proposal_ucc_03_06_2010
-
Upload
walter-sitorus -
Category
Documents
-
view
219 -
download
2
description
Transcript of proposal_ucc_03_06_2010
BAB IPENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANGDalam kebijakan pengembangan industri nasional ditegaskan
bahwa arah kebijakan pengembangan industri diimplementasikan secara
terintegrasi dan sinergi antara Pusat dengan Daerah, yang dilakukan
melalui 2 (dua) pendekatan, yaitu: (1) Bottom-Up, yakni melalui penetapan
kompetensi inti yang merupakan unggulan daerah, dan (2) Top-Down (by
design), yakni dengan memperhatikan industri prioritas yang ditentukan
secara nasional. Pendekatan pengembangannya dilakukan melalui Pola
Klaster.
Salah satu klaster industri prioritas tersebut adalah industri keramik
(Menperind No 106 tahun 2009 tentang Peta Panduan Pengembangan
Klaster Industri Keramik).
Industri keramik nasional selama ini mengalami kemajuan yang
cukup membanggakan. Berbagai produk keramik Indonesia cukup dikenal
(kuantitas dan kualitas), baik di pasar domestik maupun pasar ekspor.
Daya saing industri keramik termasuk dalam kelompok “potential winner”,
dengan tingkat ISP (ubin 0,7 ; tableware 0,5 ; saniter 0,8). Saat ini
Indonesia merupakan produsen keramik terbesar dunia setelah China,
Italy, Spanyol, Turki dan Brazil. Dalam perencanaan pembangunan jangka menengah Provinsi
Kalimantan Barat (RPJMD Kalbar, Tahun 2008-2013) ditegaskan bahwa
pembangunan bidang ekonomi Kalimantan Barat difokuskan pada
peningkatan investasi, industri pengolahan, dan pengembangan usaha
mikro, kecil dan menengah. Khusus untuk industri pengolahan, kebijakan
pembangunan Kalimantan Barat diarahkan pada:
a. Mengembangkan sub sistem industri hilir berbasis agribisnis dan
industri pengolahan hasil tambang, serta mengembangkan industri
kecil menengah.
b. Mendorong terciptanya industri pengolahan yang terintegrasi antara industri hulu dan hilir.
c. Mengembangkan diversifikasi produk industri pengolahan, dengan
menumbuhkan industri yang memiliki pengaruh kedepan dan
kebelakang, serta industri yang mampu memenuhi kebutuhan pasar
lokal dan pasar ekspor.
d. Memperkuat basis produk industri dengan menumbuhkan industri yang
produksinya diintroduksikan menjadi andalan ekspor dan memiliki daya
saing tinggi.
Dalam Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi
Kalimantan Barat 2008-2013, pengembangan klaster keramik merupakan
salah satu kegiatan prioritas yang akan diselesaikan dalam kurun waktu
tersebut.
Berdasarkan data terbaru untuk Tahun 2009, potensi bahan baku
keramik Kalimantan Barat dapat dilihat pada Tabel.1 dan untuk
perusahaan yang masih aktif sebagai pemegang Surat Izin Pertambangan
Daerah dapat dilihat pada Tabel.2.
Tabel.1Potensi Bahan Baku Keramik Kalimantan Barat
No Jenis Bahan Baku
Kabupaten / Kota Jumlah Sumberdaya (ton)
Keterangan
1 Clay / Ball Clay
Bengkayang 8.700.000 TerukurSingkawang 2.400.000 Terukur
Sambas5.859.360 Teukur18.936.000 Terindikasi44.490.000 Hipotetik
Kapuas Hulu 10.000.000 Tereka
Landak 3.850.773 Terukur2.700.000 Terindikasi
Ketapang 20.418.500 Terindikasi121.875.000 Tereka
Sanggau 3.385.000 Hipotetik2 Felspar Sanggau 3.000 Terukur
1.962.535 Terindikasi
3 Pasir Kuarsa
Sambas dan Bengkayang
11.303.250,7 ton, > 66.250.000 m3, dan luas 2.675 Ha
Hipotetik, tereka, terindikasi dan terukur
Singkawang Luas penyebaran > 3.555 Ha
Hipotetik, tereka, terindikasi
Pontianak, Landak dan Kubu Raya
538.820 ton dan 5.593.983 m3
Hipotetik, tereka, terindikasi dan terukur
Ketapang dan Kayong Utara
43.600.000 ton Hipotetik, tereka, terindikasi, terukur
Sanggau dan Sekadau
Belum terdatakan -
