Proposal Skripsi - Studi Kelayakan Bisnis

50
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ditengah persaingan yang semakin mengglobal disegala bidang,banyak pihak yang tak berdaya dan semakin terpuruk dari segi kesejahteraan hidupnya dan tidak sedikit dari masyarakat Indonesia yang dapat diketegorikan termasuk didalam kelompok ini. Mempunyai pekerjaan dan penghasilan yang cukup bukan lagi hal yang melegakan untuk setiap orang,keadaan ekonomi yag serba sulit dan kompleks menjadikan kita tengah berada perlombaan dengan bayang- bayang kemiskinan yang bisa menimpa siapa saja dan kapan saja. Tantangan kesejahteraan hidup sekarang ini semakin sulit dipenuhi,baik sektor formal maupun informal masih saja dirasa belum memberikan solusi berarti dalam permasalah ekonomi yang ada. Karena itu sebagai individu, kita harus mampu berpikir kreatif dan inofatif untuk mampu membaca peluang serta pandai memanfaatkan peluang tersebut guna mencapai sisi-sisi ekonomis yang optimal demi meningkatkan kesejahteraan hidup. Kompetisi setiap saat kita lakukan baik secara sadar ataupun tidak,semua hal ditimbang menurut sisi ekonomis,bisnis,manfaat dan keuntungannya.seperti hlnya sesuatu yang terlihat spektakuler (hebat) tetapi tidak

Transcript of Proposal Skripsi - Studi Kelayakan Bisnis

Page 1: Proposal Skripsi - Studi Kelayakan Bisnis

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ditengah persaingan yang semakin mengglobal disegala

bidang,banyak pihak yang tak berdaya dan semakin terpuruk dari segi

kesejahteraan hidupnya dan tidak sedikit dari masyarakat Indonesia yang dapat

diketegorikan termasuk didalam kelompok ini. Mempunyai pekerjaan dan

penghasilan yang cukup bukan lagi hal yang melegakan untuk setiap

orang,keadaan ekonomi yag serba sulit dan kompleks menjadikan kita tengah

berada perlombaan dengan bayang-bayang kemiskinan yang bisa menimpa

siapa saja dan kapan saja.

Tantangan kesejahteraan hidup sekarang ini semakin sulit

dipenuhi,baik sektor formal maupun informal masih saja dirasa belum

memberikan solusi berarti dalam permasalah ekonomi yang ada. Karena itu

sebagai individu, kita harus mampu berpikir kreatif dan inofatif untuk mampu

membaca peluang serta pandai memanfaatkan peluang tersebut guna mencapai

sisi-sisi ekonomis yang optimal demi meningkatkan kesejahteraan hidup.

Kompetisi setiap saat kita lakukan baik secara sadar ataupun

tidak,semua hal ditimbang menurut sisi ekonomis,bisnis,manfaat dan

keuntungannya.seperti hlnya sesuatu yang terlihat spektakuler (hebat) tetapi

tidak banyak memberikan keuntungan sehebat tampilnnya tidak lagi

populer.Inilah fase awal dari pembentukan pradigma kompetisi dan bisnis,

bahwa harus ada kesadaran untuk bergerak dan tidak tinggal diam melihat

pergerakan global yang menyingkirkan semua pihak yang hidup tanpa

kemampuan dan kreatifitas serta tidak bersikap kritis dengan kesejahteraan

hidupnya.

Wirausaha merupakan salah satu bentuk implementasi untuk

memenuhi tingkat kesejahteraan.Selain menguntungkan dari segi

ekonomi,sebagian besar kegiatannya juga sangat berperan dalam usaha

memenuhi kebutuhan masyarakat banyak baik secara langsung maupun tidak

Page 2: Proposal Skripsi - Studi Kelayakan Bisnis

langsung.Manfaat lainnya dapat membantu mengatasi permasalahan tenaga

kerja walaupun kadang kala hanya bersifat jangka pendek atau sekedar tenaga

kerja musiman, akan tetapi cukup realistis jika diungkap bahwa berwirausaha

memiliki banyak manfaat lain selain sekedar menyangkut nilai nominal, seperti

kepuasan diri dan pecapaian tujuan personal yang dicapai oleh pengusaha

tersebut.

Banyak hal yang perlu diperhatikan seorang entrepreuner untuk

berwirausaha, ketidak pastian kondisi menjadikan wirausaha sebagai ajang

pembuktian kredibilitas diri dan usaha yang dijalankannya, serta keterbatasan

modal dianalisir sebagai hambatan utama dalam memulai suatu usaha baru

ataupun meneruskan kejayaan usaha yang sudah berjalan.

Entreprenuership yang berhasil setdaknya memiliki manfaat yang riil

bagi diriya sendiri,masyrakat luas,juga dalam ruang lingkup regional. Seorang

pengusaha jelas saja tidak bisa menjalankan usahanya tanpa bantuan pihak lain

(seperti tenaga kerja, pemasok, dan pembeli) serta dukungan kondisi eksternal

perusahaan yang kondusif (keadaan ekonomi negara, regulasi, dan sebagainya).

Sinergi yang terjalin juga berasal dari internal perusahaan dalam perspektif

mengenai kehandalan mengelola perusahaan, menciptakan strategi dan

manajemen yang adaptif terhadap market trend, atau sekedar memanfaatkan

peluang untuk menciptakan perubahan yang lebih baik diperusahaan untuk

mengoptimalkan potensi kemenangan dari sebuah bisnis.

Agar bisa mencapai tingkat perkembangan dan keuntungan usaha

yang optimal,seseorang hendakanya mengkaji lebih dulu bidang usaha yang

akan dimasukinya melalui sebuah studi kelayakan bisnis. Dari pengkajian awal

ini pula resiko kegagalan bisa diantisipasi (Umar,2007 dalam studi Kelayakan

Bisnis).

Perencanaan bisnis yang baik baik seorang entrepreuner berguna

sebagai dokumen untuk investor,tetapi yang lebih utama perencanaan bisnis

yang baik akan menjadi sebuah jalan pembuka menuju laba.Dengan

menggunakan langkah-langkah yang teruji dalam menyusun bisnis, pemilik

dapat mengembangkan rencana bisnis yang matang, profesional, dan

Page 3: Proposal Skripsi - Studi Kelayakan Bisnis

berorientasi hasil sejak awal hingga akhir. Penilaian investasi yang dilakukan

para investor terhadap sebuah usaha dan pemiliknya haruslah menghasilkan

nilai yang cukup setidaknya untuk kedua belah pihak.

Rencana bisnis ‘’Fabaa Department Store’’ adalah rencana bisnis

aktual yang dibuat untuk perusahaan Fabaa pada awal tahun 2008, konsep

bisnis’’mini department store’’khusus wanita yang akan menjadikan perusahaan

ini sebagai perusahaan pertama yang bergerak dalam industi fashion dan

kebutuhan wanita lainnya yang menyediakan produk secara retail dipandu

dengan penjualan jasa designer secara langsung dilokasi yang sama.

Sisi inovatif Fabaa Dept.Store adalah konsep unik untuk

mengimplemtasikan bentuk lain sebuah butik penyedia pakaian wanita.

Differensiasi dari segi skala usaha yang tidak terlalu besar dan segmentasi yang

mendalam terhadap konsumen wanita serta konsep penjualan yang multi profit

yang menjadikan perusahaan ini kelak dikenal sebagai department store penjual

barang dan jasa.

Di bawah naungan sebuah asosiasi sesigner lokal yang akan didirikan

bersama sejalan dengan pembentukan perusahaan ini, Fabaa menyediakan

semua kebutuhan busana wanita dan aksesorinya yang didesain secara

langsung oleh perancang muda yang masih sangat baru (fresh graduate) akan

tetapi mampu menampilkan koleksi yang menarik bagi konsumen.

Puluhan perancang baru yang merupakan anggota asosiasi akan

menempatkan koleksinya masing-masing berdampingan layaknya sebuah pusat

perbenjar, berskala sedang,hanya saja Fabaa Dept.Store memusatkan

perhatiannya khusus untuk kebutuhan wanita,setidaknya sampai tujuan

perusahaan ditahun ke-tiga sudah terlaksana.Perusahaan ini berencana

memantenkan konsep perusahaan yang inovatif, yaitu memadukan penjualan

jasa designer bersamaan dengan penjualan prodeknya.para pelanggannya

didesain tidak hanya mendapati pakaian ready to wear di Fabaa Dept.Store

tetapi juga berhak menemui banyak perancang busana pilihannya untuk

berkonsultasi, serta memesan pakaian yang mereka inginkan secara detail

dengan penetapan hara yang paling optimal untuk kelas menengah.

