Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita...

105
i ANALISIS PRODUKSI PROGRAM PEMBERITAAN DUNIA DALAM BERITA DI TELEVISI REPUBLIK INDONESIA (TVRI) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I) oleh PESSI ANDAYANI Nim: 105051102025 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

Transcript of Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita...

Page 1: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

i

ANALISIS PRODUKSI PROGRAM PEMBERITAAN

DUNIA DALAM BERITA

DI TELEVISI REPUBLIK INDONESIA (TVRI)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi

untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I)

oleh

PESSI ANDAYANI

Nim: 105051102025

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

Page 2: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

ii

KONSENTRASI JURNALISTIK

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2009

ANALISIS PRODUKSI PROGRAM PEMBERITAAN

DUNIA DALAM BERITA

DI TELEVISI REPUBLIK INDONESIA (TVRI)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi

untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I)

Oleh

PESSI ANDAYANI

NIM: 105051102025

Page 3: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

iii

Pembimbing

Rubiyanah, MA

NIP. 19730822 199803 2 001

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

KONSENTRASI JURNALISTIK

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2009

Page 4: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

iv

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk

memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli

saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya

bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Jakarta, 18 Juni

2009

Pessi Andayani

Page 5: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

v

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul “ANALISIS PRODUKSI PROGRAM PEMBERITAAN DUNIA

DALAM BERITA DI TELEVISI REPUBLIK INDONESIA (TVRI)” telah diujikan dalam

sidang munaqasyah Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada 18 Juni 2009. Skripsi ini telah diterima sebagai

salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos. I).

Pada Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam, Konsentrasi Jurnalistik.

Jakarta, 18 Juni 2009

Sidang Munaqasyah

Ketua Sekretaris

Drs. Arief Subhan, M.A Dra. Musfirah Nurlaily, M.A

NIP. 19660110 199303 1 004 NIP. 150 299 324

Penguji I Penguji II

Wati Nilamsari, M.Si Drs. Suhaimi, M.Si

NIP. 19710520 199903 2 002 NIP. 19670906 199403 1 002

Pembimbing

Rubiyanah, M.A

NIP. 19730822 199803 2 001

Page 6: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

vi

ABSTRAK

Pessi Andayani (105051102025)

Analisis Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita di Televisi Republik Indonesia (TVRI).

Televisi sebagai media massa elektronik berfungsi memberikan informasi,

pendidikan, maupun hiburan bagi masyarakat. Program berita salah satu dari keanekaragaman acara yang disiarkan di televisi. Slogan “Tak ada siaran TV

tanpa berita” merupakan perumpamaan bahwa program berita sendiri untuk saat

ini menjadi semacam ciri khas sebuah stasiun televisi untuk menunjukkan

keunggulannya.

Pertanyaannya adalah bagaimana proses produksi program pemberitaan

Dunia Dalam Berita di TVRI? serta bagaimana proses produksi pada berita

“Thailand: Prime Minister”?

Penelitian ini dibatasi pada proses produksi program pemberitaan DDB di

TVRI dan proses produksi pada berita “Thailand: Prime Minister”, dengan

menggambarkan tiga tahapan produksi yang umum diterapkan pada program

pemberitaan lainnya di stasiun TV ini. Pra-produksi, yakni menghimpun dan

menyeleksi berita serta menentukan tim yang bertugas. Produksi, yakni

menyiapkan materi, sarana, biaya, organisasi pelaksana, dan pelaksanaan produksi

yang dimulai menerjemahkan lalu membuat naskah, dubbing, lalu proses editing. Sedangkan pasca-produksi dimulai dengan proses editing offline, editing online,

dan mixing atau pengecekan antara gambar, naskah, dan suara sudah sesuai atau belum.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Menurut Bogdan dan Taylor, penelitian kualitatif adalah

prosedur sebuah penelitian yang menghasilkan data deskriptif, berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang dan perilaku yang diamati. Sementara Jalaluddin

Rakhmat mendefinisikan metode deskriptif sebagai metode yang hanya

memaparkan situasi dan peristiwa. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan

hubungan, tidak menguji atau membuat prediksi.

Program berita adalah sebuah acara yang memberikan informasi mengenai

suatu peristiwa yang actual, akurat, dan penting bagi masyarakat. Menurut Fred

Wibowo, untuk menciptakan sebuah program atau siaran, baik itu berita, drama,

maupun non-drama diperlukan suatu proses produksi yang meliputi beberapa

tahapan, yaitu: pra-produksi, produksi, dan pasca-produksi. Proses produksi

adalah bagaimana suatu produksi media dan isi pesannya dikreasi secara actual

dan diorganisasikan secara bersama.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah setiap program berita pada stasiun

televisi harus melewati suatu proses produksi, yang meliputi tahapan pra-produki,

produksi, dan pasca-produksi. Demikian pula untuk program pemberitaan DDB sendiri, meskipun program tersebut mempunyai perbedaan dengan program

pemberitaan lainnya, yakni menayangkan 80% berita internasional dan 20% berita nasional. Untuk menghasilkan berita seperti “Thailand: Prime Minister” yang

sumber beritanya diperoleh dari kantor berita asing, maka DDB harus lebih mengontrol dan mengecek keakuratan berita yang akan ditayangkan itu.

Page 7: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt, Tuhan semesta alam atas berkat rahmat

dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang

berjudul Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita di Televisi

Republik Indonesia (TVRI). Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah

kepada Nabi Muhammad Saw, keluarga, sahabat, semoga Allah meridhoi mereka,

dan para pengikutnya yang tetap istiqomah dalam mengikuti dan memegang teguh

ajarannya.

Skripsi ini dapat diselesaikan berkat kerja keras dan bantuan dari semua

pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr. Arief Subhan, M.A., selaku Dekan Fakultas Dakwah dan

Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Pembantu Dekan I Bapak Dr. Arief Subhan, M.A., Pembantu Dekan II Bapak

Drs. Mahmud Jalal M.A., dan Pembantu Dekan III Bapak Drs. Study Rizal

LK, M.A.

3. Bapak Suhaimi, M.Si, selaku ketua Konsentrasi Jurnalistik beserta Ibu

Rubiyanah, M.A., selaku sekretaris Konsentrasi Jurnalistik.

4. Ibu Rubiyanah M.A., selaku dosen pembimbing, terima kasih atas

bimbingannya, arahan, kesabaran, waktu, dan semua ilmu yang diberikan

kepada penulis dalam pembuatan skripsi ini sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

Page 8: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

viii

5. Seluruh Dosen dan Staf akademik Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan

ilmu yang bermanfaat kepada penulis.

6. Segenap karyawan Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK), yakni bagian

akademik, tata usaha, serta karyawan perpustakaan FDK dan perpustakaan

Utama UIN, yang telah memudahkan penulis untuk mendapatkan berbagai

referensi dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Keluarga besarku yang telah memberikan doa dan motivasi sehingga dapat

menyelesaikan skripsi ini. Untuk kedua orang tua penulis, Pichan: Sularmin

dan Michan: Yatmi yang selalu mendoakan penulis.

8. Kakak dan adikku tercinta, Yuliati dan Kris, Eti Lestari dan Dave, Karni

Utami dan Rovik, Nor Santi dan Arief (Punk), Handi Wibowo, dan Sulis

Mardiana yang selalu memberikan semangat bagi penulis; serta Erin Mega

Kristi, keponakannku yang cantik dan pintar.

9. Pihak-pihak stasiun TVRI, khususnya Ibu Ani, bapak Agung Purnomo, Bapak

Lucky Riyanto, Bapak Usman Pangaribuan, Bapak Sus Irianto, Bapak Anggiat

Situmorang, Bapak Sadimin, serta seluruh staf redaksi bagian Pemberitaan,

terimakasih banyak untuk kerja samanya yang telah membantu penulis untuk

mengadakan penelitian dan memperoleh informasi yang terkait dengan judul

skripsi penulis.

10. Teman-teman tercintaku di Humz; CSG (Ulink, Briendil, Mamink, dan

Febry), SMUN 63 (Nena, Ria, Mimi, Fatma, dan Reza), dan yang terutama

Jurnalistik angkatan 2005 yang telah memberikan doa dan motivasinya

sehingga skripsi ini dapat selesai, khususnya buat Asih, Dwita, Isti, dan

Page 9: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

ix

Lastri atas dukungan dan perhatiannya. Djourz girls (Eka, Ayya, Rini, Yephy,

Feby, Fikka, Zulfah, Maya, Emi, Irma, Indah, Ummu, Bunga, Liga, Hilma,

Wilda, Rina, dan Elly), djourz boy (Yudin, Angga, Alfan, Aris, Teddi,

Lukman, Wildan, Asep, Ikhsan, Arifin, Saeful, dan Akbar), serta yang tidak

penulis sebutkan satu persatu terima kasih atas dukungannya.

Kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca akan saya

terima dengan senang hati. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini

dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Jakarta, 18 Juni 2009

Penulis

Page 10: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN

ABSTRAK……………………………………………………………………… i

KATA PENGANTAR………………………………………………………….. ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………. v

DAFTAR TABEL……………………………………………………………… vii DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………... viii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah…………………………………………… 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah……….……………………... 4 C. Tujuan Penelitian………………………………………………….... 4

D. Manfaat Penelitian…..……………………………………………… 5 E. Metodologi Penelitian……..………………………………………... 5

1. Pendekatan dan Metode Penelitian……………………………..... 5 2. Subjek dan Objek Penelitian……………………………………... 6

3. Teknik Pengumpulan Data……………………………………….. 7 4. Teknik Pengolahan Data………………………………………..... 8

5. Analisis Data……………………………………………………... 8

F. Tinjauan Pustaka……………………………………………………. 9

G. Sistematika Penulisan……………………………………………... 11

BAB II. KAJIAN TEORI

A. Televisi dan Formatnya.…………………………………………… 12

1. Pengertian Televisi……………………………………………. 12 2. Sejarah Perkembangan Televisi.……………..……………..... 14

3. Format Acara Televisi………………………………………... 16 B. Proses produksi Program Televisi…….………………………….... 19

1. Materi Produksi……………………………………………….... 20 2. Sarana Produksi………………………………………………… 21

3. Biaya Produksi…………………………………………………. 21 4. Organisasi Pelaksana Produksi……………………………….... 21

5. Tahap Pelaksanaan Produksi…………………………………… 23

C. Sekilas Tentang Berita…………………………………………….. 24

1. Pengertian Berita…………………………………………......... 24

2. Kriteria Umum Nilai Berita…………………………………….. 26

3. Jenis-Jenis Berita……………………………………………….. 28

a. Jenis-jenis berita berdasarkan jenis peristiwa dan penggalian

data…..……………………………………………………. 28

b. Jenis-jenis berita berdasarkan sifat kejadiannya ………….. 29

c. Jenis-jenis berita berdasarkan isinya ……………………… 29

4. Format Berita Televisi…………………………………………. 29

5. Sumber Berita …………………………………………............ 31

6. Kaidah Berita Televisi…………………………………………. 32

Page 11: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

xi

a. Kaidah Gambar (video).…………………………………... 32

b. Kaidah Naskah….………………………………………..... 33 c. Kaidah Suara (audio)….…………………………………… 34

BAB III. GAMBARAN UMUM TVRI DAN PROGRAM PEMBERITAAN

DUNIA DALAM BERITA

A. Sejarah Perkembangan dan Program Berita TVRI……………… 35

B. Visi dan Misi…………………………………………………….. 37

C. Galeri Logo TVRI………………………………………………. 38

D. Program-Program TVRI………………………………………… 40

E. Struktur Organisasi……………………………………………… 42

F. Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita ......................…….. 47

BAB IV. ANALISIS PROGRAM PEMBERITAAN DUNIA DALAM BERITA

A. Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita (DDB)

di TVRI…………………………………………………………... 51

1. Pra produksi program pemberitaan DDB di TVRI………….. 52

2. Produksi program pemberitaan DDB di TVRI…...………….. 53

3. Pasca produksi program pemberitaan DDB di TVRI……….. 59

B. Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita (DDB)

Pada Berita “Thailand: Prime Minister”………………………… 62 1. Pra produksi program pemberitaan DDB pada berita “Thailand:

Prime Minister”……………………………………………… 62 2. Pra produksi program pemberitaan DDB pada berita “Thailand:

Prime Minister”……………………………………………… 64 3. Pra produksi program pemberitaan DDB pada berita “Thailand:

Prime Minister”……………………………………………… 66

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan. .......................................................................…….. 69 B. Saran………………………………………………………………. 70

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………. … 72

LAMPIRAN

Page 12: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Organisasi Pelaksana Program Pemberitaan DDB………………………… 50

2. Tim redaksi pada berita “Thailand: Prime Minister”…….………………… 65

Page 13: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Format Acara Televisi………………………………………………………. 17

2. Struktur Organisasi TVRI Pusat…………………………………………….. 42

Page 14: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

xiv

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Media massa sebagai sarana informasi menjadi bagian terpenting dalam

kehidupan manusia. Media massa adalah media komunikasi dan informasi

yang melakukan penyebaran informasi secara masal atau menyeluruh.1 Media

massa secara umum terbagi menjadi media cetak, yang terdiri dari surat

kabar, majalah, tabloid, dan buku; media elektronik, seperti televisi, radio,

dan film; serta media online.2

Televisi merupakan contoh media komunikasi massa atau media

jurnalistik seperti halnya surat kabar, tabloid, majalah, buletin, atau terbitan

berkala lainnya; sebagaimana radio dan media online, internet.3 Televisi

adalah salah satu media komunikasi modern yang perkembangannya saat ini

sangat pesat. Selain itu, televisi dalam menyiarkan pesannya bersifat audio

visual, yakni dapat dilihat dan didengar.4 Berdasarkan fungsi media massa,

dalam hal ini televisi berperan sebagai penyampai informasi, hiburan,

persuasi sosial, pengawasan, korelasi, dan pewaris sosial.5

1 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, (Jakarta: Kencana Prenada, 2008), cet. ke-3, h.

72. 2 Nurudin, Pengantar Komunikasi Massa, (Jakarta: PT Raja Grapindo Perada, 2007), h.

5. 3 Asep Saeful Muhtadi, Jurnalistik: Pendekatan Teori dan Praktek, (Jakarta: Logos,

1999), h. 88-89. 4 Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2004), h. 60. 5 Nurudin, Pengantar Komunikasi Massa, h. 66-87.

Page 15: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

xv

Pada awal tahun 89-an, suasana pertelevisian semakin meriah dengan

munculnya berbagai stasiun televisi swasta, setelah selama empat puluh tujuh

tahun masyarakat hanya menyaksikan TVRI, antara lain TVRI, RCTI, SCTV,

ANTV, Indosiar, MetroTV, TRANS TV, LATIVI (sekarang TVOne),

TRANS 7, dan Global TV; serta stasiun televisi lokal, seperti O Channel, Jak-

Tv, dan CTV Banten. Kemunculan banyaknya televisi swasta tersebut

menghadirkan persaingan dalam menyajikan program acara berita maupun

hiburan yang menarik kepada masyarakat.

Dua hal pokok yang pasti dijanjikan oleh setiap siaran televisi yakni

informasi dan hiburan. 6 Acara berita merupakan salah satu acara unggulan

pada setiap stasiun televisi, baik nasional maupun swasta, yang ada sekarang.

Untuk dapat bertahan dalam persaingan, setiap acara berita harus memiliki

atribut yang dianggap unik berdasarkan persepsi pemirsa sehingga acara

berita tersebut kemudian memiliki porsi yang kuat dalam persaingan. Selain

menyajikan berita yang menarik, televisi juga menyajikan program hiburan

sebagai pelepas rasa lelah dan penat bagi masyarakat, seperti sinetron, kuis,

musik, lawak, drama, dan film.

Televisi Republik Indonesia (TVRI) adalah stasiun televisi tertua di

Indonesia. TVRI didirikan sejak tanggal 24 Agustus 1962. TVRI merupakan

satu-satunya stasiun televisi yang jangkauannya mencapai seluruh wilayah

Indonesia, dengan jumlah penonton sekitar delapan puluh dua persen (82%)

penduduk Indonesia. Saat ini, TVRI memiliki dua puluh dua stasiun daerah

dan satu stasiun pusat yang didukung oleh 395 pemancar yang tersebar di

6 Freddy H. Istanto, “Peran Televisi Dalam Masyarakat Citraan Dewasa Ini”, artikel

diakses pada 15 Februari 2009 http://puslit.petra.ac.id/journals/design

Page 16: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

xvi

seluruh wilayah Indonesia.7 TVRI sendiri mempunyai tujuh program

pemberitaan yang dikemas dalam siaran yang bervariasi dan beragam, di

antaranya: Warta Nusantara, Warta Pemilu, Warta Siang, Warta Malam,

Dunia Dalam Berita (DDB), English News Service (ENC), dan Warta

Terakhir.

Layaknya media informasi elektronik lainnya, TVRI pun menyiarkan

sebuah program berita dalam siarannya. Dunia Dalam Berita (DDB)

merupakan salah satu nama program berita harian yang disiarkan TVRI setiap

pukul 21.00 WIB. DDB yang disiarkan TVRI sejak tahun 1970-an berfungsi

sebagai penyampai informasi, pendidikan, hiburan, dan kontrol sosial. Sesuai

dengan namanya, program ini berisi berita-berita umum, baik dalam negeri

maupun internasional. Sekitar 10 menit terakhir acara ini biasanya diisi

berita-berita olahraga. Pada zaman Orde Baru, acara ini wajib di-relay atau

ditayangkan pula oleh semua stasiun televisi swasta di Indonesia, namun

sejak era Reformasi aturan tersebut dihapus.8

Penulis tertarik mengambil objek penelitian ini, yaitu program

pemberitaan DDB, dengan alasan TVRI dan program DDB merupakan

pelopor stasiun serta program berita televisi di Indonesia. Tayangan-

tayangan TVRI memiliki nilai pendidikan dan informasi yang positif

bagi masyarakat serta memiliki jaringan siaran yang luas. Salah

satunya, program DDB yang sampai sekarang masih menjadi acara

unggulan di TVRI sendiri. Selain itu, kemasan program DDB berbeda dengan

7 TVRI, “Sejarah Televisi Republik Indonesia,” artikel diakses pada 15 Februari 2009 dari www.tvri.co.id

8 Wikipedia Bahasa Indonesia, “Dunia Dalam Berita,” artikel diakses pada 15 Februari

2009 dari id.wikipedia.org

Page 17: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

xvii

program berita lainnya, karena program ini menayangkan secara khusus

berita internasional maupun nasional yang mempunyai nilai berita tinggi

(80% : 20%).

