Proposal Skripsi-cpm

33
0 PROPOSAL SKRIPSI ANALISA PENGARUH BIAYA DAN WAKTU TERHADAP OPTIMALISASI PROYEK PADA METODE JALUR KRITIS (CPM) DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM MICROSOFT PROJECT 2007 (Studi Kasus Proyek . . .) OLEH : I PUTU SUDASTRA ADI SAPUTRA NIM. 1215124075 KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI POLITEKNIK NEGERI BALI 0

description

Proposal Skripsi-cpm

Transcript of Proposal Skripsi-cpm

Page 1: Proposal Skripsi-cpm

0

PROPOSAL SKRIPSI

ANALISA PENGARUH BIAYA DAN WAKTU TERHADAP

OPTIMALISASI PROYEK PADA METODE JALUR KRITIS (CPM)

DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM MICROSOFT PROJECT 2007

(Studi Kasus Proyek . . .)

OLEH :

I PUTU SUDASTRA ADI SAPUTRA

NIM. 1215124075

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

POLITEKNIK NEGERI BALI

JURUSAN TEKNIK SIPIL

PROGRAM STUDI D IV MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

2016

0

Page 2: Proposal Skripsi-cpm

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tuntutan pembangunan di segala bidang semakin dirasakan, terutama

di negara yang sedang berkembang salah satunya di Indonesia, hal ini

dilakukan dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyatnya. Banyak

kemajuan yang harus dikejar, ketinggalan ini diusahakan harus dikejar

dengan pembangunan di segala bidang. Pembangunan tersebut berupa

pembangunan fisik proyek, pembangunan gedung, jembatan, jalan tol,

industri besar atau kecil, jaringan telekomunikasi, dan lain-lain.

Proyek merupakan serangkaian kegiatan-kegiatan yang bertujuan

untuk menghasilkan produk yang unik dan hanya dilakukan dalam periode

tertentu (temporer) (Maharesi, 2002). Semakin maju peradaban manusia,

semakin besar dan kompleks proyek yang dikerjakan dengan melibatkan

penggunaan bahan-bahan (material), tenaga kerja, dan teknologi yang makin

canggih. Proyek pada umumnya memiliki batas waktu (deadline), artinya

proyek harus diselesaikan sebelum atau tepat pada waktu yang telah

ditentukan. Olehnya diperlukan manajemen yang akan mengelola proyek dari

awal hingga proyek berakhir demi kelancaran jalannya sebuah proyek, yakni

manajemen proyek.

Keberhasilan ataupun kegagalan dari pelaksanaan sering kali

disebabkan kurang terencananya kegiatan proyek serta pengendalian yang

kurang efektif, sehingga kegiatan proyek tidak efisien, hal ini akan

11

Page 3: Proposal Skripsi-cpm

2

mengakibatkan keterlambatan, menurunnya kualitas pekerjaan, dan

membengkaknya biaya pelaksanaan. Keterlambatan pekerjaan proyek dapat

diantisipasi dengan melakukan percepatan dalam pelaksanaannya, namun

harus tetap memperhatikan faktor biaya. Pertambahan biaya yang dikeluarkan

diharapkan seminimum mungkin dan tetap memperhatikan standar mutu.

Percepatan dapat dilakukan dengan mengadakan penambahan jam kerja, alat

bantu yang lebih produktif, penambahan jumlah pekerja, menggunakan

material yang lebih cepat pemasangannya, dan metode konstruksi yang lebih

cepat.

Salah satu metode yang dapat digunakan untuk melakukan percepatan

proyek ialah metode jalur kritis (Critical Path Method/CPM). Metode ini

adalah model manajemen proyek yang mengutamakan biaya sebagai objek

yang dianalisis (Siswanto, 2007). Dengan kata lain CPM merupakan analisa

jaringan kerja yang berusaha mengoptimalkan biaya total proyek melalui

pengurangan atau percepatan waktu penyelesaian total proyek yang

bersangkutan. Dengan CPM, jumlah waktu yang dibutuhkan untuk

menyelesaikan berbagai tahap suatu proyek dianggap diketahui dengan pasti,

demikian pula hubungan antara sumber yang digunakan dan waktu yang

diperlukan untuk menyelesaikan proyek.

