proposal penelitianQ
Transcript of proposal penelitianQ
-
8/14/2019 proposal penelitianQ
1/34
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Peraturan Pemerintah Indonesia No. 19 Tahun 2005 pasal 26 ayat
2 menyatakan bahwa Standar Kompetensi lulusan pada suatu pendidikan
menengah umum bertujuan unttuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, ahlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut. Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran
(SKKMP) dikembangkan berdasarkan tujuan, cakupan muatan dan kegiatan
setiap kelompok mata pelajaran. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
tekhnologi bertujuan untuk mengembangkan logika, kemampuan berfikir dan
analisis perserta didik (Mulyasa, 2006).
Bidang sains pada masa sekarang ini mendapat perhatian yang khusus
karena merupakan salah satu tolak ukur kejuan suatu bangsa. Semakin tinggi
sains yang dikuasai oleh suatu bangsa menunjukan semakin tingginya tingkat
kemajuan bangsa tersebut. Karena kimia adalah dagian dari pada sains, maka
salah satu upaya untuk mencapai sains tinggi adalah dengan meningkatkan
kualitas pembelajaran kimia.
Sejauh ini, mata pelajaran kimia merupakan salah satu mata pelajaran
yang kurang diminati. Hal ini dapat dipahami karena dalam mata pelajaran kimia
-
8/14/2019 proposal penelitianQ
2/34
2
diajarkan materi yang tidak mudah dilihat, diraba (abstrak), tetapi harus dinalar.
Hal ini memungkinkan untuk terjadinya kesalahan penafsiran terhadap konsep
yang harus dipahami.
Untuk menjawab tantangan tersebut, guru senantiasa berusaha mencari
metode yang baik untuk menyalurkan pengetahuan dan pengalaman yang
dimilikinya dengan harapan dapat diserap oleh peserta didik. Salah satu upaya
yang dapat membantu mewujudkan hal tersebut adalah penyajian materi dengan
bantuan media computer.
Penggunaan media computer memiliki hamper semua kelebihan yang
dimmiliki oleh media lain. Selain mampu menampilkan teks bergerak, dan
gambar, computer juga dapat digunakan secara interakttif bukan hanya searah
(Rahadi, 2004). Sebagian tujuan pendidikan ditentukan oleh kegiatan
pembelajaran yang terjadi pada setiap pertemuan antara guru dan siswa.
Disamping itu terjadi pula komunikasi dan perserta didik sebagai komunikan.
Oleh karena itu penggunaan media pembelajaran tidak hanya terbatas
pada bidang ilmu tertentu, tetapi dapat diterapkan pada semua bidang ilmu pada
berbagai bidang pendidikan. Dalam hal ini pada proses pembelajaran kimai juga
dapat melibatkan media pembelajaran sssebagai alternative dalam penyajian
materi pembelajaran. Mata pelajaran kimia merupakan disiplin ilmu yang selalu
menuntut penyajian materi secara teoritis maupun eksperimen.
-
8/14/2019 proposal penelitianQ
3/34
3
Kedua cara penyajian diatas dituntut untuk selalu berbarengan dalam
kegaiatan proses belajar mengajar di berbagai jenjang pendidikan. Namun
kenyataan dilapangan sampai sekarang penyajian materi secara teoritis lebih
dominan dibandingkan dengan eksperimen. Meskipun idealnya materi tersebut
seharusnya disajikan secara eksperimen berdasarkan tuntutan kurikulum, namun
guru kimia selalu menyajikan materi secara teoritis didepan kelas. Bila hal ini
dibiarkan terus berjalan, maka akibatnya siswa cenderung memahami konsep
yang bersifat abstrak. Hal ini mengakibatkan banyaknya siswa yang belum
mencapai standar ketuntasan belajar minimal (SKBM), data yang diperoleh
menunjukkan sebanyak 47,25 % siswa dinyatakan tidak mencapai SKBM (Guru
Bidang Studi Kimia SMA Negeri 1 Lainea).
Hal diatas sesuai dengan pernyataan Sudirman 1992, bahwa metode
ceramah adalah suatu bentuk pengajaran, dimana guru mengalihkan informasi
kepada kelompok besar siswa dengan cara yang terutama bersifat verbal (lisan).
