Proposal Skripsi

16
PROPOSAL SKRIPSI PRA RENCANA PABRIK PEMBUATAN KALSIUM KLORIDA DARI BATU KAPUR DAN ASAM KLORIDA DENGAN PROSES NETRALISASI KAPASITAS 50.000 TON/TAHUN Disusun Oleh : MARIA ASSUMPTA NOGO OLE 0914010 WIKE WAHYUNINGTYAS 0914027 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG 2013

description

Proposal Skripsi Pra Rencana Pabrik Kalsium Klorida dari Batu Kapur dan Asam Klorida

Transcript of Proposal Skripsi

  • PROPOSAL SKRIPSI

    PRA RENCANA PABRIK

    PEMBUATAN KALSIUM KLORIDA DARI BATU KAPUR DAN

    ASAM KLORIDA DENGAN PROSES NETRALISASI

    KAPASITAS 50.000 TON/TAHUN

    Disusun Oleh :

    MARIA ASSUMPTA NOGO OLE 0914010

    WIKE WAHYUNINGTYAS 0914027

    JURUSAN TEKNIK KIMIA

    FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI

    INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG

    2013

  • LEMBAR PERSETUJUAN

    PROPOSAL SKRIPSI

    PRA RENCANA PABRIK

    PEMBUATAN KALSIUM KLORIDA DARI BATU KAPUR DAN

    ASAM KLORIDA DENGAN PROSES NETRALISASI

    KAPASITAS 50.000 TON/TAHUN

    Diajukan Sebagai Syarat Menempuh Wisuda

    Sarjana Pada Jenjang Strata Satu (S-1)

    Di Institut Teknologi Nasional Malang

    Disusun Oleh :

    MARIA ASSUMPTA NOGO OLE 0914010

    WIKE WAHYUNINGTYAS 0914027

    Malang, 11 April 2013

    Mengetahui,

    Ketua Jurusan Teknik Kimia

    Jimmy, ST, MT

    NIP Y 1039900330

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Kalsium klorida dengan rumus kimia CaCl2 merupakan salah satu jenis garam

    yang terdiri dari unsur kalsium (Ca) dan klorin (Cl). Garam ini berwarna putih dan

    mudah larut dalam air. Kalsium klorida tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak mudah

    terbakar. Kalsium klorida termasuk dalam tipe ion halida, dan padat pada suhu kamar.

    Karena sifat higroskopisnya, kalsium klorida harus disimpan dalam kontainer kedap

    udara rapat tertutup.[1]

    Kalsium klorida dapat dihasilkan dengan proses solvay atau dari batu kapur

    (limestone) dengan penambahan asam klorida (HCl). Batu kapur digunakan dalam

    pembuatan kalsium klorida karena batu kapur merupakan batuan yang mengandung

    kalsium (Ca) yang dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan kalsium klorida

    (CaCl2).[2]

    Selain itu batu kapur merupakan bahan baku yang tersedia banyak dan

    murah. Batu kapur di Indonesia juga tersedia dalam jumlah yang banyak dan tersebar

    hampir merata di seluruh Indonesia.

    Kalsium klorida umumnya digunakan sebagai zat pengering (deicing),

    pengendalian debu (roadbed stabilization), Akselerator di beton siap pakai, pengeboran

    minyak, makanan, dan banyak kegunaan lain yang biasanya digunakan pada industri

    kertas, keramik dan lainnya. Di Indonesia kalsium klorida belum diproduksi, sehingga

    kebutuhan kalsium klorida masih mengimpor dari negara lain yaitu, Amerika serikat,

    Kanada, Jerman, Bulgaria, Jepang, Malaysia. [3]

    Karena kebutuhan kalsium klorida saat

    ini terus meningkat, maka untuk mengatasinya perlu didirikan pabrik kalsium klorida

    untuk memenuhi kebutuhan didalam negeri, yang akan didirikan di Kanagarian Kamang

    Mudik, Kecamatan Kamang Magek, Kabupaten Agam Propinsi Sumatera barat.

