Proses pembuatan memori

14
KELAMBATAN DALAM MENGINGAT, MEMAHAMI DAN MENERIMA INFORMASI LAPORAN OBSERVASI KELOMPOK Disusun Sebagai Syarat untuk Memenuhi Ujian Tengah Semester Mata Kuliah “Pendidikan Sekolah” Disusun oleh : 1. Hendry Prabowo 4 2 01412 107 2. Siti Nur Khotimah 4201412051 UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013

description

 

Transcript of Proses pembuatan memori

Page 1: Proses pembuatan memori

KELAMBATAN DALAM MENGINGAT, MEMAHAMI DAN MENERIMA

INFORMASI

LAPORAN OBSERVASI KELOMPOK

Disusun Sebagai Syarat untuk Memenuhi Ujian Tengah Semester

Mata Kuliah “Pendidikan Sekolah”

Disusun oleh :

1. Hendry Prabowo 4201412107

2. Siti Nur Khotimah 4201412051

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2013

Page 2: Proses pembuatan memori

BIODATA NARASUMBER

Nama : Fita Permata Sari

Umur : 19 Tahun

Alamat : Jalan H. Abdul Fatah 246 RT01/08 Pahonjean, Majenang.

Permasalahan: kesulitan mengingat nama seseorang yang baru saja dikenal.

Pada kasus ini, narasumber mengalami kesulitan dalam memahami topik pembicaraan dengan orang lain dan kesulitan dalam mengingat informasi yang baru saja ia terima. Seringkali ia baru memahami informasi setelah orang lain membahas topik yang lain.

Page 3: Proses pembuatan memori

A. PROSES PEMBUATAN MEMORI

Memori merujuk pada kemampuan yang kita miliki dan mengambil kembali suatu informasi dan juga struktur yang menduung kemampuan ini. Manusia memiliki kemampuan mengingat yang menakjubkan. Memori adalah suatu bentuk kompetensi. Tanpa memori kita selemah bayi yang baru lahir, kita tidak mampu melakukan aktivitas yang paling mudah sekalipun dalam keseharian kita. Memori bersifat selektif. Jika tidak pikiran kita akan dipenuhi oleh berbagai informasi yang tidak berguna.

B. MENGUKUR MEMORI

Pemanggilan kembali informasi terkait suatu peristiwa atau suatu objek secara sadar disebut sebagai memori eksplisit, yang dapat diukur melalui dua metode. Metode yang pertama mengukur recall, yakni kemampuan menggali kembali dan mereproduksi informasi yang telah dimilikisebelumnya.metode kedua mengukur kemampuan recognition (pengenalan), yakni kemapuan mengenali informasi yang telah diobservasi, dibaca atau didengar sebelumnya. Pada umumnya metode recognition lebih mudah dilakukan dibandingkan recall (penggalian ingatan). Manusia memiliki kemampuan yang menakjubkan dalam mengidentifikasi kesan visual. Metode lain yang digunakan untuk mengukur memori implisit adalah metode pembelajaran ulang ( releaning method) atau metode penyimpanan (savings method) yang dikembangkan oleh hermann Ebbighaus (18885/1913). Metode pembelajaran ulang meminta kita mempelajari ulang informasi-informasi atau tugas yang telah kita pelajari sebelumnya. Apabila kita dapat menguasai informasi atau tugas tersebut lebih cepat pada proses pembelajaran kedua, artinya kita telah mengingat sesuatu dari proses pembelajaran yang pertama.

C. MODEL MEMORI

Orang merujuk memori sebagai suatu kemampuan tunggal,tetapi sesungguhnya istilah memori merujuk pada sekumpulan kemampuan dan proses yang kompleks. Ada 3 model memori, yaitu:

Register sensorik

kemampuan yang besarmemuat informasi sensorik ingatan yang sangat singkat mengenai gambar (hingga 0,5 detik untuk visual, 2 detik untuk auditori)

memori jangka pendek

kemampuan terbatas kemampuan menyimpan item-item untuk waktu yang singkat ( hingga 30 detik tanpa melakukan pengulangan)melibatkan pemprosesan informasi yang dilakukan pada tataran conscious

memori jangka panjang

kemampuan yang tidak terbatas beberapa pendapat menyatakan memori ini memiliki kemampuan penyimpanan yang permanenmenyimpan informasi dengan teratur, dan berdasarkan sistem indeks.

