Proposal skripsi
-
Upload
dede-jubaedah-dampit-clk -
Category
Education
-
view
1.163 -
download
4
Transcript of Proposal skripsi
Dibuat oleh Dede Jubaedah 10210411 1
Pembelajaran Membaca Puisi dengan Menggunakan Pendekatan Quantum
Teaching
Pada Siswa SMP Ma’arif Cicalengka kelas Vlll
Tahun ajaran 2013-2014
1. Latar Belakang Masalah
Sejak diikrarkammya Sumpah Pemuda, 26 Oktober 1928, Bangsa Indonesia
mempunyai bahasa kesatuan, yaitu bahasa Indonesia. Bangsa Indonesia memiliki berbagai
suku bangsa yang mempunyai bahasa daerah masing-masing. Dengan ditetapkannya bahasa
Indonesia sebagai Bahasa pemersatu, seluruh bangsa Indonesia menggunakan bahasa
Indonesia sebagai bahasa Nasional. Hal ini tercantum dalam Undang-undang Dasar 1945
Pasal 36 yang berbunyi „‟Bahasa Negara adalah Bahasa Indonesia‟‟. Bahasa Indonesia
penting untuk dipelajari dari jenjang SD, SMP, SMA sampai Perguruan tinggi, karena
sebagai alat komunikasi, Pengetahuan, dan berkarya. Dalam kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP merupakan hasil
penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya dan telah diatur dalam undang-undang sistem
pendidikan nasional tahun 2003. Dalam ketentuan umum undang-undang sistem pendidikan
nasional nomor 20 tahun 2003 diperoleh penjelasan sebagai berikut. Pendidikan adalah usaha
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak yang mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara. (Depdiknas, 2004:1).
Menurut Permendiknas No 22 Tahun 2006 (Depdiknas, 2006) salah satu tujuan
pembelajaran bahasa Indonesia pada pendidikan menengah adalah agar peserta didik dapat
mengembangkan potensinya sesuai dengan kemampuan, kebutuhan, dan minatnya, serta
dapat menumbuhkan penghargaan terhadap hasil karya kesastraan dan hasil intelektual
bangsa sendiri.
Dibuat oleh Dede Jubaedah 10210411 2
Tujuan dan fungsi pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Pertama
berorientasi pada kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara.
fungsi dan tujuan mata pelajaran bahasa Indonesia, yaitu sebagai:
1) sarana pembinaan kesatuan dan persatuan bangsa;
2) sarana peningkatan keterampilan dan pengetahuan dalam rangka pelestarian dan
pengembangan budaya;
3) sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan untuk meraih dan mengembangkan
ilmu pengetahuan, teknologi dan seni;
4) sarana penyebarluasan pemakaian bahasa Indonesia yang baik untuk berbagai
keperluan; (5) sarana pengembangan penataran; dan
5) sarana pemahaman keanekaragaman budaya Indonesia melalui khasanah bahasa
Indonesia (Depdikas, 2004:3).
Keterampilan berbahasa (Language skills) terdiri dari empat aspek keteranpilan
berbahasa yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Keterampilan membaca
sebagai salah satu dari empat keterampilan berbahasa mempunyai peranan penting dalam
kehidupan manusia. Dengan membaca seseorang dapat mempertinggi pemahaman,
pengembangan kosa kata, ekspresi, serta keterampilan-keterampilan berbahasa untuk
mencapai maksud dan tujuanya, karena keterampilan membaca adalah suatu proses yang
dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak
disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/ bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut
agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan
sekilas dan makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui. Kalau hal ini tidak
terpenuhi, pesan yang tersurat dan yang tersirat tidak akan tertangkap atau dipahami, dan
proses membaca itu tidak terlaksana dengan baik. (Hodgon 1960:43-44, dalam buku yang
berjudul Membaca).
Dalam mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia di kelas VIII SMP terdapat
standar kompetensi yaitu Membaca Puisi. Melalui membaca puisi diharapkan kemampuan
siswa dapat terasah, termotivasi, menghasilkan karya dan mampu mengidentifikasi bahasa
puisi, rima, diksi, keberagaman makna puisi dan dapat menyimpulkan ciri-ciri puisi dalam
suatu diskusi serta dapat memahami prosedural membaca puisi yang baik.
