PROPOSAL SKRIPSI HARYONO.docx

27
Proposal Tugas Akhir ONLINE MONITORING SUHU, DO, DAN PH KUALITAS AIR BUDIDAYA TAMBAK UDANG BERDASARKAN SENSOR SUHU, DO, DAN PH MENGGUNAKAN DATA LOGGER BERBASIS WEBSITE Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains Jurusan Pendidikan Fisika Program Studi Fisika Oleh Haryono Anwar 1006251 PROGRAM STUDI FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA

Transcript of PROPOSAL SKRIPSI HARYONO.docx

Page 1: PROPOSAL SKRIPSI HARYONO.docx

Proposal Tugas Akhir

ONLINE MONITORING SUHU, DO, DAN PH

KUALITAS AIR BUDIDAYA TAMBAK UDANG

BERDASARKAN SENSOR SUHU, DO, DAN PH

MENGGUNAKAN DATA LOGGER BERBASIS

WEBSITE

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains

Jurusan Pendidikan Fisika Program Studi Fisika

Oleh

Haryono Anwar

1006251

PROGRAM STUDI FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Jalan Dr. Setiabudhi 229 Bandung 40154, PHone/Fax: 022-2001452

2014

Page 2: PROPOSAL SKRIPSI HARYONO.docx

Proposal Tugas Akhir

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Temperature, derajat keasaman atau PH, serta kadar oksigen

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari penentuan suatu kualitas air.

Temperatur merupakan derajat panas atau dinginnya suatu benda, derajat

keasaman atau PH merupakan tingkatan keasaman suatu benda bisa berupa

basa ataupun asam, sedangkan kadar oksigen adalah jumlah oksigen yang

terkandung dalam suatu fluida.

Pengukuran terhadap ketiga besaran tersebut dapat menjadi indikator

gejala yang dialami oleh suatu benda misalnya pada fluida zat cair, pada

fluida zat cair, temperature, derajat keasaman, dan kadar oksigen yang

terkandung mencirikan apakah zat cair itu berkualitas baik atau buruk,

kualiatas dari zat cair tersebut nantinya akan berpengaruh terhadap biota

yang mendiaminya.

Pada pembudidayaan udang di tambak, selain pola makan, faktor

lingkungan seperti ketiga indikator dari zat cair tersebut sangatlah

mempengaruhi kualitas, kuantitas, dari udang yang dihasilkan, dikarenakan

faktor lingkungan tempat berdiamnya udang dapat mempengaruhi

pertumbuhan udang. Oleh karena itu ketiga indikator ini mesti di monitoring

secara terus menerus untuk mengetahui kualitas dari zat cair tempat

pembudidayaan udang, yang nantinya dari hasil monitoring tersebut dapat

dilakukan tindakan lebih lanjut untuk menjaga kualitas air tambak tempat

pembudidayaan udang.

Selama ini pengukuran terhadap kondisi kualitas air tambak udang

dilakukan secara manual, yaitu dengan cara mengukur dan mencatat secara

langsung ketiga indikator tersebut, sehingga data yang didapatkan hanya

pada saat pengukuran. Selain dari itu pengukuran seperti ini memerlukan

biaya operasional yang relatif mahal, tenaga ahli yang harus selalu turun ke

lapangan, dan data yang tidak real time. Oleh karena itu dibutuhkan suatu

sistem monitoring kualitas air tambak udang yang mampu memonitor secara

Page 3: PROPOSAL SKRIPSI HARYONO.docx

Proposal Tugas Akhir

otomatis, mengolah data secara real time, dan mampu mengirimkan data ke

suatu tempat secara cepat, sehingga dari sistem ini dapat mengurangi biaya

operasional dan mempermudah pengusaha tambak udang untuk melakukan

reaksi kontrol terhadap kualitas air tambak udang yang nantinya

berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas udang yang dihasilkan.

