Proposal Sistem Informasi Persewaan Lapangan Futsal

74
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi informasi yang terjadi pada era saat ini, mempermudah pengguna teknologi informasi dalam menyelesaikan pekerjaannya yang berhubungan dengan teknologi informasi. Sangat wajar apabila sudah banyak perusahaan ataupun organisasi dan instansi pemerintah maupun badan usaha yang memanfaatkan perkembangan teknologi informasi. Salah satunya dengan menggunakan sistem terkomputerisasi yang digunakan dalam membantu kebutuhan proses pekerjaan sehingga mempermudah dan mempercepat dalam penyelesaian pekerjaannya. Proses pengolahan data dalam beberapa kasus yang apabila jumlah data yang akan diolah cukup banyak dan pengolahan data tersebut dilakukan secara rutin ataupun berkala dana masih manual seperti contohnya setiap hari atau satu bulan sekali, tentu pekerjaan tersebut harus terselesaikan dengan tepat waktu dan mungkin akan memakan tenaga dan waktu yang banyak. Maka dari itu dibutuhkan cara pemrosesan data yang mudah dan cepat tanpa melupakan ketepatan dan keakuratan dari hasil pengolahan data tersebut. 1

description

Proposal Sistem Informasi Persewaan Lapangan Futsal

Transcript of Proposal Sistem Informasi Persewaan Lapangan Futsal

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi informasi yang terjadi pada era saat ini, mempermudah pengguna teknologi informasi dalam menyelesaikan pekerjaannya yang berhubungan dengan teknologi informasi. Sangat wajar apabila sudah banyak perusahaan ataupun organisasi dan instansi pemerintah maupun badan usaha yang memanfaatkan perkembangan teknologi informasi. Salah satunya dengan menggunakan sistem terkomputerisasi yang digunakan dalam membantu kebutuhan proses pekerjaan sehingga mempermudah dan mempercepat dalam penyelesaian pekerjaannya.

Proses pengolahan data dalam beberapa kasus yang apabila jumlah data yang akan diolah cukup banyak dan pengolahan data tersebut dilakukan secara rutin ataupun berkala dana masih manual seperti contohnya setiap hari atau satu bulan sekali, tentu pekerjaan tersebut harus terselesaikan dengan tepat waktu dan mungkin akan memakan tenaga dan waktu yang banyak. Maka dari itu dibutuhkan cara pemrosesan data yang mudah dan cepat tanpa melupakan ketepatan dan keakuratan dari hasil pengolahan data tersebut.

Dunia persepakbolaan saat ini sedang banyak digandrungi oleh banyak orang khususnya para remaja, olahraga yang dipilih bermacam-macam tetapi olah raga yang sangat populer dan banyak diminati salah satunya futsal. Futsal menjelma menjadi salah satu olah raga yang paling digemari masyarakat Indonesia. Seiring dengan kemajuan jaman futsal menjadi trend ke berbagai usia mulai dari anak-anak, remaja sampai orang tua.

Namun kebanyakan lapangan futsal yang masih menggunakan sistem dengan proses-proses manual. Dengan perkembangan teknologi saat ini maka penulis mencoba merancang Sistem Informasi berbasis desktop yang berfungsi untuk membantu dalam meningkatkan keefektifitasan proses booking lapangan futsal, dengan dibuatnya Sistem Informasi berbasis desktop ini diharapkan dapat memberikan kemudahan menangani masalah pemesanan lapangan dan pengaturan penjadwalan Ini yang mendorong saya untuk mencoba membuat sistem informasi peersewaan lapangan futsal dengan menggunakan bahasa pemograman Java Net Beans lalu akan di hubungkan dengan database ORACLE.

1.2 PERMASALAHAN

Permasalahan-permasalahan yang terjadi dari beberapa kajian latar belakang diatas ditemukan beberapa aspek permasalahan yang muncul, maka dari itu penulis mengidentifikasikan permasalahan yang ada diantaranya sebagai berikut :

1. Pengolah transaksi penyewaan masih dilakukan secara manual yaitu menggunakan kwitansi yang mengakibatkan sewaktu waktu kemungkinan ada penyewa lapangan dalam waktu yang sama.

2. Kesulitan dalam melihat kembali data-data penyewa dan transaksi penyewaan, karena data-data tersebut masih berupa arsip pada kwitansi yang sewaktu-waktu bisa hilang atau rusak. 3. Pembuatan laporan penyewaan harus berdasarkan kwitansi sehingga dalam pembuatan laporan akan begitu lama sehingga kadang akan menghambat kinerja.

1.3 TUJUAN

Tujuan dari penulisan proposal yang telah dilakukan oleh penulis adalah:

1. Untuk mempermudah kelancaran para pegawai dalam mengolah database konsumen dalam menyewa lapangan futsal.

2. Dapat memberikan informasi pemesanan lapangan dan penjadwalan futsal. 3. Untuk mempermudah konsumen dalam hal pemesanan lapangan futsal.1.4 BATASAN MASALAH

1. Sistem Informasi ini hanya berfungsi sebagai pelayanan dalam hal booking dan pembayaran saja.2. Program desktop dibuat dengan menggunakan Netbeans dan Oracle sebagai database. 1.5 METODOLOGIMetode penelitian dalam pembuatan sistem informasi puskesmas adalah :

1. Penelusuran mengenai perkembangan sistem informasi persewaan lapangan futsal yang ada2. Software pendukung agar pegawai mudah menjalankan software tersebut.

3. Analisis kemampuan pegawai bidang komputerisasi.

4. Implementasi pembuatan program menggunakan Neatbeans dan database Oracle.1.6 SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika atau susunan penulisan proposal ini dibagi dalam bentuk bab-bab,dan pada setiap bab membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan proposal yang kami buat.

Bab-bab tersebut berisi antara lain :

BAB 1 PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi tentang latar belakang,perumasan masalah, batasan masalah tujuan,metedologi dan sistematika penulisan.

BAB II

LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisi tentang teori yang mendukung yang digunakan perancangan sistem informasi.

BAB IIIPERANCANGAN SISTEM

Pada bab ini berisi tentang metode dan aplikasi yang digunakan dalam menyelesaikan Sistem Informasi tersebut.

BAB IVIMPLEMENTASI SISTEM

Pada bab ini berisi tentag uaraian implementasi dari Sistem Informasi tersebut.BAB II

LANDASAN TEORI2.1 KONSEP DATABASE Database adalah kumpulan data operasional yang saling berkaitan dengan kerangkapan minimal atau file-file yang saling memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lainnya sehingga membentuk suatu kesatuan data untuk menghasilkan suatu informasi yang digunakan bersama oleh beberapa aplikasi atau perusahaan. Perancangan database merupakan salah satu aktivitas yang harus dilakukan di dalam pengembangan sistem informasi untuk menciptakan informasi yang handal.

1.1.1. Key dalam Database

Terdapat 3 macam key yang dapat digunakan dalam pembuatan database, yaitu :

1. Primary Key

Key yang mengindentifikasikan bahwa setiap record pasti unique. Dalam sebuah tabel hanya diperbolehkan satu primary key, tidak lebih. Misalnya adalah tabel MURID, tidak ada murid yang memiliki NIS (Nomor Induk Siswa) yang sama dalam keadaan real, kemudian diimplementasikan dalam bentuk tabel dengan diberikan primary key pada kolom NIS.

2. Foreign Key

Key yang dihasilkan dari primary key dari tabel lain sebagai bentuk referensi dari tabel lain tersebut. Misalnya adalah tabel BELAJAR, dalam proses pembelajaran dibutuhkan kelas, guru dan apa yang dipelajari alias mata pelajaran, maka diimplementasikan dalam sebuah tabel bahwa dalam tabel BELAJAR terdapat foreign key (key asing) dari tabel KELAS, GURU dan MATA_PELAJARAN. Dari definisi key ini kita dapat mengetahui istilah MASTER-DETAIL.3. Alternate Key (Unique Key) : key ini sebenarnya hampir sama dengan fungsi primary key yaitu berjenis unique key. Maksudnya adalah mungkin saja primary key yang kita buat pada suatu tabel adalah merupakan autonumber (angka yang bertambah terus-menerus ketika proses insert data, sehingga tidak dimungkinkan terdapat nilai yang sama), dikarenakan tidak diperbolehkan ada dua primary key maka dapat dibantu oleh alternate key ini sebagai penanda unique-nya sebuah record dengan record lain. Dalam sebuah tabel diperbolehkan lebih dari satu alternate key.

