Proposal Skripsi2

58
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU DAN KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 KARTASURA TAHUN AJARAN 2011/2012 A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus menerus berkembang pesat sekarang ini, akan membawa dampak kemajuan di berbagai bidang kehidupan agar dapat mengikuti dan meningkatkan perkembangan ilmu penegtahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas. Salah satu usaha menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Sebagai salah satu lembaga yang menyelenggarakan pendidikan secara formal, sekolah memiliki peranan yang sangat penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui proses belajar mengajar. Keberhasilan pendidikan akan tercapai jika ada usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan. Pendidikan tersebut mempunyai fungsi dan tujuan yang harus diperhatikan, fungsi dan tujuan tersebut dapat dilihat pada UU No 2 Tahun 2003 pasal 4 yang menyatakan: 1

description

a

Transcript of Proposal Skripsi2

Page 1: Proposal Skripsi2

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU DAN

KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1

KARTASURA TAHUN AJARAN 2011/2012

A. Latar Belakang Masalah

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

terus menerus berkembang pesat sekarang ini, akan membawa dampak

kemajuan di berbagai bidang kehidupan agar dapat mengikuti dan

meningkatkan perkembangan ilmu penegtahuan dan teknologi tersebut

diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas. Salah satu usaha

menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas adalah melalui

pendidikan. Sebagai salah satu lembaga yang menyelenggarakan pendidikan

secara formal, sekolah memiliki peranan yang sangat penting dalam

mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui proses belajar mengajar.

Keberhasilan pendidikan akan tercapai jika ada usaha untuk

meningkatkan mutu pendidikan. Pendidikan tersebut mempunyai fungsi dan

tujuan yang harus diperhatikan, fungsi dan tujuan tersebut dapat dilihat pada

UU No 2 Tahun 2003 pasal 4 yang menyatakan:

“pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

Berkaitan dengan tujuan pendidikan di atas, maka untuk tercapainya

keberhasilan pembelajaran harus ditingkatkannya prestasi belajar. Prestasi

belajar merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi tercapainya

tujuan pembelajaran. Setiap orang yang melakukan kegiatan tentu akan memperoleh hasil ataupun prestasi. Demikian dengan kegiatan belajar di sekolah atau perguruan tinggi, tentu akan memperoleh hasil yang berupa prestasi belajar. Belajar

1

Page 2: Proposal Skripsi2

2

sebagai suatu proses akan mengahasilkan perubahan yang berupa pengetahuan, sikap atau nilai dan ketrampilan. Adanya perubahan itu tampak dalam hasil belajar yang dihasilkannya.

Manurut Sardiman A. M. (2005: 125), “Guru adalah salah satu

komponen manusiawi dalam proses belajar-mengajar, yang ikut berperan

dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial di bidang

pembangunan”. Oleh karena itu guru yang merupakan salah satu unsur di

bidang pendidikan harus berperan aktif dan menempatkan kedudukannya

sebagai tenaga professional, sesuai dengan tuntutan masyarakat yang semakin

berkembang. Guru harus memahami dan menghayati para siswa yang

dibinanya, karena wujud setiap siswa tidak sama, ini disebabkan oleh

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Berhasil tidaknya suatu

proses belajar mengajar dapat diketahui dari hasil belajar mengajar yang

diperoleh siswa. Keberhasilan belajar tersebut pada umumnya dikaitkan

dengan tinggi rendahnya nilai yang dicapai siswa, daya serap siswa serta

prestasi yang berupa ulangan harian.

Pada saat ini, salah satu solusi yang ditawarkan oleh pemerintah untuk

mengejar ketertinggalan dalam pendidikan, khususnya mata pelajaran

akuntansi ialah kurikulum baru yang dikenal dengan “Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP)” yang hampir sama dengan kurikulum berbasis

kompetensi. KTSP ditunjukkan untuk menciptakan tamatan kompeten dan

cerdas dalam mengemban identitas budaya dan bangsa.

Penyempurnaan kurikulum selanjutnya dilakukan oleh Badan Standar

Nasional Pendidikan (BSNP):

Penyempurnaan dilakukan berdasarkan hasil kajian para pakar pendidikan yang tergabung di BSNP dan juga masukan dari masyarakat yang berfokus terhadap dua hal: (1) pengurangan beban belajar kurang lebih 10%, (2) penyederhanaan kerangka dasar dan struktur kurikulum. Penyempurnaan tersebut mencakup sinkronisasi kompetensi untuk setiap mata pelajaran antar jenjang pendidikan, beban belajar dan jumlah mata pelajaran serta validasi empirik terhadap standar kompetensi dan kompetensi dasar (Mulyasa, 2006: 10).

Page 3: Proposal Skripsi2

3

Berkaitan dengan Standar Nasional Pendidikan, pemerintah telah

menetapkan 8 aspek pendidikan yang harus di standarkan, yang pada saat ini

telah dirampingkan dua standar, dan siap dilaksanakan dalam pembelajaran

sekolah. Standar yang sudah siap dan sudah disahkan serta siap dilaksanakan

tersebut adalah standar isi dan standar kompetensi lulusan (SKL).

Menurut Sukmadinata (2003: 162), “prestasi belajar dipengaruhi oleh

faktor yang berasal dari dalam diri siswa dan faktor yang berasal dari luar diri

siswa”. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa adalah intelegensi, motivasi,

minat, bakat, kondisi fisik, sikap dan kebiasaan. Sedangkan yang termasuk

faktor yang berasal dari luar diri siswa adalah keadaan sosial ekonomi,

lingkungan, sarana dan prasarana, guru dan cara mengajarnya, kurikulum dan

sebagainya.

Menurut Jeanne Rini P (2003: 2), “prestasi belajar adalah penguasaan

pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran,

lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh

guru”.

Di Indonesia, alat ukur evaluasi prestasi belajar disebut tes hasil belajar.

Kedua test ini digunakan untuk mengukur taraf keberhasilan sebuah program

pengajaran dan untuk mengatahui hingga sejauh mana siswa telah

mendayagunakan kemampuan kognitifnya. Keberhasilan proses belajar

mengajar merupakan hal utama yang didambakan dalam pelaksanaan

pendidikan di sekolah. Tujuan proses pembelajaran diperolehnya hasil

optimal melalui optimalisasi proses pembelajaran tersebut, diharapkan para

peserta didik dapat meraih prestasi belajar yang optimal dan memuaskan.

Keberhasilan maupun kegagalan belajar tersebut ditandai dengan prestasi

belajar yang dicapai seseorang dalam suatu usaha belajar. Proses belajar

mengajar harus terjalin interaktif edukatif yang aktif antar kedua faktor

tersebut, terutama adalah faktor guru dan cara mengajarnya atau kompetensi

guru serta faktor kreativitas belajar siswa. Kegiatan belajar mengajar siswa

akan memberikan apresiasi terhadap segala sikap dan perilaku mengajar yang

dilakukan oleh seorang guru. Masing-masing siswa memilki persepsi yang

Page 4: Proposal Skripsi2

4

berbeda dalam memandang sejauh mana seorang guru memiliki kemampuan

mengajar.

Berdasarkan nilai kognitif dari hasil observasi diketahui bahwa prestasi

belajar siswa pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kartasura tahun ajaran

2010/2011 untuk pelajaran akuntansi kurang memuaskan. Dengan demikian

diperlukan usaha peningkatkan prestasi belajar untuk pelajaran tersebut. Agar

siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kartasura angkatan 2011/2012 untuk

pelajaran akuntansi mendapatkan prestasi yang memuaskan. Hal ini menjadi

sebuah indikator bahwa para siswa belum memahami pelajaran dengan baik.

Faktor yang perlu diperhatikan adalah kompetensi guru. Kompetensi

guru merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan prestasi belajar.