Dibuat oleh Dede Jubaedah 10210411 3
Pembelajan membaca puisi dianggap suatu kreatifitas yang membosankan bagi
siswa, karena siswa menganggap bahwa belajar membaca puisi sangat sulit, selain itu
disebabkan kurangnya pengetahuan serta motivasi untuk terampil berekspresi sehingga siswa
kurang memahami makna dan unsur dari puisi, padahal puisi merupakan pembelajaran inti
dari mata pelajaran bahasa Indonesia yang harus tuntas. Terpusatnya proses pembelajaran
bahasa indonesia pada guru, menyebabkan siswa merasa jenuh dan membosankan. Pada saat
pembelajaran bahasa Indonesia tentang membaca puisi berlangsung sering ditemukan siswa
yang mengantuk dan kurang bersemangat untuk mengikuti pelajaran yang diberikan guru.
Bahkan ada sebagian siswa yang tidak masuk pada saat jam atau waktu pelajaran bahasa
indonesia. Kejenuhan ini tidak lepas dari kegiatan siswa yang hanya menyimak, mencatat,
mendengarkan penjelasan guru dan mengerjakan latihan. Proses belajar yang monoton ini,
disebabkan kurangnya kreatifitas dan pemahaman bahasa indonesia siswa terhadap pelajaran
membaca puisi yang menyenangkan.
Faktor lainnya adalah tingkat antusias sesama dalam mengikuti mata pelajaran
bahasa indonesia tentang membaca puisi dan menemukan makna puisi masih rendah. Salah
satu contohnya yaitu siswa kurang berekspesi dan tidak memahami makna dari puisi yang
dibacanya, padahal guru telah memberikan kesempatan bertanya pada siswa, anggapan guru
bahwa materi pelajaran yang diberikan tersebut memiliki tingkat kesukaran yang tinggi.
Untuk mengatasi masalah kurangnya pemahaman terhadap unsur-unsur puisi dan
prosedur membaca yang baik dalam membaca puisi pada siswa, maka guru harus bisa kreatif,
memotivasi dan menghibur siswa dengan menggunakan pendekatan pembelajaran.
Penggunaan pendekatan pembelajaran bertujuan untuk mendorong siswa agar berusaha untuk
meningkatkan pemahaman dari sebuah bacaan siswa. Peran guru dalam menerapkan
pendekatan pembelajaran ini juga bertujuan untuk mengembangkan keterampilan komunikasi
siswa, pemahaman makna, ekspresi, mengasah minat baca, mengasa bakat berpuisi,
mengembangkan berpikir siswa dan dapat menghilangkan rasa jenuh dan bosan pada saat
proses pembelajaran berlangsung. Serta dapat dijadikan sebagai pemacu siswa untuk
meningkatkan pemahaman membaca puisi mereka disekolah.
Pendekatan pembelajaran sangat diperlukan oleh seorang guru sebagai strategi
dalam mengajar dan membina siswa menjadi anak yang terampil mamahami makna dan pola-
pola bahasa dari gambaran tertulisnya, (Lado 1976_132), terutama terampil dalam membaca
puisi dengan memahami unsur-unsurnya. pendekatan pembelajaran dikatakan baik apabila
sesuai dengan kurikulum yang berlaku, oleh karena itu penting sekali bagi guru
memnggunakan sebuah pendekatan pembelajaran, pendekatan pembelajarn yang merupakan-
Dibuat oleh Dede Jubaedah 10210411 4
salah satu untuk menarik minat siswa dalam belajar dan meningkatkan pengetahuan penulis.
Peran guru sangat diperlukan dalam mengatasi masalah membaca, terutama dalam membaca
puisi dalam menemukan makna, unsur puisi dan keterampilan mengekspresikan gestur tubuh
dari puisi tersebut. Guru sebagai pengelola proses pembelajaran dikelas harus bisa
menentukan dan menerapkan beberapa pendekatan pembelajaran yang cocok bagi siswa
sesuai dengan kebutuhan, keadaan dan kemampuan siswa. Variasi pendekatan pembelajaran
yang dilakukan oleh guru, akan menghindari siswa dari suasana jenuh dan bosan dalam
belajar membaca puisi dikelas.
