PROPOSAL Pengajuan SKP PD Jateng Revisi 2 (Autosaved)

23
Panitia Seminar Ilmiah PC IAI Cilacap 2012 PROPOSAL SEMINAR ILMIAH PC IAI CILACAP 2012 (PEDIATRIC ASAS : MANAGEMENT OF GASTROENTERITIS; INFLUENCE DIETARY PROBIOTICS AND ZINC) “PERAN PROBIOTIK DAN ZINC DALAM PRINSIP PENANGANAN GANGGUAN PENCERNAAN PADA ANAK” I. PENDAHULUAN Peran Farmasis di Indonesia saat ini sangat penting dalam pelayanan kesehatan. Fungsi Farmasi Klinik dan Komunitas mulai dibutuhkan oleh rekan profesi kesehatan lainnya maupun oleh pasien, baik di Apotek maupun di Rumah Sakit. Bekal keilmuan yang dimiliki oleh seorang Farmasis terkadang belum cukup untuk menjawab berbagai kasus yang dihadapi di lapangan. Sedangkan masyarakat sudah mengenal kompetensi farmasis dan membutuhkan konseling, tidak hanya tentang kefarmasian, namun juga tentang kesehatan secara umum. Oleh karena itu pendidikan berkelanjutan (PB) dibutuhkan Farmasis sebagai sarana untuk memperkaya ilmu dalam melakukan praktek Farmasi Klinik dan Komunitas. Ada beberapa bentuk pendidikan berkelanjutan yang dapat diikuti oleh Farmasis, salah satunya adalah melalui seminar ilmiah. “Prinsip Penanganan Gangguan Pencernaan Pada Anak dengan Pemberian Probiotik dan Suplemen Zinc” 2

Transcript of PROPOSAL Pengajuan SKP PD Jateng Revisi 2 (Autosaved)

Page 1: PROPOSAL Pengajuan SKP PD Jateng Revisi 2 (Autosaved)

Panitia Seminar Ilmiah PC IAI Cilacap 2012

PROPOSAL

SEMINAR ILMIAH PC IAI CILACAP 2012

(PEDIATRIC ASAS : MANAGEMENT OF GASTROENTERITIS;

INFLUENCE DIETARY PROBIOTICS AND ZINC)

“PERAN PROBIOTIK DAN ZINC DALAM PRINSIP PENANGANAN

GANGGUAN PENCERNAAN PADA ANAK”

I. PENDAHULUAN

Peran Farmasis di Indonesia saat ini sangat penting dalam

pelayanan kesehatan. Fungsi Farmasi Klinik dan Komunitas mulai

dibutuhkan oleh rekan profesi kesehatan lainnya maupun oleh pasien, baik

di Apotek maupun di Rumah Sakit. Bekal keilmuan yang dimiliki oleh

seorang Farmasis terkadang belum cukup untuk menjawab berbagai kasus

yang dihadapi di lapangan. Sedangkan masyarakat sudah mengenal

kompetensi farmasis dan membutuhkan konseling, tidak hanya tentang

kefarmasian, namun juga tentang kesehatan secara umum.

Oleh karena itu pendidikan berkelanjutan (PB) dibutuhkan

Farmasis sebagai sarana untuk memperkaya ilmu dalam melakukan praktek

Farmasi Klinik dan Komunitas. Ada beberapa bentuk pendidikan

berkelanjutan yang dapat diikuti oleh Farmasis, salah satunya adalah

melalui seminar ilmiah.

