Proposal Skripsi teknik sipil

36
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sektor transportasi memiliki peran utama dalam mendukung pemerataan ekonomi Indonesia. dengan latar belakang daerah, jika pembangunan transportasi di Indonesia harus dilaksanakan dengan pendekatan yang komprehensif dan terpadu antara satu moda dengan moda lainnya. Namun, karena keterbatasan pemerintah dalam hal pendanaan dan manajemen untuk saat ini, kondisi transportasi di Indonesia belum mencapai titik optimal. Jalan sebagai sarana transportasi darat mempunyai peranan yang penting dalam pengembangan potensi suatu daerah. Secara tidak langsung jalan merupakan suatu sarana untuk memudahkan pengembangan suatu wilayah secara merata, dikarenakan mempermudah hubungan dari suatu daerah Proposal kerja praktek

description

ihjshrgjghajldhgaldehgnsalhdgslhgalhsSHlshJIWGHSshglSGHLSGHvLSAHvgbSVLGBVgSjigVCBLvblvbgljisUvLShijlbSBCJVsbazjilcVJiLbvcgjilbcG

Transcript of Proposal Skripsi teknik sipil

Page 1: Proposal Skripsi teknik sipil

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Sektor transportasi memiliki peran utama dalam mendukung

pemerataan ekonomi Indonesia. dengan latar belakang daerah, jika

pembangunan transportasi di Indonesia harus dilaksanakan dengan

pendekatan yang komprehensif dan terpadu antara satu moda dengan moda

lainnya. Namun, karena keterbatasan pemerintah dalam hal pendanaan

dan manajemen untuk saat ini, kondisi transportasi di Indonesia belum

mencapai titik optimal.

Jalan sebagai sarana transportasi darat mempunyai peranan yang

penting dalam pengembangan potensi suatu daerah. Secara tidak langsung

jalan merupakan suatu sarana untuk memudahkan pengembangan suatu

wilayah secara merata, dikarenakan mempermudah hubungan dari suatu

daerah ke daerah lain.

Pada proyek pembuatan jalan, apalagi untuk jalan baru harus banyak

mempertimbangkan factor-faktor yang mendukung, diantaranya adalah

factor ekonomi, kondisi lingkungan, sifat tanah dasar, jumlah lalu lintas yang

lewat (beban lalu lintas), fungsi / kegunaan jalan dan faktor-faktor lainnya

yang mempunyai pengaruh terhadap tingkat kerusakan akibat pemakaian

jalan tersebut.

Sebagaimana proyek-proyek konstruksi lainnya diperlukan suatu

Proposal kerja praktek

Page 2: Proposal Skripsi teknik sipil

2

aturan sebagai acuan dalam melakukan setiap pekerjaan konstruksi yang

biasanya dilakukan oleh pemerintah atau institusi lainnya yang berkaitan

dengan masalah tersebut tak terkecuali dengan proyek jalan. Khusus untuk

proyek konstruksi di bidang transportasi pemerintah Indonesia melalui

institusi khususnya dalam bidang transportasi yaitu bina marga telah

mengeluarkan peraturan yang dikenal dengan metode bina marga, yaitu

dalam perencanaan maupun pengawasan jalan yang sudah dimodifikasi

sesuai dengan kondisi jalan yang ada di Indonesia. Dalam perencanaan

maupun pengawasan jalan dengan metode bina marga secara manual banyak

didapatkan perhitungan–perhitungan yang cukup panjang dan menggunakan

nomogram-nomogram yang harus dikerjakan dengan teliti dan sabar,

sehingga bias dikatakan tidak praktis jika hal tersebut digunakan dalam

proyek sebenarnya dikarenakan akan cukup menyita banyak waktu.

Dengan berkembangnya teknologi komputasi saat ini, yang diikuti

dengan semakin banyak perangkat lunak (softwere) dan perangkat keras

(hardwere) maka biaya untuk melakukan suatu analisis komputasi semakin

rendah. Salah satu manfaat dari adanya teknologi komputasi ini adalah

semakin mudahnya melakukan perhitungan, analisis, maupun pencarian data

yang banyak dan berulang-ulang dan diikuti dengan waktu yang lebih cepat

karena semuanya dilakukan dengan alat bantu komputer. Hal ini akan sangat

membantu sekali dalam masalah-masalah dalam ruang lingkup teknik sipil.