Pendekatan pembelajaran Quantum Teaching merupakan solusi dalam menuntaskan
permasalahan dalam proses pembelajaran membaca puisi, karena dapat menguraikan cara-
cara baru yang akan memudahkan bagi guru dalam melakukan proses belajar mengajar lewat
perpaduan seni dan pencapaian-pencapaian yang terarah. Sehingga guru akan mudah
menggabungkan keistimewahan belajar menuju bentuk perencanaan pengajaran yang akan
melejitkan prestasi siswa. Pendekatan Quantum Teaching merangkaikan yang paling terbaik
menjadi sebuah paket multisensori, multi kecerdasaan, dan kompatibel dengan otak, yang
pada akhirnya akan meningkatkan kemampuan guru untuk dapat merangsang anak untuk
berprestasi.
Dengan adanya masalah-masalah yang telah dijelaskan diatas, maka penulis merasa
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pembelajaran Membaca Puisi dengan
Menggunakan Pendekatan Quantum Teaching pada siswa kelas VIII di SMP Ma‟arif
Cicalengka.
2. Batasan Masalah
Berdasarkan masalah tersebut, masalah yang akan dibatasi oleh penulis adalah
pendekatan yang digunakan oleh guru dan tingkat kemampuan siswa membaca puisi dalam
pembelajaran tersebut melalui pendekatan Quantum Teaching pada siswa SMP Ma‟arif
Cicalengka kelas VIII.
Dibuat oleh Dede Jubaedah 10210411 5
3. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka penulis merumuskan sebagai berikut:
1) Epektifkah penggunan pendekatan Quantum Teaching dalam pembelajaran membaca
puisi di kelas VIII SMP Ma‟arif Cicalengka?
2) Apakah pembelajaran membaca puisi dengan menggunakan pendekatan Quantum
Teaching ada perbedaan dengan yang tidak menggunakan pendekatan Quantum
Teaching di kelas VIII SMP Ma‟arif Cicalengka?
4. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah :
1) Mengetahui epektif tidaknya pembelajran membaca puisi dengan menggunakan
pendekatan Quantum Teaching pada siswa kelas VIII di SMP Ma‟arif Cicalengka.
2) Mengetahui hasil kemampuan pemahaman prosedur membaca puisi, unsur puisi dan
ekspresi gestur siswa dalam pembelajaran membaca puisi setelah diterapakanya
pendekatan Quantum Teaching, dengan sebelum diterapkanya pendekatan Quantum
Teaching pada siswa kelas VIII di SMP Ma‟arif Cicalengka..
3) Meningkatkan keterampilan dan minat baca siswa terhadap pembelajaran membaca
puisi.
4) Memberikan motivasi dan arahan pada siswa untuk memaksimalkan potensinya.
5. Manfaat Penelitian.
Adapun manfaat yang akan penulis peroleh dalam melaksanakan penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1) Bagi Penulis
a. Secara administratif, sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian sidang skripsi
agar mendapat gelar sarjana S.Pd.
b. Secara teori, dapat menambah wawasan penulis dalam menentukan pembelajaran
Membaca puisi dengan pendekatan Quantum Teaching pada siswa kelas VIII di
SMP Ma‟arif Cicalengka Tahun ajaran 2013-2014.
c. Secara praktis, menambah pengalaman membaca dan keterampilan berekspresi
membaca puisi dalam melaksanakan penelitian mengenai pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan Quantum Teaching pada siswa kelas VIII di SMP Ma‟arif
Cicalengka Tahun ajaran 2013-2014.
Dibuat oleh Dede Jubaedah 10210411 6
2) Bagi Guru.
Memperoleh pengetahuan dalam membuat pembelajaran dengan pendekatan
Quantum Teaching pada siswa kelas VIII di SMP Ma‟arif Cicalengka Tahun ajaran 2013-
2014.
3) Bagi Siswa.
a. Siswa mendapatkan pengetahuan dalam membaca puisi yang sesuai dengan unsur-
unsur puisi.
b. Siswa dapat mengembangkan potensinya dalam membaca puisi dengan
memperhatikan prosedur membaca yang baik.
c. Sebagai sarana untuk meningkatkan kemampuan pemahaman membaca puisi
siswa, karena dengan mereka paham maka akan timbul rasa senang dengan
pelajaran membaca puisi.