Sistem monitoring yang mampu memonitor secara otomatis,

mengolah data secara real time dan mampu mengirimkan data dari suatu

tempat ketempat yang lain secara cepat yaitu dengan memanfaatkan

teknologi yang telah berkembang saat ini. Untuk pengukuran temperatur

yaitu dengan menggunakan sensor temperatur, untuk pengukuran tingkat

keasaman air dengan menggunakan sensor PH, sedangkan untuk

pengukuran kadar oksigen yang terkandung menggunakan sensor kadar

oksigen (Dissolved Oxygen). Untuk sistem monitoringnya yaitu

pengumpulan, pengolahan, dan pengiriman data jarak jauh menggunakan

sistem komunikasi data berbasis teknologi elektronik yaitu perangkat yang

dapat mengambil, menyimpan data untuk kemudian dikirim kepusat

pengolahan data, perangkat ini yaitu data logger.

Proses pengiriman data ke pusat pengolahan data dapat dilakukan

melalui media komunikasi berupa GSM dan agen telemetri lainya. Dari

pusat pengolahan data , informasi dapat didistribusikan kepengguna lain

melalui media komunikasi, seperti GSM dan internet.

Maka pada tugas akhir ini akan dilakukan sebuah penelitian dengan

membuat suatu sistem online monitoring terhadap kualitas air tambak

udang, yang maksudnya dapat menjadi sistem peringatan dini untuk para

pengusaha tambak udang dalam menjaga kualitas air tambak udang.

Dalam melakukan penelitian ini, bekerja sama dengan Pusat

Penelitian Elektronika dan telekomunikasi – Lembaga Ilmu Pengetahuan

Indonesia (PPET – LIPI), Bandung. Hasil dari penelitian diharapkan sistem

online monitoring yang dibuat dapat berguna untuk pengusaha tambak

udang untuk memajukan usahanya.

Page 4: PROPOSAL SKRIPSI HARYONO.docx

Proposal Tugas Akhir

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan di atas terdapat

beberapa hal yang harus dilakukan untuk membuat suatu sistem online

monitoring yang mampu memonitor secara baik kualitas air tambak udang.

Adapaun yang perlu dipahami dalam membangun sistem monitoring ini

yaitu :

1. Bagaimana cara memonitoring kualitas air tambak udang ?

2. Bagaimana cara membangun sistem online monitoring berbasis

website ?

3. Bagaimana unjuk kerja sistem online monitoring berbasis website ?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian yang dilakukan ini adalah :

1. Memonitor kualiatas air tambak udang dari parameter temperatur,

PH, dan kadar oksigen yang terkandung.

2. Merancang bangun suatu sistem online monitoring kualitas air

tambak udang menggunakan data logger berbasis teknologi

website.

3. Melakukan monitoring secara real time dan proses pengiriman data

secara langsung dari pusat data ke tempat lain.

1.4. Batasan Masalah

Penelitian yang dilakukan adalah merancang suatu sistem online

monitoring kualitas air tambak udang menggunakan data logger berbasis

website, sedangkan untuk parameter yang dimonitor berupa temperature,

tingkat keasaman air dan kadar oksigen yang terkadung.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa sensor

temperature, sensor tingkat keasaman PH, dan sensor kadar oksigen

(Dissolved Oxygen), untuk perangkat elektronik yang berfungsi mengambil,

menyimpan, dan kemudian mengirim data dari pusat ke tempat lain

menggunakan data logger.

Page 5: PROPOSAL SKRIPSI HARYONO.docx

Proposal Tugas Akhir

Sedangkan teknologi yang digunakan untuk mendistribusikan data

tersebut menggunakaan media komunikasi berupa GSM dan internet melalui

website.

1.5. Manfaat Penelitian

Dari penelitian pembuatan sistem online monitoring kualitas air untuk

tambak udang menggunakan data logger berbasis website ini, diharapkan

dapat membantu para pengusaha tambak udang dalam menjalankan

usahanya, sehingga dapat melakukan reaksi kontrol dini terhadap kualiatas

air tambak udangn, dan dapat mengurangi biaya operasional dalam usaha

tambak udang.

Selain dari itu diharap dari penelitian ini dapat memberikan kontribusi

untuk perkembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam disiplin ilmu yang

dipelajari.

