Proses Kehamilan

33
PROSES KEHAMILAN Proses kehamilan merupakan suatu proses yang berkesinambungan yang terdiri dari : a. Ovulasi pelepasan ovum b. Terjadinya migrasi spermatozoa dan ovum c. Terjadinya konsepsi dan pertumbuhan zigot d. Terjadinya nidasi (implantasi) pada uterus e. Pembentukan plasenta f. Tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm 1. Ovulasi pelepasan ovum Ovulasi adalah suatu proses pelepasan ovum yang dipengaruhi system hormonal yang kompleks. Jumlah oogonium pada wanita Tabel 1. Jumlah Oogonium No Umur Jumlah 1. Bayi baru lahir 750.000 2. 6-15 tahun 439.000 3. 16-25 tahun 159.000 4. 26-35 tahun 59.000 5. 35-45 tahun 34.000 6. Menoupouse hilang

description

Proses Kehamilan

Transcript of Proses Kehamilan

Page 1: Proses Kehamilan

PROSES KEHAMILAN

Proses kehamilan merupakan suatu proses yang berkesinambungan yang terdiri dari :

a. Ovulasi pelepasan ovum

b. Terjadinya migrasi spermatozoa dan ovum

c. Terjadinya konsepsi dan pertumbuhan zigot

d. Terjadinya nidasi (implantasi) pada uterus

e. Pembentukan plasenta

f. Tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm

1. Ovulasi pelepasan ovum

Ovulasi adalah suatu proses pelepasan ovum yang dipengaruhi system

hormonal yang kompleks. Jumlah oogonium pada wanita

Tabel 1. Jumlah Oogonium

No Umur Jumlah

1. Bayi baru lahir 750.000

2. 6-15 tahun 439.000

3. 16-25 tahun 159.000

4. 26-35 tahun 59.000

5. 35-45 tahun 34.000

6. Menoupouse hilang

Selama masa subur pada wanita yang berumur 20-35 tahun hanya 420 yang

bisa mengalami pematangan dan terjadi ovulasi.

a. Proses pertumbuhan ovum (oogenesis)

Skema 1. Proses Pertumbuhan Ovum

Epitel germinal

OogoniumFolikel Primer

Proses Pematangan

Page 2: Proses Kehamilan

Gambar 1. Hubungan Hipotalamus, Hipofisis, dan kelenjar lainnya

b. Pengaruh adanya hormone FSH, folikel primer mengalami perubahan

menjadi folikel de Graff yang menuju permukaan ovarium disertai

pembentukan cairan liquir folikuli

c. Desakan folikel De graff ke permukaan ovarium menyebabkan penipisan

dan devaskularisasi

d. Selama pertumbuhan menjadi folikel de Graf ovarium mengeluarkan

hormone estrogen yang mempengaruhi :

1) Gerak dari tuba yang makin mendekati ovarium

Page 3: Proses Kehamilan

2) Gerak sel rambut lumen tuba makin tinggi

3) Peristaltic tuba semakin aktif

Ketiga factor di atas yang menyebabkan aliran tuba semakin deras menuju

uterus

e. Dengan pengaruh hormone LH yang semakin besar dan fluktuasi yang

mendadak, terjadi proses pelepasan ovum yang disebut ovulasi

Gambar 2. Hubungan Hipotalamus, Hipofisis, dan endometrium

f. Dengan adanya gerak aktif tubayang mempunyai umbai (fimbriae) maka

ovum yang telah dilepaskan segera ditangkap oleh fimbriae tuba. Proses

penangkapan ini disebut pick up mechanism

g. Ovum yang sudah ditangkap oleh fimbriae terus berjalan mengikuti tuba

menuju uterus dalam bentuk pematangan yang pertama, artinya telah siap

dibuahi.

