Proposal Studi Kelayakan Pendirian Apotek

26
TUGAS TERSTRUKTUR KEWIRAUSAHAAN STUDI KELAYAKAN APOTEK . Di susun Oleh : Nama : FEBRIANA P TYAS NIM : G1F011062 Kelas : B KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDRIMAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN JURUSAN FARMASI

description

nmmmm

Transcript of Proposal Studi Kelayakan Pendirian Apotek

Page 1: Proposal Studi Kelayakan Pendirian Apotek

TUGAS TERSTRUKTUR KEWIRAUSAHAAN

STUDI KELAYAKAN APOTEK

.

Di susun Oleh :

Nama : FEBRIANA P TYAS

NIM : G1F011062

Kelas : B

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDRIMAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN

JURUSAN FARMASI

PURWOKERTO

2013

Page 2: Proposal Studi Kelayakan Pendirian Apotek

PROPOSAL

STUDI KELAYAKAN

PENDIRIAN APOTEK SEDULUR OBAT

I. Latar Belakang

Studi kelayakan (Feasibility Study) apotek adalah suatu rancangan secara komprehensif

mengenai rencana pendirian apotek baru untuk melihat kelayakan usaha baik dari pengabdian

profesi maupun sisi bisnis ekonominya. Tujuannya adalah untuk menghindari penanaman modal

yang tidak efektif dan berguna untuk mengetahui apakah apotek yang akan didirikan cukup layak

atau dapat bertahan dan memberi keuntungan secara bisnis. Dalam studi kelayakan diperlukan

perhitungan yang matang sehingga apotek yang akan didirikan nanti tidak mengalami kerugian.

Apotek merupakan suatu bentuk usaha yang mempunyai fungsi ekonomi dan fungsi

sosial. Selain itu apotek merupakan tempat dilaksanakan suatu pekerjaan kefarmasian dimana

farmasis mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki dalam memberikan

pelayanan kefarmasian yang berorientasi kepada pasien dalam pengobatan yang rasional.

Sebagai salah satu tenaga kesehatan, seorang apoteker harus mampu menempatkan profesinya

diantaranya yaitu pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan pengadaan, peyimpanan dan

distribusi obat, pelayanan atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No.1332/Menkes/SK/X/2003, maka definisi

apotek adalah tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian, penyalur sediaan,dan perbekalan

kesehatan lainnya kepada masyarakat. Dalam peraturan ini seorangapoteker bertanggungjawab

atas pengelolaan apotek, sehingga pelayanan obat kepada masyarakat akan lebih terjamin

keamanannya, baik kualitas maupun kuantitasnya. Apotek merupakan suatu institusi yang di

dalam pelaksanaanya mempunyai dua fungsi yaitu sebagai unit pelayanan kesehatan (patient

oriented) dan unit bisnis (profit oriented). Dalam fungsinya sebagai unit pelayanan kesehatan,

fungsi apotek adalah menyediakan obat‐obatan yang dibutuhkan masyarakat untuk mencapai

derajat kesehatan yang optimal. Sedangkan fungsi apotek sebagai institusi bisnis, apotek

Page 3: Proposal Studi Kelayakan Pendirian Apotek

bertujuan untuk memperoleh keuntungan, dan hal ini dapat dimaklumi mengingat investasi yang

ditanam pada apotek dan operasionalnya juga tidak sedikit.

II. NAMA DAN ALAMAT APOTEK

Nama Apotek : Apotek SEDULUR SEHAT

Alamat : Jalan Banyumas – Banjarnegara no. 17 Kecamatan

Somagede, Kabupaten Bnyumas.

Apoteker (APA)   : Febriana P Tyas, S.Farm, Apt.

Apoteker Pendamping   : Milawati mansur, S.Si, Apt

Pemilik Sarana Apotek   : Febriana P Tyas, S.Farm, Apt.                                        

   Muh. Takdir. S. Farm, Apt

Indra Saputra, S.Si, Apt

III. VISI DAN MISI

1.      Visi

Menjadi apotek Pioner yang menerapkan Branch Image Entrepreneurship sehingga

mampu mencapai keuntungan yang optimal dengan memberikan pelayanan berbasis

Pharmaceutical Care yang tepat, cermat dan cepat dengan dasar profesionalisme dan

kode etik Farmasi.

