Proposal Terapi Aktivitas Kelompok

17
Terapi Aktivitas Kelompok ( TAK ) Orientasi Realitas BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Manusia sebagai mahluk social yang hidup berkelompok dimana satu dengan yang lainnya saling berhubungan untuk memenuhi kebutuhan social. Kebutuhan social yang dimaksud antara lain : rasa menjadi milik orang lain atau keluarga, kebutuhan pengakuan orang lain, kebutuhan penghargaan orang lain dan kebutuhan pernytaan diri. Secara individu selalu berada dalam kelompok, sebagai contoh individu berada dalam satu keluarga. Dengan demikian ada dasarnya individu memerlukan hubungan timbalbalik, hal ini bisa melalaui kelompok. Penggunaan kelompok dalam praktek keperawatan jiwa memberikan dampak positif dalam upaya pencegahan dalam upaya pencegahan, pengobatan atau terapi serta pemulihan kesehatan seseorang. Meningkatnya penggunaan kelompok terapeutik, modalitas merupakan bagian dan memberikan hasil yang positif terhadap perubahan perilaku pasien/klien, dan meningkatkan perilaku adaptif dan mengurangi perilaku maladaptive. Beberapa keuntungan yang diperoleh individu atau klien melalui terapi aktivitas kelompok melalui dukungan (support), pendidikan meningkatkan pemecahan masalah, meningkatkan hubungan internasional dan juga meningkatkan uji realitas (reality testing) pada klien dengan gangguan orientasi realitas ( Birckhead, 1989). Terapi aktifitas kelompok sering digunakan dalam praktek kesehatan jiwa, bahkan dewasa ini terapi aktivitas kelompok merupakan hal yang penting dari keterampilan terapeutik dalam keperawatan. Terapi kelompok telah diterima profesi kesehatan. Pimpinan kelompok dapat menggunakan keunikan individu untuk mendorong anggota kelompok untuk mengungkapkan masalah dan mendapatkan bantuan penyelesaian masalahnya dari kelompok,

Transcript of Proposal Terapi Aktivitas Kelompok

Page 1: Proposal Terapi Aktivitas Kelompok

Terapi Aktivitas Kelompok ( TAK ) Orientasi Realitas

BAB IPENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANGManusia sebagai mahluk social yang hidup berkelompok dimana satu dengan yang

lainnya saling berhubungan untuk memenuhi kebutuhan social. Kebutuhan social yang dimaksud antara lain : rasa menjadi milik orang lain atau keluarga, kebutuhan pengakuan orang lain, kebutuhan penghargaan orang lain dan kebutuhan pernytaan diri.

Secara individu selalu berada dalam kelompok, sebagai contoh individu berada dalam satu keluarga. Dengan demikian ada dasarnya individu memerlukan hubungan timbalbalik, hal ini bisa melalaui kelompok.

Penggunaan kelompok dalam praktek keperawatan jiwa memberikan dampak positif dalam upaya pencegahan dalam upaya pencegahan, pengobatan atau terapi serta pemulihan kesehatan seseorang. Meningkatnya penggunaan kelompok terapeutik, modalitas merupakan bagian dan memberikan hasil yang positif terhadap perubahan perilaku pasien/klien, dan meningkatkan perilaku adaptif dan mengurangi perilaku maladaptive.

Beberapa keuntungan yang diperoleh individu atau klien melalui terapi aktivitas kelompok melalui dukungan (support), pendidikan meningkatkan pemecahan masalah, meningkatkan hubungan internasional dan juga meningkatkan uji realitas (reality testing) pada klien dengan gangguan orientasi realitas ( Birckhead, 1989).

Terapi aktifitas kelompok sering digunakan dalam praktek kesehatan jiwa, bahkan dewasa ini terapi aktivitas kelompok merupakan hal yang penting dari keterampilan terapeutik dalam keperawatan. Terapi kelompok telah diterima profesi kesehatan.

Pimpinan kelompok dapat menggunakan keunikan individu untuk mendorong anggota kelompok untuk mengungkapkan masalah dan mendapatkan bantuan penyelesaian masalahnya dari kelompok, perawat juga adaptif menilai respon klien selama berada dalam kelompok.