Adapan kesulitan yang dimiliki dengan menggunakan metode caramah yaitu
menurunnya perhatian siswa akibat kejenuhan karena penjangnya ceramah,
kecendrungan terjadinya proses satu arah yang mengakibatkan siswa tidak dapat
berperan aktif selama penerapannya. Sejalan dengan program peningkatan mutu
pendidikan, tidak berlebih bila penyajian materi Kimia diformat menggunakan
program Macromedia Flash merupakan suatu alternative yang harus ditempuh
untuk dapat meningkatkan minat belajar siswa dan daya serap yang tinggi sesuai
-
8/14/2019 proposal penelitianQ
4/34
4
dengan materi pelajaran yang disajikan secacra serius. Karena hasil observasi
menunjukkan kondisi pembelajaran di SMAN 1 Lainea masih banyak guru Kimia
yang menggunakan metode ceramah sehingga biasanya siswa merasa jenuh dalam
mengikuti proses pembelajaran. Oleh karena itu untuk mengatasi adanya kesulitan
dalam metode ceramah, maka satu alternative yang dapat digunakan adalah
dengan menerapkan pembelajaran yang berbasis ICT yang menyajikan materi-
materi kimia dengan menggunakan program macromedia flash. Belajar adalah
suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang
hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara siswa dengan
lingkungannya. Salah satu pertanda bahwa siswa itu telah belajar adanya
perubahan tingkah laku pada diri siswa yang mengkin disebabkan oleh terjadinya
perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan atau sikap. Oleh karena itu
guru dituntut untuk berusaha menerapkan strategi pembelajaran yang dapat
merangsang motivasi siswa dengan menggunakan media pembelajaran yang
sesuai.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong
upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses
belajar. Beberapa manfaat yang diperoleh dalam pembelajaran dengan
menggunakan media komputer, yaitu; untuk mempermudah pencapaian tujuan
pembelajaran yang lebih efekktif, membangkitkan motivasi peserta didik dan
-
8/14/2019 proposal penelitianQ
5/34
5
menumbuhkan rasa keingintahuan yang lebih banyak pada diri siswa serta upaya
pemenfaatan hasil teknologi dalam proses pembelajaran.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
komputer sebagai media pebelajaran merupakan alat perantara mengajar untuk
memperlancar proses interaksi dan memusatkan perhatian siswa, sehingga siswa
dapat memahami dan menguasai materi yang diajarkan. Khususnya dalam
mempelajari kimia pada pokok bahasan stoikiometri.
Pesatnya perkembangan di bidang Teknologi dan Informasi (TI) dan
komputasi telah menempatkan computer pada posisi penting dalam kehidupan
manusia. Sebagai salah satu produk dari kemajuan teknologi penggunaan
computer hari ini telah merambah pada seluruh aspek kehidupan manusia untuk
mendukung dan mempermudah melakukan suatu pekerjaan termasuk dalam
bidang pendidikan. Komputer dapat digunakan sebagai alat bantu pembelajaran
yang dapat menyajjikan materi ajar dan memvisualiasasikan komsep abstrak
secara interaktif dengan memberikan umpan balik secara langsung terhadap
siswa. Realita yang ada hari ini, komputer di sekolah-sekolah belum dimafaatkan
secara optimal sebagai alat bantu pembelajaran.
Didasari oleh kenyataan bahwa komputer dapat dimanfaatkan sebagai alat
bantu pembelajaran yang dapat menyajikan materi pembelajaran saerta
memvisualisasikan konsep abstrak secara interaktif, maka peneliti tertarik untuk
-
8/14/2019 proposal penelitianQ
6/34
6
melakukan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul Meningkatkan Hasil Belajar
Kimia Siswa Kelas X2 SMAN 1 Lainea pada Pokok Bahasan Stoikiometri
melalui Penggunaan Aplikasi Makromedia Flash.
B. Rumusan Masalah
berdasarkan dari uraian latar belakang diatas, maka permasalahan yang
diangkat dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Apakah hasil
belajar Kimia siswa SMAN 1 Lainea Kelas X2 pada pokok bahasan Stoikiometri
dapat ditingkatkan dengan penyajian materi menggunakan aplikasi program
Macromedia Flash?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya,
maka penelitian ini bertujuan: meningkatkan hasil belajar Kimia siswa kelas X2
SMAN 1 Lainea pada pokok bahasan Stoikiometri melalui penggunaan aplikasi
Macromedia Flash sebagai media pembelajaran.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi guru : dapat memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran Kimia
di kelas, sehingga materi Kimia yang dianggap sulit bagi siswa dapat
dipahami dengan baik.
