol (in vitro)pada media LS (Linsmaier and Skoog)(Chappell, komunikasi pribadi, 2014; Astariniet al. 2016). Tunas yang tumbuh diperbanyaksecara kultur jaringan pada media yang samadan selanjutnya diuji baik dengan PCRmaupun ELISA. Uji ELISA merupakanpersyaratan yang harus dilakukan untuksertifikasi benih bebas virus.

Jika hasil pengujian ELISA menunjukkanbahwa varietas kentang tertentu terinfeksivirus, maka kentang in vitro tersebut diberiperlakuan untuk mengeliminasi virus.Eliminasi virus yang digunakan adalahdengan mengekspos tunas kentang pada suhuhangat (37oC/34oC selama 6 minggu danditambahkan Ribavirin pada media (Danci etal, 2012). Selain teknik tersebut, teknik yanglebih baru dan banyak digunakan di lembagalain seperti USDA, Michigan State Universitydan CIP adalah teknik Cryopreservasi (Wanget al., 2014).

Aklimatisasi dan produksi umbi minigenerasi awal (G0). Tunas yang sudah cukupbesar dan tinggi kurang lebih 10-15 cm,dipotong 2 buku dan ditanam pada media LSpada wadah half pine jar, wadah kacaberdiameter 15 cm dengan tinggi 10 cm. Jardiberi 10 ml media LS per botol, yangdiperlukan untuk menumbuhkan tanamanselama 1-2 minggu sebelum ditransfer kepotting mix dalam tray di rumah plastik. Tiapbotol diisi 40 tunas.

Dalam 1-2 minggu, tunas sudah meninggidan tumbuh sedikit akar. Tunas siap ditransferjika sudah memiliki sedikit akar (Gambar 4).Jika terlalu banyak akar, akan sulit saattransplanting. Tunas in vitro ditransfer kepotting mix steril yang berisi tanah, serasahdan permiculite dengan perbandingan 1:1:1.Saat mentransfer tunas in vitro, media agardiikutsertakan untuk mencegah kerusakanakar. Jika akar terlalu panjang dan membelitsatu sama lain, dapat digunting dan segeraditanam dalam tray berisi potting mix.

Gambar 4.Half pine jar untuk menumbuhkan akar menjelang aklimatisasi

Tray yang sudah penuh berisi tunaskentang, segera dipindah ke fogging chamber,berupa bench yang dikurung dengan plastikberdimensi kurang lebih 2 m x 1 m x 1 m dandi dalamnya dipasangi sprinkle/fogger yangmenyemprotkan titik – titik air selama 10detik. Fogging rate diset setiap 5 menit padahari 1, selanjutnya 10 menit pada hari ke dua,20 menit pada hari ketiga, 30 menit pada harike empat, 1 jam pada hari kelima, 1.5 jampada hari ke enam dan 2 jam pada hari ke 7.Pada hari ke 8, tanaman di pindah ke benchterbuka dengan pengairan biasa pada pagi dan

sore hari saja. Dalam 90 hari tanaman sudahmenghasilkan umbi mini.

Sertifikasi benih. Selanjutnya, benihkentang yang diproduksi dari hasilperbanyakan dengan kultur jaringan (G0)ditanam di lapang dengan pengawasan ketatdan harus memenuhi kriteria yang ditetapkanoleh badan sertifikasi. Benih yang telah disertifikasi dapat dijual ke petani untukproduksi kentang. Di Amerika, ada duamacam petani kentang, yaitu petani penghasilbenih kentang, dan petani penghasil kentangkonsumsi.