Page 4: Proposal Skripsi - Studi Kelayakan Bisnis

Studi kelayakan bagi rencana bisnis Fabaa Dept. Store sangat diperlukan oleh

banyak kalangan terutama bagi para investor selaku pemrakarsa berkepentingan

untuk mengetahui tingkat keuntungan dari investasi, bank selaku pemberi kredit

berkepentingan mengetahui tingkat keamanan kredit yang diberikan dan

kelancaran pengembaliannya,juga bagi pemerintah dan pihak industri terkait

yang memberikan fasilitas tata peraturan hukum dan perundang-undangan.

Semakin berkembangnya suatu negara mengakibatkan industri jasa

mulai mengimbangi nilai-nilai pertumbuhan industri manufaktur. Maka dari

itu,menjalankan satu unit bisnis yang terpusat saja belum tentu bisa

mendapatkan market share yang significant. Hal yang perlu ditelaah lebih dalam

yakni mengenai menjalankan proses bisnis produk dan jasa bersamaan

memerlukan perencanaan yang matang dan menyeluruh.

Dalam konteks tersebut, secara garis besar penulis akan mencoba

menganalisa perencanaan bisnis milik perusahaan Fabaa Dept.Store secara

melalaui analisa SWOT (Strengh, Weakness, Opportunity, and Threath), analisa

pasar yaitu mengenai situasi pasar yaitu mengenai situasi pasar dan produsen,

serta yang terakhir yaitu menganalisa aspek internal perusahaan yang

menyangkut pemasaran, tekik dan teknologi, manajemen, suber daya

manusia,dan keuangan.

Dalam proses analisa aspek internal perusahaan, akan dibahas lebih

mendalam lagi mengenai manajemen sumber daya manusia dan bagian

perencanaan keuangan Fabaa Dept. Store berikut resiko-resiko bisnisnya,

karena mengingat kepada kedua aspek inilah proses pembentukan budaya

perusahaan dimulai dan pengoptimalan oprasional perusahaan dimulaiakan

dicapai jika manajemen memiliki perencanaan keuangan yang terarah dan

konsisten.

1.2 Identifikasi Masalah

Mengingat banyaknya pertimbangan-pertimbangan tertentu didalam

studi kelayakan untuk sebuah perencanaan bisnis maka masalah yang akan

dianalisa diantaranya adalah :

Page 5: Proposal Skripsi - Studi Kelayakan Bisnis

- Apakah strategi bisnis yang dilakukan Fabaa Dept.Store melalui merupakan

bisnis yang inovatif?

- Apakah bisnis yang dijalankan Fabaa Dept.Store dapat menghasilkan

keuntungan yang optimal?

- Apakah rencana bisnis Fabaa Dept.Store layak jika dinilai dari berbagai

aspek studi kelayakan bisnis?

- Apakah perencanaan manajemen sumber daya manusia yang direncanakan

oleh Fabaa Dept.Store sudah tepat?

- Apakah asumsi keuangan perhusaan yang direncanakan Fabaa Dept.Store

kredibel?

- Apakah sebaiknya proyek atau bisnis layak dijalankan,ditunda atau

dibatalkan?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yaitu sebagai berikut :

- Agar dapat mengetahui strategis bisnis yang baik bagi perencanaan bisnis

baru.

- Agar dapat mengetahui cara menganalisa keuntungan yang optimal pada

rencana bisnis baru.

- Agar dapat menganalisa perencanaan bisnis dari berbagai aspek kelayakan

bisnis.

- Agar dapat menganalisa aspek pengelolaan sumber daya manusia secara

optimal untuk suatu bisnis baru.

- Agar dapat menganalisa aspek keuangan dengan tepat untuk suatu bisnis

baru.

- Agar dapat memutuskan apakah bisnis Fabaa Dept. Store ini layak

dijalankan, ditunda, atau dibatalkan.

Page 6: Proposal Skripsi - Studi Kelayakan Bisnis

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang akan didapat diantaranya yaitu:

- Laporan studi kelayakan bisnis pada akhirnya akan menyatakan rencana

bisnis milik Fabaa Dept.Store layak untuk direalisasikan atau tidak.

- Merupakan rekomendasi kebijakan bagi pemilik Fabaa Dept.Store untuk

memperbaiki dan menganalisa lebih lanjut mengenai ide bisnisnya.

- Sebagai bahan masukan utama dalam mengkaji ulang ide bisnis reviewer

rencana bisnis Fabaa Dept. Store sebelumnya.

- Sebagai rekomendasi bagi investor, kreditro, pemerintah, masyarakat,

bahkan bagai manajemen perusahaan Fabaa Dept. Store itu sendiri.

- Aspek psikomotorik bagi penulis yaitu mengenai memanfaatkan

pengetahuan yang diterima selama masa kuliah serta berkaitan dengan

peminatan kewirausahaan.

Page 7: Proposal Skripsi - Studi Kelayakan Bisnis

BAB 2

LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Bisnis dan Perusahaan

Perusahaan dapat diartikan sebagai sebuah organisasi yang

memproses perubahan keahlian dan sumber daya ekonomi menjadi

barang dan/atau jasa yang diperuntukkan bagi pemuasan kebutuhan para

pembeli, serta diharapkan akan memberikan laba kepada para pemiliknya.

Jadi, fokusnya lebih kepada organisasi. Sedangkan bisnis dapat diartikan

sebagai seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang yang

terlibat didalam bidang perniagaan (produsen, pedagang, konsumen, dan

industri dimana perusahana berada) dalam rangka memperbaiki standar

serta kualitas hidup mereka.

Dari penjelasan kedua istilah diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

pengertian bisnis lebih luas dibandingkan pengertian perusahaan karena

perusahaan merupakan bagian dari bisnis. Dalam kegiatan bisnis, maka

dibutuhkan kesiapan dalam menghadapi tantangan dan resiko untuk

mengkombinasikan tenaga kerja, material, modal dan manajemen secara

baik sebelum memasarkan produk, orang yang memiliki kompetensi

tersebut sering dikenal sebagai pengusaha. Produsen adalah orang yang

mampu membuat produk secara efisien dalam jumlah maupun variasi

yang dibutuhkan. Motivasi utama dalam kegiatan bisnis adalah laba. Laba

dedefinisikan sebagai perbedaan antara penghasilan dan seluruh biaya

yang dikeluarkan dalam proses bisnis.

Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap rencana

bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak layaknya suatu

bisnis dibangun, tetapi juga saat dioperasionalkan secara rutin dalam

rangka pencapaian keuntungan yang maksimal untuk waktu yang

ditentukan, misalnya rencana peluncuran produk.

Page 8: Proposal Skripsi - Studi Kelayakan Bisnis

Kegiatan utama bisnis bisa dikategorikan kedalam kegiatan yang

berbentuk operasional rutin yang didasarkan pada suatu konsep

pendayagunaan sistem yang telah ada dilakukan secara terus menerus

serta berulang-ulang. Akan tetapi berbeda jika kegiatan yang dilakukan

merupakan proses pembangunan dan perluasan sistem, maka kegiatan

yang dilakukan adalah kegiatan yang berbentuk proyek sehingga kegiatan

lainnya yang belum ada dalam bisnis akan berlangsung setelah adanya

kegiatan berbentuk proyek ini dilakukan. Misalnya jika sebuah perusahaan

akan berdiri maka sistem dibangun terlebih dahulu oleh proyek, baru

kemudian dioperasionalkan secara rutin.

2.1.2 Industri Manufaktur dan Industri Jasa

Semakin maju sebuah negara industri-industri yang dimilikinya

semakin tidak didominasi oleh industri-industri manufaktur yang

memproduksi barang-barang melainkan semakin berkembangnya industri

jasa yang mungkin lebih pesat dibandingkan industri manufakturnya.

Beberapa faktor yang mempengaruhi bisnis untuk bergerak kearah bisnis

jasa, antara lain :

Perubahan regulasi pemerintah

Swastanisasi perusahaan-perusahaan pemerintah dan organisasi

nirlaba.