Selain itu dengan adanya teknologi komputasi ini akan mempermudah

Proposal kerja praktek

Page 3: Proposal Skripsi teknik sipil

3

penyelesain masalah secara optimal.

Sehingga dalam pengawasan proyek pembangunan jalan nasional ini

diperlukan program komputer untuk memudahkan, mendukung atau

meningkatkan efisiensi kerja pengawasan proyek.

1.2 Rumusan permasalahan

Berawal dari hal tersebut diatas peneliti mencoba melakukan penelitian

dengan mencoba membuat program supervisi jalan nasional mulai dari devisi 1

sampai dengan devisi 4 untuk proyek pembangunan jalan nasional.

1. Devisi 1 : pengawasan pekerjaan umum

Bagaimana ketentuan dan peraturan dalam pengawasan

pekerjaan awal dan persiapan ?

2. Devisi 2 : pengawasan pekerjaan drainase

Bagimana ketentuan pengawasan galian tanah untuk

drainase dan selokan air ?

Bagaimana ketentuan pengawasan pasangan batu dengan

mortar ?

Bagaimana ketentuan pengawasan gorong-gorong dan

drainase beton ?

Bagaiman ketentuan pengawasan drainase porous ?

3. Devisi 3 : pengawasan pekerjaan tanah

Bagaimana ketentuan pengawasan untuk galian ?

Bagaimana ketentuan pengawasan untuk timbunan ?

Proposal kerja praktek

Page 4: Proposal Skripsi teknik sipil

4

Bagaimana ketentuan pengawasan penyiapan badan jalan ?

4. Devisi 4 : pengawasan pelebaran perkerasan dan bahu jalan

Bagaimana ketentuan pengawasan pelebaran perkerasan ?

Bagaimana ketentuan pengawasan pekerjaan bahu jalan ?

1.3 Batasan permasalahan

Untuk menjaga agar tidak terjadi kesalahan penafsiran, maka penelitian ini

dibatasi dalam hal-hal berikut :

1. Dalam penelitian ini tentang pemprograman supervisi devisi 1 sampai

dengan devisi 4, pembuatan softwere menggunakan Microsoft visual

basic 6.0.

2. Peraturan-peraturan yang digunakan pada devisi 1 : pengawasan

pekerjaan umum.

3. Peraturan-peraturan yang digunakan pada devisi 2 : pengawasan

pekerjaan drainase.

4. Peraturan-peraturan yang digunakan pada devisi 3 : pengawasan

pekerjaan tanah.

5. Peraturan-peraturan yang digunakan pada devisi 4 : pengawasan

pekerjaan pelebaran perkerasan dan bahu jalan.

1.4 Tujuan penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan teknik komputasi guna

mempermudah proses, evaluasi pelaksanaan pekerjaan, tingkat pemenuhan

Proposal kerja praktek

Page 5: Proposal Skripsi teknik sipil

5

terhadap ketentuan dalam spesifikasi pada pengawasan proyek pembangunan

jalan nasional, untuk mempermudah pencarian peraturan sebagai pemenuhan data-

data yang digunakan. Dalam hal ini peneliti menggunakan data-data metode bina

marga dan menggunakan bahasa pemprograman Microsoft visual basic.setelah

pemprograman ini selesai akan dilanjutkan dengan menguji program dengan

berbagai jenis kasus yang bervariasi. Yang dimaksud kasus yang bervariasi adalah

beberapa kasus yang secara prinsip berbeda tetapi masih masuk dalam batasan-

batasan yang dapat diselesaikan oleh program yang dibuat. Kasus-kasus yang

diujicobakan tersebut berguna untuk :

1. Pemeriksaan kebenaran langkah-langkan pengawasan proyek

2. Melihat apakah jalannya program ( hasil program) sesuai dengan yang

diinginkan (baik output hasil maupun tampilannya)

3. Melihat sejauh mana ketelitian dari program

4. Mengetahui kemampuan sebenarnya dari program yang telah dibuat,

keunggulan maupun kekurangannya.

