Asam Asetat ( CH3COOH ) , Kimia Produk Manufaktur Dari Acetaldehyde

Asam asetat yang dihasilkan dari metanol dalam reaktor tangki canggih terus menerus diaduk oleh karboksilasi proses. Hal ini juga diproduksi oleh dehidrogenasi dan oksidasi etanol yang terkenal di pabrik produksi. Selain dua metode di atas, asetaldehida juga dapat digunakan sebagai bahan baku untuk memproduksi asam asetat dalam skala besar oleh oksidasi. Konversi asetaldehida menjadi asam asetat berlangsung dalam fase cair pada suhu 60-70 oC dengan dukungan katalis. Proses ini melibatkan tiga tahap

Oksidasi asetaldehida

Penyerapan asetaldehida hadir dalam gas keluaran setelah oksidasi

Pemisahan yang tidak bereaksi asetaldehida hadir dalam asam asetat.

Reaksi kimia di hadapan asetat mangan (Mn (CH3COO 2)) katalis:

CH3CHO + O2 CH3COOOH (asam perasetat tidak stabil)

CH3COOOH + CH3CHO CH3CO.OOCHOH.CH3 2CH3COOH

Proses deskripsi:

Asetaldehida dalam bentuk cair diumpankan ke bagian bawah reaktor bersama dengan oksigen (udara). Reaksi diprakarsai oleh katalis untuk membentuk asam perasetat sebagai senyawa antara. Asam perasetat sangat tidak stabil dan segera bereaksi dengan molekul asetaldehida lain untuk membentuk senyawa peroksida. Dua molekul asam asetat yang diperoleh oleh dekomposisi ketat peroksida senyawa asam perasetat dan asetaldehida. Reaktor ini dirancang dalam model tower tray sehingga pemisahan dan konversi asam perasetat dikendalikan dengan baik. Asam perasetat memiliki properti ledakan di beriklim lebih tinggi daripada suhu operasi. Sistem pendingin disediakan untuk menara untuk menjaga suhu berkisar 60-75 oC. Pemisahan asam asetat dan asetaldehida bereaksi dilakukan dengan di menara tray reaktor. Semua uap sampai ke bagian atas kolom dan kemudian diteruskan ke kondensor untuk pemulihan asam asetat. Asetaldehida bereaksi dikirim kembali ke kolom reaksi.

Dari produksi asam asetat di seluruh dunia 50% asam asetat dikonsumsi dalam memproduksi vinil asetat, 15% untuk selulosa asetat, 10% untuk butil isopropil asetat. Kuantitas yang tersisa digunakan untuk anhidrida asetat, asetanilida, asetil klorida, asetamida, dimetil ester, asam choloroacetic unit manufaktur.

Oksidasi Asetaldehida

Sebelum komersialisasi proses Monsanto, asam asetat yang paling diproduksi oleh oksidasi asetaldehida. Ini tetap metode manufaktur kedua yang paling penting, meskipun biasanya tidak kompetitif dengan karbonilasi metanol.

Asetaldehida yang dapat dihasilkan melalui oksidasi butana atau nafta ringan, atau dengan hidrasi etilena. Ketika butana atau nafta ringan dipanaskan dengan udara dengan adanya berbagai ion logam, termasuk mangan, kobalt, dan kromium, peroksida terbentuk dan kemudian terurai menghasilkan asam asetat sesuai dengan persamaan kimia:

2 C4H10 + 5 O2 4 CH3COOH + H2O 2

Reaksi yang khas dilakukan pada suhu dan tekanan yang dirancang untuk menjadi sepanas mungkin sambil tetap butana cair. Kondisi reaksi yang khas adalah 150 C (302 F) dan 55 atm. [44] Side-produk juga dapat membentuk, termasuk butanone, etil asetat, asam format, dan asam propionat. Ini sisi-produk juga bernilai komersial, dan kondisi reaksi dapat diubah untuk menghasilkan lebih dari mereka di mana diperlukan. Namun, pemisahan asam asetat dari ini dengan produk menambah biaya proses. [45]

Di bawah kondisi yang sama dan menggunakan katalis yang sama seperti yang digunakan untuk oksidasi butana, oksigen di udara untuk menghasilkan asam asetat dapat mengoksidasi asetaldehid. [45]

2 CH3CHO + O2 2 CH3COOH

Menggunakan katalis modern, reaksi ini dapat memiliki asam asetat menghasilkan lebih dari 95%. Sisi-produk utama adalah etil asetat, asam format, dan formaldehida, semuanya memiliki titik didih lebih rendah dari asam asetat dan mudah dipisahkan dengan distilasiSifat-sifat Bahan

A. Asetaldehida

Rumus Molekul : C2H4O Massa Molekul : 44,05 Dalton1. PENANDA PRODUK NOMOR REGISTER CAS:75-07-0

NOMOR HS:2912.12.00.00

NOMOR UN :1089

Sinonim dan nama dagang : Acetic aldehyde; Ethyl aldehyde; Ethanal

2. SIFAT KIMIA DAN FISIKAa. Keadaan fisik :Cairan tidak berwarna atau gas, berbau seperti buah-buahan, rasa seperti daun hijau

b. Titik lebur:-121C

c. Titik didih:21C

d. Titik nyala:-39C (tabung tertutup); - 40C (tabung terbuka)

e. Suhu terbakar sendiri:175C

f. Batas minimum terbakar:4,1% dari volume

g. Batas maksimum terbakar:55% dari volume

h. Batas minimum meledak:4,0% dari volume

i. Batas maksimum meledak:60% dari volume

j. Suhu kritis:188C

k. Tekanan kritis:63,2 atm

l. Tekanan uap:750 mmHg pada 20C; 902 mm Hg pada 25C

m. Kerapatan uap:1,52 (udara = 1)

n. Berat Jenis:0,7834 pada 16C/4C (air = 1)

o. Volatilitas:100%

p. Viskositas:0,2456 mPa.s pada 15C (1,0 mPa.s= 1,0 cP)

q. Ambang bau:2,3 bpj atau terendah : 0,0002 mg/m3; tertinggi : 4,14 mg/m3

r. Laju penguapan:49,1 (butil asetat = 1)

s. Konstanta disosiasi = Ka:0,7X10-14 pada 0C

t. pKa:13,57 pada 25C

u. Panas pembakaran:-1166,37 kJ/mol pada 25C (cairan)

v. Panas penguapan:26,11 kJ/mol pada 25C

w. Indeks refraksi:1,3316 pada 20C

x. Kelarutan:Dalam air 1X10+6 mg/l pada 25C; Larut dalam alkohol, eter, benzena, bensin, toluen, terpentin , nafta, dan aseton

B. Asam AsetatAsam asetat, asam etanoat atau asam cuka adalah senyawa kimia asam organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. Asam cuka memiliki rumus empiris C2H4O2. Rumus ini seringkali ditulis dalam bentuk CH3-COOH, CH3COOH, atau CH3CO2H. Asam asetat murni (disebut asam asetat glasial) adalah cairan higroskopis tak berwarna, dan memiliki titik beku 16.7C.

Asam asetat merupakan salah satu asam karboksilat paling sederhana, setelah asam format. Larutan asam asetat dalam air merupakan sebuah asam lemah, artinya hanya terdisosiasi sebagian menjadi ion H+ dan CH3COO-. Asam asetat merupakan pereaksi kimia dan bahan baku industri yang penting. Asam asetat digunakan dalam produksi polimer seperti polietilena tereftalat, selulosa asetat, dan polivinil asetat, maupun berbagai macam serat dan kain. Dalam industri makanan, asam asetat digunakan sebagai pengatur keasaman. Di rumah tangga, asam asetat encer juga sering digunakan sebagai pelunak air. Dalam setahun, kebutuhan dunia akan asam asetat mencapai 6,5 juta ton per tahun. 1.5 juta ton per tahun diperoleh dari hasil daur ulang, sisanya diperoleh dari industri petrokimia maupun dari sumber hayati.

NAMA-NAMA ASAM ASETAT GLASIAL1. Acetic Acid (glasial)2. Asam metanoat3. Azunzuur4. Asam cuka (Vinegar)5. Essigsaure6. Acide acetque7. Acidium aceticum8. Ethanoic acid

SIFAT FISIK DAN KIMIAo Bentuk: Cairan

o Warna: Tidak berwarna

o Bau: Tajam

o Nilai pH (50g/l H2O): (20oC) 2,5

o Kekentalan Dinamik: (20oC) 1,22 mm2/s

o Kekentalan Kinematik: (20oC) 1,77

o Titik lebur: (17oC)

o Titik didih: 116-118

o Suhu penyalaan: 485oC

o Titik nyala: 39oC

o Batas ledakan: Lebih rendah 4 Vol%, leboh tinggi 19,9 Vol%

o Tekanan uap: (20oC) 1,54 hPa

o Densitas uap relatif: 2,07

o Densitas; (20oC) 1,05 g/cm3o Kelarutan dalam air: (20oC) Dapat larut

o Log Pow: -0,17

o Faktor Biokonsentrasi: 1

o Indeks Refraksi: (20oC) 1,37

DAPUS:

http://id.wikipedia.org/wiki/Etanolhttp://www.enviro.bppt.go.id/sipop/B3/Asetaldehid.htm

http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_asetat

http://www.inclusive-science-engineering.com/acetic-acid-ch3cooh-chemical-product-manufacturing-from-acetaldehyde/http://en.wikipedia.org/wiki/Acetic_acid