    Dengan berdirinya pabrik kalsium klorida ini diharapkan agar Indonesia mampu untuk

    memenuhi kebutuhan kalsium klrorida di Indonesia dan Indonesia mampu mengikuti

    pasar bebas dengan cara mengekspor kalsium klorida. Selain itu diharapkan dapat

    meninggkatkan nilai ekonomi masyarakat dengan membuka lapangan kerja baru dan

    meningkatkan devisa negara.

  • 1.2. Sejarah Perkembangan Industri Kalsium Klorida

    Kalsium klorida ditemukan pada abad ke 15, tetapi mendapatkan perhatian pada

    abad ke 18. Pembuatan secara luas dilakukan dengan metode Solvay pada pertengahan

    tahun 1800. Pada era ini, kalsium klorida digunakan untuk kontrol debu dan

    pengurangan es. selain itu, juga pada proses pembuatan makanan dan perusahaan

    konstruksi. [4]

    Selanjutnya produksi CaCl2 dengan proses solvay mulai ditinggalkan dan pada

    tahun 1981 ditemukan metode pembuatan kalsium klorida dengan mereaksikan batu

    kapur (CaCO3) dan asam klorida (HCl). Proses ini awalnya dikembangkan di Benua

    Eropa oleh TETRA Technologies, Inc. [5]

    1.3. Penggunaan Kalsium Klorida

    Kegunaan Kalsium Klorida antara lain sebagai berikut:

    1. Pengeringan (Deicing)

    Semua bentuk kalsium klorida digunakan dalam untuk pengering trotoar, jalan

    masuk, dan trotoar. Kalsium klorida anhidrat 94-97% berat, pellet kalsium klorida

    dan 77-80%, dan kalsium klorida serpih berat yang digunakan untuk pengering

    jalan raya dan di pasar. Kalsium klorida dengan konsentrasi 42-45% berat yang

    digunakan untuk pretreat stok bahan-bahan tersebut. Kalsium klorida adalah

    deicer pilihan untuk digunakan pada suhu < -6,7oC.

    2. Pengendalian debu (roadbed stabilisasi)

    Salah satu penggunaan awal kalsium klorida adalah untuk mengendalikan debu

    dan stabilisasi roadbed jalan beraspal kerikil. Kalsium klorida kering baik

    digunakan secara topikal dan dicampur dengan agregat. Ketika larutan kalsium

    klorida disemprotkan pada permukaan jalan berdebu, maka akan menyerap

    kelembaban dari atmosfer mengikat partikel debu dan menjaga permukaan yang

    basah. Kalsium klorida tidak menguap, sehingga kondisi bebas debu

    dipertahankan selama jangka waktu yang panjang. Jika agrerat dicampur dengan

    kalsium klorida kering atau larutan kalsium klorida dan kemudian dipadatkan,

    kehadiran kalsium klorida dapat menarik kelembaban untuk mengikat partikel

    halus dalam matriks agrerat. Proses ini lebih banyak di gunakan untuk jalan,

    kepadatan yang dipadatkan kerikil maksimal. Ini aplikasi untuk kalsium klorida

    yang terakhir pada tahun 1958.

  • 3. Akselerator di beton siap pakai

    Kalsium klorida mempercepat waktu set beton yaitu memberikan pengembangan

    kekuatan tinggi awal. Melainkan proses ini bukan antibeku, tapi dengan

    menggunakan perlindungan selama cuaca dingin dapat dilanjutkan pada waktu

    yang tepat. Di Rusia, kalsium klorida membentuk komponen admixtures antibeku.

    Beberapa ulasan tentang kekhawatiran dan solusi yang mungkin dari masalah

    kalsium klorida adalah korosi dalam beton yang tersedia tetapi tidak ada solusi

    tentang cara yang aman untuk kalsium klorida dalam beton.

    4. Pengeboran minyak

    Kalsium klorida memiliki dua kegunaan di pengeboran minyak, sebagai bahan

    utama dalam cairan penyelesaian dan sebagai fase air garam dalam invert lumpur

    minyak emulsi.

    5. Makanan

    Kalsium klorida digunakan dalam pembuatan keju untuk membantu dalam

    koagulasi rennet dan untuk menggantikan kalsium yang hilang dalam pasteurisasi.

