Proposal Penyediaan Bibit Sapi(1)
-
Upload
bintang-banyu-biru -
Category
Documents
-
view
49 -
download
15
Transcript of Proposal Penyediaan Bibit Sapi(1)
PROPOSAL PENYEDIAAN BIBIT SAPI, KAMBING DAN BABI KAB. SERUYAN
RINGKASAN EKSEKUTIF
Ditinjau dari jenis lapangan usaha, di Kabupaten Seruyan sektor peternakan merupakan sektor yang memberikan kontribusi besar. Bertolak dari kenyataan ini tentunya upaya-upaya atau kebijakan yang dilakukan yang mengarah pada aspek penumbuhan maupun pengembangan dalam mewujudkan pembangunan peternakan, Kabupaten Seruyan memiliki luas wilayah + 16.404 Km2 yang meliputi 10 (sepuluh) kecamatan terdiri dari 100 desa/kelurahan dengan jumlah penduduk 159.639 jiwa. Wilayah Kabupaten Seruyan memiliki potensi yang sangat besar untuk pengembangan pertanian dan peternakan, hal ini didukung oleh sumber daya alam yang melimpah, tersedianya tenaga kerja dan sumber daya manusia, juga ditunjang oleh sarana dan prasaran.
Populasi ternak di Kabupaten Seruyan Tahun 2011adalah sapi potong 6.587 ekor, kerbau 15 ekor, kambing 5.898 ekor, domba 849 ekor, babi 1.454 ekor, kuda 5 ekor, ayam buras 69.930 ekor, ayam pedaging 17.000 ekor dan itik/bebek 31.314 ekor. Jenis rumput yang tumbuh di Wilayah Kabupaten Seruyan cukup beragam dan belum termanfaatkan secara optimal. Populasi ternak yang ada dibandingkan dengan luas lahan yang tersedia masih memiliki peluang yang sangat besar untuk pengembangan peternakan.
Berdasarkan Rancangan Anggaran Biaya (RAB) yang telah kami susun, dana sebesar Rp. 1.560.000.000;- diproyeksikan untuk penyediaan bibit ternak sejumlah600 (enam ratus)ekor yang proses pengadaannya kami percayakan kepada pemerintah pusat (lelang pusat).
Secara indikator kinerja, Bantuan Infrastruktur Ekonomi Dana Efisiensi TA. 2012 dapat dinotisikan sebagai berikut :
- Input Dana penyelenggaraan kegiatan sebesar Rp. 1.560.000.000;-
- OutputTersalurnya dana sebesar Rp. 1.560.000.000;-
- OutcomesTersedianya bibit ternak sebanyak 600 (enam ratus) ekor
- ManfaatDengan mengembangkan produksi peternakan di Kabupaten Seruyan harus didukung dengan penyediaan bibit ternak yang unggul dan ketersediaan pakan yang berkualitas secara kontinyu.
- DampakTerdukungnya percepatan pengentasan kemiskinan di kabupaten Seruyan dengan adanya Program ini.
Amanah dan kepedulian pemerintah pusat melalui Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal dalam wujud bantuan Infrastruktur Ekonomi Tahun Anggaran 2012 mudah-mudahan dapat kami selenggarakan dengan baik dan dapat memberikan nilai tambah yang berdaya dan berhasil guna sebagai upaya percepatan pembangunan ekonomi di Desa/ Kelurahan tertinggal di Kabupaten Seruyan serta dalam mendukung Program Pengentasan Kemiskinan baik dari tahun 2012 sampai dengan seterusnya.
KATA PENGANTAR
Proposal ini disusun untuk memberikan informasi dan gambaran
mengenai pembangunan bidang peternakan yang telah dilakukan di
Kabupaten Seruyan sejak awal pembentukannya pada Tahun 2002
sampai dengan sekarang.
Cukup banyak kendala yang dihadapi dalam pelaksanaannya, salah
satu diantaranya adalah keterbatasan Anggaran Daerah. Guna lebih
meningkatkan pemerataan pembangunan bidang peternakan hingga
menyentuh semua lapisan masyarakat pertanian peternakan, diperlukan
dukungan anggaran dari Pemerintah Pusat .
Diharapkan dengan adanya dukungan dari Pemerintah Pusat
melalui Dana Tugas Pembantuan Tahun Anggaran 2012dan tahun-tahun
berikutnya, akan mampu menunjang pelaksanaan program-program yang
telah direncanakan melalui Dana APBD II Kabupaten Seruyan.
