Proposal Pengembangan Sumberdaya Manusia Dan Peningkatan Sarana Prasarana Pulau Tunda Kabupaten...

GERAKAN PEMUDA MARITIM INDONESIA

GPMI

Jl. Mawar Merah VI/VI No. 60 Perumnas Klender Jakarta Timur13460, Indonesia www.gerakanPemudamaritim.or.id

Email: [email protected] Telp. (+62) 8111070387

PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA DAN PENINGKATAN SARANA PRASARANA PULAU

KECIL TERDEPAN DI PULAU TUNDA, KEBUPATEN SERANG, PROVINSI BANTEN



GPMI



PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA DAN PENINGKATAN SARANA PRASARANA

PULAU KECIL TERDEPAN DI PULAU TUNDA, KABUPATEN SERANG, PROVINSI BANTEN

PENDAHULUAN

Pulau-Pulau Kecil Terdepan di Indonesia yang merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan dari keseluruhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia

(NKRI), sudah seharusnya menjadi pusat perhatian untuk mengembangkan wilayah tersebut agar tetap mampu bertahan dalam kondisi apapun. Kondisi

yang terjadi saat ini adalah belum adanya perhatian terhadap wilayah Pulau-Pulau kecil secara serius untuk melakukan pendampingan dan peningkatan

sumberdaya manusia untuk dapat mencapai tingkatan pemahaman tentang pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan agar dapat memanfaatkan

potensi sumberdaya tersebut secara bijaksana dan berkelanjutan. Percepatan dan peningkatan suatu wilayah sampai saat ini masih terus diyakini bahwa

yang mampu dan memiliki kekuatan untuk melakukan perubahan dengan cerdas adalah para Pemuda, sehingga patut menjadi perhatian bagi seluruh

Pemuda di Indonesia untuk ditanamkan perspektif dan pemahaman tentang kondisi bangsa yang sebenarnya agar mampu mengantar Nusantara pada

kejayaannya.

Pemahaman kebangsaan yang selama ini dipraktekkan dengan mengikuti pola perspektif pembangunan di daratan (land base-oriented), mulai saat ini perlu

ditanamkan kembali bahwa kondisi geografis yang dimiliki yaitu 2/3 wilayah Indonesia adalah laut, sehingga mau tidak mau para Pemuda Indonesia yang

merupakan pelanjut tonggak kepemimpinan bangsa, diharuskan mengerti akan kondisi sumberdaya alam secara menyeluruh agar tidak terjadi kesalahan

dalam melakukan pembangunan di masa yang akan datang. Berdasarkan pembacaan kondisi tersebutlah Gerakan Pemuda Maritim Indonesia (GPMI)

melakukan pendampingan dan pemberdayaan masyarakat terkhusus bagi para Pemuda Indonesia untuk bersama-sama membangun masyarakat maritim

yang mandiri dan mampu melakukan pengembangan untuk wilayah dan daerah sekitarnya.


GPMI



LATAR BELAKANG

Gerakan Pemuda Maritim Indonesia telah melaksanakan kegiatan Pengabdian Masyarakat pada bulan Februari 2014 di Pulau Tunda Kabupaten Serang,

Provinsi Banten. Kegiatan tersebut merupakan pengamatan awal serta pengumpulan data-data mengenai kondisi dan potensi Pulau Tunda sebagai bahan

untuk Rencana Pembangunan Tiga Tahun (REPETITA) Pulau Tunda yang telah disusun oleh GPMI dan Pemuda Pulau Tunda (Karang Taruna). Berdasarkan

data yang telah dikumpulkan bahwa Pulau Tunda merupakan sebuah Pulau kecil yang terletak di Laut Jawa, yakni di sebelah utara Teluk Banten, Kabupaten

Serang, Banten. Secara administratif Pulau Tunda terletak di Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Secara geografis Pulau Tunda

terletak di koordinat 50 48’ 43” LS dan 1060 16’ 47” BT dengan luas Pulau Tunda sekitar 350 hektar.

Pada Tahun 2013, jumlah penduduk Pulau Tunda sekitar 2000 orang. Di Pulau Tunda terdapat satu desa atau kelurahan yakni Kelurahan Warga Sara.

Keseluruhan Kelurahan Warga Sara terbagi menjadi 2 RW dan 6 RT, 1 RW (4 RT) terletak di Kampung Timur dan 1 RW (2 RT) terletak di Kampung Barat.

Pemukiman dan jalan desa hanya menempati setengah bagian Pulau saja yang membentang dari bagian timur hingga bagian tengah. Nama Desa tersebut

diartikan sebagai desa yang warganya taat kepada hukum, Wargasara adalah sebuah nama desa yang diberikan oleh Almarhum tokoh masyarakat dikala itu

yang bernama H. Mohammad Toha yang menjabat sebagai kepala desa. Desa ini terdiri atas 2 dusun yakni Kampung Barat dan Kampung Timur.

Pekerjaan penduduk desa umumnya adalah buruh nelayan, bercocok tanam palawija, dan sebagian kecil sebagai pedagang perantara. Pulau Tunda dahulu

dikenal dengan nama Pulau Babi oleh penduduk sekitar Serang, tidak ada sejarah tentang penamaan Pulau Babi tersebut. Asal nama Pulau Tunda berasal

dari kata “Penundaan” hal ini karena Pulau Tunda sering digunakan sebagai tempat transit barang-barang yang akan diangkut oleh kapal. Asal mula nama

desa adalah desa Pulau Tunda yang kemudian diganti menjadi Warga Sara yang memiliki arti hukum sara.

http://id.wikipedia.org/wiki/Laut_Jawa

http://id.wikipedia.org/wiki/Teluk_Banten

http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Serang

http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Serang

http://id.wikipedia.org/wiki/Banten


GPMI



Potensi di Pulau ini menjadi sebuah dasar pergerakan Gerakan Pemuda Maritim Indonesia dalam “Pengembangan Sumberdaya Manusia Dan Peningkatan

Sarana Prasarana Pulau Kecil Terdepan Di Pulau Tunda, Kabupaten Serang, Provinsi Banten”. Hal ini sesuai dengan pemetaan sosial yang dilakukan oleh tim

Gerakan Pemuda Maritim Indonesia dalam tahapan pendahuluan di Pulau Tunda, Kabupaten Serang, Provinsi Banten.

PEMETAAN SOSIAL

Berdasarkan data yang dirilis oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan pada tahun 2012 bahwa secara geologi wilayah Pulau Tunda/Desa Wargasara merupakan Pulau vulkanik yang terbentuk dari endapan beku lava. Topografi daratan Pulau Tunda datar (0-3 mdpl) dengan bagian timur lebih tinggi 1-2 meter dari bagian baratnya. Kondisi morfologi pantainya berpasir dan bervegetasi mangrove di bagian timur dan selatan Pulau.