6. Anggapan Dasar
Penelitian ini beranggapan dasar pada:
1) Pembelajaran Membaca puisi dengan menggunakan pendekatan Quantum Teaching
pada siswa kelas VIII SMP Ma‟arif Cicalengka Tahun Ajaran 2013-2014
2) Dengan pembelajaran membaca puisi diharapkan siswa terampil dan mampu
memahami isi dari puisi serta mampu membawakan membaca puisi dengan baik.
7. Hipotesis
Hipotesis yang dapat penulis susun adalah:
Pembelajaran Membaca puisi dengan menggunakan pendekatan Quantum Teaching
pada siswa kelas VIII SMP Ma‟arif Cicalengka Tahun Ajaran 2013-2014.
8. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Ma‟arif Cicalengka Tahun
Ajaran 2013-2014 kelas VII1 Sedangkan sampelnya diambil 2 kelas, kelas yang satu sebagai
kelas eksperimen dan kelas yang lain sebagai kelas kontrol.
Dibuat oleh Dede Jubaedah 10210411 7
9. Metode dan Teknik Penelitian
a. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode
eksperimen. Karena ada pemanipulasian perlakuan, dengan menggunakan pendekatan
pembelajaran Quantum Teaching pada kelas experimen dan pendekatan pembelajaran
biasa pada kelas kontrol.
Penelitian ini dilakukan untuk melihat ada tidaknya peningkatan kemampuan
pemahaman membaca puisi siswa dengan menggunakan Pendekatan pembelajaran
Quantum Teaching. Selanjutnya dari perlakuan tersebut yang mana yang sebenarnya lebih
baik untuk meningkatkan kemampuan pemahaman membaca puisi siswa, pada awal dan
akhir pembelajaran kelas diberi tes, sehingga desain penelitiannya sebagai berikut:
O1 X O2
(Prof. Dr, Sugiyono, 2012:415)
Keterangan :
O1 : Nilai pretest (Sebelum diberi pendekatan Quantum Teaching)
O2 : Nilai posttest (Setelah diberi pendekatan Quantum Teachingt).
b. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Observasi
Observasi merupakan aktivitas pengumpulan data penelitian dalam mengamati
gejala sosial secara langsung.
2. Interview (Wawancara)
Wawancara merupakan kegiatan mengumpulkan data penelitian untuk mengetahui
permasalahan yang harus diteliti, dan mengetahui hal hal dari responden yang lebih
mendalam.
3. Kuesioner (Angket)
Kuesioner merupakan kegiatan mengumpulkan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk
di jawabnya.
Dibuat oleh Dede Jubaedah 10210411 8
10. Landasan Teori
a. Keterampilan membaca
Membaca merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yaitu
mendengarkan, berbicara, dan membaca.Keempat keterampilan tesebut mempunyai
hubungan yang erat.Membaca adalah suatu proses keterampilan yang dilakukan serta
dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis
melalui media kata-kata/ bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang
merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pendangan sekilas dan makna kata-kata
secara individual akan dapat diketahui. Kalau hal ini tidak terpenuhi, pesan yang tersurat dan
tersirat tidak akan tertangkap atau dipahami, dan proses membaca itu tidak terlaksana dengan
baik. (Holdgson 1960:43-44 dalam buku Membaca).
Membaca puisi adalah suatu proses kegiatan mengapresiasi puisi dengan
penghayatan, pemahan dan ekspresi lewat membaca.
Membaca adalah suatu kegiatan interaktif untuk memetik serta memahami arti atau
makna yang terkandung di dalam bahan tulis. Di samping itu, membaca juga merupakan
suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang
hendak disampaikan penulis (Samsu Somadayo,2011:5).
Gilet dan Temple (dalam Syafi‟i,1999:6) menyatakan bahwa membaca adalah
kegiatan fisual, berupa serangkaian gerakan mata dalam mengikuti baris baris tulisan,
pemusatan penglihatan pada kata dan kelompok kata, melihat ulang kata-kata dan kelompok
kata untuk memperoleh pemahaman terhadap bacaan. Membaca juga merupakan proses
pengembangan keterampilan, dari keterampilan memahami kata-kata, kalimat-kalimat,
paragraf-paragraf dalam bacaan sampai dengan memahami secara kritis dan evaluatif
keseluruhan bacaan.