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis memilih Analisis Produksi

Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita di Televisi Republik Indonesia

(TVRI) sebagai judul skripsi ini.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan masalah

Agar lebih terarah antara masalah yang dikemukakan dengan

pembahasannya, maka perlu diberikan pembatasan masalah yang akan

diteliti. Penulis membatasi permasalahan dalam proses produksi program

pemberitaan Dunia Dalam Berita pada berita “Thailand: Prime Minister”

yang ditayangkan pada tanggal 17 April 2009.

2. Perumusan masalah

a. Bagaimana proses produksi program pemberitaan Dunia Dalam Berita

di TVRI?

b. Bagaimana proses produksi program pemberitaan Dunia Dalam

Berita pada berita “Thailand: Prime Minister”?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan pertanyaan penelitian di atas, secara khusus

penelitian ini bertujuan:

Page 18: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

xviii

1. Untuk mengetahui bagaimana proses produksi program pemberitaan Dunia

Dalam berita di TVRI.

2. Untuk mengetahui bagaimana proses produksi program pemberitaan Dunia

Dalam Berita pada “berita Thailand: Prime Minister.”

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis

Manfaat teoretis dari penelitian ini ialah memperkaya kajian ilmu

komunikasi, khususnya ilmu jurnalistik mengenai hal-hal yang berkaitan

dengan proses produksi program berita pada siaran televisi. Penelitian ini

juga dapat digunakan untuk memperluas dan memperkaya wacana

pemikiran, serta menjadi tambahan referensi pustaka, khususnya di

konsentrasi jurnalistik Fakultas Dakwah dan Komunikasi.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini juga diharapkan dapat bermanfaat sebagai masukan bagi

para akademisi ilmu komunikasi, khususnya yang mendalami ilmu

jurnalistik.

E. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan dan metode penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif.

Penelitian kualitatif dilakukan dalam situasi yang wajar (natural setting)

dan data yang dikumpulkan umumnya bersifat kualitatif. Peneliti tidak

menggunakan angka dalam mengumpulkan data dan dalam memberikan

Page 19: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

xix

penafsiran terhadap hasil penelitian.9 Menurut Bogdan dan Taylor,

penelitian kualitatif adalah prosedur sebuah penelitian yang menghasilkan

data deskriptif, berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang dan perilaku

yang diamati.10 Alasan penulis menggunakan pendekatan kualitatif untuk

mengetahui bagaimana proses produksi dengan menjelaskan atau

memaparkan proses produksi program DDB yang disiarkan oleh TVRI

stasiun Jakarta pada periode bulan April 2009, khususnya berita “Thailand:

Prime Minister” dari data primer yang dikumpulkan, yakni wawancara

penulis dengan narasumber dan observasi yang dilakukan selama periode

tersebut.

Sementara metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah

metode deskriptif analisis. Metode deskriptif analisis digunakan untuk

menghimpun data aktual. Kegiatan pengumpulan data dilakukan dengan

melukiskan sebagaimana adanya, tidak diiringi dengan ulasan atau

pandangan atau analisis dari penulis.11 Sedangkan Jalaluddin Rakhmat

mendefinisikan metode deskriptif sebagai metode yang hanya

memaparkan situasi dan peristiwa. Penelitian ini tidak mencari atau

menjelaskan hubungan, tidak menguji atau membuat prediksi.12

2. Subjek dan Objek Penelitian

9 Jumroni dan Suhaimi, Metode-Metode Penelitian Komunikasi, (Ciputat: UIN Jakarta

Press, 2006), h. 41. 10 Lexy, J. Moleong, Metodologi Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002),

cet. ke-23, h. 4. 11

Wardi Bachtiar, Metodologi Penelitian Dakwah, (Jakarta: Logos, 1997), cet. ke-1, h. 60 12

JalaluDdin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

1996), h. 24.

Page 20: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

xx

Subjek penelitian penelitian ini adalah program pemberitaan Dunia

Dalam Berita, sementara objek penelitiannya adalah proses produksi

program pemberitaan Dunia Dalam di TVRI pada “Thailand: Prime

Minister”.

3. Teknik Pengumpulan data

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan

penulis adalah sebagai berikut.

a. Data primer

Data primer digunakan sebagai acuan utama untuk pembahasan

penelitian ini dengan melakukan:

1) Observasi

Observasi adalah kegiatan mengamati secara langsung suatu

objek untuk melihat dengan dekat kegiatan yang dilakukan obejk

tersebut.13 Teknik observasi yang penulis lakukan adalah observasi

langsung, yakni mendatangi lokasi TVRI dengan mengamati secara

sistematis apa yang dilihatnya.

2) Wawancara

Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang

digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari

sumbernya.14 Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini

bersifat mendalam (depth interview), yaitu wawancara terperinci

13 Rachmat Kriyantono, Teknik Paraktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset

Media, Public Relation, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran (Jakarta:

Kencana, 2007), h. 106. 14

Rachmat Kriyantono, Teknik Paraktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset

Media, Public Relation, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran, h. 96.

Page 21: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

xxi

yang dilakukan dengan menggunakan petunjuk umum berupa

daftar pertanyaan yang telah disusun sebelumnya untuk ditanyakan

kepada narasumber.

Wawancara ini ditujukan kepada pihak-pihak yang terlibat

dalam proses produksi program pemberitaan Dunia Dalam Berita

(DDB) untuk mendapatkan data yang akurat, dalam hal ini adalah

Agung Prawoto dan Lucky Riyanto selaku Produser Pelaksana

DDB, Usman Pangaribuan sebagai reporter, Sus Irianto sebagai

kameramen, dan editor yang diwakili oleh Lucky Riyanto, dan

editor yang diwakili oleh Lucky Riyanto.

b. Data sekunder

Data sekunder penulis diperoleh dari sejumlah referensi yang ada

atau menggunakan studi pustaka, yaitu dengan mempelajari bahan-

bahan tertulis berupa arsip dan buku yang berhubungan dengan

penelitian ini.

4. Teknik Pengolahan Data

Setelah data diperoleh dari observasi dan wawancara, maka langkah

selanjutnya adalah pegolahan data. Pengolahan data hasil observasi

dilakukan dengan mengumpulkan dan mencatat hasil dari apa yang

diamati di lapangan; sedangkan pengolahan data dari hasil wawancara

dilakukan dengan cara, penulis mendengarkan ulang rekaman wawancara

kemudian menuliskannya kembali. Sesudah itu, data-data yang sudah

diolah akan di analisis oleh penulis.

5. Analisis Data

Page 22: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

xxii

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif analisis

kualitatif, yakni cara melaporkan data dengan memberi gambaran atau

melukiskan mengenai proses program pemberitaan DDB periode April

2009 yang ditayangkan di TVRI, khususnya berita mengenai “Thailand:

Prime Minister”. Penelitian dilakukan dengan menganalisis data primer

yang dikumpulkan dari hasil observasi dan wawancara penulis dengan

narasumber. Dari data-data yang dikumpulkan, penulis lalu melakukan

analisis dan menyimpulkan pembahasan dalam penelitian ini.

F. Tinjauan Pustaka

Dalam penulisan skripsi ini, penulis merninjau beberapa tulisan, buku

hasil penelitian, maupun skripsi-skripsi yang ada di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, Institut Ilmu Sosial Ilmu Politik (IISIP), dan Universitas Satya

Negara Indonesia (USNI). Penulis menemukan beberapa skripsi yang

membahas proses produksi dengan obyek penelitian yang berbeda-beda, di

antaranya:

1. “Analisis Format Program Acara Titian Iman di O Channel” oleh Ulfah

Khoiriyah, Mahasiswi Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Jurusan

Komunikasi dan Penyiaran Islam tahun 2007 yang menggunakan obyek

penelitian program keagamaan dengan hasil penelitian berisi format,

pelaksanaan, dan evaluasi program Acara Titian Iman dengan

menggunakan teori J.B. Wahyudi.

2. “Proses Penyajian Program Berita Kriminal Brutal di Lativi” skripsi yang

ditulis oleh Yoseph Yulius Roni, Mahasiswa IISIP, Jurusan Jurnalistik

Page 23: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

xxiii

tahun 2005 mengunakan teori Dough Newsom dan James A. Wolert, yakni

pengumpulan ide, peliputan berita, dan evaluasi ide untuk menggambarkan

bagaimana proses penyajian berita Brutal sebagai salah satu program

pemberitaan kriminal.

3. “Analisis Proses Produksi Berita Siang Program Televisi Republik

Indonesia (TVRI) oleh Fiscon Malau, Mahasiswa USNI, Jurusan

Jurnalistik tahun 2008 memaparkan bagaimana proses penyajian berita

siang di TVRI dengan menggunakan teori Bass, di mana proses produksi

dibagi menjadi tahap perolehan berita dan tahap pengolahan berita.

Meskipun penulis melakukan tinjauan terhadap skripsi tersebut di

atas, penelitian yang dilakukan penulis tetaplah berbeda. Dalam hal ini

penulis sama-sama membahas proses produksi suatu program yang

ditayangkan di televisi dengan objek penelitian dan hasil penelitian yang

berbeda. Seperti skripsi Ulfah Khoiriyah yang mengunakan program

keagamaan sebagai obyek penelitian dan teori J.B. Wahyudi untuk

menganalisis hasil penelitiannya. Skripsi Yoseph Yulius Roni menggunakan

obyek penelitiannya program berita kriminal dengan teori yang dipergunakan

adalah Dough Newsom dan James A. Wolert. Sementara pada skripsi Fiscon

Malau menggunakan obyek penelitian yang sama dengan penulis, teori yang

digunakan berbeda, yakni teori Bass. Sedangkan penelitian yang dilakukan

penulis menggunakan objek penelitian program berita, bukan program

keagamaan maupun berita kriminal dengan menggunakan teori Fred Wibowo

untuk menggambarkan bagaimana proses produksi program pemberitaan

DDB di TVRI serta berita : “Thailand: Prime Minister”.

Page 24: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

xxiv

G. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah proses penelitian ini, penulis menguraikan

beberapa hal pada penulisan ini yang terdiri dari lima bab dengan beberapa

subbabnya, sebagai berikut:

- BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisikan latar belakang masalah,

perumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian, metode

penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.

- BAB II KERANGKA TEORI. Pada bab ini, dikemukakan kerangka

pemikiran yang berkaitan dengan masalah penelitian, yaitu pengertian,

sejarah dan format acara televisi; pengertian proses produksi televisi ; serta

pengertian berita, kriteria umum nilai berita, jenis berita, format berita

televisi, sumber berita, dan kaidah berita.

- BAB III GAMBARAN UMUM TVRI DAN PROGRAM PEMBERITAAN

DUNIA DALAM BERITA. Bab ini akan menguraikan gambaran umum

sejarah perkembangan TVRI, visi dan misi, galeri logo TVRI, program-

program TVRI, struktur organisasi TVRI, serta program pemberitaan Dunia

Dalam Berita sebagai masalah penelitian.

- BAB IV ANALISIS PROGRAM PEMBERITAAN DUNIA DALAM

BERITA. Bab ini berisi deskripsi hasil penelitian dan pembahasan

mengenai proses produksi program pemberitaan Dunia Dalam Berita di

TVRI serta proses produksi pada berita “Thailand: Prime Minister”.

- BAB V PENUTUP. Bab ini merupakan bab penutup dari skripsi ini. Pada

bab ini, penulis akan memberikan kesimpulan atas permasalahan yang

diteliti dan juga saran penulis terhadap permasalahan penelitian.

Page 25: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

xxv

BAB II

KERANGKA TEORI

A. Televisi dan Formatnya

1. Pengertian Televisi

Televisi merupakan salah satu satu bentuk komunikasi massa.

Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media

massa pada sejumlah besar orang. Media komunikasi yang termasuk media

massa, yaitu radio siaran, televisi, dan film yang dikenal sebagai media

elektornik; serta surat kabar dan majalah yang keduanya termasuk media

cetak.15 Televisi dalam bahasa Inggris disebut television. Kata televisi

berasal dari kata tele (bahasa Yunani) dan vision atau visio (bahasa Latin);

yang mempunyai arti masing-masing jauh (tele) dan melihat (vision). Jadi,

televisi berarti melihat.16

Televisi merupakan media yang dapat mendominasi komunikasi

massa, karena sifatnya yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan

khalayak. Media ini mempunyai kelebihan dari media massa lainnya yaitu

bersifat audio visual (didengar dan dilihat), dapat menggambarkan

kenyataan dan langsung dapat menyajikan peristiwa yang sedang terjadi ke

setiap rumah para pemirsa di manapun mereka berada.17 Selain itu, media

15 Elvinaro Ardianto dan Lukiati Komala, Komunikasi Massa: Suatu Pengantar,

(Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2005), h. 3. 16

Djoenaesih S, Sunarjo, Himpunan Istilah Komunikasi, (Yogyakarta: Liberty, 1983),

Cet. 2, h. 125. 17

Elvinaro Ardianto dan Lukiati Komala, Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, h. 40.

Page 26: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

xxvi

ini juga menyajikan berbagai kebutuhan manusia, baik hiburan, informasi,

maupun pendidikan dengan sangat memuaskan.18

Penyebaran informasi melalui media massa, baik cetak, elektronik

maupun online, seperti surat kabar, televisi, radio, film, dan internet telah

membentuk pengetahuan dan pendapat manusia mengenai berbagai

peristiwa atau hal yang menyangkut kehidupannya.19 Hal ini seperti yang

diungkapkan oleh Abdul Muis, salah seorang pakar komunikasi, dalam

tulisannya di majalah Analisis CSIS (1991): “… kemajuan teknologi

komunikasi dan informasi menghadirkan aneka ragam saluran (media)

yang kian lama kian canggih dan memungkinkan segala macam

kejadian.”20 Akibat perkembangan teknologi komunikasi massa, dalam hal

ini televisi akan memberikan pengaruh-pengaruh (dampak) dalam

kehidupan manusia. Dampak atau efek komunikasi tersebut dapat dilihat

dari setiap perubahan yang terjadi di dalam diri penerima, yang menerima

pesan-pesan dari suatu sumber media.21

Secara umum, baik media cetak, elektronik, maupun online

keduanya memiliki fungsi yang sama, yaitu: (a) menyiarkan informasi, ini

merupakan fungsi utama media massa, sebab masyarakat membeli media

tersebut karena masyarakat memerlukan informasi tentang berbagai hal

yang terjadi di dunia ini; (b) mendidik, pada fungsi kedua ini media massa

menyajikan pesan-pesan atau tulisan-tulisan yang mengandung

18 Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2004), h. 60. 19

Roudhonah, Ilmu Komunikasi, (Ciputat: UIN Jakarta Press, 2007), h. 136. 20

Wawan Kuswandi, Komunikasi Massa: Sebuah Analisis Isi Media Televisi, (Rineka

Cipta, 1996), h. 1- 2. 21

Wiryanto, Teori Komunikasi Massa, (Jakarta: PT Grasindo, 2000), cet. ke-1, h. 39.

Page 27: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

xxvii

pengetahuan serta sekaligus dapat dijadikan media pendidikan massa; (c)

menghibur, media massa biasanya menyajikan rubrik-rubrik atau program-

program yang bersifat hiburan; dan (d) mempengaruhi, melalui fungsi

keempat ini pers memegang peranan penting dalam tatanan kehidupan

masyarakat dengan melakukan kontrol sosial.22

2. Sejarah perkembangan Televisi

Televisi tergolong penemuan teknologi yang muncul belakangan

dibandingkan dengan media massa lainnya, seperti telepon, telegraf,

fotografi, rekaman suara, radio, surat kabar, majalah, dan buku.

Sebagaimana media massa lainnya, penemuan televisi melalui berbagai

eksperimen yang dilakukan oleh para ilmuwan akhir pada abad 19 oleh

James Clark Maxwell dan Heinrich Hertz, serta penemuan Marconi pada

tahun 1890.23 Perkembangan televisi diawali pada tahun 1884 ketika Paul

Nipkow dari Jerman menemukan suatu alat yang dapat mengubah gambar

secara optikal menjadi garis-garis paralel dengan berbagai intensitas, karena

pada awalnya televisi adalah proses merekam dan mengirimkan gambar-

gambar seperti itu melalui sel-sel selinium. Alat tersebut kemudian diberi

nama Jantra Nipkow atau Nipkow Sheibe yang melahirkan electrische

telescop atau televisi elektris.24

Televisi mulai diperkenalkan kepada publik pada acara pameran

dunia tahun 1939, yakni ketika berlangsungnya World’s Fair di New York,

22 Asep Saeful Muhtadi, Jurnalistik: Pendekatan Teori dan Praktek, (Jakarta: Logos,

1999), h. 84. 23

Elvinaro Ardianto dan Lukiati Komala, Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, h. 126. 24

Deddy Iskandar Muda, Jurnalistik Televisi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2003), h.

4.

Page 28: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

xxviii

Amerika Serikat. Munculnya siaran televisi pertama di dunia terjadi pada

tahun 1946, yakni ketika Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa

yang rapatnya diadakan di gedung Perguruan Tinggi Hunter, New York,

Amerika Serikat. Perkembangan televisi tidak hanya di Amerika saja, tetapi

juga di Inggris (1924). John Logle Baird mendemonstrasikan televisi pada

tahun 1929 melalui BBC, yang merupakan salah satu organisasi terbesar di

dunia, mencoba mengadakan siaran. Televisi juga berkembang di Asia,

yakni Indonesia (1962), Jepang (1953), Philipina (1953), Muangthai (1955),

Singapura (1963), dan Malaysia (1996). 25

Siaran televisi pertama kali di Indonesia diperkenalkan pada tahun

1962, ketika Indonesia mendapat kehormatan untuk menyelenggarakan

pesta olahraga Asian Games di Jakarta. Saat itu, masyarakat Indonesia

disuguhi tontonan realita yang begitu memukau. Meskipun hanya siaran

televisi hitam putih, tetapi siaran pertama televisi di Indonesia itu menjadi

momentum yang sangat bersejarah. Sementara puncak ketenaran (booming)

televisi di Indonesia sendiri dimulai tahun 1992 ketika RCTI mulai

mengundara dengan bantuan decoder atau alat pemancar. Saat ini, di

Indonesia sudah mengudara satu televisi pemerintah, yakni TVRI, dan

beberapa televisi swasta, antara lain SCTV, TPI, ANTV, Indosiar,

MetroTV, Trans TV, Trans 7, TVOne, Global TV, serta stasiun televisi

lokal seperti O Channel, Jak-Tv, CTV Banten, dan lain-lain.26

25 Askurifai Baksin, Jurnalistik Televisi: Teori dan Praktik, (Bandung: Simbiosa

Rekatama Media, 2006), h.12- 14. 26

Askurifai Baksin, Jurnalistik Televisi: Teori dan Praktik, h. 15.