2. Spermatozoa

Page 4: Proses Kehamilan

Proses pembentukan spermatozoa merupakan proses yang kompleks

a. Spermatogonium berasal dari sel primitive tubulus

b. Menjadi spermatosit pertama

Gambar 3. Indung Telur

Gambar 4. Folikel de Graff

c. Menjadi spermatosit kedua

d. Menjadi spermatid

e. Akhirnya spermatozoa

Pertumbuhan spermatozoa dipengaruhi masa rantai hormonal yang

kompleks dari pancaindera, hipotalamus, hipofisis, dan sel interstisial Leydig

Page 5: Proses Kehamilan

sehingga spermatogonium dapat mengalami proses mitosis. Pada setiap

hubungan seks ditumpahkan sekitar 3 cc sperma yang mengandung 40-60 juta

spermatozoa seriap cc.

Bentuk spermatozoa seperti cabang yang terdiri atas :

a. Kepala : lonjong sedikit gepeng yang mengandung inti

b. Leher : penghubung antara kepala dan ekor

c. Ekor : panjang sekitar 10 kali kepala, mengandung energy sehingga

dapat bergerak

Sebagian besar spermatozoa mengalami kematian dan hanya beberapa

ratus yang dapat sampai tuba fallopi. Spermatozoa yang masuk ke dalam alat

genetalia wanita hanya bisa hidup selama 3 hari, sehingga cukup waktu untuk

mengadakan konsepsi.

3. Konsepsi

Pertemuan antara inti ovum dengan inti spermatozoa disebut konsepsi atau

fertilisasi dan membentuk zigot. Proses konsepsi dapat berlangsung sebagai

berikut :

a. Ovum yang dilepaskan dalam proses ovulasi, diliputi oleh korona radiate

yang mengandung persediaan energy

b. Pada ovum dijumpai ini dalam bentuk metaphase di tengah sitoplasma

yang di sebut vitellus

c. Dalam perjalanan korona radiate makin berkurang pada zona pelusida

d. Konsepsi terjadi pada area pars ampularis tuba :

- Tempat yang paling luas

- Dindingnya penuh jonjot, tertutup sel yang mempunyai silia

- Ovum mempunyai waktu terlama dalam ampula tuba

e. Ovum siap dibuahi setelah 12 jam dan hidup selama 48 jam

- Spermatozoa ditumpahkan, masuk melalui kanalis servikalis dengan

kekuatan sendiri

Page 6: Proses Kehamilan

- Dalam kavum uteri terjadi proses kapasitasi yaitu pelepasan sebagian

dari “liproteinnya” sehingga mampu mengadakan fertilisasi

- Spermatozoa melanjutkan perjalanan menuju tuba

- Spermatozoa hanya hidup selama 3 hari dalam genetalia interna

- Spermatozoa akan mengelilingi ovum yang siap dibuahi serta

mengikis korona radiata dan zona pelusida dengan proses enzimatik

hialuronidase

- Setelah kepala sperma spermatozoa masuk ke dalam ovum, ekornya

akan terlepas dan terus tinggal di luar.

- Kedua inti ovum dan inti spermatozoa bertemu dengan membentuk

zigot

Keseluruhan proses tersebut merupakan mata rantai fertilisasi atau

konsepsi

4. Proses nidasi atau Implementasi

Dengan masuknya inti spermatozoa ke dalam sitoplasma “vitellus”

membangkitkan kembali pembelahan dalm inti ovum yang dalam keadaan

“metaphase”. Proses pemecahan dan pematangan mengikuti anaphase dan

“telofase” sehingga pronukleusnya menjadi haploid. Pronukleus spermatozoa

dalam keadaan haploid saling mendekati dengan inti ovum yang kini haploid

dan bertemu dalam pasangan pembawa tanda-tanda dari pihak pria maupun

wanita.

Page 7: Proses Kehamilan

Pada manusia terdapt 46 kromosom dengan rincian 44 dalam bentuk

“otosom” sedangkan lainnya sebagai pembawa tanda seks. Wanita selalu resesif

dengan tanda seks “ kromosom X”. Laki-laki dengan dua bentuk kromosom

seks yaitu kromosom X dan Y. Bila spermatozoa kromosom X bertemu terjadi

jenis kelamin wanita sedangkan bila kromosom seks Y bertemu terjadi jenis

kelamin laki-laki. Itulah sebabnya pihak wanita tidak dapat disalahkan dengan

jenis kelamin bayinya yang lahir karena yang menentukan jenis kelamin adalah

pihak suami.