Dengan adanya keterpaduan pembangunan antara Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah diharapkan pula akan semakin terasa
manfaatnya bagi masyarakat pertanian pada umumnya dan bidang
peternakan pada khususnya.
Kuala Pembuang, Juli 2012Bupati Seruyan,
H.M DARWAN ALI
BAB IINFORMASI UMUM
A. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN DAN PETERNAKAN
KABUPATEN SERUYAN
Berdasarkan Peraturan Daerah (PERDA) Nomor 07 Tahun 2008
Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Seruyan mempunyai tugas
melaksanakan kewenangan desentralisasi bidang pertanian dan
peternakan.
1. VISI
Visi Pembangunan Pertanian dan Peternakan Kabupaten Seruyan
adalah “Mewujudkan Kabupaten Seruyan sebagai Daerah Pengembangan
Agribisnis sehingga terciptanya masyarakat petani yang tangguh, mandiri,
berorientasi agribisnis, berwawasan lingkungan dan berbasis pedesaan”.
Penjelasan dari visi tersebut di atas adalah sebagai berikut :
1). Mewujudkan Daerah Pengembangan Agribisnis ialah terwujudnya daerah
Pengembangan Usaha Agribisnis berbagai komoditi, baik Pertanian
(Tanaman Pangan/Hortikultura) maupun Peternakan Kabupaten Seruyan.
2). Masyarakat Petani yang tangguh adalah masyarakat petani yang dapat
bertahan dalam menghadapi berbagai tantangan dan hambatan baik dari
dalam maupun luar, dalam kaitannya dengan pelaksanaan kegiatan usaha
taninya.
3). Mandiri artinya tidak tergantung kepada bantuan/subsidi baik dari
Pemerintah Pusat/Daerah serta dapat melaksanakan usaha taninya
sendiri.
4). Berorientasi agribisnis adalah berkembangnya berbagai kegiatan usaha
berbasis pertanian/agribisnis yang mampu memberikan keuntungan yang
wajar.
5). Berwawasan lingkungan adalah meningkatnya peran serta masyarakat
dan investasi swasta dalam pengembangan agribisnis dan mewujudkan
perekonomian pedesaan.
2. MISI
Misi Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Seruyan adalah
sebagai berikut :
1). Meningkatnya pendapatan petani untuk mendorong pertumbuhan sektor
terkait dan sektor ekonomi secara keseluruhan.
2). Mendorong berkembangnya usaha pertanian dengan wawasan agribisnis
yang mampu meningkatkan produk pertanian yang berdaya saing.
3). Meningkatnya ketersediaan komoditas peternakan dalam jumlah cukup,
kualitas yang memadai dan tersedia sepanjang waktu melalui produksi,
produktivitas dan pengembangan peternakan.
3. TUJUAN DAN SASARAN
Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Seruyan menetapkan
sejumlah tujuan yang relevan untuk masing-masing misi sebagai berikut :
1). Misi Pertama : Meningkatkan pendapatan petani untuk mendorong
pertumbuhan sektor terkait dan sektor ekonomi secara keseluruhan,
dengan tujuan :
Peningkatan produksi tanaman pangan dan hortikultura secara
kuantitatif, kualitatif maupun diversifikasi untuk memenuhi kebutuhan
pangan dan bahan baku industri secara lebih mantap.
Terwujudnya usaha pertanian berorientasi agribisnis dan agroindustri
yang mantap dan berwawasan lingkungan.
Meningkatkan produksi hortikultura baik secara kuantitatif maupun
kualitatif.
Menumbuhkan kelompok usaha dalam luasan skala ekonomis dan
dikelola suatu manajemen usaha.
Terseleksinyaberbagaikomoditiunggulan di sektor pertanian.
2). Misi Kedua : Mendorong berkembangnya usaha pertanian dengan
wawasan agribisnis yang mampu meningkatkan produk pertanian primer
yang berdaya saing, dengan tujuan :
Meningkatkan ketersediaan komoditas pangan pokok dalam jumlah yang
cukup, kualitas memadai dan tersedia sepanjang waktu melalui
peningkatan produksi, produktivitas dan
pengembanganprodukpanganolahan.
Menjadikanusahapertaniansebagaiusahapokosebagianmasyarakat.
3). Misi Ketiga : Meningkatkan ketersediaan komoditas peternakan dalam
jumlah yang cukup, kualitas yang memadai dan tersedia sepanjang waktu
melalui produksi, produktivitas dan pengembangan peternakan, dengan
tujuan :
Terwujudnya peningkatan usaha peternakan yang berbasis agribisnis
peternakan.
