Prosedur Penyambungan Fiber Optik dengan Splicer

37
Jaringan Akses Fiber Optik

Transcript of Prosedur Penyambungan Fiber Optik dengan Splicer

Page 1: Prosedur Penyambungan Fiber Optik dengan Splicer

Jaringan Akses Fiber Optik

Page 2: Prosedur Penyambungan Fiber Optik dengan Splicer

Lingkup Materi

1. Pengantar penyambungan kabel serat optik.

2. Fusion splicing (penyambungan dengan metode peleburan).

3. Peralatan dan material dalam penyambungan fiber optik

4. Pengenalan Sarana sambung kabel (SSK).

Page 3: Prosedur Penyambungan Fiber Optik dengan Splicer

a. Umum

Pada jaringan kabel fiber optik, tempat yang paling rawan gangguan terletak

pada titik sambung. Penyebabnya adalah masuknya air ke dalam closure.

Berdasarkan pengamatan dalam kurun waktu 5 s/d 10 tahun karakteristik

kabel menurun yang disebabkan oleh kualitas dari sambungan.

Oleh sebab itu pelaksanaan penyambungan kabel serat optik harus

dilakukan sesuai dengan prosedur dan petunjuk pelaksanaan

penyambungan.

Ada dua pekerjaan penting dalam penyambungan, yaitu :

penyambungan serat optik

penggunakan sarana sambung kabel/SSK (Joint Closure).

Dalam modul ini hanya akan dijelaskan secara ditail tentang penyambungan

fiber optik menggunakan fusion splicer.

1. Pengantar Penyambungan Kabel Fiber Optik

Page 4: Prosedur Penyambungan Fiber Optik dengan Splicer

Pemotongan kabel fiber optik

Pengupasan coating

Pembersihan serat

Pemotongan core/cladding

Penyambungan serat dengan fusion splicer

Kualitas bahan serat

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas penyambungan

c. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyambungan

Penyambungan kabel serat optik harus sesuai prosedur.

Penggunaan peralatan dan material harus benar.

Pemasangan sarana sambung kabel harus sesuai petunjuk

pelaksanaannya.

Pengetesan harus dilaksanakan setelah selesai penyambungan.

Page 5: Prosedur Penyambungan Fiber Optik dengan Splicer

Diameter core tidak samaDiameter core tidak center

Permukaan fiber tidak rata

Sumbu fiber tidak sejajar

Penyimpangan sudut

Ujung fiber jauh

core cladding

core cladding

d. Rugi-rugi Penyambungan

Page 6: Prosedur Penyambungan Fiber Optik dengan Splicer

a. Teknik penyambungan serat optik secara permanen dan untukmenghasilkan rugi-rugi penyambungan kecil harus memakai fusionsplicer.

b. Bagian bagian fusion splicer :

1) Struktur fusion splicer.

2) Proses fusion splicing.

3) Kualitas sambungan.

4) Kesalahan dalam penyambungan

5) Pemeliharaan fusion splicer.

2. Fusion Splicing

Page 7: Prosedur Penyambungan Fiber Optik dengan Splicer

1) Struktur Fusion Splicer

V groove (Alur V) dan klem, tempat meletakkan core yang akan disambung.

Mikro positioned dan sensor, pengatur posisi core yang akan disambung.

Elektroda, bagian dari fusion splicer yang berfungsi untuk melebur dalam proses

penyambungan.

Sistem sensor yang berisi kaca dan lensa.

Fungsi dari masing masing elemen pada struktur fusion splicer ini bekerja secara

sistem dan dalam satu kesatuan yang terintegrasi sehingga memungkinkan terjadinya

proses penyambungan.

Penjelasan :

Page 8: Prosedur Penyambungan Fiber Optik dengan Splicer

2) Proses Fusion Splicing

a. Pemasangan protection sleeve (pelindung sambungan)

b. Pengupasan coating.

c. Pembersihan fiber optik.

d. Pemotongan serat.

e. Pemasangan serat pada alur V (V-groove).

f. Melakukan proses b –sd- e untuk core pasangan

g. Membuat sejajar serat dan fusion splicing.

h. Penyambungan fiber optik,

i. Mengecek hasil sambungan.

j. Pemanasan protection sleeve (pelindung sambungan).

Page 9: Prosedur Penyambungan Fiber Optik dengan Splicer

Tarik

Stripper

FiberHolder

Setelthe holder

geser

Pengupasan coating

Pemotongan serat.

Stripper manual Hot stripper

Pemotongan manualPemotongan dengan menggunakan holder

fiber holder

cutter

Penjelasan proses dalam gambar :

Page 10: Prosedur Penyambungan Fiber Optik dengan Splicer

Hasil pemotongan

Kualitas pemotongan

FiberAlur-V

Fiber holder

Penempatan serat

pada alur V

Penempatan core pada alur V

Page 11: Prosedur Penyambungan Fiber Optik dengan Splicer

Membuat sejajar serat

dan fusion splicing.