2.      Misi

Misi dari apotek ini adalah :

a.     Menyediakan obat, alat kesehatan serta perbekalan farmasi lainnya yang bermutu,

berkualitas dan terjangkau oleh masyarakat.

b.    Melaksanakan Pharmaceutical Care secara profesional.

c.     Mengevaluasi kinerja di apotek secara rutin dan menyeluruh serta senantiasa

melakukan perbaikan.

d.    Menerapkan prinsip Eight Star Pharmacist (care giver, decision maker,

communicator, manager, life long learner, researcher, leader, teacher)

e.     Mengutamakan keselamatan dan kepentingan pasien.

f.     Melaksanakan sistem manjemen yang efektif dan efisien

Page 4: Proposal Studi Kelayakan Pendirian Apotek

IV. TUJUAN PENDIRIAN APOTEK

1.        Menerapkan nila-nilai enterpreneurship dalam bidang kefarmasian

2.        Memberikan pelayanan kepada masyarakat akan perbekalan farmasi (obat, bahan

obat dan alat kesehatan)

3.        Memperkenalkan profesi apoteker kepada masyarakat dengan menerapkan

Pharmaceutical Care

E.       STRATEGI

Strategi dari apotek adalah :

1.        Melayani kebutuhan obat, bahan obat, alat kesehatan serta perbekalan farmasi lainnya sesuai

dengan pola kebutuhan masyarakat sehingga mampu meningkatkan pendapatan dan

mempercepat tercapainya Break Event Point

2.        Menjamin terapi obat yang diberikan kepada pasien tepat, efektif, nyaman dan aman

3.        Membuka praktek Apoteker bagi masyarakat yang membutuhkan informasi obat yang

digunakan secara khusus.

4.        Memberikan KIE kepada pasien

5.        Mengatasi adanya DRP yang mungkin timbul pada resep

6.        Meningkatkan kualitas kinerja karyawan dan memberlakukan sistem reward dan punishment

bagi seluruh karyawan.

7.        Merancang standart operating procedure dan standar organisasi kerja

8.        Melakukan efisiensi biaya pengobatan

F.       ASPEK LOKASI

Apotek Bahagia Farma yang akan didirikan terletak di lokasi di Jl. A.M Sangaji No. 75

Kel. Karangwaru Kec. Tegal Rejo, Kota Yogyakarta Lokasi apotek ini tergolong sangat strategis

yang dapat mendorong keberhasilan dan erat hubunganya dengan profit yang diperoleh nantinya.

1.        Denah lokasi (Terlampir)

2.        Data-data pendukung:

a.    Kepadatan penduduk

Page 5: Proposal Studi Kelayakan Pendirian Apotek

Apotek “Bahagia Farma” berada didaerah dengan kepadatan penduduk yang tinggi ± 400

KK, dekat dengan perumahan warga,Perumahan KODIM, sekolah, Bengkel, rumah makan, dan

tempat perbelanjaan.

b.    Tingkat sosial dan ekonomi

Tingkat pendidikan masyarakat tinggi mengingat penduduknya sebagian besar pegawai,

siswa dan wiraswasta. Tingkat kesadaran akan kesehatan masyarakat cukup tinggi. Tingkat

ekonomi & konsumsi penduduk secara umum cenderung menengah kebawah.

c.    Pelayanan kesehatan lain

Sarana pelayanan kesehatan di sekitar apotek yaitu terdapat Praktek dokter dan Rumah

sakit Ibu dan Anak Sakinah

d.   Jumlah Apotek

Jumlah Apotek terdekat sebagai mitra  adalah 2, yaitu Apotek Anisa  ( ± 5 0 0 m) dan

Apotek Blunya (1 Km). Dengan melihat lokasi yang strategis maka diharapkan apotek dapat

bersaing dengan apotek lainnya.

e.    Aman

Lingkungan Apotek “Bahagia Farma” relatif aman karena berada dekat dengan perumahan

KODIM  0734

f.     Mudah dijangkau

Lokasi apotek mudah dijangkau karena terletak di pinggir jalan, memiliki area parkir.