Mengingat pentingnya metode CPM penulis tertarik untuk

menganalisis lebih jauh dan mengangkatnya menjadi judul skripsi “Analisa

Pengaruh Biaya Dan Waktu Terhadap Percepatan Proyek Pada Metode Jalur

Kritis (CPM) Dengan Menggunakan Program Microsoft Project 2007”

2

Page 4: Proposal Skripsi-cpm

3

1.2. Rumusan Masalah

Bedasarkan uraian latar belakang diatas adapun permasalahan yang

akan diangkat pada penelitian ini yaitu sebagai berikut :

1. Bagaimana bentuk jaringan kerja pada proyek . . . ?

2. Berapa durasi optimal pada proyek . . . ?

3. Berapa total biaya pada proyek . . . dengan durasi optimal ?

1.3. Tujuan

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu sebagai berikut :

1. Menentukan jaringan kerja pada proyek . . .

2. Menganalisis durasi yang optimal untuk menyelesaikan proyek . . .

3. Menganalisis perkiraan biaya untuk proyek . . . yang waktu

penyelesaiannya dipercepat.

1.4. Manfaat

Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu sebagai berikut :

1. Menyelesaikan proyek tepat waktu sehingga penggunaan anggaran

menjadi efisien dan tidak terjadi pemborosan.

2. Mengetahui kegiatan mana yang harus bekerja keras diselesaikan agar

jadwal dapat terpenuhi.

3. Dapat menambah wawasan bagi para pembaca

1.5. Ruang Lingkup

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :

1. Ruang lingkup pada proyek . . . dengan item pekerjaan . . .

2. Penelitian dibatasi pada kinerja waktu dan biaya.

3

Page 5: Proposal Skripsi-cpm

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Proyek

2.1.1. Pengertian Proyek

Proyek merupakan serangkaian kegiatan-kegiatan yang bertujuan

untuk menghasilkan produk yang unik dan hanya dilakukan dalam periode

tertentu (temporer) (Maharesi, 2002).

Proyek dapat didefinisikan sebagai suatu rangkaian kegiatan yang

hanya terjadi sekali, dimana pelaksanaannya sejak awal sampai akhir

dibatasi oleh kurun waktu tertentu (Tampubolon, 2004)

2.1.2. Ciri-Ciri Proyek

a. Memiliki tujuan tertentu berupa hasil kerja akhir.

b. Sifatnya sementara karena siklus proyek relatif pendek.

c. Dalam proses pelaksanaannya, proyek dibatasi oleh jadwal, anggaran

biaya, dan mutu hasil akhir.

d. Merupakan kegiatan nonrutin, tidak berulang-ulang.

e. Keperluan sumber daya berubah, baik macam maupun volumenya.

f. Unique (antara proyek satu dengan yang lain tidak sama)

2.1.3. Tahap Siklus Proyek

Kegiatan-kegiatan dalam sebuah proyek berlangsung dari titik

awal, kemudian jenis dan intensitas kegiatannya meningkat hingga ke titik

puncak, turun, dan berakhir, seperti ditunjukkan dalam Gambar 2.1.

44

Page 6: Proposal Skripsi-cpm

5

Kegiatan-kegiatan tersebut memerlukan sumber daya yang berupa jam-

orang (man-hour), dana, material atau peralatan (Soeharto, 1999).