Seperti sudah disinggung diatas, key baik Primary maupun Unique, haruslah unik. Selain unik, nilai Primary key tidak boleh null (kosong, tidak diketahui, tidak dapat ditentukan). Unique key boleh null. Perlu dipahami, bahwa suatu nilai null tidak pernah sama dengan nilai null yang lain, bahkan tidak pernah sama dengan dirinya sendiri. Jadi, disuatu tabel sejumlah data (row) Unique key-nya boleh lebih dari satu yang, atau semuanya, memiliki nilai null.

1.1.2. Normalisasi

Normalisasi adalah suatu proses untuk mengubah suatu tabel yang memiliki masalah tertentu ke dalam dua buah tabel atau lebih, yang tidak lagi memiliki masalah tersebut. Masalah tersebut biasanya merupakan suatu ketidakkonsistenan (tidak normal) apabila dilakukan penghapusan (delete), pengubahan (update) dan pembacaan (retrieve) pada suatu basis data.

Bentuk normalisasi adalah suatu aturan yang dikenakan pada tabel-tabel dalam basis data dan harus dipenuhi oleh tabel-tabel tersebut pada level-level normalisasi. Ada macam-macam bentuk normalisasi, diantaranya adalah bentuk tidak normal, bentuk normal pertama, bentuk normal kedua dan bentuk normal ketiga. Aturan-aturan dalam masing-masing bentuk normalisasi tersebut adalah sebagai berikut:

a. Bentuk tidak normal

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan disimpan, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi dan data dikumpulkan apa adanya.b. Bentuk normal pertama

Suatu tabel dikatakan dalam bentuk normal pertama (1NF) bila setiap kolom bernilai tunggal untuk setiap baris. Ini berarti bahwa nama kolom yang berulang cukup diwakili oleh sebuah nama kolom (tidak perlu ada indeks dalam memberi nama kolom).

Aturan :

Tidak adanya atribut multi-value, atribut komposit atau kombinasinya.

Mendefinisikan atribut kunci.

Setiap atribut dalam tabel tersebut harus bernilai atomic (tidak dapat dibagi-bagi lagi).

c. Bentuk normal kedua

Suatu tabel berada dalam bentuk normal kedua (2NF) jika tabel berada dalam bentuk normal pertama, semua kolom bukan kunci primer tergantung sepenuhnya terhadap kunci primer. Suatu kolom disebut tergantung sepenuhnya terhadap kunci primer jika nilai pada suatu kolom selalu bernilai sama untuk suatu nilai kunci primer yang sama.

Aturan :

Sudah memenuhi dalam bentuk normal kesatu (1NF).

Semua atribut bukan kunci hanya boleh tergantung (functional dependency) pada atribut kunci.

Jika ada ketergantungan parsial maka atribut tersebut harus dipisah pada tabel yang lain.

Perlu ada tabel penghubung ataupun kehadiran foreign key bagi atribut-atribut yang telah dipisah tadi.d. Bentuk normal ketiga

Suatu tabel berada dalam bentuk normal ketiga (3NF) jika tabel berada dalam bentuk normal kedua, setiap kolom bukan kunci primer tidak memiliki ketergantungan secara transitif terhadap kunci primer.

Aturan :

Sudah berada dalam bentuk normal kedua (2NF).

Tidak ada ketergantungan transitif (dimana atribut bukan kunci tergantungpada atribut bukan kunci lainnya).

Tabel-tabel yang memenuhi kriteria normalisasi ketiga, sudah siap diimplementasikan. Sebenarnya masih ada lagi bentuk normalisasi yang lain. Normalisasi Boyce-Codd, 4NF, 5NF, hanya saja jarang dipakai. Pada kebanyakan kasus, normalisasi hanya sampai ketiga.2.1.2.1 Boyce-Codd Normal Form (BCNF)

Bentuk BCNF terpenuhi dalam sebuah tabel, jika untuk setiap functional dependency terhadap setiap atribut atau gabungan atribut dalam bentuk X -> Y maka X adalah super key. Tabel tersebut harus di-dekomposisi berdasarkan functional dependency yang ada, sehingga X menjadi super key dari tabel-tabel hasil dekomposisi. Setiap tabel dalam BCNF merupakan 3NF. Akan tetapi setiap 3NF belum tentu termasuk BCNF . Perbedaannya, untuk functional dependency X -> A, BCNF tidak membolehkan A sebagai bagian dari primary key.2.1.2.2 Bentuk Normal Tahap Keempat (4th Normal Form /4NF)Bentuk normal 4NF terpenuhi dalam sebuah tabel jika telah memenuhi bentuk BCNF, dan tabel tersebut tidak boleh memiliki lebih dari sebuah multivalued atribute. Untuk setiap multivalued dependencies (MVD) juga harus merupakan functional dependencies.2.1.2.3. Bentuk Normal Tahap Kelima (5th Normal Form /5NF)Bentuk normal 5NF terpenuhi jika tidak dapat memiliki sebuah lossless decomposition menjadi tabel-tabel yg lebih kecil. Jika 4 bentuk normal sebelumnya dibentuk berdasarkan functional dependency, 5NF dibentuk berdasarkan konsep join dependence. Yakni apabila sebuah tabel telah di-dekomposisi menjadi tabel-tabel lebih kecil, harus bisa digabungkan lagi (join) untuk membentuk tabel semula.2.2 TEORI DESAIN DATABASE2.2.1 Power Designer

Power Designer merupakan tool pemodelan yang dikeluarkan oleh Sybase untuk membangun sebuah sistem informasi yang cepat, terstruktur dan efektif. Power Designer mendukung beberapa pemodelan sebagai berikut :

1.Requirement Management

2.Business Process

3.Data Modelling

4.XML Modelling

5. Application Modelling dengan UML

6. Information Liquidity Modelling

7.Integrated Modelling

Secara sederhana, untuk melakukan pemodelan data pada Power Designer, kita harus memulainya pada level Conceptual Data Model, dimana pemodelan data dilakukan dengan menggunakan metode Entity Relationship Diagram. Pada CDM, tipe data yang dipergunakan bersifat general, dan tidak spesifik terhadap suatu database tertentu. Tahap kedua adalah membuat Physical Data Model (PDM), PDM merupakan bentuk spesifik dari CDM yang telah kita bangun. Power Designer memiliki banyak dukungan target database, sehingga kita tidak perlu bingung mengenai tipe tipe data yang dipergunakan, karena Power Designer akan menyesuaikan seperti pada tipe data yang kita definisikan sebelumnya pada tahap CDM. Tahap terakhir adalah mengenerate script Data Definition Language (DDL) dari PDM yang telah dibuat. Melalui DDL inilah kita dapat mengenerate objek objek database (table, trigger,view,

procedure) sehingga kemudian DDL script ini dapat kita eksekusi ke software database lain seperti Oracle atau MySQL, atau dapat juga kita buat koneksi dan mengeksekusinya langsung via Power Designer.2.2.2 Diagram KonteksDiagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem.

Ia akan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem dibatasi oleh boundary (dapat digambarkan dengan garis putus). Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram konteks.

Diagram konteks berisi gambaran umum (secara garis besar) sistem yang akan dibuat. Secara kalimat, dapat dikatakan bahwa diagram konteks ini berisi siapa saja yang memberi data (dan data apa saja) ke sistem, serta kepada siapa saja informasi (dan informasi apa saja) yang harus dihasilkan sistem.

Jadi, yang dibutuhkan adalah (1) Siapa saja pihak yang akan memberikan data ke sistem, (2) Data apa saja yang diberikannya ke sistem, (3) kepada siapa sistem harus memberi informasi atau laporan, dan (4) apa saja isi/ jenis laporan yang harus dihasilkan sistem.

Kata Siapa di atas dilambangkan dengan kotak persegi (disebut dengan terminator), dan kata apa di atas dilambangkan dengan aliran data (disebut dengan data flow), dan kata sistem dilambangkan dengan lingkaran (disebut dengan process).2.2.3 CDMModel yang dibuat berdasarkan anggapan bahwa dunia nyata terdiri dari koleksi obyek-obyek dasar yang dinamakan entitas (entity) serta hubungan (relationship) antara entitas-entitas itu. Biasanya direpresentasikan dalam bentuk Entity Relationship Diagram.

Manfaat Penggunaan CDM dalam perancangan database :

Memberikan gambaran yang lengkap dari struktur basis data yaitu arti, hubungan, dan batasan-batasan.

