Proposal Sijj

19
PENYUSUNAN SISTEM DATABASE JALAN DAN JEMBATAN KABUPATEN KETAPANG 1.1 LATAR BELAKANG alah satu hal mendasar akan pentingnya keakuratan data adalah untuk mengenal potensi dan permasalahan daerah. Dengan tersedianya data dan informasi yang akurat, jelas, obyektif, mudah digunakan dan informatif mengenai daerah tersebut, maka kekuatan dan kelemahan daerah dapat segera diketahui sebagai dasar pengetahuan mengenai daya komparatif dan kompetitif daerah tersebut. Pemerintah Daerah Kabupaten Ketapang sebagai salah satu daerah otonom dalam era desentralisasi ini juga menyadari pentingnya pengkajian potensi dan permasalahan daerahnya. Salah satu permasalahan sektoral yang dihadapi adalah dalam sektor transportasi. Permasalahan tersebut antara lain belum optimalnya manajemen transportasi, kurang efisiennya penanganan jaringan transportasi, pemanfaatan serta pengembangan sarana dan prasarana transportasi yang belum terprogram secara terpadu. Kurang tersedianya data yang mampu memberikan gambaran kebutuhan di bidang transportasi salah satu faktor penyebab permasalahan tersebut. Padahal dalam rangka pengembangan dan pembangunan sektor transportasi, diperlukan gambaran yang jelas tentang S

description

proposal proyek jalan

Transcript of Proposal Sijj

Page 1: Proposal Sijj

PENYUSUNAN SISTEM DATABASE JALAN DAN JEMBATAN KABUPATEN KETAPANG

1.1 LATAR BELAKANG

alah satu hal mendasar akan pentingnya keakuratan data

adalah untuk mengenal potensi dan permasalahan daerah.

Dengan tersedianya data dan informasi yang akurat, jelas,

obyektif, mudah digunakan dan informatif mengenai daerah tersebut, maka

kekuatan dan kelemahan daerah dapat segera diketahui sebagai dasar

pengetahuan mengenai daya komparatif dan kompetitif daerah tersebut.

Pemerintah Daerah Kabupaten Ketapang sebagai salah satu daerah otonom

dalam era desentralisasi ini juga menyadari pentingnya pengkajian potensi

dan permasalahan daerahnya. Salah satu permasalahan sektoral yang

dihadapi adalah dalam sektor transportasi. Permasalahan tersebut antara

lain belum optimalnya manajemen transportasi, kurang efisiennya

penanganan jaringan transportasi, pemanfaatan serta pengembangan

sarana dan prasarana transportasi yang belum terprogram secara terpadu.

Kurang tersedianya data yang mampu memberikan gambaran kebutuhan di

bidang transportasi salah satu faktor penyebab permasalahan tersebut.

Padahal dalam rangka pengembangan dan pembangunan sektor

transportasi, diperlukan gambaran yang jelas tentang kondisi eksisting

jaringan jalan dan jembatan beserta perangkat pendukungnya, yaitu

jaringan jalan dan jembatan sebagai faktor penting dalam pengembangan

dan pembangunan.

Pertanyaan bagaimana

mengelola dan mengakses

database tentang jalan dan

S

GAMBAR 1.1 Integrasi Teknologi Sistem Informasi Geografis

Page 2: Proposal Sijj

Proposaljembatan secara terpadu antar lembaga merupakan masalah yang harus

segera diselesaikan agar tidak terjadi tumpang tindih dan duplikasi data

(data redudancy) dalam pengelolaan data karena kuranganya koordinasi.

Pengelolaan dan akses database jalan dan jembatan secara terpadu antar

lembaga dengan pendekatan Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan

solusi yang lebih ekonomis dan realisitis ditengah terbatasnya anggaran

yang tersedia untuk mengelola ke PU-an di Kabupaten Ketapang.

Kemampuan Sistem Informasi Geografis (SIG) yang dapat menganalisis,

menyimpan dan menampilkan baik data spasial dan non-spasial untuk

mendukung pengambilan keputusan dalam upaya memecahkan masalah

transportasi di Kabupaten Ketapang merupakan nilai lebih daripada hanya

dengan pendekatan sistem manajemen database saja. Kemampuan analisis

spasial dari SIG memberikan presepsi tentang permasalahan transportasi

secara lebih baik sehingga mampu memberikan keputusan mana yang perlu

diprioritaskan dengan anggaran pembangunan yang terbatas.

