PROSIDING - fkip.unira.ac.idfkip.unira.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/KUMPULAN-PROCEEDIN… ·...
Transcript of PROSIDING - fkip.unira.ac.idfkip.unira.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/KUMPULAN-PROCEEDIN… ·...
ISSN 2502-8723
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL
PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN BAGI DOSEN DAN GURU 2016
MALANG, 07 MEI 2016
“PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU DAN DOSEN INDONESIA”
DISELENGGARAKAN OLEH:
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
Jl.S Supriadi No.48, Malang, Jawa Timur 65148 (0341) 80148
i
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
ISSN 2502-8723
Prosiding Seminar Nasional Tahun 2016 ―Pengembangan Profesionalisme Guru Dan Dosen Indonesia‖
Malang, 07 Mei 2016
Copyright Notice
©Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Kanjuruhan Malang
Seluruh isi dalam Prosiding ini sepenuhnya menjadi tanggungjawab masing-masing penulis. Jika
dikemudian hari ditemukan indikasi plagiasi dan berbagai macam kecurangan akademik yang
dilakukan oleh para penulis maka pihak penyelenggara dan tim penyunting (editor) tidak
bertanggungjawab atas segala bentuk plagiasi dan berbagai macam kecurangan akademik yang
terdapat pada isi masing-masing naskah yang diterbitkan dalam Prosiding ini. Para penulis tetap
mempunyai hak penuh atas isi tulisannya tetapi mengijinkan bagi setiap orang yang ingin
mengutip isi tulisan dalam Prosiding ini sesuai dengan aturan akademik yang berlaku.
Terbitan pertama : Mei 2016 ISSN: 2502-8723 Editor: Arief Rahman Hakim Devi Permata Sari Romia Hari Susanti Sarrah Emmanuel Yuli Ifana Sari Rina Wijayanti Laily Tiarani Diterbitkan oleh: Fakultas Ilmu Pendidika Universitas Kanjuruhan Malang Jl.S Supriadi No.48, Malang, Jawa Timur 65148 (0341) 801488
© HAK CIPTA DILINDUNGI OLEH UNDANG-UNDAN
ii
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
ISSN 2502-8723
Prosiding Seminar Nasional Tahun 2016 ―Pengembangan Profesionalisme Guru Dan Dosen Indonesia‖
Malang, 07 Mei 2016
KATA PENGANTAR
Seminar Nasional Pendidikan dan pembelajaran bagi guru & dosen tahun 2016 ini
mengambil tema ―Pengembangan Profesionalisme Guru dan Dosen Indonesia‖ dan telah
diselenggarakan pada tanggal 07 Mei 2016 di kota Malang, merupakan suatu kegiatan ilmiah
tahunan yang diselenggarakan oleh Fakultas Imu Pendidikan, Universitas Kanjuruhan Malang.
Seminar ini merupakan tempat bertukar pikiran para pelaku, pemerhati, dan stakeholder pada
bidang pendidikan, terapan, dan pembelajaran yang meliputi guru, mahasiswa, dosen,
widyaiswara, dan peneliti.
Seminar ini diikuti oleh sejumlah peserta yang terdiri atas tiga orang pembicara kunci
yakni Prof. Dr. H. Punaji Setyosari, M.Ed. (Guru Besar TEP Pascasarjana Universitas Negeri
Malang) dan Dr. Syaiful Rachman, MM., M.Pd. (Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur)
dan Prof. Laurens, M.A, P.Hd serta dari berbagai kalangan yang mengikuti presentasi paralel
yang mencakup bidang kebijakan dan perencanaan penilaian pendidikan, inovasi dalam
pembelajaran, penilaian berbasis sekolah, ujian nasional dan dampaknya terhadap pembelajaran,
profesionalisme guru dan dosen, jaminan kualitas dalam pendidikan, pendidikan karakter, praktik
terbaik dalam pembelajaran, dan pembelajaran anak usia dini dan sekolah dasar.
Segenap upaya penyuntingan Prosiding ini telah diupayakan sebaik mungkin, tapi kami
menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat kesalahan dan kekurangan dalam proses
penyuntingan, sehingga kritik dan saran sangat kami harapkan guna perbaikan pada penerbitan
yang akan datang. Kami selaku panitia mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang
telah mendukung dan membantu terselenggaranya Seminar ini serta terselesaikannya proses
penyuntingan dan penerbitan Prosiding ini. Tidak lupa juga kami memohon maaf atas segala
kekurangan dan kesalahan baik selama kegiatan Seminar berlangsung maupun masih adanya
kesalahan dalam isi Prosiding ini. Semoga acara Seminar Pendidikan dan pembelajaran bagi guru
dan dosen tahun 2016 dan penerbitan Prosiding ini bermanfaat bagi kita semua.
Sampai jumpa pada Seminar Nasional Pendidikan dan Pembelajaran bagi Guru dan Dosen
yang akan datang.
Malang, Mei 2016
Panitia
iii
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
ISSN 2502-8723
Prosiding Seminar Nasional Tahun 2016 ―Pengembangan Profesionalisme Guru Dan Dosen Indonesia‖
Malang, 07 Mei 2016
SUSUNAN PANITIA PENYELENGGARA
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN BAGI DOSEN DAN GURU
TAHUN 2016
Ketua Tim : Drs. F.I. Soekarman, M.Pd
Wakil Ketua Tim : Agus Sholeh, S.Pd, M.Pd
Tim Reviewer : 1. Dr. Suciati, SH, M.Hum
2. Prof. Dr. Soedjijono, M.Hum
3. Drs. Triwahyudianto, S.Pd, MSi
4. Drs. Edy Susilo, M.Pd
5. Dra. Sri Rahayu, M.Pd
6. Rina Wijayanti, M.Psi
7. Laily Tiarani, M.Psi
Dewan Redaksi : 1. Drs. Iskandar Ladamay, M.Pd
2. Romia Hari Susanti, M.Psi
3. Devi Permatasari, M.Pd
4. Yuli Ifana Sari, M.Pd
5. Arif Rahman Hakim, M.Pd
6. Sarah Emmanuel, M.Psi
7. Ludovikus Boomans, M.Pd
Kesekretariatan : 1. Ninik Setiowati, S.Pd
2. Dwi Ratna Asih, S.Pd
xxx
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
ISSN 2502-8723
ISSN 2502-8723 Prosiding Seminar Nasional Tahun 2016
―Pengembangan Profesionalisme Guru Dan Dosen Indonesia‖ Malang, 07 Mei 2016
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar ....................................................................................................................... ii
Susunan Panitia Penyelenggara ............................................................................................... iii
Makalah Utama ...................................................................................................................... iv
Daftar Isi .................................................................................................................................. xxvi
PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKSTUAL PADA ANAK USIA DINI DAN
SEKOLAH DASAR
Ari Metalin Ika Puspita ............................................................................................................ 1
INOVASI DALAM PEMBELAJARAN PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN
―COCOK‖ BAGI MAHASISWA PGSD SEBAGAI PROSES INTERAKSI EDUKATIF
Debrine Stefany ........................................................................................................................ 44
PENDIDIKAN KARAKTER SISWA SDMELALUI DONGENG TANTRIKAMANDAKA
Endang Sri Maruti .................................................................................................................... 55
MODEL PEMBELAJARAN TSTS UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR
SISWA SEKOLAH DASAR
Fina Dwi Rosita Dewi .............................................................................................................. 71
PRAKTIK PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD
TOGETHER) TERHADAP PROGRAM BELAJAR BERCERITA PADA ANAK USIA DINI
Anisa Fajriana Oktasari ............................................................................................................ 81
PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PRE-SERVICE TRAINING BERKONSEP
PENDIDIKAN ASRAMA UNTUK CALON GURU PROFESIONAL
Eliasanti Agustina .................................................................................................................... 93
PEMBELAJARAN KONSEP VEKTOR DENGAN STRATEGI ELABORASI BAGI
MAHASISWA
xxxi
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
ISSN 2502-8723
Fetty Nuritasari ......................................................................................................................... 104
MODEL PENDIDIKAN KARAKTER DI PERGURUAN TINGGI MELALUI
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Galuh Kartiko ........................................................................................................................... 116
PENGEMBANGAN MODUL MEMBACA BERBENTUK BUKU CERITA BERGAMBAR
UNTUK SISWA KELAS V
Adipta ....................................................................................................................................... 132
PEMIKIRAN FILSAFAT PERENIALISME TENTANG NILAI DAN DAMPAKNYA BAGI
PENGEMBANGAN KREATIVITAS DALAM PENDIDIKAN
Marianus Mantovanny Tapung & Sugiyanto ........................................................................... 139
―CHEMISTRY‖ ENGLISH PROGRAM AT RAMAPATI RADIO STATION FOR THE
STUDENT‘S SPEAKING SKILL IMPROVEMENT
Ninik Suryatiningsih ................................................................................................................ 153
BACAAN ANAK SEBAGAI MEDIA PEMBINAAN BAHASA INDONESIA DALAM
MENYIAPKAN PESERTA DIDIK BERKARAKTER
Nur Samsiyah ........................................................................................................................... 173
PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATEMATIKA MELALUI PERMAINAN ULAR
TANGGA
Rissa Prima Kurniawati, S.Pd., M.Pd ...................................................................................... 185
PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN MEDIA
MANIPULATY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Yoggy Febriawan, Subanji, Syamsul Hadi .............................................................................. 195
PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN CNC PU3A MILLING SISTEM FANUC
TERHADAP KUALITAS HASIL BELAJAR MAHASISWA TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Riana Nurmalasari .................................................................................................................... 207
IMPROVING STUDENTS‘ READING COMPREHENSION USING QUESTION
xxxii
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
ISSN 2502-8723
ANSWER RELATIONSHIP (QAR) STRATEGY AT STMIK-STIE ASIA MALANG
Tri Wahyuni ............................................................................................................................. 216
PENGUATAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DALAM RANGKA MENGHADAPI
PASAR TERBUKA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN
Supriyanto dan Didik Iswahyudi .............................................................................................. 226
PENANAMAN DAN PENGEMBANGAN KARAKTER ANTI KORUPSI BAGI PESERTA
DIDIK DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR
Ninik Indawati .......................................................................................................................... 243
PENGGUNAAN ANIMASI KOMIK DARI PROGRAM MACROMEDIA FLASH UNTUK
MEREDUKSI BURNOUT SISWA DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN AKUNTANSI
Nora Yuniar Setyaputri, M.Pd.................................................................................................. 260
PERAN STRATEGIS LEMBAGA PENDIDIKAN KEJURUAN SEBAGAI SISTEM
TERBUKA DALAM MENGHASILKAN PENDIDIKAN YANG BERKUALITAS
Wahyu Diana, Syamsul Hadi, Purnomo, Rina Rifqie Mariana ................................................ 267
PENGEMBANGAN KURIKULUM BERBASIS PROYEK
Zuhrita Ariefiani, DjokoKustono, SyaadPatmanthara ............................................................. 277
BIMBINGAN DAN KONSELING KOMPREHENSIF SEBAGAI PELAYANAN PRIMA
BAGI KONSELOR PROFESIONAL
Galang Surya Gumilang ........................................................................................................... 286
KESELARASAN KURIKULUM SMK BIDANG KEAHLIAN TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI DENGAN KEBUTUHAN DU/DI
Nurmalita Kurnia Dewi, Muladi, Isnandar, Riana Nurmalasari .............................................. 298
PROFIL KETERIKATAN AKADEMIK (ACADEMIC ENGAGEMENT) SISWA SMP
DAN MTS YANG BERPRESTASI TINGGI (HIGH-ACHIEVER)
Sri Panca Setyawati .................................................................................................................. 307
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI PADA MATERI ELASTISITAS SISWA KELAS X MAN MALANG I
Zuhrita Ariefiani, Sabilal Rosyad, Markus Diantoro, Sentot Kusaeri ..................................... 317
xxxiii
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
ISSN 2502-8723
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN
KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA
Siti halimatus ............................................................................................................................ 326
DESKRIPSI METAKOGNISI SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS DALAM
PEMECAHAN MASALAH PERSAMAAN KUADRAT DENGAN MENGGUNAKAN
MAPPING MATHEMATICS
Madya Kencana Juhandana & Toto Nusantara ........................................................................ 335
PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION
TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATAKULIAH MATEMATIKA
EKONOMI
Ema Surahmi ............................................................................................................................ 352
KONSEP POST-METHOD SEBAGAI ACUAN BAGI FLEKSIBIKITAS GURU DAN
DOSEN DALAM PROSES PENGAJARAN BAHASA INGGRIS DALAM KONTEKS
SEKOLAH
Adi Surya Irawan ..................................................................................................................... 360
PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF
PENGINDERAAN JAUH TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI
Fitria Hanim, Sumarmi, Ach. Amirudin .................................................................................. 373
SCAFFOLDING DALAM PEMBELAJARAN
Mety Toding Bua ..................................................................................................................... 384
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DENGAN GAYA KOGNITIF FIELD INDEPENDENT
DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA BERDASARKAN LANGKAH-
LANGKAH POLYA
Tohir Zainuri, Abdur Rahman As‘ari, I Made Sulandra .......................................................... 394
PENDIDIKAN KARAKTER ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN PERCOBAAN
SAINS SEDERHANA
Veny Iswantiningtyas ............................................................................................................... 404
xxxiv
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
ISSN 2502-8723
EMPOWERING EFL STUDENTS WITH METACOGNITIVE LANGUAGE LEARNING
STRATEGIES: DOES IT WORK?
