Proposal Skripsid

download Proposal Skripsid

of 22

description

cd

Transcript of Proposal Skripsid

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangPersaingan sumber daya manusia yang ketat membuat suatu organisasi maupun perusahaan meningkatkan kualitas kinerjanya demi mencapai yang diinginkan. Agar tujuan tersebut bisa tercapai maka perusahaan mengembangkan potensi kinerja karyawannya dengan cara meningkatkan keterampilan dan kemampuan dari setiap individu. Keberhasilan dari suatu organisasi teresbut bukan hanya ditentukan oleh sumber daya alam saja tetapi juga disebabkan oleh sumber disebabkan oleh kualitas sumber daya manusia yang berkualitas, dimana manusia sebagai perencana, pelaksana, dan pengendali yang mengendalikan yang mengendalikan organisasi tersebut. Agar aktivitas manajemen berjalan dengan baik, maka perusahaan harus memiliki karyawan yang terampil dan mempunyai pengetahuan yang tinggi serta usaha untuk mengelola perusahaan yang optimal sehingga didapat kualitas kinerja karyawan meningkat. Menurut Budi Setiyawan dan Waridin (2006) kinerja karyawan merupakan hasil atau prestasi kerja karyawan yang dinilai dari segi kualitas maupun kuantitas berdasarkan standar kerja yang ditentukan oleh pihak organisasi. Kinerja yang baik adalah kinerja yang optimal, yaitu kinerja yang sesuai standar organisasi dan mendukung tercapainya tujuan organisasi Peningakatan kinerja karyawan tidak luput dari bagaimana keadaan lingkungan yang mendukung pelaksanaan kegiatan karyawan. lingkungan kerja merupakan situasi di sekeliling tempat dimana kita bekerja, baik tempat, kondisi maupun suasana tempat kita bekerja. Menurut Cokroaminoto (2007), lingkungan kerja tidak hanya terbatas dari bentuk fisik tempat kita bekerja. Lingkungan kerja bisa dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti sarana dan prasarana yang disediakan, rekan kerja, tingkat persaingan, kepemimpinan, sehingga suasana kerja yang tercipta tergantung pada pola yang diciptakan pemimpinnya. Menurut Maharani (2009), bahwa lingkungan kerja merupakan keadaan tempat kerja seseorang karyawan yang meliputi lingkungan fisik maupun lingkungan non fisik yang mempengaruhi pekerja dalam menjalankan berbagai tugasnya. Berikut ini beberapa yang dapat mempengaruhi terbentuknya suatu kondisi lingkungan kerja dikaitkan dengan kemampuan karyawan, diantaranya adalah :1. Penerangan/cahaya di tempat kerja.2. Temperatur/suhu udara di tempat kerja.3. Kelembaban di tempat kerja.4. Sirkulasi udara di tempat kerja.5. Kebisingan di tempat kerja.6. Getaran mekanis di tempat kerja.7. Bau tidak sedap ditempat kerja.8. Tata warna di tempat kerja.9. Dekorasi di tempat kerja.10. Musik di tempat kerja.11. Keamanan di tempat kerjaDengan adanya pengaruh dari lingkungan kerja yang tidak kodusif juga dapat menimbulkan stress kerja. Stess kerja merupakan istilah umum yang menunjuk pada tekanan dan masalah yang dialami oleh setiap orang dalam kehidupan kerjanya. Konsep stress mengandung dua makna yaitu positif dan negatif. Jika orang dapat mengatur atau mengelola stress dengan baik maka secara psikologis akan menumbuhkan semangat dan motivasi untuk bekerja. Sebaliknya jika stress terlalu berlebihan akan menyebabkan terganggunya kesehatan baik secara fisik maupun nonfisik (Titin Ekowati, 2009). Stress kerja yang berlebihan akan menimbulkan karyawan akan meninggalkan pekerjaannya (burn out). Menurut Sulistyantini ( dalam Lailani, dkk, 2005 ), stress dan tekanan kerja dapat mengalami pasang surut dan berubah ubah. Dengan kata lain , hari ini individu mengalami stress, esok harinya bisa kembali normal. Sedangkan burn out terjadi secara perlahan melalui proses waktu cukup lama. Atau stress merupakan proses adaptasi sementara terhadap tekanan lingkungan sehingga bersifat fluktuatif dan tidak menetap, serta tidak disertai perubahan sikap dan perilaku. Lingkungan kerja yang kurang kondusif dapat mempengaruhi kinerja karyawan sehingga semua kinerja karyawan akan terhambat. Lingkungan kerja yang tidak mendukung juga dapat menimbulkan tingkat stress pada karyawan. Seperti halnya yang terjadi di Koperasi Simpan Pinjam Puas kabupaten mojokerto ini. Adanya lingkungan yang kurang kondusif seperti area kantor yang terletak di pingir Jalan Raya Mojokerto Porong sehingga menimbulkan kebisingan karena banyak lalu lalang kendaran yang lewat. Selain itu keadaan kantor yang kurang luas juga dapat menimbulkan kendala bagi karyawan untuk melakukan aktivitas. Kendala yang terjadi pada lingkungan kerja seperti area kantor yang kurang luas, keberadaan kantor yang berada di pinggir jalan raya serta cuaca yang begitu panas akan menimbulkan stress bagi karyawan yang akan menggagu proses produktivitas karyawan. Oleh karena itu, dengan adanya kendala tersebut maka perlu diadakan penelitian dampak dari lingkungan kerja dan stress kerja tersebut bagi kinerja karyawan. 1.2 Rumusan Masalah.1. Bagaimana pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan pada Koperasi Simpan Pinjam Puas di Kab. Mojokerto?2. agaimana pengaruh stress kerja terhadap kinerja karyawan pada Koperasi Simpan Pinjam Puas di kab. Mojokerto ?3. Variabel mana yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada Koperasi Simpan Pinjam Puas di Kab. Mojokerto?1.3 Tujuan Penelitian.1. Untuk menganalisis banaimana pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan pada Koperasi Simpan Pinjam Puas Kab. Mojokerto.2. Untuk menganalisis bagaimana pengaruh stress kerja terhadap kinerja karyawan pada Koperasi Simpan Pinjam Puas Kab. Mojokerto.3. Untuk mengetahui variabel yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada Koperasi Simpan Pinjam Puas Kab. Mojokerto.

