Proposal Sepeda_ Fix

39
PROPOSAL HIBAH PENELITIAN FAKULTAS ILMU SOSIAL dan ILMU POLITIK “Strategi Komunitas Sepeda di Kota Yogyakarta dalam Mengkampanyekan Menggowes Sebagai Garda Depan Transportasi Alternatif Dalam Menyelamatkan Bumi” Studi Kasus : Komunitas Sepeda di Kota Yogyakarta Disusun oleh : Nicko Alfiansa 08/ 267075/ SP/ 22749 Ainun Habibah 09/ 282907/ SP/ 23609

Transcript of Proposal Sepeda_ Fix

Page 1: Proposal Sepeda_ Fix

PROPOSAL

HIBAH PENELITIAN FAKULTAS ILMU SOSIAL dan ILMU POLITIK

“Strategi Komunitas Sepeda di Kota Yogyakarta dalam

Mengkampanyekan Menggowes Sebagai Garda Depan Transportasi

Alternatif Dalam Menyelamatkan Bumi”

Studi Kasus : Komunitas Sepeda di Kota Yogyakarta

Disusun oleh :

Nicko Alfiansa 08/ 267075/ SP/ 22749

Ainun Habibah 09/ 282907/ SP/ 23609

Ainun Analisa 08/ 273025/ SP/ 23146

Media Wahyudi Askar 08/ 267020/ SP/ 22723

JURUSAN MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN PUBLIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2010

Page 2: Proposal Sepeda_ Fix

USULAN

HIBAH PENELITIAN FISIPOL UGM

TAHUN ANGGARAN 2010

A. Judul : “Strategi Komunitas Sepeda di Kota Yogyakarta dalam

Mengkampanyekan Menggowes sebagai Garda Depan

Transportasi Alternatif dalam Menyelamatkan Bumi. Studi

Kasus : Komunitas Sepeda di Yogyakarta”

B. Ketua Tim

Nama : Nicko Alfiansa

Fakultas/ Jurusan : ISIPOL/ Manajemen dan Kebijakan Publik

Nomor Mahasiswa : 08/ 267075/ SP/ 22749

C. Anggota Tim

1. Nama : Ainun Habibah

Fakultas/ Jurusan : ISIPOL/ Manajemen dan Kebijakan Publik

Nomor mahasiswa : 09/ 282907/ SP/ 23609

2. Nama : Ainun Analisa

Fakultas/ Jurusan : ISIPOL/ Manajemen dan Kebijakan Publik

Nomor mahasiswa : 08/ 273025/ SP/ 23146

3. Nama : Media Wahyudi Askar

Fakultas/ Jurusan : ISIPOL/ Manajemen dan Kebijakan Publik

Nomor Mahasiswa : 08/ 267020/ SP/ 22723

Page 3: Proposal Sepeda_ Fix

D. Dosen Pembimbing1. Nama : Ario Wicaksono, M.Si

2. NIP :198010232008121001

3. Bidang Keahlian : Manajemen Publik

Waktu pelaksanaan : 20 Agustus – 3 Desember 2010

Biaya yang diusulkan : Rp 4.754.800,00

Yogyakarta, 3 september 2010

Dosen Pembimbing Ketua Tim Peneliti

Mengetahui,

Ketua Jurusan

Manajemen dan Kebijakan Publik

Nicko Alfiansa

NIM.08/207075/SP/22749

Ario Wicaksono, M.Si

NIP.198010232008121001

Dr. Ambar Widaningrum, MA

NIP.1964404161994032

Page 4: Proposal Sepeda_ Fix

DAFTAR ISI

Halaman judul .......................................................................................................... iDaftar nama anggota ................................................................................................ iiHalaman pengesahan................................................................................................. iiiDaftar Isi ................................................................................................................... iv

BAB I : PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang .......................................................................................1-21.2 Rumusan Masalah................................................................................... 31.3 Alasan pemilihan judul .......................................................................... 31.4 Tujuan ..................................................................................................... 41.5 Manfaat ................................................................................................... 4

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA2.1 Green Vehicle ......................................................................................... 62.2 Kampanye Sosial ....................................................................................

2.2.1 Kampanye Sosial sebagai bentuk komunikasi .......................2.2.2 Social marketing sebagai terminologi kampanye sosial ........

2.3 Green vehicle dan kampanye sosial.......................................................BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode penelitian .................................................................................3.2 Ruang lingkup penelitian ......................................................................3.3 Sumber dan jenis data ...........................................................................3.4 Lokasi penelitian ...................................................................................3.5 Narasumber penelitian ..........................................................................3.6 Teknik pengumpulan data ......................................................................3.7 Teknik analisis data ...............................................................................

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................