Setelah pertemuan kedua inti ovum dan spermatozoa berbentuk zigot

yang dapt beberapa jam telah mampu membelah diri menjadi dua dan

seterusnya. Berbarengan dengan pembelahan inti, hasil konsepsi terus berjalan

menuju uterus. Hasil pembelahan sel memenuhi seluruh ruangan dalam ovum

yang besarnya 100 MU atau 0,1 mm dan disebut stadium morula.

Page 8: Proses Kehamilan

Selama pembelahan sel bagian dalam, terjadi pembentukan sel di bagian

luar morula yang kemungkinan berasal dri korona radiate yang menjadi sel

trofoblas. Sel trofoblas dalam pertumbuhanny, mampu mengeluarkan hormone

korionik gonadotropin yang mempertahankan korpus luteum gravidarum.

Pembelahan berjalan terus dan di dalam morula terjadi ruangan yang

mengandung cairan yang disebut “blastula”. Perkembangan dan pertumbuhan

berjalan, blastula dengan vili korealisnya yang dilapisi sel trofoblas telas siap

untuk mengadakan nidasi. Sementara itu fase sekresi endometrium telah makin

gembur dan makin banyak mengandung glikogen yang disebut desidua.

Sel trofoblas yang meliputi primer vili korealis” melakukan destruksi

enzimatik-proteolitik, sehingga dapat menanamkan diri di dalam endometrium.

Proses penanaman blastula disebut nidasi atau implantasi terjadi pada hari ke 6

sampai 7 setelah konsepsi.

Pada saat tertanamnya blastula ke dalam endometriu, mungkin terjadi

perdarahan yang disebut tanda Hartman

5. PLASENTA

A. Pembentukan plasenta

Nidasi atau implantasi terjadi pada bagian fundus uteri didindng depan

atau belakang. Pada blastula penyebaran sel trofoblas yang tumbuh

kembang tidak rata, sehingga bagian blastula dengan inner cell mass akan

tertanam ke dalam endometrium, sel trofobas mendestruksi endometrium

sampai terjadi pembentukanplasenya yang berasal dariprimer korealis.

Terjadinya nidasi (implamantasi) medorong sel blastula mengadakan

diferensiasi. Sel yang dekat ruangan eksoselom membentuk “endoterm”

dan yilk sac (kantung yolk) sedangkan sel lainmembentuk “ectoderm” dan

ruangan amnion. Plat embrio (embryonal plate) terbentuk diantara ruang

yaitu ruang amniom dan kantung yolk. Plat embrio terdiri dari unsur

ectoderm, entoderm, dan meroderm. Ruangan amnion dengan cepat

Page 9: Proses Kehamilan

mendeteksi korion sehingga jaringan yang terdapat antara amnion dan

embrio padat berkembanga menjadi tali pusat.

Pada permulaan kantung yolk berfungsi sebagai pembentuk darah

bersama dengan hepar, limpa, dan sumsum tulang. Pada minggu dekua

sampai ketiga terbentuk bakal jantung dengan pembuluh darahnya yang

menuju body stalk (bakal tali pusat). Jantung bayi mulai dapat dideteksi

pada minggu 6 sampai 8 dengan mempergunakan ultrasonografi atausistem

Doppler.

Pembuluh darah pada body stalk terdiri dari arteri umbilicus dan vena

umbilicus. Cabang erteri dan vena umbilicus masuk ke vili korealis

sehingga dapat melakukan pertukaran nutrisi dan sekaligus membuang

hasil metabolisme yang tidak diperlukan.

Dengan berbagai bentuk implantasi (nidasi) dimana posisi plat embrio

berada, akan dijumpai berbagai variasi dari insersio tali pusat, yaitu

insersio sentralis, para sentralis, marginalis, atau vilamentosa.