Menurut Nurhadi (1991:13) membaca adalah suatu proses yang kompleks dan rumit.
Kompleks berarti dalam proses membaca terlibat berbagai faktor internal dan faktor eksternal
pembaca. Faktor internal berupa faktor intelegensi, minat, sikap bakat, motivasi, tujuan
membaca, dan sebagainya. Faktor eksternal bisa dalam bentuk sarana membaca, teks bacaan,
faktor lingkungan atau faktor latar belakang sosial ekonomi, kebiasaan, dan tradisi membaca.
Harjasujana (2003:36) menyatakan bahwa membaca adalah suatu kegiatan komunikasi
interaktif yang memberikan kesempatan kepada pembaca dan penulis untuk membawa latar
belakang dan hasrat masing-masing.
Dibuat oleh Dede Jubaedah 10210411 9
b. Prosedur Membaca Puisi, Yaitu
o Volum suara adalah derajat keras atau lemahnya suara pada saat kalian membaca
puisi yang dimaksud.
o Artikulasi suara adalah mengucapkan kata demi kata dengan benar serta dengan
suara yang jelas dan pilah.
o Intonasi adalah lagu membaca yang meliputi penggalan kata dan tinggi atau
rendahnya suara pada saat kalian membaca baris demi baris puisi.
o Grak tubuh meliputi gerak keseluruh anggota tubuh:kaki,tangan,badan,dan kepala
sesuai dengan isi puisi yang dibaca.
o Mimik adalah ekpresi atau perubahan wajah sesuai dengan karakteristik dan suasana
(Misalnya,sedih,semanget,atau gembira) yang di gambarkan pada puisi yang di baca.
o Pandangn mata adalah arah mata memandang;seharusnya pandangan mata di
tunjukan ke segala penjuru tempat penonton berada.
c. Unsur Puisi
Secara etimologi istilah puisi berasal dari bahasa Yunani yaitu Pocima
„‟membuat‟‟ atau poeisis „‟pembuatan‟‟ dan dalam bahasa inggris disebut poem atau
poerty‟‟, Puisi diartikan „‟membuat‟‟ dan „‟pembuatan‟‟ karena lewat puisi pada dasarnya
seseorang telah menciptakan suatu dunia tersendiri, yang mungkin berisi pesan atau
gambaran suasana tertentu, baik fisik maunpun batiniah, (Drs Aminuddin, M. Pd 1979 :
135). Puisi adalah bentuk karya sastra yang memaparkan sebuah pemikiran atau gagasan
dengan menggunakan bahasa kiasan. M. Atar Semi (1988 : 93-94) mengutip tentang
beberapa ahli sastra tentang pengertian puisi :
1) William Worsworth mengemukakan bahwa puisi adalah kata-kata terbaik dalam
susunan terbaik ( poetry is the best word in the best order).
2) Leigh Hunt mengatakan bahwa puisi adalah luapan perasaan yang imajinatif ( poetry
is imaginative passion).
3) Mathew Arnold berpendapat bahwa puisi merupakan kritik kehidupan ( poetry is
critims of life).
4) Herbert Read berpendapat bahwa pusi bersifat intuitif, imajinatif dan sintetik ( poetry
is intuitive, imajinativeand synteti).
5) Samuel Taylor Coleridge mengemukakan puisi adalah kata-kata terindah dalam
sususnan terindah.
Dibuat oleh Dede Jubaedah 10210411 10
Adapun Unsur Puisi, yaitu sebaga berikut:
o Tema adalah sesuatu yang menjadi pikiran pengarang. Suatu yang menjadi pikiran
tersebut dasar bagi puisi yang dicipta oleh penyair. Sesuatu yang dipikirkan itu
dapat bernacam-macam permasalahan hidup.
o Nada
Nada adalah sikap penyair kepada pembaca. Dalam menulis puisi penyair bias jadi
bersikap mempengaruhi, menasehati, mengejek, menyindir atau bisa pula Ia
bersikap lugas, hanya menceritakan sesuatu kepada pembaca.
