Proposal VLAN

49
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Pikir Kerangka pikir akan dijabarkan dalam bagan berikut ini : ICT Center Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin adalah salah satu fakultas unggulan di Universitas Hasanuddin Makassar . Sebagai salah satu lembaga pendidikan, ICT Center FK. Kedokteran Fasilitas koneksi jaringan yang ada di ICT Center FK. Kedokteran UNHAS pada umumnya menggunakan sistem LAN sebagai media jaringan dimana konsep dasar sebuah LAN pada dasarnya adalah sekumpulan komputer atau device pada sebuah konsentrator dalam sebuah network yang sama, sehingga dengan kata Untuk itu dapat dikembangkan suatu Virtual Local Area Network sebagai media jaringan, dimana konsep sebuah VLAN bahwa tiap-tiap workstation atau user yang tergabung dalam satu VLAN / bagian Diharapkan dengan adanya simulasi Virtual Local Area Network ini memudahkan seorang administrator jaringan dalam mengimplementasikan dan merancang suatu jaringan Local Area Network yang tidak harus memperhatikan topologi yang sebenarnya. Dengan

description

Simulasi VLAN

Transcript of Proposal VLAN

Page 1: Proposal VLAN

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kerangka Pikir

Kerangka pikir akan dijabarkan dalam bagan berikut ini :

Gambar 2.1 Kerangka Pikir

ICT Center Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin adalah salah satu fakultas unggulan di Universitas Hasanuddin Makassar . Sebagai salah satu

lembaga pendidikan, ICT Center FK. Kedokteran UNHAS memiliki fasilitas koneksi jaringan yang digunakan dalam proses pembelajaran.

Fasilitas koneksi jaringan yang ada di ICT Center FK. Kedokteran UNHAS pada umumnya menggunakan sistem LAN sebagai media jaringan dimana

konsep dasar sebuah LAN pada dasarnya adalah sekumpulan komputer atau device pada sebuah konsentrator dalam sebuah network yang sama,

sehingga dengan kata lain, semua komputer yang berada pada satu LAN yang sama berarti berada pada satu broadcast domain.

Untuk itu dapat dikembangkan suatu Virtual Local Area Network sebagai media jaringan, dimana konsep sebuah VLAN bahwa tiap-tiap workstation atau user yang tergabung dalam satu VLAN / bagian (organisasi, kelompok

dsb) dapat tetap saling berhubungan walaupun terpisah secara fisik.

Diharapkan dengan adanya simulasi Virtual Local Area Network ini memudahkan seorang administrator jaringan dalam mengimplementasikan

dan merancang suatu jaringan Local Area Network yang tidak harus memperhatikan topologi yang sebenarnya. Dengan memanfaatkan

teknologi Virtual Local Area Network jaringan akan menjadi lebih efektif dan efisien khususnya di ICT Center FK. Kedokteran UNHAS.

Page 2: Proposal VLAN

6

Dalam membangun suatu perancangan simulasi Virtual Local Area

Network, pada dasarnya menggunakan beberapa komponen / media jaringan yang

nantinya akan saling berinteraksi dan menjadi satu kesatuan yang saling

berkaitan.

Dalam pembanguan perancangan simulasi ini, penyusun menggunakan

program simulasi Cisco Packet Tracer 6.0.

2.2 Kerangka Teoritis

2.2.1 Pengertian Simulasi

Pengertian Simulasi menurut beberapa sumber, antara lain:

1. Simulasi adalah gerakan, gambaran, atau tindakan tiruan yang dilakukan

untuk menggambarkan sesuatu keadaan agar peristiwa atau proses yang

sebenarnya akan terjadi bias terlihat dengan jelas (Ensiklopedi Nasional

Indonesia).

2. Simulasi merupakan suatu metodologi untuk melaksanakan percobaan dengan

menggunakan model dari suatu sistem nyata (Siagian, 1987).

3. Simulasi dapat diartikan sebagai suatu sistem yang digunakan untuk

memecahkan atau menguraikan persoalan-persoalan dalam kehidupan nyata

yang penuh dengan ketidakpastian dengan tidak atau menggunakan model

atau metode tertentu dan lebih ditekankan pada pemakaian komputer untuk

mendapatkan solusinya (Kakiay, 2004).

4. Simulasi adalah proses merancang model matematis atau logis mengenai

sistem nyata danmenjalankan eksperimen dengan computer terhadap model

Page 3: Proposal VLAN

7

tersebut untuk menguraikan, menerangkan, dan meramalkan kelakuan sistem

nyata tersebut (Perry dan Hoover, 1989).

Terdapat dua model simulasi yaitu Simulasi Analog dan Simulasi

Simbolik. Simulasi Analog yaitu teknik simulasi yang mempergunakan

representasi fisik untuk menjelaskan karakteristik penting dari suatu

masalah.Simulasi Simbolik yaitu model matematik yang penyelesaiannya

dipermudah dengan menggunakan komputer. Simulasi simbolik disebut juga

dengan Simulasi Komputer. Tahapan dalam proses mensimulasikan suatu masalah

adalah memformulasikan terlebih dahulu masalah yang akan dibuat simulasinya.

