Proposal Skripsi Muhammaddiyah

10
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Upaya kesehatan masyarakat dewasa ini secara hertahap harus ditingkatkan ke arah yang lebih baik. Sebagaimana dimaksudkan tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 yaitu meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud kesehatan masyarakat yang optimal. Kesehatan masyarakat yang optimal dapat terwujud. Dengan pengarahan tingkat kesadaran masyarakat untuk hidup di lingkungan yang sehat, Terciptanya kesehatan masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang optimal dapat ditandai oleh menurunnya angka kematian dan kesakitan dan penduduk hidup di lingkungan yang sehat. Dengan perilaku yang sehat memiliki kemampuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, (Depkes. RI, 2003.)

description

hhhhhh

Transcript of Proposal Skripsi Muhammaddiyah

BAB I

PAGE

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Upaya kesehatan masyarakat dewasa ini secara hertahap harus ditingkatkan ke arah yang lebih baik. Sebagaimana dimaksudkan tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 yaitu meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud kesehatan masyarakat yang optimal. Kesehatan masyarakat yang optimal dapat terwujud. Dengan pengarahan tingkat kesadaran masyarakat untuk hidup di lingkungan yang sehat, Terciptanya kesehatan masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang optimal dapat ditandai oleh menurunnya angka kematian dan kesakitan dan penduduk hidup di lingkungan yang sehat. Dengan perilaku yang sehat memiliki kemampuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, (Depkes. RI, 2003.)Peningkatan kualitas kesehatan manusia sangat dipengaruhi oleh kuantitas kesehatan manusia sejak masih dalam kandungan sampai usia balita, yang merupakan masa-masa kritis bagi kehidupan dan perkembangan manusia. Oleh karena itu, kesejahteraan anak dengan sendirinya sangat tergantung pada kesehatan ibu, terutama pada masa kehamilan, persalinan dan masa laktasi. (Depkes. RI. 2003)Salah satu masalah kesehatan yang tetap menjadi prioritas utama dewasa ini adalah rawannya kesehatan ibu dan anak serta masih tinggi Angka Kematian ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB), untuk mengatasi masalah tersebut maka pemerintah mengambil suatu kebijaksanaan untuk mengangkat bidan sebagai Pegawai tidak Tetap (PTT) melalui Kepres No. 23/1994 dan diperjelas dengan Surat edaran Direktur Pembinaan Kesehatan Masyarakat No. 429/ Binkesmas/DJ/BM/ BKK/1994 tentang tugas pokok bidan (Depkes. Republik Indonesia, 1999).

Angka kematian ibu berbeda-beda antar wilayah di dunia. Wanita di Asia Selatan dan Afrika mempunyai resiko kematian tertinggi. Banglades mempunyai angka kematian ibu kurang lebih 600 per 100.000 kelahiran hidup dan pada tahun yang sama di daerah pedesaan India. Andhra Pradesh AKI mencapai 874 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan di Indonesia Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI) yang sangat tinggi, masing-masing 35/1.000 kelahiran hidup (Susenas 2005). Akibatnya, Human Development Index (HDI) mencatat bahwa Indonesia menduduki urutan ke-112 dari 175 negara (UNDP, 2003) (Depkes Republik Indonesia, 2004).

Di Nanggroe Aceh Darussalam tercatat hahwa AKB sebesar 21/1000 kelahiran hidup dan AKI 373/100.000 kelahiran hidup sedangkan untuk kota Banda Aceh dengan jumlah AKB sebesar 161/1000 kelahiran hidup dan AKI sebesar 203/100.000 kelahiran hidup (Dinas Kesehatan Provinsi NAD, 2005).

Cakupan kunjungan pertama ibu hamil (K1) di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam tahun 2005 sudah sangat baik yaitu 9048 (77,2%) sedangkan kunjungan ibu hamil pada trimester ke III (K4) mencapai 81143 (69,2%) (Dinas Kesehatan Provinsi NAD, 2006).

Kematian ibu disebabkan oleh pendarahan (40-60%) toksemia gravidarum (20-30%) dan infeksi (20-30%). Kematian ini umumnya dapat dicegah bila komplikasi kehamilan tersebut dan keadaan resiko tinggi lainnya dapat dideteksi sejak dini, kemudian mendapat penanganan adekuat. Saat yang paling kritis adalah.

Pada masa persalinan, resiko yang mungkin timbul juga merupakan upaya pencegahan kematian ibu dan janin (Dinas Kesehatan Provinsi NAD, 2006).

Berdasarkan data Dinkes Kabupaten Pidie, jumlah persalinan, sebanyak 7583 orang dan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan atau bidan adalah 4909 orang (63,03%) sedangkan target yang ingin dicapai adalah 80%. Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan mencapai 76% dengan jumlah persalinan 5635 orang. Dengan jumlah bayi yang lahir dengan berat badan lahir rendah 468 bayi (6,75%).

