Proposal Skripsii

24

Click here to load reader

description

Pengaruh rasio keuanganterhadap profitabilitas bank syariah 2015

Transcript of Proposal Skripsii

Page 1: Proposal Skripsii

1. LatarBelakang

Dalam undang undang no 7. Tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana

telah diubah dengan undang undang No 10 tahun 1998 tertulis bahwa bank umum

melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional danatau berdasarkan prinsip

bank syariah. Perbedaan mendasar antar bank konvensional dan bank syariah

adalah adanya larangan bunga dalam bank syariah sebagaimana sistem bunga

yang dianut oleh bank konvensional. Sehingga dalam menjalankan kegiatan

operasinya, bank syariah menganut sistem bagi hasil.

Dilihat dari segi perannya, dalam sistem perbankan konvensional, selain

berperan sebagai jembatan pemilik dana dan dunia usaha, perbankan juga masih

menjadi penyekat antara keduanya karena tidak adanya transferability risk and

return, dimana, selururh keberhasilan dan resiko usaha didistribusikan secara

langsung kepada pemilik dana. Tidak demikian halnya sistem yang sianut oleh

perbankan syariah, dimana perbankan syariah menjadi manajer investasi, wakil,

atau pemegang amanat dari pemilik dana atas investasi di sektor riil sehingga

menciptakan suasana harmoni (Muhammad, 2005).

Peningkatan eksistensi bank syariah di Indonesia jugadidorong oleh tingginya

minat masyarakat untuk menempatkan dananya di bank syariah dan telah

berkembang menjadi sebuah tren. Dalam laporan perkembangan perbankan

syariah (2009) disebutkan berkembangnya tren tersebut dikarenakan produk dana

perbankan syariah memiliki daya tarik bagi deposan mengingat nisbah bagi hasil

dan margin produk tersebut masih kompetitif dibanding di bank konvensional.

Page 2: Proposal Skripsii

Selain itu, kinerja perbankan syariah menunjukan peningkatan yang signifikan

tercermin dari permodalan dan profitabilitas yang semankin meningkat (LPPS,

2010). Kinerja bank merupakan hal yang sangat penting, karena bisnis perbankan

adalah bisnis kepercayaan, maka bank harus mampu menunjukan kredibilitasnya

sehingga akan semakin banyak masyarakat yangbertransaksi di bank tersebut,

salah satunya melalui peningkata profitabilitas. Oleh karena itu, tingkat laba

syariah tidak saja berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil yang dapat diberikan

kepada nasabah penyimpan dana. Itulah sebabnya penting bagi bank syariah untuk

terus meningkatkan profitabilitasnya.

Profitabilitas dapat dikatan sebagai slah satu indikator yang paling tepat untuk

mengukur kinerja suatu perusahaan, kemampuasn perusahaan dalam

menghasilkan laba dapat menjadi tolok ukur kinerja perusahan tersebut. Semakin

tinggi profitabilitasnya, semakin baik pula kinerja keuangan perusahaan.

Rasio yang biasa digunakan untuk mengukur kinerja profitabilitas atau

rentabilitas adalah return oan asset (ROA) dan return in equity (ROE). ROA

menunjukan kemampuan kemampuan manajemen bank dalam menghasilkan

income dari pengelolaan aset yang dimilki, sedangkan ROE menunjukan

kemampuan manajemen bak dalam mengelola modal yang tersedia untuk

mendapatkan net income (Yuliani, 2007). Berdasarkan pengertian tersebut dapat

disimpulkan bahwa ROA memfokuskan pada kemampuan perusahaanuntuk

memperoleh pendapatan dalam operasi perusahaan, sedangkan ROE hanya

mengukur return yang diperoleh dari investasi pemilik perusahaan dalam bisnis

tersebut.

Page 3: Proposal Skripsii

Kinerja suatu keuangan suatu bank juga mencerminkn tingkat kesehatan bank

tersebut. Dlama surat edaran BI No. 9/24/Dpbs disebutkan penilaian tingkat

kesehatan bank dipengaruhi oleh faktor CAMELS (Capital, Asset Quality,

Management, Earnings, Liquidity, Sensitivity to market risk).

Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio yangberkaitan dengan faktor

pemodalan bank untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk

menunjang aktiva yang mengandung resiko.

BOPO atau Operational Efficiency Ratio merupakan perbandingan anatara

total biaya operasi dengan total pendapatan operasi. Rasio ini digunakan untuk

mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakuka kegiatan

operasinya.

Non Performing Financing (NPF) merupakan rasio keuangan yang berkaitan

dengan resiko kredit. NPF adalah perbandingan antara total pembiayaan

bermasalah dengan total pembiayaan yang diberikan kepada debitur. NPF tidak

dikenal dalam bank syariah namum menggunakan istilah pembiayaan.