1.5 Manfaat penelitian

Setelah penelitian ini selesai, maka diharapkan hasilnya dapat bermanfaat

yaitu sebagai berikut :

1. Sebagai program komputer untuk mencari data, referensi dan

peraturan-peraturan yang berlaku atau metode bina marga dalam

proyek pekerjaan jalan nasional.

Proposal kerja praktek

Page 6: Proposal Skripsi teknik sipil

6

2. Dengan adanya program komputer ini maka diharapkan akan dapat

mempermudah pengawasan pekerjaan dan membantu mempercepat

terselesaikannya persoalan-persoalan mengenai pengawasan jalan

nasional.

1.6 Metodologi penilitian

Metodologi penelitian pada skripsi ini adalah berdasarkan data-data yang

didapat dari studi literatur. Adapun secara rinci dapat diuraikan sebagai berikut:

1.6.1 Data yang diperlukan

Adapun data-data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a. peraturan tentang pekerjaan umum untuk proyek pembangunan jalan

nasional termasuk juga untuk ketentuan dalam spesifikasinya.

b. peraturan tentang pekerjaan drainase untuk proyek pembangunan

jalan nasional termasuk juga ketentuan dalam spesifikasinya.

c. peraturan tentang pekerjaan tanah untuk proyek pembangunan jalan

nasional termasuk juga ketentuan dalam spesifikasinya.

d. peraturan tentang pekerjaan pelebaran perkerasan dan bahu jalan

untuk proyek pembangunan jalan nasional termasuk juga ketentuan

dalam spesifikasinya.

1.6.2 Metode pengumpulan data

Adapun metode pengumpulan data adalah sebagai berikut :

Proposal kerja praktek

Page 7: Proposal Skripsi teknik sipil

7

a. Pencarian data / referensi melalui internat

Pencarian data ini meliputi seluruh hal ataupun peraturan-peraturan

yang terkait dengan devisi 1 sampai dengan devisi 4 tentang

pengawasan proyek pembangunan jalan nasional.

b. Wawancara dengan pembimbing skripsi

Wawancara dilakukan terhadap dosen pembimbing. Hal–hal yang

ditanyakan adalah mengenai proses dan cara pelaksanaan serta hal

lain yang berkaitan.

c. Studi literatur

Literatur yang digunakan adalah buku-buku yang berkaitan dengan

proyek pengawasan dan pembangunan jalan nasional, penelitian-

penelitian sebelumnya yang berkaitan dan buku-buku teknik yang

terkait.

1.6.3 Metode analisa data

Metode analisa data ini adalah melalui rekayasa menggunakan

softwere computer visual basic, untuk penyampaian informasinya.

Dalam kasus ini peneliti mencoba membuat program informatika

teknik sipil tentang pengawasan jalan nasional.

1.6.4 Langkah dan diagram alir penelitian

Langkah dan diagram alir penelitian dilakusan seperti pada gambar

berikut :

Proposal kerja praktek

Page 8: Proposal Skripsi teknik sipil

8

Gambar 1.1. bagan alir pelaksanaan penelitian

Proposal kerja praktek

Page 9: Proposal Skripsi teknik sipil

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan pustaka

Republik Indonesia kementrian pekerjaan umum direktorat jendral bina

marga, tentang dokumen pelelangan nasional penyediaan pekerjaan konstruksi

(pemborongan) untuk kontrak harga satuan edisi 2010 (revisi 2). Peraturan mentri

pekerjaan umum nomor : 20/PRT/M/2010, tentang pedoman pemanfaatan dan

penggunaan bagian-bagian jalan. Tesis penyusunan basis data jalan nasional

berbasis system informasi geografis (studi kasus : jalan nasional provinsi bali

dibawah tanggung jawab SNVT P2JJ metropolitan denpasar, oleh I Nyoman

Jagad Maya, 2011.

2.1 PEMPROGAMAN KOMPUTER DENGAN MICROSOFT VISUAL

BASIC 6.0

Penggunaan Konsep Kinerja Pengawasan dan Pelaksanaan secara manual

akan mengurangi efisiensi waktu. Hal tersebut dapat di atasi dengan pengunaan

teknik pemprogaman komputer yang akan membuat konsep tersebut dengan cepat

dan teliti. Hal yang perlu diperhatikan disini adalah progam yang sudah selesai

nanti setidaknya mudah untuk dipakai oleh penggunanya.