Di wilayah kerja Puskesmas Mila, jumlah KI mencapai 495 (97,4%) K4 mencapai 444 (87,4%) serta pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan 75,9%. dengan jumlah ibu hamil resiko tinggi sebanyak 28 orang, yang meliputi anemia, umur ibu, jarak kehamilan jumlah anak, tinggi badan, riwayat persalinan, riwayat penyakit, hipertensi dan berat badan. Maka Kematian ibu karena melahirkan di Kecamatan Mila mencapai 2 orang pada tahun 2005 dan terus meningkat menjadi 4 orang pada tahun 2006, sedangkan angka kematian bayi pada tahun 2006 adalah 3 bayi yang lahir mati (Puskesmas Mila, 2006).

Untuk melaksanakan program sehat, memang bukanlah hal yang mudah. Bidan sering menghadapi kendala-kendala yang kadang kala sangat sulit dipecahkan.

Demikian pula pelaksanaan program bidan di Kecamatan Mila, sudah tentu menghadapi permasalahan-permasalahan yaitu masih rendahnya kunjungan ibu hamil yang memeriksa kehamilan di tempat pelayanan kesehatan maupun pada bidan desa, sebagaimana juga daerah lainnya. Hasil pengamatan sementara yang penulis lakukan, banyak bidan desa yang ditugaskan di wilayah kerja Puskesmas Mila tidak berada didesanya dengan berbagai alasan sehingga banyak dari masyarakat yang ingin memanfaatkan pelayanan kesehatan tidak tercapai, untuk itu penulis ingin meneliti tentang pemanfaatan bidan desa oleh ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Mila.1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan pemanfaatan bidan oleh ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Mila.

1.3. Ruang Lingkup PenelitianMengingat adanya keterbatasan ilmu, tenaga dan biaya, maka penelitian ini hanya dibatasi faktor umur, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, pengetahuan, sikap ibu hamil dan kebiasaan.1.4. Tujuan Penelitian1.4.1. Tujuan umumUntuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan bidan oleh ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Mila Kabupaten Pidie tahun 2009.1.4.2. Tujuan Khusus1. Untuk mengetahui hubungan umur ibu dengan pemanfaatan bidan diwilayah kerja Puskesmas Mila.2. Untuk mengetahui hubungan pendidikan ibu hamil dengan pemanfatan bidan diwilayah kerja Puskesmas Mila.3. Untuk mengetahui hubungan pekerjaan ibu hamil dengan pemanfaatan bidan diwilayah kerja Puskesmas Mila.4. Untuk mengetahui hubungan pendapatan keluarga ibu hamil pemanfaatan bidan diwilayah kerja Puskesmas Mila.1.5. Manfaat Penelitian1.5.1. Manfaat teoritis1. Sebagai masukan bagi Puskesmas untuk memperbaiki peran bidan di wilayah kerja Puskesmas Mila dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada ibu-ibu hamil.

2. Menambah referensi tentang peran bidan dalam pemberian pelayanan kesehatan bagi ibu hamil.

1.5.2. Manfaat Aplikatif

Sangat bermanfaat untuk evaluasi bagi bidan-bidan yang berkerja di wilayah kerja Puskesmas Mila Kabupaten Pidie dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat umum dan ibu hamil khususnya.DAFTAR KEPUSTAKAANAzwar Azrul, Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta, Pustaka Sinar Harapan, 1996.Berkowitz, Pelayanan Kesehatan Bagi Ibu-ibu Hamil, Bandung, Mutiara Ilmu, 1997.Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Sistem Kesehatan Nasional, Jakarta, 2004._____Rencana Strategis Pengembangan Kesehatan 2001-2004 (Strategic Plan for Health Develompment 2001 2004. Jakarta. 2003._____ Informasi Ringkas Kesehatan Pusat Data Kesehatan. Jakarta, 2002._____ Pedoman Kerja Puskesmas, Jilid I, Jakarta Edisi Revisi, 1991/1992._____ Informasi Ringkas Kesehatan Pusat Data Kesehatan. Jakarta, 1999._____ Dinas Kesehatan, Profil Kesehatan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Banda Aceh, 2005._____ Renstar Pembangunan Kesehatan NAD. Banda Aceh, 2006._____ Profil Kesehatan Kabupaten Pidie, 2006.Enjang Pencegahan Kematian Ibu Hamil, Bina Rupa Aksara, Jakarta, 1986.Fakultas Kesehatan Masyarakat, Pedoman Penulisan Skripsi. Banda Aceh UNMUHA, 2005.Handayani, Pentingnya Imunisasi bagi Bayi, Yogyakarta, FKU UGM, 1994.Hadjarasman dan Saud Husna, Menjemen Pansundia, BPFE, Yogyakarta, 1990.Jellife, Pencegahan kematian Ibu Hasil, Bina Rupa, Aksara, Jakarta.Jemalis, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi pemanfaatan Bidan Desa oleh Ibu Hamil di Desa Cadek Kecamatan Baitussalam Kabupaten Aceh besar Tahun 2002. Skripsi FKM Ummuha, Banda Aceh, 2002.Mark. B. Status Gizi wanita dan Keluarga, Bandung Renika Cipta, 1992.Muzaham, Fauzi, Memperkenalkan Sosiologi Kesehatan, Jakarta, Universitas Indonesia. 1995.Muksanto, Sosiologi Kesehatan Beberapa Konsep dan Aplikasinya, Yogyakarta, Gajah Mada Universitas Pers, 1999.PAGE