Agus Sholeh ............................................................................................................................. 411
PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MENGHADAPI ERA GLOBALISASI
Ifa Nurhayati ............................................................................................................................ 420
KERANGKA MAKRO PENGAJARAN BAHASA INGGRIS DI INDONESIA
Sujito ........................................................................................................................................ 443
PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERCIRIKAN PENEMUAN
TERBIMBING BERBANTUAN GEOGEBRA PADA MATERI PERSAMAAN DAN
FUNGSI KUADRAT UNTUK KELAS X SMK NUR AINI
Nur Aini, Indah Hermianty, Toto Nusantara, Abdul Qohar..................................................... 455
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY TERHADAP
PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH FISIKA
PADA MATERI KALOR
Muhammad Sayyadi, Arif Hidayat, Muhardjito ................................................................. 466
ANALISIS PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI BERTINGKAT PADA
PEMBELAJARAN IPA SMP MATERI INDRA PENGLIHATAN DAN ALAT OPTIK
Titik Widyastuti, Markus Diantoro, Munzil ............................................................................. 475
PROSES PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA SMK BERBASIS DARING
KOMBINASI SEBAGAI PENDAMPING PRAKTIK KERJA LAPANGAN
Sri Munarsih, Wartono dan Lia Yuliati .................................................................................... 486
PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN SAINS
KELAS IV SDN KEDUNGKANDANG II MALANG
Arief Rahman Hakim ............................................................................................................... 492
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PARTISIPATIF KOLABORATIF SENI
TARI SMP
Gusyanti ................................................................................................................................... 498
xxxv
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
ISSN 2502-8723
PENGEMBANGAN KETERAMPILAN SOSIAL (SOCIAL SKILLS) SISWA MELALUI
MODEL COOPERATIVE LEARNING
Laila nur safitri ......................................................................................................................... 506
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS)
UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PRESTASI
BELAJAR FISIKA SISWA
Yusy Octaviana, Choirul Huda ................................................................................................ 515
PENGARUH SCAFFOLDING PROSEDURAL DIAGRAM V DALAM GROUP
INVESTIGATION TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA
BERPENGETAHUAN AWAL TINGGI DAN RENDAH
Rizki Amelia ........................................................................................................................... 527
MANTRA SU‘I SEBAGAI MEDIA PEMBENTUKAN KARAKTER MELALUI PEMBELAJARAN
BAHASA INDONESIA DI SMA
Ferdinandus Dy .......................................................................................................................... 537
REVITALISASI PENDIDIKAN KARAKTER SEBAGAI INVESTASI PENINGKATAN KUALITAS
SUMBER DAYA MANUSIA
Dian Arief Pradana ..................................................................................................................... 556
352
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
ISSN 2502-8723
Prosiding Seminar Nasional Tahun 2016 ―Pengembangan Profesionalisme Guru Dan Dosen Indonesia‖
Malang, 07 Mei 2016
PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION
TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATAKULIAH MATEMATIKA EKONOMI
EMA SURAHMI
Program Studi Pendidikan Matematika-Universitas Madura
Jl. Raya Panglegur km 3,5 Pamekasan-Madura.
Email: [email protected]
Abstrak :
Aktivitas pembelajaran seperti mengemukakan pendapat, bekerja sama, mempresentasikan, bertanya, dan menjawab sangatlah penting karena siswa terlibat langsung dan tidak hanya diam mendengar tetapi juga melakukan, sehingga mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan dari pengalaman belajarnya. Oleh karena itu, diperlukan suatu model pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas belajar. Salah satu model atlernatif yang diduga dapat digunakan untuk mengatasi masalah terkait adalah model kooperatif dengan tipe Group Investigation (GI). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pembelajaran kooperatif tipe group invetigation terhadap hasil belajar mahasiswa jurusan Akuntansi Universitas Madura. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen, dengan mengambil dua sampel yaitu mahasiwa Akuntansi A sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 40 mahasiswa, dengan pembelajaran kooperatif tipe group investigation dan Akuntasi C sebagai kelas kontrol berjumlah 35 mahasiswa, dengan pembelajaran konvensional. Pengumpulan data dalam penelitian ini dengan (1) Metode test dan (2) Kuisioner dan analisi data yang digunakan uji-t. Dari hasil analisis data hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pembelajaran kooperatif tipe group investigation terhadap hasil belajar mahasiswa pada matakuliah matematika ekonomi jurusan Akuntansi Universitas Madura, hal ini dilihat dari hasil uji-t dengan nilai thitung =1,836 dengan taraf signifikan 5% nilai t tabel =1,666 dengan demikian t hitung > ttabel
sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe group investigation memberikan pengaruh positif. Kata Kunci : Tipe Group Investigation, Hasil Belajar
PENDAHULUAN
Pembelajaran dapat diartikan suatu upaya untuk menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa untuk dapat belajar. Menurut Degeng (1989) pembelajaran merupakan upaya untuk membelajarkan siswa.Secara eksplisit terlihat bahwa dalam pembelajaran ada kegiatan memilih, menetapkan dan mengembangkan metode untuk mencapai hasil yang diinginkan. Dalam hubungannya dengan pembelajaran matematika adalah suatu upaya dalam membantu siswa untuk mengkonstruksikan (membangun) konsep-konsep atau prinsip-prinsip matematika dengan kemampuannya
sendiri melalui proses internalisasi sehingga konsep atau prinsip itu terbangun kembali.
Pembelajaran lebih menekankan bagaimana upaya guru untuk mendorong atau memfasilitasi siswa untuk belajar, bukan pada apa yang dipelajari siswa. Istilah pembelajaran lebih menggambarkan bahwa siswa lebih banyak beperan dalam mengkonstruksikan pengetahuan bagi dirinya, dan bahwa pengetahuan itu bukan hasil proses transformasi dari guru (Nikson 1992)
Melihat pentingnya matematika dalam kehidupan, hampir semua bidang tidak lepas dengan penerapan ilmu matematika, salah satunya adalah ilmu ekonomi yang hampir sebagian besar
353
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
ISSN 2502-8723
menggunakan teori-teori matematika, hubungan implementasi matematika dan ekonomi sangat erat, sehingga diharapkan mahasiswa jurusan ekonomi dapat dengan mudah mempelajari dan paham dengan prinsip dan konsep matematika. Selain itu mahasiswa mampu menggunakan teorema-teorema yang ada dalam menyelesaikan soal atau permasalahan yang mungkin berkaitan dengan kejadian-kejadian di lingkungan sekitar.
Matematika ekonomi sebagai salah satu Matakuliah yang wajib dipelajari mahasiswa S1 Ekonomi diantaranya membahas tentang, Deret, Fungsi linear dan Non-Linear, matriks serta aplikasi dalam bidang keilmuan/ bidang ekonomi. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada pembelajaran matematika ekonomi, mahasiswa ekonomi kurang terlibat dalam kegiatan pembelajaran, pembelajaran yang cenderung berpusat pada guru/dosen dan sistem klasikal, diduga menjadi pembelajaran yang membosankan bagi mahasiswa. Jika mahasiwa dapat diikutsertakan dalam pembelajaran, akan menjadi lebih hidup dan ada timbal balik antara guru/dosen dengan mahasiswa. dan siswa. Sehingga rasa senang terhadap matematika dapat mulai ditanamkan.
Aktivitas pembelajaran seperti mengemukakan pendapat, bekerja sama, mempresentasikan, bertanya, dan menjawab sangatlah penting karena siswa terlibat langsung dan tidak hanya diam mendengar tetapi juga ―melakukan‖ sehingga siswa
dapat memperoleh pengetahuan dari pengalaman belajarnya. Oleh karena itu, diperlukan suatu model pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas belajar. Salah satu model atlernatif yang diduga dapat digunakan untuk mengatasi masalah terkait adalah model kooperatif dengan tipe Group Investigation (GI).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pembelajaran kooperatif tipe group invetigation terhadap hasil belajar mahasiswa terhadap materi Fungsi Linear aplikasi bidang ekonomi pada matakuliah
Matematika ekonomi, jurusan Akuntansi Universitas Madura. METODE PENELITIAN
Desain Penelitian Pada penelitian ini akan dicari dan diteliti, bagaimana pengaruh penggunaan metode pembelajaran koperatif tipe Group Invertigation terhadap hasil belajar mahasiswa pada matakuliah matematika ekonomi. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2011: 107), penelitian eksperimen adalah penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu, terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali. Desain penelitian yang digunakan adalah jenis Control Group Pre Test-Post Test. Pola :
Sumber: Arikunto (2006: 86) Keterangan : O1 & O3 : Tes awal untuk melihat
kemampuan awal siswa sebelum treatment dilakukan.
