Proposal skripsi

17
Dibuat oleh Dede Jubaedah 10210411 1 Pembelajaran Membaca Puisi dengan Menggunakan Pendekatan Quantum Teaching Pada Siswa SMP Ma’arif Cicalengka kelas Vlll Tahun ajaran 2013-2014 1. Latar Belakang Masalah Sejak diikrarkammya Sumpah Pemuda, 26 Oktober 1928, Bangsa Indonesia mempunyai bahasa kesatuan, yaitu bahasa Indonesia. Bangsa Indonesia memiliki berbagai suku bangsa yang mempunyai bahasa daerah masing-masing. Dengan ditetapkannya bahasa Indonesia sebagai Bahasa pemersatu, seluruh bangsa Indonesia menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional. Hal ini tercantum dalam Undang-undang Dasar 1945 Pasal 36 yang berbunyi „‟Bahasa Negara adalah Bahasa Indonesia‟‟. Bahasa Indonesia penting untuk dipelajari dari jenjang SD, SMP, SMA sampai Perguruan tinggi, karena sebagai alat komunikasi, Pengetahuan, dan berkarya. Dalam kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP merupakan hasil penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya dan telah diatur dalam undang-undang sistem pendidikan nasional tahun 2003. Dalam ketentuan umum undang-undang sistem pendidikan nasional nomor 20 tahun 2003 diperoleh penjelasan sebagai berikut. Pendidikan adalah usaha dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak yang mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara. (Depdiknas, 2004:1). Menurut Permendiknas No 22 Tahun 2006 (Depdiknas, 2006) salah satu tujuan pembelajaran bahasa Indonesia pada pendidikan menengah adalah agar peserta didik dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan kemampuan, kebutuhan, dan minatnya, serta dapat menumbuhkan penghargaan terhadap hasil karya kesastraan dan hasil intelektual bangsa sendiri.

Transcript of Proposal skripsi

Page 1: Proposal skripsi

Dibuat oleh Dede Jubaedah 10210411 1

Pembelajaran Membaca Puisi dengan Menggunakan Pendekatan Quantum

Teaching

Pada Siswa SMP Ma’arif Cicalengka kelas Vlll

Tahun ajaran 2013-2014

1. Latar Belakang Masalah

Sejak diikrarkammya Sumpah Pemuda, 26 Oktober 1928, Bangsa Indonesia

mempunyai bahasa kesatuan, yaitu bahasa Indonesia. Bangsa Indonesia memiliki berbagai

suku bangsa yang mempunyai bahasa daerah masing-masing. Dengan ditetapkannya bahasa

Indonesia sebagai Bahasa pemersatu, seluruh bangsa Indonesia menggunakan bahasa

Indonesia sebagai bahasa Nasional. Hal ini tercantum dalam Undang-undang Dasar 1945

Pasal 36 yang berbunyi „‟Bahasa Negara adalah Bahasa Indonesia‟‟. Bahasa Indonesia

penting untuk dipelajari dari jenjang SD, SMP, SMA sampai Perguruan tinggi, karena

sebagai alat komunikasi, Pengetahuan, dan berkarya. Dalam kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP), mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP merupakan hasil

penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya dan telah diatur dalam undang-undang sistem

pendidikan nasional tahun 2003. Dalam ketentuan umum undang-undang sistem pendidikan

nasional nomor 20 tahun 2003 diperoleh penjelasan sebagai berikut. Pendidikan adalah usaha

dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak yang mulia, serta keterampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara. (Depdiknas, 2004:1).

Menurut Permendiknas No 22 Tahun 2006 (Depdiknas, 2006) salah satu tujuan

pembelajaran bahasa Indonesia pada pendidikan menengah adalah agar peserta didik dapat

mengembangkan potensinya sesuai dengan kemampuan, kebutuhan, dan minatnya, serta

dapat menumbuhkan penghargaan terhadap hasil karya kesastraan dan hasil intelektual

bangsa sendiri.

Page 2: Proposal skripsi

Dibuat oleh Dede Jubaedah 10210411 2

Tujuan dan fungsi pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Pertama

berorientasi pada kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara.

fungsi dan tujuan mata pelajaran bahasa Indonesia, yaitu sebagai:

1) sarana pembinaan kesatuan dan persatuan bangsa;

2) sarana peningkatan keterampilan dan pengetahuan dalam rangka pelestarian dan

pengembangan budaya;

3) sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan untuk meraih dan mengembangkan

ilmu pengetahuan, teknologi dan seni;

4) sarana penyebarluasan pemakaian bahasa Indonesia yang baik untuk berbagai

keperluan; (5) sarana pengembangan penataran; dan

5) sarana pemahaman keanekaragaman budaya Indonesia melalui khasanah bahasa

Indonesia (Depdikas, 2004:3).