Dipanggil Kembali

Informasi dari lingkungan

dilupakan dilupakanditransfer Ditranfer/ diperoleh kembali

Page 4: Proses pembuatan memori

Pada kebanyakan model pemrosesan informasi, proses penyimpanan terdiri dari tiga sistem memori yang salin berinteraksi. Register sensorik (Sensory Register) menyimpan informasi selama satu atau dua detik, hingga informasi tersebut dapat diproses lebih lanjut. Memori jangka pendek (Short Term Memory) atau STM menyimpan informasi dalam jumlah terbatas untuk waktu yang lebih lama, kira-kira 30 detik, jika kita tidak melakukan usaha sadar untuk menahan informasi tersebut lebih lama. Memori jangka panjang atau Long-Term Memory (LTM) memiliki kekuatan menyimpan lebih tahan lama, dari beberapa menit hingga beberapa dekade ( Atkinson dan Shiffrin, 1968, 1971). Informasi dapat berpindah dari register sensorik menuju memori jangka pendek dan dapat berpindah dari register sensorik menuju memori jangka panjang atau sebaliknya, seperti yang tercantum dalam gambar.

Secara informal, model ini dikenal sebagai “model tiga kotak”, yang telah mendominasi berbagai penelitian mengenai memori yang berlangsung sejak akhir tahun 1960. Otak manusia memiliki kemampuan menerima informasi baru, memproduksi pembicaraan, dan mencari memori secara bersamaan. Otak manusia mampu melakukan keistimewaan-keistimewaan tersebut karena jutaan neuron aktif secara bersamaan. Setiap neuron akan berkomunikasi dengan ribuan neuron lainnya, yang pada akhirnya akan berkomunikasi dengan jutaan neuron lainnya.

D. MEMORI JANGKA PENDEK

Seperti halnya register sensorik , banyak orang memperkirakan bahwa memori jangka pendek (short-term memory/ STM) hanya mampu menyimpan informasi selama sesaat, kira-kira selama 30 detik, meski beberapa ilmuan berpendapat bahwa interval waktu maksimum dapat meningkat menjadi beberapa menit dalam beberapa tugas tertentu. Dalam memori jangka pendek, informasi tidak lagi berbentuk kesan sensorik harafiah, melainkan diubah menjadi suatu bentuk penyandian, seperti dalam bentuk kata atau frase. Materi ini kemudian dikirim ke memori jangka panjang atau jika tidak dikirim memori ini akan menghilang untuk selamanya.

Kerusakan memori mereka meliputi masalah pada proses transfer memori eksplisit dari penyimpanan jangka pendek menuju penyimpanan jangka panjang. Setelah melalui pengulangan dan latihan dalam jumlah besar, para penderita kerusakan otak kini mampu mempelajari beberapa informasi visual baru dan menyimpannya dalam memori jagka panjang, dan mampu melakukan pemanggilan kembali secara normal (McKee dan squire, 1992). Meskipun demikian, dalam sebagian besar kasus kerusakan otak, informasi baru tidak pernah mencapai memori jangka panjang.

Selain menyimpan informasi baru dalam jangka waktu singkat selagi kita mempelajari informasi tersebut, memori jangka pendek juga menyimpan informasi yang diterima dari memori jangka panjang untuk penggunaan yang bersifat sementara. Dengan kata lain, memori jangka pendek berfungsi seperti lembaran coret-coretan saat kita

Page 5: Proses pembuatan memori

berusaha memecahkan masalah tertentu atau mengerjakan tugas lainnya. Memori kerja juga melibatkan kemampuan untuk mengendalikan perhatian serta menghindari gangguan. Dengan demikian informasi tetap berada pada kondisi yang aktif dan mudah diakses, serta dapat dipanggil kembali dengan mudah (Engle, 2002).

