Proposal Usaha Pembuatan Roti

17
PROPOSAL USAHA KELOMPOK BANTUAN PERMODALAN USAHA PEMBUATAN ROTI KELOMPOK USAHA “ SURYA ANUGERAH” BONTOA DUSUN KARAMPUANG DESA MONCOBALANG

Transcript of Proposal Usaha Pembuatan Roti

Page 1: Proposal Usaha Pembuatan Roti

PROPOSAL USAHA KELOMPOK

BANTUAN PERMODALAN

USAHA PEMBUATAN ROTI

KELOMPOK USAHA “ SURYA ANUGERAH”

BONTOA DUSUN KARAMPUANG DESA MONCOBALANG

KECAMATAN BAROMBONG, KABUPATEN GOWA

Februari 2011

Page 2: Proposal Usaha Pembuatan Roti

PROPOSAL

USAHA KELOMPOK “SURYA ANUGERAH”

BONTOA, DUSUN KARAMPUANG DESA MONCOBALANG

A. LATAR BELAKANG

Setiap keluarga menginginkan anggota keluarganya sehat dan sejahtera, karena manusia

yang sehat dapat berproduktifitas yanng tinggi dalam menunjang kahidupannya dan sekaligus

berperan serta dalam pembangunan. Untuk mendapatkan kehidupan yang demikian manusia

membutuhkan makanan yang bergizi baik.

Roti adalah salah satu makanan yang digemari banyak orang dan sering digunakan

sebagai pengganjal perut saat pagi alias sarapan. Roti bukan sekadar makanan yang mudah

didapat, tapi juga punya segudang gizi bermanfaat. Peranan roti kelak, bisa tidak lagi sebatas

menu untuk sarapan, tetapi juga untuk makan siang dan makan malam. Oleh karena itu,

kandungan gizi roti perlu diperhatikan karena dapat memberikan sumbangan gizi yang

berarti.

Secara umum roti dibedakan atas roti tawar dan roti manis. Roti tawar dapat dibedakan

lagi atas roti putih (white bread) dan roti gandum (whole wheat bread). Sedangkan roti manis

sendiri dibedakan atas dasar bahan pengisinya, seperti roti isi pisang, nenas, kelapa, daging

sapi, daging ayam, sosis, coklat, keju, dan lain-lain.

Dibandingkan dengan 100 gram nasi putih atau mi basah, maka 100 gram roti

memberikan energi, karbohidrat, protein, kalsium, fosfor dan besi yang lebih banyak.

Sebagai menu sarapan atau bekal “sekolah” si kecil, biasanya roti disajikan bersama susu dan

telur goreng atau dadar. Menu ini akan meningkatkan perolehan zat gizi, khususnya protein

yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan anak balita.

Di dalam kelompok bakery , roti merupakan produk yang paling pertama dikenal dan

paling populer hingga saat ini. Komposisi roti tawar umumnya terdiri dari: 57% tepung

terigu; 36% air; 1,6% gula; 1,6% shortening (mentega atau margarin); 1% tepung susu; 1%

garam dapur; 0,8% ragi roti (yeast); 0,8% malt dan 0,2% garam mineral. Gula, walaupun

dalam jumlah sedikit perlu ditambahkan ke dalam adonan roti. Hal ini karena gula berperan

sebagai bagi pertumbuhan ragi roti (Saccharomyces cereviseae) untuk dapat menghasilkan

Page 3: Proposal Usaha Pembuatan Roti

gas karbondioksida (CO 2) dalam jumlah yang cukup untuk mengembangkan adonan secara

optimal.

Permintaan konsumen terhadap makanan ringan sebagai pengganti makanan pokok

khususnya roti semakin meningkat dipasar-pasar tradisional baik di desa maupun di

perkotaan utamanya daerah sekitar Moncobalang dan Kabupaten Gowa pada umumnya.

Usaha pembuatan roti ini sangat potensial dan prospek pengembangannya sangat bermanfaat

untuk meningkatkan pendapatan usaha pembuatan roti itu sendiri. Untuk itu perlu adanya

peningkatan produksi pembuatan roti..

