PROSIDING - fkip.unira.ac.idfkip.unira.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/KUMPULAN-PROCEEDIN… ·...

54

Transcript of PROSIDING - fkip.unira.ac.idfkip.unira.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/KUMPULAN-PROCEEDIN… ·...

Page 1: PROSIDING - fkip.unira.ac.idfkip.unira.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/KUMPULAN-PROCEEDIN… · praktik pembelajaran kooperatif tipe nht (numbered head together) terhadap program
Page 2: PROSIDING - fkip.unira.ac.idfkip.unira.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/KUMPULAN-PROCEEDIN… · praktik pembelajaran kooperatif tipe nht (numbered head together) terhadap program

ISSN 2502-8723

PROSIDING

SEMINAR NASIONAL

PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN BAGI DOSEN DAN GURU 2016

MALANG, 07 MEI 2016

“PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU DAN DOSEN INDONESIA”

DISELENGGARAKAN OLEH:

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG

Jl.S Supriadi No.48, Malang, Jawa Timur 65148 (0341) 80148

Page 3: PROSIDING - fkip.unira.ac.idfkip.unira.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/KUMPULAN-PROCEEDIN… · praktik pembelajaran kooperatif tipe nht (numbered head together) terhadap program

i

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG

ISSN 2502-8723

Prosiding Seminar Nasional Tahun 2016 ―Pengembangan Profesionalisme Guru Dan Dosen Indonesia‖

Malang, 07 Mei 2016

Copyright Notice

©Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Kanjuruhan Malang

Seluruh isi dalam Prosiding ini sepenuhnya menjadi tanggungjawab masing-masing penulis. Jika

dikemudian hari ditemukan indikasi plagiasi dan berbagai macam kecurangan akademik yang

dilakukan oleh para penulis maka pihak penyelenggara dan tim penyunting (editor) tidak

bertanggungjawab atas segala bentuk plagiasi dan berbagai macam kecurangan akademik yang

terdapat pada isi masing-masing naskah yang diterbitkan dalam Prosiding ini. Para penulis tetap

mempunyai hak penuh atas isi tulisannya tetapi mengijinkan bagi setiap orang yang ingin

mengutip isi tulisan dalam Prosiding ini sesuai dengan aturan akademik yang berlaku.

Terbitan pertama : Mei 2016 ISSN: 2502-8723 Editor: Arief Rahman Hakim Devi Permata Sari Romia Hari Susanti Sarrah Emmanuel Yuli Ifana Sari Rina Wijayanti Laily Tiarani Diterbitkan oleh: Fakultas Ilmu Pendidika Universitas Kanjuruhan Malang Jl.S Supriadi No.48, Malang, Jawa Timur 65148 (0341) 801488

© HAK CIPTA DILINDUNGI OLEH UNDANG-UNDAN

Page 4: PROSIDING - fkip.unira.ac.idfkip.unira.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/KUMPULAN-PROCEEDIN… · praktik pembelajaran kooperatif tipe nht (numbered head together) terhadap program

ii

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG

ISSN 2502-8723

Prosiding Seminar Nasional Tahun 2016 ―Pengembangan Profesionalisme Guru Dan Dosen Indonesia‖

Malang, 07 Mei 2016

KATA PENGANTAR

Seminar Nasional Pendidikan dan pembelajaran bagi guru & dosen tahun 2016 ini

mengambil tema ―Pengembangan Profesionalisme Guru dan Dosen Indonesia‖ dan telah

diselenggarakan pada tanggal 07 Mei 2016 di kota Malang, merupakan suatu kegiatan ilmiah

tahunan yang diselenggarakan oleh Fakultas Imu Pendidikan, Universitas Kanjuruhan Malang.

Seminar ini merupakan tempat bertukar pikiran para pelaku, pemerhati, dan stakeholder pada

bidang pendidikan, terapan, dan pembelajaran yang meliputi guru, mahasiswa, dosen,

widyaiswara, dan peneliti.

Seminar ini diikuti oleh sejumlah peserta yang terdiri atas tiga orang pembicara kunci

yakni Prof. Dr. H. Punaji Setyosari, M.Ed. (Guru Besar TEP Pascasarjana Universitas Negeri

Malang) dan Dr. Syaiful Rachman, MM., M.Pd. (Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur)

dan Prof. Laurens, M.A, P.Hd serta dari berbagai kalangan yang mengikuti presentasi paralel

yang mencakup bidang kebijakan dan perencanaan penilaian pendidikan, inovasi dalam

pembelajaran, penilaian berbasis sekolah, ujian nasional dan dampaknya terhadap pembelajaran,

profesionalisme guru dan dosen, jaminan kualitas dalam pendidikan, pendidikan karakter, praktik

terbaik dalam pembelajaran, dan pembelajaran anak usia dini dan sekolah dasar.

Segenap upaya penyuntingan Prosiding ini telah diupayakan sebaik mungkin, tapi kami

menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat kesalahan dan kekurangan dalam proses

penyuntingan, sehingga kritik dan saran sangat kami harapkan guna perbaikan pada penerbitan

yang akan datang. Kami selaku panitia mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang

telah mendukung dan membantu terselenggaranya Seminar ini serta terselesaikannya proses

penyuntingan dan penerbitan Prosiding ini. Tidak lupa juga kami memohon maaf atas segala

kekurangan dan kesalahan baik selama kegiatan Seminar berlangsung maupun masih adanya

kesalahan dalam isi Prosiding ini. Semoga acara Seminar Pendidikan dan pembelajaran bagi guru

dan dosen tahun 2016 dan penerbitan Prosiding ini bermanfaat bagi kita semua.

Sampai jumpa pada Seminar Nasional Pendidikan dan Pembelajaran bagi Guru dan Dosen

yang akan datang.

Malang, Mei 2016

Panitia

Page 5: PROSIDING - fkip.unira.ac.idfkip.unira.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/KUMPULAN-PROCEEDIN… · praktik pembelajaran kooperatif tipe nht (numbered head together) terhadap program

iii

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG

ISSN 2502-8723

Prosiding Seminar Nasional Tahun 2016 ―Pengembangan Profesionalisme Guru Dan Dosen Indonesia‖

Malang, 07 Mei 2016

SUSUNAN PANITIA PENYELENGGARA

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN BAGI DOSEN DAN GURU

TAHUN 2016

Ketua Tim : Drs. F.I. Soekarman, M.Pd

Wakil Ketua Tim : Agus Sholeh, S.Pd, M.Pd

Tim Reviewer : 1. Dr. Suciati, SH, M.Hum

2. Prof. Dr. Soedjijono, M.Hum

3. Drs. Triwahyudianto, S.Pd, MSi

4. Drs. Edy Susilo, M.Pd

5. Dra. Sri Rahayu, M.Pd

6. Rina Wijayanti, M.Psi

7. Laily Tiarani, M.Psi

Dewan Redaksi : 1. Drs. Iskandar Ladamay, M.Pd

2. Romia Hari Susanti, M.Psi

3. Devi Permatasari, M.Pd

4. Yuli Ifana Sari, M.Pd

5. Arif Rahman Hakim, M.Pd

6. Sarah Emmanuel, M.Psi

7. Ludovikus Boomans, M.Pd

Kesekretariatan : 1. Ninik Setiowati, S.Pd

2. Dwi Ratna Asih, S.Pd

Page 6: PROSIDING - fkip.unira.ac.idfkip.unira.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/KUMPULAN-PROCEEDIN… · praktik pembelajaran kooperatif tipe nht (numbered head together) terhadap program

xxx

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG

ISSN 2502-8723

ISSN 2502-8723 Prosiding Seminar Nasional Tahun 2016

―Pengembangan Profesionalisme Guru Dan Dosen Indonesia‖ Malang, 07 Mei 2016

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar ....................................................................................................................... ii

Susunan Panitia Penyelenggara ............................................................................................... iii

Makalah Utama ...................................................................................................................... iv

Daftar Isi .................................................................................................................................. xxvi

PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKSTUAL PADA ANAK USIA DINI DAN

SEKOLAH DASAR

Ari Metalin Ika Puspita ............................................................................................................ 1

INOVASI DALAM PEMBELAJARAN PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN

―COCOK‖ BAGI MAHASISWA PGSD SEBAGAI PROSES INTERAKSI EDUKATIF

Debrine Stefany ........................................................................................................................ 44

PENDIDIKAN KARAKTER SISWA SDMELALUI DONGENG TANTRIKAMANDAKA

Endang Sri Maruti .................................................................................................................... 55

MODEL PEMBELAJARAN TSTS UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR

SISWA SEKOLAH DASAR

Fina Dwi Rosita Dewi .............................................................................................................. 71

PRAKTIK PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD

TOGETHER) TERHADAP PROGRAM BELAJAR BERCERITA PADA ANAK USIA DINI

Anisa Fajriana Oktasari ............................................................................................................ 81

PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PRE-SERVICE TRAINING BERKONSEP

PENDIDIKAN ASRAMA UNTUK CALON GURU PROFESIONAL

Eliasanti Agustina .................................................................................................................... 93

PEMBELAJARAN KONSEP VEKTOR DENGAN STRATEGI ELABORASI BAGI

MAHASISWA

Page 7: PROSIDING - fkip.unira.ac.idfkip.unira.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/KUMPULAN-PROCEEDIN… · praktik pembelajaran kooperatif tipe nht (numbered head together) terhadap program

xxxi

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG

ISSN 2502-8723

Fetty Nuritasari ......................................................................................................................... 104

MODEL PENDIDIKAN KARAKTER DI PERGURUAN TINGGI MELALUI

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Galuh Kartiko ........................................................................................................................... 116

PENGEMBANGAN MODUL MEMBACA BERBENTUK BUKU CERITA BERGAMBAR

UNTUK SISWA KELAS V

Adipta ....................................................................................................................................... 132

PEMIKIRAN FILSAFAT PERENIALISME TENTANG NILAI DAN DAMPAKNYA BAGI

PENGEMBANGAN KREATIVITAS DALAM PENDIDIKAN

Marianus Mantovanny Tapung & Sugiyanto ........................................................................... 139

―CHEMISTRY‖ ENGLISH PROGRAM AT RAMAPATI RADIO STATION FOR THE

STUDENT‘S SPEAKING SKILL IMPROVEMENT

Ninik Suryatiningsih ................................................................................................................ 153

BACAAN ANAK SEBAGAI MEDIA PEMBINAAN BAHASA INDONESIA DALAM

MENYIAPKAN PESERTA DIDIK BERKARAKTER

Nur Samsiyah ........................................................................................................................... 173

PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATEMATIKA MELALUI PERMAINAN ULAR

TANGGA

Rissa Prima Kurniawati, S.Pd., M.Pd ...................................................................................... 185

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN MEDIA

MANIPULATY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Yoggy Febriawan, Subanji, Syamsul Hadi .............................................................................. 195

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN CNC PU3A MILLING SISTEM FANUC

TERHADAP KUALITAS HASIL BELAJAR MAHASISWA TEKNIK MESIN

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Riana Nurmalasari .................................................................................................................... 207

IMPROVING STUDENTS‘ READING COMPREHENSION USING QUESTION

Page 8: PROSIDING - fkip.unira.ac.idfkip.unira.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/KUMPULAN-PROCEEDIN… · praktik pembelajaran kooperatif tipe nht (numbered head together) terhadap program

xxxii

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG

ISSN 2502-8723

ANSWER RELATIONSHIP (QAR) STRATEGY AT STMIK-STIE ASIA MALANG

Tri Wahyuni ............................................................................................................................. 216

PENGUATAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DALAM RANGKA MENGHADAPI

PASAR TERBUKA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN

Supriyanto dan Didik Iswahyudi .............................................................................................. 226

PENANAMAN DAN PENGEMBANGAN KARAKTER ANTI KORUPSI BAGI PESERTA

DIDIK DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

Ninik Indawati .......................................................................................................................... 243

PENGGUNAAN ANIMASI KOMIK DARI PROGRAM MACROMEDIA FLASH UNTUK

MEREDUKSI BURNOUT SISWA DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN AKUNTANSI

Nora Yuniar Setyaputri, M.Pd.................................................................................................. 260

PERAN STRATEGIS LEMBAGA PENDIDIKAN KEJURUAN SEBAGAI SISTEM

TERBUKA DALAM MENGHASILKAN PENDIDIKAN YANG BERKUALITAS

Wahyu Diana, Syamsul Hadi, Purnomo, Rina Rifqie Mariana ................................................ 267