Page 13: PROSIDING - simdos.unud.ac.id · Jepang (Coturnix Japonica). ... Pertumbuhan dan Perkembangan Ulat Sutera (Bombyx mori L.) ... Teknik Pemuliaan Kentang dan Produksi Bibit Kentang

ISBN: 978-602-72245-1-3Prosiding Seminar Nasional from Basic Science to Comprehensive Education

Makassar, 26 Agustus 2016

Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar 256

KESIMPULANDalam kaitan dengan kentang di

Amerika, ada tiga badan yang berperan dalampengembangannya, yaitu Potato Associationof America (PAA) yang bersifat research danmelakukan pertemuan setiap tahunnya untukmengetahui perkembangan riset di bidangkentang dan bertukar pikiran mengenaipengembangan kentang di Amerika. Keduaadalah NSRP-6 yaitu badan yangmengumpulkan germplasm kentang dariseluruh dunia. Institusi ketiga adalah USDA-ARS, merupakan lembaga pemerintah yangmembantu meneruskan dan mensosialisasikanhasil-hasil riset untuk dapat diterapkan olehpetani.

Setiap tahap kegiatan pemuliaan danproduksi kentang di Texas melibatkanstakeholder untuk memastikan hasil penelitiansesuai dengan permintaan pasar. Tahapproduksi benih merupakan tahap yang sangatpenting sehingga perlu dipastikan benihkentang yang bebas virus untuk mendapatkanhasil panen kentang yang berkualitas.

DAFTAR PUSTAKAAstarini, I. A., A. Chappell, D. Scheuring, S.

M. Thompson, and J. C. Miller. 2016.

Optimation of Cryotherapy Method toEliminate Virus on In Vitro Potato ShootTips. Jurnal Hortikultura 26(1): 97-102

Danci, M., D. Oana, M. Luiza, B. Anca, O.Daniela, P. Cerasela, F.Berbentea,I.David. 2012. Production of virus freepotato plantlets. Journal of Horticulture,Forestry and Biotechnology 16(1):232-238.

Gopal,J. , S.K. Pandey, V. Kumar, R.Kumar, P.C. Pande, S.V. Singh. 2014.Morphological descriptors for DUStesting of potato varieties. PGRNeswletter 154: 40-47.

Nasir, M., S. S. H. Zaidi, A. Batool, M.Hussain, B. Iqbal, M. Sajjad, W. Abbasand M. M. Javed.2012. ELISA-baseddetection of major potato viruses in tissueculture produced potato germplasm.International Journal of AgriculturalSciences 2 (1): 075-080.

Wang B.,J.W. Lia, Z. B. Zhanga, R. R.Wanga, Y. L. Maa, D. R. Blystad, E.R. J.Kellerc, Q. C. Wang. 2014. Threevitrification-based cryopreservationprocedures cause differentcryo-injuries topotato shoot tips while all maintaingenetic integrity in regenerant. Journal ofBiotechnology 184 (2014) 47–55.

ISBN: 978-602-72245-1-3Prosiding Seminar Nasional from Basic Science to Comprehensive Education

Makassar, 26 Agustus 2016

Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar 256

KESIMPULANDalam kaitan dengan kentang di

Amerika, ada tiga badan yang berperan dalampengembangannya, yaitu Potato Associationof America (PAA) yang bersifat research danmelakukan pertemuan setiap tahunnya untukmengetahui perkembangan riset di bidangkentang dan bertukar pikiran mengenaipengembangan kentang di Amerika. Keduaadalah NSRP-6 yaitu badan yangmengumpulkan germplasm kentang dariseluruh dunia. Institusi ketiga adalah USDA-ARS, merupakan lembaga pemerintah yangmembantu meneruskan dan mensosialisasikanhasil-hasil riset untuk dapat diterapkan olehpetani.

Setiap tahap kegiatan pemuliaan danproduksi kentang di Texas melibatkanstakeholder untuk memastikan hasil penelitiansesuai dengan permintaan pasar. Tahapproduksi benih merupakan tahap yang sangatpenting sehingga perlu dipastikan benihkentang yang bebas virus untuk mendapatkanhasil panen kentang yang berkualitas.

DAFTAR PUSTAKAAstarini, I. A., A. Chappell, D. Scheuring, S.