Sintang dan Melawi 15.922.953 ton Hipotetik, tereka, terindikasi, terukur
Kapuas Hulu Penyebaran > 50 Ha dan ± 100.000 m³
Hipotetik, tere-ka, terindikasi
TABEL.2DAFTAR PERUSAHAAN PEMEGANG SIPD CLAY & KAOLIN TAHUN 2009
DI KALIMANTAN BARAT No Nama Perusahaan / Jumlah
SIPDLuas (Ha) Masa
BerlakuLokasi (Kec)
Keterangan
1 2 3 4 5 6A Kab. Bengkayang1 PT. Sibelco L.M. / Clayindo
Cakra Jaya (3 SIPD)122,5&24,
0150,0
s/d 2015s/d 2019
CapkalaCapkala
Clay / AktifClay / aktif
2 PT. Clayindo Pratama (1 SIPD)
1,64 s/d 2009 Capkala Clay / aktif
3 PT. Logindo Bejana Mulia (1 SIPD)
1,92 s/d 2009 Capkala Kaolin / aktif
4 PT. Dwi Mitra Perkasa (1 SIPD)
30,0 s/d 2012 Capkala Kaolin / aktif
5 CV. Indoclay Sejati/ PT. Trimex (2 SIPD)
15,740,0
s/d 2004s/d 2017
CapkalaCapkala
Kaolin / prpnjngnClay / tak aktif
6 Sdr Edi Wongso ( CV. Noodle Era Tama Clayindo/Chandra) 1 SIPD
2,0 - Capkala Clay / aktif / baru
7. CV. Inti Mineral Indonesia (1 SIPD)
135 - Capkala Clay / aktif / baru
8 PT. Patoka Sarana (1 SIPD) 50,0 s/d 2011 Sei Raya Clay / tak aktif9 PT. Aditama Trijaya (1 SIPD) 2,08 s/d 2009 Capkala Clay / tak aktif
10 Supardi (1 SIPD) 2,0 s/d 2009 Capkala Clay / tak aktif11 Sdr A Kun (1 SIPD) 2,0 - Capkala Clay / aktif
B Kab. Ketapang1 PT. Kendali Multi Guna 273,0 s/d 2015 Kendwngn Kaolin / tak aktif2 CV. Surya 25,0 s/d 2027 Kendwngn Kaolin / tak aktif3 PT. Kendawangan Putra
Lestari2.100,0 s/d 2033 Kndwngn Kaolin & P.
Kuarsa / tak aktif
C Kab. Landak1 Yusman Logam 2,0 s/d 2010 Mandor –
LandakKaolin / aktif
2 Yusman Logam 2,0 s/d 2010 Mandor – Laandak
Pasir Kuarsa / tak aktif
Selain pengusahaan bahan baku keramik dengan bentuk
perizinannya adalah Surat Izin Pertambangan Daerah (SIPD) sebagai
industri hulu, di Kalimantan Barat, khususnya di Kota Singkawang
terdapat perusahaan sebagai industri hilir yaitu Industri Keramik Hias yang dikerjakan secara tradisional. Saat ini industri keramik hias di Kota
Singkawang yang masih aktif memproduksi keramik hias tinggal 4 (empat)
perusahaan, sedangkan yang lainnya untuk sementara beralih ke
pembuatan bata genteng dan bata merah sebagai diversifikasi produk,
yaitu:
a. Borneo Lentera Prima
b. Dinamis
c. Tri Murni
d. Sinar Terang.
Untuk seluruh Pengrajin Keramik Hias yang ada di Kota
Singkawang mempunyai tenaga kerja sebanyak 102 orang dan
memerlukan bahan baku clay dan kaolin ± 370 m3 / tahun, dengan
kapasitas produksi ± 56.650 buah/tahun, sedangkan kapasitas produksi riil
adalah ± 34.933 buah/tahun. Semuanya berlokasi di Sedau, Singkawang
Selatan.
Kota Singkawang merupakan salah satu bentuk Pemerintahan Kota
di Kalimantan Barat setelah Pemerintahan Kota Pontianak dan terkenal
sebagai kota perdagangan terbesar kedua setelah Kota Pontianak.
Singkawang adalah kota yang relatif lengkap infrastrukturnya. Posisi
geografis Singkawang berada ditengah sentra-sentra industri hulu dan hilir
keramik di Kalimantan Barat yakni berada di antara Kabupaten Sambas
dan Bengkayang. Berdasarkan hasil kajian Konsultan PT. Sarana Bagja
Bumi Bandung yang didasarkan pada pemilihan kompetensi inti dan
potensi daerah Kota Singkawang, IKM yang menjadi prioritas untuk
dikembangkan adalah IKM Keramik Hias. Disamping itu, Singkawang
merupakan pusat pelayanan pengembangan ekonomi wilayah
SINGBEBAS (Singkawang Bengkayang Sambas) yang telah dicanangkan
oleh Bappenas bekerjasama dengan GTZ-RED.
Gambar 1. Peta Lokasi Penyebaran dan Pengusahaan Clay, Kaolin, Pasir Kuarsa, dan Felspar Di Kalimantan Barat
B. PERMASALAHAN PENGEMBANGAN KERAMIKPermasalahan industri keramik di Kalimantan Barat terbagi dua :
1. Industri Hulu Keramik Kontinyuitas bahan baku keramik belum dapat dipenuhi,
baik secara kualitas maupun kuantitas.