PENGEMBANGAN KURIKULUM BERBASIS PROYEK

Zuhrita Ariefiani, DjokoKustono, SyaadPatmanthara ............................................................. 277

BIMBINGAN DAN KONSELING KOMPREHENSIF SEBAGAI PELAYANAN PRIMA

BAGI KONSELOR PROFESIONAL

Galang Surya Gumilang ........................................................................................................... 286

KESELARASAN KURIKULUM SMK BIDANG KEAHLIAN TEKNOLOGI INFORMASI

DAN KOMUNIKASI DENGAN KEBUTUHAN DU/DI

Nurmalita Kurnia Dewi, Muladi, Isnandar, Riana Nurmalasari .............................................. 298

PROFIL KETERIKATAN AKADEMIK (ACADEMIC ENGAGEMENT) SISWA SMP

DAN MTS YANG BERPRESTASI TINGGI (HIGH-ACHIEVER)

Sri Panca Setyawati .................................................................................................................. 307

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI

DAN KOMUNIKASI PADA MATERI ELASTISITAS SISWA KELAS X MAN MALANG I

Zuhrita Ariefiani, Sabilal Rosyad, Markus Diantoro, Sentot Kusaeri ..................................... 317

Page 9: PROSIDING - fkip.unira.ac.idfkip.unira.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/KUMPULAN-PROCEEDIN… · praktik pembelajaran kooperatif tipe nht (numbered head together) terhadap program

xxxiii

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG

ISSN 2502-8723

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN

KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA

Siti halimatus ............................................................................................................................ 326

DESKRIPSI METAKOGNISI SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS DALAM

PEMECAHAN MASALAH PERSAMAAN KUADRAT DENGAN MENGGUNAKAN

MAPPING MATHEMATICS

Madya Kencana Juhandana & Toto Nusantara ........................................................................ 335

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATAKULIAH MATEMATIKA

EKONOMI

Ema Surahmi ............................................................................................................................ 352

KONSEP POST-METHOD SEBAGAI ACUAN BAGI FLEKSIBIKITAS GURU DAN

DOSEN DALAM PROSES PENGAJARAN BAHASA INGGRIS DALAM KONTEKS

SEKOLAH

Adi Surya Irawan ..................................................................................................................... 360

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF

PENGINDERAAN JAUH TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI

Fitria Hanim, Sumarmi, Ach. Amirudin .................................................................................. 373

SCAFFOLDING DALAM PEMBELAJARAN

Mety Toding Bua ..................................................................................................................... 384

ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DENGAN GAYA KOGNITIF FIELD INDEPENDENT

DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA BERDASARKAN LANGKAH-

LANGKAH POLYA

Tohir Zainuri, Abdur Rahman As‘ari, I Made Sulandra .......................................................... 394

PENDIDIKAN KARAKTER ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN PERCOBAAN

SAINS SEDERHANA

Veny Iswantiningtyas ............................................................................................................... 404

Page 10: PROSIDING - fkip.unira.ac.idfkip.unira.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/KUMPULAN-PROCEEDIN… · praktik pembelajaran kooperatif tipe nht (numbered head together) terhadap program

xxxiv

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG

ISSN 2502-8723

EMPOWERING EFL STUDENTS WITH METACOGNITIVE LANGUAGE LEARNING

STRATEGIES: DOES IT WORK?

Agus Sholeh ............................................................................................................................. 411

PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MENGHADAPI ERA GLOBALISASI

Ifa Nurhayati ............................................................................................................................ 420

KERANGKA MAKRO PENGAJARAN BAHASA INGGRIS DI INDONESIA

Sujito ........................................................................................................................................ 443

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERCIRIKAN PENEMUAN

TERBIMBING BERBANTUAN GEOGEBRA PADA MATERI PERSAMAAN DAN

FUNGSI KUADRAT UNTUK KELAS X SMK NUR AINI

Nur Aini, Indah Hermianty, Toto Nusantara, Abdul Qohar..................................................... 455

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY TERHADAP

PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH FISIKA

PADA MATERI KALOR

Muhammad Sayyadi, Arif Hidayat, Muhardjito ................................................................. 466

ANALISIS PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI BERTINGKAT PADA

PEMBELAJARAN IPA SMP MATERI INDRA PENGLIHATAN DAN ALAT OPTIK

Titik Widyastuti, Markus Diantoro, Munzil ............................................................................. 475

PROSES PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA SMK BERBASIS DARING

KOMBINASI SEBAGAI PENDAMPING PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Sri Munarsih, Wartono dan Lia Yuliati .................................................................................... 486

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN SAINS

KELAS IV SDN KEDUNGKANDANG II MALANG

Arief Rahman Hakim ............................................................................................................... 492

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PARTISIPATIF KOLABORATIF SENI

TARI SMP

Gusyanti ................................................................................................................................... 498

Page 11: PROSIDING - fkip.unira.ac.idfkip.unira.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/KUMPULAN-PROCEEDIN… · praktik pembelajaran kooperatif tipe nht (numbered head together) terhadap program

xxxv

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG

ISSN 2502-8723

PENGEMBANGAN KETERAMPILAN SOSIAL (SOCIAL SKILLS) SISWA MELALUI

MODEL COOPERATIVE LEARNING

Laila nur safitri ......................................................................................................................... 506

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS)

UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PRESTASI

BELAJAR FISIKA SISWA

Yusy Octaviana, Choirul Huda ................................................................................................ 515

PENGARUH SCAFFOLDING PROSEDURAL DIAGRAM V DALAM GROUP

INVESTIGATION TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

BERPENGETAHUAN AWAL TINGGI DAN RENDAH

Rizki Amelia ........................................................................................................................... 527

MANTRA SU‘I SEBAGAI MEDIA PEMBENTUKAN KARAKTER MELALUI PEMBELAJARAN

BAHASA INDONESIA DI SMA

Ferdinandus Dy .......................................................................................................................... 537

REVITALISASI PENDIDIKAN KARAKTER SEBAGAI INVESTASI PENINGKATAN KUALITAS

SUMBER DAYA MANUSIA

Dian Arief Pradana ..................................................................................................................... 556

Page 12: PROSIDING - fkip.unira.ac.idfkip.unira.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/KUMPULAN-PROCEEDIN… · praktik pembelajaran kooperatif tipe nht (numbered head together) terhadap program

352

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG

ISSN 2502-8723

Prosiding Seminar Nasional Tahun 2016 ―Pengembangan Profesionalisme Guru Dan Dosen Indonesia‖

Malang, 07 Mei 2016

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATAKULIAH MATEMATIKA EKONOMI

EMA SURAHMI

Program Studi Pendidikan Matematika-Universitas Madura

Jl. Raya Panglegur km 3,5 Pamekasan-Madura.

Email: [email protected]

Abstrak :

Aktivitas pembelajaran seperti mengemukakan pendapat, bekerja sama, mempresentasikan, bertanya, dan menjawab sangatlah penting karena siswa terlibat langsung dan tidak hanya diam mendengar tetapi juga melakukan, sehingga mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan dari pengalaman belajarnya. Oleh karena itu, diperlukan suatu model pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas belajar. Salah satu model atlernatif yang diduga dapat digunakan untuk mengatasi masalah terkait adalah model kooperatif dengan tipe Group Investigation (GI). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pembelajaran kooperatif tipe group invetigation terhadap hasil belajar mahasiswa jurusan Akuntansi Universitas Madura. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen, dengan mengambil dua sampel yaitu mahasiwa Akuntansi A sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 40 mahasiswa, dengan pembelajaran kooperatif tipe group investigation dan Akuntasi C sebagai kelas kontrol berjumlah 35 mahasiswa, dengan pembelajaran konvensional. Pengumpulan data dalam penelitian ini dengan (1) Metode test dan (2) Kuisioner dan analisi data yang digunakan uji-t. Dari hasil analisis data hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pembelajaran kooperatif tipe group investigation terhadap hasil belajar mahasiswa pada matakuliah matematika ekonomi jurusan Akuntansi Universitas Madura, hal ini dilihat dari hasil uji-t dengan nilai thitung =1,836 dengan taraf signifikan 5% nilai t tabel =1,666 dengan demikian t hitung > ttabel

sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe group investigation memberikan pengaruh positif. Kata Kunci : Tipe Group Investigation, Hasil Belajar

PENDAHULUAN

Pembelajaran dapat diartikan suatu upaya untuk menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa untuk dapat belajar. Menurut Degeng (1989) pembelajaran merupakan upaya untuk membelajarkan siswa.Secara eksplisit terlihat bahwa dalam pembelajaran ada kegiatan memilih, menetapkan dan mengembangkan metode untuk mencapai hasil yang diinginkan. Dalam hubungannya dengan pembelajaran matematika adalah suatu upaya dalam membantu siswa untuk mengkonstruksikan (membangun) konsep-konsep atau prinsip-prinsip matematika dengan kemampuannya

sendiri melalui proses internalisasi sehingga konsep atau prinsip itu terbangun kembali.

Pembelajaran lebih menekankan bagaimana upaya guru untuk mendorong atau memfasilitasi siswa untuk belajar, bukan pada apa yang dipelajari siswa. Istilah pembelajaran lebih menggambarkan bahwa siswa lebih banyak beperan dalam mengkonstruksikan pengetahuan bagi dirinya, dan bahwa pengetahuan itu bukan hasil proses transformasi dari guru (Nikson 1992)

Melihat pentingnya matematika dalam kehidupan, hampir semua bidang tidak lepas dengan penerapan ilmu matematika, salah satunya adalah ilmu ekonomi yang hampir sebagian besar

Page 13: PROSIDING - fkip.unira.ac.idfkip.unira.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/KUMPULAN-PROCEEDIN… · praktik pembelajaran kooperatif tipe nht (numbered head together) terhadap program

353

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG

ISSN 2502-8723

menggunakan teori-teori matematika, hubungan implementasi matematika dan ekonomi sangat erat, sehingga diharapkan mahasiswa jurusan ekonomi dapat dengan mudah mempelajari dan paham dengan prinsip dan konsep matematika. Selain itu mahasiswa mampu menggunakan teorema-teorema yang ada dalam menyelesaikan soal atau permasalahan yang mungkin berkaitan dengan kejadian-kejadian di lingkungan sekitar.

Matematika ekonomi sebagai salah satu Matakuliah yang wajib dipelajari mahasiswa S1 Ekonomi diantaranya membahas tentang, Deret, Fungsi linear dan Non-Linear, matriks serta aplikasi dalam bidang keilmuan/ bidang ekonomi. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada pembelajaran matematika ekonomi, mahasiswa ekonomi kurang terlibat dalam kegiatan pembelajaran, pembelajaran yang cenderung berpusat pada guru/dosen dan sistem klasikal, diduga menjadi pembelajaran yang membosankan bagi mahasiswa. Jika mahasiwa dapat diikutsertakan dalam pembelajaran, akan menjadi lebih hidup dan ada timbal balik antara guru/dosen dengan mahasiswa. dan siswa. Sehingga rasa senang terhadap matematika dapat mulai ditanamkan.

Aktivitas pembelajaran seperti mengemukakan pendapat, bekerja sama, mempresentasikan, bertanya, dan menjawab sangatlah penting karena siswa terlibat langsung dan tidak hanya diam mendengar tetapi juga ―melakukan‖ sehingga siswa

dapat memperoleh pengetahuan dari pengalaman belajarnya. Oleh karena itu, diperlukan suatu model pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas belajar. Salah satu model atlernatif yang diduga dapat digunakan untuk mengatasi masalah terkait adalah model kooperatif dengan tipe Group Investigation (GI).

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pembelajaran kooperatif tipe group invetigation terhadap hasil belajar mahasiswa terhadap materi Fungsi Linear aplikasi bidang ekonomi pada matakuliah

Matematika ekonomi, jurusan Akuntansi Universitas Madura. METODE PENELITIAN

Desain Penelitian Pada penelitian ini akan dicari dan diteliti, bagaimana pengaruh penggunaan metode pembelajaran koperatif tipe Group Invertigation terhadap hasil belajar mahasiswa pada matakuliah matematika ekonomi. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2011: 107), penelitian eksperimen adalah penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu, terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali. Desain penelitian yang digunakan adalah jenis Control Group Pre Test-Post Test. Pola :

Sumber: Arikunto (2006: 86) Keterangan : O1 & O3 : Tes awal untuk melihat

kemampuan awal siswa sebelum treatment dilakukan.

