PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK

13
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) STIMULASI PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI) DISUSUN OLEH: LILIK BUDI SETIAWAN RIKARDUS NENDI IRAWAN NI LUH EKA SUWITHARI NI LUH SANTIANI ALFATAH HASANUDIN PENDIDIKAN PROFESI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIDYA HUSADA SEMARANG 2013/2014

Transcript of PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK

Page 1: PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)

STIMULASI PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI)

DISUSUN OLEH:

LILIK BUDI SETIAWAN

RIKARDUS NENDI IRAWAN

NI LUH EKA SUWITHARI

NI LUH SANTIANI

ALFATAH HASANUDIN

PENDIDIKAN PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIDYA HUSADA

SEMARANG

2013/2014

Page 2: PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)

STIMULASI PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI)

A. Latar Belakang

Terapi Aktivitas Kelompol (TAK): sosialisasi TAK adalah upaya memfasilitasi

kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial. Salah satu

gangguan hubungan sosial pada pasien gangguan jiwa adalah gangguan persepsi sensori:

Halusinasi merupakan salah satu masalah keperawatan yang dapat ditemukan pada pasien

gangguan jiwa. Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa di mana pasien

mengalami perubahan sensori persepsi; merasakan sensasi palsu berupa suara,

penglihatan, pengecapan perabaan atau penciuman. Pasien merasakan stimulus yang

sebetulnya tidak ada. Dampak dari halusinasi yang diderita klien diantaranya dapat

menyebabkan klien tidak mempunyai teman dan asyik dengan fikirannya sendiri. Salah

satu penanganannya yaitu dengan melakukan Terapi Aktivitas Kelompok yang bertujuan

untuk mengidentifikasi halusinasi dan mengontrol halusinasi yang dialaminya.

Dari beberapa kasus gangguan jiwa yang ada di RSJD DR Amino Gondohutomo

khususnya Ruang Srikandi sebagian besar pasien menderita halusinasi. Oleh karena itu,

perlu diadakan Terapi Aktivitas Kelompok tentang halusinasi.

B. Landasan Teori

Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang

menggunakan aktivitas yang menggunakan aktivitas mempersepsikan berbagai stimulasi

yang terkait dengan pengalaman dengan kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok.

Hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternatif penyelesaian

masalah.

Dalam terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi halusinasi dibagi dalam 2 sesi,

yaitu:

1. Sesi I : Klien mengenal halusinasi

2. Sesi II : Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik

C. Tujuan

1. Tujuan umum

Klien dapat meningkatkan kemampuan diri dalam mengontrol halusinasi dalam

kelompok secara bertahap.

Page 3: PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK

2. Tujuan khusus

a. Klien dapat mengenal halusinasi.

b. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.

c. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.

d. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas terjadwal.

e. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat.

D. Sesi yang digunakan

1. Sesi I : Klien mengenal halusinasi

2. Sesi II : Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik

E. Klien

1. Kriteria klien

a. Klien gangguan orientasi realita yang mulai terkontrol.

b. Klien yang mengalami perubahan persepsi.

2. Proses seleksi

a. Mengobservasi klien yang masuk kriteria.

b. Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.

c. Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.

d. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan tujuan

TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam kelompok

F. Kriteria Hasil

1. Evaluasi Struktur

a. Kondisi lingkungan tenang, dilakukan ditempat tertutup dan memungkinkan klien

untuk berkonsentrasi terhadap kegiatan

b. Posisi tempat dihalaman depan ruang Srikandi

c. Peserta sepakat untuk mengikuti kegiatan

d. Alat yang digunakan dalam kondisi baik

e. Leader, Co-leader, Fasilitator, observer berperan sebagaimana mestinya.

2. Evaluasi Proses

a. Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga akhir.

b. Leader mampu memimpin acara.

c. Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan.

Page 4: PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK

d. Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan.

e. Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung jawab dalam

antisipasi masalah.

f. Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada kelompok yang

berfungsi sebagai evaluator kelompok

g. Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir

3. Evaluasi Hasil

Diharapkan 75% dari kelompok mampu:

a. Menjelaskan apa yang sudah digambarkan dan apa yang dilihat

b. Menyampaikan halusinasi yang dirasakan dengan jelas

G. Antisipasi Masalah

1. Penanganan terhadap klien yang tidak aktif dalam aktivitas

a. Memanggil klien

b. Memberi kesempatan pada klien untuk menjawab sapaan perawat atau klien lain

2. Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin

a. Panggil nama klien

b. Tanyakan alasan klien meninggalkan kegiatan

3. Bila klien lain ingin ikut

a. Berikan penjelasan bahwa kegiatan ini ditujukan kepada klien yang telah dipilih

b. Katakan pada klien bahwa ada kegiatan lain yang mungkin didikuti oleh klien

tersebut

c. Jika klien memaksa beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi pesan pada

kegiatan ini

Page 5: PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK

H. Pengorgnisasian

SESI I

1. Pelaksanaan

a. Hari/Tanggal : Jumat, 7 Maret 2014

b. Waktu : Pkl. 09.00 WIB s.d selesai (sesi I)

c. Alokasi waktu : Perkenalan dan pengarahan (10 menit)

