Prosiding - Departemen Manajemen Sumberdaya...

17

Transcript of Prosiding - Departemen Manajemen Sumberdaya...

Page 1: Prosiding - Departemen Manajemen Sumberdaya Perairanmsp.fpik.ipb.ac.id/download/publikasi/m_mukhlis... · Hasil studi memperlihatkan ... Meskipun demikian dugaan skenario variabilitas
Page 2: Prosiding - Departemen Manajemen Sumberdaya Perairanmsp.fpik.ipb.ac.id/download/publikasi/m_mukhlis... · Hasil studi memperlihatkan ... Meskipun demikian dugaan skenario variabilitas

Prosiding Seminar Nasional I~an VI & Kongres Masyara~at IRtiologi Indonesia III

. Peranan iktiologi dalam mengantisipasi dan meminimalkan kepunahan keanekaragaman jenis ikan

akibat perubahan iklim global dan faktor destruktif

Penyunting:

Charles P.H. Simanjuntak Ahmad Zahid M. F. Rahardjo

Renny K. Hadiaty Krismono Haryono

Agus H. Tjakrawidjaja

MASYARAKAT IKTIOLOGI INDONESIA

Bekerjasama dengan

PUSAT PENELITIAN BIOLOGI, LlPI

BALAI RISET PEMULIHAN SUMBER DAYA IKAN, BADAN LlTBANG KP

BALAI RISET PERI KANAN BUDI DAYAAIR TAWAR, BADAN LlTBANG KP

Page 3: Prosiding - Departemen Manajemen Sumberdaya Perairanmsp.fpik.ipb.ac.id/download/publikasi/m_mukhlis... · Hasil studi memperlihatkan ... Meskipun demikian dugaan skenario variabilitas

Prosiding Seminar Nasionailioan VI: 391-400

Dampak antropogenik dan perubahan iklim terhadap biodiversitas ikan perairan umum di Pulau Sumatera

Abstrak

Mohammad Mukhlis KamaI I,,,, Supriadi2, Aris Wibowo3

, Tendi Kuhaja3,

Risris Sudarisman3, Ana Rojayati3

IOepartemen Manajemen Sumber daya Perairan, FPIK·IPB 2Loka Kav,rasan Konservasi Perairan Nasional, Pekanbaru, Riau

3Direktorat Konservasi, Ditjen KP3K·KKP RI

Sehuah studi mengenai kondisi habitat dan jenis ikan perairan umum yang terancam punah dilaksanakan di tiga Provinsi di Pulau Sumatera yakni Jambi, Sumatera ScIatan, dan Sumatera Utara selama Juni-Oktober 2009. Salah satu tujuan utama studi adalah untuk mengeksplorasi mekanisme hubungan antara faktor antropogenik yang berpotensi menurunkan tingkat kenakaragaman hayati ikan perairan umum, dan kemungkinan kontribusi perubahan iklim dalam proses terse but. Studi dilakukan dengan metode survey yakni melakukan pengamatan dan pengukuran terhadap kondisi habitat khususnya di lokasi calon suaka atau suaka perikanan definitif. lnformasi peru bah an iklim berbasis kepada catatan curah hujan dan suhu selama 20 tahun terakhir. Hasil studi memperlihatkan bahwa ancaman biodiversitas ikan lebih besar diakibatkan oleh faktor antropogenik yakni tangkap lebih. polusi perairan, perubahan aliran, pengrusakan habitat, dan invasi spesies eksotik. Fluktuasi curah hujan dan suhu yang dikaitkan dengan kajian kepustakaan terhadap biologi dan tingkah laku ikan, sulit mendeteksi secara tepat menduga besaran kontribusi perubahan iklim global terhadap biodiversitas ikan. Meskipun demikian dugaan skenario variabilitas perubahan ketinggian air dan efek fisiologis peningkatan suhu dapat dibahas.

Kata kunci: biodiversitas ikan, faktor antropogenik, perairan umum Sumatera, perubahan iklim.

Pendahuluan

Keragaman jenis ikan air tawar di Indonesia dipereaya sangat tinggi meskipun belum diketahui

seeara pasti jumlah dari seluruh jenis yang ada. Infonnasi yang disampaikan beberapa peneliti eukup

beragam. Djajadiredja ef 01. (1977) menyebutkan ada sekilar 900 spesies, menempati habitat air tawar dan

estuari di Bagian Barat Indonesia dan Kalimantan; Kottelat ef al. (1993) meneatat tidak kurang dari 1500

jenis dari Indonesia Barat (tennasuk Kalimantan) dan Sulawesi; Suwelo (2004) memperkirakan ada sekitar

1000 jenis di seluruh Kepulauan Nusantara. Jumlahjenis yang tereatat di situs www.fishbase.orgada 1130

jenis ikan yang dikategorikan sebagai ikan asli (89,38%), endemik (89 jenis ~ 7,88%), introduksi (1,68%),

belum stabil (0,71 %), dan meragukan (4 jenis ~ 0,35%). Menurut Muehlisin dan Azizah (2009) jumlah ikan

air tawar yang tereatat saat ini diduga masih di bawah angka perkiraan karena masih banyaknya jenis yang

belum diteliti dan dideskripsikan.

Perairan umurn Pulau Sumatera mengandung keanekaragaman spesies ikan yang tinggi. Daerah

Aliran Sungai (DAS) Batanghari, Provinsi Jambi, tereatat memiliki 250 spesies ikan (Sjafei ef 01. , 1996),

bahkan menurut studi terkini ada 297 spesies yang 48 diantaranya adalah spesies baru (Hui & Kottelat,

2009). Di DAS Musi, Sumatera Selatan, tidak kurang dari 300 spesies ikan air tawar ditemukan (Husnah,

2007, unpublished). Danau Toba di Sumatera Ulara, dengan lua~ pennukaan 1.I ;1O km', kedalaman

maksimum 505 m, dan volume air 240 km' (www.wikipedia.org), adalah habital bagi beberapa jenis ikan

terutama yang dipereaya sebagai spesies endemik, misalnya ikan batak (Neolissochi/lis fhienemanni).

Dibandingkan dengan ekosistem laut dan daratan, ekosistem air tawar yang ada di biosfer bumi hanya

0,014% yang terdapat di danau (0,008%), tanah (0,005%), serta atmosfer, sungai, dan biota (0,001).

Tambahan 2,58% air tawar terdapat dalam bentuk es (1,97%) dan air tanah (0,61 %) (Carpenter ef 01., 1992),

yang hanya menyediakan 0,8% habitat dengan diversitas spesies 2,4. Kekayaan spesies relalif ekosislem air

391

Page 4: Prosiding - Departemen Manajemen Sumberdaya Perairanmsp.fpik.ipb.ac.id/download/publikasi/m_mukhlis... · Hasil studi memperlihatkan ... Meskipun demikian dugaan skenario variabilitas

Kamal et al- Dampab antropogenib dan perubahan il:?lim terhodop biodivenitas iRan

tawar adalah 3,0. Bandingkan dengan laut dan daratan yang 0,3 dan 2,7 (Me Allister ef ai., 1997). Oleh

sebab itu aneaman kepunahan yang dihadapi ikan air lawar lebib serius, men gin gat baik kuantitas maupun

lomlitas air lawar terus menuron akibat adanya pertambahan populasi manusia dan berbagai kegiatan yang

ditimbulkannya.