B.     RUMUSAN MASALAH1.      Apa yang di maksud dengan Terapi Aktivitas Kelompok?2.      Apa sajakah Jenis TAK Orientasi Realita?3.      Apa Tujuan dari TAK Orientasi Realita?4.      Apa Saja Indikasi dari TAK Orientasi Realita?5.      Bagaimana Sarana dan Prasarana TAK Orientasi Realita?6.      Bagamana Setting Posisi TAK Orientasi Realita?7.      Bagaimana Aplikasi TAK Orientasi Realita?

C.    TUJUAN1.    TUJUAN UMUM           Agar mahasiswa mengetahui tinjauan terori dan gambaran pelaksanaanTAK Orientasi Realita serta untuk memenuhi tugas Keperawatan Jiwa II pada semester VI.2.    TUJUAN KHUSUS

a.       Untuk Mengetahui Pengertian Terapi Aktivitas Kelompok.b.      Untuk Mengetahui Jenis TAK Orientasi Realita.c.       Untuk Mengetahui Tujuan dari TAK Orientasi Realita.

Page 2: Proposal Terapi Aktivitas Kelompok

d.      Untuk Mengetahui Indikasi dari TAK Orientasi Realita.e.       Untuk Mengetahui Sarana dan Prasarana TAK Orientasi Realita.f.       Untuk mengetahui Setting Posisi TAK Orientasi Realita.g.      Untuk mengetahui Aplikasi TAK Orientasi Realita.

Page 3: Proposal Terapi Aktivitas Kelompok

BAB IIKONSEP TEORI

A.    DESKRIPSIKelompok adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan satu dengan yang

lain,saling bergantungan dan mempunyai norma yang sama (struart & laraia, 2001).Terapi Aktivitas Kelompok ( TAK ) Orientasi Realitas adalah upaya untuk

mengorientasikan keadaan nyata kepada klien, yaitu diri sendiri, orang lain, lingkungan/tempat, dan waktu.

TAK Orientasi Realita berupaya dalam mengorientasikan keadaan nyata kepada klien baik diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan (waktu, tempat). Dimana Jenis TAK Orientasi Realita yaitu :

a.       TAK Orientasi Realitas pengenalan orangb.      TAK Orientasi Realitas pengenalan tempatc.       TAK Orientasi Realitas pengenalan waktu.

Sedangkan tujuan dari pelaksanaan TAK Orientasi Realita yaitu :1.      Tujuan Umum

Tujuan umum TAK Orientasi realitas adalah klien mampu mengenali orang, tempat dan waktu sesuai kenyataan

2.      Tujuan KhususSedangkan tujuan khusus dari TAK orientasi realitas adalah :

a.       Klien mampu mengenal tempat ia berada dan pernah berada.b.      Klien mengenal waktu dengan tepatc.       Klien dapat mengenal diri sendiri dan orang-orang di sekitarnya dengan tepat

Therapi aktivitas kelompok orientasi realita merupakan sebagian dari terapi aktifitas kelompok yang bisa

dilaksanakan dalam praktek keperawatan jiwa. Terapi ini diharapkan dapat memacu klien agar dapat mengenal

atau mengorientasi keadaan nyata baik tempat, waktu dan orang.|

B.     MASALAH KEPERAWATANTherapi aktivitas kelompok orientasi realita ditujukan pada klien dengan masalah

keperawatan :

a.       Salah mengenal orang lain, tempat dan waktub.      Halusinasic.       Dimensiad.      Kebingungane.       Tidak kenal dirinya

C.    TUJUAN1.      Tujuan Umum

Tujuan umum TAK Orientasi realitas adalah klien mampu mengenali orang, tempat dan waktu sesuai kenyataan

2.      Tujuan KhususSedangkan tujuan khusus dari TAK orientasi realitas adalah :

a.       Klien mampu mengenal tempat ia berada dan pernah berada.b.      Klien mengenal waktu dengan tepatc.       Klien dapat mengenal diri sendiri dan orang-orang di sekitarnya dengan tepat

Page 4: Proposal Terapi Aktivitas Kelompok

D.    PERSIAPAN1. Analisa situasi meliputi : waktu pelaksanaan, jumlah perawat, pembagian tugas perawat,

alat bantu yang dipakai dan persiapan ruanganPersiapan alat yang biasa digunakan antara lain :

a)      Spidolb)      Papan nama sejumlah klien dan perawat yang ikut TAKc)      Bola tenisd)     Tape recordere)      Gambar-gambar berpasanganf)       Kaset lagug)      Kalenderh)      Jam dinding

