PROPOSAL · Web view2012. 9. 1. · adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik,...
Transcript of PROPOSAL · Web view2012. 9. 1. · adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik,...
B A B I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam era kemajuan ICT ( Information and Communication
Technology ) sebagaimana yang terjadi dewasa ini, tantangan yang dihadapi
oleh manajemen SMP Negeri 4 Randudongkal adalah bagaimanakah agar
fasilitas ICT ini dapat dimanfaatkan untuk mendukung perbaikan kualitas
proses pembelajaran. Dalam hal ini perlu kami sampaikan bahwa fasilitas ICT
yang dimaksud adalah Laptop/komputer, LCD Projector, jaringan hot spot dan
blog sekolah.
Kemudian, setelah fasilitas ICT tersebut tersedia di sekolah, maka upaya
untuk meningkatkan kompetensi guru dalam pemanfaatan ICT untuk
menunjang perbaikan kualitas proses pembelajaran menjadi masalah riel,
karena masih banyak guru ( 20 dari 28 orang ) yang belum terbiasa
memanfaatkan fasilitas ICT yang tersedia di sekolah. Meskipun upaya untuk
meningkatkan kompetensi guru dalam pemanfaatan ICT telah kami lakukan,
misalnya dengan pembentukan Tim ICT sekolah yang dibekali dengan
kompetensi dan motivasi untuk mendayagunakan fasilitas ICT dan bertugas
untuk mengelola dan mengembangkan Pusat Sumber Belajar.
Upaya untuk meningkatkan kompetensi TIM ICT untuk pemanfaatan dan
pendayagunaan ICT telah mengalami kemajuan. Untuk meningkatkan
kompetensi guru potensial agar lebih berdampak dalam pemanfaatan ICT
untuk menunjang perbaikan pembelajaran dan mengimbaskan kompetensinya
1
kepada guru-guru yang belum memiliki kompetensi terkait, maka pelatihan
pembuatan blog guru kami pilih sebagai strategi untuk meningkatkan
kompetensi guru dalam pemanfaatan ICT. Dalam hal ini, kami
menitikberatkan pada upaya-upaya tindakan yang akan ditempuh agar
pelatihan pembuatan blog guru berdampak efektif terhadap peningkatkan
kompetensi guru dalam pemanfaatan media ICT yang tersedia di sekolah,
untuk meningkatkan kualitas layanan pembelajaran. Peningkatan kompetensi
guru dalam pemanfaatan ICT tersebut pada akhirnya diharapkan dapat
menunjang upaya perbaikan kualitas proses pembelajaran di sekolah.
Kami menyadari bahwa pembuatan blog guru merupakan suatu
pengalaman baru bagi sebagian besar guru di sekolah kami. Pembuatan blog
memerlukan kesiapan Sumber Daya Manusia ( SDM ) dan pembiayaan, serta
perangkat TIK. Dalam hal kesiapan perangkat TIK, di sekolah kami telah
tersedia fasilitas komputer dan jaringan internet yang dapat difungsikan oleh
guru. Dengan demikian, masalah perangkat TIK dan pembiayaan bukanlah
menjadi hambatan utama. Adapun kesiapan SDM guru pada saat ini masih
menjadi hambatan. Untuk itu, pembinaan kompetensi guru dalam pembuatan
blog perlu dilakukan dan amat penting untuk penyiapan SDM dalam
pengelolaan dan pengembangan blog yang dibuat untuk mendukung kegiatan
proses pembelajaran.
Dalam hal ini, peneliti telah mempelajari bahwa blog sebagai media yang
kaya Iptek memiliki kapabilitas untuk menyimpan file-file tipe pdf, power
point, doc, exel, dan jpg yang dapat diakses dan dipresentasikan kembali
dalam kegiatan tatap muka di kelas maupun tatap muka di dunia maya.
Kegiatan remidial dan pengayaan pembelajaran, serta pembiasaan anak didik
2
berinteraksi dengan guru juga dapat dilakukan melalui pemanfaatan kolom
komentar yang tersedia di blog. Perlu diketahui bahwa pemanfaatan ICT
untuk mendukung layanan pembelajaran telah diapresiasi dan dihargai oleh
Balai Pembinaan Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan ( BP-TIKP
) Jateng melalui kegiatan lomba blog guru/media pembelajaran interaktif pada
tahun 2011. Pada tahun 2012 ini, kegiatan lomba blog guru ternyata
dilaksanakan kembali oleh BPTIKP.
Berdasarkan fakta, kami menemukan bahwa ketersediaan fasilitas ICT di
sekolah belum banyak dimanfaatkan dan didayagunakan oleh guru mapel
selain guru TIK untuk mendukung pembelajaran, padahal pendayagunaan ICT
ini mestinya menjadi kebutuhan guru untuk memberikan layanan
pembelajaran berbasis ICT. Adapun penyebab dari kondisi ini adalah karena
kompetensi guru dalam pemanfaatan ICT rata-rata belum memadahi. Untuk
itu, penulis bermaksud mengadakan penelitian tindakan sekolah untuk
meningkatkan kompetensi guru dalam pemanfaatan ICT dengan judul:
“ UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DALAM
PEMANFAATAN ICT UNTUK MENUNJANG PEMBELAJARAN
MELALUI PELATIHAN PEMBUATAN BLOG GURU DI SMP NEGERI 4
RANDUDONGKAL KABUPATEN PEMALANG ”.
Pemilihan judul tersebut kami pandang tepat dikarenakan pelatihan pembuatan
blog guru merupakan bagian dari strategi kami untuk memotivasi dan
meningkatkan kompetensi guru dalam pemanfaatan ICT untuk menunjang
proses pembelajaran.
3
B. Identifikasi Masalah
Masalah pemanfaatan ICT sebenarnya cukup kompleks. Dalam hal ini,
permasalahan yang mendasari penulis untuk melakukan penelitian ini adalah:
1. Masih banyaknya guru yang belum memanfaatkan media ICT yang
tersedia di sekolah untuk menunjang kegiatan pembelajaran.
2. Masih kurangnya kompetensi guru dalam pendayagunaan ICT.
3. Banyak guru yang kurang memahami / belum dapat membuat blog guru.
C. Pembatasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada upaya peneliti untuk meningkatkan
kompetensi guru dalam pemanfaatan ICT melalui pelatihan pembuatan blog
guru yang dapat dikembangkan untuk menunjang proses pembelajaran di
SMP Negeri 4 Randudongkal Kabupaten Pemalang.
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian tindakan ini adalah : “ Apakah
pelatihan pembuatan blog guru di SMP Negeri 4 Randudongkal dapat
meningkatkan kompetensi guru dalam pemanfaatan ICT untuk menunjang
proses pembelajaran ”.
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kompetensi guru di
sekolah dalam pemanfaatan ICT untuk menunjang pembelajaran melalui
pelatihan pembuatan blog guru.
4
Dalam hal ini, peneliti mengharapkan agar guru-guru potensial di sekolah
dapat menindaklanjuti dan mengimbaskan kompetensi hasil-hasil pelatihan
pembuatan blog kepada rekan sejawat yang masih membutuhkan bimbingan
dalam pembuatan, pengelolaan dan pengembangan blog dalam mendukung
layanan pembelajaran kepada anak didik.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memiliki manfaat terhadap peningkatan
kompetensi guru SMP Negeri 4 Randudongkal dalam pemanfaatan ICT, dan
secara khusus:
1. Bagi sekolah, untuk meningkatkan implementasi atas upaya pelaksanaan
MBS ( Manajemen Berbasis Sekolah )
2. Bagi guru diharapkan dapat memberikan wacana, wawasan, dan motivasi
kepada guru dalam pembuatan dan pemanfaatan blog guru dalam
menunjang kegiatan pembelajaran dan kegiatan penelitian tindakan
3. Bagi peneliti, untuk menumbuhkan motivasi dan meningkatkan
kompetensi dalam penyusunan karya ilmiah sebagai bagian dari
pengembangan profesi guru.
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Definisi Istilah
a) Kompetensi berasal dari kata “ competence ‘’ dalam bahasa Inggris yang
berarti kemampuan . Dalam wiki istilah kompetensi dijelaskan sebagai
kemampuan seseorang individu untuk melakukan pekerjaan dengan benar.
b) Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah ( UU RI No. 14 Tahun 2005
Tentang Guru dan Dosen Bab. I Pasal 1 ).
c) ICT adalah singkatan kata dari Information and Communication
Technology, dalam bahasa Indonesia berarti Teknologi Informasi dan
Komunikasi.
(http://en.wikipedia.org/wiki/Information_and_communication_technologie
s_in_education ).
d) Pembelajaran adalah perubahan tingkah laku pada diri individu berkat
adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan
lingkungannya sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan
lingkungannya ( Uzer Usman, hal.4, Remaja Rosdakarya, 1993 ).
6
e) Pelatihan atau Magang (Inggris:Training) adalah proses melatih; kegiatan
atau pekerjaan (KBBI edisi 2, Balai Pustaka, 1989), sebagaimana dimuat
dalam wiki ( http://id.wikipedia.org/wiki/Pelatihan ).
f) Blog adalah istilah populer dari web log, suatu jurnal pribadi yang
dipublikasikan di world wide web yang berisi posting yang ditampilkan
dalam urutan kronologis terbalik sehingga posting terbaru ditampilkan
pertama ( http://id.wikipwdia.org/wiki/blog ).
B. Kajian Teori
1. Kompetensi, dan Kompetensi Guru
Kompetensi berasal dari kata “ competence ‘’ dalam yang berarti
kemampuan . Dalam kamus wiki istilah kompetensi dijelaskan sebagai
kemampuan seseorang individu untuk melakukan pekerjaan dengan benar.