Vili korealis menghancurkan desidua sampai pembuluh darah, mulai

dengan pembuluh darah vena pada hari ke 10 sampai ke 11 setelah

konsepsi, sehingga sejak saat itu embrio mendapat tambahan nutrisi dari

darah ibu secara langsung. Selanjutnya vili korealis menghancurkan

pembuluh darah arteri sehingga terjadilah aliran darah pertama

retoplasenter pada hari ke 14 sampai ke 15 setelah konsepsi. 1

B. Struktur

Minggu ketiga setelah konsepsi, sel-sel tropolas vili korion menyusup

kedalam desidua basalis. Karena kapiler uterus digunakan, arteri spiralis

endometrium (ruang yang terbentuk) terisi darah ibu. Vili korion

membentuk ruang-ruang yang memiliki dua lapisan sel. : sinsisium luar

dan sitotrofoblas dalam. Lapisan ketiga berkembangang menjadi septum-

septum yang menancap, membagi desidua yang menonjol menjadi daerah-

daerah yang terpisah, yang disebut kotiledon. Pada setiap 15 sampai 20

kotiledon, trdapat cabang vili korion dengan sistem pembentukan

Page 10: Proses Kehamilan

pembuluh darah janin yang rumit. Setiap kotiledon merupakan unit yang

fungsional. Keseluruhan struktur tersebut disebut plasenta.

Sirkulasi embrio-plasenta-ibu terbentuk pada hari ke =17, saat jantung

embrio mulai berdenyut. Pada akhir minggu ketiga, darah embrio

bersirkulasi di antara embrio dan vili korion. Pada ruang intervilosa (antar

vili), darah ibu menyuplai okigen dan makanan ke kapiler embrio di dalam

vili. Produk imbah dan karbondioksida berdifusi kedalam darah ibu.

Plasenta berfungsi sebagai alat pertukaran metabolic. Permeabilitas

meningkat dengan menipisnya dan menghilangnya sitotrofoblas pada bulan

kelima dan hanya terdapat selapis sinsisium antara darah ibu dan kapiler

janin. Sinsisium adalah lapisan fungsional plasenta. Pada minggu ke 8 , tes

genetic dapat dilakukan dengan mengambil sampel vili korion melalui

biopsi aspirasi. Struktur plasenta akan lengkap pada minggu ke 20, dan

menutup sekitar setengah permukaan uterus, kemudian plasenta akan

menebal. Percabangan vili terus berlangsung didalam badan plasenta,

sehingga memperluas daerah permukaan yang fungsional. 2

C. Plasenta dan air keruban

Plasenta terbentuk bundar dengan ukuran 15 cm x 20 cm dengan

tebal 2,5 sampai 3 cm. berat plasenta 500 gr. Tali pusatyang

menhubungkan plasenta panjangngnya 25 sampai 60 cm, tali pusat

terpendek yang pernah dilaporkan 2,5 cm dan terpanjang sekitar 200 cm.

Plasenta terbentuk sempurna pada minggu ke-16 dimana desidu

parientalis dan desidu kapsularis telah menjadi satu. Sebelum plasenta

trebentuk sempurna dan sanggup untuk memeihara janin, fungsinya

dilakukan oleh korpus luteu sehingga korpus luteum bertahan.

Implamantasi plasenta terjadi pada fundus uteri atau belakang. Fungsi

plasenta dapat dilaksanakna melalui sirkulasi retoplasenter dengan

terbukannya artersi spiralis dan vena dasar desidu basalis. Dibagian tepi

plasenta terdapat ruangan agak lebar sebagau penampung sementara darah

sebelum masuk menuju sirkulasi darah ibu.

Page 11: Proses Kehamilan

Sirkulasi retoplasentaer terjadi karena aliran darah arteri spiralis

dengan tekanan 70 mm Hg sampai 80 mmHg sedangkan tekanan darah

pada vena didasar desidua basalis 20 mmHg sampai 30 mmHg. Aliran

darah arteri seolah-olah tegak lurus untuk mencapai plat karionik di bagian

plasenta fetalis dalam ruangan intervali.

Dengan perbedaan tekanan tersebut terjadi aliran darah yang

memberikan kesempatan luas bagi vili korialis untuk melakukan pertukaran

nutrisi. Disamping itu vili korialis bergerak-gerak katena aliran darah ibu

dan terjadi kontraksi ringanmemberikan peluang u tuk makin

sempurnaknay pertukaran nutrisi.