Page 29: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

xxix

3. Format Acara Televisi

Penayangan sebuah program acara televisi bukan hanya bergantung

pada konsep penyutradaraan atau kreativitas penulisan naskah, melainkan

sangat bergantung pula pada kemampuan profesionalisme dari seluruh

kelompok kerja di dunia broadcast (penyiaran) dengan seluruh mata rantai

divisinya. Acara yang bagus akan menjadi buruk apabila jam tayangnya

tidak tepat. Acara yang bagus bisa ambruk karena kurang promosi dan

kualitas gambar on-air (ketika ditayangkan) mengalami gangguan frekuensi,

seperti suaranya bergema atau tampilannya tidak jernih. Program acara

televisi merupakan acara-acara yang ditayangkan oleh stasiun televisi.27

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), format adalah

bentuk dan ukuran (buku, surat kabar, dan sebagainya).28 Format juga bisa

diartikan sebagai suatu bentuk atau rupa yang mempunyai kaidah tertentu

atau norma tertentu yang lazim dipergunakan oleh umum (Badan

Penyiaran).29 Sementara itu, acara didefinisikan dengan kegiatan yang

dipertunjukkan, disiarkan, atau diperlombakan; program (televisi, radio, dan

sebagainya).30 Jadi, Format acara televisi adalah sebuah perencanaan dasar

dari suatu konsep acara televisi yang akan menjadi landasan kreativitas dan

desain produksi, yang terbagi dalam berbagai kriteria utama serta

27 Naratama, Menjadi Sutradara Televisi dengan Single dan Multi Camera, (Jakarta: PT

Grasindo, 2004), h. 62. 28

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar

Bahasa Indonesia, (Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 1988),

h. 244. 29

Darwanto Sastro Subroto, Produksi Acara Televisi, (Yogyakarta: Duta Wacana

University Press, 1994), h. 224. 30

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar

Bahasa Indonesia, h. 4.

Page 30: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

xxx

disesuaikan dengan tujuan dan target pemirsa acara tersebut. Secara umum,

format acara TV dibagi menjadi Drama (Fiksi), Non-Fiksi (Non-Drama),

dan Berita, seperti pada bagan di bawah ini: 31

a. Fiksi (Drama) adalah sebuah format acara televisi yang diproduksi dan

dicipta melalui proses imajinasi kreatif dari kisah-kisah drama atau fiksi

yang direkayasa dan dikreasi ulang. Format yang digunakan merupakan

interpretasi kisah kehidupan yang diwujudkan dalam suatu runtutan

cerita dalam sejumlah adegan. Adegan-adegan tersebut akan

menggabungkan antara realitas atau kenyataan hidup dengan fiksi atau

imajinasi khayalan para kreatornya. Contoh genre atau jenis film ini

antara lain drama percintaan, tragedi, horror, komedi, legenda, aksi, dan

sebagainya.

31 Naratama, Menjadi Sutradara Televisi dengan Single dan Multi Camera, h. 62-66.

Drama

(Fiksi)

Berita

(News))

- Tragedy

- Komedi

- Cinta

- Legenda

- Horor

-

- Features

- Sport

- News

Non-Drama

(Non-Fiksi))

- Music - Talk show

- Game show - Kuis

-

FORMAT ACARA TELEVISI

Page 31: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

xxxi

b. Non-Fiksi (Non-Drama) adalah sebuah format acara televisi yang

diproduksi dan dicipta melalui proses pengolahan imajinasi kreatif dari

realitas kehidupan sehari-hari tanpa harus menginterpretasi ulang dan

tanpa harus menjadi dunia khayalan. Nondrama bukanlah sebuah

runtutan cerita fiksi dari setiap pelakunya. Untuk itu, format-format

program acara nondrama merupakan sebuah runtutan pertunjukan kreatif

yang mengutamakan unsur hiburan yang dipenuhi dengan aksi, gaya, dan

musik. Contohnya ialah talk show (bincang-bincang), konser musik, dan

variety show (hiburan segar).

c. Berita adalah sebuah format acara televisi yang diproduksi berdasarkan

informasi dan fakta atas kejadian dan peristiwa yang berlangsung dalam

kehidupan sehari-hari. Format ini memerlukan nilai-nilai faktual dan

aktual yang disajikan dengan ketepatan dan kecepatan waktu, serta

dibutuhkan pula sifat liputan yang independen. Contoh acaranya adalah

Berita Ekonomi, Liputan Siang, dan Laporan Olahraga.

Sedangkan menurut Peter Herford, setiap stasiun televisi dapat

menayangkan berbagai program hiburan seperti film, musik, kuis, talk show,

dan sebagainya, tetapi siaran berita merupakan program yang

mengindentifikasi suatu stasiun televisi kepada pemirsanya. Program berita

menjadi identitas khusus atau identitas lokal yang dimiliki suatu stasiun

televisi. Dengan demikian, stasiun televisi tanpa program berita akan

menjadi stasiun tanpa identitas setempat.32

32 Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, (Tangerang: Ramdina Prakarsa, 2005), h. 2.

Page 32: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

xxxii

B. Proses produksi Program Televisi

Berita sebelum disajikan kepada masyarakat mengalami suatu proses.

Proses berasal dari bahasa Latin processus yang berarti geraknya, jalannya,

kemajuan, berhasil, perkara; berasal dari procession (bahasa Inggris) yang

artinya gerakan, maju, prosesi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,

proses adalah rangkaian tindakan, pembuatan, atau pengolahan yang

menghasilkan suatu produk. Sedangkan produksi adalah barang yang

dihasilkan atau kegiatan yang mengahasilkan suatu barang atau jasa.33 Dari

keterangan di atas, penulis memahami bahwa proses merupakan suatu

rangkaian tindakan, pembuatan, atau pengolahan yang menghasilkan suatu

produk. Produk yang dimaksud dalam penelitian ini adalah program berita

televisi.

Disebutkan dalam buku karangan J.B. Wahyudi, Dasar-Dasar

Manajemen Penyiaran, bahwa karya jurnalistik diproduksi melalui pendekatan

jurnalistik, yaitu proses produksi yang mengutamakan kecepatan, khususnya

mata acara yang sifatnya time concern (penyajian sangat terikat pada waktu).

Dalam proses produksi berita organisasi penyiaran bertindak sebagai tempat

pengolahan siaran, yang tiap harinya menyelenggarakan program siaran. 34

Sebelum diproduksi, sebuah berita harus dicari, dikumpulkan, diseleksi, dan

diolah. Setelah itu berita harus melalui tiga langkah, yakni pra produksi,

33 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar

Bahasa Indonesia, (Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 1988),

h. 701- 703. 34

J.B. Wahyudi, Dasar-Dasar Manajemen Penyiaran, (Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama, 1994), h. 32.

Page 33: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

xxxiii

produksi, dan pasca produksi. Tujuan dari sebuah program, baik berita maupun

hiburan, adalah menciptakan program tersebut sesuai dengan fakta, menarik,

komunikatif, sehingga khalayak memperoleh informasi yang bermanfaat dan

terhibur. 35

Setiap tayangan program TV, termasuk juga berita, memiliki

presentasi pemirsa atau rating. Semakin banyak pemirsa yang menyukai

sebuah program maka semakin tinggi angka rating program tersebut;

demikian juga sebaliknya. Apabila rating sebuah program rendah, maka akan

sulit pula meraup iklan yang merupakan nafas bagi industri televisi. Begitu

pun tayangan berita, ia harus bersaing dengan program lain untuk

mendapatkan rating yang tinggi; maka dari itu dapat dipastikan semua staf

redaksi yang terlibat dalam sebuah stasiun pemberitaan akan berlomba-lomba

dalam menyajikan tayangan yang terbaik. Salah satu pilar yang menentukan

kualitas tayangan berita TV tersebut adalah bagaimana sebuah tayangan itu

dikemas melalui sebuah proses produksi.36

Merencanakan sebuah produksi program televisi, seorang produser

profesional akan dihadapkan pada lima hal yang memerlukan pemikiran

mendalam, antara lain: 37

1. Materi produksi

Materi produksi adalah barang atau material yang akan diproduksi

menjadi sebuah tayangan yang layak siar dan layak jual sekaligus. Materi

35 J.B. Wahyudi, Dasar-Dasar Manajemen Penyiaran, h. 21.

36 Lintas berita, “Proses Produksi Berita,” artikel diakses pada 25 Februari 2009 dari blog lintas berita.com

37 Fred Wibowo, Teknik Produksi Program Televisi, (Yogyakarta: Pinus Book Publisher,

2007), h. 23-44.

Page 34: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

xxxiv

produksi dapat berupa apa saja, seperti kejadian, pengalaman, hasil karya,

benda, binatang, dan manusia merupakan bahan yang dapat diolah menjadi

produksi yang bermutu.

2. Sarana produksi

Sarana produksi adalah sarana yang menjadi penunjang terwujudnya

ide menjadi konkret, yaitu hasil produksi. Ada tiga unit pokok peralatan

yang diperlukan sebagai alat produksi, yaitu unit peralatan perekam

gambar, unit peralatan perekam suara, dan unit peralatan pencahayaan.

3. Biaya produksi

Dalam hal ini, seorang produser harus memikirkan sejauh mana

biaya produksi itu untuk memperoleh dukungan financial dari suatu pusat

produksi atau stasiun televisi.

4. Organisasi pelaksana produksi

a. Direktur Pemberitaan (News Director), yaitu pemimpin pusat

pemberitaan yang bertanggung jawab secara keseluruhan atas jalannya

roda penyelenggaraan siaran pemberitaan. Tugas direktur pemberitaan

adalah mengatur dan bertanggung jawab atas seluruh personel pusat

pemberitaan, pembiayaan, kebijakan siaran pemberitaan, kelancaran

produksi dan siaran pemberitaan, serta pengadaan hubungan dengan

instansi di luar pemberitaan.38

b. Produser Ekskutif (Executive Producer), yang bertanggung jawab

terhadap penampilan jangka panjang program berita secara

38 J.B. Wahyudi, Dasar-Dasar Jurnalistik dan Radio, h. 102.

Page 35: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

xxxv

keseluruhan seperti setting, dekor, latar belakang, atau tampilan yang

menjadi ciri khas program berita tersebut. Melakukan pengawasan

terhadap kerja reporter dan produser serta memastikan staf redaksi

mematuhi style (gaya siaran) yang telah ditetapkan dan konsisten

dengan ketepatan tersebut juga adalah tugasnya.

c. Produser, yakni yang tugasnya bertanggung jawab terhadap suatu

program berita. Selain itu, ia yang memutuskan berita apa saja yang

akan disiarkan, berapa lama durasinya, dan format berita apa yang

digunakan.

d. Kameramen, yakni orang yang meliput sebuah kejadian (peristiwa)

lalu merekamnya dengan menggunakan kamera untuk dijadikan

bahan pemberitaan.

e. Editor, ia adalah orang yang mengedit, menyunting, atau memotong

bahan-bahan pemberitaan untuk kemudian dapat dihadirkan kepada

pemirsa atau audience.

f. Pengarah program (Programme Director), orang yang bertanggung

jawab secara teknis atas kelancaran suatu acara televisi. Kedudukan

pengarah program terkait langsung dengan penampilan (show) suatu

program berita pada saat ditayangkan (on air).39

g. Reporter, yaitu seseorang yang betugas mencari, mengumpulkan, dan

mengolah informasi menjadi berita untuk disiarkan melalui media

massa.40

39 Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, h. 276-283.

40 Totok Juroto, Manajemen Penerbitan Pers, h. 22.

Page 36: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

xxxvi

h. Penyiar Berita (Anchor), yakni orang yang membawakan siaran

berita.41

5. Tahap pelaksanaan produksi

Suatu produksi program televisi yang melibatkan banyak peralatan,

orang, biaya yang besar, organisasi pelaksanaan yang rapi juga perlu

suatu tahapan produksi yang jelas dan efisien. Menurut Fred Wibowo

dalam bukunya “Teknik Produksi Program Televisi” mengemukakan

bahwa tahapan produksi terdiri dari tiga bagian, yang di televisi lazim

disebut dengan Standars Operation Procedure (SOP), sebagai berikut:

a. Pra produksi. Tahap ini meliputi: penemuan ide, perencanaan, dan

persiapan produksi program televisi.

b. Produksi. Sesudah perencanaan dan persiapan selesai, pelaksanaan

produksi baru bisa dimulai. Sutradara bekerja sama dengan para artis

dan kru mencoba mewujudkan apa yang direncanakan dalam kertas

dan tulisan (shooting script) menjadi gambar, susunan gambar yang

bercerita. Dalam pelaksanaan produksi ini, sutradara menentukan

jenis shoot yang akan diambil di dalam scene (adegan). Biasanya,

sutradara mempersiapkan suatu daftarnya (shoot list) dari setiap

adegan.

c. Pasca produksi. Tahap ini terdiri atas tiga langkah utama, yaitu

editing offline, editing online, dan mixing.

41 Deddy Iskandar Muda, Jurnalistik Televisi; Menjadi Reporter Profesional, h. 172.

Page 37: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

xxxvii

1) Editing offline. Setelah proses meliput (shooting) dilakukan,

penyusun naskah pria (script boy) atau penyusun naskah wanita

(script girl) membuat logging, yaitu mencatat kembali semua

hasil shooting berdasarkan catatan (shooting list) dan gambar

pengambilan (visual capture). Di dalam logging time code

(nomor kode yang berupa digit frame, detik, menit, dan jam yang

dimunculkan dalam gambar) hasil pengambilan setiap liputan

dicatat.

2) Editing online. Berdasarkan naskah yang akan disunting

(editing), editor mengedit hasil shooting asli. Sambungan-

sambungan setiap shoot dan scene dibuat tepat berdasarkan

catatan time-code dalam naskah editing.

3) Mixing (pencampuran gambar dengan suara). Narasi yang sudah

direkam dan ilustrasi musik yang juga sudah direkam

dimasukkan ke dalam pita hasil dari editing online sesuai dengan

petunjuk dalam naskah editing.42

C. Sekilas Tentang Berita

1. Pengertian Berita

Berita merupakan produk jurnalistik yang sangat diminati oleh

masyarakat. Manusia ternyata membutuhkan berita dan informasi tentang

manusia lain dan tentang dunia lain yang melingkupi dan mempengaruhi

42 Fred Wibowo, Teknik Produksi Program Televisi, h. 38-39.

Page 38: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

xxxviii

kehidupannya. Kebutuhan itu terbukti dari banyaknya peminat media yang

menyiarkan berita atau informasi.43 Berita berasal dari bahasa Sansekerta

vrit, yang dalam bahasa Inggris disebut write, yang arti sebenarnya ialah

ada atau terjadi. Sementara vritta dalam bahasa Indonesia kemudian

menjadi berita atau warta.44 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,

berita adalah catatan laporan mengenai kejadian atau peristiwa yang

hangat.45

Ada beberapa pengertian tentang berita dari berbagai sumber, antara

lain: JB Wahyudi mengemukakan berita adalah laporan tentang peristiwa

atau pendapat yang memiliki nilai penting, menarik bagi sebagian

khalayak, masih baru dan dipublikasikan secara luas melalui media massa

periodik.46Mitchel V. Charnley dalam bukunya Reporting (1965)

menegaskan berita adalah laporan tercepat mengenai fakta dan opini yang

memiliki atau penting, atau kedua-duanya, bagi sejumlah besar

penduduk.47 Sedangkan Dja’far Assegaff mengartikan berita sebagai

laporan tentang fakta atau ide yang termass dan dipilih oleh staf redaksi

suatu harian untuk disiarkan kemudian dapat menarik perhatian pembaca.48

Merujuk dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa

berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar,

43 R. Masri Sareb Putra, Teknik Menulis Berita dan Feature, (Jakarta: PT Indeks, 2006),

h. 16. 44

Totok Juroto, Manajemen Penerbitan Pers, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), cet. ke-3, h. 46.

45 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar

Bahasa Indonesia, h. 108. 46Arifin S. Harahap, Jurnalistik Televisi: Teknik Memburu dan Menulis Berita Televisi,

(Bogor: PT Indeks, 2006), h. 4. 47

A.S. Haris Sumandiria, Jurnalistik Indonesia; Menulis Berita dan Feature: Panduan

Praktis Jurnalis Profesional, (Bandung: Simbiosa Rekatam Media, 2006), h. 64. 48

Totok Juroto, Manajemen Penerbitan Pers, h. 47.

Page 39: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

xxxix

menarik dan atau penting bagi sebagian besar khalayak, melalui media

berkala seperti surat kabar, radio, televisi, atau media online internet.49

Sedangkan, pengertian berita televisi adalah laporan tentang fakta

peristiwa atau pendapat manusia, maupun kedua-duanya, yang disertai

gambar (visual), aktual, menarik, berguna, dan disiarkan melalui media

massa televisi secara periodik.50

2. Kriteria Umum Nilai Berita

Kriteria umum nilai berita (news value) merupakan acuan yang dapat

digunakan oleh para jurnalis, yakni para reporter dan editor, untuk

memusatkan fakta yang pantas dijadikan berita dan memilih mana yang

lebih baik.51

b. Keluarbiasaan (unusualness). Dalam pandangan jurnalistik berita

bukanlah suatu peristiwa biasa, melainkan suatu yang luar biasa.

c. Kebaruan (newness). Berita adalah apa saja yang disebut hasil karya

terbaru.

d. Akibat (impact). Berita adalah segala sesuatu yang berdampak luas,

dan suatu peristiwa yang diberitakan tidak jarang menimbulkan

dampak besar dalam kehidupan masyarakat.

49 A.S. Haris Sumandiria, Jurnalistik Indonesia; Menulis Berita dan Feature: Panduan

Praktis Jurnalis Profesional, h. 65. 50

Arifin S. Harahap, Jurnalistik Televisi; Teknik Memburu dan Menulis Berita Televisi,

h. 4. 51

AS Haris Sumandiria, Jurnalistik Indonesia; Menulis Berita dan Feature Panduan

Praktis Jurnalis Profesional, h. 80-91.