Competence (or competency) is the ability of an individual to perform a
job properly ( http://en.wikipedia.org/wiki/Competence/human_resources
diakses tgl. 23 Maret 2012 Pkl. 15.35 oleh peneliti ). Kompetensi juga
dipandang sebagai kombinasi pengetahuan, keterampilan, dan perilaku
yang digunakan untuk meningkatkan kinerja.
Berdasarkan Lampiran Permendiknas Republik Indonesia No. 16
Tahun 2007 Tanggal 4 Mei 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik
dan Kompetensi Guru, ada empat kompetensi utama yang harus dimiliki
guru, yaitu: Kompetensi paedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.
Keempat kompetensi tersebut terintegrasi dalam kinerja guru. Kemudian,
dalam sistem penilaian kinerja guru keempat kompetensi tersebut di
7
uraikan menjadi 14 kompetensi guru pembelajaran, dimana paedagogik
ada 7 kompetensi, kepribadian ada 3, sosial ada 2, dan profesional ada 2.
Adapun tindak lanjut dari hasil penilaian kinerja guru adalah
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan ( PKB ).
PKB merupakan pembaharuan secara sadar akan pengetahuan dan
peningkatan kompetensi guru sepanjang kehidupan kerjanya. Dengan
demikian PKB perlu dilakukan secara terus menerus, karena terkait
dengan pengembangan diri dalam rangka peningkatan kinerja dan karir
guru. Kemudian, mengingat bahwa PKB memiliki tujuan umum
meningkatkan kualitas layanan pendidikan di sekolah/madrasah dalam
rangka meningkatkan mutu pendidikan, maka penelitian yang kami
lakukan diharapkan berkorelasi positif sebagai bagian dari kegiatan
penunjang PKB.
2. Pemanfaatan ICT
ICT adalah singkatan kata dari Information and Communication
Technology. Tujuan utama penerapan ICT dalam dunia pendidikan adalah
menerapkan peralatan ICT dan alat-alat dalam proses belajar mengajar
sebagai media dan metodologi. ICT atau TIK ( Teknologi Informasi dan
Komunikasi ) memungkinkan peserta didik belajar melalui kecerdasan
majemuk melalui permainan simulasi yang memungkinkan pembelajaran
aktif melalui semua indera, sebagaimana dinyatakan dalam wikipedia
(
http://en.wikipedia.org/wiki/Information_and_communication_technologie
8
s_in_education ).
Pemanfaatan ICT untuk pembelajaran lebih lanjut popular dengan
sebutan E-learning yang meliputi pembelajaran berbasis web,
pembelajaran berbasis komputer, pendidikan virtual. Dalam hal ini,
Kemendiknas telah membuat BSE ( Buku Sain Elektronik ) dan
menyampaikannya ke sekolah, namun faktanya belum didayagunakan
secara optimal oleh guru. Dengan adanya kemajuan Iptek dan ketersediaan
sarpras, pemanfaatan ICT dalam pembelajaran adalah hal yang tidak
terelakkan.
3. Pelatihan
Dalam Wikipedia, Cut Zurnali (2004) mengemukakan beberapa
pendapat para ahli mengenai definisi pelatihan sebagai berikut:
1) Noe, Hollenbeck, Gerhart & Wright (2003:251) mengemukakan, training is a planned effort to facilitate the learning of job-related knowledge, skills, and behavior by employee. Hal ini berarti bahwa pelatihan merupakan suatu usaha yang terencana untuk memfasilitasi pembelajaran tentang pekerjaan yang berkaitan dengan pengetahuan, keahlian dan perilaku oleh para pegawai.
2) Menurut Gomes (2003:197), pelatihan adalah setiap usaha untuk memperbaiki performansi pekerja pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang menjadi tanggung jawabnya, atau satu pekerjaan yang ada kaitannya dengan pekerjaannya.
3) Menurut Robbins, Stephen P, (2001:282), Training meant formal training that’s planned in advanced and has a structured format. Ini menunjukkan bahwa pelatihan yang dimaksudkan disini adalah pelatihan formal yang direncanakan secara matang dan mempunyai suatu format pelatihan yang terstruktur.
4) Menurut Bernardin dan Russell (1998:172), Training is defined as any attempt to improve employee performance on a currently held job or one related to it. This usually means changes in spesific knowledges, skills, attitudes, or behaviors. To be effective, training should involve a learning experience, be a planned organizational activity, and be designed in response to identified needs. Jadi pelatihan didefinisikan
9
sebagai berbagai usaha pengenalan untuk mengembangkan kinerja tenaga kerja pada pekerjaan yang dipikulnya atau juga sesuatu berkaitan dengan pekerjaannya. Hal ini biasanya berarti melakukan perubahan perilaku, sikap, keahlian, dan pengetahuan yang khusus atau spesifik. Dan agar pelatihan menjadi efektif maka di dalam pelatihan harus mencakup suatu pembelajaraan atas pengalaman-pengalaman, pelatihan harus menjadi kegiatan keorganisasian yang direncanakan dan dirancang didalam menanggapi kebutuhan-kebutuhan yang teridentifikasi.
5) Menurut Gomez-Mejia, Balkin, dan Cardy (2001:259), training is usually conducted when employees have a skill deficit or when an organization changes a system and employees need to learn new skill. Ini berarti bahwa pelatihan biasanya dilaksanakan pada saat para pekerja memiliki keahlian yang kurang atau pada saat suatu organisasi mengubah suatu system dan para perlu belajar tentang keahlian baru.
6) Menurut DeCenzo dan Robin (1999:227), Training is a learning experience in that it seeks a relatively permanent change in an individual that will improve the ability to perform on the job. Ini berarti bahwa pelatihan adalah suatu pengalaman pembelajaran didalam mencari perubahan permanen secara relatif pada suatu individu yang akan memperbaiki kemampuan dalam melaksanakan pekerjaannya itu.
Menurut Cut Zurnali, pengertian dari pelatihan yang dikemukakan
oleh para ahli di atas sering dijadikan acuan dalam riset-riset
manajemen sumberdaya manusia, psikologi industri, dan administrasi.
Definisi-definisi para ahli tersebut dapat dengan lengkap
mendeskripsikan mengenai pelatihan beserta tujuan dari pelaksanaan
pelatihan ( http://id.wikipedia.org/wiki/Pelatihan ).
Dalam wiki, menurut Soekidjo Notoatmodjo (1991: 53), pelaksanaan
program pelatihan dapat dikatakan berhasil apabila dalam diri peserta
pelatihan tersebut terjadi suatu proses transformasi dalam :
o Peningkatan kemampuan dalam melaksanakan tugas
o Perubahan perilaku yang tercermin pada sikap, disiplin dan etos
kerja.
10
Untuk mengetahui terjadi tidaknya perubahan dimaksud maka
penilaian atau evaluasi atas pelaksanaan pelatihan perlu dilakukan.
4. Sekolah Sebagai Sistem, dan Pelatihan
Dalam Buku Manajemen Berbasis Sekolah Direktorat Jenderal
Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Depdiknas ( MBS,2007:5 ),
sekolah sebagai sistem tersusun dari komponen konteks, input, proses,
output, dan outcome. Adapun konteks berpengaruh pada input, input
berpengaruh pada proses, proses bepengaruh pada out put, dan out put
berpengaruh pada out come. Konteks adalah eksternalitas yang
berpengaruh terhadap penyelenggaraan pendidikan dan karenanya harus
diinternalisasikan ke dalam penyelenggaraan sekolah. Konteks meliputi
kemajuan ipteks, nilai dan harapan masyarakat, dukungan pemerintah dan
masyarakat, kebijakan pemerintah, landasan yuridis, tuntutan otonomi,
globalisasi, dan tuntutan pengembangan diri serta peluang tamatan untuk
melanjutkan pendidikan atau untuk terjun di masyarakat.
Dalam pendidikan, proses adalah kejadian berubahnya siswa belum
terdidik menjadi siswa terdidik. Dalam hal ini, mutu proses belajar
mengajar sangat tergantung pada mutu interaksi guru dan siswa. Mutu
interaksi guru sangat tergantung perilakunya dikelas ( utamanya ) dan
perilaku siswa di kelas ( utamanya ). Contoh perilaku guru di kelas:
Kejelasan mengajar, penggunaan variasi metode mengajar, variasi
penggunaan media pendidikan, keantusiasan mengajar, penggunaan jenis
pertanyaan, manajemen kelas, penggunaan waktu, kedisiplinan,
11
keempatian terhadap siswa, hubungan interpersonal, ekspektasi,
keinovasian mengajar, dan penggunaan prinsip-prinsip pengajaran dan
pembelajaran yang efektif. Adapun perilaku guru yang perlu diperhatikan
dalam pelatihan misalnya, keseriusan belajar, semangat belajar,
perhatian, keingintahuan, usaha, pertanyaan, dan kesiapan belajar guru
dalam pelatihan ( mental dan fisik ).
Output pelatihan adalah hasil belajar ( prestasi belajar ) yang
merefleksikan seberapa efektif proses pelatihan ( belajar mengajar )
diselenggarakan. Prestasi belajar ditunjukkan oleh peningkatan
kemampuan dasar ( meliputi daya pikir, daya qalbu, dan daya raga ) dan
kemampuan fungsional. Kemampuan fungsional antara lain meliputi
kemampuan memanfaatkan teknologi dalam kehidupan, kemampuan
mengelola sumber daya, kemampuan bekerjasama, kemampuan
memanfaatkan informasi, kemampuan menggunakan sistem dalam
kehidupan, kemampuan berwirausaha, kemampuan kejuruan, kemampuan
menjaga harmoni dengan lingkungan, kemampuan mengembangkan karir,
dan kemampuan mempersatukan bangsa. Dengan demikian out put
pelatihan yang diharapkan adalah guru-guru yang berkemampuan
memanfaatkan ICT untuk menunjang proses pembelajaran yang bermutu.