Pengkajian potensi dan permasalahan bertujuan untuk lebih mengenal

kekuatan dan kelemahan daerah sebagai dasar mengetahui daya komparatif

dan kompetitif daerah tersebut. Hal mendasar yang diperlukan dalam

mengenal potensi dan permasalahan daerah adalah tersedianya data dan

informasi yang akurat, jelas, obyektif, mudah digunakan dan informatif

mengenai daerah tersebut.

Jaringan jalan dan jembatan adalah sistem yang perlu ada

perkembangannya di suatu wilayah di Kabupaten Ketapang. Transportasi ini

dipengaruhi oleh beberapa faktor baik yang berasal dari luar (eksternal)

maupun internal. Transportasi juga merupakan penentu cepat lambatnya

perkembangan perekonomian di dalam suatu wilayah, karena transportasi

merupakan sistem yang mampu menukung pusat kegiatan pemerintahan,

perekonomian dan aktivitas kegiatan lainnya yang sangat memebutuhkan

Sistem Informasi/database Jalan

KABUPATEN Ketapang 2

Page 3: Proposal Sijj

Proposaladanya transportasi. Berdasarkan sifat jalan dan jembatan yang memiliki

potensi dan keterbatasan, maka pada satu sisi diperlukan suatu

pengembangan, pemanfaatan dan pengelolaan jalan dan jembatan yang

diupayakan sedemikian rupa agar pemanfaatan tersebut memberi hasil yang

optimal. Dalam arti lain, jalan dan jembatan selain diperlukan dalam

pemenuhan arus pergerakan juga berpotensi dalam peningkatan kegiatan

ekonomi.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

1.2.1 Maksud

Pembuatan Sistem Informasi / Database Jalan dan Jembatan

Kabupaten Ketapang dimaksudkan untuk menyusun sistem database

sebagai ruang pengalokasian data-data tentang jaringan jalan dan

jembatan di Kabupaten Ketapang berupa perangkat lunak berbasis

sistem informasi geografis (SIG). Database jalan dan jembatan

tersebut dikelola dalam sistem informasi yang dapat divisualisasikan

dan di up date oleh pengguna, sehingga mudah digunakan untuk

berbagai keperluan, mudah disimpan, serta mudah digunakan sesuai

kebutuhan.

1.2.2 TUJUAN

Secara umum tujuan penyusunan sistem informasi / database jalan

dan jembatan Kabupaten Ketapang adalah :

a. Menyiapkan perangkat informasi dalam menyimpan, mengakses

serta menganalisis lebih cepat dan akurat

b. Menyiapkan perangkat pengelolaan database (commom data

base) jaringan jalan dan jembatan yang dibutuhkan.

Secara khusus, tujuan tersebut di atas ialah:

Sistem Informasi/database Jalan

KABUPATEN Ketapang 3

Page 4: Proposal Sijj

Proposala. Menyusun data base jalan dan jembatan Kabupaten Ketapang

melalui kegiatan survei yang terencana dan terprogram.

b. Membuat peta digital jaringan jalan Kabupaten Ketapang dalam

skala detail sesuai dengan standar peraturan yang berlaku.

c. Menyusun dan mengembangkan suatu model penyimpanan data

base untuk menunjang keperluan manajemen prasarana jalan dan

jembatan Kabupaten Ketapang

d. Menyusun dan mengembangkan perangkat sistem informasi

geografis Jalan dan Jembatan di Kabupaten Ketapang melalui

berbasis sistem informasi geografis (SIG).

1.3 RUANG LINGKUP KEGIATAN

1.3.1 LINGKUP WILAYAH STUDI

Lingkup wilayah makro dalam Pembutan Sistem Informasi / database

Jalan dan Jembatan adalah jaringan jalan dan jembatan di wilayah

Kabupaten Ketapang.