Alat komunikasi antar pemakai basis data, designer, dan analis.2.2.4 PDMMerupakan model yang menggunakan sejumlah tabel untuk menggambarkan data serta hubungan antara data-data tersebut. Setiap tabel mempunyai sejumlah kolom di mana setiap kolom memiliki nama yang unik.2.2.5 Perbedaan CDM dan PDM

Terdapat perbedaan antara CDM dan PDM. Perbedaannya adalah sebagai berikut :

1. CDM : perancangan basis data yang berdasarkan pengumpulan data dan analisis. Pembuatan CDM adalah suatu tahap dimana kita melakukan proses indentifikasi dan analisa kebutuhan-kebutuhan data dan ini disebut pengumpulan data dan analisa. Untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan suatu sistem database, kita harus mengenal terlebih dahulu bagian-bagian lain dari sistem informasi yang akan berinteraksi dengan sistem database. Tipe data bersifat general dan tidak spesifik.

2. PDM : Perancangan database secara fisik tipe data bersifat lebih khusus dan spesifik. Perancangan PDM merupakan representasi fisik / sebenarnya dari database.

2.2.6 Diagram BerjenjangDekomposisi adalah proses membagi sistem ke sub sistem yg lebih kecil menunjukkan hierarchy proses proses yang ada dalam sistem yang kita buat. Contohnya adalah :

Gambar 2.1 Rancangan diagram berjenjangDiagram berjenjang mempunyai aturan aturan. Aturannya adalah sebagai

berikut :1. Tiap proses dalam diagram dekomposisi adalah merupakan proses induk, proses anak (dari suatu induk) atau keduanya.2. Induk harus mempunyai 2 anak atau lebih.3. Satu anak hanya dapat memiliki satu induk.4. Anak dari suatu induk dapat menjadi induk dari anak-anaknya sendiri. 2.2.7 Konsep Data Flow DiagramData Flow Diagram adalah alat pembuatan model untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data baik secara manual maupun komputerisasi. DFD merupakan gambaran sistem secara logika yang tidak tergantung pada perangkat keras, perangkat lunak, struktur data atau organisasi file juga merupakan alat yang digunakan pada pengembangan sistem yang struktur dan juga dokumentasi sistem.

Komponen Data Flow Diagram pada suatu sistem dibedakan menjadi empat bagian diantaranya, yaitu :

1. Entitas Luar (Terminator)

Melambangkan entitas eksternal yang berkomunikasi dengan sistem yang sedang dikembangkan.Terminator merupakan kesatuan (entity) dilingkungan luar sistem yang dapat berupa orang. Organisasi atau sistem lainnya yang berada dilingkungan luarnya yang akan memberikan input dan menerima output dari sistem. Terminator dapat ditunjukkan dengan simbol persegi panjang atau kotak.

Gambar 2.2 Terminator

2. Data (Data Flow)Menunjukkan arus data / informasi yang mengalir menuju atau dari suatu proses. Arus data diberi simbol suatu panah. Arus data ini mengalir diantara proses, simpanan data, kesatuan luar.

Gambar 2.3 Arus data flow

3. Proses (Process)Kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang atau mesin dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang keluar dari proses tersebut. Suatu proses dapat ditunjukkan dengan symbol lingkaran atau dengan simbol empat persegi panjang yang sudut-sudutnya agak tumpul.

Gambar 2.4 proses4. Simpanan Data (Data Store)

Digunakan untuk membuat model sekumpulan paket data.Biasanya berkaitan dengan penyimpanan penyimpanan seperti file, database, folder, agenda, dsb.Simpanan data biasanya digambarkan dengan sepasang garis horizontal pararel yang tertutup dan tidak tertutup di salah satu ujungnya.

Gambar 2.5 Data storeTerdapat beberapa syarat dalm pembuatan komponen Data Flow Diagram, yaitu :

a. Pemberian nama untuk tiap komponen.

b. Pemberian nomor pada komponen Data Flow Diagram.

c. Penggambaran Data Flow Diagram yang sesering mungkin, dari segi ukuran dan bentuk proses serta alur data melingkar dan alur data lurus.

d. Menghindari penggambaran yang rumit, seperti persilangan alur dan

karena banyaknya proses.

e. Penggambaran Data Flow Diagram yang konsisten, dengan menghindari penggambaran lubang hitam (Black Holes) dan penggambaran rumit lainnya.

Dalam pembuatan perancangan sistem hendaknya membuat suatu aliran dokumen yang membuat gambaran tentang bagaimana dokumen ini melalui input, proses, output yang menghasilkan dokumen yang dalam bentuk fisiknya tidak boleh hilang atau rusak dalam proses baik karena kesalahan manusia yang akan menjadikan sebuah informasi yang dihasilkan oleh sebuah dokumen menjadi lebih jelas dan akurat. Melalui Flow Of Document kita dapat dengan mudah menghasilkan dokumen apa saja.

Simbol-simbol yang digunakan dalam sebuah flow of document, yaitu :1. Document

Digunakan untuk menggambarkan suatu document atau kegiatan mengeluarkan data baik secara manual maupun otomatis.

Simbolnya sebagai berikut :

Gambar 2.6 Simbol document

2. Manual Input

Digunakan untuk menggambarkan kegiatan masukan data dengan menggunakan consule atau terminal atau data entry.

Simbol sebagai berikut :

Gambar 2.7 Simbol manual input3. Manual Operation

Digunakan untuk menggambarkan kegiatan yang dilaksanakan sebagai tenaga manusia atau secara manual.Simbol sebagai berikut :

Gambar 2.8 Simbol manual operation

4. Flow Line

Digunakan untuk menggambarkan suatu arus dokumen dari suatu kegiatan lainnya atau kegiatan pada terminal untuk kebutuhan kecuali transmisi data.Simbol sebagai berikut :

Gambar 2.9 Simbol flow line

5. Arsip

Digunakan untuk mengarsipkan document melalui manual operation untuk mencegah document agar tidak hilang.Simbol sebagai berikut :

Gambar 2.10 Simbol arsip

6. Proses

Digunakan untuk memproses document yang sedang berjalan dalam flow of document secara manual operation.Simbol sebagai berikut :

Gambar 2.11 Simbol proses

Levelisasi ditampilkan dalam bentuk diagram yang terdiri dari :

1. Diagram Konteks

Suatu diagram yang menggambarkan suatu sistem secara umum / global.

2. Diagram Zero

Bagan berjenjang untuk memperjelas semua proses yang terdapat pada level diagram konteks.

3. Diagram Detail / Level / Primitive

4. Bagan berjenjang yang didekomposisi / menjelaskan terhadap proses yang lebih detail.2.2.7.1 DFD Level Ke-nDFD level ke-n merupakan pemecahan dari level ke n-1. Dimulai dari level ke-0 yg merupakan pemecahan dari Diagram kontek. Pada level ke-0 dst simbol simpanan mulai dipakai. Contoh: DFD Level ke-0 dari sistem pencarian rute bis kota

Gambar 2.12 Contoh DFD level sistem pencarian rute bus kota2.2.7.2 Keseimbangan DFDSetiap penurunan / dekomposisi level DFD harus memenuhi syarat keseimbangan, yaitu : Jumlah arus data yang keluar dan masuk suatu proses harus sama.

Gambar 2.13 Contoh penurunan level DFD yg memenuhi syarat keseimbangan2.2.7.3 Syarat Syarat Pembuatan Data Flow DiagramSyarat pembuatan DFD ini akan menolong profesional sistem untuk menghindari pembentukkan DFD yang salah atau DFD yang tidaklengkap atau tidak konsisten secara logika. Beberapa syarat pembutanDFD dapat menolong profesional sistem untuk membentuk DFD yang benar, menyenangkan untuk dilihat dan mudah dibaca oleh pemakai.Syarat-syarat pembuatan DFD ini adalah :1. Pemberian nama untuk tiap komponen DFD2. Pemberian nomor pada komponen proses3. Penggambaran DFD sesering mungkin agar enak dilihat4. Penghindaran penggambaran DFD yang rumit5. Pemastian DFD yang dibentuk itu konsiten secara logika.2.2.7.4 Pemberian Nama untuk Komponen DFDSeperti yang telah dijelaskan sebelumnya, komponen terminator mewakili lingkungan luar dari sistem, tetapi mempunyai pengaruh terhadap sistem yang sedang dikembangkan ini. Maka agar pemakai mengetahui dengan lingkungan mana saja sistem mereka berhubungan, komponen terminator ini harus diberi nama sesuai dengan lingkungan luar yang mempengaruhi sistem ini. Biasanya komponen terminator diberi nama dengan kata benda.

Selanjutnya adalah komponen proses. Komponen proses ini mewakili fungsi sistem yang akan dilaksanakan atau menunjukkan bagaimana fungsi sistem dilaksanakan oleh seseorang, sekelompok orang atau mesin. Maka sangatlah jelas bahwa komponen ini perlu diberi nama yang tepat, agar siapa yang membaca DFD khususnya pemakai akan merasa yakin bahwa DFD yang dibentuk ini adalah model yang akurat.