G.      PELUANG/PROSPEK PEMASARAN

Melihat lokasi apotek yang strategis dan memperhatikan pola pengobatan mandiri

masyarakat (Swamedikasi), maka pendirian Apotek “Bahagia Farma” mempunyai prospek

pemasaran yang cukup bagus karena:

1        Kepadatan penduduk yang tinggi sebab merupakan daerah pemukiman penduduk dan kompleks

pendidikan ( SMU Muhamadiyah, SMU 2 Yogyakarta, kompleks perumahan,Kompleks Kodim

0734, dan tempat perbelanjaan ).

2        Tingkat pendidikan masyarakat relatif menengah dan menengah keatas.

Page 6: Proposal Studi Kelayakan Pendirian Apotek

3        Letak apotek yang strategis dekat dengan jalan raya dan merupakan jalan jalur alternatif yang

mudah dijangkau oleh berbagai kendaraan.

4        Lingkungan calon Apotek relatif aman

5        Penerapan staretegi pemasaran yang mengedepankan citra apotek yang lebih ekonomis,

informatif, pelayanan ramah, lengkap dan memberikan kenyamanan bagi konsumen yang

didukung dengan sarana dan prasarana yang ada di Apotek.

6        Menyediakan pelayanan kesehatan seperti : pelayanan dan konsultasi obat dengan apoteker,

menyediakan pemeriksaan kesehatan (TD, BB, TB dan gula darah).

Berdasarkan data-data yang diperoleh dari survey pendahuluan terhadap posisi strategis

daerah/ peta lokasi dan keberadaan kompetitor, dapat diterangkan beberapa hal yang penting. Hal

ini dapat dilihat dari aspek kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman terhadap apotek

“Bahagia Farma” yang akan didirikan (Swot Analisis).

1.      Kekuatan/Strength

Yang menjadi kekuatan kompetitif apotek “Bahagia Farma” yang akan didirikan adalah

sebagai berikut:

a. Ketersediaan obat, bahan obat, alkes serta perbekalan farmasi lainnya di apotek Bahagia

Farma relatif lengkap sesuai kebutuhan masyarakat yang mampu mencapai Customer

Satisfied sehingga akan meningkatkan omset apotek.

b.      Harga ekonomis dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat

c. Apotek dengan konsep Branch Image Entrepreneurship yang memberikan pelayanan

berbasis Pharmaceutical Care dengan tepat, cermat dan cepat.

d.      Letak/lokasi apotek mudah dijangkau (denah terlampir)

e. Memiliki Human Capital (Apoteker) yang memiliki pengetahuan tentang obat-obatan

dan pengobatan, memberikan pelayanan yang ramah dan sopan.

f. Apoteker “Bahagia Farma” menerapkan konsep pelayanan kefarmasian “No Pharmacist

No Service”

Page 7: Proposal Studi Kelayakan Pendirian Apotek

2.      Kelemahan/Weakness

Membutuhkan waktu untuk membangun Branch Image Entrepreneurship untuk

memperoleh pelanggan yang loyal dan tingkat ekonomi dan konsumsi yang cukup rendah

(menengah kebawah).

3.      Peluang/Opportunity

a. Potensi daerah

1) Jumlah penduduk cukup padat karena merupakan daerah pemukiman penduduk dan kompleks

pendidikan (SMU Muhamadiyah, SMU 2 Yogyakarta, kompleks perumahan,Kompleks Kodim

0734, dan tempat perbelanjaan), sehingga menjadi sumber pelanggan apotek yang potensial.

2) Tingkat pendidikan dan ekonomi masyarakat relatif menengah dan menengah keatas yang

potensial sebagai customer yang loyal. Masyarakat golongan ini mempunyai daya beli yang

cukup tinggi, oleh karena itu Apoteker harus mempunyai komunikasi yang efektif dan elegan

untuk menarik minat dan menciptakan kegairahan serta kepuasan customer.

b. Apotek menyediakan pelayanan kesehatan seperti : pelayanan dan konsultasi obat dengan

apoteker, menyediakan pemeriksaan kesehatan (TD, BB, TB dan gula darah).

H.      ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

1.    Potensi pasar

Letak/lokasi apotek strategis dan mudah dijangkau karena dekat pemukiman penduduk dan

kompleks pendidikan (SMU Muhamadiyah, SMU 2 Yogyakarta, kompleks

perumahan,Kompleks Kodim 0734, dan tempat perbelanjaan).

