Proposal Terapi Aktivitas Kelompok_pk_sesi 3
-
Upload
arick-frendi-andriyan -
Category
Documents
-
view
20 -
download
0
description
Transcript of Proposal Terapi Aktivitas Kelompok_pk_sesi 3
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOKSTIMULASI PERSEPSI: PERILAKU KEKERASANSESI III : MEMINTA DAN MENOLAK DENGAN BAIKKEPERAWATAN JIWA
Disusun Oleh :Kelompok A2
1. Ardiyanto2. Anju El Mubaraq3. Aric Frendi Andriyan4. Hergani5. RudiPROGRAM STUDI PROFESI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAITURRAHIM JAMBI
2014
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOKTopik:Stimulasi Persepsi : Perilaku kekerasanSesi Ke:3 (Mengontrol perilaku kekerasan sosial dengan mengungkapkan keinginan dan permintaan tanpa memaksa serta mengungkapkan penolakan dan rasa sakit hati tanpa kemarahan.)
Terapis:5 orang Mahasiswa Praktek Profesi STIKBA JambiSasaran:Klien yang memenuhi kriteria yang berjumlah 5 orang
A. TUJUAN
1. Umum
Klien mampu mencegah perilaku kekerasan2. Khusus
Setelah mengikuti kegiatan klien mampu : Klien dapat mengungkapkan keinginan dan permintaan tanpa memaksa. Klien dapat mengungkapkan penolakan dan rasa sakit hati tanpa kemarahan.B. LANDASAN TEORITIS1. Pendahuluan
Pada dasarnya terapi aktivitas kelompok telah dipergunakan dalam praktek kesehatan jiwa yang juga merupakan bagian terpenting dari keterampilan terapeutik dalam keperawatan. Terapi aktivitas kelompok sebagai metode yang efektif dan efisien untuk menyelesaikan masalah serta dapat dilihat keuntungannya yaitu :
1. Mendapat dukungan (support)
2. Pendidikan
3. Meningkatkan kemampuan memecahkan masalahDengan adanya kelompok dalam praktek jiwa akan memberikan dampak positif dalam pencegahan, pengobatan dan terapi pemulihan melalui terapi aktifitas kelompok. Dengan demikian perawat sebagai pimpinan kelompok dapat menggunakan kelompok untuk mendorong individu mengungkapkan masalah dan mendapat pemecahan masalah dari kelompok sehingga perawat menilai klien selama berada dalam kelompok.
Terapi yang dilakukan adalah dengan cara mengenalkan apa itu halusinasi kepada klien. Permainan ini dipilih karena dapat merangsang kemampuan persepsi dan komunikasi2. Pengertian terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsiTerapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan aktivitas sebagai stimulus dan terkait dengan pengalaman dan/atau kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternatif penyelesaian masalah (Keliat, 2004).3. Kerangka teoritis terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsiA. Model Vokal Conflict
Model ini dikembangkan berdasarkan konflik yang tidak didasari, dimana pimpinan kelompok harus memfasilitasi dan memberikan kesempatan pada anggota untuk mengekspresikan perasaan dan mendiskusikan untuk penyelesaian masalah.
B. Model KomunikasiModel ini menggunakan prinsip teori komunikasi dan komunikasi terapeutik. Jika ini tidak berhasil dalam kelompok akan menimbulkan ketidakpuasan kelompok. Selain itu juga bertujuan untuk meningkatkan keterampilan interpersonal dan sosial anggota kelompok serta membantu berkomunikasi verbal dan non verbal yang efektif.
C. Model InterpersonalTerapi model ini kerjasama antara individu dalam kelompok. Anggota kelompok belajar berinteraksi dan dapat mengidentifikasi kesalahan dari persepsi dan prilaku sosial.
D. Model PsikodramaDalam model ini kelompok termotivasi untuk berperan sesuai dengan peristiwa yang baru terjadi atau peristiwa yang lalu. Anggota memainkan peran sesuai dengan peristiwa yang terjadi.
4. Fokus terapi aktivitas kelompok mencegah perilaku kekerasanKlien dibantu untuk mencegah perilaku kekerasan sosial dengan mengungkapkan keinginan dan permintaan tanpa memaksa serta mengungkapkan penolakan dan rasa sakit hati tanpa kemarahan.C. KRITERIA ANGGOTA KELOMPOKKriteria klien yang akan mengikuti kegiatan adalah :
1. Klien yang dapat berkomunikasi verbal
2. Klien yang kooperatif dengan riwayat perilaku kekerasan 3. Klien perilaku kekerasan yang sudah mulai mampu bekerja sama dengan perawat.4. Klien perilaku kekerasan yang dapat berkomunikasi dengan perawat 5. Klien yang menyepakati kontrak dengan terapis sebelumnyaD. PROSES SELEKSI1. Identifikasi klien yang masuk dalam kriteria
2. Membuat kontrak dengan klien :
Menjelaskan tujuan kegiatan
Menjelaskan waktu dan tempat kegiatan
Membuat perjanjian mengikuti peraturan dalam bermain.E. URAIAN STRUKTUR KEGIATAN1. Hari/tanggal : Kamis / 17April 20142. Tempat
: Ruang TAK Epsilon3. Waktu
: 9:00 s/d 9:304. Metode
: Permainan peran / simulasi, diskusi dan tanya jawab5. Jumlah anggota: Klien dengan riwayat PK yang dirawat diruang Epsilon RSJ Daerah Jambi.F. MEKANISME KEGIATAN TAKNOWAKTUKEGIATAN TERAPISKEGIATAN PESERTA
15 MenitPembukaan
Memberi salam
Memperkenalkan terapis dan pembimbing
Menjelaskan tujuan dan kontrak waktu permainan
Menjawab salam
Mendengarkan dan memperhatikan
Mendengarkan dan memperhatikan
220 MenitPelaksanaan
Menjelaskan cara dan peraturan melakukan permainan
Meminta klien memperkenalkan diri
Terapis mendiskusikan dengan klien cara bicara jika ingin meminta sesuatu dengan orang lain.