Pemberian nama pada komponen proses lebih baik menunjukkan aturan-aturan yang akan dilaksanakan oleh seseorang dibandingkan dengan memberikan nama atau identitas orang yang akan melaksanakannya. Ada dua alasan mengapa bukan nama atau identitas orang (yang melaksanakan fungsi sistem) yang digunakan sebagai nama proses, yaitu :

1. Orang tersebut mungkin diganti oleh orang lain saat mendatang, sehingga bila tiap kali ada pergantian orang yang melaksanakan fungsi tersebut, maka sistem yang dibentuk harus diubah lagi.

2. Orang tersebut mungkin tidak melaksanakan satu fungsi sistem saja, melainkan beberapa fungsi sistem yang berbeda. Daripada menggambarkan beberapa proses dengan nama yang sama tetapi artinya berbeda, lebih baik tunjukkan dengan tugas/fungsi sistem yang sebenarnya akan dilaksanakan.

3. Karena nama untuk komponen proses lebih baik menunjukkan tugas/fungsi sistem yang akan dilaksanakan, maka lebih baik pemberian nama ini menggunakan kata kerja transitif.

4. Pemberian nama untuk komponen data store menggunakan kata benda, karena data store menunjukkan data apa yang disimpan untuk kebutuhan sistem dalam melaksanakan tugasnya. Jika sistem sewaktuwaktu membutuhkan data tersebut untuk melaksanakan tugasnya, maka data tersebut tetap ada, karena sistem menyimpannya.

5. Begitu pula untuk komponen alur data, namanya lebih baik diberikan dengan menggunakan kata benda. Karena alur data ini menunjukkan data dan informasi yang dibutuhkan dan yang dikeluarkan oleh sistem dalam pelaksanaan tugasnya.2.2.7.5 Pemberian Nomor pada Komponen ProsesBiasanya profesional sistem memberikan nomor dengan bilangan terurutpada komponen proses sebagai referensi. Tidak jadi masalahbagaimana nomor-nomor proses ini diberikan. Nomor proses dapatdiberikan dari kiri ke kanan, atau dari atas ke bawah, atau dapat puladilakukan dengan pola-pola tertentu selama pemberian nomor ini tetapkonsisten pada nomor yang dipergunakan.

Nomor-nomor proses yang diberikan terhadap komponen proses ini tidak dimaksudkan bahwa proses tersebut dilaksanakan secara berurutan. Pemberian nomor ini dimaksudkan agar pembacaan suatu proses dalam suatu diskusi akan lebih mudah dengan hanya menyebutkan prosesnya saja jika dibandingkan dengan menyebutkan nama prosesnya, khususnya jika nama prosesnya panjang dan sulit.Maksud pemberian nomor pada proses yang lebih penting lagi adalah untuk menunjukkan referensi terhadap skema penomoran secara hirarki pada levelisasi DFD. Dengan kata lain, nomor proses ini merupakan dasar pemberian nomor pada levelilasi DFD.2.2.7.6 Penggambaran DFD Sesering MungkinPenggambaran DFD dapat dilakukan berkali-kali sampai secara teknik DFD itu benar, dapat diterima oleh pemakai, dan sudah cukup rapih sehingga profesional sistem tidak merasa malu untuk menunjukkan DFD itu kepada atasannya dan pemakai.

Dengan kata lain, penggambaran DFD ini dilakukan sampai terbentuk DFD yang enak dilihat, dan mudah dibaca oleh pemakai dan profesional sistem lainnya. Keindahan penggambaran DFD tergantung pada standar-standar yang diminta oleh organisasi tempat profesional sistem itu bekerja dan perangkat lunak yang dipakai oleh profesional sistem dalam membuat DFD.

Penggambaran yang enak untuk dilihat dapat dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut ini :

1. Ukuran dan bentuk proses.

Beberapa pemakai kadang-kadang merasa bingung bila ukuran proses satu berbeda dengan proses yang lain. Mereka akan mengira bahwa proses dengan ukuran yang lebih besar akan diduga lebih penting dari proses yang lebih kecil. Hal ini sebenarnya hanya karena nama proses itu lebih panjang dibandingkan dengan proses yang lain. Jadi, sebaiknya proses yang digambarkan memiliki ukuran dan bentuk yang sama.2. Alur data melingkar dan alur data lurus.Alur data dapat digambarkan dengan melingkar atau hanya garis lurus. Mana yang lebih enak dipandang tergantung siapa yang akan melihat DFD tersebut.

3. DFD dengan gambar tangan dan gambar menggunakan mesin.DFD dapat digambarkan secara manual atau dengan menggunakan bantuan mesin, tergantung pilihan pemakai atau profesional sistem.

2.2.7.7 Penghindaran Penggambaran DFD yang RumitTujuan DFD adalah untuk membuat model fungsi yang harus dilaksanakan oleh suatu sistem dan interaksi antar fungsi.Tujuan lainnya adalah agar model yang dibuat itu mudah dibaca dan dimengerti tidak hanya oleh profesional sistem yang membuat DFD, tetapi juga oleh pemakai yang berpengalaman dengan subyek yang terjadi.Hal ini berarti DFD harus mudah dimengerti, dibaca, dan menyenangkan untuk dilihat.

Pada banyak masalah, DFD yang dibuat tidak memiliki terlalu banyak proses (maksimal enam proses) dengan data store, alur data, dan terminator yang berkaitan dengan proses tersebut dalam satu diagram.

Bila terlalu banyak proses, terminator, data store, dan alur data digambarkan dalam satu DFD, maka ada kemungkinan terjadi banyak persilangan alur data dalam DFD tersebut. Persilangan alur data ini menyebabkan pemakai akan sulit membaca dan mengerti DFD yang terbentu. Jadi semakin sedikit adanya persilangan data pada DFD, maka makin baik DFD yang dibentuk oleh profesional sistem.

Persilangan alur data ini dapat dihindari dengan menggambarkan DFD secara bertingkat-tingkat (levelisasi DFD), atau dengan menggunakan pemakaian duplikat terhadap komponen DFD.

Komponen DFD yang dapat menggunakan duplikat hanya komponenstore dan terminator. Pemberian duplikat ini juga tidak dapat diberikan sesuka profesional sistem yang membuat DFD, tetapi makin sedikit pemakaian duplikat, makin baik DFD yang terbentuk.2.2.7.8 Penggambaran DFDTidak ada aturan baku untuk menggambarkan DFD. Tapi dari berbagai referensi yang ada, secara garis besar langkah untuk membuat DFD adalah:

1. Identifikasi terlebih dahulu semua entitas luar yang terlibat di sistem.

2. Identifikasi semua input dan output yang terlibat dengan entitas luar.

3. Buat Diagram Konteks (diagram context)Diagram ini adalah diagram level tertinggi dari DFD yang menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungan luarnya. Caranya adalah :

a. Tentukan nama sistemnya.

b. Tentukan batasan sistemnya.

c. Tentukan terminator apa saja yang ada dalam sistem.

d. Tentukan apa yang diterima/diberikan terminator dari/ke sistem.

e. Gambarkan diagram konteks.

4. Buat Diagram Level Zero

Diagram ini adalah dekomposisi dari diagram konteks.Caranya :

a. Tentukan proses utama yang ada pada sistem.

b. Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing proses ke/dari sistem sambil memperhatikan konsep keseimbangan (alur data yang keluar/masuk dari suatu level harus sama dengan alur data yang masuk/keluar pada level berikutnya).

c. Apabila diperlukan, munculkan data store (master) sebagai sumber maupun tujuan alur data.

d. Gambarkan diagram level zero.5. Buat Diagram Level Satu

Diagram ini merupakan dekomposisi dari diagram level zero. Caranya:a. Tentukan proses yang lebih kecil (sub-proses) dari proses utama yang ada di level zero.

b. Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing sub-proses ke/dari sistem dan perhatikan konsep keseimbangan.

c. Apabila diperlukan, munculkan data store (transaksi) sebagai sumber maupun tujuan alur data.

d. Gambarkan DFD level Satu. Hindari perpotongan arus data. Beri nomor pada masing-masing sub-proses yang menunjukkan dekomposisi dari proses sebelumnya.6. DFD Level Dua, Tiga.

7. Diagram ini merupakan dekomposisi dari level sebelumnya. Proses dekomposisi dilakukan sampai dengan proses siap dituangkan ke dalam program. Aturan yang digunakan sama dengan level satu.Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggambaran levelisasi DFD, yaitu :

1. Dalam diagram konteks, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti hubungan sistem dengan dunia luar yang mempengaruhinya, penggambaran sistem dalam satu proses, dan penggambaran data store (optional) yang dikenal dengan data store eksternal atau data store master. Data store eksternal ini maksudnya adalah data store itu dihasilkan oleh sistem yang sedang dianalisis, tetapi digunakan oleh sistem lain, atau data store itu dihasilkan oleh sistem lain tetapi digunakan oleh sistem yang sedang dianalisis.

