Proses Terjadinya Pernapasan

10
Prose s Terjadinya Pernapasan Terbagi dalam 2 bagian yaitu inspirasi (menarik napas) dan ekspirasi (hembuskan napas) . bernapas berarti melakukan inspirasi dan ekspirasi secara bergantian, teratur dan terus- menerus. Bernapas merupakan gerak reflex yang terjadi pada otot- otot pernapasan. Reflex bernafas ini diatur oleh pusat pernapasan yang terletak didalam sumsum penyambung (medulla oblongata). Oleh karena seseorang dapat menahan, memperlambat, atau mempercepat napasnya, ini berarti bahwa reflex bernapas juga dibawah pengaruh korteks serebri. Pusat pernapasan sangat peka terhadap terhadap kelebihan kadar CO 2 dalam darah dan kekurangan dalam darah. Ibspirasi terjadi bila muskus diagfragma telah mendapat rangsangan dari nervus frenikus lau mengerut datar.

description

Proses Terjadinya Pernapasan

Transcript of Proses Terjadinya Pernapasan

Page 1: Proses Terjadinya Pernapasan

Prose s Terjadinya Pernapasan

Terbagi dalam 2 bagian yaitu inspirasi (menarik napas) dan ekspirasi (hembuskan

napas) . bernapas berarti melakukan inspirasi dan ekspirasi secara bergantian, teratur dan terus-

menerus. Bernapas merupakan gerak reflex yang terjadi pada otot-otot pernapasan. Reflex

bernafas ini diatur oleh pusat pernapasan yang terletak didalam sumsum penyambung (medulla

oblongata). Oleh karena seseorang dapat menahan, memperlambat, atau mempercepat napasnya,

ini berarti bahwa reflex bernapas juga dibawah pengaruh korteks serebri. Pusat pernapasan

sangat peka terhadap terhadap kelebihan kadar CO2 dalam darah dan kekurangan dalam darah.

Ibspirasi terjadi bila muskus diagfragma telah mendapat rangsangan dari nervus frenikus lau

mengerut datar.

Muskulus interkostalis yang letaknya miring, setelah mendapat rangsangan kemudian

mengerut dan tulang iga (kosta) menjadi datar. Dengan demikian jarak antara sternum (tulang

dada) dan vertebrata semakin luas dan melebar. Rongga dada membesar maka pleura akan

tertarik, yang menarik paru-paru sehingga tekanan udara didalamnya berkurang dan masuklah

udara dari luar.

Page 2: Proses Terjadinya Pernapasan

Ekspirasi, pada suatu saat otot-otot akan kendor lagi(diagfragma akan menjadi cekung,

muskulus interkostalis miring lagi) dan dengan rongga dada menjadi kecil kembali, maka udara

didorong keluar. Jadi proses respirasi atau pernapasan ini terjadi karena adanya perbedaan antara

rongga pleura dan paru-paru.

Pernapasan dada. Pada waktu seseorang bernapas, rangka dada membesarbergerak,

pernapasan ini dinamakan pernapasan dada. Ini terdapat pada rangka dada yang lunak, yaitu pada

orang-orang muda dan pada perempuan.

Pernapasan perut. Jika pada waktu bernapas diagfragma turun-naik, maka ini dinamkan

pernapasan perut. Kebanyakan pada orangtua, karena tulang rawannya tidak begitu lembek dan

bingkas lagi yang disebabkan oleh banyak zat kapur mengendap didalamnya dan ini banyak

ditemukan pada pria.