Dengan mengingat hal tersebut di atas maka perlu kiranya progam tersebut

bekerja pada sistem operasi (operating System) yang telah dikenal orang banyak.

Dalam hal ini peneliti menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 yang merupakan

bahasa pemprogaman yang mudah untuk dpelajari baik untuk pemula maupun

Proposal kerja praktek

Page 10: Proposal Skripsi teknik sipil

10

progammer ahli, dengan catatan telah mengetahui penggunaan aplikasi Windows

sebelumnya. Ada beberapa keistimewaan utama dari Microsoft Visual Basic 6.0

ini (Adi Kurniadi, 2003) antara lain seperti :

1. Menggunakan Platform pembuatan progam yang diberi nama developer

studio yang memiliki tampilan dan sarana yang sama dengan Visual C++ dan

Visual J++. Dengan begitu akan memudahkan seseorang untuk berpindah atau

belajar bahasa pemprogaman lainnya dengan mudah dan cepat, tanpa harus

belajar dari nol lagi.

1. Memiliki compliner andal yang dapat menghasilkan file executable yang

lebih cepat dan efisien.

2. Memiliki beberapa tambahan sarana wizard yang baru. Wizard adalah

sarana yang mempermudah di dalam pembuatan aplikasi dengan

mengotomatisasikan tugas-tugas tertentu.

3. Tambahan kontrol-kontrol baru yang lebih canggih serta peningkatan

kaidah struktur bahasa Visual Basic.

4. Sarana akses data yang lebih cepat dan andal untuk membuat aplikasi

databse yang berkemampuan tinggi.

2.2 OBJEK-OBJEK MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0

Pada Microsoft Visual Basic 6.0 kode-kode pemprogaman biasanya

diletakkan pada objek-objek sebagai berikut (Adi Kurniadi, 2003) :

1. Objek form, dikenal sebagai objek ayah (parent object) , form dikatakan

demikian karena nantinya semua objek akan ditempatkan pada objek form

Proposal kerja praktek

Page 11: Proposal Skripsi teknik sipil

11

ini. Biasanya kode-kode progam ini merupakan kode-kode inisialisasi

yang akan dijalankan bila form itu diload.

2. Kontrol, dapat memiliki kode-kode progamnya sendiri yang disebut

dengan event procedure atau metode dari kontrol tersebut. Yang dimaksud

event procedure disini adalah setiap perintah oleh progammer untuk

melakukan suatu respon pekerjaan.

3. Modul standar, merupakan salah satu objek yang ada pada Microsoft

Visual Basic 6.0 yang terpisah dari form, tetapi masih berada dalam satu

aplikasi. Modul standar berisi kode-kode progam yang bersifat umum

yang dapat dipanggil oleh objek apa saja yang membutuhkannya.

Setiap objek memiliki event atau kejadian dan metode atau aksi. Jika user

progammer memanipulasi suatu objek (misal mengklik), itu adalah event-event

yang akan memicu metode yang terdapat didalam objek tersebut. Metode

sebenarnya adalah progam itu sendiri akan menghasilkan aksi tertentu pada

aplikasi tersebut.

2.3 MENJALANKAN MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0

Sebelum menjalankan progam Visual Basic 6.0, terlebih dahulu

menginstalasi progam Microsoft Visual Basic 6.0 pada komputer yang akan

dipakai. Spesifikasi sistem minimal untuk dapat menginstal Microsoft Visual

Basic 6.0 adalah sistem operasi Microsoft Windows, sementara untuk instalasi

secara lengkap dibutuhkan ruang hard disk sebesar ± 196 Megabytes.

Proposal kerja praktek

Page 12: Proposal Skripsi teknik sipil

12

Setelah progam Microsoft Visual Basic 6.0 telah terinstalasi maka

program dapat dijalankan atau digunakan. Adapun langkah-langkah untuk

menjalankan Microsoft Visual Basic 6.0 adalah :

1. Pilih salah satu cara berikut ini :

Arahkan ke group Microsoft Visual Basic 6.0 dari menu start, lalu

klik ikon Microsoft Visual Basic 6.0.

Klik ikon shortcut Microsoft Visual Basic 6.0 pada dekstop.

