Proposal Skripsi
description
Transcript of Proposal Skripsi
-
PROPOSAL SKRIPSI
PRA RENCANA PABRIK
PEMBUATAN KALSIUM KLORIDA DARI BATU KAPUR DAN
ASAM KLORIDA DENGAN PROSES NETRALISASI
KAPASITAS 50.000 TON/TAHUN
Disusun Oleh :
MARIA ASSUMPTA NOGO OLE 0914010
WIKE WAHYUNINGTYAS 0914027
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG
2013
-
LEMBAR PERSETUJUAN
PROPOSAL SKRIPSI
PRA RENCANA PABRIK
PEMBUATAN KALSIUM KLORIDA DARI BATU KAPUR DAN
ASAM KLORIDA DENGAN PROSES NETRALISASI
KAPASITAS 50.000 TON/TAHUN
Diajukan Sebagai Syarat Menempuh Wisuda
Sarjana Pada Jenjang Strata Satu (S-1)
Di Institut Teknologi Nasional Malang
Disusun Oleh :
MARIA ASSUMPTA NOGO OLE 0914010
WIKE WAHYUNINGTYAS 0914027
Malang, 11 April 2013
Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Kimia
Jimmy, ST, MT
NIP Y 1039900330
-
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kalsium klorida dengan rumus kimia CaCl2 merupakan salah satu jenis garam
yang terdiri dari unsur kalsium (Ca) dan klorin (Cl). Garam ini berwarna putih dan
mudah larut dalam air. Kalsium klorida tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak mudah
terbakar. Kalsium klorida termasuk dalam tipe ion halida, dan padat pada suhu kamar.
Karena sifat higroskopisnya, kalsium klorida harus disimpan dalam kontainer kedap
udara rapat tertutup.[1]
Kalsium klorida dapat dihasilkan dengan proses solvay atau dari batu kapur
(limestone) dengan penambahan asam klorida (HCl). Batu kapur digunakan dalam
pembuatan kalsium klorida karena batu kapur merupakan batuan yang mengandung
kalsium (Ca) yang dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan kalsium klorida
(CaCl2).[2]
Selain itu batu kapur merupakan bahan baku yang tersedia banyak dan
murah. Batu kapur di Indonesia juga tersedia dalam jumlah yang banyak dan tersebar
hampir merata di seluruh Indonesia.
Kalsium klorida umumnya digunakan sebagai zat pengering (deicing),
pengendalian debu (roadbed stabilization), Akselerator di beton siap pakai, pengeboran
minyak, makanan, dan banyak kegunaan lain yang biasanya digunakan pada industri
kertas, keramik dan lainnya. Di Indonesia kalsium klorida belum diproduksi, sehingga
kebutuhan kalsium klorida masih mengimpor dari negara lain yaitu, Amerika serikat,
Kanada, Jerman, Bulgaria, Jepang, Malaysia. [3]
Karena kebutuhan kalsium klorida saat
ini terus meningkat, maka untuk mengatasinya perlu didirikan pabrik kalsium klorida
untuk memenuhi kebutuhan didalam negeri, yang akan didirikan di Kanagarian Kamang
Mudik, Kecamatan Kamang Magek, Kabupaten Agam Propinsi Sumatera barat.
Dengan berdirinya pabrik kalsium klorida ini diharapkan agar Indonesia mampu untuk
memenuhi kebutuhan kalsium klrorida di Indonesia dan Indonesia mampu mengikuti
pasar bebas dengan cara mengekspor kalsium klorida. Selain itu diharapkan dapat
meninggkatkan nilai ekonomi masyarakat dengan membuka lapangan kerja baru dan
meningkatkan devisa negara.