Page 6: PROPOSAL SKRIPSI HARYONO.docx

Proposal Tugas Akhir

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. Temperatur

Temperatur atau suhu merupakan derajat panas atau dinginnya suatu

benda, semakin tinggi suhu suatu benda maka akan semakin panas benda

tersebut, dan apabila semakin rendah suhu suatu benda maka akan semakin

dingin benda tersebut. Secara mikroskopis, suhu menunjukkan ukuran energi

kinetik internal rata-rata yang dimiliki oleh sebuah benda. atom-atom dalam

sebuah benda mengalami pergerakan baik dalam bentuk perpindahan maupun

gerakan ditempat getaran. Semakin tinggi energi yang dimiliki atom-atom

penyusun suatu benda maka makin tinggi suhu suatu benda tersebut.

Untuk mengetahui suhu suatu benda secara langsung dapat dilakukan

melalui sentuhan, perasaan melalui sentuhan dapat membedakan benda-benda

panas atau benda-benda dingin, melalui sentuhan kita dapat menyusun benda-

benda berdasarkan tingkatan kepanasannya, namun hal ini merupakan sebuah

prosedur yang sangat subjectif untuk menentukan temperatur sebuah benda

dan tentu tidaklah berguna untuk tujuan-tujuan ilmu pengetahuan. Oleh

karena itu dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maka

ditemukanlah alat ukur suhu yang biasa disebut dengan termometer .

Apabila dua benda berada dalam kesetimbangan termal dengan benda

ketiga maka keduanya berada dalam kesetimbangan termal, hal ini dikenal

dengan hukum ke nol termodinamika. pengukuran terhadap kedua benda ini

yaitu dengan melakukan pembandingan dengan benda ketiga, benda ketiga

tersebut adalah termometer. Benda apapun yang memiliki sedikitnya satu

sifat yang berubah terhadap perubahan temperatur dapat digunakan sebagai

termometer, sifat semacam ini disebut dengan sifat termometrik.

Temperatur zat yang terukur sama besarnya dengan skala yang

ditunjukkan oleh termometer ketika terjadi kesetimbangan termal, skala pada

termometer menandakan besarnya nilai temperatur zat yang terukur, untuk

penentuan skala temperatur termodinamika pada termometer yaitu pada suatu

titik tetap standart dimana pembacaaan harus sama untuk temperatur yang

Page 7: PROPOSAL SKRIPSI HARYONO.docx

Proposal Tugas Akhir

telah ditentukan. Titik tetap ini dipilih merupakan titik pada mana es, air cair,

dan uap air berada bersama-sama di dalam kesetimbangan dan dinamakan

titik triple point air. Keadaan ini dapat dicapai pada tekanan tertentu dan

keadaan tertentu yaitu pada tekanan uap air titik triple point, tekanan uap air

titik triple point adalah 4,58 mm-Hg, temperatur pada titik tetap standart ini

ditetapkan secara sembarang pada 273,16 derajat Kelvin, sehingga untuk

semua termometer berlaku :

T ( X )

T ( X ¿¿ tr)= XX tr

¿ ..................................................................

(1)

dimana tr merupakanindeks bawah dari temperature273,16 K

T (X ¿¿ tr)=273,16 K ¿ ...................................................... (2)

T ( X )=273,16 KXX tr

...................................................... (3)

Bila sifat termometrik mempunyai nilai X, temperatue T, pada skala yang

telah dipilih, maka kita dapat menggunakan persamaan (3) kepada beberapa

termometer. Untuk termometer cairan didalam gelas maka X adalah L yakni

panjang kolom cairan dan persamaan (3) menjadi :

T ( L )=273,16 KLLtr

...................................................... (4)

Untuk sebuah gas pada tekanan konstan, X adalah V, yakni volume gas dan

persamaannya menjadi :

T (V )=273,16 KVV tr

( P konstan ) ................................. (5)

Untuk sebuah gas pada volume konstan , X adalah P, yakni tekanan gas dan

persamaannya menjadi :

T ( P )=273,16 KPPtr

( V konstan ) ................................. (6)

Untuk sebuah termometer hambatan platina, X adalah R, yakni hambatan

listrik dan persamaannya menjadi :

Page 8: PROPOSAL SKRIPSI HARYONO.docx

Proposal Tugas Akhir

T ( R )=273,16 KRRtr

....................................................... (7)

dan serupa halnya untuk zat-zat termometrik dan sifat-sifat termometrik yang

lain. Oleh sebab itu untuk mendapatkan sebuah skala temperatur yang pasti

kita perlu memilih satu jenis termometer sebagai standar.

