Proposal Sepeda_ Fix
-
Upload
ainun-habibah -
Category
Documents
-
view
292 -
download
5
Transcript of Proposal Sepeda_ Fix
PROPOSAL
HIBAH PENELITIAN FAKULTAS ILMU SOSIAL dan ILMU POLITIK
“Strategi Komunitas Sepeda di Kota Yogyakarta dalam
Mengkampanyekan Menggowes Sebagai Garda Depan Transportasi
Alternatif Dalam Menyelamatkan Bumi”
Studi Kasus : Komunitas Sepeda di Kota Yogyakarta
Disusun oleh :
Nicko Alfiansa 08/ 267075/ SP/ 22749
Ainun Habibah 09/ 282907/ SP/ 23609
Ainun Analisa 08/ 273025/ SP/ 23146
Media Wahyudi Askar 08/ 267020/ SP/ 22723
JURUSAN MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN PUBLIK
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2010
USULAN
HIBAH PENELITIAN FISIPOL UGM
TAHUN ANGGARAN 2010
A. Judul : “Strategi Komunitas Sepeda di Kota Yogyakarta dalam
Mengkampanyekan Menggowes sebagai Garda Depan
Transportasi Alternatif dalam Menyelamatkan Bumi. Studi
Kasus : Komunitas Sepeda di Yogyakarta”
B. Ketua Tim
Nama : Nicko Alfiansa
Fakultas/ Jurusan : ISIPOL/ Manajemen dan Kebijakan Publik
Nomor Mahasiswa : 08/ 267075/ SP/ 22749
C. Anggota Tim
1. Nama : Ainun Habibah
Fakultas/ Jurusan : ISIPOL/ Manajemen dan Kebijakan Publik
Nomor mahasiswa : 09/ 282907/ SP/ 23609
2. Nama : Ainun Analisa
Fakultas/ Jurusan : ISIPOL/ Manajemen dan Kebijakan Publik
Nomor mahasiswa : 08/ 273025/ SP/ 23146
3. Nama : Media Wahyudi Askar
Fakultas/ Jurusan : ISIPOL/ Manajemen dan Kebijakan Publik
Nomor Mahasiswa : 08/ 267020/ SP/ 22723
D. Dosen Pembimbing1. Nama : Ario Wicaksono, M.Si
2. NIP :198010232008121001
3. Bidang Keahlian : Manajemen Publik
Waktu pelaksanaan : 20 Agustus – 3 Desember 2010
Biaya yang diusulkan : Rp 4.754.800,00
Yogyakarta, 3 september 2010
Dosen Pembimbing Ketua Tim Peneliti
Mengetahui,
Ketua Jurusan
Manajemen dan Kebijakan Publik
Nicko Alfiansa
NIM.08/207075/SP/22749
Ario Wicaksono, M.Si
NIP.198010232008121001
Dr. Ambar Widaningrum, MA
NIP.1964404161994032
DAFTAR ISI
Halaman judul .......................................................................................................... iDaftar nama anggota ................................................................................................ iiHalaman pengesahan................................................................................................. iiiDaftar Isi ................................................................................................................... iv
BAB I : PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang .......................................................................................1-21.2 Rumusan Masalah................................................................................... 31.3 Alasan pemilihan judul .......................................................................... 31.4 Tujuan ..................................................................................................... 41.5 Manfaat ................................................................................................... 4
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA2.1 Green Vehicle ......................................................................................... 62.2 Kampanye Sosial ....................................................................................
2.2.1 Kampanye Sosial sebagai bentuk komunikasi .......................2.2.2 Social marketing sebagai terminologi kampanye sosial ........
2.3 Green vehicle dan kampanye sosial.......................................................BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode penelitian .................................................................................3.2 Ruang lingkup penelitian ......................................................................3.3 Sumber dan jenis data ...........................................................................3.4 Lokasi penelitian ...................................................................................3.5 Narasumber penelitian ..........................................................................3.6 Teknik pengumpulan data ......................................................................3.7 Teknik analisis data ...............................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................