Kemudian apakah masalah tersebut layak digunakan.Setelah itu disusun model

dan dilakukan validasi model.Kemudian dilakukan penerapan simulasi dan

setelahnya dilakukan analisis hasil.

2.2.2 Kelebihan dan kekurangan simulasi

Menurut Alfian Batuaji dalam skripsinya yang berjudul “Studi Simulasi

Sistem Kontrol Kanban dan Conwip”, simulasi memiliki keunggulan dan juga

kekurangan. Keunggulan simulasi antara lain :

a. Mampu mengakomodasi sistem yang kompleks.

b. Fleksibel dan dapat memodelkan berbagai tipe sistem.

c. Dapat melihat performansi sistem setiap saat, bahkan pada kondisi lain.

d. Lebih leluasa mengendalikan eksperimen

e. Tidak merusak sistem nyatanya.

f. Memvisualisasikan realitas sistem.

Page 4: Proposal VLAN

8

g. Menunjang detail sebuah desain.

h. Hasilnya dapat menjadi masukan perbaikan sistem

i. Memungkinkan mempelajari sistem dengan frame waktu yang relatif

panjang dalam waktu yang relative singkat.

Kelemahan simulasi antara lain :

a. Sulit mengkontribusikan model riil yang kompleks ke dalam model simulasi.

b. Sifatnya lebih cenderung preskriptif

c. Hanya mampu menghasilkan nilai estimate-nya saja

d. Sulit didapati hasil eksak dari parameternya.

2.3 Jaringan Komputer

Secara umum kita dapat mendefinisikan jaringan komputer sebagai jaringan

koneksi antar komputer yang terhubung melalui suatu media, manfaat jaringan

komputer diantaranya :

1. Berbagi pakai sumber daya (resource sharing)

Dengan adanya jaringan komputer maka dapat berbagi pakai program,

peralatan (printer, scanner, media penyimpanan) terutama data.

Walaupun sumber daya tersebut berada pada jarak yang jauh tapi bagi

pemakainya seolah-olah sumber daya tersebut dekat dengannya,

2. Kehandalan Tinggi,

Jaringan komputer membuat suatu data atau program yang penting

dapat digandakan pada beberapa komputer (mirroring). Hal ini sangat

Page 5: Proposal VLAN

9

berguna apabila salah satu penyedia layanan data atau program

tersebut mati maka dapat segera dialihkan pada penyedia yang lain

yang memberi layanan yang sama,

3. Efisiensi

Lebih efisien bagi suatu perusahaan untuk mempunyai satu printer

yang digunakan bersama-sama, daripada memiliki satu printer pada

tiap komputer.

4. Media komunikasi.

Jaringan komputer saat ini sangat berperan dalam menjalin komunikasi

baik melalui teks, suara maupun video, setiap orang yang terhubung ke

dalam jaringan yang sama dapat berinteraksi dengan mudah satu sama

lain.

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_komputer, Tanggal

akses : 04/12/2013

2.4 Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML)

2.4.1 Devinisi UML

Menurut Nugroho (2010:6), ”UML (Unified Modeling Language) adalah

bahasa pemodelan untuk system atau perangkat lunak yang berparadigma

(berorientasi obje k).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk

penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa

sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Page 6: Proposal VLAN

10

UML sebagai sebuah bahasa yang memberikan vocabulary dan tatanan

penulisan kata-kata dalam ‘MS Word’ untuk kegunaan komunikasi. Sebuah

bahasa model adalah sebuah bahasa yang mempunyai vocabulary dan konsep

tatanan / aturan penulisan serta secara fisik mempresentasikan dari sebuah sistem.

UML adalah sebuah bahasa standard untuk pengembangan sebuah software yang

dapat menyampaikan bagaimana membuat dan membentuk model-model, tetapi

tidak menyampaikan apa dan kapan model yang seharusnya dibuat yang

merupakan salah satu proses implementasi pengembangan software.

2.4.2 Komponen Unified Modeling Language (UML)

Unified Modelling Language (UML) terbagi menjadi sembilan jenis

diagram masing-masing memiliki aturan-aturan tertentu dalam penyusunannya.

Diagram-diagram tersebut tersusun atas sejumlah elemen grafis saling membentuk

satu kesatuan dalam pemodelan software. Masing-masing diagram UML

mempresentasikan berbagai sudut pandang terhadap sistem dan mendefinisikan

apa yang dikerjakan oleh sistem bukan bagaimana cara sistem bekerja.

Menurut Kimmel (2005) sembilan diagram UML tersebut dibagi menjadi

tiga kelompok berdasarkan fungsinya yaitu :

a. Diagram untuk requirement dan desain, terdiri dari tujan diagram, object

diagram, sequence diagram, collaboration diagram, state diagram.

b. Diagram mengenai organisasi umum software, terdiri dari satu diagram yaitu

diagram package.