Page 40: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

xl

e. Aktual (timeliness), Berita adalah peristiwa yang sedang atau baru

terjadi. Secara sederhana, aktual berarti menunjuk pada peristiwa yang

baru atau sedang terjadi.

f. Kedekatan (proximity). Berita adalah kedekatan. Kedekatan

mengandung dua arti: kedekatan geografis, yang menunjuk pada suatu

peristiwa atau berita yang terjadi di sekitar tempat tinggal kita; dan

kedekatan psikologis, yang lebih ditentukan oleh tingkat keterikatan

pikiran, perasaan, atau kejiwaan seseorang terhadap suatu objek

peristiwa atau berita.

g. Informasi (information). Berita adalah informasi. Menurut Wilbur

Schramm, informasi adalah segala yang bisa menghilangkan

ketidakpastian.

h. Konflik (conflict). Berita adalah konflik atau segala sesuatu yang

mengandung unsur atau sarat dengan dimensi pertentangan.

i. Orang penting (public figure, news maker). Berita adalah orang-orang

penting, ternama, pesohor, selebriti, figur, dan publik.

j. Kejutan (surprising). Kejutan adalah sesuatu yang datangnya tiba-tiba,

di luar dugaan, tidak direncanakan, di luar perhitungan, tidak diketahui

sebelumnya.

k. Ketertarikan manusiawi (human interest). Kadang-kadang suatu

peristiwa tidak menimbulkan efek berarti pada seseorang, sekelompok

orang, atau bahkan lebih jauh lagi pada suatu masyarakat, tetapi telah

Page 41: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

xli

menimbulkan getaran pada suasana hati, suasana kejiwaan, dan alam

perasaannya.

l. Seks (sex). Berita adalah seks; seks adalah berita. Sepanjang sejarah

peradaban manusia, segala hal yang berkaitan dengan perempuan, pasti

menarik dan menjadi sumber berita. Seks memang identik dengan

perempuan.

3. Jenis-Jenis Berita

a. Jenis-jenis berita berdasarkan jenis peristiwa dan penggalian data

1) Hard News (berita berat) artinya berita tentang peristiwa yang

dianggap penting bagi masyarakat baik sebagai individu,

kelompok, maupun organisasi. Berita tersebut misalnya mengenai

mulai diberlakukannya suatu kebijakan baru Pemerintah. Informasi

tersebut menyangkut hajat orang banyak sehingga orang ingin

mengetahuinya.

2) Soft News (berita ringan) seringkali disebut dengan feature, yaitu

berita yang tidak terikat dengan aktualitas namun memiliki daya

tarik bagi pemirsanya. Berita-berita semacam ini seringkali

menitikberatkan pada hal-hal yang dapat menakjubkan dan

mengherankan pemirsa. Misalnya tentang lahirnya hewan langka di

kebun binatang, anjing menggigit majikannya, atau masyarakat

kecil mendapatkan lotere milyaran rupiah.

3) Investigative Reports (laporan penyelidikan atau investigasi)

adalah jenis berita yang eksklusif. Datanya tidak bisa diperoleh di

Page 42: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

xlii

permukaan, tetapi harus dilakukan berdasarkan penyelidikan.

Penyajian berita ini membutuhkan waktu lama dan tentu akan

menghabiskan energi reporternya.52

b. Jenis-jenis berita berdasarkan sifat kejadiannya

1) Berita diduga, artinya peristiwa yang direncanakan atau sudah

diketahui sebelumnya, seperti lokal karya, pemilihan umum,

peringatan hari-hari bersejarah.

2) Berita tak terduga, artinya peristiwa yang sifatnya tiba-tiba, tidak

direncanakan, dan tidak diketahui sebelumnya, seperti kereta api

terguling, gedung perkantoran terbakar, bus tabrakan, kapal

tenggelam, pesawat dibajak, anak-anak sekolah disandera, atau

terjadi ledakan bom di pusat keramaian.53

c. Jenis-jenis berita berdasarkan isinya

Dilihat dari segi cakupan isinya, berita terdiri dari berita politik,

ekonomi, kebudayaan, pendidikan, hukum, seni, agama, kejahatan,

olahraga, militer, laporan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan

sebagainya.54

4. Format berita televisi

52 Deddy Iskandar Muda, Jurnalistik Televisi: Menjadi Reporter Profesional, h. 40- 42.

53 A.S. Haris Sumandiria, Jurnalistik Indonesia; Menulis Berita dan Feature Panduan

Praktis Jurnalis Profesional, h. 66. 54

Sudirman, Tebba. Jurnalistik Baru, (Ciputat: Kalam Indonesia, 2005), h. 56.

Page 43: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

xliii

a. Reader, yakni format berita televisi yang paling sederhana. Reporter

cukup menuliskan lead in atau teras berita saja untuk dibacakan oleh

presenter atau penyiar. Berita ini sama sekali tidak memiliki gambar.

b. Voice over (VO), yakni format berita televisi yang lead in dan tubuh

beritanya dibacakan penyiar seluruhnya. Sementara penyiar tengah

membacakan isi tubuh berita, gambar pun menyertainya sesuai konteks

naskah.

c. Sound on Tape (SOT), yakni format berita televisi yang hanya berisi

lead in dan statement (pernyataan) narasumber. Penyiar hanya

membacakan lead in berita, kemudian diikuti pernyataan narasumber.

d. Voice Over – Sound on Tape (VO – SOT), yakni format berita televise

yang memadukan antara VO dan SOT. Lead in dan isi tubuh berita

dibacakan penyiar. Pada akhir berita dimunculkan SOT narasumber

sebagai pelengkap berita yang telah dibacakan.

e. Package (format berita paket) adalah format berita yang bersifat

komprehensif dengan intro dibacakan presenter, sedangkan naskah

paket dibacakan atau dinarasikan sendiri oleh reporter atau pengisi

suara (dubber).

f. live event (Laporan langsung), yakni format berita televisi yang

pelaporannya langsung dari lapangan atau tempat peristiwa. Siaran

langsung digunakan untuk suatu peristiwa penting yang sudah

terjadwal, seperti siding MPR atau DPR, pelantikan presiden, sidang

pengadilan tokoh penting, dan sebagainya.

Page 44: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

xliv

g. Breaking News, yakni berita yang sangat penting dan harus segera

disiarkan, bila memungkinkan bersamaan dengan terjadinya peristiwa

tersebut. Breaking news nerupakan berita tidak terjadwal karena dapat

terjadi kapan saja, seperti berita kecelakaan besar, bencana alam,

kerusuhan massa, dan sebagainya.

h. Laporan khusus adalah berita dengan format paket, lengkap dengan

narasi dan soundbite dan sejumlah narasumber, biasanya merupakan

laporan panjang yang komprehensif mengenai berbagai peristiwa,

seperti politik, hokum criminal, dan bencana.55

5. Sumber Berita

Stasiun televisi tidak dapat hanya menunggu berita yang datang.

Stasiun televisi harus mengejar berita dan untuk itu mereka harus memiliki

reporter dan juru kamera. Reporter dan juru kamera tadi dapat dikatakan

sumber berita dari peristiwa yang akan disiarkan karena mereka bertugas

mencari informasi dan mengambil gambar di lapangan. Sumber berita

tidak hanya diperoleh dari reporter dan juru kamera saja, melainkan dari:56

a. Pelayanan darurat, seperti polisi, pemadam kebakaran, rumah sakit,

pusat informasi cuaca, dan badan SAR (Search and Rescue).

b. Kontak pribadi, seperti reporter mempunyai kontak pribadi dengan

orang-orang yang bekerja pada berbagai lembaga pemerintah maupun

nonpemerintah.

55 Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, (Tangerang: Ramdina Prakarsa, 2005), h. 128-

131. 56

Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, h. 21-27.

Page 45: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

xlv

c. Kontak publik, seperti orang-orang penting yang berasal dari

organisasi pemerintah, nonpemerintah, serikat buruh, kelompok-

kelompok oposisi (penekan) atau pengamat, dan kalangan penguruan

tinggi.

d. Kantor berita, seperti Reuters, Associated Press (AP), dan Agence

France Press (AFP).

e. Siaran pers dan jumpa pers adalah informasi atau pernyataan yang

dikirimkan ke stasiun televisi dengan tujuan untuk dipublikasikan.

Siaran ini datang dari berbagai lembaga organisasi lokal dan

internasional, lembaga pemerintah, pejabat pemerintah, kantor-kantor

asing, kelompok-kelompok oposisi (penekan), lembaga nonpemerintah

dan lain-lain.

f. Pemirsa dan saksi mata. Pemirsa adalah seseorang atau peminattelevisi

yang mempunyai sebuah informasi kemudian memberitahukannya ke

stasiuntelevisi. Sedangkan saksi mata adalah seseorang yang menjadi

sumber informasi untuk memberikan keterangan tentang sebuah

peristiwa.

g. Media lainnya, seperti suarat kabar, radio, internet, dan sebagainya.

6. Kaidah Berita Televisi

Televisi adalah media massa pandang dengar, yang berarti siaran

televisi dapat dilihat dan didengar sekaligus. Sebagai media audiovisual,

maka siaran televisi harus memadukan unsur gambar, naskah, dan suara.

Ketiga unsure tersebut harus sinkron. Oleh karena itu, dalam berita televisi

ada tiga kaidah yang harus diperhatikan, yakni:

Page 46: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

xlvi

a. Kaidah Gambar (video)

Gambar merupakan unsur pertama dan dalam berita televisi. Selain

itu, gambar merupakan kekuatan utama dalam berita televisi, karena

gambar ikut berbicara bahkan kadang lebih berbicara dari naskah dan

audio. Agar gambar dalam berita televisi itu menarik ada beberapa unsur

yang harus dimiliki, yakni:

1. Aktualitas, adalah gambar berita televisi yang ditampilkan dalam

berita harus aktual atau paling baru.

2. Sinkronisasi, yakni gambar berita televisi harus sinkron dengan

peristiwa yang diinformasikan antara naskah dengan gambar harus

sesuai.

3. Simbolis, yakni gambar simbolis bertati bukan gambar sesungguhnya

dalam berita, tetapi hanya menggambarkan kejadian yang

diberitakan. Hal ini dikarenakan gambar yang sesungguhnya sulit

didapat.

4. Ilustrasi, adalah gambar berita yang dibuat atau direkayasa

berdasarkan suatu peristiwa yang memang terjadi, tetapi gambar yang

aktual, sinkron, dan simbolis tidak tersedia.

5. Dokumentasi, yakni dokumen gambar yang kadangkalanya

diperlukan kalau peristiwa itu sangat penting, sementara gambar yang

aktual, sinkron, dan simbolis tidak tersedia.

Page 47: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

xlvii

6. Estetika, yaitu gambar berita televisi harus bersifat estetis, agar enak

dipandang, kemudian gambarnya yang dihasilkan fokus,

komposisinya bagus, dan warna yang didapat jelas.

b. Kaidah Naskah

Naskah berita televisi sebagaimana naskah berita pada umumnya

harus memenuhi unsur 5W+IH. Ada dua bentuk penyajian naskah berita

yaitu : a) naskah reading adalah naskah berita yang seluruh isinya, mulai

dari lead sampai tubuhnya dibaca oleh presenter. b) naskah voice over

adalah naskah berita yang leadnya dibaca presenter sedangkan tubuhnya

di dubbing.

c. Kaidah Suara (audio)

Audio atau suara dalam berita televisi sangatlah penting,

disamping gambar dan naskah. Suatu berita biarpun ada naskah dan

gambarnya, tetapi tidak ada suara, maka berita tersebut tidak akan jelas

maskudnya. Selain gambar dan naskah, audio juga merupakan salah satu

unsure pada berita televisi, jadi apabila salah satu dari unsure tersebut

tidak ada maka bukan berita namanya. Ada dua unsur audio dalam berita

televisi, yakni: 1. atmosfer, adalah suasana dari suatu peristiwa yang

gambarnya diberitakan. 2. narasi, adalah suara reporter, baik

berdasarkan naskah yang dibaca maupun melaporkan tanpa naskah dan

dan suara narasumber yang diwawancarai. 57

57 Sudirman, Tebba. Jurnalistik Baru, h. 67- 83.

Page 48: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

xlviii

BAB III

GAMBARAN UMUM TVRI DAN PROGRAM PEMBERITAAN DDB

A. Sejarah dan Perkembangan TVRI

Gagasan konkrit televisi di Indonesia dilahirkan setelah Pemerintah

memutuskan pada tahun 1961 untuk memasukan proyek media massa televisi

ke dalam proyek pembangunan Asean Games IV, di bawah koordinasi urusan

proyek Asean Games IV pada 25 Juli 1961. Pada saat itu, Menteri Penerangan

mengeluarkan SK Menpen No. 20/SK/M/1961 tentang pembentukan Panitia

Persiapan Televisi (P2T). Pada 23 Oktober 1961, Presiden Soekarno yang

sedang berada di Wina mengirimkan teleks kepada Menpen Maladi untuk

segera menyiapkan proyek televisi (saat itu waktu persiapan hanya tinggal 10

bulan) dengan jadwal sebagai berikut :

a. Membangun studio di eks Akademi Penerangan (AKPEN) di Senayan

(TVRI sekarang).

b. Membangun dua pemancar: 100 watt dan 10 Kw dengan tower (menara)

setinggi 80 Meter.

c. Mempersiapkan software (program) dan tenaga manusia (SDM).

TVRI sendiri mulai mengadakan siaran percobaan dengan acara HUT

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia XVII dari halaman Istana Merdeka

Jakarta, dengan pemancar cadangan berkekuatan 100 watt pada 17 Agustus

1962. Sementara TVRI mulai mengudara untuk pertama kalinya dengan acara

siaran

Page 49: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

xlix

langsung upacara pembukaan Asean Games IV dari stadion utama

Gelora Bung Karno pada 24 Agustus 1962. Pada 20 Oktober 1963, dikeluarkan

Keppres No. 215/1963 tentang pembentukan Yayasan TVRI dengan pimpinan

umum Presiden RI.

Pembangunan stasiun penyiaran TVRI sendiri dimulai pada 1964;

dengan perlahan-lahan merintis pembangunan Stasiun Penyiaran Daerah, yang

dimulai dari TVRI stasiun Yogyakarta, Medan, Surabaya, Ujung Pandang

(Makassar), Manado, Denpasar dan Balikpapan (bantuan Pertamina).

Sedangkan pembangunan stasiun produksi keliling dimulai pada 1977. Secara

bertahap, di beberapa ibukota propinsi dibentuklah stasiun-stasiun Produksi

Keliling atau SPK, yang berfungsi sebagai perwakilan atau koresponden TVRI

di daerah. SPK itu terdiri dari perwakilan wilayah Jayapura, Ambon, Kupang,

Malang (tahun 1982 diintegrasikan dengan TVRI stasiun Surabaya), Semarang,

Bandung. Banjarmasin, Pontianak, Banda Aceh, Jambi, Padang, dan Lampung.

Perkembangan status TVRI terjadi pada Era Orde Baru, tahun 1974.

TVRI diubah menjadi salah satu bagian dari organisasi dan tata kerja

Departemen Penerangan, yang diberi status “Direktorat”, yang langsung

bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Radio, TV, dan Film Departemen

Penerangan Republik Indonesia. Perkembangan TVRI di Era Reformasi, Juni

2000, dimulai dari diterbitkannya Peraturan Pemerintah No. 36 tahun 2000

tentang perubahan status TVRI menjadi Perusahaan Jawatan (Perjan), yang

secara kelembagaan berada di bawah pembinaan dan bertanggung jawab

kepada Departemen Keuangan RI. Tanggal 17 April 2002, diterbitkan

Peraturan Pemerintah no. 9 tahun 2002, sehingga status TVRI pun diubah .

Page 50: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

l

Maka TVRI diberi masa transisi selama 3 tahun, jika mengacu

Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 2002, yang menyebutkan bahwa TVRI

berbentuk Persero atau PT. Melalui Persero ini, Pemerintah mengharapkan

Direksi TVRI dapat melakukan pembenahan-pembenahan baik di bidang

manajemen, struktur organisasi, SDM, maupun keuangannya. Sebagai stasiun

televisi pertama di negeri ini, TVRI telah melalui perjalanan panjang dan

mempunyai peran strategis dalam perjuangan dan perjalanan kehidupan

bangsa. Sementara perkembangan TVRI saat ini, yaitu bertepatan dengan ulang

tahunnya yang ke-44 (24 Agustus 2006), TVRI resmi menjadi Lembaga

Penyiaran Publik yang berbentuk badan hukum yang didirikan oleh Negara

sesuai dengan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang penyiaran.

Semangat yang mendasari lahirnya TVRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik

adalah untuk melayani informasi untuk kepentingan publik, bersifat netral,

mandiri dan tidak komersial. Sementara, perubahan-perubahan status TVRI

sendiri dilatarbelakangi oleh kepentingan politik dari pihak yang berkuasa pada

saat itu, di mana perubahan tersebut tidak berpengaruh banyak kepada pegawai

maupun program-program TVRI karena mereka menndapatkan anggaran

Negara, yakni APBN .

B. Visi dan Misi

1. Visi

Terwujudnya TVRI sebagai media pilihan bangsa Indonesia dalam

rangka turut mencerdaskan kehidupan bangsa untuk memperkuat kesatuan

nasional.

Page 51: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

li

2. Misi

a. Mengembangkan TVRI menjadi media perekat sosial untuk persatuan

dan kesatuan bangsa sekaligus kontrol sosial yang dinamis.

b. Mengembangkan TVRI menjadi pusat layanan informasi dan edukasi

yang utama.

c. Memberdayakan TVRI menjadi pusat pembelajaran bangsa serta

menyajikan hiburan yang sehat dengan mengoptimalkan potensi dan

kebudayaan daerah serta memperhatikan komunitas terabaikan.

d. Memberdayakan TVRI menjadi media untuk membangun citra bangsa

dan negara di dunia Internasional.

C. Galeri Logo TVRI

(1973- awal 2000) (2000- 17 Februari 2002)

(17 Februari 2002- 4 Juli 2004 ) (4 Juli 2004- 23 Agustus 2006)

(16 April 2007- Sekarang)

Page 52: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

lii

Pergantian logo-logo TVRI di atas sudah terjadi sejak tahun 1962.

Pergantian logo-logo tersebut dilatarbelakangi dengan bergantinya kepemimpinan

di TVRI, di mana ketika kepemimpinan di TVRI berubah maka semuanya

berubah dan termasuk perubahan logo untuk pembaharuan TVRI sendiri sesuai

dengan kebijakan redaksi pada saat itu.

Dalam skripsi ini penulis membatasi pemberian keterangan arti logo hanya

pada logo yang saat ini sedang dipakai TVRI, yakni logo tertanggal 16 April

2007- Sekarang. Arti simbolis dari bentuk logo tersebut menggambarkan “layanan

publk yang informatif, komunikatif, elegan, dan dinamis” dalam upaya

mewujudkan visi dan misi TVRI sebagai TV publik yaitu media yang memiliki

fungsi kontrol dan perekat sosial untuk memelihara persatuan dan kesatuan

bangsa.

Sementara makna bentuk lengkung yang berawal dari huruf T dan berakhir

huruf I dari huruf TVRI membentuk huruf “P” yang mengandung 5 layanan

informasi dan komunikasi menyeluruh, yaitu:

1. P sebagai huruf awal dari kata PUBLIK yang berarti “memberikan layanan

informasi dan komunikasi kepada masyarakat dengan jangkauan nasional

dalam upaya ikut mencerdaskan kehidupan bangsa.”