LAMPIRAN I : Estimasi Anggaran ..............................................................LAMPIRAN II : Jadwal Penelitian ................................................................LAMPIRAN III : Interview Guide ..................................................................LAMPIRAN IV : Kuesioner Komunitas..........................................................LAMPIRAN V : Kuesioner Masyarakat ........................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemanasan global atau lebih dikenal dengan istilah global warming dewasa
ini merupakan isu hangat yang menjadi perhatian seluruh warga dunia. Secara ilmiah,
pemanasan global adalah meningkatnya temperatur suhu rata-rata di atmosfer, laut
dan darat (Fatkurrohman, 2009:10). Hal ini disebabkan meningkatnya gas rumah kaca
yang menyebabkan terakumulasinya panas di atmosfir bumi. Unsur-unsur kimia yang
dominan dalam menyebabkan pemanasan global adalah karbondioksida (CO2), gas
methana (CH4), dan dinitro oksida (N2O), klorofluorokarbon (CFC) serta gas-gas lain
yang menyumbang tidak lebih dari 1% penyebab pemanasan global (HFC, PFC, SF6).
Peningkatan kuantitas gas yang dilepaskan di udara terbukti didominasi oleh kegiatan
manusia (Simon Silver dan DeFries, 1992:52). Salah satunya dari aktifitas
transportasi yaitu kendaraan bermotor. Asap yang keluar dari kendaraan bermotor
mengandung kadar CO2 yang tinggi. CO2 inilah -sebagai salah satu gas rumah kaca-
yang kemudian memerangkap suhu dari radiasi panas matahari sehingga suhu bumi
meningkat. Lambat laun keadaan ini berdampak pada perubahan iklim di berbagai
belahan dunia atau yang dikenal dengan isu “climate change”.
Indonesia sebagai negara beriklim panas dan dingin pun tidak luput terkena
dampak pemanasan global yakni perubahan iklim. Curah hujan dan jadwal musim
panas yang tidak menentu mengakibatkan terjadinya kerugian sosial-ekonomi.
Seperti para petani yang kini mengalami kebingungan untuk memulai masa panen
agar tidak terjadi kegagalan yang berakibat menurunnya produksi pangan dalam
negeri. Begitu krusialnya masalah ini sehingga seolah mewajibkan setiap manusia
untuk lebih mengutamakan aktifitas-aktifitas ramah lingkungan dalam menjalani
kehidupan sehari-hari.
Munculnya gagasan transportasi hijau nampaknya dapat menjadi salah satu
alternatif aktifitas berkendaraan yang dinilai ramah lingkungan dan tidak
menimbulkan polusi udara, sekaligus mendorong terciptanya pembangunan
berkelanjutan. Menurut Komisi Brundtland1 yang menyatakan bahwa pembangunan
berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan generasi saat ini tanpa
mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Hal ini sangat sesuai dengan kondisi saat ini mengingat terbatasnya ketersediaan
sumber daya alam yang kita miliki. Sebut saja Bahan Bakar Minyak (BBM) yang
menjadi salah satu sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, padahal di sisi
lain permintaan BBM meningkat tajam diiringi bertambah banyaknya kendaraan
bermesin yang beroperasi di Indonesia.
Sungguh miris ketika kita tengah menikmati pemakaian BBM sesuai
kebutuhan kita tetapi tidak memikirkan dampak dari pemakaian BBM maupun
keberlangsungan kehidupan di masa mendatang. Untuk itu gagasan transportasi hijau
yang dirancang dapat menjadi salah satu solusi untuk mewujudkan pembangunan
berkelanjutan. Misalnya bersepeda.
Sepeda yang kini mulai digalakkan penggunaannya oleh pemerintah menjadi
salah satu alat transportasi alternatif yang dirasa ramah lingkungan, tidak
menimbulkan polusi udara dan sangat baik dilihat dari sisi kesehatan. Seperti
Pemerintah Kota Jogja yang telah menggulirkan Program Sego Segawe (Sepeda
Kanggo Sekolah Lan Nyam-butgawe). Yakni program himbauan kepada masyarakat
Kota Jogja untuk menjadikan sepeda sebagai alat transportasi ke sekolah dan bekerja.
Disusul kemudian terbentuknya Komunitas Sepeda Osasa (Obahing Sikil Agawe
Sehating Awak ) yang beranggotakan para karyawan di Kecamatan Ngampilan Kota
Yogya yang sekaligus sebagai pendukung Program Sego Segawe yang diluncurkan
pemerintah Kota Yogya. Program ini penting untuk terus selalu disosialisasikan
mengingat Yogyakarta sebagai Kota Pelajar dimana banyak pelajar/ mahasiswa yang
menempuh pendidikan di kota ini, yang berakibat meningkatnya jumlah kendaraan
1 Fauzi A. 2004. Ekonomi Sumber daya Alam dan Lingkungan. PT.Gramedia Pustaka Utama. Jakarta dalam www.rudyct.com. Prinsip-prinsip dan Implementasi Pembangunan Berkelanjutan.pdf. Petrus F.T.P. Tampubolon, dkk. Makalah Kelompok 2 pengantar Falsafah Sains. Pasca Sarjana/S3 IPB. 2006.
bermotor yang beroperasi dari tahun ke tahun, sehingga menyebabkan kualitas udara
Yogyakarta sudah di atas nilai ambang batas.