Gambar 2.1

Hubungan Keperluan Sumber Daya Terhadap Waktu dalam Siklus Proyek

Menurut Soeharto (1999), salah satu sistematika penahapan yang

disusun oleh PMI (Project Management Institute) terdiri dari tahap-tahap

konseptual, perencanaan dan pengembangan (PP/Definisi), implementasi,

terminasi, dan operasi atau utilitas

a. Tahap Konseptual

Dalam tahap konseptual, dilakukan penyusunan dan perumusan

gagasan, analisis pendahuluan, dan pengkajian kelayakan. Deliverable

akhir pada tahap ini adalah dokumen hasil studi kelayakan.

b. Tahap PP/Definisi

Kegiatan utama dalam tahap PP/Definisi adalah melanjutkan evaluasi

hasil kegiatan tahap konseptual, menyiapkan perangkat (berupa data,

spesifikasi teknik, engineering, dan komersial), menyusun

5

Page 7: Proposal Skripsi-cpm

6

perencanaan dan membuat keputusan strategis, serta memilih peserta

proyek. Deliverable akhir pada tahap ini adalah dokumen hasil analisis

lanjutan kelayakan proyek, dokumen rencana strategis dan operasional

proyek, dokumen anggaran biaya, jadwal induk, dan garis besar

kriteria mutu proyek.

c. Tahap Implementasi

Pada umumnya, tahap implementasi terdiri dari kegiatan desain-

engineering yang rinci dari fasilitas yang hendak dibangun, pengadaan

material dan peralatan, manufaktur atau pabrikasi, dan instalasi atau

konstruksi. Deliverable akhir pada tahap ini adalah produk atau

instalasi proyek yang telah selesai.

d. Tahap Terminasi

Kegiatan pada tahap terminasi antara lain mempersiapkan instalasi

atau produk beroperasi (uji coba), penyelesaian administrasi dan

keuangan lainnya. Deliverable akhir pada tahap ini adalah instalasi

atau produk yang siap beroperasi dan dokumen pernyataan

penyelesaian masalah asuransi, klaim, dan jaminan.

e. Tahap Operasi/Utilitas

Dalam tahap ini, kegiatan proyek berhenti dan organisasi operasi

mulai bertanggung jawab atas operasi dan pemeliharaan instalasi atau

produk hasil proyek.

6

Page 8: Proposal Skripsi-cpm

7

2.2. Manajemen Proyek

2.2.1. Pengertian Manajemen Proyek

Menurut PMI (dikutip oleh Soeharto, 1999), mengemukakan

definisi manajemen proyek adalah ilmu dan seni yang berkaitan dengan

memimpin dan mengkoordinir sumber daya yang terdiri dari manusia dan

material dengan menggunakan tehnik pengelolaan modern untuk mencapai

sasaran yang telah ditentukan, yaitu lingkup, mutu, jadwal, dan biaya, serta

memenuhi keinginan para stake holder.

Sedangkan menurut H. Kerzner (dikutip oleh Soeharto, 1999)

menyatakan bahwa manajemen proyek adalah merencanakan,

mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya perusahaan

untukmencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan.

2.2.2. Tahapan Manajemen Proyek

Manajemen Proyek meliputi tiga fase (Heizer dan Render, 2005),

yaitu :

a. Perencanaan (Planning).

Fase ini mencakup penetapan sasaran, mendefinisikan proyek, dan

organisasi tim-nya.

b. Penjadwalan (Scheduling).

Fase ini menghubungkan orang, uang, dan bahan untuk kegiatan

khusus dan menghubungkan masing-masing kegiatan satu dengan

yang lainnya.

7

Page 9: Proposal Skripsi-cpm

8

c. Pengendalian (Controlling).

Perusahaan mengawasi sumber daya, biaya, kualitas, dan anggaran.

Perusahaan juga merevisi atau mengubah rencana dan menggeser atau

mengelola kembali sumber daya agar dapat memenuhi kebutuhan

waktu dan biaya.

