PROPOSAL SKRIPSI HARYONO.docx
-
Upload
haryono-d-anwar -
Category
Documents
-
view
66 -
download
1
Transcript of PROPOSAL SKRIPSI HARYONO.docx
Proposal Tugas Akhir
ONLINE MONITORING SUHU, DO, DAN PH
KUALITAS AIR BUDIDAYA TAMBAK UDANG
BERDASARKAN SENSOR SUHU, DO, DAN PH
MENGGUNAKAN DATA LOGGER BERBASIS
WEBSITE
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains
Jurusan Pendidikan Fisika Program Studi Fisika
Oleh
Haryono Anwar
1006251
PROGRAM STUDI FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Jalan Dr. Setiabudhi 229 Bandung 40154, PHone/Fax: 022-2001452
2014
Proposal Tugas Akhir
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Temperature, derajat keasaman atau PH, serta kadar oksigen
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari penentuan suatu kualitas air.
Temperatur merupakan derajat panas atau dinginnya suatu benda, derajat
keasaman atau PH merupakan tingkatan keasaman suatu benda bisa berupa
basa ataupun asam, sedangkan kadar oksigen adalah jumlah oksigen yang
terkandung dalam suatu fluida.
Pengukuran terhadap ketiga besaran tersebut dapat menjadi indikator
gejala yang dialami oleh suatu benda misalnya pada fluida zat cair, pada
fluida zat cair, temperature, derajat keasaman, dan kadar oksigen yang
terkandung mencirikan apakah zat cair itu berkualitas baik atau buruk,
kualiatas dari zat cair tersebut nantinya akan berpengaruh terhadap biota
yang mendiaminya.
Pada pembudidayaan udang di tambak, selain pola makan, faktor
lingkungan seperti ketiga indikator dari zat cair tersebut sangatlah
mempengaruhi kualitas, kuantitas, dari udang yang dihasilkan, dikarenakan
faktor lingkungan tempat berdiamnya udang dapat mempengaruhi
pertumbuhan udang. Oleh karena itu ketiga indikator ini mesti di monitoring
secara terus menerus untuk mengetahui kualitas dari zat cair tempat
pembudidayaan udang, yang nantinya dari hasil monitoring tersebut dapat
dilakukan tindakan lebih lanjut untuk menjaga kualitas air tambak tempat
pembudidayaan udang.
Selama ini pengukuran terhadap kondisi kualitas air tambak udang
dilakukan secara manual, yaitu dengan cara mengukur dan mencatat secara
langsung ketiga indikator tersebut, sehingga data yang didapatkan hanya
pada saat pengukuran. Selain dari itu pengukuran seperti ini memerlukan
biaya operasional yang relatif mahal, tenaga ahli yang harus selalu turun ke
lapangan, dan data yang tidak real time. Oleh karena itu dibutuhkan suatu
sistem monitoring kualitas air tambak udang yang mampu memonitor secara
Proposal Tugas Akhir
otomatis, mengolah data secara real time, dan mampu mengirimkan data ke
suatu tempat secara cepat, sehingga dari sistem ini dapat mengurangi biaya
operasional dan mempermudah pengusaha tambak udang untuk melakukan
reaksi kontrol terhadap kualitas air tambak udang yang nantinya
berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas udang yang dihasilkan.
Sistem monitoring yang mampu memonitor secara otomatis,
mengolah data secara real time dan mampu mengirimkan data dari suatu
tempat ketempat yang lain secara cepat yaitu dengan memanfaatkan
teknologi yang telah berkembang saat ini. Untuk pengukuran temperatur
yaitu dengan menggunakan sensor temperatur, untuk pengukuran tingkat
keasaman air dengan menggunakan sensor PH, sedangkan untuk
pengukuran kadar oksigen yang terkandung menggunakan sensor kadar
oksigen (Dissolved Oxygen). Untuk sistem monitoringnya yaitu
pengumpulan, pengolahan, dan pengiriman data jarak jauh menggunakan
sistem komunikasi data berbasis teknologi elektronik yaitu perangkat yang
dapat mengambil, menyimpan data untuk kemudian dikirim kepusat
pengolahan data, perangkat ini yaitu data logger.