Klik ganda pada file VB6.exe pada windows explorer. File ini

secara default terletak pada folder C:\Program File\Microsoft

Visual Basic Studio\VB98.

2. Untuk keperluan yang biasa (standar), sebaiknya kita pilih standard.exe

lalu klik open. Selanjutnya Microsoft Visual Basic 6.0 akan terbuka dan

siap digunakan untuk membangun aplikasi standard.exe.

2.4 INTEGRATED DEVELOPMENT ENVIRONMENT (IDE)

Integrated Development Environment (IDE) merupakan bidang kerja

tempat membangun dan menghasilkan program aplikasi. Seperti pada tampilan

IDE Microsoft Visual basic 6.0 terdiri atas bagian-bagian : Menu, Toolbar, Form,

Window Code, Tool Box, Project Explorer, Windows Properties, Windows From

Layout, Windows Immediate.

1. Menu Bar

Menu Bar (Baris Menu) merupakan salah satu elemen dari IDE. Baris menu

ini terletak pada bagian paling atas IDE ;seperti yang dapat kita lihat pada

tampilan IDE. Menu bar terdiri dari perintah-perintah yang dikelompokkan dalam

Proposal kerja praktek

Page 13: Proposal Skripsi teknik sipil

13

kriteria operasi yang dihasilkan, dan dapat digunakan selama bekerja dengan

Microsoft Visual basic 6.0.

2. Tool Bar

Tool Bar adalah tombol-tombol yang mewakili suatu perintah tertentu dari

Microsoft Visual basic 6.0. setiap tombol dapat langsung diklik untuk melakukan

perintah tertentu. Biasannya tombol-tombol ini merupakan perintah-perintah yang

sering digunakan dan terdapat pula pada menu bar Microsoft Visual basic 6.0

seperti Edit, Copy, Cut, Open, dan lain-lain.

3. Form Window

Form window adalah daerah kerja utama, dimana akan membuat program-

program aplikasi Microsoft Visual basic 6.0. Pada form ini akabn diletakkan

berbagai macam objektif seperti misalnya teks, gambar, tombol-tombol perintah,

scrolbar, dan sebagainya. Jendela form ini pada awalnya kelihatan kecil tetapi

ukurannya dapat diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan aplikasi.

4. Tool Box

Tool Box adalah sebuah kotak piranti yang mengandung semua objek atau

kontrol yang dibutuhkan untuk membentuk sebuah program aplikasi. Kontrol

adalah suatu objek yang akan menjadi interface (penghubung) antara program

aplikasi dengan usernya, dan kesemuanya harus diletakkan di dalam jendela form

diatas.

5. Project Explorer

Jendela Project Explorer adalah jendela yang mengandung semua file di

dalam aplikasi Microsoft Visual basic 6.0. Setiap aplikasi dalam Microsoft Visual

Proposal kerja praktek

Page 14: Proposal Skripsi teknik sipil

14

basic 6.0 disebut dengan istilah project atau proyek, dan setiap proyek bisa

mengandung lebih dari satu file yang terdapat pada aplikasi yang dibuat seperti

form, modul, class, dan sebagainya.

6. Jendela Properties

Jendela properties adalah jendela yang mengandung semua informasi

mengenai objek yang terdapat pada aplikasi Microsoft Visual basic 6.0. Properties

adalah sifat dari sebuah objek, misal : nama, warna, ukuran, posisi, dan

sebagainya.

7. Form Layout Window

Form Layout Window adalah jendela yang menggambarkan posisi dari

form yang ditampilkan pada layar monitor. Posisi pada Form Layout Window

inilah yang merupakan petujuk dimana aplikasi yang akan ditampilkan pada layar

monitor saat akan dijalankan nanti.

8. Jendela Code

Jendela code adalah salah satu jendela yang penting di dalam Microsoft

Visual basic 6.0. Jendela ini berisi kode-kode program yang merupakan instruksi-

intruksi untuk aplikasi Microsoft Visual basic 6.0. Setiap objek pada Microsoft

Visual basic 6.0 dapat anda tambahi kode-kode program untuk melakukan tugas

tertentu, misalnya menutup aplikasi, membantalkan perintah dan sebagainya.

