Proses Penyusunan Karya Tulis Ilmiah

download Proses Penyusunan Karya Tulis Ilmiah

of 5

Transcript of Proses Penyusunan Karya Tulis Ilmiah

  • 7/25/2019 Proses Penyusunan Karya Tulis Ilmiah

    1/5

    PROSES PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH

    Nama : Pringgadani Fadlan

    NPM : 16213928

    Jurusan : Manajemen

    Dosen : Reni Fitriani, SIKOM

    Mata Kuliah : Bahasa Indonesia 2#

    FAKULTAS EKONOMI

    UNIVERSITAS GUNADARMA

    BEKASI

    2016

  • 7/25/2019 Proses Penyusunan Karya Tulis Ilmiah

    2/5

    Page | 1

    1. Memilih Topik dan Tema

    Pengertian topik dan tema sering

    dikacaukan. Wahab (1994:4)

    menyebutkan bahwa yangdimaksud topik adalah bidang

    medan atau lapangan masalah

    yang akan digarap dalam karya

    tulis atau penelitian. Sementara

    itu, tema diartikan sebagai

    pernyataan sentral atau

    pernyataan inti tentang topik yang

    akan ditulis. Topik yang memang masih terlalu luas harus dibatasi menjadi sebuah tema.

    Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan topik adalah berikut ini.

    (1) Isu-isu yang masih hangat.

    (2) Peristiwa-peristiwa nasional atau internasional.

    (3) Sesuatu (benda, karya, orang, dan lain-lain) yang dikaitkan dengan permasalahan politik,

    pendidikan, agama, dan lain-lain.

    (4) Pengalaman-pengalaman pribadi yang berbobot. Dalam pertimbangan ini bila akan menulis

    karya ilmiah bidang pendidikan maka yang menjadi pertimbangan adalah topic tentang

    pendidikan.

    Cara yang mudah untuk mencari topik adalah dengan membaca secara cepat berbagai sumber

    informasi, khususnya tentang pendidikan. Hal ini bertujuan antara lain:

    (a) menetapkan topik yang akan dikembangkan,

    (b) mencari kemungkinan terdapatnya sumber sebanyak mungkin, dan

    (c) mencari verifikasi yang memungkinkan dilaksanakannya kegiatan penulisan atau penelitian.

    Selanjutnya penulis perlu membatasi topik. Karena itu, penulis hendaknya:

    (a) memilih salah satu aspek khusus dari topik yang menjadi pilihannya,

  • 7/25/2019 Proses Penyusunan Karya Tulis Ilmiah

    3/5

    Page | 2

    (b) membatasi waktu dan ruang dari aspek yang telah dipilihnya, dan

    (c) memilih peristiwa khusus dari pembatasan tersebut.

    Selain itu, Wahab (1994:1-2) menyebutkan tiga hal yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan

    topik.

    Pertama, penulis dapat memilih topik yang telah menjadi minatnya.

    Kedua, penulis dapat memilih topik yang diperkirakan dapat mengembangkan minatnya.

    Ketiga, topik tersebut mengundang rasa ingin tahu penulis.

    Selain ketiga hal itu, latar belakang pengetahuan penulis terhadap topik yang dipilihnya juga

    sangat berperan.

    Dalam pemilihan suatu topik, penulis harus memperhatikan tiga kriteria berikut ini.

    (1) Penulis harus mampu menangani topik yang menjadi pilihannya.

    (2) Penulis mempunyai keinginan yang cukup besar untuk mengerjakan.

    (3) Penulis mempunyai sarana, prasarana, dan waktu yang cukup untuk mengembangkan topik

    pilihanya.

    Setiap topik atau masalah yang dibahas dalam penelitian harus layak. Dalam hal ini, kelayakan

    suatu masalah penelitian berkaitan dengan banyak faktor. Faktor itu antara lain sebagai berikut.

    (a) Kemanfaatan hasil, sejauh mana penelitian terhadap masalah tersebut akan memberikan

    sumbangan kepada khasanah teori ilmu pengetahuan atau kepada pemecahan masalah-masalah

    praktis.