Proses pengiriman data ke pusat pengolahan data dapat dilakukan
melalui media komunikasi berupa GSM dan agen telemetri lainya. Dari
pusat pengolahan data , informasi dapat didistribusikan kepengguna lain
melalui media komunikasi, seperti GSM dan internet.
Maka pada tugas akhir ini akan dilakukan sebuah penelitian dengan
membuat suatu sistem online monitoring terhadap kualitas air tambak
udang, yang maksudnya dapat menjadi sistem peringatan dini untuk para
pengusaha tambak udang dalam menjaga kualitas air tambak udang.
Dalam melakukan penelitian ini, bekerja sama dengan Pusat
Penelitian Elektronika dan telekomunikasi – Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (PPET – LIPI), Bandung. Hasil dari penelitian diharapkan sistem
online monitoring yang dibuat dapat berguna untuk pengusaha tambak
udang untuk memajukan usahanya.
Proposal Tugas Akhir
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan di atas terdapat
beberapa hal yang harus dilakukan untuk membuat suatu sistem online
monitoring yang mampu memonitor secara baik kualitas air tambak udang.
Adapaun yang perlu dipahami dalam membangun sistem monitoring ini
yaitu :
1. Bagaimana cara memonitoring kualitas air tambak udang ?
2. Bagaimana cara membangun sistem online monitoring berbasis
website ?
3. Bagaimana unjuk kerja sistem online monitoring berbasis website ?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian yang dilakukan ini adalah :
1. Memonitor kualiatas air tambak udang dari parameter temperatur,
PH, dan kadar oksigen yang terkandung.
2. Merancang bangun suatu sistem online monitoring kualitas air
tambak udang menggunakan data logger berbasis teknologi
website.
3. Melakukan monitoring secara real time dan proses pengiriman data
secara langsung dari pusat data ke tempat lain.
1.4. Batasan Masalah
Penelitian yang dilakukan adalah merancang suatu sistem online
monitoring kualitas air tambak udang menggunakan data logger berbasis
website, sedangkan untuk parameter yang dimonitor berupa temperature,
tingkat keasaman air dan kadar oksigen yang terkadung.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa sensor
temperature, sensor tingkat keasaman PH, dan sensor kadar oksigen
(Dissolved Oxygen), untuk perangkat elektronik yang berfungsi mengambil,
menyimpan, dan kemudian mengirim data dari pusat ke tempat lain
menggunakan data logger.
Proposal Tugas Akhir
Sedangkan teknologi yang digunakan untuk mendistribusikan data
tersebut menggunakaan media komunikasi berupa GSM dan internet melalui
website.
1.5. Manfaat Penelitian
Dari penelitian pembuatan sistem online monitoring kualitas air untuk
tambak udang menggunakan data logger berbasis website ini, diharapkan
dapat membantu para pengusaha tambak udang dalam menjalankan
usahanya, sehingga dapat melakukan reaksi kontrol dini terhadap kualiatas
air tambak udangn, dan dapat mengurangi biaya operasional dalam usaha
tambak udang.
Selain dari itu diharap dari penelitian ini dapat memberikan kontribusi
untuk perkembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam disiplin ilmu yang
dipelajari.
Proposal Tugas Akhir
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Temperatur
Temperatur atau suhu merupakan derajat panas atau dinginnya suatu
benda, semakin tinggi suhu suatu benda maka akan semakin panas benda
tersebut, dan apabila semakin rendah suhu suatu benda maka akan semakin
dingin benda tersebut. Secara mikroskopis, suhu menunjukkan ukuran energi
kinetik internal rata-rata yang dimiliki oleh sebuah benda. atom-atom dalam
sebuah benda mengalami pergerakan baik dalam bentuk perpindahan maupun
gerakan ditempat getaran. Semakin tinggi energi yang dimiliki atom-atom
penyusun suatu benda maka makin tinggi suhu suatu benda tersebut.