2. P sebagai huruf awal dari kata PERUBAHAN yang berarti “membawa

perubahan kearah yang lebih sempurna.”

3. P sebagai huruf awal dari kata PERINTIS yang berarti merupakan perintis atau

cikal bakal pertelevisian Indonesia.”

Page 53: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

liii

4. P sebagai huruf awal dari kata PEMERSATU yang berarti “merupakan

lembaga penyiaran publik yang mempersatukan bangsa Indonesia yang

tersebar di Bumi Nusantara yang sangat luas dan terdiri dari atas ribuan pulau.”

5. P sebagai huruf awal dari kata PILIHAN yang berarti “menjadi pilihan

alternatif tontonan masyarakat Indonesia dari berbagai segmen dan lapisan

msyarakat.”

Sedangkan bentuk elips dengan ekor yang runcing dan dinamis

melambangkan komet yang bergerak cepat dan terarah serta bermakna gerakan

perubahan yang cepat dan terencana menuju televisi publik yang lebih

sempurna. Bentuk tipografi TVRI member makna elegan dan dinamis, siap

mengantisipasi perubahan dan perkembangan jaman serta tuntutan masyarakat.

warna biru mempunyai makna elegan, jernih, cerdas, arif, informatif, dan

komunikatif. Perubahan warna jingga ke warna merah melambangkan sinar

atau cahaya yang membawa pencerahan untuk ikut bersama mencerdaskan

kehiudpan bangsa serta mempunyai makna: semangat dan dinamika perubahan

menuju kearah yang lebih sempurna.

D. Program-program TVRI

TVRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik menganut konsep pendidikan

menyeluruh atau umum (general education) agar pemirsa bisa menikmati

berbagai program baik pendidikan, berita, maupun hiburan. Sebagai salah

satu stasiun yang ada di Indonesia, TVRI mempunyai beberapa program

siaran yang tidak kalah bagusnya dari televisi swasta. Strategi TVRI sendiri

adalah mencari dan memberikan sesuatu yang berbeda untuk pemirsa dengan

Page 54: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

liv

memberikan program yang memberikan informasi tentang keindonesiaan dan

kedaerahan yang berorientasi untuk keutuhan bangsa dan Negara. Program-

program yang disiarkan di TVRI umumnya bersifat informasi, hiburan,

sampai dengan pendidikan, antara lain: program berita, drama, musik, kuis,

pendidikan, agama Islam, dan olahraga. Persentase dari program yang

disiarkan sendiri, yakni 40% untuk program berita dan 60% untuk program

hiburan.

Program hiburan TVRI yang terdiri dari program musik dan drama,

seperti Dangdut Pro Mania, Jazz, dan Bintang-Bintang Blues. Program

pendidikan seperti Pelajaran Indonesia, Pelajaran Bahasa Inggris, Pelajaran

Matematika. Program agama Islam di antaranya: Telitilawah, Hikmah Pagi,

Untukmu Ibu Indonesia (pengganti program Mutiara Jumat), dan Cangkim

Bincang Ta’lim. Sedangkan untuk program pemberitaan, TVRI sendiri

mempunyai beberapa program berita yang disiarkan, seperti Warta Nusantara,

Warta Pemilu, Warta Siang, Warta Malam, Dunia Dalam Berita, English

News Service (ENS), Warta Serumpun, dan Warta Terakhir. 58

TVRI Pusat Jakarta setiap hari melakukan siaran selama 19 jam, mulai

pukul 05.00 WIB hingga 24.00 WIB dengan substansi acara bersifat

informatif, edukatif dan entertain. Target market melebar menjadi anak-

anak, anak muda, dan keluarga muda (ABCD, 05 – 40, M / F). Saat ini TVRI

Memiliki 27 stasiun Daerah dan I Stasiun Pusat dengan didukung 376 satuan

transmisi yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Motto TVRI yang pada

58 Wikipedia Bahasa Indonesia, “Televisis Republik Indonesia (TVRI),” artikel diakses

pada 15 Februari 2009 dari id.wikipedia.org

Page 55: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

lv

awalnya adalah “Menjalin Persatuan dan Kesatuan”, dan pada tahun 2000,

mottonya berubah menjadi “Makin Dekat di Hati”, kini berubah kembali

menjadi “Mencerdaskan Kehidupan Bangsa”.

E. Struktur Organisasi TVRI

Struktur organisasi TVRI pusat sebagai berikut:

Page 56: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

lvi

STRUKTUR ORGANISASI LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK TVRI

PUSAT PENELITIAN DAN

PENGEMBANGAN

PUSAT PENDID IKAN DAN PELATIHAN

DIREKTORAT

TEKNIKDIREKTORAT

UMUM

DIREKTORAT

PENGEMBANGAN DAN

USAHA

DIREKTORAT PROGRAM DAN BERITA

DIREKTORATKEUANGAN

DIREKTUR UTAMA

DEWAN PENGAWAS

SATUAN PENGAWASAN INTERN

26

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

PUSAT PENDID IKAN DAN PELATIHAN

DIREKTORAT

TEKNIKD IREKTORAT

UMUM

DIREKTORAT

PENGEMBANGAN DAN

USAHA

DIREKTORAT PROGRAM DAN BERITA

DIREKTORATKEUANGAN

DIREKTUR UTAMA

DEWAN PENGAWAS

SATUAN PENGAWASAN INTERN

1. Direktur Utama; berfungsi sebagai memimpin, mengatur, dan

mengkoordinasikan tugas anggota direksi sesuai dengan bidangkan masing-

masing. Untuk melaksanakan fungsi yang dimaksud, direktur utama

dibantu oleh satuan pengawasan, sekretariat perusahaan, dan tenaga ahli.

Page 57: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

lvii

2. Direktorat Berita; dipimpin oleh yang bertugas menetapkan kebijakan,

melaksanakan pembinaan dan menyelenggarakan kegiatan di bidang berita.

Direktorat berita terdiri dari bidang pemberitaan, bidang produksi,

sekretariat, dan kelompok fungsional.

Di bawah ini merupakan fungsi dari direktur berita antara lain:

a. Menetapkan kebijakan dibidang produksi dan penyiaran acara

pemberitaan.

b. Menetapkan kebijakan dibidang penduduk produksi dan dokumentasi

acara pemberitaan.

c. Mengkoordinasikan dan mengawasi penyelenggaraan produksi dan

siaran berita di lingkungan TVRI.

3. Direktorat Program; dipimpin oleh direktur yang bertugas menetapkan

kebijakan, melaksanakan pembinaan, dan menyelenggarakan kegiatan

dibidang siaran, produksi, pemasaran, serta penjualan. Direktorat program

terdiri dari: bidang siaran, bidang produksi, bidang pemasaran dan

penjualan, sekretariat, dan kelempok fungsional.

4. Direktorat Teknik; dipimpin oleh direktur yang bertugas menetapkan

kebijakan, melaksanakan pembinaan, dan menyelenggarakan kegiatan

dibidang teknik. Direktorat teknik terdiri dari: bidang teknik transmisi dan

prasarana, bidang teknik produksi dan penyiaran, bidang kerjasama teknik

dan teknologi informasi, sekretariat, dan kelompok fungsional. Untuk

menyelenggarakan tugas, direktorat teknik berfungsi sebagai:

a. Merencanakan, mengendalikan, dan mengevaluasi pengadaan peralatan

teknik dan prasarana.

Page 58: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

lviii

b. Merencanakan, mengendalikan, dan mengevaluasi kegiatan operasional

dan penggunaan peralatan teknik.

c. Merencanakan, mengendalikan, dan mengevaluasi pemeliharaan

peralatan teknik.

d. Merencanakan, mengendalikan, dan mengevaluasi pengembangan

peralatan teknik.

e. Merencanakan, mengendalikan, dan mengevaluasi SDM teknik.

f. Merencanakan, mengendalikan, dan mengevaluasi kerjasama teknik

dengan berbagai pihak.

5. Direktorat Keuangan; dipimpin oleh direktur yang menetapkan kebijakan,

melaksanakan pembinaan, dan menyelenggarakan kegiatan keuangan.

Direktorat keuangan terdiri dari: bidang anggaran, bidang keuangan dan

investasi, bidang akuntasi dan perpajakan, sekretariat, dan kelompok

fungsional.

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut direktorat keuangan

mempunyai tugas sebagai:

a. Merencanakan anggaran TVRI meliputi anggaran program, non-

program, permodalan, dan investasi.

b. Merencanakan dan mengusulkan sumber dana untuk pengelolaan

kegiatan operasional perusahaan.

c. Merencanakan jasa konsultasi dibidang keuangan.

d. Merencanakan pengelolaan anggaran kas dan modal kerja perusahaan,

termasuk penglolaan hutang dan piutang perusahaan.

e. Melaksanakan analisis anggaran, keuangan, dan laporan keuangan.

Page 59: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

lix

f. Mengendalikan dan mengevaluasi anggaran dan keuangan.

6. Direktorat Umum; dipimpin oleh direktur yang bertugas menetapkan

kebijakan, melaksanakan pembinaan dan menyelenggarakan kegiatan

dibidang umum dan sumber daya manusia. Direktorat umum terdiri dari:

bidang anggaran, bidang keuangan dan investasi, bidang akuntansi dan

perpajakan, secretariat, dan kelompok fungsional. Direkktorat umum

mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Penetapan kebijaksanaan proses pengadaan barang, pengadaan jasa, dan

pendistribusian.

b. Penetapan kebijakasanaan perkembangan, pembengunan dan perawatan

sarana dan prasarana umum serta pengelolaan asset.

c. Penetapan , kebijaksanaan pengelolaan SDM

d. Pembinaan kegiatan bidang umum dan personalia seluruh satuan kerja di

lingkungan TVRI

7. Satuan Pengawas Intern

Kepala Satuan Pengawasan Intern bertugas melaksanakan

pemeriksaan intern keuangan, dan pelaksanaanya pada TVRI, serta

memberikann saran-saran perbaikan. Untuk menyelenggarakan tugas

sebagaimana dimaksud kepala satuan pengawas intern mempunyai fungsi,

yaitu:

a. Menyusun program kerja pemeriksaan tahunan bidang keuangan dan

operasional, meliputi rencana pemeriksaan rutin, dan pemeriksaan

khusus.

Page 60: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

lx

b. Mengkoordinasikan pelaksanaan pemeriksa untuk mencegah kerugian

dari penyimpangan pelaksanaan peraturan di bidang keuangan,

operasional, dan penunjang operasional.

c. Mengkoordinasikan pembuatan laporan hasil pemeriksaan sesuai jadwal

terhadap seluruh satuan kerja.

d. Mengkoordinasikan permintaan laporan pelaksana tindak lanjut atas

temuan pemeriksaan kepada satuan kerja terkait.

8. Kepala TVRI Stasiun Daerah; bertugas menetapkan kebijakan operasional

penyiaran di daerah dan pemancarluasan siaran nasional, serta

menkoordinasikan pengawasan pelaksanaannya sesuai kebijakan direksi.

9. TVRI Sektor Transmisi; bertugas melakukan pengoperasian perawatan dan

perbaikan pemancar, prasarana melakukan administrasi keuangan, serta

mengkoordinasikan pengawasan pelaksanaan sesuai dengan kebijakan

direksi.

10. Kepala Balai Diklat. Kepala Pendidikan dan Pelatihan bertugas

merencanakan, menyelenggarakan dan mengevaluasi jasa pelatihan di

bidang pertelevisian, serta jasa pemanfaatan fasilitas sarana produksi baik

untuk kepentingan TVRI maupun untuk umum. Selain itu juga bertugas

mengkoordinasikan pengawasan pelaksanannnya.

11. Sekeretariat Perusahaan; dalam struktur PT TVRI (persero) berada di

antara direktur utama dan pengawasan direksi lainnya. Sekretariat

Page 61: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

lxi

perusahaan dipimpin oleh sekretaris. Ia berperan sebagai penghubung

BOD, senior manajemen, dan pemegang saham. 59

F. Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita (DDB)

Masyarakat dalam kehidupan sehari-harinya membutuhkan sebuah

informasi baik dari negara sendiri maupun negara lain, apalagi bagi masyarakat

kedutaan Negara yang bertugas di Indonesia, mereka membutuhkan sebuah

informasi tentang keadaan negara mereka. DDB merupakan salah satu pelopor

program pemberitaan yang ditayangkan di TVRI sebagai televisi tertua dengan

Drs. H.Subrata, M.H., seorang reporter sampai menjadi Direktur TVRI sebagai

Pencetus Ide “DDB”. 60 DDB merupakan program pemberitaan yang ada di

TVRI sejak tahun 1970-an TVRI sendiri menayangkan enam program

pemberitaan lainnya, seperti Warta Nusantara, Warta Pemilu, Warta Siang,

Warta Malam, ENS, dan Warta Terakhir. Sementara dari enam program

pemberitaan yang ditayangkan TVRI, DDB merupakan program pemberitaan

yang paling tinggi diminati oleh masyarakat.

DDB merupakan jenis program pemberitaan yang berisi berita-berita

internasional, nasional, dan olahraga, human interest, maupun prakiraan cuaca.

61 Acara ini ditayangkan setiap hari secara live (langsung) dari studio 6 pada

pukul 21.00-21.30 WIB berdurasi 30 menit dengan dua kali break (iklan).

DDB disiarkan pukul 21.00 WIB, karena kita menganggap waktu tersebut

59 TVRI, Data Kepustakaan TVRI, (Jakarta : Jl. Gerbang Pemuda Senayan)

60 Ensiklopedi Tokoh Indonesia, “Drs. H.Subrata, M.H Pencetus Ide 'Dunia Dalam

Berita,” artikel diakses pada 01 Maret 2009 dari TokohIndonesia.Com 61

Wikipedia Bahasa Indonesia, “Dunia Dalam Berita,” artikel diakses pada 15 Februari

2009 dari id.wikipedia.org

Page 62: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

lxii

merupakan waktu prime time bagi masyarakat, yakni bagi pegawai negeri sipil

sudah habis makan malam, sementara pegawai swasta mereka yang baru

sampai di rumah pukul 7 sampai 8 malam membutuhkan sebuah informasi

sebagai pelepas lelah setelah bekerja seharian. Sementara durasi DDB yang

disiarkan hanya 30 menit, karena sebuah berita merupakan sebuah program

yang tidak perlu panjang-panjang, yang penting dari sebuah berita adalah bisa

merangkum informasi atau isi dari peristiwa itu secara jelas dan mengacu pada

rumus 5W + 1 H-nya. Dengan asumsi itulah TVRI melahirkan program DDB.62

Sumber utama DDB diperoleh dari Reuters atau Visinews untuk

pemberitaan internasional, akan tetapi saat ini TVRI hanya menggunakan

Reuters saja. Visinews adalah usaha swasta yang bergerak dibidang penyediaan

berita-berita yang terjadi di berbagai belahan dunia dan beritanya ditunjang

oleh visual film. Visinews mempunyai juru kamera tersebar di seluruh dunia,

pengiriman materi dilakukan melalui satelit komunikasi dari London ke

Singapura dan Singapura ke Jakarta dengan pesawat terbang. Selain dari

Vinews, TVRI memperoleh bahan untuk siaran DDB dari hasil juru kamera

TVRI sendiri, pertukaran berita antara Negara-negara Asia melalui Asia Pasific

Broadcasting Union, ABO atau perhimpunan badan-bandan penyiaran Negara-

negara Pasific. Terakhir TVRI memperoleh bahan dari TV Brunai.63 Sedangkan

untuk pemberitaan nasional diperoleh dari tim liputan yang ditugaskan oleh

koordinator liputan TVRI.

62 Wawancara pribadi dengan Agung Prawoto, Produser Pelaksana Program Pemberitaan

DDB: Jakarta 3 April 2009. 63

J. B. Wahyudi, Jurnalistik Televisi Tentang dan Sekitar Siaran Berita TVRI, (Bandung:

Alumni, 1985), h. 65-66

Page 63: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

lxiii

Format berita dalam program Pemberitaan DDB sama seperti televisi

swasta dengan menggunakan bentuk Voice Over (VO) dan bersifat informasi.

VO adalah format berita televisi yang lead in dan tubuh beritanya dibacakan

penyiar berita (anchor) seluruhnya atau lead dibaca oleh anchor sementara

tubuh berita dibaca oleh dubber. Sementara penyiar atau dubber tengah

membacakan isi tubuh berita, gambar pun menyertainya sesuai konteks naskah.

Program ini dibagi dalam tiga segmen, yakni segmen berita internasional,

berita nasional, dan berita olahraga, human interest, maupun prakiraan cuaca.

Durasi untuk setiap segmennya antara 1-1 ½ menit tergantung dari nilai berita

tersebut. Sementara target penonton program ini adalah masyarakat menengah

ke atas.

Kelebihan DDB sendiri adalah segmen pemberitaan yang berbeda dengan

program pemberitaan yang lain, yakni dengan mempersembahkan berita-berita

internasional yang aktual dan faktual serta jaringan siaran yang luas, sehingga

DDB dapat dinikmati di Hongkong, China, negara-negara Arab, dan

sebagainya. Sedangkan kelemahannya, karena DDB merupakan berita yang

diperoleh dari luar negeri (Reuters) maka mau tidak mau kita harus

menyuarakan kepentingan mereka dan mengikuti kemauan mereka; kita tidak

bisa mengontrol apakah berita itu benar atau dibuat-buat. Untuk mengatasi

masalah itu, dibentuklah persatuan televisi se-Asia Pasifik; mereka berkumpul

menyelenggarakan siaran lokal dengan cara pertukaran berita dari negara

mereka ke negara kita.64

64 Wawancara pribadi dengan Lucky Riyanto, Produser Pelaksana Program Pemberitaan

DDB, Jakarta 17 April 2009.