Menurut Sabri (2005: www. Jurnal. pdii. lipi. go. id), ”Kompetensi

merupakan kemampuan dan kewenangan guru dalam melaksanakan profesi

keguruannya dengan tujuan meningkatkan kualitas pendidikan yaitu dengan

upaya meningkatkan prestasi belajar siswa”.

Guru yang berkompeten pada umumnya dilihat dari seberapa jauh guru

menguasai materi dan guru tersebut dapat menerapkan model pembelajaran

yang tepat untuk materi yang dipelajari. Menurut Djamarah (2000: 99),

“Pendidik yang berkompeten adalah pendidik yang memiliki keterampilan

memberi penguatan, ketrampilan bertanya, ketrampilan mengadakan variasi,

ketrampilan menjelaskan, dan keterampilan membuka dan menutup

pelajaran.” Menurut peraturan pemerintah no 14 tahun 2005 tentang standar

pendidikan nasional bahwa “Tenaga kependidikan harus mempunyai

kompetensi pedagogik, pribadi, professional, dan sosial”. Keempat

kompetensi tersebut yang dimiliki seorang guru akan meningkatkan prestasi

belajar siswa. Jika guru itu mempunyai kompetensi yang baik, maka prestasi

belajar siswa juga akan baik. Sebaliknya jika seorang guru tidak mempunyai

kompetensi yang baik dalam mengajar, otomatis siswa tidak akan

mendapatkan prestasi belajar yang baik karena siswa tidak dapat memahami

materi yang disampaikan guru.

Page 5: Proposal Skripsi2

5

Guru yang berkompeten sangat dibutuhkan dalam dunia pendidikan

saat ini. Hal ini diperlukan karena masih adanya pendidik atau guru didalam

memberikan materi kepada siswa lebih bersifat teoritis, kurang memberikan

contoh-contoh beserta jawaban yang sistematis. Dengan demikian usaha yang

dilakukan sekolah antara lain melakukan seleksi dan menaikkan standar

pendidikan guru. Misalnya guru minimal berpendidikan strata-1. Dengan

usaha ini, Sekolah didukung oleh pendidik yang berkompeten dibidang

masing-masing. Oleh sebab itu, seorang guru akuntansi diharapkan mampu

menyajikan materi-materi dengan jelas, salah satunya dengan

mengembangkan kompetensi mengajar sedemikian rupa sehingga tujuan

pembelajaran dapat dicapai dengan maksimal dan agar anggapan siswa yang

keliru tersebut dapat ditepis.

Faktor lain yang sangat menentukan keberhasilan prestasi belajar siswa

adalah kreativitas belajar siswa itu sendiri untuk berprestasi. Sering dijumpai

siswa yang memiliki intelegensi yang tinggi tetapi prestasi belajar siswa yang

dicapai rendah, akibat kemampuan intelektual yang dimiliki tidak atau kurang

berfungsi secara optimal. salah satu faktor pendukung agar kemampuan

intelektual yang dimiliki siswa dapat berfungsi secara optimal adalah adanya

kreativitas belajar siswa yang tinggi dalam dirinya. Menurut Suharnan (2005:

375), “Kreativitas tidak hanya dilakukan oleh orang-orang yang memang

pekerjaannya menuntut pemikiran kreatif (sebagai suatu profesi), tetapi juga

dapat dilakukan oleh orang-orang biasa di dalam menyelesaikan tugas-tugas

dan mengatasi masalah”.

Rendahnya prestasi belajar siswa disebabkan karena tidak dapat

menggunakan kekreativitasannya dalam belajar dengan sebaik mungkin. Ada

siswa yang belajar hanya saat ada tugas dari guru. Terkadang waktu di rumah

lebih banyak digunakan untuk tidur dan bermain. Hal ini akan berakibat

terhadap prestasi belajar akuntansi pada siswa SMA Negeri 1 Kartasura

khususnya jurusan IPS. Semakin sering siswa belajar maka prestasi belajar

yang diperoleh akan memuaskan. Sebaliknya semakin malas siswa belajar

maka prestasi belajar yang diperoleh tidak akan memuaskan. Untuk mencapai

Page 6: Proposal Skripsi2

6

prestasi belajar yang memuaskan, siswa harus mampu menggunakan akal

kreatifnya dengan sebaik mungkin serta didukung adanya sumber belajar

yang memadai seperti buku paket.

Kreativitas mencerminkan pemikir yang divergen yaitu kemampuan

yang dapat memberikan bermacam-macam alternatif jawaban. Kreativitas

dapat digunakan untuk memprediksi keberhasilan belajar. Namun sebenarnya

setiap orang adalah kreatif. Untuk mendapatkan orang yang demikian perlu

adanya latihan dan bimbingan dari orang tua ataupun guru. Dalam kegiatan

belajar kreativitas belajar dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya

penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan

dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat

dicapai. Kreativitas belajar merupakan perubahan tenaga didalam diri

seseorang yang ditandai oleh dorongan afektif dan reaksi untuk mencapai

tujuan. Siswa akan belajar dengan sungguh-sungguh tanpa dipaksa, apabila

memiliki kreativitas yang tinggi diharapkan akan mencapai prestasi yang

tinggi pula. Adanya kreativitas belajar yang tinggi dalam diri siswa

merupakan syarat agar siswa terdorong oleh kemampuannya sendiri untuk

mengatasi berbagai kesulitan belajar yang dihadapinya dan lebih lanjut siswa

akan sanggup untuk belajar sendiri.

Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik mengungkap masalah ini

dengan alasan persepsi siswa tentang kompetensi guru dan kreativitas belajar

merupakan modal penting dalam proses belajar, agar siswa mendapat prestasi

belajar yang lebih baik khususnya pada mata pelajaran akuntansi. Mengacu

dari latar belakang di atas, penulis tertarik mengadakan penelitian tentang

“PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU DAN

KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1

KARTASURA TAHUN AJARAN 2011/2012”.

B. Identifikasi Masalah

Page 7: Proposal Skripsi2

7

Prestasi belajar siswa pada dasarnya dapat dipengaruhi oleh faktor yang

saling berkaitan baik berasal dari dalam diri siswa (internal) maupun dari luar

diri siswa (eksternal). Siswa sebagai faktor utama dalam proses pembelajaran

memiliki karakteristik yang berbeda satu sama lain dalam hal tingkat

kecerdasan, kreativitas, minat, motivasi dan sebagainya yang semuanya

mempengaruhi prestasi belajar siswa baik secara langsung maupun tidak

langsung. Demikian pula peran guru yang secara langsung berhubungan

dengan siswa, kurikulum, sarana dan prasarana, lingkungan sosial ikut

mempengaruhi prestasi belajar.

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka

penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai pengaruh persepsi

siswa tentang kompetensi guru dan kreativitas belajar terhadap prestasi

belajar akuntansi pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kartasura Tahun

Ajaran 2011/2012.

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah dan dapat dikaji lebih mendalam maka

diperlukan pembatasan masalah. Dalam penelitian ini pembatasan

masalahnya sebagai berikut:

1. Kompetensi guru dibatasi pada seperangkat pengetahuan, ketrampilan dan

perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru.

2. Kreativitas belajar dibatasi pada sikap, dorongan, dan rasa ingin tahu siswa

untuk mengembangkan materi pelajaran akuntansi.

3. Prestasi belajar akuntansi dibatasi pada nilai rata-rata ulangan harian

siswa.

4. Penelitian dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kartasura.

D. Perumusan Masalah

Menurut Sugiyono (2008: 55), “Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicari jawabannya melalui pengumpulan data”. Berdasarkan latar belakang masalah,

Page 8: Proposal Skripsi2

8

identifikasi masalah, dan pembatasan masalah, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini sebagai berikut:

1. Adakah pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang kompetensi guru

terhadap prestasi belajar akuntansi pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1

Kartasura?