Untuk mengetahui suhu suatu benda secara langsung dapat dilakukan
melalui sentuhan, perasaan melalui sentuhan dapat membedakan benda-benda
panas atau benda-benda dingin, melalui sentuhan kita dapat menyusun benda-
benda berdasarkan tingkatan kepanasannya, namun hal ini merupakan sebuah
prosedur yang sangat subjectif untuk menentukan temperatur sebuah benda
dan tentu tidaklah berguna untuk tujuan-tujuan ilmu pengetahuan. Oleh
karena itu dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maka
ditemukanlah alat ukur suhu yang biasa disebut dengan termometer .
Apabila dua benda berada dalam kesetimbangan termal dengan benda
ketiga maka keduanya berada dalam kesetimbangan termal, hal ini dikenal
dengan hukum ke nol termodinamika. pengukuran terhadap kedua benda ini
yaitu dengan melakukan pembandingan dengan benda ketiga, benda ketiga
tersebut adalah termometer. Benda apapun yang memiliki sedikitnya satu
sifat yang berubah terhadap perubahan temperatur dapat digunakan sebagai
termometer, sifat semacam ini disebut dengan sifat termometrik.
Temperatur zat yang terukur sama besarnya dengan skala yang
ditunjukkan oleh termometer ketika terjadi kesetimbangan termal, skala pada
termometer menandakan besarnya nilai temperatur zat yang terukur, untuk
penentuan skala temperatur termodinamika pada termometer yaitu pada suatu
titik tetap standart dimana pembacaaan harus sama untuk temperatur yang
Proposal Tugas Akhir
telah ditentukan. Titik tetap ini dipilih merupakan titik pada mana es, air cair,
dan uap air berada bersama-sama di dalam kesetimbangan dan dinamakan
titik triple point air. Keadaan ini dapat dicapai pada tekanan tertentu dan
keadaan tertentu yaitu pada tekanan uap air titik triple point, tekanan uap air
titik triple point adalah 4,58 mm-Hg, temperatur pada titik tetap standart ini
ditetapkan secara sembarang pada 273,16 derajat Kelvin, sehingga untuk
semua termometer berlaku :
T ( X )
T ( X ¿¿ tr)= XX tr
¿ ..................................................................
(1)
dimana tr merupakanindeks bawah dari temperature273,16 K
T (X ¿¿ tr)=273,16 K ¿ ...................................................... (2)
T ( X )=273,16 KXX tr
...................................................... (3)
Bila sifat termometrik mempunyai nilai X, temperatue T, pada skala yang
telah dipilih, maka kita dapat menggunakan persamaan (3) kepada beberapa
termometer. Untuk termometer cairan didalam gelas maka X adalah L yakni
panjang kolom cairan dan persamaan (3) menjadi :
T ( L )=273,16 KLLtr
...................................................... (4)
Untuk sebuah gas pada tekanan konstan, X adalah V, yakni volume gas dan
persamaannya menjadi :
T (V )=273,16 KVV tr
( P konstan ) ................................. (5)
Untuk sebuah gas pada volume konstan , X adalah P, yakni tekanan gas dan
persamaannya menjadi :
T ( P )=273,16 KPPtr
( V konstan ) ................................. (6)
Untuk sebuah termometer hambatan platina, X adalah R, yakni hambatan
listrik dan persamaannya menjadi :
Proposal Tugas Akhir
T ( R )=273,16 KRRtr
....................................................... (7)
dan serupa halnya untuk zat-zat termometrik dan sifat-sifat termometrik yang
lain. Oleh sebab itu untuk mendapatkan sebuah skala temperatur yang pasti
kita perlu memilih satu jenis termometer sebagai standar.