Isu perubahan iklim meDurut para peneliti menjadi menarik karen a sangat terkait dengan keberadaan

ikan dan produksi perikanan (Baran ef al., 2001; Allan a/ al., 2005; Dudgeon e/ al., 2006). Meskipun studi

khusus tenlang perubahan iklim dan efeknya terhadap produksi, adaplasi, dan resiliensi sumber daya ikan

belum dilakukan di Indonesia, hasil studi di Sungai Tonie Sap, DAS Mekong, Kamboja (Baran e/ al., 2001)

menunjukkan bahwa produksi tangkapan dan rekrutmen berkorelasi positif dengan peningkatan debit air.

Selanjutnya Kahl el al. (2008) membuktikan adanya korelasi positif antara peningkatan debit dan

ketinggian muka air dengan keberhasilan reproduksi dan rekrutmen ikan. Selain fluktuasi tinggi muka air,

perubaban iklim juga dieirikan dengan adanya peningkatan subu udara, yang secara fisik akan diikuti

dengan peningkatan subu air (Mohseni & Stefan, 1999), yang ban yak mempengaruhi proses fisiologis pada

ikan (Ficke el al., 2005).

Studi ini mencoba mengeksplorasi penyebab penurunan sumber daya ikan di perairan umum,

khususnya di Pulau Sumatera pada II lokasi pengamatan yang berlokasi di Provinsi Jambi, Sumatera

SeJalan, dan Sumatera Ulara. Faktor penyebab yang berpotensi menjadi penyebab penurunan sumber daya

perikanan perairan umum adalah kegialan dan inleraksi manusia di sekitar lokasi studio Adapun dampak

perubaban iklim yang dieksplorasi adalab fluktuasi eurab bujan dan lemperatur.

Baban dan metode

Penelitian dilakukan dengan metode survey selama Jun i sampai Oktober 2009 pada 11 lokasi

perairan tawar yang rnenjadi habitat ikan perairan umum, meliputi lubuk, danau, embung, dan rawa banjiran

yang merupakan bagian dari DAS Batanghari, DAS Musi, Danau Toba, dan DAS Asahan (Tabel I). Data

primer yang dikumpulkan pada setiap lokasi adalab kondisi fisik-kimia-biologi perairan yakni kedalaman,

kecerahan, warna, suhu air. arus, pH, oksigen terlarut, nitrat-fosfat, jenis ikan, tanaman air dan vegetasi

lainnya. Data primer lainnya adalah wawaneara yang mengarahkan kepada pelacakan informasi tentang

kondisi sumber daya ikan, tingkat pemanfaatan, dan pol a interaksi antara masyarakat dengan sumber daya

tersebut. Sebagai data penunjang, statistik perikanan perairan umum di ketiga provinsi untuk peri ode tahun

2003-2007 ditambah dengan kajian kepustakaan.

Dampak perubahan iklim terbadap biodiversitas ikan dikaji berdasarkan data curab bujan dan subu

udara selama 20 tabun terakhir (1990-2009). Dalam penelitian ini tidak memungkinkan untuk

mengbubungkan seeara langsung antara kedua faktor di atas dengan kekayaan jenis dan produksi

tangkapan. Sebagai alternatif, data yang diperoleh diskenariokan tentang beberapa kemungkinan ,

pengaruhnya terhadap biodiversitas yang dianalogikan dengan basil-hasil studi sebelumnya.

Hasil dan pembabasan

Sumber daya ikan

Data basil tangkapan ikan menurut jenis di setiap provinsi selama lima tahun (2003-2007) disajikan

pada Gambar I, 2, dan 3. Produksi perikanan perairan urn urn daratan Provinsi Sumatera Selatan paling

10

Page 5: Prosiding - Departemen Manajemen Sumberdaya Perairanmsp.fpik.ipb.ac.id/download/publikasi/m_mukhlis... · Hasil studi memperlihatkan ... Meskipun demikian dugaan skenario variabilitas

Pro~iding Seminar NasionallRan VI

Daftar lsi

Endemism and conservation of the native freshwater fish fauna of Sulawesi, Indonesia Lynne R. Parenti

Dampak perubahan iklim terhadap sumber daya ikan perairan tawar M.F. Rahardjo

Distribusi spasial dan temporal kelimpahan juvenil ikan di wilayah timur Teluk Jakarta, DKI Jakarta Adriani Sri Nastiti, Achmad Fitriyanto

Komposisi hasil tangkapan nelayan pada musim timur di Teluk Jakarta Adriani Sri Nastiti, Hendra Saepulloh, Astri Suryandari

Pertumbuhan ikan wader pari (Rasbora lateristriata) pada masa pemijahan di Sungai Ngra ncah, Kabupaten Kulon Prago Agus Arifin Sentosa, Djumanto

Potensi sumber daya ikan di perairan Situ Panjalu, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat Andri Warsa, Kunta Pumomo

Kelayakan habitat untuk penebaran ikan patin (Pangasius djambal) di Da nau Teluk, Jambi Andri Warsa, Adriani Sri Nastiti

Gambaran darah sebagai indikator kesehatan pada ikan air tawar Angela Mariana Lusiastuti, Estj Handayani Hardi

Kajian beban pencemaran dan kapasitas asim ilasi terhadap kandungan logam berat Pb dan Zn pada daging ikan mas dan nila di perairan Waduk Cirala, Jawa Baral Ani Widiyati, Estu Nugroho, Kusdiarti

Kebiasaan makanan ikan bel ida (Chi/ala lopis Bleeker 1851) di daerah aliran Sungai Kampar, Provinsi Riau Arif Wibowo, Ridwan Affandi, Siti Rahmah

Kond isi terumbu buatan di perairan Pulau Pramuka dan Pulan Semak Dann, Kepnlauan Seribn Baiq Ida Purnawati, Sri Turni Hartati

Peran masyarakat Desa Bangkau dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya perikanan Bayu Vita Indah Yanti, Baden Muchararn

Keragaman ikan di Sn ngai Cebong dan Sumitro, kawasan karst Menoreh Betty Millyanawati

Fluktuasi kandungan hara nitrogen pada lingkungan budi daya ikan di perairan Waduk Cirata Chairulwan Urnar

Slruktur komunitas dan produksi tangkapan ikan di Danau Sembuluh, Kalimantan Tengah Chairulwan Urnar, Endi Setiadi Kartamihardja

Analisis rungsi produksi terhadap produksi hasil tangkapan pllrse seine cakalang di perairan utara Aceh Chali/uddin

1-10

II-IS

17-29

31-40

41-49

SI-S7

S9-64

6S-69

71-78

79-89

91-96

97-103

IOS-114

IIS-120

121-127

129-1 34

xv

Page 6: Prosiding - Departemen Manajemen Sumberdaya Perairanmsp.fpik.ipb.ac.id/download/publikasi/m_mukhlis... · Hasil studi memperlihatkan ... Meskipun demikian dugaan skenario variabilitas

Prosiding Seminar Nasionallban VI

Keragaman ikan di Gua Ngingrong, kawasan karst Gunung Sewu, Yogyakarta Chomsun Hadi Kurniawan, Norul H., Trijoko, Ratih A.

