Proses Penyembuhan Luka
Transcript of Proses Penyembuhan Luka
PROSES PENYEMBUHAN
LUKA
HARPINDO YUSA, drg
TROMBOSIT PECAH MENGELUARKAN TROMBOKINASE/TROMBOPLASTIN
TROMBOKINASE/TROMBOPLASTIN AKAN MENGUBAH PROTROMBIN MENJADI
TROMBIN
TROMBIN MENGUBAH FIBRINOGEN MENJADI FIBRIN YANG BERBENTUK BENANG-BENANG YANG
MENJERAT SEL DARAH MERAH DAN MEMBENTUK GUMPALAN SEHINGGA DARAH MEMBEKU
BILA TERJADI LUKA :
Proses Pembekuan Darah
Trombosit Trombokinase /
Tromboplastin
Protrombin Trombin
Fibrinogen Fibrin
PROTOMBIN ADALAH SENYAWA GLOBULIN YANG LARUT DAN DIHASILHAN DI HATI DENGAN BANTUAN VITAMIN K (PERUBAHAN PROTROMBIN YANG BELUM AKTIF MANJADI AKTIF DIPERCEPAT OLEH ION KALSIUM (CA))
FIBRINOGEN ADALAH PROTEIN YANG LARUT DALAM PLASMA DARAH
PROTROMBIN & FIBRINOGEN
PROSES PENYEMBUHAN LUKA
Fase InflamasiPembuluh darah
terputus, menyebabkan
Pendarahan dan tubuh berusaha
untuk menghentikanny
a.(sejak terjadi luka
sampai hari ke – lima)
Fase Proliferasi
Terjadi proliferasi fibroplast
(menautkan tepi luka)
Fase Maturasi Penyerapan kembali
jaringan berlebih.
Pengerutan sesuai
gaya gravitasi. Perupaan
kembali jaringan yg
baru. Biasanya 10-12
Minggu.
1. FASE INFLAMASI
Respon vascular dan selular terjadi ketika jaringan terpotong atau mengalami cedera. Vasokontriksi pembuluh darah terjadi dan bekuan fibrinoplatelet terbentuk dalam upaya untuk mengontrol pendarahan.Reaksi ini berlangsung dari 5 sampai 10 menit dan diikuti oleh vasodilatasi venula. Mikrosirkulasi kehilangan kemampuan vasokontriksinya karena norepinefrin dirusak oleh enzim intraseluler juga histamine dilepaskan yang meningkatkan permeabilitas kapiler.Ketika mikrosirkulasi mengalami kerusakan, elemen darah seperti antibody, plasma protein, elektrolit, komplemen, dan air menembus spasium vascular selama 2-3 hari yang menyebabkan edema, teraba hangat, kemerahan, dan nyeri.
Fisiologi penyembuhan luka
Netrofil adalah leukosit pertama yang bergerak kedalam jaringan yang rusak. Monosit yang berubah menjadi makrofag menelan debris dan memindahkan area tersebut. Antigen-antibody juga timbul. Sel-sel basal pada pinggir luka mengalami mitosis dan menghasilkan sel-sel anak yang bermigrasi.Dengan aktifitas ini, enzim proteolitik disekresikan dan menghancurkan bagian dasar bekuan darah. Celah antara kedua sisi luka secara progresif terisi dan sisinya pada akhirnya saling bertemu dalam 24 jam sampai 48 jam.
2. FASE PROLIFERASI/FIBROPLASIA
Fibroblas memperbanyak diri dan membentuk jaring-jaring untuk sel-sel yang bermigrasi. Sel-sel epitel membentuk kuncup pada pinggir luka. Kuncup ini berkembang menjadi kapiler yang merupakan sumber nutrisi bagi jaringan granulasi yang baru.Kolagen adalah komponen utama dari jaringan ikat yang digantikan. Fibroblas melakukan sintesis kolagen dan mukopolisakarida. Dalam periode 2 sampai 4 minggu, rantai asam amino membentuk serat-serat dengan panjang dan diameter yang meningkat, serat-serat ini menjadi kumpulan bundel dengan pola yang tersusun baik.
Sintesis kolagen menyebabkan kapiler menurun jumlahnya, sintesis kolagen menurun dalam upaya untuk menyeimbangkan jumlah kolagen yang rusak. Setelah 2 minggu, luka hanya memiliki 3% sampai 5% dari kekuatan kulit aslinya. Sampai akhir bulan pertama, hanya 35% sampai 59% kekuatan luka tercapai. Tidak akan lebih dari 70% sampai 80% kekuatan dicapai kembali.
