PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah...

95
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) DI PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk. CABANG MADIUN TUGAS AKHIR Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Program Studi Diploma III Keuangan dan Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh : SLAMET RAHARJO PRASETYO NIM F3609062 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN DAN PERBANKAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Transcript of PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah...

Page 1: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH

PADA KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR)

DI PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk.

CABANG MADIUN

TUGAS AKHIR

Disusun dan Diajukan untuk

Melengkapi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Program Studi Diploma III Keuangan dan Perbankan

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh :

SLAMET RAHARJO PRASETYO

NIM F3609062

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN DAN PERBANKAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2012

Page 2: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

ABSTRAKSI

PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH

PADA KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR)

DI PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk.

CABANG MADIUN

SLAMET RAHARJO PRASETYO

F 3609062

Kebutuhan akan tempat tinggal merupakan kebutuhan bagi setiap manusia. Kepemilikan tempat tinggal tersebut dapat diperoleh melalui kredit pemilikan rumah (KPR). Salah satu bank yang memiliki fokus bisnis pada KPR adalah PT. BTN (Persero) Tbk. Adanya risiko kredit bermasalah pada kredit pemilikan rumah tidak bisa dihindarkan. Oleh karena itu PT. BTN (Persero) Tbk. Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas kreditnya.

Tugas Akhir ini bertujuan untuk: a) mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kredit bermasalah pada KPR, b) perkembangan kredit bermasalah pada KPR, c) prosedur penanganan kredit bermasalah pada KPR. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan observasi langsung dan wawancara dengan staff PT. BTN (Persero) Tbk. Cabang Madiun. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, kesimpulan yang dapat diperoleh adalah: a) faktor-faktor yang menyebabkan kredit bermasalah pada KPR terdiri dari faktor intern bank, faktor dari debitur serta faktor ekstern dari keduanya. b) perkembangan KPR bermasalah terbilang cukup baik. Bisa dilihat dari kualitas NPL tahunan dan bulanan yang selalu bisa ditekan pada kisaran dibawah 1,5%. c) cara-cara penanganan KPR bermasalah terdiri dari penaganan secara litigasi dan non-litigasi. Secara litigasi pihak bank melakukan pembinaan debitur dan restrukturisasi kredit pada debitur yang telah memenuhi persyaratan. Secara non-litigasi pihak bank melakukan upaya-upaya hukum melalui jalur pengajuan klaim asuransi, gugatan di pengadilan negeri serta pengajuan lelang agunan melalui KPKNL.

Kata Kunci : prosedur, kredit bermasalah, kredit pemilikan rumah (KPR)

Page 3: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“ When somebody challenges you, fight back, be brutal and be tough” (Donald Trump)”.

“If you can’t make it good, at least make it look good” (Bill Gates).

“Jika engkau menginginkan kebaikan, segeralah laksanakan sebelum engkau mampu, Tetapi jika engkau menginginkan kejelekan, segeralah hardik jiwamu karena telah menginginkannya” (Sokrates).

“Cita-cita yang tinggi tidak menjamin seseorang dapat meraih kesuksesan tetapi seseorang yang sukses pasti memiliki cita-cita yang tinggi” (Andrie Wongso).

“Kesuksesan bukanlah kunci kebahagiaan tapi sebaliknya kebahagiaan adalah kunci kesuksesan” (Penulis).

“Jadilah seperti karang di lautan yang kuat dihantam ombak dan kerjakanlah hal yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain, karena hidup hanyalah sekali. Ingat hanya karena Allah apapun dan di manapun kita berada dan kepada Dia-lah tempat meminta dan memohon” (Penulis).

Karya ini dipersembahkan kepada :

ü Bapak, ibu dan keluarga tercinta

ü Sahabat-sahabatku

ü Teman-teman KP 09

ü Almamater, Universitas Sebelas Maret Surakarta

ü Pembaca yang budiman

Page 6: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, penulis telah dapat menyelesaikan

penulisan tugas akhir ini yang merupakan karya ilmiah dengan judul “PROSEDUR

PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR)

DI PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk. CABANG MADIUN” untuk

memperoleh gelar Ahli Madya Keuangan dan Perbankan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Tugas Akhir ini bisa terwujud berkat bantuan

dan bimbingan berbagai pihak yang memberikan pengarahan, keterangan serta bahan-bahan

yang penulis perlukan dan penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari

kesempurnaan. Maka dalam kesempatan ini perkenankanlah penulis menghaturkan ucapan

terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Wisnu Untoro, S.E, MSi selaku dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

2. Bapak Kresno Sarosa Pribadi, S.E, M.Si selaku ketua Program Diploma III Keuangan dan

Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Bapak Malik Cahyadin, S.E,M.Si selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan

waktu dan pikiran dalam memberikan bimbingan dan pengarahan.

4. Seluruh Bapak/Ibu dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta, semoga

ilmu yang didapat penulis dapat menjadi berkah dan bermanfaat untuk hidup dan masa

depan.

Page 7: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

5. Bapak Syah Indra Selaku Branch Manager PT. Bank Tabungan Negara (Persero)

Tbk. Cabang Madiun yang berkenan memberikan ijin bagi penulis untuk melakukan

magang kerja dan penelitian.

6. Segenap staff dan karyawan PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Cabang Madiun

yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah membantu memberikan data-

data dan membimbing penulis.

7. Bapak dan Ibu serta segenap keluarga besarku atas dukungan serta doanya selama ini.

8. Sahabat-sahabatku dan teman-teman seperjuangan KP 09.

9. Semua pihak yang telah membantu baik moril maupun materiil dalam penyelesaian Tugas

Akhir ini.

Penulis menyadari bahwa dalam Tugas Akhir ini masih ada kekurangan dan belum

sempurna. Oleh karena itu, penulis berharap agar pembaca berkenan untuk memberikan kritik

dan saran yang bersifat membangun. Semoga Tugas Akhir ini dapat digunakan sebagaimana

mestinya dan semoga dapat memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca.

Surakarta, Juni 2012

Penulis

Page 8: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

ABSTRAKSI............................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN.................................................................... iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................... v

KATA PENGANTAR ................................................................................ vi

DAFTAR ISI ............................................................................................... viii

DAFTAR TABEL....................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah........................................................... 1

B. Rumusan Masalah..................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian .................................................................... 5

E. Metode Penelitian ..................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Bank

1 .Pengertian Bank ................................................................. 8

2. Fungsi Bank ........................................................................ 8

Page 9: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

B. Kredit

1. Pengertian Kredit ............................................................... 9

2. Unsur-Unsur Kredit ........................................................... 10

3. Fungsi Kredit ...................................................................... 11

4. Tujuan Kredit ..................................................................... 12

5. Jenis Kredit ......................................................................... 13

C. Kredit Bermasalah

1. Pengertian Kredit Bermasalah........................................... 16

2. Prinsip-Prinsip Penilaian Kredit........................................ 16

3. Penyebab Kredit Bermasalah ............................................ 21

4. Penggolongan Kualitas Kredit .......................................... 22

5. Langkah-Langkah Penanganan Kredit Bermasalah ......... 23

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan ........................................... 28

B. Pembahasan ........................................................................ 54

1. Faktor penyebab kredit bermasalah pada

KPR di PT. BTN (Persero) Tbk. Cabang Madiun....... 54

2. Perkembangan kredit bermasalah pada KPR di

PT. BTN (Persero) Tbk. Cabang Madiun .................... 56

3. Prosedur penanganan kredit bermasalah pada KPR di

PT. BTN (Persero) Tbk. Cabang Madiun .................... 60

Page 10: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................. 76

B. Saran............................................................................................. 78

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Perkembangan Kolektibilitas KPR PT. BTN (Persero) Tbk.

Cabang Madiun ..................................................................................... 57

3.2 Pembinaan debitur secara umum ........................................................ 63

3.3 Persentase perhitungan pengurangan tunggakan

bunga dan atau denda ........................................................................... 72

Page 12: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

3.1 Struktur organisasi PT. BTN (Persero) Tbk. Cabang Madiun ........... 37

3.2 perkembangan NPL Tahunan PT. BTN (Persero) Tbk.

Cabang Madiun ..................................................................................... 59

Page 13: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat pernyataan Tugas Akhir

Lampiran 2 : Laporan kegiatan magang kerja

Lampiran 3 : Surat-surat keterangan magang kerja

Lampiran 4 : Hasil penilaian magang kerja

Lampiran 5 : Contoh surat peringatan I,II dan III

Lampiran 6 : Contoh salinan rekening koran debitur KPR

Lampiran 7 : Contoh surat pengajuan lelang agunan ke KPKNL

Page 14: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

Page 15: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

ABSTRAKSI

PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH

PADA KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR)

DI PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk.

CABANG MADIUN

SLAMET RAHARJO PRASETYO

F 3609062

Kebutuhan akan tempat tinggal merupakan kebutuhan bagi setiap manusia. Kepemilikan tempat tinggal tersebut dapat diperoleh melalui kredit pemilikan rumah (KPR). Salah satu bank yang memiliki fokus bisnis pada KPR adalah PT. BTN (Persero) Tbk. Adanya risiko kredit bermasalah pada kredit pemilikan rumah tidak bisa dihindarkan. Oleh karena itu PT. BTN (Persero) Tbk. Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas kreditnya.

Tugas Akhir ini bertujuan untuk: a) mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kredit bermasalah pada KPR, b) perkembangan kredit bermasalah pada KPR, c) prosedur penanganan kredit bermasalah pada KPR. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan observasi langsung dan wawancara dengan staff PT. BTN (Persero) Tbk. Cabang Madiun. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, kesimpulan yang dapat diperoleh adalah: a) faktor-faktor yang menyebabkan kredit bermasalah pada KPR terdiri dari faktor intern bank, faktor dari debitur serta faktor ekstern dari keduanya. b) perkembangan KPR bermasalah terbilang cukup baik. Bisa dilihat dari kualitas NPL tahunan dan bulanan yang selalu bisa ditekan pada kisaran dibawah 1,5%. c) cara-cara penanganan KPR bermasalah terdiri dari penaganan secara litigasi dan non-litigasi. Secara litigasi pihak bank melakukan pembinaan debitur dan restrukturisasi kredit pada debitur yang telah memenuhi persyaratan. Secara non-litigasi pihak bank melakukan upaya-upaya hukum melalui jalur pengajuan klaim asuransi, gugatan di pengadilan negeri serta pengajuan lelang agunan melalui KPKNL.

Kata Kunci : prosedur, kredit bermasalah, kredit pemilikan rumah (KPR)

Page 16: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

ABSTRAC

PROCEDURES FOR HANDLING NON-PERFORMING LOANS

ON KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR)

PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK.

MADIUN BRANCH

SLAMET RAHARJO PRASETYO

F 3609062

The need for shelter is a necessity for every human being. Home ownership can be acquired through mortgage loans on Kredit Pemilikan Rumah (KPR). One bank that has a business focus on the mortgage is PT. BTN (Persero) Tbk. The risk of non-performing loans on mortgages is not inevitable. Therefore, PT. BTN (Persero) Tbk. Madiun Branch takes steps to minimize the handling of problem loans and improve the quality level of credit losses.

Final Project aims to: a) determine the factors that cause the problem loans on mortgages, b) the development of non-performing loans in the mortgage/KPR, c) the procedures for handling problem loans mortgages. Data collection techniques used in this study is to make direct observations and interviews with staff PT. BTN (Persero) Tbk. Madiun branch. Data analysis methods used is descriptive analysis.

Based on research conducted, the conclusions that can be obtained are: a) the factors that cause a credit crunch in the mortgage consists of the bank's internal factors, factors of the debtor as well as external factors of the two, b) development of mortgage problems is quite good. NPL can be seen from the annual and monthly quality that can always be suppressed in the range below 1.5%, c) means of handling troubled KPR/mortgages consist of handling non-litigation and litigation. In litigation the bank to provide guidance on the restructuring of debtor and the debtor has met the requirements. In non-litigation ways, bank makes efforts in the law through the filing of insurance claims, lawsuits in state court and the filling of the collateral through KPKNL auction.

Key Words : Procedure, Non-performing Loans, Kredit Pemilikan Rumah (KPR)

Page 17: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bank adalah lembaga keuangan intermediary yang bertugas menghimpun

dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan, giro dan deposito yang kemudian

disalurkan kembali kepada masayarakat dalam bentuk produk-produk pembiayaan

atau kredit (Ismail, 2010). Salah satu produk kredit yang disalurkan oleh bank

kepada masyarakat adalah kredit pemilikan rumah (KPR).

PT Bank Tabungan Negara (Persero) merupakan salah satu bank penyalur

kredit pemilikan perumahan (KPR) yang paling maju dan memiliki perkembangan

yang baik dari tahun ke tahun (http://www.infobanknews.com, 2012).

Bank BTN merupakan salah satu bentuk dari bank fokus, dengan berfokus pada

bisnis pembiayaan perumahan di Indonesia (http://www.btn.co.id, 2012). Fokus

bisnis PT Bank Tabungan Negara (Persero) ini sesuai dengan visinya yaitu

“Menjadi bank yang terkemuka dalam pembiayaan perumahan”.

Kebutuhan akan hunian atau tempat tinggal merupakan kebutuhan bagi

setiap manusia. Karena kebutuhan akan tempat tinggal merupakan salah satu dari

tiga dasar kebutuhan primer manusia yaitu: sandang, pangan dan papan. Akan

tetapi kadangkala masyarakat mengalami kesulitan dalam hal membangun

maupun membeli rumah secara cash (tunai) karena memerlukan dana yang relatif

besar.