Terapi kelompok (20 menit)

Penutup (10 menit)

d. Tempat : Ruang TAK Srikandi

e. Jumlah klien : 10 orang

2. Tim Terapi

a. Leader Sesi I : Rikardus Nendi Irwanto

Uraian tugas :

1) Mengkoordinasi seluruh kegiatan

2) Memimpin jalannya terapi kelompok

3) Memimpin diskusi

b. Co-leader Sesi I : Lilik Budi Setiawan

Uraian tugas :

1) Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan

2) Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang

3) Membantu memimpin jalannya kegiatan

4) Menggantikan leader jika terhalang tugas

c. Observer Sesi I : Ni Luh Santiani

Uraian tugas :

1) Mengamati semua proses kegiatanyang berkaitan dengan waktu, tempat dan

jalannya acara

2) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok denga

evaluasi kelompok

Page 6: PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK

d. Fasilitator Sesi I : 1. Ni Luh Eka Suwithari

2. Alfatah Hasanudin

Uraian tugas :

1) Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok

2) Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan

3) Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan kegiatan

4) Membimbing kelompok selama permainan diskusi

5) Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan

6) Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah

e. Metode dan Media

1. Metode

1) Diskusi

2) Bermain peran/stimulasi

2. Media

1) Spidol

2) Kertas

3) Musik

I. Proses Pelaksanaan

Sesi I: Mengenal halusinasi

a. Salam terapeutik

1) Salam terapeutik kepada klien

2) Perkenalan nama lengkap dan nama panggilan semua struktur

3) Menanyakan nama lengkap dan nama panggilan dari semua klien

b. Evaluasi/validasi

Menanyakan perasaan klien saat ini

c. Kontrak

1) Leader menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu mengenal

suara-suara yang didengar

2) Leader menjelaskan aturan main

3) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus minta izin kepada leader

4) Lama kegiatan 40 menit

5) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

Page 7: PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK

d. Tahap kerja

1) Leader menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu mengenal suara-suara

yang didengar (halusinasi) tentang isinya, waktu terjadinya, situasi yang membuat

terjadi dan perasaan klien pada saat halusinasi muncul

2) Leader meminta klien menceritakan isi halusinasi, waktu terjadinya, situasi yang

membuat terjadi dan perasaan klien saat terjadi halusinasi. Hasilnya ditulis di

kertas

3) Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik

4) Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi pada saat terjadi dan perasaan klien dari suara

yang biasa didengar

e. Tahap terminasi

1) Evaluasi

a) Leader menanyakan perasaan klien setelah menikuti TAK

b) Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok

2) Tindak Lanjut

Leader meminta untuk melaporkan isi, waktu, situasi dan perasaan jika halusinasi

muncul

3) Kontrak yang akan datang

a) Menyepakati TAK yang akan datang: cara mengontrol halusinasi

b) Menyepakati waktu dan tempat

Page 8: PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK

J. Evaluasi dan Dokumentasi

1. Evaluasi

Formulir yang dievaluasi

Sesi I TAK Stimulasi Persepsi Sensori (Halusinasi)

Kemampuan Personal/Halusinasi

No Nama Klien Menyebut Isi

Halusinasi

Menyebutkan Waktu

terjadi Halusinasi

Menyebut Situasi

Halusinasi Muncul

Menyebut Perasaan

saat berhalusinasi

Petunjuk:

a. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama

b. Untuk setiap klien beri penilaian kemampuan mengenal halusinasi; isi, waktu, situasi

dan perasaan saat halusinasi muncul. Beri tanda √jika klien mampu dan berikan tanda

X jika klien tidak mampu.

2. Dokumentasi

Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses

keperawatan setiap klien. Anjurkan klien mengidentifikasi halusinasi yang timbul dan

menyampaikan kepada perawat.