Zat cair yang biasanya digunakan pada termometer adalah air raksa.

Hal ini dikarenakan air raksa memiliki keunggulan dibandingkan zat cair

lainnya. Keunggulan air raksa dari zat cair lainnya, yaitu :

1. Dapat menyerap panas suatu benda yang akan diukur sehingga

temperatur air raksa sama dengan temperatur benda yang diukur.

2. Dapat digunakan untuk mengukur temperatur yang rendah hingga

temperatur yang lebih tinggi karena air raksa memiliki titik beku pada

temperatur –39°C dan titik didihnya pada temperatur 357°C.

3. Tidak membasahi dinding tabung sehingga pengukurannya menjadi

lebih teliti.

4. Pemuaian air raksa teratur atau linear terhadap kenaikan temperatur,

kecuali pada temperatur yang sangat tinggi.

5. Mudah dilihat karena air raksa dapat memantulkan cahaya.

Selain penggunaan air raksa pada termometer, digunakan juga zat cair

lainnya yaitu alkohol. Akan tetapi, alkohol tidak dapat mengukur temperatur

yang tinggi karena titik didihnya 78°C, namun alkohol dapat mengukur

temperatur yang lebih rendah karena titik bekunya pada temperatur –144°C.

Jadi, termometer yang berisi alkohol baik untuk mengukur temperatur yang

rendah, tetapi tidak dapat mengukur temperatur yang lebih tinggi.

Saat mengukur temperatur dengan termometer, terdapat berbagai jenis

skala yang umum digunakan, skala-skala tersebut adalah Kelvin, Celcius,

Reamur, dan Fahrenheit. Untuk skala sistem internasional yang digunakan

yaitu Kelvin. Keempat skala tersebut memiliki perbedaan dalam pengukuran

suhunya. Berikut rentang temperatur yang dimiliki setiap skala :

Page 9: PROPOSAL SKRIPSI HARYONO.docx

Proposal Tugas Akhir

1. Termometer skala Celsius, Memiliki titik didih air 100°C dan titik

bekunya 0°C. Rentang temperaturnya berada pada temperatur 0°C –

100°C dan dibagi dalam 100 skala.

2. Temometer skala Reamur, Memiliki titik didih air 80°R dan titik

bekunya 0°R. Rentang temperaturnya berada pada temperatur 0°R –

80°R dan dibagi dalam 80 skala.

3. Termometer skala Fahrenheit, Memiliki titik didih air 212°F dan titik

bekunya 32°F. Rentang temperaturnya berada pada temperatur 32°F –

212°F dan dibagi dalam 180 skala.

4. Termometer skala Kelvin, Memiliki titik didih air 373,16 K dan titik

bekunya 273,16 K. Rentang temperaturnya berada pada temperatur

273,16 K – 373,16 K dan dibagi dalam 100 skala.

Apabila kita perhatikan, maka satu derajat pada skala Celcius sama

dengan satu derajat pada skala Kelvin, sedangkan satu derajat pada skala

Celcius kurang dari satu derajat pada skala Reamur dan satu derajat pada

skala Celcius lebih dari satu derajat pada skala Fahreinheit. Secara matematis

perbandingan keempat skala tersebut yaitu :

C−0100

=R−080

= F−32180

=K−273,16373,16

.................. (8)

Page 10: PROPOSAL SKRIPSI HARYONO.docx

Proposal Tugas Akhir

Gambar 1. Skala-skala temperatur kelvin Celcius dan Fahreinheit

Dengan penggunaan termometer standar, maka secara eksperimental

dapat ditentukan titik-titik referensi untuk pengukuran-pengukuran

temperatur, yang dinamakan titik-titik tetap.