O2 & O4 : Tes akhir untuk melihat kemampuan akhir siswa setelah treatment dilakukan.

E : Kelas Eksperimen (kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation)

K : Kelas Kontrol (kelas yang menggunakan model pembelajaran Konvensional)

X : Treatment (model Kooperatif tipe Group Investigation pada Eksperimen dan model Konvensional pada Kontrol)

Dalam desain ini disebut control Group pre-test post-test design karena dalam desain ini kedua kelompok O1 dan O3 diberi tes awal (pre-test) dengan tes yang sama. Setelah treatment selesai dilakukan maka kedua kelompok O2 dan O4 diberikan tes yang sama sebagai tes akhir (Post-test) setipe dengan soal sebelumnya.

E O1 X O2

K O3 X O4

Page 14: PROSIDING - fkip.unira.ac.idfkip.unira.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/KUMPULAN-PROCEEDIN… · praktik pembelajaran kooperatif tipe nht (numbered head together) terhadap program

354

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG

ISSN 2502-8723

Sampel yang diambil terdiri dari dua sampel, adalah mahasiwa Akuntansi A sebagai kelas eksperimen berjumlah 40 mahasiswa dengan pembelajran kooperatif tipe group investigation dan mahasiswa Akuntasi C sebagai kelas kontrol berjumlah 35 mahasiswa dengan pembelajran konvensional, dipilih dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dalam penelitian ini dengan (1) Metode test dan (2) Kuisioner. Kuesioner atau angket adalah sejumlah pertanyaan atau pernyataan tertulis, yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden tentang pembelajaran dengan model Group Investigation, untuk validasi instrumen maka dilakuan ujicoba tes, yang diberikan kepada mahasiswa dengan tujuan untuk mengetahui layak atau tidak instrumen tersebut digunakan. Instrumen yang digunakan harus memenuhi syarat : validitas tes, reliabilitas tes, daya beda dan tingkat kesulitan.

Teknik analisis data yang digunakan adalah menggunakan probabilitas normal untuk uji normalitas dan menggunakan uji F untuk untuk uji homogenitas. Setelah uji normalitas dan homogenitas dilakukan selanjutnya menganalisis data yang diperoleh setelah penerapan pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation. Untuk mengetahui nilai rata-rata hasil belajar mahasiswa, rumus yang digunakan sebagai berikut:

𝑋 = 𝑥𝑖𝑓𝑖𝑓𝑖

𝑛

𝑖=1

𝑋 = Nilai rata-rata 𝑥𝑖 = Nilai ke- i

𝑓𝑖 = Frekuensi data ke-i Pengujian hipotesis dilakukan dengan

menggunakan teknik statistik t –tes dengan rumus Sparated Varian, sebagai berikut;

𝑡 = 𝑋1 − 𝑋2

𝑠1

2

𝑛1+

𝑠22

𝑛1

(Sugiyono: 2011; 197) Keterangan: 𝑋1 = Nilai rata-rata kelas eksperimen

𝑋2 = Nilai rata-rata kelas kontrol 𝑠1

2 = Varians pada kelas eksperimen 𝑠2

2 = Varians pada kelas kontrol 𝑛1 = Jumlah sampel kelas eksperimen 𝑛2 = Jumlah sampel kelas kontrol Untuk mengetahui tingkat sidnifikannya

dengan cara membadingkan thitung dengan ttabel menggunakan taraf signifikan 5 % atau taraf kepercayaan 95% satu arah, dan db = ( n1 + n2) - 2. Dengan ketentuan jika thitung < ttabel maka H0 diterima, jika thitung ≥ ttabel

maka H0 ditolak.

HASIL DAN PEMBAHASAN Pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok (Group Investigation)

Pembelajaran Group Investigation merupakan upaya bahwa pembelajaran dengan tipe ini akan mendapatkan suatu pengalaman belajar yang lebih dari pada tipe kooperatif lainnya. Karena pada tipe ini sangat kompleks yang dapat mewakili tipe-tipe kooperatif lainnya. Tipe Group Investigation merupakan model pembelajaran kooperatif yang melibatkan kelompok kecil dimana siswa bekerja menggunakan inquiri kooperatif, perencanaan, proyek, diskusi kelompok, dan kemudian mempresentasikan penemuan mereka kepada kelas.

Model ini mengungkapkan dampak positif kegiatan pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dapat dijadikan sebagai strategi pembelajaran untuk meningkatkan aktivitas belajar mahasiwa dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajran matematika.

Tipe ini merupakan model pembelajaran kooperatif yang kompleks karena memadukan antara prinsip belajar kooperatif dengan pembelajaran yang berbasis konstruktivisme dan prinsip belajar demokrasi yang dapat melatih siswa untuk menumbuhkan kemampuan berfikir mandiri. Langkah-langkah penerapan metode Group Investigation, (Slavin, (2010)), dapat dikemukakan sebagai berikut:

1. Seleksi topik Para siswa memilih berbagai subtopik dalam suatu wilayah masalah umum

Page 15: PROSIDING - fkip.unira.ac.idfkip.unira.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/KUMPULAN-PROCEEDIN… · praktik pembelajaran kooperatif tipe nht (numbered head together) terhadap program

355

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG

ISSN 2502-8723

yang biasanya digambarkan lebih dulu oleh guru. Para siswa selanjutnya diorganisasikan menjadi kelompok-kelompok yang berorientasi pada tugas (task oriented groups) yang beranggotakan 2 hingga 6 orang. Komposisi kelompok heterogen baik dalam jenis kelamin, etnik maupun kemampuan akademik.

2. Merencanakan kerjasama Para siswa bersama guru merencanakan berbagai prosedur belajar khusus, tugas dan tujuan umum yang konsisten dengan berbagai topik dan subtopik yang telah dipilih dari langkah 1diatas.

3. Implementasi Para siswa melaksanakan rencana yang telah dirumuskan pada langkah 2. pembelajaran harus melibatkan berbagai aktivitas dan keterampilan dengan variasi yang luas dan mendorong para siswa untuk menggunakan berbagai sumber baik yang terdapat di dalam maupun di luar sekolah. Guru secara terus-menerus mengikuti kemajuan tiap kelompok dan memberikan bantuan jika diperlukan.

4. Analisis dan sintesis Para siswa menganalisis dan mensintesis berbagai informasi yang diperoleh pada langkah 3 dan merencanakan agar dapat diringkaskan dalam suatu penyajian yang menarik di depan kelas.

5. Penyajian hasil akhir Semua kelompok menyajikan suatu presentasi yang menarik dari berbagai topik yang telah dipelajari agar semua siswa dalam kelas saling terlibat dan mencapai suatu perspektif yang luas mengenai topik tersebut. Presentasi kelompok dikoordinir oleh guru.

6. Evaluasi Guru beserta siswa melakukan evaluasi mengenai kontribusi tiap kelompok terhadap pekerjaan kelas sebagai suatu keseluruhan. Evaluasi dapat mencakup tiap siswa secara individu atau kelompok, atau keduanya.

Peran guru dalam pembelajaran ini sebagai pendamping bagi siswa,

keteterlibatan siswa secara aktif dapat terlihat mulai dari tahap pertama sampai tahap akhir pembelajaran akan memberi peluang kepada siswa untuk lebih mempertajam gagasan dan guru akan mengetahui kemungkinan gagasan siswa yang salah sehingga guru dapat memperbaiki kesalahannya.

Hasil belajar

Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran. Nana Sudjana (2009: 3) mendefinisikan hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dimyati dan Mudjiono (2006: 3-4) juga menyebutkan hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar.

Benjamin S. Bloom (Dimyati dan Mudjiono, 2006: 26-27) menyebutkan enam jenis perilaku ranah kognitif, sebagai berikut: a. Pengetahuan, mencapai kemampuan ingatan tentang hal yang telah dipelajari dan tersimpan dalam ingatan. Pengetahuan itu berkenaan dengan fakta, peristiwa, pengertian kaidah, teori, prinsip, atau metode. b. Pemahaman, mencakup kemampuan menangkap arti dan makna tentang hal yang dipelajari. c. Penerapan, mencakup kemampuan menerapkan metode dan kaidah untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru. d. Analisis, mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik. e. Sintesis, mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru. f. Evaluasi, mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu. misalnya, kemampuan menilai hasil ulangan.

Berdasarkan pengertian hasil belajar di atas, disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang

Page 16: PROSIDING - fkip.unira.ac.idfkip.unira.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/KUMPULAN-PROCEEDIN… · praktik pembelajaran kooperatif tipe nht (numbered head together) terhadap program

356

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG

ISSN 2502-8723

dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Kemampuan-kemampuan tersebut mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar dapat dilihat melalui kegiatan evaluasi yang bertujuan untuk mendapatkan data pembuktian yang akan menunjukkan tingkat kemampuan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran

Pengaruh pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation terhadap hasil belajar mahasiswa pada Matematika Ekonomi

Dalam metode Group Investigation terdapat tiga konsep utama, yaitu: penelitian atau enquiri, pengetahuan atau knowledge, dan dinamika kelompok atau the dynamic of the learning group, (Udin S. Winaputra, 2001:75). Penelitian di sini adalah proses dinamika siswa memberikan respon terhadap masalah dan memecahkan masalah tersebut. Pengetahuan adalah pengalaman belajar yang diperoleh siswa baik secara langsung maupun tidak langsung. Sedangkan dinamika kelompok menunjukkan suasana yang menggambarkan sekelompok saling berinteraksi yang melibatkan berbagai ide dan pendapat serta saling bertukar pengalaman melaui proses saling beragumentasi.

Slavin (2010) mengemukakan hal penting untuk melakukan metode Group Investigation adalah:

1. Membutuhkan Kemampuan Kelompok. Di dalam mengerjakan setiap tugas, setiap anggota kelompok harus mendapat kesempatan memberikan kontribusi. Dalam penyelidikan, siswa dapat mencari informasi dari berbagai informasi dari dalam maupun di luar kelas.kemudian siswa mengumpulkan informasi yang diberikan dari setiap anggota untuk mengerjakan lembar kerja. 2. Rencana Kooperatif Siswa bersama-sama menyelidiki masalah mereka, sumber mana yang mereka butuhkan, siapa yang melakukan apa, dan bagaimana mereka

akan mempresentasikan proyek mereka di dalam kelas. 3. Peran Dosen Dosen menyediakan sumber dan fasilitator. Dosen memutar diantara kelompok-kelompok memperhatikan siswa mengatur pekerjaan dan membantu siswa mengatur pekerjaannya dan membantu jika siswa menemukan kesulitan dalam interaksi kelompok.

Para Dosen yang menggunakan metode GI umumnya membagi kelas menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 5 sampai 6 siswa dengan karakteristik yang heterogen, (Trianto, 2007:59). Pembagian kelompok dapat juga didasarkan atas kesenangan berteman atau kesamaan minat terhadap suatu topik tertentu. Selanjutnya siswa memilih topik untuk diselidiki, melakukan penyelidikan yang mendalam atas topik yang telah dipilih, kemudian menyiapkan dan mempresentasikan laporannya di depan kelas.

Tahapan-tahapan kemajuan siswa di dalam pembelajaran yang menggunakan metode Group Investigation untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut (Slavin, 2010) ;

Enam Tahapan Kemajuan Siswa di dalam Pembelajaran Kooperatif dengan Metode Group Investigation

Tahap I

Mengidentifikasi topik dan membagi siswa ke dalam kelompok.

Guru / Dosen memberikan kesempatan bagi siswa untuk memberi kontribusi apa yang akan mereka selidiki. Kelompok dibentuk berdasarkan heterogenitas.

Tahap II

Merencanakan tugas.

Kelompok akan membagi sub topik kepada seluruh anggota. Kemudian membuat perencanaan dari masalah yang akan diteliti, bagaimana proses dan sumber apa yang akan dipakai.

Page 17: PROSIDING - fkip.unira.ac.idfkip.unira.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/KUMPULAN-PROCEEDIN… · praktik pembelajaran kooperatif tipe nht (numbered head together) terhadap program

357

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG

ISSN 2502-8723

Tahap III

Membuat penyelidikan.

Mahasiwa mengumpulkan, menganalisis dan mengevaluasi informasi, membuat kesimpulan dan mengaplikasikan bagian mereka ke dalam pengetahuan baru dalam mencapai solusi masalah kelompok.