Fisiologi Penapasan

Oksigen didalam tubuh dapat diatur menurut keperluan. Manusia sangat membutuhkan oksigen

dalam hidupnya, kalau tidak mendapatkan oksigen selama 4 menit akan mengakibatkan

kerusakan pada otak yang tak dapat diperbaiki dan bisa menimbulkan kematian. Kalau

penyediaan oksigen berkurang akan menimbulkan kacau pikiran dan anoksia serebralis, misalnya

orang bekerja pada ruangan yang sempit, tertutup, ruang kapal, ketel uap, dan lain-lain. Bila

oksigen tidak mencukupi maka warna darah merahnya hilang berganti kebiru-biruan misalnya

yang terjadi pada bibir, telinga, lengan, dan kaki (disebut sianosis)

Pernapasan paru

Pernapasan paru merupakan pertukaran oksigen dan karbon dioksida yang terjadi pada paru-

paru. Pernapasan melalui paru-paru atau pernapasan eksterna, oksigen diambil melalui mulut dan

hidung pada waktu bernapas yang oksigen masuk melalui trakea sampai alveoli berhubungan

dengan darah dalam kapiler pulmonary. Alveoli memisahkan oksigen dari darah, oksigen

menembus membrane, diambil oleh sel darah merah dibawa kejantung dan dari jantung

dipompakan keseluruh tubuh.

Page 3: Proses Terjadinya Pernapasan

Didalam paru-paru karbon dioksida merupakan hasil buangan yang menembus mambran alveoli.

Dari kapiler darah dikeluarkan melalui pipa bronkus berakjir sampai pada mulut dan hidung.

Empat proses yang berhubungan dengan pernapasan pulmuner :

1. Ventilasi pulmoner, gerakan pernapasan yang menukar udara dalam alveoli dengan udara

luar

2. Arus darah melalui paru-paru, darah mengandung oksigen masuk ke seluruh tubuh,

karbon dioksida dari seluruh tubuh masuk ke paru-paru

3. Distribusi arus udara dan arus darah sedemikian rupa dengan jumlah yang tepat yang bisa

dicapai untuk semua bagian

4. Difusi yang menembus membrane alveoli dan kapiler karbon dioksida lebih mudah

berdifusi daripada oksigen.

Proses pertukaran oksigen dan karbon dioksida terjadi ketika konsentrasi dalam darah

mempengaruhi dan merangsang pusat pernapasan terdapat dalam otak untuk memperbesar

kecepatan dalam pernapasan sehingga terjadi pengambilan O2 dan pengeluaran CO2 lebih

banyak. Darah merah (hemoglobin) yang banyak mengandung oksigen dari seluruh tubuh masuk

kedalam jaringan yang akhirnya mencapai kapiler. Darah mengeluarkan oksigen kedalam

jaringan, mengambil karbon dioksida untuk dibawa ke paru-paru dan paru-paru terjadi

pernapasan eksterna.

Berdasarkan daya muat udara dalam paru-paru 4500-5000 ml (4,5-5 liter). Udara yang diproses

dalam paru-paru (inspirasi dan ekspirasi) hanya 10%, ±500 ml disebut juga udara pasang surut

(tidal air) yaitu dihirup dan yang dihembuskan pada pernapasan biasa. Kecepatan pernapasan

pada wanita lebih tinggi daripada pria. Pernapasan secara normal, ekspirasi akan menyusul

inspirasi dan kemudian istirahat. Pada bayi ada kalanya terbalik, inspirasi-istirahat-ekspirasi,

disebut juga pernapasan terbalik.

Tekanan dalam system paru

a. Kurva tekanan nadi divertikel kanan

Page 4: Proses Terjadinya Pernapasan

Kurva dengan tekanan nadi dari ventrikel kanan dan arteri paru sangat berbeda dengan

tekanan aorta yang jauh lebih tinggi. Tekanan sistolik di ventrikel kanan pada orang

normal hnay rata-rata 25 mmHg yaitu 1/5 dari yang pada ventrikel kiri

b. Tekanan di arteri paru

Selama systole tekanan di arteri paru pada dasarnya sama dengan tekanan di ventrikel

kanan, akan tetapi setelah katup paru menutup pada akhir systole tekanan ventrikel

menurun seketika. Sedangkan tekanan arteri paru menurun secara lambat sewaktu darah

mengalir melalui kapiler paru.