Secara umum pemanfaatan lahan Pulau Tunda didominasi oleh semak belukar, hanya sekitar 10 hektar lahan yang dijadikan area untuk perumahan dan

fasilitas umum. Dalam jumlah terbatas, secara tradisional lahan penduduk juga dimanfaatkan untuk holtikultura seperti cabai serta tanaman perkebunan

seperti kelapa, sukun, dan jambu air. Masyarakat juga mengembangkan pembesaran pohon kayu jenis albasyiah, sengon, mahoni dan randu.

Penduduk Pulau Tunda sebagian besar merupakan yang hidup turun temurun di daerah tersebut. Nenek moyang penduduk Pulau Tunda menurut warga

sekitar berasal dari daerah pantura Kabupaten Serang terutama dari Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang.

Penduduk Pulau Tunda memiliki mata pencaharian sebagai nelayan, buruh tani, pedagang, wiraswasta, tukang, dan PNS dengan persentase nelayan 80%,

buruh tani 10% dan lainnya sekitar 10%. Dilihat dari sisi kesejahteraan ekonominya, 200 diantaranya masuk dalam kelompok prasejahtera dan sejahtera 1

sehingga apabila dihubungkan antara mata pencaharian dan kondisi kesejahteraan ekonominya, diindikasikan bahwa mata pencaharian penduduk sebagai

nelayan di wilayah tersebut belum memberikan kesejahteraan yang cukup bagi keluarga yang ditanggungnya.


GPMI



SARANA DAN PRASARANA

Sarana dan prasarana yang ada di Pulau Tunda sudah cukup baik di bidang transportasi, peribadatan, pendidikan dan penunjang kepemerintahan namun

masih belum memadai terutama pada bidang penerangan, sanitasi lingkungan dan kesehatan.

Jenis sarana transportasi yang ada di Pulau Tunda terdiri dari PLTD dan PLTS. PLTD merupakan hasil swadaya dari Bapak Tomed DPRD RI pada saat masa

kampanya lalu. PLTD tersebut mampu menghasilkan listrik sebesar 35 KW yang pengelolaannya diserahkan kepada penduduk setempat namun karena

mahalnya tariff listrik yang dibebankan kepada penduduk untuk biaya operasionalnya yaitu berkisar dari Rp 3.500– Rp 6.500, / malam. Maka hanya

sebagian penduduk yang tergolong mampu saja dapat menggunakannya.

Penduduk Pulau Tunda rata-rata memilki sumur gali dengan kedalaman 2-4 meter sebagai sumber air bersihnya. Sumur ini selalu mengeluarkan air

sepanjang tahun dan selalu berasa tawar tida payau. Air dari sumur tersebut dimanfaatkan warga untuk kebutuhan MCK dan minum walaupun ada

sebagian warga yang membeli air gallon/air isi ulang seharga Rp 5.000,-/gallon untuk keperluan minumnya. Air gallon tersebut diperoleh dari instalasi

pengelolaan air minum reverse osmosis bantuan dari Pemkab Serang yang pengelolaannya diserahkan kepada penduduk setempat.

Sarana kesehatan di Pulau Tunda masih sangat minim, Di Pulau Tunda hanya terdapat sebuah puskesmas, sebuah posyandu, dan sebuah rumah bersalin.

Tenaga medis di Pulau ini hanya terdapat seorang bidan yang dibantu oleh sepuluh kader kesehatan yang semula diambil dari ibu-ibu PKK.

Sarana pendidikan di Pulau Tunda meliputi 1 Taman Kanak-kanak (TK), 3 buah sekolah dasar (SD), 1 buah madrasah (MTS) dan 1 buah sekolah menengah

pertama (SMP). Guru yang sudah PNS baru berjumlah 3 orang sisanya adalah tenaga honor yang diambil dari penduduk Pulau Tunda.


GPMI



Sarana peribadatan di Pulau Tunda meliputi satu buah masjid yang terletak di Kampung Timur, 1 buah musholla yang terletak di Kampung Barat. Mesjid di

Pulau Tunda dibangun pada tahun 2007 yang dananya sebagian besar berasal dari swadaya penduduk Pulau Tunda yang hingga kini kondisinya masih belum

selesai di bangun.

Sarana untuk saluran pembuangan air kotor.selokan sudah 70% memenuhi kebutuhan penduduk Pulau Tunda. Penduduk Pulau Tunda sudah memiliki

kesadaran yang cukup baik dalam membuang sampah namun aktifitas MCK masih sangat kurang.

Sarana komunikasi yang digunakan oleh penduduk Pulau Tunda adalah handphone sehingga keberadaan wartel sudah tidak ada lagi. Sinyal handphone

tersebut didukung dengan adanya pemancar sinyal atau menara BTS milik PT. Telkom.

EKOSISTEM DAN SUMBERDAYA HAYATI

Secara umum kondisi penutupan karang hidup pada lokasi pengamatan Pulau Tunda berkisar antara 8,96% - 42,42%. Kondisi penutupan ini termasuk dalam

kriteria karang buruk hingga sedang. Kondisi penutupan substrat dasar di kedalaman 3 meter oleh kategori karang hidup sebesar 42,42%. Penutupan

kategori abiotik terlihat cukup tinggi sebesar 32,2% dan biotik lainnya sebesar 14,4%. Sedangkan penutupan karang mati yang terlihat sebesar 8,84% dan

alga sebesar 2,04%. Pada kedalaman 10 meter, penutupan paling tinggi terlihat oleh substrat abiotik sebesar 59,04%.

Lima jenis lamun ditemukan di Pulau Tunda, yaitu Cymodocea rotundata, Cymodecea serrulata, Enhalus acoroides, Halophila ovalis, serta Thalasia

hemprichii. Pulau Tunda memiliki dua ekosistem lamun dengan karakteristik yang berbeda. Ekosistem lamun di sebelah utara Pulau Tunda memiliki substrat

pasir berlumpur dan perairan yang keruh. Hal ini disebebkan karena di sisi selatan pulau berdekatan dengan ekosistem mangrove yang kaya akan nutrien.

Mangrove yang terdapat di Pulau Tunda ada 7 jenis, yaitu Bruguiera gymnorrhiza (Bg), Ceriops decandra (Cd), Rhizopora apiculata (Ra), Rhizopora

mucronata (Rm), Rhizopora stylosa (Rs), Sonneratia caseolaris (Sc), serta Xylocarpus granatum (Xg). Pengamatan mangrove dilakukan di sisi selatan.


GPMI



AKTIVITAS PENGELOLAAN

Kegiatan aktivitas pengelolaan perikanan di wilayah perairan Pulau Tunda adalah perikanan tangkap dengan menggunakan pancing dan armada

penangkapan kapal kayu tradisional. Jumlah armada nelayan pancing Pulau Tunda adalah sebanyak 73 armada tangkap dengan jumlah ABK sebanyak 3

sampai 5 orang untuk 1 kapal. Wilayah penangkapan nelayan berada di sekitar perairan Pulau Tunda, Serang dengan jenis ikan yang ditangkap merupakan

ikan konsumsi yang terdiri dari tenggiri, tongkol, kuwe, kakap dan kerapu dengan jumlah tangkapan untuk skala kecil saja. Ikan hasil tangkapan biasanya

dijual lansung kepada pengepul di Pulau Tunda.

PELUANG INVESTASI

Kegiatan investasi yang saat ini masih berjalan di Pulau Tunda adalah perkebunan pohon albasiah dimana modalnya berasal dari investor dari luar pulau.

Kegiatan investasi lain yang cukup potensial adalah wisata bahari mengingat banyak para wisatwan yang dating untuk menyelam atau hanya sekedar

memancing di sekitar perairan Pulau Tunda namun saying masih belum dikembangkan secara professional.

Social mapping ini didapatkan oleh Gearakan Pemuda Maritim Indonesia saat melakukan pengabdian masyarakat di tahap pendahuluan. Berdasarkan

pembacaan kondisi tersebutlah Gerakan Pemuda Maritim Indonesia (GPMI) melakukan pendampingan dan pemberdayaan masyarakat terkhusus bagi para

Pemuda Indonesia untuk bersama-sama membangun masyarakat maritim yang mandiri dan mampu melakukan pengembangan di wilayah Pulau Tunda

Kabupaten Serang, Provinsi Banten.


GPMI



MAKSUD DAN TUJUAN

Pengembangan Sumberdaya Manusia Dan Peningkatan Sarana Prasarana Pulau Kecil Terdepan Di Pulau Tunda, Kabupaten Serang, Provinsi Banten

dimaksudkan untuk dapat menjadi salah satu model dalam melakukan pengembangan Pulau-Pulau kecil di Indonesia. Adapun Tujuan dari dilakukannya

pengembangan ini adalah;

1. Membangun karakter masyarakat Indonesia berjiwa maritim yang berlandaskan iptek dan iptak.

2. Mengembangkan potensi sumberdaya alam dan manusia berbasis kebudayaan maritim Indonesia yang berkelanjutan.

3. Menghasilkan model pengelolaan Pulau-Pulau kecil yang mandiri secara ekonomi dan berkelanjutan.

Hal ini didasarkan pada tujuan Gerakan Pemuda Maritim Indonesia yang sejalan dengan misi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025

yang tertuang pada butir ke 7 yaitu Mewujudkan Indonesia menjadi negara Kepulauan yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional.

Maksud dari misi tersebut adalah untuk menumbuhkan wawasan bahari bagi masyarakat dan pemerintah agar pembangunan Indonesia berorientasi

kelautan; meningkatkan kapasitas sumber daya manusia yang berwawasan kelautan melalui pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kelautan;

mengelola wilayah laut nasional untuk mempertahankan kedaulatan dan kemakmuran; dan membangun ekonomi kelautan secara terpadu dengan

mengoptimalkan pemanfaatan sumber kekayaan laut secara berkelanjutan.


GPMI



TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN

Pengembangan Sumberdaya Manusia Dan Peningkatan Sarana Prasarana Pulau Kecil Terdepan dilaksanakan Di Pulau Tunda, Kabupaten Serang, Provinsi

Banten, adapun waktu pelaksanaannya dilakukan selama 3 tahun yang dibagi menjadi Tahap Inisiasi (Tahun Pertama), Tahap Pelaksanaan (Tahun Kedua),

Tahap Evaluasi (Tahun Ketiga) yang diuraikan pada tabel berikut;

Tahun Pertama (Tahap Inisiasi)

Tahun Kedua (Tahap Pelaksanaan)

Tahap Ketiga (Tahap Evaluasi dan Pemantauan)

Tahun 2015

MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER JANUARI

Pendidikan dan Latihan (luar Pulau)

Pengabdian Masyarakat I - III

Rumah Amukti Palapa

Pendidikan dan Latihan (Dalam Pulau)

PROOGRAMTahun 2014 - 2015

FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER JANUARI FEBRUARI

Pengabdian Masyarakat IV - VIII

Pembangunan Infrastruktur Maritim

PROOGRAMTahun 2015 - 2016 Tahun 2016

MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER JANUARI

Evaluasi

Pemantauan

Pengabdian Masyarakat IX - X

PROOGRAMTahun 2016 - 2017


GPMI



METODOLOGI

RANCANGAN PENGEMBANGAN DAN PENINGKATAN KAPASITAS MASYARAKAT

Diagram Alir Tahap Pendahuluan Pengembangan Pulau Tunda Kebupaten Serang Provinsi Banten.


GPMI



Diagram Alir Tahap Inisiasi Pengembangan Pulau Tunda Kebupaten Serang Provinsi Banten.


GPMI



Diagram Alir Tahap Pelaksanaan Pengembangan Pulau Tunda Kebupaten Serang Provinsi Banten.


GPMI



Diagram Alir Tahap Evaluasi Pengembangan Pulau Tunda Kebupaten Serang Provinsi Banten.


GPMI



Konsep kegiatan pengembangan dan peningkatan kapasitas masyarakat di Pulau Tunda merupakan hasil diskusi dan kesepakatan antara Gerakan Pemuda Maritim Indonesia dan Pemuda Pulau Tunda (Organisasi Karang Taruna) untuk bersama-sama melakukan pengembangan di Pulau Tunda selama 3 (tiga) tahun kedepan. Pengembangan ini diberi nama REPETITA (Rencana Pembangunan Tiga Tahun) Pulau Tunda, Serang, Banten. Rencana Pembangunan Tiga Tahun (REPETITA) ini dibagi berdasarkan konsep pengelolaan yang disusun secara sistematis yaitu mulai dari Tahapan Inisiasi (Tahun Pertama), Tahapan Pelaksanaan (Tahun Kedua) dan Tahapan Evaluasi dan Monitoring (Tahun Ketiga).

Tahap Inisiasi (Tahun Pertama)

Tahun Inisiasi dalam REPETITA yang telah disusun merupakan kegiatan-kegiatan dalam bentuk transformasi pengetahuan mengenai sejarah, budaya, ilmu

dan teknologi dalam pengembangan kemaritiman serta pengetahuan sumberdaya alam Nusantara yang menjadi potensi utama bagi kemandirian Pulau-

Pulau kecil terdepan.

Transformasi pengetahuan dalam aspek tersebut sangatlah penting karena menjadi pondasi utama pembentukan pola pikir dan sebagai modal utama untuk

membaca kondisi alam yang sebenarnya bahwa disekeliling dan disekitar Pulau-Pulau kecil tersebut memilki potensi yang sangat luar biasa apabila mampu

di kembangakan secara bijak dan berkelanjutan.

Kemampuan untuk menganalisa perlu segera dilaksanakan sejak awal sehingga kegiatan pertama pada tahap inisiasi ini adalah melakukan Pendidikan dan

Latihan secara rutin pada setiap bulan selama delapan bulan berjalan yang dimulai pada bulan April hingga Desember 2014 dengan materi-materi yang

berkaitan tentang informasi dan masukan mengenai potensi apa saja yang dapat di kembangkan di Pulau-Pulau kecil agar mampu menjadi Pulau yang

mandiri. Kegiatan ini akan dilaksanakan di Pulau Tunda dan juga kunjungan pembelajaran ke beberapa kota yang telah berhasil dan sampai saat ini mampu

menjadi daerah yang mandiri secara ekonomi.


GPMI



Konsep utama dalam kegiatan ini adalah Pengabdian Masyarakat dimana dalam setiap kegiatan-kegiatan yang dilakukan melibatkan seluruh komponen

masyarakat yang ada di Pulau Tunda, agar masyarakat secara umum paham dan mengerti mengenai kemandirian sebuah Pulau. Fokus dalam pengadian

masyarakat dibagi kedalam beberapa bidang seperti Pendidikan Maritim, Lingkungan dan Teknologi, serta Pengembangan Ekonomi Maritim. Pelaksanaan

Pengabdian Masyarakat pada tahun inisisasi (pertama) direncanakan pada bulan Agustus, Oktober 2014 dan Januari 2015.

Kemudian untuk memperkokoh pondasi kePemudaan di Pulau Tunda maka direncanakan untuk membangun Rumah Amukti Palapa pada bulan Mei 2014

yang akan digunakan sebagai pusat pembelajaran dan pusat informasi untuk pengembangan Pulau Tunda kedepan, dengan mengkordinasikan seluruh

stakeholder terkait agar apa yang diharapkan dapat tercapai.

Tahap Pelaksanaan (Tahun Kedua)

Perencanaan kegiatan di Tahun Kedua (Tahap Pelaksanaan) merupakan tahapan implementasi program Gerakan Pemuda Matirim Indonesia bersama

Pemuda Pulau Tunda untuk fokus pada perbaikan lingkungan dan peremajaan infrastruktur serta penyediaan sarana dan prasarana untuk mendukung

aktifitas seluruh penduduk di Pulau Tunda.

Pada tahun kedua ini akan tetap melaksanakan kegiatan Pemberdayaan Masyarakat namun terdapat penambahan kegiatan yaitu Mangrovacation, sebagai

tahapan implementasi perbaikan lingkungan maka di fokuskan untuk melakukan kegiatan penyemaian, penanaman hingga pengolahan mangrove sebagai

salah satu potensi di Pulau Tunda untuk di manfaatkan masyarakat sebagai sumber ekonomi baru untuk kemandirian.


GPMI



Selain Mangrovacation akan dilakukan juga pelatihan dan berbagi informasi kepada seluruh masyarakat Pulau Tunda sebagai bentuk kegiatan Aktualisasi

Kesadaran Masyarakat mengenai pentingnya pemahaman mengenai kondisi lingkungan sekitar. Kegiatan ini dilaksanakan untuk mendukung dan

menyelaraskan konsep yang akan diterapkan selama kegiatan Pengabdian Masyarakat.

Kegiatan yang juga menjadi tantangan bagi Gerakan Pemuda Maritim Indonesia dan Pemuda Pulau Tunda adalah dengan Program Bos Sampah. Program

ini diharapkan mampu menjawab dan menyelesaikan persoalan sampah yang ada di Pulau Tunda dengan beberapa model pengelolaan yang telah disusun

secara sistematis demi menjaga dan melestarikan lingkungan Pulau Tunda.

Konsep Pemberdayaan Masyarakat pada tahun kedua ini dengan beberapa rangkaian kegiatan yaitu Mangrovacation dan Aktualisasi Kesadaran

Masyarakat akan dilaksanakan pada bulan Februari, Mei, Agustus, Oktober dan Desember 2015 serta Program Bos Sampah yang akan dimulai pada bulan

Februari 2015.

Selain potensi di wilayah pesisir Pulau Tunda, ternyata kondisi alam yang dimilki cukup menjanjikan untuk dilaksanakan kegiatan Pertanian, dimana secara

geologis tanah-tanah yang dimilki cukup subur dan memiliki potensi untuk dapat dikembangakan, sehingga salah satu program yang akan juga dilaksanakan

adalah Model Percontohan Pertanian Pulau Kecil.

Dilain sektor, Infrastruktur merupakan salah satu jaminan bagi masyarakat untuk dapat maju dan mengembangkan diri dalam satu wilayah Pulau kecil.

Berbanding terbalik kondisi yang ada di Pulau Tunda dengan banyaknya keterbatasan, masyarakat berada dalam posisi ingin maju atau diam dalam segala

keterbatasannya. Pada posisi demikian Gerakan Pemuda Maritim Indoensia bersama Pemuda Pulau Tunda menyepakati untuk menyelesaikan secara

bertahap persoalan infrastruktur tersebut.


GPMI



Identifikasi yang telah dilakukan pada saat pelaksanaan Pemberdayaan Masyarakat pada bulan Februari 2013, menyimpulkan bahwa kebutuhan-kebutuhan

yang penting untuk menunjang aktifitas masyarakat adalah Fasilitas Kesehatan dengan menyediakan Tenaga Medis (Dokter) dan Pelatihan Kepada

Masyarakat dalam melakuakn penanganan tindakan medis bagi korban yang mengalami kecelakaan atau sakit.

Fasilitas Pendidikan bagi siswa-siswi Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama juga merupakan bagian yang sangat menentukan masa depan anak-

anak yang hidup di Pulau-Pulau kecil. Dari hal tersebut maka dihimpulah berbagai masukan dan menyepakati untuk menyediakan Tenaga Pengajar (Guru),

Peremajaan Sekolah, dan Penyediaan Laboratorium serta Alat Olahraga dan Kesenian. Dengan harapan siswa-siswi yang berada di Pulau nantinya akan

memiliki kemampuan dan kompetensi serta kreatifitas sehingga mampu bersaing secara professional, dan memiliki pemahaman kebangsaan Indonesia.

Program yang akan dilaksanakan pada tahun kedua ini juga adalah Pembuatan Kapal Amukti Palapa sebagai modal para Pemuda untuk tetap dapat

melakukan aktifitas penangkapan dengan ramah lingkungan dan juga sebagai kapal pembelajaran bagi para pelajar dan Pemuda Pulau Tunda, serta dapat

juga menjadi alat transportasi alternatif ketika terjadi hal-hal yang membutuhkan transportasi laut. Infrastruktur lainnya seperti Jalan dan Dermaga akan

dilakukan peremajaan sekaligus pembuatan petunjuk jalan sebagai salah satu sarana untuk menuntun para tamu-tamu yang akan berkunjung ke Pulau

Tunda. Besar harapan bahwa pelaksanaan kegiatan ini dapat berjalan dengan baik, agar seluruh masyarakat Pulau Tunda dapat merasakan manfaatnya

serta ikut berpartisipasi dalam menjaga lingkungan sekitarnya. Seluruh rangkaian Pembangunan Infrastruktur tersebut akan dilakanakan selama 7 (tujuh)

bulan yaitu Maret, April, Juni, Juli, November, 2015 dan Januari, Februari 2016.


GPMI



Tahap Evaluasi dan Monitoring (Tahun Ketiga)

Tahun ketiga ini merupakan tahapan akhir dalam pelaksanaan seluruh rangkaian kegiatan, direncanakan untuk Evaluasi dan Monitoring terhadap seluruh

program yang telah dilaksanakan pada tahun awal dan tahun kedua, yang kemudian dilakukan evaluasi untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan

dari rangkaian program-program yang telah disusun selama dua tahun.

Secara konsisten pada tahun ketiga akan tetap dilaksanakan kegiatan Pemberdayaan Masyarakat sebagai tolak ukur dan penyelesaian seluruh rangkaian

kegiatan dan akan di tutup dengan kegiatan akbar dengan mengundang para Pemuda dari seluruh pelosok Indonesia yang fokus terhadap pembangunan

maritim untuk menyaksikan hasil pengembangan Pulau Tunda selama tiga tahun dan menjadi contoh untuk di adaptasikan di seluruh Pulau kecil di

Nusantara.


GPMI



RENCANA ANGGARAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA DAN PENINGKATAN SARANA PRASARANA



No Nama Kegiatan KebutuhanVolume

(Orang/Buah)Frekuensi Anggaran Total

1Pendidikan dan Latihan

(Luar Pulau)636,625,000Rp

Akomodasi

Konsumsi 25 7 150,000Rp 26,250,000Rp Cash Non Fisik

Narasumber 2 2 300,000Rp 1,200,000Rp Cash Non Fisik

Penginapan 25 6 350,000Rp 52,500,000Rp Cash Non Fisik

Transportasi

Kapal 25 2 16,000Rp 800,000Rp Cash Non Fisik

Mobil 2 5 1,000,000Rp 10,000,000Rp Cash Non Fisik

Luar Kota 10 1 3,000,000Rp 30,000,000Rp Cash Non Fisik

Perlengkapan dan Peralatan

P3K 1 1 1,000,000Rp 1,000,000Rp Cash Non Fisik

Spanduk 2 1 200,000Rp 400,000Rp Cash Fisik

Cendramata 10 1 50,000Rp 500,000Rp Cash Fisik

Bensin 1 1 150,000Rp 150,000Rp Cash Non Fisik

LCD 1 1 1,000,000Rp 1,000,000Rp Non Cash Fisik

Lencana 25 1 15,000Rp 375,000Rp Cash Fisik

Sertifikat peserta 30 1 5,000Rp 150,000Rp Cash Fisik

Alat Tulis Kerja 1 1 3,000,000Rp 3,000,000Rp Cash Fisik

127,325,000Rp TOTAL

Keterangan

Rencana Anggaran Belanja (RAB) Tahun Pertama (2014 - 2015)

5 Bulan (April, Mei, Juni, Juli, Agustus 2014)


GPMI



(Lanjutan) Tahun Pertama (Tahap Inisiasi)



2 Pengabdian Masyarakat I 198.345.000Rp

Akomodasi

Konsumsi 25 7 150.000Rp 26.250.000Rp Cash Non Fisik

Transportasi Non Fisik

Kapal 25 2 16.000Rp 800.000Rp Cash Non Fisik

Mobil 2 2 1.000.000Rp 4.000.000Rp Cash Non Fisik


K3 1 1 5.000.000Rp 5.000.000Rp Cash Non Fisik

Spanduk 1 1 200.000Rp 200.000Rp Cash Non Fisik

Billboard 2 1 500.000Rp 1.000.000Rp Cash Non Fisik

Bensin 7 1 150.000Rp 1.050.000Rp Cash Non Fisik

Lencana 25 1 15.000Rp 375.000Rp Cash Non Fisik

Sertifikat peserta 30 1 5.000Rp 150.000Rp Cash Non Fisik

Pembangunan Rumah

Amukti PalapaSemen 60 1 70.000Rp 4.200.000Rp Non Cash

Batako 2000 1 3.000Rp 6.000.000Rp Cash

Karang Pondasi 10 1 300.000Rp 3.000.000Rp Cash

Kusen + Jendela + Pintu 1 1 7.000.000Rp 7.000.000Rp Non Cash

Balok 60 1 100.000Rp 6.000.000Rp Non Cash

Kaso 120 1 20.000Rp 2.400.000Rp Non Cash

Cat Tembok 25 1 500.000Rp 12.500.000Rp Non Cash

Pasir 300 1 10.000Rp 3.000.000Rp Non Cash

Reng 400 1 50.000Rp 20.000.000Rp Non Cash

Genteng 3000 1 5.000Rp 15.000.000Rp Non Cash

Paku 10 1 20.000Rp 200.000Rp Non Cash

Keramik 36 1 70.000Rp 2.520.000Rp Non Cash

Paralon 5 1 50.000Rp 250.000Rp Non Cash

Lemari buku 7 1 350.000Rp 2.450.000Rp Non Cash

Tukang 25 30 100.000Rp 75.000.000Rp Cash

198.345.000Rp

Keterangan

Fisik


Mei 2014

TOTAL


GPMI






3 201.867.000Rp

Akomodasi


Transportasi


Mobil 2 2 900.000Rp 3.600.000Rp Cash Non Fisik

Kesehatan

P3K 1 1 1.000.000Rp 1.000.000Rp Cash Non Fisik


Lencana 25 1 15.000Rp 375.000Rp Cash Fisik

Spanduk 2 1 200.000Rp 400.000Rp Cash Fisik

Cendramata 4 1 50.000Rp 200.000Rp Cash Fisik

Sertifikat peserta 25 1 5.000Rp 125.000Rp Cash Fisik

Sertifikat donatur 25 1 5.000Rp 125.000Rp Cash Fisik

ATK 1 1 1.000.000Rp 1.000.000Rp Cash Fisik

Bensin 1 1 150.000Rp 150.000Rp Cash Non Fisik

Hadiah lomba 1 1 3.000.000Rp 3.000.000Rp Non Cash Fisik

Peralatan lomba 1 1 2.000.000Rp 2.000.000Rp Cash Non Fisik

Peralatan materi 1 1 2.000.000Rp 2.000.000Rp Cash Non Fisik

Pesta rakyat 1 1 5.000.000Rp 5.000.000Rp Cash Non Fisik

Trash Bag 25 1 100.000Rp 2.500.000Rp Non Cash Fisik

Tempat Sampah 20 1 250.000Rp 5.000.000Rp Non Cash Fisik

Roll Banner 1 1 250.000Rp 250.000Rp Non Cash Fisik

Peta Desa 1 1 2.000.000Rp 2.000.000Rp Non Cash Fisik

Media dan Komunikasi 1 1 5.000.000Rp 5.000.000Rp Non Cash Non Fisik

Tim Pendahulu



Transportasi 2 2 150.000Rp 600.000Rp Cash Non Fisik

67.289.000Rp

Pengabdian Masyarakat

II s.d IV


3 Bulan (Agustus, Oktober 2014 dan Januari 2015)

TOTAL

Keterangan


GPMI






4Pendidikan dan Latihan

(Dalam Pulau)104,025,000Rp

Akomodasi


Narasumber 2 2 300,000Rp 1,200,000Rp Cash Non Fisik

Transportasi










Alat Tulis Kerja 1 1 3,000,000Rp 3,000,000Rp Cash Fisik

34,675,000Rp

Total Keseluruhan 1,140,862,000Rp

TOTAL


3 Bulan (September, November, Desember 2014)

Keterangan


GPMI






1Pengabdian Masyarakat

V s.d IX2,867,695,000Rp

Akomodasi


Transportasi



Kesehatan







Sertifikat donatur 25 1 5,000Rp 125,000Rp Cash Fisik

ATK 1 1 1,000,000Rp 1,000,000Rp Cash Fisik


Hadiah lomba 1 1 3,000,000Rp 3,000,000Rp Non Cash Fisik

Peralatan lomba 1 1 2,000,000Rp 2,000,000Rp Cash Non Fisik

Peralatan materi 1 1 2,000,000Rp 2,000,000Rp Cash Non Fisik

Pesta rakyat 1 1 5,000,000Rp 5,000,000Rp Cash Non Fisik

Tempat Sampah 20 1 250,000Rp 5,000,000Rp Non Cash Fisik

Tim Pendahulu



Transportasi 2 2 150,000Rp 600,000Rp Cash Non Fisik

Mangrovacation

Penyemaian 200,000 1 1,500Rp 300,000,000Rp Cash Fisik

Polibag 200,000 1 100Rp 20,000,000Rp Non Cash Fisik

Penanaman 200,000 1 400Rp 80,000,000Rp Cash Fisik

Pelatihan + Pengelohan 20 1 1,000,000Rp 20,000,000Rp Cash Non Fisik

Keterangan

Rencana Anggaran Belanja (RAB) Tahun Kedua (2015 - 2016)

5 Bulan (Februari, Mei, Agustus, Oktober, Desember 2015


GPMI



(Lanjutan) Tahun Kedua (Tahap Pelaksanaan)



Aktualisasi (Kesadaran

Masyarakat)


Topi 400 1 20,000Rp 8,000,000Rp Cash Fisik

Kaos 400 1 100,000Rp 40,000,000Rp Cash Fisik


Bos Sampah

Modal 1 1 20,000,000Rp 20,000,000Rp Cash Non Fisik

Trash Bag 25 1 100,000Rp 2,500,000Rp Non Cash Fisik



Pertanian

Bibit 5,000 1 2,500Rp 12,500,000Rp Cash Fisik

573,539,000Rp TOTAL


7 Bulan (Maret, April, Juni, Juli, November, 2015 dan Januari, Februari 2016)

Keterangan


GPMI



(Lanjutan) Tahun Kedua (Tahap Pelaksanaan)



2Pembangunan Infrastruktur

Maritim1,051,000,000Rp

Fasilitas Kesehatan

Tenaga Medis (dokter) 2 12 3,000,000Rp 72,000,000Rp Cash Non Fisik

Fasilitas Pendidikan

Tenaga Pengajar (guru) 8 12 3,000,000Rp 288,000,000Rp Cash Non Fisik

Peremajaan Sekolah 1 1 15,000,000Rp 15,000,000Rp Non Cash Fisik

Laboratorium 1 1 25,000,000Rp 25,000,000Rp Non Cash Fisik

Alat Olahraga dan Kesenian 1 1 25,000,000Rp 25,000,000Rp Non Cash Fisik

Sarana Transportasi Laut

Kapal Amukti Palapa 1 1 400,000,000Rp 400,000,000Rp Cash Fisik

Jalan dan Dermaga

Peremajaan 2 1 15,000,000Rp 30,000,000Rp Non Cash Fisik

Pembuatan Penunjuk Jalan 12 1 1,000,000Rp 12,000,000Rp Non Cash Fisik

867,000,000Rp

3 Pelatihan Pejuang Maritim

Pejuang Maritim 10 1 10,000,000Rp 100,000,000Rp Cash Non Fisik

Masyarakat Umum 20 21 200,000Rp 84,000,000Rp Cash Non Fisik

184,000,000Rp

Total Keseluruhan 3,918,695,000Rp


7 Bulan (Maret, April, Juni, Juli, November, 2015 dan Januari, Februari 2016)

Keterangan

TOTAL


GPMI



Tahun Ketiga (Tahap Evaluasi dan Pemantauan)



1 Evaluasi 57,380,000Rp

Rekrutmen

Administrasi Rekrutmen 1 1 Rp 1,000,000 1,000,000Rp Cash Non Fisik

Pelatihan Evaluator

Konsumsi Peserta 5 12 30,000Rp 1,800,000Rp Cash Non Fisik

Konsumsi Trainer 3 12 30,000Rp 1,080,000Rp Cash Non Fisik

Transport Evaluator 5 2 500,000Rp 5,000,000Rp Cash Non Fisik

Seminar Kit 15 1 50,000Rp 750,000Rp Non Cash Non Fisik

Lumpsum Saat Evaluasi

Makan Evaluator 5 21 150,000Rp 15,750,000Rp Cash Non Fisik

Honor Evaluator 5 7 350,000Rp 12,250,000Rp Cash Non Fisik

Transportasi Evaluator 5 2 500,000Rp 5,000,000Rp Cash Non Fisik

Akomodasi 5 7 350,000Rp 12,250,000Rp Cash Non Fisik


ATK 1 1 2,500,000Rp 2,500,000Rp Cash Non Fisik

57,380,000Rp

Rencana Anggaran Belanja (RAB) Tahun Ketiga (2016 - 2017)

3 Bulan (Maret, April, Mei 2016)

TOTAL

KETERANGAN


GPMI



(Lanjutan) Tahun Ketiga (Tahap Evaluasi dan Pemantauan)

No Nama Kegiatan Kebutuhan

Volume


2 Pemantauan 170,268,000Rp

Akomodasi


Transportasi


Mobil 1 2 900,000Rp 1,800,000Rp Cash Non Fisik

Kesehatan





Seminar Kit 11 1 50,000Rp 550,000Rp Non Cash Non Fisik

Man Power 11 7 350,000Rp 26,950,000Rp Cash Non Fisik

42,567,000Rp TOTAL


4 Bulan (Juni, Juli, September, November 2016)

KETERANGAN


GPMI



(Lanjutan) Tahun Ketiga (Tahap Evaluasi dan Pemantauan)



3Pengabdian Masyarakat

X s.d XI132,478,000Rp

Akomodasi


Transportasi


Mobil 3 1 900,000Rp 2,700,000Rp Cash Non Fisik

Kesehatan





Bingkai 4 1 50,000Rp 200,000Rp Cash Fisik


Sertifikat donatur 25 1 5,000Rp 125,000Rp Cash Fisik

ATK 1 1 1,000,000Rp 1,000,000Rp Cash Non Fisik


Hadiah lomba 1 1 3,000,000Rp 3,000,000Rp Non Cash Fisik

Peralatan lomba 1 1 2,000,000Rp 2,000,000Rp Cash Non Fisik

Peralatan materi 1 1 2,000,000Rp 2,000,000Rp Cash Non Fisik

Pesta rakyat 1 1 5,000,000Rp 5,000,000Rp Cash Non Fisik

Trash Bag 25 1 100,000Rp 2,500,000Rp Non Cash Fisik


Tim Pendahulu



Transportasi 2 2 150,000Rp 600,000Rp Cash Non Fisik

66,239,000Rp

Rp 360,126,000 Total Keseluruhan

KETERANGAN


2 Bulan (Agustus, Oktober 2016)


GPMI



REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA DAN PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA


Tahun Pengembangan Total Cash Total Non Cash Jumlah

Tahun 1 971,592,000Rp 169,270,000Rp 1,140,862,000Rp

Tahun 2 3,634,195,000Rp 284,500,000Rp 3,918,695,000Rp

Tahun 3 319,676,000Rp 40,450,000Rp 360,126,000Rp

Total Keseluruhan 4,925,463,000Rp 494,220,000Rp 5,419,683,000Rp


GPMI



TARGET DAN CAPAIAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA DAN PENINGKATAN SARANA PRASARANA


Konsep pengembangan Pulau-Pulau kecil yang telah direncanakan untuk dilakukan pendampingan dan peningkatan kapasitas sumberdaya manusia oleh

Gerakan Pemuda Maritim Indonesia bersama Pemuda Pulau Tunda (Organisasi Karang Taruna) diharapkan mampu menjadi Pulau yang mandiri dengan

memanfaatkan sumberdaya lingkungan yang ada untuk mencapai ketahanan ekonomi masyarakat.

Berdasarkan kondisi eksisting Pulau Tunda maka rencana pengembangan tiga tahun (REPETITA) tersebut ditargetkan mampu menghasilkan karya nyata

sebagai sumber perekonomian utama, sehingga terbangun paradigma bahwa Pulau-Pulau kecil Indonesia mampu menjadi garda terdepan dalam

menciptakan pembangunan yang berkelanjutan untuk turut menjaga kedaulatan bangsa.


GPMI




Pendidikan Dan Latihan Di Luar Pulau Selama 5 Bulan


GPMI



Keterangan : angkat tersebut adalah sebuah penilaian kondisi dari Pemuda.

nilai 0 adalah sangat kurang

nilai 1 adalah kurang

nilai 2 adalah cukup

nilai 3 adalah cukup baik

nilai 4 adalah baik

nilai 5 adalah sangat baik

Berdasarkan grafik di atas, menjelaskan bahwa kondisi Pengetahuan (K), Keahlian (S), Sikap (A) para Pemuda di Pulau Tunda Kabupaten Serang, Provinsi

Banten. Kondisi tersebut menjelaskan target pencapaian mulai dari sebelum Pemuda tersebut mendapatkan sebuah pendidikan dan latihan sampai sudah

mendapatkan pendidikan dan latihan di luar Pulau selama 5 bulan (April, Mei, Juni, Juli, dan Agustus).


GPMI




Pendidikan Dan Latihan Di Dalam Pulau Selama 3 Bulan


GPMI




nilai 0 adalah sangat kurang

nilai 1 adalah kurang

nilai 2 adalah cukup

nilai 3 adalah cukup baik

nilai 4 adalah baik

nilai 5 adalah sangat baik



mendapatkan pendidikan dan latihan di dalam Pulau selama 3 bulan (September, November, dan Desember).


GPMI




Pengabdian Masyarakat I


GPMI



Keterangan : angkat tersebut adalah sebuah penilaian kondisi dari Pemuda. nilai 0 adalah sangat kurang nilai 3 adalah cukup baik nilai 1 adalah kurang nilai 4 adalah baik nilai 2 adalah cukup nilai 5 adalah sangat baik



mendapatkan dalam pengabdian masyarakat I sampai dengan XI selama 3 tahun. Pada pengabdian masyarakat ke I ini pembangunan Rumah Akuti

Palapa, dalam target pencapaian rumah ini ditujukan untuk seluruh Pemuda yang berada di Pulau Tunda yang berjumlah 100 orang. Rumah ini dijadikan

sebagai sarana untuk tempat belajar, berbagi dan bergerak bersama seluruh Pemuda Pulau Tunda. Tempat baca juga akan diikutsertakan di dalam rumah

ini, sehingga anak-anak SD dan SMP pun yang berjumlah total sekitar 268 siswa dapat menerima manfaat dari pembangunan Rumah Amukti Palapa.


GPMI




Pengabdian Masyarakat II


GPMI




nilai 0 adalah sangat kurang nilai 3 adalah cukup baik

nilai 1 adalah kurang nilai 4 adalah baik

nilai 2 adalah cukup nilai 5 adalah sangat baik



mendapatkan dalam pengabdian masyarakat I sampai dengan XI selama 3 tahun. Pengabdian masyarakat ke II ini memberikan sebuah asahan

pengetahuan, keahlian serta sikap dalam pengelolaan lingkungan Pulau Tunda. Hal ini menjadi tolak ukur karena pengelolaan lingkungan Pulau Tunda ini

dilaksanakan mulai dari pengabdian masyarakat ke II sampai dengan ke XI.


GPMI




Pengabdian Masyarakat III


GPMI









mendapatkan dalam pengabdian masyarakat I sampai dengan XI selama 3 tahun. Pengabdian masyarakat ke III ini memberikan sebuah asahan




GPMI




Pengabdian Masyarakat IV


GPMI









mendapatkan dalam pengabdian masyarakat I sampai dengan XI selama 3 tahun. Pengabdian masyarakat ke IV ini memberikan sebuah asahan




GPMI




Pengabdian Masyarakat V


GPMI








Banten. Kondisi tersebut menjelaskan target pencapaian mulai dari sebelum Pemuda tersebut mendapatkan sebuah pendidikan dan latihan. Pengabdian

masyarakat ke V-IX ini memberikan sebuah asahan pengetahuan, keahlian serta sikap dalam pengelolaan lingkungan Pulau Tunda khusus nya dalam

pengelolaan mangrove, aktualisasi kesadaran masyarakat, bos sampah dan pengelolaan pertanian. Target pencapaian manfaat ini, untuk pengelolaan

mangrove ada 20 orang, aktualisasi kesadaran masyarakat untuk 2000 orang, bos sampah ada 1 kelompok masyarakat, dan pengelolaan pertanian ada 3

kelompok masyarakat di Pulau Tunda Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Pada pengabdian masyarakat ke V ini kondisi para Pemuda sudah teramunisi

pengetahuannya, keahliannya serta sikapnya yang telah di kembangkan dalam tahap inisiasi.


GPMI




Pengabdian Masyarakat VI


GPMI











mangrove ada 20 orang, aktualisasi kesadaran masyarakat 2000 orang, bos sampah ada 1 kelompok masyarakat, dan pengelolaan pertanian ada 3

kelompok masyarakat. Pada pengabdian masyarakat yang ke VI ini para Pemuda sudah mulai meningkat kondisi pengetahuan, keahlian serta sikap nya

dalam pengelolaan lingkungan di Pulau Tunda Kabupaten Serang, Provinsi Banten.


GPMI




Pengabdian Masyarakat VII


GPMI












kelompok masyarakat. Pada pengabdian masyarakat yang ke VII ini para Pemuda sudah mulai meningkat kondisi pengetahuan, keahlian serta sikap nya



GPMI




Pengabdian Masyarakat VIII


GPMI












kelompok masyarakat. Pada pengabdian masyarakat yang ke VIII ini para Pemuda sudah mulai optimal kondisi pengetahuan, keahlian serta sikap nya



GPMI




Pengabdian Masyarakat IX


GPMI












kelompok masyarakat. Pada pengabdian masyarakat yang ke IX ini para Pemuda sudah optimal kondisi pengetahuan, keahlian serta sikap nya dalam


GPMI



pengelolaan lingkungan. Selain itu, di tahun kedua (tahap pelaksanaan) ini juga melakukan pembangunan infrastruktur maritim yang meliputi peremajaan

sekolah, laboratorium sekolah, alat olahraga dan kesenian sekolah. Peningkatan inftrastruktur sekolah ini untuk dapat digunakan oleh tenga pengajar

serta murid-murid di sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) dalam mengembangkan pengetahuan, krativitas, olahraga serta seni dan

budaya. Hal ini memberikan dampak kepada 268 siswa (SD dan SMP). Pembangunan infrastruktur juga dilakukan pada sarana transportasi laut,

penyediaan kapal Amukti Palapa dapat membantu para Pemuda untuk kembali menangkap ikan (nelayan). Hal ini mendukung sektor perikanan bahwa

para Pemuda Pulau Tunda dapat kembali menjadi nelayan dengan bijaksana dalam penangkapannya. Selain itu kapal ini dapat juga digunakan sarana

transportasi laut untuk menyebrang ke daratan Kabupaten Serang, hal ini dapat berdampak terhadap aktivitas perekonomian masyarakat Pulau Tunda

yang berjumlah 2000 orang. Peremajaan jalan dan dermaga juga dilakukan dalam pembangunan infrastruktur maritim di tahap pelaksanaan pada tahun

ke 2, hal ini agar terciptanya kebersihan, keindahan, dan memberikan dampak terhadap lingkungan di Pulau Tunda Kabupaten Serang, Provinsi Banten.

Pada tahun ke 2, pembuatan penunjuk jalan juga harus terbangun agar wisatawan yang datang ke Pulau Tunda dapat memahami letak dan geografis

masing-masing wilayah di Pulau Tunda. Pembuatan penunjuk jalan ini sangat memberikan dampak bagi warga Pulau dan pendatang, sehingga mewujudkan

kelengkapan administrasi jalan di Pulau Tunda Kabupaten Serang, Provinsi Banten.


GPMI



Tahap Kedua (Tahap Pelaksanaan)

Pendidikan dan Latihan Pejuang Maritim


GPMI







Berdasarkan grafik di atas, menjelaskan bahwa kondisi Pengetahuan (K), Keahlian (S), Sikap (A) para Pejuang Maritim di Pulau Tunda Kabupaten Serang,

Provinsi Banten. Kondisi tersebut menjelaskan target pencapaian mulai dari sebelum Pejuang tersebut mendapatkan sebuah pendidikan dan latihan sampai

sudah melakukan pengabdian masyarakat selama 1 tahun. Pengabdian masyarakat ini memberikan sebuah penambahan sumber daya manusia dalam

tenaga pengajar dan tenaga kesehatan, manfaat ini dapat dirasakan untuk semua masyarakat Pulau Tunda Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Tenaga

kesehatan yang berjumlah 2 orang dan tenaga pengajar yang berjumlah 8 orang akan memberikan dampak kepada 2000 orang yang berada di Pulau

tersebut. Selain itu, Masyarakat sebanyak 20 orang mendapatkan pelatihan kesehatan untuk dapat ikut berjuang dan melakukan kegiatan kesehatan untuk

masyarakat Pulau Tunda Kabupaten Serang, Provinsi Banten.


GPMI




Pengabdian Masyarakat X


GPMI








Banten. Pada pengabdian masyarakat ke X dan XI ini sudah masuk dalam tahap evaluasi dan pemantauan, Pemuda yang telah melakukan pengembangan

diri tetap melakukan pengabdian masyarakat sebagai aktivitas nya untuk dapat menjadi Pemuda Maritim yang Sosio-Technopreneurship. Kondisi pada saat

pengabdian masyarakat ke X dan XI ini adalah kondisi optimal yang sedang dalam tahap pemantauan untuk dapat berkelanjutan setelah masuk tahap

kemandirian di Pulau Tunda Kabupaten Serang, Provinsi Banten.


GPMI




Pengabdian Masyarakat XI


GPMI








Banten. Pada pengabdian ke X dan XI ini sudah masuk dalam tahap evaluasi dan pemantauan, Pemuda yang telah malkukan pengembangan diri tetap

melakukan pengabdian masyarakat sebagai aktivitas nya untuk dapat menjadi Pemuda Maritim yang Sosio-Technopreneurship. Kondisi pada saat

pengabdian masyarakat ke X dan XI ini adalah kondisi optimal yang sedang dalam tahap pemantauan untuk dapat berkelanjutan setelah masuk tahap

kemandirian di Pulau Tunda Kabupaten Serang, Provinsi Banten.


GPMI



Secara administrasi Pulau Tunda berada di Desa Wargasara, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Terdapat 6 (enam) Rukun Tetangga

(RT) yang memiliki potensi yang berbeda-beda sehingga perencanaan REPETITA tersebut akan dikembangkan berdasarkan potensi wilayah di RT masing-

masing setempat.

TABEL PENGEMBANGAN NILAI PEREKONOMIAN MASYARAKAT PULAU TUNDA

Wilayah

Pengembangan RT Potensi Pengembangan

Pendapatan Sebelum

Pengembangan Model Pengembangan

Pendapatan Pasca

Pengembangan

Bagian Timur Pulau

RT 1 Industri Pariwisata Bahari 2.724.000.000 / 20 kelompok Manajemen SDM 5.448.000.000 / 20 kelompok

RT 2

Industri Kapal 480.000.000 / 1 kelompok Peningkatan Jumlah

Kelompok 2.400.000.000 / 5 kelompok

Pertanian Palawija Belum Tersedia Penyediaan dan

pemasaran 10.000.000.000

RT 3 Koperasi Nelayan Belum Tersedia Penyediaan dan

pemasaran 8.208.000.000

RT 4 Industri Pengolahan Sampah Belum Tersedia Penyediaan dan

pemasaran 3.000.000.000

Bagian Barat Pulau

RT 5 Pertanian Tanaman Keras Belum Tersedia Penyediaan dan

pemasaran 1.125.000.000

RT 6 Industri Olahan Hasil Laut Belum Tersedia Penyediaan dan

pemasaran 20.000.000.000

TOTAL 3.204.000.000 50.181.000.000


GPMI



PENUTUP

Pelopor Pemuda | Mengarungi Samudera | Berkarya Untuk Nusantara “Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 10 Pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia”

(Bung Karno)

OFFICIAL MEDIA

Proposal Pengembangan Sumberdaya Manusia Dan Peningkatan Sarana Prasarana Pulau Tunda Kabupaten...

Documents

Transcript of Proposal Pengembangan Sumberdaya Manusia Dan Peningkatan Sarana Prasarana Pulau Tunda Kabupaten...