Perkiraan konsumen:

a.         Resep

b.         Konsumen yang membeli OTC dan komoditi lain.

2.  Market Share

a.         Jumlah pesaing terdekat di sekitar apotek “Bahagia Farma” : 2 apotek

b.        Jumlah perkiraan pasien di sekitar apotek “Bahagia Farma” setiap hari sebanyak 3 pembelian

resep, 10 pembelian OWA dan 100 obat bebas

I.     RENCANA STRATEGI PENGEMBANGAN

1.    Penetapan harga yang kompetitif dibandingkan dengan apotek yang ada di sekitar.

Page 8: Proposal Studi Kelayakan Pendirian Apotek

2.    Kerja sama dengan dokter praktek dalam pelayanan kesehatan guna meningkatkan keberhasilan

terapi yang rasional (Rencana setelah 1 tahun apotek berdiri).

3.    Sosialisasi ke warga di sekitar apotek melalui penyebaran brosur atau leaflet kesehatan setiap

satu minggu sekali di bulan awal apotek didirikan.

4.    Memberikan pelayanan kefarmasian dengan komunikasi yang efektif dan elegan untuk

mendapatkan customer loyality sesuai dengan Branch image yang akan apotek “Bahagia Farma”

bangun.

5.    Memperbanyak produk yang ditawarkan dengan menyesuaikan pola kebutuhan pasien.

6.    Memberikan diskon atau free gift bagi customer selama periode tertentu, misal seperti stiker

tentang tips-tips kesehatan.

J.    PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA

Untuk dapat mengelola sebuah apotek diperlukan Human Capital yang memiliki

komunikasi efektif dan elegan dalam menangani setiap kegiatan baik yang berhubungan dengan

administratif maupun pelayanan di Apotek sehingga visi dan misi Apotek dapat terlaksana.

Apotek “Bahagia Farma” merekrut 4 karyawan dengan susunan sebagai berikut:

1.      Apoteker Pengelola Apotek       :  1 orang

2.      Apoteker Pendamping                :  1 orang

3.      Administrasi umum                    :  2 orang

Dasar pertimbangan perekrutan karyawan tersebut adalah:

1.      Jam kerja :07.00-22.00, dibagi menjadi 2 shift yaitu jam 07.00-14.30 dan jam 14.30-22.00 (hari

besar keagamaan libur). Apoteker masuk mulai 07.00-14.30 dan 14.30-22.00.

2.      Dana yang tersedia (bagian aspek modal dan biaya dari PSA)

3.      Sumber daya manusia merupakan Human Capital, oleh karena itu SDM di Apotek “Bahagia

Farma” haruslah orang-orang yang memiliki value creating yang tidak dapat ditiru oleh apotek

lain yang mampu menciptakan keunggulan yang kompetitif sehingga akan menciptakan

kepuasan customer (customer satisfaction) dan meningkatnya profit apotek.

Page 9: Proposal Studi Kelayakan Pendirian Apotek

K.  ALAT DAN PERBEKALAN FARMASI YANG DIPERLUKAN

1.      Bangunan

a. Bangunan apotek terdiri dari ruang pelayanan resep, ruang peracikan, kasir,  ruang kerja

apoteker dan konsultasi obat, ruang administrasi, ruang praktek dokter (rencana setelah 1

tahun apotek berdiri), ruang tunggu pasien, tempat parkir, dan toilet.

b. Bangunan dilengkapi dengan, kipas angin, penerangan, sumber air yang memenuhi

persyaratan, ventilasi dan sanitasi yang mendukung dan tempat sampah.

c. Papan nama berukuran panjang 100 cm dan lebar 60 cm dengan tulisan hitam di atas

dasar putih, tinggi huruf minimal 7 cm dengan tebal 7 mm, dilengkapi dengan neon box.

Papan nama terdiri dari papan nama apotek dan papan nama apoteker dengan SIA

terpasang jelas.