Financing to deposit Ratio (FDR) rasio yang digunakan untuk mengukur

tingkat likuiditas bank yang menunjukan kemampuan bank untuk memenuhi

permintaan kredit dengan menggunakan total aset yang dimiliki bank

( Dendawijaya, 2003).

Adapun dinamika pergerakan rasio keuangan perbankan syariah periode tahun

2014 hingga 2015 ditunjukan dalam tabel 1.1 sebagai berikut :

Page 4: Proposal Skripsii

2. Perumusan Masalah

1. Apakah Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh terhadap

Return On Asset (ROA) pada perbankan syariah?

2. Apakah BOPO berpengaruh terhadap Return On Asset (ROA)

pada perbankan syariah?

3. Apakah Non Performing Financing (NPF) berpengaruh terhadap

Return On Asset (ROA) pada perbankan syariah?

4. Apakah Financing to deposit Ratio (FDR) berpengaruh terhadap

Return On Asset (ROA) pada perbankan syariah?

3. Tujuan Penelitian

1. Menguji Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Return

On Asset (ROA) pada perbankan syariah.

2. Menguji Pengaruh BOPO terhadap Return On Asset (ROA) pada

perbankan syariah.

3. Menguji Pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap Return

On Asset (ROA) pada perbankan syariah.

4. Menguji Financing to deposit Ratio (FDR) terhadap Return On Asset

(ROA) pada perbankan syariah.

4. Manfaat Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Investor

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber

Page 5: Proposal Skripsii

informasi untuk bahan pertimbangan dalam pengambilan

keputusan investasi di perusahaan perbankan.

2. Perusahaan perbankan syariah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan

pertimbangan dalam pembuatan keputusan dalam bidang

keuangan terutama dalam rangka memaksimumkan kinerja

perusahaan.

3. Akademisi

Hasil penelitian diharapkan dapat mendukung penelitian

selanjutnya dalam melakukan penelitian yang berkaitan dengan

rasio keuangan khususnya pada perusahaan perbankan syariah.

5. Kerangka Pemikiran

5.1 Grand Teory

5.1.1 Pengertian perbankan

Menurut undang undang nomor 7 tahun 1992 tantang perbankan

sebagaimana telah diubah dengan undang undang nomor 10 tahun 1998

pengertian perbankan bank ialah badan usaha yang menghimpun dana

dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada

masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk bentuk lainnya dalam

rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (siamat, 2005)

5.1.2 Jenis Jenis Bank

Berdasarkan undang undang, struktur perbankan di indonesia

Page 6: Proposal Skripsii

terdiri atas :

a. Bank Umum

b. Bank Perkreditan rakyat

5.1.3 Bank Syariah

5.1.3.1 Definisi Bank Syariah

Pada Umumnya yang dimaksud dengan bank syariah adalah

lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa jasa

lain dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang beroperasi

dengan prinsip prinsip syariah (Sudarsono, 2008). Sedangkan menurut

undang undang no 21 tahun 2008 tentang perbankan syariah, bank syariah

didefinisikan sebagi bank yang menjalankan kegiatan usahanya

berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas bank umum

syariah dan pembiayaan rakyat syariah.

5.1.3.2 Fungsi dan peran bank syariah

Sudarsono (2008) mengatakan bahwa fungsi dan peran bank

syariah adalah sebagai berikut :

a. Manajer investasi, bank syariah dapat mengelola investasi dana nasabah

b. Investor, bank syariah dapat menginvestasikan dana yang dimilikinya

maupun dana nasabah yang di percayakan kepadanya

c. Penyedia jasa keuangan dan lalu lintas pembayaran, bank syariah dapat

melakukam kegiatan kegiatan jasa jasa layanan perbankan sebagaimana

lazimnya.

Page 7: Proposal Skripsii

d. Pelaksanaan kegiatan sosial, sebagai ciri yang melekat pada entitas

keuangan syariah, bank islam juga memiliki kewajiban untuk

mengeluarkan dan mengelola zakat serta dana dana sosial lainnya.

5.1.3.3 Sumber Dana Bank Syariah

Arifin (2009) mengatakan bahwa sumber dana bank syariah terdiri

dari :

a. Modal Inti

b. Kuasi ekuitas

c. Dana titipan

5.1.3.4 Penggunaan Dana Bank

Bank dalam menjalakan aktivitasnya berfungsi sebagai financial

intermediary. Sehingga setelah berhasil menghimpun dana pihak ketiga,

bank syariah berkewajiban untuk menyalurkan dana tersebut untuk

pembiayaan. Alokasi penggunaan dana bank syariah pada dasarnya dapat

dibagi dalam sua bagian penting, yaitu aktiva yang menghasilkan dan

aktiva yang tidak menghasilkan.