Keterampilan berbahasa (Language skills) terdiri dari empat aspek keteranpilan

berbahasa yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Keterampilan membaca

sebagai salah satu dari empat keterampilan berbahasa mempunyai peranan penting dalam

kehidupan manusia. Dengan membaca seseorang dapat mempertinggi pemahaman,

pengembangan kosa kata, ekspresi, serta keterampilan-keterampilan berbahasa untuk

mencapai maksud dan tujuanya, karena keterampilan membaca adalah suatu proses yang

dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak

disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/ bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut

agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan

sekilas dan makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui. Kalau hal ini tidak

terpenuhi, pesan yang tersurat dan yang tersirat tidak akan tertangkap atau dipahami, dan

proses membaca itu tidak terlaksana dengan baik. (Hodgon 1960:43-44, dalam buku yang

berjudul Membaca).

Dalam mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia di kelas VIII SMP terdapat

standar kompetensi yaitu Membaca Puisi. Melalui membaca puisi diharapkan kemampuan

siswa dapat terasah, termotivasi, menghasilkan karya dan mampu mengidentifikasi bahasa

puisi, rima, diksi, keberagaman makna puisi dan dapat menyimpulkan ciri-ciri puisi dalam

suatu diskusi serta dapat memahami prosedural membaca puisi yang baik.

Page 3: Proposal skripsi

Dibuat oleh Dede Jubaedah 10210411 3

Pembelajan membaca puisi dianggap suatu kreatifitas yang membosankan bagi

siswa, karena siswa menganggap bahwa belajar membaca puisi sangat sulit, selain itu

disebabkan kurangnya pengetahuan serta motivasi untuk terampil berekspresi sehingga siswa

kurang memahami makna dan unsur dari puisi, padahal puisi merupakan pembelajaran inti

dari mata pelajaran bahasa Indonesia yang harus tuntas. Terpusatnya proses pembelajaran

bahasa indonesia pada guru, menyebabkan siswa merasa jenuh dan membosankan. Pada saat

pembelajaran bahasa Indonesia tentang membaca puisi berlangsung sering ditemukan siswa

yang mengantuk dan kurang bersemangat untuk mengikuti pelajaran yang diberikan guru.

Bahkan ada sebagian siswa yang tidak masuk pada saat jam atau waktu pelajaran bahasa

indonesia. Kejenuhan ini tidak lepas dari kegiatan siswa yang hanya menyimak, mencatat,

mendengarkan penjelasan guru dan mengerjakan latihan. Proses belajar yang monoton ini,

disebabkan kurangnya kreatifitas dan pemahaman bahasa indonesia siswa terhadap pelajaran

membaca puisi yang menyenangkan.

Faktor lainnya adalah tingkat antusias sesama dalam mengikuti mata pelajaran

bahasa indonesia tentang membaca puisi dan menemukan makna puisi masih rendah. Salah

satu contohnya yaitu siswa kurang berekspesi dan tidak memahami makna dari puisi yang

dibacanya, padahal guru telah memberikan kesempatan bertanya pada siswa, anggapan guru

bahwa materi pelajaran yang diberikan tersebut memiliki tingkat kesukaran yang tinggi.

Untuk mengatasi masalah kurangnya pemahaman terhadap unsur-unsur puisi dan

prosedur membaca yang baik dalam membaca puisi pada siswa, maka guru harus bisa kreatif,

memotivasi dan menghibur siswa dengan menggunakan pendekatan pembelajaran.

Penggunaan pendekatan pembelajaran bertujuan untuk mendorong siswa agar berusaha untuk

meningkatkan pemahaman dari sebuah bacaan siswa. Peran guru dalam menerapkan

pendekatan pembelajaran ini juga bertujuan untuk mengembangkan keterampilan komunikasi

siswa, pemahaman makna, ekspresi, mengasah minat baca, mengasa bakat berpuisi,

mengembangkan berpikir siswa dan dapat menghilangkan rasa jenuh dan bosan pada saat

proses pembelajaran berlangsung. Serta dapat dijadikan sebagai pemacu siswa untuk

meningkatkan pemahaman membaca puisi mereka disekolah.