M. Thompson, and J. C. Miller. 2016.

Optimation of Cryotherapy Method toEliminate Virus on In Vitro Potato ShootTips. Jurnal Hortikultura 26(1): 97-102

Danci, M., D. Oana, M. Luiza, B. Anca, O.Daniela, P. Cerasela, F.Berbentea,I.David. 2012. Production of virus freepotato plantlets. Journal of Horticulture,Forestry and Biotechnology 16(1):232-238.

Gopal,J. , S.K. Pandey, V. Kumar, R.Kumar, P.C. Pande, S.V. Singh. 2014.Morphological descriptors for DUStesting of potato varieties. PGRNeswletter 154: 40-47.

Nasir, M., S. S. H. Zaidi, A. Batool, M.Hussain, B. Iqbal, M. Sajjad, W. Abbasand M. M. Javed.2012. ELISA-baseddetection of major potato viruses in tissueculture produced potato germplasm.International Journal of AgriculturalSciences 2 (1): 075-080.

Wang B.,J.W. Lia, Z. B. Zhanga, R. R.Wanga, Y. L. Maa, D. R. Blystad, E.R. J.Kellerc, Q. C. Wang. 2014. Threevitrification-based cryopreservationprocedures cause differentcryo-injuries topotato shoot tips while all maintaingenetic integrity in regenerant. Journal ofBiotechnology 184 (2014) 47–55.

ISBN: 978-602-72245-1-3Prosiding Seminar Nasional from Basic Science to Comprehensive Education

Makassar, 26 Agustus 2016

Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar 256

KESIMPULANDalam kaitan dengan kentang di

Amerika, ada tiga badan yang berperan dalampengembangannya, yaitu Potato Associationof America (PAA) yang bersifat research danmelakukan pertemuan setiap tahunnya untukmengetahui perkembangan riset di bidangkentang dan bertukar pikiran mengenaipengembangan kentang di Amerika. Keduaadalah NSRP-6 yaitu badan yangmengumpulkan germplasm kentang dariseluruh dunia. Institusi ketiga adalah USDA-ARS, merupakan lembaga pemerintah yangmembantu meneruskan dan mensosialisasikanhasil-hasil riset untuk dapat diterapkan olehpetani.

Setiap tahap kegiatan pemuliaan danproduksi kentang di Texas melibatkanstakeholder untuk memastikan hasil penelitiansesuai dengan permintaan pasar. Tahapproduksi benih merupakan tahap yang sangatpenting sehingga perlu dipastikan benihkentang yang bebas virus untuk mendapatkanhasil panen kentang yang berkualitas.

DAFTAR PUSTAKAAstarini, I. A., A. Chappell, D. Scheuring, S.

M. Thompson, and J. C. Miller. 2016.

Optimation of Cryotherapy Method toEliminate Virus on In Vitro Potato ShootTips. Jurnal Hortikultura 26(1): 97-102

Danci, M., D. Oana, M. Luiza, B. Anca, O.Daniela, P. Cerasela, F.Berbentea,I.David. 2012. Production of virus freepotato plantlets. Journal of Horticulture,Forestry and Biotechnology 16(1):232-238.

Gopal,J. , S.K. Pandey, V. Kumar, R.Kumar, P.C. Pande, S.V. Singh. 2014.Morphological descriptors for DUStesting of potato varieties. PGRNeswletter 154: 40-47.

Nasir, M., S. S. H. Zaidi, A. Batool, M.Hussain, B. Iqbal, M. Sajjad, W. Abbasand M. M. Javed.2012. ELISA-baseddetection of major potato viruses in tissueculture produced potato germplasm.International Journal of AgriculturalSciences 2 (1): 075-080.

Wang B.,J.W. Lia, Z. B. Zhanga, R. R.Wanga, Y. L. Maa, D. R. Blystad, E.R. J.Kellerc, Q. C. Wang. 2014. Threevitrification-based cryopreservationprocedures cause differentcryo-injuries topotato shoot tips while all maintaingenetic integrity in regenerant. Journal ofBiotechnology 184 (2014) 47–55.