Sebagian gambaran pertukaran nutrisi dapat dikemukakan :

a. Luas vili kholiaris sebedar 11 meter persegi

b. Volume interviler sebesar 150 sampai 250 ml

c. Peredara darah 300 cc setiap menit pada kehamilan 20 inggu, 600

cc setiap menit pada kehamilan 40 minggu.

D. Fungsi plasenta

Plasenta merupakan akar janin untuk menghisap dari ibu dalam

bentuk O2, asam amino, vitamin, mineral, dan zat lainnya ke janin dan

membuang sisa metabolisme janin dan CO2.

Fungsi plasenta dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Sebagai alat nutritive untuk mendapatkan nbahan yang diperlukan

untuk prtumbuhan dan perkembangan janin

2. Sebagi alat pembuanga sisa metabolisme

3. Sebagai alat pernafasan dimana janin mengambil O2 dan membuang

CO2

4. Menghasilkan hormone petumbuhan dan persiapan pemberian ASI

5. Sebagau alat penyalur antibody ke tibuh janin

6. Sebagai barrier atau filter

Penjelasan fungsi plsenta dijelaskan sebagai berikut :

1. Sebagai alat nutritive

Page 12: Proses Kehamilan

Penyaluran bahan nutrisi dari ibu ke janin denganjalan :

a. Difusi

Air dan bahan yang larut dalam air, garam kalium, dan natrium. Makin

besar berat jenis bahan makin lambat terjadi difusi

b. Sistem enzimatik

Prinsipnya bahan tersebut dipecah dan selanjutnya disintesis ke bentuk

aslinya dalam vili korialis.

Bahan yang mengalami proses enzimatik :

Protein dipecah emnjadi asam amino

Lemak dopecah menjadi asam lemak

Hodrat arang dipecah menjadi glukosa

Glikogen dipecah menjadi fruktosa

Vitamin dipecah menjadi bantuk yang lebih kecil

Obat-obatan

c. Pinositosis

Caranya seperti aktivitas amoben

Bahan tersebut adalah immunoglobulin G dan albumin

2. Ginjal, hati, dan usus janin belum berfungsi dengan baik sebagai alat

pembuangan, sisa metabolisme akan dibuang melalui plasenta, yang dapat

menghubungkan janin dengandunia luar secara tidak langsung.

3. Sebagai alat pernafasan

Dalam sirkulasi janin fetal hemoglobin (F) yang mempunyai afinitas

tinggi terhadpa O2 dan sebaliknya mudah melepaskan CO2 melalui sistem

difusi dalam plasenta. Dengan adanya perbedaan sfiitas tersebut, plasenta

dapat menjalankan fungsinya sebagai alat pernafasan. Makin tua

kehamilan semakin tinggi konsentrasi adult hemoglobin (A) sebagai

persiapan bernafas melalui pari\u-paru pada saat kelahiran.

4. Penghasil hormone

Page 13: Proses Kehamilan

Hormone yang dikeluarkan oleh plsenta adalah : koriotik

gonadotropin, korionik somato-mammotropin (plasenta lactogen),

estrogen dan progesterone, eorionik tirotropin, relaksin.

a. Korionik ganadotropin

Merangsang korpus luteum menjadi korpus luteum gravidarum

sehingga tetap mengeluarkan estrogen dan progesterone, dan

korpus luteum berfungsi sampai plasenta sempurna.

Bersifat khas kehamilan sehingga dapat dipakai sebagai hormone

tes kehamilan

Setelah persalinan, dalam urin tidak dijumpai.

b. Korionik somato-mammotropin

Hormone untuk metabolisme pritein

Bersifat laktogenik dan luteotropik

Menimbulkan pertumbuhan janin

Mengatur metabolisme lemak

c. Estrogen plasenta

Estrogen placenta dalam bentuk estradiol, estriol, dan estron.