1.3.2 LINGKUP MATERI PEKERJAAN

Pekerjaan Pembuatan Sistem Informasi / Database Jalan dan

Jembatan Kabupaten Ketapang akan dilakukan dalam tahapan-

tahapan sebagai berikut, yaitu:

1. Tahap inventarisasi dan penyusunan data base jalan dan

jembatan Kabupaten Ketapang

2. Tahap analisis kebutuhan sistem

3. Tahap penyusunan/pembuatan peta digital

4. Tahap Pengembangan model sistem informasi yang berbasis

pada Sistem Informasi Geografis serta evaluasi kinerja sistem

5. Tahap pelatihan pengoperasian sistem informasi dan up

dating data.

Sistem Informasi/database Jalan

KABUPATEN Ketapang 4

Page 5: Proposal Sijj

Proposal

1.4 METODOLOGI PELAKSANAAN PEKERJAAN

1.4.1 Metodologi Umum Pengembangan SIG

Siklus pengembangan sistem dimulai dengan penaksiran kebutuhan-

kebutuhan (needs assessment), dimana fungsi-fungsi sistem

informasi database beserta kebutuhan data geografisnya

diidentifikasi. Informasi ini didapat dengan beberapa cara antara lain

dengan berdiskusi dengan pengguna sistem yang potensial. Baru

kemudian, survei data yang dilakukan berdasarkan informasi yang

didapat dan perencanaan detil pengembangan sistem informasi

diformulasikan.

Sebagai perbandingan terhadap beberapa model proses yang telah

dikenal luas di dunia rekayasa perangkat lunak, berikut digambarkan

diagram proses pengembangan sistem informasi sebagaimana telah

diusulkan di dalam dokumen-dokumen pendukung teknis yang

digunakan sebagai petunjuk untuk pengembangan sistem di

lingkungan pemerintah daerah seperti pada GAMBAR 1.4.

Dari GAMBAR 1.4 nampak bahwa siklus pengembangan sistem

infromasi terdiri dari sebelas langkah yang dimulai dari proses

penaksiran kebutuhan dan diakhiri oleh proses kelanjutan

penggunaan sistem berikut pemeliharaan basisdatanya. Langkah-

langkah ini disajikan sebagai logika kemajuan atau progress dari

aktivitas-aktivitas pengembangan dimana setiap proses harus sudah

selesai dilakukan sebelum proses berikutnya dikerjakan – proses

sekuesial. Karena ini hanya sebuah logika saja, maka semua

pekerjaan atau proses yang ada di dalam pengembangan sistem

informasi tidak selalu harus dilakukan berdasarkan urutan ini. Bahkan

jika diperhatikan lebih jauh pada masalah inipun masih terdapat

Sistem Informasi/database Jalan

KABUPATEN Ketapang 5

Page 6: Proposal Sijj

Proposalkemungkinan beberapa aktivitas (yang terdapat didalam masing-

masing proses) yang dapat dilakukan secara simultan.

Siklus pengembangan sistem informasi dibuat berdasarkan filosofi

bahwa yang harus segera dilakukan pertama kali adalah

memutuskan apa-apa yang harus dilakukan oleh sistem, kemudian

aktivitas berikutnya adalah menentukan bagaimana sistem akan

melakukan setiap tugasnya. Dengan filosofi ini, maka kebutuhan-

kebutuhan (needs) dideskripsikan pertama kali, sumber daya yang

tersedia, diiventarisasikan berikutnya (data, perangkat keras,

perangkat lunak, personil, biaya dan sebagainya), perancangan awal

(preliminary design) dilakukan dan diuji sebagai aktivitas-aktivitas

utama ketiga, dan yang terakhir adalah menentukan perangkat keras

dan perangkat lunak beserta pembangunan basisdata.

GAMBAR 1.4 Metodologi Pengembangan Sistem Informasi Geografis

1.4.2 Penaksiran Kebutuhan

Penaksiran kebutuhan SIG dirancangan untuk menghasilkan dua jenis

informasi penting jumlah fungsi-fungsi SIG yang diperlukan dan daftar

master data geografis. Kedua jenis informasi ini diekstrak dari

sekumpulan deskripsi aplikasi SIG, daftar data penting, dan deskripsi

proses-proses manajemen. Selain itu, akan digunakan formulir

Sistem Informasi/database Jalan

KABUPATEN Ketapang 6

Page 7: Proposal Sijj

Proposalstandard untuk mendokumentasikan hasil-hasil interview dengan

pengguna. Informasi yang didapat dari aktivitas penaksiran

kebutuhan ini secara langsung mempengaruhi aktivitas perancangan

SIG secara konseptual.

