Prosedur Pengujian Tahanan Kumparan

7
PROSEDUR PENGUJIAN TRANSFORMATOR 3 PHASA TAHANAN KUMPARAN I. Tujuan 1. Untuk mengetahui tahanan belitan transformator,untuk memastikan sisi HV dan LV 2. Mengetahui keseimbangan dan kontinuitas trafo. II. Dasar Teori Pengukuran tahanan kumparan adalah untuk mengetahui berapa nilai tahanan pada kumparan trafo yang akan menimbulkan panas bila kumparan tersebut dialiri arus. Pengujian tahanan kumparan tersebut dapat digunakan untuk membuktikan benar tidaknya keterangan sisi HV dan LV yang ada pada name plate. Sisi HV memiliki banyak lilitan dibanding dengan sisi LV sehingga besarnya tahanan belitan pada sisi HV lebih besar dibanding pada sisi LV. Percobaan ini dilakukan sebelum trafo dihubungkan. Jika hambatan besar maka tegangan juga besar hal ini sesuai dengan hukum Ohm : V = I x R Dari rumus diatas dapat disimpulkan bahwa arus yang ada pada sisi HV lebih kecil dibandingkan dengan arus yang ada di sisi LV.

description

Prosedur Pengujian Tahanan Kumparan

Transcript of Prosedur Pengujian Tahanan Kumparan

Page 1: Prosedur Pengujian Tahanan Kumparan

PROSEDUR PENGUJIAN TRANSFORMATOR 3 PHASA

TAHANAN KUMPARAN

I. Tujuan

1. Untuk mengetahui tahanan belitan transformator,untuk memastikan sisi HV

dan LV

2. Mengetahui keseimbangan dan kontinuitas trafo.

II. Dasar Teori

Pengukuran tahanan kumparan adalah untuk mengetahui berapa nilai tahanan

pada kumparan trafo yang akan menimbulkan panas bila kumparan tersebut dialiri

arus. Pengujian tahanan kumparan tersebut dapat digunakan untuk membuktikan

benar tidaknya keterangan sisi HV dan LV yang ada pada name plate. Sisi HV

memiliki banyak lilitan dibanding dengan sisi LV sehingga besarnya tahanan

belitan pada sisi HV lebih besar dibanding pada sisi LV. Percobaan ini dilakukan

sebelum trafo dihubungkan.

Jika hambatan besar maka tegangan juga besar hal ini sesuai dengan hukum

Ohm : V = I x R

Dari rumus diatas dapat disimpulkan bahwa arus yang ada pada sisi HV lebih

kecil dibandingkan dengan arus yang ada di sisi LV.

Dengan tes tersebut (pengukuran sebelum dihubungkan) kita juga bisa

mengetahui kontinuitas pada trafo tersebut. Kita bisa mengetahui lilitan pada

trafo tersebut dalam kondisi terputus atau short

.

Page 2: Prosedur Pengujian Tahanan Kumparan

Dari hasil tes tersebut juga bisa dijadikan indikator untuk trafo 3 fasa, apakah trafo 3 fasa tersebut dalam keadaan setimbang atau tidak ditinjau dari sisi nilai tahanan kumparannya. Pembandingan dilakukan pada tiga hasil tes tahanan kumparan (fasa R,S,T dengan netralnya) ketika trafo sudah dihubungkan. Jika ketiga hasil tes tersebut hasilnya hampir sama, maka trafo tersebut bisa dikatakan dalam keadaan seimbang. Karena jika masing-masing tahanan kumparan pada tiap fasa hampir sama, maka rugi-rugi yang terjadi ketika kumparan dialiri arus juga sama, sehingga memungkinkan adanya keluaran yang seimbang dari ketiga fasa trafo. Menurut standard IEC ketidak seimbangan beban yang diijinkan adalah 5% ,karena dengan tingginya ketidak seimbangan beban maka berpengaruh sekali terhadap besarnya arus netral

Pengukuran tahanan kumparan tersebut terdiri dari:

Pengukuran sebelum dihubungkan

Untuk terminal HV:

- fasa R – netral R

- fasa S – netral S

- fasa T – netral T

Untuk terminal sisi LV:

- fasa r – netral r

- fasa s – netral s

- fasa t – netral t

Alat ukur yang digunakan dalam percobaan pengujian tahanan kumparan

adalah ohmmeter. Pada percobaan ini tidak dapat diukur menggunakan megger.

Karena tegangan yang dihasilkan megger sangat besar sehingga akan terjadi short

circuit pada trafo yang akan menyebabkan megger yang digunakan akan rusak.

Page 3: Prosedur Pengujian Tahanan Kumparan

III. Rangkaian Percobaan

Gambar 3.1. Rangkaian percobaan tahanan kumparan sebelum dihubungkan

IV. Alat dan Bahan

1. Transformator 3 phasa 5 kVA 1 buah

2. Ohm-meter 1 buah

3. Kabel penghubung secukupnya

Page 4: Prosedur Pengujian Tahanan Kumparan

V. Prosedur Percobaan

1. Persiapkan alat dan bahan sesuai dengan kebutuhan yang akan digunakan

untuk melakukan pengujian tahanan isolasi pada transformator.

2. Pastikan transformator tidak terhubung dengan sumber tegangan.

3. Pengukuran dapat dilakukan jika transformator tersebut tidak diberi tegangan

selama 2-3 jam,karena faktor suhu sangat mempengaruhi hasil pengukuran ini.

4. Kalibrasi terlebih dahulu alat ukur ohm-meter agar mendapatkan hasil

pengukuran yang akurat.

5. Rangkailah peralatan sesuai dengan gambar 1.

6. Hubungkan ohm-meter dengan terminal sesuai pada tabel 1 untuk mengukur

tahanan sebelum dihubungkan.

7. Baca hasil pengukuran yang tertera pada Ohm meter pada tiap kumparan.

8. Catat hasil pengukuran pada tabel 1.

9. Rangkailah peralatan sesuai dengan gambar 2.

10. Selanjutnya hubungkan ohm-meter dengan terminal sesuai pada tabel 2 untuk

mengukur tahanan setelah tarfo dihubungkan Wye-Delta

11. Baca hasil pengukuran yang tertera pada Ohm meter pada tiap kumparan.

12. Catat hasil pengukuran pada tabel 2.

13. .Buat analisis dan kesimpulan dari hasil pengujian tahanan kumparan pada

transformator yang telah diuji tersebut.

Page 5: Prosedur Pengujian Tahanan Kumparan

VI. Hasil Pengukuran

Tabel pengukuran saat rangkaian belum dihubungkan

No. Uraian Hasil (mΩ) Keterangan1 Fasa R – Netral R2 Fasa S – Netral S3 Fasa T – Netral T4 Fasa r – Netral r5 Fasa s – Netral r6 Fasa t – Netral t