Peningkatan kuantitas dan kualitas produk hasil peternakan untuk
mendukung ketahanan pangan masyarakat.
Pemberdayaan peternakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan
teknologi tepat guna.
Terwujudnya peningkatan populasi ternak.
4. STRATEGI DAN KEBIJAKAN
Dalam upaya mewujudkan pencapaian visi dan misi yang telah
ditetapkan, diterapkan strategi dan kebijakan sebagai berikut :
1). Strategi
a. Melaksanakan manajemen pembangunan yang bersih, transparan, bebas
KKN dan melakukan upaya terus menerus untuk mengurangi ekonomi
biaya tinggi.
b. Memperkuat koordinasi dalam penyusunan kebijakan, sistem perencanaan
dan keseluruhan manajemen pembangunan di lingkup Dinas Pertanian
dan Peternakan Kabupaten Seruyan maupun dengan instansi lain
termasuk Sekretariat Daerah, alam upaya menjadikan pertanian sebagai
salah satu tulang punggung kekuatan ekonomi.
c. Mendorong perluasan basis produksi, memanfaatkan dan sekaligus
melindungi sumber daya pertanian secara optimal agar sumber daya
tersebut dapat didayagunakan secara berkelanjutan.
d. Mendorong pemberdayaan dan peningkatan kapasitas SDM agar mampu
memanfaatkan peluang ekonomi, perkembangan teknologi, pasar
dandinamikapermintaankonsumen.
e. Memfasilitasi tersedianya sarana dan prasarana, baik fisik maupun
produksi hukum dan aturan untuk mendorong perkembangan agribisnis.
f. Pengembangan pengkajian dan penerapan ilmu pengetahuan dan
teknologi pertanian, mencakup SDM dan fasilitas penunjang.
g. Mendorong promosi komoditas pertanian sesuai dengan tingkat daya
saing masing-masing komoditas.
2). Kebijakan
a.
Pengembanganketahananpangandalamrangkapenganekaragamansumber
dayapangan, peningkatanproduksihasil pertanian dan peternakan
b. Pengembanganusahaagribisnispertaniandanpeternakanbaik di
bidangperbenihan/bibitmaupunhasildalamrangkapeningkatankesejahteraa
n petani.
c. Pengembangan perlindungan tanaman dan peningkatan kegiatan
pengendalian penyakit hewan/ternak.
d. Penerapan teknologi pertanian yang ramah lingkungan.
e. Peningkatan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) pertanian
meliputi : Petani, PPL dan Aparat struktural.
f. Pemanfaatan kelembagaan petani yang kuat, dinamis, mandiri dan
mampu mendayagunakan .
BAB II
PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN PERTANIAN
DI KABUPATEN SERUYAN
A. Potensi dan Peluang
Kabupaten Seruyan memiliki luas wilayah + 16.404 Km2 yang
meliputi 10 (sepuluh) kecamatan terdiri dari 100 desa/kelurahan dengan
jumlah penduduk 159.639 jiwa. Wilayah Kabupaten Seruyan memiliki
potensi yang sangat besar untuk pengembangan pertanian dan
peternakan, hal ini didukung oleh sumber daya alam yang melimpah,
tersedianya tenaga kerja dan sumber daya manusia, juga ditunjang oleh
sarana dan prasarana transportasi darat, sungai dan laut yang sangat
berperan untuk :
Transportasi laut yang menghubungkan Kabupaten Seruyan dengan
Pulau Jawa dan sekitarnya.
Transportasi darat yang menghubungkan kota-kota di dalam Kabupaten
Seruyan, juga dengan Kabupaten Kotawaringin Timur atau ke kabupaten
lainnya di wilayah Kalimantan Tengah.
Transportasi sungai yang menghubungkan Ibu Kota Kabupaten Seruyan
dengan ibu kota kecamatan dan desa-desa yang ada di wilayah
Kabupaten Seruyan.
Populasi ternak di Kabupaten Seruyan Tahun 2011adalah sapi
potong 6.587 ekor, kerbau 15 ekor, kambing 5.898 ekor, domba 849
ekor, babi 1.454 ekor, kuda 5 ekor, ayam buras 69.930 ekor, ayam
pedaging 17.000 ekor dan itik/bebek 31.314 ekor. Jenis rumput yang
tumbuh di Wilayah Kabupaten Seruyan cukup beragam dan belum
termanfaatkan secara optimal. Populasi
ternak yang ada dibandingkan dengan luas lahan yang tersedia masih
memiliki peluang yang sangat besar untuk pengembangan peternakan.