o Rasa
Rasa adalah sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat pada
puisinya. Pengungkapan tema dan rasa erat kaitannya dengan latar belakang sosial
dan psikologis penyair, misalnya latarbelakang pendidikan, agama, jenis kelamin,
dan kelas sosial, kedudukan dalam masyarakat, usia, pengalaman sosiologis dan
psikologis, dan pengetahuan. Kedalaman pengungkapan tema dan ketepatan dalam
menyikapi suatu masalah tidak bergantung pada kemampuan penyair memilih kata-
kata, rima, gaya bahasa, dan bentuk puisi saja, tetapi lebih banyak bergantung pada
wawasan, pengetahuan, pengalaman dan kepribadian yang terbentuk oleh latar
belakang sosiologis dan psikologisnya.
o Amanat
Amanat adalah hal yang mendorong penyair untuk menciptakan puisinya. Amanat
harus dibedakan dengan tema. Dalam puisi tema berkaitan dengan arti, sedangkan
amanat berkaitan dengan makna karya sastra. Arti puisi bersifat lugas, objektif, dan
khusus. Makna puisi bersfat kias, subjektif, dan umum. Makna berhubungan
dengan individu, konsep seseorang, dan situasitempat penyair mengimajinasikan
puisinya.
o Diksi
Diksi adalah bentuk serapan dari kata diction yang oleh Hornby diartikan sebagai
choise and use of words. Oleh Keraf diksi disebut pula pilihan kata.
Diksi atau pilihan kata memiliki peranan penting dan utama untuk mencapai
keefektifan dalam penulisan suatu karya sastra. Untuk mencapai diksi yang baik
seorang penulis harus memahami secara lebih masalah kata dan maknanya, harus
tahu memperluas dan mengangtifkan kosa kata, harus mampu memilih kata yang
tepat, kata yang sesuai dengan situasi yang dihadapi, dan harus mengenali dengan
baik corak gaya bahasa yang sesuai dengan tujuan penulisan.
Dibuat oleh Dede Jubaedah 10210411 11
o Pengimajian
Gambaran-gambaran angan, gambaran pikiran, kesan mental atau bayangan visual
dan bahasa yang menggambarkannya biasa disebut dengan citra atau imaji. Citraan
dapat dikelompokan atas beberapa macam, antara lain : citraan visual
(penglihatan), citraan auditif (pendengaran), citraan artikulatoris (pengucapan),
citraan alfaktori (penciuman), citraan gustatory (kecakapan), citraan taktual
(peraba/ perasaan), citraan kinaestetic “kinaestetik” (gerak), dan citraan organik.
o Verifikasi
Verifikasi meliputi ritma, rima dan metrum. Ritma kata pungut dari bahasa inggris
rhythm. Secara umum ritma dikenal sebagai irama atau wirama yakni pergantian
naik turun, panjang pendek, keras lembut, bunyi bahasa yang teratur. Rima kata
pungut dari bahasa inggris rhyme, yakni pengulangan bunyi pada bait atau larik
puisi, pasa akhir baris puisi atau bahkan juga pada keseluruhan baris dan bait puisi.
Metrum adalah irama yang tetap, artinya pergantiannya sudah tetap pada pola
tertentu disebabkan oleh jumlah suku kata yang tetap, tekanan yang tetap, alun
suara yang naik dan turun yang tetap.
o Tipografi
Tipografi merupakan pembeda yang paling awal dapat melihat dalam membedakan
puisi dengan prosa fiksi dan drama. Karna itu ia menjadi pembeda yang sangat
penting. Dalam prosa (baik fiksi maupun bukan) baris-baris kata atau kalimat
berbentuk sebuah periodisitet. Namun dalam puisi tidak demikian halnya.