-
8/14/2019 proposal penelitianQ
7/34
7
2. Bagi siswa: dapat meningkatkan hasil belajar Kimianya, khususnya pada
pokok bahasan Stoikiometri
3. Bagi sekolah: sebagai masukan dalam rangka perbaikan kualitas pembelajaran
Kimia pada khususnya
-
8/14/2019 proposal penelitianQ
8/34
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hakekat Belajar
Belajar pada hakekatnya merupakan aktivitas yang utama dalam
serangkaian proses pendidikan di sekolah. hal ini dapat dipahami karena berhasil
atau tidaknya tujuan pendidikan adalah dominan bergantung pada bagaimana
proses belajar mengajar itu berlangsung. Oleh karena itu proses belajar selalu
menjadi sorotan utama khususnya bagi para ahli pendidikan. Para ahli psikologi
senantiasa berusaha menentukan berbagai fakta atau unsur-unsur pokok dari
proses belajar, menganai hubungannya dengan dasar-dasar psikologi serta kondisi
untuk mempertinggi efisiensi belajar. Dalam kaitan ini belajar ditujukan kepada
pengumpulan pengatahuan, pemahaman konsep, kecekatan, pembentukan sikap
dan perbuatan. Menurut Surahmat (1982) bahwa ada segolongan orang
berpendapat bahwa belajar merupakan proses pertumbuhan yang dihasilkan oleh
hubungan yang terjadi antara stimulus dan respon.
Dari konsep diatas, menunjukkan bahwa belajar sebagai hasil interaksi
antara individu dan lingkungannya. Hasil pada interaksi ini mengarah pada
perubahan dan pembentukan sikap, pengetahuan serta keterampilan siswa sesuai
dengan aturan-aturan yang berlaku dimana lingkungan belajar itu berlangsung.
-
8/14/2019 proposal penelitianQ
9/34
9
Di bawah ini beberapa pengertian belajar menurut beberapa ahli
pendidikan sebagai berikut:
1. Menurut Suprayekti (2004), bahwa belajar secara umum dapat diartikan
sebagai proses perubahan perilaku akibat interaksi individu dengan
lingkungan.
2. Menurut Hudoyono (1990), bahwa belajar adalah suatu proses untuk
mendapatkan pengetahuan/keterampilan sehingga mampu mengubah tingkah
laku itu menjadi tetap tidak berubah lagi dengan modifikasi yang sama.
3. Menurut Hamalik (1983), mengatakan bahwa belajar adalah usaha yang
memperoleh sejumlah ilmu pengetahuan.
4. Menurut Winkel (1978), mengatakan bahwa belajar adalah suatu aktivitas
mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktivitas mental dengan
lingkungan yang menghasilkan proses perubahan dalam pengetahuan,
keterampilan dan nilai-nilai sikap.
5. Menurut Slameto (2001), memberikan suatu pengertian bahwa belajar adalah
sebagai suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimulkan bahwa:
-
8/14/2019 proposal penelitianQ
10/34
10
1. Belajar akan membawa perubahan tingkah laku.
2. Dengan belajar seseorang akan mendapatkan pengetahuan baru.
3. Perubahan tingkah laku dan pengetahuan itu diperoleh melalui suatu usaha
atau pengalaman.
B. Definisi dan Ciri-ciri Penelitian Tindakan
1. Definisi
Ada beberapa pakar yang berusaha merumuskan penelitian tindakan
dalam satu kalimat utuh, tapi ada juga yang dalam dua attau tiga kalimat. ini
semua menyiratkan bahwa tidak mudah memberikan definisi lengkap, meyeluruh,
menyeluruh tentang penelitian tindakan. Dibawah ini pengertian penelitian
tindakan menurut beberapa ahli pendidikan sebagai berikut:
Penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian refleksif dan kolektif
yang dilakukan oleh peserta-pesertanya dalam situasi sosial untuk meningkatkan
penalaran dan keadilan praktek pendidikan, praktik social mereka, serta
pamahaman mereka terhadap situasi tempat praktik-praktik tersebut dilakukan.
Penelitian tindakan adalah penerapan penemuan fakta pada pemecahan
masalah dalam situasi sosial dengan pendangan untuk meningkatkan kualitas
tindakan yang dilakukan di dalamnya, yang melibatkan kolaborasi dan kerja sama
para peneliti, praktisi dan orang awam.