Page 7: Proposal VLAN

11

c. Diagram untuk implementasi, terdiri dari satu diagram, yaitu component dan

deplopment diagram.

Berikut penjelasan beberapa diagram diantaranya :

1. Class Diagram

Menurut Dharwiyanti dan Wahono, class adalah sebuah spesifikasi yang

jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari

pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan

(atribut/ properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk

memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi). Class diagram menggambarkan

struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain

seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain.

Table 2.1 Simbol Class Diagram

NO GAMBAR NAMA KETERANGAN

1 Generalization

Hubungan dimana objek anak

(descendent) berbagi perilaku dan

struktur data dari objek yang ada di

atasnya objek induk (ancestor).

2Nary

Association

Upaya untuk menghindari asosiasi

dengan lebih dari 2 objek.

Page 8: Proposal VLAN

12

3 Class

Himpunan dari objek-objek yang

berbagi atribut serta operasi yang

sama.

4 Collaboration

Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang

ditampilkan 12ystem yang

menghasilkan suatu hasil yang

terukur bagi suatu actor

5 Realization

Operasi yang benar-benar dilakukan

oleh suatu objek.

6 Dependency

Hubungan dimana perubahan yang

terjadi pada suatu elemen mandiri

(independent) akan mempegaruhi

elemen yang bergantung padanya

elemen yang tidak mandiri

7 Association

Apa yang menghubungkan antara

objek satu dengan objek lainnya

2.  Use-Case Diagram

Merupakan diagram yang dibuat pada awal pemodelan suatu software,

karena diagram ini memberikan penjelasan umum (high level) antara system

dengan ”dunia luar” serta fitur-fitur apa yang harus dimiliki oleh sistem

Page 9: Proposal VLAN

13

dipandang dari dunia luar tersebut.selain itu use case memiliki suatu bentuk

naratif yang memberikan standard informasi yang diperlukan dalam analisis,

desain dan coding fitur-fitur tersebut. Bentuk use case ini disebut sebagai use case

narrative.

Table 2.2 Simbol Use Case Diagram

NO GAMBAR NAMA KETERANGAN

1 Actor

Menspesifikasikan himpuan peran yang

pengguna mainkan ketika berinteraksi

dengan use case.

2 Dependency

Hubungan dimana perubahan yang

terjadi pada suatu elemen mandiri

(independent) akan mempengaruhi

elemen yang bergantung padanya

elemen yang tidak mandiri

(independent).

3Generalizati

on

Hubungan dimana objek anak

(descendent) berbagi perilaku dan

struktur data dari objek yang ada di

atasnya objek induk (ancestor).

4 IncludeMenspesifikasikan bahwa use case

sumber secara eksplisit.

Page 10: Proposal VLAN

14

5 Extend

Menspesifikasikan bahwa use case

target memperluas perilaku dari use

case sumber pada suatu titik yang

diberikan.

6 AssociationApa yang menghubungkan antara

objek satu dengan objek lainnya.

7 System

Menspesifikasikan paket yang

menampilkan sistem secara terbatas.

8 Use Case

Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang

ditampilkan sistem yang menghasilkan

suatu hasil yang terukur bagi suatu

actor

9Collaborati

on

Interaksi aturan-aturan dan elemen lain

yang bekerja sama untuk menyediakan

prilaku yang lebih besar dari jumlah

dan elemen-elemennya (sinergi).

10 Note

Elemen fisik yang eksis saat aplikasi

dijalankan dan mencerminkan suatu

sumber daya komputasi

3. Sequence Diagram

Page 11: Proposal VLAN

15

Menurut Dharwiyanti dan Wahono (2003),  Sequence Diagram

menggambarkan interaksi antar objek didalam dan disekitar sistem (termasuk

pengguna display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap

waktu. Sequence Diagram terdiri antar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi

horizontal (objek-objek terkait). Sequence Diagram biasa digunakan untuk

menggambarkan skenario atau rangkaianlangkah-langkah yang dilakukan sebagai

respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu.

Table 2.3 Simbol Sequence Diagram

NO GAMBAR NAMA KETERANGAN

1 LifeLine

Objek entity, antarmuka yang saling

berinteraksi.

2 Message

Spesifikasi dari komunikasi antar

objek yang memuat informasi-

informasi tentang aktifitas yang

terjadi

3 Message

Spesifikasi dari komunikasi antar

objek yang memuat informasi-

informasi tentang aktifitas yang

terjadi

Page 12: Proposal VLAN

16

4. Activity Diagram

Activity Diagram adalah teknik untuk mendeskripsikan logika procedural,

proses bisnis dan aliran kerja dalam banyak kasus. Activity Diagram mempunyai

peran seperti halnya flowchart, tetapi perbedaannya dengan flowchart adalah

activity diagram bisa mendukung prilaku pararel sedangkan flowchart tidak bisa.