Hingga akhirnya keadaan ini pula yang menginisiatif komunitas sepeda di
Yogyakarta untuk menjadikan sepeda sebagai salah satu alternatif kendaraan ramah
lingkungan dalam menyelamatkan bumi sekaligus sebagai aerobic terbaik bagi
keseimbangan tubuh. Hingga saat ini komunitas sepeda di Yogyakarta sudah
berjumlah hampir 140 komunitas2, diantaranya Paguyupan Onthel Djogjakarta
(Podjok), Komunitas Sepeda Tinggi Yogyakarta, Jogja Onthel Community (JOC),
Polygon, Adi Mitra Polygon, dan komunitas sepeda lain.
Terbentuknya komunitas sepeda yang cukup banyak di Yogyakarta membuka
suatu wadah bernama Forum Sepeda Jogja yang telah diresmikan pada tanggal 1
September 2006 sebagai jaringan komunitas (ber)sepeda di Yogyakarta yang
dimaksudkan untuk bersama-sama menyatukan langkah dalam melakukan kampanye
sosial dalam menjadikan sepeda sebagai sarana transportasi yang ramah lingkungan,
murah dan sehat kepada masyarakat Yogyakarta. Namun apakah kampanye sosial
yang telah dan sedang dilakukan oleh forum maupun komunitas sepeda Yogyakarta
telah dinilai efektif untuk mengajak masyarakat Yogyakarta menggunakan sepeda
sebagai alat transportasi yang ramah lingkungan? Untuk itulah kami mengangkat
judul “Strategi Komunitas Sepeda di Kota Yogyakarta dalam Mengkampanyekan
Menggowes Sebagai Garda Depan Transportasi Alternatif Dalam Meyelamatkan
Bumi : Studi Kasus Komunitas Sepeda di Kota Yogyakarta“ yang dimaksudkan di
akhir penelitian akan dirumuskan rekomendasi strategi untuk menjadikan menggowes
atau bersepeda sebagai garda depan transportasi alternatif dalam mengurangi polusi
udara di Yogyakarta sekaligus sebagai usaha penyelamatan bumi dari emisi gas
buang kendaraan bermotor.
2 www.regional.kompas.com. Sepeda Untuk Transportasi Bukan Untuk Koleksi. 2010
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah strategi kampanye sosial komunitas sepeda di Kota
Yogyakarta dalam menjadikan Menggowes sebagai sebagai garda depan
transportasi alternatif dalam menyelamatkan bumi?
1.3 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana komunitas-komunitas sepeda yang ada
di Kota Yogyakarta dalam menjalankan misi komunitas mereka untuk
selalu peduli terhadap lingkungan disekitarnya.
2. Memberikan rekomendasi strategi yang efektif bagi komunitas yang
ada dalam mengkampanyekan menggowes sebagai transportasi
alternatif yang ramah lingkungan.
1.5 Manfaat
1) Bagi ilmu pengetahuan
Dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan, artinya dapat memahami
secara gamblang apa yang menyebabkan pemanasan global sekaligus
memperoleh pemahaman terkait bagaimana cara mengatasi pemanasan global
itu sendiri.
2) Bagi civitas akademika jurusan manajemen dan kebijakan publik
Memberikan tambahan referensi bagi civitas akademika di jurusan
manajemen dan kebijakan publik terkait pemanasan global dan cara
menanganinya.
3) Bagi komunitas-komunitas sepeda di Kota Yogyakarta
Memberikan rekomendasi strategi yang efektif dalam mengkampanyekan
sepeda sebagai transportasi alternatif yang ramah lingkungan kepada
masyarakat.
4) Bagi pembaca
Menambah informasi bermanfaat bagi pembaca untuk terpikirkan dan peduli
terhadap lingkungan dan dampak pemanasan global serta solusi alternatif
pencegahannya.