2. Balancing(kesimbangan) dalam penggambaran levilisasi DFD perlu diperhatikan. Balancing DFD ini maksudnya keseimbangan antara alur data yang masuk/keluar dari suatu level harus sama dengan alur data yang masuk/keluar pada level berikutnya.2.2.8 ER-DiagramEntity Relation Diagram merupakan model data berupa notasi grafis dalam pemodelan data konseptual yang menggambarkan hubungan antara penyimpan. Model data sendiri merupakan sekumpulan cara, peralatan untuk mendeskripsikan data-data yang hubungannya satu sama lain, semantiknya, serta batasan konsistensi. Model data terdiri dari model hubungan entitas dan model relasional. ER oleh Peter Chen dalam buku Entity Relational Model-Toward a Unified of Data. Chen mencoba merumuskan dasar-dasar model dan setelah itu dikembangkan dan dimodifikai oleh Chen dan banyak pakar lainnya. Pada saat itu diagram hubungan entitas dibuat sebagai bagian dari perangkat lunak yang juga merupakan modifikasi khusus, karena tidak ada bentuk tunggal dan standar dari diagram hubungan entitas.

Diagram hubungan entitas digunakan untuk mengkonstruksikan model data konseptual, memodelkan struktur data dan hubungan antar data dan mengimplementasikan basis data secara logika maupun secara fisik dengan DBMS (Database Management system). Dengan diagram hubungan entitas ini kita dapat menguji model dengan mengabaikan proses yang harus dilakukan. Diagram hubungan entitas dapat membantu dalam menjawab persoalan tentang data yang diperlukan dan bagaimana data tersebut saling berhubungan.

2.2.8.1 EntitasEntitas adalah suatu objek yang dapat didefinisikan dalam lingkungan pemakai, sesuatu yang penting bagi pemakai dalam konteks sistem yang akan dibuat. Sebagai contoh pelanggan, pegawai dll. Seandainya A adalah seorang pegawai maka A adalah isi dari pegawai, sedangkan jika B adalah seorang pelanggan maka B adalah isi dari pelanggan. Karena itu harus dibedakan entitas sebagai bentuk umum dari deskripsi tertentu dan isi entitas seperti A dan B dalam contoh di atas.

a. Fisik Entitas

Entitas yang bersifat fisik. Contoh : pegawai, guru, dan karyawan.

b. Konsep Entitas

Entitas yang tidak bersifat konsep. Contoh: gaji,sekolah

c. Entitas Kuat

Entitas yang mempunyai atribut kunci. Entitas ini bersifat mandiri, keberadaanya tidak bergantung pada entitas lainnya. Percepatan entitas kuat selalu memiliki karakteristik yang unik disebut identifier (sebuah atribut tunggal atau gabungan atribut-atribut yang secara unik dapat digunakan untuk membedakannya dari entitas kuat yang lain).

Kebanyakan entitas dalam suatu organisasi dapat digolongkan sebagai entitas kuat (strong entity) yaitu entitas yang mandiri, yang keberadaannya tidak bergantung pada keberadaan entitas yang lainnya. Instansiasi entitas kuat selalu memiliki karakteristik yang unik (dinamakan identifier atau sering disebut sebagai atribut pengidentifikasi) yaitu, sebuah atribut tunggal atau gabungan atribut-atribut yang secara unik dapat digunakan untuk membedakannya dari entitas kuat yang lain.

d. Entitas Lemah

Entitas yang tidak mempunyai atribut kunci. Entitas lemah diidentifikasikan dengan menghubungkan entitas tertentu dari tipe entitas yang lain ditambah atribut dari entitas lemah. Tipe entitas lain yang dipakai untuk mengidentifikasikan suatu entitas lemah disebut identifying owner dan relasi yang menghubungkan entitas lemah dengan owner disebut identifying relationship Contoh entitas pegawai.2.2.8.1 AtributEntitas mempunyai elemen yang disebut atribut, dan berfungsi mendekripsikan karakter dari entitas. Atribut adalah properti atau karakteristik yang dimiliki oleh suatu entitas dimana properti atau karakteristik itu bermakna atau berarti bagi organisasi atau perusahaan, misalnya untuk pencatatan data pegawai di suatu instansi, entitas pegawai mungkin memiliki atribut-atribut nomor induk pegawai, nama, alamat, nomor telepon, gaji pokok dan lainnya. Setiap diagram hubungan entitas bisa terdapat lebih dari satu atribut. Atribut digambarkan dalam bentuk elips.Entitas memiliki himpunan atribut yang berasosiasi dengannya.

Atribut terdiri dari atribut sederhana atau atormis, atribut komposit, atribut berharga tunggal. atribut null-value, atribut kunci, atribut bernilai banyak dan atribut turunan. Masing-masing atribut memiliki ciri tersendiri. Atribut atormis tidak dapat dibagi-bagi menjadi atribut yang sederhana. Atribut komposit adalah atribut yang dapat dipecah menjadi atribut lain, misalnya atribut alamat dapat dipecah menjadi atribut jalan, kecamatan, kelurahan,kota serta kode pos. atribut komposit digunakan pada database untuk kemudahan menjawab pertanyaan-pertanyaan tertentu dalam database atribut berharga tunggal mempunyai satu harga untuk entitas tertentu, atribut null-value tidak mempunyai nilai, atribut kunci merupakan atribut unik dari suatu entitas dan nilai dari atribut kunci akan berbeda untuk masing-masing entitas.atribut bernilai banyak adalah atribut yang entitasnya lebih dari satu, misalnya adalah atribut hobi. Atribut hobi ini bisa terdiri dari atribut berenang, atribut voli dan atribut berbelanja.atribut turunan merupakan atribut yang didapat dari atribut lainnya.Pada entitas pegawai terdapat atribu nomor induk yang biasanya terkandung nilai tahun masuk, misalnya NIP =5195025, berarti Pegawai yang bersangkutan masuk pada tahun 1995), maka jika kita tambahkan atribut Lama_Kerja pada entitas Pegawai, atribut Lama_Kerja dapat kita hitung dengan cara mengurangkan tahun dimana perhitungan dilakukan (katakanlah 2005) dengan tahun mahasiswa yang bersangkutan masuk ke Instansi (Hasilnya 10 tahun).

2.2.8.2 Hubungan RelasiRelasi adalah hubungan antara suatu himpunan dengan himpunan entitas yang lainnya. Pada penggambaram diagram hubungan entitas, relasi adalah perekat yang menghubungkan suatu entitas dengan entitas lainnya. Relasi merupakan hubungan yang berarti antara suattu entitas dengan entitas lainnya.Frasa ini berimplikasi bahwa relasi mengijinkan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan hubungan suatu entits dengan lainya.Hubungan dibedakan antar bentuk hubungan antar entitas dengan isi. Misalnya kasus hubungan antara entitas pegawai dan entitas bagian adalah jam kerja, sedangkan isi hubungannya dapat berupa total jam kerja, gaji lembur. Relasi digambarkan dalam bentuk intan.Pada model data relasi hubungan antar data dihubungkan dengan kunci relasi.Tipe hubungan di antara beberapa buah tipe entitas adalah kumpulan dari relasi di antara entitas-entitas dari tipe entitas tersebut.2.3 ORACLEOracle mendominasi pasar database server, hal ini mungkin didasarkan kepada banyak perusahaan berskala besar mengunakan Oracle dalam mengelola datanya. Perusahaan Oracle didirikan pada tahun 1977 oleh tiga orang programmer, Bob Miner, Ed Oates dan Larry Ellison yang menjabat sebagai CEO (Chief Executive Officer). Konon, dari ketiga programmer tersebut, Larry adalah yang nomor 3 dalam programming. Larry lebih sering (dan lebih senang) mengerjakan pemasaran, dan drop out dari kuliah karena keasyikannya di Oracle. Perusahaan ini berkonsentrasi pada pembuatan database server di mainframe.Kisah sukses Oracle Corp terkait dengan sejarah dan teori database relasional. Performance database Oracle, yaitu:

1. 1984 Oracle Corporation released Oracle version 4.2. 1985 Oracle DBMS mulai mendukung model client-server. Dengan tersedianya teknologi networking di era 80 an oracle versi 5.0 mendukung distribusi query.