c. Tekanan kapiler paru

Tekanan kapiler paru rata-rata 7 mmHg. Tekanan kapiler yang rendah berhubungan

dengan fungsi pertukaran cairan didalam kapiler

d. Tekanan atrium kiri dan vena paru

Tekanan rata-rata atrium kiri dan vena-vena paru utama rata-rata 2-5 mmHg yang tidak

dapat diukur secara langsung melainkan hanya dapat diperkirakan dengan mengukur

jepitan paru dengan memasukkan kateter malalui sisi kanan jantung. Ini dilakukan untuk

mempelajari perubahan tekanan di atrium kiri pada gagal jantung kongestif.

Volume darah di paru-paru

Volume darah di paru-paru kira-kira 450 ml, sekitar 9% dari volume darah total system sirkulasi

(70ml)O berada pada kapiler sedangkan sisanya dibagi sama rata antara arteri dan vena. Bila

sesorang menghembuskan udara dengan sangat kuat sehingga timbul tekanan tinggi di paru-paru

sebanyak 250 ml, darah dapat dikeluarkan dari sitem sirkulasi paru ke sirkulasi sitemik. Begitu

pula hilangnya darah dari sirkulasi sitemik karena peredaran dapat dikompensasi sebagian oleh

pergeseran darah secara otomatis dari paru-paru ke pembuluh darh.

Aliran darah melaui paru-paru

Aliran darah melaui paru-paru pada dasarnya sama dengan curah jantung karena itu factor yang

mengendalikan curah jantung terutama factor perifer. Pembuluh paru berfungsi sebagai tabung

Page 5: Proses Terjadinya Pernapasan

yang pasif dan mudah meregang membesar pada peningkatan tekanan dan mengecil pada

penurunan tekanan. Oksigen darah secara optimal perlu didistribusikan ke segmen-segmen paru

yang alveolinya teroksigenasi atau berproses dengan baik.

Bila konsentrasi oksigen di alveoli menurun dibawah normal, tekanan vaskuler meningkat. Pada

kadar oksigen yang sangat rendah akan meningkatkan kontriksi arteri kecil. Vasokonstriktor

disekresi oleh sel epitel sehingga alveolus akan mengalami hipoksia. Pengendalian saraf otonom

terhadap aliran darah di paru-paru mempunyai peran yang cukup besar dalam mengandalikan

darah paru. Perangsangan serat vagus ke paru=paru menyebabkan tekanan vaskuler sedikit

menurun dan perangsangan simpatis sedikit naik pada tahanan kedua, pengaruh ini mungkin

terjadi pada emboli kecil.

Pengaruh kenaikan curah jantung terhadap sirkulasi paru

Selama bekerja berat, aliran darah melalui paru meningkat sampai 4 kali lipat.

Aliran ekstra ini ditampung dalam 2 cara :

1. Dengan meningkatkan jumlah kapiler yang terbuka sampai 3 kali.

2. Dengan merenggangkan semua kapiler dan meningkatkan kecepatan aliran disetiap

kapiler lebih dari 2 kali lipat.

Kempuan paru utnuk menampung kenaikan aliran darah yang besar ini akan menghemat

energy jantung sisi kanan dan mencegah kenaikan yang berarti pada tekanan kapiler paru

yang mencegah terjadi edema paru selama kenaikan curah jantung.

Dinamika kapiler paru

Dinding alveolus dibatasi oleh begitu banyak kapiler. Pada banyak tempat kapiler ini hampir

saling bersentuhan satu sama lain. Darah kapiler mengalir pada dinding seperti lembaran.

Tekanan kapiler paru rata-rata sekitar 2 mmHg dan tekanan arteri paru 15 mmHg sehingga

tekanan kapiler paru rata-rata terletak diantara nilai kedua tersebut.