5) Bagi penulis
Hasil dari pemahaman yang ada di harapkan dijadikan bekal dan tambahan
pengetahuan untuk memberikan solusi-solusi terkait pencegahan pemanasan
global.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Green Vehicle ( Transportasi Ramah Lingkungan)
Pemanasan global atau sering disebut global warming dewasa ini merupakan
isu hangat yang menjadi perhatian seluruh warga dunia. Secara ilmiah, pemanasan
global adalah meningkatnya temperatur suhu rata-rata di atmosfer, laut dan darat
(Fatkurrohman, 2009:10). Pemanasan global secara umum merupakan fenomena
meningkatnya suhu bumi dari waktu ke waktu akibat terjadinya efek emisi gas rumah
kaca (GRK) yang disebabkan karena pelepasan emisi gas buang ke angkasa, sehingga
energi matahari terperangkap dalam atmosfer bumi. Pemanasan global yang ditandai
dengan meningkatnya temperatur suhu bumi tidak terjadi begitu saja, tetapi melalui
serangkaian proses panjang yang disebabkan karena beberapa faktor, disebabkan oleh
proses alami maupun yang disebabkan oleh aktivitas manusia.
Sektor transportasi merupakan salah satu sumber GRK berupa CO2 yang
cukup besar 25% konsentrasi CO2 di atmosfir berasal dari kegiatan transportasi.
Dalam mengurangi sumbangan CO2 tersebut diterapakanlah kendaraan atau
transportasi yang ramah lingkungan (TRL). Penerapan kendaraan ramah lingkungan
dapat diterapkan dengan melihat seberapa besar kendaraan bermotor di satu daerah
menyumbangkan polusi bagi daerahnya. Dengan demikian daerah dapat membuat
kebijkan dalam mengatur kendaraan-kendaraan yang ada dan bisa bekerjasama
dengan kementrian lingkungan hidup,dinas perhubungan serta semua departemen
yang ada hubunganya dengan transportasi.
Kondisi transportasi di ASIA di abad ke 21 ini sangat berperan penting bagi
pembangunan,namun keutamaan ini harus diimbangi dengan sebuah kebutuhan untuk
melindungi lingkungan alam sekitarnya jangan sampai terjadi pencemaran dan
kerusakan. Pernyataan inilah yang menjadi inti dari pengelolaan tarnsportasi ramah
lingkuangan (TRL) ( Onogawa,2007:1).
Secara umum pengertian TRL oleh Organisation for Economic Co-operation
and Development (OECD) dalam Onogawa (2007:1) adalah pemenuhan kebutuhan
transportasi dimasa sekarang tanpa merugikan generasi dimasa yang akan datang
dalam hal pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat. Walaupun sebenarnya tidak ada
sebuah definisi yang khusus dalam TRL, namun yang terpenting dari TRL adalah
sistem transportasi dan aktifitas transportasi dimana lingkungan dan manusia (anak
anak, para ibu ibu dan wanita, orang cacat, orang tua jompo, masyarakat miskin dan
masyarakat umum) dapat berjalan selaras dan bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan
sosial,ekonomi dan kegiatan lainnya.
Gambar 1
Konsep dan Unsur Transportasi Ramah Lingkungan
Sumber ( Onogawa,2007:1)
Sepeda sebagai green vehicle
Sejarah penggunaan sepeda merupakan sejarah yang penting dalam
pertumbuhan negara negara di Asia tetapi ironisnya pada saat kondisi lingkungan
membutuhkan model transportasi bersepeda yang ramah lingkungan namun kebijakan
kota di negara Asia kurang mendukung untuk bersepeda seperti halnya tidak
tersedianya jalan khusus untuk bersepeda. Penyediaan parkir khusus untuk bersepeda
dan penyediaan jalan khusus untuk pengendara sepeda akan memiliki daya tarik
tersendiri untuk memanfaatkan transportasi sepeda. Menurut Onogawa (2007:14)
promosi untuk menggunakan sepeda adalah strategi
prioritas menuju Transportasi Ramah Lingkungan. Penggunaan pedicabs/sepeda roda
tiga
untuk pelayanan umum di Kota Indian telah mencapai 100.000 unit sedangkan di
Manila
kendaraan pedicabs sudah lama digunakan untuk pelayanan transportasi masyarakat.
Di Indonesia di wilayah kota Yogyakarta jalur-jalur sepeda pada umunya telah dibuat
jalan-jalan khusus untuk sepeda dikarenakan adanya dorongan dari program
pemerintah yaitu SEGO SEGAWE namun belum maksimal hanya didaerah kota saja
yang telah diterapkan dan hanya sebagaian kecil masyarakat yang memanfaatkanya.