LAMPIRAN I : Estimasi Anggaran ..............................................................LAMPIRAN II : Jadwal Penelitian ................................................................LAMPIRAN III : Interview Guide ..................................................................LAMPIRAN IV : Kuesioner Komunitas..........................................................LAMPIRAN V : Kuesioner Masyarakat ........................................................

Page 5: Proposal Sepeda_ Fix

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemanasan global atau lebih dikenal dengan istilah global warming dewasa

ini merupakan isu hangat yang menjadi perhatian seluruh warga dunia. Secara ilmiah,

pemanasan global adalah meningkatnya temperatur suhu rata-rata di atmosfer, laut

dan darat (Fatkurrohman, 2009:10). Hal ini disebabkan meningkatnya gas rumah kaca

yang menyebabkan terakumulasinya panas di atmosfir bumi. Unsur-unsur kimia yang

dominan dalam menyebabkan pemanasan global adalah karbondioksida (CO2), gas

methana (CH4), dan dinitro oksida (N2O), klorofluorokarbon (CFC) serta gas-gas lain

yang menyumbang tidak lebih dari 1% penyebab pemanasan global (HFC, PFC, SF6).

Peningkatan kuantitas gas yang dilepaskan di udara terbukti didominasi oleh kegiatan

manusia (Simon Silver dan DeFries, 1992:52). Salah satunya dari aktifitas

transportasi yaitu kendaraan bermotor. Asap yang keluar dari kendaraan bermotor

mengandung kadar CO2 yang tinggi. CO2 inilah -sebagai salah satu gas rumah kaca-

yang kemudian memerangkap suhu dari radiasi panas matahari sehingga suhu bumi

meningkat. Lambat laun keadaan ini berdampak pada perubahan iklim di berbagai

belahan dunia atau yang dikenal dengan isu “climate change”.

Indonesia sebagai negara beriklim panas dan dingin pun tidak luput terkena

dampak pemanasan global yakni perubahan iklim. Curah hujan dan jadwal musim

panas yang tidak menentu mengakibatkan terjadinya kerugian sosial-ekonomi.

Seperti para petani yang kini mengalami kebingungan untuk memulai masa panen

agar tidak terjadi kegagalan yang berakibat menurunnya produksi pangan dalam

negeri. Begitu krusialnya masalah ini sehingga seolah mewajibkan setiap manusia

untuk lebih mengutamakan aktifitas-aktifitas ramah lingkungan dalam menjalani

kehidupan sehari-hari.

Munculnya gagasan transportasi hijau nampaknya dapat menjadi salah satu

alternatif aktifitas berkendaraan yang dinilai ramah lingkungan dan tidak

menimbulkan polusi udara, sekaligus mendorong terciptanya pembangunan

Page 6: Proposal Sepeda_ Fix

berkelanjutan. Menurut Komisi Brundtland1 yang menyatakan bahwa pembangunan

berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan generasi saat ini tanpa

mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Hal ini sangat sesuai dengan kondisi saat ini mengingat terbatasnya ketersediaan

sumber daya alam yang kita miliki. Sebut saja Bahan Bakar Minyak (BBM) yang

menjadi salah satu sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, padahal di sisi

lain permintaan BBM meningkat tajam diiringi bertambah banyaknya kendaraan

bermesin yang beroperasi di Indonesia.

Sungguh miris ketika kita tengah menikmati pemakaian BBM sesuai

kebutuhan kita tetapi tidak memikirkan dampak dari pemakaian BBM maupun

keberlangsungan kehidupan di masa mendatang. Untuk itu gagasan transportasi hijau

yang dirancang dapat menjadi salah satu solusi untuk mewujudkan pembangunan

berkelanjutan. Misalnya bersepeda.

Sepeda yang kini mulai digalakkan penggunaannya oleh pemerintah menjadi

salah satu alat transportasi alternatif yang dirasa ramah lingkungan, tidak

menimbulkan polusi udara dan sangat baik dilihat dari sisi kesehatan. Seperti

Pemerintah Kota Jogja yang telah menggulirkan Program Sego Segawe (Sepeda

Kanggo Sekolah Lan Nyam-butgawe). Yakni program himbauan kepada masyarakat

Kota Jogja untuk menjadikan sepeda sebagai alat transportasi ke sekolah dan bekerja.