NO GAMBAR NAMA KETERANGAN

1 Actifity

Memperlihatkan bagaimana masing-

masing kelas antarmuka saling

berinteraksi satu sama lain

2 ActionState dari sistem yang mencerminkan

eksekusi dari suatu aksi

3 Initial NodeBagaimana objek dibentuk atau

diawali.

4Actifity

Final Node

Bagaimana objek dibentuk dan

dihancurkan

5 Fork NodeSatu aliran yang pada tahap tertentu

berubah menjadi beberapa aliran

Table 2.4 Simbol Activity Diagram

2.5 Virtual Local Area Network (VLAN )

Page 13: Proposal VLAN

17

VLAN adalah suatu kelompok layanan jaringan yang tidak terbatas ke

suatu segmen fisik atau switch LAN. VLAN secara logika segmen jaringan swicth

berdasar pada fungsi, project team, atau aplikasi organisasi dengan mengabaikan

penempatan fisik atau koneksi ke jaringan. Fungsi VLAN secara logika membagi

jaringan kedalam broadcast domain berbeda sehingga paket switch antar port

yang dituju untuk VLAN yang sama. VLAN diciptakan untuk menyediakan

layanan segmentasi biasa yang diberikan oleh router fisik dalam konfigurasi LAN.

Router pada topologi VLAN menyediakan penyaringan broadcast, keamanan, dan

mengatur lalulintas dalam sebuah jaringan.

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Vlan, tanggal akses : 04/12/2013

2.6 Protokol Jaringan

Protokol adalah tata cara atau aturan komunikasi data didalam jaringan.

Untuk menyelenggarakan komunikasi berbagai macam vendor komputer

diperlukan sebuah aturan baku yang standar dan disetujui berbagai pihak. Seperti

halnya dua orang yang berlainan bangsa, maka untuk berkomunikasi memerlukan

penerjemah/interpreter atau satu bahasa yang dimengerti kedua belah pihak.

Dalam hal ini jaringan yang membentuk internet bekerja berdasarkan suatu set

protokol standar yang digunakan untuk menghubungkan jaringan komputer dan

mengamati lalu lintas dalam jaringan. Protokol ini mengatur format data yang

diijinkan, penanganan kesalahan (errorhandling), lalu lintas pesan dan standar

komunikasi lainnya. Protokol standar pada internet dikenal sebagai TCP/IP

(Transmission Control Protocol/ Internet Protocol). Protokol ini memiliki

Page 14: Proposal VLAN

18

kemampuan untuk bekerja pada segala jenis komputer tanpa terpengaruh oleh

perbedaan perangkat keras maupun sistem operasi yang digunakan.

Gambar 2. 1 Deskripsi TCP/IP ModelKeterangan :

Lapisan Fungsi

Application Layer yang langsung berinteraksi langsung dengan user. Data dikirimkan dengan format tertentu ke transport layer.

Contoh: telnet, ftp, http dan lain-lain

Transport Menangani pengiriman paket data ke host tujuan. Dua Protokol pada layer ini adalah:

TCP – connection oriented UDP – connectionless oriented

Internet Menangani routing paket data ke alamat tujuan protokol pada layer: IP, ICMP, ARP dan RARP

Network Access Menangani routing paket data ke alamat tujuan Protokol pada layer: IP, ICMP, ARP, dan RARP

Tabel 2.5 Keterangan Lapisan Fungsi TCP/IP

Adapun layanan yang diberikan oleh TCP/IP adalah :

Layanan TCP/IP Deskripsi

Network File Systems Layanan client-server yang digunakan

Page 15: Proposal VLAN

19

untuk melakukan dan/atau menggunakan sharing directory.

Dynamic Host Configuration Protocol

Layanan yang memberikan IP address secara otomatis kepada clients.

Domain Name System Layanan yang mendistribusikan basis data pemetaan nama komputer ke IP address dan sebaliknya.

Hypertext Transport Protocol Layanan yang digunakan world wide web untuk menampilkan halaman text, Images, sound dan informasi multimedia lainnya menggunakan web browser.

File Transfer Protocol Layanan yang menyediakan pertukaran data antar sistem.

Simple Mail Transfer Protocol Layanan yang menyediakan pendistribusian mail messages kepada user.

Routing Information Protocol Layanan yang menyediakan pendistribusian informasi routing secara otomatis antar sistem.

Tabel 2.6 Deskripsi Layanan TCP/IP

2.7 Topologi Jaringan

Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan

komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Cara yang saat ini banyak

digunakan adalah bus, token-ring, dan star network. Masing-masing topologi ini

mempunyai ciri khas dengan kelebihan dan kekurangannya.

2.7.1 Topologi Bus

Page 16: Proposal VLAN

20

Pada topologi bus digunakan sebuah kabel tunggal atau kabel pusat di

mana seluruh workstation dan server dihubungkan.