Page 18: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Oleh karena itu masyarakat lebih memilih sistem kredit pemilikan rumah

(KPR) pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Melalui sistem

pembayaran kredit tersebut masyarakat akan merasa lebih ringan. Karena

pembayarannya bisa diangsur sesuai dengan kemampuan dan tempo yang telah

disepakati bersama.

Pengertian kredit menurut UU No. 10 tahun 1998 Pasal 1 ayat 11 tentang

perbankan, bahwa kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat

dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-

meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam

untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.

PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Cabang Madiun dalam

memberikan fasilitas kredit pemilikan rumah (KPR) kepada calon debitur harus

didasarkan pada prinsip kehati-hatian (prudential banking) dan asas-asas

perkreditan yang sehat. Serta didukung oleh itikad baik dari para pejabat yang

berwenang menilai dan memberi keputusan realisasi kredit.

Kriteria penilaian yang dilakukan oleh bank terhadap calon debiturnya

secara umum dapat dilihat dari analisis prinsip-prinsip 5C. Yaitu: watak

(character), kemampuan (capacity), modal (capital), anggunan (colleteral) dan

kondisi ekonomi debitur (condition of economy) (Martono, 2002).

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Cabang Madiun akan

memberikan kredit kepada calon debitur jika pihak bank merasa yakin terhadap

kredit yang disalurkannya. Dengan ketentuan kredit yang diberikan kepada calon

Page 19: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

nasabah tersebut akan dapat dikembalikan kepada pihak Bank sesuai jangka

waktu dan syarat yang telah disetujui oleh kedua belah pihak (Ismail, 2010).

Namun jika ada debitur yang melakukan wanprestasi, yaitu melanggar

perjanjian yang telah disepakati sebelumnya. Semisal debitur melarikan diri dari

tanggung jawabnya sehingga debitur tidak bisa menganggsur kredit sesuai

ketentuan, maka akan terjadi kredit bermasalah (Non Performing Loan).

Penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) kepada masyarakat memiliki

risiko yang tinggi. Apabila resiko tersebut tidak bisa ditangani dengan baik akan

mengganggu kinerja dan kesehatan bank yang bersangkutan. Maka PT. Bank

Tabungan Negara (Persero) Tbk. Cabang Madiun dalam menangani kredit

bermasalah membentuk suatu divisi khusus yaitu Collection and Work Out

(CWO) yang bertanggung jawab melakukan tugas-tugas penanganan kredit

bermasalah sesuai dengan SOP (Standart Operating Procedure) yang berlaku.

Berdasarkan uraian diatas maka penelitian ini akan menganalisis mengenai

penanganan kredit bermasalah dengan judul, “Prosedur Penanganan Kredit

Bermasalah Pada Kredit Pemilikan Rumah Di PT. Bank Tabungan Negara

(Persero) Tbk. Cabang Madiun”.

B. Rumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini dimaksudkan sebagai pedoman

dalam melakukan penelitian secara cermat dan tepat sesuai dengan prinsip-prinsip

penelitian ilmiah. Selain itu, bertujuan agar penelitiaan dapat terarah dan terbatas

Page 20: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

pada objek-objek permasalahan yang diteliti. Untuk memudahkan penelitian maka

dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut:

1. Faktor apa yang menyebabkan kredit bermasalah pada kredit pemilikan rumah

(KPR) di PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Cabang Madiun ?

2. Bagaimana perkembangan kredit bermasalah pada produk kredit kepemilikan

rumah (KPR) di PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Cabang Madiun ?

3. Bagaimana prosedur penanganan kredit bermasalah pada produk kredit

pemilikan rumah (KPR) di PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Cabang

Madiun ?

C. Tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab kredit bermasalah pada PT. Bank

Tabungan Negara (Persero) Tbk. Cabang Madiun.

2. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan kredit bermasalah pada produk

kredit kepemilikan rumah pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

Cabang Madiun.

3. Untuk mengetahui bagaimana prosedur penanganan kredit bermasalah pada

produk kredit pemilikan rumah di PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

Cabang Madiun.

Page 21: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

D. Manfaat penelitian

Suatu penelitian akan memiliki nilai tambah apabila memberikan hasil

ataupun manfaat bagi berbagai pihak. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini

sebagai berikut :

1. Bagi penulis

Memberikan kontribusi bagi penulis untuk memperluas cakrawala berpikir

dalam bidang perbankan, khususnya yang berkaitan dengan metode

penanganan kredit bermasalah serta memberikan pemahaman atas dasar

penerapan teori yang diperoleh dibangku kuliah dengan praktek rill di

lapangan.

2. Bagi Bank Tabungan Negara kantor cabang Madiun

Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan maupun bahan pertimbangan bagi

perusahan dan bila perlu dijadikan wacana pemikiran untuk penyempurnaan di

masa yang akan datang.

3. Bagi peneliti lain

Memberikan sumbangan pengetahuan praktis mengenai metode penanganan

kredit bermasalah yang dapat dijadikan sebagai sumber informasi serta

menambah daftar pustaka baru bagi penelitian-penelitian selanjutnya.

Page 22: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

E. Metode penelitian

Dalam melakukan penelitian ini menggunakan metode yang dapat

mempermudah dalam penyusunan Tugas Akhir ini, yaitu:

1. Desain Penelitian

Penelitian ini berdasarkan desain kasus dengan melakukan pengamatan

langsung di PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Cabang Madiun

terhadap tindakan penanganan kredit bermasalah pada kredit pemilikan rumah

(KPR).

2. Objek penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Cabang

Madiun yang beralamatkan di JL. H Agus Salim No 90 Madiun.

3. Jenis dan Sumber Data

a. Data Primer

Adalah data yang diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti dari

sumbernya, yang diamati serta dicatat pertama kali oleh penulis. Meliputi

gambaran umum perusahaan dan aktivitas penanganan kredit bermasalah

pada kredit pemilikan rumah (KPR).

b. Data Sekunder

Adalah data yang dikumpulkan secara tidak langsung dari sumber kedua

melalui studi pustaka, peraturan-peraturan kredit, sumber internet dan

literatur lainnya yang relevan.

Page 23: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

4. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Adalah metode pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan

langsung di PT. BTN (Persero) Tbk. Cabang Madiun tentang obyek yang

diteliti. Serta melakukan pencatatan terhadap aktivitas penanganan KPR

bermasalah yang terjadi secara sistematis. Sehingga memberikan

gambaran yang sesungguhnya dari obyek yang diteliti.

b. Wawancara

Adalah metode pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab

kepada staff di PT. BTN (Persero) Tbk. Cabang Madiun. Khususnya

dengan staff unit CWO dalam hal ini dengan Bpk. Triogo Raharjo, Bpk

Sujianto dan Ibu Tjahyaningrum, sehingga memperoleh informasi yang

berkaitan dengan rumusan masalah yang akan dibahas.

5. Teknik Pembahasan

Pada penelitian ini menggunakan teknik pembahasan deskriptif, yaitu teknik

untuk menggambarkan dan menjelasakan keadaan yang disertai data-data

yang sebenarnya tentang obyek yang berhubungan dengan masalah yang

diteliti.

Page 24: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Bank

1. Pengertian Bank

Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1988 bank adalah badan

usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpananan dan

menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk

lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Secara sederhana bank diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan

usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali

dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainnya (Kasmir,

2002).

2. Fungsi Bank

Terdapat beberapa fungsi dari bank, amtara lain (Ismail, 2010) :

a. Menghimpun Dana dari Masyarakat

Bank sebagai tempat menyimpan uang atau berinvestasi bagi masyarakat.

Tujuan utama masyarakat menyimpan uang adalah untuk keamanan

uangnya. Kemudian untuk melakukan investasi dengan harapan

memperoleh bunga dari hasil simpanannya. Tujuan lainnya adalah untuk

memudahkan melakukan transaksi pembayaran.

Page 25: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

b. Menyalurkan Dana Ke Masyarakat

Dalam hal ini bank memberikan pinjaman (kredit) kepada masyarakat.

Dengan kata lain bank menyediakan dana bagi masyarakat yang

membutuhkannya. Pinjaman atau kredit yang diberikan dibagi dalam

berbagai jenis sesuai dengan keinginan nasabah.

c. Memberikan Jasa-Jasa Bank Lainnya

Berbagai jenis produk pelayanan jasa yang dapat diberikan oleh bank

antara lain jasa pengiriman uang (transfer), penagihan surat-surat berharga

yang berasal dari dalam kota (clearing), penagihan surat-surat berharga

yang berasal dari luar kota dan luar negeri (inkaso), letter of credit (L/C),

safe deposit box, bank garansi, bank notes, travellers cheque, dan jasa-jasa

lainnya.

B. Kredit

1. Pengertian

Dalam pengertian sederhana kredit merupakan penyaluran dana dari

pihak pemilik dana kepada pihak yang memerlukan dana. Penyaluran dana

tersebut didasarkan pada kepercayaan yang diberikan oleh pemilik dana

kepada pengguna lain (Ismail, 2010).

Dalam bahasa latin, kredit berasal dari kata “credere” yang artinya

percaya. Artinya pihak memberikan kredit percaya kepada pihak yang

menerima kredit, bahwa kredit yang diberikan pasti akan terbayar. Di lain

pihak, penerima kredit mendapat kepercayaan dari pihak yang memberi

Page 26: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

pinjaman, sehingga pihak peminjam berkewajiban untuk mengembalikan

kredit yang telah diterimanya.

Beberapa ahli juga menerjemahkan kredit sebagai berikut :

a. Kredit itu adalah suatu pemberian prestasi yang balas prestasinya

(kontraprestasi) akan terjadi pada suatu waktu di hari yang akan datang

(Amir Rajab dalam Ismail, 2010)

b. In a general sense credit is based on confidence in the debtors ability to

make a money payment at some future time (Rollin G Thomas dalam

Ismail, 2010)

2. Unsur-Unsur Kredit

Dalam pemberian fasilitas kredit terdapat berbagai unsur-unsur yang

menyertainya. Menurut (Ismail, 2010) unsur-unsur tersebut adalah sebagai

berikut :

a. Kreditur

Kreditur merupakan pihak yang memberikan kredit (pinjaman) kepada

pihak lain yang mendapatkan pinjaman. Pihak tersebut bisa perorangan

maupun badan usaha.

b. Debitur

Debitur merupakan pihak yang membutuhkan dana, atau pihak yang

mendapatkan pinjaman dari pihak lain, dalam hal ini adalah Bank.

Page 27: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

c. Kepercayaan (Trust)

Kreditur memberikan kepercayaan kepada phak yang menerima pinjaman

(debitur) bahwa debitur akan memenuhi kewajibannya untuk membayar

pinjamannya sesuai jangka waktu tertentu yang diperjanjikan.

d. Perjanjian

Perjanjian merupakan suatu kontrak perjanjian atau kesepakatan yang

dilakukan antara bank (kreditur) dengan pihak peminjam (debitur).

e. Risiko

Setiap dana yang disalurkan oleh bank selalu mengandung adanya risiko

tidak kembalinya dana. Risiko adalah kemungkinan kerugian yang akan

timbul atas penyaluran kredit bank.

f. Jangka Waktu

Jangka waktu merupakan lamanya waktu yang diperlukan oleh debitur

untuk membayar pinjamannya kepada kreditur.

g. Balas Jasa

Sebagai imbalan atas dana yang disalurkan oleh kreditur, maka debitur

akan membayar sejumlah uang tertentu sesuai dengan perjanjian.

3. Fungsi Kredit

Terdapat beberapa fungsi kredit dalam hubungannya dengan siklus

perekonomian, perdagangan dan lalulintas moneter diantaranya adalah sebagai

berikut (Martono, 2002).

Page 28: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

a. Kredit dapat meningkatkan daya guna (utility) uang.

b. Kredit dapat meningkatkan daya guna suatu barang.

c. Kredit dapat meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang.

d. Kredit menimbulkan kegairahan berusaha rakyat.

e. Kredit sebagai alat stabilitas ekonomi.

f. Kredit sebagai jembatan untuk peningkatan pendapatan nasional.

g. Kredit sebagai alat hubungan ekonomi internasional.

4. Tujuan Kredit

Terdapat beberapa tujuan dari penyaluran fasilitas kredit, diantaranya

dapat dilihat berdasarkan (Abdullah, M. Faisal, 2003) :

a. Pendekatan mikro ekonomi

Tujuan pemberian kredit adalah untuk mendapatkan suatu nilai tambah

baik bagi nasabah (debitur) maupun bagi pihak Bank sebagai kreditur.

b. Pendekatan makro ekonomi

Dalam pendekatan makro ekonomi pemberian kredit merupakan salah satu

instrumen untuk menjaga keseimbangan uang yang beredar di masyarakat.

c. Tujuan dari nasabah

Bagi nasabah sebagai debitur dengan mendapatkan kredit bertujuan untuk

mengatasi kesulitan pembiayaan dan meningkatkan usaha serta pendapatan

dimasa depan.

Page 29: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

d. Tujuan dari Bank

Sebagai pihak penyalur kredit maka bank bertujuan mendapatkan

penghasilan berupa pendapatan bunga (fee) dari pinjaman itu sendiri.

5. Jenis Kredit

Pengklasifikasian jenis-jenis kredit dapat dibedakan dari sudut

pandang mengenai kredit itu sendiri, jenis-jenis kredit digolongkan sebagai

berikut :

a. Kredit dilihat dari tujuan penggunaan (Ismail, 2010) :

1) Kredit investasi

Merupakan kredit yang diberikan oleh bank kepada debitur untuk

pengadaan barang-barang modal (aktiva tetap) yang mempunyai nilai

ekonomis lebih dari satu tahun.