    Dalam industri pengalengan digunakan untuk mengencangkan kulit buah seperti

    tomat, mentimun. Kalsium klorida digunakan dalam industri pembuatan bir baik

    untuk mengendalikan karakteristik garam mineral dari air dan sebagai

    compponent dasar bir tertentu.

    6. Kegunaan lain

    Kalsium klorida memiliki kegunaan lain, beberapa di antaranya dalam industri

    pakan ternak, sebagai sumber kalsium dalam pembuatan bahan kimia dan plastik

    untuk pengendapan, untuk menangguhkan dalam polimerisasi suspensi, sebagai

    katalis, dan untuk reaksi tukar kation dengan natrium, dalam keramik untuk

    mengurangi porositas, dan sebagai prekursor untuk keramik kemurnian tinggi,

    dalam pembuatan pewarna sebagai agen pengendapan, dalam penyimpanan energi

    untuk penyimpanan panas, dalam pengolahan makanan sebagai pendingin, untuk

    buah-buahan dan pengolahan sayuran dan kemasan, dalam pengolahan gas

    sebagai pengering, dalam produksi logam dan pertambangan untuk pemisahan

    media berat batu bara dan bijih, ballasting ban, menghilangkan kotoran nonbesi

    dalam pengolahan bijih besi, dan pengendalian logam dan pertambangan untuk

    pemisahan media berat batubara dan bijih, ballasting ban, menghilangkan kotoran

  • nonferrous dalam pengolahan bijih besi, dan pengendalian alkali dalam blast

    furnace, di penyulingan BBM baik sebagai refigerant dan pengering, dalam

    pembuatan pulp dan kertas sebagai alat bantu drainase, pendingin, dan pengering,

    dan dalam pengolahan limbah untuk precipiration garam-garam anorganik dan

    berbagai pemecahan emulsi/flotasi limbah berminyak. [3]

    1.4. Sifat Fisika dan Kimia Bahan Baku dan Produk

    1.3.1.Bahan baku

    A. Batu Kapur (CaCO3)

    Batu kapur adalah batuan yang berwarna keabu-abuan dengan berat molekul

    100,09 g/mol, titik lebur 825oC dan spesifik gravity 2,72 g/cm

    3.

    [6] Batu kapur

    merupakan batuan sedimen terutama terdiri dari kalsium karbonat (CaCO3) dalam

    bentuk kalsit mineral. Batuan ini paling sering terbentuk di perairan laut yang dangkal.

    Ini biasanya merupakan batuan sedimen organik yang terbentuk dari akumulasi

    cangkang hewan, karang, alga dan puing-puing.

    Batu kapur mempunyai sifat mudah menyerap air serta mudah dihancurkan. Batu

    kapur juga mudah larut dalam asam. Batu kapur yang larut dalam zat asam akan

    menghasilkan gas karbon dioksida. Batu kapur akan menjadi semakin tidak larut dalam

    air dengan naiknya temperatur. Klasifikasi batu kapur dalam perdagangan mineral

    industri didasarkan atas kandungan unsur kalsium (Ca) dan unsur magnesium (Mg).

    Misalnya, batu kapur yang mengandung 90 % CaCO3 disebut batu kapur kalsit,

    sedangkan bila mengandung 19%MgCO3 disebut dolomit. Adapun batu kapur lebih

    banyak digunakan dalam industry karena banyak terdapat di alam dan banyak

    manfaatnya, misalnya dalam pembuatan kalsium klorida. [1]

    Tabel 1.1. Komposisi batu kapur asal kabupaten Agam, sumatera Barat [7]

    No Komponen % massa

    1 Al2O3 0,03

    2 CaCO3 70,12

    3 CaO 0,14

    4 Fe2O3 0,07

    5 K2CO3 0,05

    6 MgCO3 0,34

    7 Na2CO3 0,01

    8 Si2O3 0,01

    9 LOI 29,23

  • B. Asam Klorida (HCl) Asam klorida memiliki sifat-sifat sebagai berikut:

    Sifat fisika

    - Bentuk : cairan

    - Warna : tidak berwarna

    - Titik didih : 50,5oC

    - Titik leleh : -25,4oC

    - Densitas Uap : 1,267

    - Tekanan Uap : 1,16

    - Spesifik gravity : 16 kPa ( 20oC)