Komputerisasi dan inovasi teknologi

Perkembangan waralaba (franchising)

Ekspansi leasing dan bisnis persewaan

Pertumbuhan pusat-pusat jada dalam perusahaan manufaktur

Tekanan finansial terhadap organisasi-organsiasi publik dan nirlaba,

serta

Internasionalisasi bisnis jasa.

Page 9: Proposal Skripsi - Studi Kelayakan Bisnis

2.1.3 Bisnis dibidang Jasa

Perkembangan Bisnis Jasa

Zeithhami dan Bitner (1996) mencoba merangkum banyak pendapat

para ahli tentang definisi jasa sebagai “Semua aktivitas ekonomi yang

output-nya bukanlah produk atau kontruksi fisik yang secara umum

konsumsi dari produksinya dilakukan pada waktu yang sama dan nilai

tambah yang diberikan dalam bentuk lainnya (seperti: kenyamanan,

liburan, kecepatan, dan kesehatan) yang secara prinsip adalah intingible

bagi pembeli pertamanya”.

Perkembangan bisnis jasa kedepannya akan memiliki implikasi pada

lingkungan bisnis jasa pada saat ini, antara lain :

a. Akan terjadi inovasi jasa, sebagai contoh; e-commerce

b. Semakin meningkatnya partisipasi konsumen terhadap jasa, sebagai

contoh; konsumen akan mencari informasi yang lebih spesifik dan

lengkap dengan menggunakan internet.

c. Semakin meningkatnya kandungan jasa pada barang-barang,

misalnya adanya aktivitas (jasa) yang tidak diduga ditempat rekreasi,

atau pencarian informasi dengan menggunakan barang yang memiliki

tingkat kemudahan dan penggunaan (operasional) yang lebih baik

akan memiliki nilai tersendiri contohnya radio.

Perbedaan Barang dan Jasa

Jasa memiliki karakteristik antara lain : intangibilitas, keberagaman,

simultanitas akan produksi dan konsumsi jasa, serta kerentanan

(perishability). Dan untuk ciri-ciri barang memiliki perbedaan terbalik dari

karakter jasa itu sendiri.

Intangibilitas (intangible) merupakan prinsip dari jasa, konsekuensi

dari sifat ini adalah bahwa : jasa tidak bisa dilihat, dicicipi atau disentuh.

Oleh karena itu, jasa tidak bisa disimpan, sehingga fluktuasi permintaan

jasa sulit untuk dikendalikan. Dan jasa tidak dapat dipatenkan, akibat

suatu konsep jasa akan mudah ditiru oleh pesaingnya. Dan juga, jasa sulit

Page 10: Proposal Skripsi - Studi Kelayakan Bisnis

dikomunikasikan kepada konsumen, karena itu kualitas jasa sulit untuk

dinilai oleh konsumen. Sehingga penentuan pada harga jasa sulit

dilakukan, ini dikarenakan biaya pemrosesan jasa sulit dibedakan mana

biaya tetapnya dan mana yang termasuk biaya variable.

Keberagaman pada penerapannya menyebabkan jasa sulit

distandarisasi sebagai kegiatan yang konsisten. Sebagai contoh, adanya

perbedaan keinginan konsumen menjadikan aktivitas dan kegiatan

dibidang jasa memiliki perbedaan dalam prakteknya dilapangan meskipun

dilakukan untuk suatu jasa yang sama.

Simutanistas produksi dan konsumsi. Biasanya jasa akan dimulai

pada saat adanya permintaan konsumen, sehingga produksi dan

konsumsi dilakukan bersamaan setelah terjadinya kesepakatan antara

konsumen dengan penyedia jasa.

Kerentanan (perishability) merupakan sebuah timbal balik dari

kegiatan jasa yang telah dilakukan, ini dikarenakan jasa tidak dapat

disimpan, dijual lagi atau pun dikembalikan. Sebagai contoh jika rambut

yang sudah dicukur tidak akan dapat dikembalikan kepada asalnya.

2.1.4 Rieviwer Studi Kelayakan Bisnis

Manfaatnya dalam studi adalah sebagai bahan pertimbangan dalam

pengambilan keputusan baik persetujuan ataupun penolakan terhadap

kelayakan suatu rencana bisnis yang akan direalisasikan sesuai dengan

kepentingan pihak yang terkait didalamnya. Adapun pihak-pihak yang

membutuhkan laporan studi kelayakan bisnis adalah sebagai berikut :

Pihak Investor, karena investor adalah pemilik modal yang memiliki

kepentingan langsung tentang keuntungan yang akan diperoleh serta

jaminan keselamatan atas modal yang ditanamkannya.

Pihak Kreditor, karena dari pihak ini dana bisa dipinjamkan yang pada

akhirnya keputusan pemberian pinjaman dipertimbangkan setelah

melakukan pengkajian ulang studi kelayakan bisnis yang telah dibuat

sebelumnya.

Page 11: Proposal Skripsi - Studi Kelayakan Bisnis

Pihak Manajemen Perusahaan , sebagai pihak yang memberikan

kebijakan terhadap langkah perencanaan dari studi kelayakan bisnis

tersebut sebagai bentuk realisasi dari ide proyek dalam rangka

meningkatkan laba perusahaan.

Pihak Pemerintah dan Masyarakat , ini disebabkn karena adanya

kebijakan pemerintah yang akan mempengaruhi kebijakan perusahaan

baik secara langsung maupun tidak langsung terkait prioritas

pemerintah sebagai unsur pendukung rencana yang akan dijalankan.

Bagi Tujuan Pembangunan Ekonomi, sebagai analisis manfaat yang

akan didapat dan biaya yang akan ditimbulkan oleh proyek terhadap

perekonomian nasional. Aspek-aspek yang perlu dianalisis untuk

mengetahui biaya dan manfaat tersebut antara lain ditinjau dari aspek

Rencana Pembangunan Nasional (kebijakan pemerintah), distribusi

nilai tambah pada seluruh masyarakat, nilai investasi per tenaga kerja,

pengaruh sosial, serta analisis kemanfaatan dan beban sosial.

2.1.5 Aspek-aspek Studi Kelayakan Bisnis

1. Aspek Pasar

Pasar merupakan tempat pertemuan antara penjual dengan

pembeli, atau saling bertemunya antara kekuatan permintaan dengan

kekuatan penawaran untuk membentuk suatu harga. Permintaan

dapat diartikan sebagai jumlah barang yang dibutuhkan konsumen

yang mempunyai kemampuan untuk membeli pada berbagai tingkat

harga. Permintaan yang didukung oleh kekuatan tenaga beli disebut

permintaan efektif, sedangkan permintaan yang didasari pada

kebutuhan saja disebut sebagai permintaan potensial. Hukum

permintaan mengatakan bahwa bila harga suatu barang meningkat,

maka kuantitas harga barang yang diminta akan berkurang, begitu

pula sebaliknya, bila harga barang yang diminta menurun, maka

kualitas barang yang diminta menaik (asumsi cetris paribus).

Page 12: Proposal Skripsi - Studi Kelayakan Bisnis

Sedangkan penawaran dapat diartikan sebagai berbagai kuantitas

barang yang ditawarkan dipasar pada berbagai tingkat harga. Tingkat

harga ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain : harga barang itu

sendiri, harga barang lain, ongkos produksi, tingkat teknologi, dan

tujuan-tujuan perusahaan.

Bentuk pasar bisa dilihat dari sisi produsen dan sisi konsumen.

Dari sisi produsen, maka pasar dapat dibedakan atas asas persaingan

sempurna, persaingan monopolitik, oligopoli dan monopoli. Dan dari

sisi konsumen, pasar dibedakan atas empat bentuk jenis pasar, yakni

pasar konsumen, pasar industri, pasar penjualan ulang kembali dan

pasar pemerintah.

Proyeksi permintaan dan penawaran produk dapat dilakukan

dengan melakukan estimasi total terhadap permintaan pasar, estimasi

wilayah permintaan pasar, estimasi penjualan aktual dan pangsa

pasar, serta peramalan permintaan pada saat yang akan datang.