Outcome pelatihan adalah dampak jangka panjang dari output/hasil
belajar/pelatihan, baik dampak bagi individu guru maupun bagi sekolah.
Outcome memiliki dua dimensi yaitu: (1) kesempatan melanjutkan
pendidikan/pelatihan dan kesempatan kerja, dan (2) pengembangan diri.
12
Dalam hal ini, pengembangan diri yang dimaksud adalah pengembangan
intelektualitas dan qalbu yang dihasilkan dari proses pelatihan di sekolah
untuk membuat dan mengembangkan blog guru yang kreatif.
Ada empat komponen yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan
mutu pelatihan di sekolah. Adapun komponen yang menyangkut mutu
terkait partisipasi, transparansi, dan akuntabilitas publik adalah:
1. Manpower ( sumber daya manusia ) yang menunjang pelaksanaan
pelatihan adalah guru ( pelatih ) yang profesional dan berkompeten
2. Material ( in put sekolah ) yang menunjang peningkatan mutu pelatihan
berupa: peserta potensial, sarpras penunjang, dan pembiayaan
3. Machine ( mesin/alat = hard ware ) yang memiliki dampak dalam
peningkatan mutu pelatihan diantaranya adalah laborat komputer, LCD
projektor dan jaringan internet
4. Methode ( cara/soft ware ) yang berdampak dalam kaitannya dengan
mutu pelatihan di sekolah dapat berupa pendayagunaan guru potensial,
pengelolaan pembelajaran, pendayagunaan sarpras, dan website sekolah.
Dalam hal sekolah sebagai sistem dan pelatihan, maka konteksnya adalah
pengembangan diri guru, dengan in-put peserta pelatihan ( guru ) dalam
proses pelatihan untuk dapat memanfaatkan ICT guna mendukung proses
pembelajaran yang bermutu.
5. Pembuatan Blog Guru
13
Blog adalah istilah populer dari web log, suatu jurnal pribadi yang
dipublikasikan di world wide web yang berisi posting yang ditampilkan
dalam urutan kronologis terbalik sehingga posting terbaru ditampilkan
pertama. Terdapat banyak jenis blog sebagaimana disebutkan dalam
Wikipedia (http://id.wikipedia.org/wiki/Blog), sebagai berikut:
Blog politik: Blog tentang berita, politik, aktivis, dan semua persoalan berbasis blog (Seperti kampanye).
Blog pribadi: Disebut juga buku harian online yang berisikan tentang pengalaman keseharian seseorang, keluhan, puisi atau syair, gagasan jahat, dan perbincangan teman.
Blog bertopik: Blog yang membahas tentang sesuatu, dan fokus pada bahasan tertentu.
Blog kesehatan: Lebih spesifik tentang kesehatan. Blog kesehatan kebanyakan berisi tentang keluhan pasien, berita kesehatan terbaru, keterangan-ketarangan tentang kesehatan, dll.
Blog sastra: Lebih dikenal sebagai litblog (Literary blog). Blog perjalanan: Fokus pada bahasan cerita perjalanan yang menceritakan
keterangan-keterangan tentang perjalanan/traveling. Blog riset: Persoalan tentang akademis seperti berita riset terbaru. Blog hukum: Persoalan tentang hukum atau urusan hukum; disebut juga
dengan blawgs (Blog Laws). Blog media: Berfokus pada bahasan kebohongan atau ketidakkonsistensi
media massa; biasanya hanya untuk koran atau jaringan televisi Blog agama: Membahas tentang agama Blog pendidikan: Biasanya ditulis oleh pelajar atau guru. Blog kebersamaan: Topik lebih spesifik ditulis oleh kelompok tertentu. Blog petunjuk (directory): Berisi ratusan link halaman website. Blog bisnis: Digunakan oleh pegawai atau wirausahawan untuk kegiatan
promosi bisnis mereka Blog pengejawantahan: Fokus tentang objek diluar manusia; seperti anjing Blog pengganggu (spam): Digunakan untuk promosi bisnis affiliate; juga
dikenal sebagai splogs (Spam Blog).
Dalam hal ini, blog guru yang kami maksud adalah situs dunia maya
yang dibuat oleh guru untuk mempresentasikan pengelolaan dan
pengembangan kegiatan belajar mengajar, sehingga blog guru termasuk blog
pendidikan. Pembuatan blog guru ini dimaksudkan sebagai bagian dari
14
strategi pemenuhan SNP dalam perbaikan standar proses, dan implementasi
pelaksanaan manajemen berbasis sekolah ( MBS ).
Perlu disadari, bahwa pembuatan blog terkait dengan manajemen
pendidikan. Manajemen pendidikan mempunyai kekhasan, sebagaimana yang
dikemukakan oleh Sukirman (1998 : 26 ) dimana ciri khas manajemen
pendidikan dapat dilihat dari tujuan, proses dan orientasinya. Husaini Usman
menguraikan tujuan dari manajemen pendidikan sebagai berikut : (1)
Terwujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran yang aktif, kreatif,
inovatif dan menyenangkan, (2) Terciptanya peserta didik yang aktif
mengembangkan dirinya,(3) Tercapainya tujuan pendidikan secara efektif
dan efisien, (4) Terbekalinya pendidik dan tenaga kependidikan dengan teori
tentang proses dan tugas administrasi pendidikan, (5) Teratasinya masalah
mutu pendidikan. Dengan demikian manajemen pendidikan dilaksanakan
untuk memberikan pelayanan pendidikan secara maksimal sehingga dapat
pula mewujudkan tujuan yang diinginkan.
Blog guru sebagaimana ditampilkan oleh guru-guru dan sekolah-
sekolah pemenang lomba website/blog tahun 2011 yang diselenggarakan
BPTIKP Jateng telah dikembangkan sebagai bagian dari strategi guru/sekolah
untuk mengembangkan manajemen pendidikan, dan memfasilitasi
pembelajaran mandiri peserta didik. Keberadaan blog guru memiliki arti
penting dalam strategi pencapaian ketuntasan belajar siswa. Dalam hal belajar
tuntas, Uzer Usman menyampaikan variabel strategi belajar tuntas sebagai
berikut :
15
1) Aptitute ( bakat )
Bakat adalah sejumlah waktu yang diminta oleh siswa untuk mencapai penguasaan tugas suatu mata pelajaran. Ada korelasi yang tinggi antara bakat dan hasil belajar.
2) Perseverence ( ketekunan )
Menurut John Carroll ( 1963 ), ketekunan adalah waktu yang di inginkan siswa untuk belajar. Ketekunan ditentukan oleh kualitas pengajaran yang diperoleh siswa.
3) Quality of Instruction ( kualitas pengajaran )
Kualitas pengajaran ditentukan oleh kualitas penyajian, penjelasan, dan pengaturan unsur-unsur tugas belajar. Kata kunci dalam hal ini adalah mengembangkan strategi sesuai dengan student need and caracteristic.
4) Ability to understand instruction (kesanggupan untuk menerima pelajaran)
Kata kunci yang perlu diperhatikan adalah kemampuan siswa untuk mengerti bahasa lisan dan tulisan ( Uzer Usman, 1993 : 98 ).
C. Kerangka Berpikir
Ketersediaan sarpras ICT di sekolah perlu dimanfaatkan dan didayagunakan
oleh guru dalam menunjang pembelajaran. Untuk mendayagunakan ICT
guru perlu memiliki bekal kompetensi terkait, dan untuk membekali
kompetensi pemanfaatan ICT dimaksud diperlukan adanya pelatihan. Untuk
memperjelas kondisi riel di sekolah dan tindakan-tindakan yang akan
dilaksanakan, peneliti membuat bagan sebagai berikut:
K
ondisi
Awal
Jaringan Internet dengan hotspot area dan Blog sekolah telah tersedia
Peralatan ICT telah tersedia di Laborat TIK dan Lab. IPA
Ruang Wakasek yang dekat dengan ruang guru telah difasilitasi komputer dan hotspot
Guru belum banyak memanfaatkan ICT untuk mendukung pembelajaran
Kompetensi guru dalam pembuatan blog guru rata-rata masih rendah ( dari 28 guru yang membuat blog baru 2 )
Sik
lus-1
P
erencanaa 16
D. Hipotesa Tindakan
Mendasari kerangka berpikir yang telah kami susun dalam penelitian
tindakan, maka hipotesa tindakan dalam penelitian ini adalah
Kompetensi guru SMP Negeri 4 Randudongkal dalam pemanfaatan ICT
untuk menunjang pembelajaran diduga dapat ditingkatkan melalui
pelatihan pembuatan, pengelolaan, dan pengembangan blog guru.
Pelaksa
naan Tindakan
o Pelatihan Pembuatan
Kondisi
Akhir
Siklus
-2
Siklus
-3
Siklus-4
PembimbiGb.1
17
B A B III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Deskripsi Sekolah
SMP Negeri 4 Randudongkal adalah salah satu sekolah negeri dari
lima SMP Negeri di wilayah Kecamatan Randudongkal Kabupaten
Pemalang, yang berjarak sekitar 30 km sebelah selatan pusat kota pemalang,
tepatnya beralamat di Jl. Lapangan Olah Raga Desa Semingkir Kecamatan
Randudongkal – Pemalang 52353 Telp. ( 0284 ) 582751.