2.2 Kampanye sosial
2.2.1 Kampanye Sosial sebagai bentuk komunikasi
Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang bergantung pada
keberadaan manusia lainnya, kebutuhan dasar manusia adalah berinteraksi dan
berhubungan dengan manusia lainnya. Komunikasi merupakan proses pengoperan
simbol-simbol yang mempunyai makna. Proses komunikasi dapat diartikan sebagai
penyampaian pikiran, gagasan, informasi, opini atau perasaan yang berupa
keyakinan, kekhawatiran dan emosi oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain
(komunikan) (Astrid S. Susanto, 1977:3)
Strategi dalam komunikasi mutlak diperlukan apabila suatu komunitas/
organisasi hendak memberikan pengaruh kepada orang lain. Strategi dapat diartikan
sebagai perencanaan dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan (Onong Uchjana
Effendy 2002:32). Tujuan utama dari strategi komunikasi menurut R. Wayne Pace,
Brent D. Peterson dan M. Dallas (dalam Effendy, 2002:32) yakni :
a. To secure understanding, yakni memastikan bahwa komunikan mengerti
pesan yang diterimanya.
b. To establish acceptance, yakni membina komunikan yang telah mengerti dan
menerima pesan dari komunikator
c. To motivate action, yakni kegiatan memotivasikan komunikan.
Sedangkan fungsi komunikasi menurut William I. Gorden (dalam Mulyana,
2000:5) yakni fungsi komunikasi sosial, komunikasi ekspresif, komunikasi ritual dan
komunikasi instrumental. Komunikasi sosial berfungsi untuk membangun konsep
diri, aktualisasi diri untuk kelangsungan hidup dan memperoleh kebahagiaan,
komunikasi ekspresif sebagai instrumen menyampaikan perasaan dan emosi
sedangkan komunikasi instrumental bertujuan untuk menginformasikan, mengajar,
mendorong, mengubah sikap dan keyakinan dan mengubah perilaku atau
menggerakkan tindakan masyarakat/ orang lain, dengan kata lain komunikasi
instrumental dapat bersifat bujukan/ persuasif.
Sedangkan kampanye dalam kamus besar bahasa Indonesia diartikan sebagai
gerakan (tindakan) serentak (untuk melawan), mengadakan aksi. Roger dan Storey
(1987) mendefinisikan kampanye sebagai serangkaian tindakan komunikasi yang
terencana dengan tujuan untuk menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar
khalayak yang dilakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu (Venus,
2004:7), sedangkan kampanye menurut Rajasundarman (1981) diartikan sebagai
pemanfaatan berbagai metode komunikasi yang berbeda secara terkoordinasi dalam
periode waktu tertentu yang ditujukan untuk mengarahkan khalayak pada masalah
tertentu berikut pemecahannya3. Sedangkan pengertian sosial secara umum yakni
segala sesuatu yang menyangkut masyarakat luas/ kepentingan umum. Jadi dapat
disimpulkan bahwa kampanye sosial sebagai sebuah gerakan dengan tujuan untuk
mempengaruhi masyarakat luas dan diharapkan dapat mengubah perilaku masyarakat
ke arah yang yang lebih baik yang menjadi tujuan dari pemilik kampanye.
Kegiatan kampanye sosial merupakan wujud tindakan dari komunikasi karena
berupaya mempengaruhi dan mengubah perilaku serta sikap masyarakat menuju ke
3 http://all-about-theory.blogspot.com/2010/03/pengertian-kampanye.html
arah yang dikehendaki oleh komunitas/ organisasi yang menyelenggarakan kegiatan
kampanye tersebut melalui serangkaian strategi dan perencanaan yang matang
dengan harapan masyarakat yang menjadi sasaran dari kampanye sosial tersebut
dengan sukarela mau melakukan perubahan baik perilaku, pandangan, sikap maupun
pola hidup ke arah yang lebih baik.
2.2.2 Social marketing sebagai terminologi kampanye sosial
Social marketing diartikan sebagai strategi dalam menjual gagasan untuk
mengubah perilaku, sikap dan pemikiran masyarakat4. Social marketing biasanya
digunakan komunitas/ organisasi nirlaba dalam upaya mempengaruhi masyarakat
supaya mengikuti apa yang menjadi kehendak dari komunitas/ organisasi tersebut.
Strategi social marketing menjadi penting karena dapat menganalisa perilaku
berdasarkan nilai-nilai yang berlaku, memilih kelompok sasaran/ kelompok yang
perlu diubah serta menjual gagasan perubahan kepada kelompok tersebut5.
