Proposal Wiwin

download Proposal Wiwin

of 24

Transcript of Proposal Wiwin

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebelum seorang wanita siap menjalani masa reproduksi, terdapat masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa kedewasaan yang lebih dikenal dengan masa pubertas. Permulaan masa pubertas yang sering disebut sebagai pematangan fungsi reproduksi, pada perempuan ditandai dengan haid. Remaja putri yang telah memasuki masa pubertas akan mengalami menarche (Manuaba, 2004). Bahwa di Amerika sekitar 95% anak perempuan mempunyai tanda pubertas pada umur 12 tahun dan umur rata-rata 12,5 tahun. Menarche atau menstruasi pertama merupakan salah satu perubahan pubertas yang pasti dialami setiap anak perempuan (Ganong, 2009). Bahwa di Indonesia gadis remaja pada waktu Menarche bervariasi antara 10-16 tahun dan rata-rata Menarche 12,5 tahun, usia Menarche lebih dini di daerah perkotaan dari pada yang tinggal di Desa dan juga lebih lambat wanita yang kerja berat (Winkjosastro, 2003). Usia untuk mencapai fase terjadinya menarche dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain faktor suku, genetik, sosial, sekonomi, dan lain-lain. Di Inggris usia rata-rata untuk mencapai menarche adalah 13,1 tahun, sedangkan suku Bunding di Papua, Menarche dicapai pada usia 18,8 tahun (Jamaluddin, 2004).

2

Menarche menjadi hal yang penting bagi seorang wanita dan perlu mendapat perhatian khusus karena hal ini menandai awal kedewasaan biologis seorang wanita (Huffman, 2009). Anak-anak berusia 12 tahun atau 13 tahun sampai 19 tahun sedang berada dalam pertumbuhan yang mengalami masa remaja. Masa remaja termasuk masa yang sangat menentukan karena pada masa ini anak-anak mengalami banyak perubahan pada psikis dan fisiknya (Maju, 2009). Menjadi remaja berarti mengalami proses berat yang membutuhkan banyak penyesuaian dan menimbulkan kecemasan, lonjakan pertumbuhan badani dan organ reproduksi adalah masalah besar yang mereka hadapi, terutama wanita. Menarche adalah peristiwa paling penting pada remaja putri sebagai pertanda siklus masa subur sudah dimulai (Huffman, 2009). Dari survey pendahuluan, bahwa di SMPN 3 Wawotobi yang terletak di Kecamatan Wawotobi dengan jumlah keseluruhan siswa-siswi sebanyak 115. Dengan siswi sebanyak 61 (53%), siswa sebanyak 54 (46,9%) dan kalangan pelajar siswi lebih banyak dibandingkan dengan siswa, hal ini belum pernah dilakukan penelitian yang berkaitan dengan Pengetahuan Remaja Putri Tentang Menarche. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengetahui tentang Bagaimana Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Menarche di SMPN 3 Wawotobi Tahun 2010.

3

B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Menarche di SMPN 3 Wawotobi Tahun 2010 ?. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Tentang Menarche di SMPN 3 Wawotobi. 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Menarche berdasarkan umur. b. Untuk mengetahui Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Menarche berdasarkan kelas. c. Untuk mengetahui Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Menarche berdasarkan sumber informasi. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis Sebagai bahan referensi bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Menarche dan sebagai bahan bacaan di perpustakaan.

4

2.

Manfaat praktis Sebagai bahan informasi bagi siswi di SMPN 3 Wawotobi tentang

pengetahuan terhadap Menarche. 3. Manfaat bagi peneliti Menambah pengalaman penulis dalam melakukan penelitian tentang Menarche dan sebagai salah satu dalam menyelesaikan Program Pendidikan D-III Kebidanan di Yayasan Pendidikan Akademi Kebidanan Konawe.