Terapis menuliskan cara-cara yang disampaiakn klien.
Terapis mendemonstrasikan cara meminta sesuatu tanpa memaksa.
Memilih satu persatu peserta secara bergiliran untuk mendemonstrasikan point diatas sampai semua peserta mencoba.
Memberikan pujian pada peran serta peserta.
Terapis mendemonstrasikan cara menolak dan menyampaikan rasa sakit hati pada orang lain tanpa marah.
Memilih satu persatu peserta secara bergiliran untuk mendemonstrasikan point diatas sampai semua peserta mencoba.
Memberikan pujian pada peran serta peserta. Mendengarkan dan memperhatikan
Memperkenalkan diri Menyebutkan cara meminta sesuatu dengan orang lain
Memperhatikan
Memperhatikan
Berpartisipasi
Merasa senang
Mendengarkan dan memperhatikan
Berpartisipasi
Merasa senang
35 MenitPenutup
a. Evaluasi
Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK. Menanyakan kepada beberapa klien untuk mengulang cara meminta, menolak dan mengungkapkan dengan baik.b. Rencana tindak lanjut
Menganjurkan tiap anggota kelompok untuk meminta, menolak dan nmengungkapkan dengan baik.c. Kontrak yang akan datang
Menyepakati kontrak dengan klien untuk TAK selanjutnya
Mengungkapkan pendapat Menjawab pertanyaan
Memperhatikan
Menyetujui
G. PENGORGANISASIAN KELOMPOKLeader: Aric Frendi AndriyanCo Leader: Anju El MubaraqObserver: ArdiyantoFasilitator: 1. Hergani2. RudiPrilaku yang ditampilkan oleh Leader :
M Memimpin jalannya kegiatan
Menyampaikan tujuan dan waktu permainan
Menjelaskan cara dan peraturan kegiatan
Memberi respon yang sesuai dengan perilaku klien
Meminta tanggapan dari klien atas permainan yang telah dilakukan
Memberi reinforcement positif pada klien
Menyimpulkan kegiatanPrilaku yang ditampilkan oleh Co-Leader
Menyampaikan informasi dari fasilitator kepada leader
Mengingat leader bila diskusi menyimpangPrilaku yang ditampilkan oleh Observer Mampu mengobservasi jalan TAK Mampu mengobservasi jalan diskusi
Mencatat pendapat yang dikemukakan oleh klien secara verbal dan non verbal selama TAK dan diskusi berjalan.
Prilaku yang ditampilkan oleh Fasilitator Mampu memfasilitasi klien yang kurang aktif
Mampu menjadi role model bagi klienPrilaku yang diharapkan dari kelompok
Klien dapat memperagakan sesuai dengan aturan.
Klien dapat ikut serta dalam seluruh kegiatan terapi kelompok Klien dapat mengemukakan pendapat/berdiskusiH. MEDIA DAN ALATa. Bola tenisb. Alat musikc. Kue/jajan
d. Papan namaI. SETTING TEMPAT
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
2. Tempat tenang dan nyaman.
Keterangan:
= Leader
= Fasilitator
= Observer= Co Leader
= Klien
= PembimbingJ. PROSES EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
Peserta 5 orang
Setting tempat sesuai dengan rencana
Peserta dapat mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir dengan tertib2. Evaluasi Proses
Klien tidak meninggalkan tempat selama kegiatan berlangsung
Klien dapat mengikuti peraturan yang telah ditetapkan
Klien berpartisipasi aktif dalam kegiatan dan dapat memberikan tanggapan tentang kegiatan dan manfaat kegiatan Pengorganisasian dapat terlaksana sesuai rencana3. Evaluasi Hasil
5 peserta mampu mempraktekkan cara mengungkapkan dan meminta tanpa memaksa 5 peserta mampu mempraktekkan cara mengungkapkan penolakan dan rasa sakit harti tanpa kemarahan. 5 peserta mampu mengungkapkan bagaimana perasaannya setelah mengungkapkan dan meminta tanpa memaksaJ. PENUTUP
Demikianlah proposal ini kami ajukan dalam rangka memenuhi tugas praktek profesi keperawatan jiwa di RSJD Provinsi Jambi. Atas perhatian dan kesempatan yang diberikan kami ucapkan terimakasih
Jambi, 17 Aprill 2014
Ketua Kelompok
HerganiLembar observasi TAK
Stimulasi persepsi perilaku kekerasanKemampuan mencegah perilaku kekerasan sosial
NONama klienMemperagakan cara meminta tanpa memaksaMemperagakan cara menolak yang baikMemperagakan cara mengungkapkan kekerasan yang baik
1
2
3
4
5
6
7
8
F
F
F