2.2.3. Tujuan Manajemen Proyek

Handoko (1999:98) menyatakan tujuan manajemen proyek adalah

sebagai berikut :

a. Tepat waktu (on time) yaitu waktu atau jadwal yang merupakan salah

satu sasaran utama proyek, keterlambatan akan mengakibatkan

kerugian, seperti penambahan biaya, kehilangan kesempatan produk

memasuki pasar.

b. Tepat anggaran (on budget) yaitu biaya yang harus dikeluarkan sesuai

dengan anggaran yang telah ditetapkan.

c. Tepat spesifikasi (on specification) dimana proyek harus sesuai

dengan spesifikasi yang telah ditetapkan.

2.3. Microsoft Project 2007

Berdasarkan survei dinyatakan bahwa Microsoft Project merupakan

suatu alat bantu atau tools yang menduduki peringkat pertama sebagai alat

bantu dalam mendukung manajemen proyek. Hal ini merupakan implikasi

dari kehandalan software aplikasi tersebut menangani manajemen proyek

(Catur Bawa, 2007).

Microsoft Project 2007 adalah sebuah aplikasi untuk mengelola suatu

proyek. Microsoft project merupakan sistem perencanaaan yang dapat

8

Page 10: Proposal Skripsi-cpm

9

membantu dalam menyusun penjadwalan (scheduling) suatu proyek atau

rangkaian pekerjaan. Microsoft project juga mampu membantu melakukan

pencatatan dan pemantauan terhadap penggunaan sumber daya (resource),

baik yang berupa sumber daya manusia maupun yang berupa peralatan. Yang

dikerjakan oleh microsoft project antara lain : mencatat kebutuhan tenaga

kerja pada setiap sektor, mencatat jam kerja para pegawai, jam lembur dan

menghitung pengeluaran sehubungan dengan ongkos tenaga kerja,

memasukkan biaya tetap, menghitung total biaya proyek, serta membantu

mengontrol penggunaan tenaga kerja pada beberapa pekerjaan untuk

menghindari over-allocation (kelebihan beban pada penggunaan tanga kerja)

(Adi Kusrianto, 2008).

2.4. CPM

2.4.1. Pengertian CPM

CPM adalah model manajemen proyek yang mengutamakan biaya

sebagai objek yang dianalisis (Siswanto, 2007).. Dengan CPM, jumlah

waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan berbagai tahap suatu proyek

dianggap diketahui dengan pasti, demikian pula hubungan antara sumber

yang digunakan dan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek.

CPM merupakan analisa jaringan kerja yang berusaha

mengoptimalkan biaya total proyek melalui pengurangan atau percepatan

waktu penyelesaian total proyek yang bersangkutan. Metode CPM pertama

digunakan pada proyek konstruksi di perusahaan Du Pont tahun 1957.

Metode ini lebih menekankan ongkos proyek. CPM membahas adanya

tawar menawar atau trade off antara jadwal waktu dan biaya proyek.

9

Page 11: Proposal Skripsi-cpm

10

Adapun prinsip-prinsip dalam penggunaan CPM yaitu sebagai

berikut :

a. CPM digunakan untuk menjadwalkan dan mengendalikan aktivitas

yang sudah pernah dikerjakan sehingga data, waktu dan biaya setiap

unsur kegiatan telah diketahui oleh evaluator.

b. CPM hanya memiliki satu jenis informasi waktu pengerjaan yaitu

waktu yang paling tepat dan layak untuk menyelesaikan suatu proyek.

c. CPM menekankan tepat biaya.

d. Anak panah pada CPM menunjukkan kegiatan

2.4.2. Trade Off dan Crashing

Trade off merupakan salah satu metode yang sering dijumpai dalam

langkah crashing. Crashing atau akselerasi merupakan pengurangan waktu

normal aktivitas. Akselerasi diperoleh dengan menyediakan lebih banyak

sumber daya (diukur dalam satuan mata uang), bagi aktivitas yang akan

dikurangi waktunya. Hal tersebut tentunya akan menambah biaya.

Penambahan biaya ini akan memberikan suatu besaran perbedaan biaya

akibat percepatan waktu sesuai dengan banyak waktu percepatannya.