1.4 Manfaat PenelitianManfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :1. Bagi peneliti Bagi peneliti manfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian ini adalah menambah wawasan dan pengetahuan serta melatih befikir secara sistematis.2. Bagi PembacaMenambah pengetahuan dan wawasan tentang bagaimana pengaruh kualitas kehidupan kerja dan kualitas kerja terhadap kinerja karyawan.3. Bagi AkademisiPenelitian ini diharapkan agar menjadi bahan pemikiran bagi perkembangan ilmu pengetahuan tentang analisis kualitas kehidupan kerja dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 TINJAUAN TEORITIK2.1.1 Lingkungan KerjaLingkungan kerja merupakan hal yang sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Dengan lingkungan kerja yang nyaman maka karyawan akan merasa tenang untuk bekerja. Sedangkan sebaliknya dimana lingkungan kerja yang kurang kondusif maka menimbulkan ketidaknyaman bagi karyawan untuk beraktivitas. Menurut alex S. Nitisemito menjelaskan lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas yang diembannya. Menurut Maharani (2009), bahwa lingkungan kerja merupakan keadaan tempat kerja seseorang karyawan yang meliputi lingkungan fisik maupun lingkungan non fisik yang mempengaruhi pekerja dalam menjalankan berbagai tugasnya. Menurut Lewa Dan Subono (2005) lingkungan kerja di desain sedemikian rupa agar dapat tercipta hubungan kerja yang mengikat pekerja dan lingkungannya. Menurut Sedarmayati ( 2009) mendefinisikan lingkungan kerja merupakan keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapinya, lingkungan di sekitar dimana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya yang baik, baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok.Dari beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di tempat kerja baik fisik maupun non fisik yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan baik secara langsung maupun tidak langsung. 2.1.1.1 Faktor lingkungan kerja Menurut Diana Khairani ( 2013 ) hal yang mempengaruhi lingkungan kerja adalah :1. Fasilitas kerja, lingkungan kerja yang kurang mendukung pekerjaan akan menyebabkan kinerja yang buruk seperti kurangnya alat kerja, ruang kerja yang pengap, fentilasi yang kurang serta prosedur yang tidak jelas.2. Gaji dan Tunjangan, gaji yang tidak sesuai dengan harapan pekerja akan membuat pekerja setiap saat melirik tempat kerja yang lebih menjamin pencapaian harapan kerja.3. Hubungan Kerja, kelompok kerja dengan kekompakan dan loyalitas yang tinggi akan meningkatkan produktivitas kerja. Karena antara satu pekerja dengan pekerja lain akan saling mendukung pencapaian atau hasil.2.1.2 Stres KerjaStres kerja terjadi karena adanya pengaruh dari lingkungan kerja baik lingkungan internal maupun eksternal. Menurut Sulistyantini ( dalam Lailani, dkk, 2005 ), stress dan tekanan kerja dapat mengalami pasang surut dan berubah ubah. Dengan kata lain , hari ini individu mengalami stress, esok harinya bisa kembali normal. Sedangkan burn out terjadi secara perlahan melalui proses waktu cukup lama. Atau stress merupakan proses adaptasi sementara terhadap tekanan lingkungan sehingga bersifat fluktuatif dan tidak menetap, serta tidak disertai perubahan sikap dan perilaku. 