Zat cair yang biasanya digunakan pada termometer adalah air raksa.
Hal ini dikarenakan air raksa memiliki keunggulan dibandingkan zat cair
lainnya. Keunggulan air raksa dari zat cair lainnya, yaitu :
1. Dapat menyerap panas suatu benda yang akan diukur sehingga
temperatur air raksa sama dengan temperatur benda yang diukur.
2. Dapat digunakan untuk mengukur temperatur yang rendah hingga
temperatur yang lebih tinggi karena air raksa memiliki titik beku pada
temperatur –39°C dan titik didihnya pada temperatur 357°C.
3. Tidak membasahi dinding tabung sehingga pengukurannya menjadi
lebih teliti.
4. Pemuaian air raksa teratur atau linear terhadap kenaikan temperatur,
kecuali pada temperatur yang sangat tinggi.
5. Mudah dilihat karena air raksa dapat memantulkan cahaya.
Selain penggunaan air raksa pada termometer, digunakan juga zat cair
lainnya yaitu alkohol. Akan tetapi, alkohol tidak dapat mengukur temperatur
yang tinggi karena titik didihnya 78°C, namun alkohol dapat mengukur
temperatur yang lebih rendah karena titik bekunya pada temperatur –144°C.
Jadi, termometer yang berisi alkohol baik untuk mengukur temperatur yang
rendah, tetapi tidak dapat mengukur temperatur yang lebih tinggi.
Saat mengukur temperatur dengan termometer, terdapat berbagai jenis
skala yang umum digunakan, skala-skala tersebut adalah Kelvin, Celcius,
Reamur, dan Fahrenheit. Untuk skala sistem internasional yang digunakan
yaitu Kelvin. Keempat skala tersebut memiliki perbedaan dalam pengukuran
suhunya. Berikut rentang temperatur yang dimiliki setiap skala :
Proposal Tugas Akhir
1. Termometer skala Celsius, Memiliki titik didih air 100°C dan titik
bekunya 0°C. Rentang temperaturnya berada pada temperatur 0°C –
100°C dan dibagi dalam 100 skala.
2. Temometer skala Reamur, Memiliki titik didih air 80°R dan titik
bekunya 0°R. Rentang temperaturnya berada pada temperatur 0°R –
80°R dan dibagi dalam 80 skala.
3. Termometer skala Fahrenheit, Memiliki titik didih air 212°F dan titik
bekunya 32°F. Rentang temperaturnya berada pada temperatur 32°F –
212°F dan dibagi dalam 180 skala.
4. Termometer skala Kelvin, Memiliki titik didih air 373,16 K dan titik
bekunya 273,16 K. Rentang temperaturnya berada pada temperatur
273,16 K – 373,16 K dan dibagi dalam 100 skala.
Apabila kita perhatikan, maka satu derajat pada skala Celcius sama
dengan satu derajat pada skala Kelvin, sedangkan satu derajat pada skala
Celcius kurang dari satu derajat pada skala Reamur dan satu derajat pada
skala Celcius lebih dari satu derajat pada skala Fahreinheit. Secara matematis
perbandingan keempat skala tersebut yaitu :
C−0100
=R−080
= F−32180
=K−273,16373,16
.................. (8)
Proposal Tugas Akhir
Gambar 1. Skala-skala temperatur kelvin Celcius dan Fahreinheit
Dengan penggunaan termometer standar, maka secara eksperimental
dapat ditentukan titik-titik referensi untuk pengukuran-pengukuran
temperatur, yang dinamakan titik-titik tetap.