2) Kredit modal kerja

Merupakan kredit yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan modal

kerja yang biasanya habis dalam satu siklus usaha. Kredit modal kerja

ini biasanya diberikan dalam jangka pendek yaitu lamanya satu tahun.

3) Kredit konsumtif

Merupakan kredit yang diberikan kepada nasabah untuk membeli

barang dan jasa untuk keperluan pribadi dan tidak untuk digunakan

untuk kepentingan usaha, misalnya : kredit pemilikan rumah, kredit

pemilikan kendaraan, credit card, dan lain-lain.

Page 30: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

b. Kredit dilihat dari jangka waktunya (Ismail, 2010) :

1) Kredit jangka pendek

Merupakan kredit yang diberikan dengan jangka waktu maksimal satu

tahun. Kredit tersebut biasanya diberikan oleh bank untuk membiayai

modal kerja perusahaan yang mempunyai siklus usaha dalam satu

tahun.

2) Kredit jangka menengah

Merupakan kredit yang diberikan dengan jangka waktu antara satu

tahun sampai tiga tahun. Kredit ini dapat diberikan untuk ketiga jenis

kredit yaitu kredit modal kerja, kredit investasi dan kredit konsumtif.

3) Kredit jangka panjang

Kredit yang jangka waktunya lebih dari tiga tahun. Kredit ini diberikan

untuk jenis kredit investasi, misalnya untuk pembelian gedung,

pembangunan proyek, pengadaan mesin dan peralatan, serta kredit

konsumtif yang nilainya besar, misalnya kredit pemilikan rumah

(KPR).

c. Kredit dilihat dari segi jaminan (Abdullah, M. Faisal, 2003) :

1) Jaminan perorangan

Jaminan peroranngan merupakan jenis kredit yang didukung dengan

jaminan seorang (personal securities) atau badan sebagai pihak ketiga

yang bertindak sebagai penanggung jawab apabila terjadi wan prestasi

dari pihak debitur.

Page 31: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

2) Jaminan benda berwujud

Jaminan benda berwujud merupakan jaminan kebendaan yang terdiri

dari barang bergerak maupun tidak bergerak

3) Jaminan benda tidak berwujud

Beberapa jenis jaminan yang dapat diterima adalah jaminan benda

tidak berwujud, antara lain : promes, obligasi, saham, dan surat

berharga lainnya.

4) Kredit tanpa jaminan (unsecured loan)

Merupakan yang diberikan kepada debitur tanpa didukung adanya

jaminan. Kredit tersebut diberikan atas dasar kepercayaan yang

diberikan oleh bank kepada debitur.

d. Kredit dilihat dari sifat pemakaian dana (Abdullah, M. Faisal, 2003) :

1) Kredit revolving

Yaitu kredit yang dananya dapat ditarik berulang-ulang, artinya jumlah

kredit dapat ditarik sekaligus atau bertahap tergantung pada kebutuhan

debitur.

2) Kredit non revolving

Yaitu kredit yang dananya diberikan sekaligus pada realisasi kredit dan

pelunasannya dilakukan secara bertahap maupun sekaligus.

e. Kredit dilihat dari sumber dana pembiayaan (Abdullah, M. Faisal,2003):

1) Kredit likuiditas

Yaitu kredit yang sebagian sumber dana pembiayaannya diperoleh

melalui Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI).

Page 32: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

2) Kredit pihak ketiga

Yaitu kredit yang sebagian sumber dana pembiayaannya diperoleh dari

dana pihak ketiga (tabungan,giro,deposito).

C. Kredit Bermasalah

1. Pengertian kredit Bermasalah

Kredit bermasalah merupakan kredit yang telah disalurkan oleh Bank,

dan nasabah tidak dapat melakukan pembayaran atau membayar angsuran

sesuai dengan perjanjian yang telah ditandatangani oleh Bank dan nasabah.

(Suhardjono, M. Kuncoro, 2002)

2. Prinsip-Prinsip Penilaian Kredit

Dalam meminimalisir terjadinya kredit bermasalah yang ditimbulkan

oleh pemberian kredit kepada nasabah, maka pihak bank diwajibkan menilai

calon debitur dengan mempergunakan prinsip perkreditan yang disebut juga

sebagai konsep 5C,7P dan 6A. Pada dasarnya konsep-konsep ini akan dapat

memberikan informasi mengenai iktikad baik (willingnes to pay) dan

kemampuan membayar (ability to pay) nasabah untuk melunasi kembali

pinjaman beserta bunganya. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut,

Prinsip 5C terdiri dari (Martono, 2002) :

a. Character

Pada prinsipnya calon debitur harus diperhatikan dan diteliti tentang

kebiasaan-kebiasaan, sifat-sifat pribadi, cara hidup (style of living),

Page 33: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

keadaan keluarganya (anak dan istri/suami), hobby dan social standing

calon debitur.

b. Capacity

Merupakan penilaian terhadap capacity debitur yang dilakukan untuk

mengetahui sejauh mana kemampuan debitur mengembalikan pokok

pinjaman serta bunga pinjamannya. Penilaian tersebut dilihat dari kegiatan

usaha dan kemampuannya melakukan pengelolaan atas usaha yang akan

dibiayai dengan kredit.

c. Capital

Penilaian terhadap permodalan debitur tidak hanya melihat dari besar

kecilnya modal, tetapi juga melihat bagaimana distribusi modal

ditempatkan oleh debitur sehingga cukupan modal yang tersedia apat

bergerak secara efektif.

d. Colleteral

Merupakan penilaian terhadap barang jaminan (colleteral) yang

diserahkan debitur sebagai jaminan atas kredit bank yang diperolehnya

guna mengetahui sejauh mana nilai barang jaminan/agunan dapat

menutupi resiko kegagalan pengembalian kewajiban-kewajiban debitur.

e. Condition

Merupakan penilaian kondisi ekonomi secara umum serta kondisi pada

sektor usaha calon debitur. Kondoisi ekonomi ini termasuk pula kebijakan-

kebijakan pemerintah yang memiliki dampak terhadap kegiatan usaha

debitur.

Page 34: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Prinsip 7P terdiri dari (Kasmir, 2002) :

a. Personality

Bank mencari data tentang kepribadian calon debitur seperti riwayat hidup

(kelahiran, pendidikan, pengalaman usaha) serta hal-hal lainnya yang

berhubungan dengan kepribadian calon debitur.

b. Purpose

Merupakan penilaian tentang tujuan atau keperluan penggunaan kredit,

sehingga bank mengetahui tujuan dari pengajuan kredit oleh debitur yang

disesuaikan dengan line of business bank yang bersangkutan.

c. Prospect

Merupakan harapan di masa yang akan datang terhadap bidang usaha atau

kegiatan usaha calon debitur selama peridode tertentu, sehingga bank akan

mengetahui perkembangan dan kekuatan keuangan debitur.

d. Payment

Merupakan prinsip untuk mengetahui bagaimana pembayaran kembali

pinjaman yang akan diberikan. Hal ini diperoleh dari perhitungan tentang

prospect, kelancaran pendapatan sehingga dapat diperkirakan kemampuan

pengembalian pinjaman ditinjau dari waktu serta jumlah

pengembaliannya.

e. Party

Merupakan pengklasifikasian nasabah ke dalam klasifikasi tertentu

berdasarkan modal, loyalitas serta karakternya, sehingga nasabah akan

Page 35: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

mendapat fasilitas yang berbeda pula dari bank, baik dari segi jumlah,

bunga dan persyaratan lainnya.

f. Profitability

Merupakan kemampuan nasabah dalam mebcari laba yang diukur dari

periode ke periode apakah akan tetap sama atau semakin meningkat

dengan tambahan kredit yang akan diperolehnya dari bank.

g. Protection

Merupakan prinsip untuk menjaga kredit yang dikucurkan oleh bank

melalui suatu perlindungan. Perlindungan dapat berupa jaminan barang

atau orang atau jaminan asuransi.

Prinsip 6A terdiri dari (Ismail, 2010) :

a. Analisis aspek hukum

Analisis aspek hukum ini dilakukan untuk evaluasi terhadap aspek

legalitas calon debitur. Pihak bank dan calon debitur mempunyai hak

dan kewajiban masing-masing. Oleh karena itu perlu dilandasi oleh

dasar hukum formal sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

b. Analisis aspek pemasaran

Merupakan aspek yang terkait dengan aktivitas pemasaran produk

calon debitur. Bank dapat mengetahui sejauh mana produk calon

debitur dapat diterima oleh pasar dan berapa lama produk tersebut

dapat bertahan.

Page 36: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

c. Analisis aspek teknis

Analisis aspek teknis merupakan analisis yang dilakukan bank dengan

tujuan untuk mengetahui fisik dan lingkungan usaha calon debitur serta

proses produksi yang dilakukannya.

d. Analisis aspek manajemen

Merupakan analisis untuk mengetahui informasi seluas-luasnya

mengenai manajemen perusahaan calon debitur yang antara lain terdiri

dari struktur organisasi, sistem dan prosedur, penataan sumber daya

manusia, dan lain-lain.

e. Analisis aspek keuangan

Merupakan analisis untuk mengetahui kemampuan keuangan

perusahaan calon debitur dalam memenuhi kewajibannya baik

kewajiban jangka pendek, maupun jangka panjang. Instumen yang

diperlukan untuk menilai aspek keuangan terdiri dari Liquidity,

Leverage, Activity dan analisis sumber dan penggunaan dana.

f. Analisis aspek sosial ekonomi

Merupakan analisis yang dilakukan oleh bank untuk mendapatkan

informasi tentang lingkungan terkait dengan usaha calon debitur, yang

meliputi pengaruh perusahaan terhadap lapangan kerja, pendapatan

negara, dan lain-lain.

Page 37: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

3. Penyebab Kredit Bermasalah

Faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan dalam pengembalian

kredit oleh nasabah atau penyebab terjadinya kredit bermasalah pada bank

dapat dikemukakan sebagai berikut (Ismail, 2010) :

a. Faktor intern bank

1) Analisis pihak bank yang kurang tepat.

2) Adanya kolusi antara bank yang menangani kredit nasabah.

3) Keterbatasan pengetahuan pejabat bank terhadap jenis usaha debitur.

4) Kelemahan dalam melakukan pembinaan dan monitoring kredit debitur

b. Faktor ekstern bank

1) unsur kesengajaan yang dilakukan oleh nasabah

a) nasabah sengaja untuk tidak melakukan pembayaran angsuran

kepada bank.

b) Debitur melakukan ekspansi terlalu besar.

c) Penggunaan dana kredit yang tidak sesuai dengan tujuan.

2) Unsur ketidaksengajaan yang dilakukan oleh nasabah

a) Kemampuan perusahaan yang terbatas untuk memenuhi kewajiban.

b) Perusahaannya tidak dapat bersaing dengan pasar.

c) Perubahan kebijakan dan peraturan pemerintah yang berdampak

pada usaha debitur.

d) Bencana alam yang dapat menyebabkan kerugian debitur.

Page 38: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

4. Penggolongan kualitas kredit

Kolektibilitas kredit merupakan penggolongan kredit berdasarkan

kategori tertentu guna memantau kelancaran pembayaran kembali angsuran

oleh debitur. Penggolongan kualtas kredit sebagai berikut (Martono, 2002) :

a. Kredit lancar (L)

Yaitu kredit yang pembayaran pokok pinjaman dan bunganya tepat waktu,

perkembangan rekening baik dan tidak ada tunggakan serta sesuai dengan

persyaratan kredit.

b. Kredit dalam perhatian khusus (DPK)

Yaitu kredit yang pengembalian pokok pinjaman dan pembayaran

bunganya terdapat tunggakan sampai 90 hari.

c. Kredit kurang lancar (KL)

Yaitu kredit yang pemngembalian pokok pinjaman dan pembayaran

bunganya terdapat tunggakan, telah melampaui 90 hari sampai 180 hari

dari waktu yang telah disepakati.

d. Kredit diragukan (D)

Yaitu kredit yang pengembalian pokok pinjaman dan pembayaran

bunganya terdapat tunggakan telah melampaui 180 hari sampai dengan

270 hari dari waktu yang telah disepakati.

e. Kredit macet (M)

Yaitu kredit yang pengembalian pokok pinjaman dan pembayaran

bunganya terdapat tunggakan telah melampaui 270 hari.

Page 39: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Berdasarkan atas ketentuan diatas, kredit yang dikategorikan

sebagai kredit bermasalah adalah kredit yang dikategorikan dengan kualitas

kurang lancar (KL), diragukan (D) dan Macet (M), sedangkan untuk kredit

yang dikategorikan Lancar (L) dan dalam perhatian khusus (DPK) tidak

termasuk dalam kredit bermasalah. Dengan demikian maka kredit macet

adalah bagian dari kredit bermasalah dengan kualitas kredit yang paling

rendah, artinya semakin tinggi jumlah kredit dengan kualitas macet, maka

semakin buruk kualitas kredit yang disalurkan oleh bank.

5. Langkah-Langkah Penanganan Kredit Bermasalah

Dalam mengangani kredit bermasalah, Bank akan melakukan tahapan-

tahapan untuk mencegah maupun menyelesaikan kredit bermasalah sesuai

dengan kolektibilitas kredit yang dimiliki debitur, tahapan-tahapan tersebut

terdiri dari:

a. Pembinaan Kredit

Pembinaan kredit didefinisikan oleh (Suhardjono, M. Kuncoro, 2002)

adalah upaya pembinaan yang berkesinambungan mulai dari sejak

pencairan kredit sampai dengan kredit dibayar lunas termasuk pemecahan

permasalahannya dan dilakukan pejabat kredit yang berwenang terhadap

fasilitas kredit yang menyangkut penilaian perkembangan usaha debitur,

penggunaan kredit maupun perlindungan kepentingan bank, baik yang

dilakukan secara administratif maupun di lapangan (On The Spot).

Page 40: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

b. Restrukturisasi Kredit

Bank Indonesia mengatur kebijakan tentang penyelesaian kredit

bermasalah melalui restrukturisasi kredit yang dimuat pada PBI No.

7/2/PBI Pasal 1 butir 25 Tahun 2005 yang terdiri dari :

1) Penurunan Suku Bunga

Yaitu dengan diturunkannya persentase suku bunga kredit yang harus

dibayarkan sehingga memperingan debitur dalam membayar angsuran

kreditnya yang berupa angsuran dari utang pokoknya ditambah bunga

kredit yang telah dikurangi persentasenya.

2) Pengurangan Tunggakan Bunga Kredit

Yaitu berupa pengurangan jumlah bunga kredit yang telah jatuh tempo

namun belum dapat dilunasi oleh debitur.

3) Pengurangan Tunggakan Pokok Kredit

Merupakan cara yang sama dengan diatas, tetapi yang dikurangi adalah

tagihan utang tertunggaknya. Debitur mendapat keringananan dalam

melunasi utangnya, sebab pokok utang yang tertunggak telah dikurangi

oleh bank.

4) Perpanjangan Jangka Waktu Kredit

Yaitu upaya kreditur untuk memperpanjang jangka waktu pelunasan

kreditnya. Dengan harapan dengan penambahan jangka waktu kredit,

debitur dapat memperbaiki kinerja usahanya dan mendapatkan dana

yang mencukupi untuk melunasi kewajibannya.

Page 41: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

5) Penambahan Fasilitas Kredit

Yaitu dengan pemberian fasilitas-fasilitas tambahan pada pemberian

kredit sehingga diharapkan dapat mendukung usaha debitur dalam

mengatasi mengatasi masalah perekonomian yang dihadapi.

6) Konversi Kredit Menjadi Penyertaan Modal Sementara

Yaitu dengan menukar jumlah utang yang tertunggak menjadi

penyertaan modal pada perusahaan debitur, penyertaan ini sifatnya

hanya sementara dan wajib ditarik kembali setelah jangka waktu lima

tahun atau perusahaan debitur telah memperoleh laba kumulatif.

Dari alternatif pola restrukturisasi diatas, bank berdasarkan

kesepakatan dengan debitur diberikan kebebasan untuk memilih pola

restrukturisasi yang dianggap terbaik untuk dilakukan sesuai dengan

kemampuan bank, kondisi kredit dan kemampuan debitur.

Menurut PBI No.7/2/PBI Pasal 52 Tahun 2005, Bank dilarang

melakukan restrukturisasi kredit, apabila hanya untuk menghindari :

a) Penurunan kualitas kredit.

b) Peningkatan pembentukan PPAP.

c) Penghentian pengakuan pendapatan bunga secara akrual.

c. Penyelesaian Kredit Bermasalah Melalui Saluran Hukum (Litigasi)

Apabila upaya penyelamatan/penyelesaian kredit secara damai sudah

diupayakan secara maksimal dan belum memberikan hasil, maka

penyelesaian kredit bermasalah dapat dilakukan melalui saluran hukum.

Page 42: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Penyelesaian kredit melalui saluran hukum dapat dilakukan dengan cara

sebagai berikut (Suhardjono, M. Kuncoro, 2002) :

1) Penyelesaian kredit melalui pengadilan negeri

2) Penyerahan kredit macet pada KPKNL

3) Penyerahan kredit macet kepada kejaksaan

4) Penyelesaian kredit melalui klaim asuransi

D. Pengertian KPR

Kredit Pemilikan Rumah (KPR) adalah suatu fasilitas kredit yang diberikan oleh

perbankan kepada para nasabah perorangan yang akan membeli atau memperbaiki

rumah. Di Indonesia saat ini dikenal ada 2 jenis KPR, yaitu

(http://www.marketingsakti.com, 2012) :

1. KPR Subsidi

Yaitu suatu kredit yang diperuntukan kepada masyarakat berpenghasilan

menengah ke bawah dalam rangka memenuhi kebutuhan perumahan atau

perbaikan rumah yang telah dimiliki. Bentuk subsidi yang diberikan berupa

subsidi meringankan kredit dan subsidi menambah dana pembangunan atau

perbaikan rumah. Kredit subsidi ini diatur tersendiri oleh Pemerintah,

sehingga tidak setiap masyarakat yang mengajukan kredit dapat diberikan

fasilitas ini.

Page 43: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

2. KPR Non Subsidi

Yaitu suatu kredit pemilikan rumah (KPR) yang diperuntukan bagi seluruh

masyarakat. Ketentuan dan persyaratan KPR ini ditetapkan oleh bank.

Sehingga penentuan besarnya kredit maupun suku bunga dilakukan sesuai

kebijakan bank yang bersangkutan.

Page 44: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

BAB III

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah Singkat PT. Bank Tabungan Negara Tbk. (Persero)

Pada tanggal 16 oktober 1897 pemerintah Hindia Belanda melalui

Koninklijk Besluit No. 27 mendirikan Postpaarbank yang berkedudukan di

Batavia (Jakarta). Pendirian Postpaarbank oleh pemerintah Hindia Belanda ini

dimaksudkan untuk mendidik masyarakat agar gemar menabung. Peranan

Postpaarbank dalam dunia perbankan Indonesia pada masa itu sangatlah baik,

hal ini bisa dilihat dari keberhasilan Postpaarbank dalam menghimpun dana

dari masyarakat sebesar 5,4 juta. Ini merupakan sebuah jumlah yang besar

dalam hal pencapaian kinerja penghimpunan dana pada masa itu.

Sampai akhir tahun 1939 Postpaarbank terus hidup dan berkembang.

Keberhasilan Postpaarbank ini membawa dampak psitif yang kemudian

dilanjutkan dengan pembukaan 4 kantor cabang yaitu di Jakarta, Medan,

Surabaya dan Makasar. Pada masa perang dunia II tepatnya pada 1940

kegiatan Potpaarbank mengalami gangguan sebagai dampak dari diserbunya

Netherland oleh tentara Jerman. Serbuan ini membawa pengaruh buruk

terhadap Postpaarbank dikarenakan terjadinya penarikan dana tabungan secara

besar-besaran oleh nasabahnya (rush).

Page 45: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Namun demikian keadaan keuangan Postpaarbank berhasil pulih

kembali pada tahun 1941. Hal ini ditandai dengan pulihnya kembali

kepercayaan masyarakat sehingga mereka kembali menabung uangnya pada

Postpaarbank.

Tahun 1942 tentara Jepang berhasil masuk ke Indonesia dan

menyebabkan pemerintah Hindia Belanda menyerah tanpa syarat terhadap

pemerintah Jepang. Pada masa itu segala aspek sistem pemerintahan yang

dahulunya menganut pada sistem Hindia Belanda dirubah oleh pemerintah

Jepang, begitu pula dengan pembekuan kegiatan Postpaarbank yang kemudian

digantikan oleh Tyokin Kyoku sebuah bank yang pada prinsipnya sama

dengan Postpaarbank yaitu menghimpun dana dari masyarakat melalui

tabungan. Saat itu Tyokin Kyoku hanya berhasil membuka cabang di wilayah

Yogyakarta. Usaha pemerintah Jepang mendirikan Tyokin Kyoku ini gagal

dikarenakan masyarakat menganggap menabung melalui Tyokin Kyoku itu

dirasakan adanya paksaan. Sehingga dengan sendirinya masyarakat enggan

melakukan penabungan.

Setelah Indonesia berhasil memproklamirkan kemerdekaannya, Tyokin

Kyoku diambilalih oleh pemerintahan Indonesia dan dirubah namanya

menjadi Kantor Tabungan Pos atau disingkat KTP yang dipimpin oleh Bapak

Darmosoetanto sebagai direktur yang pertama. Peran Kantor Tabungan Pos

sangatlah penting yaitu melakukan penukaran uang Jepang dengan Oeang

Republik Indonesia (ORI).

Page 46: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Pada Desember 1946 terjadi agresi militer yang dilakukan pemerintah

Belanda dan mengakibatkan diduduklinya kantor pusat maupun semua kantor

cabang dari Kantor Tabungan Pos. Namun, pada Juni 1949 pemerintah

Republik Indonesia membuka kembali Kantor Tabungan Pos dan diganti

namanya menjadi Bank Tabungan Republik Indonesia, lembaga ini bernaung

dibawah Kementrian Perhubungan.

Sejarah mencatat pada tanggal 19 Februari 1950 adalah hari lahirnya

Bank Tabungan Negara. Dikarenakan pada tangal tersebut bertepatan dengan

diterbitkannya UU Darurat No. 9 yang mengubah nama Postpaarbank in

Indonesia berdasarkan staablat NO.295 Tahun 1941 menjadi Bank Tabungan

Pos, kemudian perubahan nama dari Bank Tabungan Pos menjadi Bank

Tabungan Negara didasarkan pada PERPU No. 4 Tahun 1963 tanggal 22 Juni

1963 yang kemudian dikuatkan dengan UU No.2 Tahun 1964 tanggal 25 Mei

1964.

Penegasan status Bank Tabungan Negara sebagai bank milik negara

ditetapkan dengan UU No. 20 Tahun 1968 yang sebelumnya (sejak tahun

1964) Bank Tabungan Negara menjadi BNI unit V. Jika tugas utama saat

pendirian Postpaarbank (1897) sampai dengan Bank Tabungan Negara (1968)

adalah bergerak dalam lingkup penghimpunan dana masyarakat melalui

tabungan, maka sejak tahun 1974 Bank Tabungan Negara ditambahi tugasnya

yaitu memberikan palayanan KPR dan untuk petama kalinya penyaluran KPR

terjadi pada tanggal 10 Desember 1976, karena itulah tanggal 10 Desember

Page 47: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

diperingati sebagai hari KPR bagi BTN. Perkembangannya terus melejit,

sampai sekarang sudah memiliki 1.102 kantor di seluruh Indonesia.

2. Sejarah Berdirinya PT. Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Madiun

PT. Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Madiun merupakan

perpanjangan dari kantor pusat, yang mana awalnya merupakan sebuah Kantor

Kas yang berdiri sejak Tahun 1989 yang beralamatkan di Jalan Kolonel

Marhadi No 12, karena dinilai mempunyai potensi yang baik dalam

pertumbuhan ekonomi, kemudian pada Tahun 1990 Kantor Kas tersebut

dirubah menjadi sebuah Kantor Cabang dengan Bapak Suparjo sebagai Branch

Manager pertama.

Kemudian pada Tahun 2002 BTN Kantor Cabang Madiun pindah di

Jalan Agus Salim No 90 yang kemudian dipakai melaksanakan aktivitas

perkantorannya hingga saat ini. Perkembangan BTN Kantor Cabang Madiun

terus mengalami kemajuan, hal ini dibuktikan dengan pembukaan satu Kantor

Cabang Pembantu di kota Ponorogo dan dua Kantor Kas yang masing-masing

terletak di kota Magetan dan di Jalan Mastrip Madiun.

3. Visi Dan Misi

a. Visi Bank BTN

Menjadi Bank yang terkemuka dalam pembiayaan perumahan dan

mengutamakan kepuasan nasabah.

Page 48: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

b. Misi Bank BTN

1) Memberikan pelayanan unggul dalam pembiayaan perumahan dan

industri yang terkait, pembiayaan konsumsi dan usaha kecil menengah.

2) Meningkatkan keunggulan kompetitif melalui inovasi

pengembangan produk, jasa dan jaringan strategis berbasis teknologi

terkini.

3) Menyiapkan dan mengembangkan Human Capital yang berkualitas

profesional dan memiliki integritas tinggi.

4) Melaksanakan manajemen perbankan yang sesuai dengan prinsip

kehati-hatian dan Good Corporate Governance untuk meningkatkan

Shareholder Value.

5) Mempedulikan kepentingan masyarakat dan lingkungannya.

c. Pola Prima Bank BTN

Untuk mengoptimalkan pengembangan budaya organisasi maka dibuatlah

tata kelola “POLA PRIMA” yang terdiri dari:

1) PELAYANANA PRIMA

a) Ramah, sopan dan bersahabat

b) Peduli, proaktif dan cepat tanggap

Memberikan pelayanan yang melebihi harapan pelanggan (internal

dan eksternal).

2) INOVASI

a) Berinisiatif melakukan penyempurnaan

Page 49: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

b) Berorientasi menciptakan nilai tambah

Senantiasa mengembangkan gagasan baru dan penyempurnaan

berkelanjutan yang memberi nilai tambah bagi perusahaan.

3) KETELADANAN

a) Menjadi contoh dalam berperilaku baik dan benar

b) Memotivasi penerapan nilai-nilai budaya kerja

Mulai dari diri sendiri menjadi suri tauladan dalam berperilaku

yang mencerminkan nilai-nilai budaya kerja Bank BTN bagi insan

Bank BTN dan pihak-pihak yang terkait.

4) PROFESIONALISME

a) Kompeten dan bertanggung jawab

b) Bekerja cerdas dan tuntas

Kompeten dibidangnya dan senantiasa mengembangkan diri

sehingga menghasilkan kinerja terbaik serta memberikan nilai

tambah bagi perusahaan dan seluruh insan Bank BTN.

5) INTEGRITAS

a) Konsisten dan disiplin

b) Jujur dan berdedikasi

Konsisten antara pikiran, perkataan dan tindakan sesuai dengan

ketentuan perusahaan, kode etik profesi dan prinsip-prinsip kebenaran

yang teruji.

6) KERJASAMA

a) Tulus dan terbuka

Page 50: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

b) Saling percaya dan menghargai

Membangun hubungan yang tulus dan terbuka dengan sesama insan Bank BTN dan pihak lain yang ditandai sikap saling percaya dan

Page 51: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

menghargai untuk mencapai tujuan bersama.

4. Nilai-nilai Dasar

Untuk mewujudkan Visi dan Misi Bank BTN, maka jajaran Bank BTN

menganut nilai-nilai dasar sebagai berikut:

a. Sebagai orang beriman dan bertaqwa, pegawai Bank BTN taat

melaksanakan dan mengamalkan ajaran agamanya masing-masing

secara khusuk.

b. Pegawai Bank BTN selalu berusaha untuk menimba ilmu guna

meningkatkan pengetahuan dan ketrampilannya demi kemajuan Bank

BTN.

c. Pegawai Bank BTN mengutamakan kerjasama dalam melaksanakan

tugas untuk mencapai tujuan Bank BTN dengan kinerja yang terbaik.

d. Pegawai Bank BTN selalu memberikan yang terbaik secara ikhlas bagi

Bank BTN dan semua stakeholders, sebagai perwujudan dari

pengabdian yuang didasari oleh semangat kesediaan berkorban tanpa

pamrih pribadi.

e. Pegawai Bank BTN selalu bekerja secara profesional yang kompeten

dalam bidang tugasnya.

Page 52: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

5. Etika Perorangan

Etika Perorangan Pegawai Bank BTN adalah sebagai berikut:

a. Patuh dan taat pada ketentuan perundang-undangan dan peraturan yang

berlaku.

b. Melakukan pencatatan yang benar mengenai segala transaksi yang

bertalian dengan kegiatan Bank BTN.

c. Menghindarkan diri dari persaingan yang tidak sehat.

d. Tidak menyalahgunakan wewenangnya untuk kegiatan pribadi.

e. Menghindarkan diri dari keterlibatan dalam pengambilan keputusan

dalam hal terdapat pertentangan kepentingan.

f. Menjaga rahasia nasabah dan Bank BTN.

g. Memperhitungkan dampak yang merugikan dari setia kebijakan yang

diterapkan Bank BTN terhadap keadaan ekonomi, sosial dan

lingkungannya.

h. Tidak menerima hadiah atau imbalan yang memperkaya diri pribadi

maupun keluargamya.

i. Tidak melakukan perbuatan tercela yang dapat merugikan citra

profesinya.

6. Pedoman Pegawai PT.Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

Pedoman untuk semua pegawai Bank BTN adalah sebagai berikut:

a. Kita layani secara ikhlas, sopan dan santun semua langganan Bank

BTN dengan senyum, salam dan sapa.

Page 53: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

b. Dalam menunaikan tugas kita pedomi 3 jangan:

1) Jangan terlambat atau menunda pekerjaan.

2) Jangan membuat kesalahan.

3) Jangan menerima apalagi meminta atau mengambil sesuatu yang

bukan haknya.

c. Kita laksanakan semua tugas dengan baik secara profesional supaya

bank maju, berkembang, solid dan sehat sehingga kesehjahteraan

pegawai dan keluarga meningkat.

7. Strktur Organisasi

PT.Bank Tabungan Negara Cabang Madiun dipimpin oleh Branch

Manager yang dibawahnya terdapat 4 divisi yaitu

Pada masing-masing bagian tersebut memiliki sub divisi lagi. Gambaran

selengkapnya akan dijelaskan pada gambar struktur organisasi berikut:

Page 54: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

Gambar 3.1

Struktur organisasi PT. BTN (Persero) Tbk. Cabang Madiun

Sumber : data yang diloah dari bagian SDM PT.BTN (Persero) Tbk. Cab. Madiun

Page 55: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Keterangan struktur organisasi dan fungsi masing-masing bagian :

a. Branch Manager (Kepala Cabang), dengan fungsi :

1) Pengembangan bisnis cabang

a) Menyiapkan rencana bisnis untuk cabang.

b) Membimbing kampanye promosi dan upaya-upaya pemasaran.

c) Menciptakan, memastikan, dan meningkatkan keuntungan

usaha cabang.

2) Perencanaan dan penyusunan kebijakan

a) Menyusun kebijakan cabang sesuai petunjuk kantor pusat.

b) Menetapkan strategi kinerja untuk seluruh unit cabang.

c) Membuat perencanaan sumber daya manusia.

3) Pengawasan dan persetujuan transaksi bisnis cabang

a) Mengambil kepentingan bisnis.

b) Memberikan persetujuan terhadap transaksi yang tidak lazim.

c) Memotivasi bawahan dan pekerjaan.

b. Secretary (Sekretaris), dengan fungsi :

1) Tugas rutin. Meliputi pengetikan, making call, menerima tamu,

corespondensi, filling dan surat menyurat.

2) Tugas instruksi. Meliputi penyusunan jadwal perjalanan, making

appoinment, dan penyelenggaraan rapat.

3) Tugas kreatif. Meliputi pembuatan formulir tetepon, dokumentasi

dan mengirim ucapan kepada klien.

Page 56: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

c. DBM Supporting (Petugas pendukung), dengan fungsi :

1) Meningkatkan proses internal dan mekanisme dengan terlibat

dalam beberapa kegiatan dalam jangka pendek dan jangka panjang.

2) Berkomunikasi dengan tim pengembangan dan membantu

membangun rencana penyelesaian pekerjaan dengan terperinci,

termasuk laporan status dan alokasi anggaran.

d. Operating Unit (Unit operasional), dengan fungsi :

1) Administrasi Umum Cabang (General Branch Administration)

a) Administrasi kepegawaian.

b) Pengelolaan logistic.

c) Menjaga keamanan.

d) Mengelola anggaran cabang.

2) Pemrosesan transaksi (Transaction Procesing)

a) Melakukan proses kliring.

b) Memproses transaksi angsuran kredit.

c) Mengadministrasikan transaksi tabungan kantor pos.

d) Melakukan proses on line time melalui RTGS.

3) FAO (Fund Administrasi Officer)-DAO (Debt Administration

Officer)

a) Administrasi transaksi loket cabang.

b) Administrasi pembiayaan dan administrasi pinjaman (hutang).

c) Melaksanakan penjualan keluar.

Page 57: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

4) Administrasi Kredit (Loan Administration)

a) Melakukan On the spot (OTS).

b) Appraise (taksasi).

c) Laporan pemeriksaan akhir (LPA).

d) Maintenance pelaksanaan kredit.

e. Accounting Control Unit (Unit Kontrol Akuntansi), dengan fungsi :

1) Pembukaan dan Kontrol (Bookkeping and Control)

a) Kontrol dan transaksi harian.

b) Mengelola buku besar kantor cabang.

c) Mengelola pembukuan transaksi.

d) Pembuatan jurnal transaksi.

e) Melakukan pencocokan transaksi.

2) Pelaporan (Financial Reporting)

a) Membuat laporan kantor cabang.

b) System informasi cabang.

c) Mengadministrasi pelaporan cabang.

f. Collection and Workout Unit (Pembinaan dan Penyelamatan

Kredit) dengan fungsi :

1) Melakukan identifikasi terjadinya tunggakan

2) Melakukan pembinaan kredit retail

3) Memantau kelancaran pembayaran kredit

4) Pemantauan data KPR untuk kebutuhan pembinaan debitur

5) Memberikan alternatif pembinaan kredit agar kredit kembali lancar

Page 58: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

6) Melakukan pelayanan, pembinaan dan pemantauan pembayaran

debitur kolektif

7) Melayani debitur yang memerlukan tindakan penyelesaian khusus

terkait dengan pembinaan kredit

8) Melaksanakan tata laksana administrasi dokumen yang terkait

dengan unit kerja Loan CWO

9) Pencetakan laporan-laporan KPR yang berhubungan dengan

kebutuhan pembinaan.

g. Teller Service Sub Unit (Sub Unit Layanan Teller), dengan fungsi :

1) Melayani setoran tunai angsuran kredit KPR.

2) Melayani penabungan dan penarikan uang tunai.

3) Melayani setoran dan pembayaran deposito.

4) Mengelola proses kas cabang.

5) Melayani kebutuhan lainnya yang berhubungan dengan langsung

kepada nasabah,

j. Mortage & Consumer Lending Unit (Unit Hipotik & Kredit

Konsumen), dengan fungsi :

1) Seorang petugas hipotik bekerja dengan klien untuk mendapatkan

kredit.

2) Membahas kebutuhan klien dan keinginannya, kemudian

menentukan apa institusi bank dapat menyediakan atau tidak.

3) Menjalankan pemeriksaan kredit untuk memastikan bahwa klien

akan dapat membayar kembali pinjaman.

Page 59: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

k. Housing & Comercial Lending Unit (Unit Pemberi Kredit

Komersial), dengan fungsi :

1) Mendapatkan tanggung jawab penuh atas manajemen kredit dari

buku pinjaman atas semua kasus dalam portofolio pelanggan.

2) Memastikan bahwa semua proses kredit disetujui manajemen dan

dipatuhi sesuai dengan kebijakan Bank.

3) Mengidentifikasi resiko awal dimana solusi kredit mungkin tidak

mudah dicapai dan mengambil tindakan yang sesuai.

l. Comercial Funding & Service Unit (Unit Pelayanan & Penerima

Simpanan Komersial), dengan fungsi :

1) Memproses permohonan kredit komersial.

2) Menganalisa permohonan kredit komersial.

3) Menyelenggarakan realisasi kredit komersial.

8. Kegiatan Perusahaan

PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Merupakan bank umum milik

pemerintah yang memiliki beberapa kegiatan usaha yang meliputi :

a. Produk Dana

1) Tabungan BTN Batara

Manfaat :

a) Mendapatkan kartu ATM untuk betransaksi di seluruh jaringan

ATM Bank BTN, ATM Link dan ATM Bersama.

Page 60: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

b) Penyetoran di seluruh Kantor Cabang Bank BTN secara online

real time.

c) Penarikan di seluruh Kantor Cabang Bank BTN secara online

real time.

d) Bunga bersaing dengan bank-bank BUMN lainnya.

e) Fasilitas rekening bersama (joint account).

f) Fasilitas Auto Debit untuk pembayaran KPR, tagihan telepon,

listrik dan telepon seluler.

g) Fasilitas Auto Transfer (transfer antar rekening) ke rekening

lainnya.

h) Fasilitas asuransi jiwa bebas premi untuk penabung

perorangan.

2) Tabungan BTN Batara Prima

Manfaat :

a) Penyetoran dapat dilakukan di seluruh loket Bank BTN dan

kantor pos online.

b) Penarikan di seluruh Kantor Cabang Bank BTN secara online

real time.

c) Bunga bersaing.

d) Fasilitas rekening bersama (joint account).

e) Memperoleh bonus bunga apabila tidak menarik dana selama 2

bulan.

Page 61: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

f) Fasilitas point reward yang dapat ditukarkan dengan hadiah

langsung untuk penabung perorangan.

g) Fasilitas asuransi jiwa bebas premi untuk penabung

pewrorangan.

3) Tabungan Batara Junior

Manfaat :

a) Setoran awal ringan.

b) Bebas biaya administrasi rekening.

c) Mendapatkan kartu ATM untuk bertransaksi di seluruh

jaringan ATM Bank BTN, ATM Link dan ATM Bersama.

d) Fasilitas kartu ATM yang dapat difungsikan sebagai kartu

belajar.

4) Tabungan BTN Payroll

Manfaat :

a) Merupakan tabungan khusus untuk fasilitas kolektif payroll.

b) Dapat digunakan sebagai salah satu persyaratan kredit.

c) Penyetoran dan penaerikan dapat dilakukan di semua outlet

Bank BTN dan kantor pos online.

d) Fasilitas Joint Account.

e) Dilindungi asuransi jiwa bebas premi dengan pertanggungan

samapai dengan Rp. 25 Juta.

Page 62: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

5) Tabungan BTN e-Batara Pos

Manfaat :

a) Bunga kompetitif dan dihitung berdasarkan saldo harian.

b) Biaya administrasi per bulan rendah

c) Penyetoran dan penaerikan dapat dilakukan di semua outlet

Bank BTN dan kantor pos online.

d) Dilindungi oleh asuransi jiwa bebas premi, dengan uang

pertanggungan maksimal Rp 10 Juta.

e) Fasilitas Automatic Debbit untuk pembayaran tagihan bulanan

Telkom, PLN dan KPR BTN.

6) Tabungan Haji

Manfaat :

a) Apabila saldo mencapai Rp. 25 Juta(Haji Reguler) dan $ US

4.000(Haji Plus) atau biaya disesuaikan dengan Departemen

Agama, maka akan mendapatkan nomor urut kepastian sesuai

dengan quota.

b) Bebas biaya administrasi bulanan.

7) Giro BTN

Manfaat :

a) Sarana penyimpanan uang yang aman dan terpercaya.

b) Menunjang aktivitas usaha dalam pembayaran dan penerimaan.

c) Memudahkan aktivitas kebutuhan transaksi keluarga/pribadi

serta usaha.

Page 63: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

d) Mendapat jasa giro yang menarik.

e) Kartu ATM untuk Giran perorangan.

8) Deposito BTN

Manfaat :

a) Bunga menarik.

b) Bunga deposito dapat dikapitalisasikan ke dalam pokok.

c) Bunga deposito dapat dipindahbukukan untuk pembayaran

angsuran rumah, tagihan rekening listrik dan telepon.

d) Jangka waktu penempatan bervariasi mulai dari 1 bulan, 3

bulan, 6 bulan, 12 bulan, 24 bulan.

e) Dapat dijadikan sebagai jaminan kredit swadana.

b. Produk Kredit

1) KPR BTN Sejahtera & KPR BTN Sejahtera Susun

Persyaratan :

a) Jangka waktu maksimal 20 tahun.

b) Sistem bunga anuitas.

c) Maksimal kredit tidak melebihi 1/3 kali gaji.

d) Bagi masyarakat berpenghasilan maksimal Rp. 2.500.000,-

Baru memiliki rumah dan menerima subsidi.

2) KPR BTN Platinum

Merupakan fasilitas untuk membeli rumah baru atau lama, dalam

proses pembangunan (indent) maupun memindahkan pembiayaan

Page 64: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

lain (take over), dapat kami layani dengan cepat dan mudah serta

memberikan jaminan sepenuhnya bagi keluarga tercinta dengan

fitur perlindungan asuransi jiwa kredit dan asuransi kebakaran.

Manfaat :

a) Nilai kredit bebas.

b) Uang muka ringan.

c) Proses cepat dan mudah.

d) Jangka waktu kredit sampai dengan 15 Tahun.

e) Suku bunga kompetitif.

3) KP Sarusun Bersubsidi

Manfaat :

a) Sistem bunga anuitas.

b) Maksimal angsuran/bulan tidak melebihi 1/3 kali gaji.

c) Bagi masyarakat berpenghasilan maksimal Rp. 4.500.000,-,

baru pertama kali memiliki rumah dan pertama kali menerima

subsidi.

4) Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) BTN

Manfaat :

a) Suku bunga bersaing.

b) Nilai kredit bebas.

c) Lokasi maketable.

d) Untuk rumah baru/lama.

e) Uang muka ringan,

Page 65: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

f) Jangka waktu kredit sampai 15 Tahun.

g) Proses cepat dan mudah.

h) Kredit di cover dengan asuransi jiwa kredit dan asuransi

kebakaran.

5) Kredit Ruko BTN

Persyaratan :

a) Terletak di areal komersial.

b) Bangunan sedikitnya 2 lantai, dimana lantai dasar digunakan

sebagai tempat usaha/toko sedangkan lantai kedua digunakan

sebagai hunian.

c) Harga jual bebas.

d) Harus merupakan bangunan permanen.

e) Bangunan terletak diwilayah permukiman marketable yang

sudah dilengkapi sarana dan prasarana lingkungan dan bebas

banjir.

f) Sertifikat Hak Milik (SHM) atau Sertifikat Hak Guna

Bangunan (SHGB).

g) Izin Mendirikan Bangunan.

6) Kredit Agunan Rumah (KAR) BTN

Manfaat :

a) Proses cepat.

b) Persyaratan mudah.

c) Jangka waktu kredit sampai dengan 10 Tahun.

Page 66: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

d) Penggunaan bebas sepanjang tidak bertentangan dengan hukum

yang berlaku.

e) Kredit di cover dengan asuransi jiwa kredit dan asuransi

kebakaran.

7) Kredit Swadana

Manfaat :

a) Bunga ringan hanya 2% diatas bunga Deposito.

b) Proses cepat dan mudah.

c) Maksimal pinjaman sampai 90% dari jaminan Deposito.

d) Jangka waktu fleksibel 1 bulan sampai dengan 12 bulan.

e) Jumlah dan cara penarikan fleksibel yakni menggunakan

cek/bilyet giro sebagian-sebagian ataupun pemindahbukuan

sekaligus ke Tabungan.

f) Pemohon bisa perorangan atau lembaga.

8) Kring BTN

Manfaat :

a) Proses cepat dan persyaratan ringan.

b) Maksimal kredit sampai dengan Rp. 100 Juta.

c) Suku bunga bersaing.

d) Jangka waktu sampai 5 Tahun.

Page 67: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

9) Kredit Investasi BTN

Persyaratan :

a) Maksimal kredit sebesar 70% dari biaya proyek di lapangan.

b) Pencairan sesuai dengan prestasi proyek di lapangan.

c) Jangka waktu 15 Tahun.

d) Sifat kredit nonrevolving.

10) KMK BTN

Terdiri dari Kredit Modal Kerja dan Kredit Investasi.

Persyaratan :

a) Maksimal kredit sebesar 70% dari kebutuhan modal kerja

untuk KMK dan 65% dari total biaya investasi untuk KI.

b) Jangka waktu untuk KMK adalah 12 bulan (PRK) dan 36 bulan

(KMK Berjangka), sementara jangka waktu KI maksimal 5

Tahun.

c) Sistem bunga efektif.

11) KUR BTN

Persyaratan :

a) Maksimal kredit sebesar Rp. 500 Juta.

b) Jangka waktu untuk KUR Investasi.

c) Agunan pokok adalah proyek yang dibiayai Bank.

d) Bank dapat meminta agunan tambahan bila dianggap perlu.

Page 68: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

c. Jasa-Jasa Lainnya

1) Kliring (Clearing)

Unit ini melaksanakan kliring antar bank, melakukan pemrosesan

RTGS, dan lain-lain. Kliring adalah pertukaran warkat atau data

Keuangan Elektronik (DKE) antar bank baik atas nama bank

maupun nasabah yang hasil perhitungannya diselesaikan pada

waktu tertentu.

Jenis-jenis warkat yang diperhitungkan, yaitu cek, Bilyet Giro,

Wesel Bank , Surat Bukti Penerimaan Transfer, Nota Debet/Kredit.

2) Transfer / Pengiriman Uang

Yaitu Jasa pengiriman uang dalam valuta rupiah atau Valuta asing

melalui jaringan on-line di outlet Bank BTN di seluruh Indonesia

dan media elektronik (SWIFT) untuk pengiriman uang ke luar

negeri yang didukung oleh bank korespondensi di seluruh dunia.

3) Inkaso

Adalah proses pembayaran warkat yang diterbitkan oleh Bank

yang berbeda wilayah kliringnya.

Jenis Warkat Inkaso:

a) Warkat Inkaso Sendiri: Warkat Inkaso yang diterbitkan oleh

kantor cabang Bank BTN yang wilayah kliringnya berbeda

dengan wilayah kliring Bank pengirim.

Page 69: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

b) Warkat Inkaso Bank Lain: Warkat Inkaso yang diterbitkan oleh

Bank lain yang wilayah kliringnya berbeda dengan wilayah

kliring Bank pengirim.

4) Safe Deposit Box

Adalah sarana penyimpanan barang/surat-surat berharga yang

aman dan terjaga dari resiko kebakaran, kejahatan, bencana alam,

dan sebagainya.

Ketentuan-ketentuan:

a) Dapat disewa oleh perorangan/lembaga

b) Jangka waktu sewa SDB sesuai dengan ketentuan Bank

c) Ukuran box bervariasi

5) Money Changer

Merupakan layanan jual/beli mata uang asing tertentu, yang

mempunyai catatan kurs pada Bank Indonesia. Tempat Pelayanan:

a) Kantor Cabang Devisa

b) Kantor Cabang Money Changer

6) SMS BATARA

Merupakan fasilitas layanan transaksi perbankan yang dapat

diakses dari telephone seluler dengan cukup mengetik SMS ke

nomor 3555 dengan jenis transaksi :

a) Informasi saldo rekening tabungan, giro dan kredit

b) Informasi transaksi

c) Informasi kurs mata uang asing

Page 70: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

d) Informasi suku bungan

e) Transfer antar rekening di Bank BTN

f) Pembayaran KPR BTN Tagihan Listrik, telephone dan ponsel

g) Pembelian pulsa isi ulang ponsel

7) Batara Payroll

Adalah layanan bagi pengguna jasa (Perusahaan , Perorangan,

Lemabaga) dalam mengelola pembayaran gaji, THR, Bonus, serta

kebutuhan finansial lainnya yang bersifat rutin bagi karyawan

pengguna jasa BTN.

8) RTGS (Reak Time Gross Settlement)

Reak Time Gross Settlement merupakan sistem transfer dana online

dalam mata uang rupiah yang penyelesaiannya dilakukan per

transaksi secara individual yang terdiri dari 2 layanan yaitu Single

Credit Transaction dan Multiple Credit Transaction.

9) Payment Point

Adalah penerimaan pembayaran berbagai tagihan seperti tagihan

air, listrik, telephone, ponsel maupun pengisian pulsa dan pajak

dengan kemudahan online maupun secara tunai, ATM Batara

selama 24 jam, pemindahbukuan, autodebit dari rekening tabungan

atau giro di Bank BTN, loket, SMS Batara

Page 71: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

B. Pembahasan

1. Faktor yang menyebabkan kredit bermasalah pada kredit pemilikan

rumah (KPR) di PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Cabang

Madiun

Terjadinya kredit bermasalah dapat disebabkan oleh berbagai macam

faktor, dapat disebabakan oleh kesengajaan dari pihak Bank atau pihak debitur

maupun faktor ketidaksengajaan, sehingga menyebabkan debitur mengalami

kesulitan dalam memenuhi kewajibannya. Berdasarkan penelitian yang

dilakukan oleh penulis, diketahui terdapat beberapa penyebab terjadinya kredit

bermasalah diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Faktor intern dari bank

1) Penganalisaan perkreditan yang kurang tepat

Hal ini terjadi apabila pihak analis kredit kurang disiplin dalam

menerapkan prosedur perkreditan sesuai dengan pedoman dan tata cara

pemberian kredit. Sehingga mengakibatkan penyimpangan dalam

sistem dan prosedur perkreditan yang pada akhirnya menyebabkan

penilaian terhadap debitur tidak optimal.

2) Kebijakan perkreditan yang kurang selektif

Adanya kebijakan peusahaan tentang target jumlah kredit yang

harus direalisasi dalam kurun waktu tertentu mendorong pihak

pemutus kredit menempuh jalan yang tidak sesuai dengan ketentuan

dalam menyalurkan kredit. Sehingga mengakibatkan kurang

selektifnya dalam memilih calon debitur.

Page 72: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

b. Faktor dari debitur

1) Debitur mengalami musibah

Adanya musibah yang dialami oleh debitur misalnya

meninggal dunia, akan tetapi pihak keluarga tidak memberikan

informasi kepada bank. Hal ini bisa menghambat ketepatan waktu

pembayaran angsuran kredit dan menyebabkan bank mengalami

kerugian.

2) Kelemahan manajemen usaha yang dijalankan debitur

Merupakan kelemahan debitur dalam melakukan perencanaan,

pengorganisasian serta pengontrolan terhadap kegiatan usaha yang

dilakukan. Sehingga tujuan usaha tersebut tidak bisa dicapai secara

efektif dan efisien yang pada akhirnya kegiatan usaha debitur tersebut

mengalami kerugian.

3) Ketidakjujuran debitur dalam mengelola kredit

Apabila debitur melakukan penyelewengan terhadap dana

kredit yang didapatkannya, misalnya dalam pengajuan kredit. Debitur

mengajukan kredit untuk pemilikan rumah tetapi dalam praktiknya

setelah dana dicairkan digunakan untuk modal kerja.

4) Debitur mengalami pemutusan hubungan kerja

Misalnya, seorang debitur yang bekerja pada perusahaan

swasta terkena pemutusan kerja. Sehingga tidak mempunyai

penghasilan guna memenuhi kewajiban kreditnya.

Page 73: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

5) Itikad yang tidak baik dari debitur

Misalnya, debitur melarikan diri tanpa sepengetahuan dari

pihak perusahaan dan bank. Sehingga kewajiban pembayaran gaji oleh

pihak perusahaan kepada debitur terhenti, yang menyebabkan

pembayaran angsuran kredit menjadi terhambat.

c. Faktorn ekstern dari pihak bank dan debitur

1) Force majeure atau bencana alam

Misalnya, terjadi kebakaran pada tempat usaha debitur.

Sehingga debitur tidak bisa menjalankan kegiatan operasional

usahanya atau mengalami kebangkrutan.

2) Keadaan kondisi perekonomian secara makro

Perubahan-perubahan eksternal yang dialami secara makro,

misalnya perubahan peraturan pemerintah, kenaikan harga-harga

maupun kenaikan biaya produksi menyebabkan kesulitan pada usaha

yang dijalankan debitur.

2. Perkembangan kredit bermasalah pada produk kredit kepemilikan

rumah (KPR) di PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Cabang

Madiun

Perkembangan kredit bermasalah pada PT BTN (Persero) Cabang

Madiun dapat diketahui dari perhitungan Non Performing Loan. Berdasarkan

PBI No 3/30/DPNP Tahun 2001 tentang pedoman perhitungan rasio

keuangan, rumus perhitungan NPL adalah sebagai berikut :

Page 74: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Rasio NPL = x100%

Tabel 3.1 Perkembangan Kolektibilitas KPR PT. BTN (Persero) Tbk. Cabang

Madiun Periode Januari-Maret 2012

Sumber : data yang diloah dari bagian CWO PT.BTN (Persero) Tbk. Cab. Madiun.

Dari data perkembangan kolektibilitas kredit diatas maka dapat

diketahui perhitungan rasio NPL Kredit Pemilikan Rumah (KPR) pada PT.

BTN (Persero) Tbk. Cabang Madiun adalah sebagai berikut :

a. NPL Januari = x 100 %

= x 100 %

= 0,77 %

Kol. Januari Februari Maret

Deb. Akt. Pokok Deb. Akt. Pokok Deb. Akt. Pokok

L 3.000 131.291 2.949 133.093 2.909 133.857

DPK 373 13.308 373 11.735 375 11.977

KL 11 44 12 395 12 61

D 17 173 18 10 19 362

M 62 904 61 1.007 60 1.063

Total 3.463 145.720 3.413 146.300 3.375 147.320

Page 75: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

b. NPL Februari = x 100 %

= x 100 %

= 1,01

c. NPL Maret = x 100 %

= x 100 %

= 1,08 %

Berdasarkan perhitungan Non Performing Loan pada produk kredit

pemilikan rumah (KPR) PT. BTN (Persero) Tbk. Cabang Madiun selama

kurun waktu tiga bulan terakhir untuk bulan Januari sebesar 0,77 % dan

meningkat pada bulan Februari sebesar 0,24 % menjadi 1,01 %.

Hal ini disebabkan peningkatan siknifikan terhadap jumlah aktiva

pokok pada kolektibilitas Kurang Lancar yang pada bulan Januari sebesar Rp

44.000.000,- menjadi Rp 395.000.000,- , sedangkan rasio NPL pada bulan

Maret relatif tidak mengalami peningkatan signifikan dibandingkan bulan

sebelumnya karena hanya meningkat sebesar 0,07% menjadi sebesar 1,08%.

Rasio NPL pada PT. BTN (Persero) Tbk. Cabang Madiun untuk

produk KPR selalu ditekan pada kisaran dibawah 1,5%, hal ini diupayakan

guna pencapaian target kinerja tahunan bagian Collection and Workout

(wawancara dengan Ibu Tjahyaningrum, Kepala unit CWO Tanggal 14

Febrruari 2012).

Page 76: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Sedangkan untuk rasio NPL tahunan untuk tiga tahun terakhir pada

PT BTN (Persero) Tbk. Cabang Madiun dapat diketahui dari grafik dibawah

ini.

Gambar 3.2 Perkembangan NPL Tahunan PT BTN (Persero) Tbk. Cabang Madiun

Periode Tahun 2009-2011

Sumber: data diolah dari bag. CWO PT.BTN (Persero) Tbk. Cab. Madiun.

Dari data grafik diatas dapat diketahui bahwa perkembangan rasio

NPL untuk tahun 2009 sebesar 1,22% kemudian mengalami penurunan

ditahun 2010 sebesar 0,2% menjadi 1,02% sedangkan untuk tahun 2011 rasio

NPL mengalami sedikit peningkatan sebesar 0,06% menjadi 1,08%, dari

perkembangan rasio NPL pada PT. BTN (Persero) Tbk. Cabang Madiun untuk

kurun waktu tiga tahun terakhir ini dapat dilihat bahwa tingkat Non

Performing Loan dapat ditekan seminimal mungkin dibawah batas maksimal

rasio NPL yang telah diberlakukan oleh Bank Indonesia sebesar 5%.

Page 77: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

3. Prosedur penanganan kredit bermasalah pada produk kredit pemilikan

rumah (KPR) di PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Cabang

Madiun

Kredit bermasalah adalah hal yang paling diwaspadai dalam kegiatan

pemberian kredit oleh bank. Karena apabila terjadi suatu kredit bermasalah

maka akan menurunkan kualitas asset yang dimiliki oleh bank yang

bersangkutan.

Oleh sebab itu, PT BTN (Persero) Tbk. Cabang Madiun melakukan

upaya-upaya dalam menangani dan meyelamatkan kredit bermasalah,

kebijakan yang dilakukan pihak bank BTN terdiri dari kebijakan pra realisasi

kredit yaitu upaya pencegahan kredit bermasalah dengan penganalisaan calon

debitur dengan memperhatikan aspek prudential banking dengan

mempergunakan prinsip 5C,7P dan 6A dan kebijakan setelah pasca realisasi

kredit yang terdiri dari beberapa tahap yaitu penanganan secara non litigasi

dan penanganan secara litigasi (hukum). Namun dalam penelitian ini penulis

hanya akan membahas tentang penanganan kredit bermasalah pasca realisasi

kredit khususnya pada produk kredit pemilikan rumah (KPR).

Penanganan kredit bermasalah pada PT BTN (Persero) Tbk. Bersifat

antisipasif, proaktif dan berdisiplin yang dituntut adanya pengenalan dini

(early warning sign) atas tanda adanya kredit bermasalah dan mengambil

tindakan cepat sebelum kredit semakin bertambah parah. Oleh karena itu

dalam hal menangani kredit bermasalah, PT. BTN (Persero) Tbk. sebelumnya

telah mengelompokkan kualitas kredit berdasarkan kolektibilitas debitur

Page 78: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

dalam membayar angsuran kreditnya, hal ini dilakukan agar pihak bank dapat

menentukan kebijakan-kebijakan yang akan diambil dalam prosedur

penanganan kredit bermasalah (Non Performing Loan). Adapun

pengelompokan kolektibilitas kredit yang dilakukan PT BTN (Persero) Tbk.

adalah sebagai berikut :

1. Lancar (L), apabila debitur sama sekali tidak ada tunggakan dalam

mengangsur kreditnya.

2. Dalam perhatian khusus (DPK), apabila debitur mengalami tunggakan

angsuran selama 0-90 hari atau 3 bulan.

3. Kurang lancar (KL), apabila debitur mengalami tunggakan angsuran

selama 91-120 hari atau selama 3-4 bulan.

4. Diragukan (D), apabila debitur mengalami tunggakan angsuran selama

121-180 hari atau 4-6 bulan.

5. Macet (M), apabila debitur mengalami tunggakan angsuran selama 181-

999 hari atau lebih.

Yang termasuk dalam kualitas kredit yang baik (Performing loan)

adalah kolektibilitas kredit yang masuk dalam kategori lancar (L) dan dalam

perhatian khusus (DPK), sedangkan kredit bermasalah (Non performing loan)

adalah kolektibilitas kredit yang masuk dalam kategori dalam perhatian

khusus (DPK), diragukan (D), dan macet (M).

Tahapan-tahapan dalam penyelamatan dan penyelesaian kredit

bermasalah pada produk KPR yang dilakukan PT BTN (Persero) Tbk. Kantor

Cabang Madiun adalah sebagai berikut :

Page 79: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

a. Penanganan kredit bermasalah secara non litigasi, terdiri dari :

1. Pembinaan debitur

Pembinaan ini merupakan upaya-upaya yang dilakukan Bank

agar debitur pembiayaan dapat memenuhi kewajibannya sebagaimana

dituangkan dalam perjanjian kredit sehingga pembayaran angsuran

bisa dilaksanakan secara tertib dan teratur. Terdiri dari :

a) Pembinaan on Desk

Yaitu pembinaan dari dalam kantor Bank yang dilakukan kepada

debitur yang termasuk dalam kolektibilitas lancar (L) dan dalam

perhatian khusus (DPK), hal ini dilakukan sebagai upaya

pencegahan agar debitur tersebut tidak masuk dalam kategori non

performing loan. Kegiatan yang dilakukan mencakup analisis

laporan yang diterima dari nasabah, mengambil langkah-langkah

untuk bahan kegiatan di lapangan, membuat laporan perkembangan

kredit dan lain sebagainya.

b) Pembinaan On Site

Yaitu pembinaan yang dilakukan oleh staff CWO kepada debitur

yang termasuk dalam kolektibilitas kurang lancar (KL), diragukan

(D) dan macet (M) dengan mengadakan kunjungan langsung ke

lapangan yang meliputi pemantauan terhadap penggunaan kredit

oleh debitur apakah sudah sesuai dengan syarat dan tujuan yang

telah disepakati, mengidentifikasi penyebab tunggakan dan

Page 80: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

kegiatan penagihan terhadap debitur yang mengalami kredit

bermasalah.

Dalam prakteknya pihak Collection and Workout bank

BTN Madiun mengelompokan aktivitas pembinaan sesuai dengan

kolektibilitas yang dimiliki oleh debiutur, Untuk lebih jelasnya

akan digambarkan pada tabel dibawah ini.

Tabel 3.2

Pembinaan debitur secara umum

Sumber: data diolah dari bag. CWO PT.BTN (Persero) Tbk. Cab. Madiun. Sumber data yang digunakan dalam melakukan pembinaan

debitur terdiri dari :

1. Daftar Debitur Menunggak (DDM)

2. Kartu Kunjungan Debitur

3. Surat Konfirmasi (SKf)

4. Surat Penagihan (SPn)

5. Surat Peringatan (SP I,SP II dan SP III)

No Kategori Cara Pembinaan Kualitas Kredit

1 Kategori 1 On Desk

Kolektibilitas 1

Kolektibilitas 2

2 Kategori 2 On Site

Kolektibilitas 3

Kolektibilitas 4

Kolektibilitas 5

Page 81: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

1. Pembinaan kredit kategori 1 ( Aktivitas On Desk)

a. Kolektibilitas 1

1) Melalui provider mengirim SMS ucapan terimakasih setiap

akhir bulan kepada debitur.

2) Melalui provider mengirim SMS anjuran kepada debitur

untuk membayar melalui kolektif (bendahara instansi

debitur) atau AGF (Auto Grab Fund/pemotongan saldo dari

rekening debitur), bagi debitur yang belum membayar

melalui kolektif atau AGF.

b. Kolektibilitas 2

1) Melalui provider mengirim SMS atau menelepon agar

tagihan angsuran kepada debitur untuk segera dibayar,

setiap awal bulan.

2) Menyampaikan surat konfirmasi (SKf) kepada debitur

untuk membayar tagihan angsuran, bagi debitur yang belum

membayar tagihan angsuran s.d tanggal 15.

3) Memonitor pembayaran angsuran debitur sampai batas

waktu yang ditentukan (akhir bulan).

2. Pembinaan kredit kategori 2 (Aktivitas On Site)

a. Kolektibilitas 3

1) Memonitor pembayaran debitur atas SKf atau SPn yang

telah disampaikan.

Page 82: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

2) Apabila sampai batas waktu yang ditentukan pada SPn,

debitur belum membayar angsuran, dilakukan pencetakan

SP I pada awal bulan atau satu hari setelah berakhir

tenggang waktu pembayaran tagihan angsuran.

3) Kunjungan langsung kepada debitur, sesuai dengan alamat

yang dapat ditemui, dengan membawa DDM, Kartu

Kunjungan Debitur dan SP I atau SPn.

4) Hal-hal yang disampaikan kepada debitur saat kunjungan :

a) Penjelasan atas dikeluarkannya SP I atau SPn oleh

bank.

b) Penjelasan kepada debitur tentang cara pembayaran

angsurannya.

c) Menggali permasalahan yang dihadapi debitur dan

memberikan alternatif solusi penyelesaiannya.

5) Hal-hal yang dilakukan pada saat kunjungan :

a) Mencatat janji bayar debitur di Kartu Kunjungan

Debitur.

b) Melakukan up date informasi data debitur di Kartu

Kunjungan Debitur.

6) Memonitor pembayaran tagihan angsuran kredit yang

dilakukan debitur, melalui sistem DDM sampai batas waktu

yang telah ditetapkan pada SP I/SPn.

Page 83: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

b. Kolektibilitas 4

1) Apabila sampai batas waktu yang telah ditentukan, debitur

belum membayar tagihan angsuran maka dilakukan

pencetakan SP II sehari setelah tenggang waktu SP I

berakhir.

2) Melakukan aktivitas sebagaimana butir 3, 4, 5 dan 6 pada

kolektibilitas 3 diatas (khusus SP I diganti SP II).

3) Debitur yang belum dilakukan penagihan secara optimal

dan belum diberikan solusi penyelesaian kredit, diberikan

solusi melalui restrukturisasi kredit.

c. Kolektibilitas 5 (Legalitas belum siap)

1) Apabila sampai batas waktu yang ditentukan pada SP II,

debitur belum membayar tagihan angsuran, maka dilakukan

pencetakan SP III atau SPn pada awal bulan atau sehari

setelah tenggang waktu pembayaran.

2) Melakukan aktivitas sebagaimana butir 3, 4, 5 dan 6 pada

kolektibilitas 3 diatas (khusus SP II diganti SP III).

3) Pada saat penyerahan SP III, debitur masih belum

membayar, maka dilakukan shock therapy terhadap debitur,

yaitu penyemprotan di dinding rumah bagian depan atau

pemasangan papan peringatan (PK Pasal 15 Ayat 2).

Page 84: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

d. Kolektibilitas 5 (Legalitas sudah siap)

1) Mengecek kelengkapan dokumen untuk proses litigasi,

antara lain:

a) SKf, SPn, SP I,SP II, SP III

b) Dokumen legalitas agunan khususnya sertifikat

c) Rekening koran

2) Apabila setelah batas akhir SP III, debitur tetap tidak bisa

memenuhi kewajibannya dan prosedur restrukturisasi kredit

tidak bisa dijalankan dengan baik maka pihak bank yang

telah memiliki legalitas agunan yang sudah lengkap bisa

melakukan analisa cost benefit untuk melakukan prosedur

litigasi.

3) Memberikan batas waktu 30 hari kepada debitur setelah

batas akhir dari SP III untuk mengosongkan agunan.

2. Restrukturisasi Kredit

Apabila pihak bank BTN telah berupaya melakukan

pembinaan kepada debitur yang memiliki kredit bermasalah,

namun tetap tidak berhasil maka pihak bank akan menyarankan

solusi alternatif kepada debitur untuk melakukan restrukturisasi

kredit.