Kemampuan memanggil memori yang telah tersimpan di memori jangka panjang ke memori jangka pendek, atau menggunakan memori kerja, dimiliki oleh para penderita kerusakan otak, seperti Fita. Mereka tidak hanya dapat melakukan pembicaraan dengan orang lain , tetapi juga dapat mengerjakan tugas aritmatika, menghubungkan beberapa peristiwa yang terjadi sebelum mereka mengalami kerusakan otak, dan melakukan aktivitas-aktivitas lainnya yang membutuhkan pemanggilan kembali memori yang telah disimpan pada memori jangka panjang ke memori jangka pendek. Masalah yang mereka miliki terletak pada arus informasi ke arah sebaliknya, yakni dari memori jangka pendek menuju jangka panjang.individu-individu seperti Fita berada dibagian ekstrem dari kontinum ketidkmampuan mengingat, namun orang-orang ainnya yang normal pun pernah mengalami secara langsung kesulitan yang diakibatkan pendeknya waktu yang dimiliki memori jangka pendek kita dalam menyimpan suatu informasi.

Memori jangka pendek hanya mampu menangani jumlah informasi yang sedikit dalam satu waktu. Kemampuan memori jangka pendek sesungguhnya terdiri dari beberapa bongkahan memori, bukan terdiri dari beberapa potong informasi. Sebuah bongkahan memori dapat berupa kata, frasa, kalimat atau bahkan kesan visual. Hal ini bergantung pada pengalaman sebelumnya.

Informasi yang penting, yang dibutuhkan dalam jangka waktu yang lebih lama , harus ditransfer kedalam memori jangka panjang. Informasi yang memiliki makna khusus atau melibatkan emosi yang kuat akan ditransfer lebih cepat kedalam memori jangka panjang. Informasi-informasi yang membutuhkan lebih banyak usaha dalam pemprosesan akan digantikan oleh informasi-informasi baru lainnya( sehingga hilang), kecuali kita melakukan upaya agar informasi tersebut dpat bertahan di memori jangka pendek kita selama beberapa saat.

E. MEMORI JANGKA PANJANG

Kotak ketiga dari model tiga kotak adalah memori jangka panjang (long-term memory/LTM). Kapasitas penyimpanan yang dimiliki memori jangka panjang sepertinya tidak terbatas. Informasi dalam jumlah sangat besar, yang tersimpan dalam memori jangka panjang, memungkinkan kita untuk belajar, menyesuaikan diri dengan lingkungan kita, serta mengembangkan identitas diri dan sejarah kehidupan kita masing-masing.

Sebagian besar teori mengenai memori membedakan kemampuan atau kebiasaan dengan pengetahuan abstrak atau pengetahuan representasional. Memori prosedural merupakan memori mengenai cara melakukan sesuatu seperti mengetahui cara menyisir. Banyak peneliti menyatakan bahwa memori prosedural merupakan memori implisit karena begitu suatu kemampuan atau kebiasaan dikuasai oleh seseorang, kemampuan atau

Page 6: Proses pembuatan memori

kebiasaan tersebut tidak lagi memerlukan pemprosesan secara sadar. Memori deklaratif melibatkan pengetahuan bahwa sesuatu adalah benar , seperti mengetahui bahwa jakarta adalah ibukota Indonesia. Para peneliti menganggap memori deklaratif sebagai memori eksplisit.

Memori deklaratif terdiri dari dua jenis, yakni memori sematik dan memori episodik (tulving, 1985). Memori sematik merupakan representasi internal dari dunia disekitar kita, dan tidak bergantung pada berbagai macam konteks. Memori sematik meliputi fakta, peraturan, dan konsep unsur-unsur yang mendasari pengetahuan umum. Memori episodik merupakan representasi internal dari sebuah peristiwa yang dialami secara langsung.

F. PERJALANAN DARI MEMORI JANGKA PENDEK MENUJU MEMORI JANGKA PANJANG

Menurut memori tiga kontak, objek-objek yang berada dibagian awal daftar dapat diingat dengan mudah karena memori jangka pendek relatif masih kosong saat informasi-informasi baru tersebut masuk. Akibatnya, informasi-informasi lainnya dalam proses transfer menuju memori jangka panjang sehingga dapat kita ingat dengan lebih mudah karena alasan yang berbeda. Saat proses pemanggilan kembali, (recall), objek-objek yang terdapat pada bagian akhir daftar masih berada dalam memori jangka pendek. Objek-objek yang berada di bagian tengah daftar tidak diproses dengan baik karena saat informasi masuk, memori jangka pendek sudah dipenuhi oleh berbagai informasi terkait objek-objek yang berada dibagian awal daftar. Sebagai hasilnya, objek-objek yang berada dibagian tengah daftar akan hilang dari memori jangka pendek sebelum dipindahkan ke memori jangka panjang.