Setting Posisi TAK Orientasi Realita

Posisi Klien saling berhadapanKeterangan : 

a.       L          : Leaderb.      Co       : Wakil Leaderc.       K         : Kliend.      F          : Fasilitatore.       O         : Observer

2. Uraian tugas perawat (therapist)a.       Leader dan Co-Leader bertugas menganalisa dan mengobservasi pola-pola komunikasi

dalam kelompok, membantu anggota kelompok untuk menyadari dinamisasi kelompok, menjadi motivator, membantu kelompok untuk menetapkan tujuan dan membuat peraturan. Pemimpin dan anggota kelompok mendiskusikan apa yang harus dilakukan selanjutnya, memotivasi kesatuan kelompok dan membantu kelompok untuk berkembang dan bergerak secara dinamis

b.      Fasilitator bertugas memberikan stimulus kepada anggota kelompok lain agar dapat mengikuti jalannya kegiatan dalam kelompok

c.       Observer bertugas mencatat serta mengamati respon klien, jalannya aktivitas therapi, peserta yang aktif dan pasif dalam kelompok serta yang drop out (tidak dapat mengikuti kegiatan sampai selesai)

3. Proses Seleksia.       Berdasarkan observasi prilaku sehari-hari klien yang dikelola oleh perawatb.      Berdasarkan informasi dan diskusi mengenai prilaku klien sehari-hari serta kemungkinan

dilakukan therapi kelompok pada klien tersebut dengan perawat ruanganc.       Melakukan kontak pada klien untuk mengikuti aktivitas yang akan dilakukan

Page 5: Proposal Terapi Aktivitas Kelompok

4. Program antisipasi masalahSuatu intervensi keperawatan yang dilakukan dalam mengantisipasi keadaan yang bersifat darurat atau emergensi yang dapat mempengaruhi proses pelaksanaan kegiatan therapi aktivitas kelompok.

E.     KEGIATAN1. Perkenalan

Kelompok perawat memperkenalkan identitas diri masing-masing dipimpin oleh leader. Leader menjelaskan peraturan kegiatan dalam kelompok.

2. KerjaKlien mencari pasangan yang tepat, melakukan perkenalan dengan pasangan,

melakukan perkenalan di depan kelompok, melakukan perintah permainan dan memberikan jawaban atas pertanyaan dari kelompok.

3. EvaluasiSetelah mengikuti kegiatan klien dipersilahkan untuk mengemukakan perasaan dan

pendapatnya tentang kegiatan

4. Terminasi/PenutupLeader menjelaskan kembali tujuan dan manfaat kegiatan, klien menyebutkan kembali

tujuan dan manfaat kegiatan.F.     KRITERIA EVALUASI

Presentasi jumlah klien yang mengikuti kegiatan sesuai dengan yang direncanakan :a.       80% klien mendapatkan pasangan yang tepat.b.      90% dari jumlah klien mampu menyebutkan identitas dirinya.c.       90% dari jumlah klien mampu menyebutkan identitas klien laind.      80% dari jumlah klien mampu bersepon terhadap klien lain dengan mendengarkan klien lain

yang sedang berbicarae.       80% dari jumlah klien mampu memberikan tanggapan pada pertanyaan yang diajukanf.       70% dari jumlah klien mampu menterjemahkan perintah permainang.      70% dari jumlah klien mampu mengikuti aturan main yang telah ditentukanh.      50% dari jumlah klien mau mengemukakan pendapat tentang therapi aktifitas kelompok yang

dilakukan         Untuk TAK orientasi realitas orang :

70% dari jumlah klien mampu menyebutkan nama, panggilan, asal, dan hobi klien lain.           Untuk TAK orientasi realitas tempa :

70% dari jumlah klien mampu mengenal tempat di rumah sakit.           Untuk TAK orientasi realitas waktu :

70% dari jumlah klien mampu mengenal waktu, hari, tanggal, bulan, dan tahun. 

Page 6: Proposal Terapi Aktivitas Kelompok

BAB 3RENCANA PELAKSANAAN

A.    KriteriaKriteria klien yang mengikuti terapi TAK orientasi realita di ruangan kelas VI C S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Lamongan.