O2 & O4 : Tes akhir untuk melihat kemampuan akhir siswa setelah treatment dilakukan.
E : Kelas Eksperimen (kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation)
K : Kelas Kontrol (kelas yang menggunakan model pembelajaran Konvensional)
X : Treatment (model Kooperatif tipe Group Investigation pada Eksperimen dan model Konvensional pada Kontrol)
Dalam desain ini disebut control Group pre-test post-test design karena dalam desain ini kedua kelompok O1 dan O3 diberi tes awal (pre-test) dengan tes yang sama. Setelah treatment selesai dilakukan maka kedua kelompok O2 dan O4 diberikan tes yang sama sebagai tes akhir (Post-test) setipe dengan soal sebelumnya.
E O1 X O2
K O3 X O4
354
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
ISSN 2502-8723
Sampel yang diambil terdiri dari dua sampel, adalah mahasiwa Akuntansi A sebagai kelas eksperimen berjumlah 40 mahasiswa dengan pembelajran kooperatif tipe group investigation dan mahasiswa Akuntasi C sebagai kelas kontrol berjumlah 35 mahasiswa dengan pembelajran konvensional, dipilih dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dalam penelitian ini dengan (1) Metode test dan (2) Kuisioner. Kuesioner atau angket adalah sejumlah pertanyaan atau pernyataan tertulis, yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden tentang pembelajaran dengan model Group Investigation, untuk validasi instrumen maka dilakuan ujicoba tes, yang diberikan kepada mahasiswa dengan tujuan untuk mengetahui layak atau tidak instrumen tersebut digunakan. Instrumen yang digunakan harus memenuhi syarat : validitas tes, reliabilitas tes, daya beda dan tingkat kesulitan.
Teknik analisis data yang digunakan adalah menggunakan probabilitas normal untuk uji normalitas dan menggunakan uji F untuk untuk uji homogenitas. Setelah uji normalitas dan homogenitas dilakukan selanjutnya menganalisis data yang diperoleh setelah penerapan pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation. Untuk mengetahui nilai rata-rata hasil belajar mahasiswa, rumus yang digunakan sebagai berikut:
𝑋 = 𝑥𝑖𝑓𝑖𝑓𝑖
𝑛
𝑖=1
𝑋 = Nilai rata-rata 𝑥𝑖 = Nilai ke- i
𝑓𝑖 = Frekuensi data ke-i Pengujian hipotesis dilakukan dengan
menggunakan teknik statistik t –tes dengan rumus Sparated Varian, sebagai berikut;
𝑡 = 𝑋1 − 𝑋2
𝑠1
2
𝑛1+
𝑠22
𝑛1
(Sugiyono: 2011; 197) Keterangan: 𝑋1 = Nilai rata-rata kelas eksperimen
𝑋2 = Nilai rata-rata kelas kontrol 𝑠1
2 = Varians pada kelas eksperimen 𝑠2
2 = Varians pada kelas kontrol 𝑛1 = Jumlah sampel kelas eksperimen 𝑛2 = Jumlah sampel kelas kontrol Untuk mengetahui tingkat sidnifikannya
dengan cara membadingkan thitung dengan ttabel menggunakan taraf signifikan 5 % atau taraf kepercayaan 95% satu arah, dan db = ( n1 + n2) - 2. Dengan ketentuan jika thitung < ttabel maka H0 diterima, jika thitung ≥ ttabel
maka H0 ditolak.
HASIL DAN PEMBAHASAN Pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok (Group Investigation)
Pembelajaran Group Investigation merupakan upaya bahwa pembelajaran dengan tipe ini akan mendapatkan suatu pengalaman belajar yang lebih dari pada tipe kooperatif lainnya. Karena pada tipe ini sangat kompleks yang dapat mewakili tipe-tipe kooperatif lainnya. Tipe Group Investigation merupakan model pembelajaran kooperatif yang melibatkan kelompok kecil dimana siswa bekerja menggunakan inquiri kooperatif, perencanaan, proyek, diskusi kelompok, dan kemudian mempresentasikan penemuan mereka kepada kelas.
Model ini mengungkapkan dampak positif kegiatan pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dapat dijadikan sebagai strategi pembelajaran untuk meningkatkan aktivitas belajar mahasiwa dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajran matematika.
Tipe ini merupakan model pembelajaran kooperatif yang kompleks karena memadukan antara prinsip belajar kooperatif dengan pembelajaran yang berbasis konstruktivisme dan prinsip belajar demokrasi yang dapat melatih siswa untuk menumbuhkan kemampuan berfikir mandiri. Langkah-langkah penerapan metode Group Investigation, (Slavin, (2010)), dapat dikemukakan sebagai berikut:
1. Seleksi topik Para siswa memilih berbagai subtopik dalam suatu wilayah masalah umum
355
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
ISSN 2502-8723
yang biasanya digambarkan lebih dulu oleh guru. Para siswa selanjutnya diorganisasikan menjadi kelompok-kelompok yang berorientasi pada tugas (task oriented groups) yang beranggotakan 2 hingga 6 orang. Komposisi kelompok heterogen baik dalam jenis kelamin, etnik maupun kemampuan akademik.
2. Merencanakan kerjasama Para siswa bersama guru merencanakan berbagai prosedur belajar khusus, tugas dan tujuan umum yang konsisten dengan berbagai topik dan subtopik yang telah dipilih dari langkah 1diatas.
3. Implementasi Para siswa melaksanakan rencana yang telah dirumuskan pada langkah 2. pembelajaran harus melibatkan berbagai aktivitas dan keterampilan dengan variasi yang luas dan mendorong para siswa untuk menggunakan berbagai sumber baik yang terdapat di dalam maupun di luar sekolah. Guru secara terus-menerus mengikuti kemajuan tiap kelompok dan memberikan bantuan jika diperlukan.
4. Analisis dan sintesis Para siswa menganalisis dan mensintesis berbagai informasi yang diperoleh pada langkah 3 dan merencanakan agar dapat diringkaskan dalam suatu penyajian yang menarik di depan kelas.
5. Penyajian hasil akhir Semua kelompok menyajikan suatu presentasi yang menarik dari berbagai topik yang telah dipelajari agar semua siswa dalam kelas saling terlibat dan mencapai suatu perspektif yang luas mengenai topik tersebut. Presentasi kelompok dikoordinir oleh guru.
6. Evaluasi Guru beserta siswa melakukan evaluasi mengenai kontribusi tiap kelompok terhadap pekerjaan kelas sebagai suatu keseluruhan. Evaluasi dapat mencakup tiap siswa secara individu atau kelompok, atau keduanya.
Peran guru dalam pembelajaran ini sebagai pendamping bagi siswa,
keteterlibatan siswa secara aktif dapat terlihat mulai dari tahap pertama sampai tahap akhir pembelajaran akan memberi peluang kepada siswa untuk lebih mempertajam gagasan dan guru akan mengetahui kemungkinan gagasan siswa yang salah sehingga guru dapat memperbaiki kesalahannya.
Hasil belajar
Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran. Nana Sudjana (2009: 3) mendefinisikan hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dimyati dan Mudjiono (2006: 3-4) juga menyebutkan hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar.
Benjamin S. Bloom (Dimyati dan Mudjiono, 2006: 26-27) menyebutkan enam jenis perilaku ranah kognitif, sebagai berikut: a. Pengetahuan, mencapai kemampuan ingatan tentang hal yang telah dipelajari dan tersimpan dalam ingatan. Pengetahuan itu berkenaan dengan fakta, peristiwa, pengertian kaidah, teori, prinsip, atau metode. b. Pemahaman, mencakup kemampuan menangkap arti dan makna tentang hal yang dipelajari. c. Penerapan, mencakup kemampuan menerapkan metode dan kaidah untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru. d. Analisis, mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik. e. Sintesis, mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru. f. Evaluasi, mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu. misalnya, kemampuan menilai hasil ulangan.
Berdasarkan pengertian hasil belajar di atas, disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang
356
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
ISSN 2502-8723
dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Kemampuan-kemampuan tersebut mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar dapat dilihat melalui kegiatan evaluasi yang bertujuan untuk mendapatkan data pembuktian yang akan menunjukkan tingkat kemampuan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran
Pengaruh pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation terhadap hasil belajar mahasiswa pada Matematika Ekonomi
Dalam metode Group Investigation terdapat tiga konsep utama, yaitu: penelitian atau enquiri, pengetahuan atau knowledge, dan dinamika kelompok atau the dynamic of the learning group, (Udin S. Winaputra, 2001:75). Penelitian di sini adalah proses dinamika siswa memberikan respon terhadap masalah dan memecahkan masalah tersebut. Pengetahuan adalah pengalaman belajar yang diperoleh siswa baik secara langsung maupun tidak langsung. Sedangkan dinamika kelompok menunjukkan suasana yang menggambarkan sekelompok saling berinteraksi yang melibatkan berbagai ide dan pendapat serta saling bertukar pengalaman melaui proses saling beragumentasi.
Slavin (2010) mengemukakan hal penting untuk melakukan metode Group Investigation adalah:
1. Membutuhkan Kemampuan Kelompok. Di dalam mengerjakan setiap tugas, setiap anggota kelompok harus mendapat kesempatan memberikan kontribusi. Dalam penyelidikan, siswa dapat mencari informasi dari berbagai informasi dari dalam maupun di luar kelas.kemudian siswa mengumpulkan informasi yang diberikan dari setiap anggota untuk mengerjakan lembar kerja. 2. Rencana Kooperatif Siswa bersama-sama menyelidiki masalah mereka, sumber mana yang mereka butuhkan, siapa yang melakukan apa, dan bagaimana mereka
akan mempresentasikan proyek mereka di dalam kelas. 3. Peran Dosen Dosen menyediakan sumber dan fasilitator. Dosen memutar diantara kelompok-kelompok memperhatikan siswa mengatur pekerjaan dan membantu siswa mengatur pekerjaannya dan membantu jika siswa menemukan kesulitan dalam interaksi kelompok.
Para Dosen yang menggunakan metode GI umumnya membagi kelas menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 5 sampai 6 siswa dengan karakteristik yang heterogen, (Trianto, 2007:59). Pembagian kelompok dapat juga didasarkan atas kesenangan berteman atau kesamaan minat terhadap suatu topik tertentu. Selanjutnya siswa memilih topik untuk diselidiki, melakukan penyelidikan yang mendalam atas topik yang telah dipilih, kemudian menyiapkan dan mempresentasikan laporannya di depan kelas.
Tahapan-tahapan kemajuan siswa di dalam pembelajaran yang menggunakan metode Group Investigation untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut (Slavin, 2010) ;
Enam Tahapan Kemajuan Siswa di dalam Pembelajaran Kooperatif dengan Metode Group Investigation
Tahap I
Mengidentifikasi topik dan membagi siswa ke dalam kelompok.
Guru / Dosen memberikan kesempatan bagi siswa untuk memberi kontribusi apa yang akan mereka selidiki. Kelompok dibentuk berdasarkan heterogenitas.