Tenaga kerja yang belum profesional.
Peralatan dan teknologi masih terbatas.
Sinergitas antar pengusaha bahan baku keramik belum optimal,
walaupun saat ini sudah terjalin komunikasi dan telah dibentuknya
asosiasi.
Terbatasnya sumberdaya energi gas dan pelabuhan dengan
kapasitas > 10.000 ton.
2. Industri Hilir Keramik a. Aspek Teknik dan Teknologi
Aspek teknik dan teknologi meliputi teknologi sistem produksi mulai
dari bahan baku, proses produksi, mesin / peralatan, produk serta
kendali mutu. Adapun permasalahan yang dapat diidentifikasi
adalah sebagai berikut :
Bahan baku industri keramik berupa kaolin dan feldspar adalah
jenis bahan baku yang tidak dapat diperbaharui, ini berarti
pasokan bahan baku dari waktu ke waktu akan semakin
menipis;
Dalam industri pembuatan keramik hias, belum terdapatnya
standarisasi penakaran komposisi bahan baku;
Proses produksi masih dilakukan secara sederhana (metode
tradisional/tradisi turun temurun);
Belum adanya standarisasi tentang prosedur baku dalam proses
pembuatan keramik;
Sistem proses produksi belum dapat menghasilkan produk yang
seragam;
Pengolahan bahan baku masih dilakukan secara manual
sehingga bahan baku tidak homogen serta masih mengandung
kadar air;
Rendahnya efisensi sistem produksi yang disebabkan tingginya
volume produk reject pada tiap proses produksi pembuatan
keramik;
Belum diapliksikannya mesin-mesin dan peralatan berteknologi
tepat guna;
Suhu pada ruang pembakaran tidak dapat dikontrol;
Api pada ruang pembakaran tidak stabil dikarenakan masih
menggunakan bahan bakar kayu;
Putaran Jigger tidak konstan karena masih dioperasikan secara
manual dengan menggunakan kaki;
Belum diterapkannya metode pengendalian mutu yang
berkesinambungan pada sistem proses produksi;
Desain produk yang monoton;
Kurangnya diversifikasi produk;
Untuk jenis produk yang sama memiliki dimensi yang tidak
seragam (salah satu ciri komoditas industri adalah produk yang
seragam).
b. Aspek Sumber Daya Manusia ( SDM )
Peran SDM sangatlah penting dalam mewujudkan industri yang
berdaya saing tinggi. Oleh karena itu upaya penciptaan SDM
terampil dan terdidik harus terus diupayakan secara berkelanjutan.
Permasalahan sumber daya manusia pada industri kerajinan
keramik adalah :
- Pengusaha industri keramik belum memiliki visi
yang jelas;
- Ketrampilan yang dimiliki tenaga kerja hanya
berasal dari tradisi yang diturunkan;
- Pihak manajemen IKM belum memiliki upaya
terencana dalam peningkatan sumber daya manusia;
- Kurangnya SDM / tenaga terampil dan terdidik.
c. Aspek Pasar dan Pemasaran
Belum memiliki konsep strategi marketing yang baik;
Minimnya pemanfaatan media sarana promosi;
Krisis moneter berdampak terhadap rendahnya daya beli
masyarakat secara keseluruhan sehingga animo terhadap
benda-benda tertier (pajangan) ikut menurun;
Masih mempertahankan motif leluhur relatif tidak responsif
terhadap perkembangan pasar;
Kurangnya akses terhadap lembaga-lembaga perdagangan
domestik maupun ekspor.
d. Aspek Organisasi dan Manajemen
Dalam proses pengembangan usaha, peran manajemen sangatlah
penting. Perubahan / transformasi akan dapat berjalan dengan baik
apabila dimulai dari pihak manajemen. Permasalahan Organisasi
dan Manajemen diidentifikasikan sebagai berikut :
Status kepemilikan usaha merupakan usaha milik keluarga,
sehingga manajemen yang diterapkan adalah manajemen
berdasarkan kekeluargaan;
Pimpinan dipilih bukan berdasarkan profesionalisme tetapi
cenderung didasarkan pada hak waris;
Penerapan manajemen modern belum / masih sangat terbatas;
Konsep perencanaan produksi belum disusun dengan baik;
Administrasi yang belum teratur;
Pencatatan aktifitas usaha (produksi, penjualan, bahan baku)
belum dilakukan dengan baik dan teratur.
e. Aspek Sosial Budaya
Pengusaha IKM Keramik Kota Singkawang yang mayoritas
merupakan etnis Tionghoa cenderung menutup diri terhadap
pembaharuan (proses modernisasi) yang dilakukan;
Hasil kerajinan keramik Kota Singkawang bernuansa etnis
Tionghoa dengan mitos 8 Dewa ( motif pada jaman Dynasti
Ming ). Budaya Tionghoa ini mengilhami kerajinan keramik baik
dari pada proses pembuatannya maupun motif-motif produk
kerajinan yang dihasilkan;
Peralatan yang digunakan pun masih mempertahankan model-
model tradisional.