Implikasi pada skb biasanya terlibat pada tugas analis yakni

mampu menentukan rancangan produk atau jasa (benchmark) yang

akan dijual, mampu menentukan jenis pasar yang akan dipilih, mampu

melakukan antisipasi selanjutnya dalam menentukan pergerakan

permintaan konsumen dan juga penawaran produsen yang diperoleh

melalui informasi product life cycle (PLC), dan terakhir dapat

menentukan prediksi berbagai peluang dan ancaman sekaligus

kekuatan dan kelemahan dalam peningkatan pangsa pasar (market

share).

2. Aspek Internal Perusahaan

Jika pasar yang akan ditujukan tidak dapat ditentukan, maka

prospek kedepan pun tidak jelas arahnya, dengan arti resiko

kegagalan bisnis menjadi besar. Segmentasi target posisi di pasar

dapat dilakukan dengan beberapa tahapan, antara lain segmentasi

pasar, menetapkan pasar sasaran, serta menentukan posisi pasar.

Page 13: Proposal Skripsi - Studi Kelayakan Bisnis

Sikap konsumen merupakan reaksi konsumen etrhadap pasar yang

akan memberikan pengaruh dalam menilai efektivitas kegiatan

pemasaran, sedangkan perilaku konsumen merupakan tindakan

langsung dalam mendapatkan, mengkonsumsikan serta

menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang

mendahului an mengikuti tindakan tersebut. Kepuasan konsumen

adalah tingkat perasaan konsumen setelah membandingkan antara

apa yang dia terima dengan harapannya.

Menurut Stanton (1995), pemasaran meliputi keseluruhan sistem

yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan usaha, yang bertujuan

merencanakan menentukan harga, hingga mempromosikan dan

mendistribusikan barang-barang atau jasa yang akan memuaskan

kebutuhan pembeli, baik yang aktual maupun yang potensial.

Selanjutnya diperlukan manajemen dalam pemasaran dalam

pencapaian barang dan atau jasa yang sampai ke tangan konsumen

dengan memeulai manajemen strategi terlebih dahulu sebelum

kegiatan dan pengelolaan lain dilakukan.

Implikasi pada SKB yakni informasi dalam menentukan seputar

segmentasi, target, posisi produk, strategi bersaing, program

pemasaran dan market-share.

Aspek Teknik dan Teknologi

Dengan tujuan adalah untuk meyakini apakah secara teknis dan

pilihan teknologi, rencana bisnis dapat dilaksanakan secara layak atau

tidak layak, baik pada saat pembangunan proyek atau operasional

secara rutin.

Dalam hal masalah manajemen operasional, ada tiga hal yang

harus dihadapi oleh perusahaan, yakni maslah penentuan posisi

perusahaan, masalah desain, masalah opersional.

Selain itu, persoalan lain mengenai amsalah proses dan operasi

akan bermunculan, maka untuk itu persoalan yang timbul harus

Page 14: Proposal Skripsi - Studi Kelayakan Bisnis

disesuaikan dan di kelompokkan sesuai dengan masalah manajemen

operasional yakni sebagai kelompok masalah posisi perusahaan,

kelompok maslaah desain, dan kelom,pok masalah operasional.

Implikasi pada SKB akan memberikan informasi mengenai pemilihan

strategi produk, teknologi yang digunakan, kapasitas produksi,

penentuan letak dan layout secara geografis, dan perencanaan dan

kualitas produk serta operasional rutinnya.

Aspek Manajemen

Tujuan studi aspek manajemen adalah untuk mengetahui apakah

pembangunan dan implementasi bisnis dapat direncanakan,

dilaksanakan, dan dikendalikan, sehingga rencana bisnis dapat

dinyatakan layak atau tidak.

Dalam pembangunan proyek bisnis dan implementasinya dapat

dilakukan melalui pendekatan-pendekatan, antara lain :

- Perencanaan (Planning)

- Pengorganisasian (Organizing)

- Pergeraka (Actuating)

- Pengendalian (Controlling)

Aspek Sumber Daya Manusia :

- Perencanaan SDM

- Analissi Pekerjaan

- Rekrutmen, Seleksi, Orientasi

- Produktivitas

- Pelatihan dan Pengembangan

- Prestasi Kerja,

- Kompensasi,

- Perencanaan Karir,

- Keselamatan dan Kesehatan Kerja,

- Pemberhentian,

- Implikasi pada SKB

Page 15: Proposal Skripsi - Studi Kelayakan Bisnis

Aspek Keuangan

- Kebutuhan Dana dan Sumbernya

- Aliran Kas (Cash Flow)

- Biaya Modal (Cost of Capital)

- Inisial dan Operasional Aliran Kas

- Analisis kepekaan (Sensitivity Analysis)

- Penilaian dan Pemilihan Investasi

- Implikasi pada SKB

3. Aspek Lingkungan

- Aspek Ekonomi

- Aspek Sosial

- Aspek Politik

- Implikasi pada SKB

Lingkungan Industri

Mencakup :

- Ancaman Masuk Pendatang Baru

- Persaingan Sesama Perusahaan dalam Industri

- Ancaman dari Produk Pengganti

- Kekuatan Tawar-Menawar Pembeli (Buyers)

- Kekuatan Tawar-Menawar Pemasok (Suppliers)

- Pengaruh Kekuatan Stakeholder Lainnya

2.1.6 Resiko Bisnis

Resiko pada Aspek SDM

Resiko pada Para Eksekutif dan Pekerja Inti

Resiko Menangani Karyawan

Resiko dalam Hubungan Industri dan Perselisihan

Stres dan Pelayanan

Etika

Page 16: Proposal Skripsi - Studi Kelayakan Bisnis

Resiko pada Aspek Keuangan

Biaya produksi yang Berlebihan

Biaya over-heads yang lebih tinggi

Utang

Pinjaman yang Berlebihan

Resiko pada Aspek Pemasaran

Masalah Kebijakan Pemerintah

Masalah Perubahan Permintaan Pasar

Masalah Perang Harga

Pemalsuan

Performa Produk yang Rendah

Promosi yang Kurang Baik

Masalah Merk

Masalah Pengembangan Produk

Masalah Distribusi

Resiko pada Aspek Produksi/Operasi

Masalah pemasok

Kerusakan Kualitas Produk

Minimalisasi Resiko Komputerisasi

Resiko pada Aspek Sistem Informasi

Nilai Data di Komputer

Resiko Komputersisasi

Minimalisasi Resiko Komputerisasi

Menetapkan Kebijakan SISFO

2.1.7 Bisnis Ritel

Ruang Lingkup Bisnis Ritel

Page 17: Proposal Skripsi - Studi Kelayakan Bisnis

Bisnis ritel mengalami perkembangan cukup besar, ditandai dengan

semkain banyaknya bisnis ritel tradisional yang mulai membenahi diri

menjadi bisnis ritel modern maupun munculnya bisnis riter modern yang

baru. Pengelolaan ritel modern tentunya membutuhkan dukungan

infrastruktur yang memadai terutama kebutuhan teknologi tinggi (high-

tech).

Teknologi tinggi ini memungkinkan ritel membangun sistem informasi

canggih yang mendukung pengelolaan sistem persediaan yang lebih

efisien sehingga manajemen ritel mampu menyediakan berbagai produk

makana dan minuman yang selalu segar. Teknologi juga memudahkan

pelayanan, pemrosesan, serta pengantaran layanan yang lebih cepat,

teliti, dan memuaskan pelanggan. Selain itu, dengan menggunakan sistem

informasi, para peritel mampu mengatur persediaan di gudang-gudang

ritel, sehingga sistem pasokan dan persediaan menjadi semakin

terintegrasi terhadap berbagai kebutuhan gerai atau toko ritek yang

dimilikinya.

Trend dalam Industri Ritel

Perubahan-perubahan yang paling penting dibahas pada bagian ini,

yaitu (1) perbedaan yang mendasar dan terus berkembang dalam format

ritel, (2) meningkatkan konsentrasi industri, (3) globalisasi, dan (4)

penggunaan berb agai cara untuk berinteraksi dengan konsumen.

Masing-masing format ritel menargetkan segmen pasar yang berbeda

dan menggambarkan tren atau kecenderungan terhadap keanekaragaman

barang dagangan yang semakin meningkat. Tiap jenis ritel menawarkan

manfaat yang berbeda, sehingga para konsumen bisa berlangganan pada

ritel yang berbeda untuk pembelian dan kebutuhan yang berbeda.