Jumlah ARC

Sambungan core

Penyambungan 1 kali ARC

Penyambungan 2 kali ARC

Surface tension

Page 12: Prosedur Penyambungan Fiber Optik dengan Splicer

Pengecekan hasil sambungan

Garisgelembung Lebih tebal

Lebih tipis Sumbu tidak sejajar

Page 13: Prosedur Penyambungan Fiber Optik dengan Splicer

3) Kualitas Sambungan

Perkiraan nilai sambungan dan tampilan luar daripada titik sambungan

menunjukan baik jeleknya kualitas sambungan.

Gelembung.

Garis tebal.

Bayangan hitam.

Bila terjadi hal semacam itu maka harus dilakukan penyambungan ulang.

Gelembung Garis hitam Garis tebal

Page 14: Prosedur Penyambungan Fiber Optik dengan Splicer

4) Kesalahan dalam penyambungan

Diameter tidak sama.

Ujung fiber tidak bulat.

Bagian yang disambung mengecil.

Diameter tidak betul

Ujung-ujung fiber tidak bulat

Bagian yang disambung mengecil

Page 15: Prosedur Penyambungan Fiber Optik dengan Splicer

5) Pemeliharaan

Pemeliharaan alat fusion splicing:

Memelihara alur V.

Membersihkan lensa, lensa dan LED.

Membersihkan atau mengganti elektroda.

Jadi pemeliharaan alat fusion splicer sangat penting agar kehandalan perangkat terjaga.

Page 16: Prosedur Penyambungan Fiber Optik dengan Splicer

Material untuk penyambungan kabel serat optik dibagi menjadi 2, yaitu

material khusus dan material umum.

3. Peralatan dan material dalam penyambungan fiber optik

a. Peralatan khusus

Fiber Stripper

Sheath Cutter

Fiber Cleaver

Fusion Splicer

Tube Cutter

Lap CutterFiber Lock (mekanik)

Page 17: Prosedur Penyambungan Fiber Optik dengan Splicer

Heater Gun

Gunting

Cutter

Gergaji Besi

Knife Tang

Tang kombinasi

Obeng (+) & (-)

Meteran

Spidol

b. Peralatan umum

Page 18: Prosedur Penyambungan Fiber Optik dengan Splicer

Universal Closure (Sarana Sambung Kabel / SSK)

Alkohol 95%

Kain Majun

Jelly Cleaner

Protection Sleeve

Split Stopper/Tie Wrap

Transport Tube

Flexible Pipe

Pigtail

Tissues

Isolasi Band

c. Material Penyambungan

Page 19: Prosedur Penyambungan Fiber Optik dengan Splicer

a. Syarat yang harus dipenuhi sarana sambung kabel (SSK)

Harus mampu melindungi fiber dari gangguan alam dan mekanis, seperti: air, panas,

reaksi kimia, getaran, tension, bending/tekukan.

b. Tray kabel (Cassete)

Bentuk dan kapasitas tray/cassete tergantung dari jenis closure.

Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu pengaturan serat

pada tray/cassete yaitu:

Bending radius ( minimal 3 cm).

Hindari terjadinya puntiran pada core/serat.

Melindungi fiber pada titik yang menekuk.

4. Pengenalan penyambungan kabel fiber optik

Page 20: Prosedur Penyambungan Fiber Optik dengan Splicer

c. Persiapan penyambungan kabel fiber optik

PERSIAPAN KABEL DAN CLOSURE

PEMASANGAN KABEL DAN STRAIN RELIEF

PERSIAPAN FIBER OPTIK

PENYAMBUNGAN FIBER OPTIK

PENUTUPAN CLOSURE

1) Pahami langkah-langkah secara umum

Page 21: Prosedur Penyambungan Fiber Optik dengan Splicer

2) Komponen dalam closure set

Page 22: Prosedur Penyambungan Fiber Optik dengan Splicer

a. Hex Driver (kunci L)

b. Pemotong strength Member (gunting baja)

c. Obeng

d. Pita ukur (meteran)

e. Gunting

f. Palu

3) Alat kerja yang digunakan

Page 23: Prosedur Penyambungan Fiber Optik dengan Splicer

1) Persiapan kabel dan closure

b) Pasang klip ditempat yang

sesuai pada dasar closure

a) Pasang baud dan pipa plastik

untuk penyangga tray pada

closure bagian bawah

d. Penanganan penyambungan kabel fiber optik

Page 24: Prosedur Penyambungan Fiber Optik dengan Splicer

c) Pasang dua buah sealing washer pada tiap ujung kabel.

d) Pasang cable tie (tie wrap) warna hijau pada salah satu ujung dan

warna biru pada ujung lainnya (untuk membedakan arah kabel)

e) Kupas kulit kabel sepanjang 180 cm. Urai loose tube.

f) Bersihkan Jelly dengan menggunakan Jelly Cleaner

g) Potong Filler dan buang. Jangan memotong strength member dulu.

h) Kasarkan (amplas) 127 mm pada masing masing ujung kabel

menggunakan sarana yang telah tersedia.