Prospek budi daya ikan gabus (Cha11na slriala Bloch) di Sumatera Selatan Deisi Heptarina, Zafril Imran Azwar

Uji efektifitas sediaan produk vaksin hydro vac® terhadap pengulangan aplikasi rendaman Desy Sugiani, Oman Komarudin

Keanekaragaman jenis ikan di Waduk Ir. H. Djuanda Didik Wahju Hendro Tjahjo, Sri Endah Purnamaninglyas

Respon biologis ikan hias endemik dan asli Indonesia terhadap perubahan keasaman dan suhu air Djamhuriyah S. Said, Triyanto, Novi Mayasari

Pol a reproduksi ikan hias pelangi mungil dwarf rainbow fish Meiallotaenia praecox pada suhu perairan bervariasi Djamhuriyah S. Said, Novi Mayasari

Keragaman ikan di Gua Gremeng dan G ua Gilap, Ponjong, Gunungkidul Edi Dwi Almaja

Ikan komet (Carassius auralus auralus) sebagai ikan model dalam rekayasa genetik Eni Kusrini , Muhammad Yamin, Wartono Hadie

Aspek biologi dan reproduksi ikan cupang alam (Bella belliea) dan potensi budi dayanya Eni Kusrini, Sudarto, Ruby Vidia Kusumah

Pengaruh toksisitas pestisida DMA-6 (2,4 d-dimetil aminal terhadap kelangsungan hidup benih ikan mas Erwin Noryan

Identifikasi sistem perikanan tuna longline di PPS Cilacap Jawa Tengah Fauziyah, O. Sibagariang, F. Agustriani

Anatomi dan sistem rangka ikan nilem seruni, mangut, dan nilem gunung (Osleochilus spp.) Fery Irawan, Dian Bhagawati, Sug iharto

Komposisi jenis, distribusi dan kelimpahan ikan karang di perairan terumbu karang Mentawai Frensly D. Hukom

Pengaruh suhu angkut terhadap kelangsungan hid up benih ikan sidat (Anguilla hieolor) Gema Wahyudewantoro, Haryono, Jojo Subagja

Perubahan persepsi masyarakat Indralaya terhadap belut (Mo11oplerus alhus) Hanifa Marisa

Kelimpahan dan habitat benih ikan sidat di muara Sungai Cimandiri Pelabuhan Ratu ­Sukabumi Haryono, Jojo Subagja, Gema Wahyudewantoro

Kelangsungan hidup dan perilaku benih sidat (Anguilla hieolor) pada awal pemelibaraan dongan salinitas berbeda Haryono, Jojo Subagja, Gema Wahyudewantoro

xvi

135-141

143-150

151-159

161-167

169-177

179-187

189-190

191-195

197-200

201 -209

2 11 -216

2 17-224

225-237

239-245

247-250

251-259

261 -266

Page 7: Prosiding - Departemen Manajemen Sumberdaya Perairanmsp.fpik.ipb.ac.id/download/publikasi/m_mukhlis... · Hasil studi memperlihatkan ... Meskipun demikian dugaan skenario variabilitas

Prosiding Seminar NasionallRan VI

Keragaman ikan di kawasa n karst Menoreh Heri Siswanto, Andreas S.B, Merry Belinda A.P

Prevalensi tumor padat pada ikan ketang-ketang (Sca/opflagus argus) di muara Sungai Bungin, Sumatera Selatan Husnah

Pengaruh padat tebar pada budidaya ikan mas dengan sistim akuaponik Imam Taufik

Pertumbuhan, sebaran ukura n panjang, dan kematangan gonad ikan ekor kun ing (Coesio clI/ling) di perairan Kepulauan Seribu Ina Juanita Indarsyah, Sri Turni Hartati , Indar Sri Wahyuni

Pemanfaatan bahan nabati terfermentasi sebagai bahan baku pakan ikan Irma Melati, Zafril Imran Azwar, Mulyasari

Analisis keragaman genetik lima populasi nila hitam dan tiga populasi nila merah (Oreocflromis sp.) dengan analisa sidik ragam random amplified polymorphism DNA (RAP D) Iskandariah, lrill Iriana Kusmini , Otong Zenal Arifin, Rudhy Gustiano

Perbaikan teknologi produksi melalui pematangan gonad inkubasi telur dan penyediaan calon induk betina ikan nilem (Osleoc/Zilus hasse/til) sebagai komoditas air tawar masa depan Jojo Subagja

Kandungan nikel dan kromium pada ikan buttini (G/ossogobius matallellsis) di Danau Matano Sulawesi Selatan Kamaluddin Kamal, Chairulwan Umar

Fluktuasi musiman ikan hasil tangkapan sero di estuarin Teluk Lampung Karsono Wagiyo, Tri Wahyu Budiarti

Sidat, ikan ekonomis penting yang perlu dikonservasi: suatu review Krismono, Mujiyanto

Status sumber daya ikan di Waduk Malahayu, Jawa Tengah Kunto Purnomo

Implikasi manajemen konservasi dalam pengembangan budi daya spesies ikan endemik Lies Ernmawati Hadie, Wartono Hadie, Anang Hari Kristanto

Kondisi kualitas air pada penerapan budi day a ikan mas (Cyprinus carpio) sistem akuponik Lies Setijaningsih

Identifikasi bakteri pada pendederan ikan botia ukuran ekspor (1,0-2,5 em) Li li Sholichah, Nina MeDisza, Darti Salyani

Kondisi perikanan perairan situ dan studi empat situ di wilayah Bogor Lukman

Kondisi perikanan Danau Limboto dan potensi ikan payangka (Ophieleofris aporos) Lukman

Dampak antropogenik dan perubahan iklim terhadap biodiversitas ikan perairan umum di Pulau Sumatera Mohammad Mukhlis Kamal , Supriadi, Aris Wibowo, Tendi Kuhaja, Risris Sudarisman, Ana Rojayati