Disusul kemudian terbentuknya Komunitas Sepeda Osasa (Obahing Sikil Agawe

Sehating Awak ) yang beranggotakan para karyawan di Kecamatan Ngampilan Kota

Yogya yang sekaligus sebagai pendukung Program Sego Segawe yang diluncurkan

pemerintah Kota Yogya. Program ini penting untuk terus selalu disosialisasikan

mengingat Yogyakarta sebagai Kota Pelajar dimana banyak pelajar/ mahasiswa yang

menempuh pendidikan di kota ini, yang berakibat meningkatnya jumlah kendaraan

1 Fauzi A. 2004. Ekonomi Sumber daya Alam dan Lingkungan. PT.Gramedia Pustaka Utama. Jakarta dalam www.rudyct.com. Prinsip-prinsip dan Implementasi Pembangunan Berkelanjutan.pdf. Petrus F.T.P. Tampubolon, dkk. Makalah Kelompok 2 pengantar Falsafah Sains. Pasca Sarjana/S3 IPB. 2006.

Page 7: Proposal Sepeda_ Fix

bermotor yang beroperasi dari tahun ke tahun, sehingga menyebabkan kualitas udara

Yogyakarta sudah di atas nilai ambang batas.

Hingga akhirnya keadaan ini pula yang menginisiatif komunitas sepeda di

Yogyakarta untuk menjadikan sepeda sebagai salah satu alternatif kendaraan ramah

lingkungan dalam menyelamatkan bumi sekaligus sebagai aerobic terbaik bagi

keseimbangan tubuh. Hingga saat ini komunitas sepeda di Yogyakarta sudah

berjumlah hampir 140 komunitas2, diantaranya Paguyupan Onthel Djogjakarta

(Podjok), Komunitas Sepeda Tinggi Yogyakarta, Jogja Onthel Community (JOC),

Polygon, Adi Mitra Polygon, dan komunitas sepeda lain.

Terbentuknya komunitas sepeda yang cukup banyak di Yogyakarta membuka

suatu wadah bernama Forum Sepeda Jogja yang telah diresmikan pada tanggal 1

September 2006 sebagai jaringan komunitas (ber)sepeda di Yogyakarta yang

dimaksudkan untuk bersama-sama menyatukan langkah dalam melakukan kampanye

sosial dalam menjadikan sepeda sebagai sarana transportasi yang ramah lingkungan,

murah dan sehat kepada masyarakat Yogyakarta. Namun apakah kampanye sosial

yang telah dan sedang dilakukan oleh forum maupun komunitas sepeda Yogyakarta

telah dinilai efektif untuk mengajak masyarakat Yogyakarta menggunakan sepeda

sebagai alat transportasi yang ramah lingkungan? Untuk itulah kami mengangkat

judul “Strategi Komunitas Sepeda di Kota Yogyakarta dalam Mengkampanyekan

Menggowes Sebagai Garda Depan Transportasi Alternatif Dalam Meyelamatkan

Bumi : Studi Kasus Komunitas Sepeda di Kota Yogyakarta“ yang dimaksudkan di

akhir penelitian akan dirumuskan rekomendasi strategi untuk menjadikan menggowes

atau bersepeda sebagai garda depan transportasi alternatif dalam mengurangi polusi

udara di Yogyakarta sekaligus sebagai usaha penyelamatan bumi dari emisi gas

buang kendaraan bermotor.

2 www.regional.kompas.com. Sepeda Untuk Transportasi Bukan Untuk Koleksi. 2010

Page 8: Proposal Sepeda_ Fix

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah strategi kampanye sosial komunitas sepeda di Kota

Yogyakarta dalam menjadikan Menggowes sebagai sebagai garda depan

transportasi alternatif dalam menyelamatkan bumi?

1.3 Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana komunitas-komunitas sepeda yang ada

di Kota Yogyakarta dalam menjalankan misi komunitas mereka untuk

selalu peduli terhadap lingkungan disekitarnya.

2. Memberikan rekomendasi strategi yang efektif bagi komunitas yang

ada dalam mengkampanyekan menggowes sebagai transportasi

alternatif yang ramah lingkungan.

1.5 Manfaat

1) Bagi ilmu pengetahuan

Dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan, artinya dapat memahami

secara gamblang apa yang menyebabkan pemanasan global sekaligus

memperoleh pemahaman terkait bagaimana cara mengatasi pemanasan global

itu sendiri.

2) Bagi civitas akademika jurusan manajemen dan kebijakan publik

Memberikan tambahan referensi bagi civitas akademika di jurusan

manajemen dan kebijakan publik terkait pemanasan global dan cara

menanganinya.

3) Bagi komunitas-komunitas sepeda di Kota Yogyakarta

Memberikan rekomendasi strategi yang efektif dalam mengkampanyekan

sepeda sebagai transportasi alternatif yang ramah lingkungan kepada

masyarakat.

4) Bagi pembaca

Page 9: Proposal Sepeda_ Fix

Menambah informasi bermanfaat bagi pembaca untuk terpikirkan dan peduli

terhadap lingkungan dan dampak pemanasan global serta solusi alternatif

pencegahannya.