3. FASE MATURASI (PEMATANGAN)
Sekitar 3 minggu setelah cedera, fibroblast mulai meninggalkan luka. Jaringan parut tampak besar, sampai fibrin kolagen menyusun kedalam posisi yang lebih padat.
Maturasi jaringan seperti ini terus berlanjut dan mencapai kekuatan maksimum 10 atau 12 minggu tetapi tidak pernah mencapai kekuatan asalnya dari jaringan sebelum luka.
1. Usia Anak dan dewasa penyembuhannya lebih cepat daripada
orang tua. Orang tua lebih sering terkena penyakit kronis, penurunan fungsi hati dapat mengganggu sintesis dari faktor pembekuan darah.2. Koagulasi; Adanya kelainan pembekuan darah (koagulasi) akan menghambat penyembuhan luka sebab hemostasis merupakan tolak dan dasar fase inflamasi.
3. Gangguan sistem Imun (infeksi,virus); Gangguan sistem imun akan menghambat dan mengubah reaksi tubuh terhadap luka, kematian jaringan dan kontaminasi. Bila sistem daya tahan tubuh, baik seluler maupun humoral terganggu, maka pembersihan kontaminasi dan jaringan mati serta penahanan infeksi tidak berjalan baik.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka
4. Gizi (kelaparan, malabsorbsi), Gizi kurang : mempengaruhi sistem imun.
5. Penyakit Kronis; Penyakit kronis seperti TBC, Diabetes, juga mempengaruhi sistem imun.
6. Keganasan; Keganasan tahap lanjut dapat menyebabkan gangguan sistem imun yang akan mengganggu penyembuhan luka.
7.Obat-obatan; Pemberian sitostatika, obat penekan reaksi imun, kortikosteroid dan sitotoksik mempengaruhi penyembuhan luka dengan menekan pembelahan fibroblast dan sintesis kolagen.
8.Teknik Penjahitan; Tehnik penjahitan luka yang tidak dilakukan lapisan demi lapisan akan mengganggu penyembuhan luka.
9.Kebersihan diri/Personal Hygiene; Kebersihan diri seseorang akan mempengaruhi proses penyembuhan luka, karena kuman setiap saat dapat masuk melalui luka bila kebersihan diri kurang.
10.VASKULARISASI BAIK proses penyembuhan berlangsung; cepat, sementara daerah yang memiliki VASKULARISASI KURANG BAIK proses penyembuhan membutuhkan waktu lama.
11.Pergerakan, daerah yang relatif sering bergerak; penyembuhan terjadi lebih lama.
12.Ketegangan tepi luka, pada daerah yang tight (tegang) penyembuhan lebih lama dibandingkan dengan daerah yang loose.
Penyembuhan luka kulit tanpa pertolongan dari luar, berjalan secara alami. Luka akan terisi jaringan granulasi dan kemudian ditutup jaringan epitel. Penyembuhan ini disebut Penyembuhan Sekunder. Cara ini biasanya makan waktu cukup lama dan meninggalkan parut yang kurang baik, terutama kalau lukanya menganga lebar.
Jenis penyembuhan yang lain adalah Penyembuhan Primer, yang terjadi bila luka segera diusahakan bertaut, biasanya dengan bantuan jahitan. Parutan yang terjadi biasanya lebih halus dan kecil.
KLASIFIKASI PENYEMBUHAN
Penjahitan luka tidak dapat langsung dilakukan pada luka yang terkontaminasi berat dan /atau tidak berbatas tegas. Luka yang compang-camping atau luka tembak, misalnya, sering meninggalkan jaringan yang tidak dapat hidup yang pada pemeriksaan pertama sukar dikenal. Keadaan ini diperkirakan akan menyebabkan infeksi bila luka langsung dijahit. Luka yang demikian akan dibersihkan dan dieksisi (debridement) dahulu dan kemudian dibiarkan selama 4-7 hari. Baru selanjutnya dijahit dan dibiarkan sembuh secara primer. Cara ini umumnya disebut PENYEMBUHAN PRIMER TERTUNDA
Reference1.yusufsinaga.wordpress.com/2009/04/19 penyembuhan
luka2.ilmugreen.blogspot.com/2012/06 fisiologi penyembuhan
luka
19
TERIMAKASIHMOHON ASUPAN