SMP Negeri 4 Randudongkal berdiri pada tahun 1999 berdasarkan
surat keputusan Mendiknas no. Th.1999. Pada tahun 2012 ini sekolah
telah memiliki jaringan internet dengan hotspot area, dengan didukung oleh
20 orang guru dan 7 karyawan, dengan jumlah siswa sebanyak 562 orang
dalam 15 rombel dengan tiap kelas terdiri atas 5 rombel. Sekolah memiliki
18
Lab. Komputer yang dilengkapi proyektor LCD, Pusat Sumber Belajar
dengan 10 unit komputer, dan Lab. IPA yang dilengkapi dengan 1 unit
komputer dan LCD Proyektor. Fasilitas jaringan komputer yang tersedia
adalah LAN dan Wireless yang didukung speedy, serta tersedia hard ware
NAS.
B. Sasaran dan Pentahapan Penelitian Tindakan
Sasaran tindakan dalam penelitian ini adalah 28 orang guru target
SMP Negeri 4 Randudongkal Kabupaten Pemalang. Pendekatan yang
digunakan peneliti dalam penelitian tindakan ini adalah pendekatan
kualitatif, dimana peneliti menemukan permasalahan rendahnya kompetensi
guru dalam pemanfaatan ICT untuk menunjang proses pembelajaran di
kelas. Permasalahan ini ditindaklanjuti dengan mengadakan pelatihan untuk
meningkatkan kompetensi guru dalam pemanfaatan ICT. Penelitian
dilakukan melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan
refleksi atas tindakan yang dilakukan. Adapun pengamatan dan refleksi
dilakukan dalam 4 siklus dengan mendasari data-data hasil penelitian yang
menggunakan instrumen yang telah direncanakan.
1). Setting Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 4 Randudongkal, dalam waktu
kurang lebih 4 bulan ( Pebruari - Mei 2012 ). Model Penelitian yang
digunakan adalah model Kemmis and Taggart yang kami laksanakan
dalam 4 siklus. Adapun subyek penelitian adalah guru-guru di sekolah.
19
Penelitian dilakukan dengan cara observasi dan pengkajian data yang
diperoleh dari setiap siklus ( misal sosialisasi pembuatan blog/website
sekolah, mengamati perilaku guru terhadap pelatihan pembuatan blog
guru/sekolah ), membaca/menafsirkan data, serta menyimpulkannya.
2). Jadwal Penelitian ( Terlampir )
3). Prosedur Penelitian:
Siklus I
a. Persiapan tindakan
1) Pendataan e-mail peserta
2) Kegiatan sosialisasi pembuatan blog pada guru/karyawan
b. Pelaksanaan tindakan
1) Kegiatan sosialisasi pembuatan Blog Sekolah pada Guru/Karyawan
2) Pendataan e-mail guru, dan tes kompetensi awal
c. Pemantauan
Pemantauan dilakukan selama penelitian berlangsung, dengan sasaran
peserta sosialisasi, misal apakah mereka telah memiliki email dan
apakah mereka telah memanfaatkannya untuk membuat blog.
d. Refleksi
Refleksi dilakukan terhadap data-data hasil penelitian untuk
memperbaiki kelemahan tindakan pada siklus ke-1, kemudian diadakan
perbaikan tindakan pada siklus ke-2.
Siklus II
20
a. Persiapan tindakan :
1) Perencanaan pembimbingan 4 guru potensial dalam pembuatan blog
2) Penyiapan angket/instrumen, dokumentasi
b. Pelaksanaan tindakan
1) Pembimbingan pembuatan dan pengembangan blog guru kepada
guru target ( Pendaftaran dan login akun admin blog )
2) Pembinaan guru terkait pengelolaan dashboard ( pembuatan menu,
posting artikel/media, dan pemantauan statistik pengunjung blog )
Kegiatan pada siklus-2 ini lebih difokuskan pada pembinaan guru
potensial, meskipun seluruh peserta pada siklus-1 mengikuti.
c. Pemantauan
Pemantauan pada siklus ke-2 ini menekankan pada aspek respon guru
atas pembuatan blog guru dan bagaimana kemajuan kompetensinya
dalam pembuatan blog.
d. Refleksi
Kegiatan refleksi pada siklus ke-2 difokuskan untuk mencermati hasil
observasi kegiatan pelatihan guru potensial yang ditargetkan memiliki
kompetensi untuk mempresentasikan dan mengimbaskan kompetensi
pembuatan blog kepada rekan sejawat, serta perbaikan kegiatan tindakan
yang akan dilaksanakan pada siklus ke-3.
Siklus III
a. Persiapan tindakan :
21
Perencanaan presentasi pengelolaan admin dashboard blog oleh 2 guru
potensial
b.Pelaksanaan tindakan
Presentasi pengelolaan dashboard admin Blog wordpress oleh 2 orang
guru potensial kepada peserta pelatihan melalui demonstrasi / praktik.
c. Pemantauan
Pemantauan pada siklus ke-3 khususnya menekankan pada aspek respon
dan kompetensi guru potensial terkait presentasi akses admin blog.
Pemantauan pada siklus ini diharapkan mampu mengungkap:
1) Aktivitas progres perkembangan keterampilan pembuatan blog
2) Kompetensi guru potensial terkait pengelolaan dashboard pada Blog
yang dibuatnya.
d. Refleksi
Refleksi dilakukan untuk mengungkap informasi kemajuan pelatihan
pemanfaatan ICT terhadap tindakan yang telah dilaksanakan. Data hasil
penelitian yang dikumpulkan dianalisis secara kualitatif. Dengan
demikian peneliti dapat mengevaluasi apakah kegiatan /program yang
telah dilaksanakan efektif dalam meningkatkan kompetensi guru
potensial dalam pemanfaatan ICT.
Siklus IV
a. Persiapan tindakan :
22
Perencanaan pembimbingan peserta pelatihan untuk mengembangkan
dan mendayagunakan blog sekolah/guru untuk menunjang
pembelajaran, penyiapan instrumen observasi, dan uji kompetensi
pembuatan dan pemanfaatan blog guru/blog sekolah untuk menunjang
proses pembelajaran. Instrumen uji kompetensi yang digunakan pada
siklus-4 ini sama dengan instrumen tes yang digunakan pada siklus-1.
b.Pelaksanaan tindakan
Dengan bimbingan peneliti, guru potensial terpilih diminta untuk
membantu mendemonstrasikan dan mendayagunakan blog guru dalam
kegiatan pembelajaran dengan fokus:
1) Posting file power point dan penugasan mandiri/remidial siswa
2) Pengamatan respon dan keterampilan guru dalam
mendayagunakan blog guru/blog sekolah
3) Membantu melaksanakan tes akhir pelatihan pembuatan blog.
c. Pemantauan
Pemantauan kegiatan pada siklus ke-4 khususnya menekankan pada
aspek respon dan kompetensi guru terhadap pemanfaatan ICT
melalui pembuatan/pengembangan blog guru, dan proses
pemberdayaan guru potensial terkait pengelolaan blog.
d. Refleksi
Refleksi dilakukan pada akhir siklus ini terhadap tindakan yang telah
dilaksanakan, baik pada siklus-4 maupun seluruh siklus. Data hasil
penelitian yang dikumpulkan baik hasil tes maupun hasil observasi
23
kemudian dianalisis secara kualitatif, untuk dapat mengevaluasi
apakah tujuan penelitian telah tercapai dan berdampak positif dalam
meningkatkan kompetensi guru dalam pemanfaatan ICT, serta
sejauhmana keberhasilan upaya untuk meningkatkan kompetensi
guru/peserta pelatihan terkait pembuatan dan pendayagunaan blog
guru/sekolah, sebagaimana ditunjukkan melalui selisih data nilai
hasil tes peserta pada siklus-1 dan siklus-4.
Data-data disamping disajikan dalam bentuk tabel juga disajikan
dalam bentuk grafik statistik untuk memperjelas pencapaian hasil-
hasil penelitian.
4). Tehnik Pengumpulan Data
Dalam penilitian tindakan ini, ada 3 ( tiga) tehnik yang digunakan
peneliti dalam pengumpulan data, yaitu: Tehnik dokumentasi, observasi,
angket/tes.
( 1 ) Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk memperoleh rekaman data visual atas
tindakan nyata yang dilaksanakan, misal kegiatan guru dalam presentasi
di kegiatan pelatihan.
( 2) Observasi / pengamatan
Lembar Observasi digunakan peneliti untuk memperoleh data tentang
aktivitas/perilaku peserta, dan aspek keterampilan guru dalam
pemanfaatan ICT pada waktu kegiatan pelatihan dilaksanakan.
24
(3) Angket Questioner / Tes
Instrumen Angket Qustioner / Tes digunakan peneliti pada siklus-1 dan
siklus-4 untuk memperoleh data aspek kompetensi kognitif guru pada
awal dan akhir pelatihan yang mendeskripsikan kemajuan kompetensi
subyek dalam pemanfaatan ICT.
5). Tehnik Analisis Data.
Pengertian analisis data menurut Iqbal Hasan ( 2004: 29 ) adalah:
1. Membandingkan dua hal atau dua nilai variabel untuk mengetahui selisihnya atau rasionya, kemudian diambil kesimpulannya.
2. Menguraikan atau memecahkan suatu keseluruhan menjadi bagian-bagian atau koomponen-komponen yang lebih kecil, agar dapat:a). Mengetahui komponen yang menonjol ( memiliki nilai ekstrim );b). Membandingkan antara komponen yang satu dengan komponen
yang lainnya ( dengan menggunakan angka selisih atau angka rasio);
c). Membandingkan salah satu atau beberapa komponen dengan keseluruhan ( secara persentase ).