5) Bagi penulis

Hasil dari pemahaman yang ada di harapkan dijadikan bekal dan tambahan

pengetahuan untuk memberikan solusi-solusi terkait pencegahan pemanasan

global.

Page 10: Proposal Sepeda_ Fix

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Green Vehicle ( Transportasi Ramah Lingkungan)

Pemanasan global atau sering disebut global warming dewasa ini merupakan

isu hangat yang menjadi perhatian seluruh warga dunia. Secara ilmiah, pemanasan

global adalah meningkatnya temperatur suhu rata-rata di atmosfer, laut dan darat

(Fatkurrohman, 2009:10). Pemanasan global secara umum merupakan fenomena

meningkatnya suhu bumi dari waktu ke waktu akibat terjadinya efek emisi gas rumah

kaca (GRK) yang disebabkan karena pelepasan emisi gas buang ke angkasa, sehingga

energi matahari terperangkap dalam atmosfer bumi. Pemanasan global yang ditandai

dengan meningkatnya temperatur suhu bumi tidak terjadi begitu saja, tetapi melalui

serangkaian proses panjang yang disebabkan karena beberapa faktor, disebabkan oleh

proses alami maupun yang disebabkan oleh aktivitas manusia.

Sektor transportasi merupakan salah satu sumber GRK berupa CO2 yang

cukup besar 25% konsentrasi CO2 di atmosfir berasal dari kegiatan transportasi.

Dalam mengurangi sumbangan CO2 tersebut diterapakanlah kendaraan atau

transportasi yang ramah lingkungan (TRL). Penerapan kendaraan ramah lingkungan

dapat diterapkan dengan melihat seberapa besar kendaraan bermotor di satu daerah

menyumbangkan polusi bagi daerahnya. Dengan demikian daerah dapat membuat

kebijkan dalam mengatur kendaraan-kendaraan yang ada dan bisa bekerjasama

dengan kementrian lingkungan hidup,dinas perhubungan serta semua departemen

yang ada hubunganya dengan transportasi.

Kondisi transportasi di ASIA di abad ke 21 ini sangat berperan penting bagi

pembangunan,namun keutamaan ini harus diimbangi dengan sebuah kebutuhan untuk

melindungi lingkungan alam sekitarnya jangan sampai terjadi pencemaran dan

kerusakan. Pernyataan inilah yang menjadi inti dari pengelolaan tarnsportasi ramah

lingkuangan (TRL) ( Onogawa,2007:1).

Page 11: Proposal Sepeda_ Fix

Secara umum pengertian TRL oleh Organisation for Economic Co-operation

and Development (OECD) dalam Onogawa (2007:1) adalah pemenuhan kebutuhan

transportasi dimasa sekarang tanpa merugikan generasi dimasa yang akan datang

dalam hal pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat. Walaupun sebenarnya tidak ada

sebuah definisi yang khusus dalam TRL, namun yang terpenting dari TRL adalah

sistem transportasi dan aktifitas transportasi dimana lingkungan dan manusia (anak

anak, para ibu ibu dan wanita, orang cacat, orang tua jompo, masyarakat miskin dan

masyarakat umum) dapat berjalan selaras dan bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan

sosial,ekonomi dan kegiatan lainnya.

Gambar 1

Konsep dan Unsur Transportasi Ramah Lingkungan

Sumber ( Onogawa,2007:1)

Sepeda sebagai green vehicle

Sejarah penggunaan sepeda merupakan sejarah yang penting dalam

pertumbuhan negara negara di Asia tetapi ironisnya pada saat kondisi lingkungan

membutuhkan model transportasi bersepeda yang ramah lingkungan namun kebijakan

Page 12: Proposal Sepeda_ Fix

kota di negara Asia kurang mendukung untuk bersepeda seperti halnya tidak

tersedianya jalan khusus untuk bersepeda. Penyediaan parkir khusus untuk bersepeda

dan penyediaan jalan khusus untuk pengendara sepeda akan memiliki daya tarik

tersendiri untuk memanfaatkan transportasi sepeda. Menurut Onogawa (2007:14)

promosi untuk menggunakan sepeda adalah strategi

prioritas menuju Transportasi Ramah Lingkungan. Penggunaan pedicabs/sepeda roda

tiga

untuk pelayanan umum di Kota Indian telah mencapai 100.000 unit sedangkan di

Manila

kendaraan pedicabs sudah lama digunakan untuk pelayanan transportasi masyarakat.

Di Indonesia di wilayah kota Yogyakarta jalur-jalur sepeda pada umunya telah dibuat

jalan-jalan khusus untuk sepeda dikarenakan adanya dorongan dari program

pemerintah yaitu SEGO SEGAWE namun belum maksimal hanya didaerah kota saja

yang telah diterapkan dan hanya sebagaian kecil masyarakat yang memanfaatkanya.