Estrogen plasenta mempunyai fungsi untuk

Pertumbuhan dan perkembangan otot Rahim

Retensi air dan garam

Perkembangan tubulus payudara sebagai persiapan ASI

Melaksanakan sintesis protein

d. Progesterone

Permulaan hamil dibuat oleh korpus luteum dan plasenta

Prigesteron berfungsi untuk

Penenang otot Rahim selama hamil

Bersama estrogen mengaktifkan tubulus dan alveolus payudara

Menghargai proses pematangan folikel Graaf sehingga tidak terjadi

ovulasi

Menghalangi pengeluaran LH

Page 14: Proses Kehamilan

5. Alat penyalur antibody

Janin mempunyai kekebalan pasif sampai umur 4 bulan dan

selanjutnya kekebalan tersebut berkurang. Antibody dibentuk ibu melalui

plasenta menyebabkan bayi kebal terhadap infeksi. Antibody disalurkan

melalui ASI sehingga kolostrum harus diberikan.

6. Sebagai barrier

Sel trofoblas cukup kuat untuk bertindak sebagai barrier terhadap

beberapa bakteria atau virus. Demikian juga obat yang dapat

membahayakan pertumbuhan dan perkembangan janin dalam Rahim,

dihalangi masuk melaluai plasenta. Beberapa obat yang berpengaruh pada

janin perlu dihindari seperti tetrasiklin (perubahan gigi, gangguan

pertumbuhan tulang panjang), stretomisin (gangguan keseimbangan,

gangguan pendengaran). Preparat sulfa (gangguan metabolisme bilirubuin,

menimbulkan kernicterus), dan obat-obat narkosa (mempengaruhi jantung

dan pernafasan).

7. Perkembangan Janin

Janin, tali pusat dan membran amnion berkembang dari masa sel dalam

blastokist. Sel-sel pada masa sel dalam berkumpul disalah satu ujung

blastokist dan membentuk dua lapisan yang berbeda, yaitu ectoderm dan

endoderm. Diantara kedua lapisan ini terbentuk lapisan ketiga yaitu

mesoderm.

Tabel 2. Perkembangan Janin

No Umur Janin Perkembangan

1. 5 minggu Kantong lengkap dengan diameter 1 cm yang terhubung oleh

vili korialis, cirri-ciri khas manusia belum ditemukan

6 minggu Kantong berdiameter 2,3 cm, berat 1 gram, kepala membesar,

terbentuk tonjolan lengan dan tungkai, jantung mulai

berfungsi, denyut jantung terdengar lewat alat elektronik

Page 15: Proses Kehamilan

10 minggu Panjang embrio 4 cm, genitalia eksterna terlihat, membrane

anus pecah, tangan dan kaki sudah bisa dikenali, terlihat

bentuk manusia

12 minggu Panjang janin 12 cm, berat 15 gram, jari tangan serta jari kaki,

mata dan telinga, sirkulasi dan ginjal sudah terbentuk, septum

nasi dan palatum telah menyatu, kelenjar endokrin dan system

saraf (respon reflex) mulai berfungsi.

16 minggu Panjang janin 16 cm, berat 110 gram, jenis kelamin mudah

dikenali, kuku jari tangan dapat terlihat, denyut jantung

terdengar jelas, gerakan janin teraba

20 minggu Panjang janin 22 cm, berat 300 gram, verniks pada kulit, bulu-

bulu halus pada badan, dan alis mata secara hokum sudah

dianggap viable

24 minggu Panjang janin 30 cm, berat 600 gram, kulit keriput, lemak

terkumpul, perkembangan otak berlanjut

28 minggu Panjang janin 35 cm, berat 1000 gram, jika lahir bayi ini akan

bergerak dengan kuat dan menangis

32 minggu Panjang janin 42 cm, berat 1700 gram, kulit berwarna merah,

keriput.

32 minggu Panjang janin 46 cm, berat 2500 gram, kuku sudah mencapai

ujung jari tangan.

40 minggu Panjang janin 50 cm, berat 3400 gram, tubuh bayi sudah

terbungkus jaringan lemak, kulit berwarna merah tidak

keriput, semua organ sudah berfungsi kecuali paru-paru.

Page 16: Proses Kehamilan

Perkembangan Janin

Perkembangan Janin

Kehamilan4 minggu 8 minggu 12 minggu 16 minggu 20 minggu

Penampakan Eksternal

Tubuh fleksi, berbentuk C.Tumbuh tunas lengan dan kaki.Kepala di sudut kanan dari tubuh.