3. Memperkirakan atau dengan menentukan besarnya pengaruh secara kuantitatif dari perubahan suatu ( beberapa ) kejadian terhadap sesuatu (beberapa) kejadian lainnya, serta memperkirakan/ meramalkan kejadian lainnya.
Dalam penelitian ini, analisis data yang digunakan adalah analisis
kualitatif. Menurut Iqbal Hasan ( 2004: 30 ), analisis kualitatif adalah
analisis yang tidak menggunakan model matematika, model statistik, dan
ekonometrik atau model-model tertentu lainnya. Dalam hal ini, peneliti
sekadar membaca tabel-tabel, grafik-grafik, atau angka-angka yang
tersedia, kemudian melakukan uraian dan penafsiran terhadap data-data
hasil penelitian.
C. Indikator Kinerja
Indikator kinerja penelitian ini adalah sebagai berikut:
25
a) Terjadinya peningkatan kompetensi guru secara umum dalam
pembuatan blog wordpess yang didukung data hasil tes dengan
selisih nilai pada siklus-1 dan siklus-4 rata-rata > 1,50.
b) Terjadinya peningkatan kompetensi guru dalam pemanfaatan ICT
dengan hasil pembuatan blog guru oleh minimal 3 guru potensial
c) Diperolehnya perkembangan data statistik situs blog dalam
kaitannya dengan peningkatan pengunjung situs blog sekolah dan
posting artikel yang banyak diminati.
D. PERSONAL PENELITIAN
Peneliti individual :
a) Nama dan Gelar : Kaharudin, S.Pd.
b) Golongan, Pangkat dan NIP : IV a/ 19651105 198803 1 019
c) Jabatan Fungsional : Kepala SMPN 4 Randudongkal
d) Jenis Penelitian : Penelitian Tindakan Sekolah
B A B IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Deskripsi Pelaksanaan Tiap Tahap Siklus
Data kondisi awal siklus dari peserta pelatihan dalam aspek
kompetensi kognitif berdasarkan hasil pre-test dengan menggunakan
Instrumen Tes Penelitian Tindakan adalah sebagai berikut:
Uraian Skor Nilai KeteranganRekap hasil 558 1395Rata-rata 19,93 49,82 Kompetensi rendahTertinggi 30 75Terendah 10 25
Berdasarkan data tersebut, kompetensi pengetahuan peserta terkait
26
pembuatan blog rata-rata adalah 49,82. Hal ini menunjukkan bahwa
kompetensi peserta dalam pembuatan blog masih rendah.
Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus-1
Pelaksanaan tindakan pada siklus-1 menghasilkan data sebagaimana
terpaparkan dalam tabel hasil penelitian sebagai berikut:
1. Simpulan Data Statistik Siklus-1A Skor Aspek Perilaku S1 % Hasil1 Keseriusan 6643 66,432 Semangat 5857 58,573 Perhatian 6071 60,714 Usaha 4929 49,295 Keingintahuan 5357 53,576 Kesiapan 7357 73,57
Jumlah 6036 60,36 Tabel 4.1 S1
KeseriusanSemangatPerhatian
UsahaKeingintahuan
Kesiapan
12
34
56
0 2000 4000 6000 8000
S1
S1
BSkor Aspek Keterampilan S1
% Hasil
1 Mengakses blog 7929 79,292 Membuat blog 4071 40,713 Mengelola blog 2357 23,574 Mengembangkan blog 2000 20,00
Jumlah 4089 40,89 Tabel 4.2 S1
Gb.4.
1 KS-1
27
Deskripsi Pelaksanaan Siklus-2
Data yang diperoleh pada pelaksanaan tindakan siklus-2 sebagai berikut :
2. Simpulan Data Statistik Siklus-2A Skor Aspek Perilaku S2 % Hasil1 Keseriusan 7357 73,572 Semangat 6143 61,433 Perhatian 6143 61,434 Usaha 4929 49,295 Keingintahuan 5357 53,576 Kesiapan 7786 77,86
Jumlah 6286 62,86 Tabel 4.3 S2 ( A ) dan Tabel 4.4 S2 ( B )
Kese
riusa
n
Sem
anga
t
Perh
atian
Usah
a
Kein
gint
ahua
n
Kesia
pan
1 2 3 4 5 6
02000400060008000
S2% Hasil
G
b.4.2 KS-2
28
BSkor Aspek Keterampilan S2
% Hasil
1 Mengakses blog 6857 68,572 Membuat blog 4357 43,573 Mengelola blog 3357 33,574 Mengembangkan blog 2286 22,86
Jumlah421
4 42,14
Men
gaks
es b
log
Mem
buat
blo
g
Men
gelo
la b
log
Men
gem
bang
kan
blog
Jum
lah
1 2 3 4
02000400060008000
S2% Hasil
Deskripsi Pelaksanaan Siklus-3
3. Simpulan Data Statistik Siklus-3A Aspek Perilaku S3 % Hasil1 Keseriusan 8071 80,712 Semangat 5857 58,573 Perhatian 6071 60,714 Usaha 5214 52,145 Keingintahuan 5429 54,296 Kesiapan 7357 73,57
Jumlah 6363 63,63 Tabel 4.5 S3 ( A ) dan Tabel 4.6 S3 ( B )
Keseriusan
Semangat
Perhatian
Usaha
Keingintahuan
Kesiapan
12
34
56
0 2000 4000 6000 8000 10000
S3% Hasil
B Aspek Keterampilan S3 % Hasil1 Mengakses blog 8214 82,142 Membuat blog 5071 50,713 Mengelola blog 4000 40,004 Mengembangkan blog 2143 21,43
Jumlah 4857 48,57
G
b.4.3 KS-3
29
Mengakses blog
Membuat blog
Mengelola blog
Mengembangkan blog
12
34
0 2000 4000 6000 8000 10000
% Hasil S3
Deskripsi Pelaksanaan Siklus-4 :
4. Simpulan Data Statistik Siklus-4A Aspek Perilaku S4 % Hasil1 Keseriusan 9071 90,712 Semangat 7429 74,293 Perhatian 6929 69,294 Usaha 4929 49,295 Keingintahuan 5357 53,576 Kesiapan 8214 82,14
Jumlah 6988 69,88 Tabel 4.7 S4 ( A ) dan Tabel 4.8 S4 ( A )
Keseriusan
Semangat
Perhatian
Usaha
Keingintahuan
Kesiapan
12
34
56
0 2000 4000 6000 8000 10000
% Hasil S4
G
b.4.4 KS-4
30
B Aspek Keterampilan S4%
Hasil1 Mengakses blog 9643 96,432 Membuat blog 5071 50,713 Mengelola blog 3429 34,294 Mengembangkan blog 2714 27,14
Jumlah 5214 52,14
Mengakses blog
Membuat blog
Mengelola blog
Mengembangkan blog
12
34
02000
40006000
800010000
12000
% Hasil S4
5. REKAP DATA STATISTIK HASIL OBSERVASI PTS
A Aspek Perilaku S1 S2 S3 S4 JML RATA-RATA1 Keseriusan 6643 7357 8071 9071 31142 77,862 Semangat 5857 6143 5857 7429 25286 63,223 Perhatian 6071 6143 6071 6929 25214 63,044 Usaha 4929 4929 5214 4929 20001 50,005 Keingintahuan 5357 5357 5429 5357 21500 53,756 Kesiapan 7357 7786 7357 8214 30714 76,79
Jumlah 6036 6286 6363 6988 25673 64,1825
1 2 3 4 5 60
100020003000400050006000700080009000
10000
S1S2S3S4
B Aspek Keterampilan S1 S2 S3 S4 JML RATA-RATA1 Mengakses blog 7929 6857 8214 9643 32643 81,612 Membuat blog 4071 4357 5071 5071 18570 46,433 Mengelola blog 2357 3357 4000 3429 13143 32,864 Mengembangkan blog 2000 2286 2143 2714 9143 22,86
Jumlah 4089 4214 4857 5214 18374 45,935
31
1 2 3 4 50
2000
4000
6000
8000
10000
12000
S1S2S3S4
6. REKAPITULASI DATA HASIL TES PESERTA PADA AWAL DAN AKHIR PELATIHAN
No. Kode Peserta
Hasil Tes S-1 Hasil Tes S-4 SN = Predikat SN Ket.Skore Nilai Skore Nilai ( N4 - N1 )
1. 02 32 80 36 90 10 Baik2. 03 14 35 24 60 25 Amat Baik3. 04 20 50 26 65 15 Amat Baik4. 05 20 50 26 65 15 Amat Baik5. 06 24 60 30 75 15 Amat Baik6. 07 14 35 20 50 15 Amat Baik7. 08 22 55 26 65 10 Baik8. 09 26 65 30 75 10 Baik9. 10 10 25 20 50 25 Amat Baik
10. 11 18 45 26 65 20 Amat Baik11. 12 20 50 26 65 15 Amat Baik12. 13 20 50 28 70 20 Amat Baik13. 14 24 60 28 70 10 Baik14. 15 30 75 34 85 10 Baik15. 16 14 35 22 55 20 Amat Baik16. 17 18 45 24 60 15 Amat Baik17. 18 14 35 20 50 15 Amat Baik
32
18. 19 30 75 34 85 10 Baik19. 20 18 45 20 50 5 Cukup20. 21 20 50 24 60 10 Baik21. 22 30 75 34 85 10 Baik22. 23 22 55 26 65 10 Baik23. 24 28 70 32 80 10 Baik24. 25 28 70 30 75 5 Cukup25. 26 30 75 36 90 15 Amat Baik26. 27 28 70 34 85 15 Amat Baik27. 28 28 70 32 80 10 Baik28. 29 24 60 30 75 15 Amat Baik
Jumlah 626 1565 778 1945 380
Rata-rata 22,36 55,89 27,7969,4
6 13,57 BaikTertinggi 32 80 36 90 25Terendah 10 25 20 50 5
2. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan data-data hasil penelitian, maka pembahasan kami
terhadap hasil penelitian tersebuat adalah sebagai berikut:
4.1. Siklus I
Siklus I terdiri dari tahapan: ( 1 ) Perencanaan, ( 2 ) Pelaksanaan, ( 3 )
Pengamatan dan Evaluasi, ( 4 ) Refleksi sebagai berikut.