-
1.2. Sejarah Perkembangan Industri Kalsium Klorida
Kalsium klorida ditemukan pada abad ke 15, tetapi mendapatkan perhatian pada
abad ke 18. Pembuatan secara luas dilakukan dengan metode Solvay pada pertengahan
tahun 1800. Pada era ini, kalsium klorida digunakan untuk kontrol debu dan
pengurangan es. selain itu, juga pada proses pembuatan makanan dan perusahaan
konstruksi. [4]
Selanjutnya produksi CaCl2 dengan proses solvay mulai ditinggalkan dan pada
tahun 1981 ditemukan metode pembuatan kalsium klorida dengan mereaksikan batu
kapur (CaCO3) dan asam klorida (HCl). Proses ini awalnya dikembangkan di Benua
Eropa oleh TETRA Technologies, Inc. [5]
1.3. Penggunaan Kalsium Klorida
Kegunaan Kalsium Klorida antara lain sebagai berikut:
1. Pengeringan (Deicing)
Semua bentuk kalsium klorida digunakan dalam untuk pengering trotoar, jalan
masuk, dan trotoar. Kalsium klorida anhidrat 94-97% berat, pellet kalsium klorida
dan 77-80%, dan kalsium klorida serpih berat yang digunakan untuk pengering
jalan raya dan di pasar. Kalsium klorida dengan konsentrasi 42-45% berat yang
digunakan untuk pretreat stok bahan-bahan tersebut. Kalsium klorida adalah
deicer pilihan untuk digunakan pada suhu < -6,7oC.
2. Pengendalian debu (roadbed stabilisasi)
Salah satu penggunaan awal kalsium klorida adalah untuk mengendalikan debu
dan stabilisasi roadbed jalan beraspal kerikil. Kalsium klorida kering baik
digunakan secara topikal dan dicampur dengan agregat. Ketika larutan kalsium
klorida disemprotkan pada permukaan jalan berdebu, maka akan menyerap
kelembaban dari atmosfer mengikat partikel debu dan menjaga permukaan yang
basah. Kalsium klorida tidak menguap, sehingga kondisi bebas debu
dipertahankan selama jangka waktu yang panjang. Jika agrerat dicampur dengan
kalsium klorida kering atau larutan kalsium klorida dan kemudian dipadatkan,
kehadiran kalsium klorida dapat menarik kelembaban untuk mengikat partikel
halus dalam matriks agrerat. Proses ini lebih banyak di gunakan untuk jalan,
kepadatan yang dipadatkan kerikil maksimal. Ini aplikasi untuk kalsium klorida
yang terakhir pada tahun 1958.
-
3. Akselerator di beton siap pakai
Kalsium klorida mempercepat waktu set beton yaitu memberikan pengembangan
kekuatan tinggi awal. Melainkan proses ini bukan antibeku, tapi dengan
menggunakan perlindungan selama cuaca dingin dapat dilanjutkan pada waktu
yang tepat. Di Rusia, kalsium klorida membentuk komponen admixtures antibeku.
Beberapa ulasan tentang kekhawatiran dan solusi yang mungkin dari masalah
kalsium klorida adalah korosi dalam beton yang tersedia tetapi tidak ada solusi
tentang cara yang aman untuk kalsium klorida dalam beton.
4. Pengeboran minyak
Kalsium klorida memiliki dua kegunaan di pengeboran minyak, sebagai bahan
utama dalam cairan penyelesaian dan sebagai fase air garam dalam invert lumpur
minyak emulsi.
5. Makanan
Kalsium klorida digunakan dalam pembuatan keju untuk membantu dalam
koagulasi rennet dan untuk menggantikan kalsium yang hilang dalam pasteurisasi.
Dalam industri pengalengan digunakan untuk mengencangkan kulit buah seperti
tomat, mentimun. Kalsium klorida digunakan dalam industri pembuatan bir baik
untuk mengendalikan karakteristik garam mineral dari air dan sebagai
compponent dasar bir tertentu.
