proses pemanfaatan sda sulawesi utara

29
PANGAN MAKANAN INDUSTRI KELAPA TERPADU Bahan Baku Potensi bahan baku 236,222 ton/tahun Kapasitas dan Pelaku Usaha Setiap unit industri memerlukan bahan baku 2,057 ton/tahun Teknologi Tepung Kelapa. Tepung kelapa merupakan daging kelapa parut atau giling kering yang higienis untuk dikonsumsi manusia. Proses pembuatan tepung kelapa meliputi pengupasan, pembuangan tempurung, pencucian, sterilisasi, disintegrasi daging buah, pengeringan, pengayakan dan pengepakan. Pencucian dilakukan terhadap daging buah dengan air bersih untuk menghilangkan gula inert yang masih melekat pada daging buah. Pencucian dilanjutkan dengan sterilisasi untuk menghilangkan salmonela dan bakteri yang lain. Selanjutnya daging buah diparut atau digiling dengan mesin. Kapasitas mesin parut sekitar 250 -1000 kg/jam. Setelah diparut, daging buah dikeringkan dengan suhu 115oC. Tepung kelapa yang baik haruslah krispi, berwarna putih salju, dengan rasa manis, gurih, dan segar. Kadar minyak sekitar 68- 72% namun kadar asam lemak bebasnya harus kurang dari 0.1%. * Santan kelapa. Santan kelapa diperoleh dari endosperm kelapa segar yang diparut atau digiling menjadi pulp. Selanjutnya pulp dipres baik dengan air atau tanpa menambahkan air. Santan hasil perasan selanjutnya dicampur air dengan perbandingan 1.5-2 : 1 kali bobot santan. Santan yang sudah dicampur air kemudian dipasteurisasi

description

proses pemanfaatan sda sulawesi utara

Transcript of proses pemanfaatan sda sulawesi utara

Page 1: proses pemanfaatan sda sulawesi utara

PANGAN

MAKANAN

INDUSTRI KELAPA TERPADU

Bahan BakuPotensi bahan baku 236,222 ton/tahunKapasitas dan Pelaku UsahaSetiap unit industri memerlukan bahan baku 2,057 ton/tahunTeknologi

Tepung Kelapa. Tepung kelapa merupakan daging kelapa parut atau giling keringyang higienis untuk dikonsumsi manusia. Proses pembuatan tepung kelapa meliputipengupasan, pembuangan tempurung, pencucian, sterilisasi, disintegrasi daging buah,pengeringan, pengayakan dan pengepakan. Pencucian dilakukan terhadap daging buahdengan air bersih untuk menghilangkan gula inert yang masih melekat pada daging buah.Pencucian dilanjutkan dengan sterilisasi untuk menghilangkan salmonela dan bakteriyang lain. Selanjutnya daging buah diparut atau digiling dengan mesin. Kapasitas mesinparut sekitar 250 -1000 kg/jam. Setelah diparut, daging buah dikeringkan dengan suhu115oC. Tepung kelapa yang baik haruslah krispi, berwarna putih salju, dengan rasamanis, gurih, dan segar. Kadar minyak sekitar 68- 72% namun kadar asam lemakbebasnya harus kurang dari 0.1%.*Santan kelapa. Santan kelapa diperoleh dari endosperm kelapa segar yang diparutatau digiling menjadi pulp. Selanjutnya pulp dipres baik dengan air atau tanpamenambahkan air. Santan hasil perasan selanjutnya dicampur air dengan perbandingan1.5-2 : 1 kali bobot santan. Santan yang sudah dicampur air kemudian dipasteurisasiselama 15-30 menit. Selanjutnya dicampur dengan cream stabilizer. Santan selanjutnyadipak untuk dipasarkan.*Arang briket merupakan produk pembakaran tempurung kelapa yang merupakanbahan baku bagi industri karbon aktif dan kertas karbon, atau dapat juga digunakansebagai bahan pembantu dalam proses pengecoran baja dan timah. Proses pembuatanbriket arang tempurung kelapa pembersihan, pemecahan dan penentuan ukuran,pembakaran, penggilingan dan pemisahan, pemanasan dan aktivasi, serta pengepakan.Arang hasil pemanasan ini merupakan produk setengah jadi dari karbon aktif dan dapatjuga digunakan sebagai bahan bakar.