5.1.4 Profitabilitas

Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan, dalam hal ini

perusahaan perbankan, untuk menghasilkan laba.

5.1.5 Return On Aset (ROA)

Return on asset merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

Page 8: Proposal Skripsii

kemampuan manajemen bank dalam memperoleh laba secara keseluruhan

(Dendawijaya, 2003)

5.1.6 Capital Adequacy Ratio (CAR)

CAR adalah rasio yang memperlihatkan seberapa besar jumlah seluruh

aktiva bank yang mengandung unsur resiko yang ikut dibiayai dari modal

sendiri disamping memperoleh dana dana dari sumber sumber diluar bank

(Yuliani, 2007).

5.1.7 BOPO (biaya operasional terhadap pendapatan operasional)

BOPO digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank

dalam mengendalikam biaya operasional terhadap pendapatan

operasional.

5.1.8 Non Performing Financing (NPF)

NPF menunjukan kemampuan manajemen bank dalam mengelola

pembiayaan bermaslah yang diberikan oleh bank.

5.1.9 Financing to Deposit Ratio (FDR)

FDR adalah perbandingan antara pembiayaan yang diberikan oleh

bank dengan dana pihak ketiga yangdikelarkan oleh bank (muhammad,

2005).

5.2 Hubungan Antar Variable

5.2.1 Pengaruh CAR terhadap ROA

Dengan meningkatkan modal sendiri maka kesehatan bank yang

terkait dengan CAR semakin meningkat dan dengan modal yang besar

maka kesempatanuntuk memperoleh laba perusahaan juga semakin besar.

Page 9: Proposal Skripsii

Dapat disimpulkan CAR berpengaruh terhadap ROA.

5.2.2 Pengaruh BOPO terhadap ROA

Hasbi (2011) mengatakan bahwa semakin kecil rasio ini bearti

bahwa kinerja semakin baik. Sehingga dapat disimpulkan BOPO

berpengaruh negatif terhadap ROA

5.2.3 Pengaruh NPF terhadap ROA

Hasil penelitian yang dilakukan oleh mawardi (2005) NPF

berpengaruh negatif terhadap ROA.

5.2.4 Pengaruh FDR terhadap ROA

Berdasarka penelitian Yuliani (2007) diperoleh hasil bahwa

semakin tinggi LDR semakin rendah kemampuan likuiditas bank dan

profitabilitasnya akan semakin menurun.

5.3 Penelitian Terdahulu

N0 Peneliti Variabel

Penelitian

Hasil Penelitian

1 Mawardi

(2005)

ROA,

NPL, NIM,

BOPO,

CAR

Hasil Dari penelitian ini menunjukan

bahwa keempat variabel CAR, NPL,

BOPO, serta NIM secara bersama sama

mempengaruhi kinerja bank umum, Untuk

variable CAR dan NIM mempunyai

pengaruh positif terhadap ROA,

sedangkan variabel BOPO dan NPL,

Mempunyai pengaruh negatif terhadap

Page 10: Proposal Skripsii

ROA, Dari keempat variabel, yang paling

berpengaruh terhadap ROA bank dengan

total aset kurang dari 1 triliun adalah

variabel NIM.

2 Merkusiwati

(2007)

ROA,

CAR,

RORA,

NPM,

OEOI,

CML,

LDR

Camel pada tahun 1996-2000, 1998,1999

dan 2000 berpengaruh positif signifikan

terhadap ROA, tahun 1997 dan 2001 tidak

berpengaruh signifikan terhadap ROA

3 Yuliani

(2007)

ROA,

MSDN,

CAR,

BOPO,

LDR

Variabel variabel bebas dalam penelitian

ini secara simultan mampu memberi

kontribusi terhadap variabel terikatnya

(ROA) sedangkan berdasarkan uji parsial

bahwa BOPO dan CAR berpengaruh

signifikan terhadap ROA, sedangkan

MSDN dan LDR tidak berpengaruh

signifikan terhadap ROA.

4 Mahardian

(2008)

ROA,

CAR,

NIM,

LDR, NPL,

CAR, NIM danLDR berpengaruh positif

dan signifikan terhadap ROA sedangkan

BOPO berpengaruh signifikan negatif dan

NPL berpengaruh negatif tetapi tidak

Page 11: Proposal Skripsii

BOPO signifikan terhadap ROA.