    (b) Kriteria pengetahuan yang dipermasalahkan, yaitu mempunyai khasanah keilmuan yang dapat

    dipakai untuk pengajuan hipotesis dan mempunyai kemungkinan mendapatkan sejumlah fakta

    empiric yang diperlukan guna pengujian hipotesis.

    (c) Persyaratan dari segi peneliti, sejauh mana kemampuan peneliti untuk melakukan penelitian.

    Hal ini setidaknya menyangkut lima faktor, yaitu: biaya, waktu, alat dan bahan, bekal kemampuan

    teoritis peneliti, dan penguasaan peneliti terhadap metode penelitian yg akan digunakan.

  • 7/25/2019 Proses Penyusunan Karya Tulis Ilmiah

    4/5

    Page | 3

    2. Mengumpulkan Bahan

    Setelah memilih topik dan menentukan tema penulisan, penulis mulai mengumpulkan bahan.

    Bahan bisa didapatkan dari berbagai media cetak maupun elektronika. Bahan-bahan tersebut

    dikumpulkan terutama yang relevan dengan topik dan tema yang akan ditulis. Pemilihan bahanyang relevan ini bisa dengan cara membaca atau mempelajari bahan secara sepintas serta menilai

    kualitas isi bahan. Bahan yang sudah terkumpul tersebut bisa dimanfaatkan untuk memperkaya

    pengetahuan penulis dan sebagai landasan teoretis dari karya tulis tersebut.

    3. Merencanakan Kerangka Penulisan

    Setelah memilih topik dan menentukan tema penulisan, serta mengumpulkan bahan yang relevan,

    penulis mulai merencanakan susunan kerangka penulisan. Wahab (1994:29) menyebutkan tiga

    alasan penulis perlu menyusun kerangka penulisan. Tiga alasan tersebut adalah:

    (1) penyusunan kerangka dapat membantu penulis mengorganisasikan ide-idenya,

    (2) penyusunan kerangka mempercepat proses penulisan, dan

    (3) penyusunan kerangka dapat meningkatkan kualitas bahasa.

    4. Penulisan Karya Ilmiah

    Setelah kerangka penulisan karya ilmiah tersusun, langkah selanjutnya yang dilakukan penulis

    adalah mengembangkan kerangka penulisan karya ilmiah tersebut menjadi paragraf-paragraf

    pengembangan. Pengembangan sebuah paragraf harus memperhatikan hal-hal berikut ini.

    (1) Pilihan kata dalam setiap kalimat dalam paragraf.

    (2) Kalimat-kalimat dalam paragraf harus saling mendukung (tidak ada kalimat sumbang, yakni

    yang tidak mendukung ide pokok dalam paragraf).

    (3) Setiap paragraf mengandung satu ide pokok yang dikembangkan dengan beberapa ide penjelas.

    (4) Bahasa yang digunakan mengikuti kaidah yang berlaku.

    (5) Ejaan dan tanda baca harus diperhatikan. (

    6) Ada keterpaduan antara paragraf satu dengan paragraf berikutnya.

  • 7/25/2019 Proses Penyusunan Karya Tulis Ilmiah

    5/5

    Page | 4

    5. Penyuntingan, Revisi, dan Draf Final

    Setelah kerangka dikembangkan menjadi beberapa paragraf dengan memperhatikan beberapa hal

    dalam pengembangannya, kegiatan berikutnya adalah penyuntingan. Penyuntingan ini dapat

    dilakukan oleh penulis itu sendiri, dapat juga dengan bantuan orang lain.

    Proses penyuntingan ini meliputi beberapa unsur, yaitu:

    (a) teknis penulisan (sistematika, ejaan, dan tanda baca),

    (b) kalimat,

    (c) paragraf,

    (d) bahasa, dan

    (e) isi.

    Setelah melalui proses penyuntingan ini, penulis mulai merevisi karya tulisnya. Pada akhirnya,

    draf final karya tulis ilmiah tersebut dapat disusun dan dipublikasikan.