Proposal Pusat Objek Wisata Waduk Cacaban Ditegal

9
1 BAB I PENDAHULUAN I. 1 LATAR BELAKANG Indonesia adalah salah satu negara yang kaya akan kebudayaan. Kebudayaan yang timbul dan berkembang dalam setiap suku memiliki keunikan dan kekhasan yang berbeda-beda sehingga setiap daerah memiliki minimal satu kebudayaan yang dapat dibanggakan, salah satunya adalah kebudayaan Jawa. Kebudayaan Jawa dalam hal ini Jawa Tengah mempunyai ragam kebudayaan, salah satunya adalah wayang kulit. Pertunjukan wayang kulit telah diakui oleh UNESCO pada tanggal 7 November 2003, sebagai karya kebudayaan yang mengagumkan dalam bidang cerita narasi dan warisan yang indah dan berharga ( Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity ). Secara umum wayang mengambil cerita dari naskah Mahabharata dan Ramayana, tetapi tak dibatasi hanya dengan pakem (standard) tersebut, Ki Dalang bisa juga memainkan lakon carangan (gubahan). Di Indonesia terdapat 5 museum wayang yaitu Museum wayang Fatahillah di Jakarta, Museum wayang Sedang Mas di Bayumas, Museum wayang di Wonogiri, Museum wayang Pondoktingal Mungkid Magelang dan Museum wayang Kekayon di kota Yogyakarta. Wayang- wayang pada umumnya terbuat dari kulit kerbau, kayu, kain, maupun kertas. Pada umumnya lonjakan pengunjung di museum wayang terjadi pada slametan 1 suro (upacara tahunan yang ditandai dengan sajian bermacam-macam makanan yang ditentukan Agus Heri Suparjan 10420015 Semester Ganjil 2013-2014 Museum Wayang Kulit

description

waduk cacaban tegal coyy

Transcript of Proposal Pusat Objek Wisata Waduk Cacaban Ditegal

Page 1: Proposal Pusat Objek Wisata Waduk Cacaban Ditegal

1

BAB I

PENDAHULUAN

I. 1 LATAR BELAKANG

Indonesia adalah salah satu negara yang kaya akan kebudayaan. Kebudayaan yang

timbul dan berkembang dalam setiap suku memiliki keunikan dan kekhasan yang berbeda-

beda sehingga setiap daerah memiliki minimal satu kebudayaan yang dapat dibanggakan,

salah satunya adalah kebudayaan Jawa. Kebudayaan Jawa dalam hal ini Jawa Tengah

mempunyai ragam kebudayaan, salah satunya adalah wayang kulit. Pertunjukan wayang

kulit telah diakui oleh UNESCO pada tanggal 7 November 2003, sebagai karya

kebudayaan yang mengagumkan dalam bidang cerita narasi dan warisan yang indah dan

berharga ( Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity ). Secara umum

wayang mengambil cerita dari naskah Mahabharata dan Ramayana, tetapi tak dibatasi

hanya dengan pakem (standard) tersebut, Ki Dalang bisa juga memainkan lakon carangan

(gubahan).

Di Indonesia terdapat 5 museum wayang yaitu Museum wayang Fatahillah di

Jakarta, Museum wayang Sedang Mas di Bayumas, Museum wayang di Wonogiri,

Museum wayang Pondoktingal Mungkid Magelang dan Museum wayang Kekayon di

kota Yogyakarta. Wayang-wayang pada umumnya terbuat dari kulit kerbau, kayu, kain,

maupun kertas. Pada umumnya lonjakan pengunjung di museum wayang terjadi pada

slametan 1 suro (upacara tahunan yang ditandai dengan sajian bermacam-macam makanan

yang ditentukan menurut kebudayaan Jawa) dengan jumlah pengunjung pada hari biasa

±30 orang, pada hari Slametan 1 Suro bisa mencapai ±300 orang dengan harga tiket

Rp.7000,- pelajar, Rp.10.000,- turis dan Rp.10.000,- pembawa kamera. Hal ini tentunya

membutikan bahwa minat masyarakat terhadap kesenian khususnya wayang kulit masih

cukup tinggi.

Berangkat dari kenyataan ini tentunya sangat dibutuhkan suatu wadah yang bisa

menampung antusiasme masyarakat akan kesenian wayang kulit. Museum merupakan

wadah yang tepat untuk menjawab fakta yang terjadi, tetapi tentunya museum yang

dibutuhkan bukan hanya sekedar tempat pameran (display) seperti yang sudah banyak saat

ini, tetapi museum yang bisa menggabungkan antara perkembangan zaman (teknologi)

dengan nilai-nilai budaya yang ada, sehingga bisa tercipta suatu karya yang bukan hanya

Agus Heri Suparjan10420015

Semester Ganjil 2013-2014Museum Wayang Kulit

Page 2: Proposal Pusat Objek Wisata Waduk Cacaban Ditegal

2

sekedar wadah untuk menampung tetapi juga wadah yang bisa mengekspresikan budaya itu

sendiri.