Dalam pekerjaan penyusunan Sistem Informasi/Database Jalan dan

Jembatan Kabupaten Ketapang, rencana data yang akan

didatabasekan adalah :

a) Informasi dasar jalan

b) Informasi bagian-bagian jalan

c) Informasi kondisi fisik jalan

d) Informasi lalu lintas

e) Informasi program pembangunan jalan

f) Visualisasi jalan

Adapun atribut-atribut yang tercakup pada masing-masing item

informasi di atas adalah sebagai berikut :

a) Informasi dasar jalan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

b) Informasi bagian-bagian jalan

Sistem Informasi/database Jalan

KABUPATEN Ketapang 7

Page 8: Proposal Sijj

Proposal1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Lahan

10.

11.

12.

13.

14.

Lebar

Jenis pemisah

Bahan pemisah

Lebar

Jenis bahan

Lebar

Jenis bahan

Lebar

Panjang

Jenis bahan

Lebar

Panjang

Kedalaman

Jenis bahan

Bentuk

penampang

Tipe

c) Informasi kondisi fisik jalan

1.

jalan

Aspal

Penetrasi

makadam

Beton

Paving blok

Baik (meter)

Sedang (meter)

Rusak (meter)

Baik (meter)

Sedang (meter)

Rusak (meter)

Baik (meter)

Sedang (meter)

Rusak (meter)

Baik (meter)

Sedang (meter)

Rusak (meter)

(meter)

Sistem Informasi/database Jalan

KABUPATEN Ketapang 8

Page 9: Proposal Sijj

ProposalBatu/kerikil

Tanah

Kondisi Umum

(meter)

(Baik/Sedang/Rusak)

2. Baik

Sedang

Rusak

Kondisi umum

Kelancaran

(meter)

(meter)

(meter)

(Baik/Sedang/Rusak)

(Lancar/Tidak/Lancar)

3. Baik

Sedang

Rusak

Kondisi umum

(meter)

(meter)

(meter)

(Baik/Sedang/Rusak)

4. Baik

Sedang

Rusak

Kondisi umum

(meter)

(meter)

(meter)

(Baik/Sedang/Rusak)

d) Informasi lalu lintas

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

berlalu lintas

13. Komp

osisi Lalu Lintas :

Light Vehicle (LV)

Heavy Vehicle (HV)

Motor Cycle (MC)

Unmotorized (UM)

Medium Heavy Vehicle (MHV)

Large Truck (LT)

Large Bus (LB)

e) Informasi program pembangunan jalan

1. 13. Pelaksan

Sistem Informasi/database Jalan

KABUPATEN Ketapang 9

Page 10: Proposal Sijj

Proposal2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

a/Kontraktor

14. Konsulta

n Pengawas

15. Konsulta

n Perencana

16. Metode

Pelaksanaan

17. Tanggal

SPMK

18. Tanggal

selesai

19. Waktu

pelaksanaan

20. Pimpro

21. Tahun

pembangunan perkerasan

22. Tahun

perbaikan terakhir

23. Tanggal

Perubahan Data

24. Uraian

pekerjaan

1.4.3 Survey Data

Survey mengenai data yang telah tersedia dapat segera dimulai jika

semua data yang dibutuhkan telah diidentifikasi pada tahap

penaksiran kebutuhan. Aktivitas ini akan mengiventarisasikan dan

mendokumentasikan peta-peta, tabel-tabel, berikut data digital

lainnya yang dibutuhkan. Selain itu, informasi yang terkandung di

Sistem Informasi/database Jalan

KABUPATEN Ketapang 10

Page 11: Proposal Sijj

Proposaldalam inventarisasi ini dapat mencakup sistem-sistem informasi lain

yang dapat membagikan data-datanya (data sharing). Dokumentasi

yang telah dipersiapkan pada tahap ini sudah cukup untuk

mengevaluasi setiap potensi sumber data untuk sistem informasi

yang akan dikembangkan.