Menyikapi permasalahan diatas, maka perlunya ada suatu pusat
pelayanan industri keramik yang dalam jangka menegah dapat melayani
pengembangan industri bahan baku keramik dan industri hilir keramik di
Kalimantan Barat terutama di kawasan pengembangan regional
SINGBEBAS yang dapat menunjang penguatan industri keramik nasional
secara keseluruhan.
BAB IIMAKSUD DAN TUJUAN
A. MAKSUD1. Mendukung tujuan pembangunan industri yaitu :
a. Memperkuat industri manufaktur sehingga menjadi word class industry;
b. Meningkatkan peran industri prioritas agar menjadi motor
penggerak perekonomian;
c. meningkatkan peran IKM dalam struktur industri sehingga terjadi
keseimbangan peran IKM dengan industri besar.
2. Penguatan dan pengembangan industri keramik di regional
(Kalimantan barat) dan nasional.
B. TUJUANMendirikan pusat pelayanan penguatan dan pengembangan industri
keramik di Kalimantan Barat yaitu Unit Ceramic Centre di kota
Singkawang.
BAB IIIRENCANA AKSI PENDIRIAN UNIT CERAMIC CENTRE
Unit Ceramic Centre adalah pusat pelayanan dan pengembangan industri
keramik Kalimantan Barat.
A. TUJUAN DAN SASARANTujuan dan sasaran yang ingin dicapai adalah :
1. Pengembangan secara jangka menengah (2010–2014) diarahkan pada
meningkatnya mutu bahan baku keramik dan pengembangan SDM
dalam kemampuan desain sesuai selera pasar serta teknik produksi
khususnya pada proses homogenisasi bahan baku dan teknologi
finishing.
2. Pengembangan secara jangka panjang (2015-2020) diarahkan pada
berkembangnya kemampuan produksi yang bernilai tambah tinggi serta
upaya peningkatan ekspor dan kemampuan bersaing dengan produk
daerah lain terutama produk Cina baik di dalam maupun luar negeri.
B. KELEMBAGAAN1. Jangka menengah (2010-2014) berbentuk kegiatan Unit Ceramic
Centre, dibawah Bidang Perindustrian Dinas Perindustrian,
Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Singkawang.
2. Jangka panjang (2015-2020) berbentuk Unit Pelaksana Teknis
(UPT) dibawah Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan
Usaha Kecil Menengah Kota Singkawang.
C. STRUKTUR KELEMBAGAAN
Kepala UCC :
1. Perencanaan penyusunan program dan kegiatan UCC.
2. Penyiapan bahan penyusunan kebijakan UCC.
3. Pengkoordinasian dalam penyiapan bahan pelaksanaan
kegiatan UCC.
4. Pelaksanaan dan pemantauan kegiatan UCC.
5. Melaporkan pelaksanaan tugas kegiatan UCC kepada atasan
baik secara lisan maupun tertulis.
Bidang Teknis :
1. Membuat program kerja tentang perawatan peralatan dan
produksi.
2. Meneliti dan menilai peralatan tehnik sesuai dengan keperluan.
3. Mengusulkan tentang pemeliharaan/perbaikan bangunan
umum, laboratorium dan peralatan.
4. Melakukan Quality Control.
5. Merencanakan kebutuhan material.
6. Mengendalikan kualitas dan kuantitas bahan baku/material.
7. Melaporkan pelaksanaan tugas kegiatan kepada atasan baik
secara lisan maupun tertulis.
8. Melaksanakan tugas-tugas lain yang di berikan oleh atasan.
Bidang Administrasi :
1. Menyiapkan Sumber Daya Manusia (fasilitator), serta
pelaksanaan evaluasi kegiatan pembinaan Sumber Daya Manusia di
lingkungan UCC.
2. Pengembangan Sumber Daya Manusia (internal dan
eksternal).
3. Membuat rencana kegiatan promosi.
4. Mempromosikan baik di dalam negeri maupun di luar
negeri.
5. Menyebarluaskan informasi tentang perkembangan
industri keramik.
6. Menjalin kerjasama dengan instansi terkait dan/atau
pihak ketiga.