Dalam perspektif pengembangan pembangunan pertanian,
potensi dan peluang yang terdapat di Kabupaten Seruyan adalah :
a. Kebijakan pembangunan Kabupaten Seruyan yang menempatkan
pembangunan sektor pertanian sebagai sektor andalan.
b. Lahan yang masih terbentang luas relatif belum terganggu ekosistemnya,
terdapat lahan rawa dan lahan pasang surut yang sangat potensial untuk
pengembangan padi.
c. Berbagai jenis tanaman pangan dan hortikultura tumbuh dengan baik
walaupun pada umumnya masih dikelola secara monokultur, subsistem
dan tradisional.
d. Ternak sapi dan unggas cukupberkembang walaupun masih dikelola
secara tradisional.
e. Terdapat Perusahaan Perkebunan Besar Swasta (PBS) Kelapa Sawit
dengan ribuan karyawan merupakan pangsa pasar yang cukup
menjanjikan.
f. Letak Kabupaten Seruyan yang strategis cocok untuk dikembangkan
menjadi pintu gerbang ekonomi yang juga akan dimanfaatkan oleh daerah
lain, yaitu Kabupaten Kotawaringin Timur. Disamping itu letaknya yang
tidak jauh dari Ibu Kota Kabupaten Kotawaringin Timur-Sampit
memberikan peluang pasar yang cukup besar.
g. Sarana transportasi darat, sungai dan laut yang tersedia sudah memadai,
dan saat ini sedang dijajagi untuk transportasi udara, hanya memerlukan
peningkatan sehingga sangat mendukung arus distribusi hasil-hasil
pertanian dan peternakan.
Untuk mengembangkan produksi peternakan di Kabupaten
Seruyan harus didukung dengan penyediaan bibit ternak yang unggul dan
ketersediaan pakan yang berkualitas secara kontinyu. Bagi masyarakat
peternak Kabupaten Seruyan untuk mendapatkan bibit ternak unggul
masih mengalami kendala yaitu mahalnya harga dan jauhnya lokasi
sumber bibit.
B. Tujuan
1. Memanfaatkan ketersediaan lahan kritis (yang tidak digunakan
untuk tanaman pangan) sebagai lahan padang penggembalaan dan
kebun hijauan makanan ternak.
2. Meningkatkan populasi, produksi dan produktivitas ternak.
3. Meningkatkan kualitas produksi ternak.
4. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani peternak yang
berdampak pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
5. Memanfatkan lahan pertanian yang terlantar.
6. Memanfaatkan SDA (Sumber Daya Alam) dan SDM (Sumber Daya
Manusia) yang ada secara optimal.
C. Sasaran
Sasaran Pengadaan bibit Sapi, kambing dan Babi di Kabupaten
Seruyan adalah sebagai berikut :
1. Meningkatnya populasi, produksi dan Produktivitas ternak.
2. Meningkatnya kualitas produksi peternakan.
3. Meningkatnya luas areal padang penggembalaan dan lahan hijau
makanan ternak di 10 Kecamatan.
4. Termanfaatkannya lahan pertanian yang terlantar (lahan tidur) di 10
Kecamatan.
5. Meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan petani peternak.
D. Keluaran
Keluaran yang diharapkan dari Kegiatan Pengadaan Bibit Sapi,
Kambing dan Babi di Kabupaten Seruyan antara lain :
1. Peningkatan populasi, produksi dan produktivitas ternak
2. Peningkatan kualitas produksi ternak
3. Penambahan luas Padang Penggembalaan dan kebun HMT
4. Peningkatan ketersediaan pakan yang berkualitas dan kontinyu
5. Peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani peternak.
E. Waktu Pelaksanaan dan Lokasi
Kegiatan Pengentasan kemiskinan melalui bidang pertanian dan
peternakan dilaksanakan pada tahun2012-2013. Lokasi kegiatan
direncanakan tersebar di 10 Kecamatan di Kabupaten Seruyan yaitu :
1. Kecamatan Seruyan Hulu
2. Kecamatan Suling Tambun
3. Kecamatan Seruyan Tengah
4. Kecamatan Batu Ampar
5. Kecamatan Hanau
6. Kecamatan Asam Baru
7. Kecamatan Danau Sembuluh
8. Kecamatan Seluluk
9. Kecamatan Seruyan Hilir
10. Kecamatan Seruyan Hilir Timur
BAB III
RENCANA KEGIATAN
Pada tahun Anggaran 2012 direncanakan terdapat 2 (dua)
bagian kegiatan yaitu Kegitan Pokok dan Kegiatan Penunjang.