-
8/14/2019 proposal penelitianQ
11/34
11
Penelitian tindakan adalah proses partisipatori, demokratis yang
berkenaan dengan pengembangan pengatahuan praktis untuk mencapai tujuan-
tujuan mulia manusia, berlandaskan pandangan dunia partisipatori yang muncul
pada momentum histori sekarang ini. Ia berusaha memadukan tindakan dengan
refleksi, teori dengan praktek, dengan menyertakan pihak-pihak lain, untuk
menemukan solusi praktis terhadap persoalan-persoalan yang menyesatkan, dan
lebih umum lagi demi pengembangan individu-individu komunitasnya (madya,
2007).
2. Ciri-ciri Penelitian Tindakan
Secara umum penelitian tindakan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Situasional, kontekstual, berskala kecil, praktis, terlokalisasi dan secara
langsung relevan dengan situasi nyata dalam dunia kerja. Ia berkenaan
dengan diagnosis suatu masalah tersebut dalam konteks tersebut.
Subjeknya biasa siswa dikelas, petatar di kelas penataran, anggota staf,
dan yang lain, yang penelitinya terlibat dengan mereka.
2. Memberikan kerangka kerja yang teratur kepada pemecahan masalah
praktis. Penelitian tindakan juga bersifat empiris dalam hal bahwa ia
mengandalkan observasi nyata dan data perilaku, dan tidak lagi yang
subjektif atau pendapat orang berdasarkan pengalaman masa lalunya.
-
8/14/2019 proposal penelitianQ
12/34
12
3. Fleksibel dan adaptif, dan oleh karenanya memungkannya adanya
perubahan selama masa percobaan dan pengabaian pengontrolan karena
lebih menekankan sikap tannggap, pengujicobaan dan pembaharuan di
tempat kejadian pelaksanaan.
4. Perubahan dalam praktik didasari pengumpulan informasi atau data yang
memberikan dorongan untuk terjadinya perubahan (Madya, 2007).
C. Implementasi Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian tindakan kelas (PTK) memiliki potensi yang sangat besar untuk
meningkatkan pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar.
Diimplementasikan dengan baik di sini berarti pihak yang terlibat (guru dan
peneliti) mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi
dan memecahkan masalah-masalah pendidikan dan pembelajaran melalui
tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau
memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksanaannya
untuk mengukur tingkat keberhasilannya. Diimplementasikan dengan benar
berarti sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian tindakan.
Masalah PTK yang merupakan penelitian kolaborasi antara guru dan
peneliti di sekolah hendaknya berasal dari persoalan-persoalan praktis yang di
hadapi guru di kelas. Oleh karena itu, diagnosis masalah hendaknya tidak
-
8/14/2019 proposal penelitianQ
13/34
13
dilakukan oleh guru lalu ditawarkan kepda peneliti untuk dipecahkan tetapi
sebaiknya dilakukan bersama-sama oleh guru dan peneliti. Pada kenyataannya
guru dapat mengajak peneliti untuk berkolaborasi melakukan PTK dan
menanyakan masalah-masalah apa yang dihadapi peneliti yang mungkin dapat
diteliti melalui PTK. Peneliti yang telah berpengalaman melakukan penelitian
tindakan kelas mungkin dapat langsung mengatakan permasalahan yang
dihadapinya yang mungkin dapat diteliti bersama dan kemudian membahas
masalah tersebut dengan guru. http://www.ekofeum.or.id/artikel.php?cid=26 .
tanggal akses 28 april 2009
D. Metode Mengajar
Dalam interaksi belajar mengajar, guru memegang kendali utama untuk
keberhasilan tercapainya tujuan. Oleh sebab itu guru harus memiliki keterampilan
mengajar, mengelola tahapan pembelajaran, memanfaatkan metode,
menggunakan media dan mengalokasikan waktu. Kelima hal ini merupakan
pendekatan guru untuk mengkomunikasikan tindakan mengajarnya, demi
tercapainya tujuan pembelajaran.
Kita menyadari bahwa unsur penting dalam mengajar adalah merangsang
serta mengarahkan siswa belajar. Belajar tersebut dapat dirangsang dan dibimbing
dengan berbagai cara yang mengarahkan kepada tujuan-tujuan tertentu.
http://www.ekofeum.or.id/artikel.php?cid=26http://www.ekofeum.or.id/artikel.php?cid=26 -
8/14/2019 proposal penelitianQ
14/34
14
Sehubungan dengan hal di atas maka seorang guru sebagai tenaga pengajar harus
menguasai metode mengajar.