Pendekatan pembelajaran sangat diperlukan oleh seorang guru sebagai strategi

dalam mengajar dan membina siswa menjadi anak yang terampil mamahami makna dan pola-

pola bahasa dari gambaran tertulisnya, (Lado 1976_132), terutama terampil dalam membaca

puisi dengan memahami unsur-unsurnya. pendekatan pembelajaran dikatakan baik apabila

sesuai dengan kurikulum yang berlaku, oleh karena itu penting sekali bagi guru

memnggunakan sebuah pendekatan pembelajaran, pendekatan pembelajarn yang merupakan-

Page 4: Proposal skripsi

Dibuat oleh Dede Jubaedah 10210411 4

salah satu untuk menarik minat siswa dalam belajar dan meningkatkan pengetahuan penulis.

Peran guru sangat diperlukan dalam mengatasi masalah membaca, terutama dalam membaca

puisi dalam menemukan makna, unsur puisi dan keterampilan mengekspresikan gestur tubuh

dari puisi tersebut. Guru sebagai pengelola proses pembelajaran dikelas harus bisa

menentukan dan menerapkan beberapa pendekatan pembelajaran yang cocok bagi siswa

sesuai dengan kebutuhan, keadaan dan kemampuan siswa. Variasi pendekatan pembelajaran

yang dilakukan oleh guru, akan menghindari siswa dari suasana jenuh dan bosan dalam

belajar membaca puisi dikelas.

Pendekatan pembelajaran Quantum Teaching merupakan solusi dalam menuntaskan

permasalahan dalam proses pembelajaran membaca puisi, karena dapat menguraikan cara-

cara baru yang akan memudahkan bagi guru dalam melakukan proses belajar mengajar lewat

perpaduan seni dan pencapaian-pencapaian yang terarah. Sehingga guru akan mudah

menggabungkan keistimewahan belajar menuju bentuk perencanaan pengajaran yang akan

melejitkan prestasi siswa. Pendekatan Quantum Teaching merangkaikan yang paling terbaik

menjadi sebuah paket multisensori, multi kecerdasaan, dan kompatibel dengan otak, yang

pada akhirnya akan meningkatkan kemampuan guru untuk dapat merangsang anak untuk

berprestasi.

Dengan adanya masalah-masalah yang telah dijelaskan diatas, maka penulis merasa

tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pembelajaran Membaca Puisi dengan

Menggunakan Pendekatan Quantum Teaching pada siswa kelas VIII di SMP Ma‟arif

Cicalengka.

2. Batasan Masalah

Berdasarkan masalah tersebut, masalah yang akan dibatasi oleh penulis adalah

pendekatan yang digunakan oleh guru dan tingkat kemampuan siswa membaca puisi dalam

pembelajaran tersebut melalui pendekatan Quantum Teaching pada siswa SMP Ma‟arif

Cicalengka kelas VIII.

Page 5: Proposal skripsi

Dibuat oleh Dede Jubaedah 10210411 5

3. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka penulis merumuskan sebagai berikut:

1) Epektifkah penggunan pendekatan Quantum Teaching dalam pembelajaran membaca

puisi di kelas VIII SMP Ma‟arif Cicalengka?

2) Apakah pembelajaran membaca puisi dengan menggunakan pendekatan Quantum

Teaching ada perbedaan dengan yang tidak menggunakan pendekatan Quantum

Teaching di kelas VIII SMP Ma‟arif Cicalengka?

4. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah :

1) Mengetahui epektif tidaknya pembelajran membaca puisi dengan menggunakan

pendekatan Quantum Teaching pada siswa kelas VIII di SMP Ma‟arif Cicalengka.

2) Mengetahui hasil kemampuan pemahaman prosedur membaca puisi, unsur puisi dan

ekspresi gestur siswa dalam pembelajaran membaca puisi setelah diterapakanya

pendekatan Quantum Teaching, dengan sebelum diterapkanya pendekatan Quantum

Teaching pada siswa kelas VIII di SMP Ma‟arif Cicalengka..

3) Meningkatkan keterampilan dan minat baca siswa terhadap pembelajaran membaca

puisi.

4) Memberikan motivasi dan arahan pada siswa untuk memaksimalkan potensinya.

5. Manfaat Penelitian.

Adapun manfaat yang akan penulis peroleh dalam melaksanakan penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1) Bagi Penulis

a. Secara administratif, sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian sidang skripsi

agar mendapat gelar sarjana S.Pd.

b. Secara teori, dapat menambah wawasan penulis dalam menentukan pembelajaran

Membaca puisi dengan pendekatan Quantum Teaching pada siswa kelas VIII di

SMP Ma‟arif Cicalengka Tahun ajaran 2013-2014.

c. Secara praktis, menambah pengalaman membaca dan keterampilan berekspresi

membaca puisi dalam melaksanakan penelitian mengenai pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan Quantum Teaching pada siswa kelas VIII di SMP Ma‟arif

Cicalengka Tahun ajaran 2013-2014.