Tahap II
Merencanakan tugas.
Kelompok akan membagi sub topik kepada seluruh anggota. Kemudian membuat perencanaan dari masalah yang akan diteliti, bagaimana proses dan sumber apa yang akan dipakai.
357
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
ISSN 2502-8723
Tahap III
Membuat penyelidikan.
Mahasiwa mengumpulkan, menganalisis dan mengevaluasi informasi, membuat kesimpulan dan mengaplikasikan bagian mereka ke dalam pengetahuan baru dalam mencapai solusi masalah kelompok.
Tahap IV
Mempersiapkan tugas akhir.
Setiap kelompok mempersiapkan tugas akhir yang akan dipresentasikan di depan kelas.
Tahap V
Mempresentasikan tugas akhir.
Mahasiswa mempresentasikan hasil kerjanya. Kelompok lain tetap mengikuti.
Tahap VI
Evaluasi.
Soal ulangan mencakup seluruh topik yang telah diselidiki dan dipresentasikan.
Dalam metode Group
Investigation terdapat tiga konsep utama, yaitu: penelitian atau enquiri, pengetahuan atau knowledge, dan dinamika kelompok atau the dynamic of the learning group, (Udin S. Winaputra, 2001:75). Pembelajaran ini adalah proses dinamika siswa memberikan respon terhadap masalah dan memecahkan masalah tersebut. Pengetahuan adalah pengalaman belajar yang diperoleh siswa baik secara langsung maupun tidak langsung. Sedangkan dinamika kelompok menunjukkan suasana yang menggambarkan sekelompok saling berinteraksi yang melibatkan berbagai ide dan pendapat serta saling bertukar pengalaman melaui proses saling beragumentasi.
HASIL
Berdasarkan hasil analisis data penelitian dapat disimpulkan bahwa ― ada ―
pengaruh pembelajaran kooperatif tipe group investigation terhadap hasil belajar mahasiswa pada matakuliah matematika ekonomi jurusan Akuntansi Universitas Madura, hal ini dilihat dari hasil uji-t dengan nilai thitung =1,836 dengan taraf signifikan
5% nilai t tabel =1,666 dengan demikian t hitung
> ttabel . Jika thitung < ttabel maka H0 diterima, jika thitung ≥ ttabel maka H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe group investigation mempunyai pengaruh positif pada hasil belajar mahasiswa. KESIMPULAN
1. Terkait dengan efektivitaspenggunaan metode Metode Group Investigation ini, dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap mahasiswa Akuntansi Tahun 2015 menunjukkan bahwa: Pertama, dalam pembelajaran kooperatif dengan model GroupInvestigation berpusat pada mahasiwa, dosen hanya bertindak sebagai fasilitator atau konsultan sehingga mahasiswa berperan aktif dalam pembelajaran. Kedua, pembelajaran yang dilakukan membuat suasana saling bekerjasama dan berinteraksi antar mahasiswa dalam kelompok tanpa memandang latar belakang, setiap mahasiwa dalam kelompok memadukan berbagai ide dan pendapat, saling berdiskusi dan beragumentasi dalam memahami suatu pokok bahasan serta memecahkan suatu permasalahan yang dihadapi kelompok. Ketiga, pembelajaran kooperatif dengan model Group Investigation mahasiswa dilatih untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi, semua kelompok menyajikan suatu presentasi yang menarik dari berbagai topik yang telah dipelajari, semua mahasiswa dalam kelas saling terlihat dan mencapai suatu perspektif yang luas mengenai topik tersebut. Keempat, adanya motivasi yang mendorong mahasiswa agar aktif dalam proses belajar mulai dari tahap pertama sampai tahap akhir pembelajaran. Melalui pembelajaran kooperatif dengan model Group
358
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
ISSN 2502-8723
Investigation suasana belajar terasa lebih efektif, kerjasama kelompok dalam pembelajaran ini dapat membangkitkan semangat mahasiswa untuk memiliki keberanian dalam mengemukakan pendapat dan berbagi informasi dengan teman lainnya dalam membahas materi pembelajaran.
2. Dari hasil penelitian ini pula dapat disimpulkan bahwa keberhasilan dari penerapan pembelajaran dengan tipe Group Investigation dipengaruhi oleh faktor-faktor yang kompleks, diantaranya: (1) pembelajaran berpusat pada siswa, (2) pembelajaran yang dilakukan membuat suasana saling bekerjasama dan berinteraksi antar mahasiswa dalam kelompok tanpa memandang latar belakang, (3) mahasiswa dilatih untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi, (4) adanya motivasi yang mendorong mahasiswa agar aktif dalam proses belajar mulai dari tahap pertama sampai tahap akhir pembelajaran.
SARAN Berdasarkan hasil simpulan diatas maka peneliti ingin memberikan masukan berupa saran-saran yang bersifat konstruktif demi peningkatan kualitas pembelajaran dan peningkatan kreativitas siswa. Saran-saran tersebut antara lain; 1. Perubahan dalam kegiatan
pembelajaran sangat diperlukan bagi mahasiswa karena mahasiswa akan lebih bersemangat dalam belajar sehingga hasil belajar yang didapat optimal.
2. Perubahan dalam pembelajaran memerlukan suatu teknik yang sangat sesuai dengan materi dan harus dikuasai oleh seorang guru, jadi sebelum mengadakan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tertentu maka harus menguasai dan paham tentang
model pembelajaran yang akan dilaksanakan.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur
Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Benjamin Bloom (1956) Principle of
Education http://scholar.google.com/scholar?startBenjaminBloom,New York, Holt Rinehart Winston. Diakases tanggal 15 Desember 2015
Degeng,I Nyoman Sudana. 1987. Ilmu Pengajaran, Taksonomi Variabel. Jakarta : Ditjen Dikti Depdikbud.
Kiranawati. 2007. Metode Investigasi Kelompok (Group Investigation). http: //gurupkn.wordpress.com/2007/11/13/ metode-investigasi-kelompok-group-investigation/. (Diakses tgl 13 November 2015)
Mudjiono (1997).Dinamika Pendidikan, 2007 - jurnal.unnes.ac.idvBandung : PT. RemajaRosdakarya. Diakses 11 Nopember 2015.
Nana Sudjana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Nikson, (1992) Fakultas Pendidikan - Dalam Jurnal Pendidikan dan konsep pembelajaran 2005 - undiksha.ac.id. diakses 13 Januari 2013
Siti Maesaroh. 2005. Efektivitas Penerapan Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode Group Investigation Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Slavin, Robert E. 2010.Cooperatif Learning. Bandung : Nusa Media.
359
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
ISSN 2502-8723
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta
Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Udin S. Winaputra. 2001. Model Pembelajaran Inovatif. Jakarta: Universitas Terbuka. Cet. Ke-1.
Widayat, W. 2001. Matematika Ekonomi, Yogyakarta : BPFE.
ii
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN MATEMATIKA 2016
PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA – FKIP – UNIVERSITAS MADURA
Pamekasan, 28 Mei 2016
iii
Tim Penilai Makalah (Reviewer):
1. Prof. Dr. Mega Teguh Budiarto, M.Pd.(Universitas Negeri Surabaya) 2. Dr. H. Hobri, M.Pd. (Universitas Jember) 3. Dr. Edy Bambang Irawan, M.Pd. (Universitas Negeri Malang) 4. Evawati Alisah, M.Pd (UIN MALIKI Malang) 5. Ukhti Raudhatul Jannah, M.Pd.(Universitas Madura) 6. Sri Indriati Hasanah, M.Pd. (Universitas Madura)
EDITOR:
Hasan Basri Moh. Zayyadi Sri Irawati Hairus Saleh Chairul Fajar Tafrilyanto Agus Subaidi Harfin Lanya Ema Surahmi Septi Dariyatul Aini Fetty Nurita Sari Rohmah Indahwati
PENATA LETAK :
Akbar Iman
DESAIN COVER:
Fauzi Rahman
TEBAL BUKU:
PENERBIT:
PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MADURA
BEKERJA SAMA DENGAN
Ganding Pustaka, Jogjakarta
c Hak Cipta dilindungi Undang-Undang
Cetakan Pertama, Mei 2016 ISBN No. 978-602-74238-7-9
iv
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillahi rabbil’alamin. Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat
Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga prosiding ini dapat terselesaikan dengan baik. Prosiding ini berisi kumpulan makalah dari berbagai daerah di Indonesia yang telah dipresentasikan dan didiskusikan dalam Seminar Nasional Pendidikan yang diadakan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Madura Pamekasan pada Hari Sabtu, 28 Mei 2016. Seminar ini mengangkat tema “Peran Matematika dan
Pembelajarannya Dalam Mengembangkan Kearifan Budaya Lokal Untuk Mendukung Pendidikan Karakter Bangsa”.
Prosiding ini disusun untuk mendokumentasikan gagasan dan hasil penelitian terkait pembelajaran matematika, terapan matematika dan teknologi pembelajaran. Selain itu, diharapkan prosiding ini dapat memberikan wawasan tentang perkembangan dalam pembelajaran dan upaya-upaya yang terus dilakukan demi terwujudnya pendidikan berkemajuan. Artikel yang diterbitkan dalam prosiding ini telah melalui beberapa tahapan proses seleksi, dimulai dari seleksi awal terhadap abstrak-abstrak yang dikirimkan untuk dipresentasikan pada seminar nasional; dilanjutkan dengan proses presentasi oral, sekaligus review melalui tanya jawab oleh sesama peserta seminar.
Dalam penyelesaian prosiding ini, kami menyadari bahwa dalam proses penyelesaiaannya tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini panitia menyampaikan ucapan terima kasih dan memberikan penghargaan setinggi-tingginya, kepada : 1. Rektor Universitas Madura Pamekasan, Drs.Abdul Roziq, MH, yang telah memberikan
dukungan dan memfasilitasi kegiatan ini. 2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Madura Pamekasan, Dra. Sri
Harini, MM, atas segala support dan motivasi dalam kegiatan ini. 3. Pembicara tamu, Prof. Dr. Mega Teguh Budiarto, M.Pd dan Dr. H. Hobri, M.Pd 4. Bapak/Ibu/Mahasiswa seluruh panitia yang telah meluangkan waktu, tenaga, serta
pemikiran demi kesuksesan acara ini. 5. Bapak/Ibu seluruh dosen, guru dan pejabat instansi penyumbang artikel hasil penelitian
dan pemikiran ilmiahnya dalam kegiatan seminar nasional ini. Akhir kata, jika ada yang kurang berkenan selama penyelenggaraan kegiatan
seminar maupun dalam penerbitan buku prosiding ini mohon dimaafkan. Semoga apa yang telah kita lakukan ini bermanfaat bagi kemajuan kita di masa depan. Amin.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Pamekasan, Mei 2016 Ketua Panitia
Hasan Basri, M.Pd
v
DAFTAR ISI
Halaman Judul i Penilai Makalah iii Tim Editor iii Kata Pengantar iv Daftar Isi v
1. Peran Matematika dan Pembelajarannya dalam Mengembangkan Kearifan Budaya Lokal untuk Mendukung Pendidikan Karakter Bangsa Mega Teguh Budiarto ...........................................................................................