1.4.4 Integrasi Sistem SIG

Tidak seperti aplikasi-aplikasi sistem komputer yang lain, SIG

bukanlah tipe sistem yang “plug and play”. Komponen-komponen

sistem harus dikumpulkan dan digunakan sesuai dengan spesifikasi

yang telah didokumentasikan. Basisdata harus dibangun dengan hati-

hati dan terorganisir. Jika semua komponen yang diperlukan telah

didapat, komponen-komponen tersebut harus diintegrasikan dan

diuji. Pengguna harus segera diperkenalkan pada sistem ini, dilatih

jika perlu, untuk memulai penggunaan SIG-nya. Bahkan terkadang

terdapat bagian-bagian sistem informasi yang telah teruji secara

individu, tetapi belum berfungsi dengan baik jika diintegrasikan

dengan komponen-komponen lainnya. Untuk itu, personil sistem

informasi harus memecahkan masalah-masalah seperti ini sebelum

para pengguna dapat mengakses sistem-nya.

1.4.5 Pengembangan Aplikasi SIG Dalam Sistem Database

“Aplikasi’ pada konteks ini merupakan istilah umum yang mencakup

hal-hal penggunaan lanjut mengenai SIG. Pertama, disana terdapat

“aplikasi-aplikasi basisdata”. Aplikasi-aplikasi ini memiliki fungsi-

fungsi yang diperlukan untuk meng-create, meng-edit, mem-build

dan me-maintain basisdata yang biasanya dilakukan oleh personil

sistem SIG. Beberapa pengguna mungkin saja diberi tugas untuk

meng-update sebagian basis data SIG, walaupun secara keseluruhan,

basisdata tetap menjadi tanggung jawab database administrator.

Sistem Informasi/database Jalan

KABUPATEN Ketapang 11

Page 12: Proposal Sijj

ProposalSedangkan aplikasi-aplikasi selain diatas disebut sebagai user

application. Pada saat ini, tidak sedikit perangkat SIG yang

menyediakan banyak aplikasi-aplikasi sederhana sebagai bagian dari

paket perangkat lunaknya (misalnya untuk menampilkan peta

melakukan query, dan sebagainya). Tetapi, aplikasi-aplikasi lain yang

lebih kompleks atau aplikasi yang unik untuk pengguna tertentu,

tetap harus dikembangkann dengan menggunakan bahasa

pemograman makro – kebanyakan perangkat SIG pada saat ini telah

memiliki bahasa makro sebagai alat pembuat aplikasinya.

1.4.6 Penggunaan dan Pemeliharaan Sistem Informasi

Setelah hampir semua tugas atau proses pengembangan Sistem

Informasi selesai, hingga sistem dapat dioperasikan, kita dapat

mengatakan bahwa penggunaan dan pemeliharaan sistem berikut

basis datanya masih sangat diperlukan sebagaimana sistem tersebut

dikembangkan pada awalnya. Kebanyakan basis data dalam Sistem

Informasi yang dibentuk melalui SIG bersifat dinamis, berubah hampir

setiap hari dan para penggunanya pun akan segera memikirkan

aplikasi-aplikasi tambahan yang harus dikembangkannya. Dengan

demikian, diperlukan prosedur-prosedur formal dalam mengelola

aktivitas-akitivitas pemeliharaan dan updating data untuk

memastikan keberhasilan operasi-operasi sistem.

1.5 PENGGUNAAN PERANGKAT LUNAK DAN KERAS

Perangkat lunak (software) Sistem Informasi/Database Jalan dan Jembatan

Kabupaten Ketapang secara keseluruhan terdiri dari beberapa elemen.

Elemen pembentuk ini meliputi:

Software

Aplikasi database dilengkapi dengan rancangan user interface

menggunakan fasilitas-fasilitas yang tersedia agar sesuai dengan

Sistem Informasi/database Jalan

KABUPATEN Ketapang 12

Page 13: Proposal Sijj

Proposalkebutuhan pemakaian pada pekerjaan ini, yang juga akan

membungkus dan menjembatani database agar dapat digunakan

secara mudah oleh user yang awam sekalipun. Disamping itu juga

diperlukan software-software konversi sistem informasi yang telah ada,

untuk sharing data dan standarisasi struktur dan format data.

Keuntungan dan pertimbangan penggunaan software Visual Basic atau

Delphi sebagai basis sistem informasi yang akan digunakan antara lain

karena :

Software ini telah digunakan secara luas pada lingkungan

operational sistem database.

Memiliki keunggulan dalam pengelolaan sistem informasi atribut

dalam format data base yang umum dipakai (dbase).