Page 9: PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK

K. Setting Tempat

Gambar Setting Tempat

Keterangan gambar:

: Leader

: Co-Leader

: Observer

: Fasilitator

: Klien

O L

CL

K K K K

K

K

F

K

L

CL

O

F

K

F

K

K

K

Page 10: PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK

Sesi II: Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik

L. Pengorgnisasian

SESI II

1. Pelaksanaan

a. Hari/Tanggal : Jumat, 7 Maret 2014

b. Waktu : Pkl. 09.00 s/d selesai (sesi II)

c. Alokasi waktu : Perkenalan dan pengarahan (10 menit)

Terapi kelompok (20 menit)

Penutup (10 menit)

d. Tempat : Ruang TAK Srikandi

e. Jumlah klien : 10 orang

2. Tim Terapi

a. Leader Sesi II : Rikardus Nendi Irwanto

Uraian tugas :

1). Mengkoordinasi seluruh kegiatan

2). Memimpin jalannya terapi kelompok

3).Memimpin diskusi

b. Co-leader Sesi II : Lilik Budi Setiawan

Uraian tugas :

1). Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan

2). Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang

3). Membantu memimpin jalannya kegiatan

4). Menggantikan leader jika terhalang tugas

c. Observer Sesi II : Ni Luh Santiani

Uraian tugas :

1) Mengamati semua proses kegiatanyang berkaitan dengan waktu, tempat dan

jalannya acara

2) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok denga

evaluasi kelompok

Page 11: PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK

d. Fasilitator Sesi II : 1. Ni Luh Eka Suwithari

2. Alfatah Hasanudin

Uraian tugas :

1) Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok

2) Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan

3) Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan kegiatan

4) Membimbing kelompok selama permainan diskusi

5) Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan

6) Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah

3. Metode dan Media

a. Metode

3) Diskusi dan tanya jawab

4) Bermain peran/stimulasi

b. Media

1) Spidol

2) Kertas

3) Musik

Sesi II: Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik

A. Tujuan

1. Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk mengatasi halusinasi

2. Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi

3. Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi

B. Langkah kegiatan

1. Persiapan

a. Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi I

b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2. Orientasi

a. Salam terapeutik

1) Salam terapeutik

Page 12: PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK

2) Klien dan terapis pakai papan nama

b. Orientasi

1) Leader menanyakan perasaan klien saat ini

2) Leader menanyakan pengalaman halusinasi yang terjadi: isi, waktu,

situasi dan perasaan

c. Kontrak

1) Menjelaskan tujuan kegiatan: latihan cara mengontrol halusinasi

dengan cara menghardik

2) Menjelaskan aturan main

a) Jika ada yang ingin meninggalkan kelompok harus meminta izin

kepada leader

b) Lama kegiatan 45 menit

c) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

3. Tahap keja

a. Leader meminta klien menceritakan apa yang dilakukan pada saat

mengalami halusinasi dan bagaimana hasilnya . Ulangi sampai semua

pasien mendapat giliran

b. Berikan pujian setiap klien selesai bercerita

c. Leader menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan menghardik

halusinasi pada saat halusinasi muncul

d. Co-Leader memperagakan cara menghardik halusinasi yaitu: ”Pergi,

pergi jangan ganggu saya, kamu suara palsu...”

e. Leader meminta masing-masing klien memperagakan cara menghardik

halusinasi

f. Leader memberikan pujian dan mengajak semua klien bertepuk tangan

setiap klien memperagakan menghardik halusinasi

4. Tahap terminasi

a. Evaluasi

1) Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK

2) Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok

b. Tindak Lanjut

1) Leader mengajarkan klien untuk menerapkan cara yang telah dipelajari

jika halusinasi muncul

Page 13: PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK

2) Memasukkan kegiatan menghardik ke dalam jadwal kegiatan harian klien

c. Kontrak yang akan datang

1) Leader membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya

yaitu cara mengontrol halusinasi dengan melakukan bercakap-cakap

dengan orang lain

2) Leader membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK berikutnya

C. Evaluasi dan Dokumentasi

1. Evaluasi

Sesi II: Stimulasi Persepsi Sensori (Halusinasi)

Kemampuan Menghardik Halusinasi

No Aspek yang dinilai

Nama Klien

1

2

3

4

Menyebutkan cara yang selama ini

digunakan untuk mengatasi halusinasi

Menyebutkan efektivitas cara yang

digunakan

Menyebutkan cara mengatasi halusinasi

dengan menghardik

Memperagakan cara menghardik

halusinasi

Petunjuk:

a. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama

b. Untuk setiap klien beri penilaian kemampuan menyebutkan; cara yang biasa

digunakan untuk mengatasi halusinasi, efektifitas cara yang digunakan, cara

mengatasi halusinasi dengan menghardik dan memperagakan cara menghardik

halusinasi. Beri tanda √ jika klien mampu dan berikan tanda X jika klien tidak

mampu.

2. Dokumentasi

Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses

keperawatan setiap klien. Contoh: klien mengikuti TAK stimulasi persepsi sensori.

Klien mampu memperagakan cara menghardik halusinasi, anjurkan klien

mengguanakannnya jika halusinasi muncul.