267-2 73

275-279

28 1-29 1

293-298

299-305

307-314

3 15-322

323-327

329-338

339-343

345-350

351-357

359-363

365-370

37 1-379

38 1-389

39 1-400

xvii

Page 8: Prosiding - Departemen Manajemen Sumberdaya Perairanmsp.fpik.ipb.ac.id/download/publikasi/m_mukhlis... · Hasil studi memperlihatkan ... Meskipun demikian dugaan skenario variabilitas

Prosiding Seminar NasionallRan VI

Distribusi ikan di Waduk Ir. H. Djuanda Masayu Rahmia Anwar Putri . Sri Endah Purnamaningtyas

Keragaman genetik ikan nilem (Osteochilus sp.) budi daya berdasarkan penanda ral/dom amplified polymorphism DNA Muh. Nadjmi Abulias, Dian Bhagawati

Kelimpahan ikan yang tertangkap dengan jaring pantai di perairan Teluk Ambon Dalam OTS Ongkers

Komposisi, biomassa, keanekaragaman ikan dan kualitas air di perairan estuari Karawang Prihatiningsih, Karsono Wagiyo

Penemuan ikan air tawar Indonesia jenis baru koleksi Museum Zoologicum Bogoriense (MZB) periode tahun 1998-2009 Renny K. Hadiaty

Performansi sintasan dan derajat tetas telur ikan buntal air tawar (Tetrao(/oll plIiemballgellsis) melalui perJakuan propilaksis yang berbeda Rina Himawati, I Wayan Subamia, Nina Meilisza, Sulasy Rohmy

Adaptasi larva ikan botia (Chromobotia macracaJlthus) hasil tangkapan dari a lam Siti Subandiyah, Nina Meilisza, Rina Himawati, Sulasy Rohmy, Darti Satyani

Pentingnya memahami pengetahuan biosistematik dalam upaya konservasi sumber daya ikan Soetikno Wirjoatroodjo, Dedi Soedharma

Fauna ikan di Situ Cileunca, Jawa Barat Sri Endah Purnarnaningtyas

Struktur komunitas ikan dan kesehatan terumbu karang di beberapa wilayah perairan gugusan Pulau Pari Sri Turni Hartati, Isa Nagib Edrus

Karakteristik habitat, kebiasaan makan, dan sistem konservasi ikan bad a Rasbora argyrotaenia di Danau Maninjau Sulastri, D.l. Harfoto, Ivana Yuniarti, Syahroma H. Nasution

Identifikasi ikan sumpit dari perairan Pangkalan Susu, Sumatera Utara Sulasy Rohmy, Asep Permana, Melta Rini Fahmi

Jenis-jenis ikan yang didaratkan di pangkalan pendaratan ikan (PPI) Lekok Desa Jatirejo Kecamatan Lekok Kabupaten Pasuruan Jawa Timur Suwaibatullslamiyah, Diana Arfiati, Herwati Umi Subarijanti

Kajian tingkat eksploitasi ikan bonti-bonti (ParatheriJla striata) endemik di Danau Towuti Syahroma Husni Nasution

Efikasi vaksin KV3 (kovax) untuk pengendalian penyakit koi herpesvirus (KHV) pada ikan mas (CypriJlus carpio) Taukhid, Ayi Santika, Ciptoroso, Asep Suhendra, Zakki Zainun, Jaelani, Dery D.

Keanekaragaman ikan famili Siluridae dan Bagridae di Danau Sip in Ja mbi berdasarkan karakter morfologi Tedjo Sukmono, Wah ida

xviii

401-407

409-413

415-425

427-437

439-451

453-458

459-463

465-467

469-473

475-486

487-497

499-505

507-516

517-528

529-543

545-550

Page 9: Prosiding - Departemen Manajemen Sumberdaya Perairanmsp.fpik.ipb.ac.id/download/publikasi/m_mukhlis... · Hasil studi memperlihatkan ... Meskipun demikian dugaan skenario variabilitas

Prosiding Seminar Nasionallban VI

Isolasi koi herpesvirus (KHV) dari beberapa organ target dengan menggunakan ku ltur sel KT-2 Tuti Sumiati, Agus Sunarto

Produksi lan'a dari t iga jenis ikan rainbow (red, bosemani, melanotaenia) Tutik Kadarini, Wahyu Kurniawan, Lili Sholichah, Gigih SW

Hubungan panjang bobot dan faktor kond isi ikan banyar (RflstreJ/iger kfll1f1gurtfl) yang didaratkan di Rcmbang, Jawa Tengah Urni Chodriyah

Arah pemuliabiakan ikan pada era pemanasan global Wartono Hadie

Pertumbuhan benih ikan tawes (Puntius gonionatlls) dengan pernberian jenis pakan berbeda Yohanna R. Widyastuti , Tri Hutarni

Pengarub padat tebar benib ikan nila BEST terhadap hara nitrogen dan fosfor pada media perneliharaan Yosmaniar

Keragarnan ikan di Gua Semuluh kawasan karst Gunung Kidul Daerah Istimewa Yogyakarta Yunriska Rona

Pengaruh vitamin E dalam ransum terhadap perkembangan gonad ikan bias balashark (Baiallfhiocileillls melallopterus) Zafril Irnran Azwar, Agus Priyadi, I Wayan Subamia

551-557

559-562

563-569

571 -580

581 -586

587-59 1

593-598

599-603

xix

Page 10: Prosiding - Departemen Manajemen Sumberdaya Perairanmsp.fpik.ipb.ac.id/download/publikasi/m_mukhlis... · Hasil studi memperlihatkan ... Meskipun demikian dugaan skenario variabilitas

c

t ;-

i ~ ""' -

Proslding Seminar Nasionalll?an VI: 391-400

tinggi dibandingkan dengan daerah lainnya karena luas perairan umum di provinsi terse but tertinggi.

Analisis terhadap hasil tangkapan per unit upaya (CPUE) rnenunjukkan bahwa produksi tangkapan sudah

melewati angka maksimum lestari yang disarankan, yang urnumnya terjadi antara tahun 2000-2002 (kondisi

tangkap lebih).