1.      Klien dengan gangguan mengenal orang, waktu, tempat.2.      Klien yang sudah bisa mengontrol Halusinasinya.B.     Peserta :

C.    Masalah Keperawatan :a.    Gangguan mengenal orang.b.    Gangguan mengenal waktu.c.    Gangguan mengenal tempat.

D.    Persiapan :1.      Analisa Situasi :a.       Waktu pelaksaan :

Tempat                 : Ruang Kelas VI C S1 KeperawatanHari/Tanggal        : Kamis, 14 Juni 2012

Waktu                  : 08.00 – 09.00 WIBAlokasi Waktu     : Perkenalan dan pengarahan (5 menit)

                                                  Permainan (35 menit)                                                  Ekpress feeling (15 menit)                                                  Penutup (5 menit)

2.      Pengorganisasian kelompok :Leader                 : Hilal SetyawanWakil Leader       : M. Bayu SaputraObserver              : Zainal AzharFasilitator                    : Ahmad Ali Majidi                              Budi Setyo Utomo                              Devi Erfiana                              Fema Arga Dinata                              Indahyati                              M. Haryono                              Nur Karim                              Ratna Tyas Dwi S.                              Tutut Sri Utami

3.      Alat Bantu :-     Spidol-     Papan nama sejumlah klien dan perawat yang ikut TAK-     Bola tenis-     Gambar-gambar berpasangan-     Tape recorder-     Kaset lagu-     Kalender-     Jam dinding

4.      Proses Pelaksanaan :1). Perkenalan

Page 7: Proposal Terapi Aktivitas Kelompok

a.       Kelompok perawat memperkenalkan diri, urutan ditunjuk oleh pembimbing untuk memulai menyebut nama, kemudian leader menjelaskan tujuan dan peraturan kegiatan dalam kelompok

b.      Bila akan mengemukakan perasaannya klien diminta untuk lebih dulu menunjukkan tangannnya

c.       Bila klien ingin keluar untuk minum, BAB/BAK harus minta ijin pada perawatd.      Pada akhir perkenalan pemimpin mengevaluasi kemampuan identifikasi terhadap perawat

dengan menanyakan nama perawat yang ditunjuk oleh leader.2). Permainan

a.       Klien yang telah diseleksi dikumpulkan di tempat yang cukup luas dan duduk membentuk lingkaran

b.      Leader memberikan lembaran kertas yang bergambar pasangan dari alat-yang setiap hari digunakan : piring dengan sendok, sapu dengan tempat sampah, pensil dengan buku, sepatu dengan kaus kaki, meja dengan kursi, dan membagikan pada setiap peserta secara acak.

c.       Selanjutnya peserta mencari pasangannya yang sesuai dengan gambar yang dipegang. Selanjutnya berkenalan dan menanyakan identitas selengkapnya : nama, alamat, hobby, yang disukai tentang dirinya, serta ketrampilan yang dimiliki.

d.      Selanjutnya masing-masing peserta menerangkan pada kelompok identitas dirinya dan pasangannya selengkap-lengkapnya.

e.       Kemudian dilanjutkan sesuai SOP yang telah dibuat.f.       Selama kegiatan berlangsung observer mengamati jalannya acara .

3). Peer Review (Evaluasi Kelompok)a.       Klien dapat mengemukakan perasaannya setelah memperkenalkan dirinyab.      Klien mengemukakan perasaannya setelah disapa oleh klien lain dengan menyebut nama,

alamat, dan ruangan di rumah sakit.c.       Klien mengemukakan pendapat tentang kegiatan ini4) .Terminasi

a.       Klien dapat menyebutkan kembali tujuan kegiatanb.      Leader menjelaskan kembali tentang tujuan  dan manfaat dari kegiatan kelompok ini5)   Antisipasi Masalah

a.          Penanganan klien yang tidak aktif saat aktifitas kelompoka)      Memanggil klienb)      Memberi kesempatan kepada klien tersebut untuk menjawab sapaan perawat atau klien yang

lainb.         Bila klien meninggalkan permainan tanpa pamit :

a)      Panggil nama klienb)      Tanya alasan klien meninggalkan permainanc)      Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan penjelasan pada klien bahwa klien

dapat melaksanakan keperluannya setelah itu klien boleh kembali lagic.      Bila ada klien lain ingin ikuta)      Berikan penjelasan bahwa permainan ini ditujukan pada klien yang telah dipilihb)      Katakan pada klien lain bahwa ada permainan lain yang mungkin dapat diikuti oleh klien

tersebutc)      Jika klien memaksa, beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi peran pada

permainan tersebut1)      Sesi Pertama : Mengenal Oranga.       Pengertian

Upaya memfasilitasi kemampuan sejumlah pasien dengan masalah gangguan orientasi realita.b.      Tujuan