3. 1989 Oracle Corporation memasuki pasar produk aplikasi dan dengan mulai dikembangkannya produk ERP-Oracle Financials dengan dukungan konsep RDBMS. Oracle RDBMS versi 6 dengan mendukung PL/SQL, row-level locking dan hotbackups.

4. 1992 Oracle version 7 dikeluarkan dengan mendukung referential integrity, stored procedures and triggers.

5. 1997 Oracle Corporation meluncurkan version 8, yang mendukung object oriented development dan multimedia applications.

6. 1999 Oracle 8i muncul untuk mengantisipasi era Internet (The i in the name stands for "Internet"). The Oracle 8i Database memasukkan konsep Java virtual machine (JVM).

7. 2001 Oracle 9i muncul dengan 400 fiiture baru termasuk fasilitas membaca dan menulis dokument XML 9i dilengkapi dengan optional untuk Real Application Cluster (RAC), computer cluster database, sebagai pengganti konsep paralel server.

8. 2003, Oracle Corporation meluncurkan Oracle Database 10g. Huruf g memberikan tekanan untuk kebutuhan marketing grid computing ready.9. 2005 Oracle Database 10.2.0.1 juga dikenal sebagai oracle 10g release 2 (10gR2). Akhiran i pada terdapat produk versi 8i dan akhiran g pada produk versi 10g:2.3.1 Pengenalan ORACLE 10gOracle 10g menawarkan sebuah infrastruktur kinerja yang tinggi untuk e-bisnis.Pada Oracle 10g terdapat semua yang diperlukan untuk mengembangkan dan mengatur aplikasi-aplikasi internet. Ada 2 produk Oracle 10g, yaitu :

1. Oracle10g Application ServerOracle 10g Appplication Server (Oracle 10g AS) menjalankan seluruh aplikasi.Oracle Database menyimpan seluruh data. Oracle10g Application Server merupakan satu-satunya application server yang memasukkan layanan untuk seluruh aplikasi-aplikasi server yang ingin anda gunakan Oracle 10g AS dapat menjalankan, antara lain:

a. Portal atau situs web

b. Aplikasi transaksi Java

c. Aplikasi intelijen bisnis

Oracle 10gAS juga menyediakan integrasi antar pemakai, aplikasi, dan data melalui organisasi anda.

2. Oracle10g Database

Oracle10g Database mengatur seluruh data. Oracle10g database tidak hanyamengatur object relational data, tetapi juga data yang tidak terstruktur seperti:

a. Spreadsheets

b. Document word

c. Presentasi Power Point

d. XML

e. Tipe data multimedia seperti MP3, grafik, video, dll

Data tidak harus disimpan di dalam database. Oracle10g Database mempunyai layanan dimana anda dapat menyimpan data mengenai informasi yang disimpan di dalam sistem file. Anda dapat menggunakan database server untuk mengatur dan melayani informasi dimana informasi itu berada.Basis data adalah sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara informasi dan membuat informasi tersedia saat dibutuhkan. Secara praktis, basis data dapat dianggap sebagai suatu penyusun data yang terstruktur yang disimpan dalam media pengingat (harddisk) yang tujuannya agar data tersebut dapat diakses dengan mudah dan cepat. Basis data relasional adalah salah satu macam basis data yang sekarang sangat populer digunakan. Pada implementasinya, basis data relasional disajikan dalam bentuk tabel-tabel berdimensi dua (terdiri dari baris dan kolom). Sejak diperkenalkannya Oracle database, Oracle terus mengeluarkan versi-versi baru dengan sejumlah perbaikan untuk menambah keunggulan database tersebut terhadap versi sebelumnya, Oracle mulai merajai pasaran sejak dikeluarkannya Oracle 7, sampai saat ini Oracle 11 telah dikeluarkan oleh Oracle. Pada praktikum Basis Data ini kita menggunakan Oracle 10g. Untuk Oracle 10g perusahaan Oracle yang mengeluarkan empat jenis yaitu:

1. Edisi Personal. Pada edisi ini hanya terbatas dipakai oleh satu pemakai dan satu komputer saja.

2. Edisi Standart. Pada edisi ini digunakan pada database kecil / menengah dengan sejumlah pemakai bersama atau dapat juga disebut edisi workgroup.

3. Edisi Enterprise. Pada edisi ini dipakai untuk jaringan komputer berskala besar dengan sejumlah pemakai yang sangat banyak. Edisi ini mendukung fitur lanjutan seperti data warehousing dan lainnya.

Pada praktikum Basis Data ini akan menggunakan Oracle Edisi Enterprise yang mencakup semua pilihan.Untuk mempermudah administrasi database, Oracle 10g menyediakan suatu piranti utama yang dinamakan Oracle Enterprise Manager Console (OEM Console).Pada saat kita membuka OEM Console dengan cara men-click menu Start -> Program -> Oracle -> OracleHome92 -> Enterprise Manager console, kita akan mendapati komponen-komponen sebagai berikut:

1. InstanceInstance merupakan suatu wadah dimana suatu komponen database disimpan. Melalui suatu instance database dapat di-stop maupun di-start, parameter awal dapat dikonfigurasikan, tuning database dapat dilakukan menggunakan Resource Advisory, monitor database Health, melaksanakan proses back up, recovery, serta maintenance.2. SchemaSchema merupakan suatu wadah untuk menyimpan tabel-tabel serta objek-objek (seperti : procedure, view, trigger) yang akan didefinisikan oleh masing-masing user.3. SecuritySecurity merupakan tempat untuk menyimpan informasi tentang semua user yang ada di DBMS Oracle, Roles, dan Profiles.4. StoragePiranti ini merupakan yang kita gunakan untuk mengkonfigurasi penyimpanan database yang kita buat di Oracle.

5. DistributedDistributed Database adalah jaringan Database yang didukung oleh sejumlah database server yang dapat secara bersama. Tujuan menggunakan distributed database adalah data yang disimpan pada tempat yang berbeda dapat digabungkan secara logika untuk dapat diakses oleh para pemakai melalui jaringan.6. WarehouseMerupakan fitur yang didesain khusus untuk melakukan proses pelacakan dan analisa data yang sangat besar dari cita-cita yang telah dikumpulkan selama bertahun-tahun. Fitur ini tidak akan dimasukkan dalam praktikum ini.

7. WorkspaceMerupakan lingkungan virtualyang dapat digunakan oleh sejumlah pemakai untuk digunakan bersama.

8. XML DatabaseXML (eXstensibel Markup Language) adalah bahasa yang kita gunakan untuk melacak data di Internet (web). XML sangat mendukung untuk pelacakan data dalam database di Internet. Sebagaimana Warehouse, XML Database juga tidak dibahas dalam praktikum periode ini.9. Oracle Storage sangat penting peranannya bagi tugas administrasi Oracle Database. Dengan Oracle storage kita dapat mengkonfigurasi bagaimana Oracle Database menyimpan data dan struktur penyimpanan. Kemampuan untuk konfigurasi ini merupakan salah satu keunggulan yang dimiliki DBMS Oracle dibandingkan dengan DBMS yang lainnya.10. Struktur LogikaStruktur ini hanya digunakan untuk mengaitkan tempat penyimpanan data untuk table, view, index, dan obyek-obyek lainnya ke sistem operasi. Struktur logika terdiri dari :1. Blok : merupakan satuan terkecil penyimpanan data di Oracle.

2. Extent : merupakan kumpulan dari beberapa blok

3. Segment : merupakan set extent yang dialokasikan khusus untuk objek database tertentu.

4. Tablespace : merupakan unit-unit penyimpanan logika dimana segment, extent, dan blok disimpan.2.3.2 Kehandalan Database OracleBeberapa keunggulan database oracle yang mendapatkannya sebagai produk database yang paling banyak dipakai yaitu:

1) Scalability, kemampuan menangani banyak user yang melakukan koneksi secara simultan tanpa berkurangnya performa secara signifikan. Dalam dokumentasi oracle disebutkan bahwa oracle database sanggup melayani puluhan ribu user secara simultan.

2) Reliability yang bagus, yaitu kemampuan untuk melindungi data dari kerusakan jika terjadi kegagalan fungsi pada sistem.

3) Serviceabiliy, yaitu kemampuan untuk mendeteksi mesalah, kecepatan dalam mengoreksi kesalahan, dan kemampuan melakukan konfigurasi ulang struktur data

4) Stability, yaitu kemampuan untuk tidak crash karena beban kerja yang tinggi.

5) Availability, yaitu kemampuan dalan penanganan crash atau failure agar service dapat tetap berjalan.

6) Multiplatform, dapat digunakan pada banyak system operasi

7) Mendukung data yang cukup besar. Menurut dokumentasi, oracle dapat menampung sampai 512 petabytes (1 petabytes = 1.000.000 gigabytes)

8) System security yang cukup handal

9) Mendukung database berorientasi object

10) Dapat menampung hampir semua tipe data seperti text, image, sound, video, dan time series.