UNSUR EKSTRINSIK PUISI
o Nilai Sosial
Nilai sosial adalah nilai yang berkenaan dengan kehidupan masyarakat yaitu
kehidupan manusia sebagai mahluk sosial, selalu dihadapkan pada masalah-masalah
sosial yang tidak dapat dipisahkandalam kehidupan masyarakat. Masa sosial timbul
sebagai akibat dari hubungan-hubungan sesame manusia lainnya dan sebagai akibat
tingkah lakunya.
o Nilai Agam
Nilai agama dalam puisi yaitu nilai-nilai yang berkaitan dengan nilai-nilai religious
dalam puisi yang ingin disampaikan kepada pembaca.
o Nilai Budaya
Dibuat oleh Dede Jubaedah 10210411 12
Nilai budaya adalah nilai yang disampaikan dan ditanamkan dalam suatu masyarakat¸
lingkup organisasi, lingkungan masyarakat yang mengakar pada kebiasaan.
o Nilai Moral
Nilai moral adalah nilai mengenai ajaran baik dan buruk yang diterima umum
mengenai perbuatan-perbuatan, sikap dan kewajiban seperti ahlak, budi pekerti, susila
dan lainnya.
o Nilai Ekonomi
Nilai ekonomi adalah nilai yang membentuk khayal dan fantasi untuk menunjukan
keindahan dan kesempurnaan meskipun tidak sesuai dengan kenyataan.
o Nilai Psikologi
Nilai psikologi adalah nilai-nilai kebatinan dan kerohanian. Misalnya mendalami jiwa
orang lain, adalah penting untuk bergaul dengan masyarakat dengan baik.
Teks Puisi
AKU
Karya Chairil Anwar, Satrawan Angkatan 1945
Kalau sampai waktuku
Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga Kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap maradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari-berari
Hingga hilang pedih perih
Dan aku akan lebih tidak peduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Dibuat oleh Dede Jubaedah 10210411 13
11. Definisi Operasional
Untuk menghindari salah penafsiran atau pengertian, maka penulis akan
memberikan penjelasan atau definisi operasional terhadap istilah-istilah yang digunakan
penelitian ini, seperti yang dipaparkan dibawah ini:
Quantum Teaching merupakan proses pembelajaran dengan menyediakan latar
belakang dan strategi untuk meningkatkan proses belajar mengajar menjadi menyenangkan.
Pembelajaran Quantum Teaching mencakup petunjuk untuk menciptakan lingkungan belajar
yang efektif merancang pengajaran, menyampaikan isi dan memudahkan proses belajar.
Banyak upaya-upaya yang dilakukan oleh guru dalam membuat strategi belajar baru
yang lebih memberdayakan siswa, yang tidak mengharuskan menghafal fakta-fakta, tetapi
strategi yang mendorong siswa mengkontruksikan pengetahuan dibenak siswa itu sendiri,
salah satu diantaranya dengan menerapkan pembelajaran Quantum Teaching.
Porter (2000:3) menyatakan bahwa, “Quantum Teaching menunjukan kepada anda
menjadi guru yang baik. Quantum Teaching cara-cara yang baru yang memudahkan proses
belajar lewat pemanduan unsur seni dan pencapaian-pencapaian yang terarah, apapun mata
pelajaran yang anda ajarkan. Dan dengan menggunakan metode Quantum Teaching anda
akan dapat menggabungkan keistimewaan-keistimewaan belajar menuju bentuk perencanaan
pelajaran yang akan melejitkan prestasi siswa”.
Quantum Teaching merupakan suatu proses pembelajaran dengan menyediakan latar
belakang dan strategi untuk meningkatkan proses belajar mengajar dan membuat proses
tersebut menjadi lebih menyenangkan. Cara ini memberikan sebuah gaya mengajar yang
memberdayakan siswa untuk berprestasi lebih dari yang dianggap mungkin. Juga membantu
guru memperluas keterampilan siswa dan motivasi siswa, sehingga guru akan memperoleh
kepuasan yang lebih besar dari pekerjaannya.
Dibuat oleh Dede Jubaedah 10210411 14
o Kerangka Rancangan pembelajaran Quantum Teaching
Kerangka pembelajaran Quantum Teaching dikenal sebagai TANDUR dengan kata
Tumbuhkan, Alami, Namai, Demontrasikan, Ulangi dan Rayakan. Kerangka ini dapat
membuat siswa menjadi tertarik dan berminat pada suatu pelajaran dan dapat juga
memastikan siswa mengalami pembelajaran, berlatih, menjadikan isi pelajaran nyata bagi
siswa itu sendiri, dan mencapai sukses. Kerangka pembelajaran Quantum Teaching adalah
sebagai berikut:
1) Tumbuhkan
Guru membuat pertanyaan tentang kemampuan siswa dengan memanfaatkan pengalaman
siswa dan mencari tanggapan, manfaat serta komitmen siswa. Guru membuat strategi
dengan melakukan aplikasi ataupun cerita tentang pelajaran yang bersangkutan.