Menurut Prof. Dr. Emil Salim, suatu komunitas/ organisasi dapat
menggunakan strategi social marketing dalam upaya memberikan pengaruh kepada
masyarakat sehingga masyarakat secara sukarela meninggalkan, mengikuti,
menerima atau mengubah nilai dan perilaku demi kemajuan individu, kelompok
maupun masyarakat secara keseluruhan. Dari berbagai konsep mengenai social
marketing diatas, dapat disimpulkan bahwa peranan social marketing sangat penting
di dalam perubahan masyarakat, karena pada strategi pemasaran sosial inilah
dilakukan serangkaian analisa dan perencanaan yang kemudian di sosialisasikan
kepada masyarakat sehingga terjadi perubahan yang diharapkan kearah yang lebih
baik melalui gagasan baru yang dimunculkan. Social marketing merupakan salah satu
strategi dari kampanye sosial dalam upayanya memberikan pengaruh kepada
masyarakat umum untuk mengubah perilaku, pandangan, sikap maupun pola hidup
menuju ke arah yang lebih baik lagi.
Kampanye Sosial Sepeda Sebagai Green Vehicle
4http://www.ibl.or.id/en/ibl/html/data/File/PPF/MENGAPA_SOCIAL_MARKETING.pdf5 Op cit.
kita ketahui bahwa perkembangan ekonomi sejalan lurus dengan adanya
sarana transportasi yang memadai namun dengan bertambah banyaknya transportasi
akan membawa pengarauh dari pencemaran udara dari BBM. Tentunya dengan
adanya pencemaran ini membawa dampak yang cukup signifikan terhadap udara
yang ada disekitar. Dampak lain dari pencemaran udara yang dihubungkan dengan
kesehatan masyarakat serta dampak lingkungan seperti halnya kebisingan suara,
kemacetan lalulintas yang merugikan secara ekonomi karena waktu terhambat,
ketidak efisienan dari penggunaan bahan bakar karena putaran mesin pada kecepatan
rendah, penggunaan yang besar terhadap BBM yang tak terbaharukan yakni BBM
fosil dan hilangnya habitat asli
Kampanye merupakan wujud tindakan komunikasi karena berupaya
mempengaruhi dan mengubah perilaku dan sikap masyarakat menuju ke arah yang
dikehendaki oleh komunitas/ organisasi yang menyelenggarakan kegiatan kampanye.
Kata mempengaruhi sangat tepat untuk mengajak masyarakat di era saat ini untuk
mulai berpikir atas lingkungan yang ada disekitarnya. Tentunya kesadaran dari
masyarakat sangat ditunggu-tunggu mengingat masyarakat saat ini lebih memilih
yang instan-instan tanpa mempertimbangkan dampaknya. Sepeda kedengaranya
memang sangat sepele namun jika masyarakat paham berapa besar bahan bakar yang
kita keluarkan oleh kendaraan bermotor dan berapa banyak polusi yang dikeluarkan
dari adanya asap dari kendaraan bermotor tersebut maka kita akan menghemat dan
mengurangi pencemaran tersebut. Sepeda merupakan alat transportasi jarak dekat
yang ramah terhadap lingkungan dengan ini harapanya masyarakat mulai sadar dan
mulai menggunakanya.
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Penelitian yang baik tentunya didukung dengan metode penelitian yang baik
juga. Pemilihan metode penelitian yang tepat akan sangat membantu tercapainya
hasil penelitian yang baik. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
bersifat mixed methodology yaitu menggunakan penelitian kualitatif dan kuantitaif.
Kualitatif disini dimaksudkan bersifat deskriptif yaitu untuk memberikan gambaran
yang lebih detail mengenai suatu fenomena atau kenyataan sosial6.
Dalam penelitian kualitatif ini yang dipilih adalah metode penelitian grounded
yang oleh Nugroho (2006 : 1) diartikan sebagai penelitian secara mendalam dalam
memahami fenomena, peristiwa dan hal-hal sosial. Metode grounded dipilih agar
kesimpulasn hasil penelitian dapat diperoleh secara akurat melalui proses eksplorasi
(penjajakan) data dan keterangan key persons yang diperoleh melalui teknik
purposive sampling (sample bertujuan).
(korelasi penjelasan deskriptif dengan kualitatif dari pakar?)
(penjelasan kuantitatif)
3.2 Ruang Lingkup Penelitian
Strategi kampanye sosial komunitas sepeda yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah bagaimana upaya, teknik dan bentuk-bentuk kegiatan kampanye sosial yang
dilakukan oleh komunitas sosial sepeda di Kota Yogyakarta.