C. MATRIKS PEMBENTUKAN UCC 2010 - 2014
No Uraian Indikasi Pendanaan pic keterangan2010 2011 2012 2013 2014 2015
1. KELEMBAGAAN Klinik pengembangan keramik, Di bawah Bidang Perindustrian di
Disperindagkop&Ukm SingkawangUPTD Keramik Singkawang
APBD KOTA Kadis Singkawang
2. PELAYANAN A. PERALATAN
PROCESSING (terlampir)
Inventarisasi
- Ball Mill APBN KEPRIND
KEMENPRIND Kabid IKAHH Prov
- Magnetic Separator
APBN KEPRIND
- Bak Penampung APBN KEPRIND
- Mesin Pengaduk
APBN KEPRIND
- Centrifugal Pump
APBN KEPRIND
- Filter Press APBN KEPRIND
- Vacum Extruder APBN KEPRIND
- Mixing Tank APBN KEPRIND
- Mini Ball Mill APBN KEPRIND
- Meja Putar (Jigger)
APBN KEPRIND
- Alat-alat Kerja Pencetakan
APBN KEPRIND
- Kompresor APBN KEPRIND
- Tungku APBN KEPRIND
B. PERALATAN
LABORATORIUMInventarisasi
- UJI FISIKA terlampir
APBN KEPRIND
KEMENPRIND Kabid IKAHH Prov
sifat kimia dapat diuji di baristand Pontianak
MINERALOGI DAN UJI TEKNIS dapat diuji di bbk Bandung/ Fak teknik Untan
3. SDM - Manajerial identifikasi
Kabid
Perindustrian Skw
1. EXPERT GTZ GTZ GTZ 2. Pengelola APBD
KOTAAPBD KOTA
APBD KOTA
APBD KOTA
KOTA SKW
- Teknisi
Kabid
Perindustrian Skw
1. EXPERT GTZ GTZ GTZ 2. teknisi APBD
KOTAAPBD KOTA
APBD KOTA
APBD KOTA
KOTA SKW
3. Lab APBD KOTA
APBD KOTA
APBD KOTA
APBD KOTA
KOTA SKW
- Non Skill
APBD KOTA
APBD KOTA
APBD KOTA
APBD KOTA
KOTA SKW Kabid Perindustrian Skw
4. Energy - PLN & genset
APBD KOTA
APBD KOTA
APBD KOTA
APBD KOTA
KOTA SKW Kabid Perindustrian Skw
- Pengolahan Bahan Baku
APBD KOTA
APBD KOTA
APBD KOTA
APBD KOTA
KOTA SKW Kabid Perindustrian Skw
- Pembakaran APBD KOTA
APBD KOTA
APBD KOTA
APBD KOTA
KOTA SKW Kabid Perindustrian Skw
- Lab APBD KOTA
APBD KOTA
APBD KOTA
APBD KOTA
KOTA SKW Kabid Perindustrian Skw
5. R & D
- Research APBN
BRSTND PTK
APBN BRSTND
PTK
APBN BRSTND
PTK
APBN BRSTND
PTK Baristand
Kasi TI Baristand PTK
- Desain APBN KEPRIND
APBN KEPRIND
APBN KEPRIND
APBN KEPRIND keprind Kabid ILMEA
Prov
7 QA
- Struktur kelembagaan QA
APBD PROV PROV
Kabid IKAHH Prov
- SOP APBD PROV PROV
Kabid IKAHH Prov
- assesment & audit internal
APBD PROV
APBD PROV
APBD PROV PROV
Kabid IKAHH Prov
8
Penyediaan Saranan & Sarana Penunjang
- Bangunan workshop APBD
KOTA APBD KOTA Kadis
Singkawang
- Instalasi Workshop
- layoutAPBN dekon KEPRIND
Kabid IKAHH Prov
- instalasi listrik, air, komunikasi APBD
KOTA APBD KOTA Kadis
Singkawang
- instalasi peralatan APBD
PROV PROVKabid IKAHH Prov
9. Pasar Kadis Singkawang
Kadis Singkawang
- Ujicoba produk Kadis Singkawang
Kadis Singkawang
- Promosi Kabid IKAHH Prov
Kabid IKAHH Prov
10 Proposal Kadis Singkawang
Kadis Singkawang
BAB IVPENUTUP
Selaras dengan strategi pengembangan klaster industri nasional,
sasaran Pengembangan Industri Keramik Provinsi Kalimantan Barat
diarahkan pada:
1. Pengadaan / penyediaan bahan baku dan bahan penolong.
2. Penguasaan pasar dalam negeri melalui peningkatan kualitas.
3. Perluasan pasar ekspor melalui penguasaan informasi pasar global.
4. Peningkatan daya saing melalui peningkatan SDM, teknologi dan
desain.
Berdasarkan perspektif tersebut, maka tujuan Pengembangan
Industri Keramik Provinsi Kalimantan Barat antara lain adalah:
1. Menumbuhkan kegiatan industri pengolahan bahan baku keramik
berbasis clay / lempung dalam rangka mewujudkan industri keramik di
Kalbar.
2. Meningkatkan nilai tambah & daya saing bahan baku keramik Kalbar.
3. Mendukung pengembangan industri keramik nasional.
4. Menciptakan daya tarik investasi pengolahan bahan baku / penolong
dan industri keramik di Kalbar.
Mengingat Kalimantan Barat memiliki deposit clay dengan kualitas
sangat memadai (bagus), dan diyakini memiliki nilai ekonomis yang cukup
tinggi maka Pengembangan Industri Keramik di daerah ini dipandang sangat
relevan dengan kondisi riil yang ada. Disamping itu, pengolahan bahan baku
keramik dimasa mendatang diharapkan akan berimbas pada dinamika
perekonomian Kalimantan Barat.
Berdasarkan pemilihan potensi daerah, pembentukan kompetensi inti,
maka perlunya dibentuk Unit Ceramic Centre sebagai upaya pengembangan
industri Keramik dalam rangka meningkatkan taraf hidup dan perekonomian
masyarakat.
Akhirnya, semoga Industri Keramik Kalimantan Barat dapat tumbuh
menjadi kekuatan yang dapat diperhitungkan di pasar regional, nasional
bahkan internasional serta mampu merangsang pengembangan industri kecil
lainnya di Kalimantan Barat secara keseluruhan.
KATA PENGANTAR
Keinginan untuk selalu mengembangkan Industri Keramik Kalimantan
Barat secara berkelanjutan telah diimplementasikan dalam rencana program
kerja dengan mengedepankan pendekatan sistem klaster industri yang
berbasis pada potensi daerah dan kompetensi inti dengan maksud untuk
mewujudkan produk andalan daerah yang didukung oleh kemampuan SDM
industri, tingkat kualitas produk, harga kompetitif serta ketersediaan pasokan
bahan baku sehingga mampu menciptakan daya saing komparatif dalam
menghadapi kompetisi pasar bebas yang semakin tajam.
Untuk mendukung pengembangan Industri Keramik Hulu dan Hilir
Kalimantan Barat maka dipandang perlu membentuk pusat pelayanan
keramik berbentuk Unit Ceramic Centre di Kota Singkawang.
Semoga usulan ini kiranya dapat disetujui. Atas perhatian dan
kerjasama yang baik, diucapkan terima kasih.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan,Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Kota Singkawang
Emy Erwanda, SEPembina Tk.I
Nip. 19620301 199003 1 013
LAMPIRAN
USULAN PERALATAN PENGOLAHAN DAN LABORATORIUM BAHAN BAKU
KERAMIK UNTUK UNIT CLAY CENTRE DI SINGKAWANG
I. PERALATAN PENGOLAHAN
1. Mixing Tank
Spesifikasi: Diameter: 1 m Tinggi: 2 m Baling-baling: stainless steel,
panjang 80 cm Transmisi Gear Box Motor: 3 HP, 3 phase
Perkiraan Harga: Rp 80 juta
2. Ball Mill
Spesifikasi: Diameter: 1 m Panjang: 1 m Transmisi van belt Motor: 7.5 HP, 3 phase
Perkiraan Harga: Rp 150 juta
3. Ferromagnetic Separator
Spesifikasi: Size: 80 – 100 mesh Bidang Slurry: 50 cm x 50 cm Magnet permanen bergerigi Motor: 3 HP, 3 phase
Perkiraan Harga: Rp 35 juta
4. Slip Tank
Spesifikasi: Diameter: 1 m Tinggi: 2 m Baling-baling:
stainless steel, panjang 80 cm
Transmisi Gear Box Motor: 3 HP, 3 phase Diameter membran:
30 cm System: Injection air
flow compressor
Perkiraan Harga: Rp 120 juta
5. Filter Press
Spesifikasi: Diameter frame: 60 cm Jumlah frame: 50 buah System: Hydroulic pump Jenis kain filter : Propiline 600
mesh
Perkiraan Harga: Rp 175 juta
6. Vacuum Extruder
Spesifikasi:
Diameter input: 30 cm x 30 cm Diameter output: 15 cm Motor: 7.5 HP, 3 phase Double scrue