Gambar 2. 2 Topologi Jaringan Bus

Adapun keuntungan dari topologi jaringan bus adalah sebagai berikut :

1. Hemat kabel,

2. Layout kabel sederhana,

3. Pengembangan jaringan atau penambahan workstation

baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu

workstation lain.

Kerugian dari topologi jaringan bus adalah sebagai berikut :

1. Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil,

2. Kepadatan lalu lintas transfer data pada jalur utama,

3. Kelemahan dari topologi ini adalah bila terdapat

gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan

jaringan akan mengalami gangguan,

4. Diperlukan repeater untuk jarak jauh.

Page 17: Proposal VLAN

21

2.7.2 Topologi Star

Pada topologi Star, masing-masing workstation dihubungkan secara

langsung ke server atau hub. Keunggulan dari topologi tipe Star ini adalah bahwa

dengan adanya kabel tersendiri untuk setiap workstation ke server, maka

bandwidth atau lebar jalur komunikasi dalam kabel akan semakin lebar sehingga

akan meningkatkan unjuk kerja jaringan secara keseluruhan.

Gambar 2. 3 Topologi Start

Keuntungan dari topologi ini adalah :

1. Paling fleksibel,

2. Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak

menggangu bagian jaringan lain,

3. Kontrol terpusat,

4. Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan

pengelolaan jaringan

Kerugian dari topologi ini adalah sebagai berikut :

Page 18: Proposal VLAN

22

1. Boros kabel,

2. Perlu penanganan khusus,

3. Kontrol terpusat (hub) jadi elemen yang kritis.

2.7.3 Topologi Ring

Di dalam topologi ring semua workstation dan server dihubungkan

sehingga terbentuk suatu pola lingkaran atau cincin. Tiap workstation ataupun

server akan menerima dan melewatkan informasi dari satu komputer ke komputer

lain, bila alamat-alamat yang dimaksud sesuai maka informasi diterima dan bila

tidak informasi akan dilewatkan.

Gambar 2. 4 Topologi jaringan Ring

Kelemahan dari topologi ini adalah setiap node dalam jaringan akan selalu

ikut serta mengelola informasi yang dilewatkan dalam jaringan, sehingga bila

terdapat gangguan di suatu node maka seluruh jaringan akan terganggu.

Keunggulan topologi ring adalah tidak terjadinya collision atau tabrakan

Page 19: Proposal VLAN

23

pengiriman data seperti pada topologi bus, karena hanya satu node dapat

mengirimkan data pada suatu saat.

2.8 Media Transmisi

Media transmisi adalah media yang dapat digunakan untuk mengirimkan

informasi dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam jaringan, semua media yang

dapat menyalurkan gelombang listrik atau elektromagnetik atau cahaya dapat

dipakai sebagai media pengirim, baik untuk pengiriman dan penerimaan data.

Pilihan media transmisi (pengirim) untuk keperluan komunikasi data tergantung

pada beberapa faktor, seperti harga, performance jaringan yang dikehendaki,

adapun jenis – jenis media transmisi adalah sebagai berikut:

2.8.1 LAN Cabling

Network cabling pada jaringan LAN, umumnya menggunakan tipe kanel

UTP. Pada kabel UTP terdapat 4 pasang kawat yang dikelompokan dalam 4

warna yang berbeda:

Tabel 2.7 Keterangan Warna Kabel UTP

Page 20: Proposal VLAN

24

Tipe coneksi kabel pada jaringan LAN:

1. Straight-Trough Cable

Digunakan untuk Koneksi:

a. Switch – Router

b. Switch – PC atau Server

c. Hub – PC atau Server

2. Crossover Cable

PAIR Warna

PAIR 1

PAIR 2

PAIR 3

PAIR 4

Blue (bl), White-Blue (wbl)

Orange(o), White-Orange (wo)

Green (g), White-Green ( wg)

Brown (Br), Wite-Brown (wbr)

Page 21: Proposal VLAN

25

Digunakan untuk Koneksi:

a. Switch – Switch

b. Switch – Hub

c. PC - PC

2.8.2 Hub

Seperti umumnya suatu sinyal listrik yang dikirim lewat suatu media

perantara, semakin jauh dari pemancar akan makin melemah sehingga pada suatu

tempat tertentu sinyal tersebut tidak lagi dapat diterima dengan baik. Hub adalah

suatu peralatan jaringan yang berfungsi untuk memperkuat sinyal yang dikirim

agar dapat diteruskan ke komputer lain pada jarak jauh namun tidak memiliki

tingkat kecerdasan untuk menentukan tujuan akhir informasi yang dikirim. Hub

hanya mempunyai satu Collision domain.

2.8.3 Switch

Switch adalah alat yang digunakan untuk menghubungkan beberapa

LAN (Lokal Area Network) yang terpisah serta menyediakan filter paket antar

Page 22: Proposal VLAN

26

LAN. Pada switch disediakan jalur tersendiri untuk setiap port, artinya setiap port

di switch mempunyai Collision domain tersendiri yang sangat mempercepat

pengiriman data pada jaringan.

2.8.4 Router

Sama seperti Switch, router digunakan untuk menghubungkan dari satu

jaringan ke jaringan lain. Router akan memilih jalur terbaik untuk melewatkan

suatu data berdasarkan alamat tujuan dan alamat asal. Router dapat mengarahkan

lalu-lintas data untuk mencegah tumbukan atau collosion dan cukup pintar untuk

mengetahui kapan untuk mengarahkan lalu-lintas sepanjang jalur utama dan jalur

alternatif. Dalam dunia jaringan, router dapat berupa router buatan pabrik misal

router buatan Cisco dapat juga berupa router PC artinya komputer yang di-setting

menjadi suatu router.

2.9 IP Address dan Subnetting

2.9.1 IP Address

IP Address merupakan sarana yang digunakan agar paket data dapat

mencapai tujuan. Di dalam jaringan, pengiriman suatu paket data membutuhkan

alamat sebagai identitas tujuan suatu data akan dikirim (Destination Address) dan

asal paket (Source Address). Namun untuk mengirimkan paket data ke sistem

yang berbeda, dibutuhkan sistem pengalamatan yang bersifat universal dan dapat

dikenali oleh masing – masing sistem. IP Address ditetapkan sebagai sistem

Page 23: Proposal VLAN

27

pengalamatan yang universal karena memiliki karakteristik yang lebih baik

dibanding sistem pengalamatan yang lain.

Pengalamata IP Address harus unik dan mempunyai format dalam bilangan binary

yang terdiri dari 32-bit dan dibagi atas 4 kelompok 8-bit bilangan binary atau

sering disebut dengan istilah oktal.

Format IP Address:

Binary Decimal

00000000.00000000.00000000.00000000 = 0.0.0.0

s/d

11111111.11111111.11111111.11111111 = 255.255.255.255

IP Address dapat dipisahkan menjadi 2 bagian:

Network – ID Host-ID

Bit Network – ID = berperan dalam identifikasi network address

Bit Host – ID = berperan dalam identifikasi host dalam suatu network

Seluruh host yang terkoneksi dalam jaringan yang sama memiliki bit network –

ID yang sama.

Dalam pengalamatan IP Address harus di memperhatikan Class IP

Address, karena Class IP Address menentukan banyaknya alamat host yang kita

perlukan, adapun class - class dalam IP address :

Page 24: Proposal VLAN

28

1. Class A

0 – 127 0 – 255 0 – 255 0 – 255

0nnnnnnn hhhhhhhh hhhhhhhh hhhhhhhh

Bit-bit Network Bit-bit Host

Spesifikasi:

Bit Network-ID : 8-bit (Oktal pertama)

Bit Host-ID : 24-bit (Oktal ke-2 hinga ke-40)

Format Bit : Bit pertama pada oktal pertama = 0

Range Network : 1.0.0.0-126.0.0.0

Netmask : 255.0.0.0

Jumlah Net work Address : 126 Net work Address

Jumlah Host / Network : (256)³ - 2 Host

2. Class B

128 – 191 0 – 255 0 – 255 0 - 255

10nnnnnn nnnnnnnn hhhhhhhh hhhhhhhh

Page 25: Proposal VLAN

29

Bit-bit Network Bit-bit Host

Spesifikasi:

Bit Network-ID : 16-bit (Oktal pertama dan ke-2)

Bit Host-ID : 16-bit (Oktal ke-3 hinga ke-4)

Format Bit : Bit pertama pada oktal pertama =10

Range Network : 128.0.0.0 - 191.255.0.0

Netmask : 255.255.0.0

Jumlah Net work Address : (64) * (256) Net work Address

Jumlah Host / Network : (256)² - 2 Host

3. Class C

192 – 223 0 – 255 0 – 255 0 – 255

110nnnnn nnnnnnnn nnnnnnnn Hhhhhhhh

Bit-bit Network Bit-bit Host

Spesifikasi:

Page 26: Proposal VLAN

30

Bit Network-ID : 24-bit (Oktal pertama, ke-2dan ke -

3)

Bit Host-ID : 16-bit (Oktal ke-4)

Format Bit : Bit pertama , kedua dan ketiga pada

oktal pertama = 110

Range Network : 192.0.0.0 – 223.255.255.0

Netmask : 255.255.255.0

Jumlah Net work Address : (32) * (256)² Net work Address

Jumlah Host / Network : (256) - 2 Host

2.9.2 Subnetting

Proses Subnetting dapat membuat sejumlah network tambahan dengan

mengurangi jumlah maksimum host yang ada pada tiap network tersebut.

Beberapa bit pada bagian network-ID, network address pada suatu jaringan

tunggal dipecah menjadi beberapa subnetwork dengan menggeser garis pemisah

antara bagian network dan bagian host dari suatu IP address.