Ruang lingkup penelitian ini adalah :
1. Potensi dari “menggowes” sebagai solusi alternatif menyelamatkan bumi.
2. Kampanye sosial komunitas sepeda di Kota Yogyakarta.
3. Efektifitas kampanye sosial komunitas sepeda di Kota Yogyakarta dalam
6 Prasetyo, Bambang & Lina Miftahul Jannah. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif Teori dan Aplikasi. Hal. 42.
mengkampanyekan “menggowes” kepada masyarakat.
3.3 Sumber dan Jenis Data
Jenis dan sumber data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data
primer dan data sekunder. Data primer diperoleh langsung dari lapangan melalui
wawancara terhadap key persons dalam komunitas sepeda dan masyarakat
Yogyakarta sebanyak 30 orang dengan menggunakan interview guide dan quesioner
yang dipersiapkan. Sedangkan data sekunder berupa data dokumen yang diperoleh
dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, Badan Lingkungan Hidup Propinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta, studi pustaka serta data-data yang diperoleh dari media
internet, maupun sumber-sumber yang relevan lainnya.
3.4 Lokasi penelitian
Lokasi penelitian ini terletak di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta yang
menjadi domain kampanye sosial komunitas sepeda.
3.5 Narasumber Penelitian
Sesuai dengan tema penelitian ini yaitu strategi kampanye sosial komunitas
sepeda di Kota Yogyakarta dalam mengkampanyekan menggowes sebagai garda
depan transportasi alternatif menyelamatkan bumi maka perolehan data dari
narasumber yang berasal dan data sekunder. Data primer diperoleh langsung dari
lapangan melalui wawancara terhadap key persons dalam komunitas sepeda dan
masyarakat Yogyakarta sebanyak 30 orang dengan harapan para informan dapat
memberikan keterangan dari strategi kampanye sosial komunitas sepeda di Kota
Yogyakarta.
Sifat dari sampel masyarakat adalah dipilih langsung oleh penulis (melalui
stratified random sampling). Penelitian hanya mengambil beberapa daerah atau
kelompok kunci (key areas) di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta yang
merupakan daerah yang sering dijadikan sasaran kegiatan oleh komunitas sepeda di
Kota Yogyakarta.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini dikumpulkan dengan
beberapa teknik diantaranya :
1. Teknik Wawancara Terstruktur
Wawancara dilakukan terhadap key persons yang dipilih oleh penulis
(melalui purposive sampling) di dalam komunitas sepeda dan masyarakat
Yogyakarta yang penulis nilai memiliki kapasitas dalam memberikan
informasi.
2. Teknik Observasi Partisipan
Observasi partisipan dilakukan penulis untuk mengetahui sejauh mana
tujuan, manfaat dan peranan komunitas sepeda di Kota Yogyakarta dalam
melakukan kampanye sosial menjadikan sepeda sebagai alat transportasi
alternatif dalam menyelamatkan bumi.
Penyebaran quesioner??
3. Telaah Pustaka
Telaah pustaka dilakukan dengan menghimpun data-data dari berbagai
buku, koran, majalah, buletin dan jurnal yang terkait dengan kampanye sosial
dalam gerakan mengatasi pemanasan global.
Media internet?
3.7 Teknik Analisis Data
Tehnik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan teknik kualitatif dan kuantitatif. Teknik kualitatif yaitu teknik
menganalisis data secara menyeluruh dengan memaparkan segala aspek di dalamnya
secara mendetail sehingga dapat diperoleh gambaran objek penelitian yang
sebenarnya. Teknik kualitatif dipilih penulis dengan tujuan untuk memahami strategi
kampanye sosial komunitas sepeda di Kota Yogyakarta dalam mengkampanyekan
menggowes sebagai garda depan transportasi alternatif dalam menyelamatkan bumi.
Hasil pencermatan ini digunakan sebagai acuan dasar untuk merumuskan suatu model
strategi kampanye sosial komunitas sepeda yang efektif dan bermanfaat bagi
masyarakat dan lingkungan.
Teknik analisis kuantitatif, spss?