Page 6: Proposal skripsi

Dibuat oleh Dede Jubaedah 10210411 6

2) Bagi Guru.

Memperoleh pengetahuan dalam membuat pembelajaran dengan pendekatan

Quantum Teaching pada siswa kelas VIII di SMP Ma‟arif Cicalengka Tahun ajaran 2013-

2014.

3) Bagi Siswa.

a. Siswa mendapatkan pengetahuan dalam membaca puisi yang sesuai dengan unsur-

unsur puisi.

b. Siswa dapat mengembangkan potensinya dalam membaca puisi dengan

memperhatikan prosedur membaca yang baik.

c. Sebagai sarana untuk meningkatkan kemampuan pemahaman membaca puisi

siswa, karena dengan mereka paham maka akan timbul rasa senang dengan

pelajaran membaca puisi.

6. Anggapan Dasar

Penelitian ini beranggapan dasar pada:

1) Pembelajaran Membaca puisi dengan menggunakan pendekatan Quantum Teaching

pada siswa kelas VIII SMP Ma‟arif Cicalengka Tahun Ajaran 2013-2014

2) Dengan pembelajaran membaca puisi diharapkan siswa terampil dan mampu

memahami isi dari puisi serta mampu membawakan membaca puisi dengan baik.

7. Hipotesis

Hipotesis yang dapat penulis susun adalah:

Pembelajaran Membaca puisi dengan menggunakan pendekatan Quantum Teaching

pada siswa kelas VIII SMP Ma‟arif Cicalengka Tahun Ajaran 2013-2014.

8. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Ma‟arif Cicalengka Tahun

Ajaran 2013-2014 kelas VII1 Sedangkan sampelnya diambil 2 kelas, kelas yang satu sebagai

kelas eksperimen dan kelas yang lain sebagai kelas kontrol.

Page 7: Proposal skripsi

Dibuat oleh Dede Jubaedah 10210411 7

9. Metode dan Teknik Penelitian

a. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode

eksperimen. Karena ada pemanipulasian perlakuan, dengan menggunakan pendekatan

pembelajaran Quantum Teaching pada kelas experimen dan pendekatan pembelajaran

biasa pada kelas kontrol.

Penelitian ini dilakukan untuk melihat ada tidaknya peningkatan kemampuan

pemahaman membaca puisi siswa dengan menggunakan Pendekatan pembelajaran

Quantum Teaching. Selanjutnya dari perlakuan tersebut yang mana yang sebenarnya lebih

baik untuk meningkatkan kemampuan pemahaman membaca puisi siswa, pada awal dan

akhir pembelajaran kelas diberi tes, sehingga desain penelitiannya sebagai berikut:

O1 X O2

(Prof. Dr, Sugiyono, 2012:415)

Keterangan :

O1 : Nilai pretest (Sebelum diberi pendekatan Quantum Teaching)

O2 : Nilai posttest (Setelah diberi pendekatan Quantum Teachingt).

b. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Observasi

Observasi merupakan aktivitas pengumpulan data penelitian dalam mengamati

gejala sosial secara langsung.

2. Interview (Wawancara)

Wawancara merupakan kegiatan mengumpulkan data penelitian untuk mengetahui

permasalahan yang harus diteliti, dan mengetahui hal hal dari responden yang lebih

mendalam.

3. Kuesioner (Angket)

Kuesioner merupakan kegiatan mengumpulkan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk

di jawabnya.

Page 8: Proposal skripsi

Dibuat oleh Dede Jubaedah 10210411 8

10. Landasan Teori

a. Keterampilan membaca

Membaca merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yaitu

mendengarkan, berbicara, dan membaca.Keempat keterampilan tesebut mempunyai

hubungan yang erat.Membaca adalah suatu proses keterampilan yang dilakukan serta

dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis

melalui media kata-kata/ bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang

merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pendangan sekilas dan makna kata-kata

secara individual akan dapat diketahui. Kalau hal ini tidak terpenuhi, pesan yang tersurat dan

tersirat tidak akan tertangkap atau dipahami, dan proses membaca itu tidak terlaksana dengan

baik. (Holdgson 1960:43-44 dalam buku Membaca).

Membaca puisi adalah suatu proses kegiatan mengapresiasi puisi dengan

penghayatan, pemahan dan ekspresi lewat membaca.