Tahap IV

Mempersiapkan tugas akhir.

Setiap kelompok mempersiapkan tugas akhir yang akan dipresentasikan di depan kelas.

Tahap V

Mempresentasikan tugas akhir.

Mahasiswa mempresentasikan hasil kerjanya. Kelompok lain tetap mengikuti.

Tahap VI

Evaluasi.

Soal ulangan mencakup seluruh topik yang telah diselidiki dan dipresentasikan.

Dalam metode Group

Investigation terdapat tiga konsep utama, yaitu: penelitian atau enquiri, pengetahuan atau knowledge, dan dinamika kelompok atau the dynamic of the learning group, (Udin S. Winaputra, 2001:75). Pembelajaran ini adalah proses dinamika siswa memberikan respon terhadap masalah dan memecahkan masalah tersebut. Pengetahuan adalah pengalaman belajar yang diperoleh siswa baik secara langsung maupun tidak langsung. Sedangkan dinamika kelompok menunjukkan suasana yang menggambarkan sekelompok saling berinteraksi yang melibatkan berbagai ide dan pendapat serta saling bertukar pengalaman melaui proses saling beragumentasi.

HASIL

Berdasarkan hasil analisis data penelitian dapat disimpulkan bahwa ― ada ―

pengaruh pembelajaran kooperatif tipe group investigation terhadap hasil belajar mahasiswa pada matakuliah matematika ekonomi jurusan Akuntansi Universitas Madura, hal ini dilihat dari hasil uji-t dengan nilai thitung =1,836 dengan taraf signifikan

5% nilai t tabel =1,666 dengan demikian t hitung

> ttabel . Jika thitung < ttabel maka H0 diterima, jika thitung ≥ ttabel maka H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe group investigation mempunyai pengaruh positif pada hasil belajar mahasiswa. KESIMPULAN

1. Terkait dengan efektivitaspenggunaan metode Metode Group Investigation ini, dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap mahasiswa Akuntansi Tahun 2015 menunjukkan bahwa: Pertama, dalam pembelajaran kooperatif dengan model GroupInvestigation berpusat pada mahasiwa, dosen hanya bertindak sebagai fasilitator atau konsultan sehingga mahasiswa berperan aktif dalam pembelajaran. Kedua, pembelajaran yang dilakukan membuat suasana saling bekerjasama dan berinteraksi antar mahasiswa dalam kelompok tanpa memandang latar belakang, setiap mahasiwa dalam kelompok memadukan berbagai ide dan pendapat, saling berdiskusi dan beragumentasi dalam memahami suatu pokok bahasan serta memecahkan suatu permasalahan yang dihadapi kelompok. Ketiga, pembelajaran kooperatif dengan model Group Investigation mahasiswa dilatih untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi, semua kelompok menyajikan suatu presentasi yang menarik dari berbagai topik yang telah dipelajari, semua mahasiswa dalam kelas saling terlihat dan mencapai suatu perspektif yang luas mengenai topik tersebut. Keempat, adanya motivasi yang mendorong mahasiswa agar aktif dalam proses belajar mulai dari tahap pertama sampai tahap akhir pembelajaran. Melalui pembelajaran kooperatif dengan model Group

Page 18: PROSIDING - fkip.unira.ac.idfkip.unira.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/KUMPULAN-PROCEEDIN… · praktik pembelajaran kooperatif tipe nht (numbered head together) terhadap program

358

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG

ISSN 2502-8723

Investigation suasana belajar terasa lebih efektif, kerjasama kelompok dalam pembelajaran ini dapat membangkitkan semangat mahasiswa untuk memiliki keberanian dalam mengemukakan pendapat dan berbagi informasi dengan teman lainnya dalam membahas materi pembelajaran.

2. Dari hasil penelitian ini pula dapat disimpulkan bahwa keberhasilan dari penerapan pembelajaran dengan tipe Group Investigation dipengaruhi oleh faktor-faktor yang kompleks, diantaranya: (1) pembelajaran berpusat pada siswa, (2) pembelajaran yang dilakukan membuat suasana saling bekerjasama dan berinteraksi antar mahasiswa dalam kelompok tanpa memandang latar belakang, (3) mahasiswa dilatih untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi, (4) adanya motivasi yang mendorong mahasiswa agar aktif dalam proses belajar mulai dari tahap pertama sampai tahap akhir pembelajaran.

SARAN Berdasarkan hasil simpulan diatas maka peneliti ingin memberikan masukan berupa saran-saran yang bersifat konstruktif demi peningkatan kualitas pembelajaran dan peningkatan kreativitas siswa. Saran-saran tersebut antara lain; 1. Perubahan dalam kegiatan

pembelajaran sangat diperlukan bagi mahasiswa karena mahasiswa akan lebih bersemangat dalam belajar sehingga hasil belajar yang didapat optimal.

2. Perubahan dalam pembelajaran memerlukan suatu teknik yang sangat sesuai dengan materi dan harus dikuasai oleh seorang guru, jadi sebelum mengadakan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tertentu maka harus menguasai dan paham tentang

model pembelajaran yang akan dilaksanakan.

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur

Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Benjamin Bloom (1956) Principle of

Education http://scholar.google.com/scholar?startBenjaminBloom,New York, Holt Rinehart Winston. Diakases tanggal 15 Desember 2015

Degeng,I Nyoman Sudana. 1987. Ilmu Pengajaran, Taksonomi Variabel. Jakarta : Ditjen Dikti Depdikbud.

Kiranawati. 2007. Metode Investigasi Kelompok (Group Investigation). http: //gurupkn.wordpress.com/2007/11/13/ metode-investigasi-kelompok-group-investigation/. (Diakses tgl 13 November 2015)

Mudjiono (1997).Dinamika Pendidikan, 2007 - jurnal.unnes.ac.idvBandung : PT. RemajaRosdakarya. Diakses 11 Nopember 2015.

Nana Sudjana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Nikson, (1992) Fakultas Pendidikan - Dalam Jurnal Pendidikan dan konsep pembelajaran 2005 - undiksha.ac.id. diakses 13 Januari 2013

Siti Maesaroh. 2005. Efektivitas Penerapan Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode Group Investigation Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Slavin, Robert E. 2010.Cooperatif Learning. Bandung : Nusa Media.

Page 19: PROSIDING - fkip.unira.ac.idfkip.unira.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/KUMPULAN-PROCEEDIN… · praktik pembelajaran kooperatif tipe nht (numbered head together) terhadap program

359

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG

ISSN 2502-8723

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta

Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Udin S. Winaputra. 2001. Model Pembelajaran Inovatif. Jakarta: Universitas Terbuka. Cet. Ke-1.

Widayat, W. 2001. Matematika Ekonomi, Yogyakarta : BPFE.

Page 20: PROSIDING - fkip.unira.ac.idfkip.unira.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/KUMPULAN-PROCEEDIN… · praktik pembelajaran kooperatif tipe nht (numbered head together) terhadap program
Page 21: PROSIDING - fkip.unira.ac.idfkip.unira.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/KUMPULAN-PROCEEDIN… · praktik pembelajaran kooperatif tipe nht (numbered head together) terhadap program
Page 22: PROSIDING - fkip.unira.ac.idfkip.unira.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/KUMPULAN-PROCEEDIN… · praktik pembelajaran kooperatif tipe nht (numbered head together) terhadap program

ii

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN MATEMATIKA 2016

PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA – FKIP – UNIVERSITAS MADURA

Pamekasan, 28 Mei 2016

Page 23: PROSIDING - fkip.unira.ac.idfkip.unira.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/KUMPULAN-PROCEEDIN… · praktik pembelajaran kooperatif tipe nht (numbered head together) terhadap program

iii

Tim Penilai Makalah (Reviewer):

1. Prof. Dr. Mega Teguh Budiarto, M.Pd.(Universitas Negeri Surabaya) 2. Dr. H. Hobri, M.Pd. (Universitas Jember) 3. Dr. Edy Bambang Irawan, M.Pd. (Universitas Negeri Malang) 4. Evawati Alisah, M.Pd (UIN MALIKI Malang) 5. Ukhti Raudhatul Jannah, M.Pd.(Universitas Madura) 6. Sri Indriati Hasanah, M.Pd. (Universitas Madura)

EDITOR:

Hasan Basri Moh. Zayyadi Sri Irawati Hairus Saleh Chairul Fajar Tafrilyanto Agus Subaidi Harfin Lanya Ema Surahmi Septi Dariyatul Aini Fetty Nurita Sari Rohmah Indahwati

PENATA LETAK :

Akbar Iman

DESAIN COVER:

Fauzi Rahman

TEBAL BUKU:

PENERBIT:

PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MADURA

BEKERJA SAMA DENGAN

Ganding Pustaka, Jogjakarta

c Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

Cetakan Pertama, Mei 2016 ISBN No. 978-602-74238-7-9

Page 24: PROSIDING - fkip.unira.ac.idfkip.unira.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/KUMPULAN-PROCEEDIN… · praktik pembelajaran kooperatif tipe nht (numbered head together) terhadap program

iv

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahi rabbil’alamin. Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat

Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga prosiding ini dapat terselesaikan dengan baik. Prosiding ini berisi kumpulan makalah dari berbagai daerah di Indonesia yang telah dipresentasikan dan didiskusikan dalam Seminar Nasional Pendidikan yang diadakan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Madura Pamekasan pada Hari Sabtu, 28 Mei 2016. Seminar ini mengangkat tema “Peran Matematika dan

Pembelajarannya Dalam Mengembangkan Kearifan Budaya Lokal Untuk Mendukung Pendidikan Karakter Bangsa”.

Prosiding ini disusun untuk mendokumentasikan gagasan dan hasil penelitian terkait pembelajaran matematika, terapan matematika dan teknologi pembelajaran. Selain itu, diharapkan prosiding ini dapat memberikan wawasan tentang perkembangan dalam pembelajaran dan upaya-upaya yang terus dilakukan demi terwujudnya pendidikan berkemajuan. Artikel yang diterbitkan dalam prosiding ini telah melalui beberapa tahapan proses seleksi, dimulai dari seleksi awal terhadap abstrak-abstrak yang dikirimkan untuk dipresentasikan pada seminar nasional; dilanjutkan dengan proses presentasi oral, sekaligus review melalui tanya jawab oleh sesama peserta seminar.

Dalam penyelesaian prosiding ini, kami menyadari bahwa dalam proses penyelesaiaannya tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini panitia menyampaikan ucapan terima kasih dan memberikan penghargaan setinggi-tingginya, kepada : 1. Rektor Universitas Madura Pamekasan, Drs.Abdul Roziq, MH, yang telah memberikan

dukungan dan memfasilitasi kegiatan ini. 2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Madura Pamekasan, Dra. Sri

Harini, MM, atas segala support dan motivasi dalam kegiatan ini. 3. Pembicara tamu, Prof. Dr. Mega Teguh Budiarto, M.Pd dan Dr. H. Hobri, M.Pd 4. Bapak/Ibu/Mahasiswa seluruh panitia yang telah meluangkan waktu, tenaga, serta

pemikiran demi kesuksesan acara ini. 5. Bapak/Ibu seluruh dosen, guru dan pejabat instansi penyumbang artikel hasil penelitian

dan pemikiran ilmiahnya dalam kegiatan seminar nasional ini. Akhir kata, jika ada yang kurang berkenan selama penyelenggaraan kegiatan

seminar maupun dalam penerbitan buku prosiding ini mohon dimaafkan. Semoga apa yang telah kita lakukan ini bermanfaat bagi kemajuan kita di masa depan. Amin.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Pamekasan, Mei 2016 Ketua Panitia

Hasan Basri, M.Pd

Page 25: PROSIDING - fkip.unira.ac.idfkip.unira.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/KUMPULAN-PROCEEDIN… · praktik pembelajaran kooperatif tipe nht (numbered head together) terhadap program

v

DAFTAR ISI

Halaman Judul i Penilai Makalah iii Tim Editor iii Kata Pengantar iv Daftar Isi v

1. Peran Matematika dan Pembelajarannya dalam Mengembangkan Kearifan Budaya Lokal untuk Mendukung Pendidikan Karakter Bangsa Mega Teguh Budiarto ...........................................................................................

1

2. Lesson Study for Learning Community: Review Hasil Short Term on Lesson Study V di Jepang Hobri .....................................................................................................................