1
2. Lesson Study for Learning Community: Review Hasil Short Term on Lesson Study V di Jepang Hobri .....................................................................................................................
12
3. Membangun Kemampuan Berfikir Kritis Siswa Melalui Scientific Approach dalam Pembelajaran Matematika A Mujib MT ...........................................................................................................
22
4. Pengaruh Outdoor Learning Pelajaran Matematika Bab Geometri Terhadap Hasil Belajar Siswa Achmad Rofiudin & Anisa Fatwa Sari....................................................................
28
5. Pembelajaran Matematika Berbasis Discovery Learning Afif Alfa Robi ........................................................................................................
33
6. Peran Keterampilan Berpikir Kreatif Dalam Pemecahan Masalah Matematika Afifah Nur Aini .....................................................................................................
38
7. Profil Berpikir Kritis Siswa SMA dalam Memecahkan Masalah Trigonometri Ditinjau dari Kemampuan Matematika Tinggi Agus Subaidi .........................................................................................................
44
8. Pengaruh ICE BREAKING Terhadap Daya Serap Siswa Pada Pembelajaran Matematika Di SMA Taruna Surabaya Ahmad Irfan Alfaruqi & Agustin Ernawati........................................................
50
9. Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Pendekatan Saintifik Untuk Menumbuhkan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Akhmad Hasan Sani & Hobri ............................................................................
56
10. Mengembangkan Kemampuan Berfikir Kritis Siswa Melalui Pendekatan Constructive Controversy Alfia Nur Filah .....................................................................................................
62
11. Analisis Buku Matematika Kelas IX Kurikulum 2013 Berdasarkan Kesesuaiannya Dengan Materi Matematika Menurut Kriteria Bell Dan Pendekatan Saintifik Alfin Fajriatin .......................................................................................................
67
vi
12. Kajian Pendekatan Saintifik Untuk Meningkatkan Self-Confidence Siswa Pada Pembelajaran Matematika Andi Kriswanto .....................................................................................................
74
13. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Pendekatan Saintifik Model Problem Based Learning dan High Order Thinking Materi Barisan dan Deret SMK Kelas X Anggraeny Endah Cahyanti, Hobri, & Nanik ....................................................
79
14. Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Fungsi Kuadrat Pada Siswa Kelas XI SMKN I Sumenep Arini Rabbi Izzati, Gatot Muhstyo, & I Made Sulandra ...................................
85
15. Fungsi Kognitif Siswa SMP Dalam Menyelesaikan Soal Geometri Ditinjau Dari Gender Athar Zaif Zairozie ...............................................................................................
92
16. Penentuan Cara Hafalan Terbaik dalam Kitab Alfiyah Ibnu Malik dengan Menggunakan Metode Weighted Product Buhari, Tony Yulianto, & Kuzairi .....................................................................
100
17. Profil Berpikir Relasional Siswa SMA Dalam Pemecahan Masalah Matematika Ditinjau Dari Gaya Kognitif Field Independent Chairul Fajar Tafrilyanto ....................................................................................
105
18. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Pendekatan Saintifik Berbasis Potensi Keunggulan Lokal Kabupaten Banyuwangi Chrise Putrining Galih, Sunardi, & Muhtadi Irfan ..........................................
115
19. Koneksi Matematika dalam Pembelajaran Matematika di Sekolah Donny Youngki Rangkuti .....................................................................................
120
20. Meningkatkatkan Kemampuan Spasial Melalui Model Pembelajaran Project Based Learning (PJBL) Elly Anjarsari ........................................................................................................
126
21. Permainan Tradisional dalam Pembelajaran Matematika SD Sebagai Bentuk Interaksi Sosial Siswa Ema Surahmi ........................................................................................................
132
22. Peran Scaffolding dalam Pembelajaran Pemecahan Masalah Matematika Endah Indriyana ...................................................................................................
140
23. Pengaruh Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Saintifik Terhadap Peningkatan Pemahaman dan Berpikir Kreatif Serta Disposisi Matematika Siswa SMP Endang Poetri Astutik ..........................................................................................
147
vii
24. Potensi Model Pembelajaran Open-Ended Kolaboratif dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif pada Siswa Akademik Atas dan Bawah Eni Titikusumawati ..............................................................................................
153
25. Berpikir Kritis Siswa SMA dalam Menyelesaikan Pemecahan Masalah Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel Ditinjau dari Gaya Kognitif Field Dependent dan Field Independent Fais Satur Rohmah, Sunardi, & I Made Tirta ..................................................
160
26. Proses Berpikir Siswa dalam Aktivitas Koneksi Matematika Melalui Problem Solving Fatimatuzzuhro, Susanto, & Hobri ...................................................................
166
27. Scaffolding untuk Membantu Komunikasi Matematis Siswa Impulsif dalam Menyelesaikan Masalah Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel Feriyanto ...............................................................................................................
173
28. Proses Berpikir Mahasiswa Dalam Mengkonstruksi Bukti Pada Pembelajaran Geometri Ditinjau Dari Teori Van Hielle Fetty Nuritasari .....................................................................................................
180
29. Pengaruh Strategi Pembelajaran Matematika Lah Bako Terhadap Hasil Belajar Siswa Sebagai Bentuk Kearifan Budaya Lokal Kota Jember Fury Styo Siskawati ..............................................................................................
190
30. Profil Pemahaman Siswa Smp Kelas VII Terhadap Konsep Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel Ditinjau dari Kemampuan Matematika Galuh Tyasing Swastika .......................................................................................
197
31. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model kooperatif Tipe Jigsaw dengan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) untuk Mengembangkan Kreatifitas Siswa SMP/MTs Kelas VII pada pokok Bahasan Persamaan Linier Satu Variabel dan Aritmetika Sosial Hanifatul Atiqah ...................................................................................................
201
32. Profil Pemahaman Siswa SMP Berkemampuan Matematika Tinggi Terhadap Konsep Perbandingan Harfin Lanya ........................................................................................................
208
33. Potensi Pemanfaatan Facebook sebagai Madia Pembelajaran untuk Mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Madura Hasan Basri & Ukhti Raudhatul Jannah ............................................................
212
34. Soal PISA Berbasis Android Mobile Learning Sebagai Media Melatih Kemampuan Literasi Matematika Hassan Asy Syaibani ............................................................................................
217
35. Efektifitas Matematika dalam Menafsirkan Al-Qur`an dalam Upaya Peningkatan Kompetensi Siswa antara Pemahaman Konsep Matematika dengan Nilai Akhlaqul Karimah Sebagai Generasi Bangsa Berkarakter Heryanto Cahyohadi .............................................................................................
225
viii
36. Problem Based Learning Ditinjau dari Teori Belajar Kontekstual Yang Relevan Hessy Susanti ........................................................................................................
231
37. Profil Calon Guru Berdasarkan Indikator SEARS MT Ichwan Handi Pramana ......................................................................................
238
38. Pemanfaatan Program Aplikasi Statistical Package For The Social Sciences (SPSS) Sebagai Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Statistika Matematika II Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika IKIP PGRI Madiun Ika Krisdiana ........................................................................................................
243
39. Pengaruh Mind Map terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Matematika Imam Muhtadi Azhil & Moch. Lutfianto ...........................................................
247
40. Pengembangan Paket Soal Model PISA Konten Change And Relationship Untuk Mengukur Kemampuan Penalaran dan Komunikasi Matematis Siswa Inge Wiliandani Setya Putri & Hobri .................................................................
252
41. Profil Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Geometri Melalui Proses Pemecahan Masalah Joni Susanto ..........................................................................................................
259
42. Hasil Analisis Kesulitan Siswa Dalam Pemecahan Masalah Matematika Dengan Pendekatan Saintific Pada Materi Peluang (The Result Analysis Of Student Difficulities In Math Problem Solving In The Matter Opportunities) Komarudin A., Susanto, & Nanik Yulianti .........................................................
262
43. Berpikir Lateral Pada Matematika Labibah Nilna Faizah ...........................................................................................
269
44. Pengembangan Paket Soal Berdasarkan TIMSS 2015 Mathematics Framework Untuk Mengukur Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP Kelas VIII Lukman Jakfar Shodiq, Dafik, & I Made Tirta .................................................
273
45. Analisis Kesesuaian Karakteristik Indikator 5m (Mengamati, Menanya, Menggali Informasi, Menalar, dan Menyajikan) Pada Buku Matematika K13 Kelas VII M Qoyum Zuhriawan, Sunardi, & I Made Tirta ...............................................
279
46. Implementasi Model Pencapaian Konsep Pada Pembelajaran Matematika M. Imamuddin ......................................................................................................
284
47. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Berfikir Tingkat Tinggi Moh. Abdul Qohar ................................................................................................
292
ix
48. Profil Berpikir Siswa Sekolah Menengah Kejuruan dalam Memecahkan Masalah Matematika Ditinjau dari Gender Moh. Zayyadi & Wildan Heri Maulana ..............................................................
297
49. Proses Berpikir Koneksi Matematis Materi Persamaan Garis Lurus Siswa Kelas VIII Mohamad Irfan Fauzy .........................................................................................
301
50. Kendali Optimal Pemanenan Pada Model Prey Predator dengan Adanya Makanan Alternatif dan Fungsi Holling TIPE III Mohammad Rifa’i .................................................................................................
309
51. Pengaruh Pemberian Teka-Teki Matematika Terhadap Minat Belajar dan Hasil Belajar Siswa Mohammad Yusuf Efendi & Kurnia Noviartati .................................................
313
52. Keterkaitan Frekuensi Waktu Olahraga dengan Kemampuan Berhitung Siswa Muhammad Adi Priyanto & Moch. Lutfianto .....................................................
320
53. Profil Berpikir Statistis Siswa SMP Ditinjau dari Gaya Kognitif Muhammad Jamaluddin ......................................................................................
327
54. Analisis Koneksi Matematis Siswa SMA dalam Memahami Masalah Matematika (Kasus Siswa Berkemampuan Tinggi) Muhammad Romli ................................................................................................
334
55. Kemampuan Berfikir Kritis Siswa dalam Pembelajaran Matematika Ditinjau dari Gaya Belajar Nafisatur Rohmah ................................................................................................
341
56. Pembelajaran Menggunakan Model LC 5E-STAD dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fungsi Kuadrat dan Grafiknya Nahrowi .................................................................................................................
347
57. Mengenal Matematika dan Pembelajarannya dalam Perspektif Filsafat Ilmu Nila Herawati ........................................................................................................
352
58. Analisis Buku Matematika Kurikulum 2013 Berdasarkan Pendekatan Saintifik dan Domain Kognitif Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) Novem Khoirul Ambarwati, Hobri, & Muhtadi Irvan ......................................
358
59. Proses Berpikir Lateral Siswa dalam Memecahkan Masalah Matematika Berdasarkan Gaya Kognitif dan Gender Novita Eka Muliawati ...........................................................................................