2) Alami
Guru memanfaatkan pengetahuan dan keingintahuan siswa berdasarkan pengalaman siswa
dan mampu mengasah otak siswa agar dapat menyelesaikan masalah. Siswa dapat
memahami informasi ataupun kegiatan serta memanfaatkan fasilitas yang ada sesuai
dengan kebutuhan siswa.
3) Namai
Pemberian nama (simbol-simbol) ataupun identitas dan mendefinisikan suatu pertanyaan.
Guru mengajarkan konsep, keterampilan berpikir, dan strategi belajar dengan
menggunakan gambar, warna, alat bantu, kertas atau alat yang lainnya. Siswa dapat
mengetahui informasi, fakta, rumus, pemikiran, tempat dan sebagainya berdasarkan
pengalaman agar pengetahuan tersebut berarti.
4) Demonstrasikan
Guru memberi peluang untuk menerjemahkan dan menerapkan pengetahuan siswa ke
dalam pembelajaran yang lain dan ke dalam kehidupannya. Siswa dapat memperagakan
atau mengaplikasikan tingkat kecakapannya dengan pelajaran.
5) Ulangi
Guru mengulangi hal-hal yang kurang jelas bagi siswa. Siswa dapat dengan mudah
memahami dan mengetahui pelajaran tersebut. Guru memberikan kesempatan bagi siswa
untuk mengajarkan pengetahuan kepada siswa yang lain.
Dibuat oleh Dede Jubaedah 10210411 15
6) Rayakan
Mengadakan perayaan bagi siswa akan mendorong siswa memperkuat rasa tanggung
jawab dan mengamati proses belajar sendiri. Perayaan tersebut akan mengajarkan siswa
mengenai motivasi belajar, kesuksesan, langkah menuju kemenangan. Pujian yang
didapatkan akan mendorong siswa agar tetap dalam keadaan bersemangat dalam proses
belajar mengajar.
Biasanya pada saat siswa mencapai sesuatu, siswa hanya melanjutkan kegiatan
selanjutnya, tanpa menciptakan daya pendorong untuk mengulangi keberhasilan itu. Sebagai
guru, kiranya menanamkan bibit kesuksesan, dan selalu menghubungkan belajar dengan
perayaan. Perayaan tersebut dapat dilakukan dengan tepuk tangan, pujian dan memberi
penilaian.
Dibuat oleh Dede Jubaedah 10210411 16
12. Jadwal Penelitian
No Waktu
Kegiatan
Bulan, Tahun 2013-2014
Des Jan Feb Mar Apr Jun
1 Pengajuan proposal
dan rancangan
penelitian
2 Pembuatan Instrumen
3 Mengurus perizinan
4 Percobaan dan revisi
instrument
5 Melaksanakan
penelitian
6 Pengumpulan data
7 Pengolahan data
8 Penulisan
Dibuat oleh Dede Jubaedah 10210411 17
DAFTAR PUSTAKA
Pradovo, Rachmat Djoko. 2010. Pengkajian Puisi. Gajah Mada University Press.
Tarigan, Henry Guntur.2008. Membaca. Bandung: Angkasa.
A‟la, Miftahul. 2012. Quantum Teaching. Jogjakarta: Diva Press.
Sugiono. 2010. Metode penelitian pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Tampubolon, Dp. 2008. Kemampuan membaca „‟Teknik membaca efektif dan
efesien‟‟. Bandung: Angkasa.
Ws, Hasanuddin. 2002. Membaca dan menilai sajak. Bandung: Angkasa
Aminudin. 2009. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar baru Algensindo
Nurgianto, Burhan. 2000. Teori Pengkajian Fisik.Yogyakarta: Gajah Mada University
Press.
Faisal, S. 1982. Metodologi Penelitian Pendidikan.Surabaya: Usaha Nasional
Fuchan, A. 2004. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Deporter, Bobbi dkk. 2000. Quantum Teaching : Mempraktekkan Quantum Learning di
Ruang-Ruang Kelas. Bandung : Kaifa.