12

3. Membangun Kemampuan Berfikir Kritis Siswa Melalui Scientific Approach dalam Pembelajaran Matematika A Mujib MT ...........................................................................................................

22

4. Pengaruh Outdoor Learning Pelajaran Matematika Bab Geometri Terhadap Hasil Belajar Siswa Achmad Rofiudin & Anisa Fatwa Sari....................................................................

28

5. Pembelajaran Matematika Berbasis Discovery Learning Afif Alfa Robi ........................................................................................................

33

6. Peran Keterampilan Berpikir Kreatif Dalam Pemecahan Masalah Matematika Afifah Nur Aini .....................................................................................................

38

7. Profil Berpikir Kritis Siswa SMA dalam Memecahkan Masalah Trigonometri Ditinjau dari Kemampuan Matematika Tinggi Agus Subaidi .........................................................................................................

44

8. Pengaruh ICE BREAKING Terhadap Daya Serap Siswa Pada Pembelajaran Matematika Di SMA Taruna Surabaya Ahmad Irfan Alfaruqi & Agustin Ernawati........................................................

50

9. Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Pendekatan Saintifik Untuk Menumbuhkan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Akhmad Hasan Sani & Hobri ............................................................................

56

10. Mengembangkan Kemampuan Berfikir Kritis Siswa Melalui Pendekatan Constructive Controversy Alfia Nur Filah .....................................................................................................

62

11. Analisis Buku Matematika Kelas IX Kurikulum 2013 Berdasarkan Kesesuaiannya Dengan Materi Matematika Menurut Kriteria Bell Dan Pendekatan Saintifik Alfin Fajriatin .......................................................................................................

67

Page 26: PROSIDING - fkip.unira.ac.idfkip.unira.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/KUMPULAN-PROCEEDIN… · praktik pembelajaran kooperatif tipe nht (numbered head together) terhadap program

vi

12. Kajian Pendekatan Saintifik Untuk Meningkatkan Self-Confidence Siswa Pada Pembelajaran Matematika Andi Kriswanto .....................................................................................................

74

13. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Pendekatan Saintifik Model Problem Based Learning dan High Order Thinking Materi Barisan dan Deret SMK Kelas X Anggraeny Endah Cahyanti, Hobri, & Nanik ....................................................

79

14. Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Fungsi Kuadrat Pada Siswa Kelas XI SMKN I Sumenep Arini Rabbi Izzati, Gatot Muhstyo, & I Made Sulandra ...................................

85

15. Fungsi Kognitif Siswa SMP Dalam Menyelesaikan Soal Geometri Ditinjau Dari Gender Athar Zaif Zairozie ...............................................................................................

92

16. Penentuan Cara Hafalan Terbaik dalam Kitab Alfiyah Ibnu Malik dengan Menggunakan Metode Weighted Product Buhari, Tony Yulianto, & Kuzairi .....................................................................

100

17. Profil Berpikir Relasional Siswa SMA Dalam Pemecahan Masalah Matematika Ditinjau Dari Gaya Kognitif Field Independent Chairul Fajar Tafrilyanto ....................................................................................

105

18. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Pendekatan Saintifik Berbasis Potensi Keunggulan Lokal Kabupaten Banyuwangi Chrise Putrining Galih, Sunardi, & Muhtadi Irfan ..........................................

115

19. Koneksi Matematika dalam Pembelajaran Matematika di Sekolah Donny Youngki Rangkuti .....................................................................................

120

20. Meningkatkatkan Kemampuan Spasial Melalui Model Pembelajaran Project Based Learning (PJBL) Elly Anjarsari ........................................................................................................

126

21. Permainan Tradisional dalam Pembelajaran Matematika SD Sebagai Bentuk Interaksi Sosial Siswa Ema Surahmi ........................................................................................................

132

22. Peran Scaffolding dalam Pembelajaran Pemecahan Masalah Matematika Endah Indriyana ...................................................................................................

140

23. Pengaruh Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Saintifik Terhadap Peningkatan Pemahaman dan Berpikir Kreatif Serta Disposisi Matematika Siswa SMP Endang Poetri Astutik ..........................................................................................

147

Page 27: PROSIDING - fkip.unira.ac.idfkip.unira.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/KUMPULAN-PROCEEDIN… · praktik pembelajaran kooperatif tipe nht (numbered head together) terhadap program

vii

24. Potensi Model Pembelajaran Open-Ended Kolaboratif dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif pada Siswa Akademik Atas dan Bawah Eni Titikusumawati ..............................................................................................

153

25. Berpikir Kritis Siswa SMA dalam Menyelesaikan Pemecahan Masalah Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel Ditinjau dari Gaya Kognitif Field Dependent dan Field Independent Fais Satur Rohmah, Sunardi, & I Made Tirta ..................................................

160

26. Proses Berpikir Siswa dalam Aktivitas Koneksi Matematika Melalui Problem Solving Fatimatuzzuhro, Susanto, & Hobri ...................................................................

166

27. Scaffolding untuk Membantu Komunikasi Matematis Siswa Impulsif dalam Menyelesaikan Masalah Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel Feriyanto ...............................................................................................................

173

28. Proses Berpikir Mahasiswa Dalam Mengkonstruksi Bukti Pada Pembelajaran Geometri Ditinjau Dari Teori Van Hielle Fetty Nuritasari .....................................................................................................

180

29. Pengaruh Strategi Pembelajaran Matematika Lah Bako Terhadap Hasil Belajar Siswa Sebagai Bentuk Kearifan Budaya Lokal Kota Jember Fury Styo Siskawati ..............................................................................................

190

30. Profil Pemahaman Siswa Smp Kelas VII Terhadap Konsep Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel Ditinjau dari Kemampuan Matematika Galuh Tyasing Swastika .......................................................................................

197

31. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model kooperatif Tipe Jigsaw dengan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) untuk Mengembangkan Kreatifitas Siswa SMP/MTs Kelas VII pada pokok Bahasan Persamaan Linier Satu Variabel dan Aritmetika Sosial Hanifatul Atiqah ...................................................................................................

201

32. Profil Pemahaman Siswa SMP Berkemampuan Matematika Tinggi Terhadap Konsep Perbandingan Harfin Lanya ........................................................................................................

208

33. Potensi Pemanfaatan Facebook sebagai Madia Pembelajaran untuk Mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Madura Hasan Basri & Ukhti Raudhatul Jannah ............................................................

212

34. Soal PISA Berbasis Android Mobile Learning Sebagai Media Melatih Kemampuan Literasi Matematika Hassan Asy Syaibani ............................................................................................

217

35. Efektifitas Matematika dalam Menafsirkan Al-Qur`an dalam Upaya Peningkatan Kompetensi Siswa antara Pemahaman Konsep Matematika dengan Nilai Akhlaqul Karimah Sebagai Generasi Bangsa Berkarakter Heryanto Cahyohadi .............................................................................................

225

Page 28: PROSIDING - fkip.unira.ac.idfkip.unira.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/KUMPULAN-PROCEEDIN… · praktik pembelajaran kooperatif tipe nht (numbered head together) terhadap program

viii

36. Problem Based Learning Ditinjau dari Teori Belajar Kontekstual Yang Relevan Hessy Susanti ........................................................................................................

231

37. Profil Calon Guru Berdasarkan Indikator SEARS MT Ichwan Handi Pramana ......................................................................................

238

38. Pemanfaatan Program Aplikasi Statistical Package For The Social Sciences (SPSS) Sebagai Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Statistika Matematika II Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika IKIP PGRI Madiun Ika Krisdiana ........................................................................................................

243

39. Pengaruh Mind Map terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Matematika Imam Muhtadi Azhil & Moch. Lutfianto ...........................................................

247

40. Pengembangan Paket Soal Model PISA Konten Change And Relationship Untuk Mengukur Kemampuan Penalaran dan Komunikasi Matematis Siswa Inge Wiliandani Setya Putri & Hobri .................................................................

252

41. Profil Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Geometri Melalui Proses Pemecahan Masalah Joni Susanto ..........................................................................................................

259

42. Hasil Analisis Kesulitan Siswa Dalam Pemecahan Masalah Matematika Dengan Pendekatan Saintific Pada Materi Peluang (The Result Analysis Of Student Difficulities In Math Problem Solving In The Matter Opportunities) Komarudin A., Susanto, & Nanik Yulianti .........................................................

262

43. Berpikir Lateral Pada Matematika Labibah Nilna Faizah ...........................................................................................

269

44. Pengembangan Paket Soal Berdasarkan TIMSS 2015 Mathematics Framework Untuk Mengukur Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP Kelas VIII Lukman Jakfar Shodiq, Dafik, & I Made Tirta .................................................

273

45. Analisis Kesesuaian Karakteristik Indikator 5m (Mengamati, Menanya, Menggali Informasi, Menalar, dan Menyajikan) Pada Buku Matematika K13 Kelas VII M Qoyum Zuhriawan, Sunardi, & I Made Tirta ...............................................

279

46. Implementasi Model Pencapaian Konsep Pada Pembelajaran Matematika M. Imamuddin ......................................................................................................

284

47. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Berfikir Tingkat Tinggi Moh. Abdul Qohar ................................................................................................

292

Page 29: PROSIDING - fkip.unira.ac.idfkip.unira.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/KUMPULAN-PROCEEDIN… · praktik pembelajaran kooperatif tipe nht (numbered head together) terhadap program

ix

48. Profil Berpikir Siswa Sekolah Menengah Kejuruan dalam Memecahkan Masalah Matematika Ditinjau dari Gender Moh. Zayyadi & Wildan Heri Maulana ..............................................................

297

49. Proses Berpikir Koneksi Matematis Materi Persamaan Garis Lurus Siswa Kelas VIII Mohamad Irfan Fauzy .........................................................................................

301

50. Kendali Optimal Pemanenan Pada Model Prey Predator dengan Adanya Makanan Alternatif dan Fungsi Holling TIPE III Mohammad Rifa’i .................................................................................................

309

51. Pengaruh Pemberian Teka-Teki Matematika Terhadap Minat Belajar dan Hasil Belajar Siswa Mohammad Yusuf Efendi & Kurnia Noviartati .................................................

313

52. Keterkaitan Frekuensi Waktu Olahraga dengan Kemampuan Berhitung Siswa Muhammad Adi Priyanto & Moch. Lutfianto .....................................................

320

53. Profil Berpikir Statistis Siswa SMP Ditinjau dari Gaya Kognitif Muhammad Jamaluddin ......................................................................................

327

54. Analisis Koneksi Matematis Siswa SMA dalam Memahami Masalah Matematika (Kasus Siswa Berkemampuan Tinggi) Muhammad Romli ................................................................................................

334

55. Kemampuan Berfikir Kritis Siswa dalam Pembelajaran Matematika Ditinjau dari Gaya Belajar Nafisatur Rohmah ................................................................................................

341

56. Pembelajaran Menggunakan Model LC 5E-STAD dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fungsi Kuadrat dan Grafiknya Nahrowi .................................................................................................................

347

57. Mengenal Matematika dan Pembelajarannya dalam Perspektif Filsafat Ilmu Nila Herawati ........................................................................................................

352

58. Analisis Buku Matematika Kurikulum 2013 Berdasarkan Pendekatan Saintifik dan Domain Kognitif Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) Novem Khoirul Ambarwati, Hobri, & Muhtadi Irvan ......................................

358

59. Proses Berpikir Lateral Siswa dalam Memecahkan Masalah Matematika Berdasarkan Gaya Kognitif dan Gender Novita Eka Muliawati ...........................................................................................

366

60. Lesson Study dalam Pembelajaran Matematika pada Pokok Bahasan Prisma dan Limas Tegak Di SMP Negeri 3 Pamekasan Nur Fitriyah Indraswari .......................................................................................

374

Page 30: PROSIDING - fkip.unira.ac.idfkip.unira.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/KUMPULAN-PROCEEDIN… · praktik pembelajaran kooperatif tipe nht (numbered head together) terhadap program

x

61. Kajian Logika Matematika dalam Al-Qur’an Nurul Imamah Ah ................................................................................................

380

62. Profil Kemampuan Berpikir Kreatif Mahasiswa dalam Mengkonstruksi Teorema pada Matematika Nuris Hisan Nazula ..............................................................................................

387

63. Penerapan Tahap Ikonik (Teori Bruner) Pada Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Bilangat Bulat Nurul Laily ............................................................................................................

390

64. Mengembangkan Kreativitas Siswa dalam Pembelajaran Matematika Melalui Aktivitas Pengajuan Masalah Oktaviyanto Catur Fajar Mulyono ......................................................................