2.      Perbekalan Farmasi

Perbekalan Farmasi yang diperlukan

a.       Obat Keras (Obat dengan Resep dan OWA)

b.      Obat bebas (OTC) dan bebas terbatas

c.       Alat Kesehatan : timbangan badan, pispot, masker,tutup kepala, termometer, perban, sarung

tangan, kateter, spuit, dll

d.      Kosmetik, Produk jamu, makanan dan minuman kesehatan, perlengkapan bayi (bedak, botol

susu bayi, sabun, susu, madu, energy drink, dll)

e.       Bahan baku obat

3.      Perlengkapan

Alat pembuatan, pengolahan, dan peracikan (Terlampir)

4.      Alat Perbekalan farmasi

a.       Botol berbagai ukuran

b.      Pot plastik berbagai ukuran

c.       Lemari pendingin

d.      Lemari dan rak untuk penyimpanan obat

e.       Lemari untuk penyimpanan narkotika, psikotropika dan bahan obat lain.

f.       Sendok

g.      Spatula

Page 10: Proposal Studi Kelayakan Pendirian Apotek

h.      Sudip

5.      Wadah Pembungkus dan pengemas

a.       Etiket

b.      Kertas puyer

c.       Streples, selotip

d.      Wadah pengemas, dan membungkus untuk penyerahan obat

6.      Alat Administrasi

a.       Blanko pesanan obat

b.      Blanko kartu stock obat

c.       Blanko salinan resep

d.      Blanko faktur dan blanko nota penjualan

e.       Buku defecta

f.         BukuExpire Date

g.      Buku Farmakope Indonesia

h.      Buku ISO atau MIMS

i.        Buku pembelian

j.        Buku penerimaan

k.      Buku pengiriman

l.        Buku pembukuan keuangan

m.    Buku pencatatan narkotik

n.      Surat pesanan obat narkotik

o.      Surat laporan obat narkotik

p.      Buku pencatan penyerahan resep

q.      Buku resep jika dokter akan beli obat

r.        Kwitansi, alat-alat tulis dan kertas

Page 11: Proposal Studi Kelayakan Pendirian Apotek

L.       TENAGA KERJA

1.    Struktur Organisasi

ADMADM

 2.    Jumlah tenaga kerja

a.    Apoteker                       :      1 orang

b.    Apoteker Pendamping  :      1 orang

c.    Adminnistrasi umum    :      2 orang

M.     ASPEK MODAL DAN BIAYA

1.    Permodalan 

a.       Modal awal                                                                          Rp.      92.399.085

b.      Alokasi Modal                                                                     

1)   Sewa gedung 5 tahun @  Rp  10.000.000                        Rp.      50.000.000

2)   Perlengkapan apotek                                                         Rp.        3.489.500

1.         Gelas ukur 50 ml                                Rp.      52.500

2.         Gelas ukur 100 ml                              Rp.      63.000

3.         Erlemeyer  100 ml                              Rp.      33.000

4.         Gelas piala 100 ml                              Rp.      22.000

5.         Gelas piala 500 ml                              Rp.      34.000

6.         Corong diameter 7,5 cm                    Rp.      18.000

7.         Thermometer skala 100OC                 Rp.      15.000

8.         Mortir diameter 8 cm dan alu            Rp.      20.000

9.         Spatel logam dan porselen                 Rp.        8.000

10.     Cawan penuap porselen                     Rp.      16.000

11.     Batang pengaduk                               Rp.        6.000

12.     Timbangan gram (anak timbangan)    Rp. 1.600.000

13.     Timbangan mg(anak timbangan)        Rp. 1.600.000

3)   Perlengkapan penunjang                                                   Rp.   13.540.300

1.      Etalase 200 x 50 x 110 cm                 Rp.  1.000.000

Page 12: Proposal Studi Kelayakan Pendirian Apotek

2.      Etalase 100 x 50 x 250 cm                 Rp.  1.500.000

3.      Meja Penyerahan dan kasir  2 buah   Rp.     420.000

4.      Meja kerja Apoteker                          Rp.     500.000

5.      Meja  Racik 100 x 200 cm                 Rp.     300.000

6.      Kursi plastik Lion Star  5 buah          Rp.     186.000 

7.      Kursi kayu panjang 2x0,6 m 2 bh      Rp.  3.600.000

8.      Lemari Narkotika 40x80x100 cm      Rp.     300.000

9.      Lemari es                                            Rp.  1.100.000

10.  Dispenser + gallon air                        Rp.     150.000

11.  lampu 8 watt Philips 5 buah               Rp.     117.500

12.  Kabel Rol 2 buah                               Rp.       50.000

13.  Komputer + printer 1 set                    Rp.  4.000.000

14.  Kipas angin 2 buah                            Rp.     261.800

15.  Timbangan badan                               Rp.       55.000

4)   Perlengakapan administrasi                                              Rp.       7.500.000