Tabel 1. Titik-titik tetap pada skala temperatur praktis internasional a

Zat KeadaanTemperatur

K ˚C

Hidrogen Titik triple 13,81 - 259,34

Hidrogen Titik didih b 17,042 - 256,108

Hidrogen Titik didih 20,28 - 252, 87

Neon Titik didih 27,102 - 246,048

Oksigen Titik triple 54,361 - 218,789

Oksigen Titik didih 90,188 - 182,962

Air c Titik triple 273,16 0,01

Air c Titik didih 273,15 100

Seng Titik beku 692,73 419,58

Perak Titik beku 1235,08 961,93

Page 11: PROPOSAL SKRIPSI HARYONO.docx

Proposal Tugas Akhir

Emas Titik beku 1337,58 1064,43

a Yang dinamakan IPTS-68 yang digunakan di dalam tahun 1968 oleh komite

Internasional mengenai berat dan ukuran.

b Titik didih ini adalah untuk sebuah tekanan sebesar 25/76 atm. semua titik didih yang

lain ( dan semua titik beku ) adalah untuk sebuah tekanan sebesar 1 atm.

c Air yang digunakan haruslah mempunyai komposisi isotropik dari air laut

Dalam penentuan temperatur-temperatur gas ideal memerlukan

ketelitian yang seksama, maka Skala Temperatur Praktis Internasional

(IPTS) diputuskan untuk digunakan pada tahun 1927 dan diperbaharui pada

tahun 1948 dan 1968, hal ini dimaksudkan untuk menyediakan sebuah skala

yang dapat digunakan dengan mudah untuk tujuan-tujuan praktis, seperti

untuk kalibrasi alat –alat industri atau peralatan ilmiah.

2.1.1. Sensor Temperatur

Sensor temperatur merupakan alat yang mengalami perubahan sifat

apabila mengalami perubahan temperatur, atau dikenal dengan sifat

termometrik. Perubahan sifat termometrik menunjukan perubahan temperatur

benda yang menjadi sensor temperatur itu, dan setiap sifat termometrik dapat

digunakan sebagai suatu skala temperatur untuk membentuk termometer.

Pemilihan tipe sensor untuk aplikasi pendeteksian atau pengukuran

pada temperatur mempertimbangkan :

1. Penampilan (Performance)

2. Kehandalan (Reliable)

3. Faktor ekonomis (Economic)

Sedangkan untuk pemilihan jenis sensor suhu hal-hal yang perlu diperhatikan

yaitu:

1. Level suhu maksimum dan minimum dari substrat yang diukur

Page 12: PROPOSAL SKRIPSI HARYONO.docx

Proposal Tugas Akhir

2. jangkauan (range) maksimum pengukuran konduktivitas kalor dari

substrat.

3. Respon waktu perubahan suhu dari substrat

4. Linieritas sensor

5. Jangkauan temperatur kerja

Selain dari ketentuan ini perlu juga diperhatikan aspek fisik dan kimia dari

sensor seperti:

1. Ketahanan terhadap korosi

2. Ketahanan terhadap guncangan

3. Pengkabelan (instalasi)

4. Faktor keamanan , dll

Berdasarkan temperatur kerjanya, setiap sensor suhu memiliki

jangkauan kerja temperatur masing-masing, sehingga untuk penggunaannya

disesuaikan dengan jangkauan kerja temperatur dari sensor itu.

Tabel 2. Sensor suhu yang biasa digunakan berdasarkan jangkauan kerja

temperaturny

Jangkauan kerja Sensor Suhu Yang Dipilih

Untuk suhu -35˚C - 150˚C NTC, PTC, Transistor, Dioda, dan IC hibrid

Suhu menengah 150˚ - 700˚C Termocouple, dan RTD

Suhu tinggi > 1500 Menggunakan teknik radiasi

Suhu sangat dingin > 65˚K Resistor karbon (semikonduktor)

Suhu antara 65˚K sampai -35˚C Kristal silikon dengan kemurnian tinggi

Setiap sensor suhu memiliki karakteristik masing-masing, dari

karakteristik sensor-sensor suhu ini menghasilkan keuntungan dan kerugian,

oleh sebab itu pemilihan sensor suhu yang tepat untuk setiap proses

pendeteksian atau pengukuran pada temperatur sangatlah penting.

