Proposal+Dana+Dalam+Negeri+-+Donatur+Organisasi

9
1

Transcript of Proposal+Dana+Dalam+Negeri+-+Donatur+Organisasi

Page 1: Proposal+Dana+Dalam+Negeri+-+Donatur+Organisasi

1

Page 2: Proposal+Dana+Dalam+Negeri+-+Donatur+Organisasi

PENDAHULUAN

Indonesia adalah negeri kepulauan nan indah yang memiliki warisan budaya yang teramat kaya-raya. Beragam bangsa dan suku bangsa memiliki kebudayaan lokal yang pada gilirannya membentuk Kebudayaan Nasional sebagai sebuah kedigdayaan. Negeri ini merayakan perbedaan setiap hari sebagai nafas hidupnya. Merajut perdamaian abadi sebagai upaya-upaya nan dahsyat dari hari ke hari. Kekuatan negeri ini adalah keberagamannya yang mampu diikat erat dalam satu motto bersama: BHINNEKA TUNGGAL IKA

Sayangnya, dalam beberapa tahun terakhir negeri ini terkoyak dan hampir luluh lantak. Bukan saja oleh krisis ekonomi dan moneter, tetapi juga krisis sosial yang telah menghancurkan kesatuan dalam keberagaman itu. Salah satu fenomena yang mengemuka saat ini adalah pengrusakan, pembakaran dan penutupan rumah ibadah. Sejarah mencatat bahwa pengrusakan, pembakaran dan penutupan rumah ibadah sudah terjadi sejak jaman kemerdekaan Republik Indonesia. Hingga hari ini tercatat lebih dari 1000 buah rumah ibadah mengalami pengrusakan, pembakaran dan penutupan rumah ibadah.

Namun, kami yang teramat percaya pada cita-cita Indonesia Raya sebagai Indonesia Masa Depan yang memiliki Peradaban Kebangsaan, Persaudaraan Sejati, Kemerdekaan Berdaulat, Keadilan Bagi Semua dan Perdamaian Abadi, meyakini bahwa masih ada harapan bagi upaya-upaya advokasi terhadap kasus pengrusakan, pembakaran dan penutupan rumah ibadah.

Oleh karena itu, di tengah kuatnya arus pesimisme untuk terus merayakan perbedaan dan mewujudkan perdamaian abadi, dirasakan penting dan mendesak untuk mengadakan sebuah kegiatan meretas jalan buntu ini. Kami percaya, melalui kegiatan MALAM RENUNGAN PERDAMAIAN INDONESIA 2010, ada jalan maju bagi kegerakan menuju Indonesia Raya sebagai Indonesia Masa Depan.

Malam Renungan Perdamaian Indonesia adalah bagian dari kegerakan International Day of Pece Vigil sebagaimana dinyatakan dalam website resmi kegiatan ini:

In 1981, the United Nations General Assembly established the International Day of Peace (IDP). It was in 2001, that the GA modified the resolution (A/RES/55/282) and designated September 21st as the annual date of the International Day of Peace.

The intention of the resolution is to have the entire world observe a day of peace and nonviolence. All peoples and organizations are invited to commemorate the day in an appropriate manner.

An ever-expanding number of people worldwide, representing a wide variety of religious and spiritual traditions, have committed to the task of working with other like-minded individuals and groups for an International Day of Peace Vigil with the following objective:

"To encourage worldwide, 24-hour spiritual observations for peace and nonviolence on the International Day of Peace, 21 September in every house of worship and place of spiritual practice, by all religious and spiritually based groups and individuals, and by all men, women and children who seek peace in the world."

This global 24-hour spiritual observation for peace is meant to demonstrate the power of prayer and other spiritual practices in promoting peace and preventing violent conflict. These worldwide spiritual observances will also help raise public awareness of the International Day of Peace and directly support the establishment of a global ceasefire. Individuals and groups are invited to support this worldwide initiative by committing to hold a 24-hour vigil on 21 September.

2

Page 3: Proposal+Dana+Dalam+Negeri+-+Donatur+Organisasi

Malam Renungan Perdamaian Indonesia pertama kali diselenggarakan oleh Tarekat Saudara Sebangsa pada tahun 2005 secara sederhana di Bundaran Hotel Indonesia, kemudian pada tahun 2006 dilakukan di Tugu Proklamasi. Setelah itu berturut-turut pada tahun 2007, 2008 dan 2009 dilakukan secara sederhana.