Keunggulan-keunggulan diatas membuat Oracle banyak digunakan pada aplikasi internet maupun client server pada LAN.2.3.3 Struktur FisikStruktur fisik Oracle mengatur bagaimana sebenarnya Oracle menyimpan data. Struktur dibagi menjadi dua yaitu :

Data File

Data File menyimpan semua data fisik (phisical data). Data yang disimpan meliputi isi dari tabel yang kita buat serta index.Control File

Control File memuat daftar struktur fisik suatu database. Dengan kata lain setiap Oracle database memiliki control file yang menyimpan informasi mengenai nama database, nama dan lokasi data file, serta redo log file. Redo Log File mencatat semua perubahan yang terjadi pada oracle database, yang sangat berguna ketika terjadi kesalahan pada saat modifikasi data.

2.3.4 Langkah Langkah Menjalankan OraclePada bab ini akan dibahas tentang bagaimana cara mengalokasikan storage untuk database. Oracle yang kita buat, serta membuat user yang akan menempati alokasi storage yang telah kita buat. Untuk mempraktikkan dalam pengalokasian storage dan user kita akan melakukan hal-hal sebagai berikut :

1. Membuat Tablespace

2. Membuat User

3. Pemberian Hak Akses

Sekarang akan kita praktikkan dengan menggunakan Mode Text Console tidak menggunakan OEM Console. Hal ini kita lakukan agar kita lebih memahami sintaks-sintaks dasar yang diberlakukan oleh Oracle. Disamping itu ada perintah-perintah pada Mode Text Console yang tidak bisa dikerjakan melalui OEM Console. Hal ini dilandasi bahwa setiap perintah atau metode yang dapat dikerjakan oleh OEM Console pasti dapat dikerjakan oleh Mode Text Console, tetapi sebaliknya tidak semua perintah Mode Text Console dapat dikerjakan oleh OEM Console.

Sebelum menjalankan perintah untuk membuat Tablespace dan User, terlebih dahulu kita lakukan koneksi terhadap Oracle database dengan user system.

2.3.4.1 Instalasi Oracle 10gLangkah langkah untuk menginstall Oracle XE adalah sebagai berikut: a. Proses penginstalan dapat segera dilakukan dengan melakukan double klik pada file instalasi (file bernama OracelXE.exe). Setelah itu akan muncul tampilan sebagai berikut:

b. Saat muncul tampilan windows install wizard seperti dibawah

c. Lalu klik tombol next.

d. Kemudian akan muncul window mengenai perjanjian lisensi. Klik pilihan accept the agreement dan kemudian klik tombol next.

Gambar 9 : License Agreemente. Setelah itu klik next untuk langkah selanjutnya sehingga muncul tampilan pemilihan direktori tujuan instalasi seperti di bawah ini. Klik tombol next untuk melanjutkan.

Gambar 10 : Choose Destination Locationf. Kemudian isikan password untuk database.

Contoh: p4ssw0rd

Setelah konfirmasi password tersebut silahkan klik tombol next. Password ini akan digunakan untuk proses login ke dalam database dengan user sys atau system, yaitu user bawaan dari Oracle yang otomatis terbentuk pada saat proses instalasi.

Gambar 11 : Specify Database Passwordsg. Kemudian akan muncul tampilan dibawah ini (konfirmasi settingan instalasi Oracle XE), kemudian klik install untuk melanjutkan proses instalasi.

h. Kemudian akan muncul tampilan seperti di bawah ini. Tunggu berapa saat sampai proses selesai.

i. Setelah itu proses penginstalan selesai dan klik finish.

j. Kemudian akan muncul tampilan browser dan silahkan mencobanya dengan memasukkan:

Username : system

Password : p4ssw0rd (sesuai dengan password yang dimasukkan pada proses instalasi)Gambar 15 : Oracle Conection2.3.4.2 Login pada Oracle 10g

Cara login pada Oracle 10g

1. Run SQL command line.2. Ketikan conn( command untuk login ), akan keluar perintah masukan username dan password.3. Biasanya oracle mempunyai username dan pass default yaitu hr.2.3.4.3 Membuat TablespaceSetelah terkoneksi dengan Oracle Database, maka langkah selanjutnya adalah membuat tablespace. Maka tujuan pembuatan tablespace adalah untuk mengalokasikan storage untuk schema user yang kita buat.Sintaks untuk membuat tablespace baru menggunakan SQL Workshet atau SQL *Plus adalah :

create tablespace nama_tablespace

datafile path_file_untuk_menyimpan_database_kita

size integer[K] atau M[]

[default storage

initial integer[K] atau M[]

next integer [K] atau M[]

minextents integer

maxextents integer

pctincrease integer]

[permanent atau temporary]

[online atau ofline]

Jika berhasil dan worksheet kita merespon maka akan muncul pesan :

Tablespace created

2.3.4.4 Membuat UserSetelah tablespace berhasil kita buat, tahapan berikutnya adalah membuat user. Sintaks dasar membuat user adalah sebagai berikut :

create user nama_user

[identified (by password | externally)]

[default tablespace nama_tablespace]

[temporary tablespace nama_tablespace]

[quota {size {M|K} | unlimited} on nama_tablespace]

Jika worshet merespon maka akan muncul pesan sebagai berikut :

User created2.3.4.5 Pemberian Hak AksesLangkah berikutnya setelah membuat user adalah pemberian hak akses kepada user yang kita miliki dapat melakukan koneksi, membuat tabel, mengisi tabel, dan lain-lain.Karena secara default saat user pertama kali kita buat, dia tidak memiliki hak apa-apa terhadap Oracle Database.

Hak-hak yang dapat diberikan kepada user antara lain :

1. Connect : role yang mempunyai hak untuk koneksi ke suatu database.

2. DBA : role yang mempunyai hak untuk membuat, mengubah dan menghapus user serta mengatur database yang dimiliki oleh user.

3. Resource : role yang mempunyai semua hak sistem yang diperlukan untuk membuat table, index, view, dan object lain dalam Oracle.

4. Imp_full_database : role yang mempunyai hak meng-import database kita.

5. Exp_full-database : role yang mempunyai hak untuk meng-ekspor database kita.

Sintaks untuk pemberian hak akses adalah sebagai berikut :GRANT nama_role | priveleges TO nama_userSedang untuk mencabut hak akses yang telah kita berikan kepada user adalah:

REVOKE nama_role | privileges FROM nama_user

Jika berhasil maka akan muncul pesan berikut ini :Grant succeeded

Selanjutnya untuk menguji koneksi user yang baru saja kita buat, maka buka SQL Plus Worksheet lalu pilih menu File(Change Database Connection.2.3.5 Membuat Tabel dengan Oracle

Disini kita akan membahas tentang perintah-perintah DDL (Data Definition Language) dalam membuat tabel dengan menggunakan Oracle.2.3.5.1 Membuat Tabel

Sintaks dasar untuk membuat tabel adalah :

CREATE TABLE nama_table

{

nama_kolom_1tipedata[default][constraint kolom]

nama_kolom_2tipedata[default][constraint kolom]

... nama_kolom_ntipedata[default][constraint kolom]

}

[AS QUERY]

Sebagai contoh kita akan membuat tabel DEPARTEMENT dan tabel LOKASI dari projek database company. Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah :a. Masuk ke SQL Worksheet dan login atau connect sebagai user.

b. Untuk membuat tabel DEPARTEMENT eksekusi sintaks berikut:

create table DEPARTEMENT

{

NO_DEPARTEMENT CHAR (2),

NIP_MANAGER CHAR (5),

NAMA_DEPARTEMENT VARCHAR (35),

TANGGAL_MULAI KERJA DATE

};

Respon SQLPlus Worksheet:

Table created.