1. Kegiatan Pokok
Kegiatan pokok ini adalah merupakan kegiatan inti yang menjadi tujuan
utama dari program Pengembangan Agribisnis untuk Pengembangan dan
Rehabilitasi Infrastruktur Bidang Peternakan dan Perdesaan, serta
Peningkatan Populasi Ternak Besar.
2. Kegiatan Penunjang
Kegiatan penunjang merupakan kegiatan yang harus ada untuk
keberhasilan kegiatan pokok, kegiatan penunjang terdiri dari :
a.Penyusunan Juknis Kegiatan
Penyusunan petunjuk teknis kegiatan dimaksudkan agar terdapat acuan
bagi pelaksanaan sesuai dengan harapan yang ingin dicapai. Petunjuk
teknis dibuat dengan mengacu pada Pedoman Umum (Pedum) dan
Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) yang dibuat Pusat/Provinsi.
b. Identifikasi Calon Lokasi dan Calon Petani/kelompok Petani Peternak
1. Lokasi yang dipilih untuk kegiatan penyebaran bibit ternak sapi potong
harus memenuhi kriteria yaitu :
a. Lokasi yang paling membutuhkan ternak sapi potong yang akan
dikembangkan.
b. Daya tampung lahan masih memungkinkan dan jumlah ternak masih
jarang.
c. Mudah dijangkau oleh perangkat dinas/instansi dalam rangka pembinaan.
d. Prasarana dan transportasi dapat menunjang penyebaran ternak dan
pemasaran ternak/hasil ternak.
e. Bebas dari penyakit hewan menular sesuai dengan jenis dan rumpun
ternak yang disebarkan.
f. Memperhatikan keadaan sosial budaya masyarakat setempat.
g. Syarat-syarat lain yang ditetapkan oleh instansi lain yang melaksanakan
penyebaran ternak.
2. Sedangkan untuk petani peternak calon penggunanya diutamakan
kepada kelompok peternak yang telah memiliki kandang dan lahan/kebun
HMTbaik secara swadaya maupun berasal dari bantuan pemerintah.
Secara rinci tata cara seleksi akan dituangkan dalam Petunjuk Teknis.
a. Sosialisasi Kegiatan
Sosialisasi kegiatan dilaksanakan dalam rangka memberitahukan kepada
masyarakat, instansi terkait, desa/kecamatan mengenai adanya Kegiatan
Penyediaan Bibit Sapi, Kambing dan Babi pada lokasi yang telah dipilih,
agar mendapat dukungan dari semua pihak.
b. Pembinaan dan Bimbingan Teknis
Pembinaan dan bimbingan teknis dilakukan secara berkala dan
berkelanjutan oleh petugas disemua tingkatan.
BAB IV
PEMBIAYAAN
Pembiayaan Kegiatan Penyediaan Bibit Sapi, Kambing dan Babi
dalam rangka pengentasan kemiskinan di Kabupaten Seruyan tahun
anggaran 2012-2013 Melalui sumber dana Dekonsentrasi, APBN maupun
APBD dengan rincian sebagai berikut :
N
OURAIAN
RINCIAN
BIAYA(Rp) KETERANGANVOLUME
SATUA
N
I Bidang
Peternakan
1. Bantuan
200 Ekor 1.500.000.000,-
Penyebaran di 34 desa tertinggal dalam wilayah
bibitSapi
2. Bantuan
ternakkambing
3. Bantuan
ternakbabi
200
200
Ekor
Ekor
300.000.000,-
300.000.000,-
10 Kecamatan Kabupaten Seruyan
TOTAL1.560.000.000,
-
V. PENUTUP
Demikian Proposal Penyediaan Bibit Sapi, Kambing dan Babi
dalam rangka pengentasan kemiskinan di Kabupaten Seruyan tahun
anggaran 2012-2013 ini dibuat dengan harapan untuk dijadikan bahan
pertimbangan bagi penentu kebijakan. Dan diharapkan nantinya dapat
mendukung pengembangan Produksi Peternakan, sehingga mampu
meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan petani peternak di
Kabupaten Seruyan.
Kuala Pembuang, Juli 2012Bupati Seruyan,
H.M DARWAN ALI