Surakarta merupakan salah satu kota yang sangat kental akan budaya Jawa, banyak

festival dan kegiatan-kegiatan budaya yang telah diselenggarakan disana, berangkat dari

sejarah kota yang sangat mengedepakan nilai-nilai budaya dalam kehidupan

masyarakatnya, kota Surakarta sangat cocok untuk dijadikan tempat Museum yang

direncanakan. Sebuah wadah budaya yang bisa menjadi landmark dari kota budaya itu

sendiri.

Tema arsitektur yang diangkat dalam konsep perencanaan ini adalah gaya arsitektur

kontemporer. Arsitektur Kontemporer lebih menonjolkan bentuk yang unik, diluar

kebiasaan, atraktif dan sangat komplek. Permainan warna dan bentuk menjadi modal

menciptakan daya tarik bangunan sehingga diharapkan dapat mengubah pola pikir

masyarakat tentang museum budaya pada umumnya.

I. 2 MASALAH YANG AKAN DIPECAHKAN

1. Bagaimana memilih lokasi dan tapak yang sesuai sehingga mudah di akses oleh

masyarakat di Surakarta.

2. Bagaimana menentukan kebutuhan ruang museum wayang kulit di Surakarta.

3. Bagaimana menampilkan dan mewujudkan museum wayang kulit di Surakarta.

I. 3 TUJUAN

Menciptakan sebuah wadah museum wayang kulit dengan pendekatan arsitktur

kontemporer yang tidak melupakan unsur-unsur di Surakarta Jawa Tengah.

I. 4 BATASAN DAN LINGKUP PEMBAHASAN

Batasan yang diambil pada kasus ini berupa perancangan arsitektur sebagai

sarana pamer, menyimpan, merawat dan belajar tentang seni di daerah taman sriwedari,

Surakarta dari analisa proyek sampai dengan gambar pra-rancangannya. Lingkup

perancangan meliputi penyusunan program ruang dan program kegiatan yang mengacu

pada kegiatan pameran hasil studi banding lapangan dan studi literatur, perancangan

gubahan masa, interior, struktur, sirkulasi dan utilitas serta perancangan tapak mencakup

perencanaan ruang-ruang luar, dan perencanaan vegetasi.

Agus Heri Suparjan10420015

Semester Ganjil 2013-2014Museum Wayang Kulit

Page 3: Proposal Pusat Objek Wisata Waduk Cacaban Ditegal

3

I. 5 METODE PEMBAHASAN

1. Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dapat di lakukan sebagai berikut :

a. Studi literature

Suatu metode pengumpulan data dan informasi yang diperoleh dari hasil

penelusuran dari literature yang merupakan kajian atau penelitian yang pernah

dilakukan sebelumnya berkaitan dengan proyek yang sedang direncanakan baik

berupa buku, majalah maupun artikel.

b. Survey Tapak

Untuk mengetahui potensi dan batasan dari lingkungan sekitar tapak itu sendiri.

c. Survey Lapangan

Peninjauan secara langsung ke lokasi untuk mengetahui kendala dan keadaan

yang sesunguhnya.

2. Analisis adalah tahap-tahap pemilihan alternatif-alternatif dalam perencanaan.

3. Kesimpulan/konsep adalah hasil akhir dari analisis.

I. 6 METODE PENULISAN

BAB I. PENDAHULUAN

Merupakan langkah awal penyusunan laporan Museum Wayang kulit yang berisi

Latar Belakang, Permasalahan, Tujuan, Batasan, Metoda Pembahasan,Metode Penulisan

dan Diagram Kerangka Pembahasan dan Kajian Pustaka.

BAB II. LANDASAN TEORI / TINJAUAN PUSTAKA

- Menjelaskan tentang teori-teori museum wayang kulit.

- Menjelaskan tentang teori arsitektur kontemporer.

- Menjelaskan tentang macam/jenis struktur dan matrial yang mungkin diterapkan

pada bangunan.

- Menjelaskan Prinsip jaringan utilitas yang spesifik dan memiliki kekhasan pada

bangunan yang direncanakan.

- Menjelaskan tentang RUTR (peruntukan) Kota Surakarta.

Agus Heri Suparjan10420015

Semester Ganjil 2013-2014Museum Wayang Kulit

Page 4: Proposal Pusat Objek Wisata Waduk Cacaban Ditegal

4

BAB III. ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Berisi berbagai analisis yang berkaitan dan diperlukan dalam proses perencanaan

dan perancangan Museum wayang kulit yaitu : analisa ruang, analisa lokasi dan tapak,

analisa masa bangunan, analisa penampilan bangunan, analisa struktur, analisa utilitas

BAB IV. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Menjelaskan Analisa konsep museum wayang kulit meliputi Analisa ruang

Pada bab ini berisi tentang hasil dari analisa yang berupa konsep yang akan diterapkan

pada museum wayang kulit, diantara nya : konsep ruang, konsep lokasi dan tapak,

konsep bentuk dan susunan masa bangunan, konsep perancangan penampilan bangunan,

konsep struktur dan konsep utilitas.