    Sifat kimia

    - Nama kimia : asam klorida

    - Rumus kimia : HCl

    - Kelarutan : Larut sempurna dalam air [8]

    C. Kalsium Hidroksida (Ca(OH)2)

    Kalsium hidroksida memiliki sifat-sifat sebagai berikut:

    Sifat fisika

    - Bentuk : serbuk

    - Warna : putih

    - Titik didih : 580oC

    - Densitas uap : 2,5 g/cm3

    - Spesifik gravity : 2,24

    Sifat kimia

    - Nama kimia : kalsium hidroksida

    - Rumus kimia : Ca(OH)2

    - Berat molekul : 74,09 g/mol

    - Kelarutan di air : 0,1859/100 cc [9]

    1.3.2.Produk utama

    A. Kalsium Klorida (CaCl2)

    Kalsium klorida memiliki sifat-sifat sebagai berikut:

    Sifat fisika

    - Bentuk : granul

    - Warna : putih

  • - Titik didih : 1600oC

    - Titik lebur : 782oC

    - Spesifik gravity : 2,15

    Sifat kimia

    - Nama kimia : kalsium klorida

    - Rumus kimia : CaCl2

    - Berat molekul : 110,98 g/mol

    - Kelarutan : Mudah larut dalam alkohol

    - Kelarutan di air : 740 g/L pada 20oC [10]

    1.3.3.Produk samping

    A. Air (H2O)

    Air memiliki sifat-sifat sebagai berikut:

    Sifat fisika

    - Bentuk : cairan

    - Warna : tidak berwarna

    - Titik didih : 100oC

    - Densitas : 1 g/mL

    - Tekanan uap : 2,3 kPa pada 28oC

    - Densitas uap : 0,62

    - Spesifik gravity : 1

    Sifat kimia

    - Rumus kimia : H2O

    - Berat molekul : 18,02 g/mol [11]

    B. Karbondioksida (CO2)

    Karbondioksida memiliki sifat-sifat sebagai berikut:

    Sifat fisika

    - Bentuk : gas

    - Warna : tidak berwarna

    - Titik didih : -78,5oC

    - Titik beku : -56,6oC

    - Densitas uap (1 atm) : 1,53

    - Tekanan uap (70oF) : 856 psia

  • Sifat kimia

    - Nama kimia : karbondioksida

    - Rumus kimia : CO2

    - Kelarutan : Larut sempurna dalam air [12]

    1.5. Analisis Pasar

    Untuk memenuhi kebutuhan kalsium klorida, Indonesia masih harus mengimpor

    dari Negara lain. Berikut data impor kalsium klorida di Indonesia.

    Tabel 1.1. Data Impor kalsium klorida tahun 2006-2010 di Indonesia [13]

    Tahun Jumlah

    (kg)

    Nominal

    (USD)

    Kenaikan

    (%)

    2006 5.941.930 1.652.860 -

    2007 11.498.270 2.318.890 94

    2008 8.677.630 1.996.470 -25

    2009 10.080.435 2.229.570 16

    2010 10.555.870 2.418.170 5 (Sumber : Biro Pusat Statistik, Surabaya)

    Dilihat dari tabel 1.1. dapat dihitung prosentase impor Kalsium Klorida untuk

    kebutuhan industri di Indonesia yaitu pertumbuhan impor pada tahun 2006-2010 adalah

    22% untuk tiap tahunnya, maka kebutuhan Kalsium Klorida akan bertambah dari tahun

    ke tahun sehingga pabrik Kalsium Klorida ini layak untuk didirikan.

    Dalam mendirikan suatu pabrik diperlukan suatu perencanaan kapasitas produksi

    agar produk yang dihasilkan sesuai dengan permintaan. Perkiraan kapasitas pabrik dapat

    ditentukan menurut nilai impor, ekspor, dan konsumsi setiap tahun dengan melihat

    perkembangan industri dalam kurun waktu berikutnya.