2.5 Kriteria Pemprograman (Tri Fajar B)

Aplikasi komputer hasil pemrograman hendaknya memenuhi kriteria

kriteria sebagai berikut :

1. Mudah digunakan

Proposal kerja praktek

Page 15: Proposal Skripsi teknik sipil

15

Program aplikasi yang dibuat dapat digunakan tanpa mengalami kesulitan

dalam menjalankan program.

2. Aman

Program apilkasi yang dibuat aman terhadap stabilitas sistem operasi, data

input, data output.

3. Nyaman

Memiliki tampilan program yang menarik, mudah dimengerti, dan

menyenangkan.

4. Kompetibel

Kompetibel terhadap suatu sistem operasi yaitu dapat dijalankan pada

kebanyakan sistem operasi yang ada, serta kompetibel terhadap bahasa

pemrograman yaitu dengan mudah dikonversi ke bahasa lain.

Untuk memenuhi kriteria-kriteria diatas maka perlu disusun suatu

algoritma dan flow chart yang baik dan sistematis.

2.2 Landasan teori

a. beton dan baja tulangan

Dalam perencanaan kolom ini kolom direncanakan menggunakan

konstruksi beton bertulang, beton dibentuk dengan mencampur PC + agregat

halus + agregat kasar + air dengan atau tanpa bahan tambah, dengan proporsi

tertentu.

Proposal kerja praktek

Page 16: Proposal Skripsi teknik sipil

16

Agregat halus dan kasar (pasir, batu, batu pecah, atau bahan sejenis

lainnya) disebut sebagai bahan susun kasar dan merupakan komponen utama

beton (volume +70%).

PC merupakan bahan perekat / pengikat.

Air adalah bahan pembantu guna reaksi kimia selama proses pengikatan /

pengerasan dan perawatan beton.

Mutu beton ditentukan berdasarkan kuat tekannya. Sesuai dengan tingkat

mutu beton yang hendak dicapai, perbandingan atau komposisi campuran bahan

susun beton harus ditentukan (banyak metode untuk menentukan komposisi bahan

susun beton).

Kuat tekan beton diwakili oleh tegangan tekan maksimum fc’ dengan

satuan MPa (mega pascal). Nilai kuat tekan beton diperoleh melalui uji tekan

standar, dengan menggunakan mesin uji yang memberikan beban yang meningkat

dengan kecepatan peningkatan beban tertentu atas benda uji menurut SK-SNI

benda uji berupa slinder dengan diameter 150 mm dan tinggi 300 mm.

tegangan (MPa)

  ρc maks

0,002 0,003 εc (mm/mm)

Gambar 1.2. tegangan regangan uji tekan beton

Proposal kerja praktek

Page 17: Proposal Skripsi teknik sipil

17

Nilai fc’ adalah bukan tegangan saat benda uji hancur, tetapi tegangan

maksimum dan umumnya terjadi pada saat regangan desak beton εc’=0,002 nilai

fc’ akan turun dengan bertambahnya regangan. Sampai benda uji hancur pada

εc’=0,003-0,005. SK-SNI menetapkan nilai regangan desak hancur beton

εcu’=0,003.

Sesuai dengan perkembangan teknologi beton diberbagai Negara,

penggunaan beton ringan makin meluas. Sehingga pada penetapan nilai modulus

elastisitas beton (Ec), digunakan rumus empiris yang menyertakan kerapatan

(density)/ berat beton, dan menurut SK-SNI

Ec=0,043 W c1.50 √ fc '

Dimana Ec = modulus elastisitas beton tekan (MPa)

Wc = berat isi beton (kg/m3) – (1500 – 2500 kg/m3)

fc’ = kuat tekan beton (MPa)

untuk beton kepadatan normal dengan berat isi + 23 KN/m3, maka :

Ec = 4700√ f c '

Nilai kekuatan tekan dan tarik beton tidak berbanding lurus, setiap peningkatan

kuat tekan beton hanya memberikan sedikit peningkatan kuat tariknya. Nilai kuat

tarik beton berkisar 9 – 15% dari kuat tekannya.

Beton bertulang merupakan beton yang diperkuat batang baja tulangan ,

kedua komponen ini saling bekerja sama dalam menahan gaya-gaya yang terjadi.