Lampiaran 1
ESTIMASI ANGGARAN DANA PENELITIAN
Pendapatan
Dana Hibah Riset Rp. 4.754.800
Pengeluaran
Dana Lapangan Rp. 1.330.000
- Transportasi Rp 300.000
- Konsumsi @ 6.500 x 19 hari x 4 orang Rp 494.000
- Fotocopy Rp 200.000
- Biaya Komunikasi(4 orang) Rp 150.000
- Dokumentasi Rp 180.000
- Kertas Rp 40.000
- Rental Internet Rp 80.000
Dana Menyusun Laporan Rp 3.215.000
- Transportasi Rp 200.000
- Kertas Rp 50.000
- Fotocopy Rp 200.000
- Catridge @150.000 x 2 Rp 300.000
- Tinta printer @30.000 x 4 Rp 120.000
- Flashdisk 2 GB @100.000 x 2 buah Rp 200.000
- Rental Internet Rp 80.000
- Biaya Komunikasi(4 orang) Rp 150.000
- Konsumsi @ 6.500 x 11 hari x 4 orang Rp 286.000
- Pembelian literature penunjang Rp 500.000
Saldo Rp 4.545.000
Dana Kesimpulan Rp 480.000
- Kertas Rp 40.000
- Fotocopy Rp 100.000
- Tinta Printer @30.000 x 2 Rp 60.000
- Penjilidan Rp 100.000
- Pembelian CD Rp. 30.000
- Biaya Komunikasi (4 orang) Rp. 150.000
Total Pengeluaran Rp. 4.754.800
Lampiaran 11
JADWAL PENELITIAN
No Waktu Kegiatan Jenis Kegiatan Penanggung Jawab
1. 20 – 26 Agustus 2010 Penelitian Pendahuluan
Lapangan
Nicko Alfiansa
2. 27 – 30 Agustus 2010 Konsultasi Bersama Dosen
Pembimbing.
Ainun Analisa
3. 2 - 3 September 2010 Pembelian literature
penunjang dan intensive
group disscusion
Media Wahyudi Askar
4. 7 – 21 September 2010 Pencarian data Primer I Ainun Habibah
5. 22 September – 23
November 2010
Pencarian data Primer II
pencarian data Primer lll
Nicko Alfiansa
6. 24 November – 26
November 2010
Analisis Data Media Wahyudi Askar
7. 27 – 30 November
2010
Penyusunan Laporan Hasil
Penelitian
dan konsultasi bersama
dosen pembimbing
Ainun Analisa
8. 1 – 3 Desember 2010 Penyusunan Kesimpulan
Hasil Penelitian.
Ainun Habibah
DAFTAR PUSTAKA
Daftar Literatur :
Effendi, Onong Uchjana. 2002. Ilmu Komunikasi : Teori dan Praktek. Bandung: PT
Bumi Aksara Pustaka
Fachurrozy. 2002. Manajemen Sistem Transporasi. Yogyakarta: Universitas Gadjah
Mada
Fatkurrohman. 2009. Pemanasan Global dan Lubang Ozon : Bencana Masa Depan.
Yogyakarta: Media Wacana
Hadi, S.P, 2005, Dimensi Lingkungan Perencanaan Pembangunan, Cetakan Kedua,
Gadjah Mada University Press, Yogyakarta
Murdiyarso, Daniel. 2003. Konvensi Perubahan Iklim. Jakarta : Kompas
Onogawa K, 2007, Environment Sustainable Transport For Asian Cities, UNCRD,
Minister of the Environment Goverment of Japan, Japan.
Prasetyo, Bambang & Lina Miftahul Jannah. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif
Teori dan Aplikasi.
Santosa, Wimpy. 2005. Mewujudkan Sistem Transportasi Kota Yang Berkelanjutan.
Bandung: Universitas Katolik Parahyangan.
Simon Silver, Cheryl dan Ruth S. DeFries. 1992. Satu Bumi Satu Masa Depan.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Susanto, Astrid S. 1977. Dasar-Dasar Komunikasi. Jakarta: Universitas Indonesia
.
Daftar Website :
http://airachma.wordpress.com/2009/10/11/pengertian-komunitas/
http://pse.litbang.deptan.go.id/ind/pdffiles/FAE23-2c.pdf
http://regional.kompas.com/read/2010/01/21/12144195/
Sepeda.untuk.Transportasi..Bukan.Koleksi
http://www.rudyct.com/PPS702-ipb/12167/psl067_2.pdf
http://www.infogue.com/viewstory/2009/11/16/
komunita_pengertian_komunitas_interaksi_komunitas_individu_kelompok/?
url=http://uangtabungan.blogspot.com/2009/08/komunita-pengertian-
komunitas-interaksi.html
http://www.sepedaonthel.com/
http://www.antaranews.com/berita/1271003486/pemerintah-dukung-komunitas-
sepeda