Pasien dapat mengenal orang – orang disekitarnya dengan cepat

Page 8: Proposal Terapi Aktivitas Kelompok

c.       Indikasia.    Demensiab.    Halusinasic.    Kebingungan

d.      Persiapan Alata.    Name tag sejumlah pasien dan perawat yang ikutb.    Spidolc.    Bola tenisd.   Tape recordere.    Kaset “dangdut”

e.       ProsedurA.  PERSIAPAN

1.         Memilih pasien sesuai indikasi2.         Membuat kontrak dengan klien sesuai indikasi3.         Mempersiapkan alat dan tempat (peserta duduk melingkar)

B.  ORIENTASI1.         Mengucapkan salam teraupetik2.         Menanyakan perasaan klien hari ini3.         Menjelaskan tujuan kegiatan4.         Menjelaskan aturan main :a)        Masing – masing pasien duduk dikursinya masing – masing sampai permainan selesaib)        Bila ingin keluar dari kelompok harus meminta izin dari terapisc)        Lama kegiatan 45 menit

C.  KERJA1.         Terapis memberikan name tag untuk masing – masing peserta2.         Terapis meminta masing – masing peserta menyebutkan nama, nama panggilan, status dan

alamatnya3.         Terapis meminta masing – masing peserta menuliskan nama panggilannya dimasing –

masing name tag yang telah dibagikan4.         Terapis meminta masing – masing peserta memperkenalkan diri secara berutun searah jarum

jam dimulai dari terapis meliputi menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, alamatnya.5.         Terapis menjelaskan langkah berikut : tape recorder akan dinyalahkan saat music terdengar

bola tennis dipindahkan dari satu peserta ke peserta yang lain. Saat music dihentikan peserta yang sedang memegang bola tennis menyebutkan nama, nama panggilan dan alamatsemua peserta yang lain.

6.         Terapis menyalakan tape dan menghentikan saat music dihentikan peserta yang sedang memegang bola tennis menyebutkan nama, nama panggilan dan alamatsemua peserta yang lain.

7.         Ulangi langkah no.6 sampai semua peserta mendapatkan giliran.8.         Terapis memberikan pujian, setiap kali pasien selesai menceritakan perasaannya.

D.  Terminasi1.         Menanyakan perasaan pasien setelah mengikuti TAK2.         Memberi pujian atas pencapaian kelompok3.         Menganjurkan agar pasien untuk kontak dan interaksi dengan orang lain4.         Membuat kontrak kembali untuk TAK berikutnya untuk mengenal tempat

Page 9: Proposal Terapi Aktivitas Kelompok

2)      Sesi Kedua : Mengenal Tempata.          Pengertian

Upaya memfasilitasi kemampuan sejumlah pasien dengan masalah gangguan orientasi realitab.         Tujuan

Pasien dapat mengenal waktu dan tempatc.          Indikasia.       Demensiab.      Halusinasic.       Kebingungan

d.         Persiapaan alata         Bola tenisb        Tape recorderc         Kaset “dangdut”

e.          ProsedurA.    PERSIAPAN1.      Terapis mengingatkan kontrak pada sesi yang telah lalu2.      Mempersiapkan alat dan tempat (peserta duduk melingkar)B.     ORIENTASI1.      Mengucapkan salam teraupetik2.      Menanyakan perasaan klien hari ini3.      Terapis menanyakan apakah peserta masih mengingat nama – nama peserta yang lain4.      Menjelaskan aturan main :a)      Klien harus mengikuti kegiatan dari awal sampai akhirb)      Bila ingin keluar dari kelompok harus meminta izin dari terapisc)      Lama kegiatan 45 menitC.     Kerja1.      Terapis menanyakan kepada peserta nama rumah sakit, nama ruangan, nomor tempat tidur,

peserta diberi kesempatan menjawab dengan tepat2.      Terapis menjelaskan langkah berikutnya : Tape recorder akan dinyalakan saat music

terdengar, bola tennis dipindahkan dari satu peserta kepeserta yang lain. Saat music dihentikan peserta yang sedang memegang bola tennis menyebutkan nama rumah sakit, nama ruangan yang tepat

3.      Terapis menyalakan tape dan menghentikan saat music dihentikan peserta yang sedang memegang bola tenis menyebutkan nama rumah sakit, nama ruangan yang tepat.