2.2.1 Faktor yang mempengaruhi Stres Kerjaa. Faktor Keorganisasian1. Budaya Perusahaan, budaya perusahaan banyak berhubungan dengan stres. Gaya kepemimpinan CEO sering kali mempengaruhi suasana. Seorang CEO yang otokratis yang hanya menerima sedikit masukan dari bawahan bisa menimbulkan lingkungan yang penuh stres. Disisi lain, seorang CEO yang lemah bisa mendorong bswshsn untuk berebut kekuasaan sehingga bisa berakibat pada konflik internal. Kebijakan kebijakan dan aturan aturan yang menghambat fleksibilitas tempat kerja akan menempatkan karyawan dalam ksulitan pribadi. 2. Pekerjaan itu sendiri, sejumlah faktor yang berhubungan dengan pekerjaan yang dijalankan seseorang bisa menyebabkan stres yang berlebihan. Beberapa pekerjaan umumnya dipersepsikan lebih penuh stres dibandingkan yang lain karena karakteristik tugas yang harus dikerjakan serta tingkat tanggung jawab dan komtrol yang dimungkinkan oleh pekerjaan. Pekerjaan yang manajerial bisa menjadi sumber stres itu sendiri. Tanggung jawan atas karyawan, melaksanakan penilaina kerja, mengoordianasi dan mengomunikasikan pemutusan hubungan kerja serta melaksanakan konseling pengurangan karyawan bisa menciptakan stres yang berat bagi beberapa karyawan. 3. Kondisi Kerja, kondisi kerja termasuk karakteristik fisik tempat kerja serta mesin dan perkakas yang digunakan, juga bisa menciptakan stres. Kelebihan beban, kebisingan yang berlebihan, pencahayaan yang kurang, pemeliharaan tempat kerja yang buruk, dan peralatan yang rusak secara umum bisa berpengaruh buruk pada semangat kerja karyawan dan meningkatkan stres. b. Faktor Pribadi Faktor stres di luar pekerjaan dan lingkungan kerja juga akan menimbulkan stres dalam bekerja. Faktor faktor tersebut adalah: 1. Keluarga , meskipun merupakan sumber umum kebahagiaan dan keamanan, keluarga juga bisa menjadi penyebab stres yang signifikan. 2. Masalah Finansial, maslah keuangan dapat menjadikan stres yang tak tertahankan pada karyawan. Bagi beberapa orang, masalah masalah tersebut berlanjut terus dan tidak pernah terselesaikan. 12 pekerjaan dengan tingkat stres paling tinggi 1. Buruh7. Manajer/administrator2. Sekretaris 8. Pramusaji3. Inspektur9. Operator mesin4. Teknisi laboratorium klinis10. Pemilik pertanian5. Manajer kantor11. penambang6. Supervisor12. Tukang catPekerjaan dengan stres tinggi lainnya1. Teler Bank 15. Assisten perawat 2. Pendeta16. Tukang ledeng3. Pemrogram komputer17. Petugas polisi4. Assisten dokter gigi18. Perawat praktik5. Tukang listrik19. Karyawan hubungan masyarakat6. pemadam kebakaran 20. Pemindah jalur kereta api7. Pengawal21. Perawat terdaftar8. Penata rambut22. Manajer penjualan9. Petugas kesehatan23. Tenaga penjualan10. Teknisi kesehatan24. Pekerja sosial11. Masinis25. Pekerja mental terstruktur12. Pemotong daging26. Asisten guru13. Mekanik27. Operator telepon14. Musisi 28. Petugas gudangSumber : Dari Pemeringkatan atas 130 pekerjaan oleh National Institute for occupational safety and health milik pemerintah federal.