Tabel 1. Titik-titik tetap pada skala temperatur praktis internasional a
Zat KeadaanTemperatur
K ˚C
Hidrogen Titik triple 13,81 - 259,34
Hidrogen Titik didih b 17,042 - 256,108
Hidrogen Titik didih 20,28 - 252, 87
Neon Titik didih 27,102 - 246,048
Oksigen Titik triple 54,361 - 218,789
Oksigen Titik didih 90,188 - 182,962
Air c Titik triple 273,16 0,01
Air c Titik didih 273,15 100
Seng Titik beku 692,73 419,58
Perak Titik beku 1235,08 961,93
Proposal Tugas Akhir
Emas Titik beku 1337,58 1064,43
a Yang dinamakan IPTS-68 yang digunakan di dalam tahun 1968 oleh komite
Internasional mengenai berat dan ukuran.
b Titik didih ini adalah untuk sebuah tekanan sebesar 25/76 atm. semua titik didih yang
lain ( dan semua titik beku ) adalah untuk sebuah tekanan sebesar 1 atm.
c Air yang digunakan haruslah mempunyai komposisi isotropik dari air laut
Dalam penentuan temperatur-temperatur gas ideal memerlukan
ketelitian yang seksama, maka Skala Temperatur Praktis Internasional
(IPTS) diputuskan untuk digunakan pada tahun 1927 dan diperbaharui pada
tahun 1948 dan 1968, hal ini dimaksudkan untuk menyediakan sebuah skala
yang dapat digunakan dengan mudah untuk tujuan-tujuan praktis, seperti
untuk kalibrasi alat –alat industri atau peralatan ilmiah.
2.1.1. Sensor Temperatur
Sensor temperatur merupakan alat yang mengalami perubahan sifat
apabila mengalami perubahan temperatur, atau dikenal dengan sifat
termometrik. Perubahan sifat termometrik menunjukan perubahan temperatur
benda yang menjadi sensor temperatur itu, dan setiap sifat termometrik dapat
digunakan sebagai suatu skala temperatur untuk membentuk termometer.
Pemilihan tipe sensor untuk aplikasi pendeteksian atau pengukuran
pada temperatur mempertimbangkan :
1. Penampilan (Performance)
2. Kehandalan (Reliable)
3. Faktor ekonomis (Economic)
Sedangkan untuk pemilihan jenis sensor suhu hal-hal yang perlu diperhatikan
yaitu:
1. Level suhu maksimum dan minimum dari substrat yang diukur
Proposal Tugas Akhir
2. jangkauan (range) maksimum pengukuran konduktivitas kalor dari
substrat.
3. Respon waktu perubahan suhu dari substrat
4. Linieritas sensor
5. Jangkauan temperatur kerja
Selain dari ketentuan ini perlu juga diperhatikan aspek fisik dan kimia dari
sensor seperti:
1. Ketahanan terhadap korosi
2. Ketahanan terhadap guncangan
3. Pengkabelan (instalasi)
4. Faktor keamanan , dll
Berdasarkan temperatur kerjanya, setiap sensor suhu memiliki
jangkauan kerja temperatur masing-masing, sehingga untuk penggunaannya
disesuaikan dengan jangkauan kerja temperatur dari sensor itu.
Tabel 2. Sensor suhu yang biasa digunakan berdasarkan jangkauan kerja
temperaturny
Jangkauan kerja Sensor Suhu Yang Dipilih
Untuk suhu -35˚C - 150˚C NTC, PTC, Transistor, Dioda, dan IC hibrid
Suhu menengah 150˚ - 700˚C Termocouple, dan RTD
Suhu tinggi > 1500 Menggunakan teknik radiasi
Suhu sangat dingin > 65˚K Resistor karbon (semikonduktor)
Suhu antara 65˚K sampai -35˚C Kristal silikon dengan kemurnian tinggi
Setiap sensor suhu memiliki karakteristik masing-masing, dari
karakteristik sensor-sensor suhu ini menghasilkan keuntungan dan kerugian,
oleh sebab itu pemilihan sensor suhu yang tepat untuk setiap proses
pendeteksian atau pengukuran pada temperatur sangatlah penting.