Page 25: Prosedur Penyambungan Fiber Optik dengan Splicer

2) Pemasangan kabel dan Strain Relief

a) Isolasi kabel 3 cm dari ujung kulit kabel.

Potong strength member 4,5 cm,

pasang strength member pada klemnya

dan kencangkan.

b) Pasang kabel pada klem

menggunakan hose clamp, tambatkan

strength member dan kencangkan,

pasang sepatu karet pada klem.

Page 26: Prosedur Penyambungan Fiber Optik dengan Splicer

c) Penanganan kabel

(1) Bersihkan kabel dari kotoran menggunakan tissue

alkohol, amplas kulit kabel agar permukaan kabel

kasar.

(2) Lilitkan sealing tape pada kabel diantara dua

sealing washer yang ketebalannya melebihi

diameter washer agar air tidak masuk kedalam

closure.

(3) Tutup lubang closure yang terbuka dan tidak

digunakan untuk kabel menggunakan plug yang

dililit dengan sealing tape.

Page 27: Prosedur Penyambungan Fiber Optik dengan Splicer

d) Pasang Grounding (opsi)

Terminal grounding

dipasang sebelum kabel

ditambatkan pada klem.

Page 28: Prosedur Penyambungan Fiber Optik dengan Splicer

3) Persiapan Serat Optik

a) Kupas loose tube dengan menggunakan loose tube cutter, sisakan 50 mm

dari ujung kupasan kabel. Bersihkan serat optik dari jelly.

b) Potong Flexible Tube sepanjang 838 mm. Masukkan serat optik kedalam

flexible tube . Flexible tube dan loose tube overlap + 25 mm.

Page 29: Prosedur Penyambungan Fiber Optik dengan Splicer

4) Penyambungan Serat Optik

a) Pasang Tray/Cassete .

Pasang Flexible tube sesuai urutan warna tube pada

tray dan kaitkan pada klip supaya rapi dan terhindar

dari bending yang terlalu kecil.

b) Buat mal supaya posisi sambungan sesuai tempatnya.

Sambung kedua ujung fiber menggunakan alat

sambung (fusion splicer / mechanical splicer).

c) Setelah selesai penyanbungan

serat optik, tempatkan sambungan

pada tray dan gulung sisa serat

pada tray. Tiap tray dapat

menampung maksimum 12

sambungan serat optik.

Page 30: Prosedur Penyambungan Fiber Optik dengan Splicer

d) Pasang tutup tray

Pasang penutup tray, rapihkan fiber dan kencangkan ikatan flexible tube

dengan tie wrap pada tray.

Page 31: Prosedur Penyambungan Fiber Optik dengan Splicer

e) Atur Flexible tube di dalam closure dan rapihkan.

f) Untuk penyambungan selanjutnya pasang tray berikutnya dan lakukan proses

penyambungan.

g) Gambar berikut adalah gambar setelah selesai penyambungan.

Page 32: Prosedur Penyambungan Fiber Optik dengan Splicer

a) Pasang sealing cord di kedua alur

pada tutup closure bagian bawah.

b) Pasang tutup dan kencangkan.

Kencangkan baud closure dengan

menggunakan Torque Wrench (atur

torque wrench pada 200-250 in-lbs (2,9

Kgm-29 Nm).

5) Penutupan closure

Page 33: Prosedur Penyambungan Fiber Optik dengan Splicer

c) Pasang 4 buah pengunci pada samping closure dan dorong dengan

tangan, untuk mengencangkan ketuk dengan palu

Page 34: Prosedur Penyambungan Fiber Optik dengan Splicer

Di Udara

Di Tiang

Di Dinding

6) Pemasangan closure

Page 35: Prosedur Penyambungan Fiber Optik dengan Splicer

Kesempatan bertanya,

siapa yang mau bertanya?

Page 36: Prosedur Penyambungan Fiber Optik dengan Splicer

Latihan Soal:1. Yang tidak termasuk material pada penyambungan kabel serat optik adalah (pilih 2

jawaban yang benar):

a. Knife tang.

b. Sealing cord.

c. Heatshrink Protection sleeve.

d. Fiber cleaver.

2. Yang termasuk komponen utama dalam sarana sambung kabel (closure) di

antaranya adalah:

a. Alcohol, tissue, splicer.

b. Stripper, tool kit, cutter.

c. Connectivity wire, tray, heatshrink protection sleeve.

d. Heater, connector, cleaver.

Page 37: Prosedur Penyambungan Fiber Optik dengan Splicer

3. Pada saat penyambungan serat optik menggunakan fusion, bagian-bagian serat

yang disambungkan adalah:

a. Core dan cladding.

b. Core dan coating.

c. Coating dan cladding.

d. Core, cladding dan coating.

4. Salah satu cara untuk memperoleh hasil redaman terbaik saat penyambungan

serat optik menggunakan fusion splicer, adalah:

a. Membersihkan serat setelah dipotong.

b. Pemotongan kedua ujung fiber sama rata / tegak lurus.

c. Menambahkan matching gel pada titik sambung serat.

d. Melakukan proses fusion lebih dari satu kali.