Dalam usaha meningkatkan produksi, perlu adanya perbaikan alat produksi dan

prosesnya secara intensif dan profesional baik mulai bahan adonan, proses pembuatan

adonan hingga roti siap dipasarkan. Dimana ketiga hal ini merupakan mata rantai yang saling

berhubungan, namun bisa berdiri sendiri apabila diusahakan.

Disamping itu aspek permodalan juga sangatlah penting dalam menunjang usaha

pembuatan roti ini. Sangat disayangkan jika permintaan pasar akan produksi roti ini harus

dipenuhi dari luar daerah hanya karena persoalan modal. Ketiadaam modal merupakan

persoalan yang mendasar dalam masyarakat selama ini.

Surya Anugerah sebagai kelompok usaha pembuatan roti sangat berharap adanya bantuan

dana penguatan modal dalam usahanya. Desa, masyarakat dan pihak-pihak yang

berkompeten diharapkan memberi bantuan kepada Surya Anugerah sehingga dapat

mengembangkan segala aspek menyangkut tujuan dari produksi pembuatan roti tersebut.

Page 4: Proposal Usaha Pembuatan Roti

B. PROFIL USAHA PEMBUATAN ROTI SURYA ANUGERAH

1. Sejarah

Gambar 1. Roti Hasil Produksi Kelompok Surya Anugerah

Kelompok Surya Anugerah adalah sebuah kelompok yang memproduksi roti dan

aneka kue yang beralamat di Dusun Karampuang, Desa Moncobalang Kec. Barombong,

Kabupaten Gowa. Kelompok ini dirintis pada tahun 2009 setelah melalui proses yang

panjang.

Awalnya Ketua (Muh.Said ) bekerja pada sebuah perusahaan pembuatan roti (Roti

Buana) sebagai Cleaning Service, kemudian diangkat menjadi Pembantu Koki dan

selanjutnya menjadi Juru Timbang lalu kemudian pada akhirnya menjadi Koki. Setelah

beberapa tahun bekerja di Makassar (Roti Buana) kemudian beliau dikirim ke Irian Jaya

pada perusahaan yang sama.

Bermodal keterampilan yang dimiliki selama bekerja pada perusahaan pembuatan roti

‘Buana’ lalu kemudian Muh.Said memutuskan kembali ke Makassar untuk menikah

dengan Norma teman sejawat di Makassar. Ada alasan mengapa menikah dengan teman

seprofesi “ SUATU PEKERJAAN ATAU USAHA AKAN BISA BERTAHAN DAN

BERKEMBANG APABILA DIDALAM SEBUAH RUMAH TANGGA KITA

SALING MENDUKUNG”. Setelah menikah mereka memutuskan berhenti bekerja dan

kembali ke kampung membuat kelompok pembuatan roti. Awal produksi mereka

memperoleh alat bersama teman-teman adalah dengan cara kredit senilai Rp. 30.000.000

(Tiga Puluh Juta Rupiah) kemudian membina kaum perempuan di keluarga dan

tetangganya.

Page 5: Proposal Usaha Pembuatan Roti

Didalam menjalankan usahanya mereka selalu menerapkan system waktu kerja dulu

yaitu Tekun, Disiplin dan yang paling utama adalah menjaga kualitas produksinya untuk

menjaga pasaran.

2. Produksi

Dalam memproduksi roti tersebut Muh. Said bersama unit produksi mempersiapkan

alat dan bahan berupa :

Terigu * Telur * Mentega * Pewarna * Pisang Raja

Alat :

Mixer * Open

Didalam pembuatannya kelompok ini sudah menggunakan beberapa alat elektrik

tetapi masih ada pula yang menggunakan sistem manual seperti penimbangan dan

pemotongan adonan. Pada saat pengolahan yang harus diperhatikan adalah takaran

penggunaan bahan agar rasanya seimbang. Setelah adonannya jadi kemudian

penimbangan adonan. Didalam penimbangan adonan semuanya harus sama supaya

hasilnya sama besar, setelah di bentuk disimpan ditempat / rak pengembangan. Kemudian

setelah adonannya jadi lalu kemudian kita membakarnya dengan Oven. Didalam

pembakaran kita harus memperhatikan suhu dan lama pembakaran. Dan yang terakhir

dalam proses produksi adalah pengemasan roti yang telah dibakar tersebut tetap

sebelumnya didinginkan telebih dahulu.