Tubuh hamper terbentuk sempurna.Hidung datar, mata jauh terpisah.Jari tangan terbentuk sempurna.Kepala elevasiEkor hampir tidak terlihat.Mata, telinga, hidung, mulut sudah dapat dikenali.

Tumbuh kuku.Terbentuk manusia.Kepala tegak tetapi besarnya tidak proporsional.Kulit kemerahan dan halus.

Kepala masih dominan.Wajah terlihat seperti manusia.Mata, telinga, dan hidung terlihat khas.Perbandingan tangan dan kaki sesuai.Tumbuh rambut kulit kepala.Terlihat aktivitas motorik.

Terlihat laguno (bulu-bulu halus).Kaki memanjang.Terlihat kelenjar sebasea.

Perkiraan Berat Badan (gram)

0,4 2 19 100 300

Sistem Muskuloskeletal

Semua segmen yang menjadi dasar massa otot terbentuk.

Janin mampu untuk melakukan beberapa gerakan. Pembentukan otot-otot trunkus, anggota gerak, dan kepala terbentuk

Beberapa tulang terbentuk sempurna.Lapisan otot polos dapat terlihat dalam cekungan visera.

Sebagian besar tulang dapat terlihat dengan jelas di seluruh tubuh.Terlihat kavitas persendian.Pergerakan otot

Pergerakan janin cukup kuat untuk dapat dirasakan oleh ibu.

Page 17: Proses Kehamilan

dengan sempurna. sudah dapat dideteksi.

Sistem Sirkulasi Jantung berkembang, kedua bilik dapat terlihat, jantung mulai berdenyut.Arkus aorta dan vena-vena besar terbentuk lebih sempurna.

Pembuuh darah besar hamper sebagian besar telah terbentuk.Sel-sel darah tanpa inti mendominasi di dalam darah.

Pembentukan darah di dalam sum-sum.

Otot-otot jantung berkembang dengan sempurna.Darah dibentukaktif dalam limpa.

Sistem Gastrointestinal

Lambung pada midline dan berbentuk fusiformus.Tonjolan hepar.Esophagus pendek.Intestine merupakan tube yang pendek.

Vili intestinalis berkembang.Lilitan usus halus di dalam sumbu umbilicus.Lipatan palatum terbentuk.Hepar sangat besar.

Empedu sudah mulai mensekresi.Penyatuan palatum sempurna.Intestinal telah terpisah dari sumbu dan mencapai posisi yang khusus.

Terdapat mekonium pada usus.Beberapa enzim disekresi.Anus terbuka.

Email dan dentin terbentuk.Kolon asending dapat dikenali.

Sistem Pernapasan Terbentuk tunas paru-paru.

Terbentuk kavitas preural dan kardial.Pembentukan percabangan bronkialis.Lubang hidung tertutup oleh sumbatan epitel.

Paru mencapai bentuk definitive.Terlihat pita suara.

Serabut-serabut elastic terbentuk di paru-paru.

Lubang hidung terbuka kembali.

Page 18: Proses Kehamilan

Sistem Renalis Terbentuk tunas uretra rudimenter.

Terbentuk tubulus sekretorius.Kandung kemih dan uretra terpisah dari rectum.

Ginjal telah mampu mensekresi urin.Kandung kemih melebar sebagai kantung.

Ginjal pada posisinya dan mencapai bentuknya yang khas.

Sistem Persarafan Fleksura batang otak terbentuk dengan baik.Tidak terdapat fleksura servikal.Neural groove tertutup.

Korteks serebri mulai membentuk sel-sel yang khas.Diferensiasi korteks serebri, meningen, foramen ventricular, sirkulasi cairan serebrospinal.Medulla spinalis memanjang ke seluruh panjang spina.

Struktur otak yang bergelombang telah sepurna.Foramen ventrikel keempat berkembang.

Lobus-lobus serebral mulai terlihat.Serebelum memperlihatkan beberapa tonjoloan.

Otak secara keseluruhan terbentuk.Medulla spinalis berakhir pada tingkat S-1.

Organ-Organ Pengindra

Mata dan telinga terlihat sebagai pembuluh optic.

Terbentuk fleksus primordial khoroid.Telinga luar berkembang.Ventrikel relative besar dari korteks.Perkembangan mengalami kemajuan.Mata mengalami

Tunas organ indra pengecap terbentuk.Sifat pengorganisasian mata dicapai.

Organ-organ pengindra mengalami perbedaan secara umum.

Hidung dan telinga mengalami osifikasi.

Page 19: Proses Kehamilan

konvergen dengan cepat.

Sistem Genitalis Tonjolan ginjal terbentuk (minggu kelima).

Testis dan ovarium dapat dibedakan.Genitalia eksterna belum terbentuk dengan baik tetapi mulai mengalami perbedaan.

Jenis kelamin sudah dapat dikenali.Organ-organ seks eksternal dan internal spesifik terbentuk.

Testis dalam posisi siap mengalami desenden ke dalam skrotum.Vagina terbuka.

Perkembangan Janin

Kehamilan24 minggu 28 minggu 32 minggu 36 minggu 40 minggu

Penampakan Eksternal

Tubuh terbaring tetapi dengan proporsi yang sempurna.Kulit kemerahan dan keriput.Terbentuk kelenjar keringat.Terlihat vernik kaseosa.

Tubuh terbaring, keriput dan kemerahan makin berkurang.Terlihat kuku.

Lemak subkutan mulai terkumpul.Penampilan lebih membulat.Kulit kemerahan dan lembut.Seperti pada posisi persalinan.

Kulit kemerahan, tubuh melingkar.Secara umum lanugo (bulu-bulu halus) menghilang.Tubuh biasanya sintal.

Kulit halus dan kemerahan.Tumbuh rambut lebih banyak.Lanugo hanya terdapat pada bahu dan tubuh bagian atas.Terlihat kartilago nasalis.

Perkiraan Berat Badan (gram)

600 1.100 1.800 – 2.100 2.200 – 2.900 > 3.200

Sistem Muskuloskeletal

Astragalus (talus, tulang lutut) mengalami osifikasi.

Tumbuh gigi permanen primordia.

Terlihat pusat osifikasi femoral distal.

Page 20: Proses Kehamilan

Sistem Sirkulasi Pembentukan darah meningkat dalam sumsum tulang dan menurun dalam hepar.

Sistem GastrointestinalSistem Pernapasan Sakus dan duktus

alveolus terbentuk.Gerakan seperti pernapasan mulai terlihat.Terlihat lesitin dalam cairan amnion.

Terbentuk surfaktan di permukaan alveolar.

Rasio lesitin / spingomielin (L/S) = 1,2 : 1.

Rasio ≥ 2:1 (menandakan jumlah surfaktan yang adekuat untuk ekspansi paru-paru).

Percabangan paru-paru hanya terbentuk dua pertiganya.

Sistem Renalis Menurunnya pembentukan nefron-nefron baru.

Sistem Persarapan Terbentuk selaput khusus korteks serebri.Proliferasi neuronal pada korteks serebri berakhir.

Tampak fisura serebri.

Ujung medulla spinalis pada L-3.

Mulai terjadi mielinisasi otak.

Organ-Organ Pengindra

Kelopak mata terbuka kembali.Selaput retina

Indra pengecap terbentuk.Menyadari suara-

Page 21: Proses Kehamilan

terbentuk sempurna, terbentuk reseptif cahaya.Pupil mampu memberikan reaksi terhadap cahaya.

suara yang dating dari luar tubuh ibunya.

Sistem Genitalis Testis turun pada cincin inguinal dalam posisi desenden ke skrotum.

Testis turun ke dalam skrotum.

Testis dalam skrotum.Labia mayora berkembang dengan baik.

Page 22: Proses Kehamilan

DAFTAR PUSTAKA

1. Manuaba, Ida Bgus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan

Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.

2. Jensen, dkk. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas Edisi 4. Jakarta : EGC

3. Farrer, Helen. 2001. Perawatan Maternitas Edisi 2. Jakarta : EGC.

4. Hamilton, Persis Mary. 1995. Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas Edisi 6. Jakarta : EGC