Tabel 3. Karakteristik sensor suhu
Proposal Tugas Akhir
Sen
sor
suhu
Thermocouple RTD Thermistor IC Sensor
V
Keu
ntun
gan
o Pembangki
t daya sendiri
o simple
o rugged
o murah
o variasi
yang banyak
o range yang
lebar
o lebih stabil
o lebih akurat
o lebih linier dari
thermocouple
okeluaran besar
ocepat
o two-wire ohms
measurement
opaling linier
okeluaran besar
omurah
Ker
ugia
n
o non linier
o tegangan rendah
o dibutuhkan
referensi
o paling kurang
stabil
o paling kurang
sensitif
omahal
obutuh
pembangkit
daya
o△R kecil
oResistansi
absolut yang
kecil
o self heating
onon linier
oRange yang
terbatas
oFragile
oDibutuhkan
pembangkit
daya
o self heating
o T <
200˚C
o Dibutuhk
an pembangkit
daya
o pelan
o self
heating
o Konfigur
asi terbatas
2.2. Derajat Keasaman PH (potential of hydrogen)
Derajat keasaman atau potential of hydrogen adalah derajat keasaman
yang dipergunakan atau dipakai untuk menyatakan suatu tingkat keasaman
Proposal Tugas Akhir
atau kebasaan (Asam-Basa) dari suatu larutan. Selain itu derajat keasaman
atau PH mempunyai pengertian sebagai suatu indeks kadar ion hidrogen (H+)
yang mencirikan keseimbangan asam dan basa. Kadar ion hidrogen tidak
dapat diukur secara eksperimental, sehingga nilainya didasarkan pada
perhitungan teoritis. Skala PH bukanlah skala yang absolut namun bersifat
relatif terhadap sekumpulan larutan standar yang PH-nya ditentukan
berdasarkan persetujuan international.
PH air menunjukan aktivitas ion hidrogen dalam larutan dan
dinyatakan sebagai konsentrasi ion hidrogen (dalam mol/liter) pada suhu
tertentu, hal ini ditulis :
PH=log¿¿ .................................................................. (9)
Air murni (H2O) berasosiasi sehingga memiliki ion H dan ion OH-
dalam konsentrasi yang sama, sehingga PH air murni = 7. semakin tinggi
konsentrasi ion H maka konsentrasi ion OH- akan semakin rendah sehingga
PH < 7, namun apabila semakin tinggi konsentrasi ion OH- akan semakin
rendah konsentrasi H+ dan PH > 7, maka perairan bersifat basa.
Perairan beserta segala aktivitas fotosintesis dan respirasi organisme
yang hidup didalamnya membentuk reaksi karbonat-karbonat sebagai berikut:
CO2H2O H2CO3 H+HCO3- 2H+CO3
2-
Semakin banyaknya kandungan CO2 dari respirasi, reaksi bergerak ke
kanan dan secara bertahap melepaskan ion H dan menyebabkan PH air
menurun, dan sebaliknya dari proses fotosintesis menyebabkan PH air
menjadi naik sebab ion CO2 banyak dibutuhkan pada proses fotosintesis
tersebut.
Derajat keasaman suatu perairan, menyatakan baik atau buruknya
suatu perairan sehingga mempunyai pengaruh yang besar terhadap organisme
(Odum, 1971). Nilai PH juga merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi produktifitas perairan (Pescod, 1973). Biasanya angka pH
dalam suatu perairan dapat dijadikan indikator dari adanya keseimbangan
unsur-unsur kimia dan dapat mempengaruhi ketersediaan unsur-unsur kimia
dan unsur-unsur hara yang sangat bermanfaat bagi kehidupan vegetasi
Proposal Tugas Akhir
akuatik. Nilai tinggi rendahnya pH dipengaruhi oleh fluktuasi kandungan O2
dan Co2. Tingkat pH lebih kecil dari 4, 8 dan lebih besar dari 9, 2 sudah dapat
dianggap tercemar.