Membaca adalah suatu kegiatan interaktif untuk memetik serta memahami arti atau

makna yang terkandung di dalam bahan tulis. Di samping itu, membaca juga merupakan

suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang

hendak disampaikan penulis (Samsu Somadayo,2011:5).

Gilet dan Temple (dalam Syafi‟i,1999:6) menyatakan bahwa membaca adalah

kegiatan fisual, berupa serangkaian gerakan mata dalam mengikuti baris baris tulisan,

pemusatan penglihatan pada kata dan kelompok kata, melihat ulang kata-kata dan kelompok

kata untuk memperoleh pemahaman terhadap bacaan. Membaca juga merupakan proses

pengembangan keterampilan, dari keterampilan memahami kata-kata, kalimat-kalimat,

paragraf-paragraf dalam bacaan sampai dengan memahami secara kritis dan evaluatif

keseluruhan bacaan.

Menurut Nurhadi (1991:13) membaca adalah suatu proses yang kompleks dan rumit.

Kompleks berarti dalam proses membaca terlibat berbagai faktor internal dan faktor eksternal

pembaca. Faktor internal berupa faktor intelegensi, minat, sikap bakat, motivasi, tujuan

membaca, dan sebagainya. Faktor eksternal bisa dalam bentuk sarana membaca, teks bacaan,

faktor lingkungan atau faktor latar belakang sosial ekonomi, kebiasaan, dan tradisi membaca.

Harjasujana (2003:36) menyatakan bahwa membaca adalah suatu kegiatan komunikasi

interaktif yang memberikan kesempatan kepada pembaca dan penulis untuk membawa latar

belakang dan hasrat masing-masing.

Page 9: Proposal skripsi

Dibuat oleh Dede Jubaedah 10210411 9

b. Prosedur Membaca Puisi, Yaitu

o Volum suara adalah derajat keras atau lemahnya suara pada saat kalian membaca

puisi yang dimaksud.

o Artikulasi suara adalah mengucapkan kata demi kata dengan benar serta dengan

suara yang jelas dan pilah.

o Intonasi adalah lagu membaca yang meliputi penggalan kata dan tinggi atau

rendahnya suara pada saat kalian membaca baris demi baris puisi.

o Grak tubuh meliputi gerak keseluruh anggota tubuh:kaki,tangan,badan,dan kepala

sesuai dengan isi puisi yang dibaca.

o Mimik adalah ekpresi atau perubahan wajah sesuai dengan karakteristik dan suasana

(Misalnya,sedih,semanget,atau gembira) yang di gambarkan pada puisi yang di baca.

o Pandangn mata adalah arah mata memandang;seharusnya pandangan mata di

tunjukan ke segala penjuru tempat penonton berada.

c. Unsur Puisi

Secara etimologi istilah puisi berasal dari bahasa Yunani yaitu Pocima

„‟membuat‟‟ atau poeisis „‟pembuatan‟‟ dan dalam bahasa inggris disebut poem atau

poerty‟‟, Puisi diartikan „‟membuat‟‟ dan „‟pembuatan‟‟ karena lewat puisi pada dasarnya

seseorang telah menciptakan suatu dunia tersendiri, yang mungkin berisi pesan atau

gambaran suasana tertentu, baik fisik maunpun batiniah, (Drs Aminuddin, M. Pd 1979 :

135). Puisi adalah bentuk karya sastra yang memaparkan sebuah pemikiran atau gagasan

dengan menggunakan bahasa kiasan. M. Atar Semi (1988 : 93-94) mengutip tentang

beberapa ahli sastra tentang pengertian puisi :

1) William Worsworth mengemukakan bahwa puisi adalah kata-kata terbaik dalam

susunan terbaik ( poetry is the best word in the best order).

2) Leigh Hunt mengatakan bahwa puisi adalah luapan perasaan yang imajinatif ( poetry

is imaginative passion).

3) Mathew Arnold berpendapat bahwa puisi merupakan kritik kehidupan ( poetry is

critims of life).

4) Herbert Read berpendapat bahwa pusi bersifat intuitif, imajinatif dan sintetik ( poetry

is intuitive, imajinativeand synteti).

5) Samuel Taylor Coleridge mengemukakan puisi adalah kata-kata terindah dalam

sususnan terindah.