Page 64: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

lxiv

Sementara untuk menghasilkan sebuah program dibutuhkan organisasi

pelaksana program tersebut, begitu pula dalam pembuatan program DDB

orang-orang yang terlibat atau tim redaksi dari program DDB, antara lain:

Tabel 1. Organisasi Pelaksana Program Pemberitaan DDB

Penanggung Jawab Yon Anwar

Produser Eksekutif Purnama Suwardi

Produser - Bambang Siswanto

- Yohanes

Produser Pelaksana - Agung Prawoto - Lucky Riyanto

Redaktur - Harismen

- Sifak Masyhudi

- Rosmeini Sani

- Sumaryono

- Agung Setyawan

- Iman Nurisqi

- Hengki Komawal

- Gatot DwiHartanto

- Sri Sas

Penyiar - Dhoni Kusmanhandji

- Herdina Suherdi

Editor - Suripno

- Ferry Diantoro

- Doddy Permadi

Page 65: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

lxv

BAB IV

ANALISIS PROGRAM PEMBERITAAN DDB

A. Proses Produksi Program Pemberitaan DDB di TVRI

Stasiun televisi adalah tempat kerja yang sangat kompleks yang

melibatkan banyak orang dengan berbagai jenis keahlian. Suasana kerja pada

stasiun televisi terkadang penuh ketegangan, khususnya menjelang suatu

program yang akan ditayangkan, sehingga diperlukan kesigapan dan

kecepatan kerja karena dikejar-kejar tenggat waktu (deadline). Komunikasi

yang cepat dan baik adalah hal yang vital dalam pemberitaan televisi. 65

Untuk menciptakan sebuah program atau siaran, baik itu berita, drama

dan non-drama diperlukan proses produksi melalui beberapa tahapan. Seperti

yang telah dikemukakan di Bab II ada dua teori yang menjelaskan tahapan

proses produksi, yakni J.B. Wahyudi dan Fred Wibowo. Sedangkan teori yang

penulis gunakan untuk menganalisis program pemberitaan DDB adalah teori

Fred Wibowo, yakni:

1. Pra produksi (ide, perencanaan, dan persiapan)

2. Produksi (pelaksanaan)

3. Pasca produksi (penyelesaian dan penayangan) 66

65 Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, h.9.

66 Fred Wibowo, Teknik Produksi Program Televisi, h. 21.

Page 66: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

lxvi

Seperti pendapat di atas, maka program pemberitaan DDB TVRI pun

melalui 3 tahapan tersebut, yakni:

1. Pra produksi program pemberitaan DDB di TVRI

Tahap pra produksi merupakan tahapan persiapan sebelum sebuah

produksi dimulai, karena itu semakin baik sebuah perencanaan produksi

maka akan memudahkan nantinya dalam produksi. Pada tahap ini,

kegiatan awal yang dilakukan dalam proses produksi program pemberitaan

DDB adalah rapat redaksi. Rapat ini dilaksanakan sehari dua kali, yakni

pada pukul 10.00 WIB dan 15.00 WIB.

Rapat redaksi dihadiri oleh produser eksekutif, produser pelaksana,

redaktur, dan koordinator liputan. Rapat ini bertujuan memastikan suatu

kelancaran dalam proses peliputan. Sebelum rapat redaksi orang-orang

yang terlibat dalam proses produksi sudah memperkirakan bahkan

menyusun pemberitaan yang didasarkan pada pengetahuan sederhana

tentang kemungkinan terjadinya sebuah peristiwa. Selain itu, penyusunan

maupun perkiraan sebuah peristiwa bisa diperoleh dari undangan yang

diterima redaksi dari lembaga pemerintahan maupun non pemerintah.

Rapat redaksi pukul 10.00 WIB antara lain melakukan evaluasi

terhadap tayangan DDB yang kemarin malam ditayangkan dengan

membahas kesalahan-kesalahan apa saja yang terjadi pada penayangan

kemarin. Langkah berikutnya, menghimpun, memilih, kemudian

menyeleksi berita mana yang layak ditayangkan, karena setiap harinya

Redaksi suatu stasiun berita menerima puluhan bahkan ratusan informasi

yang berasal dari berbagai sumber. Selanjutnya menentukan berita tersebut

Page 67: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

lxvii

masuk ke program pemberitaan yang mana dari tujuh segmen berita yang

ditayangkan TVRI, membahas budget (biaya produksi), dan menentukkan

lokasi liputan. Sementara rapat redaksi pukul 15.00 WIB, membahas

liputan-liputan besok pagi, memutuskan peristiwa apa saja yang perlu

diliput, dan menentukan penugasan reporter dan kameramen yang bertugas

besok. Dalam rapat redaksi di atas mengungkapkan berita seperti apa yang

layak ditayangkan.

Menurut Lucky Riyanto, selaku produser pelaksana DDB, dalam

memilih berita yang akan ditayangkan dilihat dari nilai berita dari sebuah

peristiwa. Nilai berita sebuah peristiwa atau informasi adalah pemberitaan

yang diperoleh mempunyai nilai penting dan menarik bagi penonton. Nilai

berita sebuah peristiwa dapat dilihat dari apakah berita atau peristiwa itu

aktual, akurat, faktual, penting, aneh, menarik, dan sebagainya. Biasanya

pemberitaan politik, konflik, kenegaraan, ekonomi, hukum, dan bencana

mempunyai nilai berita tinggi.67

2. Produksi Program Pemberitaan DDB di TVRI

Memproduksi sebuah acara harus dipersiapkan secara matang

karena bila ada kesalahan sedikit saja baik teknis maupun nonteknis dapat

menghasilkan tayangan yang kurang baik sehingga dapat mengurangi

kualitas siaran dan hasilnya tidak maksimal, di antaranya:

a. Materi produksi

Materi produksi untuk program pemberitaan DDB adalah

pengumpulan peristiwa atau berita yang diperoleh dari kantor berita

67 Wawancara pribadi dengan Lucky Riyanto, Produser Pelaksana Program Pemberitaan

DDB, Jakarta, 17 April 2009.

Page 68: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

lxviii

maupun tim liputan di lapangan yang telah ditentukan dalam rapat

redaksi. DDB merupakan program pemberitaan yang berbeda dengan

program pemberitaan yang lain, karena acara ini menginformasikan

sebuah berita atau peristiwa yang berasal dari dunia internasional dan

nasional yang memiliki nilai berita mendunia. Untuk pemberitaannya,

DDB lebih banyak menonjolkan berita-berita internasional (80%) dan

berita nasional (20%) yang yang mempunyai nilai berita tinggi untuk

ditayangkan kepada penonton.

Sementara untuk mendapatkan sebuah berita diperlukannya

sumber berita, baik yang berasal dari TVRI maupun Non-TVRI.

Sumber berita program pemberitaan DDB untuk peristiwa internasional

berasal dari sumber non-TVRI atau kantor berita LKBN Antara,

Reuters, Visnews, TFI (televisi perancis), Persatuan televisi se-Asia

Afrika, dan penempatan reporter di Negara-negara tertentu dikarenakan

keterbatasan dana. Akan tetapi, saat ini TVRI hanya menggunakan

Reuters dan pertukaran program berita antar negara untuk mengontrol

keakuratan berita. Sedangkan sumber berita untuk peristiwa nasional

berasal dari TVRI, dimana koordinatur liputan memberikan tugas

liputan kepada reporter dan kameramen yang telah ditetapkan dalam

rapat redaksi.

b. Sarana produksi

Sarana produksi pada proses produksi program pemberitaan

DDB, antara lain telepon, faksimili, internet, Electronik News

Page 69: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

lxix

Gathering (ENG), Satellite News Gathering (SNG), telefon video

satelit, studio, dan sebagainya.

c. Biaya produksi

Biaya produksi dalam program pemberitaan TVRI tergantung

dari pengerahan kru, bensin, dan uang makan. Biaya produksi untuk

liputan biasa untuk di Jakarta melibatkan reporter, kameramen, dan

supir untuk satu hari diberikan 300-500 ribu perorang. Sementara

biaya produksi untuk liputan ke daerah bisa mencapai 450–900 ribu

perorang. Sedangkan biaya untuk liputan segera mungkin yang

menggunakan satelit, biayanya tergantung berapa lama kita

menggunakan satelit tersebut.

d. Organisasi pelaksana produksi

Untuk organisasi pelaksana produksi program pemberitaan

DDB sudah diungkapkan penulis pada gambaran umum TVRI dan

program pemberitaan DDB. (Lihat halaman 50)

e. Tahap pelaksanaan produksi

Pelaksanaan produksi program pemberitaan DDB dimulai

dengan rapat redaksi yang memilih berita atau peristiwa apa saja

yang akan ditayangkan, menentukan berita mana saja yang masuk

untuk setiap program pemberitaan yang ada di TVRI, membahas

biaya produksi, menentukan lokasi liputan, menentukan tim

redaksi dan liputan yang terlibat. Proses produksi program

pemberitaan DDB dalam melibatkan dua tim produksi, masing-

masing tim terdiri dari seorang produser pelaksana dengan 4-5

Page 70: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

lxx

redaktur. Ada 2 tahap produksi dalam program pemberitaan DDB

di TVRI, yakni produksi pemberitaan yang bersumber

internasional dan produksi pemberitaan bersumber nasional.

Tahap produksi untuk sumber berita internasional dimulai

dengan kerja redaktur yang menghimpun, menentukan dan

menyeleksi informasi atau peristiwa yang diperoleh dari kantor

berita asing, dalam hal ini Reuters. Setelah para redaktur sudah

memperoleh berita mana saja yang layak tayang untuk hari ini,

kemudian produser membuat rundown berita, dan langkah

selanjutnya naskah berita yang berasal dari Reuters diterjemahkan

dari bahasa asal sumber berita ke bahasa Indonesia terlebih dahulu

oleh penerjemah, yakni para redaktur DDB.

Biasanya naskah yang berasal dari kantor berita asing sudah

terdapat shotlist (daftar shot) sebagai panduan redaktur dalam

membuat naskah berita berkoordinasi dengan produser.

Selanjutnya naskah berita yang telah diterjemahkan dibuat naskah

beritanya lalu diedit kalimatnya oleh produser. Langkah

selanjutnya naskah berita masuk ke proses dubbing yakni proses

pengisian suara, dimana lead berita dibacakan oleh anchor

sementara badan berita dibacakan oleh dubber. Kemudian hasil

dubbing tersebut diserahkan kepada editor untuk proses editing.

Dalam proses ini, editor menyesuaikan gambar dengan naskah

yang dibuat oleh redaktur dan yang dibaca oleh dubber.

Page 71: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

lxxi

Sedangkan tahap produksi untuk berita nasional dimulai

dari kerja tim liputan dalam meliput berita, yakni reporter dan

kameramen. Jadwal penugasan liputan biasanya dapat dilihat sore

atau malam hari. Lokasi peliputan disesuaikan dengan pengamatan

tentang isu apa yang sedang hangat, event (acara-acara penting),

dan acara kenegaraan. Mereka bekerja berdasarkan berita-berita

yang sudah ditentukan dalam rapat redaksi dengan mengacu pada

wish list (daftar permintaan) yang dibuat oleh produser (mulai dari

menentukan narasumber dan juga pengambilan gambar). Tim

liputan bekerja di bawah kendali koordinator liputan.

Menurut Usman Pangaribuan, selaku Reporter Pemberitaan

TVRI mengatakan tugas dan kewajiban reporter adalah mencari,

mengumpulkan, dan menghimpun informasi yang memiliki nilai

berita dan disampaikan melalui media massa. Setelah peristiwa

didapat reporter membuat naskah berita untuk ditayangkan kepada

masyarakat. Seorang reporter harus bisa melihat sebuah peristiwa

dari sudut mana, apakah peristiwa itu menarik atau tidak. Berita

yang layak tayang adalah informasi yang mempunyai nilai berita

serta mengacu pada rumus 5 W + 1H yang mengambarkan isi dari

sebuah informasi tadi. Nilai berita sebuah berita antara lain aktual,

faktual, penting, menarik, dan sebagainya. 68

Sementara. Sus Irianto, selaku kameramen pemberitaan

menyebutkan tugas dan kewajiban kemeramen adalah menjaga,

68 Wawancara pribadi dengan Usman Pangaribuan, Reporter pemberitaan, Jakarta, 17

April 2009.

Page 72: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

lxxii

menggunakan, atau mengakomodasikan alat-alat kamera serta

mengambil gambar apa saja yang sesuai dengan peristiwa yang

akan diliput. Kameramen dalam proses pengambilan gambar harus

sesuai dan dapat mewakili isi berita yang diliputnya. Dalam proses

peliputan ini reporter dan kameramen harus saling bekerja sama

(berkoordinasi) dengan baik untuk menghasilkan sebuah berita

yang layak tayang.69

Persiapan yang dilakukan tim liputan program pemberitaan

DDB sebelum berangkat ke lokasi adalah mempersiapkan

peralatan, seperti kamera apa yang digunakan, mic, kamera, tripod,

baterai, lampu, dan melihat jadwal penugasan. Setelah itu

berkoordinasi dengan reporter dalam perjalanan menuju lokasi

tentang gambar-gambar apa saja yang akan diambil. Dalam proses

peliputan sebuah berita, reporter menjadi produser lapangan,

dimana ia mengarahkan kameramen agar mendapatkan semua

gambar yang dibutuhkan untuk mengilustrasikan berita yang akan

disajikan pada saat liputan di lapangan. Reporter juga harus

memastikan bahwa kameramen mendapatkan semua shot (gambar)

yang dibutuhkan untuk penyampaian laporan berita serta

mengumpulkan informasi faktual selengkap-lengkapnya sebagai

bahan untuk menulis berita.

69 Wawancara pribadi dengan Sus Irianto, selaku kameramen pemberitaan, Jakarta, 17

April 2009.

Page 73: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

lxxiii

Setelah semua proses liputan di lapangan selesai, tim liputan

kembali ke divisi pemberitaan. Kemudian berita yang tadi diliput

dibuat naskahnya oleh reporter dengan melihat data-data serta

gambar-gambar yang diperoleh dari lokasi tadi. Selesai naskah

berita dibuat oleh reporter dan diserahkan kepada produser untuk

diedit kalimatnya. Setelah itu, naskah yang sudah diedit lalu masuk

ke proses dubbing yang biasa dilakukan oleh reporter, produser,

maupun redaktur. Sementara itu, kameramen memberikan master

kaset dari gambar yang diperoleh di lapangan kepada editor.

3. Pasca produksi Program Pemberitaan DDB

Tahapan pada proses pasca produksi merupakan tahap penyelesaian

dan mengemas tayangan. Pasca-produksi adalah semua kegiatan setelah

peliputan sampai materi itu dinyatakan selesai dan siap ditayangkan atau

diputar kembali. Pelaksanaan pasca produksi melibatkan editor bekerja

sama dengan reporter atau produser.

Menurut Lucky Riyanto, editor mempunyai tugas dan kewajiban

seorang editor adalah memotong, memilah atau memanipulasi gambar.

Selain itu, seorang editor harus mengetahui aturan yang berlaku dalam

program pemberitaan, dimana ia bertugas menyeleksi gambar-gambar

yang tidak layak tayang, seperti berita yang menimbulkan ketakutan,

menjijikkan, dan membangkitkan emosi yang berlebihan. Editor

Page 74: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

lxxiv

merupakan penyaring terakhir gambar dan menyelaraskan gambar agar

tidak berlawanan (jumping shot).70

Tahapan post production ini merupakan suatu kerja pada tahapan

terakhir dari bahan yang telah diproduksi. Tahap editing program

pemberitaan DDB (baik berita bersumber internasional maupun nasional)

sendiri terdiri dari tiga langkah, antara lain:

a. Langkah awal yang dilakukan seorang editor adalah mengulang kaset

hasil liputan berita nasional yang kameramen berikan untuk melihat

tampilan yang utuh. Sementara untuk video yang dikirim dari kantor

berita asing biasanya sudah diedit sebelumnya serta adanya shotlist

video untuk panduan editor. Kemudian editor akan mempelajari

naskah berita yang dibuat reporter setelah itu editor menyesuaikan

dengan audio dan visualnya. Selanjutnya melakukan penyuntingan

gambar, adegan dari scene ke scene dan melakukan penyuntingan

suara editing offline. Editing offline (editing kasar) adalah mencatat

kembali semua pengambilan gambar (shooting) di lapangan tadi,

seperti nomor kode yang berupa digit frame, detik, menit, dan jam

yang ada dalam gambar, dan hasil dari pengambilan setiap shoot

dicatat kembali. Editor offline menyusun kerangka dubbing dari data

yang ada, pemotongan durasi oleh produser dan selanjutnya tahap

online.

b. Editing online dilakukan berdasarkan naskah editing, editor mengedit

hasil pengambilan gambar (shooting) yang asli. Sambungan-

70 Wawancara pribadi dengan Lucky Riyanto, selaku Produser Pelaksana Program

Pemberitaan DDB, Jakarta, 17 April 2009

Page 75: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

lxxv

sambungan setiap shoot (pengambilan liputan) dan adegan (scene)

dibuat tepat berdasarkan catatan time-code dalam naskah editing.

Pengeditan online yaitu pengeditan merangkai gambar dari hasil

liputan menjadi satu cerita yang bisa memperkuat voice over (VO)

dengan pemilihan musik berdasarkan materi kemudian, menyusun

gambar sesuai dengan script, memberikan title name, framing, Vidoe

tape, host, dan lain-lain. Setelah gambar selesai diedit, langkah

selanjutnta adalah mixing audio.

c. Mixing (pencampuran gambar dengan suara), dimana hasil dubbing

yang diberikan kepada editor akan dikombinasikan dengan suara dari

dubber dan video. Selesai diproses, kemudian akan ditayangkan

sebagai video tape. Mixing audionya itu menyeimbangkan grafik audio

sehingga menghasilkan suara yang bagus dengan menserasikan

backsound dengan dubing sehingga tidak denggu dan terdengar jelas.

Dalam proses editing ditentukan gambar mana yang diambil dan

gambar mana yang dibuang. Sedangkan dalam sebuah liputan tidak

selamanya memperoleh gambar yang bagus dan banyak. Untuk

menanggulangi masalah kekuarangan gambar bisa dilakukan dengan

mengambil gambar dari dokumentasi TVRI sendiri. Setelah selesai proses

di atas, maka selanjutnya tahap penayangan. Penayangan program

pemberitaan DDB dimulai dengan tugas pengarah acara atau program

director (PD) yang mengatur naskah sesuai dengan rundown apakah sudah

sesuai kemudian di cari kunci dari penutup acara. Setelah itu, editor

memberikan video siaran yang selesai diedit untuk dibawa ke master

Page 76: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

lxxvi

control. Master control merupakan jantung dari sebuah stasiun televisi.

Pada ruang inilah pengaturan semua tayangan program dan komersial dari

sebuah stasiun televisi yang mengendalikan siaran.

Selanjutnya program pemberitaan DDB pun ditayangkan. Program

pemberitaan DDB merupakan program pemberitaan yang ditayangkan

secara langsung dari studio 6, karenanya acara ini dapat dinikmati

langsung oleh penonton waktu itu juga. Dalam siaran langsung, satu

kesalahan tidak dapat ditolerir dan diperbaiki. Dalam produksinya harus

dilaksanakan secara teliti dan perlu konsentrasi tinggi dari kerabat kerja

produksi. Setelah proses penyangan selesai maka semua berita di

dokumentasikan dalam file serta membuat laporan untuk evaluasi besok

yang akan dibahas di rapat redaksi. Evaluasi penayangan program

pemberitaan itu melihat apakah ada yang gagal dalam waktu siaran dan

liputan, apa saja kekurangan dan kesalahan siaran untuk dikoreksi dan

dilaporkan ke pimpinan pusat. Apabila ada yang kesalahan fatal maka

dikenakan sanksi atau teguran. Rapat evaluasi biasanya dilakukan pada

rapat redaksi esok harinya.

B. Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita Pada Berita

“Thailand: Prime Minister”

1. Pra produksi program pemberitaan DDB pada berita “Thailand: Prime

Minister”

Langkah awal pra-produksi berita “Thailand: Prime Minister” adalah

mengadakan rapat redaksi yang dimulai dengan menghimpun berita

Page 77: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

lxxvii

(pengumpulan berita yang berasal dari Reuters hari itu), lalu ditentukan

berita apa saja yang akan ditayangkan hari itu. Berita-berita yang telah

ditentukan pada hari itu, yaitu Thailand: Prime Minister, Thailand: Leader

Latest, Bolivia: Explosion Update, Australia: Afghans/Rudd, Japan:

Pakistans Donors, India: Poll Round Up, Mexico: Shootout, Usa: Gun

Smugglers, Mexico: Immigration Protest, dan Kenya: Captain Departs.

Semua berita itu lolos seleksi karena merupakan berita-berita yang aktual,

penting, dan di dalamnya terkandung nilai-nilai berita lain yang sesuai

dengan standar program acara berita.

Kemudian, semua berita itu diperiksa dan dibuktikan kebenarannya

atau dicek keakuratannya dengan menanyakan pada kedubes negara yang

bersangkutan; atau melalui pertukaran program berita antarnegara yang

bekerja sama dengan TVRI. Setelah mendapat konfirmasi tentang

kebenaran berita-berita itu, lalu produser memilih salah satu berita tadi

untuk dijadikan berita utama atau headline. Berita “Thailand: Prime

Minister” dipilih menjadi berita utama karena informasi yang terdapat di

dalamnya, mengingat berita konflik termasuk salah satu kriteria umum

nilai berita. Berita “Thailand: Prime Minister” menginformasikan sebuah

konflik yang terjadi di Thailand, yakni perpanjangan keadaan darurat di

Bangkok menyusul terjadinya penembakan terhadap pemimpin baju

kuning (anti-Thaksin) yang dilakukan oleh baju merah (pro-Thaksin) yang

dikemukakan oleh perdana menteri Thailand. Selanjutnya, produser

membuat rundown (daftar urutan berita yang akan ditayangkan).

Page 78: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

lxxviii

Selesai proses menghimpun, menentukan berita, dan membuat

rundown, selanjutkan memilih tim redaksi, yaitu orang-orang yang terlibat

pada proses produksi DDB untuk hari itu. Tim redaksi yang bertugas pada

berita “Thailand: Prime Minister” terdiri dari Lucky Riyanto, sebagai

produser pelaksana, yang didampingi oleh 4 orang redaktur: Imam

Nurisqi, Hengki Komawal, Gatot Dwihartanto, Sri Sas, dan Rosmeidi

Saini.

2. Produksi program pemberitaan DDB pada berita “Thailand: Prime

Minister”

Pada tahap produksi ini dimulai dengan menentukan materi, sarana

produksi, biaya produksi, tim redaksi yang bertugas, dan pelaksanaan

produksi. Materi produksi untuk program pemberitaan DDB pada berita

“Thailand: Prime Minister” diperoleh dari kumpulan berita yang berasal

dari Reuters yang telah dipiih oleh produser untuk ditayangkan hari itu.

Sarana produksi yang digunakan pada berita “Thailand: Prime Minister”

antara lain telepon, faksimili, dan internet untuk mengecek kebenaran

beritanya; komputer untuk menerjemahkan naskah dari Reuters dan

membuat rundown serta naskah beritanya; mesin fotokopi untuk mengkopi

rundown dan naskahnya; peralatan untuk mengedit gambar dan suara;

ruangan dubber; serta studio dan kamera untuk penayangan.

Biaya produksi pada berita “Thailand: Prime Minister” memerlukan

dana yang lumayan murah karena berita tersebut merupakan berita

internasional yang diperoleh dari kerja sama dengan kantor berita Reuters,

dibandingkan dengan TVRI mengirimkan tim liputan ke negara yang

Page 79: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

lxxix

bersangkutan. Adapun orang-orang yang terlibat pada proses berita

“Thailand: Prime Minister” antara lain:

Tabel 2. Tim Redaksi pada berita “Thailand: Prime Minister”

Penanggung Jawab Yon Anwar

Produser Eksekutif Purnama Suwardi

Produser

- Bambang Siswanto

- Yohanes

Produser Pelaksana Lucky Riyanto

Redaktur

- Iman Nurisqi

- Hengki Komawal

- Gatot DwiHartanto

- Sri Sas

- Rosmeini Saini

Kameramen Ali, Kiki, dan Agus

Penyiar

- Dhoni Kusmanhandji

- Herdina Suherdi

Editor

- Suripno

- Ferry Diantoro

Page 80: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

lxxx

Tahap pelaksanaan produksi, tahap ini dimulai dengan

menerjemahkan naskah asli berita “Thailand: Prime Minister” yang

diperoleh dari Reuters ke bahasa Indonesia oleh Sri Sas selaku redaktur

program DDB. Biasanya naskah yang berasal dari kantor berita asing

sudah terdapat shot-list (daftar liputan) sebagai panduan redaktur dalam

membuat naskah berita berkoordinasi dengan produser. Setelah proses

menerjemahkan naskah selesai, tahap selanjutnya ialah membuat hasil

terjemahan berita tersebut menjadi naskah berita. Hal ini dikarenakan hasil

terjemahan masih terlalu panjang untuk dijadikan naskah berita. Sebab,

naskah berita televisi itu harus singkat (tidak lebih dari 20 kata),

sederhana, dan dapat dipercaya agar berita mudah dimengerti dan jelas

maksudnya.71

Sesudah proses pembuatan naskah selesai, naskah tersebut

diserahkan kepada produser pelaksana untuk diedit kalimatnya. Lalu, pada

berita “Thailand: Prime Minister” tersebut dimasukkan dalam urutan

pertama pada pembuatan rundown. Setelah naskah hasil editan selesai,

naskah itu pun masuk ke proses dubbing, yakni proses pengisian suara

yang biasa dilakukan oleh reporter, produser, dan redaktur. Kemudian,

hasil dubbing tersebut diserahkan kepada editor untuk proses editing.

Dalam proses ini, editor menyesuaikan gambar dengan naskah yang dibuat

oleh redaktur dan yang dibaca oleh dubber.

3. Pasca produksi program produksi pada berita “Thailand: Prime

Minister”

71 Askurifai Baksin, Jurnalistik Televisi: Teori dan Praktik, h. 70.

Page 81: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

lxxxi

Tahap editing pada berita “Thailand: Prime Minister” terdiri dari tiga

langkah, antara lain:

a. Langkah awal pada tahap ini editing offline (editing kasar) adalah

mencatat kembali semua pengambilan gambar (shooting) yang ada

dengan mengulang kaset untuk melihat tampilan yang utuh dari berita

“Thailand: Prime Minister” seperti nomor kode yang berupa digit

frame, detik, menit, dan jam yang ada dalam gambar, dan hasil dari

pengambilan setiap shoot dicatat kembali. Biasanya video yang dikirim

dari kantor berita asing biasanya sudah diedit sebelumnya serta adanya

shotlist video untuk panduan editor. Setelah itu, editor mempelajari

kembali naskah berita dan mengecek kesesuaian audio dengan

visualnya.

b. Editing online dilakukan berdasarkan naskah editing, editor mengedit

hasil pengambilan gambar (shooting) dari video asli berita “Thailand:

Prime Minister” yang diperoleh dari Reuters. Sambungan-sambungan

setiap pengambilan liputan (shoot) dan adegan (scene) dibuat tepat

berdasarkan catatan time-code dalam naskah editing. Pengeditan online

yaitu pengeditan merangkai gambar dari hasil liputan menjadi satu

cerita yang bisa memperkuat voice over (VO) dengan pemilihan musik

berdasarkan materi, kemudian menyusun gambar sesuai dengan script,

memberikan title name, framing, video tape, host, dan lain-lain.

c. Langkah terakhir adalah mixing (pencampuran gambar dengan suara)

atau mengkombinasikan hasil dubbing berita “Thailand: Prime

Page 82: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

lxxxii

Minister” yang diberikan kepada editor dengan suara dari dubber dan

video.

Setelah proses editing selesai, maka selanjutnya penayangan

yang dimulai dengan tugas pengarah acara atau program director (PD)

yang mengatur naskah berita “Thailand: Prime Minister” sesuai dengan

rundown, apakah sudah sesuai atau belum, kemudian dicari kunci

penutup acara. Sesudah itu, editor memberikan video siaran berita

“Thailand: Prime Minister” yang selesai diedit untuk dibawa ke master

control. Selanjutnya, berita “Thailand: Prime Minister” pun siap

ditayangkan secara langsung dari studio 6. Seusai proses penayangan

acara tersebut, berita “Thailand: Prime Minister” dan semua berita yang

ditayangkan pada hari itu pun didokumentasikan dalam file; lalu tim

redaksi membuat laporan untuk rapat evaluasi besok.

Page 83: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

lxxxiii

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari berbagai penjelasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,

serta berdasarkan observasi dan wawancara dengan tim redaksi DDB guna

mendapatkan jawaban atas rumusan pertanyaan dalam skripsi ini, maka

penulis dapat mengambil kesimpulan antara lain:

1. Proses produksi program pemberitaan DDB di TVRI meliputi berita yang

bersumber internasional dan nasional yang masing-masing melalui

beberapa tahapan, seperti yang dikemukakan oleh Fred Wibowo, yakni:

pra produksi program pemberitaan DDB di TVRI, dimulai dengan

pencarian ide, perencanaan, dan persiapan. Produksi program pemberitaan

DDB di TVRI, dimulai dengan pelaksanaan produksi, yakni meliput berita

ke lapangan sampai kembali ke kantor. Sedangkan pasca produksi

program pemberitaan DDB di TVRI merupakan tahap penyelesaian

(pengeditan berita, mulai dari naskah, gambar, dan suara) dan proses

penayangan.

2. Untuk menghasilkan sebuah berita “Thailand: Prime Minister”, tim

redaksi DDB harus melalui tiga tahapan seperti pada poin pertama. Karena

berita ini termasuk berita internasional, yang pelaksanaan tahapan

produksinya berbeda dengan tahapan produksi berita nasional, maka tim

tersebut harus mencari dan memperoleh sumber berita dari kantor berita

Page 84: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

lxxxiv

asing, dalam hal ini Reuters; bukan dari liputan di lapangan sebagaimana

biasanya. Sebelum berita “Thailand: Prime Minister” dijadikan berita

utama, pada tahapan pra-produksi, diselenggarakanlah rapat redaksi untuk

menentukan berita mana saja dari Reuters yang layak ditayangkan. Setelah

berita “Thailand: Prime Minister” terpilih. Tahapan produksi, dimulai

dengan penerjemahan dan pengeditan naskah yang terkait dengan berita ini

oleh tim redaksi, kemudian ditentukan pula rundown-nya dan proses

dubbing-nya hingga diperoleh naskah berita yang matang atau siap tayang.

Adapun pada pasca-produksi berita “Thailand: Prime Minister” ini, editor

bersama produser program DDB melakukan proses pengecekan akhir

antara gambar, naskah, dan suara; sudah sesuai atau belum, agar dalam

penayangannya nanti tidak terjadi banyak kesalahan.

B. Saran

Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka penulis dapat

mengajukan saran sebagai berikut :

1. Proses DDB di TVRI meliputi: sumber berita dari internasional dan berita

nasional, sehingga dalam mengambil sumber untuk berita yang

ditayangkan harus dicek kebenarannya lebih dahulu. Selain itu, program

DDB sendiri ditayangkan secara langsung dari studio 6, karenanya pada

proses produksinya dilaksanakan secara teliti untuk mengurangi

kesalahan-kesalahan yang terjadi pada saat siaran berlangsung.

2. Proses produksi berita “Thailand: Prime Minister”, dimana sumber

beritanya diperoleh dari Reuters, hendaknya lebih menjaga dan

Page 85: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

lxxxv

mengontrol keakuratan materi berita yang ditayangkan dari sumber berita

lainnya, tidak hanya terpaku pada Reuters saja. Sementara untuk proses

DDB di TVRI maupun berita “Thailand: Prime Minister” selama ini telah

berjalan baik dari koordinasi maupun tim redaksi yang terlibat terbukti

sampai sekarang DDB masih menjadi acara unggulan di TVRI dalam hal

program pemberitaannya. Hal ini diharapkan bisa terus berjalan baik dan

dapat ditingkatkan.

Page 86: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

lxxxvi

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Bachtiar, Wardi. Metodologi Penelitian Dakwah, Jakarta: Logos, 1997.

Baksin, Askurifai. Jurnalistik Televisi: Teori dan Praktik, Bandung: Simbiosa

Rekatama Media, 2006.

Bungin, Burhan. Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada, 2008.

Effendy, Onong Uchjana. Dinamika Komunikasi, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2004.

Harahap, S Arifin, Jurnalistik Televisi: Teknik Memburu dan Menulis Berita

Televisi, Bogor: PT Indeks, 2006.

Iskandar Muda, Deddy. Jurnalistik Televisi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2003.

Jumroni dan Suhaimi, Metode-Metode Penelitian Komunikasi, Ciputat: UIN

Jakarta Press, 2006.

Juroto, Totok. Manajemen Penerbitan Pers, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004.

Kriyantono, Rachmat. Teknik Paraktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh

Praktis Riset Media, Public Relation, Advertising, Komunikasi

Organisasi, Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Kencana, 2007.

Kuswandi, Wawan. Komunikasi Massa: Sebuah Analisis Isi Media Televisi,

Rineka Cipta, 1996.

Lukiati Komala dan Ardianto, Elvinaro. Komunikasi Massa: Suatu Pengantar,

Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2005.

Moleong, J. Lexy. Metodologi Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2002.

Morissan. Jurnalistik Televisi Mutakhir. Tanggerang: Ramdina Prakarsa, 2005.

Muhtadi, Asep Saeful. Jurnalistik: Pendekatan Teori dan Praktek, Jakarta: Logos, 1999.

Naratama. Menjadi Sutradara Televisi dengan Single dan Multi Camera,

Jakarta: PT Grasindo, 2004.

Page 87: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

lxxxvii

Nurudin, Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT Raja Grapindo Persada, 2007.

Putra, R. Masri Sareb. Teknik Menulis Berita dan Feature, Jakarta: PT Indeks,

2006

Rakhmat, Jalaluddin. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya, 1996.

Roudhonah. Ilmu Komunikasi, Ciputat: UIN Jakarta Press, 2007.

Sastro Subroto, Darwanto. Produksi Acara Televisi, Yogyakarta: Duta Wacana

University Press, 1994.

Sumandiria, A.S. Haris. Jurnalistik Indonesia; Menulis Berita dan Feature:

Panduan Praktis Jurnalis Profesional, Bandung: Simbiosa Rekatam

Media, 2006.

Sunarjo, S Djoenaesih. Himpunan Istilah Komunikasi, Yogyakarta: Liberty,

1983.

Tebba, Sudirman. Jurnalistik Baru, Ciputat: Kalam Indonesia, 2005.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Kamus

Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 1988.

Wahyudi, J.B. Dasar-Dasar Jurnalistik Radio dan Televisi. Jakarta: Pustaka

Utama Grafiti. 1996.

_ _ _ _ _ _ _. Dasar-Dasar Manajemen Penyiaran, Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama, 1994.

_ _ _ _ _ _. Jurnalistik Televisi Tentang dan Sekitar Siaran Berita TVRI,

Bandung: Alumni, 1985.

Wibowo, Fred. Teknik Produksi Program Televisi, Yogyakarta: Pinus Book

Publisher, 2007.

Wiryanto. Teori Komunikasi Massa, Jakarta: PT Grasindo, 2000.

B. Internet dan Hasil Wawancara

Page 88: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

lxxxviii

Adi, Mamo. “Proses Penyajian Berita Siang di Televisi Republik Indonesia

stasiun Jakarta pada periode Desember 2007–Januari 2008,” diakses pada 10 Februari 2009 dari www.indoskripsi.com

Istanto, H. Freddy. “Peran Televisi Dalam Masyarakat Citraan Dewasa Ini”,

artikel diakses pada 15 Februari 2009 http://puslit.petra.ac.id/journals/design

Lintas berita, “Proses Produksi Berita,” artikel diakses pada 25 Februari 2009

dari blog lintas berita.com

TVRI, Data Kepustakaan LPP TVRI, Jakarta : Jl. Gerbang Pemuda Senayan.

TVRI, “Sejarah Televisi Republik Indonesia,” artikel diakses pada 15

Februari 2009 dari www.tvri.co.id

Wawancara pribadi dengan Agung Prawoto, Produser Pelaksana Program

Pemberitaan DDB, Jakarta, 03 April 2009.

Wawancara pribadi dengan Lucky Riyanto, Produser Pelaksana Program

Pemberitaan DDB serta perwakilan editor, Jakarta, 17 April 2009.

Wawancara pribadi dengan Sus Irianto, selaku kameramen pemberitaan,

Jakarta, 17 April 2009.

Wawancara pribadi dengan Usman Pangaribuan, Reporter pemberitaan, Jakarta, 17 April 2009.

Wikipedia Bahasa Indonesia, “Dunia Dalam Berita,” artikel diakses pada 15

Februari 2009 dari id.wikipedia.org

Wikipedia Bahasa Indonesia, “Televisi Republik Indonesia (TVRI),” artikel

diakses pada 15 Februari 2009 dari id.wikipedia.org

Page 89: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

lxxxix

HASIL WAWANCARA

PROSES PRODUKSI PROGRAM PEMBERITAAN

DUNIA DALAM BERITA

Tanya : Sebagai produser, apa tugas dan kewajiban Anda dalam Program DDB?

Jawab : Tugas dan kewajiban saya adalah bertanggung jawab dari awal sampai

akhir penyiaran DDB.

Tanya : Apa latarbelakang dibuatnya program DDB?

Jawab : Masyarakat dalam kehidupan sehari-harinya membutuhkan sebuah

informasi, apalagi bagi orang-orang kedutaan Negara yang bertugas di

Indonesia, mereka membutukan sebuah informasi tentang keadaan

negara mereka. DDB merupakan sebuah paket berita yang dimulai sejak

tahun 1970-an, dengan target penonton masyarakat menengah ke atas.

Tanya : Apa yang menjadi pertimbangan program DDB ditayangkan pada malam

hari?