395

65. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar Siswa Orthio Rizki Pratama & Anisa Fatwa Sari .........................................................

399

66. Pembelajaran Matematika dalam Kelas Inklusi (Studi Pada SDN 1 Medana Kab. Lombok Utara) Parhaini Andriani .................................................................................................

403

67. Penggunaan Berbagai Jenis Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Media Pembelajaran Matematika R. A. Rica Wijayanti .............................................................................................

410

68. Pengembangan Soal Matematika Model TIMSS Tipe Short Answer Menggunakan Aplikasi Interaktif Berbasis Android Untuk Siswa Kelas VIII Rachma Windasari ...............................................................................................

415

69. Pengembangan Model Problem Creating Setting Peer Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Ratih Puspasari & Subanji ...................................................................................

421

70. Study Komparatif Antara Metode Cooperative Think Pair And Share Melalui Pendekatan Metakognitif dan Metode Improve Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pokok Bahasan Lingkaran Di SMPN 1 Pasrujambe Tahun Ajaran 2014-2015 Restin Suliani & Deka Anjariyah ........................................................................

431

71. Berpikir Logis dan Sikap Positif dalam Matematika Melalui Realistic Mathematics Education (RME) Risa Aries Diana MR ............................................................................................

438

72. Profil Pemahaman Siswa SMP dalam Menyelesaikan Masalah Bangun Ruang Sisi Datar Ditinjau Berdasarkan Gaya Kognitif Field Dependent Risang Narendra ...................................................................................................

443

Page 31: PROSIDING - fkip.unira.ac.idfkip.unira.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/KUMPULAN-PROCEEDIN… · praktik pembelajaran kooperatif tipe nht (numbered head together) terhadap program

xi

73. Level Berpikir Kritis Mahasiswa Calon Guru Matematika dalam Memecahkan Masalah Geometri Analitik Rohmah Indahwati ...............................................................................................

447

74. Berpikir Kritis Siswa SMP Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Berdasarkan Gender Roisatun Nisa’ ......................................................................................................

451

75. Profil Berpikir Visual Siswa SMP Laki-laki dalam Memecahkan Masalah Geometri Septi Dariyatul Aini ..............................................................................................

455

76. Pemahaman Siswa SMP dalam Memecahkan Masalah Aljabar Ditinjau dari Kecerdasan Spasial Setia Widia Rahayu ..............................................................................................

461

77. IbM Guru Sekolah Dasar di Kabupaten Bulungan “Workshop Media

Pembelajaran “Recycle Handmade” beserta Cara Membelajarkannya” Shinta Wulandari, Suciati , & Jero Budi Darmayasa .......................................

469

78. Integrasi Problem Based Learning (PBL) dalam Lesson Study For Learning Community Siska Ari Andini & Hobri...................................................................................

473

79. Representasi Siswa SMP dalam Memahami Masalah Volume Bangun Ruang Ditinjau dari Gaya Belajar Siswa Sri Hartatik ...........................................................................................................

477

80. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Program Linier Menggunakan Aplikasi Geogebra Sri Irawati & Sri Indriati Hasanah.......................................................................

485

81. Proses Berpikir Siswa Sma Perempuan dengan Gaya Kognitif Field Independent dalam Memecahkan Masalah Matematika Suesthi Rahayuningsih .........................................................................................

492

82. Pengembangan Soal Matematika Model PISA Konten SPACE AND SHAPE Untuk Mengukur Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Berdasarkan Analisis Model RASCH Suryo Purnomo, Dafik & Kusno ..........................................................................

499

83. Notice Guru Dalam Pembelajaran Terkait Upaya Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Syaifuddin .............................................................................................................

507

84. Pengaruh K-3D Terhadap Pemahaman Konsep Jarak Topik Geometri Kelas X Syaiful Bakhri & Mohammad Zahri ...................................................................

513

Page 32: PROSIDING - fkip.unira.ac.idfkip.unira.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/KUMPULAN-PROCEEDIN… · praktik pembelajaran kooperatif tipe nht (numbered head together) terhadap program

xii

85. Analisis Proses Berpikir Siswa Pada Materi Geometri Berdasarkan Teori Van Hiele Berbasis Scientific Approach Tirta Primasyah HPS, Susanto & Nanik Yulianti .................................................

520

86. Profil Kemampuan Literasi Matematika Siswa Melalui Soal Matematika Tipe PISA Titiek Indahwati ....................................................................................................

526

87. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis CONSTRUCTIVE CONTROVERSYAPPROACHES DAN CONFLICT RESOLUTION untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Titis Rini Chandrasari, Dafik & Muhtadi Irfan ....................................................

531.

88. Perbandingan Pemilihan Jenis Laptop Menggunakan Metode SAW Dan TOPSIS Tony Yulianto, Luthfi & Kuzairi ..........................................................................

537

89. Pengembangan Paket Tes Penalaran Proporsional Siswa SMP (Development of Mathematical Reasoning Test Package For Junior High School) Tri novita irawati Susanto & Muhtadi Irvan ........................................................

543

90. Menumbuhkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Kelas VIII SMP Melalui Lembar Kegiatan Siswa Dengan Pendekatan Saintifik Pokok Bahasan Teorema Pythagoras Uji Rosanti ............................................................................................................

550

91. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Scientific Approach Dengan discovery Learning Terintegrasi Hots Materi Pola Bilangan Kelas VII SMP Weindy Pramita Ariandari, Hobri & Dafik .........................................................

558

92. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Dengan Model Pendekatan Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Y. Danni Prihartanto ............................................................................................

564

93. Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah Yudy Tri Utami .....................................................................................................

570

Page 33: PROSIDING - fkip.unira.ac.idfkip.unira.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/KUMPULAN-PROCEEDIN… · praktik pembelajaran kooperatif tipe nht (numbered head together) terhadap program

132

Prosiding Semnasdik 2016 Prodi Pend. Matematika FKIP Universitas Madura

PERMAINAN TRADISIONAL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD SEBAGAI BENTUK INTERAKSI SOSIAL SISWA

Ema Surahmi

Universitas Madura Alamat : Jalan Raya Panglegur 3,5 KM Pamekasan

Email : [email protected]

Abstrak : Mata pelajaran matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan mulai pada jenjang pendidikan dasar untuk kemampuan berhitung. Dalam pembelajaran matematika, pengetahuan informal matematika dikembangkan menjadi konsep matematika melalui interaksi sosial. Salah satu metode pembelajaran dengan metode permainan yang fungsinya untuk memotivasi siswa dalam belajar khususnya untuk siswa SD, artinya bermain sambil belajar bukan belajar sambil bermain atau dengan membawa permainan tradisional dalam pembelajaran matematika. Komunikasi yang terbentuk dalam permainan tradisioanal merupakan salah satu karakteristik alami, dengan demikian permainan tradisional dapat digunakan dalam pembelajaran matematika sebagai bentuk interaksi sosial antar siswa. Sehingga diharapkan dalam proses pembelajaran matematika, selain transfer pengetahuan, kemmapuan interaksi siswapun dapat berkembang serta mempunyai pesan moral yang disampaikan melaui permainan tradisional.

Kata kunci: permainan tradisional, pembelajaran matematika SD, interaksi sosial

Pendahuluan Tujuan Matematika di Sekolah Dasar

adalah bukan hanya untuk memahami makna dan fakta maupun konsep yang terdapat dalam matematika, melainkan untuk mengembangkan sikap dan keterampilan yang sistematis, logis, kritis dengan penuh kecermatan dalam pencapaian pengetahuan. Pendidikan berkaitan erat dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan perkembangan manusia mulai perkembangan fisik, kesehatan, keterampilan, pikiran, perasaan, kemauan, sosial, sampai kepada perkembangan iman. Salah satu cara meningkatkan mutu pendidikan adalah dengan meningkatkan mutu pembelajaran terutama pembelajaran di sekolah dasar (SD), karena pada jenjang pendidikan tersebut peserta didik diajarkan tiga kemampuan dasar yaitu kemampuan membaca, menulis, dan berhitung. Pembelajaran Matematika merupakan suatu upaya untuk memfasilitasi, mendorong, dan mendukung siswa dalam belajar Matematika. Anak usia Sekolah Dasar sedang mengalami perkembangan pada pola pikirnya karena tahap berpikir mereka masih belum rasional terutama untuk anak atau siswa yang masih duduk di kelas rendah. Karena sifatnya yang abstrak oleh karena itu, wajar apabila matematika

tidak mudah dipahami kebanyakan siswa usia Sekolah Dasar.

Menurut Zulkardi (2002), masalah utama yang sering dihadapi dalam pembelajaran matematika di sekolah yaitu matematika dirasakan sulit oleh siswa karena banyak guru yang mengajarkan matematika dengan materi dan metode yang tidak menarik, seorang guru menerangkan dan menjelaskan saja, sementara siswa hanya mencatat. Untuk menyampaikan materi pada siswa SD diperlukan motode khusus dengan melihat perkembangannya pada masa bermain, bermain sambil belajar dengan tidak meninggalkan inti materi yang disampaikan berdasarkan pemahaman konsep dasar matematika penting diterapkan dalam Pendidikan Dasar sehingga diharapkan pada tingkat pendidikan selanjutnya siswa sudah mempunyai bekal informasi terkait konsep matematika dan lebih mudah mengaitkan informasi yang baru dengan skema yang dimiliki siswa. Menghadirkan pembelajaran matematika yang menarik dan menyenangkan bagi siswa jarang dilakukan oleh seorang guru matematika, cenderung dalam pembelajaran yang terjadi guru kurang melibatkan

Page 34: PROSIDING - fkip.unira.ac.idfkip.unira.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/KUMPULAN-PROCEEDIN… · praktik pembelajaran kooperatif tipe nht (numbered head together) terhadap program

133

Semnasdik 2016 Prodi Pend. Matematika FKIP Universitas Madura

keikutsertaan siswa, menjadikan pembelajaran yang ada bersifat monoton dan membosankan.

Menurut Teori Piaget, siswa SD merupakan tahapan usia operasional konkret yang memahami sesuatu dengan benda nyata, bukandengan embayangkan. Pembelajaran matematika dibuat menjadi riil, siswa tidak bisa membayangkan matematika yang pada dasarnya merupakan sesuatu yang abstrak. Sesuai dengan Teori Bruner harus menggunakan tiga tahap pembelajaran yaitu enactive (melibatkan aktivitas siswa), ikonic (menggunakan gambar-gambar), dan symbolic (menggunakan simbol-simbol berupa angka- angka dan tanda operasi bilangan).

Upaya yang dapat dilakukan guru dengan melihat pembelajaran matematika pada tingkat SD dengan metode permainan, permainan yang dapat digunakan guru adalah permainan tradisional. Permainan tradisional merupakan salah satu bentuk social interaction yang bersifat alami bagi pebelajar, khususnya pada tingkat pendidikan dasar Permainan (tradisional) secara alami sangat menuntut adanya interaksi, baik dalam satu tim maupun antar tim. Bentuk paling dasar dari komunikasi dalam permainan adalah kesepakatan sebagai salah satu bentuk dari interaksi sosial. Dalam makalah ini akan mengangkat peran permainan tradisional dalam pembelajaran matematika SD sebagai bentuk interaksi siswa, yang diharapkan guru dan orang tua memperkenalkan kembali bentuk-bentuk permainan tradisional yang selama ini sudah hampir hilang maupun belum dikenalkan kepada siswa.