2.2 Kampanye sosial

2.2.1 Kampanye Sosial sebagai bentuk komunikasi

Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang bergantung pada

keberadaan manusia lainnya, kebutuhan dasar manusia adalah berinteraksi dan

berhubungan dengan manusia lainnya. Komunikasi merupakan proses pengoperan

simbol-simbol yang mempunyai makna. Proses komunikasi dapat diartikan sebagai

penyampaian pikiran, gagasan, informasi, opini atau perasaan yang berupa

keyakinan, kekhawatiran dan emosi oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain

(komunikan) (Astrid S. Susanto, 1977:3)

Strategi dalam komunikasi mutlak diperlukan apabila suatu komunitas/

organisasi hendak memberikan pengaruh kepada orang lain. Strategi dapat diartikan

sebagai perencanaan dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan (Onong Uchjana

Effendy 2002:32). Tujuan utama dari strategi komunikasi menurut R. Wayne Pace,

Brent D. Peterson dan M. Dallas (dalam Effendy, 2002:32) yakni :

Page 13: Proposal Sepeda_ Fix

a. To secure understanding, yakni memastikan bahwa komunikan mengerti

pesan yang diterimanya.

b. To establish acceptance, yakni membina komunikan yang telah mengerti dan

menerima pesan dari komunikator

c. To motivate action, yakni kegiatan memotivasikan komunikan.

Sedangkan fungsi komunikasi menurut William I. Gorden (dalam Mulyana,

2000:5) yakni fungsi komunikasi sosial, komunikasi ekspresif, komunikasi ritual dan

komunikasi instrumental. Komunikasi sosial berfungsi untuk membangun konsep

diri, aktualisasi diri untuk kelangsungan hidup dan memperoleh kebahagiaan,

komunikasi ekspresif sebagai instrumen menyampaikan perasaan dan emosi

sedangkan komunikasi instrumental bertujuan untuk menginformasikan, mengajar,

mendorong, mengubah sikap dan keyakinan dan mengubah perilaku atau

menggerakkan tindakan masyarakat/ orang lain, dengan kata lain komunikasi

instrumental dapat bersifat bujukan/ persuasif.

Sedangkan kampanye dalam kamus besar bahasa Indonesia diartikan sebagai

gerakan (tindakan) serentak (untuk melawan), mengadakan aksi. Roger dan Storey

(1987) mendefinisikan kampanye sebagai serangkaian tindakan komunikasi yang

terencana dengan tujuan untuk menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar

khalayak yang dilakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu (Venus,

2004:7), sedangkan kampanye menurut Rajasundarman (1981) diartikan sebagai

pemanfaatan berbagai metode komunikasi yang berbeda secara terkoordinasi dalam

periode waktu tertentu yang ditujukan untuk mengarahkan khalayak pada masalah

tertentu berikut pemecahannya3. Sedangkan pengertian sosial secara umum yakni

segala sesuatu yang menyangkut masyarakat luas/ kepentingan umum. Jadi dapat

disimpulkan bahwa kampanye sosial sebagai sebuah gerakan dengan tujuan untuk

mempengaruhi masyarakat luas dan diharapkan dapat mengubah perilaku masyarakat

ke arah yang yang lebih baik yang menjadi tujuan dari pemilik kampanye.

Kegiatan kampanye sosial merupakan wujud tindakan dari komunikasi karena

berupaya mempengaruhi dan mengubah perilaku serta sikap masyarakat menuju ke

3 http://all-about-theory.blogspot.com/2010/03/pengertian-kampanye.html

Page 14: Proposal Sepeda_ Fix

arah yang dikehendaki oleh komunitas/ organisasi yang menyelenggarakan kegiatan

kampanye tersebut melalui serangkaian strategi dan perencanaan yang matang

dengan harapan masyarakat yang menjadi sasaran dari kampanye sosial tersebut

dengan sukarela mau melakukan perubahan baik perilaku, pandangan, sikap maupun

pola hidup ke arah yang lebih baik.

2.2.2 Social marketing sebagai terminologi kampanye sosial

Social marketing diartikan sebagai strategi dalam menjual gagasan untuk

mengubah perilaku, sikap dan pemikiran masyarakat4. Social marketing biasanya

digunakan komunitas/ organisasi nirlaba dalam upaya mempengaruhi masyarakat

supaya mengikuti apa yang menjadi kehendak dari komunitas/ organisasi tersebut.

Strategi social marketing menjadi penting karena dapat menganalisa perilaku

berdasarkan nilai-nilai yang berlaku, memilih kelompok sasaran/ kelompok yang

perlu diubah serta menjual gagasan perubahan kepada kelompok tersebut5.