Adapun tujuan dari subnetting:

1. Menghemat penggunan IP Public.

Page 27: Proposal VLAN

31

2. Mengurangi tingkat kongesti

(kemacetan) komunikasi data didalam jaringan.

3. Mengatasi perbedaan hardware dan

media fisik yang di gunakan dalam suatu network.

4. Memecah Brodcast Domain.

Untuk membagi alamat network dan alamat host di dalam VLAN

menggunakan subnetting dengan teknik VLSM (Variable Lenght Subnetting

Mask), yang merupakan sebuah cara yang sederhana untuk mengambil satu

network dan menciptakan banyak network menggunakan subnet mask dengan

panjang yang berbeda – beda di berbagai rancangan network yang berbeda

tipenya.

3.1 Dasar-dasar Konfigurasi VLAN

Dalam lingkungan Switch menyaring lalulintas pada jaringan yang

memberikan workstation bekerja secara penuh dedicated badwidth untuk

mengirim dan menerima paket. Switch tidak sama seperti system shared-hub yang

hanya satu workstation yang dapat mengirim pada suatu waktu, jaringan switch

memberikan berbagi transmisi secara bersamaan dalam broadcast domain. Pada

Page 28: Proposal VLAN

32

jaringan switch, station dipasang secara berpasangan untuk semua komunikasi

tanpa mempengaruhi komunikasi pasangan station lain.

VLAN baik sebagai jaringan end-to-end atau di dalam batasan – batasan

geografis. Berikut adalah ini adalah karakteristik dari VLAN jaringan end-to-end:

1. Pemakai dikelompokan dalam VLAN

yang tidak terikat pada lokasi fisik, tetapi bergantung pada kelompok atau

fungsi pekerjaan.

2. Ketika pemakai bergerak disekitar

kampus, keanggotaan VLAN untuk pemakai harus tidak berubah.

3. Setiap VLAN membutuhkan pengamanan

untuk semua anggota.

Untuk konfigurasi atau memeriksa status Switch, hubungkan Switch

dengan komputer untuk membangun sesi komunikasi, gunakan kabel Rollover

untuk menghubungkan port console pada Switch ke port COM pada computer.

Page 29: Proposal VLAN

33

Gambar 2.5 Hubungan Antara Switch Dengan PC

3.1.1 Konfigurasi Static VLAN

Static VLAN adalah port pada switch yang diberikan secara manual untuk

suatu VLAN dengan menggunakan manajemen aplikasi VLAN atau dengan aktif

secara langsung diberikan pada switch. Port ini menjaga konfigurasi yang

diberikan pada port yang diubah secara manual. VLAN akan bekerja dengan baik

pada jaringan dimana berikut yang benar:

1. Langkah pengendalian dan

pengaturan.

2. Sofware manajemen VLAN

yang sempurna untuk konfigurasi port.

3.1.2 Konfigurasi Dinamic VLAN

Page 30: Proposal VLAN

34

Dinamic VLAN tidak mengandalkan port bagi VLAN tertentu. Petunjuk

berikut harus diikuti ketika mengkonfigurasi VLAN pada switch Cisco 29xx:

1. Jumlah maksimum VLAN tergantung pada switch

2. VLAN 1 adalah salah satu faktor default VLAN

3. VLAN 1 secara default merupakan Ethernet VLAN

4. Cisco Discovery Protokol (CDP) dan VLAN Trunting Protokol (VTP)

menyatakan pengiriman VLAN 1.

5. IP address Catalyst 29xx merupakan broadcasr domain dalam VLAN

1 secara default.

6. Switch dalam mode server VTP untuk membuat, menambahkan, atau

menghapus VLAN

3.2 Pengelompokan VLAN

Secara umum, VLAN dapat dikelompokkan berdasarkan sifat-sifat

berikut:

1. Port

Kebanyakan VLAN diimplementasikan dengan keanggotaan VLAN

berdasarkan kelompok port pada switch. Sebagai contoh port 1, 2, 3, 7 dan 8 pada

suatu switch membentuk VLAN A, sementara port yang lainnya (4, 5 dan 6)

membentuk VLAN B. Pada awalnya VLAN hanya dapat diimplementasikan pada

satu switch. Tetapi saat ini VLAN dapat diimplementasikan pada banyak switch,

sebagai contoh port 1 dan 2 pada switch 1 dengan port 4, 5, 6, 7 dan 8 pada switch

2 membentuk VLAN A, sementara port 3, 4, 5, 6, 7 dan 8 pada switch 1 dengan

port 1, 2 dan 3 pada switch 2 membentuk VLAN B. Pengelompokan port adalah

Page 31: Proposal VLAN

35

metoda yang paling biasa digunakan pada pendefinisian keanggotaan VLAN, dan

proses konfigurasinya cukup mudah. Salah satu kerugian mendefinisikan VLAN

berdasarkan port adalah manajer jaringan harus merekonfigurasi keanggotaan

VLAN ketika salah satu user berpindah dari satu port ke port lainnya.