    Untuk memperkirakan kapasitas produksi pabrik baru pada tahun 2015 dapat dihitung

    dengan menggunakan persamaan (1.1):

    F = P (1 + i)n....(1.1)

    Dimana:

    F = jumlah kapasitas yang diperkirakan (tahun 2015)

    P = data terakhir = 10.555.870 kg = 10.555,87 ton

    I = kenaikan rata-rata = 22 % = 0,22

    n = rencana pendirian pabrik = 2015 2010 = 5

    Perkiraan impor pada tahun 2015 sebesar :

    F = 10.555,87 (1 + 0,22)5

  • = 29.077,8491 ton/tahun

    Sehingga diperoleh kapasitas produksi untuk tahun 2015 adalah

    Kapasitas 2015 = Impor 2015 + Ekspor

    Kapasitas 2015 = 29.077,8491 + (60% x 29.077,8491)

    = 29.077,8491 + 17.446,7095

    = 46.524,5586 ton/tahun 50.000 ton/tahun

    Berdasarkan dari perhitungan peluang kapasitas produksi maka Pabrik Kalsium

    Klorida yang akan didirikan pada tahun 2015 ditetapkan mempunyai kapasitas produksi

    sebesar 50.000 ton/tahun.

  • BAB II

    SELEKSI DAN URAIAN PROSES

    2.1. Seleksi Proses

    Pembuatan kalsium klorida (CaCl2) dapat dilakukan dengan 2 proses yaitu:

    1. Hasil recycle ammonia dalam Proses Solvay

    2. Proses pembuatan dari batu kapur (limestone) dan asam klorida (HCl)

    2.1.1. Proses Solvay

    Metode yang paling umum untuk menghasilkan kalsium klorida sintetik adalah

    proses solvay. Bahan baku dasar yang digunakan adalah batu kapur dan larutan garam

    (natrium klorida) dengan katalis amoniak.

    Natrium karbonat (Na2CO3), juga dikenal dengan nama soda abu dapat diproduksi

    dengan proses solvay. Soda abu ini dapat digunakan alam pemrosesan gelas, sabun,

    detergen, pulp dan kertas. Proses ini melibatkan banyak reaksi dan konsentrasi kalsium

    klorida yang dihasilkan dari proses ini juga rendah yaitu sekitar 10-13%. Adapun

    diagram proses solvay pembuatan natrium karbonat dengan kalsium klorida sebagai

    produk sampingnya adalah sebagai berikut:

    Solvay waste liquor

    or purified brine

    Sodium

    chloride

    Calcium

    chloride

    (solution)

    Calcium

    chloride (solid)

    Calcium chloride

    (flakes)

    Calcium

    chloride

    (anhydrous)

    Multiple

    effect

    eveporator

    Finishing

    pan Flaker

    Furnace

    Gambar 2.1. Pembuatan Kalsium Klorida [2]

    Tahapan proses dan rekasi yang terjadi pada proses solvay pembuatan soda abu dengan

    kalsium klorida sebagai produk samping:

    a) Menambahkan gas ammonia ke dalam brine

    b) Kalsinasi batu kapur di dalam lime kiln untuk memproduksi kalsium oksida CaO

    dan karbon dioksida CO2.

    c) Mereaksikan amoniak brine dengan CO2 yang dihasilkan pada tahap sebelumnya

    untuk menghasilkan natrium bikarbonat (NaHCO3) dan ammonium klorida

    (NH4Cl).

  • d) NaHCO3 dan NH4Cl dipisahkan dengna filter kemudian NaHCO3 dikalsinasi

    dengan tambahan panas sehingga terjadi reaksi:

    2 NaHCO3 Na2CO3 + CO2 + H2O

    e) NH4Cl dari filter direaksikan dengan CaO untuk menghasilkan kalsium klorida

    pada ammonia recovery, dengan reaksi:

    2NH4Cl + CaO 2NH3 + CaCl2 + H2O

    f) NH3 yang dihasilkan dalam bentuk gas ditampung kembali untuk direcycle dan

    digunakan pada tahapan a.

    g) CaCl2 yang dihasilkan berupa larutan dengan kandungan 10 13% kalsium

    klorida kemudian dievaporasi dan dikeringkan sehingga menghasilkan produk

    granular. [14]

    2.1.2. Proses pembuatan dari batu kapur (limestone) dan asam klorida (HCl)

    Batu kapur (limestone) merupakan batuan yang mengandung kalsium (Ca) yang

    dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan kalsium klorida (CaCl2).