4.      Ulangi langkah no.3 sampai semua peserta mendapat giliran5.      Terapis memberikan pujian6.      Terapis mengajak peserta berkeliling keruang – ruang yang ada.D.    Terminasi

1.      Menanyakan perasaan pasien setelah mengikuti TAK2.      Memberi pujian atas pencapaian kelompok3.      Menganjurkan untuk menghafal nama – nama4.      Membuat kontrak kembali untuk TAK berikutnya

Page 10: Proposal Terapi Aktivitas Kelompok

3)      Sesi Ketiga : Mengenal Waktua.          Pengertian

Upaya memfasilitasi kemampuan sejumlah pasien dengan masalah gangguan orientasi realitab.         Tujuan

Pasien dapat mengenal tanggal, hari, tahun dengan tepatc.          Indikasid.      Demensiae.       Halusinasif.       Kebingungan

d.         Persiapaan alatd        Bola tenise         Tape recorderf         Kaset “dangdut”g        Kalenderh        Jam dinding

e.          Prosedura         Persiapan1.      Terapis mengingatkan kontrak pada sesi yang telah lalu2.      Mempersiapkan alat dan tempat (peserta duduk melingkar)b        Orientasi1.      Mengucapkan salam teraupetik2.      Menanyakan perasaan klien hari ini3.      Terapis menanyakan apakah peserta masih mengingat nama – nama peserta yang lain4.      Menjelaskan aturan main :a)      Klien harus mengikuti kegiatan dari awal sampai akhirb)      Bila ingin keluar dari kelompok harus meminta izin dari terapisc)      Lama kegiatan 45 menitc         Kerja1.      Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan2.      Terapis menanyakan kepada peserta hari, tanggal, bulan dan tahun sekarang3.      Terapis menjelaskan langkah berikutnya : Tape recorder akan dinyalakan saat music

terdengar bola tennis dipindahkan dari satu peserta ke peserta yang lain. Saat music dihentikan peserta yang sedang memegang bola tenis menjawab pertanyaan dari terapis.

4.      Terapis menyalakan tape dan menghentikan saat music dihentikan peserta yang sedang memegang bola tennis menjawab pertanyaan dari terapis

5.      Ulangi langkah no.4 sampai semua peserta mendapat giliran6.      Terapis memberikan pujian, setiap kali pasien selesai menceritiakan perasaannyad        Terminasi1.      Menanyakan perasaan pasien setelah mengikuti TAK2.      Memberi pujian atas pencapaian kelompok3.      Menganjurkan mendengarkan music – music yang baik dan yang bermakna dalam kehidupan4.      Membuat kontrak kembali untuk TAK berikutnya

Page 11: Proposal Terapi Aktivitas Kelompok

BAB IVPENUTUP

A.    KesimpulanBeberapa keuntungan yang diperoleh individu atau klien melalui terapi aktivitas

kelompok melalui dukungan (support), pendidikan meningkatkan pemecahan masalah, meningkatkan hubungan internasional dan juga meningkatkan uji realitas (reality testing) pada klien dengan gangguan orientasi realitas ( Birckhead, 1989).

Kelompok adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan satu dengan yang lain,saling bergantungan dan mempunyai norma yang sama (struart & laraia, 2001).

Terapi Aktivitas Kelompok ( TAK ) Orientasi Realitas adalah upaya untuk mengorientasikan keadaan nyata kepada klien, yaitu diri sendiri, orang lain, lingkungan/tempat, dan waktu.

B.     SaranDalam pembuatan makalah ini penulis sadar bahwa Proposal ini masih banyak

kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangatlah kami perlukan agar dalam pembuatan selanjutnya akan lebih baik dari sekarang, dan kami juga berharap : Pengetahuan tetang  Terapi Aktivitas Kelompok ( TAK ) Orientasi Realitas harus terus di kembangkan dan di terapkan dalam bidang kesehatanJiwa dalam menangani klien sengan gangguan Orientasi Realita.

Page 12: Proposal Terapi Aktivitas Kelompok

DAFTAR PUSTAKA

Herawaty, Netty, Materi Kuliah Terapi Aktivitas Kelompok, FIK Jakarta 1999

Gail Wiscart Stuart, Sandra J. Sundeen, Buku Saku Keperawatan Jiwa, Edisi 3, EGC, Jakarta 1995