Tabel I. Lokasi pengamatan habitat dan sumber daya ikan perairan umum di Pulau Sumatera

Nama lokasi TiEe Perairan Letak administratif Keteran£:an Lubuk Hago Batang Bungo Desa Rantau Panjang, Kecamatan Dalam proses pengusulan

Jujuhan, Kabupaten Bungo, menjadi suaka perikanan oleh Provinsi lambi masyarakat setempat, sudah

memiliki Perdes Danau Embat Danau Embat Desa Danau Embat, Kecamatan Dalam proses pengusulan

Marosebo, Kabupaten Batanghari, menjadi suaka perikanan oleh Provinsi Jambi masyarakat setempat, sudah

memiliki Perdes Danau Mahligai Sungai Brambang, Desa Danau Lamo, Kecamatan Suaka peri kanan melalui SK

anak Sungai Muaro Sebo, Kabupaten Muaro Bupati Batang Hari No 362 Batanghari Jambi, Provinsi Jambi Tahun 1998

Danau Ulak Lia Danau Desa Ulak Lia:. Kecamatan Sekayu, Suka perikanan mela lui SK Kabupaten Musi Banyu Asin, Bupati Musi Banyuasin No. 24 Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2004

Beruge Sungai Musi Desa Beruge, Kecamatan Sabat Lokasi penangkapan ikan Toman. Kabupaten Musi Banyu terkenal di wilayah ini Asin

Muara Ra\vas Pertemuan Sungai Desa Terusan, Kecamatan Sanga Lokasi masih ditemukannya ikan Musi dan Sungai Desa, Kabupaten Musi Banyu ridik angus (Balantiocheilos Rawas Asin. Provinsi Sumatera Selatan melanopterus)

Sungai Anak Sungai Musi Desa Mega Mala, Kecamatan Lokasi lelang lebak lebung Bengkuangan bagian hilir Mariana, Kabupaten Banyu Asin,

Provinsi Sumatera Selatan Delta Upang Sungai Musi bagian Desa Upang Jaya II, Kecamatan Lokasipenangkapanikan

hi lir Makati Jaya, Kabupaten Banyu Asin, Provinsi Sumatera Selatan

Aek Sirambe Embung Desa Bonan Dolok II, Kecamatan Lokasi ikan batak Balige, Kabupaten Tapanuli, (NeoJissochilus thienemanni) Provinsi Sumatera Utara

Sungai Asahan Sungai Pintupohan, Kecamatan Outlet bendung Sigura-gum, Pintupohan, Kabupaten Toba lokasi penangkapan ikan batak Samosir, Provinsi Sumatera Utara

Sinongnong Anak Aek Silang Desa Sinongnong Julu, Kecamatan Kolam penampungan ikan batak Julu Bakti Raja, Kabupaten Humbang

Hasundutan

Berdasarkan Gambar 1-3, jen is yang paling banyak ditangkap selarna kurun waktu tersebut adalah

ikan-ikan sungai sepeni jelawat (Leptobarbus hoevem), lampam (Barbonymus schwanenfeldii), jambal

(Pangasius djal1lbaf), dan belida (Chitala lopis). Ikan-ikan yang hidup di perairan yang berawa-rawa dan

rawa banj iran yang banyak ditangkap adalah ikan gabus (Channa striata), sepat siam (Trichogasper

pectorolis), tambakan (Helostol1la tel1lminckii), dan lele (Clarias spp.). Di perairan Sumatera Utara, hasil

tangkapan ikan introduks i ikan nila (Oreochrol1lis niloticus) dan mujair (0. mossambicus) cukup tinggi.

Foktor onlropogenik pen)'ebab penurunan biodiversitos ikon

Berdasarkan hasil pengamatan lapangan, ada 15 faktor yang diduga rnenyebabkan kondisi tangkap

lebih atau dengan kata la in te lah terjadi penurunan biodiversitas ikan di sungai dan danau yang ada di Pulau

Sumatera (T abel 2). Ke-15 faktor tersebut menurut Dudgeon et al. (2006) dapat dik lasifIkasikan ke dalam 5

393

Page 11: Prosiding - Departemen Manajemen Sumberdaya Perairanmsp.fpik.ipb.ac.id/download/publikasi/m_mukhlis... · Hasil studi memperlihatkan ... Meskipun demikian dugaan skenario variabilitas

Kamal et al - Dampab antropogenib dan perubahan iblim terhadap biodiversftas iRan

faktor. yaitu: tangkap lebih. polusi perairan. modifikasi aliran. pengrusakan atau degradasi habitat. dan

invasi spesies asing.

a. Tangkap lebih

Berdasarkan statistik perikanan. upaya tangkap telah melewati tingkat maksimum lestari sejak tahun

2000. Meskipun data yang lebih akurat masih dibutuhkan. tetapi informasi biologis menunjukkan adanya

penurunan hasil dan ukuran tangkap. Hal ini terutama berlaku untuk ikan-ikan ekonomis penting untuk

konsumsi yang berukuran besar dan ikan hias. Contoh kelompok pertama adalah ikan bel ida (Chi/ala lopis).

patin (Pangasius djambal). semah (Tor spp.). ikan batak (Nelissochilus thiennemani). tapah (Wallago leen).

dan kerandang (Channa pleurophthalmlls). Adapun kelompok kedua adalah arwana (Scleropages

Jormosus). botia (Chromobotia macracanthus). dan ridik angus (Balantiocheilos melanopterus).

16000 1 14000

" o

"'" 11

Jenis ikan

Gambar I. Jenis dan jumlah produksi tangkapan 12 jenis ikan dan (rata-rata ± standar deviasi) di 12 kabupaten dan kota Provinsi Sumatera Selatan selama tahun 2003-2007.

00,---------------------------------, 80

70

" g60

Jenis ikan

Gambar 2. Jenis dan jumlah produksi tangkapan 16 jenis ikan dalam satuan ton (rata-rata ± standar deviasi) di 10 kabupaten dan kota Provinsi Jambi selama tahun 2003-2007

39~

Page 12: Prosiding - Departemen Manajemen Sumberdaya Perairanmsp.fpik.ipb.ac.id/download/publikasi/m_mukhlis... · Hasil studi memperlihatkan ... Meskipun demikian dugaan skenario variabilitas

Prosiding Seminar Nosionalll:?an VI: 391-400

T T

C 250 0 <::. c: 200 '" "-

'" -'" 0> c: 150 ~ 'in -'" ::l 100 " e

.iJ fu f;:' $

"" ;::r, t :'''-

,.; ~ : """, ~

" '!l; . [L .

50 ~

0 ~ ! ~ ~ 'i ,J;, J, . J, ~

f, ~ ,

-L , ,

~e\1>.P\<: .. ~1>~i.$~'i>~":A$\\'>~~'b~'01>'c;,,~'i> ~":\~\1>~~'b<:- ~\b1>\ ~~\¢-(b-~ C;,e~

Jenis ikan

Gambar 3. Jenis dan jumlah produksi langkapan 13 jenis ikan danjenis lainnya (rala-rala ± slandar devias i) di 19 kabupalen dan kota Provinsi Sumatera Utara selama lahun 2003-2007.