Page 2: proses pemanfaatan sda sulawesi utara

*Cocofiber dan Cocodust. Proses pembuatan cocofiber dan cocodust diawali denganpemotongan dan pembelahan sabut kelapa dengan mesin hingga mencapai usuran 5-8 cm.Selanjutnya dilakukan Perendaman untuk menghilangkan gabus yang melekat padatempurung dan melonggarkan serat. Setelah proses perendaman dalam bak air mengalirini, sabut diangkat dan ditiriskan selama satu malam pada lantai penirisan. Sabut yang

Page 3: proses pemanfaatan sda sulawesi utara

sudah ditiriskan kemudian dicacah menggunakan mesin decorticator dan cleaner, yangbekerja secara kontinu. Menggunakan alat ini, gabus dan serat akan terpisah dengansendirinya dan gabus yang keluar dari mesin dikumpulkan untuk dikeringkan. Pemisahanserat-Serat sabut yang dihasilkan dari mesin decorticator kemudian dikumpulkan dandipisahkan lagi berdasarkan panjang seratnya, dengan menggunakan mesin revolvingscreener. Selanjutnya serat panjang dan serat pendek yang sudah dipisahkan tadidikeringkan di bawah sinar matahari hingga kadar airnya mencapai 12%. Serat yangsudah dijemur di terik matahari, kemudian diberi lem dan dipadatkan, sehinggamempunyai bobot 50 - 60 kg perunitnya dan dibentuk menjadi bulatan-bulatan bola,dengan menggunakan mesin press hidrolik. Buntalan-buntalan serat yang dihasilkankemudian siap dikemas menggunakan kemasan karung atau goni.*Nata de Coco adalah kumpulan sel bakteri (selulosa) yang mempunyai tekstur kenyal,putih, menyerupai gel dan terapung pada bagian permukaan cairan. Bahan yang dapatdigunakan sebagai media untuk pembuatan nata adalah air kelapa sehingga produknyadikenal dengan nata de coco, selain itu bahan lainnya adalah nenas (nata de pina) ataubuah lain yang mengandung gula. Sebagai sumber gula dapat digunakan sukrosa,glukosa, fruktosa, demikian juga tetes atau molase. Mikroba yang aktif dalam pembuatannata adalah bakteri pembentuk asam asetat yang tergolong Acetobacter yaitu Acetobacerxylinum. Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pembuatan nata adalah pH, sumberN, dan karbon serta wadah fermentasi. Proses produksi nata de coco adalah sebagaiberikut : Air kelapa (1 liter) atau cairan buah nenas + gula pasir (7,5 – 10 %) dipanaskansampai gulanya larut kemudian disaring Kemudian campuran tersebut dipanaskankembali sampai mendidih lalu didinginkan. Setelah dingin, diatur pH-nya dengan asamasetat glasial atau cuka biang sampai keasaman sekitar 4,5 dan kemudian diinokulasidengan biakan nata (10%), dituang dalam wadah-wadah fermentasi, ditutup dan diperamselama 10 – 14 hari. Apabila dalam wadah pembuatan nata tersebut akan ditambahkansumber nitrogen yaitu urea atau amonium sulfat maka penambahan dilakukan bersamasamadengan gula pasir.Setelah pemeraman selesai (ketebalan lapisan 1 cm), lapisanputih yang terbentuk atau naat dipanen, dicuci, dihilangkan asamnya dengan caraperebusan atau pemeraman dalam air selama 3 kali (air perebusan dan pemeraman digantitiap hari). Nata tersebut kemudian direbus kembali, ditiriskan. Perebusan yangselanjutnya adalah dalam larutan gula 40%, 30 – 45 menit.

Page 4: proses pemanfaatan sda sulawesi utara
Page 5: proses pemanfaatan sda sulawesi utara

MINUMANIndustri Pengolahan KopiBahan BakuPotensi bahan baku 4,566 ton/tahunKapasitas dan Pelaku UsahaSetiap unit industri memerlukan bahan baku 1,440 ton/tahunTeknologi*Kopi instant merupakan produk olahan kopi yang berasal dari ekstrak larutan kopidan dipasarkan dalam bentuk tepung siap dicairkan. Menikmati kopi instant lebih mudahdibandingkan kopi bubuk karena tidak meninggalkan ampas.*Proses pengolahan kopi instant dari biji adalah penggorengan (roasting),penggilingan, penyaringan, pengekstrakan, pengeringan, pendinginan dan pengepakan.Pada umumnya kopi robusta lebih banyak menghasilkan rendemen kopi tepung instantdibanding jenis kopi yang lain.*Kopi beras digoreng dengan suhu >100oC hingga terjadi perubahan warna dan aromayang kuat seperti yang diinginkan. Pada umumnya kopi beras dikeringkan pada suhu180-200oC selama 15-20 menit. Kadar air setelah pengeringan berkisar antara 2-3%.*Biji kopi setelah digoreng kering kemudian digiling dan secara cepat diinfusi denganair panas. Penggilingan dan infusi dengan air panas menghasilkan banyaknya koloidalyang dilepas dari biji kopi berupa larutan karbohidrat dan lemak. Selanjutnya dilakukanekstraksi atau perkolasi yang meliputi : pembasahan, ekstraksi zat terlarut dengan cepatdan hidrolisis.*Selanjutnya larutan ekstraksi dikeringkan dengan menggunakan spray dryer ataufreez dryer. Pengeringan dengan spray dryer menghasilkan kopi instant dalam bentukpowder, sedangkan freez dryer menghasilkan kopi instant dalam bentuk granul.