6. Kegunaan lain
Kalsium klorida memiliki kegunaan lain, beberapa di antaranya dalam industri
pakan ternak, sebagai sumber kalsium dalam pembuatan bahan kimia dan plastik
untuk pengendapan, untuk menangguhkan dalam polimerisasi suspensi, sebagai
katalis, dan untuk reaksi tukar kation dengan natrium, dalam keramik untuk
mengurangi porositas, dan sebagai prekursor untuk keramik kemurnian tinggi,
dalam pembuatan pewarna sebagai agen pengendapan, dalam penyimpanan energi
untuk penyimpanan panas, dalam pengolahan makanan sebagai pendingin, untuk
buah-buahan dan pengolahan sayuran dan kemasan, dalam pengolahan gas
sebagai pengering, dalam produksi logam dan pertambangan untuk pemisahan
media berat batu bara dan bijih, ballasting ban, menghilangkan kotoran nonbesi
dalam pengolahan bijih besi, dan pengendalian logam dan pertambangan untuk
pemisahan media berat batubara dan bijih, ballasting ban, menghilangkan kotoran
-
nonferrous dalam pengolahan bijih besi, dan pengendalian alkali dalam blast
furnace, di penyulingan BBM baik sebagai refigerant dan pengering, dalam
pembuatan pulp dan kertas sebagai alat bantu drainase, pendingin, dan pengering,
dan dalam pengolahan limbah untuk precipiration garam-garam anorganik dan
berbagai pemecahan emulsi/flotasi limbah berminyak. [3]
1.4. Sifat Fisika dan Kimia Bahan Baku dan Produk
1.3.1.Bahan baku
A. Batu Kapur (CaCO3)
Batu kapur adalah batuan yang berwarna keabu-abuan dengan berat molekul
100,09 g/mol, titik lebur 825oC dan spesifik gravity 2,72 g/cm
3.
[6] Batu kapur
merupakan batuan sedimen terutama terdiri dari kalsium karbonat (CaCO3) dalam
bentuk kalsit mineral. Batuan ini paling sering terbentuk di perairan laut yang dangkal.
Ini biasanya merupakan batuan sedimen organik yang terbentuk dari akumulasi
cangkang hewan, karang, alga dan puing-puing.
Batu kapur mempunyai sifat mudah menyerap air serta mudah dihancurkan. Batu
kapur juga mudah larut dalam asam. Batu kapur yang larut dalam zat asam akan
menghasilkan gas karbon dioksida. Batu kapur akan menjadi semakin tidak larut dalam
air dengan naiknya temperatur. Klasifikasi batu kapur dalam perdagangan mineral
industri didasarkan atas kandungan unsur kalsium (Ca) dan unsur magnesium (Mg).
Misalnya, batu kapur yang mengandung 90 % CaCO3 disebut batu kapur kalsit,
sedangkan bila mengandung 19%MgCO3 disebut dolomit. Adapun batu kapur lebih
banyak digunakan dalam industry karena banyak terdapat di alam dan banyak
manfaatnya, misalnya dalam pembuatan kalsium klorida. [1]
Tabel 1.1. Komposisi batu kapur asal kabupaten Agam, sumatera Barat [7]
No Komponen % massa
1 Al2O3 0,03
2 CaCO3 70,12
3 CaO 0,14
4 Fe2O3 0,07
5 K2CO3 0,05
6 MgCO3 0,34
7 Na2CO3 0,01
8 Si2O3 0,01
9 LOI 29,23
-
B. Asam Klorida (HCl) Asam klorida memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
Sifat fisika
- Bentuk : cairan