1.      Blangko salinan resep 2 set                Rp.     100.000

2.      Balngko kwitansi 2 set                       Rp.     100.000

3.      Pesawat Telepon                                Rp.     200.000

4.      Pembungkus obat dan etiket              Rp.     250.000

5.      Alat tulis dan buku                            Rp.     100.000

5)   Perizinan                                                                           Rp.       3.375.000

1.      Biaya Rekomendasi SP dan ISFI      Rp.     100.000

2.      Biaya  Rekomendasi SIA                  Rp.     200.000

3.      Bayar Iuran anggota ISFI 1 tahun     Rp.     300.000

4.      Bayar administrasi apoteker 2 orang  Rp.     600.000

5.      Akta Notaris APA dan APING        Rp.  1.000.000

6.      SIA                                                    Rp.       65.000

7.      SP                                                       Rp.     750.000

8.      FI edisi terbaru                                   Rp.     330.000

Page 13: Proposal Studi Kelayakan Pendirian Apotek

9.      MIMS                                                Rp.       30.000

6)   Pembelian obat                                                                 Rp.         20.000.000

                                                                                          Rp.     97.904.300

c.       Perencanaan Anggaran dan Pendapatan Tahun I

1.      Biaya operasional                                                                Rp.     43.000.000

          1) APA Rp. 800.000/bulan                              Rp.  9.600.000

    2) APING Rp. 700.000/bulan                         Rp.  8.400.000

    3) Administrasi umum Rp. 500.000/bulan       Rp.12.000.000

    4) Sewa bangunan/tahun                                 Rp.10.000.000

    5) Rekening Listrik Rp. 150.000/bulan           Rp.  1.800.000

    6) Rekening air Rp. 50.000/bulan                    Rp      600.000

    7) Rekening Telepon Rp. 50.000/bulan           Rp.     600.000

Biaya Tetap (Fix cost)

Biaya Tetap = Rp.43.000.000/tahun

                    = Rp.  3.583.333/bulan

2.      Proyeksi Pendapatan  tahun I

Jenis Obat KeuntunganIndeks

penjualan

Jumlah

Resep 30% 1,3

OWA 20% 1,2

Obat bebas 10% 1,1

Rata-rata 1,2

Page 14: Proposal Studi Kelayakan Pendirian Apotek

Pada tahun ke- 1 diproyeksikan resep yang masuk 3 lembar per hari dengan perkiraan harga rata-rata Rp. 75.000/lembar, omset OWA per hari Rp. 100.000, dan omset obat bebas per hari Rp. 250.000.

1.      Penjualan obat resep

3  lembar x 30 x Rp. 75.000    = Rp.   6.750.0002.      Penjualan OWA

30 x Rp. 100.000                    = Rp    3.000.0003.      Penjualan obat bebas

30 x Rp. 250.000                    = Rp.   7.500.000Total Penjualan                     = Rp. 17.250.000 (per bulan)                                               

3.      Laba kotor =

       =                    = 0,2

4.      BEP

                                Omset         = Rp.  21.499.998/ bulanSehingga untuk mencapai BEP, omset per bulan harus mencapai Rp. 21.499.998 per bulannya (Rp. 257.999.976/tahun)

5.      HPP =

                                        =                                = Rp. 14.375.000 (per bulan)

                    6.      Dengan asumsi tiap bulan kenaikan omset sebesar 10%, maka penghasilan apotek per bulan pada

tahun ke-1 adalah sebagai berikut:

tahun ke-1 adalah sebagai berikut:

Uraian Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV Bulan V Bulan VIResep 6,750,000 7,425,000 8,167,500 8,984,250 9,882,675 10,870,942.5OWA 3,000,000 3,300,000 3,630,000 3,993,000 4,392,300 4,831,530OB 7,500,000 8,250,000 9,075,000 9,982,500 10,980,750 12,078,825

Omset17,250,00

0 18,975,000 20,872,500 22,959,750 25,255,725 27,781,297.5

HPP14,375,00

0 15,812,500 17,393,750 19,133,125 21,046,437.523,151,081.2

5

Page 15: Proposal Studi Kelayakan Pendirian Apotek

Uraian Bulan VII Bulan VIII Bulan IX Bulan X Bulan XI Bulan XII

Resep11,958,03

713,153,840.