Menurul Allan e/ al. (2005), pasca berkurangnya alau hilangnya ikan-ikan berukuran besar,

berikutnya akan menggeser targel penangkapan kepada jenis yang berukuran kecil yang bertrofik level

lebih rendah. Untuk meningkalkan hasil , nelayan menurunkan ukuran mata jaring sehingga ancaman

terhadap penurunan biodivers itas ikan semakin tinggi.

b. Polus; perairan

Adanya masukan bahan organik di perairan umurn yang berasal dari aktifitas manusia termasuk

rumah tangga, pertanian, dan perkebunan dapat menimbulkan eutrofikasi (peningkatan konsentrasi

substansi yang mengandung N dan P), penurunan kandungan oksigen teriarut, dan menurunkan nilai

eksotika perairan. Masukan deterjen ke perairan dapat meracuni kehidupan organisme karena zat ini dapat

mengikis lapisan mucous ekslemal yang menghasilkan lendir pada ikan yang berfungsi sebagai proteksi

terhadap bakleri dan parasit, serta dapat menimbulkan kerusakan pada insang. Sebagian besar ikan akan

mati j ika konsentrasi delergen di perairan melebihi 15 ppm. Sementara pada konsentrasi 5 ppm akan

membunuh te lur-Ielur ikan. Jika deterjen mengandung surfaktan, substansi ini dapat menghambat

kemampuan reproduksi ikan. Adapun kandungan phosphate pada detergen akan memicu pertumbuhan alga

yang dapat mengurangi oksigen di perairan yang pada gi lirannya dapat mengganggu kehidupan ikan.

Adapun pestis ida, herbisida dan insektisida adalah subslansi atau ,campuran dari zat baik secara biologis

maupun kimia yang bersifat toksik yang digunakan manusia untuk mengontrol hama, tanam3n yang tidak

dinginkan, dan serangga. Keliganya bersifat toksik terhadap organism akuatik. Adapun penyubur atau

pupuk yang digunakan untuk merangsang pertumbuhan pada penggunaan yang tidak terkontrol akan

memasuki perairan melalui surface run offdan menimbulkan eutroflleasi (www.lenntech .com).

Potensi masukan zat merkuri dari kegiatan penambangan emas illegal di DAS Batanghari sangat

berbahaya bagi hewan akuatik. Merkuri merupakan logam yang bersifat karsinogenik yang dapat

395

Page 13: Prosiding - Departemen Manajemen Sumberdaya Perairanmsp.fpik.ipb.ac.id/download/publikasi/m_mukhlis... · Hasil studi memperlihatkan ... Meskipun demikian dugaan skenario variabilitas

Kamal et al- DampaR antropogenil> dan perubahan il>lim terhadap biodive"~01 iRan

terakumulasi dalam organ tubuh ikan melalui rantai makanan maupun respirasi. Logam berat tidak hanya

membahayakan ikan, namun melalui rantai makanan dapat membahayakan manusia (Sorensen, 1991).

Tabel2. Faktor penyebab penurunan biodiversitas ikan perairan umum di Pulau Sumatera

FaJ...1or LH DE DM DUL B MR SB UJII AS P B ~n~ebab Tangkap lebih 1,2 I Polusi perairan

3.4 5 3,4,6 3,4,6 3,4 3,4 3,4

3,4,6 3,4 3 ,6

Modifikasi 7 8 9 7,9 3 9 7

aliran Degradasi

10, 1 10,

habitat 10, 11 11 ,12

10,1 10, 11 , I, 10,11 , II , 10, 11 ,12, 10,1

10,11 1,13 13 12 12, 13 I

12 13

Invasi spes ies 14,15 14,15

14,1 14,15 IS IS 14 asing 5

Keterangan: I. Peningkatan intensitas penangkapan, penggunaan alat langkap tidak selekt if. LH : Lubuk Hago 2. Panen massal pada musim kemarau (air surut) 3. Limbah organik (MCK, rumah tangga). 4. Limbah pertanian (pestis ida, insektisida dan penyubur tanarnan). 5. Potensi masukan lagam bera! mercury dan kegiatan penambangan emas liar

OE : Danau Embat

OM :Danau Mahligai

OUL : Danau Ulak Lia 6. Limbah non--organik terutama plastik B : Beruge 7. Pengambilan pasir dan balu dari sungai 8. Tata letak keramba (pengaruhnya terhadap arus dan sedimentasi). 9. Gangguan terhadap sistem DAS

MR : Muara Rawas

SB : Sungai Bengkuangan

10. Pembangunan waduk UJ II : Upang Jaya II

11. Deforestasi sempadan sungai/pinggiran danau AS : Aek Sirambc 12. Erosi dan sed imentasi 13. Pcnggunaan alat tangkap destruktif(electrofishing) 14. Gulma air

p : Pintupohan

B : Bal..1iraja

15. Introduksi ikan

c. Madifikasi aliran

Perubahan aliran pada sungai menimbulkan respon adaptasi yang bervariasi pada ikan (Murchie el

01., 2008). Adanya pembangunan bendungan di daerah hulu DAS Musi, menyebabkan pola aliran berubah

dari sistem mengalir menjadi tergenang. sementara di daerah hilir bendungan volume sungai yang

sebelumnya berfluktuasi sesuai musim menjadi lebih stabil, sehingga menghambat proses reproduksi ikan­

ikan rawa banjiran yang menjadikan genangan air pada saat musim banjir sebagai daerah tempat memijah

dan daerah asuhan (Graham & Harris, 2005), dan menghambat proses rekrutmen (Kahl el 01., 2008). Hasil

wawancara dengan masyarakat di Desa Beruge menyebutkan bahwa sejak pembangunan bendungan lima

tahun lalu, para nelayan di desa tersebut merasakan penurunan hasil tangkapan yang signifikan terutama

ikan bel ida (c. lapis), tapah (w. leen), dan batia (c. macracanthus).

d. Pengrusakan atau degradasi habitat

Penambangan baik pasir, batu, maupun emas, dapat mengakibatkan pendalaman di satu sisi dan

pendangkalan di sisi yang lain, sehingga menimbulkan sedimentasi dan perubahan pola arus. Hal ini

diperparah dengan adanya deforestasi sepanjang sempadan sungai yang semakin meningkatkan sedimentasi

ke alur sungai. Peningkatan sedimentasi alur yang menghubungkan danau dengan sungai utama dapat

menjadi penghambat pergerakan ikan dari dan ke luar dan au. Selain merubah pola arus mikro. kegiatan ini

berpotensi akan mengurangi ketersediaan makanan bagi ikan~ikan yang beradaptasi dengan perairan berarus

dan mencari makanan berupa makroavertebrata yang menempel pada substrat berbatll. Penangkapan ikan

396

Page 14: Prosiding - Departemen Manajemen Sumberdaya Perairanmsp.fpik.ipb.ac.id/download/publikasi/m_mukhlis... · Hasil studi memperlihatkan ... Meskipun demikian dugaan skenario variabilitas

Prosiding Seminar Nasional IRan VI: 391-400

dengan eara merusak sepem menggunakan setrum dan racun san gal membahayakan kehidupan akualik.