5 Minarti

(2009)

ROA,

CAR,

BOPO,

NPL, LDR

Empat variabel bebas yaitu CAR, biaya

BOPO, LDR, dan NPL secara bersama

sama mempunyai pengaruh signifikan

terhadap ROA, sedangkan hasil analisis

parsial, hanya terdapat satu variabel, LDR,

yang tidak berpengaruh terhadap ROA

6 Nusantara

(2009)

ROA,

NPL,

CAR,

LDR,

BOPO

NPL, CAR, LDR dan BOPO secara

parsial signifikan terhadap ROA bank go

public, sedangkan pada bank no go

public ,hanya LDR yang berpengaruh

signifikan

7 Dewi

(2010)

ROA,

CAR,

FDR, NPF,

REO

CAR dan FDR tidak berpengaruh

signifikan terhadap ROA bank syariah di

Indonesia, sedangkan NPF berpengaruh

signifikan egatif terhadap ROA pada bank

Syariah di Indonesia, ROE berpengaruh

signifikan negatif terhadap ROA pada

Bank Syariah di Indonesia

6. Metodelogi penelitian

6.1 Variable penelitian

1. Variabel Bebas (Variabel Independen)

Page 12: Proposal Skripsii

Dalam penelitian ini ada 4 (empat) variabel independen yang digunakan,

yaitu CAR,BOPO,NPF,FDR.

2. Variabel Terikat (Variabel Dependen)

Dalam Penelitian ini, peneliti menggunakan variabel dependen berupa

ROA.

6.2 Populasi dan Sampel

6.2.1 Populasi

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh bank

syariah yang terdapat di indonesia. Jumlah bank umum syariah yang ada

sebanyak 11 bank.

6.2.2 Sampel

Sampel penelitian diambil secara Puposive sampling, karena

perusahaan perbankan yang menjadi sampel disini mampu memberikan

informasi yang dibutuhkan bagi peneliti ini, diamana, sampel digunakan

apabila memenuhi kriteia

6.3 Jenis data dan sumber data

Dalam melaksanakan penelitian ini, data yang dipergunakam adalah data

skunder yang berupa rasio keuangan masing masing perusahaan

perbankan di Indonesia.

6.4 Metode pengumpulan data

Page 13: Proposal Skripsii

Pengumpulan data dilakukan melalui studi pustaka dengan

mengkaji buku buku, literatul, makalah, dan sumber sumber yang

berkaitan dengan bank syariah serta mengeksplorasi laporan keuangan

yang berupa neraca, laporan laba rugi, kualitas aktiva produktif,

perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum, perhitungan rasio

dalam laporan keuangan yang dipublkasikan melalui website BI maupun

website resminya.

6.5 Metode analisis data

6.5.1 Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang

dilihat dari nilai rata-rata (mean), standard deviasi, varian,

maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan

distribusi) (Imam Ghozali, 2009).

6.5.2 Uji Penyimpangan Asumsi Klasik

6.5.2.1 Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti

diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual

mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik

menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk

mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan

analisis grafik dan uji statistik (Imam Ghozali, 2009).

6.5.2.2 Uji Multikolonieritas

Page 14: Proposal Skripsii

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (variabel

independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi

diantara variabel independen (Imam Ghozali, 2009).

6.5.2.3 Uji Autokorelasi

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada

korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan

pengganggu pada periode t – 1 (sebelumnya) untuk menguji ada tidaknya

autokorelasi, dalam penelitian ini menggunakan uji Durbin-Waton (DW

test).

6.5.2.4 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan

ke pengamat lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda

disebut Heteroskedastisitas (Imam Ghozali, 2009).

6.6 Pengujian Hipotesis

6.6.1 Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengukur pengaruh atau

hubungan variabel independen dengan variabel independen dengan

variabel dependen. Model persamaan analisis regresi dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

Page 15: Proposal Skripsii

Y(t+1) = β0 + β1 xt1 + β2 xt2 + β3 xt3 + β4 xt4 + e

Dimana :

Y(t+1) = ROA

β0 = Konstanta

β1 = Koefisien regresi untuk CAR

Xt1 = CAR

β2 = Koefisien regresi untuk BOPO

Xt2 = BOPO

Β3 = Koefisien regresi untuk NPF

Xt3 = NPF

β2 = Koefisien regresi untuk FDR

Xt4 = FDR

e = Eror

6.6.1.1 Uji F / Uji Kelayakan Model

Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen yang

digunakan dalam model penelitian mempunyai pengaruh terhadap

variabel dependen

6.6.1.2 Uji t

Uji t dilakukan pada pengujian hipotesis secara parsial, untuk mengetahui

ada tidaknya pengaruh variabel independen secara individual terhadap

variabel dependen.

Page 16: Proposal Skripsii

6.6.1.3 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai

koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai R2 yang kecil berarti

kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi

variabel dependen amat terbatas (Imam Ghozali, 2009).