Tabel 3.1 Port dan VLAN

PORT 1 2 3 4

VLAN 2 2 1 2

Kelemahannya adalah user tidak bisa untuk berpindah pindah, apabila

harus berpindah maka Network administrator harus mengkonfigurasikan ulang.

2. MAC address

Keanggotaan suatu VLAN didasarkan pada MAC address dari setiap

workstation /komputer yang dimiliki oleh user. Switch mendeteksi/mencatat

semua MAC address yang dimiliki oleh setiap Virtual LAN. MAC address

merupakan suatu bagian yang dimiliki oleh NIC (Network Interface Card) di

setiap workstation. Kelebihannya apabila user berpindah pindah maka dia akan

tetap terkonfigurasi sebagai anggota dari VLAN tersebut. Sedangkan

kekurangannya bahwa setiap mesin harus di konfigurasikan secara manual , dan

untuk jaringan yang memiliki ratusan workstation maka tipe ini kurang efissien

untuk dilakukan.

Tabel 3.2 MAC address dan VLAN

MAC ADDRESS VLAN

132516617738 1

272389579355 2

Page 32: Proposal VLAN

36

536666337777 2

244441255566 1

3. Berdasarkan tipe protokol yang digunakan

Keanggotaan VLAN juga bisa berdasarkan protocol yang digunakan :

Tabel 3.3 Protokol dan VLAN

PROTOKOL IP IPX

VLAN 1 2

4. Berdasarkan Alamat Subnet IP

Subnet IP address pada suatu jaringan juga dapat digunakan untuk

mengklasifikasi suatu VLAN

Tabel 3.4 IP Subnet dan Vlan

IP SUBNET 22.3.24 46.20.45

VLAN 1 2

5. Berdasarkan Aplikasi atau Kombinasi Lain

Sangat dimungkinkan untuk menentukan suatu VLAN berdasarkan aplikasi yang

dijalankan, atau kombinasi dari semua tipe di atas untuk diterapkan pada suatu

jaringan. Misalkan:

aplikasi FTP (file transfer protocol) hanya bisa digunakan oleh VLAN 1 dan

Telnet hanya bisa digunakan pada VLAN 2.

3.2.1 Keuntungan Penggunaan VLAN

Page 33: Proposal VLAN

37

Beberapa keuntungan penggunaan VLAN antara lain:

1. Security – keamanan data dari setiap divisi dapat dibuat tersendiri, karena

segmennya bisa dipisah secara logika. Lalu lintas data dibatasi segmennya.

2. Cost reduction – penghematan dari penggunaan bandwidth yang ada dan

dari upgrade perluasan network yang bisa jadi mahal.

3. Higher performance – pembagian jaringan layer 2 ke dalam beberapa

kelompok broadcast domain yang lebih kecil, yang tentunya akan

mengurangi lalu lintas packet yang tidak dibutuhkan dalam jaringan.

4. Broadcast storm mitigation – pembagian jaringan ke dalam VLAN-VLAN

akan mengurangi banyaknya device yang berpartisipasi dalam pembuatan

broadcast storm. Hal ini terjadinya karena adanya pembatasan broadcast

domain.

5. Improved IT staff efficiency – VLAN memudahkan manajemen jaringan

karena pengguna yang membutuhkan sumber daya yang dibutuhkan

berbagi dalam segmen yang sama.

3.3 Perangkat Lunak

3.3.1 Cisco Packet Tracer

3.4 Metode Black Box

Pengujian black box berfokus pada persyaratan fungsional

interface/perangkat lunak.Dengan demikian, pengujian black box memungkinkan

Page 34: Proposal VLAN

38

hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeringsa fungsional dari

interface/perangkat lunak.

Menurut William Perry (1995 : 178), ada banyak metode pengujian sistem

aplikasi. Tim uji khawatir bahwa semua bentuk pengujian terjadi karena

organisasi memiliki kemungkinan keberhasilan tertinggi ketika menginstal sistem

aplikasi baru. Berikut jenis tes yang harus ditangani oleh tim uji selama pengujian.

1. Manual, Regression and Functional Testing (Reliability)

2. Compliance Testing (Autorization)

3. Functional Testing (File Integrity)

4. Functional Testing (Audit Trail)

5. Recovery Testing (Continuity of Testing)

6. Stress Testing(Service Level)

7. Compliance Testing (Security)

8. Testing Complies with Methodology

9. Functional Testing (Correctness)

10. Manual Support Testing (Ease of Use)

11. Inspactions (Maintainability)

12. Disasater Testing (Portability)

13. Functional and Regression Testing (Coupling)

14. Compliance Testing (Performance)

15. Operations Testing (Ease of Operations)

Diantara metode pengujian di atas, maka penulis memfokuskan pengujian

Page 35: Proposal VLAN

39

blackbox menggunakan functional testing. Dimana, metode pengujian functional

testing ini membantu dalam menguji fungsi-fungsi tombol menu dari tampilan

sistem yang akan dirancang.