Tabel 3. Karakteristik sensor suhu

Page 13: PROPOSAL SKRIPSI HARYONO.docx

Proposal Tugas Akhir

Sen

sor

suhu

Thermocouple RTD Thermistor IC Sensor

V

Keu

ntun

gan

o Pembangki

t daya sendiri

o simple

o rugged

o murah

o variasi

yang banyak

o range yang

lebar

o lebih stabil

o lebih akurat

o lebih linier dari

thermocouple

okeluaran besar

ocepat

o two-wire ohms

measurement

opaling linier

okeluaran besar

omurah

Ker

ugia

n

o non linier

o tegangan rendah

o dibutuhkan

referensi

o paling kurang

stabil

o paling kurang

sensitif

omahal

obutuh

pembangkit

daya

o△R kecil

oResistansi

absolut yang

kecil

o self heating

onon linier

oRange yang

terbatas

oFragile

oDibutuhkan

pembangkit

daya

o self heating

o T <

200˚C

o Dibutuhk

an pembangkit

daya

o pelan

o self

heating

o Konfigur

asi terbatas

2.2. Derajat Keasaman PH (potential of hydrogen)

Derajat keasaman atau potential of hydrogen adalah derajat keasaman

yang dipergunakan atau dipakai untuk menyatakan suatu tingkat keasaman

Page 14: PROPOSAL SKRIPSI HARYONO.docx

Proposal Tugas Akhir

atau kebasaan (Asam-Basa) dari suatu larutan. Selain itu derajat keasaman

atau PH mempunyai pengertian sebagai suatu indeks kadar ion hidrogen (H+)

yang mencirikan keseimbangan asam dan basa. Kadar ion hidrogen tidak

dapat diukur secara eksperimental, sehingga nilainya didasarkan pada

perhitungan teoritis. Skala PH bukanlah skala yang absolut namun bersifat

relatif terhadap sekumpulan larutan standar yang PH-nya ditentukan

berdasarkan persetujuan international.

PH air menunjukan aktivitas ion hidrogen dalam larutan dan

dinyatakan sebagai konsentrasi ion hidrogen (dalam mol/liter) pada suhu

tertentu, hal ini ditulis :

PH=log¿¿ .................................................................. (9)

Air murni (H2O) berasosiasi sehingga memiliki ion H dan ion OH-

dalam konsentrasi yang sama, sehingga PH air murni = 7. semakin tinggi

konsentrasi ion H maka konsentrasi ion OH- akan semakin rendah sehingga

PH < 7, namun apabila semakin tinggi konsentrasi ion OH- akan semakin

rendah konsentrasi H+ dan PH > 7, maka perairan bersifat basa.

Perairan beserta segala aktivitas fotosintesis dan respirasi organisme

yang hidup didalamnya membentuk reaksi karbonat-karbonat sebagai berikut:

CO2H2O H2CO3 H+HCO3- 2H+CO3

2-

Semakin banyaknya kandungan CO2 dari respirasi, reaksi bergerak ke

kanan dan secara bertahap melepaskan ion H dan menyebabkan PH air

menurun, dan sebaliknya dari proses fotosintesis menyebabkan PH air

menjadi naik sebab ion CO2 banyak dibutuhkan pada proses fotosintesis

tersebut.

Derajat keasaman suatu perairan, menyatakan baik atau buruknya

suatu perairan sehingga mempunyai pengaruh yang besar terhadap organisme

(Odum, 1971). Nilai PH juga merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi produktifitas perairan (Pescod, 1973). Biasanya angka pH

dalam suatu perairan dapat dijadikan indikator dari adanya keseimbangan

unsur-unsur kimia dan dapat mempengaruhi ketersediaan unsur-unsur kimia

dan unsur-unsur hara yang sangat bermanfaat bagi kehidupan vegetasi

Page 15: PROPOSAL SKRIPSI HARYONO.docx

Proposal Tugas Akhir

akuatik. Nilai tinggi rendahnya pH dipengaruhi oleh fluktuasi kandungan O2

dan Co2. Tingkat pH lebih kecil dari 4, 8 dan lebih besar dari 9, 2 sudah dapat

dianggap tercemar.