Saat jumlah format ritel yang berebda meningkat, jumlah pesaing

dalam tiap format akan cenderung menurun. Sedikit peritel nasional yang

mampu mendominasi kebanyakan format. Contohnya PT Matahari Putra

Prima yang memiliki departement store masuk dalam format ritel

Page 18: Proposal Skripsi - Studi Kelayakan Bisnis

berorientasi makanan dengan membuka hypermarket dan disebut

hypermart.

Faktor penentu cara interaksi tersebut adalah adanya kemajuan

teknologi maupun keberagaman jenis format ritel. Ritel dengan format

tanpa toko (nonstore) akan lebih banyak mengoptimalkan kemajuan

teknologi informasi untuk berinteraksi dengan konsumen. Tidak semua

peritel yakin telah melakukan upaya yang otimal dalam berinteraksi

dengan kosnumen dengan hanya memilih satu cara. Sebagian besar

peritel menggunakan kombinasi dari berbagai cara dalam berinteraksi

seperti dilakukan oleh Matahari Departement Store yang menggunakan

katalog/direct mail, e-mail, interaksi langsung didalam toko.

Peritel juga dapat berposisi sebagai perusahaan yang menyimpan

persediaan dengan ukuran lebih kecil. Fungsi utama ritel adalah

mempertahankan persediaan yang sudha ada, sehingga produk akan

selalu tersedia saat konsumen menginginkannya.

Penyedia Jasa

Ritel yang mengantar produk hingga dekat ke tempat konsumen,

menyediakan jasa yang memudahkan konsumen dalam membeli dan

menggunakan produk, maupun menawarkan kredit sehingga konsumen

dapat memiliki produk dengan segera dan membayar belakangan.

Pelanggan membutuhkan ritel karena tidak semua barang dijual dalam

keadaan lengkap. Pembelian salah satu barang ke ritel tersebut akan

menambah nilai barang tersebut terhadap kebutuhan konsumen.

Karakteristik Dasar Ritel

Widya (2006) mengemukakan bahwa karakteristik dasar ritel dapat

digunakan sebagai dasar dalam mengelompokkan jenis ritel. Terdapat tiga

karakteristik dasar yaitu :

a. Pengelompokan berdasarkan unsur-unsur yang digunakan ritel untuk

memuaskan kebutuhan konsumen.

b. Pengelompokan berdasarkan sarana atau media yang digunakan

Page 19: Proposal Skripsi - Studi Kelayakan Bisnis

c. Pengelompokan berdasarkan kepemilikan

Pengelompokan Berdasarkan Unsur-unsur yang Digunakan Ritel untuk

Memuaskan.

Kebutuhan Konsumen

Terdapat empat unsur yang dapat digunakan ritel untuk memuaskan

kebutuhan pelanggan yang berguna untuk menggolongkan ritel, yaitu :

1. Jenis barang yang dijual

2. Perbedaan dan keanekaragaman barang yang dijual

3. Tingkat layanan konsumen

4. Harga barang

Jenis Barang yang Dijual

Ritel dapat dibedakan berdasarkan jenis produk yang dijualnya.

Sebagai contoh ritel yang menjual produk olahraga biasanya toko

peralatan olahraga. Selain itu juga dapat dibagi menurut jenis olahraga itu

sendiri, seperti basket, golf, sepakbola, dan lain-lain

Peluang Bisnis Ritel di Indonesia

Usaha atau bisnis ritel di Indonesia mengalami perkembangan yang

cukup besar. Sebagai akibat dari adanya perkembangan usaha

manufaktur dan peluang pasar yang cukup terbuka, maupun upaya

pemerintah untuk mendorong perkembangan bisnis ritel. Investasi

perusahaan ritel asing tetap berinvestasi ke Indonesia dengan tiga cara

yaitu (1)

Pengaturan objek dalam perencanaan barang dagangan.

Implikasi perencanaan dan pengelolaan keanekaragaman barang

dagangan terhadap kinerja keuangan dan kinerja operasional ritel.

Aspek bauran komunikasi dalam ritel meliputi hal-hal sebagai berikut :

Startegi komunikasi dalam mengembangkan merek dan membangun

kesetiaan pelanggan.

Page 20: Proposal Skripsi - Studi Kelayakan Bisnis

Beberapa metode untuk berkomunikasi dengan pelanggan.

Kerja sama komunikasi antara peritel dengan vendor atau pemasok.

Memilih media komunikasi, menentukan frekuensi, dan waktu yang

paling tepat dalam menjalankan aktivitas komunikasi dengan

pelanggan.

Bagian IV : Manajemen Toko

Manajer toko harus menentukan bagaimana melakukan pengelolaan

barang dagangan dan pengoperasian toko, yang meliputi aktivitas harian

yang harus dilakukan oleh manajer toko mulai dari kesiapan toko sebelum

buka untuk memastikan toko telah siap untuk melayani pelanggan, sampai

dengan toko tutup melalui management by walking (morning walk and

night flash).

Pengaturan tata letak toko, desain, dan visualisasi barang dagangan,

meliputi :

Hal-hal yang menjadi tujuan melakukan rancangan dalam toko.

Alternatif metode yang dapat digunakan dalam tata letak toko,

misalnya menetapkan jarak lorong (space yang sesuai untuk setiap

jenis barang dagangan pada setiap departemen atau kelompok barang

dagangan.

Teknik terbaik yang dapat digunakan untuk menampilkan barang

dagangan.

Aspek kualitas layanan dalam bisnis ritel, meliputi hal-hal sebagai

berikut :

Pemahaman bahwa ritel adalah bagian dari bisnis jasa

Perkembangan konsep kualitas layanan

Mengidentifikasi dimensi dan atribut kualitas layanan dalam ritel.

Strategi ritel menekankan untuk memanfaatkan sumber daya yang

ada guna mencapai tujuannya, strategi ritel meliputi penentuan target

pasar. Bagian kebutuhan strategi dalam strategi ritel antara lain penentuan

Page 21: Proposal Skripsi - Studi Kelayakan Bisnis

strategi pasar, strategi keuangan, strategi lokasi, struktur organisasi, dan

sumber daya manusia.

Aspek pemasaran dalam ritel meliputi hal-hal sebagai berikut :

Definisi strategi pemasaran ritel

Pemahaman terhadap target pasar bila dikaitkan dengan pilihan

terhadap format ritel.

Bagaimana ritel dalam membangun strategi keunggulan bersaing yang

berkelanjutan.

Tahapan dalam mengembangkan strategi pemasaran ritel.

Manajemen hubungan pelanggan (customer relationship management

CRM) meliputi hal-hal sebagai berikut :

Pengertian manajemen hubungan pelanggan

Peran CRM sebagai strategi membangun kesetiaan pelanggan

Implementasi program CRM dalam bisnis ritel

Bagian II : Manajemen Barang Dagangan

Para manager dalam organisasi pembelian harus memutuskan

berapa banyak tipe barang yang dibeli dan penggunaannya, istilah

pembelian, mengatur harga, serta bagaimana mengiklankan dan

mempromosikan barang.

Aspek perencanaan dan pengelolaan keanekaragaman barang

dagangan meliputi hal-hal sebagai berikut :

Pengorganisasian proses pembelian menurut kategori barang

dagangan yang disediakan oleh toko.

Pengelolaan barang dagangan.

Bisnis ritel yang menghasilkan berbagai peluang bagi orang yang

berkeinginan memulai usaha.

3. Peluang pengembangan karier

Pada peraturan ritel, peluang berkarier terdapat pada bagian

pembelian, produk, manajemen toko, dan staf perusahaan.

Karier yang dapat dikembangkan di perusahaan ritel antara lain :

Page 22: Proposal Skripsi - Studi Kelayakan Bisnis

a. Manajemen toko

b. Manajemen produk

c. Staf perusahaan

Proses Keputusan Manajemen ritel

Dibutuhkan pemahaman terhadap keseluruhan proses keputusan

dalam manajemen ritel yang akan diperjelas dalam empat bagian seperti

berikut :

Bagian I : Memahami Lingkup Bisnis Ritel

Faktor lingkungan dalam dunia ritel adalah lingkungan makro dan

lingkungan mikro, dan yang terpenting adalah lingkungan mikro. Yang

dimaksud lingkungan mikro adalah para pesaing dan konsumen.