Menurut Mangkunegara penyebab terjadinya stres kerja antara lain beban kerja yang dirasakan terlalu berat, waktu kerja yang mendesak, kualitas pengawasan kerja yang rendah, iklim kerja yang setidak sehat, otoritas kerja yang tidak memadai yang berhubungan dengan tanggung jawab, konflik kerja, perbedaan nilai antara karyawan dengan pemimpin yang frustasi dalam bekerja. Ada 4 pendekatan stres kerja menurut Mangkunegara.1. Pendekatan Sosial Pendekatan ini dilakukan melalui aktivitas yang bertujuan memberikan kepuasan sosial kepada karyawan. Misalnya, bermain game, lelucon, dan bodor kerja.

2. Pendekatan melalui Meditasi Pendekatan ini perlu dilakukan karyawan dengan cara berkonsentrasi ke alam pikiran, mengendirkan kerja otot, dan menenangkan emosi.

3. Pendekatan melalui BiofeedbackPendekatan ini dilkukan memlui bimbingan medis. Melalui bimbingan dokter, psikiater, dan psikolog, sehingga diharapkan karyawan dapat menghilangkan stres yang dialaminya.4. Pendekatan Kesehatan PribadiPendekatan ini merupakan pendekatan perventif sebelum terjadinya stres. Dalam hal ini karyawan secara periode waktu yang kontinu memeriksa kesehatan, melalui relaksasi otot, pengaturan gizi, dan olahraga secara teratur.Penyebab Stres menurut John suprhanto (2003: 65)a. Penyebab fisik, meliputi : Kebisingan Kelelahan Pergeseran kerja Jetlag Suhu dan kelembabanb. Beban Kerjac. Sifat Pekerjaan Situasi baru dan asing Ancaman pribadi Percepatan Ambiguitas Umpan balikd. Kebebasan e. Kesulitan Cara mengatasi Stres Kerja1. Pola hidup sehat adalah pola menhadaoi stres yang terbaik yaitu dengan kemampuan mengelola perilaku dan tindakan sehingga adanya stres tidak menimbulkan gangguan, akan tetapi menjadi lebih sehat dan berkembang. 2. Pola Harmonis adalah pola menghadapi stress dengan kemampuan mengelola waktu dan kegiatan secara harmonis dan tidak menimbulkan berbagai hambatan. 3. Pola patologis adalah pola menghadapi stres dengan berdampak berbagai gangguan fisik maupun sosial-psikologis. Dalam pola ini, individu akan menghadapi berbagai tantangan dengan cara-cara yang tidak memiliki kemampuan dan keteraturan mengelola tugas dan waktu. Cara ini dapat menimbulakn reaksi reaksi yang berbahaya karena bisa menimbulkan berbagai masalah masalah yang buruk. 2.13 Kinerjakinerja adalah hasil dari kerja yang dihasilkan oleh seorang karyawan utuk mencapai tujuan. Menurut Tika (2006) kinerja merupakan hasil hasil dari fungsi pekerjaan seorang atau kelompok dalam suatu orgaisasi yang dipengaruhi oleh beberapa faktor untuk mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu. Menurut Bambang Guritno Dan Waridin (2005) menjelaskan bahwa kinerja adalah perbandingan hasil kerja yang dicapai oleh karyawan dengan standart yang telah di tentukan. Sedangkan menurut Rivai dan Bisri (2005) kinerja adalah kesediaan seseorang atau kelompok untuk melakukan kegiatan dan menyempurnakannya sesuai dengan tanggung jawab dengan hasil yang diharapkan. 2.1.3.1 Faktor yang mempengaruhi Kinerja Faktor yang bmempengaruhi kinerja adalah faktor kemampuan ( ability)dan faktor motivasi (motivation).a. Faktor Kemampuan (ability)Secara Psikologis, kemampuan (ability) pegawai terdiri dari kemampuas potensi (IQ) dan kemampuan Reality (knowlwdge + skill). Artinya, pegawai yang memiliki IQ di atas rata rata (IQ 110 -120) dengan pendidikan memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari hari, maka ia akan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan. b. Faktor Motivasi Motivasi terbentuk dari siakap (attitude) seorang pegawai dalam menghadapi situasi kerja. Motivasi merupakan kondisi yangmenggerakkan diri pegawai yang terarah utuk mencapai tujuan organisasi (tujuan Kerja)

2.2 Tinjauan EmpirikDwi septianto (2010) menjelaskan bahwa hasil penelitian pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan adalah lingkungan kerja berpengaruh positif signifikan pada kinerja karyawan ditolak, karena dari ahsil menunjukkan bahwa nilai pengaruh signifikan lebih besar dari 0.05 yaitu sebesar 0.102. sedangakan stres kerja mempunyai pengaruh negaif signifikan di tolak, karena nilai pengrauh ngatif signifikan lebih besar dari 0.173.Menurut Diana Khairani (2013) menjelaskan bahwa tidak adanya pengaruh signifikan antara lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan ditolak, artinya bahwa ada pengaruh signifikan antara lingkungan kerja dengan kinerja karyawan. Ragil Permanasari (2013) menunjukkan bahwa hasil penelitian Lingkungan kerja berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja, ini berarti semakin baik lingkungan kerja yang ada di perusahaan berdampak pada semakin tinggi kinerja perusahaan tersebut.Edi Sutrisno (2014) mnjelaskan hasil penelitiannya bahwa stres kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Hal ini disebabkan karena kulaitas pegawai memiliki karakteristik dan semangat kerja yang sangat tinggi. Sedangkan Rut Manggiasih (2014) menjelaskan hasil penelitiannya bahwa hasil pengujian parsial (uji t) antara variabel lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan secara parsial, menunjukkan niali koefisien regresi bertanda positif sebesar 4.86 dan niali sign.t sebesar 0.00 lebih kecil dari 0.05 hak ini berarti bahwa lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Sedangkan hasil pengujian parsial (uji t) antara variabel stres kerja terhadap kinerja karyawan secara parsial, menunjukkan koefisien regresi bertanda positif sebesar 0.209 dan nilai sign.t sebesar 0.01 lebih kecil dari 0.05 hal ini berarti bahwa stres kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Stres Kerja

1. Penyebab Fisik 2. Bebab kerja 3. Sifat pekerjan4. Kebebasan5. kesulitan

2.3 Kerangka Konseptual VariabelLingkungan kerja (X1)

1. Hubungan Karyawan2. Tingkat kebisingan lingkungan kerja3. Peraturan kerja penerangan 4. Sirkulasi udara5. Keamanan

Kinerja karyawan

1. Faktor kemampuan2. Faktor Motivasi

Dari kerangka konseptual variabel di atasjika diuraikan sebagai berikut:1. Bahwa lingkungan kerja yang buruk maka akan menimbulkan stres kerja bagi karyawan. dan sebaliknya jika lingkungan kerja yang baik maka akan berpengaruh juga terhadap kinerja karyawan.2. Bahwa adanya stres kerja maka akan mengganggu/menghambat kinerja karyawan dan akan berpengaruh terhadap produktivitas karyawan.3. Bahwa lingkungan kerja dan stres kerja akan berpengaruh pada kinerja karyawan.2.4 hipotesisBerdasarkan latar belakang dan rumusan maslah yang telah diuraikan dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:1. Diduga bahwa adanya pengaruh lingkungan kerja yang mengganggu kinerja karyawan KSP PUAS.2. Diduga bahwa adanya pengaruh stres kerja yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan KSP PUAS.

BAB IIIMETODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitianrancangan penelitian yang dilakukan adalah dengan menggunakan metode deskriptif. Karena penelitian menggunakan cara pengumpulan data dan informasi yang berkaitan dengan penelitian.3.2 Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel3.2.1 PopulasiPopulasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2002). Berdasarkan pengertian tersebut populasi dari penelitian ini adalah pegawai atau karyawan. 3.2.2 SampelSampel adalah sebagian dari seluruh individu yang menjadi objek penelitian. Tujuan penemuan sampel adalah untuk memperoleh keterangan mengenai objek penelitian dengan cara mengamati sebagian saja dari populasi. Ada beberapa cara pengambilan sampel, yaitu:1. Sampel random (sampel acak), yaitu mengambil kesempatan yang sama untuk dipilih bagi setiap individu atau unit dalam keseluruhan populasi.2. Sampel berstrata, yaitu mengambil contoh dengan melihat perbedaan ciri atau karakteristik antara strata-strata yang ada, sedangkan perbedaan tersebut mempengaruhi variabel.3. Sampel wilayah, yaitu cara yang dilakukan dengan mengambil wakil dari setiap wilayah yang terdapat dalam populasi4. Sampel kelompok (cluster), yaitu cara yang dilakukan dengan memperhatikan perbedaan-perbedaan yang ada sebagai kelompok bukan sebagai strata (tingkatan).5. Sampel proporsi (imbangan), yaitu cara pengambilan contoh atau subjek dari setiap strata atau wilayah ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyaknya subjek dalam masing-masing strata atau wilayah.6. Sampel bertujuan (purposeful), yaitu cara mengambil subjek yang tidak berdasarkan strata, random, atau pun wilayah, melainkan didasarkan pada tujuan tertentu.7. Sampel kuota, yaitu pengambilan sampel tidak didasarkan pada strata atau daerah, tetapi berdasarkan pada jumlah yang sudah ditentukan.8. Sampel insidental, yaitu cara memperoleh sampel dari sekumpulan populasi secara insidental atau secara kebetulan saja dengan tidak menggunakan perencanaan tertentu.Berdasarkan dari definisi diatas maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah keseluruhan dari karyawan ( Random Sampling).

3.3 Konsep VariabelMenurut Bahri (2008:30) pengertian konsep adalah satuan arti yang mewakili sejumlah objek yang mempunyai ciri yang sama. Orang yang memiliki konsep mampu mengadakan abstraksi terhadap objek-objek yang dihadapi, sehingga objek-objek ditempatkan dalam golongan tertentu. Objek-objek dihadirkan dalam kesadaran orang dalam bentuk representasi mental tak berperaga. Menurut Singarimbun dan Effendi (2009) pengertian konsep adalah generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu, sehingga dapat dipakai untuk menggambarkan barbagai fenomena yang sama. Konsep merupakan suatu kesatuan pengertian tentang suatu hal atau persoalan yang dirumuskan. Dalam merumuskan kita harus dapat menjelaskannya sesuai dengan maksud kita memakainya.Beberapa konsep yang dipakai dalam penelitian ini adalah :1. lingkungan kerja merupakan bagian komponen yang sangat penting di dlam karyawan melakukan aktivitas kerjanya.pengertian lingkungan kerja disini adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas tugas yang di bebankan, misalnya kebersihan, musik, penerangan, dan lain- lain. Ruang lingkup lingkungan kerja : a. bahwa lingkungan organisasitertentu tercermin pada karyawan. gaya kepemimpinan yang dilakukan oleh pemimpin yang demokratis akan berpengaruh pula terhadap karyawan.b. lingkungan kerja yang timbul dalam organisasi merupakan faktor yang menentukan perilaku karyawan.2. stres kerja merupakan sesuatu yang menyangkut interaksi antara individu dan lingkungan yaitu interaksi antara stimulasi dan respons. Jadi stres adalah konsekuensi setiap tindakan dan situasi lingkungan yang menimbulkan tuntutan psikologis dan fisik yang berlebihan pada seseorang. Stres yang dialami karyawan akibat lingkungan kerja yang dihadapinya akan mempengaruhi kinerja dan kepuasan kerjaya.sehingga manajemen perlu untuk meningkatkan mutu lingkungan organisasional bagi karyawan.3. kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai alam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. 3.4 Jenis Dan Sumber Data3.4.1 Data Primer Data primer yaitu data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui sumber perantara) dan data dikumpulkan secara khusus untuk menjawab pertanyaan penelitian yang sesuai dengan keinginan peneliti (Fuad Masud, 2004). Data primer ini khusus dikumpulkan untuk kebutuhan riset yang sedang berjalan. Data primer dalam penelitian ini adalah data tentang profil dan identifikasi responden, berisi data responden yang berhubungan dengan identitas responden dan keadaan seperti: wawancara dan penyebaran kuesioner langsung kepada karyawan KSP PUAS.

3.4.2 Data SekunderFuad Masud (2004) menyatakan bahwa data sekunder adalah data yang merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. Data sekunder dalam penelitian ini meliputi: data jumlah karyawan dan absensi karyawan.3.5 Teknik Pengumpulan DataTeknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan melakukan kuesioner kepada karyawan KSP PUAS.3.6 Definisi Opersional Variabela. Lingkungan Kerja (X1)Lingkungan kerja merupakan bagian komponen yang sangat penting di dalam karyawan melakukan aktivitasnya, dengan memperhatikan lingkungan kerja yang baik atau menciptakan kondisi kerja yang mampu memberikan motivasi untuk bekerja, maka akan membawa pengaruh terhadap kegairahan atau semangat karyawan bekerja. Pengertian kingkungan kerja disini adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas tugas yang dibebankan. Faktor yang berkaitan dengan lingkungan kerja:1. Hubungan Karyawan , dalam hubungan karyawan terdapat dua hubungan yaitu hubungan sebagai individu dan hubungan sebagai kelompok. Hubungan sebagai individu, motivasi yang diperoleh seorang karyawan yang datangnya dari rekan rekan sekerja maupun atasan. Sedangkan untuk hubungan sebagai kelompok, maka seorang karyawan akan berhubungan dengan banyak orang baik secara individu maupun secara kelompok. Agar keberadaan kelompok menjadi lebih produktif maka perlu diperhatikan : a. Kepemimpinan yang baikb. Distribusi informasi yang baikc. Kondisi kerja yang baik2. Tingkat kebisingan lingkungan kerja Lingkungan kerja yang tidak tenang atau bising akan dapat menimbulkan pengaruh yang kurang baik yaitu adanya ketidaktenangan dalam bekerja.3. Peraturan Kerja Peraturan kerja yang baik dan jelas dapat memberikan pengaruh yang baik terhadap kepuasan dan kinerja para karyawan untuk pengembangan karier perusahaan tersebut.

4. PeneranganPenerangan bukanlah terbatas pada penerangan listrik, tetapi termasuk juga penerangan matahari. Hal ini sering kali karyawan memerlukan peneranga yang cukupapalagi jika yang dilakukan menuntut ketelitian.5. Sirkulasi UdaraSirkulasi atau pertukaran udara yang cukup maka yang harus dilkukan pengadaan informasi.6. Keamanan Lingkungan kerja denga rasa nyaman akan menimbulkan ketenangan dan kenyamanan, di mana hal ini akan memberikan dorongan semangat untuk bekerja.b. Stres Kerja (X2)Stres kerja terjadi karena adanya pengaruh dari lingkungan kerja baik lingkungan internal maupun eksternal. Menurut Sulistyantini ( dalam Lailani, dkk, 2005 ), stress dan tekanan kerja dapat mengalami pasang surut dan berubah ubah. Dengan kata lain , hari ini individu mengalami stress, esok harinya bisa kembali normal. Sedangkan burn out terjadi secara perlahan melalui proses waktu cukup lama. Atau stress merupakan proses adaptasi sementara terhadap tekanan lingkungan sehingga bersifat fluktuatif dan tidak menetap, serta tidak disertai perubahan sikap dan perilaku.

c. Kinerja (Y)kinerja adalah hasil dari kerja yang dihasilkan oleh seorang karyawan utuk mencapai tujuan. Menurut Tika (2006) kinerja merupakan hasil hasil dari fungsi pekerjaan seorang atau kelompok dalam suatu orgaisasi yang dipengaruhi oleh beberapa faktor untuk mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu.3.7 Instrumen PenelitianInstrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalahangket atau kuesioner yang diberikan kepada karyawan KSP PUAS.3.8 Teknik Analisis DataTeknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teknik analisis deskriptif yaitu untuk mengetahui keadaan lingkungan kerja dan tingkat stres kerja yang terjadi di KSP PUAS.

21