Pada tahun 2010 ini, bertepatan dengan 5 tahun peringatan Malam Renungan Perdamaian Indonesia atau Indonesia Peace Day Vigil, kegiatannya akan dipusatkan di Taman Menteng dengan memakai lambang Pohon Perdamaian. Pohon adalah tempat tersimpannya mata air sebagai sebuah sumber kehidupan tanah. Dan kita berharap agama-agama akan tetap menjadi seperti sebuah mata air bagi perdamaian dan bukan sumber airmata. Malam Renungan Perdamaian Indonesia justru berbasis pada pengalaman agama-agama untuk tetapi sebagai mata air perdamaian di tengah berbagai konflik yang ada di dunia. Walaupun, tak terelakkan bagi kita untuk mengatakan bahwa agama-agama selama ini menjadi sumber konflik di berbagai belahan dunia.

PETA DAN SITUASI

Dalam beberapa tahun terakhir ini, di banyak daerah di Indonesia terjadi banyak kasus pengrusakan, pembakaran dan penutupan rumah ibadah. Paling tidak, sejak tahun 1996 terjadi upaya-upaya tersebut dari segelintir kelompok di negeri ini. Ironisnya, pasca reformasi kasus-kasus serupa semakin banyak.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengadvokasi masalah ini, dan yang terakhir adalah diberlakukannya Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri No.8 dan 9 Tahun 2006. Ironisnya, PBM ini ternyata tidak cukup mampu menjadi payung hukum dalam menjamin kebebasan beribadah di negeri ini. Terutama bagi gereja-gereja di Indonesia. Sejak terbitnya PBM itu, seperti dicatat PGI berdasarkan laporan yang masuk, sepanjang 2006 – 2008 ini telah banyak terjadi penutupan rumah ibadah dan pelarangan melaksanakan ibadah di beberapa tempat di berbagai belahan Indonesia. Pelaku pengrusakan, pembakaran dan penutupan rumah ibadah adalah sekompok massa yang mengatasnamakan organisasi agama tertentu. Tetapi, ada juga yang melibatkan unsur oleh pemerintah dan aparat.

Alasan pengrusakan, pembakaran dan penutupan rumah ibadah bermacam-macam, yaitu tidak memiliki IMB, penyalahgunaan fungsi bangunan (rumah tinggal atau ruko dijadikan sebagai tempat ibadah), atau mengganggu kerukunan hidup beragama, masyarakat keberatan. PBM mengharuskan setiap agama mengurus IMB, jika hendak membangun rumah ibadat. Bagi agama tertentu, ini tidak menjadi masalah. Tetapi gereja menghadapi banyak kesulitan. Kesulitan ini timbul karena banyaknya syarat-syarat yang harus dipenuhi sesuai dengan PBM dan ditambah lagi Perda yang berbeda-beda antara satu daerah dengan daerah lainnya.

Ada persyaratan administrasi umum dan khusus, juga prasyarat sosial (“ijin” masyarakat). Jika kesediaan warga telah diperoleh sesuai PBM, itu bukan berarti perjalanan akan mulus. Pengurusan bisa dihadang di tingkat mendapatkan rekomendasi dari lurah, camat, dari Depag atau FKUB. Padahal, sesuai PBM syarat utama sebetulnya adalah ada umat 90 KTP, dan dukungan warga sekitar 60 (KTP). Dan jika ini sudah valid, maka tidak ada lagi alasan bagi pemerintah untuk tidak memberikan rekomendasi. Tetapi pemerintah setempat, seperti lurah dan camat, acap menyebut “masyarakat keberatan” untuk tidak memberikan rekomendasi.

Sebagai warga negara yang baik dan taat hukum, kita harus tetap taat kepada PMB tersebut, sembari berharap lahirnya sebuah peraturan atau undang-undang yang sejiwa dengan UUD 1945 pasal 28, dan berpihak pada penegakan HAM. Kita juga menyerukan supaya pemerintah sungguh-sungguh konsisten mengamankan pelaksanaan produk hukum yang ada. Agar masyarakat tidak ragu menjalankannya.