2. Adakah pengaruh yang signifikan kreativitas belajar siswa terhadap

prestasi belajar akuntansi pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1

Kartasura?

3. Adakah pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang kompetensi guru

dan kreativitas belajar terhadap prestasi belajar akuntansi pada siswa kelas

XI IPS SMA Negeri 1 Kartasura?

E. Tujuan Penelitian

Dalam melakukan suatu aktivitas manusia pasti mempunyai tujuan, hal

ini dimaksudkan supaya aktivitasnya dapat terlaksana dengan baik, maka

tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh persepsi siswa tentang

kompetensi guru terhadap prestasi belajar akuntansi pada siswa kelas XI

IPS SMA Negeri 1 Kartasura.

2. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh kreativitas belajar terhadap

prestasi belajar akuntansi pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1

Kartasura.

3. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh persepsi siswa tentang

kompetensi guru dan kreativitas belajar terhadap prestasi belajar akuntansi

pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kartasura.

F. Manfaat Penelitian

Secara umum manfaat penelitian adalah untuk menjawab masalah yang

disajikan. Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

sebagai berikut:

1. Dilihat dari segi teoritis

Page 9: Proposal Skripsi2

9

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang

luas secara khusus perkembangan dunia pendidikan dalam perubahan

pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi guru dan kreativitas belajar

terhadap prestasi belajar akuntansi di sekolah.

2. Dilihat dari segi praktis

Hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat dari segi praktis antara

lain:

a. Memberikan informasi kepada siswa bahwa persepsi siswa tentang

kompetensi guru dan kreativitas belajar yang tinggi dapat membantu

meningkatkan prestasi belajar.

b. Menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis sebagai calon

pendidik dan orang tua.

c. Memberi gambaran kepada peneliti selanjutnya yang ada hubungannya

dengan permasalahan di dalam penelitian.

d. Diharapkan dapat bermanfaat bagi peserta didik tentang pentingnya

belajar guna meningkatkan prestasi belajar.

G. Landasan Teori

1. Prestasi Belajar Akuntansi

a. Pengertian Belajar

Belajar akan membawa perubahan pada individu yang belajar.

Perubahan tersebut meliputi pengetahuan, sikap, kecakapan, dan lain-

lain. Seseorang yang telah mengalami proses belajar tidak sama

keadaannya bila dibandingkan dengan keadaan pada saat sebelum

belajar, individu akan lebih sanggup menghadapi kesulitan,

memecahkan masalah atau menyesuaikan diri dengan situasi dan

kondisi yang dihadapinya.

Menurut Witherington dalam bukunya Ngalim Purwanto (2003:

84), “Belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang

menyatakan diri sebagai suatu pola baru daripada reaksi yang berupa

Page 10: Proposal Skripsi2

10

kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian”.

Menurut Skinner dalam bukunya Muhibbin Syah (2008:83), “Belajar

adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang

berlangsung secara progresif”.

Menurut Hilgard yang diterjemahkan oleh Nana Syaodih

Sukmadinata (2003: 156), “Belajar adalah suatu proses di mana suatu

perilaku muncul atau berubah karena adanya respons terhadap suatu

situasi”. Menurut Muhibbin Syah (2008: 68), “Belajar dapat dipahami

sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif

menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan

yang melibatkan proses kognitif”.

Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar adalah

proses perubahan yang ada dalam diri individu sehingga mengaruh pada

penguasaan keterampilan, kecakapan, kemahiran, kepandaian,

pengetahuan baru dan sikap yang diperoleh, disimpan, dan dilaksanakan

sehingga menimbulkan tingkah laku yang progresif dan adaptif.

b. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi Belajar merupakan suatu masalah dalam sejarah

kehidupan manusia, karena sepanjang rentang kehidupan manusia

selalu mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuannya masing-

masing. Kata prestasi belajar berasal dari bahasa Belanda “prestatic”

yang berarti hasil usaha. Dalam kamus besar bahasa Indonesia prestasi

belajar didefinisikan sebagai hasil penilaian yang diperoleh dari

kegiatan persekolahan yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan

melalui pengukuran dan penilaian.

Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2003: 101), “Prestasi

belajar adalah realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan

potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang”. Penguasaan hasil

belajar oleh seseorang dapat dilihat dari perilakunya, baik perilaku

dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan berfikir maupun

keterampilan motorik.

Page 11: Proposal Skripsi2

11

Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa prestasi

belajar adalah hasil yang dicapai seseorang setelah belajar baik berupa

angka, huruf, dan tindakan dalam periode tertentu.

c. Pengertian Prestasi Belajar Akuntansi

Menurut American Institut of Certified Public Accountants yang

diterjemahkan oleh Zaki Baridwan (2004: 1):

Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya adalah menyediakan data kuantitatif, terutama yang mempunyai sifat keuangan, dari kesatuan usaha ekonomi yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomi dalam mengambil alternatif-alternatif dari suatu keadaan.

Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa prestasi

belajar akuntansi adalah hasil yang dicapai seorang siswa yang telah

belajar akuntansi sehingga siswa dapat menguasai pengetahuan dan

keterampilan, baik berupa angka, huruf dan tindakan dalam periode

tertentu.

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Menurut Sukmadinata (2003: 162) mengklasifikasikan faktor-

faktor yang mempengaruhi prestasi belajar:

1) Faktor-faktor dalam diri individu.

a) Aspek jasmani mencakup kondisi dan kesehatan jasmani

b) Aspek rohaniah menyangkut kondisi kesehatan psikis,

kemampuan intelektual, sosial, psikomotorik serta kondisi afektif

dan kognitif dari individu.

c) Kondisi intelektual menyangkut tingkat kecerdasan, bakat-bakat,

baik bakat sekolah maupun bakat pekerjaan.

d) Kondisi sosial menyangkut hubungan siswa dengan orang lain,

baik guru, teman, orang tuanya maupun orang-orang lainnya.

2) Faktor-faktor lingkungan.

a) Keluarga, meliputi keadaan rumah dan ruang tempat belajar,

sarana, dan prasarana belajar yang ada, suasana dalam rumah

Page 12: Proposal Skripsi2

12

apakah tenang atau banyak kegaduhan, juga suasana lingkungan

disekitar rumah.

b) Sekolah meliputi lingkungan sekolah, sarana, dan prasarana

belajar yang ada, sumber-sumber belajar, media belajar.

c) Masyarakat dimana warganya memiliki latar belakang pendidikan

yang cukup, terdapat lembaga-lembaga pendidikan dan sumber-

sumber belajar di dalamnya akan memberikan pengaruh yang

positif terdapat semangat dan perkembangan belajar generasi

muda.

e. Indikator Prestasi Belajar Akuntansi

Indikator prestasi belajar dapat dilihat dari:

1) Hasil belajar kognitif yang meliputi:

a) Hafalan

b) Pemahaman

c) Analisis

d) Penerapan

e) Sintesis

f) Evaluasi

2) Hasil belajar efektif yang meliputi:

a) Receiving/ kepekaan dalam menerima rangsangan

b) Responding/ jawaban

c) Valuing

d) Organisasi

e) Karakteristik

3) Hasil belajar psikomotor yang meliputi:

a) Gerakan reflek

b) Kemampuan perceptual

c) Keterampilan pada gerakan dasar

d) Kemampuan bidang fisik

e) Gerakan skill

2. Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru.

Page 13: Proposal Skripsi2

13

a. Pengertian Persepsi

Istilah persepsi berasal dari bahasa Inggris perception yang

artinya pengamatan. Setiap orang mempunyai pengertian yang berbeda

beda terhadap suatu masalah yang mereka hadapi, sehingga hal tersebut

akan berakibat pula dalam menanggapi berbagai masalah yang timbul.

Di dalam proses belajar mengajar akan menimbulkan persepsi

siswa yang berbeda-beda terkait dengan penglihatannya terhadap

seorang guru, karena masing-masing siswa akan mempunyai persepsi

yang berbeda dalam memandang sejauh mana seorang guru mempunyai

kemampuan dalam mengajar.

Menurut Robbin Stephen (2001: 88), “persepsi dapat

didefinisikan sebagai proses dimana individu-individu

mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indra mereka agar dapat

memberikan makna pada lingkungan mereka. Persepsi orang timbul

disebabkan oleh faktor yang mempengaruhinya, misalnya pengamatan

terhadap suatu kejadian tertentu oleh alat indera”.

Sedangkan menurut Bimo Walgito (2003: 53), “persepsi

merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan yaitu

merupakan proses yang berwujud di terimanya stimulus oleh individu-

individu melalui alat reseptornya”.

Beberapa hal yang harus dipenuhi agar individu dapat

mengadakan persepsi menurut Bimo Walgito (2003: 53):

1) Adanya obyek yang dipersepsiObyek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau reseptor. Stimulus dapat datang dari luar langsung mengenai alat indera dan dapat datang dari dalam langsung mengenai syaraf penerima (sensorik) yang bekerja sebagai reseptor.

2) Alat indera atau reseptorMerupakan alat untuk menerima stimulus, selain itu harus ada syaraf sensorik sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang diterima oleh reseptor.

3) Perhatian Untuk mengadakan persepsi sesuatu diperlukan adanya perhatian, yang merupakan langkah pertama sebagai suatu pencapaian dalam mengadakan persepsi.

Page 14: Proposal Skripsi2

14

Berdasarkan pengertian tersebut, maka persepsi seseorang bisa

timbul apabila seseorang tersebut mengamati suatu obyek

menggunakan perantara alat inderanya dengan penuh perhatian dan

diteruskan ke syaraf.

b. Pengertian Kompetensi Guru.

Menurut Undang Undang No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan

Dosen menyataan bahwa “kompetensi adalah seperangkat pengetahuan,

ketrampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai

oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan”. Sedangkan

menurut Muhibbin Syah (2004: 30), “kompetensi adalah kemampuan,

kecakapan, keadaan berwenang, atau memenuhi syarat menurut

ketentuan hukum”.

Menurut undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem

pendidikan nasional (2003: 9)  pasal 1 menyatakan bahwa pendidik

adalah tenaga kependidikan yang berkualitas sebagai guru, dosen,

konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan

sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi

dalam menyelenggarakan pendidikan. Dapat disimpulkan bahwa

pendidik adalah tenaga kependidikan yang membantu perkembangan

kepribadian peserta didik dan mengarahkan pada tujuan pendidikan.

Pendekatan karakteristik memandang bahwa profesi mempunyai

seperangkat elemen itu yang membedakan dari pekerjaan lainnya.

Kompetensi dapat memberikan suatu gambaran perilaku keahlian

(skill) dan pengetahuan (knowledge) seseorang atau kelompok (team

work) serta potensi diri yang dimiliki seseorang terhadap kapasitas

kecakapan (ability) dalam melaksanakan pekerjaan yang bervariasi

dengan keberhasilan atau kesuksesannya ketika bekerja.

c. Macam-macam Kompetensi Guru

Kompetensi guru merupakan gabungan dari kompetensi individu

yang diaktualisasikan secara kualitas maupun kuantitas dalam suatu

Page 15: Proposal Skripsi2

15

kinerja. Kompetensi yang dimiliki secara individual harus mampu

mendukung pelaksanaan strategi organisasi dan mampu mencapai

tujuan dari pendidikan tersebut.

Menurut Muhibbin (2004: 30), “Kompetensi adalah kemampuan,

kecakapan, keadaan berwenang, atau memenuhi syarat menurut

ketentuan hukum”. Pengertian lain terdapat pada Undang-Undang No.

14 Tahun 2005 menyatakan bahwa, “Kompetensi adalah seperangkat

pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati,

dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.”

Menurut Undang-Undang No 14 tahun 2005 pasal 10 ayat 1,

kompetensi guru meliputi:

1) Kompetensi PedagogikKompetensi pedagogik meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

2) Kompetensi Kepribadian Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, arif, dan berwibawa serta dapat menjadi teladan peserta didik.

3) Kompetensi SosialKompetensi sosial merupakan kemampuan untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua atau wali peserta didik, dan masyarakay sekitar.

4) Kompetensi ProfesionalKompetensi professional merupakan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan subtansi keilmuan yang menaungi materi serta penguasaan terhadap struktur dan metodologi keilmuannya.

d. Indikator Kompetensi Guru

Menurut peraturan pemerintah no 14 tahun 2005 tentang standar

pendidikan nasional bahwa “Tenaga kependidikan harus mempunyai

kompetensi pedagogik, pribadi, professional, dan sosial”.

Uraian dari kompetensi yang harus dikuasai guru yaitu:

Page 16: Proposal Skripsi2

16

1) Kompetensi Pedagogik

Kompetensi pedagogik meliputi pemahaman dosen terhadap

peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi

hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk

mengaktualisasi-kan berbagai potensi yang dimilikinya.

Secara rinci setiap subkompetensi dijabarkan sebagai berikut:

a) Memahami peserta didik secara mendalam mempunyai indikator:

i. Memahami peserta didik dengan memanfaatkan prinsip-prinsip

perkembangan kognitif

ii. Memahami peserta didik dengan memanfaatkan prinsip-prinsip

kepribadian

iii.Mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik.

b) Merancang pembelajaran termasuk memahami landasan untuk

kepentingan pembelajaran mempunyai indikator sebagai berikut:

i. Memahami landasan kependidikan

ii. Menerapkan teori belajar dan pembelajaran

iii.Menentukan strategi pembelajaran berdasar karakteristik

peserta didik, kompetensi yang ingin dicapai dan materi ajar

iv. Menyusun rancangan pembelajaran berdasar strategi yang

dipilih

c) Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran mempunyai

indikator sebagai berikut:

i. Merancang dan melaksanakan evaluasi (assessment) proses

dan hasil belajar secara berkesinambungan dengan berbagai

metode

ii. Menganalisis hasil evaluasi proses dan hasil belajar untuk

menentukan tingkat ketuntasan belajar (mastery learning)

iii.Memanfaatkan hasil penilaian pembelajaran untuk perbaikan

kualitas program pembelajaran secara umum

d) Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan

berbagai potensinya mempunyai indikator:

Page 17: Proposal Skripsi2

17

i. Memfasilitasi peserta didik untuk pengembangan potensi

akademik

ii. Memfasilitasi peserta didik untuk pengembangan potensi

nonakademik

2) Kompetensi Kepribadian

Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal

yang mencerminkan kepribadian yang mantab, stabil, dewasa, aktif,

dan berwibawa menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak

mulia.

Secara rinci subkompetensi tersebut dapat dijabarkan sebagai

berikut:

a) Kepribadian yang mantab dan stabil mempunyai indikator :

i. Bertindak sesuai dengan norma hokum

ii. Bertindak sesuai dengan norma sosial

iii.Bangga sebagai pendidik

iv. Mempunyai konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma

b) Kepribadian yang dewasa mempunyai indikator:

i. Menampilkan kemandirian dalam bertindak sebagai pendidik

ii. Mempunyai etos kerja sebagai pendidik

c) Kepribadian yang arif mempunyai indikator;

i. Menampilkan tindakan yang didassrkan pada kemanfaatan

peserta didik, sekolah, dan masyarakat

ii. Menunjukkan keterbukaan dalam berfikir dan bertindak

d) Kepribadian yang berwibawa mempunyai indikator:

i. Mempunyai perilaku yang berpengaruh positif terhadap peserta

didik

ii. Mempunyai perilaku yang segani

e) Akhlak mulia dan dapat menjadi teladan mempunyai indikator:

i. Bertindak sesuai dengan norma religius (iman, taqwa, jujur,

ikhlas, dan suka menolong)

Page 18: Proposal Skripsi2

18

ii. Mempunyai perilaku yang diteladani peserta didik

3) Kompetensi Sosial

Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk

berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik,

sesame pendidik, tenaga kependidikan, orang tua atau wali peserta

didik, dan masyarakat sekitar.