5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Definisi Menarche Menstruasi (haid), merupakan ciri khas kedewasaan seorang wanita, dimana terjadi perubahan-perubahan siklik dari alat kandungannya sebagai persiapan untuk kehamilan. Masa pubertas adalah masa peralihan dari anak-anak menjadi dewasa. Ini ditandai dengan pertumbuhan yang terus berlanjut menuju kondisi somatik, sexual dan psikologi yang lebih matur. Perubahan-perubahan tersebut tidak terjadi secara spontan, tetapi melalui proses pertumbuhan yang cepat setelah menstruasi pertama (menarche). Di akhir masa kanak-kanak akhir sebenarnya terjadi pada masa menjelang kedatangan masa remaja (Jamaluddin, 2004). Menarche adalah haid yang pertama kali datang. Gejalanya terasa sakit pada daerah mammae, bagian abdomen dan pinggang dan ada sebagian remaja mengalami tumbuhnya jerawat pada saat haid pertamanya (Winkjosastro, 2002). Menarche adalah haid yang pertama kali datang. Haid adalah perdarahan yang berasal dari uterus sebagai tanda bahwa alat kandungannya menunaikan fungsinya, terjadi setiap bulan secara teratur pada seorang wanita dewasa yang sehat dan tidak hamil. Haid merupakan ciri khas seorang wanita dimana terjadi perubahan-perubahan siklik dari alat kandungannya sebagai persiapan kehamilan (Depkes RI, 2005). 2. Fisiologis Menarche Tinjauan Tentang Menarche

6

Munculnya haid pertama terjadi di tengah-tengah masa pubertas, yaitu masa peralihan dari anak-anak ke dewasa yang memegang peranan penting dalam proses tersebut adalah hubungan Hipotalamus, Hipofisis dan Ovarium (Hypotalamic-Pituitari-Ovarikratis). Hal ini merupakan hasil kerjasama antara Korteks Serebri, Hipotalamus, Hipofisis, Ovarium, Glandula Supra Renalis (Winkjosastro, 2002). Pada permulaan masa kanak-kanak sistem ini sudah berjalan kemudian tidak berfungsi lagi disebabkan sistem proses itu sangat peka terhadap steroid, sehingga menghambat proses itu sendiri. Rendahnya Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH) pada saat itu juga akibat unsur instrinsik penghambat susunan saraf yang mempunyai mekanisme penekanan denyutan GnRH (Jones, 2005). Saat sebelum masa pubertas, sekresi GnRH secara pulstabil dengan frekuensi rendah telah dimulai 4 tahun sebelum menarche, diikuti dengan kenaikan sekresi LH oleh Hipofisis pada malam hari. Pada masa pubertas, sekresi Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH) yang berfrekuensi dan Kelenjar-kelenjar Endokrin lainnya

rendah pelan-pelan berubah seperti wanita dewasa dengan sekresi yang berlangsung selama 24 jam, pola sekresi FSH dan LH juga mengikuti perubahan-perubahan sekresi pulstabil GnRH ini (Jones, 2005). Hipotalamus mengawasi sekresi hormon Gonodotropin oleh Adeno Hipofisis melalui sekresi Nurohormon yang disalurkan ke sel-sel Adeno Hipofisis lewat sirkulasi portal yang khusus yang dapat

7

merangsang produksi dan pelepasan Gonadotropin dari Hipofisis (Winkjosastro, 2002). Folikel-folikel yang berkembang selama sebelum menghasilkan hormon estrogen dan kemudian mati, yang lainnya telah dirangsang FSH sehingga folikel ini berkembang mensekresi estrogen. Semakin lama jumlah folikel yang dirangsang semakin banyak, sehingga kadar estrogen semakin tinggi (Winkjosastro, 2002). Hormon estrogen memegang peranan penting dalam

perkembangan ciri-ciri kelamin skunder, pertumbuhan organ genetalia terjadinya perapatan pertumbuhan fisik dan perkembangan psikologi kewanitaan. Pada masa pubertas organ-organ genetalia lambat laun tumbuh mendekati bentuk dan sifat-sifat wanita dewasa. Vaskularasi uterus bertambah menyebabkan pertumbuhan lapisan endometrium, sehingga merubah uterus menjadi uterus yang matur, dan lapisan enometrium mengalami diferensiasi (Manuaba, 2001). Folikel-folikel di ovarium yang tumbuh walaupun tidak sampai terjadi matang karena sebelumnya mengalami atresia namun telah sanggup memproduksi dan mensekresi estrogen, kadar estrogen makin lama makin tinggi dan saat menstruasi mendekat. Estrogen menyebabkan umpan balik negatif terhadap FSH, dan bertambah akibat pertumbuhan folikel akan menurun dan sebagian mengalami atresia sehingga estrogen yang diproduksi folikel akan menurun pula.