Keterangan :

Untuk tahap awal pembuatan tabel DEPARTEMENT sengaja tidak dilengkapi dengan pemberian constraint primary key maupun foreign key, akan ada pada keterangan selanjutnya.c. Untuk membuat tabel LOKASI eksekusi sintaks berikut ini :

create table LOKASI

(

NO_DEPARTEMENT CHAR (2),

NAMA_LOKASI VARCHAR (35)

);

d. Sekarang dalam schema anda telah memiliki dua buah tabel yaitu DEPARTEMENT dan LOKASI. Untuk mengetahui tabel apa saja yang ada dalam schema kita, anda dapat mengetahui dengan mengeksekusi sintaks berikut :

SELECT * FROM ;

Respon SQLPlus Worksheet;TNAME

TABTYPE

CLUSTERID

-------------------------------- ----------- --------DEPARTEMENT

TABLE

LOKASI

TABLE2 rows selected.2.3.5.2 Pemberian Constraint

Oracle Database mendukung sejumlah tipe-tipe constraints untuk menjaga keutuhan data, yaitu:

1. Entity Integriti

Mengawasi primary key agar setiap role pada suatu tabel tertentu ditandai dengan tanda pengenal berupa primary key yang unik dan tidak bernilai nol.2. Referential IntegrityMengawasi foreign key yang menentukan relasi antar tabel satu dengan yang lainnya. Serta memastikan agar semua foreign key mempunyai pasangan primary key pada tabel yang berkaitan, antara lain:a. Not-Null.Mencegah agar kolom tertentu tidak memiliki nilai nol.b. Default Colomn. Untuk memberikan nilai suatu kolom dengan nilai yang sudah ditentukan pada kolom diisi. Kolom default ini dapat berupa :1) Kata

2) Nomor

3) Tanggal

4) Nilai Nol

5) Auto Increment

c. Check. Berupa aturan yang dibuat untuk mengecek agar nilai kolom yang diisi sesuai dengan peraturan yang dibuat.

Selanjutnya kita akan mempraktekkan bagaimana cara pemberian constraint primary key dan foreign key pada tabel tabel yang telah kita buat pada sub bab membuat tabel, yaitu tabel departemen dan tabellLokasi.

Untuk memberikan constraint pada suatu tabel dapat dilakukan dengan dua buah cara, yaitu :

1. Pemberian constraint dilakukan bersamaan pada saat pembuatan tabel pertama kali.2. Pemberian constraint dilakukan saat tabel telah dibuat.

Karena semua tabel telah kita buat maka kita akan mengimplementasikan metode yang kedua untuk tabel departemen dan lokasi.

Langkah langkah untuk menerapkan relasi tabel diatas adalah sebagai berikut :

a. Pemberian Primary Key pada Tabel Departemen

Untuk menambah constrain primary key pada tabel departemen kita dapat menggunakan perintah Alter Table.

Dengan menggunakan Alter Table kita dapat melakukan :

1) Menambahkan kolom pada suatu tabel yang telah ada.

2) Memodifikasi kolom pada suatu tabel

3) Mendefinisikan nilai default suatu kolom

4) Menghapus kolomb. Pemberian Foreign Key pada Tabel Lokasi

Pada tabel lokasi kita tidak langsung memberikan primary key tetapi foreign key dulu karena pada lokasi kolom yang akan kita jadikan primary key merupakan kombinasi dari dua buah kolom yaitu No_Departement dan Nama_Lokasi, sedangkan kolom No_Departemen sendiri sebagai foreign key dari tabel departemen. Maka sebelum memberikan constrain primary key ke lokasi terlebih dahulu kita kerjakan pemberian constraint foreign key.

Untuk memberikan constraint foreign key ke tabel lokasi dapat kita lakukan dengan cara yang sama dengan cara yang sama dengan langkah satu yaitu menggunakan Alter Table dan ADD Constraint.

Oracle Database juga menyediakan perintahuntuk melihat constraint dari suatu tabel yang telah kita buat.

Sintaks dasar untuk melihat constraint adalah :

Select constraint_name, constraint_type,

search condition

From user_constraint

Where table_name = Employes

Selain create, dan alter yang telah kita coba praktikkan masih ada satu lagi perintah yaitu drop. Perintah ini kita gunakan untuk menghapus objek yang telah kita buat.BAB III

DESAIN SISTEM

3.1 DESKRIPSI SISTEMKetika pertama kali masuk, user dapat melihat daftar lapangan yang tersedia untuk dibooking berdasarkan tanggal pemesanan. Jika sesuai user diharuskan mendaftar membayar sejumlah uang yang akan digunakan sebagai DP ke kasir untuk dapat membooking lapangan. Setelah mendaftar, maka data user tersebut disimpan ke dalam database server. Setelah itu system akan secara otomatis mencetak bukti pemesanan beserta harga yang harus dibayar. Pada bukti pemesanan ini terdapat id member yang juga tercatat pada database server. Hal ini ditujukan untuk menghindari orang lain yang ingin memalsukan bukti pemesanan tersebut. Setelah pemesanan selesai, maka data pemesanan ini akan disimpan ke dalam database server. Ketika hari pemesanan tiba dan sebelum bermain, member harus melunasi biaya sewa lapangan ke kasir. Setelah itu member memperoleh kwitansi pelunasan pemesanan dan bisa langsung di tunjukkan ke penjaga lapangan.3.2 DIAGRAM KONTEKS

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Diagram konteks akan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem. Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram konteks. Diagram konteks Sistem Informasi Persewaan Lapangan Futsal berisi gambaran umum (secara garis besar), seperti pada gambar dibawah.

3.3 DIAGRAM BERJENJANG

Diagram Berjenjang atau disebut juga dengan diagram berjenjang,merupakan langkah awal untuk menentukan desain sistem yang akan dibuat. Dari iagram berjenjang ini, dapat ditentukan diagram-diagram berikutnya yang menjelaskan sistem secara lebih rinci.

3.4 DFD LEVEL

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan system sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi. Data Flow Diagram digunakan untuk menggambarkan system sebagai jaringan dari proses-proses secara fungsional yang dihubungkan dengan yang lainnya oleh aliran data. DFD Level 0

DFD Level 1 Kelola Data

DFD Level 1 Sewa Lapangan

3.5 ER-DIAGRAM

Salah satu tujuan dari DBMS adalah unutk menyediakan fasilitas antar muka (interface) dalam melihat data (user friendly/user oriented) kepada pemakai/user. Untuk itu, sistem tersebut akan menyembunyikan detail tentang bagaimana data disimpan dan dipelihara.Karena itu , seringkali data yang terlihat oleh pemakai sebenarnya berbeda dengan yang tersimpan secara fisik. Abstraksi data merupakan tingkatan/level dalam bagaimana melihat data dalam sebuah sistem basis data. Level dari abstraksi data secara visual dapat diperhatikan pada gambar berikut.

3.6 CDM &PDM

CDM (Conceptual Data Model) memiliki definisi kelengkapan secara konsep yaitu data model berisi obyek (mis: entitas, atribut, dll) yang cukup untuk menggambarkan keseluruhan skup dari domain bisnis yang digambarkan oleh model. Dengan kata lain data model berisi semua entitas dan atribut yang diperlukan untuk menggambarkan domain bisnis/permasalahan yang diselesaikan. Berikut merupakan gambar dari CDM Sistem Informasi Persewaan Lapangan Futsal. CDM

PDM merupakan model fisik yang spesifik yang berdasrkan target database yang diinginkan sebelumnya (telah terdefinisikan). PDM merupakan hasil generate Conceptual Data Model yang telah ada. Dengan level PDM, dapat mengenerate (menurunkan) kembali kedalam sebuah bahasa definisi data scipt) melalui DDL script atau menghubungkan kedalam library database melalui ODBC (Object Database Conectivity) yaitu melalui Data Source yang harus disetup. Dengan ke dua langkahtersebut objek-objek atau table-tabeldatabase dapat diciptakan(create)atau di-generate dengan mudah. Dan berikut merupakan gambar dari PDM Sistem Informasi Persewaan Lapangan Futsal.

PDM

Daftar Pustaka

http://adepuspita28.wordpress.com/2013/10/26/pengertian-data-flow-diagram-dfd-dan-contoh-gambar-dfd/http://7enius.wordpress.com/2012/03/11/pengertian-fungsi-dan-contoh-dari-data-flow-diagramdfd/http://bayyulf.blogspot.sg/2013/09/pengertian-erd-dan-dfd.htmlhttp://tutorialpemrograman.wordpress.com/2009/08/08/konsep-conceptual-data-model-cdm-dan-physical-data-model-pdm/

Gambar 6 : Installer Oracle

Gambar 7 : Preparing to Instal Oracle

Gambar 8 : Install Wizard Oracle

Gambar 12 : Summary Orcle

Gambar 13 : Setup Status

Gambar 14 : InstalShield Wizard Complete

1

_1467035378.vsdcustomer

Id_customer

nama_customer

jk_customer

alamat_customer

tlp_customer

kasir

Id_kasir

nama_kasir

Alamat_kasir

Jk_ksir

Id_petugas

nama_petugas

jk_petugas

alamat_petugas

telepon_petugas

petugas

lapangan

Id_pesan

id_lapangan

Tgl_bayar

mengawasi

Lama_sewa

tgl

status

melunasi

memesan

DP

n

Jam

luas

harga

jam

n

n

m

pelunasan

Tgl_pesan

tlp_kasir

m

1