Kompetensi ini mempunyai subkompetensi dengan indikator

sebagai berikut:

a) Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta

didik mempunyai indikator berkomunikasi secara efektif dengan

peserta didik.

b) Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan sesama

pendidik dan tenaga kependidikan

c) Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan orang

tua atau wali peserta didik dan masyarakat sekitar

4) Kompetensi Professional

Kompetensi professional merupakan penguasaan materi

pembelajaran secara luas dan mendalam yang mencakup penguasaan

materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan subtansi keilmuan

yang menaungi materinya serta penguasaan materi terhadap struktur

dan metodologi keilmuannya.

Setiap subkompetensi tersebut memilliki indikator sebagai

berikut:

a) Menguasai subtansi keilmuan yang terkait dengan bidang studi

mempunyai indikator:

i. Memahami materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah

ii. Memahami struktur, konsep, dan metode keilmuan yang

menaungi atau koheren dengan materi ajar

iii.Memahami hubungan konsep antar mata pelajaran terkait dan

menerapkan konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari

Page 19: Proposal Skripsi2

19

b) Menguasai struktur dan metode keilmuan mempunyai indikator

menguasai langkah-langkah penelitian dan kajian kritis untuk

memperdalam pengetahuan

Seluruh kompetensi tersebut dalam praktiknya merupakan suatu

kesatuan yang utuh. Aktivitas atau kinerja guru sangat terkait dengan

tugas dan tanggung jawab professionalnya. Tugas dan tanggung jawab

guru adalah sebagai pengajar, pembimbing, dan administrator. Selain

itu tugas dan tanggung jawab guru mencakup bidang pengajaran,

bimbingan, pembinaan hubungan dengan masyarakat, pengambangan

kurikulum, dan pengembangan profesi.

3. Kreativitas Belajar

a. Definisi Kreativitas

Kata kreativitas berasal dari “create” yang berarti pandai

mencipta. Dalam pengertian yang lebih luas, kreativitas berarti suatu

proses yang tercermin dalam kelancaran, kelenturan (fleksibilitas) dan

originalitas berfikir. Menurut Hurlock (2005: 4), “Kreativitas adalah

kemampuan untuk menghasilkan komposisi, produk, atau gagasan apa

saja yang pada dasarnya baru dan sebelumnya tidak dikenal

pembuatannya”. Menurut Munandar yang diterjemahkan Sukmadinata

(2003: 104):

“Kreativitas adalah kemampuan a) untuk membuat kombinasi baru berdasarkan data informasi atau unsur yang ada, b) berdasarkan data atau informasi yang tersedia, menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah, dimana penekanannya adalah pada kualitas, ketepat gunaan dan keragaman jawaban, c) yang mencerminkan kelancaran, keluwesan dan orisinalitas dalam berfikir serta kemampuan untuk mengelaborasi suatu gagasan”.

Menurut Komite Penasehat Nasional Bidang Pendidikan Kreatif

dan Pendidikan Budaya yang diterjemahkan oleh Craft (2005: 291),

“Menggambarkan kreativitas sebagai bentuk aktivitas imajinatif yang

mampu menghasilkan sesuatu yang bersifat original, murni, asli, dan

memiliki nilai”. Menurut Suharnan (2005: 373), “Kreativitas dapat

Page 20: Proposal Skripsi2

20

didefinisikan sebagai aktivitas kognitif atau proses berfikir untuk

menghasilkan gagasan-gagasan yang baru dan berguna atau new ideas

and useful”.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kreativitas belajar

adalah suatu kondisi, sikap, kemampuan, dan proses perubahan tingkah

laku seseorang untuk menghasilkan produk atau gagasan mencari

pemecahan masalah yang lebih efisien dan unik dalam proses belajar.

b. Ciri-ciri Kreativitas

Menurut Wycoff (2002: 49) beberapa ciri orang kreatif yaitu:

1) Keberanian. Berani menghadapi tantangan baru dan bersedia menghadap risiko kegagalan.

2) Ekspresif. Tidak takut menyatakan pemikiran dan perasaannya.3) Humor. Humor berkaitan dengan kreativitas menggabungkan hal-hal

sedemikian rupa sehingga menjadi berbeda, tidak terduga dan tidak lazim.

4) Intuisi. Menerima intuisi sebagai aspek wajar dalam kepribadiannya.

Menurut Utami Munandar (2004: 37):

Beberapa ciri pribadi yang kreatif yaitu: imajinatif, mempunyai prakarsa, mempunyai minat luas, mandiri dalam berpikir, senang berpetualang, penuh energi, percaya diri, bersedia mengambil risiko, dan berani dalam berpendirian dan berkeyakinan.

Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa ciri-ciri

kreativitas antara lain:

1) Bebas dalam berpikir dan bertindak

2) Adanya inisiatif menumbuhkan rasa ingin tahu

3) Percaya pada diri sendiri

4) Mempunyai daya imajinasi yang baik

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kreativitas

Kreativitas tidak hanya tergantung pada potensi bawaan yang

khusus, tetapi juga pada perbedaan mekanisme mental atau sikap

mental yang menjadi sarana untuk mengungkapkan sifat bawaan

tersebut. Menurut Hurlock (2005: 11), beberapa kegiatan untuk

meningkatkan kreativitas adalah:

Page 21: Proposal Skripsi2

21

1) Waktu. Untuk menjadi kreatif kegiatan anak seharusnya jangan diatur sedemikian rupa sehingga anak mempunyai sedikit waktu bebas untuk bermain-main dengan gagasan dan konsep yang dipahaminya.

2) Kesempatan. Apabila mendapat tekanan dari kelompok, kemudian anak menyendiri, maka ia menjadi lebih kreatif.

3) Dorongan. Orang tua sangat berperan dalam hal ini, anak seharusnya dibebaskan dari ejekan dan kritik yang sering kali memojokkan anak.

4) Sarana. Harus disediakan untuk merangsang dorongan eksperimen dan eksplorasi yang merupakan unsur penting dari kreativitas.

5) Lingkungan. Keadaan lingkungan yang merangsang kreativitas anak.6) Hubungan dengan orang tua. Orang tua yang terlalu melindungi atau

terlalu posesif terhadap anak dapat menghambat proses kreativitas.7) Cara mendidik anak. Mendidik secara demokratis dan permisif di

rumah dan di sekolah akan meningkatkan kreativitas, sedangkan mendidik dengan cara otoriter menghambat proses kreativitas.

8) Pengetahuan. Semakin banyak pengetahuan yang diperoleh anak maka semakin banyak dasar untuk mencapai peningkatan kreativitas.

d. Indikator Kreativitas Belajar

1) kemandirian belajar

a) Cara berkreasi dalam belajar akuntansi

b) Usaha siswa dalam mengerjakan soal akuntansi

2) Keaktifan dalam belajar

a) Kemampuan untuk memecahkan suatu masalah

b) Kelancaran dalam memberikan gagasan atau pendapat

c) Kelancaran dalam menemukan alternatif jawaban

4. Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru dan Kreativitas

Belajar terhadap Prestasi Belajar Akuntansi

Persepsi siswa tentang kompetensi guru merupakan suatu hal yang

penting dalam peningkatan prestasi. Dalam proses belajar, tanpa adanya

persepsi siswa tentang kompetensi guru maka pembelajaran tidak akan

mencapai hasil yang maksimal. Dengan adanya persepsi siswa tentang

kompetensi guru, siswa dapat mengetahui kompetensi apa saja yang

dimiliki oleh seorang guru akuntansi.

Sedangkan Kreativitas belajar pada individu tumbuh dengan adanya

minat yang luas terhadap bidang yang digelutinya. Dengan minat yang

Page 22: Proposal Skripsi2

22

luas ini, akan mendorong individu untuk mencapai tingkatan yang terbaik

dari apa yang diusahakannya, sehingga hal ini akan mendorong

keberhasilan di dalam belajarnya, yang kemudian akan dapat

meningkatkan prestasi belajar.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa persepsi

siswa tentang kompetensi guru dan kreativitas belajar berpengaruh

terhadap prestasi belajar akuntansi siswa.

H. Kerangka Pemikiran

Untuk mempermudah pelaksanaan penelitian sekaligus untuk

mempermudah dalam penelitian agar tidak menyimpang dari inti

permasalahan maka perlu dijelaskan suatu kerangka pemikiran sebagai

landasan dalam pembahasan.

Adapun kerangka pemikiran digambarkan bagan sebagai berikut:

H1

H3

H2

Keterangan:

H1 = Hubungan X1 dengan Y

H2 = Hubungan X2 dengan Y

Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru

X1

Kreativitas BelajarX2

Prestasi Belajar Akuntansi

Y

Page 23: Proposal Skripsi2

23

H3 = Hubungan X1 dan X2 dengan Y

Menurut Sugiyono (2003: 47) “Kerangka berfikir dalam suatu

penelitian perlu dikemukakan apabila dalam penelitian tersebut berkenaan

dua variable atau lebih”. Kerangka pemikiran pada hakikatnya bersumber dari

kajian teoritis dan sering diformulasikan dalam bentuk anggapan dasar.

Berdasar kajian teoritis sebagaimana telah dipaparkan dimuka, maka

dalam penelitian ini penulis mengajukan kerangka pemikiran sebagai berikut:

variabel persepsi siswa tentang kompetensi guru (X1) tinggi maka prestasi

belajar akuntansi (Y) tinggi artinya apabila siswa mempunyai persepsi bahwa

guru berkompeten maka siswa akan prestasi belajar akuntansi (Y) tinggi

karena siswa merasa nyaman dan beranggapan guru dapat dijadikan tempat

mendalami ilmu ketika mereka belum paham terhadap suatu materi. Begitu

juga kreativitas belajar (X2) mempunyai pengaruh terhadap prestasi belajar

akuntansi (Y) siswa. Karena dengan kreativitas belajar yang ada dalam diri

siswa untuk kreatif, siswa semakin mudah dalam menyelesaikan soal atau

masalah belajar sehingga prestasi belajar akuntansi (Y) siswa menjadi tinggi.

Dengan demikian, apabila dalam belajar siswa mempunyai guru yang

berkompeten (X1) dan kreativitas (X2) yang tinggi maka siswa akan

mendapatkan prestasi yang tinggi (Y).

I. Hipotesis

Menurut Sugiyono (2006: 51), “hipotesis adalah jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian”. Berdasarkan landasan teori, kerangka

pemikiran, dan permasalahan yang diajukan dapat dikemukakan sebagai

berikut:

1. Ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang kompetensi guru

terhadap prestasi belajar akuntansi pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1

Kartasura.

2. Ada pengaruh yang signifikan kreativitas belajar terhadap prestasi belajar

akuntansi pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kartasura.

Page 24: Proposal Skripsi2

24

3. Ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang kompetensi guru dan

kreativitas belajar terhadap prestasi belajar akuntansi pada siswa kelas XI

IPS SMA Negeri 1 Kartasura.

J. Metode Penelitian

1. Jenis dan rancangan penelitian

a. Jenis penelitian

Menurut Sugiyono (2003: 11) penelitian berdasarkan tingkat

eksplanasinya (tingkat kejelasan) dapat digolongkan sebagai berikut:

1) Penelitian diskriptifPenelitian diskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain.

2) Penelitian komparatifPenelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Disini variabelnya masih sama dengan variabel mandiri tetapi untuk sample yang lebih dari satu, atau dalam waktu yang berbeda.

3) Penelitian asosiatifPenelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh ataupun juga hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini mempunyai tingkatan tertinggi dibandingkan dengan diskriptif dan komparatif karena dengan penelitian ini dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi unguk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala.

Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif berbentuk hubungan

kausal. Penelitian asosiatif berbentuk kausal merupakan penelitian yang

bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variable atau lebih.

Hubungan kausal adalah hubungan sebab-akibat, bila X maka Y artinya

jika persepsi siswa tentang kompetensi guru positif dan kreativitas

belajar tinggi maka siswa akan meningkatkan prestasinya dengan

belajar yang lebih maksimal.

b. Rancangan penelitian

Page 25: Proposal Skripsi2

25

Metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah

Metode Survei. Menurut Sugiyono (2003: 7), Metode Survei adalah

penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil.

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kartasura.

3. Subjek dan Objek Penelitian

a. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian adalah siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1

Kartasura angkatan 2011/2012.

b. Objek Penelitian

Objek penelitiannya adalah persepsi siswa tentang kompetensi

guru, kreativitas belajar dan prestasi belajar akuntansi.

4. Populasi, Sampel dan Sampling

a. Populasi

Menurut Hadi Sutrisno (2007: 77) “Populasi adalah semua

individu untuk siapa kenyataan-kenyataan yang diperoleh dari sampel

itu hendak digeneralisasi.” Dalam penelitian ini yang menjadi populasi

adalah siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kartasura yang berjumlah 175

siswa.

b. Sampel

Menurut Sugiyono (2005: 57) “Sampel adalah sebagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut, apabila

populasi 175 dengan taraf signifikasi 5% maka sampelnya 114”. Maka

dalam penelitian ini, sampel yang diteliti adalah 114 siswa kelas XI IPS

SMA Negeri 1 Kartasura.

c. Sampling

Menurut Sutrisno Hadi (2007: 77), “Sampling adalah cara yang

digunakan untuk mengambil sampel”. Penelitian ini menggunakan

probability sampling yaitu teknik sampling yang memberikan peluang

yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi

anggota sampel. Teknik yang digunakan simple random sampling.

Page 26: Proposal Skripsi2

26

Dikatakan simple karena cara pengambilannya dilakukan secara acak

tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut. Dalam

penelitian ini, populasi bersifat homogen.

5. Metode Pengumpulan Data

a. Sumber Data

1) Data primer

Menurut Marzuki (2002: 55), “Data primer adalah data yang

diperoleh langsung dari sumbernya, diamati dan dicatat untuk

pertama kalinya”. Dalam penelitian ini data primer adalah persepsi

siswa tentang kompetensi guru dan kreativitas belajar siswa pada

siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kartasura tahun ajaran 2011/2012

yang diperoleh dari sebaran angket.

2) Data Sekunder

Menurut Marzuki (2002: 56), “Data sekunder adalah data yang

bukan diusahakan sendiri pengumpulannya oleh peneliti misalnya

dari biro statistik, majalah, keterangan-keterangan atau publikasi

lainnya”. Dalam penelitian ini data sekundernya adalah prestasi

belajar akuntansi.

b. Variabel penelitian

1) Variabel independen atau variabel bebas (X)

Yaitu variabel yang merupakan rangsangan untuk mempengaruhi

variabel lain. Dalam hal ini yang menjadi variabel independen

adalah:

(X1) Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru

(X2) Kreativitas Belajar

2) Variabel dependen atau variabel terikat (Y)

Yaitu suatu jawaban atas hasil dari perilaku yang dirangsang. Dalam

hal ini yang menjadi variabel dependen adalah:

(Y) Prestasi Belajar Akuntansi.

c. Instrumen Penelitian

Page 27: Proposal Skripsi2

27

Sugiyono (2005: 119) mengemukakan “Instrumen penelitian

adalah suatu alat penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data

yang sesuai dengan permasalahan penelitian.” Instrumen dalam

penelitian ini adalah dengan angket tentang persepsi siswa tentang

kompetensi guru dan kreativitas belajar.

6. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 120), “Teknik pengumpulan

data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk

pengumpulan data”. Adapun metode atau teknik yang digunakan untuk

mengumpulkan data adalah sebagai berikut:

a. Metode angket

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 120), “Angket atau kuesioner

adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh

informasi dari responden dalam arti tentang laporan pribadinya atau

hal-hal yang ia ketahui. Dalam penelitian ini, metode angket digunakan

untuk memperoleh data mengenai persepsi siswa tentang kompetensi

guru dan kreativitas belajar siswa.

Angket dapat dibedakan atas beberapa jenis tergantung dari sudut

pandangnya:

1) Dipandang dari cara menjawab, diantaranya:

a) Angket terbuka, yaitu memberikan kesempatan kepada responden

untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri.

b) Angket tertutup, sudah disediakan jawabannya responden tinggal

memilih.

2) Dipandang dari jawaban yang diberikan:

a) Angket langsung, yaitu responden menjawab tentang dirinya.

b) Angket tidak langsung, jika responden menjawab tentang orang

lain.

3) Dipandang dari bentuknya:

a) Angket pilihan ganda, yang dimaksud adalah sama dengan angket

tertutup.

Page 28: Proposal Skripsi2

28

b) Angket isian, yang dimaksud adalah angket terbuka.

c) Check list ( √ ), merupakan sebuah daftar dimana responden

tinggal membubuhkan tanda check ( √ ) pada kolom yang sesuai.

d) Rating scale (skala bertingkat), yaitu sebuah pertanyaan diikuti

kolom-kolom yang menunjukkan tingkat-tingkatan, misalnya

mulai dari sangat setuju sampai sangat tidak setuju.

Dari penjelasan tentang beberapa jenis angket diatas dalam

penelitian ini penulis memilih angket yang digunakan adalah angket

yang berbentuk check list.

Kisi-Kisi Angket:

Variabel Indikator DeskriptorNo

Item

Persepsi

Mengenai

Kompeten

si Guru

(X1)

1. Kompetensi

Pedagogik

a. Memahami

Peserta

Didik

Mengidentifikasi bekal ajar

awal peserta didik

1

Memahami karakteristik

peserta didik

2

b. Merancang

Pembelajar

an

Mengulas materi sebelumnya 3

Menetukan strategi

pembelajaran

4

Ketepatan waktu

penyampaian materi

5

c. Evaluasi

Pembelajar

an

Melaksanakan evaluasi pada

saat proses pembelajaran

6

Melaksanakan evaluasi pada

akhir pembelajaran

7

d. Mengemba

ngkan

potensi

peserta

Memfasilitasi peserta didik

untuk membantu

mengembangkan potensi

8

Page 29: Proposal Skripsi2

29

didik akademik dan nonakademik

2. Kompetensi

Kepribadian

Kepribadian

yang mantab,

stabil, dewasa,

berwibawa,

dan berakhlak

mulia

Bertindak sesuai dengan

norma

9

Mempunyai perilaku yang

dapat diteladani peserta didik

10

3. Kompetensi

Sosial

Mampu

berkomunikasi

dan bergaul

secara efektif

dengan peserta

didik,

pendidik,

tenaga

kependidikan,

dan

masyarakat.

Kemampuan berkomunikasi

dan bergaul

11

Kemampuan menghargai

pendapat

12

4. Kompetensi

Professional

a. Menguasai

subtansi

keilmuan

yang terkait

dengan

bidang

Memahami materi ajar 13

Menerapkan konsep keilmuan

dalam kehidupan sehari-hari

14

Page 30: Proposal Skripsi2

30

studi

b. Menguasai

struktur dan

metode

keilmuan

Menguasai langkah-langkah

penelitian dan kajian kritis

untuk memperdalam

pengetahuan

15

Kreativitas

Belajar

(X2)

Kemandirian

belajar

a. Cara berkreasi dalam

belajar akuntansi

b. Usaha siswa dalam

mengerjakan soal

akuntansi

1-3

4-6

Keaktifan dalam

belajar

a. Kemampuan untuk

memecahkan suatu

masalah

b. Kelancaran dalam

menemukan alternatif

jawaban

c. Kelancaran dalam

memberikan gagasan atau

pendapat

7-9

10-

12

13-

15

Adapun dalam penelitian ini scoring atas jawaban item dari

masing-masing responden ditentukan sebagai berikut:

1) Jika memilih jawaban selalu diberi skor 4

2) Jika memilih jawaban sering diberi skor 3

3) Jika memilih jawaban jarang diberi skor 2

4) Jika memilih jawaban tidak pernah diberi skor 1

b. Metode Dokumentasi

Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barang-

barang tertulis. Menurut Arikunto (2006: 140), “Dokumentasi adalah

materi data mengenai hal atau variabel yang berupa: catatan, transkip,

surat kabar, majalah, prasasti, notulen, agenda-agenda dan sebagainya”.

Page 31: Proposal Skripsi2

31

Di dalam melaksanakan metode dokumentasi peneliti menyelidiki

benda-benda tertulis seperti buku, majalah, dokumen, notulen rapat dan

lain-lain.

Dalam penelitian ini metode dokumentasi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah dokumen yang berkaitan dengan hasil ulangan

harian bidang studi akuntansi siswa pada siswa kelas XI IPS SMA

Negeri 1 Kartasura.

7. Uji Instrumen

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur seberapa cermat suatu

test melakukan fungsi ukurannya. Validitas alat ukur uji dengan

menghitung korelasi antara nilai yang diperoleh dari setiap butir

pertanyaan dengan keseluruhan yang diperoleh pada alat ukur tersebut.

Metode yang digunakan adalah Product Momen Person menggunakan

SPSS 17.0.

Rumus rxy =

N .∑ XY −(∑ X )(∑Y )

√ {(N .∑ X2 )−(∑ X )2} {( N .∑ Y 2 )−(∑ Y )2 }Dimana :

rxy = korelasi product moment pearson item dengan soalσx = total nilai keseluruhan subjek per item

σy = total nilai per subjek

N = jumlah subjek

Nilai korelasi (r) dapat dilihat dari tabel correlation kolom skor

total baris pearson correlation. Untuk menguji koefisien korelasi ini

digunakan level of significant = 5%. Menurut Ghozali (2001: 143),

”Jika koefisien korelasi tiap-tiap item lebih besar dari 0.05, maka

instrumen tersebut adalah valid”.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana hasil

pengukuran tetap konsisten yang mana jika dilakukan pengukuran dua kali

Page 32: Proposal Skripsi2

32

atau lebih terhadap gejala yang sama, maka uji reliabilitas yang dilakukan

sama. Pengujian reliabilitas hanya memperhitungkan butir pertanyaan

yang valid. Reliabilitas diukur dengan menghitung korelasi skor butir

pertanyaan dengan komposit totalnya.

Teknik uji reliabilitas yang digunakan adalah reliabilitas internal

dengan bantuan program SPSS 17.0. Rumusnya adalah:

r 11=2 xr 1

21

2

[1+r 12

12]

Dimana :

r11 = reliabilitas instrumen

r ½ ½ = rxy yang telah disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua

belahan instrumen

Menurut Ghozali (2001: 140) ”SPSS memberikan fasilitas untuk

mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu

konstruk/variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha

> 0.60”.

8. Uji Prasyarat Analisis

a. Uji normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data yang

akan dianalisis berbentuk sebaran normal atau tidak, dengan kata lain

sampel dari populasi yang berbentuk data berdistribusi normal atau

tidak. Pada penelitian ini pengujian normalitas digunakan untuk

menguji data persepsi siswa tentang kompetensi guru (X1), kreativitas

belajar (X2), dan prestasi belajar akuntansi (Y).

Uji normalitas menggunakan alat uji satu sampel kolmogorov

smirnov (K-S), yaitu suatu alat uji Goodness Of Fit yang dilaksanakan

dengan membandingkan skor observation dengan satu sebaran teoritis

tertentu. Uji (K-S) ini menetapkan apakah skor-skor dalam sampel

dapat dianggap berasal dari populasi yang sama dengan distribusi

teoritis tertentu.

Page 33: Proposal Skripsi2

33

Pengujian satu sampel kolmogorov smirnov ini menggunakan

pengujian dua sisi yaitu dengan cara membandingkan probabilitas (P)

yang diperoleh dengan taraf signifikansi (α) 0,05. Nilai probabilitas

dapat dilihat pada tabel test of normality kolom sig. Kriteria yang

digunakan adalah pengujian dua arah. Menurut Heni (2008: 80)

”Kriteria yang digunakan yaitu terima H0 apabila nilai sig lebih dari

tingkatan alpha yang digunakan”

Deteksi kenormalan dapat dilakukan dengan kriteria berikut :

1) Apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas (P) < 0.05, maka

data tidak berdistribusi normal.

2) Apabila nilai signifikansi atau probabilitas (P) > 0,05, maka data

berdistribusi normal.

b. Uji Linearitas

Uji linieritas adalah suatu pengujian untuk mengetahui apakah

antara setiap variabel bebas dan variabel terikat bersifat linier atau

tidak. Uji ini biasa digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi

atau regresi linier. Uji linieritas dihitung dengan bantuan SPSS 17.0

dengan dasar pengambilan keputusan dilihat dari tabel Anova kolom sig

baris deviation from linearity untuk mengetahui nilai probabilitas.

Menurut Widiyanto (2009: 53) dasar pengambilan keputusan yaitu :

1. Apabila nilai probabilitas > 0.05 maka dapat dikatakan hubungan

antar variabel adalah linier.

2. Apabila nilai probabilitas < 0.05 maka dapat dikatakan hubungan

antar variabel tidak linier.

9. Teknik Analisis Data

a. Analisis Regresi Ganda

Analisis regresi ganda digunakan untuk meramalkan perubahan

variabel Y disebabkan oleh variabel X. Sugiyono (2005: 211)

menjelaskan analisis regresi ganda dua prediktor menggunakan rumus

sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2

Page 34: Proposal Skripsi2

34

Untuk menghitung nilai a, b1, dan b2 dapat menggunakan:

∑Y =a . n+b1∑ X1+b2∑ X2

∑ X1Y=a∑ X1+b∑ X1+b2∑ X1 X2

∑ X2 Y=a∑ X1+b∑ X1+b2∑ X22

Dimana :

Y = Prestasi belajar

X1 = Kompetensi guru

X2 = kreativitas belajar

a = konstanta

b = koefisien korelasi

b. Uji secara Serempak ( Uji F )

Digunakan untuk mengetahui signifikansi pengaruh antara

variabel X secara bersama-sama terhadap variabel Y sehingga bisa

diketahui apakah dugaan yang sudah ada dapat diterima atau ditolak.

Nilai F menunjukkan bahwa pengujian variabel-variabel

independen secara keseluruhan dan serentak (yang dilakukan untuk

melihat apakah variabel independen secara keseluruhan dan serentak)

mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.

Uji F dilakukan dengan bantuan program SPSS 17.0. Menurut

Ghozali (2001: 50) ”Jika probabilitas lebih kecil dari 0.05, maka model

regresi dapat digunakan untuk memprediksi”. Dari kalimat tersebut

dapat disimpulkan kriteria pengujian sebagai berikut :

1. Apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas (P) < 0.05, maka Ho

ditolak (signifikan).

2. Apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas (P) > 0.05 maka Ho

diterima (tidak signifikan).

c. Uji Parsial ( Uji t )

Digunakan untuk mengetahui signifikansi pengaruh masing-

masing variabel bebas ( persepsi siswa tentang kompetensi guru dan

Page 35: Proposal Skripsi2

35

kreativitas belajar terhadap prestasi belajar akuntansi) secara sendiri-

sendiri. Langkah-langkah pengujian:

1) Hipotesis yang akan di uji adalah:

Ho : Tidak ada hubungan persepsi siswa tentang kompetensi guru

dan kreativitas belajar terhadap prestasi belajar akuntansi.

Hi : Ada hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru

dan kreativitas belajar terhadap prestasi belajar akuntansi.

2) Mencari formulasi hitung:

t=

β i

Se ( βi )

keterangan :

βi = koefisien regresi

Se(βi) = standar error koefisien regresi

3) Menentukan kriteria pengujian

Nilai t dihitung dengan menggunakan uji dua sisi, karena

hipotesis yang diuji untuk mengetahui hubungannya. Berarti

hubungannya ada dua kemungkinan yaitu positif dan negatif.

Kriteria pengujian menurut Ghozali (2001: 46) adalah sebagai

berikut:

a) Apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas (p) > 0.05, maka

uji t signifikan dan Ho di tolak.

b) Apabila nilai signifikan atau nilai probabilitas (p) < 0.05, maka uji

t tidak signifikan dan Ho diterima.

d. Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif X1, X2 terhadap Y

1) Sumbangan Relatif

Menurut Hadi (2000: 41), “Sumbangan relatif adalah untuk

mengetahui seberapa besar sumbangan masing-masing variabel

prediktor terhadap kriterium Y”. Maksudnya kemampuan X dalam

mempengaruhi Y yang dipengaruhi pula oleh X yang lain. Untuk

Page 36: Proposal Skripsi2

36

menentukan sumbangan relatif X1 dan X2 terhadap Y

menggunakan rumus :

X1=α 1∑ X1 Y

JK (reg )x 100 %

X2=α 2∑ X2 Y

JK (reg )x 100 %

2) Sumbangan Efektif

Menurut Hadi (2000: 42), “Sumbangan efektif yaitu untuk

mengetahui seberapa besar sumbangan yang diberikan masing-

masing prediktor terhadap kriterium Y. Untuk menentukan

sumbangan efektif X1 dan X2 terhadap Y menggunakan rumus:

R2=SE=JK (reg )JK (T )

x100%

Mencari sumbangan efektif X1 terhadap Y

SE%X 1=SR %X1 XR2

Mencari sumbangan efektif X2 terhadap Y

SE%X 2=SR %X 2 XR2

Dimana R2

= efektifitas garis regresi

K. Sistematika Skripsi

Penyusunan sistematika skripsi ini terdiri dari tiga bagian antara lain:

Bagian awal meliputi: halaman judul, halaman pengesahan, halaman motto,

prakata, daftar isi, daftar tabel, abstrak.

Bagian Utama:

BAB I PENDAHULUAN

Page 37: Proposal Skripsi2

37

Meliputi latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan

masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

dan sistematika skripsi.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan mengenai pengertian prestasi belajar

akuntansi, kompetensi guru, kreativitas belajar, kerangka pemikiran

dan hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan pengertian metode penelitian, tempat

penelitian, populasi, sample, dan sampling, variabel penelitian,

teknik pengumpulan data, uji prasyarat analisis, teknik analisis

data.

BAB IV PENYAJIAN DAN PEMBAHASAN

Gambaran umum dari objek penelitian, penyajian data, analisis

data, pengujian hipotesis, dan pembahasannya.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Meliputi kesimpulan dan saran-saran dari penelitian.

Bagian akhir terdiri dari: daftar pustaka dan lampiran