Menurut Prof. Dr. Emil Salim, suatu komunitas/ organisasi dapat

menggunakan strategi social marketing dalam upaya memberikan pengaruh kepada

masyarakat sehingga masyarakat secara sukarela meninggalkan, mengikuti,

menerima atau mengubah nilai dan perilaku demi kemajuan individu, kelompok

maupun masyarakat secara keseluruhan. Dari berbagai konsep mengenai social

marketing diatas, dapat disimpulkan bahwa peranan social marketing sangat penting

di dalam perubahan masyarakat, karena pada strategi pemasaran sosial inilah

dilakukan serangkaian analisa dan perencanaan yang kemudian di sosialisasikan

kepada masyarakat sehingga terjadi perubahan yang diharapkan kearah yang lebih

baik melalui gagasan baru yang dimunculkan. Social marketing merupakan salah satu

strategi dari kampanye sosial dalam upayanya memberikan pengaruh kepada

masyarakat umum untuk mengubah perilaku, pandangan, sikap maupun pola hidup

menuju ke arah yang lebih baik lagi.

Kampanye Sosial Sepeda Sebagai Green Vehicle

4http://www.ibl.or.id/en/ibl/html/data/File/PPF/MENGAPA_SOCIAL_MARKETING.pdf5 Op cit.

Page 15: Proposal Sepeda_ Fix

kita ketahui bahwa perkembangan ekonomi sejalan lurus dengan adanya

sarana transportasi yang memadai namun dengan bertambah banyaknya transportasi

akan membawa pengarauh dari pencemaran udara dari BBM. Tentunya dengan

adanya pencemaran ini membawa dampak yang cukup signifikan terhadap udara

yang ada disekitar. Dampak lain dari pencemaran udara yang dihubungkan dengan

kesehatan masyarakat serta dampak lingkungan seperti halnya kebisingan suara,

kemacetan lalulintas yang merugikan secara ekonomi karena waktu terhambat,

ketidak efisienan dari penggunaan bahan bakar karena putaran mesin pada kecepatan

rendah, penggunaan yang besar terhadap BBM yang tak terbaharukan yakni BBM

fosil dan hilangnya habitat asli

Kampanye merupakan wujud tindakan komunikasi karena berupaya

mempengaruhi dan mengubah perilaku dan sikap masyarakat menuju ke arah yang

dikehendaki oleh komunitas/ organisasi yang menyelenggarakan kegiatan kampanye.

Kata mempengaruhi sangat tepat untuk mengajak masyarakat di era saat ini untuk

mulai berpikir atas lingkungan yang ada disekitarnya. Tentunya kesadaran dari

masyarakat sangat ditunggu-tunggu mengingat masyarakat saat ini lebih memilih

yang instan-instan tanpa mempertimbangkan dampaknya. Sepeda kedengaranya

memang sangat sepele namun jika masyarakat paham berapa besar bahan bakar yang

kita keluarkan oleh kendaraan bermotor dan berapa banyak polusi yang dikeluarkan

dari adanya asap dari kendaraan bermotor tersebut maka kita akan menghemat dan

mengurangi pencemaran tersebut. Sepeda merupakan alat transportasi jarak dekat

yang ramah terhadap lingkungan dengan ini harapanya masyarakat mulai sadar dan

mulai menggunakanya.

Page 16: Proposal Sepeda_ Fix

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Penelitian yang baik tentunya didukung dengan metode penelitian yang baik

juga. Pemilihan metode penelitian yang tepat akan sangat membantu tercapainya

hasil penelitian yang baik. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

bersifat mixed methodology yaitu menggunakan penelitian kualitatif dan kuantitaif.

Kualitatif disini dimaksudkan bersifat deskriptif yaitu untuk memberikan gambaran

yang lebih detail mengenai suatu fenomena atau kenyataan sosial6.

Dalam penelitian kualitatif ini yang dipilih adalah metode penelitian grounded

yang oleh Nugroho (2006 : 1) diartikan sebagai penelitian secara mendalam dalam

memahami fenomena, peristiwa dan hal-hal sosial. Metode grounded dipilih agar

kesimpulasn hasil penelitian dapat diperoleh secara akurat melalui proses eksplorasi

(penjajakan) data dan keterangan key persons yang diperoleh melalui teknik

purposive sampling (sample bertujuan).

(korelasi penjelasan deskriptif dengan kualitatif dari pakar?)

(penjelasan kuantitatif)

3.2 Ruang Lingkup Penelitian

Strategi kampanye sosial komunitas sepeda yang dimaksud dalam penelitian ini

adalah bagaimana upaya, teknik dan bentuk-bentuk kegiatan kampanye sosial yang

dilakukan oleh komunitas sosial sepeda di Kota Yogyakarta.