3

Page 4: Proposal+Dana+Dalam+Negeri+-+Donatur+Organisasi

Di dalam kerangka Indonesia Masa Depan yang memiliki Peradaban Kebangsaan, Persaudaraan Sejati, Kemerdekaan Berdaulat, Keadilan Bagi Semua dan Perdamaian Abadi, maka sebuah kegiatan advokasi terhadap pengrusakan, pembakaran dan penutupan rumah ibadah yang bertajuk MALAM RENUNGAN PERDAMAIAN INDONESIA 2010 diharapkan mampu menjadi jalan maju bagi proses advokasi selanjutnya pada berbagai aras dan tingkat.

TUJUAN

Memperingati International Day of Peace Vigil 21 September sebagaimana prakarsa Perserikatan Bangsa-bangsa.

Memperingati International Year of Youth dan International Year for the Rapprochement of Cultures sebagai bagian dari penguatan karya kaum muda dan pendekatan budaya dalam mewujudkan Persaudaraan Sejati menuju Perdamaian Abadi.

Menyikapi situasi kritis bangsa ini, yaitu tragedi pengrusakan, pembakaran dan penutupan rumah ibadah di Indonesia, sebagai upaya menegakkan Pancasila dan UUD 1945.

Menggalang sebanyak mungkin saudara sebangsa untuk mengupayakan advokasi bersama terhadap pengrusakan, pembakaran dan penutupan rumah ibadah di Indonesia, sebagai sebuah kegerakan bersama mewujudkan Indonesia Raya.

WAKTU DAN TEMPAT

Hari/Tanggal : Selasa, 21 September 2010Waktu : Pukul 19.00 - 22.00Tempat : Taman Menteng, Jakarta Pusat

JADWAL ACARA

KONFERENSI PERSPukul 16.00 – 18.00, Rumah Kaca

01. Pembukaan oleh Koordinator Humas02. Penjelasan tentang Malam Renungan Perdamaian Indonesia oleh Koordinator Umum03. Refleksi Tema oleh Dr. Imam Prasodjo, Dr. Seto Mulyadi dan Dr. Mudji Soetrisno04. Tanya Jawab

PRA MALAM RENUNGANPukul 18.30 – 19.30, Lapangan Futsal dan Rumah Kaca

01. Penyambutan Tamu VVIP dan VIP oleh Usher VVIP/VIP di depan Jalan H.O.S. Cokroaminoto dan dihantar menuju Rumah Kaca untuk Peace Party.

02. Penyambutan Massa Orang Muda dan Penonton oleh Relawan di depan Pintu Masuk Gedung Parkir dan dihantar menuju Lapangan Futsal untuk Welcome Party.

03. Peace Party difasilitasi oleh Donatur Utama kegiatan ini04. Welcome Party dimeriahkan oleh band-band indie

4

Page 5: Proposal+Dana+Dalam+Negeri+-+Donatur+Organisasi

MALAM RENUNGAN Pukul 19.30 – 20.30, Lapangan Futsal

01. Pembukaan diiringi Genderang Tionghoa mengiringi Perarakan Perdamaian 02. Salam Pembukaan03. Pertunjukan Tarian Tionghoa04. Laporan Koordinator Umum05. Pertunjukan Marawis06. Pembacaan Ayar-ayat Suci Al Quran07. Lagu Kebangsaan INDONESIA RAYA08. Mengheningkan Cipta diiringi Paduan Suara09. Nyanyian SYUKUR10. Orasi Perdamaian oleh UN Resident Coordinator in Indonesia 11. Nyanyian INDONESIA PUSAKA12. Orasi Perdamaian oleh Duta Besar Palestina untuk Indonesia13. Nyanyian IBU PERTIWI14. Orasi Perdamaian oleh Donatur Utama kegiatan ini15. Nyanyian TANAH AIR16. Doa Bersama oleh Para Rohaniwan17. Pemotongan Tumpeng Perdamaian

MALAM RENUNGAN Pukul 20.30 – 22.00, Lapangan Futsal

01. Pertunjukan Musik oleh band-band indie02. Pemutaran Film Indie “Cin(t)a”

UNDANGAN

Undangan VVIP/VIP yang diharapkan hadir berjumlah 100 orang yang terdiri dari:

01. UN Resident Coordinator/Humanitarian Coordinator of UNDP02. Representative FAO03. Director ILO04. Country Coordinator UNAIDS05. Head of UNCAPSA06. Representative of UNESCO07. Representative of UNFPA08. Representative of UNHCR09. Director of UNIC10. Representative of UNICEF11. Representative of UNIDO12. Regional Programme Director of UNIFEM13. Head of UNOCHA14. Chief of Mission IOM15. Country Director of WFP16. Representative of WHO17. Duta Besar Negara-negara Sahabat di Indonesia18. Korps Diplomatik Negara-negara Sahabat di Indonesia19. Anggota DPR Komisi I Republik Indonesia

5

Page 6: Proposal+Dana+Dalam+Negeri+-+Donatur+Organisasi

PESERTA

Peserta yang diharapkan hadir berjumlah 2000 orang yang terdiri dari:

01. Umat Komunitas Teraniaya = 500 orang02. Umat Agama-agama di Indonesia = 500 orang03. Orang Muda = 1000 orang

PENGORGANISASIAN

Penyelenggara dari kegiatan ini adalah Grup Koordinasi Nasional Malam Renungan Perdamaian Indonesia, yaitu kelompok kerja yang terdiri dari perorangan peduli perdamaian. Pada tahun ini Tim Kerja Malam Renungan Perdamaian Indonesia Tahun 2010 terdiri dari

Koordinator Umum : Aryawirawan Simauw Koordinator Sekretariat : Intan SiyaranamualKoordinator Keuangan : Siti Fatimah Koordinator Lapangan : Monalisa Panggabean Koordinator Acara : Endin SasKoordinator Protokoler : Valencia VeraKoordinator Humas : Ralian JawalsenKoordinator Mobilisasi : Alex TetehukaKoordinator Perlengkapan : Bayu KusumaKoordinator Konsumsi : Inong RengganisKoordinator Keamanan : Trassen SangajiKoordinator Dokumentasi : Donny Suryono

ANGGARAN

01. Biaya Persiapan = Rp. 1.000.00002. Biaya Sewa Lapangan Futsal = Rp. 1.000.00003. Biaya Sewa Rumah Kaca = Rp. 1.000.00004. Biaya Sewa Tikar = Rp. 1.000.00005. Biaya Sewa Sound System = Rp. 3.000.00006. Biaya Sewa Light System = Rp. 3.000.00007. Biaya Sewa Audio Visual System = Rp. 2.000.00008. Biaya Sewa Stage Communication System = Rp. 500.00009. Biaya Sewa Stage Rigging System = Rp. 2.500.00010. Biaya Cetak Backdrope = Rp. 500.00011. Biaya Cetak Spanduk 5 buah = Rp. 500.00012. Biaya Cetak Baliho 1 buah = Rp. 500.00013. Biaya Cetak Umbul-umbul 100 buah = Rp. 5.000.00014. Biaya Cetak Undangan VVIP/VIP 100 buah = Rp. 100.00015. Biaya Cetak Undangan Umum 1000 buah = Rp. 400.00016. Biaya Cetak Folder Acara 2000 buah = Rp. 2.000.00017. Biaya Cetak ID Card Tim Kerja 100 buah = Rp. 200.00018. Biaya Cetak Kaos Tim Kerja 100 buah = Rp. 2.500.00019. Biaya Bikin Pita Putih 2000 buah = Rp. 100.00020. Biaya Belanja Lilin Besar 4 buah = Rp. 400.00021. Biaya Belanja Lilin Sedang 192 buah = Rp. 100.00022. Biaya Belanja Lilin Kecil 2000 buah = Rp. 200.00023. Biaya Belanja Tumpeng = Rp. 500.000

6

Page 7: Proposal+Dana+Dalam+Negeri+-+Donatur+Organisasi

24. Biaya Belanja Konsumsi VVIP/VIP 100 pax = Rp. 2.500.00025. Biaya Belanja Konsumsi Panitia 100 pax = Rp. 2.500.00026. Biaya Humas = Rp. 5.000.00027. Biaya Keamanan = Rp. 4.000.00028. Biaya Dokumentasi = Rp. 1.000.000

------------------------Total Pengeluaran = Rp. 42.300.000

PEMBIAYAAN

Pembiayaan kegiatan ini digalang dari Perorangan, Organisasi dan Korporasi yang berminat membantu dan mengirimkannnya ke BCA nomor 1662525043 atas nama Siti Fatimah Z SE.

7