Page 10: Proposal skripsi

Dibuat oleh Dede Jubaedah 10210411 10

Adapun Unsur Puisi, yaitu sebaga berikut:

o Tema adalah sesuatu yang menjadi pikiran pengarang. Suatu yang menjadi pikiran

tersebut dasar bagi puisi yang dicipta oleh penyair. Sesuatu yang dipikirkan itu

dapat bernacam-macam permasalahan hidup.

o Nada

Nada adalah sikap penyair kepada pembaca. Dalam menulis puisi penyair bias jadi

bersikap mempengaruhi, menasehati, mengejek, menyindir atau bisa pula Ia

bersikap lugas, hanya menceritakan sesuatu kepada pembaca.

o Rasa

Rasa adalah sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat pada

puisinya. Pengungkapan tema dan rasa erat kaitannya dengan latar belakang sosial

dan psikologis penyair, misalnya latarbelakang pendidikan, agama, jenis kelamin,

dan kelas sosial, kedudukan dalam masyarakat, usia, pengalaman sosiologis dan

psikologis, dan pengetahuan. Kedalaman pengungkapan tema dan ketepatan dalam

menyikapi suatu masalah tidak bergantung pada kemampuan penyair memilih kata-

kata, rima, gaya bahasa, dan bentuk puisi saja, tetapi lebih banyak bergantung pada

wawasan, pengetahuan, pengalaman dan kepribadian yang terbentuk oleh latar

belakang sosiologis dan psikologisnya.

o Amanat

Amanat adalah hal yang mendorong penyair untuk menciptakan puisinya. Amanat

harus dibedakan dengan tema. Dalam puisi tema berkaitan dengan arti, sedangkan

amanat berkaitan dengan makna karya sastra. Arti puisi bersifat lugas, objektif, dan

khusus. Makna puisi bersfat kias, subjektif, dan umum. Makna berhubungan

dengan individu, konsep seseorang, dan situasitempat penyair mengimajinasikan

puisinya.

o Diksi

Diksi adalah bentuk serapan dari kata diction yang oleh Hornby diartikan sebagai

choise and use of words. Oleh Keraf diksi disebut pula pilihan kata.

Diksi atau pilihan kata memiliki peranan penting dan utama untuk mencapai

keefektifan dalam penulisan suatu karya sastra. Untuk mencapai diksi yang baik

seorang penulis harus memahami secara lebih masalah kata dan maknanya, harus

tahu memperluas dan mengangtifkan kosa kata, harus mampu memilih kata yang

tepat, kata yang sesuai dengan situasi yang dihadapi, dan harus mengenali dengan

baik corak gaya bahasa yang sesuai dengan tujuan penulisan.

Page 11: Proposal skripsi

Dibuat oleh Dede Jubaedah 10210411 11

o Pengimajian

Gambaran-gambaran angan, gambaran pikiran, kesan mental atau bayangan visual

dan bahasa yang menggambarkannya biasa disebut dengan citra atau imaji. Citraan

dapat dikelompokan atas beberapa macam, antara lain : citraan visual

(penglihatan), citraan auditif (pendengaran), citraan artikulatoris (pengucapan),

citraan alfaktori (penciuman), citraan gustatory (kecakapan), citraan taktual

(peraba/ perasaan), citraan kinaestetic “kinaestetik” (gerak), dan citraan organik.

o Verifikasi

Verifikasi meliputi ritma, rima dan metrum. Ritma kata pungut dari bahasa inggris

rhythm. Secara umum ritma dikenal sebagai irama atau wirama yakni pergantian

naik turun, panjang pendek, keras lembut, bunyi bahasa yang teratur. Rima kata

pungut dari bahasa inggris rhyme, yakni pengulangan bunyi pada bait atau larik

puisi, pasa akhir baris puisi atau bahkan juga pada keseluruhan baris dan bait puisi.

Metrum adalah irama yang tetap, artinya pergantiannya sudah tetap pada pola

tertentu disebabkan oleh jumlah suku kata yang tetap, tekanan yang tetap, alun

suara yang naik dan turun yang tetap.

o Tipografi

Tipografi merupakan pembeda yang paling awal dapat melihat dalam membedakan

puisi dengan prosa fiksi dan drama. Karna itu ia menjadi pembeda yang sangat

penting. Dalam prosa (baik fiksi maupun bukan) baris-baris kata atau kalimat

berbentuk sebuah periodisitet. Namun dalam puisi tidak demikian halnya.