2.2.1. Sensor pH
Sensor pH merupakan alat yang digunakan untuk mengukur kadar
keasaman atau kebasaan dari suatu larutan, sensor pH ini terdapat pada
sebuah pH meter, untuk sebuah pH meter terdapat bagian yang bernama
probe. Probe ini merupakan bagian penting dari sebuah pH meter, berbentuk
batang terdiri dari kaca, dan dibagian bawahnya terdapat sebuah bola lampu,
didalam bola lampu inilah terdapat sebuah sensor yang menjadi indikator dari
pengukuran pH. Probe pH mengukur pH seperti aktifitas ion-ion yang
mengelilingi bola lampu, probe ini menghasilkan tegangan rendah (sekitar
0.006 volt per unit pH) yang diukur dan ditampilkan sebagai pembacaan nilai
pH.
Prinsip kerja dari pH meter yaitu pH meter dicelupkan kedalam
sebuah larutan, semakin banyak elektron pada sampel maka akan semakin
bernilai asam, begitupun sebaliknya, pada sebuah pH meter terdapat satu
kontrol untuk mengatur meter membaca sama dengan nilai dari buffer
standar. Untuk skala pada pH meter antar 0 sampai 14, sifat asam memiliki
pH antara 0 sampai 7, dan sifat basa memiliki pH 7 hingga 14.
2.3. Kadar Oksigen (Dissolved Oxygen)
Dissolved Oxygen disingkat DO atau sering disebut dengan kebutuhan
oksigen merupakan salah satu parameter penting dalam analisis kualitas air.
Nilai DO yang,
2.3.1. Sensor Kadar Oksigen (Dissolved Oxygen)
2.4. Data Logger MH
2.5. Modem GSM
Proposal Tugas Akhir
2.6. Telemetri Website
2.7. Pembudidayaan Udang
BAB III
METODOLOGI
3.1. Metode Penelitian
Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah studi
literatur dan eksperimen di laboratorium dan lapangan. Kegiatan penelitian
ini dilakukan di laboratorium Bahan dan Komponen Mikroelektronika PPET-
LIPI. Perancangan, pembangunan serta unjuk kerja dari sistem monitoring
terhadap kualitas air tambak terdiri dari beberapa tahapan proses, yaitu :
1. Karakterisasi sensor suhu, pH, dan DO.
2. Perhitungan dan perancangan perangkat sensor suhu, pH, dan DO.
3. Perancangan agen telemetri suhu, pH, dan DO.
4. Perancangan perangkat lunak (software).
5. Perancangan sistem monitoring kualitas air tambak udang.
6. Pengujian terhadap sistem monitoring kualitas air tambak udang.
3.2. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian pembuatan sistem monitoring kualitas air tambak udang
berdasarkan temperatur, derajat keasaman, dan kadar oksigen yang terkadung
pada air dengan menggunakan data logger berbasis website ini direncanakan
akan dilaksanakan pada :
Waktu Pelaksanaan : Juli – Oktober 2014
Tempat pelaksanaan : Laboratorium Bahan dan Komponen
Mikroelektronika PPET-LIPI. Komplek LIPI, Jl
Sangkuriang Gd. 20 Bandung 40135.
3.3. Desain Penelitian
Proposal Tugas Akhir
Dalam rencana penelitian yang akan dilakukan, terdapat tahapan
tahapan yang akan dilaksanakan, tahapan-tahapan ini yaitu dijelaskan dalam
diagram alir berikut :
Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian
3.4. Perancangan Sistem Online Monitoring suhu, pH, dan temperatur
Studi literatur terhadap penelitian yang akan dilakukan
Pengenalan instrument-instrument
Karakterisasi sensor suhu, pH, DO
Perhitungan dan perangkat sensor suhu, pH, dan DO
Perancangan agen telemetri suhu, pH, dan DO.
Perancangan perangkat lunak (software).
Perancangan sistem monitoring kualitas air tambak udang
Pengujian terhadap sistem monitoring kualitas air tambak udang.
Proposal Tugas Akhir
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA