PROPOSAL.pptx

17
PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN PADA KASUS GASTRITIS DI RUMAH SAKIT UMUM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NUSA TENGGARA BARAT OLEH : SARWAN HADI 088 SYE 12 YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATA YARSI MATARAM PROGRAM STUDI KEPERAWATAN JENJANG DIPLOMA III MATARAM 2015

Transcript of PROPOSAL.pptx

Page 1: PROPOSAL.pptx

PROPOSALKARYA TULIS ILMIAH

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN PADA KASUS GASTRITIS

DI RUMAH SAKIT UMUM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT 

NUSA TENGGARA BARAT

OLEH :

SARWAN HADI088 SYE 12

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARATSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATA YARSI MATARAM

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN JENJANG DIPLOMA III

MATARAM2015

Page 2: PROPOSAL.pptx

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan kemajuan zaman, semakin banyak penyakit yang timbul akibat gaya hidup manusia, selain itu semakin tingginya tingkat stres sehingga menyebabkan masyarakat memilih makanan/minuman yang dapat mengiritasi dan meningkatkan asam lambung seperti alcohol, obat-obatan tertentu, makan makanan yang pedas dan tidak teraturnya waktu makan yang pada akhirnya menyebabkan penyakit pada lambung misalnya, gastritis dan penyakit lambung lainnya. Masalah gastritis timbul akibat pengeluaran asam lambung yang berlebihan, pertahanan dinding lambung yang lemah, infeksi bakteri helicobacter pylori (sejenis bakteri yang hidup didalam lambung dalam jumlah yang kecil) ketika asam lambung yang dihasilkan lebih banyak kemudian pertahanan dinding lambung menjadi lemah, bakteri ini bisa bertambah banyak jumlahnya apa lagi disertai kebersihan makanan yang kurang, gangguan gerakan saluaran cerna dan stress psikologis (Misnadiarly, 2009). Penyakit gastritis yang terjadi karena inflamasi pada lapisan lambung yang mengakibatkan nyeri pada bagian perut Cahyono, 2008).

Penderita gastritis di Indonesia menurut WHO adalah 40,8%. Angka kejadian gastritis pada beberapa daerah di Indonesia cukup tinggi dengan prevalensi 274.396 kasus dari 238.452.952 jiwa penduduk. Gastritis merupakan salah satu penyakit dari 10 penyakit terbanyak pada pasien rawat inap di Rumah Sakit di Indonesia dengan jumlah 30.154 kasus (4,9%) (Depkes, 2009).

Menurut laporan Posko Kesehatan Kemenkes RI dari 4 Dinas Kesehatan Provinsi, 14 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, 25 Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dan 6 Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit Menular (BBTKL PPM), melaporkan jumlah total kejadian penyakit yang ditangani sebanyak 6.183 orang dan yang mengalami penyakit gastritis tercatat sebanyak 616 orang. Ini menunjukkan angka yang cukup tinggi (Kemenkes RI, 2014).

BAB 1 PENDAHULUAN

Page 3: PROPOSAL.pptx

Menurut data dari Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat, jumlah kasus gastritis pada tahun 2012 berjumlah 55.006 kasus gastritis di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (Dinkes Provinsi NTB, 2013).

Pada umumnya gastritis dapat disebabkan karena makan secara tidak teratur, terdapat mikroorganisme yang merugikan, mengkonsumsi obat-obatan tertentu, atau sebab lainnya seperti mengkonsumsi alcohol, pola tidur yang tidak teratur dan stress, maag (gastritis) juga bisa terjadi apabila si penderita telat makan, kemudian sewaktu makan dengan porsi yang terlalu banyak (Zahra, 2015). Infeksi bakteri merupakan penyebab lain yang dapat meningkatkan peradangan pada mukosa lambung. Hilocobacter Pylori merupakan bakteri utama yang sering menyebabkan gastritis akut.

Proses bagaimana bakteri ini melakukan transmisi pada manusia masih belum diketahui secara pasti, tetapi pada beberapa studi dipercaya bahwa transmisi bakteri antara individu satu ke individu lain dapat terjadi melalui rute oral-fekal, selain itu, dapat juga karena mengkonsumsi air atau makanan yang terkontaminasi. Kondisi ini sering terjadi pada pasien dengan golongan ekonomi rendah, akibat buruknya sanitasi, dan buruknya status hygiene nutrisi (Muttaqin dan Kumala, 2011).

Menurut Muttaqin dan Kumala Sari (2011), gastritis dapat menyebabkan komplikasi perdarahan saluran cerna bagian atas yang merupakan kedaruratan medis, terkadang perdarahan yang terjadi cukup banyak sehingga menyebabkan kematian. Penyakit gastritis juga bisa menyebabkan ulkus jika prosesnya hebat serta gangguan cairan dan elektrolit pada kondisi muntah hebat. Karena komplikasinya sangat fatal, sangat penting dilakukan tindakan medis segera pada Klien dengan Gangguan Sistem Pencernaan pada Kasus Gastritis.

Page 4: PROPOSAL.pptx

• Dengan demikian, disinilah peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan langsung secara mandiri, dan sebagai pendidik untuk memberikan pengetahuan tentang hal-hal yang dapat menyebabkan penyakit gastritis sehingga penderita dapat menerapkan pola hidup sehat dan frekuensi kekambuhan penyakit gastritis yang mengakibatkan penderita harus mengalami perawatan yang lama dapat dihindari. Pasien dengan penyakit gastritis membutuhkan pengawasan diet makanan setelah pulang dari rumah sakit dan sangat mudah terkena bila tidak mematuhi tentang penatalaksanaan diet di rumah. Makan makanan yang teratur dan menghindari makan yang dapat mengiritasi lambung akan dapat membantu dalam proses penyembuhan atau proses pencegahan.

• Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan studi kasus dengan judul “Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem Pencernaan pada Kasus Gastritis”.

1.2 Rumusan Masalah “Bagaimana Melakukan Asuhan Keperawatan dengan Baik dan Benar pada Klien dengan Gangguan Sistem Pencernaan pada Kasus Gastritis di Rumah Sakit Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat ?”.

1.3 Tujuan Penulisan 1.3.1 Tujuan Umum

1.3.2 Tujuan Khusus1.4 Manfaat Penulisan

Rumah Sakit Penulis Perawat

1.5 Metode Pengumpulan Data 1. Studi kepustakaan (Library Research) 2. Studi kasus (Case study) : Wawancara, Observasi, Studi dokumentasi , Pengkajian Fisik, Diskusi

1.6 Sitematika Penulisan Pada penulisan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini diuraikan penulisan laporan hasil studi kasus penerapan

asuhan keperawatan yang terdiri dari BAB 1 sampai dengan BAB 2

Page 5: PROPOSAL.pptx

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

• Gastritis adalah suatu peradangan pada mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronik atau local (Rendy dan Margareth, 2012).

• Gastritis merupakan peradangan yang mengenai mukosa lambung. Peradangan ini dapat mengakibatkan pembengkakan mukosa lambung sampai terlepasnya epitel mukosa superfisialis yang menjadi penyebab terpenting dalam gangguan saluran pencernaan. Pelepasan epitel akan merangsang timbulnya proses inflamasi pada lambung (Sukarmin, 2012).

• Jadi gastritis adalah suatu peradangan mukosa lambung yang bersifat akut, kronik, diffuse atau local. Menurut penelitian, sebagaian besar gastritis disebabkan oleh infeksi bacterial mukosa lambung yang kronis. Selain itu beberapa bahan yang sering dimakan dapat menyebabkan rusaknya sawar mukosa pelindung lambung (Wijaya dan Yessie, 2013).

1. Definisi

Page 6: PROPOSAL.pptx

2. Anatomi dan Fisiologi Sistem pencernan

Sistem pencernaan tersusun dari :a. Mulutb. Faring (tekak)c. Kerongkongand. Lambunge. Usus Halusf. Usus Besarg. Anus

Page 7: PROPOSAL.pptx

Lapisan lambung menahan iritasi dan biasanya tahan terhadap asam yang

kuat. Tetapi lapisan lambung dapat mengalami iritasi dan peradangan karena

beberapa penyebab :• Gastritis bakterialis• Gastritis karena stres akut• Gastritis erosif kronis• Gastritis karena virus atau jamur.• Gastritis eosinofilik.• Gastritis atrofik.• Penyakit Meniere.• Gastritis sel plasma

• Gastritis Superfisialis Akut

Adalah suatu peradangan permukaan lambung yang akut dengan kerusakan-kerusakan erosi

• Gastritis Atropik Kronik

Adalah suatu peradangan bagian permukaan lambung yang menahun. Gastritis ini ditandai oleh atrofi progresif epitel kelenjar disertai kehilangan sel parietal. Terjadi akibat produksi HCL, pepsin dan faktor intrinsik menurun, sehingga dinding lambung menjadi tipis, dan mukosa tidak rata. Gastritis ini sering dihubungkan dengan anemia pernisiosa, tukak lambung dan kangker. (Wijaya dan Yessie, 2013)

3. Etiologi

4. Klasifikasi

Page 8: PROPOSAL.pptx

5. Tanda dan Gejala

Gastritis Superfisialis Akut• Keluhan dapat bervariasi, kadang tidak ada keluhan tertentu sebelumnya dan sebagian besar

hanya mengeluh nyeri epigastrium yang tidak hebat.• Kadang disertai dengan nausea dan vomitus• Anorexia• Gejala yang berat: nyeri epigastrium hebat, perdarahan, vomitus, hematemesis.

Gastritis Atropik Kronik• Perasaan penuh pada abdomen • Anorexia, nausea• Distress epigastrik yang tidak nyata• Nyeri ulu hati, nyeri ulkus peptic• Keluhan-keluhan anemia (Wijaya dan Yessie, 2013).

Menurut Rendy dan Margareth (2013), tanda dan gejala gastritis yaitu:

• Mual• Sebagian penderita bisa muntah darah• Nyeri epigastrium• Nausea• Muntah dan cegukan• Sakit kepala• Gastritis akut: Nyeri epigastrium, mual kembung, muntah, dapat ditemukan hematemesis

dan melena. Gastritis kronis: kebanyakan tidak mempunyai keluhan, hanya sebagian mengeluh nyeri ulu hati, anoreksia, nausea (Rendy dan Margareth, 2012).

Page 9: PROPOSAL.pptx

6. Patofisiologi

Patofisiologi menurut Sukarmin (2012), menyatakan: mukosa lambung mengalami pengikisan akibat konsumsi alcohol, obat-obatan anti inflamasi non steroid, infeksi helicobacter pylori. Pengikisan ini dapat mengakibatkan peradangan. Inflamasi pada lambung juga dapat dipicu oleh peningkatan sekresi asam lambung. Ion H+ yang merupakan susunan utama asam lambung diproduksi oleh sel parietal lambung dengan bantuan enzim Na+ / K+ ATP-ase. Peningkatan sekresi lambung dapat dipicu oleh peningkatan rangsangan persarafan, minsalnya dalam kondisi cemas, stres, marah, melalui serabut parasimpatik vagus akan terjadi peningkatan transmitter asetikolin, histamine, gastrin releasing peptide yang dapat meningkatkan sekresi lambung. Peningkatan ion H+ yng tidak diikuti peningkatan penawarnya seperti prostaglandin, HCO3+, mukus akan menjadikan lapisan mukosa lambung tergerus terjadi reaksi inflamasi. Peningkatan sekresi lambung dapat memicu rangsangan serabut aferen nervus vagus yang menuju medulla oblongata melalui kemoreseptor yang terdapat pada zona pencetus kemoreseptor yang banyak mengandung neurotransmitter epinefrin, serotonin, sehingga lambung teraktivasi oleh rasa mual dan muntah.

Page 10: PROPOSAL.pptx

Menurut Muttaqin dan Kumala Sari (2011), menyatakan: secara fatofisiologi ada beberapa faktor yang menyebabkan kerusakan mukosa lambung yaitu : kerusakan mukosal barrier yang menyebabkan difusi balik ion H+ meningkat, perfusi mukosa lambung yang terganggu, dan jumlah asam lambung yang tinggi. Faktor-faktor tersebut biasanya tidak berdiri sendiri, contohnya: stress fisik akan menyebabkan perfusi mukosa lambung terganggu sehingga timbul daerah-daerah infark kecil, selain itu sekresi asam lambung juga terpacu. Mukosal barrier pada pasien stress fisik biasanya tidak terganggu. Hal tersebut yang membedakannya dengan gastritis erosif karena bahan kimia atau obat. Pada gastritis refluks, gastritis karena bahan kimia dan obat menyebabkan mukosal barrier rusak sehingga difusi balik ion H+ meninggi. Suasana asam yang terdapat pada lumen lambung akan mempercepat kerusakan mukosal barrier oleh cairan usus (Muttaqin dan Kumala Sari, 2011).

7. FATHWAYS.docx

Page 11: PROPOSAL.pptx

8. Komplikasi

• Perdarahan saluran cerna bagian atas yang merupakan kedaruratan medis. Kadang-kadang perdarahannya cukup banyak sehingga dapat menyebabkan kematian.

• Terjadi ulkus, kalau prosesnya hebat• Perforasi.• Anemia karena gangguan absorbsi vitamin B12 (Setiwati, dkk, 2013).

a. Pemeriksaan Endoskopib. Pemeriksaan Radiologic. Pemeriksaan Hispatologid. Pemeriksaan Hematologi

9. Pemeriksaan Penunjang

Page 12: PROPOSAL.pptx

10. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan Medis• Antasida • Histamin (H2) blocker• Inhibitor pompa proton (PPI)• Apabila penyebabnya adalah hilocobakteria pylori maka perlu penggabungan obat antasida, PPI dan

antibiotic

Penatalaksanaan keperawatan menurut Nurarif dan Hardhi (2013) yaitu:• Hindari minuman alcohol karena dapat mengiritasi lambung sehingga terjadi inflamasi dan

perdarahan.• Hindari merokok karena dapat mengganggu lapisan dinding lambung sehingga lambung lebih mudah

mengalami gastritis dan tukak / ulkus.• Atasi stress sebaik mungkin.• Makan makanan yang kaya akan buah dan sayur, namun hindari sayur dan buah yang sifat asam

(minsalnya : jeruk, lemon, grapefruit, nanas, tomato).• Jangan berbaring setelah makan untuk menghindari refluks (aliran balik) asam lambung.• Berolahraga secara teratur untuk membantu mempercepat aliran makanan melalui usus.• Bila perut mudah mengalami kembung (banyak gas) untuk sementara waktu kurangi makanan tinggi

serat.• Makan dalam porsi sedang (tidak banyak) tetapi sering, berupa makanan lunak dan rendah lemak.

Makanlah secara perlahan dan rilek.

Page 13: PROPOSAL.pptx

1. Pengkajian 1. Identitas

2. Keluhan utama

3. Riwayat penyakit sekarang

4. Riwayat penyakit dahulu

5. Riwayat penyakit keluarga

1. Kebutuhan respirasi2. Kebutuhan nutrisi3. Kebutuhan eliminasi4. Kebutuhan istirahat dan tidur5. Kebutuhan berpakaian6. Pengaturan suhu tubuh7. Kebutuhan rasa aman dan nyaman8. Kebutuhan personal hygiene9. Kebutuhan berkomunikasi dengan

orang lain10. Kebutuhan spiritual11. Kebutuhan bekerja12. Kebutuhan seksual13. Kebutuhan bermain dan rekreasi14. Kebutuhan belajar

Riwayat Bio-psiko-sosial dan spiritual (Virginia Handerson)

Konsep Dasar Asuhan Keperawaan

Page 14: PROPOSAL.pptx

Pemeriksaan fisik

1. Status kesehatan umum

Biasanya lemah

2. Kesadaran

Kesadaran biasanya kompos mentis sampai apatis kalau disertai penurunan perfusi dan elektrolit

3. TTV4. Head to toe1) Kepala2) Mata3) Hidung 4) Telinga5) Mulut6) Leher7) Thorak8) Abdomen9) Genetalia10) Integumen11) Ekstremitas

Page 15: PROPOSAL.pptx

a. Nyeri akut berhubungan dengan adanya peradangan daerah lambungb. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan absorpsi

makanan menurunc. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan intake kurang dari kebutuhan tubuhd. Hipertermia berhubungan dengan reaksi infeksie. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN

3. INTERVENSI KEPERAWATAN.docx

4. IMPLAMENTASI KEPERAWATAN

Pelaksanaan adalah realisasi rencana tindakan keperawatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

Page 16: PROPOSAL.pptx

Catatan klien yang tujuannya untuk komunikasi,merencanakan asuhan klien, mengaudit institusi kesehatan, penelitian, pendidikan, penggantian pembayaran.

Evaluasi adalah penilaian dengan cara membandingkan perubahan keadaan pasien (hasil yang diamati) degan tujuan dan kriteria hasil yang dibuat pada tahap perencanaan. evaluasi ada 2 yaitu: Evaluasi proses (formatif) dan evaluasi hasil (sumatif)

DOKUMENTASI

5. Evaluasi

Page 17: PROPOSAL.pptx

TERIMAKASIH