8

Dengan menurunnya kadar estrogen berakibat pembuluh darah endometrium mengalami Proliferasi atau mengerut dan terputus-putus lapisan endometrium mengalami deskuamasi sehingga terjadi perdarahan dan mengalir melalui vagina berwujud sebagai haid pertama atau menarche. Dengan munculnya menstruasi pada seorang remaja dapat menggambarkan kemampuan untuk bereproduksi (Manuaba, 1999). 3. Perubahan Hormonal Pada Masa Remaja Perubahan yang menonjol pada waktu menjelang menstruasi adalah timbulnya penurunan kepekaan sensor terhadap mekanisme umpan balik negatif hormon sex. Kepekaan sensor otak terhadap hormon sex menurun pada masa remaja sampai dicapainya keseimbangan seperti orang dewasa.beberapa saat menjelang menstruasi muncul mekanisme control baru, yaitu umpan balik positif dan estradiol terhadap hipofisis yang menghasilkan lonjakan LH, lonjakan LH ada kaitannya dengan ovulasi. Bila terjadi ovulasi akan berbentuk korpus luteum yang terutama memproduksi progesteron selama fase luteal (Manuaba, 1999). 4. Perubahan Perkembangan Fisik dan Psikis Selama Masa Remaja Pada masa pubertas terjadi perubahan yang menyeluruh baik secara fisik, fisiologis maupun psikologis, yang disebabkan perubahan hormon estrogen. Pertanda awal masa pubertas munculnya ciri-ciri sex sekunder yaitu kecepatan pertumbuhan linear (tambah tinggi). Tanda fisik pertama

9

kali dari pubertas biasanya penonjolan payudara diikuti oleh munculnya rambut kemaluan atau aksila (Maju, 2009). a. Pertumbuhan Tinggi Badan Setelah 3 atau 4 tahun pertumbuhan fisik terjadi lebih lambat kemudian pada usia 6-8 tahun akan meningkat kadar hormon androgen korteks adrenal. Pada awal pubertas, pertumbuahn tinggi badan rata-rata peningkatan per tahun sebelum haid adalah 3 inci. Dua tahun sesudah haid peningkatan rata-rata adalah 2,5 inci. Pacu tumbuh terjadi pada usia 11,5 tahun dan hampir lengkap pada usia 13,5 tahun. Pada tahun-tahun ini terjadi puncak pertambahan tinggi badan kira-kira 8 cm, dan bertambah tinggi badan organ lengkap (Jamaluddin, 2004). b. Pertumbuhan Organ Genetalia Pada masa kanak-kanak perangsangan oleh hormon seks steroid sangat rendah, sehingga genetalia tidak menunjukkan perkembangan yang berarti sampai masa prapubertas, sedangkan masa prapubertas di bawah pengaruh FSH ovarium mulai berkembang dan menstruasi estrogen. Dengan bertambahnya kadar hormon estrogen, hormon genetalia semakin berkembang menuju keadaan anatomi dan fungsi reproduksi (Winkjosastro, 2002).

5. Perubahan-perubahan Psikologis atau Psikis

10

Perubahan fisik dengan bertambahnya pengetahuan tentang dirinya dan menyesuaikan sikap sebagaimana layaknya gadis dewasa. Perkembangan menuju dunia dewasa sekarang ini remaja dapat menilai teman-temannya dengan baik sehingga penyesuaian di dalam situasi sosial bertambah baik dan pertengkaran menjadi berkurang. Dalam waktu yang singkat remaja mengadakan perubahan radikal, yaitu dari tidak menyukai lawan jenis sebagai teman menjadi lebih menyukai teman dari lawan jenisnya daripada teman sejenisnya. Dan dengan demikian remaja menginginkan teman yang mempunyai minat dan nilai-nilai yang sama dan mengerti dan membuatnya merasa aman, dan kepadanya ia dapat mempercayakan masalah-masalah dan membahas hal yang tidak dapat dibicarakan dengan orang tua maupun guru (Hurlock, 2009). B. 1. Tinjauan Tentang Pengetahuan Pengertian Pengetahuan merupakan hasil tahu, ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera yaitu indera penglihatan, pendengaran, penciuman, dan rasa. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh dari mata dan telinga (Notoatmodjo, 2002). Pengetahuan pada dasarnya terdiri dari sejumlah fakta dan teori yang memungkinkan seseorang untuk dapat mencapai masalah yang

11

dihadapinya. Pengetahuan tersebut diperoleh dari pengalaman langsung maupun melalui pengalaman orang lain (Notoatmodjo, 2002). 2. Tingkat Pengetahuan Untuk mengukur tingkat pengetahuan seseorang secara terperinci terdiri dari 6 tingkatan yaitu: a. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkatan ini adalah mengingat kembali (Recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari merupakan tingkatan pengetahuan yang paling rendah. b. Memahami (Comprehention)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat

menginterprestasikan materi tersebut secara benar, orang yang telah paham terhadap objek suatu materi harus dapat menjelaskan, menyimpulkan, dan meramalkan terhadap objek yang dipelajari. c. Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi sebenarnya. Aplikasi disini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi lain.

12

d.

Analisis (Analilysis)

Kemampuan untuk melakukan penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya untuk menjabarkan suatu materi dalam struktur organisasi. e. Sintesis (Synthesis)

Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi yang ada. f. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk elakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian lain berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang telah ada. C. Tinjauan Tentang Umur Umur adalah lamanya tahun dihitung sejak dilahirkan hingga penelitian ini dilakukan. Umur merupakan periode penyesuaian terhadap polapola kehidupan baru. Pada masa ini merupakan usia reproduktif, masa bermasalah, masa ketegangan emosi, masa keterampilan, masa sosial, masa komitmen, masa ketergantungan, masa perubahan nilai, masa penyesuaian dengan hidup baru, masa kreatif. Pada dewasa ini ditandai oleh adanya perubahan-perubahan jasmani dan mental. Semakin bertambah umur

13

seseorang maka akan semakin bertambah keinginan dan pengetahuannya tentang kesehatan (Notoatmodjo, 2003). D. Tinjauan Tentang Kelas Kelas adalah tingkatan seseorang yang dilalui dalam suatu jenjang pendidikan formal yang merupakan pendidikan terakhir yang di alami oleh remaja di tingkat kelas awal, memiliki pengalaman atau pengetahuan yang masih minim (Notoatmodjo, 2002). Pendidikan adalah proses belajar yang bertujuan untuk meningkatkan kematangan intelektual. Remaja yang tingkat pendidikannya rendah, memiliki pengetahuan yang kurang tentang menarche karena tidak dapat mengakses sumber informasi tentang menarche yang tepat. Sehingga peran dunia pendidikan sangatlah besar dalam penerapan menarche pada remaja putri. E. Tinjauan Tentang Sumber Informasi Informasi yang diperoleh dari berbagai sumber akan mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. Bila seseorang benyak memperoleh informasi maka ia cendrung mempunyai pengetahuan yang lebih luas (Notoatmodjo, 2002).

14

F.

Kerangka Konsep

Umur Pengetahuan Remaja Putri Tentang Menarche

Kelas

Sumber Informasi

Gambar 1. Skema Kerangka Konsep

15

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah jenis penelitian yang bersifat deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran tingkat pengetahuan remaja putri tentang Menarche di SMPN 3 Wawotobi Tahun 2010. B. 1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 3 Wawotobi Tahun 2010. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tanggal, 20 23 September 2010. C. Populasi dan Sampel

1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua remaja putri di SMP Negeri 3 Wawotobi Tahun 2010, yaitu sebanyak 61 orang. 2. Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah total populasi yang berjumlah 61 Remaja putri di SMPN 3 Wawotobi Tahun 2010. D. 1. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif Pengetahuan

16

Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui remaja putri tentang definisi, fisiologi menarche, perubahan hormonal, dan perubahan fisik. Skala pengukuran nominal. Kriteria objektif : a. Baik b. Kurang 2. : Apabila skor 70% dari total skor jawaban yang benar. : Apabila skor < 70% dari total skor jawaban yang benar. Umur Umur adalah usia remaja putri pada saat dilakukan penelitian yang dinyatakan dalam tahun, seperti jawaban responden pada kuesioner. Skala Pengukuran interval. Kriteria objektif : a. b. 3. 11-13 tahun : remaja awal. 14-16 : remaja menengah. Kelas Kelas adalah tingkatan seseorang yang dilalui dalam suatu jenjang pendidikan formal yang merupakan pendidikan terakhir. Skala pengukuran ordinal. Kriteria objektif : a. Kelas VII : Bila remaja putri tingkat pendidikannya kelas VII b. Kelas VIII : Bila remaja putri tingkat pendidikannya kelas VIII c. Kelas IX : Bila remaja putri tingkat pendidikannya kelas IX 4. Sumber Informasi

17

Sumber informasi adalah segala sesuatu yang menjadi perantara dalam menyampaikan informasi baik melalui media cetak (buku, majalah, koran) dari media elektronik (internet, televisi, radio) maupun dari tenaga kesehatan (dokter, bidan, perawat ). Skala pengukuran nominal. Kriteria objektif : a. Mendapatkan sumber informasi : bila remaja putri

mendapatkan informasi tentang menarche dari media cetak, media elektronik atau dari tenaga kesehatan. b. Tidak mendapatkan informasi : bila remaja

putri tidak mendapatkan informasi tentang menarche dari media cetak, media elektronik atau dari tenaga kesehatan E. Instrumen Penelitian Untuk menunjang pelaksanaan kegiatan penelitian, maka instrument yang digunakan yaitu dengan menggunakan kuesioner yang diperuntukkan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan variabel-variabel yang akan diteliti dimana kuesioner berjumlah 61. F. Cara Pengumpulan Data Data dalam penelitian secara keseluruhan adalah data primer yang diperoleh melalui wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner di SMP Negeri 3 Wawotobi Kabupaten Konawe tahun 2010. G. 1. Pengolahan Data dan Analisa Data Pengolahan Data

18

Data yang telah dikumpulkan diolah dengan cara manual dengan langkah-langkah berikut ini : a. Editing Dilakukan pengecekan kelengkapan data yang telah terkumpul apabila ada kesalahan dan kekurangan dalam pengumpulan data akan diperbaiki dengan memeriksanya dan dilakukan pendataan ulang terhadap responden. b. Coding Data yang telah terkumpul diberi kode dalam bentuk angka (kode), untuk mempermudah memasukkan data ke dalam tabel. c. Tabulating Data dimasukkan dalam bentuk distibusi frekuensi, memberi skor terhadap jawaban responden. 2. Analisa Data Analisa data dilakukan dengan cara deskriptif dengan melihat presentase data yang terkumpul di sini disajikan melalui tabel distribusi frekuensi dan narasi. Dengan menggunakan rumus (Natsir, 1998): n X= x 100%

Keterangan : X = Variabel yang diteliti

19

n

= Jumlah variabel yang diteliti

= Jumlah keseluruhan dari sampel H. Penyajian Data Data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan tabel 2x2 disertai dengan penjelasan atau narasi.

20

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. PT Rineka Cipta. Jakarta. Depkes RI, 2005. Profil Kesehatan. Jakarta. Ganong, 2009. Usia Menarche.http://www.mantri-suster.blogspot.com (diakses tanggal 23 Februari 2010 jam 20.00 WITA). Huffman, 2009. Fisiologi Menarche. http://www.kti kebidanan.com (diakses tanggal 14 Agustus 2010 jam 15.00 WITA). Hurlock, 2002 .Fisik dan Psikologi Remaja. http://www.tugas akhir amik.blogspot.com (diakses tanggal 12 Agustus 2010 jam 09.20 WITA) Jamaluddin, 2004. Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan Remaja. http://Contoh Makalah.blogspot.com (diakses tanggal 12 Agustus 2010. jam 09.20 WITA). Jones Lewellyn, 2005.Setiap Wanita. PT. Delapratasa Publishing. EGC : Jakarta. Maju, 2009. Introduksi Kesehatan Reproduksi Wanita. http://www.Ilmu Kesehatan.com (di akses tanggal 23 Februari 2010 jam 20.00 WITA). Manuaba, 1999. Kesehatan Reproduksi Wanita.EGC : Jakarta , 2001, Kapita Selekta Pelaksanaan Rutin Obstetric dan Ginekologi & Keluarga Berencana. EGC : Jakarta. Natsir. M., 1998. Metode Penelitian Kesehatan.PT Rineka Cipta:Jakarta Notoatmodjo. S, 2002, Ilmu Penelitian Kesehatan, PT. Rineka Cipta : Jakarta , 2003, Metodologi Penelitian Kesehatan, PT. Rineka Cipta : Jakarta, Winkjosastro, 2002. Ilmu Kandungan. Edisi 2. Cetatakan 5.Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo: Jakarta. , 2003. Ilmu Kebidanan. Edisi 3. Cetakan 5.Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo : Jakarta.