Setrum dan polassium dapat membunuh semua ikan, lentiasuk larva sehingga mengancam keleslarian ikan.

e. lnvasi spesies asing

Masuknya spesies yang tidak diinginkan dalam suatu ekosislem merupakan penyebab menurunnya

biodiversitas dan perubahan fungsi ekosistem (Kolar & Lodge, 2002). Hal ini dapal teljadi secara sengaja

maupun tidak. Secara sengaja adalah karena diintroduksikan ke dalam perairan, sementara yang berikutnya

adalah bisa terjadi karena lepasnya ikan pelibaraan atau budidaya yang bukan merupakan spesies as Ii ke

perairan. Kegiatan introduksi sering dilakukan lanpa mempertimbangkan aspek hubungan ekologis seperti

relung (niche) dan persaingan di mana ikan yang diintroduksikan umumnya lebih memiliki daya tahan dan

daya adaptasi yang lebih baik terhadap lingkungan dan dapal memanfaatkan speklrum makanan yang lebih

luas (dapat memakan segala yang lersedia di alam). Hal ini dapal berakibat terdesaknya spesies asli di

perairan. Contoh yang paling sering ditemukan adalah introduksi ikan nila (Oreochromis mossambicus) dan

patin siam (Pangasills hypophlhalmlls) yang sempat dijadikan sebagai agenda restoking oleh dinas

perikanan daerah.

Flukluasi curah hujan dan dinamika perubahan debit serlo ketinggian air

Variasi curah hujan di Sumalera Selatan dalam waktu 20 lahun lerakhir memperlihalkan flukluasi

anlara 50-150 mm dalam skala lima tahunan (Gambar 4). Sebagai negara tropis, Indonesia memiliki iklim

lipe A Am yang dicirikan oleh bulan musim kering yang lebib sedikil diikuli bulan-bulan dengan musim

basah yang lebih banyak. Sumalera lermasuk daerah dengan curah hujan antara 2000-3000 mrn/lahun.

Berdasarkan data iklim selama 31 lahun (Aldrian dalam Kadarsah, 2007), musim hujan di Indonesia

umumnya terjadi antara bulan Desember -lanuari, sedangkan musim kemarau terjadi aotara Juni - Agustus.

Bulan-bulan lainnya merupakan musim peralihan dari basah ke kering dan sebaliknya. Pola regular seperti

ini mengalami perubahan karena adanya el-Nino yang saat ini frekuensinya sudah mulai bergeser dari 10-15

tahun sekali menjadi ~-4 tahun sekali. Kejadian EI-Nino: 1977178; 82/83; 1987; 1991192; 1993/94; 1997/98

yang dilandai adanya banjir dan kekeringan yang ekstrim.

Perubahan dalam curah hujan dapat menggangu kestabilan siklus hidrologi yang berpengauh

lerhadap waktu dan lamanya banjir. Perubahan ini bagi ikan tidak hanya sebagai perubahan linggi muka air,

namun juga berimplikasi terhadap waktu untuk melakukan ruaya pemijahan, ketersediaan makanan, dan

pembesaran bagi anak-anaknya. Untuk spesies yang beradaptasi dengan ekosislem rawa banjiran, kestabilan

siklus hidrologi akan memberikan keuntungan yakni menyediakan habital dan waktu yang cukup untuk

menjamin terjadinya reproduksi dan rekruilmen. Namun jika banjir yang terjadi adalah ekstrim dan waktu

yang lebih cepat, dapat dipastikan proses lersebul akan meng~kibalkan kegagalan rekrulmen yang berakibat

kepada penurunan kelimpahan dan slok ikan-ikan lersebul. Sebaliknya kekeringan yang ekslrim akan

memaparkan habi tat pada kekeringan dengan durasi lebih lama, sehingga mengakibalkan mundurnya

bahkan gagalnya pemijahan ikan serta penurunan ketersediaan makanan bagi anak-anak ikan. Kekeringan

juga sangat berhubungan dengan perubahan kualitas air, di mana pada saal kering konsentrasi polutan akan

lebib linggi, sehingga dapal mngganggu baik kesehatan lingkungan perairan maupun kehidupan ikan.

397

Page 15: Prosiding - Departemen Manajemen Sumberdaya Perairanmsp.fpik.ipb.ac.id/download/publikasi/m_mukhlis... · Hasil studi memperlihatkan ... Meskipun demikian dugaan skenario variabilitas

Kamal et al- DampaR antropogeniR dan perubahan iRlim terhadap bl~ive"it'" iloan

350 ~-----------------------------------------.

300

~ 250 E E ~

200

150

100

50

-0- 1990-1994 -0- 1995-1999 -a- 2000-2004 -B- 2005-2009 -- 1990-2009

Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

Bulan (1990-2009)

Gambar 4. Variasi curah hujan bulanan di Sumatera Selatan periode 1978-2006 (Sumber: Stasiun Klimatologi Kenten, Palembang)

Penjelasan antara f1uktuasi curah hujan dengan perubahan biodiversitas ikan seperti dijelaskan di

atas masih bersifat spekulatif karena belum didukung oleh data-data penelitian. Namun hasil penelitian

sebelumnya di negara lain bahwa pendeteksi perubahan iklim adalah adanya f1uktuasi curah hujan yang

berpengaruh terhadap siklus hidrologis dan menentukan keberadan dan kelimpahan spesies ikan-ikan .ir

tawar (Allan el al., 2005; BaraJ) el al., 2001; Carpenter el al., 1999).

Dampak peningkalan slIhll lerhadap ikan-ikan Irapis

Berdasarkan catatan kantor meteorologi Kenten, Musi Banyuasin, suhu udara selama 20 tahun

terakhir mengalami f1uktuasi dari tahun ke tahun (Gambar 5). Ada kecenderungan bahwa suhu udara pada

periode 10 tahun pertama lebih rendah darip.da 10 t.hun berikutnya, meskipun ada peningkatan suhu yang

ekstrim pada tahun 1997 dan 1998 karen. adanya kebakaran hutan yang hebat di banyak titik di Pulau

Sumatera. Meskipun tidak tersedia data suhu perairan dalam periode yang sarna, namun dengan

menggunakan model Mohseni & Stef~n. (1999) bahwa perairan trapis dengan suhu perairan >20·C

te'rmasuk ke dalam range IV yakni peningkatan suhu perairan linear dengan peningkatan suhu udara. Oleh

sebab itu, fluktua si suhu udara diasumsikan diikuti dengan fluk1uasi suhu perairan.

