Prosedur Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 pada PT...
Transcript of Prosedur Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 pada PT...
Prosedur Perhitungan
Pajak Penghasilan Pasal 21
pada PT. ICO ASIA
PASIFIK INDONESIA
Nama : Ratna Juwita
NPM : 44209415
Pembimbing : Dr. Prihantoro
LATAR BELAKANG
Pajak merupakan salah satu usaha yang yang dilakukan oleh
pemerintah untuk memperoleh atau mendapatkan dana dari
masyarakat yang digunakan untuk membiayai kepentingan umum.
Undang-undang pajak penghasilan di Indonesia menganut
sistem self-assessment yaitu, masyarakat Indonesia atau wajib pajak
dapat menentukan sendiri jumlah pajak yang terhutang sesuai
dengan ketentuan undang-undang perpajakan di Indonesia. Sistem
ini memberikan kepercayaan penuh kepada wajib pajak, untuk
menghitung, membayar, dan melaporkan sendiri jumlah pajak yang
terhutang dengan tujuan menumbuhkan kesadaran serta
menanamkan pengertian kepada masyarakat bahwa pajak bukan
hanya kewajiban semata melainkan juga sebagai hak masyarakat
untuk ikut berperan dalam pembangunan.
BAB I PENDAHULUAN
Untuk mengetahui prosedur perhitungan pajak
penghasilan (PPh) Pasal 21 pada PT. ICO Asia Pasifik
Indonesia.
Melalui Laporan Kerja Praktik dapat memberikan
pengalaman dan pengetahuan mengenai Prosedur
Perhitungan Pajak Penghasilan (PPh) pasal 21 pada PT.
ICO Asia Pasifik Indonesia.
Tujuan
Manfaat
BAB II
TEMPAT KERJA PRAKTEK
Dari awal yang sederhana di Indonesia ICO ASIA PASIFIK
sekarang memiliki basis permanen di 5 negara S.E. Asia dengan
kantor pusat yang terletak di Singapura. Semua negara lain di
kawasan itu dapat dengan mudah dilayani dari salah satu basis-basis
yang didirikan. Dalam refleksi dari kualitas pelayanan yang
diberikan ICO ASIA PASIFIK adalah perusahaan inspeksi yang
ditunjuk tubular untuk perusahaan Mobil Teknis eksplorasi Mobil
Oil dan Pusat Teknis Memproduksi Dallas, untuk wilayah S.E. Asia.
Selain itu, ICO ASIA PASIFIK saat ini perusahaan inspeksi yang
ditunjuk untuk banyak perusahaan jasa ladang minyak besar di
seluruh wilayah. Pada 31 Desember 2004 berhenti beroprasi dibawah
bendera agen namun kini telah berhasil membangun dan memperluas
bisnis di Indonesia dan sekarang beroperasi sendiri dengan nama PT.
ICO ASIA PASIFIK Indonesia.
BAB III
METODE PRAKTEK Metode Yang Digunakan dalam Kerja Praktek
Adapun metode yang dilakukan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut:
• Studi Perpustakaan (Library Study)
Sebagai bahan untuk melengkapi pembahasan terhadap masalah yang di bahas, studi ini
dimaksudkan untuk memperoleh data dari buku-buku dan sumber bacaan lainnya yang berkaitan
dengan prosedur perhitungan pajak penghasilan (PPh) Pasal 21.
• Studi Lapangan (Field Study)
Pengumpulan data dengan cara terjun langsung dengan melakukan kegiatan kerja praktik pada PT.
ICO Asia Pasifik Indonesia. Selama program kerja praktik berlangsung, pekerja praktik bukan
menjadi beban di tempat kerja praktik tersebut, namun ikut membantu kegiatan yang ada di kantor
tersebut dengan ikut membantu melakukan perhitungan PPh pasal 21. Keterbatasan sarana
prasarana bukan menjadi kendala, tetapi justru menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh
pekerja praktik.
• Wawancara
Melakukan tanya jawab secara langsung mengenai bagian-bagian yang berhubungan dengan
prosedur perhitungan pajak penhasilan (PPh) Pasal 21. Selain itu bersosialisasi dengan karyawan
setempat, hal ini dianjurkan karena sangat penting agar menambah wawasan, mempertajam pola
pikir dan membentuk perilaku pada lingkungan kerja praktek.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Prosedur adalah suatu urutan atau langkah - langkah,
biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu departemen
atau lebih.