Page 85: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Dalam melakukan restrukturisasi pihak Bank dan pihak

debitur akan membuat akta perjanjian kredit yang baru yang

merubah tentang besaran angsuran, jangka waktu, bunga dan lain

sebagainya yang berhubungan dengan pola restrukturisasi yang

dilakukan. Hal yang penting dalam melakukan restrukturisasi

kredit adalah bank harus memahami bidang usaha, kondisi bisnis

dan masalah yang dihadapi debitur, ini diperlukan untuk

menentukan langkah restrukturisasi yang tepat dan mencari solusi

bagi problem yang dihadapi debitur.

Bank dapat melakukan prosedur restrukturisasi kredit

terhadap debitur yang memiliki kretiria sebagai berikut (PBI No

8/19/PBI/2006 pasal 16 ) :

a. Debitur mengalami kesulitan pembayaran pokok dan atau

bunga kredit.

b. Debitur memiliki prospek usaha yang baik dan diperkirakan

mampu memenuhi kewajiban setelah kredit direstrukturisasi.

Adapun pola-pola restrukturisasi kredit yang dilakukan

pada PT BTN (Persero) Kantor Cabang Madiun adalah sebagai

berikut :

a. Penjadwalan Ulang (PUL)

Yaitu, penetapan kembali jangka waktu kredit dan jumlah

pokok angsuran bulanan atas sisa kredit dan atau penetapan

pembayaran secara angsuran atas tunggakan angsuran yang

Page 86: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

ada dari kredit bermasalah, misalnya apabila besaran jumlah

angsuran pokok kredit setiap bulan diperkecil maka jangka

waktu angsuran akan bertambah sesuai dengan perhitungan

analisa cost benefit yang dilakukan Bank.

Persyaratan :

1) Debitur mengajukan permohonan secara tertulis kepada

pihak Bank BTN.

2) Total jangka waktu PUL maksimal 20 tahun.

3) Usia debitur pada saat jatuh tempo PUL maksimal 65

tahun.

4) Jatuh tempo legalitas agunan minimal sama dengan jatuh

tempo PUL.

5) Jangka waktu asuransi harus dapat mengcover sampai

jangka waktu PUL.

6) Debitur membayar biaya provisi sebesar 0,5% dari total

kewajiban di PUL.

b. Penundaan Pembayaran Kewajiban Kredit (Grace Period)

Yaitu, penundaan pembayaran atas sejumlah kewajiban kredit

untuk jangka waktu tertentu, sesuai hasil analisa kemampuan

debitur yang dilakukan staff CWO Bank BTN.

Persyaratan :

1) Debitur mengajukan permohonan secara tertulis kepada

pihak Bank BTN.

Page 87: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

2) Debitur mengalami kesulitan memenuhi kewajiban kepada

bank dikarenakan PHK, Force majeure, dll.

3) Grace period harus direkomendasikan dari kantor cabang

ke kantor pusat disertai data-data pendukung (lokasi

agunan, jumlah debitur, permasalahan yang dihadapi

debitur, jumlah kewajiban debitur dan pengaruh grace

period terhadap kinerja di kantor cabang).

c. Alih Debitur (Novasi)

Yaitu, pengalihan kredit yang sedang menjadi kewajiban

debitur lama dipindahkan ke pihak lain (debitur baru),

kemudian debitur baru tersebut bertanggung jawab sepenuhnya

atas kewajiban yang dibebankan sesuai perjanjian kredit.

Persyaratan :

1) Debitur mengajukan permohonan secara tertulis kepada

pihak Bank BTN.

2) Telah ada calon debitur baru yang memenuhi syarat dan

harus melalui tahapan wawancara dengan pihak bank BTN

terlebih dahulu, calon debitur tersebut bisa dicarikan oleh

debitur lama maupun pihak Bank.

3) Telah ada kesepakatan antara debitur lama dengan calon

debitur pengganti dalam hal jumlah kredit yang akan

dialihkan.

Page 88: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

d. Pengurangan Tunggakan Bunga dan/ Denda

Yaitu, keringanan yang diberikan Bank kepada debitur untuk

membayar tunggakan bunga dan atau denda kurang dari

tunggakan bunga dan atau denda yang seharusnya dibayar.

Persyaratan :

1) Debitur mengajukan permohonan secara tertulis kepada

pihak Bank BTN.

2) Debitur melunasi seluruh tunggakan angsuran dan atau

denda, serta membayar secara rutin angsuran berikutnya.

3) Debitur belum pernah diberikan keringanan tunggakan

bunga dan atau denda sebelumnya.

4) Surat pernyataan dari debitur bahwa tidak akan menunggak

lagi dalam memenuhi kewajibannya, apabila debitur

melanggar maka pihak bank mempunyai hak untuk

membatalkan secara sepihak pola restrukturisasi ini.

Berdasarkan surat edaran direksi No.02/DIR/DRPK Tahun

2006 tentang ketentuan besaran pengurangan (diskon) tunggakan

bunga dan/denda yang diterapkan bank BTN adalah sebagai

berikut:

Page 89: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Tabel 3.3 Persentase perhitungan pengurangan tunggakan bunga dan atau

denda

No Kemauan: Rasio

pembayaran/ Maks. Kredit

Kemampuan : Rasio umur

tgk/umur kredit

Maks. Diskon

Tunggakan Bunga

Tunggakan Denda

1 <50% 50%-100% 25% 50% 2 <50% <50% 30% 60% 3 50%-100% 50%-100% 35% 70% 4 50%-100% <50% 40% 80% 5 >100% 50%-100% 45% 90% 6 >100% <50% 50% 100%

Sumber: data diolah dari bag. CWO PT.BTN (Persero) Tbk. Cab. Madiun.

Perhitungan bonus untuk tunggakan bunga dan atau denda

diatas dapat berubah-ubah sesuai dengan kewenangan yang diambil

oleh PT.BTN (Persero) Tbk. Kantor Cabang Madiun dengan

sepengetahuan Kantor Pusat.

Dengan dilakukan restrukturisasi kredit diharapkan akan

terjadi peningkatan terhadap kualitas kredit bermasalah sehingga

kredit tersebut paling tidak memiliki :

a) Kualitas kredit menjadi kredit kurang lancar, untuk kredit yang

sebelum restrukturisasi tergolong kredit diragukan atau macet.

b) Kualitas kredit tetap atau tidak terjadi penurunan kualitas

akibat terjadi kredit bermasalah, untuk kredit yang sebelum

restrukturisasi tergolong pada kredit dalam perhatian khusus

atau kurang lancar.

Page 90: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

c) Peningkatan kualitas kredit menjadi kredit lancar apabila pada

akhirnya kredit tersebut tidak terjadi tunggakan angsuran

pokok dan bunga pada tiga kali pembayaran dan secepat-

cepatnya dalam waktu tiga bulan.

Kredit bermasalah yang telah melakukan pola restrukturisasi kredit

dapat pula kembali kepada kualitas sebelum restrukturrisasi atau mengalami

kemunduran kualitas apabila debitur melanggar persyaratan yang telah

disepakati pada perjanjian kredit yang baru saat restrukturisasi, sehingga

perjanjian baru tersebut dapat dibatalkan oleh pihak Bank dan kembali pada

perjanjian kredit yang lama dan atau menempuh penyelesaian kredit secara

hukum/litigasi (wawancara dengan Ibu Tjahyaningrum, kepala unit CWO

Tanggal 14 Febrruari 2012)

b. Penanganan kredit bermasalah secara litigasi

Merupakan upaya terakhir dalam menangani kredit bermasalah melalui

jalur-jalur hukum (litigasi), terdiri dari :

1) Penyelesaian kredit melalui pengajuan klaim asuransi

Apabila debitur mengalami musibah (meninggal,PHK,cacat) sehingga

tidak bisa memenuhi kewajibannya dan atau agunan yang dijaminkan

mengalami musibah bencana alam (kebakaran,tanah longsor, gempa

bumi) sehingga tidak bisa diberlakukan hak lelang maka pihak bank

bisa melakukan klaim asuransi terhadap perusahaan asuransi yang

telah ditunjuk sebelumnya, dalam hal ini PT BTN (Persero) Tbk.

Page 91: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Cabang Madiun telah bekerjasama dengan perusahaan asuransi PT.

Binasentra Purna sebagai pihak asuransi.

2) Penyelesaian kredit melalui pengadilan negeri

Hal ini dilakukan apabila debitur mempunyai itikad tidak baik,

misalnya menghalang-halangi proses eksekusi agunan atau debitur

tidak bersedia melakukan pengosongan agunan setelah batas waktu

maksimal 30 hari semenjak dikeluarkannya SP III (atau saat proses

pengajuan lelang ke KPKNL), maka pihak bank bisa melakukan

somasi ataupun pengajuan gugatan secrara perdata kepada debitur

yang bersangkutan.

3) Penyelesaian kredit melalui kantor pelayanan kekayaan negara

dan lelang (KPKNL)

Penyelesaian kredit melalui kantor pelayanan kekayaan negara dan

lelang (KPKNL) merupakan cara memperoleh pengembalian kredit

melalui pelelangan agunan secara resmi, pengajuan permohonan lelang

ke KPKNL harus disertai dengan dokumen yang sudah siap,antara

lain :

a) Dokumen identitas pemberi dan pemegang hak tanggungan

b) Dokumen perjanjian kredit (PK)

c) Surat pengantar dari PPAT (Pejabat pembuat akta tanah)

d) Sertifikat IMB (Ijin mendirikan bangunan)

e) Akta pemberian hak tanggungan (APHT)

Page 92: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan penulis di PT BTN (Persero)

Cabang Madiun dalam menangani kredit bermasalah pada produk KPR lebih

ditekankan pada pengoptimalan penanganan secara non litigasi. Khususnya

dengan cara pembinaan debitur dengan melakukan pendekatan persuasif dan

intensif, sehingga langkah-langkah restrukturisasi kredit maupun jalur litigasi

(hukum) dapat diminimalkan, karena penanganan kredit melalui cara-cara

tersebut cenderung memerlukan proses waktu yang lebih lama dan

membutuhkan biaya yang lebih banyak (wawancara dengan Bpk. Sujianto

dan Bpk. Triogo, staff unit CWO Tanggal 20 Febrruari 2012).

Page 93: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan analisis data yang telah dilakukan penulis pada

bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa :

4. Kredit bermasalah pada KPR di PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

Cabang Madiun disebabkan oleh faktor intern dari bank, faktor dari debitur

dan faktor eksternal. Akan tetapi, secara umum faktor penyebab kredit

bermasalah pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Cabang Madiun

disebabkan dari pihak debitur.

5. Dari analisis yang dilakukan menunjukkan besarnya NPL untuk kredit

pemilikan rumah di PT. BTN (Persero) Tbk. Cabang Madiun pada bulan

Januari sebesar 0,77%, Februari sebesar 1,01%, Maret sebesar 1,08% dan

untuk rasio NPL tahunan pada tahun 2009 sebesar 1,22%, tahun 2010 sebesar

1,02% dan tahun 2011 sebesar 1,08%. Hal ini menunjukkan tingkat kredit

bermasalah (NPL) bulanan maupun tahunan di BTN Cabang Madiun sangat

baik karena masih dibawah batas maksimal tingkat NPL yang ditetapkan oleh

Bank Indonesia sebesar 5%.

Page 94: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

6. Prosedur penanganan kredit bermasalah pada produk kredit pemilikan rumah

di PT. BTN (Persero) Tbk. Cabang Madiun terdiri dari :

a. Penanganan kredit bermasalah secara non litigasi

Merupakan penanganan kredit bermasalah tanpa mempergunakan jalur

hukum. Terdiri dari pembinaan debitur dan restrukturisasi kredit.

b. Penaganan kredit bermasalah secara litigasi

Merupakan penaganan kredit bermasalah menggunajan jalur-jalur hukum

yang telah ditentukan. Terdiri dari: penyelesaian kredit melalui pengajuan

klaim asuransi, penyelesaian kredit melalui pengadilan negeri,

penyelesaian kredit melalui kantor pelayanan kekayaan negara dan lelang

(KPKNL).

B. Saran

Sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan di BTN Cabang Madiun di

masa yang akan datang, maka penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Secara umum kredit bermasalah di PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

Cabang Madiun disebabkan oleh faktor dari sisi debitur. Oleh karena itu

hendaknya pihak Bank menambah jumlah sumber daya manusia (human

resource) khususnya pada unit collection and workout, sehingga bisa

mempermudah kinerja dalam melakukan pembinaan debitur guna

meminimalkan risiko yang yang terjadi akibat dari kredit bermasalah.

2. Hendaknya target yang ditetapkan oleh manajemen Bank dalam menentukan

batas maksimal NPL yang ingin dicapai baik NPL bulanan maupun tahunan

Page 95: PROSEDUR PENANGANAN KREDIT BERMASALAH PADA …/Prosedur...Cabang Madiun melakukan langkah-langkah penanganan kredit bemasalah untuk meminimalisir tingkat kerugian dan memperbaiki kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

semakin ditingkatkan. Sehingga unit CWO akan bekerja semaksimal mungkin

untuk memperbaiki kualitas kredit yang dimiliki dan akan berdampak pada

tingkat kesehatan Bank yang akan semakin membaik.

3. Sebaiknya pihak PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Cabang Madiun

dalam menangani kredit bermasalah lebih meekankan pada cara-cara non

litigasi. Yaitu dengan cara pembinaan debitur dan restrukturisasi kredit

dikarenakan pihak Bank bisa lebih menghemat waktu dan biaya yang

dikeluarkan.