Agus Heri Suparjan10420015

Semester Ganjil 2013-2014Museum Wayang Kulit

Page 5: Proposal Pusat Objek Wisata Waduk Cacaban Ditegal

5

I. 7 DIAGRAM KERANGKA PEMIKIRAN

Agus Heri Suparjan10420015

Semester Ganjil 2013-2014Museum Wayang Kulit

LATAR BELAKANG1. Melestarikan kebudayaan wayang kulit melalui adanya museum wayang kulit di kota Surakarta2. Desain Museum Kontemporer adalah yang cocok,karena cenderung bebas dalam berekspresi.

JUDULMuseum Wayang Kulit dengan pendekatan Arsitektur Kontemporer di Surakarta

TUJUANMenciptakan sebuah wadah museum wayang kulit dengan pendekatan arsitktur kontemporer yang

tidak melupakan unsur-unsur di Surakarta Jawa Tengah.

MASALAH1. Bagaimana memilih lokasi dan tapak yang sesuai sehingga mudah di akses oleh masyarakat di

Surakarta.2. Bagaimana menentukan kebutuhan ruang museum wayang kulit di Surakarta.3. Bagaimana menampilkan dan mewujudkan museum wayang kulit di Surakarta.

ANALISIS1. Aspek manusia : Analisis pola sirkulasi, Analisis kebutuhan ruang2. Aspek lingkungan : analisis tapak3. Aspek bangunan : analisis masa bangunan, analisis penampilan bangunan, analisis struktur dan utilitas bangunan.

KONSEP PERENCANAAN- Konsep ruang- Konsep lokasi & tapak- Konsep bentuk dan susunan

masa- Konsep penampilan bangunan- Konsep struktur- Konsep utilitas

BATASAN1. Bangunan yang akan dirancang

adalah Museum wayang kulit.2. Teori Arsitektur yang akan

diterapkan adalah Arsitektur Kontemporer.

3. Kota/lokasi perencanaan adalah Surakarta, Jawa Barat.

DESAIN

UMPAN

BALIK

Page 6: Proposal Pusat Objek Wisata Waduk Cacaban Ditegal

6

I. 8 KAJIAN PUSTAKA

“ Museum wayang kulit dengan pendekatan arsitektur kontemporer di Surakarta “

Pengertian Judul

Museum : Museum berasal dari kata Yunani, mouseion yaitu sebagai

tempat melayani kebutuhan publik, dengan sifat terbuka, dengan cara melakukan usaha

pengoleksian,mengkonservasi, meriset,mengomunikasikan, dan memamerkan benda nyata

kepada masyarakat untuk kebutuhan studi, pendidikan, dan kesenangan.

Wayang kulit : Seni tradisional Indonesia yang terbuat dari kulit binatang

kerbau terutama berkembang di Pulau Jawa. Wayang berasal dari kata 'Ma Hyang' yang

artinya menuju kepada roh spiritual, dewa, atau Tuhan Yang Maha Esa. 

Arsitektur Kontemporer : Kontemporer sama artinya dengan modern atau sesuatu yang

up to date, tapi dalam disain kerap dibedakan. Istilah ini digunakan untuk menandai sebuah

disain yang lebih maju, variatif, fleksibel dan inovatif, baik secara bentuk maupun tampilan,

jenis material, pengolahan material, maupun teknologi yang dipakai.

Surakarta : Nama Kota di Jawa Tengah

Kesimpulan Judul : Suatu wadah penyimpanan warisan budaya seni wayang

kulit,memamerkan benda nyata kepada masyarakat untuk kebutuhan studi,pendidikan dengan

sebuah desain bagunan yang lebih maju,variatif,fleksibel,dan inovatif baik secara bentuk

maupun tampilan, jenis material, pengolahan material, maupun teknologi yang berlokasi di

Surakarta.

I. 9 DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Museum

http://wayangpustaka.wordpress.com/

http://wayang.wordpress.com/2010/03/06/daftar-museum-di-indonesia/

http://www.museumindonesia.com/museum/46/1/Museum_Wayang_Kekayon_Yogyakarta

https://www.facebook.com/pages/Museum-Wayang-KEKAYON-Yogyakarta/75039571974

http://wahana-arsitektur-indonesia.blogspot.com/2009/05/arsitektur-kontemporer.html

Panduan perancangan bagunan komersial, Endy Malina, Ed.1 C.V Andi Offset Yogyakarta

Pencahayaan alami dalam arsitetktur, Parmonangan Manurung, Ed.1 C.V Andi Offset Yogyakarta

Arsitektur dan Perilaku Manusia, Joyce Marcella Laurens, Penerbit PT.Grasindo, Jakarta

Agus Heri Suparjan10420015

Semester Ganjil 2013-2014Museum Wayang Kulit