1. Perencanaan
Kegiatan Perencanaan pada siklus-1 ini adalah kegiatan persiapan atas
penelitian tindakan yang meliputi kegiatan sebagai berikut :
1) Penyusunan Proposal PTS
2) Kegiatan sosialisasi pembuatan blog pada guru/karyawan
2. Pelaksanaan tindakan
Ketentuan Predikat Selisih Nilai ( SN ):
SN >= 15, Amat Baik
10 =< SN < 15, Baik
33
1) Kegiatan penyusunan proposal telah kami laksanakan dengan hasil
tersusunnya dokumen Proposal Penelitian Tindakan Sekolah sebagai
pedoman untuk rujukan pelaksanaan penelitian.
2) Kegiatan sosialisasi pembuatan Blog Sekolah pada Guru/Karyawan
Kegiatan sosialisasi pembuatan blog sekolah telah dilaksanakan
sebagai langkah awal dalam kegiatan pelatihan. Kegiatan ini
berfungsi untuk menyosialisasikan terbentuknya blog sekolah
sebagai blog pendidikan yang akan dikembangkan lebih lanjut
sebagai bagian dari fasilitas Pusat Sumber Belajar sekolah yang
dapat dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar.
Dalam kegiatan ini peneliti memotivasi peserta pelatihan melalui
presentasi blog sekolah dan tata cara membuat blog wordpress secara
umum, selanjutnya peneliti mendata kepemilikan email peserta.
Kepemilikan email merupakan syarat mutlak untuk pembuatan suatu
blog.
Dalam sosialisasi ini peneliti menjelaskan kepada peserta, bahwa
untuk dapat membuat blog di wordpress.com kita harus membuka
alamat url situs tersebut, yaitu www.wordpress.com . Setelah url
dimaksud terbuka, maka langkah selanjutnya adalah klik register
yang menampilkan format registrasi yang harus diisi untuk
kelengkapan pembuatan blog. Contoh form registrasi yang telah
terisi adalah sebagaimana print out http://en.wordpress.com/signup/.
Setelah form registrasi terisi lengkap dan benar, maka eksekusi klik
34
Create Blog dilaksanakan. Untuk menyempurnakan registrasi, kita
diminta mengecek email untuk aktivasi blog yang dibuat. Sebelum
aktivasi, kita dapat mengisi format update profile.
Untuk mengaktifkan blog, kolom activate blog yang dikirim
wordpress di email yang kita gunakan membuat blog adalah
tempatnya, selanjutnya klik kolom activate blog maka blog kita
automatis sudah aktif. Setelah kita berhasil mengaktifkan blog, maka
pesan “ Welcome to Wordpress.com ! ‘’ akan kita terima. Adapun
posting pertama yang ada dalam blog baru yang kita buat adalah
posting sapaan “ Hello World ‘’. Untuk keluar dari dashboard
wordpress kita harus mengakhiri kegiatan grngan Log Out, dan
untuk masuk kembali kita harus Login di situs wordpress dengan
menggunakan username dan password yang dibuat dalam registrasi.
Untuk itu, username dan password harus diingat dan diamankan agar
kita dapat mengelola blog dan tidak disalahgunakan oleh mereka
yang tidak berhak mengakses admin blog. Dalam kegiatan siklus-1
ini lembar observasi telah mulai digunakan peneliti. Adapun data
hasil observasi adalah sebagaimana simpulan data siklus-1.
3) Pendataan e-mail guru, dan tes kompetensi awal
Pendataan kepemilikan email peserta sangat penting untuk bahan
refleksi kompetensi awal peserta. Peserta yang belum memiliki email
menunjukkan bahwa mereka belum banyak berinteraksi dengan ICT
35
dan terindikasi belum dapat memanfaatkan internet untuk
mendukung pembelajaran.
Tes Kompetensi awal yang dilaksanakan setelah sosialisasi
dimaksudkan untuk memperoleh data kompetensi peserta ( dalam
aspek kognitif ) dalam pembuatan dan pengelolaan blog. Data hasil
tes adalah sebagaimana print out dalam daftar terlampir.
c. Pemantauan
Pemantauan dilakukan selama kegiatan berlangsung, dengan
menggunakan form instrumen lembar observasi yang telah dipersiapkan.
Data rekapitulasi hasil tes kompetensi awal peserta dan hasil observasi,
serta dokumentasi adalah sebagai berikut:
a) Data Rekap Hasil Tes Kompetensi Peserta Pada Siklus-1
No. Kode PesertaHasil Tes
PredikatSkore Nilai
Jumlah 626 1565Rata-rata 22,3571 55,8929 KurangTertinggi 32 80Terendah 10 25
Gb. Tabel S1.1
Catatan : 1) Jumlah peserta ada 28 orang guru2) Predikat nilai tes, lihat tabel !
36
Predikat NilaiN > = 85, Amat Baik75 = < N < 85, Baik60 =< N < 75, CukupN < 60, Kurang
To resize chart data range, drag lower right corner of range.
Data NilaiNr 55.89Ntt 80Ntr 25
Nr Ntt Ntr0
1020304050607080
Nilai
Nilai
b) Data Rekap Hasil Observasi adalah sebagaimana kami laporkan
dalam simpulan data siklus-1. Berdasarkan data tersebut aspek
perilaku peserta pelatihan yang mendominasi adalah kesiapan dan
keseriusan peserta mengikuti kegiatan sosialisasi yang berdampak
terhadap baiknya keterampilan mereka dalam mengakses blog.
d. Refleksi
Refleksi dilakukan peneliti terhadap data-data hasil penelitian siklus-1
untuk memperbaiki kelemahan tindakan, kemudian diadakan
perbaikan tindakan pada siklus ke-2.
Dalam siklus-1 berdasarkan data-data yang dihimpun peneliti, maka
kami menyimpulkan sebagai berikut :
Kompetensi kognitif peserta pelatihan dalam pembuatan blog rata-rata
masih rendah, sebagaimana ditunjukkan dalam Rekapitulasi data hasil
tes peserta, dimana perolehan nilai rata-rata tes peserta = 55,89 ( hasil
37
tes, Nr = 55,89; Nt = 80, dan Nr = 25 ). Hal tersebut dikarenakan
bahwa pemanfaatan ICT dalam hal pembuatan Blog merupakan
pengalaman baru bagi sebagian besar guru. Pada umumnya mereka
belum memiliki pengetahuan yang mencukupi untuk membuat Blog
dan mengelolanya. Meskipun demikian, dalam hal perilaku peserta
berdasarkan data hasil observasi terhadap kegiatan sosialisasi
pembuatan blog menunjukkan adanya respon positif yang ditunjukkan
dengan perhatian ( 60,71 % ), semangat ( 58,57 % ), dan kesiapan
mengikuti kegiatan ( 73,57 % ).
Dalam siklus-1 terdapat 5 orang peserta ( 17,86 % ) yang memiliki
kompetensi dengan predikat baik. Peserta ini ditargetkan sebagai guru
yang akan ditingkatkan kompetensinya secara khusus pada siklus-2
dalam pembuatan dan pengelolaan blog agar dapat membimbing dan
mengimbaskan kompetensinya kepada peserta lainnya dalam
pembuatan dan pengelolaan blog.
Selama siklus-1, dalam kepemilikan email ada 6 orang ( 21, 43 % )
yang berhasil membuat akun email atas bimbingan peserta potensial.
Dengan demikian, peserta yang telah memiliki akun email seluruhnya
ada 14 orang ( 50 % ), sebelum pelatihan baru ada 8 peserta ( 28, 57 %
).
Kelemahan kegiatan pada siklus-1 adalah bahwa kegiatan masih
terfokus pada presentasi sosialisasi blog sekolah dan pembuatannya,
sedangkan peserta belum berkesempatan melaksanakan praktik
38
langsung. Untuk mengatasi kelemahan ini, guru potensial diberikan
layanan bimbingan khusus dan mereka dibebani untuk membimbing
peserta yang belum memiliki email agar dapat membuat akun email.
4.2. Siklus II
Siklus-2 dilaksanakan dengan kegiatan sebagai berikut:
a. Persiapan tindakan :
o Pembimbingan 4 guru potensial dalam pembuatan blog
o Penyiapan instrumen observasi, dan dokumentasi pelatihan
b. Pelaksanaan tindakan
1) Pembimbingan pembuatan dan pengembangan blog guru kepada
guru target ( Pendaftaran dan login akun admin blog )
2) Pembinaan guru terkait pengelolaan dashboard ( pembuatan menu,
posting artikel/media, dan pemantauan statistik pengunjung blog )
3) Pemberian materi contoh pembuatan blog wordpress kepada
peserta
c. Pemantauan
Pemantauan pada siklus ke-2 ini menekankan pada aspek respon
guru atas pembuatan blog guru dan bagaimana kemajuan
kompetensinya dalam pembuatan blog dengan menggunakan
instrumen lembar observasi. Pemantauan juga dilakukan untuk
39
memperoleh data baru terkait guru yang telah berhasil membuat
akun email.
Adapun hasil pemantauan adalah sebagaimana ditunjukkan dalam
simpulan data siklus-2, dengan grafik statistik sebagai berikut:
Grafik Simpulan Aspek Perilaku Peserta Pada Siklus-2
Keseriusan
Semangat
Perhatian
Usaha
Keingintahuan
Kesiapan
12
34
56
01000
20003000
40005000
60007000
80009000
% Hasil S2
Grafik Pembanding pada siklus-1 :
Keseriusan
Semangat
Perhatian
Usaha
Keingintahuan
Kesiapan
12
34
56
0 2000 4000 6000 8000
S1
S1
40
Mengakses blog
Membuat blog
Mengelola blog
Mengembangkan blog
Jumlah
12
34
0 2000 4000 6000 8000
% Hasil S2
Grafik Simpulan Aspek Keterampilan Pada Siklus-2
Mengakses blog
Membuat blog
Mengelola blog
Mengembangkan blog
Jumlah
12
34
0 2000 4000 6000 8000 10000
% Hasil S1
Grafik Simpulan Aspek Keterampilan Pada Siklus-1
Perkembangan kepemilikan akun email peserta :
Nama Kode PWaktu Pembuatan Email
Jml< Jan Pebr Mart Apr Mei
d.
41
Jumlah 8 6 6 - - 23Prosentase 28,57 21,43 21,43 - - 71,43Siklus PTS S1 S2 S3 S4
d. Refleksi
Kegiatan refleksi pada siklus ke-2 difokuskan untuk mencermati hasil
observasi kegiatan pelatihan guru potensial yang ditargetkan memiliki
kompetensi untuk mempresentasikan dan mengimbaskan kompetensi
pembuatan blog kepada rekan sejawat, serta perbaikan kegiatan
tindakan yang akan dilaksanakan pada siklus ke-3.
Meskipun demikian, lembar observasi yang telah dipersiapkan tetap
dijadikan pedoman sehingga menghasilkan data sebagaimana diatas.
Pada siklus-2 ini telah terjadi perubahan kegiatan sebagai perbaikan
atas tindakan pada siklus-1. Kegiatan sudah meningkat pada aksi
praktik peserta, terutama peserta potensial. Pengetahuan dan
keterampilan mereka telah meningkat untuk membuat blog dan
mengakses akun admin dashboard blog wordpress. Peserta yang
memiliki akun email juga bertambah dari 50 % pada akhir siklus-1
menjadi 71,43 % pada akhir siklus-2. Adapun perilaku peserta ada
kenaikan dari 60,36 % menjadi 62,86 %. Peningkatan keterampilan
terjadi dalam hal mengakses, membuat dan memasuki admin dashboard
yang diperlukan untuk mulai mengelola blog.
No. Kode Peserta Rekap Skor Perilaku Peserta ( A )S1 S2 S3 S4 Jml Ket.
Jumlah Skor 507 528 - -Skor Maksimal 840 840 - -Prosentase 60,36 62,86 - -Nilai C C - -
42
4.3. Siklus III
Kegiatan yang dilaksanakan pada siklus-3:
a. Persiapan tindakan :
Perencanaan presentasi pelatihan pengelolaan admin dashboard
blog oleh 2 guru potensial kepada peserta
b.Pelaksanaan tindakan
Presentasi pengelolaan dashboard Blog wordpress oleh 2 orang
guru potensial kepada peserta pelatihan melalui demonstrasi dan
praktik.
Dalam presentasi, 2 orang guru potensial yang telah dibimbing
pada siklus-2 telah menunjukkan kemajuan baik dalam segi
pengelolaan dashboard, maupun posting artikel dalam dashboard
atas blog yang telah dibuatnya. Kemajuan ini sangat berguna
dalam pengembangan blog. Kreativitas potensi menulis dapat
dipresentasikan pada peserta. Pada siklus-3 ada 3 orang guru
yang berhasil membuat akun email. Guru yang memiliki akun
email menjadi 26 orang.
c. Pemantauan
Pemantauan pada siklus ke-3 khususnya menekankan pada
aspek respon dan kompetensi guru potensial terkait presentasi
akses admin blog. Pemantauan pada siklus-3 menggunakan
instrumen observasi sebagaimana yang telah dipergunakan pada
43
siklus-siklus sebelumnya. Hasil pemantauan telah mampu
mengungkap:
o Aktivitas progres kemajuan keterampilan pembuatan blog
o Kompetensi guru potensial terkait pengelolaan dashboard
pada Blog yang dibuatnya.
d. Refleksi
Setelah mengamati kemajuan guru potensial dalam pembuatan blog
pada siklus-2, pada siklus-3 guru potensial telah mulai mampu
membimbing rekan sejawat dalam pembuatan blog.
Perilaku dan keterampilan yang meningkat tersebut menunjukkan
bahwa tujuan pelatihan telah menuju harapan, yaitu meningkatkan
kompetensi guru dalam pemanfaatan ICT, terbukti dengan aktivitas
kepemilikan akun email atas bimbingan guru potensial yang
meningkat ( pada S1= 50 %, S2= 71,43 %, dan S3= 82, 14 % ).
44
Rekap Uraian Skor Perilaku Peserta S1 S2 S3 S4 Ket.
Jumlah Skor 507 528 532 - Skor Maksimal 840 840 840 - Prosentase 60,36 62,86 63,33 -
Nilai C C C
Rekap Nilai Keterampilan S1 S2 S3 S4 Ket.
Jumlah Nilai 1145 1180 1360 - Nilai Maksimal 2240 2240 2240 -
Prosentase 51,12 52,6860,7
1 -Nilai K K C
4. Siklus IV
a. Persiapan tindakan :
Perencanaan pembimbingan peserta pelatihan untuk
mengembangkan dan mendayagunakan blog sekolah/guru untuk
menunjang pembelajaran, penyiapan instrumen observasi, dan uji
kompetensi pembuatan dan pemanfaatan blog guru/blog sekolah.
Pada siklus-4 ini Instrumen uji kompetensi yang digunakan sama
dengan instrumen tes yang digunakan pada siklus-1.
b.Pelaksanaan tindakan
Dengan pemantauan peneliti, guru potensial terpilih diminta untuk
mendemonstrasikan dan mendayagunakan blog guru dalam
kegiatan pembelajaran dengan fokus:
o Posting file power point dan penugasan mandiri/remidial siswa
o Pemantauan respon komentar dan statistik pengunjung situs
dalam rangka evaluasi progres situs dan pendayagunaan blog
guru/blog sekolah
o Membantu melaksanakan tes akhir pelatihan pembuatan blog.
c. Pemantauan
Pemantauan kegiatan pada siklus ke-4 khususnya menekankan pada
kompetensi guru potensial dalam membimbing rekan sejawat
terhadap pemanfaatan ICT melalui pembuatan/pengembangan blog
guru, dan pemberdayaan guru potensial terkait pengelolaan blog.
45
Hasil pemantauan menunjukkan adanya pembimbingan dalam
pembuatan blog guru oleh peserta potensial. Guru potensial
tersebut dalam segi kognitif, efektif dan psykomotor ternilai baik
dibandingkan peserta pada umumnya. Mereka telah memiliki
kemampuan untuk membimbing rekan kerja dalam pemanfaatan
ICT. Data progres kompetensi guru potensial adalah sebagai
berikut:
Dat
Adapun data hasil tes peserta keseluruhan dapat dikaji pada tabel berikut:
Predikat Selisih Nilai ( SN ) HasilSN >= 15, Amat Baik ( A )10=< SN < 15, Baik (B )5=< SN < 10, Cukup ( C )SN < 5, Kurang ( K )
46
Nilai Rerata S1 S2 S3 S4 Deviasi Rata-rata Ket.
Kognitif 55,89 - -
69,4
6 13,57 Baik
Perilaku 60,3662,8
6 63,3369,8
8 9,52 Cukup
Keterampila
n 51,1252,6
8 60,7165,1
8 14,06 Baik
Nilai Peserta
Hasil Tes S-1 Hasil Tes S-4 SN = Predikat SN Ket.Skor
e Nilai Skore Nilai ( N4 - N1 )Jumlah 626 1565 778 1945 380
Rata-
rata
22,3
6
55,8
9 27,79
69,4
6 13,57 B
Tertinggi 32 80 36 90 10 B
Terenda
h 10 25 20 50 25 A
Kesimpulan : Progres kompetensi peserta rata-rata bernilai Baik
d. Refleksi
Sebagaimana dipaparkan pada hasil analisis data, maka pada akhir
siklus ini peneliti berkesimpulan bahwa pelatihan pembuatan blog
guru telah berhasil memperbaiki dan meningkatkan appersepsi sikap
dan keterampilan guru dalam berinteraksi dengan ICT. Dengan
merujuk data-data ( grafik ) yang diperoleh maka hipotesis penelitian
telah terdukung dan bahwa upaya peningkatan kompetensi guru
melalui pemanfaatan ICT telah berhasil. Meskipun demikian, perlu
adanya tindak lanjut dalam pembimbingan pengembangan blog.
Dalam hal ini, peneliti menekankan bahwa faktor yang mendukung
keberhasilan guru dalam pelatihan utamanya adalah motivasi yang
didasari kebutuhan peserta akan pemanfaatan ICT untuk menunjang
mutu pembelajaran, sebagaimana ditunjukkan oleh guru potensial.