- Warna : tidak berwarna
- Titik didih : 50,5oC
- Titik leleh : -25,4oC
- Densitas Uap : 1,267
- Tekanan Uap : 1,16
- Spesifik gravity : 16 kPa ( 20oC)
Sifat kimia
- Nama kimia : asam klorida
- Rumus kimia : HCl
- Kelarutan : Larut sempurna dalam air [8]
C. Kalsium Hidroksida (Ca(OH)2)
Kalsium hidroksida memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
Sifat fisika
- Bentuk : serbuk
- Warna : putih
- Titik didih : 580oC
- Densitas uap : 2,5 g/cm3
- Spesifik gravity : 2,24
Sifat kimia
- Nama kimia : kalsium hidroksida
- Rumus kimia : Ca(OH)2
- Berat molekul : 74,09 g/mol
- Kelarutan di air : 0,1859/100 cc [9]
1.3.2.Produk utama
A. Kalsium Klorida (CaCl2)
Kalsium klorida memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
Sifat fisika
- Bentuk : granul
- Warna : putih
-
- Titik didih : 1600oC
- Titik lebur : 782oC
- Spesifik gravity : 2,15
Sifat kimia
- Nama kimia : kalsium klorida
- Rumus kimia : CaCl2
- Berat molekul : 110,98 g/mol
- Kelarutan : Mudah larut dalam alkohol
- Kelarutan di air : 740 g/L pada 20oC [10]
1.3.3.Produk samping
A. Air (H2O)
Air memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
Sifat fisika
- Bentuk : cairan
- Warna : tidak berwarna
- Titik didih : 100oC
- Densitas : 1 g/mL
- Tekanan uap : 2,3 kPa pada 28oC
- Densitas uap : 0,62
- Spesifik gravity : 1
Sifat kimia
- Rumus kimia : H2O
- Berat molekul : 18,02 g/mol [11]
B. Karbondioksida (CO2)
Karbondioksida memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
Sifat fisika
- Bentuk : gas
- Warna : tidak berwarna
- Titik didih : -78,5oC
- Titik beku : -56,6oC
- Densitas uap (1 atm) : 1,53
- Tekanan uap (70oF) : 856 psia
-
Sifat kimia
- Nama kimia : karbondioksida
- Rumus kimia : CO2
- Kelarutan : Larut sempurna dalam air [12]
1.5. Analisis Pasar
Untuk memenuhi kebutuhan kalsium klorida, Indonesia masih harus mengimpor
dari Negara lain. Berikut data impor kalsium klorida di Indonesia.
Tabel 1.1. Data Impor kalsium klorida tahun 2006-2010 di Indonesia [13]
Tahun Jumlah
(kg)
Nominal
(USD)
Kenaikan
(%)
2006 5.941.930 1.652.860 -
2007 11.498.270 2.318.890 94
2008 8.677.630 1.996.470 -25
2009 10.080.435 2.229.570 16
2010 10.555.870 2.418.170 5 (Sumber : Biro Pusat Statistik, Surabaya)
Dilihat dari tabel 1.1. dapat dihitung prosentase impor Kalsium Klorida untuk
kebutuhan industri di Indonesia yaitu pertumbuhan impor pada tahun 2006-2010 adalah
22% untuk tiap tahunnya, maka kebutuhan Kalsium Klorida akan bertambah dari tahun
ke tahun sehingga pabrik Kalsium Klorida ini layak untuk didirikan.
Dalam mendirikan suatu pabrik diperlukan suatu perencanaan kapasitas produksi
agar produk yang dihasilkan sesuai dengan permintaan. Perkiraan kapasitas pabrik dapat
ditentukan menurut nilai impor, ekspor, dan konsumsi setiap tahun dengan melihat
perkembangan industri dalam kurun waktu berikutnya.
Untuk memperkirakan kapasitas produksi pabrik baru pada tahun 2015 dapat dihitung
dengan menggunakan persamaan (1.1):
F = P (1 + i)n....(1.1)
Dimana:
F = jumlah kapasitas yang diperkirakan (tahun 2015)
P = data terakhir = 10.555.870 kg = 10.555,87 ton
I = kenaikan rata-rata = 22 % = 0,22
n = rencana pendirian pabrik = 2015 2010 = 5
Perkiraan impor pada tahun 2015 sebesar :
F = 10.555,87 (1 + 0,22)5
-
= 29.077,8491 ton/tahun
Sehingga diperoleh kapasitas produksi untuk tahun 2015 adalah
Kapasitas 2015 = Impor 2015 + Ekspor
Kapasitas 2015 = 29.077,8491 + (60% x 29.077,8491)
= 29.077,8491 + 17.446,7095
= 46.524,5586 ton/tahun 50.000 ton/tahun
Berdasarkan dari perhitungan peluang kapasitas produksi maka Pabrik Kalsium
Klorida yang akan didirikan pada tahun 2015 ditetapkan mempunyai kapasitas produksi
sebesar 50.000 ton/tahun.
-
BAB II
SELEKSI DAN URAIAN PROSES
2.1. Seleksi Proses
Pembuatan kalsium klorida (CaCl2) dapat dilakukan dengan 2 proses yaitu:
1. Hasil recycle ammonia dalam Proses Solvay
2. Proses pembuatan dari batu kapur (limestone) dan asam klorida (HCl)
2.1.1. Proses Solvay
Metode yang paling umum untuk menghasilkan kalsium klorida sintetik adalah
proses solvay. Bahan baku dasar yang digunakan adalah batu kapur dan larutan garam
(natrium klorida) dengan katalis amoniak.
Natrium karbonat (Na2CO3), juga dikenal dengan nama soda abu dapat diproduksi
dengan proses solvay. Soda abu ini dapat digunakan alam pemrosesan gelas, sabun,
detergen, pulp dan kertas. Proses ini melibatkan banyak reaksi dan konsentrasi kalsium
klorida yang dihasilkan dari proses ini juga rendah yaitu sekitar 10-13%. Adapun
diagram proses solvay pembuatan natrium karbonat dengan kalsium klorida sebagai
produk sampingnya adalah sebagai berikut:
Solvay waste liquor
or purified brine
Sodium
chloride
Calcium
chloride
(solution)
Calcium
chloride (solid)
Calcium chloride
(flakes)
Calcium
chloride
(anhydrous)
Multiple
effect
eveporator
Finishing
pan Flaker
Furnace
Gambar 2.1. Pembuatan Kalsium Klorida [2]
Tahapan proses dan rekasi yang terjadi pada proses solvay pembuatan soda abu dengan
kalsium klorida sebagai produk samping:
a) Menambahkan gas ammonia ke dalam brine
b) Kalsinasi batu kapur di dalam lime kiln untuk memproduksi kalsium oksida CaO
dan karbon dioksida CO2.
c) Mereaksikan amoniak brine dengan CO2 yang dihasilkan pada tahap sebelumnya
untuk menghasilkan natrium bikarbonat (NaHCO3) dan ammonium klorida
(NH4Cl).
-
d) NaHCO3 dan NH4Cl dipisahkan dengna filter kemudian NaHCO3 dikalsinasi
dengan tambahan panas sehingga terjadi reaksi:
2 NaHCO3 Na2CO3 + CO2 + H2O
e) NH4Cl dari filter direaksikan dengan CaO untuk menghasilkan kalsium klorida
pada ammonia recovery, dengan reaksi:
2NH4Cl + CaO 2NH3 + CaCl2 + H2O
f) NH3 yang dihasilkan dalam bentuk gas ditampung kembali untuk direcycle dan
digunakan pada tahapan a.
g) CaCl2 yang dihasilkan berupa larutan dengan kandungan 10 13% kalsium
klorida kemudian dievaporasi dan dikeringkan sehingga menghasilkan produk
granular. [14]
2.1.2. Proses pembuatan dari batu kapur (limestone) dan asam klorida (HCl)
Batu kapur (limestone) merupakan batuan yang mengandung kalsium (Ca) yang
dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan kalsium klorida (CaCl2).
Proses ini merupakan proses pembuatan kalsium klorda yang paling umum
digunakan di seluruh dunia, karean bahan baku yang tersedia banyak dan murah. Salah
satu industri yang memproduksi kalsium klorida dengan metode ini adalah Tetra
Chemical Europe Industri.
reactorReaktor
netralisasifiltrasi evaporator
kristalator
dryercoolingStorage
70%
CaC
l2
77% CaCl2
limesto
ne
HCl
Ca(OH)2
32-40%
CaCl2
CaCl2
MgCl2
CaCl2
Gambar 2.2. Proses Pembuatan Kalsium Klorida dari Limestrone dan Asam Klorida
-
Batu kapur direaksikan dengan larutan asam klorida menghasilkan kalsium
klorida, magnesium klorida, karbon dioksida dan air. Reaksi yang terjadi:
I. CaCO3 + 2 HCl (Kalsium karbonat) (asam klorida)
CaCl2 + CO2 + H2O (kalsium klorida) (karbon dioksida) (air)
II. MgCO3 + 2 HCl (magnesium karbonat) (asam klorida)
MgCl2 + CO2 + H2O (magnesium klorida)(karbon dioksida) (air)
Asam klorida dicampur dengan batu kapur dalam reaktor pada temperatur ruang
sekitar 30-50oC dan tekanan 3-5 bar. Adapun konsentrasi asam klorida yang digunakan
adalah maksimum 37% dan konsentrasi CaCl2 dalam larutan yang dihasilkan adalah
sekitar 32-40%. Semakin tinggi konsentrasi asam klorida yang digunakan, maka
semakin tinggi produk kalsium klorida yang dihasilkan. Dalam proses ini, senyawa
magnesium hidroksida (Mg(OH)2) juga dihasilkan sebagai produk sampingdengan
penambahan larutan alkali. Proses penguapan lebih lanjut juga diperlukan untuk
menghilangkan kadar air dalam kalsium klorida sehingga kalsium klorida yang
dihasilkan lebih murni. Kemudian proses pengeringan dibutuhkan untuk menghasilkan
produk kalsium klorida dalam bentuk serbuk. [16]
2.2. Seleksi Proses
Tabel 2.2. Seleksi proses pembuatan kalsium klorida
Parameter Proses pembuaatan kalsium klorida
Solvay Netralisasi
- Bahan baku
- Bahan pembantu
reaksi
- Kondisi operasi:
Suhu
Tekanan
Yield
Kemurnian
produk
- Analisa ekonomi
Batu kapur dan NaCl
amoniak
100oC
10 13%
75%
Batu kapur dan HCl
Ca(OH)2
30 50oC
3 5 bar
32 40%
77%
Berdasarkan uraian di tas, maka proses yang dipilih untuk pembuatan kalsium
klorida (CaCl2) adalah peruses pembuatan kalsium klorida dari limestone dan asam
klorida. Hal ini disebabkan oleh:
1. Yield dan kemurnian produk yang dihasilkan lebih tinggi.
-
2. Suhu reaksi lebih rendah
3. Menghasilkan produk utama berupa CaCl2 sedangkan untuk proses solvay, CaCl2
yang dihasilkan merupakan hasil pengolahan lajut dari produk samping.
2.3. Uraian Proses
Proses pembuatan kalsium klorida yaitu:
1) Tahap persiapan
Persiapan bahan baku meliputi persiapan bahan padat dan bahan cair. Batu kapur
dihancurkan kemudian dibawa menuju reaktor. Untuk bahan cair, HCl 37%
diencerkan sehingga menghasilkan HCl dengan konsentrasi 36%.
2) Tahap reaksi
Di dalam reaktor asam, batu kapur diaduk dengan menambahkan larutan asam
klorida 36% pada temperatur 30oC dan tekanan 3 atm disertai pengadukan terus
menerus sehingga terjadi reaksi.
Reaksi yang terjadi dalam reaktor asam adalah sebagai berikut:
I CaCO3 + 2 HCl (Kalsium karbonat) (asam klorida)
CaCl2 + CO2 + H2O (kalsium klorida) (karbon dioksida) (air)
II MgCO3 + 2 HCl (magnesium karbonat) (asam klorida)
MgCl2 + CO2 + H2O (magnesium klorida) (karbon dioksida) (air)
Hasil reaksi kemudian dimasukkan ke dalam reaktor penetralan pada suhu 40-70oC
dan tekanan 1 atm untuk memisahkan magnesium yang terdapat di dalam batu
kapur dan menetralisir sisa asam dengan penambahan larutan Ca(OH)2. sehingga
terbentuk endapan Mg(OH)2. Reaksi yang terjadi dalam reaktor ini adalah:
MgCl2 + Ca(OH)2 (magnesium klorida) (kalsium hidroksida)
Mg(OH)2 + CaCl2 (magnesium hidroksida) (kalsium klorida)
3) Tahap pemisahan
Hasil dari reaktor penetralan kemudian dipisahkan dengan Mg(OH)2
menggunakan filter press. Selanjutnya menuju evaporator untuk dipekatkan
sehingga menghasilkan larutan CaCl2 dengan konsentrasi yang lebih tinggi.
4) Tahap pemurnian
Hasil dari evaporator dialirkan ke kristalisator, sehingga menghasilkan produk
dalam bentuk kristal. Selanjutnya produk dikeringkan dengan rotary dryer .
-
5) Tahap penanganan produk
Hasil dari dryer menuju cooler dan didinginkan hingga mencapai suhu 40oC.
Selanjutnya padatan CaCl2 diseragamkan ukurannya dan hasilnya ditampung
dalam gudang CaCl2.[15]
-
DAFTAR PUSTAKA
1. Jurnal USU
2. Kirk R.F and Othmer D.F, Encyclopedya Of Chemical Technology, Vol 4, 3rd
edition, John Willey and Sons Inc, New York, 1954.
3. JURNAL BATU KAPUR AGAM
4. http://www.ams.usda.gov/AMSv1.0/getfile?dDocName=STELPRDC5067064
5. http://www.reuters.com/finance/stocks/companyProfile?symbol=TTI
6. P & B Lime Works. Calcium Carbonate, www.pandblime.co.za/P-B-
MSDS_CARBONATE., diakses tanggal 30 Maret 2013.
7. Science Lab. Hydrochloric acid. www.sciencelab.com/msds.php-
msdsId=9924285. diakses tanggal 30 Maret 2013.
8. Chemical Land. Calcium Hydroxide. www.chemicalland21.com/industrialchem-
inorganic/CALCIUM%20HYDROXIDE.htm., diakses tanggal 30 Maret 2013.
9. Chemical Land. Calcium Chloride. www.chemicalland21.com/industrialchem-
inorganic/CALCIUM%20CHLORIDE.htm., diakses tanggal 30 Maret 2013.
10. Science Lab. Water. www.sciencelab.com/msds.php-msdsId=9927321. diakses
tanggal 30 Maret 2013.
11. BOC Gases. Carbon Dioxide. apps.risd.edu/envirohealth_msds/CO2.pdf.,
diakses tanggal 30 Maret 2013.
12. Biro Pusat Statistik. Surabaya.
13. Keyes, Industrial Chemicals, 4th edition, John Willey and Sons Inc, New York,
1975.
14. Fathi, B. 2013. Method of Producing Soda Ash and Calcium Chloride.
http://PatentUS.com., diakses tanggal 11 maret 2013.
15. TETRA Chemicals Europe. Limestone-Hydrochloric acid Process.
http://www.tetrachemicalseurope.com/index.asp?page_ID=527., diakses tanggal 15
Maret 2013.
16. Teyssier, G. 1981. Process for the Manufacture of Calcium Chloride.
http://PatentUS.com., diakses tanggal 20 maret 2013.