Page 6: proses pemanfaatan sda sulawesi utara

SANDANG

Dewasa ini, penyerapan dengan menggunakan karbon aktif banyak digunakan dalam proses sianidasi pada skala industri pertambangan besar maupun pertambangan rakyat di Indonesia, khususnya pengolahan emas dengan Metode   CARBON IN PULP .Mengolah emas dengan Metode CARBON IN PULP ( CIP ) pertama kali diperkenalkan pada tahun 1951, namun baru populer pada tahun 1973 setelah metode ini dipakai oleh Homestake Minning Co.'s plant di Lead, Dakota Selatan, USA. Kemudian menyebar luas ke negara-negara Andino ( negara-negara yang terletak di kawasan pegunungan Alpen ) seperti Peru, Chili, Equador, Columbia, Venezuela dan menyebrang ke beberapa negara Afrika.

Di Asia, penggunaan metode ini secara kecil dimulai di Filipina awal tahun 1980an yang kemudian diadopsi di Indonesia ( Sulawesi Utara ) sekitar akhir 1999.

Page 7: proses pemanfaatan sda sulawesi utara

Mengolah emas dengan metode CIP didasarkan kenyataaan bahwa emas dapat membentuk senyawa kompleks dengan sianida. Proses tahap awalnya, emas yang masih berupa ore ( bijih ) ditambang pada suatu lokasi penambangan. Ore tersebut selanjutnya dihancurkan hingga halus kemudian dicampur dengan air ( disebut pulp ). Pulp lalu dimasukan ke dalam tangki agitator, dan ditambahkan sianida ke dalamnya. Sianida inilah yang akan membentuk senyawa kompleks emas-sianida yang nantinya akan diserap oleh karbon aktif. 

Karbon aktif yang dipergunakan dapat berasal dari arang batok kelapa, maupun arang kayu atau batu bara. Yang paling banyak dipakai adalah karbon aktif granular dari arang batok kelapa. Untuk kualitas baik, setiap kg karbon aktif memiliki daya adsorbsi emas hingga 8 – 16 g, namun kualitas karbon aktif yang tersedia dipasaran rata-rata hanya mampu  mengadsorpsi berkisar 2 – 5 g emas untuk setiap kg-nya.

 

Berikut penjelasan tentang proses pembuatan salah satu contoh perhiasan yaitu emas tua.Pertama-tama siapkan bahan-bahan seperti,emas murni,tembaga dan perak.Lalu bahan tersebut dibagi dalam 75% emas murni,17% tembaga dan 7% perak,selanjutnya ketiga bahan itu dicampur dan dilebur jadi satu menjadi emas tua yang biasa disebut 75.Kemudian dicetak dan dijadikan segala macam perhiasan.Untuk membuat emas setengahan yang biasa disebut emas stw,campurkan bahan-bahan 40% emas murni,40% tembaga dan 20% perak kemudian

Page 8: proses pemanfaatan sda sulawesi utara

semuanya dicampur serta dilebur menjadi satu dan dicetak.Setelah itu siap menjadi perhiasan yang diinginkan.Dan yang terakhir yaitu emas muda yang berasal dari campuran bahan 30% emas murni,40% tembaga,30% perak yang dijadikan satu lalu dilebur dan dicetak menjadi bahan yang siap menjadi perhiasan.Setelah terbentuk segala macam perhiasan terus direbus dengan air dicampur Apotas hingga kotoran hilang dan dikeringkan dengan piring tanah yang diletakkan di atas kompor hingga kering sampai kelihatan mengkilap terus dicrom dengan air mas murni kuning/crom putih yang akan menjadi warna putih.kuning.Lalu dipoles dengan tangan mesin poles dengan bahannya bernama willcom menurut ke yang sudah dihiasi oleh tukang dengan mesin cetak.

PAPANINDUSTRI SEMEN

Secara umum proses produksi semen terdiri dari beberapa tahapan : 1. Tahap penambangan bahan mentah (quarry). Bahan dasar semen adalah batu kapur,

tanah liat, pasir besi dan pasir silica. Bahan-bahan ini ditambang dengan menggunakan alat-alat berat kemudian dikirim ke pabrik semen.

2. Bahan mentah ini diteliti di laboratorium, kemudian dicampur dengan proporsi yang tepat dan dimulai tahap penggilingan awal bahan mentah dengan mesin penghancur sehingga berbentuk serbuk.

3. Bahan kemudian dipanaskan di preheater4. Pemanasan dilanjutkan di dalam kiln sehingga bereaksi membentuk kristal klinker5. Kristal klinker ini kemudian didinginkan di cooler dengan bantuan angin. Panas dari

proses pendinginan ini di alirkan lagi ke preheater untuk menghemat energi6. Klinker ini kemudian dihaluskan lagi dalam tabung yang berputar yang bersisi bola-

bola baja sehingga menjadi serbuk semen yang halus.7. Klinker yang telah halus ini disimpan dalam silo (tempat penampungan semen mirip

tangki minyak pertamina)8. Dari silo  ini semen dipak dan dijual ke konsumen.