Perhatikan data berikut:
DATA STATISTIK HASIL OBSERVASI PTS
A Aspek Perilaku S1 S2 S3 S4 JMLRATA-RATA
1 Keseriusan 6643 7357 8071 9071 31142 77,862 Semangat 5857 6143 5857 7429 25286 63,223 Perhatian 6071 6143 6071 6929 25214 63,044 Usaha 4929 4929 5214 4929 20001 50,005 Keingintahuan 5357 5357 5429 5357 21500 53,756 Kesiapan 7357 7786 7357 8214 30714 76,79
Jumlah 6036 6286 6363 6988 25673 64,1825
47
1 2 3 4 5 60
100020003000400050006000700080009000
10000
S1S2S3S4
B Aspek Keterampilan S1 S2 S3 S4 JML RATA-RATA1 Mengakses blog 7929 6857 8214 9643 32643 81,612 Membuat blog 4071 4357 5071 5071 18570 46,433 Mengelola blog 2357 3357 4000 3429 13143 32,864 Mengembangkan 2000 2286 2143 2714 9143 22,86
Jumlah 4089 4214 4857 5214 18374 45,935
1 2 3 4 50
2000
4000
6000
8000
10000
12000
S1S2S3S4
Data simpulan hasil Tes Kompetensi Peserta:
Hasil Tes S-1 Hasil Tes S-4 SN = Predikat SNSkor
e Nilai Skore Nilai ( N4 - N1 )
22,3655,8
9 22,7969,4
6 13,57 Baik30 75 34 85 25
48
10 25 20 50 5
Hasil Tes S-1 SkoreHasil Tes S-1 NilaiHasil Tes S-4 SkoreHasil Tes S-4 NilaiSN = ( N4 - N1 )
4.5 Refleksi Akhir
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kompetensi
guru di sekolah dalam pemanfaatan ICT untuk menunjang pembelajaran
melalui pelatihan pembuatan blog guru.
Dengan memperhatikan data-data yang diperoleh dari siklus-1
sampai dengan siklus-4 ( nilai deviasi rata-rata hasil tes = 13,57; nilai rata-
rata hasil observasi atas keterampilan= 45,94 ; nilai perilaku/sikap =
64,18 ) yang menunjukkan adanya perbaikan kompetensi peserta, maka
tujuan tersebut kami nyatakan telah tercapai. Dari 28 peserta yang pada
awalnya ( sebelum pelatihan ) ada 8 orang ( 28,57 % ) yang memiliki akun
email, pada akhir siklus menjadi 24 orang ( 82,14 % ). Adapun peserta
yang telah berhasil m
embuat blog pada akhir siklus ada 5 orang ( 17,86 % ).
Peneliti juga mengharapkan agar guru-guru potensial di sekolah
dapat mengimbaskan kompetensi hasil-hasil pelatihan kepada rekan
sejawat yang membutuhkan bimbingan dalam pembuatan blog. Hal
49
tersebut telah terjadi, dimana guru potensial membantu peserta yang ingin
membuat blog.
No. Nama Kode P Kepemilikan Blog Ket.1. Nasori, S.Pd 02 www.nasoribiologi.wordpress.com2. Risnoto, S.Pd 06 www.risnotops.wordpress.com3. Sugiyanto,S.Pd 15 www.antojas.wordpress.com4. Warsono, S.Pd 22 www.muhammadtrapesium.wordpress.com5. Puspita Indah L, S.Pd 26 www.indahlesta.wordpress.com
Tabel Data Peserta Pembuat Blog.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis data terkait pelatihan pemanfaatan ICT, peneliti
berkesimpulan bahwa pelatihan pembuatan blog guru adalah suatu strategi
yang perlu ditempuh dan dikembangkan untuk meningkatkan kompetensi
guru dalam pemanfaatan ICT. Keberhasilan pelatihan ini banyak didukung
oleh perubahan perilaku peserta yang memiliki motivasi internal untuk dapat
memanfaatkan kemajuan teknologi dalam mendukung tugas profesinya. Guru
yang sebelumnya belum memiliki akun email berusaha untuk membuat akun
email dengan meminta bantuan guru potensial, dengan demikian terjadi
kerjasama untuk “ take and give ‘’ sharing Iptek. Kondisi tersebut tentu akan
berdampak positif dalam peningkatan mutu guru di sekolah, dan guru
menjadi tidak asing lagi dengan ICT, terlebih apabila mereka memanfaatkan
ICT untuk menunjang pelaksanaan tugas profesinya dengan membuat blog
guru.
5.2 Saran
50
Sehubungan adanya dampak positif pelatihan pembuatan blog guru
ini, maka peneliti menyarankan kepada:
1. Kepala Sekolah rekan sejawat, agar dapat melaksanakan kegiatan
pelatihan semacam ini dalam rangka menggerakkan guru agar mau berbagi
Iptek kepada rekan kerjanya. Komunikasi positif guru dalam bersinergi
meningkatkan kompetensi ini pada akhirnya akan berdampak dalam
memajukan sekolah.
2. Kepada semua guru di sekolah, agar senantiasa bersinergi dan berbagi
Iptek kepada rekan sejawat. Ingat, bahwa sebaik-baik manusia adalah
manusia yang banyak manfaatnya dalam kehidupan kepada sesamanya.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta . Bumi Aksara
Atmodiwiryo, Subagio. 2000. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta Adidzya Jaya.
Depdiknas. 2002. Membangun sekolah Safer School SMP dan SMA. Jakarta. Pusat Inovasi Pendidikan Depdiknas.
Depdiknas. 2007. Manajemen Berbasis Sekolah ( MBS ).Jakarta. Pusat Inovasi Pendidikan Depdiknas.
Iqbal Hasan. 2004. Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta. Bumi Aksara
Mashadi, Arif Dwi A, 2010. Teknologi Informasi dan Komunikasi Untuk SMP/MTs. Kelas 9. Jakarta. Pusat Perbukuan Kemendiknas
Mike Flynn. 2006. Rahasia Di Balik Situs Web.Alih bahasa Rizka Yanuarti. Bandung. Pakar Raya
Moh. Uzer Usman, Lilis Setiawati. 1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung. Remaja Rosdakarya
-------------.1998. Panduan Manajemen Sekolah. Jakarta . Dirjen Dikdasmen
51
Priyono, Andreas. 2000. Management By Objective ( MBO ) dan Quality Circle (QC): Suatu Pendekatan Pengelolaan Mutu Sekolah. Semarang. Kanwil Depdikbud Prop. Jateng.
-------------.2007. Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta . Dirjen Manajemen Dikdasmen.
------------.2008. Permendiknas Republik Indonesia No. 16 Tahun 2007 Tanggal 4 Mei 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru
-------------.2006. UU RI No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen
-------------.2012. http://www.smpn4rdd.wordpress.com/wp-admin/index.php
-------------.2012.http://www.smpn4rdd.wordpress.com/wp-admin
-------------. 2012. http://en.wikipedia.org/wiki
Kaharudin.2012. http://www.pakarkita.wordpress.com/wp-admin/index.php
Lampiran Jadwal Kegiatan Penelitian:
Bulan Tahun 2012No. Uraian Kegiatan Pebr. Maret Apr. Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 41 Kegiatan Pendahuluan
Persiapan Pelatihan dan Sosialisasi PTS x2 Kegiatan Inti Penelitian ( 4 Siklus )
2.1 Kegiatan Siklus-1a. Persiapan Tindakan: Penyusunan Proposal PTS x
Perencanaan kegiatan/sosialisasi blogb. Pelaksanaan Tindakan: Memberikan Angket Questioner x
Kegiatan Sosialisasi TIKc. Pemantauan x
d. Refleksi x
2.2 Kegiatan Siklus-2a. Persiapan Tindakan: Perencanaan pembimbingan guru potensial x
Penyiapan instrumen/alatb. Pelaksanaan Tindakan Pembimbingan kepada guru potensial x x
Dalam membuat dan memasuki admin blog Demonstrasi / uji praktikc. Pemantauan x x
52
d. Refleksi x
2.3 Kegiatan Siklus-3a. Persiapan Tindakan Persiapan Pelatihan mengelola admin blog x
Penyiapan instrument x
b. Pelaksanaan Tindakan Pelatihan Mengelola admin blog x x
Praktik pengelolaan dashboard blog x x
c. Pemantauan x x
d. Refleksi x
2.4 Kegiatan Siklus-4 Perencanaan Pengembangan Blog Pelaksanaan Pemanfaatan Blog Guru Pemantauan Refleksi
Xx xx x
x x
3 Kegiatan bimbingan PTS: Konsultasi Judul, rumusan masalah, hipotesis, kajian pustaka, laporan hasil penelitian, Seminar PTS dst.
x x x x x x x
4 Pelaporan Hasil Penelitian ( LHP ) x x x5 Pengarsipan kopi LHP di perpustakaan sekolah x
Randudongkal, Pebruari 2012
UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DALAM PEMANFAATAN ICT
UNTUK MENUNJANG PEMBELAJARAN MELALUI PELATIHAN PEMBUATAN BLOG GURU
DI SMP NEGERI 4 RANDUDONGKAL
KABUPATEN PEMALANG
LAPORAN PENELITIAN
53
Disusun Oleh : N a m a : Kaharudin , S.Pd.
Sekolah : SMP Negeri 4 RandudongkalKabupaten : PemalangPropinsi : Jawa Tengah
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah RagaKabupaten Pemalang
Dalam Kerjasama DenganLPMP Jateng
2012
54