Roti adalah makanan komsumsi yang biasanya dijadikan pelengkap,disantap dalam

keadaan santai atau pun saat berkumpul dan rasanya sangat enak dengan berbagai macam

rasa.

Usaha roti adalah usaha yang memproses tepung terigu menjadi roti yang siap dinikmati

konsumen melalui proses yang sedikit panjang. Tepung terigu, ragi, mentega, air, gula

dan garam dicampur sampai sangat baik memakai mikser. Lama pengadukan dalam

mikser sekitar 20 menit.

Adonan yang dihasilkan siap dibentuk menjadi berbagai bentuk. Adonan yang besar

ini dimasukkan ke dalam mesin untuk dibagi menjadi besaran 200 gram atau besaran

Page 6: Proposal Usaha Pembuatan Roti

yang diinginkan. Bila ingin roti tawar, maka empat adonan 200 gram tersebut digabung

karena roti tawar membutuhkan minimum 800 gram.

Selanjutnya, adonan dimasukkan ke dalam mesin prooving selama 40-60 menit

dengan suhu 20-30 derajat Celsius untuk mengembangkan ragi agar bentuk roti dapat

lebih mengembang. Prooving box dapat dibuat dengan sederhana, tetapi penguapannya

dengan memanaskan air pada kotak tersebut panasnya harus sesuai dengan kebutuhan.

Adonan kemudian dioven sekitar satu jam. Untuk roti tawar, sebelum dimasukkan ke

dalam pembungkus plastik, roti perlu dipotong memakai mesin pemotong menjadi

minimum 10 potongan. Tepung terigu yang dipergunakan tidak boleh sembarang. Tepung

yang cocok yang tersedia di pasar antara lain merek Gerbang, Cakra Kembar Emas,

Talimas Spesial, dan Kereta Kencana Emas. Harganya lebih mahal dari jenis terigu lain,

yaitu di atas Rp 100.000 per sak isi 25 kg.

MEMBUAT RESEP

Resep roti manis:

25.000 gram tepung terigu, gula 5.500 gram, garam 350 gram, susu bubuk 500 gram,

ragi instan 375 gram, bread improver 124 gram, telur 2.500 gram, mentega 2.600

gram, dan air 12.000 gram, menghasilkan 970 roti ukuran 50 gram dengan biaya Rp

200 per roti. Biaya ini belum termasuk biaya pembungkus, tenaga kerja, pemasaran,

dan biaya listrik serta air. Total biaya sekitar Rp 400, biaya untuk

penjualan sekitar Rp 300, dan keuntungan pengusaha sekitar Rp 300 per roti.

Resep roti tawar:

Tepung terigu 25.000 gram, gula 1.750 gram, garam 450 gram, ragi instan 250 gram,

bread improver 75 gram, susu bubuk 500 gram, calcium propionate 75 gram,

mentega 1.250 gram, dan air 15.750 gram, menghasilkan 35 roti tawar dengan biaya

produksi Rp 1.300 per buah. Biaya produksi ini belum termasuk biaya tenaga kerja,

biaya pemasaran, biaya listrik dan air. Keuntungan pengusaha untuk membuat roti

tawar lebih kecil dibandingkan dengan membuat roti manis dengan jumlah yang

sama. Harga roti tawar Rp 4.000 per buah.