Page 6: Proses Terjadinya Pernapasan

Lamanya darah beredar dikapiler 0,8 detik. Peningkatan curah jantung akan memperpendek

waktu sampai 0,3 detik. Pemendekan ini akan membuka kapiler tambahan. Pada keadaan normal

biasanya tertutup untuk menampung kenaikan aliran darah sehingga darah yang mengalir melalui

kapiler menjadi teroksigenasi dan melepaskan karbon dioksida.

Dinamika pertukaran cairan yang melalui kapiler paru secara kualitatif sama dengan dinamika

cairan pada jaringan perifer. Namun secara kuantitatif terdapat perbedaan :

1. Tekanan kapiler paru cukup rendah (kurang dari 7 mmHg) disbanding tekanan kapiler

fungsional pada jaringan perifer (17 mmHg)

2. Tekanan cairan interstisial dalam paru sedikit lebih negative daripada tekanan cairan

interstisial dijaringan subkutan perifer.

3. Kapiler paru lebih mudah dilalui oleh molekul protein sehingga tekanan osmotic koloid

pada cairan interstitial paru kira-kira 14 mmHg, yaitu kurang dari setengah tekanan

osmotic koloid di jaringan perifer.

4. Dinding alveolus sangat tipis dan epitel alveolus yang menutupi permukaan alveolus

sangat lemah sehingga sel-sel setiap tekanan positif dalam ruang interstisial lebih besar

dari tekanan atmosfer (lebih dari 0 mmHg) yang menyebabkan cairan melimpah dari

ruang enterstisial kedalam alveolus.

Cairan dalam rongga pleura

Bila paru-paru mengembang dan berkontraksi selama bernapas normal maka paru-paru

bergerak kearah depan dan kearah belakang rongga pleura. Untuk memudahkan pergerakan

ini terdapat lapisan tipis cairan mukoid yang terletak diantara pleura parietalis dan pleura

viseralis.

Dinamika pertukaran cairan dalam ruang pleura masing-masing dari kedua pleura merupakan

membrane serosa masenkim yang berpori-pori. Sejumlah kecil transudat cairan interstisial

dapat terus menerus masuk kedalam ruang pleura. Cairan ini membawa protein jaringan yang

member sifat mukoid pada cairan pleura sehingga memungkinkan pergerakan paru

berlangsung dengan sangat mudah. Jumlah total cairan dalam setiap rongga pleura sangat

Page 7: Proses Terjadinya Pernapasan

sedikit hanya beberapa milliliter. Jumlah ini menjadi jauh lebih cukup untuk memisahkan

kedua pleura, maka kelebihan tersebut akan dipompakan keluar oleh pembuluh limfatik yang

membuka secra langsung dari rongga pleura kedalam mediastinum, permukaan superior

diagfragma, dan permukaan lateral dari pleura parietalis.

Pengendalian pernapasan

Mekanisme pernapasan diatur dan dikendalikan oleh 2 faktor utama yaitu kimiawi dan

pengendalian saraf. Adanya factor tertentu, merangsang pusat pernapasan yang terletak

didalam medulla oblongata, yang bila dirangsang mengeluarkan impuls yang disalurkan

melalui saraf spinalis ke otot pernapasan (otot diagfragma atau interkostalis)

Pengendalian oleh saraf

Pusat otomatik dalam medulla oblongata mengalirkan impuls eferan ke otot pernapasan,

melalui radiks saraf servikalis diantarkan ke diagfragma oleh saraf frenikus. Impuls ini

menimbulkan kontraksi ritmik pada otot diafragma dan interkostalis yang kecepatannya kira-

kira 15 kali setiap menit.

Pengendalian secra kimia

Pengendalian dan pengaturan secara kimia meliput: frekuensi kecepatan dan dalamnya

gerakan pernapasan. Karbon dioksida adlah produksi asam dari………….LANJUT HAL 204