UNSUR EKSTRINSIK PUISI

o Nilai Sosial

Nilai sosial adalah nilai yang berkenaan dengan kehidupan masyarakat yaitu

kehidupan manusia sebagai mahluk sosial, selalu dihadapkan pada masalah-masalah

sosial yang tidak dapat dipisahkandalam kehidupan masyarakat. Masa sosial timbul

sebagai akibat dari hubungan-hubungan sesame manusia lainnya dan sebagai akibat

tingkah lakunya.

o Nilai Agam

Nilai agama dalam puisi yaitu nilai-nilai yang berkaitan dengan nilai-nilai religious

dalam puisi yang ingin disampaikan kepada pembaca.

o Nilai Budaya

Page 12: Proposal skripsi

Dibuat oleh Dede Jubaedah 10210411 12

Nilai budaya adalah nilai yang disampaikan dan ditanamkan dalam suatu masyarakat¸

lingkup organisasi, lingkungan masyarakat yang mengakar pada kebiasaan.

o Nilai Moral

Nilai moral adalah nilai mengenai ajaran baik dan buruk yang diterima umum

mengenai perbuatan-perbuatan, sikap dan kewajiban seperti ahlak, budi pekerti, susila

dan lainnya.

o Nilai Ekonomi

Nilai ekonomi adalah nilai yang membentuk khayal dan fantasi untuk menunjukan

keindahan dan kesempurnaan meskipun tidak sesuai dengan kenyataan.

o Nilai Psikologi

Nilai psikologi adalah nilai-nilai kebatinan dan kerohanian. Misalnya mendalami jiwa

orang lain, adalah penting untuk bergaul dengan masyarakat dengan baik.

Teks Puisi

AKU

Karya Chairil Anwar, Satrawan Angkatan 1945

Kalau sampai waktuku

Ku mau tak seorang kan merayu

Tidak juga Kau

Tak perlu sedu sedan itu

Aku ini binatang jalang

Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku

Aku tetap maradang menerjang

Luka dan bisa kubawa berlari-berari

Hingga hilang pedih perih

Dan aku akan lebih tidak peduli

Aku mau hidup seribu tahun lagi

Page 13: Proposal skripsi

Dibuat oleh Dede Jubaedah 10210411 13

11. Definisi Operasional

Untuk menghindari salah penafsiran atau pengertian, maka penulis akan

memberikan penjelasan atau definisi operasional terhadap istilah-istilah yang digunakan

penelitian ini, seperti yang dipaparkan dibawah ini:

Quantum Teaching merupakan proses pembelajaran dengan menyediakan latar

belakang dan strategi untuk meningkatkan proses belajar mengajar menjadi menyenangkan.

Pembelajaran Quantum Teaching mencakup petunjuk untuk menciptakan lingkungan belajar

yang efektif merancang pengajaran, menyampaikan isi dan memudahkan proses belajar.

Banyak upaya-upaya yang dilakukan oleh guru dalam membuat strategi belajar baru

yang lebih memberdayakan siswa, yang tidak mengharuskan menghafal fakta-fakta, tetapi

strategi yang mendorong siswa mengkontruksikan pengetahuan dibenak siswa itu sendiri,

salah satu diantaranya dengan menerapkan pembelajaran Quantum Teaching.

Porter (2000:3) menyatakan bahwa, “Quantum Teaching menunjukan kepada anda

menjadi guru yang baik. Quantum Teaching cara-cara yang baru yang memudahkan proses

belajar lewat pemanduan unsur seni dan pencapaian-pencapaian yang terarah, apapun mata

pelajaran yang anda ajarkan. Dan dengan menggunakan metode Quantum Teaching anda

akan dapat menggabungkan keistimewaan-keistimewaan belajar menuju bentuk perencanaan

pelajaran yang akan melejitkan prestasi siswa”.

Quantum Teaching merupakan suatu proses pembelajaran dengan menyediakan latar

belakang dan strategi untuk meningkatkan proses belajar mengajar dan membuat proses

tersebut menjadi lebih menyenangkan. Cara ini memberikan sebuah gaya mengajar yang

memberdayakan siswa untuk berprestasi lebih dari yang dianggap mungkin. Juga membantu

guru memperluas keterampilan siswa dan motivasi siswa, sehingga guru akan memperoleh

kepuasan yang lebih besar dari pekerjaannya.

Page 14: Proposal skripsi

Dibuat oleh Dede Jubaedah 10210411 14

o Kerangka Rancangan pembelajaran Quantum Teaching

Kerangka pembelajaran Quantum Teaching dikenal sebagai TANDUR dengan kata

Tumbuhkan, Alami, Namai, Demontrasikan, Ulangi dan Rayakan. Kerangka ini dapat

membuat siswa menjadi tertarik dan berminat pada suatu pelajaran dan dapat juga

memastikan siswa mengalami pembelajaran, berlatih, menjadikan isi pelajaran nyata bagi

siswa itu sendiri, dan mencapai sukses. Kerangka pembelajaran Quantum Teaching adalah

sebagai berikut:

1) Tumbuhkan

Guru membuat pertanyaan tentang kemampuan siswa dengan memanfaatkan pengalaman

siswa dan mencari tanggapan, manfaat serta komitmen siswa. Guru membuat strategi

dengan melakukan aplikasi ataupun cerita tentang pelajaran yang bersangkutan.