398

Page 16: Prosiding - Departemen Manajemen Sumberdaya Perairanmsp.fpik.ipb.ac.id/download/publikasi/m_mukhlis... · Hasil studi memperlihatkan ... Meskipun demikian dugaan skenario variabilitas

Prosiding Seminar Nasionallhan VI: 391-400

G 'L-~

'" "0 ::l ::l

.<:: ::l

(/)

28.2

28.0

27.8

27.6

27.4

27.2

27.0

26.8

26.6

26A

26.2

1 1 26.0 -'-,-~~----;;-~~'i'-~~~~~~~~~~~~~,--J

~~~~~~~~~~~-~~~~~~~~~ ~~~~~~'~~~~~~~~~f~~~~

Tahun Gambar 5. Fluktuasi suhu udara (rataan dan standar deviasi) di lokasi studi dalam 20 tahun.

Ikan tropis telah berevolusi untuk dapat hidup beradaptasi dalam lingkungan akuatik yang suhunya

sudah mendekati ambang atas, sehingga diduga peningkatan suhu perairan akibat perubahan iklim akan

berakibat negatif bagi ikan-ikan di daerah tersebut (Ficke et al., 2005). Peningkatan suhu sebesar 1-2°e

dapat berdampak subletal terhadap reproduksi dan rekrutmen ikan perairan umum. Seperti sudah diketahui,

hampir semua ikan perairan umum di wilayah tropis melakukan pemijahan karena rangsangan peningkatan

kedalaman perairan begi~J memasuki musim hujan. Oleh sebab itu pengaruh peningkatan suhu dan

perubahan faktor hidrologis menjadi faktor penentu. Jika peningkatan muka air tersebut masih terlalu

dangkal untuk telur dan larva ikan dapat berkembang, akibatnya stadia paling awal dari ikan tersebut akan

terekspos pada temperature yang lebih tinggi sehingga mengalami desikasi dan mati. Sebaliknya jika

aimya terlalu dalam, maka telur-telur tersebut akan terendam lebih lama dan lebib dalam sehingga suhunya

terlalu dingin untuk sintasan telur dan larva. Kegagalan dalam rekrutmen merupakan ancaman yang paling

serius bagi populasi ikan. Akan tetapi, respon organism akuatik termasuk ikan terhadap suhu berbeda-beda

antara satu spesies dengan lainnya. Oleh sebab itll, terlalu sulit untuk dapat menghubungkan antara data di

atas dengan respon yang diberikan baik oleh individu maupun populasi ikan.

Simpulan

Penurunan biodiversitas ikan di perairan umum di Pulau Sumatera lebih jelas dideteksi dari

pengaruh kegiatan manusia (faktor antropogenik). Untuk dapat mengetahui secara akurat peran perubahan

iklim (menurut data curah hujan dan suhu) terhadap biodiversitas ikan air tawar perlu dilakukan penelitian

yang lebib komprehensif dengan dukungan data berkala aktifitas dan hasil perikanan perairan umum

daratan dalam kurun waktu yang panjang.

Senarai pustaka

Allan, D. J., Abel R., Hogan Z., Revenga c., Taylor B. W., Welcomme R. L. & Winnemiler K. 2005. Overfishing of inland waters. BioScience, 55(12): 1041-1051

399

Page 17: Prosiding - Departemen Manajemen Sumberdaya Perairanmsp.fpik.ipb.ac.id/download/publikasi/m_mukhlis... · Hasil studi memperlihatkan ... Meskipun demikian dugaan skenario variabilitas

Kamal et al- DampaR antr~pogeniR dan perubahan iRlim terhadap biodivenitas iRan

Baran, E., van Zalinge N. & Bun N. P. 2001. Floods, floodplains and fish production in the Mekong Basin: present and past trends. p. 920-932 in Ahyaudin Ali et 01. (Eds.) Proceedings oj the Second Asian Wetlands Symposium, 27-30 August 2001, Penang. Malaysia. Penerbit Universiti Sains Malaysia, Pulau Pinang, Malaysia. 1116 pp.

Carpenter, S. R., Fisher S. G., Grimm N. B. & Kitchell 1. F. 1992. Global change and freshwater ecosystems. Annual Review oj Ecological System (23): 119-139.

DKP Provinsi lambi. 2003-2007. Statistik Perikanan: Seksi Perairan Umum.

DKP Provinsi Sumatera Se1atan. 2005-2007. Statisik Perikanan: Seksi Perairan Umum.

DKP Provinsi Sumatera Utara. 2003-2007. Statist ik Perikanan: Seksi Perairan Umum.

Dudgeon, D., Arhington A. H., Gessner M. 0., Kawabata Z., Knowler D. J., Leveque C., Naiman R. 1., Prieur-Richard A., Soto D., Stiassny M. S. J. & Sullivan C. A. 2006. Freshwater biodiversity: importance, threats, status, and conservation challenge. Biological Review 81: 163-182.

Ficke, A. A., Myrick C. A. & Hansen L. 1. 2005. Potential impact of global climate change on freshwater fi sheries. WWF, Switzerland, USA, Canada.

Graham, R. & Harris 1. H. 2005. Floodplain inundation and fish-dynamic in the Murray-Darling Basin. current concept andJuture research: a scoping study. CRC for freshwater ecology. 52 p.

Hui, T. H. & Kottelat M. 2009. The fishes of Batanghari drainage, Sumatera, with six new species description. Ichthyol. Explor. Freshwater, 20 (1): 13-69.

Kadarsah. 2007. Rata-rata curah hujan bulanan Indonesia (1961-1993). Meteorologi dan Sains Atmosfer.

Kahl, U., HUlsmann S., Radke R. J. & Benndorf J. 2008. The impact of water level fluctuations on the year class strength of roach: Implications for fish stock management. Limnologica 38: 258-268.

Kolar, C. S. and Lodge D. M. 2002. Ecological predictions and risk assessments for alien species. Science 298: 1233-1236.

Kottelat M., Whitten A. 1., Kartikasari S. N. & Wirjoatrnodjo S. 1993. Freshwater fishes oj Western Indonesia and Sulawesi. Periplus Edition Ltd. Hong Kong, pp: 221.

McAllister, D. E., Hamilton A. L. and Harvey B. 1997. Global freshwater biodivers ity: striving for the integrity of freshwater ecosystems. Sea Wind-Bulletin oj Ocean Voice International I I (3): 1-140.

Mohseni, O. & Stefan -H. G. 1999. Stream temperature/air temperature relationship: a physical interpretation. Journal oj Hydrology, 218: 128-141.

Muchlisin, Z. A. & Azizah M. N. S. 2009. Diversity and distribution of freshwater fi shes in Aceh Water, Northern Sumatera, Indonesia. Indonesian Journal oJZoological Research 5 (2): 62-79.

Murchie, K. J, Hair K. P. E., Pullen C. E, Redpath T. D., Stephens H. R. & Cookea 1. 2008. Fish response to modified flow regimes in regulated rivers: research methods, effects and opportunities_ River. Res. Applic. 24: 197-217

Sjafei, D. S., Sumantadinata K., Hartoto D. I., Abdulmuluk B. 1995. Pengenalan jenis-jenis ikan perairan umum Jambi. Bagian I. Ikan-ikan sungai utama Batanghari, Jambi.

Syahbuddin, H. & T.N. Wihendar_ 2008. Anornali Curah Hujan Peri ode 2010-2040 di Indonesia. Balai Penelitian AgrokJimat dan Hidrologi.

Sorensen, E. M. B. 1991. Metalpoisoning infish CRC Press Inc. USA.

www.lennteh.comlaquatic/detergents.htrnl. Detergen occurring in freshwater (diunduh pada tanggal I Juni 2010).

400