Trade off digunakan untuk menganalisa alternatif-alternatif yang ada (dari

jaringan kerja) dengan hasil mendapatkan waktu kerja optimal dengan

biaya terendah. Dapat digambarkan dalam bentuk grafik waktu–biaya

(seperti pada Gambar 2.2).

10

Page 12: Proposal Skripsi-cpm

11

Gambar 2.2 Grafik Biaya-Waktu

Percepatan durasi dapat dilakukan pada kegiatan-kegiatan yang

dilalui oleh lintasan kritis. Menurut Soeharto (1999), dalam menganalisis

proses crashing digunakan asumsi berikut :

a. Jumlah sumber daya yang tersedia tidak merupakan kendala.

b. Bila diinginkan waktu penyelesaian lebih cepat, maka sumber daya

akan bertambah.

Ada beberapa cara untuk mempercepat suatu kegiatan, sehingga

didapat alternatif terbaik sesuai dengan kondisi kontraktor pelaksana.

Cara-cara tersebut misalnya :

a. Perubahan hubungan logika ketergantungan antar kegiatan

b. Menambah sumber daya manusia

c. Melaksanakan kerja lembur

d. Menambah atau mengganti peralatan

e. Menambah ketersediaan material

Untuk melakukan crashing pada sebuah proyek, terdapat langkah-

langkah untuk menyelesaikannya, yaitu :

11

Page 13: Proposal Skripsi-cpm

12

a. Gambar diagram jaringan untuk setiap kejadian

b. Hitung total waktu akselerasi, total biaya akselerasi, dan biaya

akselerasi per unit waktu untuk setiap kejadian.

c. Tentukan garis edar kritis dan lamanya waktu proyek.

d. Pilih aktivitas pada garis edar kritis yang memiliki biaya akselerasi

minimal, dan kurangi waktu aktivitas tersebut semaksimal mungkin.

Catatan :

Jika hanya ada satu jalur kritis, pilihlah aktivitas yang :

i. Masih bisa dilakukan crash, dan

ii. Mempunyai biaya crash terkecil per satuan waktu.

Jika terdapat lebih dari satu jalur kritis, maka pilih satu aktivitas

sedemikian rupa sehingga :

i. Setiap aktivitas yang dipilih masih bisa dilakukan crash, dan

ii. Biaya crash total per satuan waktu dari semua aktivitas yang

dipilih merupakan yang terkecil.

e. Perbaharui semua waktu kegiatan, jika batas waktu yang di inginkan

telah tercapai, maka berhenti. Jika tidak, ulangi langkah 3

2.4.3. Jaringan Kerja

Network planning (Jaringan Kerja) pada prinsipnya adalah

hubungan ketergantungan antara bagian-bagian pekerjaan yang

digambarkan atau divisualisasikan dalam diagram network. Dengan

demikian dapat dikemukakan bagian-bagian pekerjaan yang harus

didahulukan, sehingga dapat dijadikan dasar untuk melakukan pekerjaan

12

Page 14: Proposal Skripsi-cpm

13

selanjutnya dan dapat dilihat pula bahwa suatu pekerjaan belum dapat

dimulai apabila kegiatan sebelumnya belum selesai dikerjakan.

Menurut Heizer dan Render (2005), ada dua pendekatan untuk

menggambarkan jaringan proyek, yaitu kegiatan-pada-titik (activity-on-

node - AON) dan kegiatan-pada-panah (activity-on-arrow - AOA). Pada

pendekatan AON, titik menunjukkan kegiatan, sedangkan pada AOA,

panah menunjukkan kegiatan. Gambar 2.3 mengilustrasikan kedua

pendekatan tersebut.