Pesaing

Pesaing utama ritel adalah perusahaan dengan format yang sama dan

kompetensi antara tipe ritel yang sama yang disebut persaingan

intratype seperti departemen store yang lain.

Konsumen

Untuk menyusun strategi yang efektif maka peritel harus memahami

perilaku konsumennya seperti kebutuhan konsumen yang selalu

berubah.

Bagian II : Mengembangkan Strategi Ritel

1. Peluang manajemen

Untuk mengatasi persaingan yang semakin tinggi dan adanya

lingkungan yang semakin menantang, peritel mulai merekrut dan

mempromosikan beberapa orang dengan berbagai keterampilan dan

keahlian di bidang manajemen.

2. Peluang kewirausahaan

Sebagai contoh, supermarket bukan saja harus bersaing dengan

supermarket lain, tetapi juga dengan hypermarket, departemen store,

super store, maupun toko kulakan.

Page 23: Proposal Skripsi - Studi Kelayakan Bisnis

Salah satu format ritel yang mengalami pertumbuhan dengan

peluang cukup besar adalah ritel kelompok orientasi makanan skala

besar khususnya hypermarket dan grosir.

Sedangkan omzet khusus pada usaha swalayan (supermarket),

dari hasil penelitian yang dilakukan oleh BPS pada 13 (tiga belas)

provinsi adalah sebesar Rp.5,14 triliun pada tahun 2001 dan turun

hampir Rp. 1 triliun pada tahun 2002.

Sebagian besar ritel modern di Indonesia ternyata mempunyai

modal yang kepemilikan permodalan usaha ritel modern di Indonesia

dengan format minimarket, supermarket, grosir, dan hypermarket.

Menurut riset konsumen yang dilakukan oleh AC Nielsen dan

dikutip pada Pilar Bisnis (Juli 2003), terjadi peralihan pola belanja, di

mana sekitar 24% konsumen kini cenderung untuk berbelanja di pasar

modern (untuk perkotaan jumlahnya mencapai 41%). Sebaliknya

supermarket mengalami kenaikan dari 3% tahun 1999 menjadi 20,1%

pada tahun 2002.

Ketiga faktor makro di atas menunjukkan besarnya peluang bisnis

ritel di Indonesia. Selain faktor ekonomi, demografi, dan sosial budaya,

pekembangan bisnis ritel di Indonesia dipengaruhi oleh bisnis ritel di

negara maju terutama dalam mengaplikasikan teknologi informasi

dalam operasional kegiatan sehari-hari bisnis ritel.

Evolusi dalam perkembangan bisnis ritel di Indonesia secara

faktual didorong oleh semakin pesatnya persaingan dalam pasar

konsumen akhir (end customer) juta jiwa pada tahun 2010. Salah satu

elemen penting yang mendorong pertumbuhan industri ritel adalah

meningkatnya jumlah penduduk golongan menengah (middle income

group).

Faktor ketiga adalah faktor sosial budaya, seperti terjadinya

perubahan gaya hidup dan kebiasaan berbelanja. Konsumen saat in

menginginkan tempat belanja yang aman, lokasinya mudah dicapai,

Page 24: Proposal Skripsi - Studi Kelayakan Bisnis

ragam barang yang bervariasi, dan sekaligus dapat digunakan sebagai

tempat rekreasi.

Kemitraan sistem waralaba seperti Body Shop, JC Penney, dan Mark

& Spencer, (2) kerja sama operasi – KSO (technical assisteance) seperti

Sogo dan Seibu, dan (3) kemitraan bersama pengusaha kecil (joint

venture).

Sejarah perkembanmgan ritel di Indonesia dapat dibagi menjadi

berbagai tahap. Tahapan dan evolusi perkembangan industri ritel ini dapat

digambarkan sebagai berikut :

1. Era sebelum tahun 1960-an

Era perkembangan ritek tradisional yang terdiri atas perdagangan

independen.

2. Tahun 1960-an

Era perkenalan ritel modern dengan format departemen store dengan

barang dagangan dalam jumlah besar (mass merchandise) ditandai

dengan dibukanya gerai ritel pertama yaitu Sarinah di Jl.MH.Thamrin

Jakarta.

3. Tahun 1970 hingga 1980-an

Era perkembangan ritel modern dengan format supermarket dan

departement store, ditandai dengan hadirnya ritel modern seperti

Matahari, Hero, dan Ramayana.

4. Tahun 1980-an

Era perkembangan convenience store, yang ditandai dengan

maraknya pertmbuhan minimarket seperti Indomaret.

5. Tahun 2000 – 2010

Era perkembangan hypermarket dan perkenalan e-retailing. Era ini

ditandai dengan hadirnya Carrefour dengan format hypermarket dan

hadirnya LippoShop yang memperkenalkan e-retailing di Indonesia.

Secara makro, perkembangan industri ritel tidak terlepas dari

pengaruh tiga faktor utama yaitu ekonomi, demografi, dan sosial

Page 25: Proposal Skripsi - Studi Kelayakan Bisnis

budaya. Faktor kedua adalah demografi, yaitu peningkatan jumlah

penduduk Indonesia. Jumlah penduduk tahun 2000 tercatat kurang

lebih 211 juta jiwa dan diprediksi akan berjumlah 242.

2.2 Kerangka Pemikiran

Analisa kelayakan bisnis merupakan suatu hal yang penting bagi seseorang

maupun sebuah organisasi ketika akan melakukan atau memulai bisnis. Dalam

bentuk suatu proposal usaha pemilik ide bisnis berupa meyakinkan bagaimana

reviewer memberikan tanggapan yang diharapkan. Walaupun dinilai secara

relatif atas dasar kepentingan atau dasar hubungan sosial yang cukup

mendalam dikebudayaan Indonesia secara berbeda-beda, maka idealnya

sebuah perencanaan bisnis merupakan rencana menuju sebuah kemapanan

secara sektoral.

Kemudian, era baru pada perekonomian memerlukan suatu fase sinergis

antara semua aspek di lingkungan bisnis dan regulasi yang dibangun oleh

pemerintah sesuai dengan point-point pembangunan ekonomi yang dituju untuk

kesejahteraan makro.

Penilaian sebuah ide bisnispun akan semakin luas dengan munculnya fase

sinergis, seperti banyak kalangan menilai aspek baru seperti lingkungan industri

aspek yuridis, aspek lingkungan hidup dan lain-lain.

Pengembangan perspektif aspek lingkungan idnustripun kemudian

diperluas lagi secara teknik dan metode yang diterapkan serta kebijakan public

strategis dalam konsep kompetisi yang sehat dengan pesaing lain dalam

industri yang terkait. Untuk aspek Yuridis terkait dengan masalah perundang –

undangan dan pengawasan dari pemerintah, dan lembaga sosial. Sedangkan

aspek ANDAL berkaitan dengan lingkungan sekitar yang menjadi dampak dari

usaha tersebut. Hal ini perlu mendapat perhatian karena sampai sejauh mana

suatu usaha berperan dalam menjaga keseimbangan lingkungan disekitarnya.

Ini merupakan keputusan yang cukup rumit untuk menyimpulkan diawal

sebelum berjalannya usaha itu sendiri. Akan tetapi dinamika pencitraan seorang

reviewe begitu penting, Maka secara umum penulis akan menganalisa sudut

Page 26: Proposal Skripsi - Studi Kelayakan Bisnis

pandang analisa perencanaan bisnis dan penilaian ideal sebagai nilai

representatif untuk sebuah analisa bisnis yang belum berjalan, antara lain :

1. Menganalisa latar belakang dan sisi histori yang bernilai tambah untuk

usaha yang dipilihnya, baik dari segi pemilik, latar belakang perusahaan,

dan faktor-faktor pencetus lainnya yang dinilai sebagai sesuatu yang

menjadikannya sebagai sesuai yang berbeda dan inovatif.

2. Menganalisa keseluruhan konsep bisnis.

3. Menganalis manajemen pada perusahaan retail dan jasa yang

memposisikan diri dalam ruang lingkup industri fashion.

4. Menganalisa prioritas rencana bisnis perusahaan.

5. Menganalisa optimasi nilai-nilai suatu manajemen dan organisasi.

6. Menganalisa resiko bisnis.

Berikut teknik menganalisis dan alur pemikiran studi kelayakan rencana bisnis

secara komprehensif yang diambil dari buku Studi Kelayakan Bisnis (Husein

Umar, 2007) dan dipadukan dengan Metode Penelitian Kualitatif menurut

Bungin, 2007.