    Proses ini merupakan proses pembuatan kalsium klorda yang paling umum

    digunakan di seluruh dunia, karean bahan baku yang tersedia banyak dan murah. Salah

    satu industri yang memproduksi kalsium klorida dengan metode ini adalah Tetra

    Chemical Europe Industri.

    reactorReaktor

    netralisasifiltrasi evaporator

    kristalator

    dryercoolingStorage

    70%

    CaC

    l2

    77% CaCl2

    limesto

    ne

    HCl

    Ca(OH)2

    32-40%

    CaCl2

    CaCl2

    MgCl2

    CaCl2

    Gambar 2.2. Proses Pembuatan Kalsium Klorida dari Limestrone dan Asam Klorida

  • Batu kapur direaksikan dengan larutan asam klorida menghasilkan kalsium

    klorida, magnesium klorida, karbon dioksida dan air. Reaksi yang terjadi:

    I. CaCO3 + 2 HCl (Kalsium karbonat) (asam klorida)

    CaCl2 + CO2 + H2O (kalsium klorida) (karbon dioksida) (air)

    II. MgCO3 + 2 HCl (magnesium karbonat) (asam klorida)

    MgCl2 + CO2 + H2O (magnesium klorida)(karbon dioksida) (air)

    Asam klorida dicampur dengan batu kapur dalam reaktor pada temperatur ruang

    sekitar 30-50oC dan tekanan 3-5 bar. Adapun konsentrasi asam klorida yang digunakan

    adalah maksimum 37% dan konsentrasi CaCl2 dalam larutan yang dihasilkan adalah

    sekitar 32-40%. Semakin tinggi konsentrasi asam klorida yang digunakan, maka

    semakin tinggi produk kalsium klorida yang dihasilkan. Dalam proses ini, senyawa

    magnesium hidroksida (Mg(OH)2) juga dihasilkan sebagai produk sampingdengan

    penambahan larutan alkali. Proses penguapan lebih lanjut juga diperlukan untuk

    menghilangkan kadar air dalam kalsium klorida sehingga kalsium klorida yang

    dihasilkan lebih murni. Kemudian proses pengeringan dibutuhkan untuk menghasilkan

    produk kalsium klorida dalam bentuk serbuk. [16]

    2.2. Seleksi Proses

    Tabel 2.2. Seleksi proses pembuatan kalsium klorida

    Parameter Proses pembuaatan kalsium klorida

    Solvay Netralisasi

    - Bahan baku

    - Bahan pembantu

    reaksi

    - Kondisi operasi:

    Suhu

    Tekanan

    Yield

    Kemurnian

    produk

    - Analisa ekonomi

    Batu kapur dan NaCl

    amoniak

    100oC

    10 13%

    75%

    Batu kapur dan HCl

    Ca(OH)2

    30 50oC

    3 5 bar

    32 40%

    77%

    Berdasarkan uraian di tas, maka proses yang dipilih untuk pembuatan kalsium

    klorida (CaCl2) adalah peruses pembuatan kalsium klorida dari limestone dan asam

    klorida. Hal ini disebabkan oleh:

    1. Yield dan kemurnian produk yang dihasilkan lebih tinggi.

  • 2. Suhu reaksi lebih rendah

    3. Menghasilkan produk utama berupa CaCl2 sedangkan untuk proses solvay, CaCl2

    yang dihasilkan merupakan hasil pengolahan lajut dari produk samping.

    2.3. Uraian Proses

    Proses pembuatan kalsium klorida yaitu:

    1) Tahap persiapan

    Persiapan bahan baku meliputi persiapan bahan padat dan bahan cair. Batu kapur

    dihancurkan kemudian dibawa menuju reaktor. Untuk bahan cair, HCl 37%

    diencerkan sehingga menghasilkan HCl dengan konsentrasi 36%.

    2) Tahap reaksi

    Di dalam reaktor asam, batu kapur diaduk dengan menambahkan larutan asam

    klorida 36% pada temperatur 30oC dan tekanan 3 atm disertai pengadukan terus

    menerus sehingga terjadi reaksi.