II. LATAR BELAKANG

Farmasis/ Apoteker perlu meningkatkan perannya dalam pelayanan

obat untuk masyarakat. Peran tersebut perlu didukung dengan ilmu

pengetahuan yang diperoleh dari pendidikan sehingga mampu memberikan

jawaban yang memuaskan kepada masyarakat. Salah satu pertanyaan

masyarakat yang sering ditujukan kepada Farmasis/Apoteker adalah : Obat

apa yang dapat direkomendasikan untuk terapi diare pada anak? Untuk

menjawab pertanyaan tersebut, Farmasis/ Apoteker perlu merujuk kepada

sumber pustaka acuan sekaligus mengikuti perkembangan informasi ilmiah

“Prinsip Penanganan Gangguan Pencernaan Pada Anak dengan Pemberian Probiotik dan Suplemen Zinc”

2

Page 2: PROPOSAL Pengajuan SKP PD Jateng Revisi 2 (Autosaved)

Panitia Seminar Ilmiah PC IAI Cilacap 2012

terbaru. Sudut pandang bidang obat yang dimiliki oleh Farmasis atau

Apoteker, sebagaimana yang akan diuraikan di bawah ini perlu

dikombinasikan dengan pengalaman klinik para pakar dari bidang

kedokteran dan kefarmasian, khususnya yang menekuni gastroenterology

anak.

Obat berperan kecil dalam penanganan diare akut pada anak karena

kebanyakan kasus adalah “self limiting” atau hilang dengan sendirinya.

Antibiotik semestinya digunakan hanya apabila ada infeksi bakteri sistemik,

ketika sistem pertahanan tubuh melemah, atau apabila terjadi infeksi bakteri

yang sensitif terhadap antibiotik. Secara umum, obat antidiare tidak

direkomendasikan untuk bayi atau anak-anak karena pertimbangan efek

samping dan justru diperlukan perhatian secara langsung dari penggunaan

terapi rehidrasi oral. Obat-obatan yang mempengaruhi motilitas

gastrointestinal harus dihindari terutama pada anak-anak yang mengalami

demam tinggi, toxemia, atau BAB (buang air besar) dengan karakter feses

berlendir dan berdarah karena justru akan memperparah kondisi infeksi

bakteri. Adsorben seperti kaolin dan pectin akan mengadsorpsi toksin dari

bakteri dan menyerap air serta mengurangi gejala-gejala diare dengan cara

memproduksi lebih banyak pembentukan feses tetapi tidak mengurangi

durasi dari diare yang berimbas pada hilangnya elektrolit dan cairan. Kaolin

dan pectin apabila digunakan dalam jangka waktu yang lama juga bisa

menyerap zat-zat gizi, enzim, dan antibiotik.

Probiotik, yaitu suatu suplemen makanan yang mengandung

mikroba hidup dari spesies lactobacillus, bifidobacterium, saccharomyces

dan streptococcus dapat meningkatkan keseimbangan flora di dalam usus

dan mengurangi efek pathogen di dalam usus. Mikroba-mikroba tersebut

diperkirakan memberikan efek positif melalui mekanisme yang bervariasi,

seperti memproduksi zat kimia dengan efek antibakteri, berkompetisi

dengan pathogen di usus, menghambat kemampuan penempelan pathogen,

mengubah zat racun atau reseptor racun. Probiotik adalah zat yang paling

berguna pada infeksi gastroenteritis yang disebabkan karena virus, tetapi

“Prinsip Penanganan Gangguan Pencernaan Pada Anak dengan Pemberian Probiotik dan Suplemen Zinc”

3

Page 3: PROPOSAL Pengajuan SKP PD Jateng Revisi 2 (Autosaved)

Panitia Seminar Ilmiah PC IAI Cilacap 2012

tidak pada infeksi bakteri apabila digunakan sejak awal terjadinya

gangguan. Lactobacillus GG dalam dosis 106 sampai 109 Colony-forming

Units per hari telah menunjukkan efek positif yang konsisten dalam

penelitian klinik. Proses produksi probiotik tidak diatur, oleh karena itu

jumlah mikroorganisme per dosis didasarkan pada jumlah saat produksi,

bukan jumlah saat kadaluarsa. Penandaan label juga mungkin mengalami

kekeliruan dalam mengidentifikasi spesies mikroba yang dikandungnya.

Hasilnya, efikasi probiotik sulit untuk dijamin keberlangsungannya.

Probiotik tidak disarankan digunakan pada pasien yang daya tahan tubuhnya

melemah karena pernah dilaporkan menyebabkan infeksi sistemik setelah

digunakan.