Vacuum system Kapasitas 1 ton per jam
Perkiraan Harga: Rp 150 juta
II. PERALATAN LABORATORIUM
1. Pot Mill/Jar MillPerkiraan Harga: Rp 35 juta
2. Alat Cetak (Casting/Trowing)Perkiraan Harga: Rp 10 juta
3. Alat Uji Susut BahanPerkiraan Harga: Rp 1 juta
4. Alat Uji PlastisitasPerkiraan Harga: Rp 3 juta
5. Alat Uji Kelentuan dan TimbanganPerkiraan Harga: Rp 50 juta
6. Alat Uji Pembakaran (Vurnice)Perkiraan Harga: Rp 100 juta
7. Alat Uji Viscosity (kekentalan)Perkiraan Harga: Rp 5 juta
8. Alat Uji Pengering (Oven)Perkiraan Harga: Rp 20 juta
9. Saringan Getar (40 – 325 mesh)Perkiraan Harga: Rp 75 juta
ROADMAP UNIT CERAMIC CENTRE 2011 – 2014A. Roadmap SDM Internal UCC
No DeskripsiTahun Anggaran
Anggaran2011
2012
2013
2014
1 Mengadakan pelatihan dan bimbingan teknis kepada fasilitator.
2 Fasilitasi kerjasama dengan Balai Besar Keramik di Bandung dalam bidang pengembangan produk
3 Pemasyarakatan dan penerapan GKM di IKM Keramik Hias
4 Menjalin kerjasama dengan instansi terkait
5 Penataan Sentra Industri Keramik menjadi Kawasan Wisata Budaya
6 Memperluas pemasaran hasil produksi keramik hias melalui pameran
7 Membuat kebijakan pengembangan industri keramik industri pariwisata dan industri pertambangan secara terpadu
APBD KotaAPBNAPBD KotaAPBNAPBD KotaAPBD APBD KotaAPBD APBD KotaAPBD
APBD KotaAPBD
APBD KotaAPBD
B. Roadmap SDM Eksternal UCC
No DeskripsiTahun Anggaran
Anggaran2011
2012
2013
2014
1 Bimbingan teknis mengenai produk keramik hias
2 Mengadakan kegiatan studi banding ke sentra keramik yang lebih maju
3 Bimbingan teknis teknologi dan manajemen produksi
4 Pengenalan manajemen pengelolaan
APBD KotaAPBNAPBD KotaAPBNAPBD KotaAPBNAPBD KotaAPBN
C. Roadmap Sarana dan Prasarana UCC
No DeskripsiTahun Anggaran
Anggaran2011
2012
2013
2014
1 Penyediaan tanah untuk lokasi gedung Klinik Keramik Center Singkawang
2 Pengadaan gedung Workshop
3 Pengadaan gedung kantor
4 Pengadaan sarana gedung kantor
5 Pengadaan laboratorium
6 Pengadaan mesin peralatan
7 Operasional
APBD Kota
APBN
APBD Prov
APBD Kota
APBN
APBN
APBD KotaAPBN
Rencana Aksi Jangka Menengah UCC Rencana Aksi Tahun Indikator Capaian
AnggaranKegiatan Bentuk
Implementasi201
1201
22013
2014
Pembinaan Kemampuan Teknologi Industri
Pelatihan :Penguasaan
karakteristik bahan baku ;
pengembangan aplikasi bahan
standard kualitas bahan.
√ √ - Ketrampilan minimal dalam proses awal produksi telah dikuasai
- % peningkatan SDM yang mengikuti pelatihan dalam hal pengetahuan karakteristik bahan, pengembangan aplikasi bahan dan standard kualitas bahan.
Bimbingan Teknis desain dan corak keramik hias.
√ √ - Variasi produk yang dihasilkan oleh IKM keramik hias.
- % peningkatan model dalam hal desain dan corak keramik hias yang baru.
Mengadakan kegiatan studi banding atau magang ke sentra keramik yang lebih maju.
√ √ - Adanya alih teknologi pengembangan keramik
- % Peningkatan studi banding dan magang ke daerah lain.
APBD KotaAPBN
APBD KotaAPBN
APBD KotaAPBN
Lokakarya pengenalan beragam pengembangan produk berbahan dasar keramik.
√ √ - Diversifikasi produk keramik yang dihasilkan.
- % peningkatan jumlah produk berbahan dasar keramik.
APBD KotaAPBN
Rencana Aksi Jangka Menengah UCCRencana Aksi Tahun Indikator Capaian
AnggaranKegiatan Bentuk
Implementasi201
1201
22013
2014
Fasilitasi Industri Kecil Menengah dalam pemanfaatan sumber daya
Fasilitasi kerjasama dengan Balai Besar Keramik di Bandung dalam bidang pengembangan produk.
√ √ √ - Semakin berkembangnya desain produk keramik hias yang berbeda dengan daerah lain.
- % peningkatan penerapan hasil kajian ilmiah dari Balai Besar Keramik untuk pengembangan produk.
Fasilitasi kerjasama dengan Konsultan Pemasaran dalam penentuan desain dan corak keramik hias yang sesuai dengan selera konsumen.
√ √ - Produk keramik hias yang dihasilkan disesuaikan dengan minat konsumen
- % peningkatan kegiatan survei pasar untuk mendapatkan desain dan corak yang digemari masyarakat sebagai dasar dalam perancangan produk.
Pengembangan sistem iniovasi teknologi industri
Bimtek teknologi dan manajemen produksi :- Perencanaan
√ √ - Teknologi produksi yang modern mulai dikenalkan di kalangan IKM keramik hias. APBD Kota
APBD KotaAPBN
APBD KotaAPBN
produk- Analisa
biaya- Sistem
produksiTeknik pengemasan
- % peningkatan jumlah pelaku yang telah menerapkan manajemen produksi dalam menjalankan usahanya.