    Reaksi yang terjadi dalam reaktor asam adalah sebagai berikut:

    I CaCO3 + 2 HCl (Kalsium karbonat) (asam klorida)

    CaCl2 + CO2 + H2O (kalsium klorida) (karbon dioksida) (air)

    II MgCO3 + 2 HCl (magnesium karbonat) (asam klorida)

    MgCl2 + CO2 + H2O (magnesium klorida) (karbon dioksida) (air)

    Hasil reaksi kemudian dimasukkan ke dalam reaktor penetralan pada suhu 40-70oC

    dan tekanan 1 atm untuk memisahkan magnesium yang terdapat di dalam batu

    kapur dan menetralisir sisa asam dengan penambahan larutan Ca(OH)2. sehingga

    terbentuk endapan Mg(OH)2. Reaksi yang terjadi dalam reaktor ini adalah:

    MgCl2 + Ca(OH)2 (magnesium klorida) (kalsium hidroksida)

    Mg(OH)2 + CaCl2 (magnesium hidroksida) (kalsium klorida)

    3) Tahap pemisahan

    Hasil dari reaktor penetralan kemudian dipisahkan dengan Mg(OH)2

    menggunakan filter press. Selanjutnya menuju evaporator untuk dipekatkan

    sehingga menghasilkan larutan CaCl2 dengan konsentrasi yang lebih tinggi.

    4) Tahap pemurnian

    Hasil dari evaporator dialirkan ke kristalisator, sehingga menghasilkan produk

    dalam bentuk kristal. Selanjutnya produk dikeringkan dengan rotary dryer .

  • 5) Tahap penanganan produk

    Hasil dari dryer menuju cooler dan didinginkan hingga mencapai suhu 40oC.

    Selanjutnya padatan CaCl2 diseragamkan ukurannya dan hasilnya ditampung

    dalam gudang CaCl2.[15]

  • DAFTAR PUSTAKA

    1. Jurnal USU

    2. Kirk R.F and Othmer D.F, Encyclopedya Of Chemical Technology, Vol 4, 3rd

    edition, John Willey and Sons Inc, New York, 1954.

    3. JURNAL BATU KAPUR AGAM

    4. http://www.ams.usda.gov/AMSv1.0/getfile?dDocName=STELPRDC5067064

    5. http://www.reuters.com/finance/stocks/companyProfile?symbol=TTI

    6. P & B Lime Works. Calcium Carbonate, www.pandblime.co.za/P-B-

    MSDS_CARBONATE., diakses tanggal 30 Maret 2013.

    7. Science Lab. Hydrochloric acid. www.sciencelab.com/msds.php-

    msdsId=9924285. diakses tanggal 30 Maret 2013.

    8. Chemical Land. Calcium Hydroxide. www.chemicalland21.com/industrialchem-

    inorganic/CALCIUM%20HYDROXIDE.htm., diakses tanggal 30 Maret 2013.

    9. Chemical Land. Calcium Chloride. www.chemicalland21.com/industrialchem-

    inorganic/CALCIUM%20CHLORIDE.htm., diakses tanggal 30 Maret 2013.

    10. Science Lab. Water. www.sciencelab.com/msds.php-msdsId=9927321. diakses

    tanggal 30 Maret 2013.

    11. BOC Gases. Carbon Dioxide. apps.risd.edu/envirohealth_msds/CO2.pdf.,

    diakses tanggal 30 Maret 2013.

    12. Biro Pusat Statistik. Surabaya.

    13. Keyes, Industrial Chemicals, 4th edition, John Willey and Sons Inc, New York,

    1975.

    14. Fathi, B. 2013. Method of Producing Soda Ash and Calcium Chloride.

    http://PatentUS.com., diakses tanggal 11 maret 2013.

    15. TETRA Chemicals Europe. Limestone-Hydrochloric acid Process.

    http://www.tetrachemicalseurope.com/index.asp?page_ID=527., diakses tanggal 15

    Maret 2013.

    16. Teyssier, G. 1981. Process for the Manufacture of Calcium Chloride.

    http://PatentUS.com., diakses tanggal 20 maret 2013.