Page 27: Proposal Skripsi - Studi Kelayakan Bisnis

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain Penelitian yang digunakan yaitu jenis penelitian kualitatif dengan

sub-desain deskriptif kualitatif. Dimana tujuan penelitian merupakan

pengeksplorasian, meringkas dan menggambarkan berbagai kondisi dan situasi

yang terdapat dalam wacana memulai datu bisnis baru di Indonesia secara

umum dan dikota Jakarta dan sekitarnya secara khusus.

Dengan model deduksi yairu teori merupakan alat peneliti sejak memilih

dan menemukan masalah, membangun hipotesis (asumsi implisit), sampai

dengan menguji data sebagaimana dinyatakan oleh Bungin (2007,p25).

Unit yang diteliti yaitu merupakan studi kasus pada satu permasalahan

bisnis dan ekonomi, dalam hal ini merupakan pembahasan secara mendalam

sebuah Perencanaan Bisnis (Business Plan) yang dirancang oleh pemilik

konsep Fabaa Departement Store, yaitu Nuril Ahmad Al-Anwar. Didalam

business Plannya, pemilik menggambarkan kondisi perusahaannya pada saat

ini, tujuannya dan harapan dalam menuliskan rencana bisnis, serta memberikan

keyakinan kepada reviewer mengenai kehandalannya menjalankan fungsi

manajerial, alur kegiatan perusahaan, kondisi psikologis dan nilai kematangan

dalam usahanya kelak.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Sumber Data yang digunakan merupakan

- Data Sekunder yaitu data dalam bentuk teks, berupa dokumen mengenai

rencana bisnis Fabaa Departement Store.

- Data Primer yang didapat hasil wawancara untuk tujuan peningkatan

validitas dan realibiltas. Tahapan elite interview digunakan agar informasi

yang didapat merupakan bahan tinjauan langsung, karena berdasarkan

pengalaman dan analisa pihak-pihak yang memiliki andil dalam suatu

pembuatan keputusan berwirausaha, diantaranya :

Page 28: Proposal Skripsi - Studi Kelayakan Bisnis

- Ir. H Indra Harapan

Managing Director PT. Berlian Permata Bunda

General Contractor and Supplier

- Drs.H.A.J Sinungan

Managing Director Asosiasi Pusat Pertokoan dan Perbelanjaan

Indonesia (AP3I)

- Kustajono Projolalito

Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO)

- K. Nina Adelia

Business Development Manager PT. Trinaya Tirta (ELLE Indonesia)

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan Data dengan mode wawancara secara tertulis melalui

surat dan email demi pertimbangan fleksibilitas para eksekutif tersebut.

3.4 Metode Analisis

Dengan Menggunakan Metode Analisis Domain yaitu berupa gambaran umum

dan analisa ketepatan aspek uji, serta implementasi menyeluruh serta

dilengkapi dengan metode Peningkatan Validitas dan Reliabilitas Penelitian

Kualitatif wawancara, kutipan, dan literatur pendukung kesimpulan penelitian.

Page 29: Proposal Skripsi - Studi Kelayakan Bisnis

DAFTAR PUSTAKA

Pinson, Linda. (2003). Anatomy of a Business Plan, Panduan Lengkap Menyusun

Proposal dan Rencana Bisnis. Edisi V. Canary, Jakarta.

Maragaretha, Farah.(2007). Manajemen Keuangan Bagi Industri Jasa PT Gramedia

Widiasarana Indonesia, Jakarta.

Whidiya, Christina Utami (2006). Manajemen Ritel Strategi dan Implementasi Ritel

Modern. Salemba Empat. Jakarta.

Kasali, Rhenald (2006). Tak Peduli Berapa Jauh Jalan Salah yang Anda Jalani,

Putar Arah Sekarang juga (Manajemen Perubahan dan Manajemen

Harapan). PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Gresing, Lin Pophal (2008). Human Resources Book. Manajemen Sumber Daya

Manusia untuk Bisnis. Prenada, Jakarta.

Kuncoro, Jede (2007). From Competing to Collaborating. PT Gramedia Pustaka

Utama, Jakarta

Hasion, Bruno (2008). Fashion Branding. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Burhan, M.Bugin. (2008). Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan

Publik dan Ilmu Sosial Lainnya. Edisi Pertama. Cetakan ke 2. Kencana,

Jakarta.

Umar, Husein.(2007). Studi Kelayakan Bisnis. Edisi 3. Pt Gramedia Pustaka Utama.

Jakarta.

Page 30: Proposal Skripsi - Studi Kelayakan Bisnis

Resume Tahap Awal Penulisan Skripsi

“Analisa Kelayakan dan Resiko Bisnis pada Rencana Bisnis Baru Fabaa

Departement Store”

Latar Belakang

Ditengah persaingan yang semakin mengglobal di segala bidang, banyak

pihak yang tak berdaya dan semakin terpuruk dari segi kesejahteraan hidupnya dan

tidak sedikit dari masyarakat Indonesia yang dapat dikategorikan termasuk didalam

kelompok ini. mempunyai pekerjaan dan penghasilan yang cukup bukan lagi hal

yang melegakan untuk setiap orang, keadaan ekonomi yang serba sulit dan

kompleks menjadikan kita tengah berada perlombaan dengan bayang-bayang

kemiskinman yang bisa menimpa siapa saja dan kapan saja.

Tantangan kesejahteraan hidup sekarang ini semakin sulit dipenuhi, baik

sektor formal maupun informal! Masih saja dirasa belum membeirkan solusi berarti

dalam permasalahan ekonomi yang ada. karena itu sebagai individu, kita harus

mampu berpikir kreatif dan inovatif untuk mampu membaca peluang serta pandai

memanfaatkan peluang tersebut guna mencapai sisi-sisi ekonomis yang optimal

demi meningkatkan kesejahteraan hidup.

Kompetisi setiap saat kita lakukan baik secara sadar ataupun tidak, semua

hal ditimbang menurut sisi ekonomis, bisnis, manfaat dan keutungannya. Seperti

halnya sesuatu yang terlihat spektakuler (hebat) tetapi tidak layak memberikan

keuntungan sehebat tampilannya tidak lagi popular. Inilah fase awal dari

pembentukan paradigma kompetisi dan bisnis, bahwa harus ada kesadaran untuk

bergerak dan tidak tinggal diam melihat pergerakan global yang menyingkirkan

semua pihak yang hidup tanpa kemampuan dan kreatifitas serta tidak bersikap kritis

dengan kesejahteraan hidupnya.

Wirausaha merupakan salah satu bentuk implementasi untuk memenuhi

tingkat kesejahteraan. Selain menguntungkan dari segi ekonomi, sebagian besar

kegiatannya juga sangat berperan dalam usaha memenuhi kebutuhan masyarakat

banyak baik secara langsung maupun tidak langsung. Manfaat lainnya dapat

Page 31: Proposal Skripsi - Studi Kelayakan Bisnis

membantu mengatasi permasalahan tenaga kerja walaupun kadangkala hanya

bersifat jangka pendek atau sekedar tenaga kerja musiman, akan tetapi cukup

realistis jika diungkap bahwa berwirausaha memiliki banyak manfaat lain selain

sekedar menyangkut nilai nominal, seperti kepuasan diri dan pencapaian tujuan

personal yang dicapai oleh pengusaha tersebut.

Banyak hal yang perlu diperhatikan seorang entrepreuner untuk

berwirausaha, ketidakpastian kondisi menjadi wirausaha sebagai ajang pembuktian

kredibilitas diri dan usaha yang dijalankannya, serta keterbatasan modal dianalisir

sebagai hambatan utama dalam memulai suatu usaha baru ataupun menersukan

kejayaan usaha yang sudah berjalan.

Entreprenuership yang berhasil setidaknya memiliki manfaat yang riil bagi

dirinya sendiri, masyarakat luas, juga dalam ruang lingkup regional. Seorang

pengusaha jelas saja tidak bisa menjalankan usahanya tanpa bantuan pihak lain

(seperti tenaga kerja, pemasok, dan pembeli) serta dukungan kondisi eksternal

perusahaan yang kondusif (keadaan ekonomi negara, regulasi, dan sebagainya).

sinergi yang terjalin juga berasal dari internal perusahaan dalam perspektif

mengenai kehandalan mengelola perusahaan, menciptakan strategi dan manajemen

yang adaptif terhadap market trend, atau sekedar memanfaatkan peluang untuk

menciptakan perubahan yang lebih baik diperusahaannya untuk mengoptimalkan

potensi kemenangan dari sebuah bisnis.

Agar bisa mencapai tingkat perkembangan dan keuntungan usaha yang

optimal, seseornag hendkanya mengkaji lebih dulu bidang usaha yang akan

dimasukinya melalui sebuah studi kelayakan bisnis. Dari pengkajian awal ini pual

resiko kegagalan bisa diantisipasi (Umar,2007 dalam Studi Kelayakan Bisnis).

Perencaaan bisnis yang baik bagi seorang entrepreuner berguna sebagai

dokumen untuk investor, tetapi yang lebih utama perencanaan bisnis yang baik akan

menajdi sebuah jalan pembuka menuju laba. Dengan menggunakan langkah-

langkah yang teruji dalam menysuun bisnis, pemilik dapat mengembangkan rencana

bisnis yang matang, profesional, dan berorientasi hasil sejak awal hingga akhir.

Penilaian investasi yang dilakukan para investor terhadap sebuah usaha dan

Page 32: Proposal Skripsi - Studi Kelayakan Bisnis

pemiliknya haruslah menghasilkan nilai yang cukup setidaknya untuk kedua belah

pihak.

Rencana bisnis “Fabaa Departement Store” adalah rencana bisnis aktual

yang dibuat untuk perusahaan Fabaa pada awal tahuan 2008, konsep bisnis “mini

departement store” khusus wanita yang akan menajdikan persuahaan ini sebagai

perusahaa pertama yang bergerak dalam industri fashion dan kebutuhan wanita

lainnya yang menyediakan produk secara retail dipandu dengan penjualan jasa

designer secara langsung di lokasi yang sama.

Sisi inovatif Fabaa Dept. Store adalah konsep unik untuk mengimplemtasikan

bentuk lain sebuah butik penyedia pakaian wanita. Differensiasi dari segi skala

usaha yang tidak terlalu besar dan segmentasi yang mendalam terhadap konsumen

wanita serta konsep penjualan yang multi profil yang menajdikan peruahaan ini kelak

dikenal sebagai departement store penjualan barang dan jasa.

Di bawah naungan sebuah asosiasi designer lokal yang akan didirikan

bersama sejalan dengan pembentukan perusahaan ini, Fabaa menyediakan semua

kebutuhan busana wanita dan aksesorisnya yang didesain secara langsung oleh

perancang muda yang masih sangat baru (fres graduate) akan tetapi mampu

menampilkan koleksi yang menarik bagi konsumen.

Puluhan perancang baru yang merupakan anggota asosiasi akan

menempatkan koleksinya masing-masing berdampingan layaknya sebuah pusat

perbelanjaan berskala sedang, hanya saja Fabaa Dept. Store memusatkan

perhatiannya khususn untuk kebutuhan wanita, setidaknya sampai tujuan

perusahaan ditahun ke-tiga sudah terlaksana. Perusahaan ini berencana

mematenkan konsep perusahaan yang inovatif, yaitu memadukan penjualan jasa

designer bersamaan dengan pejualan produknya. Para pelanggannya didesain tidak

hanya mendapati pakaian ready to wear di Fabaa Dept. Store tetapi juga berhak

menemui banyak perancang busana pilihannya untuk berkonsultasi, serta memesan

pakaian yang mereka inginkan secara detail dengan penetapan harga yang paling

optimal untuk kelas menengah.

Studi kelayakan bagi rencana bisnis Fabaa Dept. Store sangat diperlukan

oleh banyak kalangan, terutama bagi para investor selaku pemrakarsa

Page 33: Proposal Skripsi - Studi Kelayakan Bisnis

berkepentingan untuk mengetahui tingkat keuntungan dari investasi, bank selaku

pemberi kredit berkepntingan mengetahui tingkat keamanan kredit yang diberikan

dan kelancaran pengembaliannya, juga bagi pemerintah dan pihak industri terkait

yang memberikan fasilitas tata peraturan hukum dan perundang-undangan.

Semakin berkembangnya suatu negara mengakibatkan industri jasa mulai

mengimbangi nilai-nilai pertumbuhan industri manufactur. Maka dari itu,

menjalankan satu unit bisnis yang terpusat saja belum tentu bisa mendapatkan

market share yang significant. Hal yang perlu ditelaah lebih dalam yakni mengenai

menjalankan proses bisnis produk dan jasa secara bersamaan memerlukan

perencanaan yang matang dan menyeluruh.

Dalam konteks tersebut, secara garis besar penulis akan mencoba

menganalisa perencanaan bisnis milik perusahaan Fabaa Dept. Store secara

melalui analisa SWOT (Strengh, Weakness, Opportunity, and Threath), analisa

pasar yaitu mengenai situasi pasar dan produsen serta yang terakhir yaitu

menganalisa aspek internal perusahaan yang menyangkut pemasaran, teknik dan

teknologi, manajemen, sumber daya manusia, dan keuangan.

Dalam proses analisa aspek internal perusahaan, akan dibahas lebih

mendalam lagi mengenai manajemen sumber daya manusia dan bagian

perencanaan keuangan Fabaa Dept. Store berikut resiko-resiko bisnisnya, karena

mengingat pada kedua aspek inilah proses pembentukan budaya perusahaan

dimulai dan pengoptimalan operasional perusahaan akan dicapai jika manajemen

memilik perencanaan keuangan yang terarah dan konsisten.

Identifikasi Masalah

Mengingat banyaknya pertimbangan-pertimbangan tertentu didalam studi

kelayakan untuk sebuah perencanaan bisnis maka masalah yang akan dianalisa

diantaranya adalah :

- Apakah startegi bisnis yang dilakukan Fabaa Dept. Store melalui merupakan

bisnis yang inovatif ?

- Apakah bisnis yang dijalankan Fabaa Dept. Store dapat menghasilkan

keuntungan yang optimal?

Page 34: Proposal Skripsi - Studi Kelayakan Bisnis

- Apakah rencana bisnis Fabaa Dept. Store layak jika dinilai dari berbagai aspek

studi kelayakan bisnis ?

- Apakah perencanaan manajemen sumber daya manusia yang direncanakan

oleh Fabaa Dept. Store sudah tepat?

- Apakah asumsi keuangan perusahaan yang direncanakan Fabaa Dept. Store

kredibel?

- Apakah sebaiknya proyek atau bisnis layak dijalankan, ditunda atau dibatalkan?

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yaitu sebagai berikut :

- Agar dapat mengetahui strategi bisnis yang baik bagi perencanaan bisnis baru.

- Agar dapat mengetahui cara menganalisa keuntungan yang optimal pada

rencana bisnis baru.

- Agar dapat menganalisa perencanaan bisnis dari berbagai aspek kelayakan

bisnis.

- Agar dapat menganalisa aspek pengelolaan sumber daya manusia secara

optimal untuk suatu bisnis baru.

- Agar dapat menganalisa aspek keuangan dengan tepat untuk suatu bisnis baru.

- Gar dapat memutuskan apakah bisnis Fabaa Dept. Store ini layak dijalankan,

ditunda, atau dibatalkan.

Manfaat Penelitian

Manfaat yang akan didapat diantaranya yaitu :

- Laporan studi bisnis pada akhirnya akan menyatakan rencana bisnis milik Fabaa

Dept. Store layak untuk direalisasikan atau tidak.

- Merupakan rekomendasi kebijakan bagi pemilik Fabaa Dept. Store untuk

memperbaiki dan menganalisa lebih lanjut mengenai ide bisnisnya.

- Sebagai bahan masukan utama dalam mengkaji ulang ide bisnis reviewer

rencana bisnis Fabaa Dept. Store sebelumnya.

- Sebagai rekomendasi bagi investor, kreditor, pemerintah, masyarakat, bahkan

bagi manaaajemen perusahaan Fabaa Dept. Store itu sendiri.

Page 35: Proposal Skripsi - Studi Kelayakan Bisnis

- Aspek prikomotorik bagi penulis yaitu mengenai memanfaatkan pengetahuan

yang diterima selama masa kuliah serta berkaitan dengan peminatan

kewirausahaan.