APBN
Rencana Aksi Jangka Menengah UCCRencana Aksi Tahun Indikator Capaian
AnggaranKegiatan Bentuk
Implementasi201
1201
22013
2014
Pengembangan dan Pelayanan Teknologi Industri
Bantuan mesin dan peralatan produksi
√ √ - Proses produksi menjadi lebih efisien.
- % peningkatan jumlah teknologi tepat guna yang dimanfaatkan dalam proses produksi .
APBN
Pembinaan Kemampuan Teknologi Industri
Bimtek proses produksi untuk menghasilkan produk sesuai standard.
√ √ - SDM semakin terampil dalam menggunakan mesin produksi dalam menghasilkan produk yang sesuai standard
- % peningkatan jumlah SDM yang mengikuti pelatihan.
APBD KotaAPBN
Pengembangan sistem iniovasi
Pelatihan manajemen produksi untuk
√ √ - Pelaku usaha makin menyadari pentingnya manajemen untuk
teknologi industri meningkatkan efisiensi
mengelola usaha.- % peningkatan jumlah
pelaku usaha yang menerapkan manajemen produksi dalam kegiatan usahanya.
APBD KotaAPBN
Pelatihan perencanaan dan penjadwalan produksi
√ √ √ - Kelancaran proses produksi.
- % peningkatan frekuensi pengenalan metode perencanaan dan penjadwalan produksi.
APBD KotaAPBN
Rencana Aksi Jangka Menengah UCCRencana Aksi Tahun Indikator Capaian
AnggaranKegiatan Bentuk
Implementasi201
1201
22013
2014
Perluasan penerapan standard produk industri
Pemasyarakatan GKM di IKM keramik hias
√ √ √ √ - Produk yang dihasilkan memenuhi standard mutu.
- % peningkatan jumlah produk yang dihasilkan telah memenuhi standard.
APBD KotaAPBD Prov
Penerapan GKM di IKM keramik hias
√ √ √ √ - Pelaku usaha menyadari pentingnya kualitas keramik yang dihasilkan.
- % peningkatan penerapan budaya kualitas dalam menghasilkan produk.
APBD KotaAPBD Prov
Penyusunan kebijakan industri terkait dan industri penunjang industri kecil menengah
Lokakarya penyatuan persepsi tentang kebijakan pengembangan industri keramik hias yang terintegrasi dengan industri lain seperti pariwisata dan pertambangan
√ √ √ - Implementasi kebijakan industri keramik yang terpadu dengan industri lain.
- Pada tahun 2012 telah tersusun dokumen masterplan pengembangan industri keramik yang terintegrasi dengan pengembangan sektor pariwisata.
APBD KotaAPBD Prov
Rencana Aksi Jangka Menengah UCCRencana Aksi Tahun Indikator Capaian
AnggaranKegiatan Bentuk
Implementasi201
1201
22013
2014
Pembinaan industri kecil menengah dalam memperkuat jaringan klaster industri
Penataan Sentra Industri Keramik menjadi Kawasan Wisata Budaya
√ √ - Dukungan sektor pariwisata dalam mendorong pertumbuhan industri keramik.
- % peningkatan jumlah lokasi wisata yang sekaligus berfungsi sebagai pusat pemasaran produk keramik
APBD KotaAPBD Prov
APBN
Mendirikan outlet pemasaran keramik
√ √ - Dibangun outlet pemasaran di tempat APBD Kota
di lokasi wisata Kalimantan Barat
wisata.- % peningkatan jumlah
outlet pemasaran produk di lokasi wisata.
APBD ProvAPBN
Pembinaan industri kecil menengah dalam memperkuat jaringan klaster industri.
Pameran Inacraft, PPI, Dekranasda, PPE, PPED, Festival Budaya dalam dan luar negeri
√ √ √ √ - Produk keramik hias makin dikenal luas.
- Kota Singkawang dikenal sebagai produsen keramik hias nasional.
APBD KotaAPBD Prov
APBN
Rencana Aksi Jangka Menengah UCCRencana Aksi Tahun Indikator Capaian
AnggaranKegiatan Bentuk
Implementasi201
1201
22013
2014
Penyediaan sarana informasi yang bisa diakses masyarakat
Pembuatan brosur, leaflet, pembuatan website
√ √ √ √ - Penggunaan beragam media promosi mampu memperluas segmen pasar.
- % peningkatan jumlah kegiatan pameran produk keramik hias.
APBD KotaAPBN
PROPOSAL
UNIT CERAMIC CENTRE
DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH
KOTA SINGKAWANGJalan Firdaus H. Rais No. 38 Telp 0562-631425 Fax 0562-631425
SINGKAWANG 79123