Gambar 2.3 Perbandingan Dua Pendekatan Menggambarkan Jaringan Kerja

2.4.4. Lintasan Kritis

Dalam metode CPM (Critical Path Method - Metode Jalur Kritis)

dikenal dengan adanya jalur kritis, yaitu jalur yang memiliki rangkaian

komponen-komponen kegiatan dengan total jumlah waktu terlama. Jalur

kritis terdiri dari rangkaian kegiatan kritis, dimulai dari kegiatan pertama

13

Page 15: Proposal Skripsi-cpm

14

sampai pada kegiatan terakhir proyek (Soeharto, 1999). Lintasan kritis

(Critical Path) melalui aktivitas-aktivitas yang jumlah waktu

pelaksanaannya paling lama. Jadi, lintasan kritis adalah lintasan yang

paling menentukan waktu penyelesaian proyek secara keseluruhan,

digambar dengan anak panah tebal (Badri,1997). Menurut Badri (1997),

manfaat yang didapat jika mengetahui lintasan kritis adalah sebagai

berikut :

a. Penundaan pekerjaan pada lintasan kritis menyebabkan seluruh

pekerjaan proyek tertunda penyelesaiannya.

b. Proyek dapat dipercepat penyelesaiannya, bila pekerjaan-pekerjaan

yang ada pada lintasan kritis dapat dipercepat.

c. Pengawasan atau kontrol dapat dikontrol melalui penyelesaian jalur

kritis yang tepat dalam penyelesaiannya dan kemungkinan di trade off

(pertukaran waktu dengan biaya yang efisien) dan crash program

(diselesaikan dengan waktu yang optimum dipercepat dengan biaya

yang bertambah pula) atau dipersingkat waktunya dengan tambahan

biaya lembur.

d. Time slack atau kelonggaran waktu terdapat pada pekerjaan yang tidak

melalui lintasan kritis. Ini memungkinkan bagi manajer/pimpro untuk

memindahkan tenaga kerja, alat, dan biaya ke pekerjaan-pekerjaan di

lintasan kritis agar efektif dan efisien.

Heizer dan Render (2005) menjelaskan bahwa dalam dalam

melakukan analisis jalur kritis, digunakan dua proses two-pass, terdiri atas

forward pass dan backward pass. ES dan EF ditentukan selama forward

14

Page 16: Proposal Skripsi-cpm

15

pass, LS dan LF ditentukan selama backward pass. ES (earliest start)

adalah waktu terdahulu suatu kegiatan dapat dimulai, dengan asumsi

semua pendahulu sudah selesai. EF (earliest finish) merupakan waktu

terdahulu suatu kegiatan dapat selesai. LS (latest start) adalah waktu

terakhir suatu kegiatan dapat dimulai sehingga tidak menunda waktu

penyelesaian keseluruhan proyek. LF (latest finish) adalah waktu terakhir

suatu kegiatan dapat selesai sehingga tidak menunda waktu penyelesaian

keseluruhan proyek.

2.5. Durasi Proyek

Durasi proyek adalah jumlah waktu yang diperlukan untuk

menyelesaikan seluruh pekerjaan proyek (Maharany dan Fajarwati, 2006).

Maharany dan Fajarwati (2006) menjelaskan bahwa faktor yang

berpengaruh dalam menentukan durasi pekerjaan adalah volume pekerjaan,

metode kerja (construction method), keadaan lapangan, serta keterampilan

tenaga kerja yang melaksanakan pekerjaan proyek.

2.6. Analisis Optimalisasi

Maharany dan Fajarwati (2006) menjelaskan bahwa analisis

optimasi merupakan suatu proses penguraian data-data awal dengan

menggunakan suatu metode sebelumnya. Dalam penelitian ini, analisis

optimasi diartikan sebagai suatu proses penguraian durasi proyek untuk

mendapatkan percepatan durasi yang paling baik (optimal) dengan

menggunakan berbagai alternatif ditinjau dari segi biaya.

15

Page 17: Proposal Skripsi-cpm

16

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Bagan Alir

Dalam membuat penelitian, tentunya harus disusun rencana metode

penelitian agar penelitian dapat berjalan secara sistematis dan terarah. Berikut

ini adalah sistematika penelitian dalam bentuk diagram alir (flow chart).

1616

Page 18: Proposal Skripsi-cpm

17

3.3.1. Start

Pada tahap pertama ini dilakukan dengan penentuan ide.

3.3.2. Latar Belakang

Disampaikan dasar pemikiran kenapa obyek perancangan tersebut diambil

sebagai topik skripsi.

3.3.3. Permasalahan

Permasalahan yang diangkat sesuai dengan latar belakang yang

disampaikan.

3.3.4. Tujuan dan Manfaat

Disampaikan tujuan dan manfaat yang ingin dicapai melalui kegiatan

perancangan ini. Tujuan biasanya berhubungan dengan permasalahan.

3.3.5. Pengumpulan Data

a. Jenis Data.

Data Kualitatif, merupakan data yang hanya dapat diukur secara

tidak langsung, data tidak dinyatakan dalam bentuk angka, tetapi

diuraikan dengan cara memberikan pengertian, penerangan, dan

menafsirkan data yangdiperoleh (Hadi, 1994). Dalam penelitian

ini data kualitatif yang dimaksud mengenai kegiatan proyek dan

hubungan ketergantungan antar kegiatan. Hubungan

ketergantungan sangat diperlukan karena dengan diketahuinya

hubungan ketergantungan ini maka kegiatan yang harus

didahulukan dapat dikerjakan dan dapat dijadikan dasar untuk

melakukan kegiatan selanjutnya dan dapat dilihat pula bahwa

suatu kegiatan belum dapat dimulai apabila kegiatan sebelumnya

belum selesai dikerjakan.

17

Page 19: Proposal Skripsi-cpm

18

Data Kuantitatif, merupakan data dengan menggunakan

pengukuran-pengukurandan pembuktian-pembuktian, khususnya

pengujian hipotesis yang dirumuskan sebelumnya dengan

menggunakan metode statistika untuk mengukur dan

membuktikan penelitian (Sugiyono, 1999). Dalam penelitian ini

data kuantitatif yang dimaksud data mengenai waktu kegiatan,

jadwal pelaksanaan proyek, biaya proyek, data perkiraan

kebutuhan tenaga kerja proyek, dan data lain yang berhubungan

dengan permasalahan penelitian.

Data Primer, merupakan data yang langsung diperoleh dari

lapangan, survey atau observasi. Dalam hal ini data primer yang

diperlukan adalah proses pembuatan proyek tersebut, dimana data

tersebut berupa catatan waktu pengerjaan masing-masing item

pekerjaan dan produktifitas pekerja dalam kurun waktu tertentu

yang dilakukan dilapangan.

Data Skunder, merupakan data yang diperoleh dalam bentuk yang

sudah jadi dan telah tersedia yang berkaitan dengan penelitian

tersebut. Dalam hal ini data skunder yang diperlukan yaitu RKS,

RAB, Gambar dan Time Schedule

b. Sumber Data

Dalam penelitian ini, penelitian dilakukan pada proyek

pembangunan . . . dan mengambil bahan penelitian dari schedule

(jadwal) pelaksanaan proyek dan rencana anggaran biaya (RAB)

proyek. Data tersebut diperoleh dari kontraktor pelaksana. Sumber

18

Page 20: Proposal Skripsi-cpm

19

lain berupa buku, literatur, pencarian di internet dan hasil wawancara

dengan pihak yang berkaitan, sehingga isi tulisan dalam laporan

menjadi lebih kuat.

c. Metode Pengumpulan Data

Wawancara, merupakan tehnik pencarian dan pengumpulan

informasi dilakukan dengan mendatangi secara langsung kepada

para responden untuk dimintai keterangan mengenai sesuatu yang

diketahuinya (bisa mengenai suatu kejadian, fakta, maupun

pendapat responden) (Subiyanto, 2000).

Observasi, merupakan pengamatan dan pencatatan secara teliti

dan sistematis atas gejala-gejala (fenomena) yang sedang diteliti

(Soeratno dan Arsyad, 2008)

Studi Pustaka, merupakan pengumpulan data yang dilakukan

dengan membaca buku-buku literatur, jurnal-jurnal, internet,

majalah, dan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan

penelitian yang sedang dilakukan.

3.3.6. Analisa Data

Analisis data adalah evaluasi data dari data-data yang telah didapat

untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dalam hal ini menentukan

waktu kerja optimal dengan biaya terendah. Urutan analisis data adalah :

a. Menyusun Jaringan Kerja (Networking)

Mengkaji dan mengidentifikasi lingkup proyek, menguraikan,

memecahkannya menjadi kegiatan-kegiatan atau kelompok

kegiatan yang merupakan komponen proyek.

19

Page 21: Proposal Skripsi-cpm

20

Menyusun kembali komponen-komponen pada butir 1, menjadi

mata rantai dengan urutan yang sesuai logika ketergantungan.

Memberikan perkiraan kurun waktu bagi masing-masing kegiatan

yang dihasilkan dari penguraian lingkup proyek.

b. Identifikasi Jalur Kritis

Identifikasi jalur kritis (critical path) dan float pada jaringan kerja.

Untuk menentukan waktu penyelesaian proyek, maka harus

diidentifikasi apa yang disebut jalur kritis. Jalur ( path ) merupakan

serangkaian aktivitas berhubungan yang bermula dari node awal ke

node penyelesaian/ akhir. Untuk menyelesaikan proyek, semua jalur

harus dilewati. Oleh karena itu, harus ditentukan jumlah waktu yang

dibutuhkan berbagai jalur tersebut. Jalur terpanjang yang melewati,

menentukan total watu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek.

Jika aktivitas pada jalur terpanjang itu ditunda, maka seluruh proyek

akanmengalami keterlambatan. Aktivitas jalur terpanjang merupakan

aktivitas jalur kritis, dan jalur terpanjang itu disebut jalur kritis.

c. Menentukan waktu percepatan dan menghitung biaya tambahan untuk

percepatan setiap kegiatan.

d. Mempercepat waktu penyelesaian proyek dengan mengutamakan

kegiatan kritis yang memiliki slope biaya terendah. Apabila upaya

percepatan dilakukan pada aktivitas-aktivitas yang tidak berada pada

lintasan kritis, maka waktu penyelesaian keseluruhan tidak akan

berkurang.

e. Susun kembali jaringan kerjanya.

20

Page 22: Proposal Skripsi-cpm

21

f. Ulangi langkah kedua dan berhenti melakukan upaya percepatan

apabila terjadi pertambahan lintasan kritis. Apabila terdapat lebih dari

satu lintasan kritis, maka upaya percepatan dilakukan serentak pada

semua aktivitas yang berada pada lintasan kritis. Usahakan agar tidak

terjadi penambahan atau pemindahan jalur kritis apabila diadakan

percepatan durasi pada salah satu kegiatan.

g. Upaya percepatan dihentikan apabila aktivitas-aktivitas pada lintasan

kritis telah jenuh seluruhnya (tidak mungkin ditekan lagi).

h. Hitung biaya keseluruhan akibat percepatan untuk mengetahui total

biaya proyek yang dikeluarkan.

i. Dari keseluruahan perhitngan kemudian dicari waktu kerja yang

paling optimal dengan biaya yang paling rendah.

3.3.7. Kesimpulan dan Saran

Simpulan merupakan jawaban dari pertanyaan yang ada dalam

permasalahan. Saran yang disampaikan agar pemakai tidak keliru

menerapkan hasil perancangan dilapangan

3.3.8. Finish

Adalah urutan terakhir dari tahapan pelaksanaan penelitian. Pada tahap ini

kesimpulan dan saran sudah ditentukan.

3.2. Waktu Pengumpulan Data

Waktu pelaksanaan penelitian terhitung 10 minggu.

3.3. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian skripsi kali ini mengambil proyek pembangunan .

. .

21