366
60. Lesson Study dalam Pembelajaran Matematika pada Pokok Bahasan Prisma dan Limas Tegak Di SMP Negeri 3 Pamekasan Nur Fitriyah Indraswari .......................................................................................
374
x
61. Kajian Logika Matematika dalam Al-Qur’an Nurul Imamah Ah ................................................................................................
380
62. Profil Kemampuan Berpikir Kreatif Mahasiswa dalam Mengkonstruksi Teorema pada Matematika Nuris Hisan Nazula ..............................................................................................
387
63. Penerapan Tahap Ikonik (Teori Bruner) Pada Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Bilangat Bulat Nurul Laily ............................................................................................................
390
64. Mengembangkan Kreativitas Siswa dalam Pembelajaran Matematika Melalui Aktivitas Pengajuan Masalah Oktaviyanto Catur Fajar Mulyono ......................................................................
395
65. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar Siswa Orthio Rizki Pratama & Anisa Fatwa Sari .........................................................
399
66. Pembelajaran Matematika dalam Kelas Inklusi (Studi Pada SDN 1 Medana Kab. Lombok Utara) Parhaini Andriani .................................................................................................
403
67. Penggunaan Berbagai Jenis Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Media Pembelajaran Matematika R. A. Rica Wijayanti .............................................................................................
410
68. Pengembangan Soal Matematika Model TIMSS Tipe Short Answer Menggunakan Aplikasi Interaktif Berbasis Android Untuk Siswa Kelas VIII Rachma Windasari ...............................................................................................
415
69. Pengembangan Model Problem Creating Setting Peer Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Ratih Puspasari & Subanji ...................................................................................
421
70. Study Komparatif Antara Metode Cooperative Think Pair And Share Melalui Pendekatan Metakognitif dan Metode Improve Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pokok Bahasan Lingkaran Di SMPN 1 Pasrujambe Tahun Ajaran 2014-2015 Restin Suliani & Deka Anjariyah ........................................................................
431
71. Berpikir Logis dan Sikap Positif dalam Matematika Melalui Realistic Mathematics Education (RME) Risa Aries Diana MR ............................................................................................
438
72. Profil Pemahaman Siswa SMP dalam Menyelesaikan Masalah Bangun Ruang Sisi Datar Ditinjau Berdasarkan Gaya Kognitif Field Dependent Risang Narendra ...................................................................................................
443
xi
73. Level Berpikir Kritis Mahasiswa Calon Guru Matematika dalam Memecahkan Masalah Geometri Analitik Rohmah Indahwati ...............................................................................................
447
74. Berpikir Kritis Siswa SMP Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Berdasarkan Gender Roisatun Nisa’ ......................................................................................................
451
75. Profil Berpikir Visual Siswa SMP Laki-laki dalam Memecahkan Masalah Geometri Septi Dariyatul Aini ..............................................................................................
455
76. Pemahaman Siswa SMP dalam Memecahkan Masalah Aljabar Ditinjau dari Kecerdasan Spasial Setia Widia Rahayu ..............................................................................................
461
77. IbM Guru Sekolah Dasar di Kabupaten Bulungan “Workshop Media
Pembelajaran “Recycle Handmade” beserta Cara Membelajarkannya” Shinta Wulandari, Suciati , & Jero Budi Darmayasa .......................................
469
78. Integrasi Problem Based Learning (PBL) dalam Lesson Study For Learning Community Siska Ari Andini & Hobri...................................................................................
473
79. Representasi Siswa SMP dalam Memahami Masalah Volume Bangun Ruang Ditinjau dari Gaya Belajar Siswa Sri Hartatik ...........................................................................................................
477
80. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Program Linier Menggunakan Aplikasi Geogebra Sri Irawati & Sri Indriati Hasanah.......................................................................
485
81. Proses Berpikir Siswa Sma Perempuan dengan Gaya Kognitif Field Independent dalam Memecahkan Masalah Matematika Suesthi Rahayuningsih .........................................................................................
492
82. Pengembangan Soal Matematika Model PISA Konten SPACE AND SHAPE Untuk Mengukur Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Berdasarkan Analisis Model RASCH Suryo Purnomo, Dafik & Kusno ..........................................................................
499
83. Notice Guru Dalam Pembelajaran Terkait Upaya Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Syaifuddin .............................................................................................................
507
84. Pengaruh K-3D Terhadap Pemahaman Konsep Jarak Topik Geometri Kelas X Syaiful Bakhri & Mohammad Zahri ...................................................................
513
xii
85. Analisis Proses Berpikir Siswa Pada Materi Geometri Berdasarkan Teori Van Hiele Berbasis Scientific Approach Tirta Primasyah HPS, Susanto & Nanik Yulianti .................................................
520
86. Profil Kemampuan Literasi Matematika Siswa Melalui Soal Matematika Tipe PISA Titiek Indahwati ....................................................................................................
526
87. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis CONSTRUCTIVE CONTROVERSYAPPROACHES DAN CONFLICT RESOLUTION untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Titis Rini Chandrasari, Dafik & Muhtadi Irfan ....................................................
531.
88. Perbandingan Pemilihan Jenis Laptop Menggunakan Metode SAW Dan TOPSIS Tony Yulianto, Luthfi & Kuzairi ..........................................................................
537
89. Pengembangan Paket Tes Penalaran Proporsional Siswa SMP (Development of Mathematical Reasoning Test Package For Junior High School) Tri novita irawati Susanto & Muhtadi Irvan ........................................................
543
90. Menumbuhkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Kelas VIII SMP Melalui Lembar Kegiatan Siswa Dengan Pendekatan Saintifik Pokok Bahasan Teorema Pythagoras Uji Rosanti ............................................................................................................
550
91. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Scientific Approach Dengan discovery Learning Terintegrasi Hots Materi Pola Bilangan Kelas VII SMP Weindy Pramita Ariandari, Hobri & Dafik .........................................................
558
92. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Dengan Model Pendekatan Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Y. Danni Prihartanto ............................................................................................
564
93. Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah Yudy Tri Utami .....................................................................................................
570
132
Prosiding Semnasdik 2016 Prodi Pend. Matematika FKIP Universitas Madura
PERMAINAN TRADISIONAL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD SEBAGAI BENTUK INTERAKSI SOSIAL SISWA
Ema Surahmi
Universitas Madura Alamat : Jalan Raya Panglegur 3,5 KM Pamekasan
Email : [email protected]
Abstrak : Mata pelajaran matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan mulai pada jenjang pendidikan dasar untuk kemampuan berhitung. Dalam pembelajaran matematika, pengetahuan informal matematika dikembangkan menjadi konsep matematika melalui interaksi sosial. Salah satu metode pembelajaran dengan metode permainan yang fungsinya untuk memotivasi siswa dalam belajar khususnya untuk siswa SD, artinya bermain sambil belajar bukan belajar sambil bermain atau dengan membawa permainan tradisional dalam pembelajaran matematika. Komunikasi yang terbentuk dalam permainan tradisioanal merupakan salah satu karakteristik alami, dengan demikian permainan tradisional dapat digunakan dalam pembelajaran matematika sebagai bentuk interaksi sosial antar siswa. Sehingga diharapkan dalam proses pembelajaran matematika, selain transfer pengetahuan, kemmapuan interaksi siswapun dapat berkembang serta mempunyai pesan moral yang disampaikan melaui permainan tradisional.
Kata kunci: permainan tradisional, pembelajaran matematika SD, interaksi sosial
Pendahuluan Tujuan Matematika di Sekolah Dasar
adalah bukan hanya untuk memahami makna dan fakta maupun konsep yang terdapat dalam matematika, melainkan untuk mengembangkan sikap dan keterampilan yang sistematis, logis, kritis dengan penuh kecermatan dalam pencapaian pengetahuan. Pendidikan berkaitan erat dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan perkembangan manusia mulai perkembangan fisik, kesehatan, keterampilan, pikiran, perasaan, kemauan, sosial, sampai kepada perkembangan iman. Salah satu cara meningkatkan mutu pendidikan adalah dengan meningkatkan mutu pembelajaran terutama pembelajaran di sekolah dasar (SD), karena pada jenjang pendidikan tersebut peserta didik diajarkan tiga kemampuan dasar yaitu kemampuan membaca, menulis, dan berhitung. Pembelajaran Matematika merupakan suatu upaya untuk memfasilitasi, mendorong, dan mendukung siswa dalam belajar Matematika. Anak usia Sekolah Dasar sedang mengalami perkembangan pada pola pikirnya karena tahap berpikir mereka masih belum rasional terutama untuk anak atau siswa yang masih duduk di kelas rendah. Karena sifatnya yang abstrak oleh karena itu, wajar apabila matematika
tidak mudah dipahami kebanyakan siswa usia Sekolah Dasar.
Menurut Zulkardi (2002), masalah utama yang sering dihadapi dalam pembelajaran matematika di sekolah yaitu matematika dirasakan sulit oleh siswa karena banyak guru yang mengajarkan matematika dengan materi dan metode yang tidak menarik, seorang guru menerangkan dan menjelaskan saja, sementara siswa hanya mencatat. Untuk menyampaikan materi pada siswa SD diperlukan motode khusus dengan melihat perkembangannya pada masa bermain, bermain sambil belajar dengan tidak meninggalkan inti materi yang disampaikan berdasarkan pemahaman konsep dasar matematika penting diterapkan dalam Pendidikan Dasar sehingga diharapkan pada tingkat pendidikan selanjutnya siswa sudah mempunyai bekal informasi terkait konsep matematika dan lebih mudah mengaitkan informasi yang baru dengan skema yang dimiliki siswa. Menghadirkan pembelajaran matematika yang menarik dan menyenangkan bagi siswa jarang dilakukan oleh seorang guru matematika, cenderung dalam pembelajaran yang terjadi guru kurang melibatkan
133
Semnasdik 2016 Prodi Pend. Matematika FKIP Universitas Madura
keikutsertaan siswa, menjadikan pembelajaran yang ada bersifat monoton dan membosankan.
Menurut Teori Piaget, siswa SD merupakan tahapan usia operasional konkret yang memahami sesuatu dengan benda nyata, bukandengan embayangkan. Pembelajaran matematika dibuat menjadi riil, siswa tidak bisa membayangkan matematika yang pada dasarnya merupakan sesuatu yang abstrak. Sesuai dengan Teori Bruner harus menggunakan tiga tahap pembelajaran yaitu enactive (melibatkan aktivitas siswa), ikonic (menggunakan gambar-gambar), dan symbolic (menggunakan simbol-simbol berupa angka- angka dan tanda operasi bilangan).
Upaya yang dapat dilakukan guru dengan melihat pembelajaran matematika pada tingkat SD dengan metode permainan, permainan yang dapat digunakan guru adalah permainan tradisional. Permainan tradisional merupakan salah satu bentuk social interaction yang bersifat alami bagi pebelajar, khususnya pada tingkat pendidikan dasar Permainan (tradisional) secara alami sangat menuntut adanya interaksi, baik dalam satu tim maupun antar tim. Bentuk paling dasar dari komunikasi dalam permainan adalah kesepakatan sebagai salah satu bentuk dari interaksi sosial. Dalam makalah ini akan mengangkat peran permainan tradisional dalam pembelajaran matematika SD sebagai bentuk interaksi siswa, yang diharapkan guru dan orang tua memperkenalkan kembali bentuk-bentuk permainan tradisional yang selama ini sudah hampir hilang maupun belum dikenalkan kepada siswa.
Permainan Tradisional
Permainan tradisional adalah permainan yang dimainkan oleh anak-anak jaman dulu. Kebanyakan permainan ini dilakukan dengan cara kelompok. Kehidupan masyarakat di masa lalu yang bisa dibilang tidak mengenal dunia luar telah mengarahkan dan menuntun mereka pada kegiatan sosial dan kebersamaan yang tinggi, yang merupakan hasil pemikiran, kreativitas, prakarsa coba-
coba, termasuk hasil olah budi para pendahulu kita
Sayangnya perkembangan jaman teknologi yang semakin pesat membuat jenis permainan ini perlahan mulai menghilang. Pertanyaannya, kemanakah semua jenis permainan tradisional tersebut? Ketika anak - anak sekarang lebih memilih permainan modern melalui tayangan televisi, Handphone, dan IT (Technology Information) justru permainan tradisional dalam pembelajaran di sekolah maupun luar sekolah sebagai permainan anak, dewasa ini sudah tidak dikenal dan tidak diperkenalkan lagi oleh para guru maupun orangtua. Permainan tradisional yang ada di Indonesia cukup banyak, sehingga dalam penulisan artikel ini hanya mencakup beberapa jenis saja yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika, contoh : Congklak (Dakon), Galah Asin (Gobak Sodor), Kelerengan, Layangan, Engklek, Pletokan, Lompat Tali, Dam-Dam‟an dan Gasing
Pembelajarn Matematika SD
Tujuan umum dan khusus yang ada dikurikulum SD, merupakan pelajaran matematika disekolah, jelas memberikan gambaran belajar tidak hanya di bidang kognitif saja, tetapi meluas pada bidang psikomotor dan afektif. Pembelajaran matematika diarahkan untuk pembentukan kepribadian dan pembentukan kemampuan berpikir yang bersandar pada hakikat matematika. Hasil lain yang tidak dapat diabaikan adalah terbentuknya kepribadian yang baik dan kokoh. Dalam pembelajaran matematika, sesuai dengan Teori Bruner harus menggunakan tiga tahap pembelajaran yaitu: 1. Tahap Enaktif (Konkret)
Tahapan ini berkaitan dengan bagaimana seseorang melakukan sesuatu dan serangkaian tindakan dalam mencapai suatu hasil 2. Tahap Ekonik (Semi Konkret)
Berdasarkan pada pikiran internal (Dahar, 2011:78). Pada tahap ini menyatakan
134
Prosiding Semnasdik 2016 Prodi Pend. Matematika FKIP Universitas Madura
bahwa kegiatan anak-anak mulai menyangkut mental yang merupakan gambaran dari objek- objek, dimana seseorang memahami objek- objek melalui gambar-gambar atau visualisasi verbal. 3. Tahap Simbolik (Abstrak)
Berdasarkan pada sistem berpikir abstrak, arbitrer dan lebih fleksibel (Dahar, 2011:78). Dalam tahap ini anak memanipulasi symbol-simbol secara langsung dan tidak ada kaitannya dengan objek-objek.pada tahapan ini anak telah mencapai transisi dari tahap ekonik ke tahap simbolik yang diasarkan pada system berpikir abstrak dan lebih fleksibel. Pada tahapan ini dapat dikatakan bahwa seseorang telah mampu memiliki ide-ide atau gagasan- gagasan abstrak yang sangat dipengaruhi oleh kemampuannya dalam berbahasa logika.
Seperti yang diungkapkan pada teori Bruner, Dienes mengemukakan bahwa tiap- tiap konsep atau prinsip dalam matematika yang disajikan dalam bentuk yang konkret akan dapat dipahami dengan baik. Ini mengandung arti bahwa jika benda-benda atau objek-objek dalam bentuk permainan akan sangat berperan bila dimanipulasi dengan baik dalam pengajaran matematika.
Tahap belajar adalah interaksi yang direncanakan antara yang satu segmen struktur pengetahuan dan belajar aktif, yangdilakukan melalui media matematika yang didesain secara khusus. Menurut Dienes, permainan matematika sangat penting sebab operasi matematika dalam permainan tersebut menunjukkan aturan secara kongkret dan lebih membimbing dan menajamkan pengertian matematika pada anak didik.
Menurut Dienes konsep-konsep matematika akan berhasil jika dipelajari dalam tahap-tahap tertentu. Dienes membagi tahap- tahap belajar menjadi 6 tahap, yaitu: 1. Permainan Bebas (Free Play) Permainan bebas merupakan tahap belajar konsep yang aktifitasnya tidak berstruktur dan tidak diarahkan. Selama permainan pengetahuan anak muncul. 2. Permainan yang
Menggunakan Aturan (Games) Keteraturan ini mungkin terdapat dalam konsep tertentu tapi tidak terdapat dalam konsep yang lainnya. Anak yang telah memahami aturan-aturan tadi. Jelaslah, dengan melalui permainan siswa diajak untuk mulai mengenal dan memikirkan bagaimana struktur matematika 3. Permainan Kesamaan Sifat (Searching for communalities) Dalam mencari kesamaan sifat siswa mulai diarahkan dalam kegiatan menemukan sifat-sifat kesamaan dalam permainan yang sedang diikuti. 4 Permainan Representasi (Representation) Representasi adalah tahap pengambilan sifat dari beberapa situasi yang sejenis. Para siswa menentukan representasi dari konsep-konsep tertentu. Setelah mereka berhasil menyimpulkan kesamaan sifat yang terdapat dalam situasi-situasi yang dihadapinya itu. Representasi yang diperoleh ini bersifat abstrak. 5. Permainan dengan Simbolisasi (Symbolization) Simbolisasi termasuk tahap belajar konsep yang membutuhkan kemampuan merumuskan representasi dari setiap konsep-konsep dengan menggunakan simbol matematika atau melalui perumusan verbal. Sebagai contoh, dari kegiatan mencari banyaknya diagonal dengan pendekatan induktif tersebut, kegiatan berikutnya menentukan rumus banyaknya diagonal pada layangan yang digeneralisasikan dari pola yang didapat anak. 6. Permainan dengan Formalisasi (Formalization) Formalisasi merupakan tahap belajar konsep yang terakhir. Dalam tahap ini siswa-siswa dituntut untuk mengurutkan sifat-sifat konsep dan kemudian merumuskan sifat-sifat baru konsep tersebut, sebagai contoh siswa yang telah mengenal dasar-dasar dalam struktur matematika seperti aksioma, harus mampu merumuskan.
Mempertegas teori Brunner dan Dienes, menurut Kline (Pitadjeng, 2006) belajar akan efektif jika dilakukan dalam suasana yang menyenangkan. Sedangkan menurut Pitadjeng (2006: 3) orang yang belajar akan merasa senang jika memahami apa yang dipelajari. Pendapat keduanya juga berlaku bagi siswa
135
Semnasdik 2016 Prodi Pend. Matematika FKIP Universitas Madura
Sekolah Dasar yang sedang belajar Matematika.
Interaksi Sosial
Menurut Vygotsky, setiap individu berkembang dalam konteks sosial. Semua perkembangan intelektual yang mencakup makna, ingatan, pikiran, persepsi, dan kesadaran bergerak dari wilayah interpersonal ke wilayah intrapersonal. Mekanisme yang mendasari kerja mental tingkat tinggi itu merupakan salinan dari interaksi sosial. Selain itu Vygotsky sangat menekankan pentingnya peranan lingkungan kebudayaan dan interaksi sosial dalam perkembangan sifat-sifat dan tipe- tipe manusia (Slavin, 2000:46).
Menurut Vygotsky siswa sebaiknya belajar melalui interaksi dengan orang dewasa dan teman sebaya yang lebih mampu. Interaksi sosial ini memacu terbentuknya ide baru dan memperkaya perkembangan intelektual siswa. Jadi, dapat berupa orang dewasa atau kawan sebaya. Penekanan belajar siswa secara aktif ini perlu dikembangkan.Kreativitas dan keaktifan siswa akan membantu mereka untuk berdiri sendiridalam kehidupan kognitif siswa sehingga belajar lebih diarahkan pada experimental learning yaitu merupakan adaptasi kemanusiaan berdasarkan pengalaman konkrit. Secara singkat bisa dikatakan bahwa suatu proses belajar akan menjadi lebih efektif dan efisien jika para pebelajar saling mengkomunikasikan ide melalui interaksi sosial.
Pembahasan Permainan Tradisional Dalam Pembelajaran Matematika dan Interaksi sosial
Bermain merupakan salah satu ciri anak usia SD yang dapat berinteraksi langsung denganlingkungan. Dengan mengintegraksikan permainan ke dalam proses pembelajaran, berarti turut mengkondisikan siswa belajar
sambil bermain sehingga siswa menjadi aktif dan senang dalam belajar (Somakim, 2008).
Mengenai permainan pada anak-anak tingkat SD, Fosnot & Maarten Dolk (2001) menyatakan bahwa children of all ages, across all cultures, love to play games. Board games, card games, and dice games provide rich contexts for mathematical learning. Games can also be made that will bring certain mathematical ideas to the surface for exploration. Anak-anak dari segala usia suka bermain game. Permainan papan, permainan kartu, dan permainan dadu menyediakan konteks yang kaya untuk belajar matematika. Games juga dapat dibuat untuk mengeksplor ide-ide matematika tertentu ke permukaan. Permainan tradisional berikut merupakan contoh permainan yang dapat digunakan pada pembelajaran matematika berbasis permainan
: 1. Congklak (Dakon)
Permainan congklak merupakan permainan yang dimainkan oleh dua orang. Alat yang digunakan terbuat dari kayu atau plastik. Pada kedua ujungnya terdapat lubang yang disebut induk. Diantara keduanya terdapat lubang yang lebih kecil dari induknya berdiameter kira-kira 5 cm. Setiap deret berjumlah 7 buah lubang. Pada setiap lubang kecil tersebut diisi dengan kerang atau biji- bijian sebanyak 7 buah. Cara bermainnya adalah dengan mengambil biji-bijian yang ada di lubang bagian sisi milik kita kemudian mengisi biji-bijian tersebut satu persatu ke lubang yang dilalui termasuk lubang induk milik kita (lubang induk sebelah kiri) kecuali lubang induk milik lawan, jika biji terakhir jatuh di lubang yang terdapat biji-bijian lain maka bijian tersebut diambil lagi untuk diteruskan mengisi lubang-lubang selanjutnya.
Begitu seterusnya sampai biji terakhir jatuh kelubang yang kosong.
136
Prosiding Semnasdik 2016 Prodi Pend. Matematika FKIP Universitas Madura
Gambar. 1(Permainan Dakon
Jika biji terakhir tadi jatuh pada lubang yang kosong maka giliran pemain lawan yang melakukan permainan. Permainan ini berakhir jika biji-bijian yang terdapat di lubang yang kecil telah habis dikumpulkan Pemenangnya adalah anak yang paling banyak mengumpulkan biji-bijian ke lubang induk miliknya.
Prinsip Matematika: - Permainan ini merupakan sarana untuk
mengatur strategi dan kecermatan. - Konsep Pembagian, yaitu dengan membgai
biji secara adil untuk setiap lubang kecil - Konsep berhitung dan penjumlahan
Prinsip Interaksi: Melatih konsentrasi, mendidik sifat sportifitas anak, melatih koordinasi 2 sisi tubuh.
2. Galah Asin (Gobak Sodor)
Galah Asin atau di daerah lain disebut Galasin atau Gobak Sodor adalah sebuah permainan grup yang terdiri dari dua grup, di mana masing-masing tim terdiri dari 3 - 5 orang. Inti permainannya adalah menghadang lawan agar tidak bisa lolos melewati garis ke baris terakhir secara bolak-balik. Permainan ini biasanya dimainkan di lapangan bulu tangkis dengan acuan garis garis yang ada atau bisa juga dengan menggunakan lapangan persegi dengan ukuran 9 x 4 m yang dibagi menjadi 6 bagian.
Gambar 2 (Gobak Sodor)
Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas vertikal (umumnya hanya satu orang), maka orang ini mempunyai akses untuk keseluruhan garis batas vertikal yang terletak di tengah lapangan.
Prinsip Matematika: - Konsep garis sejajar dan garis berpotongan - Konsep bangun datar dengan melihat
bidang persegi panjang pada arena bermain. Prinsip Interaksi: Kewaspadaan, sportivitas dan kerjasama
3. Kelereng
Permainan ini biasanya dimainkan di tanah. Dalam bermain, biasanya sejumlah kelereng akan diletakkan di dalam sebuah lingkaran yang sudah dibuat sebelumnya ketika pemain menentukan urutan permainan. Pemain yang dapat melemparkan kelereng dengan jarak paling dekat ke suatu lubang akan bermain paling awal.
Prinsip Matematika: - Konsep perbandingan( ketika perbedaan
jarak antar kelereng cukup jelas) - Konsep pengukuran (ketika perbedaan
jarak tidak begitu jelas) - Berpikir Logis (strategi-strategi untuk
memenangkan) - Konsep Berhitung
Gambar. 3 (Permainan Kelereng)
Prinsip Interaksi:
Kesenangan bermain bersama teman- temannya, mempunyai jiwa berkomepetisi (rasa untuk memenangkan dengan teknik yang digunakan), kemampuan sosial (bagaimana anak mampu menjalin pertemanan dengan kawan mainnya, hubungan pertemanan akan memberi kesempatan pada anak untuk mempelajari konteks sosial yang lebih luas, Jujur (Anak juga punya kesempatan
137
Semnasdik 2016 Prodi Pend. Matematika FKIP Universitas Madura
mengembangkan karakter dan kepribadian yang positif ketika bermain).
4. Layangan
Layang-layang atau layangan merupakan lembaran bahan tipis berkerangkay ang diterbangkan ke udara dan terhubungkan dengan tali atau benang ke daratan ataupengendali. Layang-layang yang memanfaatkan kekuatan hembusan angin sebagai alat pengangkatnya.Permainan ini bisa dilalukan sendiri atau bersama.
Prinsip Matematika: - Konsep bangun datar pada layang-layang - Sifat-sifat yang ada pada layang-layang - Konsep Luas layang-layang
Prinsip Interaksi: Kebersamaan
Gambar. 4 (Permainan layangan)
5. Engklek
Jenis permainan tradisional ini dilakukan di pelataran dengan menggambar kotak. Cara bermain engklek ; Para pemain harus melompat denga menggunakan satu kaki di setiap kotak-kotak yang telah digambarkan sebelumnya di tanah.Untuk dapat bermain, setiap anak harus mempunyai kereweng atau gacuk yang biasanya berupa pecahan genting, keramik lantai.
Gambar. 5 (Permainan Engklek)
Prinsip Matematika: - Konsep bangun ruang dengan melihat
kotak-kotak yang digambarkan merupakan kerangka kubus.
- Sifat-sifat kubus Prinsip Interaksi: Kebersamaan, kompetisi, sportif. Pletokan
Mainan ini seperti tembakan yang terbuat dari bambu dengan menggunakan bermacam- macam peluru. Ada yang menggunakan kertas koran basah yang dibuat menjadi bola-bola kecil, menggunakan buah liar berukuran kecil, dan daun.
Gambar. 6 (Permainan Pletokan)
Cara memainkannya dengan menembak, pertama peluru dimasukkan dengan batang penolak sampai ke ujung laras. Tembakan ini akan menimbulkan bunyi pletok dan peluru terlontar berdasarkan jarak jatuhnya peluru, yang menembakkan peluru lebih jauh pemain tersebutlah yang menang.
Prinsip Matematika: - Konsep perbandingan (menghitung
perbandingan jarak jatuhnya peluru). - Konsep Volume dengan melihat mainan
pletok dari potongan bambu (volume tabung)
- Sifat-sifat yang dimiliki tabung Prinsip Interaksi: Kebersamaan
6. Lompat Tali.
Permainan lompat tali adalah permainan yang menyerupai tali yang disusun dari karet gelang. Jika bermain secara berkelompok biasanya melibatkan minimal tiga anak, dua anak akan memegang ujung tali; satu dibagian kiri, satu lagi dibagian kanan, sementara anak yang lainnya mendapat giliran untuk melompati tali. Tali direntangkan dengan ketinggian bergradasi, dari paling rendah hingga paling tinggi. Yang pandai melompat tinggi,dialahyang keluar sebagai pemenang
138
Prosiding Semnasdik 2016 Prodi Pend. Matematika FKIP Universitas Madura
Gambar.7 (Permainan Lompat Tali)
Prinsip Matematika: - Konsep Perbandingan (Melompat dengan
lompatan paling tinggi yang menang ) - Konsep Berhitung matematis (Saat
melakukan lompatan, terkadang pemain perlu berhitung agar lompatannya sesuai dengan jumlah yang telah ditentukan dalam aturan permainan)
- Konsep pengambilan keputusan (Disaat berani melakukan tindakan melompat atau tidak)
Prinsip Interaksi: Kebersamaan (Kenyamanan bermain dengan bentuk kelompok), pemberani , sportif (siap menerima menang dan kalah), ketangkasan, ketepatan dan ketelitian (bagaimana ketika tali diayunkan, anak dapat melompat sedemikian rupa sehingga tidak sampai terjerat tali dengan berusaha mengikuti ritme ayunan)
7. Dam-Da’man
Permainan Dam-Dam adalah permainan ini cukup dilakukan oleh dua anak yang saling berhadap-hadapan. Setiap anak yang bermain, sebaiknya mencari tiga buah gacuk (alat bermain yang sama), misalnya kalau krikil, krikil semua. Tujuannya agar dalam permainan mudah membedakan gacuk sendiri dengan gacuk lawan. 1) jika gacuk sudah dipegang maka harus dijalankan/dipindah ke kotak lain, 2) tidak berlaku istilah “nas” (artinya maaf
keliru). 3) Setiap gacuk hanya boleh melangkah 1 kotak yang paling dekat. 4) pemain dikatakan menang jika tiga gacuk telah membentuk garis lurus (horisontal, vertikal, atau diagonal.
Gambar .9 (Permainan Dam-Dam’an) Prinsip Matematika:
- Konsep Garis(horisontal, vertikal, diagonal) - Strategi dan Pengambilan keputusan
(berpikir logis agar dapat membuat garis - Konsep Bangun datar dengan melihat
gambar yang digunakan dalam permainan - Konsep segitiga bisa dibuktikan dari
konsep persegi - Konsep menghitung luas bangun datar. Prinsip Interaksi : Sportif, Kejujuran, toleransi dan menghargai (memberikan kesempatan teman main untuk berpikir mengatur strategi).
8. Gasing
Gasing adalah mainan yang bisa berputar pada poros dan berkesetimbangan pada suatu titik. Sebagian besar gasing dibuat dari kayu, walaupun sering dibuat dari plastik, atau bahan-bahan lain. Kayu diukir dan dibentuk hingga menjadi bagian badan gasing. Cara memainkan dengan menarik tali yang melilit di gasing.
Gambar. 9 (Permainan Gasing)
Prinsip Matematika: Konsep pengukuran waktu Prinsip Interaksi : Sportif, Kebersamaan (kenyamanan dalam bermain yang berbentuk kelompok)
139
Semnasdik 2016 Prodi Pend. Matematika FKIP Universitas Madura
Simpulan dan Saran 1. Simpulan
Penggunaan permainan tradisional dalam pembelajaran matematika SD mengajarkan siswa melakukan penemuan kembali konsep matematika dari pengalaman yang dilaluinya, sehingga akan lebih melekat. Selain konsep matematika siswa mendapatkan pembelajaran bagaiman belajar berintraksi dengan teman-temaan sebaya atau dengan orang yang lebih dewasa karena mampu mengkomunikasikan dengan baik dari ide-ide yang dimilki. Sehingga diharapkan siswa dengan usia SD mampu mengembangkan kemampuan sosialnya.
2. Saran a. Pembelajaran yang menyertakan permainan
tradisional diharapkan dapat diterapkan
oleh guru dalam pembelajaran dengan kesesuaian materi, sebagai variasai pembelajaran yang dilakukan di kelas.
b. Permainan tradisional dalam pembelajaran , siswa diharapkan kreatif, imajinatif serta mengembangkan kemampuan berpikir logis matematis dengan menggunakan pengetahuan yang sudah dimiliki berdasarkan pengalaman diberikannya masalah-masalah dalam konteks yang disajikan serta mengimplementasikan pembelajaran yang melibatkan keterkaitan antara matematika dengan kehidupan siswa
Daftar Rujukan Slavin, R.E. 2000. Educational Psychology:
Theory and Practice. Sixth Edition. Boston: Allyn and Bacon
Fosnot, Catherine Twomey &Maarten Dolk.
2001. Young MATHEMATICIANS AT WORK, Constructing Number Sense, Addition, and Subtraction. United States of America: acid-free paper
Zulkardi. 2005. Pendidikan Matematika di
Indonesia : Beberapa Permasalahan dan Upaya Penyelesaiannya. Disampaikan pada Rapat Khusus Terbuka Senat Unsri
September 2005. Palembang : Percetakan Unsri
Pitadjeng, 2006, Pembelajaran mtematika yang Menyenangkan, Jakarta, Depdiknas
Somakim. 2008. Teori Belajar Dienes, Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar, Jakrta, Depdiknas
Somakim. 2008. Teori Belajar Dienes, Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar, Jakrta, Depdiknas
Endaswara, Suwardi.2010. Folklor Jawa Masam, Bentuk, dan Nilainya. Jakarta: Penaku
Dahar, R.W (2011), Teori-teori Belajar dan Pembelajaran , Jakarta, Erlangga