Ruang lingkup penelitian ini adalah :

1. Potensi dari “menggowes” sebagai solusi alternatif menyelamatkan bumi.

2. Kampanye sosial komunitas sepeda di Kota Yogyakarta.

3. Efektifitas kampanye sosial komunitas sepeda di Kota Yogyakarta dalam

6 Prasetyo, Bambang & Lina Miftahul Jannah. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif Teori dan Aplikasi. Hal. 42.

Page 17: Proposal Sepeda_ Fix

mengkampanyekan “menggowes” kepada masyarakat.

3.3 Sumber dan Jenis Data

Jenis dan sumber data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data

primer dan data sekunder. Data primer diperoleh langsung dari lapangan melalui

wawancara terhadap key persons dalam komunitas sepeda dan masyarakat

Yogyakarta sebanyak 30 orang dengan menggunakan interview guide dan quesioner

yang dipersiapkan. Sedangkan data sekunder berupa data dokumen yang diperoleh

dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, Badan Lingkungan Hidup Propinsi

Daerah Istimewa Yogyakarta, studi pustaka serta data-data yang diperoleh dari media

internet, maupun sumber-sumber yang relevan lainnya.

3.4 Lokasi penelitian

Lokasi penelitian ini terletak di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta yang

menjadi domain kampanye sosial komunitas sepeda.

3.5 Narasumber Penelitian

Sesuai dengan tema penelitian ini yaitu strategi kampanye sosial komunitas

sepeda di Kota Yogyakarta dalam mengkampanyekan menggowes sebagai garda

depan transportasi alternatif menyelamatkan bumi maka perolehan data dari

narasumber yang berasal dan data sekunder. Data primer diperoleh langsung dari

lapangan melalui wawancara terhadap key persons dalam komunitas sepeda dan

masyarakat Yogyakarta sebanyak 30 orang dengan harapan para informan dapat

memberikan keterangan dari strategi kampanye sosial komunitas sepeda di Kota

Yogyakarta.

Sifat dari sampel masyarakat adalah dipilih langsung oleh penulis (melalui

stratified random sampling). Penelitian hanya mengambil beberapa daerah atau

kelompok kunci (key areas) di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta yang

merupakan daerah yang sering dijadikan sasaran kegiatan oleh komunitas sepeda di

Page 18: Proposal Sepeda_ Fix

Kota Yogyakarta.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini dikumpulkan dengan

beberapa teknik diantaranya :

1. Teknik Wawancara Terstruktur

Wawancara dilakukan terhadap key persons yang dipilih oleh penulis

(melalui purposive sampling) di dalam komunitas sepeda dan masyarakat

Yogyakarta yang penulis nilai memiliki kapasitas dalam memberikan

informasi.

2. Teknik Observasi Partisipan

Observasi partisipan dilakukan penulis untuk mengetahui sejauh mana

tujuan, manfaat dan peranan komunitas sepeda di Kota Yogyakarta dalam

melakukan kampanye sosial menjadikan sepeda sebagai alat transportasi

alternatif dalam menyelamatkan bumi.

Penyebaran quesioner??

3. Telaah Pustaka

Telaah pustaka dilakukan dengan menghimpun data-data dari berbagai

buku, koran, majalah, buletin dan jurnal yang terkait dengan kampanye sosial

dalam gerakan mengatasi pemanasan global.

Media internet?

3.7 Teknik Analisis Data

Tehnik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan teknik kualitatif dan kuantitatif. Teknik kualitatif yaitu teknik

menganalisis data secara menyeluruh dengan memaparkan segala aspek di dalamnya

Page 19: Proposal Sepeda_ Fix

secara mendetail sehingga dapat diperoleh gambaran objek penelitian yang

sebenarnya. Teknik kualitatif dipilih penulis dengan tujuan untuk memahami strategi

kampanye sosial komunitas sepeda di Kota Yogyakarta dalam mengkampanyekan

menggowes sebagai garda depan transportasi alternatif dalam menyelamatkan bumi.

Hasil pencermatan ini digunakan sebagai acuan dasar untuk merumuskan suatu model

strategi kampanye sosial komunitas sepeda yang efektif dan bermanfaat bagi

masyarakat dan lingkungan.

Teknik analisis kuantitatif, spss?