Peran probiotik dalam mengatasi diare masih kontroversial.

Mekanisme efeknya belum jelas. Lactobacillus diperkirakan dapat

meningkatkan respon imun, memproduksi zat antimikroba, dan

berkompetisi dengan bakteri untuk mengikat sisi mukosa usus. Beberapa

penelitian pada bayi dan anak-anak telah menunjukkan efek yang

menguntungkan dari spesies Lactobacillus dalam mencegah atau

mempersingkat durasi diare yang disebabkan karena rotavirus. Hasil dari

studi meta-analisis menyatakan bahwa terapi dengan lactobacillus GG dapat

mempersingkat durasi diare akut pada anak sampai dengan rata-rata 0,7 hari

dan mengurangi frekuensi diare. Namun, banyak studi klinik yang gagal

untuk menghasilkan efek klinik yang menguntungkan dari penggunaan

lactobacillus dalam penganganan dan pencegahan diare akut. Lactobacillus

tidak dianggap sebagai terapi antidiare yang efektif oleh FDA (Food and

Drug Administration), karena itu penggunaannya dalam terapi maupun

pencegahan diare akut tanpa komplikasi tidak direkomendasikan.

Suplementasi zinc berpotensi dan terlihat menjanjikan untuk terapi

dan pencegahan penyakit diare, tetapi mekanisme aksi, jalur pemberian

yang paling baik dan efikasinya pada populasi yang berbeda belum

memberikan hasil yang jelas. Beberapa penelitian di negara-negara

berkembang telah menunjukkan bahwa suplementasi zinc dapat

“Prinsip Penanganan Gangguan Pencernaan Pada Anak dengan Pemberian Probiotik dan Suplemen Zinc”

4

Page 4: PROPOSAL Pengajuan SKP PD Jateng Revisi 2 (Autosaved)

Panitia Seminar Ilmiah PC IAI Cilacap 2012

meningkatkan outcome pada kasus diare akut anak. Sebanyak 33% sampai

dengan 45% yang beresiko terkena diare ternyata mengalami defisiensi zinc

karena asupan nutrisi yang kurang, selain itu pada kasus diare terjadi

peningkatan hilangnya zinc dari usus, bahkan hal ini juga terjadi pada

konsentrasi zinc plasma yang normal. Defisiensi zinc dikaitkan dengan

gangguan immunitas sellular maupun imunitas humoral dan dengan efek

sampingnya pada saluran cerna seperti terganggunya penyerapan air dan

elektrolit. Asupan suplementasi zinc harian antara 10 sampai dengan 40 mg

zinc elemental saat diare akut akan mengurangi pengeluaran feses total,

mengurangi frekuensi BAB cair dan mengurangi durasi maupun keparahan

diare. Lebih lanjut, suplementasi zinc harian secara signifikan akan

mengurangi resiko diare yang lebih panjang (yaitu diare yang berlangsung

lebih dari 7 hari) antara 20-45%. Penelitian terbaru juga mengungkapkan

fakta bahwa suplementasi zinc harian pada anak yang beresiko terkena diare

akut akan mengurangi insidensi diare yang panjang dan parah. Namun,

peran suplementasi zinc pada anak-anak di negara maju belum jelas.

Menyikapi hal tesebut, maka penggunaan probiotik dan suplemen

zinc untuk penanganan diare pada anak perlu dipahami lebih dalam.

Farmasis yang menjadi garda depan pelayanan kefarmasian di komunitas

perlu meningkatkan pengetahuan yang dimiliki, khususnya mengenai

fisiologi dan patofisiologi sistem pencernaan anak, sejarah dan penemuan

probiotik, penelitian terkini tentang probiotik termasuk pengalaman praktik

penggunaan probiotik untuk gastroenteritis pada anak. Penggunaan

probiotik yang tepat, termasuk interaksinya apabila digunakan bersamaan

dengan antibiotik dan aturan penggunaannya akan sangat mendukung peran

Farmasis sebagi care giver. Penggunaan suplementasi zinc yang semakin

luas perlu mendapatkan perhatian khusus sehingga Farmasis harus bisa

menjelaskan secara komprehensif mengenai peran zinc dalam terapi

gastroenteritis. Akhirnya, pengetahuan tentang farmakoterapi gangguan

saluran cerna pada anak sebagai ilmu yang terintegrasi juga perlu untuk

dipahami oleh Farmasis.. PC IAI Cilacap ikut serta mendukung pemberian

“Prinsip Penanganan Gangguan Pencernaan Pada Anak dengan Pemberian Probiotik dan Suplemen Zinc”

5

Page 5: PROPOSAL Pengajuan SKP PD Jateng Revisi 2 (Autosaved)

Panitia Seminar Ilmiah PC IAI Cilacap 2012

pelayanan kesehatan bagi masyarakat melalui penyelenggaraan pendidikan

berkelanjutan bagi Farmasis dengan seminar ilmiah “Peran Probiotik dan

Zinc dalam Prinsip Penanganan Gangguan Pencernaan Pada Anak”.

III.TEMA

“Penanganan Gangguan Pencernaan Pada Anak”

IV. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pendidikan berkelanjutan

(PB) bagi Farmasis dalam penatalaksanaan gangguan saluran cerna

pada anak, khususnya gastroenteritis.

2. Tujuan Khusus

- Farmasis lebih memahami fisiologi dan patofisiologi sistem

pencernaan anak

- Farmasis mengetahui sejarah dan penemuan probiotik dan

suplementasi zinc, pengaruh probiotik dan suplementasi zinc,

penelitian terkini tentang probiotik dan zinc, termasuk pengalaman

praktik penggunaan probiotik dan zinc untuk gastroenteritis pada

anak. Penggunaan probiotik yang tepat, termasuk interaksinya

apabila digunakan bersamaan dengan antibiotik dan aturan

penggunaannya.

- Farmasis mendalami farmakoterapi gastroenteritis pada anak beserta

aplikasinya dalam pelayanan

V. NAMA KEGIATAN

Seminar Ilmiah “Peran Probiotik dan Zinc dalam Prinsip Penanganan

Gangguan Pencernaan Pada Anak”.

“Prinsip Penanganan Gangguan Pencernaan Pada Anak dengan Pemberian Probiotik dan Suplemen Zinc”

6

Page 6: PROPOSAL Pengajuan SKP PD Jateng Revisi 2 (Autosaved)

Panitia Seminar Ilmiah PC IAI Cilacap 2012

VI. PAPARAN YANG DIHARAPKAN DARI PEMBICARA

1. Prof. Dr. Mohammad Juffrie, Sp.A. (K)., Ph.D.

a. Fisiologi dan patofisiologi sistem pencernaan anak,

b. Sejarah dan penemuan probiotik,

c. Pengaruh probiotik terhadap fisiologi,

d. Perkembangan penelitian terkini tentang probiotik, termasuk

pengalaman praktik penggunaan probiotik untuk gastroenteritis pada

anak.

e. Penggunaan probiotik yang tepat, termasuk tinjauan klinis apabila

digunakan bersamaan dengan antibiotik dan aturan penggunaannya.

2. Ika Puspitasari, M.Si., Apt. Ph.D.

a. Farmakoterapi Gastroenteritis pada Anak

1) Prevalensi penyakit gastroenteritis pada anak

2) Penyakit Gastroenteritis

3) Etiologi

4) Epidemiologi dan Faktor Resiko

5) Patofisiologi penyakit

6) Komplikasi

7) Tanda dan Gejala serta aplikasinya yang mudah dikenali oleh

masyarakat

8) Tujuan terapi

9) Sasaran dan strategi terapi

10) Tatalaksana terapi (antibiotika dan nonantibiotika)

b. Suplementasi Zinc

1) Perkembangan penelitian terkini tentang suplemen zinc, termasuk

pengalaman praktik penggunaan zinc untuk gastroenteritis pada

anak.

2) Penggunaan suplemen zinc yang tepat, termasuk tinjauan klinis

apabila digunakan bersamaan terapi obat lainnya dan aturan

penggunaannya.

c. Aplikasi edukasi dan konseling kepada Masyarakat

“Prinsip Penanganan Gangguan Pencernaan Pada Anak dengan Pemberian Probiotik dan Suplemen Zinc”

7

Page 7: PROPOSAL Pengajuan SKP PD Jateng Revisi 2 (Autosaved)

Panitia Seminar Ilmiah PC IAI Cilacap 2012

VII. TOPIK & PEMBICARA SEMINAR ILMIAH

1. Topik 1 : “Menyongsong Sistem Kompetensi Apoteker Indonesia”

Pembicara: drs. Bambang Triwara, Sp.FRS., Apt.

Pengurus PP IAI dan Anggota KFN

2. Topik 2 : “Fisiologi dan Patofisiologi Sistem Pencernaan”

Pembicara: Prof. Dr. Mohammad Juffrie, Sp.A. (K)., Ph.D.

Praktisi di Instalasi Kesehatan Anak RSUP Dr. Sardjito Jogjakarta

Bagian Gastrologi dan Hepatologi Anak

Staf Pengajar Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran

Universitas Gadjah Mada Jogjakarta

3. Topik 3 : “Sejarah dan Penemuan Probiotik”

Pembicara: Prof. Dr. Mohammad Juffrie, Sp.A. (K)., Ph.D.

Praktisi di Instalasi Kesehatan Anak RSUP Dr. Sardjito Jogjakarta

Bagian Gastrologi dan Hepatologi Anak

Staf Pengajar Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran

Universitas Gadjah Mada Jogjakarta

4. Topik 3 : “Farmakologi Zinc dan Probiotik”

Pembicara: Ika Puspitasari, M.Si., Apt. Ph.D.

Staf Pengajar bagian Farmakologi dan Farmasi Klinik Fakultas Farmasi

Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

5. Topik 4 : “Farmakoterapi Gastroenteritis Pada Anak; Suplementasi Zinc;

Aplikasi Edukasi dan Konseling Kepada Masyarakat”

Pembicara: Ika Puspitasari, M.Si., Apt. Ph.D.

Staf Pengajar bagian Farmakologi dan Farmasi Klinik Fakultas Farmasi

Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

VIII. WAKTU PELAKSANAAN

Kegiatan ini akan dilaksanakan pada:

Hari dan Tanggal : Sabtu, 21 April 2012

Waktu : Pukul 07.00 – 17.00 WIB

Tempat : Gedung Griya Patra

“Prinsip Penanganan Gangguan Pencernaan Pada Anak dengan Pemberian Probiotik dan Suplemen Zinc”

8

Page 8: PROPOSAL Pengajuan SKP PD Jateng Revisi 2 (Autosaved)

Panitia Seminar Ilmiah PC IAI Cilacap 2012

Jl. Ir. H. Juanda No.2, Cilacap

IX. SASARAN PESERTA DAN UNDANGAN

1. Sasaran Peserta

Acara ini diikuti oleh profesi Farmasis di Kabupaten Cilacap dan

sekitarnya.

2. Undangan

a. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap

b. Ketua PD IAI Jawa Tengah

c. Ketua PC IAI Banyumas, PC IAI Purbalingga, PC IAI Banjarnegara

d. Ketua IDI Cabang Cilacap

X. SUSUNAN PANITIA

Terlampir 1

XI. SUSUNAN ACARA

Terlampir 2

XII. RENCANA ANGGARAN DANA

Terlampir 3

VIII. PENUTUP

Demikian proposal ini disusun sebagai dasar penyelenggaraan seminar

ilmiah PC IAI Cilacap. Semoga kegiatan ini bermanfaat dan dapat

terselenggara dengan baik. Besar harapan kami akan partisipasi dan

kerjasama dari berbagai pihak untuk kesuksesan kegiatan ini. Jika ada

kekurangan dalam penyusunan proposal ini, kami mohon maaf.

“Prinsip Penanganan Gangguan Pencernaan Pada Anak dengan Pemberian Probiotik dan Suplemen Zinc”

9

Page 9: PROPOSAL Pengajuan SKP PD Jateng Revisi 2 (Autosaved)

Panitia Seminar Ilmiah PC IAI Cilacap 2012

LEMBAR PENGESAHAN

Cilacap, 14 Pebruari 2012

Panitia Seminar Ilmiah

“Peran Probiotik dan Zinc dalam Prinsip Penanganan Gangguan

Pencernaan Pada Anak”

Ikatan Apoteker Indonesia

Pengurus Cabang Cilacap

KetuaPanitia Seminar Ilmiah

IAI PC Cilacap

Ambar Sulistyawan , S.Farm., Apt.

Cilacap, 14 Pebruari 2012

Seksi IlmiahPanitia Seminar Ilmiah

IAI PC Cilacap

Yuhansyah Nurfauzi, S.Farm ., Apt.

Mengetahui,

Ketua PC IAI Cilacap

Marina Kurniawati , Apt.

“Prinsip Penanganan Gangguan Pencernaan Pada Anak dengan Pemberian Probiotik dan Suplemen Zinc”

10

Page 10: PROPOSAL Pengajuan SKP PD Jateng Revisi 2 (Autosaved)

Panitia Seminar Ilmiah PC IAI Cilacap 2012

Lampiran 1

SUSUNAN PANITIA SEMINAR ILMIAH PC IAI CILACAP

Penasehat : drs. Jamaludin Al.Jef., Apt. Ketua PD IAI Jawa Tengah

Penanggung Jawab : Marina Kurniawati, M.Sc., Apt. Ketua PC IAI Cilacap

Ketua :, Ambar Sulistyawan, S. Farm., Apt.

Sekretaris I : Septian Tri Lestari., S.Farm., Apt.Sekretaris II : Agustina Alifah, S.Farm., Apt.

Bendahara : Mika Tri Kumala Swandari, S.Si., Apt.

Seksi AcaraKoordinator : Erna Kartika R., S.Farm., Apt.Anggota : dra. Christina Sri Wahyuni, Apt.

Seksi Ilmiah

Koordinator : Yuhansyah Nurfauzi, S.Farm., Apt.Anggota : Septiana Indratmoko, S.Farm., Apt.

Bekti Yuli Azis, S.Farm., Apt.

Seksi Publikasi, dekorasi, dan dokumentasi Koordinator : Triyo Nova, S.Farm., Apt.Anggota : Fajar Kartika, S. Farm., Apt.

Wahyu Wirawan, S.Farm., Apt.Seksi Perlengkapan

Koordinator : Y. Sabartoto Nugroho, S. Farm., Apt.Anggota : Sudaryanto, S. Farm., Apt.

Dimas Suryo Aribowo, M.Sc., Apt.Seksi Usaha

Koordinator : Drs. Darmawan, Apt.Anggota : Marina Kurniawati, M.Sc., Apt.

: Haris Novirwan, S.Si., Apt.

“Prinsip Penanganan Gangguan Pencernaan Pada Anak dengan Pemberian Probiotik dan Suplemen Zinc”

11

Page 11: PROPOSAL Pengajuan SKP PD Jateng Revisi 2 (Autosaved)

Panitia Seminar Ilmiah PC IAI Cilacap 2012

Seksi Konsumsi :Koordinator : dra. Niniek Nurmala, Apt.Anggota : Rahmawati Ragil Handayani, S.Farm., Apt.

Fenti Indi Astuti, S. Farm., Apt.

Seksi AkomodasiKoordinator : Ciptoaji, S. Farm., Apt.Anggota : Achbar Mettyandra Catur R., S.Farm., Apt.

“Prinsip Penanganan Gangguan Pencernaan Pada Anak dengan Pemberian Probiotik dan Suplemen Zinc”

12

Page 12: PROPOSAL Pengajuan SKP PD Jateng Revisi 2 (Autosaved)

Panitia Seminar Ilmiah PC IAI Cilacap 2012

Lampiran 2

SUSUNAN ACARASEMINAR ILMIAH PC IAI CILACAP 2012

Waktu Acara Moderator

07.00 – 08.00 Registrasi peserta

08.00 – 08.30 Pembukaan

1. Prakata pembuka

2. Sambutan Ketua Panitia

3. Sambutan Ketua PC IAI Cilacap

4. Sambutan Ketua PD IAI Jawa Tengah

5. Sambutan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten

Cilacap sekaligus pembukaan

08.30 – 08.45 Coffee break

08.45 – 09.00 Pre Test

09.00 - 09.30 Pemaparan Topik I : (Menyongsong Sistem

Kompetensi Apoteker Indonesia)

Pemateri : Drs. Bambang Triwara, Sp.FRS., Apt.

( Pengurus PP IAI dan Anggota KFN )

Marina Kurniawati, Apt.

09.30 – 10.00 Diskusi Marina Kurniawati, Apt.

10.00 – 10.30 Pemaparan Topik II (Fisiologi dan Patofisiologi

Sistem Pencernaan)

Pemateri : Prof. Dr. Mohammad Juffrie, Sp.A.

(K)., Ph.D.

(Praktisi di Instalasi Kesehatan Anak RSUP Dr.

Sardjito Jogjakarta Bagian Gastrologi dan Hepatologi

Anak dan Staf Pengajar Bagian Ilmu Kesehatan Anak

Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

Jogjakarta)

Yuhansyah Nurfauzi,

S.Farm., Apt.

“Prinsip Penanganan Gangguan Pencernaan Pada Anak dengan Pemberian Probiotik dan Suplemen Zinc”

13

Page 13: PROPOSAL Pengajuan SKP PD Jateng Revisi 2 (Autosaved)

Panitia Seminar Ilmiah PC IAI Cilacap 2012

10.30 – 11.00 Pemaparan Topik III (Sejarah dan Penemuan

Probiotik serta Penggunaan Probiotik)

Pemateri : Prof. Dr. Mohammad Juffrie, Sp.A.

(K)., Ph.D.

(Praktisi di Instalasi Kesehatan Anak RSUP Dr.

Sardjito Jogjakarta Bagian Gastrologi dan Hepatologi

Anak dan Staf Pengajar Bagian Ilmu Kesehatan Anak

Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

Jogjakarta)

drs. Darmawan, Apt

11.00 – 12.00 Diskusi drs. Darmawan, Apt

12.00 - 13.00 ISHOMA

13.00 – 13.30 Pemaparan Topik IV : (Farmakologi Zinc dan

Probiotik)

Pembicara: Ika Puspitasari, M.Si., Apt. Ph.D.

(Staf Pengajar bagian Farmakologi dan Farmasi Klinik

Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada

Yogyakarta)

Septiana Indratmoko,

S.Farm., Apt.

13.30 – 14.30 Pemaparan Topik V : (Farmakoterapi

Gastroenteritis Pada Anak)

Pemateri : Ika Puspitasari, M.Si., Apt. Ph.D.

(Staf Pengajar bagian Farmakologi dan Farmasi Klinik

Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada

Yogyakarta)

Sesi I : Farmakoterapi Gastroenteritis Pada Anak

Sesi II (Lanjutan) : Suplementasi Zinc dan Aplikasi

Edukasi dan Konseling Kepada Masyarakat

Septiana Indratmoko,

S.Farm., Apt.

14.30 – 15.00 Diskusi (Studi Kasus) drs. Darmawan, Apt

15.00 – 15.15 Post Test

15.15 – 15.20 Pemberian Kenang-kenangan

15.20 – 15.25 Penutup

“Prinsip Penanganan Gangguan Pencernaan Pada Anak dengan Pemberian Probiotik dan Suplemen Zinc”

14

Page 14: PROPOSAL Pengajuan SKP PD Jateng Revisi 2 (Autosaved)

Panitia Seminar Ilmiah PC IAI Cilacap 2012

15.25 – 15.45 Coffee break dan pengambilan sertifikat

Lampiran 3.

RENCANA ANGGARAN DANA SEMINAR ILMIAH PC IAI CILACAP 2012

ANGGARAN DANA SEMINAR 2012

RENCANA PENGELUARANA. Kesekretariatan

1 Biaya pengajuan SKP 4 X @ Rp 100,000 Rp 400,000 2 Penggandaan Proposal 20 X @ Rp 5,000 Rp 100,000 3 Kertas F4 1 X @ Rp 30,000 Rp 30,000 4 Tinta Printer Hitam 1 X @ Rp 30,000 Rp 30,000 5 Amplop besar 1 X @ Rp 10,000 Rp 10,000 6 Stopmap 6 X Rp 15,000 Rp 90,000 8 Kuitansi 1 X @ Rp 10,000 Rp 10,000

Rp 670,000 B. SIE ILMIAH

1 Biaya Pembicara 3 X @ Rp 1,500,000 Rp 4,500,000 2 Biaya Moderator 2 X @ Rp - Rp - 3 Biaya Konsultan Teleconference 1 X @ Rp 250,000 Rp 250,000 4 Operator 2 X @ Rp 100,000 Rp 200,000

Rp 4,950,000 C. PUBDEKDOK

1 Spanduk selamat datang 1 X @ Rp 125,000 Rp 125,000 2 Background 1 X @ Rp 500,000 Rp 500,000 3 Dekorasi 1 X @ Rp 200,000 Rp 200,000 4 Taman (standar gedung) Rp - 5 Leaflet 1 X Rp 100,000 Rp 100,000 6 Sertifikat 250 X @ Rp 2,000 Rp 500,000 7 Dokumentasi Foto 1 X @ Rp 200,000 Rp 200,000 8 Stampel Panitia 1 X @ Rp 25,000 Rp 25,000

Rp1,650,000

D. SIE PERLENGKAPAN1 Sewa gedung Rp 1,600,000 2 Soundsystem (standar gedung) Rp - 4 Sewa Meja 40 X @ Rp 47,500 Rp 1,900,000 5 Kenang-kenangan (plakat) 2 X @ Rp 200,000 Rp 400,000 6 Seminar Kit:7 Fotokopi materi 225 X @ Rp 15,000 Rp 3,375,000

“Prinsip Penanganan Gangguan Pencernaan Pada Anak dengan Pemberian Probiotik dan Suplemen Zinc”

15

Page 15: PROPOSAL Pengajuan SKP PD Jateng Revisi 2 (Autosaved)

Panitia Seminar Ilmiah PC IAI Cilacap 2012

8 Tas 225 X @ Rp 10,000 Rp 2,250,000 9 Pulpen dll 225 X @ Rp 2,000 Rp 450,000 11 Blocknote 225 X @ Rp 2,000 Rp 450,000 13 Co Card HVS 250 X @ Rp 2,000 Rp 500,000

Rp 10,925,000

E. SIE KONSUMSI1 Makan siang + coffe break (2x) 200 X @ Rp 40,000 Rp 8,000,000 2 Permen 10 X @ Rp 5,000 Rp 50,000

Rp 8,050,000 F. SIE AKOMODASI

1 Biaya Jamuan Tamu Rp 500,000 2 Transportasi Pembicara 2 X @ Rp 500,000 Rp 1,000,000 3 Penginapan 2 X @ Rp 450,000 Rp 900,000 5 Oleh-Oleh Khas Cilacap 2 X @ Rp 150,000 Rp 300,000

Rp 2,700,000

G. Lain-lain1 Dana cadangan Rp 3,000,000

Rp 3,000,000 TOTAL RENCANA PENGELUARAN Rp 31,945,000

RENCANA PEMASUKANA. Pendaftaran anggota PC IAI Cilacap 100 X @ Rp 100,000 Rp 10,000,000 B. Pendaftaran anggota PC luar 100 X @ Rp 125,000 Rp 12,500,000 TOTAL RENCANA PEMASUKAN Rp 22,500,000 TOTAL KEKURANGAN DANA Rp 9,445,000

“Prinsip Penanganan Gangguan Pencernaan Pada Anak dengan Pemberian Probiotik dan Suplemen Zinc”

16