Harga peralatan sangat bervariasi. Oven, proover, dan mikser harganya minimum Rp

25 juta sesuai spesifikasi. Mesin-mesin tersebut dibuat di Taiwan. Oven berkapasitas

Page 7: Proposal Usaha Pembuatan Roti

2 nampan dengan ukuran 40 x 60 cm. Proover berukuran 1.370 x 950 x 525 cm dan

mikser berukuran 2 liter. Harga mesin pemotong roti tawar matang sekitar Rp 6,5

juta. Mesin pembagi adonan (divider) harganya sekitar Rp 10 juta.

Dapur roti berukuran 5 x 4 meter dalam bentuk ruko maupun rumah dengan biaya Rp

10 juta-Rp 50 juta per tahun, Diperlukan paling tidak empat orang untuk membuat

roti, satu orang di antaranya sebagai penyelia berpengalaman. Besarnya upah mereka

mulai dari upah minimum resmi atau tergantung keahlian. Seorang penyelia harus

mendapat gaji sekitar Rp 2 juta. Biaya listrik minimum Rp 2 juta per bulan

Gambar 2. Mesin Penggiling Adonan Gambar 3. Adonan Roti yang telah dibentuk

Gambar 4. Alat Pembakaran Roti (Oven) yang masih manual

Page 8: Proposal Usaha Pembuatan Roti

3. Pemasaran

Dalam proses pemasaran roti ini sudah bisa didapat diwarung-warung, pedagang

pengecer datang mengambil sendiri, ada pula ‘Pagandeng’. Dan untuk kue-kue tertentu

kelompok ini juga terima pesanan seperti kue ulang tahun, donat, kue bolu, roti buaya

dan masih banyak lagi sesuai pesanan.

4. Rekomendasi

Produksi roti ini sudah bisa bersaing dipasaran dan sangat diminati oleh

masyarakat, akan tetapi kita selalu kalah dengan produksi dari luar daerah yang sudah

memiliki kemasan professional dan mendapatkan izin dari operasional dari Depkes yang

telah diakui oleh badan POM. Olehnya itu kalaupun pemerintah daerah ingin mencoba

membuka pangsa pasar yang lebih luas , maka perlulah pembinaan yang lebih

professional dan perlu pula kita fikirkan untuk mendapatkan alat yang lebih baik

digunakan untuk produksi selanjutnya.

Gambar 5. Hasil Produksi Kelompok ‘Surya Anugerah’ yang siap bersaing dan akan dipasarkan

C. TUJUAN KEGIATAN

Secara sederhana maksud dan tujuan dari pengajuan proposal ini adalah untuk menjadi

bahan pertimbangan dalam pengajuan dana pengembangan usaha. Sangat disayangkan jika

produksi roti ini kurang mengalami kemajuan apabila menyangkut sarana dan prasarana yang

ada tidak dioptimalkan sesuai tujuannya hanya karena tidak ada modal.

Keinginan kelompok ‘Surya Anugerah’ untuk pengembangan usaha pembuatan roti

sangatlah besar. Surya Anugerah berharap menjadi pengusaha yang tumbuh sehat, tangguh

Page 9: Proposal Usaha Pembuatan Roti

dan mandiri jika permodalan ini ada atau diberikan. Yang tentunya akan berdampak pada

lingkungan masyarakat sekitarnya antara lain yaitu:

a. Dapat menyediakan produk roti dalam kualitas dan kuantitas yang cukup memadai.

b. Menciptakan lapangan kerja baru maupun usaha sampingan untuk lebih memberdayakan

ekonomi masyarakat mandiri serta meningkatkan taraf hidup ekonomi khususnya Desa

Moncobalang .

c. Adanya transfer teknologi tepat guna khususnya pembuatan roti sekaligus mendididik

anggota kelompok usaha yang lain untuk mandiri dan berjiwa wiraswasta.

Jika nantinya kelompok Surya Anugerah menerima dana pengembangan usaha ini maka

akan digunakan untuk menyiapkan alat produksi pembuatan roti didaerah setempat.

D. HASIL YANG DIINGINKAN

- Penyediaan produksi roti dalam kualitas dan kuantitas yang memadai.

- Menciptakan lapangan kerja.