Lampiran

21

KUESIONER PENELITIAN GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG MENARCHE A. Nama Umur Kelas B. benar 1. Apakah anda pernah mendengar kata menarche a. Benar b. Salah 2. Apakah anda membaca atau mendengar informasi tersebut dari media cetak (buku, majalah, koran) media elektronik (internet, televisi, radio) maupun tenaga kesehatan (dokter, bidan, perawat) a. Benar b. Salah 3. Menarche adalah haid yang pertama kali datang a. Benar b. Salah 4. Menstruasi adalah perdarahan yang berasal dari uterus sebagai tanda bahwa alat kandungan telah menunaikan fungsinya a. Benar b. Salah 5. Gejala Menarche terasa sakit pada daerah Mammae (Payudara), bagian abdomen (Perut), pinggang dan mengalami tumbuhnya jerawat a. Benar b. Salah Identitas Responden : : : Berilah tanda ( x ) pada jawaban di bawah ini yang menurut anda

22

6. Munculnya Menarche pada seseorang menggambarkan kemampuan untuk mulainya bereproduksi a. Benar b. Salah 7. Menstruasi terjadi setiap bulan a. Benar b. Salah 8. Setelah terjadi Menarche organ-organ genitalia mendekati bentuk dan sifat wanita dewasa a. Benar b. Salah 9. Menarche terjadi pada masa peralihan dari kanak-kanak menuju dewasa a. Benar b. Salah 10. Menstruasi merupakan ciri khas seorang wanita dimana terjadi perubahanperubahan siklik dari alat kandungannya sebagai persiapan kehamilan a. Benar b. Salah

23

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat, Taufik, serta Hidayah-Nya kepada penulis, sehingga usulan Proposal Penelitian ini walaupun dalam bentuk yang sangat sederhana dapat di selesaikan tepat pada waktunya, sebagai salah satu persyaratan untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma D-III Kebidanan di Yayasan Pendidikan Konawe dengan judul Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Menarche di SMPN 3 Wawotobi Tahun 2010. Penulis mengakui mulai dari persiapan hingga penyusunan berbagai kesulitan maupun kendala di temukan. Namun berkat Bimbingan, Bantuan, Arahan, dan Motivasi dari berbagai pihak sehingga proposal ini dapat diselesaikan. Penulis menyadari sepenuhnya dalam penyusunan proposal penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan guna untuk lebih sempurnanya dalam penyusunan karya tulis ilmiah selanjutnya. Unaaha, 21 Agustus 2010

Penulis,

iii

24

DAFTAR ISI Hal HALAMAN JUDUL ..........................................................................................i HALAMAN PERSETUJUAN...........................................................................ii KATA PENGANTAR........................................................................................iii DAFTAR ISI.......................................................................................................iv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ............................................................................1 B. Rumusan Masalah........................................................................3 C. Tujuan Penelitian.........................................................................3 D. Manfaat Penelitian......................................................................3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Tentang Menarche........................................................5 B. Tinjauan Tentang Pengetahuan ...................................................10 C. Tinjauan Tentang Umur ..............................................................12 D. Tinjauan Tentang Kelas ..............................................................13 E. Tinjauan Tentang Sumber Informasi ..........................................13 F. Kerangka Konsep.........................................................................14 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian.............................................................................15 B. Lokasi dan Waktu Penelitian.......................................................15 C. Populasi dan Sampel....................................................................15 D. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif .................................16 E. Instrumen Penelitian ...................................................................17 F. Cara Pengumpulan Data .............................................................17 G. Pengolahan dan Analisa Data......................................................18 H. Penyajian Data.............................................................................19 DAFTAR PUSTAKA KUESIONER

iv