Page 9: proses pemanfaatan sda sulawesi utara

TRANSPORTASI/KOMUNIKASI

INDUSTRI KABEL TEMBAGAKabel listrik adalah media untuk menyalurkan energi listrik. Sebuah kabel listrik terdiri dari konductor dan isolator. Isolator disini adalah pembungkus kabel yang biasanya terbuat dari plastik atau karet atau sejenis lainnya sedangkan konductor terbuat dari logam yangdapat mengantarkan arus listrikBenda ini sangat dibutuhkan oleh umat manusia untuk membantu mengantarkan arus listrik dari satu tempat ke tempat lain, dengan kabel, manusia bias mendapatkan cahaya penerangan, dan dengan kabel pula energy listrik bisa ditransmisikan kedalam energy gerak dan lain lainNamun apakah kita memperhatikan sebenarnya ada berapa jenis kabel..? dan idealnya kabel ditempatan dimana sih…? saya akan  sedikit berbagi pengalaman pada blog ini

Dilihat dari segi fungsi, kabel dibedakan atas 3 jenis

1. Kabel instrument Kabel ini termasuk low voltage, biasanya diameter conductornya hanya (max 2.5 mm2), kabel ini biasanya di gunakan untuk industry elektronika dan automotive

2.  Kabel opticKabel jenis ini tidak menggunakan conductor tetapi menggunakan fiber optic, tujuan utamanya bukan mengantarkan arus listrik, tetapi mengantarkan signal dari satu tempat ke tempat yang lain, kabel ini digunakan untuk mengantarkan signal telepon.Sebelum Hand phone menjadi trend masa kini, kabel ini sangat laris dipasaran, tetapi setelah trend hand phone menanjak, produksi kabel ini menjadi menurun tajamAda perbedaan jenis mesin dalam proses pembuatan kabel dalam hal ini insulationnya, proses kabel untuk low voltage, instrument kabel dan kabel optic menggunakan mesin extruder biasa sedangkan untuk medium voltage dan high voltage menggunakan mesin CCV  Konstruksi kabel pun banyak beragam, ada yang menggunakan armour, ada pula yang tidak tergantung dari lokasi yang akan di pasang kabel

3. Power cableKabel ini di pakai pada umumnya, fungsi utamanya adalah mentransmisikan arus listrik dari satu tempat ketempat lain

Dilihat dari besarnya tegangan, kabel di bedakan atas 3 jenis tegangan :

1. kabel tegangan rendah (low voltalge)

Kabel tegangan rendah biasanya di pakai untuk aliran listrik yang tegangannya dibawah 1 kV, thickness dari insulationnya biasanya tidak terlalu  tebal, antara 1 sampai 2 mm, biasanya di gunakan untuk bangunan rumah, apartement dan lain-lain. Insulatinnya terbuat dari bahan PVC maupun XLPE

Page 10: proses pemanfaatan sda sulawesi utara

2.   Kabel tegangan menengah (medium voltage) k        Kabel tegangan menengah dipakai untuk alliran listrik dengan kapasitas sampai 20 kV

3. 3.    Kabel tegangan tinggi (high voltage)

Kabel jenis ini merupakan kabel dengan kapasitas diatas 20kV

s1Pada umumnya bagian-bagian utama kabel adalah sebagai berikut :1. Conductor2. Insulation3. Cabling4. Taping5. Inner sheath6. Armour7. Sheath

1. Conductor

Page 11: proses pemanfaatan sda sulawesi utara

Conductor adalah bagian utama kabel yang berfungsi untuk mengantarkan arus listrikl dari satu tempat ke tempat lain, sebenarnya penghantar listrik yang paling baik adalah logam emas, namun karena tingginya biaya maka dipilihlah tembaga sebagai conductor, sedangkan untuk signal, penghantar yang paling baik adalah optik.Untuk daerah yang mengandung garam biasanya Aluminium atau tembaga tadi dilapisi dengan timah untuk menghindari terjadinya korosif.

Bahan baku conductor/aluminium tadi di dapat dari peleburan, pabrik kabel di supply dengan bentuk gulungan dengan diameter yang agak besar (dia 5 mm), kemudian dilakukan proses pengecilan dengan cara di tarik dengan menggunakan drawing machine

Setelah diameter conductor di\buat sesuai dengan sepsification, proses selanjutnya adalah memilin conductor dengan menggunakan stranding machine, maksud memilin ini adalah menggabungkan conductor yang satu dengan yang lain agar menjadi satu kesatuan.