Permainan Tradisional

Permainan tradisional adalah permainan yang dimainkan oleh anak-anak jaman dulu. Kebanyakan permainan ini dilakukan dengan cara kelompok. Kehidupan masyarakat di masa lalu yang bisa dibilang tidak mengenal dunia luar telah mengarahkan dan menuntun mereka pada kegiatan sosial dan kebersamaan yang tinggi, yang merupakan hasil pemikiran, kreativitas, prakarsa coba-

coba, termasuk hasil olah budi para pendahulu kita

Sayangnya perkembangan jaman teknologi yang semakin pesat membuat jenis permainan ini perlahan mulai menghilang. Pertanyaannya, kemanakah semua jenis permainan tradisional tersebut? Ketika anak - anak sekarang lebih memilih permainan modern melalui tayangan televisi, Handphone, dan IT (Technology Information) justru permainan tradisional dalam pembelajaran di sekolah maupun luar sekolah sebagai permainan anak, dewasa ini sudah tidak dikenal dan tidak diperkenalkan lagi oleh para guru maupun orangtua. Permainan tradisional yang ada di Indonesia cukup banyak, sehingga dalam penulisan artikel ini hanya mencakup beberapa jenis saja yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika, contoh : Congklak (Dakon), Galah Asin (Gobak Sodor), Kelerengan, Layangan, Engklek, Pletokan, Lompat Tali, Dam-Dam‟an dan Gasing

Pembelajarn Matematika SD

Tujuan umum dan khusus yang ada dikurikulum SD, merupakan pelajaran matematika disekolah, jelas memberikan gambaran belajar tidak hanya di bidang kognitif saja, tetapi meluas pada bidang psikomotor dan afektif. Pembelajaran matematika diarahkan untuk pembentukan kepribadian dan pembentukan kemampuan berpikir yang bersandar pada hakikat matematika. Hasil lain yang tidak dapat diabaikan adalah terbentuknya kepribadian yang baik dan kokoh. Dalam pembelajaran matematika, sesuai dengan Teori Bruner harus menggunakan tiga tahap pembelajaran yaitu: 1. Tahap Enaktif (Konkret)

Tahapan ini berkaitan dengan bagaimana seseorang melakukan sesuatu dan serangkaian tindakan dalam mencapai suatu hasil 2. Tahap Ekonik (Semi Konkret)

Berdasarkan pada pikiran internal (Dahar, 2011:78). Pada tahap ini menyatakan

Page 35: PROSIDING - fkip.unira.ac.idfkip.unira.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/KUMPULAN-PROCEEDIN… · praktik pembelajaran kooperatif tipe nht (numbered head together) terhadap program

134

Prosiding Semnasdik 2016 Prodi Pend. Matematika FKIP Universitas Madura

bahwa kegiatan anak-anak mulai menyangkut mental yang merupakan gambaran dari objek- objek, dimana seseorang memahami objek- objek melalui gambar-gambar atau visualisasi verbal. 3. Tahap Simbolik (Abstrak)

Berdasarkan pada sistem berpikir abstrak, arbitrer dan lebih fleksibel (Dahar, 2011:78). Dalam tahap ini anak memanipulasi symbol-simbol secara langsung dan tidak ada kaitannya dengan objek-objek.pada tahapan ini anak telah mencapai transisi dari tahap ekonik ke tahap simbolik yang diasarkan pada system berpikir abstrak dan lebih fleksibel. Pada tahapan ini dapat dikatakan bahwa seseorang telah mampu memiliki ide-ide atau gagasan- gagasan abstrak yang sangat dipengaruhi oleh kemampuannya dalam berbahasa logika.

Seperti yang diungkapkan pada teori Bruner, Dienes mengemukakan bahwa tiap- tiap konsep atau prinsip dalam matematika yang disajikan dalam bentuk yang konkret akan dapat dipahami dengan baik. Ini mengandung arti bahwa jika benda-benda atau objek-objek dalam bentuk permainan akan sangat berperan bila dimanipulasi dengan baik dalam pengajaran matematika.

Tahap belajar adalah interaksi yang direncanakan antara yang satu segmen struktur pengetahuan dan belajar aktif, yangdilakukan melalui media matematika yang didesain secara khusus. Menurut Dienes, permainan matematika sangat penting sebab operasi matematika dalam permainan tersebut menunjukkan aturan secara kongkret dan lebih membimbing dan menajamkan pengertian matematika pada anak didik.

Menurut Dienes konsep-konsep matematika akan berhasil jika dipelajari dalam tahap-tahap tertentu. Dienes membagi tahap- tahap belajar menjadi 6 tahap, yaitu: 1. Permainan Bebas (Free Play) Permainan bebas merupakan tahap belajar konsep yang aktifitasnya tidak berstruktur dan tidak diarahkan. Selama permainan pengetahuan anak muncul. 2. Permainan yang

Menggunakan Aturan (Games) Keteraturan ini mungkin terdapat dalam konsep tertentu tapi tidak terdapat dalam konsep yang lainnya. Anak yang telah memahami aturan-aturan tadi. Jelaslah, dengan melalui permainan siswa diajak untuk mulai mengenal dan memikirkan bagaimana struktur matematika 3. Permainan Kesamaan Sifat (Searching for communalities) Dalam mencari kesamaan sifat siswa mulai diarahkan dalam kegiatan menemukan sifat-sifat kesamaan dalam permainan yang sedang diikuti. 4 Permainan Representasi (Representation) Representasi adalah tahap pengambilan sifat dari beberapa situasi yang sejenis. Para siswa menentukan representasi dari konsep-konsep tertentu. Setelah mereka berhasil menyimpulkan kesamaan sifat yang terdapat dalam situasi-situasi yang dihadapinya itu. Representasi yang diperoleh ini bersifat abstrak. 5. Permainan dengan Simbolisasi (Symbolization) Simbolisasi termasuk tahap belajar konsep yang membutuhkan kemampuan merumuskan representasi dari setiap konsep-konsep dengan menggunakan simbol matematika atau melalui perumusan verbal. Sebagai contoh, dari kegiatan mencari banyaknya diagonal dengan pendekatan induktif tersebut, kegiatan berikutnya menentukan rumus banyaknya diagonal pada layangan yang digeneralisasikan dari pola yang didapat anak. 6. Permainan dengan Formalisasi (Formalization) Formalisasi merupakan tahap belajar konsep yang terakhir. Dalam tahap ini siswa-siswa dituntut untuk mengurutkan sifat-sifat konsep dan kemudian merumuskan sifat-sifat baru konsep tersebut, sebagai contoh siswa yang telah mengenal dasar-dasar dalam struktur matematika seperti aksioma, harus mampu merumuskan.

Mempertegas teori Brunner dan Dienes, menurut Kline (Pitadjeng, 2006) belajar akan efektif jika dilakukan dalam suasana yang menyenangkan. Sedangkan menurut Pitadjeng (2006: 3) orang yang belajar akan merasa senang jika memahami apa yang dipelajari. Pendapat keduanya juga berlaku bagi siswa

Page 36: PROSIDING - fkip.unira.ac.idfkip.unira.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/KUMPULAN-PROCEEDIN… · praktik pembelajaran kooperatif tipe nht (numbered head together) terhadap program

135

Semnasdik 2016 Prodi Pend. Matematika FKIP Universitas Madura

Sekolah Dasar yang sedang belajar Matematika.

Interaksi Sosial

Menurut Vygotsky, setiap individu berkembang dalam konteks sosial. Semua perkembangan intelektual yang mencakup makna, ingatan, pikiran, persepsi, dan kesadaran bergerak dari wilayah interpersonal ke wilayah intrapersonal. Mekanisme yang mendasari kerja mental tingkat tinggi itu merupakan salinan dari interaksi sosial. Selain itu Vygotsky sangat menekankan pentingnya peranan lingkungan kebudayaan dan interaksi sosial dalam perkembangan sifat-sifat dan tipe- tipe manusia (Slavin, 2000:46).

Menurut Vygotsky siswa sebaiknya belajar melalui interaksi dengan orang dewasa dan teman sebaya yang lebih mampu. Interaksi sosial ini memacu terbentuknya ide baru dan memperkaya perkembangan intelektual siswa. Jadi, dapat berupa orang dewasa atau kawan sebaya. Penekanan belajar siswa secara aktif ini perlu dikembangkan.Kreativitas dan keaktifan siswa akan membantu mereka untuk berdiri sendiridalam kehidupan kognitif siswa sehingga belajar lebih diarahkan pada experimental learning yaitu merupakan adaptasi kemanusiaan berdasarkan pengalaman konkrit. Secara singkat bisa dikatakan bahwa suatu proses belajar akan menjadi lebih efektif dan efisien jika para pebelajar saling mengkomunikasikan ide melalui interaksi sosial.

Pembahasan Permainan Tradisional Dalam Pembelajaran Matematika dan Interaksi sosial

Bermain merupakan salah satu ciri anak usia SD yang dapat berinteraksi langsung denganlingkungan. Dengan mengintegraksikan permainan ke dalam proses pembelajaran, berarti turut mengkondisikan siswa belajar

sambil bermain sehingga siswa menjadi aktif dan senang dalam belajar (Somakim, 2008).

Mengenai permainan pada anak-anak tingkat SD, Fosnot & Maarten Dolk (2001) menyatakan bahwa children of all ages, across all cultures, love to play games. Board games, card games, and dice games provide rich contexts for mathematical learning. Games can also be made that will bring certain mathematical ideas to the surface for exploration. Anak-anak dari segala usia suka bermain game. Permainan papan, permainan kartu, dan permainan dadu menyediakan konteks yang kaya untuk belajar matematika. Games juga dapat dibuat untuk mengeksplor ide-ide matematika tertentu ke permukaan. Permainan tradisional berikut merupakan contoh permainan yang dapat digunakan pada pembelajaran matematika berbasis permainan

: 1. Congklak (Dakon)

Permainan congklak merupakan permainan yang dimainkan oleh dua orang. Alat yang digunakan terbuat dari kayu atau plastik. Pada kedua ujungnya terdapat lubang yang disebut induk. Diantara keduanya terdapat lubang yang lebih kecil dari induknya berdiameter kira-kira 5 cm. Setiap deret berjumlah 7 buah lubang. Pada setiap lubang kecil tersebut diisi dengan kerang atau biji- bijian sebanyak 7 buah. Cara bermainnya adalah dengan mengambil biji-bijian yang ada di lubang bagian sisi milik kita kemudian mengisi biji-bijian tersebut satu persatu ke lubang yang dilalui termasuk lubang induk milik kita (lubang induk sebelah kiri) kecuali lubang induk milik lawan, jika biji terakhir jatuh di lubang yang terdapat biji-bijian lain maka bijian tersebut diambil lagi untuk diteruskan mengisi lubang-lubang selanjutnya.

Begitu seterusnya sampai biji terakhir jatuh kelubang yang kosong.

Page 37: PROSIDING - fkip.unira.ac.idfkip.unira.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/KUMPULAN-PROCEEDIN… · praktik pembelajaran kooperatif tipe nht (numbered head together) terhadap program

136

Prosiding Semnasdik 2016 Prodi Pend. Matematika FKIP Universitas Madura

Gambar. 1(Permainan Dakon

Jika biji terakhir tadi jatuh pada lubang yang kosong maka giliran pemain lawan yang melakukan permainan. Permainan ini berakhir jika biji-bijian yang terdapat di lubang yang kecil telah habis dikumpulkan Pemenangnya adalah anak yang paling banyak mengumpulkan biji-bijian ke lubang induk miliknya.

Prinsip Matematika: - Permainan ini merupakan sarana untuk

mengatur strategi dan kecermatan. - Konsep Pembagian, yaitu dengan membgai

biji secara adil untuk setiap lubang kecil - Konsep berhitung dan penjumlahan

Prinsip Interaksi: Melatih konsentrasi, mendidik sifat sportifitas anak, melatih koordinasi 2 sisi tubuh.

2. Galah Asin (Gobak Sodor)

Galah Asin atau di daerah lain disebut Galasin atau Gobak Sodor adalah sebuah permainan grup yang terdiri dari dua grup, di mana masing-masing tim terdiri dari 3 - 5 orang. Inti permainannya adalah menghadang lawan agar tidak bisa lolos melewati garis ke baris terakhir secara bolak-balik. Permainan ini biasanya dimainkan di lapangan bulu tangkis dengan acuan garis garis yang ada atau bisa juga dengan menggunakan lapangan persegi dengan ukuran 9 x 4 m yang dibagi menjadi 6 bagian.

Gambar 2 (Gobak Sodor)

Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas vertikal (umumnya hanya satu orang), maka orang ini mempunyai akses untuk keseluruhan garis batas vertikal yang terletak di tengah lapangan.

Prinsip Matematika: - Konsep garis sejajar dan garis berpotongan - Konsep bangun datar dengan melihat

bidang persegi panjang pada arena bermain. Prinsip Interaksi: Kewaspadaan, sportivitas dan kerjasama

3. Kelereng

Permainan ini biasanya dimainkan di tanah. Dalam bermain, biasanya sejumlah kelereng akan diletakkan di dalam sebuah lingkaran yang sudah dibuat sebelumnya ketika pemain menentukan urutan permainan. Pemain yang dapat melemparkan kelereng dengan jarak paling dekat ke suatu lubang akan bermain paling awal.

Prinsip Matematika: - Konsep perbandingan( ketika perbedaan

jarak antar kelereng cukup jelas) - Konsep pengukuran (ketika perbedaan

jarak tidak begitu jelas) - Berpikir Logis (strategi-strategi untuk

memenangkan) - Konsep Berhitung

Gambar. 3 (Permainan Kelereng)

Prinsip Interaksi:

Kesenangan bermain bersama teman- temannya, mempunyai jiwa berkomepetisi (rasa untuk memenangkan dengan teknik yang digunakan), kemampuan sosial (bagaimana anak mampu menjalin pertemanan dengan kawan mainnya, hubungan pertemanan akan memberi kesempatan pada anak untuk mempelajari konteks sosial yang lebih luas, Jujur (Anak juga punya kesempatan

Page 38: PROSIDING - fkip.unira.ac.idfkip.unira.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/KUMPULAN-PROCEEDIN… · praktik pembelajaran kooperatif tipe nht (numbered head together) terhadap program

137

Semnasdik 2016 Prodi Pend. Matematika FKIP Universitas Madura

mengembangkan karakter dan kepribadian yang positif ketika bermain).

4. Layangan

Layang-layang atau layangan merupakan lembaran bahan tipis berkerangkay ang diterbangkan ke udara dan terhubungkan dengan tali atau benang ke daratan ataupengendali. Layang-layang yang memanfaatkan kekuatan hembusan angin sebagai alat pengangkatnya.Permainan ini bisa dilalukan sendiri atau bersama.

Prinsip Matematika: - Konsep bangun datar pada layang-layang - Sifat-sifat yang ada pada layang-layang - Konsep Luas layang-layang

Prinsip Interaksi: Kebersamaan

Gambar. 4 (Permainan layangan)

5. Engklek

Jenis permainan tradisional ini dilakukan di pelataran dengan menggambar kotak. Cara bermain engklek ; Para pemain harus melompat denga menggunakan satu kaki di setiap kotak-kotak yang telah digambarkan sebelumnya di tanah.Untuk dapat bermain, setiap anak harus mempunyai kereweng atau gacuk yang biasanya berupa pecahan genting, keramik lantai.

Gambar. 5 (Permainan Engklek)

Prinsip Matematika: - Konsep bangun ruang dengan melihat

kotak-kotak yang digambarkan merupakan kerangka kubus.

- Sifat-sifat kubus Prinsip Interaksi: Kebersamaan, kompetisi, sportif. Pletokan

Mainan ini seperti tembakan yang terbuat dari bambu dengan menggunakan bermacam- macam peluru. Ada yang menggunakan kertas koran basah yang dibuat menjadi bola-bola kecil, menggunakan buah liar berukuran kecil, dan daun.

Gambar. 6 (Permainan Pletokan)

Cara memainkannya dengan menembak, pertama peluru dimasukkan dengan batang penolak sampai ke ujung laras. Tembakan ini akan menimbulkan bunyi pletok dan peluru terlontar berdasarkan jarak jatuhnya peluru, yang menembakkan peluru lebih jauh pemain tersebutlah yang menang.

Prinsip Matematika: - Konsep perbandingan (menghitung

perbandingan jarak jatuhnya peluru). - Konsep Volume dengan melihat mainan

pletok dari potongan bambu (volume tabung)

- Sifat-sifat yang dimiliki tabung Prinsip Interaksi: Kebersamaan

6. Lompat Tali.

Permainan lompat tali adalah permainan yang menyerupai tali yang disusun dari karet gelang. Jika bermain secara berkelompok biasanya melibatkan minimal tiga anak, dua anak akan memegang ujung tali; satu dibagian kiri, satu lagi dibagian kanan, sementara anak yang lainnya mendapat giliran untuk melompati tali. Tali direntangkan dengan ketinggian bergradasi, dari paling rendah hingga paling tinggi. Yang pandai melompat tinggi,dialahyang keluar sebagai pemenang

Page 39: PROSIDING - fkip.unira.ac.idfkip.unira.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/KUMPULAN-PROCEEDIN… · praktik pembelajaran kooperatif tipe nht (numbered head together) terhadap program

138

Prosiding Semnasdik 2016 Prodi Pend. Matematika FKIP Universitas Madura

Gambar.7 (Permainan Lompat Tali)

Prinsip Matematika: - Konsep Perbandingan (Melompat dengan

lompatan paling tinggi yang menang ) - Konsep Berhitung matematis (Saat

melakukan lompatan, terkadang pemain perlu berhitung agar lompatannya sesuai dengan jumlah yang telah ditentukan dalam aturan permainan)

- Konsep pengambilan keputusan (Disaat berani melakukan tindakan melompat atau tidak)

Prinsip Interaksi: Kebersamaan (Kenyamanan bermain dengan bentuk kelompok), pemberani , sportif (siap menerima menang dan kalah), ketangkasan, ketepatan dan ketelitian (bagaimana ketika tali diayunkan, anak dapat melompat sedemikian rupa sehingga tidak sampai terjerat tali dengan berusaha mengikuti ritme ayunan)

7. Dam-Da’man

Permainan Dam-Dam adalah permainan ini cukup dilakukan oleh dua anak yang saling berhadap-hadapan. Setiap anak yang bermain, sebaiknya mencari tiga buah gacuk (alat bermain yang sama), misalnya kalau krikil, krikil semua. Tujuannya agar dalam permainan mudah membedakan gacuk sendiri dengan gacuk lawan. 1) jika gacuk sudah dipegang maka harus dijalankan/dipindah ke kotak lain, 2) tidak berlaku istilah “nas” (artinya maaf

keliru). 3) Setiap gacuk hanya boleh melangkah 1 kotak yang paling dekat. 4) pemain dikatakan menang jika tiga gacuk telah membentuk garis lurus (horisontal, vertikal, atau diagonal.

Gambar .9 (Permainan Dam-Dam’an) Prinsip Matematika:

- Konsep Garis(horisontal, vertikal, diagonal) - Strategi dan Pengambilan keputusan

(berpikir logis agar dapat membuat garis - Konsep Bangun datar dengan melihat

gambar yang digunakan dalam permainan - Konsep segitiga bisa dibuktikan dari

konsep persegi - Konsep menghitung luas bangun datar. Prinsip Interaksi : Sportif, Kejujuran, toleransi dan menghargai (memberikan kesempatan teman main untuk berpikir mengatur strategi).

8. Gasing

Gasing adalah mainan yang bisa berputar pada poros dan berkesetimbangan pada suatu titik. Sebagian besar gasing dibuat dari kayu, walaupun sering dibuat dari plastik, atau bahan-bahan lain. Kayu diukir dan dibentuk hingga menjadi bagian badan gasing. Cara memainkan dengan menarik tali yang melilit di gasing.

Gambar. 9 (Permainan Gasing)

Prinsip Matematika: Konsep pengukuran waktu Prinsip Interaksi : Sportif, Kebersamaan (kenyamanan dalam bermain yang berbentuk kelompok)

Page 40: PROSIDING - fkip.unira.ac.idfkip.unira.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/KUMPULAN-PROCEEDIN… · praktik pembelajaran kooperatif tipe nht (numbered head together) terhadap program

139

Semnasdik 2016 Prodi Pend. Matematika FKIP Universitas Madura

Simpulan dan Saran 1. Simpulan

Penggunaan permainan tradisional dalam pembelajaran matematika SD mengajarkan siswa melakukan penemuan kembali konsep matematika dari pengalaman yang dilaluinya, sehingga akan lebih melekat. Selain konsep matematika siswa mendapatkan pembelajaran bagaiman belajar berintraksi dengan teman-temaan sebaya atau dengan orang yang lebih dewasa karena mampu mengkomunikasikan dengan baik dari ide-ide yang dimilki. Sehingga diharapkan siswa dengan usia SD mampu mengembangkan kemampuan sosialnya.

2. Saran a. Pembelajaran yang menyertakan permainan

tradisional diharapkan dapat diterapkan

oleh guru dalam pembelajaran dengan kesesuaian materi, sebagai variasai pembelajaran yang dilakukan di kelas.

b. Permainan tradisional dalam pembelajaran , siswa diharapkan kreatif, imajinatif serta mengembangkan kemampuan berpikir logis matematis dengan menggunakan pengetahuan yang sudah dimiliki berdasarkan pengalaman diberikannya masalah-masalah dalam konteks yang disajikan serta mengimplementasikan pembelajaran yang melibatkan keterkaitan antara matematika dengan kehidupan siswa

Daftar Rujukan Slavin, R.E. 2000. Educational Psychology:

Theory and Practice. Sixth Edition. Boston: Allyn and Bacon

Fosnot, Catherine Twomey &Maarten Dolk.

2001. Young MATHEMATICIANS AT WORK, Constructing Number Sense, Addition, and Subtraction. United States of America: acid-free paper

Zulkardi. 2005. Pendidikan Matematika di

Indonesia : Beberapa Permasalahan dan Upaya Penyelesaiannya. Disampaikan pada Rapat Khusus Terbuka Senat Unsri

September 2005. Palembang : Percetakan Unsri

Pitadjeng, 2006, Pembelajaran mtematika yang Menyenangkan, Jakarta, Depdiknas

Somakim. 2008. Teori Belajar Dienes, Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar, Jakrta, Depdiknas

Somakim. 2008. Teori Belajar Dienes, Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar, Jakrta, Depdiknas

Endaswara, Suwardi.2010. Folklor Jawa Masam, Bentuk, dan Nilainya. Jakarta: Penaku

Dahar, R.W (2011), Teori-teori Belajar dan Pembelajaran , Jakarta, Erlangga

Page 41: PROSIDING - fkip.unira.ac.idfkip.unira.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/KUMPULAN-PROCEEDIN… · praktik pembelajaran kooperatif tipe nht (numbered head together) terhadap program
Page 42: PROSIDING - fkip.unira.ac.idfkip.unira.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/KUMPULAN-PROCEEDIN… · praktik pembelajaran kooperatif tipe nht (numbered head together) terhadap program
Page 43: PROSIDING - fkip.unira.ac.idfkip.unira.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/KUMPULAN-PROCEEDIN… · praktik pembelajaran kooperatif tipe nht (numbered head together) terhadap program
Page 44: PROSIDING - fkip.unira.ac.idfkip.unira.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/KUMPULAN-PROCEEDIN… · praktik pembelajaran kooperatif tipe nht (numbered head together) terhadap program
Page 45: PROSIDING - fkip.unira.ac.idfkip.unira.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/KUMPULAN-PROCEEDIN… · praktik pembelajaran kooperatif tipe nht (numbered head together) terhadap program
Page 46: PROSIDING - fkip.unira.ac.idfkip.unira.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/KUMPULAN-PROCEEDIN… · praktik pembelajaran kooperatif tipe nht (numbered head together) terhadap program
Page 47: PROSIDING - fkip.unira.ac.idfkip.unira.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/KUMPULAN-PROCEEDIN… · praktik pembelajaran kooperatif tipe nht (numbered head together) terhadap program
Page 48: PROSIDING - fkip.unira.ac.idfkip.unira.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/KUMPULAN-PROCEEDIN… · praktik pembelajaran kooperatif tipe nht (numbered head together) terhadap program
Page 49: PROSIDING - fkip.unira.ac.idfkip.unira.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/KUMPULAN-PROCEEDIN… · praktik pembelajaran kooperatif tipe nht (numbered head together) terhadap program
Page 50: PROSIDING - fkip.unira.ac.idfkip.unira.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/KUMPULAN-PROCEEDIN… · praktik pembelajaran kooperatif tipe nht (numbered head together) terhadap program
Page 51: PROSIDING - fkip.unira.ac.idfkip.unira.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/KUMPULAN-PROCEEDIN… · praktik pembelajaran kooperatif tipe nht (numbered head together) terhadap program
Page 52: PROSIDING - fkip.unira.ac.idfkip.unira.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/KUMPULAN-PROCEEDIN… · praktik pembelajaran kooperatif tipe nht (numbered head together) terhadap program
Page 53: PROSIDING - fkip.unira.ac.idfkip.unira.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/KUMPULAN-PROCEEDIN… · praktik pembelajaran kooperatif tipe nht (numbered head together) terhadap program
Page 54: PROSIDING - fkip.unira.ac.idfkip.unira.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/KUMPULAN-PROCEEDIN… · praktik pembelajaran kooperatif tipe nht (numbered head together) terhadap program