2) Alami

Guru memanfaatkan pengetahuan dan keingintahuan siswa berdasarkan pengalaman siswa

dan mampu mengasah otak siswa agar dapat menyelesaikan masalah. Siswa dapat

memahami informasi ataupun kegiatan serta memanfaatkan fasilitas yang ada sesuai

dengan kebutuhan siswa.

3) Namai

Pemberian nama (simbol-simbol) ataupun identitas dan mendefinisikan suatu pertanyaan.

Guru mengajarkan konsep, keterampilan berpikir, dan strategi belajar dengan

menggunakan gambar, warna, alat bantu, kertas atau alat yang lainnya. Siswa dapat

mengetahui informasi, fakta, rumus, pemikiran, tempat dan sebagainya berdasarkan

pengalaman agar pengetahuan tersebut berarti.

4) Demonstrasikan

Guru memberi peluang untuk menerjemahkan dan menerapkan pengetahuan siswa ke

dalam pembelajaran yang lain dan ke dalam kehidupannya. Siswa dapat memperagakan

atau mengaplikasikan tingkat kecakapannya dengan pelajaran.

5) Ulangi

Guru mengulangi hal-hal yang kurang jelas bagi siswa. Siswa dapat dengan mudah

memahami dan mengetahui pelajaran tersebut. Guru memberikan kesempatan bagi siswa

untuk mengajarkan pengetahuan kepada siswa yang lain.

Page 15: Proposal skripsi

Dibuat oleh Dede Jubaedah 10210411 15

6) Rayakan

Mengadakan perayaan bagi siswa akan mendorong siswa memperkuat rasa tanggung

jawab dan mengamati proses belajar sendiri. Perayaan tersebut akan mengajarkan siswa

mengenai motivasi belajar, kesuksesan, langkah menuju kemenangan. Pujian yang

didapatkan akan mendorong siswa agar tetap dalam keadaan bersemangat dalam proses

belajar mengajar.

Biasanya pada saat siswa mencapai sesuatu, siswa hanya melanjutkan kegiatan

selanjutnya, tanpa menciptakan daya pendorong untuk mengulangi keberhasilan itu. Sebagai

guru, kiranya menanamkan bibit kesuksesan, dan selalu menghubungkan belajar dengan

perayaan. Perayaan tersebut dapat dilakukan dengan tepuk tangan, pujian dan memberi

penilaian.

Page 16: Proposal skripsi

Dibuat oleh Dede Jubaedah 10210411 16

12. Jadwal Penelitian

No Waktu

Kegiatan

Bulan, Tahun 2013-2014

Des Jan Feb Mar Apr Jun

1 Pengajuan proposal

dan rancangan

penelitian

2 Pembuatan Instrumen

3 Mengurus perizinan

4 Percobaan dan revisi

instrument

5 Melaksanakan

penelitian

6 Pengumpulan data

7 Pengolahan data

8 Penulisan

Page 17: Proposal skripsi

Dibuat oleh Dede Jubaedah 10210411 17

DAFTAR PUSTAKA

Pradovo, Rachmat Djoko. 2010. Pengkajian Puisi. Gajah Mada University Press.

Tarigan, Henry Guntur.2008. Membaca. Bandung: Angkasa.

A‟la, Miftahul. 2012. Quantum Teaching. Jogjakarta: Diva Press.

Sugiono. 2010. Metode penelitian pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Tampubolon, Dp. 2008. Kemampuan membaca „‟Teknik membaca efektif dan

efesien‟‟. Bandung: Angkasa.

Ws, Hasanuddin. 2002. Membaca dan menilai sajak. Bandung: Angkasa

Aminudin. 2009. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar baru Algensindo

Nurgianto, Burhan. 2000. Teori Pengkajian Fisik.Yogyakarta: Gajah Mada University

Press.

Faisal, S. 1982. Metodologi Penelitian Pendidikan.Surabaya: Usaha Nasional

Fuchan, A. 2004. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Deporter, Bobbi dkk. 2000. Quantum Teaching : Mempraktekkan Quantum Learning di

Ruang-Ruang Kelas. Bandung : Kaifa.