Page 12: proses pemanfaatan sda sulawesi utara

Dari segi bentuk conductor dapat di bedakan beberapa jenis yaitu Re, Rm, Cm dan flexible

  2. Insulation

Insulation adalah pelindung pertama dari conductor, prosesnya menggunakan mesin extruder (extrusi untuk low voltage) material yang digunakan sangat beragam, bisa dari PVC, XLPE, LSOH, XL-LSOH, XL-HDPE dan lain-lain. Setiap material mempunyai karakteristik dan perlakuan proses yang beragam, seperti temperature, pemakaian dies nipple dan lain-lain

2.1 Polyvinil klorida Polivinil klorida disingkat dengan PVC, adalah polimer urutan ketiga dalam jumlah pemakaian di duniasetelah polietilena dan poliprolena. diseluruh dunia lebih dari 50% PVC yang di produksi dan dipakai dalam konstruksi sebagai bahan bangunan. PVC relatif muran tahan lama dan mudah di rangkai. PVC bisa di buat lebih elastis dan fleksibel dengan menambahkan plastiziser, umumnya ftalat. PVC yang fleksibel umumnya di pakai sebagai bahan pakaian,  perpipaan, atap dan inuslasi kabel listrik.PVC diproduksi dengan cara polimerisasi monomer vinil klorida (CH2=CHCI). karenad 57% massanya adalah klor, PVC adalah polimer yang menggunakan bahab baku minyak bumi terendah diantara polimer lainnyaProses produksi yang dipakai pada umumnya adalah polimerisasi suspensi. pada proses ini monomer vinil klorida dan air diintroduksi ke reaktor polimerisasi dan inisiator polimerisasi bersama bahan kimia tambahan untuk mempertahankan suspensi dan memastikan keseragaman urutan partike resin PVC. Reaksinya adalah eksotermik dan membutuhkan mekanisme pendinginan untuk mempertahankan reaktor pada temperatur yang dibutuhka. karena volume berkontaksi selama reaksi (PVC lebih padat dari pada monomer vinil klorida), air secara kontinu di tambah kecampuran untuk mempertahankan suspensi.

Page 13: proses pemanfaatan sda sulawesi utara

Ketika reaksi sudah selesai, hasil cairan PVC harus di pisahkan dari kelebihan monomer vinil klorida yang akan di pakai lagi untuk reaksi berikutnya. lalu cairann PVC yang sudah jadi akan di sentrifugasi untu memisahkan kelebihan air. Cairan lalu dikeringkan dengan udara panas dan hasilkan butiran PVC. Pada proses operasi normal, kelebihan monomer vinil klorida pada PVC hanya seesar kurang dari 1 PPMProses produksi lainnya seperti suspensi mikro dan polimerisasi emulsi menghasilkan PVC dengan butiran yang berukuran lebih kecil dengan sedikit perbedaasifat dan juga perbedaan aplikasinya.Produk proses polimerisasi adalah PVC murni. Sebelum PVC menjadi produk akhir membutuhkan konversi dengan menambahkan heat stabilizer, UV stabilizer, pelumas, platicizer, bahan penolong proses, pengatur thermal, pengisi, bahan penahahan api, biosida, bahan pengembang dan pigmen lainnya.

2.2 PolietilenaPolietilena (disingkat PE) adalah thermoplasyic yang di gunakan secara luas oleh konsumen produk sebagai kantong plastik. sekitar 60 juta ton plastik ini diproduksii setiap tahunnya.Polietilena adalah polimer yang terdiri dari rantai panjang monomer etilena (IUPAC:etena). Diindustri polimer , polietilena ditulis dengan singkatan PE, perlakuan yang sama yang dilakukan oleh polistirena dan (PS) dan polipropilena (PP).Molekul etena C2H4 adalah CH2=CH2. dua grup CH2 bersatu dengan ikatan ganda. Polietilena dibentuk melalui proses polimerisasi dari etena. Polietilena bisa di produksi melalui proses polimerisasi radikal, polimerisasi adisi anionik, polimerisasi ion koordinasi, atau polimerisasi adisi kationik. setiap metode menghasilkan tipe polietilena yang berbeda.

2.3 High density polietilenaHDPE dicirikan dengan densitas yang melebihi atau sama dengan 0.941 g/cm3. HDPE memiliki derajat rendah dalam percabangannya dan memiliki kekuatan antar molekul yang sangat tingga dan kekuatan tensil. HDPE bisa diproduksi dengan katalis kromium/silika, ziegler-natta, atau katalis metallocene  2.4 Low Density Polietilena (LDPE)LDPE dicirikan dengan densitas 0.910-0.940 g/cm3. LDPE ini memiliki derajat tinggi terhadap struktur percabangan rantai panjang dan pendek yang berarti tidak akan berubah menjadi stuktur kristal. Ini juga mengindikasikan bahwa LDPE memiliki kekuatan antar molekul yang rendah ini mengakibatkan LDPE memiliki kekuatan tensil yang rendah. LDPE dirpoduksi dengan polimerisasi radikal bebas2.5 Cross link PolietilenaPEX adalah polietilena dengan kepadatan menengah hingga tinggi yang memiliki sambungan cross link pada strukur polimernya. sifat ketahana pada temperatur tinggi meningkat seperti juga ketahanan terhadap bahan kimiaProses Extrusiproses ini adalah proses pelelehan material dengan menggunakan screw didalam cylinder yang berpemanas kemudian di tekan oleh sebuah kondisi sehingga menghasilkan penampang yang continue,

Page 14: proses pemanfaatan sda sulawesi utara

Proses dengan material PVCPVC merupakan material dengan tingkat kesuliat yang sedang, temperature cylinder pada mesin extrusi antara 130oC sampai dengan 150oC, sedangkan untuk cross head temperaturenya biasanya antara 150oC sampai dengan 180oC. temperature ini juga tergantung dari grade dari PVC itu sendiri, saat ini industry ada yang menggunakan PVC dengan grade low smoke (bila terbakar asapnya tidak terlalu banyak dan tingkat ketahanan terhadap api sangat tinggi), bahkan PVC saat ini ada yang lead freeScrew untuk proses material PVC biasanya mempunyai compression ratio antara 1.5 sampai 2.3, pada prinsipnya semua jenis screw bisa digunakan untuk PVC, tetapi untuk mendapatkan output yang maksimal ada baiknya menggunakan compression ratio diatas 2.0Alur screw sendiri mempunyai jenis yang bermacam-macam, ada type single flight, double flight, madox type dan lain-lain, saya akan membahasnya dilain kesempatan

Proses dengan material Polyethelene (PE)Material ini adalah material yang paling mudah di extrusi, semua jenis screw bisa di gunakan untuk proses dengan material PE, temperature cylinder di mesin extrusi biasanya antara 130oC sampai dengan 160oC, sedangkan untuk bagian cross head temperaturnya antara 180oC sampai dengan 220oC

Proses dengan menggunakan Cross link polyetheleneMaterial ini merupakan material yang mempunyai tingkat kesulitan yang sedang, bila kondisi prosesnya tidak sesuai dengan type materialnya maka akan terjadi banyak masalah, contohnya bila temperature terlalu rendah maka ketika material sudah di extrusi (sudah dalam bentuk kabel) material ini tidak bisa cross link dengan baik sehingga karakteristiknya seperti elongation, variation elongation tidak mencapai standard yang diinginkan, tetapi bila temperature terlalu tinggi ada kemungkinan terjadi cross link pada saat proses (pre curing).

Page 15: proses pemanfaatan sda sulawesi utara

Cross link terjadi biasanya satu sampai dua minggu (suhu ruang) setelah proses, namun untuk material XPE yang baik bisa 3 hari setelah proses bisa cross link. Dalam pameran beberapa waktu yang lalu (Dijakarta) ada alat yang bisa mempercepat cross link suatu material, namun sayangnya harganya sangat mahal dan equipnmentnya sangat complex, saya berpikir tidak perlu untuk membeli alat tersebut karena material ini akan cross link dengan sendirinya, lead time dari pembuatan kabel sampai dengan pengiriman kira-kira 2 minggu, jadi pada saat pengiriman, kabel dengan material XPE sudah dipastikan cross link.

Proses dengan material LSOH (low smoke zero halogen)Material ini merupakan material yang ketahanan terhadap api sangat tinggi, ketika sebuah gedung mengalami kebakaran, material ini dapat menahan api kira-kira selama 40 menit (cable dengan category A), sehingga penghuni di dalamnya dapat menyelamatkan diri dengan penerangan yang cukupKondisi proses untuk material ini menggunakan screw dengan low compression, CR untuk screw kira-kira 1.2 sampai dengan 2.7, biasanya masalah yang timbul pada saat proses adalah terjadinya porosity (adanya lubang-lubang kecil setelah material di extrusi). Hal ini bisa terjadi apabila actual temperature material pada saat proses diatas 180oC

Proses dengan material XL-LSOH (Cross link low smoke zero halogen)Jenis material ini adalah material yang paling dari segi proses, compound ini harus di campur dengan catalyst dengan prosentase tertentu, masalah yang timbul pada saat proses adalah mudah terjadinya scorch dan tidak terjadinya cross link setelah proses.Putaran screw sangat berpengaruh untuk terjadinya cross link, bila RPM rendah, cross link mungkin tida bisa di capaiSedangkan untuk mencegah terjadinya scorch, hindari nmaterial berhenti di ddalam barrel, lakukan putaran screw secara continue, jangan sampai putaran screw berhenti, adanya fasilitas by pass pada cross head  sangat membantu untuk menghindari stopnya putaran srewmesin extrusi3. Cabling/TapingProses cabling adalah penggabungan antara insulation yang satu dengan yang lain agar menjadi satu kesatuan. Masalah yang timbul pada saat proses cabling adalah pitchnya tidak sesuai dengan yang diinginkan  

4. TapingProses ini adalah proses pengisian sela-sela kabel agar mendapatkan visual yang bulat 

Page 16: proses pemanfaatan sda sulawesi utara

5. Inner sheathSetelah proses cabling, dilakukan extrusi kembali, orang kabel akan menyebutnya proses bedding. Sama halnya dengan proses insulation, materialnya pun sangat beragam seperti yang telah di sebutkan sebelumnya

6. ArmourArmour berfungsi sebagai pelindung mekanis kabel, material dari armour umumnya adalah steel tape atau steel wire

7. Inner sheathSetelah proses cabling, dilakukan extrusi kembali, orang kabel akan menyebutnya proses bedding. Sama halnya dengan proses insulation, materialnya pun sangat beragam seperti yang telah di sebutkan sebelumnya

8. ArmourArmour berfungsi sebagai pelindung mekanis kabel, material dari armour umumnya adalah steel tape atau steel wire

9. SheathSheath adalah lapisan bagian paling luar dari kabel, material sheath sangat beragam, proses pembuatan sheath melalui proses extrusi, sama halnya dengan proses insulation dan inner sheath

KESEHATANIndustri Minyak Atsiri

Bahan BakuPotensi bahan baku 15,740 ton/tahunKapasitas dan Pelaku UsahaSetiap unit industri memerlukan bahan baku 250 ton/tahunTeknologi*Cengkeh merupakan tanaman yang dari bunga dapat diekstrak minyak atsiri yangberguna sebagai pengikat parfum melalui proses penyulingan. Cengkeh biasanyadiekspor dalam bentuk minyak atsiri kasar atau yang telah dimurnikan*Peralatan penyulingan yang diperlukan yaitu: Ketel uap, Pasu penguapan dengantungku pemanasan dengan bahan baku kayu atau batu bara, Pipa pendingin, Bak air

Page 17: proses pemanfaatan sda sulawesi utara

pendingan, Gelas penampung.*Proses yang dilakukan dalam penyulingan minyak Cengkeh adalah : bunga Cengkehkering dimasukkan dalam pasu pendidih/pasu penguap airnya diperoleh dari ketelpenguap. Uap mengalir kedalam bunga Cengkeh dan membawa minyak Cengkeh danpada proses pendinginan di pipa pendingin campuran air dan minyak mengembunkemudian ditampung pasu. Dalam pasu campuran air dan minyak dipisahkan dengan alatpemisah.*Hasil minyak disimpan dalam drum yang dilapisi seng (zinc coated). Kapasitas pasupenguap 100 kg bunga kering per sekali masak, waktu penguapan 8 jam dan hasil minyakCengkeh antara 2,50 - 3,0 kg. Kebutuhan bahan bakar persekali pemasakan 0,25 m3

Page 18: proses pemanfaatan sda sulawesi utara

PENDIDIKAN

PROSES PEMBUATAN BUBUR KERTAS (PULP)

Kertas yang sering kita gunakan itu biasanya terbuat dari kayu yang diolah dengan teknologi modern sehingga

sampai ketangan kita. Untuk lebih mengenal kertas yang kita gunakan mari kita pelajari proses pembuatan

kertas.

Proses pembuatan pulp ada dua macam yaitu secara kimia (chemical pulping) dan proses mekanikal

(mechanical pulping). Tapi di sini akan dibahas secara garis besar saja agar lebih mudah dipahami.

Proses pembuatan pulp dimulai dari penyediaan bahan baku, dengan cara mengambil dari hutan tanam industri

kemudian disimpan dengan tujuan untuk pelapukan dan persediaan bahan baku. Kayu yang siap diolah ini

disebut dengan Log. Kemudian log di kupas kulitnya dengan alat yang berbentuk drum disebut Drum barker.

Page 19: proses pemanfaatan sda sulawesi utara

Setelah itu log melewati stone trap (alat yang berbentuk silinder berfungsi untuk membuang batu yang

menempel pada log), setelah itu log dicuci.

Log yang sudah bersih ini kemudian di iris menjadi potongan-potongan kecil yang di sebut dengan chip. Chip

kemudian dikirim ke penyaringan utama untuk memisahkan chip yang bisa dipakai (ukuran standar

25x25x10mm) dengan yang tidak. Chip yang standar disimpan ditempat penampungan.

Dari tempat penampungan chip dibawa dengan konveyor ke bejana pemasak (digester). Steam dimasak dengan

beberapa tahap. Pertama di kukus (presteamed), kemudian baru dipanaskan dengan steam di steaming vessel.

chip di masak dengan cairan pemasak yang disebut dengan cooking liquor.

Tahap selanjutnya setelah setelah bubur kertas siap kemudian dicuci dengan tujuan untuk memisahkan cairan

sisa hasil pemasakan dan mengurangi dampak terhadap lingkungan.

Proses selanjutnya pulp di saring (screaning) agar terbebas dari bahan-bahan pengotor yang dapat mengurangi

kualitas pulp. Proses penyaringan ini ada dua tahap, yaitu penyaringan kasar dan penyaringan halus. Proses

akhir dari penyaringan berada pada sand removal cyclones yang berfungsi untuk memisahkan pasir dari pulp.

Kemudian bubur kertas dicampur dengan oksigen (O2) dan sodium hidroksida (NaOH) di dalam delignification

tower sebelum di cuci didalam washer. Tujuan dari pencampuran ini adalah untuk mengurangi pemakaian

bahan-bahan kimia pada tahap pengelantangan (bleacing), mengurangi kandungan lignin, serta memutihkan

pulp.

Bubur kertas ini kemudian dikelantang (bleacing) dengan bahan kimia di dalam proses bleacing untuk mencapai

derajat keputihan sesuai standar ISO. Pulp kemudian disimpan atau dikirim ke paper machine untuk diolah

menjadi kertas.

Proses Pembuatan Kertas (Paper machine)

 

Page 20: proses pemanfaatan sda sulawesi utara

Sebelum masuk keareal paper machine pulp diolah dulu pada bagian stock preparation. bagian ini berfung si

untuk meramu bahan baku seperti: menambahkan pewarna untuk kertas (dye), menambahkan zat retensi,

menambahkan filler (untuk mengisi pori – pori diantara serat kayu), dlln. Bahan yang keluar dari bagian ini di

sebut stock 9campuran pulp, bahan kimia dan air)

Dari stock preparation sebelum masuk ke headbox dibersihkan dulu dengan alat yang disebut cleaner. Dari

cleaner stock masuk ke headbox. headbox berfungsi untuk membentuk lembaran kertas (membentuk formasi)

diatas fourdinier table.

Fourdinier berfungsi untuk membuang air yang berada dalam stock (dewatering). Hasil yang keluar disebut

dengan web (kertas basah). Kadar padatnya sekitar 20 %.

Press part berfungsi untuk membuang air dari web sehingga kadar padatnya mencapai 50 %. Hasilnya masuk ke

bagaian pengering (dryer). Cara kerja press part ini adalah. Kertas masuk diantara dua roll yang berputar. Satu

roll bagian atas di beri tekanan sehingga air keluar dari web. Bagian ini dapat menghemat energi, karena kerja

dryer tidak terlalu berat (air sudah dibuang 30 %).

Dryer berfungsi untuk mengeringkan web sehingga kadar airnya mencapai 6 %. Hasilnya digulung di pop reel

sehingga berbentuk gulungan kertas yang besar (paper roll). Paper roll ini yang dipotong – potong sesuai ukuran

dan dikirim ke konsumen.

Page 21: proses pemanfaatan sda sulawesi utara

LINGKUNGAN

Buat ukuran sampah daun menjadi lebih kecil.Salah satu kunci keberhasilan dalam membuat kompos atau composting, adalah bahan kompos berukuran sekecil mungkin. Ini akan mempercepat proses pengomposan. Atau dengan istilah lain membantu bakteri penghancur sampah, untuk bekerja lebih cepat dalam mengurai sampah tadi.

Sebenarnya sampah dari daun sangat mudah hancur. Namun bila tercampur dengan daun jenis yang tebal dan lebar, akan membuat proses pengomposan menjadi lebih lama. Semakin lama proses pengomposan akan membuat sampah menjadi menumpuk, dan akan memberi masalah baru bagi lingkungan, seperti bau yang tidak sedap.

Maka buat ukuran sampah daun yang karakternya keras menjadi lebih kecil. Sedang sampah daun yang lunak tidak perlu dibuat lebih kecil. Prinsipnya membantu penguraian sampah menadi lebih cepat.EM4 bisa digunakan mempercepat pengomposan.Sampah daun yang sudah dibuat ukurannya lebih kecil tadi, bisa ditaruh di dalam tong plastik, atau bisa juga ke dalam galian tanah. Ini bila ada tempat terbuka yang cukup luas. Bila lahan atau halamannya sempit, maka tong plastik adalah solusinya.

Sampah daun tadi bisa dicampur dengan EM4 untuk mempercepat proses pengomposan. EM4 bisa didapatkan di toko pertanian. Harganya tidak terlalu mahal,dan bisa diencerkan untuk menghemat biaya pengomposan. Keunggulan dari menggunakan EM4, akan membuat proses pengomposan menjadi lebih cepat. Sehingga sampah tidak banyak menumpuk di halaman atau tempat sampah.

Page 22: proses pemanfaatan sda sulawesi utara

Dalam waktu seminggu sampai dua minggu, maka sampah daun tadi sudah menjadi kompos. Tapi kadang lebih cepat, bila daunnya memiliki kontur lunak. Kompos yang baik tidak berbau busuk, dan berwarna agak gelap. Kompos yang tidak berhasil biasanya karena ukurannya terlalu besar, sehingga sulit terurai. Atau bisa juga karena kurang lembab, atau terlalu kering. Maka pengadukan diperlukan untuk membuat kompos lebih cepat dan merata. 

SOSIAL