Lampiaran 1

Page 20: Proposal Sepeda_ Fix

ESTIMASI ANGGARAN DANA PENELITIAN

Pendapatan

Dana Hibah Riset Rp. 4.754.800

Pengeluaran

Dana Lapangan Rp. 1.330.000

- Transportasi Rp 300.000

- Konsumsi @ 6.500 x 19 hari x 4 orang Rp 494.000

- Fotocopy Rp 200.000

- Biaya Komunikasi(4 orang) Rp 150.000

- Dokumentasi Rp 180.000

- Kertas Rp 40.000

- Rental Internet Rp 80.000

Dana Menyusun Laporan Rp 3.215.000

- Transportasi Rp 200.000

- Kertas Rp 50.000

- Fotocopy Rp 200.000

- Catridge @150.000 x 2 Rp 300.000

- Tinta printer @30.000 x 4 Rp 120.000

- Flashdisk 2 GB @100.000 x 2 buah Rp 200.000

- Rental Internet Rp 80.000

- Biaya Komunikasi(4 orang) Rp 150.000

- Konsumsi @ 6.500 x 11 hari x 4 orang Rp 286.000

- Pembelian literature penunjang Rp 500.000

Saldo Rp 4.545.000

Dana Kesimpulan Rp 480.000

- Kertas Rp 40.000

- Fotocopy Rp 100.000

Page 21: Proposal Sepeda_ Fix

- Tinta Printer @30.000 x 2 Rp 60.000

- Penjilidan Rp 100.000

- Pembelian CD Rp. 30.000

- Biaya Komunikasi (4 orang) Rp. 150.000

Total Pengeluaran Rp. 4.754.800

Page 22: Proposal Sepeda_ Fix

Lampiaran 11

JADWAL PENELITIAN

No Waktu Kegiatan Jenis Kegiatan Penanggung Jawab

1. 20 – 26 Agustus 2010 Penelitian Pendahuluan

Lapangan

Nicko Alfiansa

2. 27 – 30 Agustus 2010 Konsultasi Bersama Dosen

Pembimbing.

Ainun Analisa

3. 2 - 3 September 2010 Pembelian literature

penunjang dan intensive

group disscusion

Media Wahyudi Askar

4. 7 – 21 September 2010 Pencarian data Primer I Ainun Habibah

5. 22 September – 23

November 2010

Pencarian data Primer II

pencarian data Primer lll

Nicko Alfiansa

6. 24 November – 26

November 2010

Analisis Data Media Wahyudi Askar

7. 27 – 30 November

2010

Penyusunan Laporan Hasil

Penelitian

dan konsultasi bersama

dosen pembimbing

Ainun Analisa

8. 1 – 3 Desember 2010 Penyusunan Kesimpulan

Hasil Penelitian.

Ainun Habibah

Page 23: Proposal Sepeda_ Fix

DAFTAR PUSTAKA

Daftar Literatur :

Effendi, Onong Uchjana. 2002. Ilmu Komunikasi : Teori dan Praktek. Bandung: PT

Bumi Aksara Pustaka

Fachurrozy. 2002. Manajemen Sistem Transporasi. Yogyakarta: Universitas Gadjah

Mada

Fatkurrohman. 2009. Pemanasan Global dan Lubang Ozon : Bencana Masa Depan.

Yogyakarta: Media Wacana

Hadi, S.P, 2005, Dimensi Lingkungan Perencanaan Pembangunan, Cetakan Kedua,

Gadjah Mada University Press, Yogyakarta

Murdiyarso, Daniel. 2003. Konvensi Perubahan Iklim. Jakarta : Kompas

Onogawa K, 2007, Environment Sustainable Transport For Asian Cities, UNCRD,

Minister of the Environment Goverment of Japan, Japan.

Prasetyo, Bambang & Lina Miftahul Jannah. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif

Teori dan Aplikasi.

Santosa, Wimpy. 2005. Mewujudkan Sistem Transportasi Kota Yang Berkelanjutan.

Bandung: Universitas Katolik Parahyangan.

Simon Silver, Cheryl dan Ruth S. DeFries. 1992. Satu Bumi Satu Masa Depan.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Susanto, Astrid S. 1977. Dasar-Dasar Komunikasi. Jakarta: Universitas Indonesia

.

Page 24: Proposal Sepeda_ Fix

Daftar Website :

http://airachma.wordpress.com/2009/10/11/pengertian-komunitas/

http://pse.litbang.deptan.go.id/ind/pdffiles/FAE23-2c.pdf

http://regional.kompas.com/read/2010/01/21/12144195/

Sepeda.untuk.Transportasi..Bukan.Koleksi

http://www.rudyct.com/PPS702-ipb/12167/psl067_2.pdf

http://www.infogue.com/viewstory/2009/11/16/

komunita_pengertian_komunitas_interaksi_komunitas_individu_kelompok/?

url=http://uangtabungan.blogspot.com/2009/08/komunita-pengertian-

komunitas-interaksi.html

http://www.sepedaonthel.com/

http://www.antaranews.com/berita/1271003486/pemerintah-dukung-komunitas-

sepeda

Page 25: Proposal Sepeda_ Fix
Page 26: Proposal Sepeda_ Fix