Jawab : Kenapa disiarkan pada pukul 21.00 WIB, karena kita menganggap jam

tersebut merupakan waktu prime time bagi masyarakat, yakni bagi

pegawai negeri sipil sudah habis makan malam, sementara pegawai

swasta mereka yang baru sampai di rumah pukul 7 sampai 8 malam

membutuhkan sebuah informasi sebagai pelepas lelah setelah bekerja

seharian. Sedangkan kenapa disiarkan hanya 30 menit, karena sebuah

berita merupakan sebuah program yang tidak perlu panjang-panjang,

yang penting dari sebuah berita adalah bisa merangkum informasi atau isi

dari peristiwa itu secara jelas, serta mengacu kepada rumus 5W1H.

Page 90: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

xc

Tanya : Format acara apa yang digunakan dalam program DDB?

Jawab : DDB merupakan jenis program pemberitaan (hard news) yang berisi

berita-berita internasional, nasional, dan olahraga, human interest,

maupun prakiraan cuaca.

Tanya : Ada berapa segmen dalam program DDB?

Jawab : Untuk format asli DDB ada 3 segmen, yakni segmen berita internasional,

nasional, dan olah raga, human interest, maupun Sedangkan segmen

kampanye damai merupakan segmen tambahan karena saat ini

masyarakat Indonesia akan melaksanakan pesta Demokrasi setiap 5

tahun sekali.

Tanya : Berapa lama waktu (durasi) untuk setiap segmennya?

Jawab : Durasi untuk antara 1 sampai 2 menit tergantung nilai berita sebuah

peristiwa yang akan disiarkan.

Tanya : Apa yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan berita mulai dari berita

utama dan seterusnya yang akan disiarkan pada program DDB?

Jawab : Pertimbangan dalam memilih sebuah berita dengan melihat apakah berita

tersebut mempunyai nilai berita yang tinggi. Nilai berita dari sebuah

peristiwa bisa kita lihat apakah berita tersebut actual, factual, penting,

menarik, aneh, dan sebagainya. Begitupula untuk penempatan berita

utama diambil dari sebuah berita atau peristiwa yang memiliki nilai

berita yang tinggi.

Tanya : Bagaimana proses produksi Program DDB TVRI (pra-produksi,

produksi, dan pasca produksi)?

Page 91: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

xci

Jawab : Program pemberitaaan DDB mempunyai dua orang produser pelaksana

yang masing-masing dibantu oleh 4-5 orang redaktur. Tahap awal

Proses produksi DDB dimulai dengan rapat redaksi, dengan mencari

dan meimlih berita dari Reuters yang kemudian diterjemahkan ke dalam

bahasa Indonesia, lalu dibuat naskah beritanya oleh redaktur.

Selanjutnya, produser mengedit naskah untuk memperbaiki kalimat

yang tidak sesuai. setelah itu, naskah berita masuk ke proses dubbing

dan diedit gambar dan suranya oleh editor.

Tanya : Apa faktor pendukung dan penghambat (kendala yang dihadapi) dalam

proses produksi dalam program DDB?

Jawab : Faktor pendukung DDB adalah jaringan siaran yang luas, baik dalam

maupun luar negeri. Sedangkan, kendalanya adalah ketika listrik mati

karena DDB merupakah acara berita yang memuat peristiwa

internasional maka sangat bergantung pada media on-line untuk

memperoleh sebuah berita, hal itu karena berita yang didapat berasal dari

kantor berita Reuters dan ketika listrik menyala maka mau tidak mau

harus mengulang dari awal.

Tanya : Siapa saja yang terlibat dalam proses produksi program DDB?

Jawab : Orang yang terlibat dalam sebuah proses produksi antara lain: Produser,

redaktur, reporter, cameramen, editor, soundman adalah orang yang

mengisi suara, dan pangarah acara.

Tanya : Apa kelebihan dan kelemahan program DDB dari tayangan program

berita lainnya?

Page 92: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

xcii

Jawab : Kelebihan DDB sendiri adalah format pemberitaan yang berbeda dengan

program pemberitaan yang lain, yakni dengan mempersembahkan

berita-berita internasional yang actual dan factual serta jaringan siaran

yang luas, sehingga DDB dapat dinikmati di Hongkong, China, Negara-

negara Arab, Dan lain-lain. Serta sumber-sumber berita DDB teridiri

dari berita khusus Amerika, Amerika latin. Sebagai program

pemberitaan, DDB tidak menayangkan gambar-gambar yang sadis atau

menimbulkan emosi yang berlebihan.

Tanya : Strategi apa yang digunakan untuk menghadapi persaingan dengan

tayangan news lainnya, agar program DDB tetap menarik dan diminati

pemirsa

Jawab : TVRI merupakan televisi yang berpihak pada publik sehingga berita-

berita yang disajikan benar-benar memberikan sebuah informasi yang

baik bukan untuk mencari keuntungan. Bukan bertujuan untuk mencari

keuntungan sehingga melupakan Kode Etik Jurnalistik sendiri.

Jakarta, 03 April 2009

Produser Pelaksana Program DDB

Agung Prawoto

Page 93: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

xciii

HASIL WAWANCARA

PROSES PRODUKSI PROGRAM PEMBERITAAN

DUNIA DALAM BERITA

Tanya : Sebagai produser, apa tugas dan kewajiban Anda dalam Program DDB?

Jawab : Tugas dan kewajiban saya menyeleksi dan menyaring berita mana yang

layak untuk disiarkan, serta mengedit naskah yang dibuat oleh reporter.

Tanya : Apa latarbelakang dibuatnya program DDB?

Jawab : Latar belakang DDB: dahulu DDB disiarkan 15 menit kemudian diubah

menjadi 1 jam dan 30 menit hingga sekarang. DDB dibuat karena berita

merupakan dapurnya televisi atau bisa dibilang berita merupakan

identitas dari televisi sendiri. Acara TVRI terdiri dari berita, pendidikan,

dan hiburan dengan persentase 40 untuk berita dan 60 hiburan. DDB

merupakan program pemberitaan yang berbeda dengan program

pemberitaan yang lain. Klasifikasi DDB lebih mengakomodasikan

siaran-siaran berita yang bersifat dunia, yakni berita Internasional

maupun nasional. Target penonton karena segmen beritanya berasal dari

luar negri maka diperuntukkan untuk masyarakat menengah ke atas.

Tanya : Apa yang menjadi pertimbangan program DDB ditayangkan pada malam

hari?

Jawab : Kenapa jam 9 malam, dulu kita mencari segmen kapan berita

diinformasikan karena orang-orang sedang bekerja pada siang hari.

Karena yang nonton bukan karena orang-orang yang bekerja tetapi juga

untuk orang yang di rumah memerlukan informasi juga para eksekutif

yang butuh informasi, saat pulang kerja karenanya kita asumsikan untuk

Page 94: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

xciv

berita-berita nasional mereka sudah mendapatkannya dari Koran.

Sememntara berita luar negeri di jam 9 karena merupakan saat santai

berkumpul dengan keluarga untuk memperoleh informasi dari luar.

Tanya : Format acara apa yang digunakan dalam program DDB?

Jawab : Format acara DDB adalah segmen pemberitaan luar negeri, nasional,

muapun olahraga, human interest, dan prakiraan cuaca.

Tanya : Berapa lama waktu (durasi) untuk setiap segmennya?

Jawab : durasi untuk setiap satu berita antara 1 sampai 11/2 menit tergantung dari

nilai berita pada sebuah peristiwa.

Tanya : Bagaimana proses produksi Program DDB TVRI (pra-produksi,

produksi, dan pasca produksi)?

Jawab : Pada tahap pra produksi: Pada tahap ini langkah pertama yang

dilakukan adalah menghimpun, mencari dan menyeleksi peristiwa atau

informasi yang mempunyai nilai berita tinggi. Biasanya pemberitaan

politik, kenegaraan, dan bencana mempunyai nilai berita tinggi.

Diadakan juga rapat redaksi sehari dua kali, yakni pada pukul 10.00

WIB mengecek liputan hari ini, menentukan berita tersebut masuk ke

program pemberitaan yang mana, membahas penugasan reporter dan

kameramen. Sedangkan pukul 15.00 WIB membahas liputan-liputan

besok pagi dan menentukan penugasan reporter dan Kameramen yang

bertugas besok.

Tahap produksi: pada tahap ini orang-orang yang terlibat dalam

sebuah proses produksi antara lain produser, redaktur, reporter,

kameramen, editor, soundman, pengarah acara, dan lain-lain mulai

Page 95: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

xcv

mengerjakan tugasnya masing-maisng. Setelah mendapatkan berita apa

saja yang lagi hangat di Internasional dari Reuters, redaktur

menghimpun lalu menyeleksi berita yang akan ditayangkan. Lalu

naskah berita diterjemahkan oleh seorang translatter (penerjemah)

untuk berita international, kemudian reporter membuat naskah beritanya

lalu produser mengedit kalimatnya. Setelah itu pengisian suara

(dubbing). Kemudian hasil dubbing tersebut diserahkan kepada editor

untuk proses editing.

Tahap pasca produksi: Tahap ini adalah tahapan yang terakhir atau

tahap penyelesaian untuk mengemas tayangan agar siap ditayangkan.

Langkah awal pada tahap ini adalah editor mengulang kaset untuk

melihat tampilan yang utuh, kemudian editor mempelajari kembali

naskah berita dan mengecek kesesuaian audio dengan visualnya.

Setelah itu, editor malakukan editing offline, online, dan mixing.

Tanya : Siapa saja yang terlibat dalam proses produksi program DDB?

Jawab : Orang yang terlibat dalam sebuah proses produksi antara lain: Produser

dan redaktur yang mengumpulkan, menyaring, menyeleksi, dan

mengedits naskah berita. Reporter adalah orang yang mencari dan

menulis naskah berita. Kameramen adalah orang yang mengambil

gambar. Editor adalah orang yang mengedit atau memotong gambar.

Soundman adalah orang yang mengisi suara. Pangarah acara adalah

orang yang mengatur sebuah acara.

Tanya : Apa kelebihan dan kelemahan program DDB dari tayangan program

berita lainnya?

Page 96: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

xcvi

Jawab : Kelemahan program DDB adalah karena DDB merupakan berita yang

diperoleh dari luar negeri (Reuters) maka mau tidak mau kita harus

menyuarakan kepentingan mereka dan mengikuti kemauan mereka serta

kita tidak bisa mengontrol mengetahui apakah berita itu benar atau

dibuat-buat. Karena masalah itu maka dibentuklah persatuan televisi se-

Asia Pasifik, mereka berkumpul menyelenggarakan siaran lokal dengan

cara pertukaran berita dari Negara mereka ke Negara kita.

Jakarta, 17 April 2009

Produser Pelaksana Program DDB

Lucky Riyanto

Page 97: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

xcvii

HASIL WAWANCARA

PROSES PRODUKSI PROGRAM PEMBERITAAN

DUNIA DALAM BERITA

Tanya : Sebagai reporter, apa tugas dan kewajiban Anda dalam Program DDB?

Jawab : Tugas dan kewajiban saya adalah mencari, mengumpulkan, dan

menhimpun informasi yang memiliki nilai berita dan disampaikan

melalui media massa. Setelah peristiwa didapat reporter membuat

naskah berita untuk disiarkan kepada masyarakat.

Tanya : Siapa saja pihak yang terlibat dalam proses peliputan sebuah berita?

Jawab : Pihak yang terlibat dalam peliputan sebuah berita adalah reporter dan

Kameramen. Kedua pihak tersebut harus saling bekerja sama

(berkoordinasi) dengan baik untuk menghasilkan sebuah berita yang

layak tayang.

Tanya : Apa saja persiapan yang dilakukan sebelum melakukan liputan?

Jawab : Untuk persiapan sebelum liputan harus disesuaikan dengan jenis

liputannya, apakah liputan itu terencana atau tidak terencana. Persiapan

yang umum dilakukan adalah mempersiapkan mic, kamera, membuat

catatan apa saja yang akan diliput serta gambar apa saja yang akan

diambil. Selain itu reporter berkoodinasi dengan Kameramen untuk

menentukan gambar agar nantinya gambar dan naskah sesuai dengan

yang diinginkan reporter.

Tanya : Apa yang menjadi pertimbangan Anda dalam mengambil berita?

Page 98: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

xcviii

Jawab : Pertimbangan mengambil berita dilihat apakah sebuah peristiwa itu

memiliki nilai berita yang tinggi sehingga peristiwa atau berita itu

menjadi penting untuk disiarkan kepada masyarakat.

Tanya : Berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam melakukan peliputan?

Jawab : Untuk waktu yang diperlukan dalam setiap liputan berbeda-beda, yakni 4-

5 jam tergantung dari event atau peristiwa apa yang kita ambil.

Tanya : Apa yang harus diperhatikan seorang reporter untuk menghasilkan berita

yang baik?

Jawab : Untuk menghasilkan sebuah berita yang baik, seorang reporter harus bisa

melihat sebuah peristiwa dari sudut mana, apakah peristiwa itu menarik

atau tidak. Berita yang layak tayang merupakan informasi yang harus

mempunyai nilai berita dengan mengacu pada rumus 5W +1H sehingga

da;pat mengambarkan isi dari sebuah informasi tadi. nilai berita sebuah

berita antara lain actual, factual, penting, menarik, dan sebagainya.

Tanya : Apa yang menjadi kendala dalam melakukan peliputan?

Jawab : Untuk kendala sendiri menurut saya tidak ada kendala karena semua

sudah diatur oleh UUD.

Jakarta, 17 April 2009

Reporter Pemberitaan

Usman Pangaribuan

Page 99: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

xcix

HASIL WAWANCARA

PROSES PRODUKSI PROGRAM PEMBERITAAN

DUNIA DALAM BERITA

Tanya : Sebagai Kameramen, apa tugas dan kewajiban Anda dalam Program

DDB?

Jawab : Tugas dan kewajiban saya menjaga atau mengakomodasikan alat-alat

kamera serta mengambil gambar apa saja yang sesuai dengan peristiwa

yang akan diliput.

Tanya : Siapa saja pihak yang terlibat dalam proses peliputan sebuah berita?

Jawab : Sama dengan reporter, pihak yang terlibat dalam peliputan di lapangan

adalah reporter dan Kameramen.

Tanya : Apa saja persiapan yang dilakukan sebelum melakukan liputan?

Jawab : Persiapan yang dilakukan yakni sebelum berangkat ke lokasi, saya

mempersiapkan peralatan seperti kamera apa yang digunakan, mic,

kamera, tripod, baterai, lampu, dan melihat jadwal penugasan. Setelah itu

berkoordinasi dengan reporter dalam perjalanan menuju lokasi tentang

gambar-gambar apa saja yang akan diambil.

Tanya : Bagaimana proses pengambilan gambar yang baik?

Jawab : Pengambilan gambar yang baik adalah sesuai dengan standar yang sudah

diajarkan dari awal menjadi seorang Kameramen selama 1 samapi 3

bulan, seperti pengambilan angle yang tapat dan menarik, gambar harus

fokus dan penggunaan diafragma yang pas.

Page 100: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

c

Tanya : Apa yang menjadi pertimbangan dalam mengambil sebuah gambar?

Jawab : Pertimbangan dalam pengambilan gambar adalah kita harus cepat tanggap

mana angle dan komposisi yang baik sehingga gambar yang didapat itu

layak tayang.

Tanya : Apa yang menjadi kendala dalam melakukan peliputan?

Jawab : Kendala yang biasa dihadapi dalam peliputan berasal dari peralatan, yakni

keterbatasan lensa yang ada, keadaan baterai yang tidak baik. Selain itu

juga kondisi cuaca pada saat peliputan juga menjadi kendala dalam

peliputan.

Jakarta, 17 April 2009

Kameramen Pemberitaan

Sus Irianto

Page 101: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

ci

HASIL WAWANCARA

PROSES PRODUKSI PROGRAM PEMBERITAAN

DUNIA DALAM BERITA

Tanya : Sebagai editor, apa tugas dan kewajiban Anda dalam Program DDB?

Jawab : Tugas dan kewajiban seorang editor adalah memotong, memilah atau

memanipulasi gambar. Selain itu juga bertugas menyeleksi gambar-

gambar yang tidak layak tayang, seperti berita yang menimbulkan

ketakutan, menjijikkan, dan membangkitkan emosi yang berlebihan.

Editor merupakan penyaring terakhir gambar dan menyelaraskan gambar

agar tidak berlawanan.

Tanya : Siapa saja pihak yang terlibat dalam proses editing sebuah berita?

Jawab : Pihak yang terlibat dalam proses editing adalah editor dengan reporter

atau produser. Dalam tugasnya seorang editor bekerja mengikuti

keinginan reporter karena dalam peliputan reporter manjadi produser.

Tetapi editor juga bisa bekerja sendiri setelah reporter menyerahkan

seluruh tugasnya.

Tanya : Apa saja persiapan yang dilakukan sebelum melakukan proses editing?

Jawab : Persiapan editing, yakni sebelumnya reporter mengecek hasil liputannya

sebelum diedit oleh seorang editor.

Tanya : Berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam melakukan proses editing?

Jawab: Waktu yang diperlukan untuk mengedit satu item berita sekitar 3 sampai 5

menitan bagi seorang editor yang sudah mahir.

Tanya : Apa yang menjadi kendala dalam melakukan proses editing?

Page 102: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

cii

Jawab : Kendala utama yang dihadapi dalam proses editing adalah mesin editing

yang sudah tua, sementara mesin tersebut dipakai selama 1000 jam setiap

hari. Selain itu ketika medin rusak atau macet dan sampai sekarang

belum ada perbaikan dikarenakan tidak adanya biaya.

Tanya : Bagaimana cara mengatasi dalam mengedit gambar bila terjadi

kekurangan gambar?

Jawab : Cara mengatasi gambar apabila terjadi kekurangan dengan mengambil

gambar dari file dokumentasi yang ada di LPP TVRI.

Tanya : Bagaimana cara mengedit gambar yang baik?

Jawab : Mengedit gambar yang baik adalah dimana urutan gambar harus

menceritakan peristiwa secara sistematis tidak jumping. Patokan editing

adalah naskah karena gambar yang diedit disesuaikan dengan naskah

yang telah diedit oleh produser.

Jakarta, 17 April 2009

Produser Pelaksana Mewakili Editor

Lucky Riyanto

Page 103: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

ciii

Ruang Pemberitaan LPP TVRI

Alat Menerima Berita dari Reuters

Proses Translate (Menerjemahkan) Naskah dari Reuters

Proses Penulisan Naskah Berita

Page 104: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

civ

Proses editing Gambar

dan suara

Ruang master contol

Waww Wawancara penulis dengan produser

pelaksana II DDB, L, selaku pelaksana, Lucky Riyanto

Studio program pemberitaan Dunia Dalam Berita (DDB)

Page 105: Proses Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7528/1/PESSI... · Pengertian Berita…………………………………………

cv