2.2.1. Sensor pH

Sensor pH merupakan alat yang digunakan untuk mengukur kadar

keasaman atau kebasaan dari suatu larutan, sensor pH ini terdapat pada

sebuah pH meter, untuk sebuah pH meter terdapat bagian yang bernama

probe. Probe ini merupakan bagian penting dari sebuah pH meter, berbentuk

batang terdiri dari kaca, dan dibagian bawahnya terdapat sebuah bola lampu,

didalam bola lampu inilah terdapat sebuah sensor yang menjadi indikator dari

pengukuran pH. Probe pH mengukur pH seperti aktifitas ion-ion yang

mengelilingi bola lampu, probe ini menghasilkan tegangan rendah (sekitar

0.006 volt per unit pH) yang diukur dan ditampilkan sebagai pembacaan nilai

pH.

Prinsip kerja dari pH meter yaitu pH meter dicelupkan kedalam

sebuah larutan, semakin banyak elektron pada sampel maka akan semakin

bernilai asam, begitupun sebaliknya, pada sebuah pH meter terdapat satu

kontrol untuk mengatur meter membaca sama dengan nilai dari buffer

standar. Untuk skala pada pH meter antar 0 sampai 14, sifat asam memiliki

pH antara 0 sampai 7, dan sifat basa memiliki pH 7 hingga 14.

2.3. Kadar Oksigen (Dissolved Oxygen)

Dissolved Oxygen disingkat DO atau sering disebut dengan kebutuhan

oksigen merupakan salah satu parameter penting dalam analisis kualitas air.

Nilai DO yang,

2.3.1. Sensor Kadar Oksigen (Dissolved Oxygen)

2.4. Data Logger MH

2.5. Modem GSM

Page 16: PROPOSAL SKRIPSI HARYONO.docx

Proposal Tugas Akhir

2.6. Telemetri Website

2.7. Pembudidayaan Udang

BAB III

METODOLOGI

3.1. Metode Penelitian

Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah studi

literatur dan eksperimen di laboratorium dan lapangan. Kegiatan penelitian

ini dilakukan di laboratorium Bahan dan Komponen Mikroelektronika PPET-

LIPI. Perancangan, pembangunan serta unjuk kerja dari sistem monitoring

terhadap kualitas air tambak terdiri dari beberapa tahapan proses, yaitu :

1. Karakterisasi sensor suhu, pH, dan DO.

2. Perhitungan dan perancangan perangkat sensor suhu, pH, dan DO.

3. Perancangan agen telemetri suhu, pH, dan DO.

4. Perancangan perangkat lunak (software).

5. Perancangan sistem monitoring kualitas air tambak udang.

6. Pengujian terhadap sistem monitoring kualitas air tambak udang.

3.2. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian pembuatan sistem monitoring kualitas air tambak udang

berdasarkan temperatur, derajat keasaman, dan kadar oksigen yang terkadung

pada air dengan menggunakan data logger berbasis website ini direncanakan

akan dilaksanakan pada :

Waktu Pelaksanaan : Juli – Oktober 2014

Tempat pelaksanaan : Laboratorium Bahan dan Komponen

Mikroelektronika PPET-LIPI. Komplek LIPI, Jl

Sangkuriang Gd. 20 Bandung 40135.

3.3. Desain Penelitian

Page 17: PROPOSAL SKRIPSI HARYONO.docx

Proposal Tugas Akhir

Dalam rencana penelitian yang akan dilakukan, terdapat tahapan

tahapan yang akan dilaksanakan, tahapan-tahapan ini yaitu dijelaskan dalam

diagram alir berikut :

Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian

3.4. Perancangan Sistem Online Monitoring suhu, pH, dan temperatur

Studi literatur terhadap penelitian yang akan dilakukan

Pengenalan instrument-instrument

Karakterisasi sensor suhu, pH, DO

Perhitungan dan perangkat sensor suhu, pH, dan DO

Perancangan agen telemetri suhu, pH, dan DO.

Perancangan perangkat lunak (software).

Perancangan sistem monitoring kualitas air tambak udang

Pengujian terhadap sistem monitoring kualitas air tambak udang.

Page 18: PROPOSAL SKRIPSI HARYONO.docx

Proposal Tugas Akhir

BAB IV

DAFTAR PUSTAKA