Pajak Penghasilan Pasal 21 adalah pajak yang
dikenakan atas penghasilan wajib pajak orang pribadi dalam
negeri yang berupa gaji, upah, honorarium,tunjangan dan
pembayaran lain dengan nama apapun sehubungan dengan
pekerjaan atau jabatan, jasa dan kegiatan seperti yang
dinyatakan dalam pasal 21 UU pajak penghasilan.
Definisi Prosedur
Pajak Penghasilan Pasal 21
1. Fungsi Penerimaan (Budgetair)
Pajak berfungsi sebagai sumber dana yang diperuntukan bagi
pembiayaan pengeluaran-pengeluaran pemerintah.Contoh:
Dimasukannnya pajak dalam APBN sebagai penerimaan dalam
Negeri.
2. Fungsi Mengatur ( Regulerend )
Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur dan melaksanakan
kebijakan-kebijakan dibidang sosial dan ekonomi.Contoh:
Dikenakannya pajak yang tinggi terhadap minuman keras dan
terhadap barang mewah pula, sehingga penggunaannya dapat
ditekan dan dibatas.
Fungsi Pajak
Subjek Pajak dan Objek Pajak
1.) Subjek Pajak
Subjek pajak adalah pihak yang menjadi sasaran undang -
undang untuk membayar pajak atau memikul beban pajak baik
pribadi atau badan, subjek pajak tersebut dikenakan pajak
apabila telah menerima penghasilan.
2.) Objek Pajak
Penghasilan yang diterima atau diperoleh pegawai pensiun
secara teratur berupa gaji, uang pensiun bulanan, upah,
honorarium, (termasuk honorarium anggota dewan komisaris
atau anggota dewan pengawas), uang lembur. Uang tunjangan
istri, tunjangan anak, tunjangan jabatan, tunjangan transport,
tunjangan pajak, tunjangan iuran pensiun, tunjangan pendidikan
anak, beasiswa, premi asuransi yang dibayarkan oleh pemberi
kerja,dan penghasilan teratur lainnya dengan nama apapun.
TARIF PENGHASILAN KENA PAJAK
TARIF PEMUNGUTAN PAJAK
PPh Pasal 21 = Penghasilan Kena Pajak x Persen Tarif Pasal 17 UU PPh
Contoh Perhitungan PPh Pasal 21 Orang Pribadi
untuk Karyawan Tetap
Tuan Nurdin bekerja ssebagai karyawan tetap memperoleh gaji sebulan Rp.2.500.000 dan membayar iuran pensiun sebesar
Rp. 20.000 sebulan, setatus Tuan Nurdin menikah belum mempunyai anak.Perhitungan atas PPh pasal 21 Tuan Nurdin
adalah sebagai berikut :
Gaji Pokok Rp. 2.500.000,-
Pengurang :
Biaya Jabatan
5% x Rp. 2.500.000,- = Rp. 125.000,-
Iuran Pensiun/bulan = Rp. 20.000,- +
Jumlah pengurang (Rp. 145.000,-)
Penghasilan netto sebulan Rp. 2.355.000,-
Penghasilan netto setahun
12 x Rp. 2.355.000,- = Rp. 28.260.000,-
PTKP (K/0)
Wajib Pajak = Rp. 15.840.000,-
Status kawin = Rp. 1.320.000,- +
Jumlah PTKP (Rp. 17.160.000,-)
Penghasilan Kena Pajak (PKP) Rp. 11.100.000,-
PPh pasal 21 yang terutang untuk setahun adalah :
5 % x Rp. 11.100.000,- = Rp. 555.000,-
PPh pasal 21 yang terutang untuk sebulan adalah :
Rp. 555.000,- : 12 = Rp. 46.250,-
Bagan Alir Prosedur Perhitungan PPh Pasal 21
pada PT. ICO Asia Pasifik Indonesia
Bagan Alir Prosedur Perhitungan PPh Pasal 21
pada PT. ICO Asia Pasifik Indonesia
Bagan Alir Prosedur Perhitungan PPh Pasal 21
pada PT. ICO Asia Pasifik Indonesia
BAB V PENUTUP
Dalam pelaksanaan Prosedur perhitungan PPh Pasal 21,
PT. ICO Asia Pasifik Indonesia telah melakukan prosedurnya
sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku, dimana
perhitungan tersebut tidak tejadi kesalahan sehingga proses
perpajakan menjadi lancar.
Dalam pelaksanaan Prosedur perhitungan PPh Pasal 21,
PT. ICO Asia Pasifik Indonesia sudah melakukan dengan baik
dan harus dipertahankan hal ini untuk menghindari sanksi-
sanksi pajak yang akan menambah beban karyawan maupun
perusahaan
KESIMPULAN
SARAN