Beton diperhitungkan (hanya) menahan gaya tekan.

Batang baja tulangan diperhitungkan menahan gaya tarik, dan

dalam perkembangannya dengan tujuan meningkatkan kemampuan

Proposal kerja praktek

Page 18: Proposal Skripsi teknik sipil

18

komponen structure, batang baja tulangan sering juga dipergunakan

bersama-sama beton untuk menahan gaya tekan.

Kerjasama antara beton dengan batang baja tulangan dapat terwujud

karena:

d. Lekatan yang sempurna antara batang baja tulangan dengan beton yang

membungkusnya sehingga tidak terjadi penggelinciran.

e. Beton yang membungkus batang baja tulangan bersifat kedap, sehingga

mampu melindungi dan mencegah terjadinya karat.

f. Angka muai beton 0,000010 – 0,000013 dan angka muai baja 0,000012 ,

kedua bahan ini mempunyai angka muai relatif sama, sehingga tegangan

yang terjadi karena perbedaan suhu dapat diabaikan.

a. Persyaratan kekakuan

Penerapan factor keamanan disatu pihak bertujuan untuk mengendalikan

kemungkinan terjadinya keruntuhan bangunan yang membahayakan, dilain pihak

harus memperhitungkan factor biaya kekuatan yang dibutuhkan suatu komponen

struktur atau kuat perlu, dapat dinyatakan sebagai beban rencana atau momen,

gaya geser, dan gaya-gaya lain yang berhubungan dengan beban rencana. Beban

rencana atau beban berfaktor didapat dengan mengalikan beban kerja dengan

factor beban. Factor beban dimaksudkan agar komponen struktur mampu

memikul beban lebih dari beban yang diharapkan bekerja.

Menurut SK-SNI, nilai factor beban sebagai berikut :

1. Beban mati + beban hidup

Kuat perlu U = 1,2D + 1,6L

Proposal kerja praktek

Page 19: Proposal Skripsi teknik sipil

19

2. Kombinasi dengan beban angin

U = 0,75 ( 1,2D + 1,6L + 1,6W )

Atau, U = 0,9D + 1,3W

Kuat perlu U dari (2) atau (3) tidak boleh kurang dari (1)

3. Kombinasi dengan beban gempa

U = 1,05 ( D + LR + E )

Atau, U = 0,90 ( D + E )

4. Kombinasi dengan tekanan tanah

U = 1,2D + 1,6L +1,6H

5. Kombinasi dengan beban kusus

U = 0,75 (1,2D + 1,2T = 1,6L )

Tetapi tidak lebih besar dari U = 1,2 ( D + T )

Dengan : D = beban mati L = beban hidup

W = beban angin E = beban gempa

LR = beban hidup direduksi H = beban akibat tekanan tanah

T = beban kusus : -perbedaan penurunan -rangkak

-perubahan suhu -susut

-dll

Proposal kerja praktek

Page 20: Proposal Skripsi teknik sipil

kegiatan Rencana alokasi waktu (bln/thn/minggu ke)Aug-12 Sep-12 Oct-12 Nov-12

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4observasi awal X X

analisis X X X

desain X X X X

implementasi X X X X

penyusunan laporan

X X X

20

BAB III

BAGIAN AKHIR

4.1. Rencana jadwal penelitian

Rencana jadwal penelitian pada kerja praktek ini adalah sekitar 3 - 4 bulan

antara bulan Agustus sampai dengan bulan November.

Tabel : rencana jadwal penelitian

4.2. Daftar pustaka

Anonim, peraturan pembebanan indonesia untuk gedung 1987, Yayasan Badan

Penerbit PU, Jakarta.

Ayyub, B.M., Ibrahim, A., and Schelling, D., “Posttensioned Truss: Analysis and

Design”, Journal of Structural Engineering; Vol. 116, 1990, pp.

1491-1506.

BSN, 2002. Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan

Gedung SNI – 1726 – 2002. Badan Standarisasi Nasional, Bandung.

Proposal kerja praktek

Page 21: Proposal Skripsi teknik sipil

21

Dewobroto, W., Aplikasi Rekayasa Konstruksi dengan SAP2000, PT. Elex Media

Komputindo, Jakarta, 2004.