714,469,224.7

715,916,147.

217,507,761.9

719,258,538.1

7

OWA 5,314,683 5,846,151.3 6,430,766.437,073,843.0

7 7,781,227.388,559,350.11

8

OB13,286,70

814,615,378.

816,076,916.6

817,684,608.

319,453,069.1

8 21,398,376.1

Omset30,559,42

733,615,369.

736,976,906.6

740,674,597.

344,742,057.0

749,216,262.7

8

HPP25,466,18

928,012,807.

930,814,088.6

933,895,497.

637,285,047.3

141,013,552.0

5

                        Sehingga BEP dapat tercapai pada bulan ke-4

Uraian Tahun ITahun II (10%) Tahun III (10%) Tahun IV (10%) Tahun V (10%) Total

Omset368,878,89

3 405,766,782 446,343,461 490,977,806.6 540,075,587.2

HPP307,399,07

6 338,138,984 371,952,882 409,148,170.2 450,062,987.2BOP 43,000,000 43,000,000 47,300,000 52,030,000 57,233,000

Netto 18,479,817 24,627,799 27,090,579 29,799,636 32,779,600132,777,43

1D.    Rancangan Pendapatan Apotek Bahagia Farma untuk 5 tahun Kedepan:

Keterangan :1.        Omset          diasumsikan kenaikan 10 % per tahun

2.        HPP              diasumsikan kenaikan 10 % per tahun

3.        Biaya tetap   diasumsikan kenaikan 10 % per tahun

 (mulai tahun ke-3)4.        Laba bersih  = Laba kotor – Biaya tetap

ROI

Jika diasumsikan modal kembali dalam 5 tahun (PBP), maka ROI = 20 % (per tahun)

Page 16: Proposal Studi Kelayakan Pendirian Apotek

ROI     =

20 %    =

Total investasi =

                        = Rp. 92.399.085

N.      PENUTUP

1.      Study kelayakan berguna untuk memberikan gambaran bagaimana cara mendirikan apotek

dengan baik, sehingga apotek dapat berkembang.

2.      Melihat dari banyak aspek study kelayakan yang telah dilakukan seperti aspek lokasi, aspek

pasar, aspek ekonomi dan permodalan, aspek manajerial dan aspek teknis maka Apotek Bahagia

Farma yang akan didirikan terletak di Jl. A.M Sangaji No. 75 Kel. Karangwaru Kec. Tegal Rejo,

Kota Yogyakarta layak untuk didirikan

3.      Makna dari study kelayakan untuk apoteker yaitu untuk menunjukkan dan meningkatkan

kemampuan apoteker dalam mendirikan dan mengelola apotek sehingga apotek berjalan dengan

baik

Page 17: Proposal Studi Kelayakan Pendirian Apotek

LAMPIRAN

Proses perizinan Apotek

Pemohon

Dinkes Kota Yogyakarta

Tembusan :       Balai Besar POM Dinkes Propinsi DIYTim Perizinan

(Pemeriksaan Setempat)PenundaanTerbit Surat Izin ApotikKepala Dinas Kesehatan

Kota YogyakartaMaks. 6 hari kerjaMaks. 12 hari kerjaMemenuhi syaratBelum Memenuhi syarat 

Page 18: Proposal Studi Kelayakan Pendirian Apotek
Page 19: Proposal Studi Kelayakan Pendirian Apotek

PENDIRIAN APOTEK

I. PENGERTIAN

II. TUGAS DAN FUNGSI APOTEKER

III. PENDIRIAN APOTEK

IV. SYARAT APOTEK

a. Lokasi dan Tempat

b. Bangunan dan Kelengkapan

V. PERLENGKAPAN APOTEK

VI. BERKAS PERSYARATAN PENGAJUAN SIA

VII. PERSYARATAN SIA

VIII. PERIZINAN

IX. STUDI KELAYAKAN APOTEK