G. BAGAIMANA CARA KITA MENGINGAT ?

1. Sistem penyandian efektif

Agar kita dapat mengingat informasi dengan baik, kita harus melakukan

proses penyandian yang tepat. Pada beberapa jenis informasi tertentu, proses

penyandian berjalan secara otomatis, tanpa memerlukan usaha. Sebagai contohnya

memahami plot cerita pada sebuah novel.Agar anda dapat mengingat informasi-

informasi seperti itu, anda harus memilih poin-poin utama, memberikan label pada

konsep-konsep, dan/atau mengasosiasikan informasi tersebut dengan pengalaman

pribadi atau dengan informasi lainnya yang telah anda pahami. Mahasiswa yang

berpengalaman menyadari bahwa sebagian besar informasi yang didapatkan di kelas

harus disandikan secara sungguh-sungguh (suatu proses yang kita sebut sebagai

belajar).

Page 7: Proses pembuatan memori

2. Pengulangan (rehearsal)

Memori jangka pendek menyimpan berbagai jenis informasi, termasuk

didalamnya adalah informasi visual dan pemahaman abstrak. Namun, bagi

kebanyakan orang (dengan pendengaran yang normal), mereka sepertinya lebih

memilih menyandikan dan mengulang-ulang informasi sambil berbicara, entah

berbicara dengan keras, maupun mengulang-ulang informasi itu dalam hati. Saat

seseorang melakukan kesalahan dalam mengerjakan tes memori jangka pendek yang

melibatkan huruf dan angka-angka, umumnya kesalahan tersebut diakibatkan karena

orang tersebut dibingungkan oleh item yang memiliki bunyi yang sama atau mirip,

seperti p dan t atau bear dan bare. Kesalahan ini menunjukkan bahwa subjek

melakukan pengulangan secara verbal.

Ada beberapa strategi pengulangan yang lebih efektif dibandingkan strategi lainnya.

a. Maintenance rehearsal (pengulangan pemeliharaan), yakni metode pengulangan

yang melibatkan penghafalan harafiah secara berulang-ulang. Jenis pengulangan ini

berguna untuk menyimpan suatu informasi di memori jangka pendek, tidak menjamin

informasi pasti akan dipindah ke memori jangka panjang.

b. Elaborative rehearsal (pengulangan elaboratif), yang disebut juga elabirative of

encoding (elabiratif penyandian) (Cermak dan Craik, 1979; Craik dan Tulving, 1975).

Elaborasi melibatkan pengasosiasian informasi-informasi baru dengan materi yang

terlebih dahulu tersimpan atau dengan fakta-fakta baru lainnya. Metode ini juga dapat

melibatkan proses analisis bentuk fisik, sensorik, atau kategori semantic dari sebuah

subjek.

Deep processing (pemrosesang mendalam) adalah strategi untuk

memperpanjang ingatan yang kita miliki mengenai sesuatu; strategi ini terkait dengan

pemrosesan makna (Craik dan Lockhart, 1972). Apabila kita hanya memproses

elemen fisik atau indrawi dari suatu stimulus, seperti bagaimana bunyi dan ejaan kata

hypothalamus, pemrosesan yang terjadi akan dangkal, terlepas dari kita melakukan

elaborasi atau tidak. Jika kita mengenali pola dan memberikan label terhadap suatu

objek atau peristiwa yang terjadi akan lebih mendalam. Apabila kita menganalisis

lebih dalam arti dari suatu hal yang ingin kita ingat, proses yang kita lakukan akan

semakin mendalam.

3. Mnemonic

Page 8: Proses pembuatan memori

Metode mnemonic merupakan strategi dan trik informal untuk melakukan

penyandian, penyimpanan dan pemanggilan kembali suatu informasi. Beberapa

mnemonics menggunakan bentuk rima yang mudah diingat (contoh “Thirty days hath

September/April, June, and November…”), menggunakan semacam rumus (contoh

“Every Good Boy Does Fine”, untuk mengingat nama-nama not dalam notasi

musikal), menggunakan kesan visual dan asosiasi kata dan yang terbaik adalah yang

memaksa anda menyandikan materi secara aktif dan terus-menerus. Mnemonics juga

mengurangi informasi dengan mengubahnya dalam bentuk chunking, hal ini dapat

kita lihat pada banyaknya iklan yang mengganti nomor telepon perusahaan (yang sulit

diingat!) dengan kata-kata yang mewakili nomor-nomor tersebut (“Tekan 0-800-GET-

RICH”.

H. MENGAPA KITA LUPA ?

Para psikolog mengajukan lima mekanisme yang menyebabkan manusia

melipakan sesuatu, yaitu

1. Kemunduran (Decay)

Teori kemunduran (Decay theory) merupakan salah satu pandangan awam yang

menyatakan bahwa sejalan berlalunya waktu, jejak ingatan akan mengalami penurunan,

hingga akhirnya lenyap selamanya. Kita telah melihat bahwa kemunduran terjadi pada

memori sensorik dan juga terjadi pada memori jangka pendek, kecuali kita tetap

mengulang-ulang suatu materi. Namun, teori ini tidak dapat memberikan penjelasan

mengenai hilangnya memori jangka panjang. Bukti empirik menunjukan bahwa

kemunduran semata tidak dapat menjelaskan penurunan ingatan yang terjadi pada

memori jangka panjang.

2. Tergantinya memori lama dengan memori baru ( Replacement)

Teori ini menekankan bahwa masuknya informasi baru dalam memori kita

dapat menyebabkan terhapusnya memori lama yang sudah terlebih dulu ada dalam

memori, seperti halnya proses rekaman pada kaset audio ataupun video yang dapat

“menimpa” hasil rekaman sebelumnya.

3. Interferensi

Teori interferensi menyatakan penyebab terjadinya kehilangan ingatan adalah

interferensi yang terjadi di antara objek-objek dari suatu informasi yang memiliki

Page 9: Proses pembuatan memori

kemiripan, baik pada proses penyimpanan maupun pada proses pemanggilan kembali.

Informasi tersebut sesungguhnya sudah masuk dan menetap dalam memori kita, namun

memori kita mengalami kesulitan untuk membedakan informasi tersebut dengan

informasi-informasi lain.

Jenis interferensi ada 2, yaitu:

a. Interferensi retroaktif

Saat informasi baru menginterferensi kemampuan anda untuk mengingat

informasi lama.

b. Interferensi proaktif

Saat informasi lama yang kita miliki dapat menginterferensi kemampuan kita

mengingat informasi baru.

4. Cue-Dependent Forgetting (Kelupaan berdasarkan ketiadaan petunjuk mengingat)

Willem Wagenaar (1986) yang mencatat detail-detai yang terjadi dalam

hidupnya (seperti halnya Morigolt Linton) menemukan bahwa setelah melewati satu

tahun, ia melupakan 20 persen detail, dan setelah lima tahun, ia melupakan 60 persen

detail tersebut. Namun, saat ia mengumpulkan petunjuk dari saksi mata mengenai

sepuluh peristiwa, yang menurutnya telah ia lupakan, ternyata mampu mengingat

beberapa hal mengenai kesepuluh peristiwa tersebut.

5. Amnesia psikogenik yang disebabkan oleh represi terhadap suatu memori tertentu

Pada kasus ini, terjadinya amnesia adalah kondisi psikologis, seperti

kebutuhan untuk menghilangkan perasaan terhina, rasa bersalah, malu, kecewa, atau

keterkejutan emosional. Amnesia psikogenik mincul segera setelah peristiwa yang

memicu terjadinya hal tersebut dan melibatkan hilangnya ingatan secara besa-besaran,

termasuk hilangnya identitas pribadi, namun jarang terjadi di dunia nyata. Mekanisme

represi, yakni mekanisme ketidaksadaran yang mendorong informasi yang bersifat

mengancam atau mengganggu dalam tataran bawah-sadar.

Sumber :

Wade, Carole dan Carol Tavris.2007.Psikologi edisi kesembilan jilid 2.Erlangga: Jakarta