E. ANGGOTA KELOMPOK USAHA SURYA ANUGERAH

KETUA : M.SAID DG. TUPPUSEKRETARIS : MARIYANABENDAHARA : NORMASeksi-seksi : Pembuatan Adonan

1. MARWANI2. NASRAH3. JULIATI4. DANIATI5. RUKMAWATI6. WAHYUMI7. MURTINI

Pemasaran : 1. DG. SESE2. DG. SELE3. DG. NGALLE4. DG. TUTU

Promosi : Para Anggota Kelompok

Page 10: Proposal Usaha Pembuatan Roti

F. ALOKASI DANA

a. Biaya Produksi 1 Bulan

1. Biaya tetap setiap 1 bulan:

- Penyusutan peralatan 20% Rp 900.000

- Beli Bahan Bakar Gas Rp 500.000

Total Rp 1.400.000

2 Biaya operasional setiap bulan:

- Pembelian bahan adonan roti Rp 3.750.000

- Pengepakan kemasan roti Rp 840.000

- Listrik Rp 500.000

- Lain – lain Rp 900.000

- Biaya Pengangkutan Rp 500.000

Total Rp 6.490.000

3. Total biaya produksi

Total = biaya tetap + biaya operasional

= Rp 1.400.000 + Rp 6.490.000

= Rp 7.890.000

b. Total pendapatan

Rumus = jumlah roti x persentase produksi roti x harga

= 30000 x 80% x 500

= Rp 12.000.000

1. Total pendapatan 1 bulan

= Rp 12.000.000 – Rp 7.890.000

= Rp 4.110.000

2. Total pendapatan per tahun

= Rp 4.110.000 x 12

= Rp 49.320.000

Page 11: Proposal Usaha Pembuatan Roti

Tabel Jumlah Modal

Usaha Kelompok Pembuatan Roti

a. Modal Peralatan

No Kelompok Biaya Jumlah

1. Bangunan Tempat Pembuatan Roti* Rp 500.000

2. Mesin dan peralatan

a. 1 buah Penggiling Adonan 20.000.000

b. 2 buah Oven Pembakar Roti 1.500.000

c. 2 buah Meja Peletakan Adonan Rp 500.000

d. 10 buah Cetakan Adonan Rp 1.000.000

e. 2 buah Tabung Gas Rp 1.000.000

f. Alat Press Pengepakan Rp 500.000

Jumlah Modal Peralatan Rp 25.000.000

Ket : * belum mempunyai sendiri

b. Modal 1 Bulan

No Kelompok Biaya Jumlah

1 Biaya Produksi @ Rp 30.000 Rp 3.750.000

2 Pengepakan Kemasan Roti Rp 840.000

3 Bahan Bakar Gas @ Rp 250.000 Rp 500.000

4 Listrik Rp 500.000

5 Penyusutan peralatan 20%* Rp 900.000

6 Biaya tidak terduga Rp 900.000

7 Kendaraan pengangkut Rp 500.000

Jumlah Modal 1 Bulan Rp 7.890.000

Ket : * setelah 1x produksi

Page 12: Proposal Usaha Pembuatan Roti

c. Modal Yang Kurang

1 Modal Pembelian Alat Produksi:

1. 1 buah Dough Divider FB 403

2. 1 buah Planetary Mixer CS 20 L

3. Bread Slicer

Rp 10.000.000

Rp 20.000.000

Rp 10.000.000

2 Total modal kurang Rp 40.000.000

G. PENUTUP

Demikian proposal bantuan usaha pembuatan roti ini. Semoga dapat memenuhi harapan

kita semua. Kami sangat mengharapkan dukungan dan partisipasi Bapak/Ibu. Atas perhatian

Bapak/Ibu kami mengucapkan terima kasih.

Ketua

Muh. Said

Karampuang, 23 Februari 2011

Sekertaris

Mariyana

Tembusan :1) Ketua RT Dusun Bontoa2) Ketua RW Bontoa3) Kepala Dusun Karampuang

4) Kepala Desa Moncobalang