Dewobroto, W., 2005. Evaluasi Kinerja Bangunan Baja Tahan Gempa dengan

SAP 2000. Jurnal Teknik Sipil, Vol 3 No.1, Universitas Pelita

Harapan, Jakarta.

Dipohusodo, Istimawan 1999, “Struktur Beton Bertulang Berdasarkan” SK SNI

T- 15-1991-03. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

DPU, 1970, Peraturan Muatan Indonesia, Direktorat Penyelidikan Masalah

Bangunan, Bandung.

DPU, 1983, Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Rumah Dan Gedung,

Yayasan Lembaga Pendidikan Masalah Bangunan, Bandung.

DPU, 1991, SK SNI T-15-1991-03, Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk

Gedung, Yayasan LPMB, Bandung.

Kollar, L., Covering Grandstands by Cable Structure, Budapest University of

Technology and Economics, 2002.

Kusuma H. Gideon, 1993,”Dasar-dasar Perencanaan Beton Bertulang”, Edisi 2

Seri 1 Jakarta: Erlangga.

McGuire, W. , Matrix Structural Analysis 2nd, John Wiley & Sons, New York,

2000.

Miamis, K., dan Fernandez, J. G., 2006. Special Moment Resisting Frame (design

and performance evaluation). Course design Project, Purdue

University.

Proposal kerja praktek

Page 22: Proposal Skripsi teknik sipil

22

Mosley,W,H and Bungey J.H, 1984. Perencanaan Beton Bertulang. Edisi Kedua.

Terjemahan Elly Madyayanti. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Paulay, T, and Pristley, M.J.N., 1992. Seismic Design of Reinforced Concrete and

Masonry Buildings. John Wiley and Sons, INC. Canada.

Pramono, handi, 2007,desain konstruksi plat dan rangka beton bertulang dengan

SAP 2000 versi 9, CV ANDI OFFSET, Yogyakarta.

Purwono, R., dkk., 2005. Perencanaan Struktur Beton Bertulang Tahan Gempa.

ITS Press, Istitut Teknologi Sepuluh November, Surabaya.

Schueller, W., The Design of Building Structures, Prentice-Hall, New Jersey,

2000.

Silalahi, Juniman, Drs. Mpd, 2008, Analisis dan Perencanaan Struktur Beton

Bertulang, UNP PRESS, Padang.

Sudarmoko,Ir. Msc,1996,Fak. Teknik Univ. Gajah Mada, Perancangan Dan

Analisis Plat Beton Bertulang, Seri 3, Biro Penerbit. Jogjakarta.

Wahyudi, Laurentius & A.R. Syahril. 1999. Struktur Beton Bertulang. Jakarta :

P.T. Gramedia Pustaka Utama.

Wang, C.K and Salmon, C.G, 1985. Desain Beton Bertulang. Jilid dua,

Terjemahan Binsar hariandja. 1992. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Wilson, E.L., SAP2000 Analysis Reference, Computer and Structures, Inc.,

California, 1995.

Yayasan Dana Nasional Indonesia, peraturan beton bertulang Indonesia 1971 –

NI 2, Bandung : DPMB, Depertemen pekerjaan umum RI, 1983.

Proposal kerja praktek

Page 23: Proposal Skripsi teknik sipil

23

Yayasan Dana Normalisasi Indonesia, peraturan pembebanan Indonesia untuk

gedung 1983, Bandung : DPMB, Departemen pekerjaan umum RI,

1983.

Proposal kerja praktek

Page 24: Proposal Skripsi teknik sipil

24

BAB IV

PENUTUP

Program Kerja Praktek ini diharapkan akan memperkuat kerjasama antara

Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa khususnya Fakultas Teknik, Jurusan

Teknik Sipil dan dunia Konstruksi. Dimana informasi Teknologi bisa ditransfer

dari lapangan atau lokasi kepada Perguruan Tinggi dan sisi lain akan memberikan

keuntungan dengan adanya hubungan ini.

Demikian Proposal ini saya ajukan, dan atas terkabulnya Proposal ini. Saya

ucapakan banyak Terima Kasih.

Yogyakarta, 10 Januari 2013

Mahasiswa Kerja Praktek,

Ginanjar Wahyu GumilangNim 29 013 012

Proposal kerja praktek