Software ini memiliki kompatibilitas yang tinggi pada sistem-sistem

informasi yang lain, serta dapat dijalankan pada berbagai sistem

operasi.

Hardware

Hardware yang digunakan, sedapat mungkin disesuaikan dengan

sistem hardware komputer yang telah banyak dipakai di lingkungan

pemakai sistem informasi yang di susun serta dapat dapat dengan

mudah dikembangkan pada sistem yang lebih advance bila

dikehendaki. Sistem Informasi/Database Jalan dan Jembatan Kabupaten

Ketapang yang akan dikembangkan, direncanakan akan dapat

dijalankan pada komputer PC biasa yang berbasis processor Pentium,

dengan tidak menutup kemungkinan untuk dapat dikembangkan pada

sistem processor yang lebih maju untuk pengembangan masa datang.

Perangkat ini hendaknya dilengkapi sistem input pointer tambahan di

luar keyboard seperti mouse atau trackball untuk memudahkan

pengoperasiannya. Perangkat penunjang lainnya seperti printer deskjet

berwarna, untuk menghasilkan tampilan printout yang memadai.

Sistem Informasi/database Jalan

KABUPATEN Ketapang 13

Page 14: Proposal Sijj

Proposal

1.6 TAHAPAN PEKERJAAN

Tahapan pekerjaan Penyusunan Sistem Informasi Jalan dan Jembatan

Kabupaten Ketapang terdiri dapat dijabarkan sebagai berikut.

1. Tahap inventarisasi dan Penyusunan

Sistem Informasi Jalan dan Jembatan Kabupaten Ketapang

2. Tahap analisis kebutuhan sistem

3. Tahap penyusunan/pembuatan peta

digital

4. Tahap Pengembangan model sistem

informasi yang berbasis pada Sistem Informasi Geografis serta evaluasi

kinerja sistem

5. Tahap pelatihan pengoperasian sistem

informasi dan up dating data.

1.7 JANGKA WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN

Pelaksanaan seluruh tahapan kegiatan ini diperkirakan membutuhkan waktu

selama 150 (seratus lima puluh) hari kalender atau 5 (enam) bulan.

1.8 ORGANISASI PELAKSANA KEGIATAN

Untuk pelaksanaan kegiatan ini, dibutuhkan tenaga ahli dan tenaga

pendukung sebagai berikut:

a. Tenaga Ahli

1. Ketua Tim (Team Leader), Planologi

2. Ahli Transportasi

3. Ahli Geografi Dan Pemetaan Kawasan

4. Ahli Teknologi Informasi

5. Ahli Teknik Sipil

b. Tenaga Pendukung

1. Chief Surveyor

2. Surveyor

Sistem Informasi/database Jalan

KABUPATEN Ketapang 14

Page 15: Proposal Sijj

Proposal3. Drafter

4. Sekretaris

5. Operator Komputer

Untuk ketua tim (team leader), sekurang-kurangnya mempunyai

pengalaman 8 tahun (untuk Sarjana/S1) atau 3 tahun (untuk Magister/S2) di

bidang yang relevan dengan kegiatan ini. Sedangkan untuk tenaga ahli yang

bertugas mengerjakan pekerjaan ini, mempunyai pengalaman sekurang-

kurangnya 5 tahun (untuk Sarjana/S1) atau 1 tahun (untuk Magister/S2) di

bidang yang relevan. Dalam menunjang kegiatan ini dibantu oleh tenaga

pendukung yang terdiri dari chief surveyor, surveyor, drafter, sekretaris dan

operator komputer.

1.9 PRODUK YANG HARUS DISERAHKAN

Hasil yang harus diserahkan kepada pengguna anggaran yang dimaksud

sebagai bukti terselesaikannya tahapan pekerjaan dan berakhirnya

pekerjaan antara lain :

a. Untuk keperluan diskusi

a. Draft Laporan Inventarisasi data sebanyak 10 buku

b. Draft Laporan Akhir sebanyak 10 buku

b. Sebagai hasil akhir pekerjaan

a. Laporan Inventarisasi data sebanyak 10 buku

b. Laporan Akhir sebanyak 10 buku

c. Sistem Informasi dalam format compact disc (CD) sebanyak 5

keping.

Sistem Informasi/database Jalan

KABUPATEN Ketapang 15