Tentang metode mengajar ini Suprayekti (2004), mengemukakan bahwa
metode mengajar adalah cara guru menyampaikan materi pelajaran kepada siswa
untuk mencapai tujuan tertentu.
Dalam memilih metode mengajar seorang guru atau tenaga pendidik
harus memperhatikan factor-faktor berikut:
1. Metode mengajar hendaknya sesuai dengan tujuan.
2. Metode mengajar hendaknya disesuaikan dengan kemampuan siswa.
3. Metode mengajar harus sesuai dengan psikologis belajar.
4. Metode mengajar hendaknya sesuai dengan bahan pelajaran.
E. Media Pembelajaran
Istilah media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari
medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Makna umumnya
adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi
kepada penerima informasi. Istilah media ini sangat populel dalam bidang
komunikasi. Proses belajar mengajar pada dasarnya juga merupakan proses
-
8/14/2019 proposal penelitianQ
15/34
15
komunikasi, sehingga media yang digunakan dalam pembelajaran disebut
pembelajaran.
Berbagai media yang digunakan untuk pengajaran dapat diklassifikasikan
seperti berikut ini:
a. Media Visual (media gambar), yang terdiri dari:
1. Media visual yang tak di proyeksikan, misalkan foto, diagram, peragaan
dan model
2. Media visual yang diproyeksikan, misalkan slide, filmstrip, overhead,
transparan dan proyeksi komputer.
b. Media audio , misalkan kaset atau compact disk (CD)
c. Media audio-visual, seperti video, VCD dan DVD
d. Pengajaran bermedia computer, misalnya CAI (C omputer Assisted Intruction ).
e. Multimedia berbasis computer.
f. Jaringan komputeer, seperti internet.
g. Media seperti radio dan televise untuk belajar jarak jauh. Depdiknas (2002).
F. Computer sebagai media pembelajaaran
-
8/14/2019 proposal penelitianQ
16/34
16
Aplikasi teknologi computer dalam pembelajaran umumnya dikenal
dengan istilah computer Asisted Intruction (CAI), atau dalam istilah yang
sudah diterjemahkan disebut sebagai Pembelajaran Berbantuan Komputer
(PBK). Istilah CAI umumnya merujuk kepada semua software pendidikan yang
diakses melalui computer dimana pengguna dapat berintegrasi dengannya. System
computer dapat menyajikan serangkaian program pembelajaran kepada peserta
didik, baik berupa informasi konsep maupun latihan soal-soal untuk mencapai
tujuan tertentu, dan pengguna melakukan aktivitas belajar dengan cara
berintegrasi dengan system computer. Sementara dalam kedudukannya dapat
dikatakan bahwa CAI adalah penggunaan computer sebagai bagian integral dari
system intruksional, dimana biasanya pengguna terikat pada interaksi dua arah
dengan computer. CAI adalah penggunaan computer sebagai alat bantu dalam
dunia pendidikan dan pengajaran. CAI membantu siswa memahami suatu materi
dan dapat mengulang materi tersebut berulang kali sampai ia menguasai materi
itu. Sedangkan menurut Arsyad (2002) CAI adalah peran computer sebagai
pembantu tambahan dalam belajar, pemanfaatannya meliputi penyajian informasi
isi materi pelajaran, latihan atau kedua-duanya.
Splittgerber dan Stirzaker dalam Jaladri (2007) mendefinisikan bahwa
CAI sebagai proses mengajar yang dilakukan secara langsung yang melibatkan
computer untuk mempresentasekan bahan ajar dalam suatu model pembelajaran
yang interaktif untuk memberikan dan mengendalikan lingkungan belajar secara
-
8/14/2019 proposal penelitianQ
17/34
17
individual pada masing-masing siswa. Definisi ini selaras dengan Stinberg dalam
Jaladri (2007) yang menyatakan bahwa CAI merupakan semua penerapan
computer untuk pembelajaran yang memiliki aspek individual, interaktif dan
arahan (bimbingan). Maka CAI sebagai pembelajaran individual, karena
computer memberikan layanan sebagai seorang tutor bagi seorang siswa dari pada
sebagai seorang instruktur untuk suatu kelompok siswa.
Penggunaan CAI sebagai sarana atau media belajar, lebih diarahkan
sebagai media pembelajaran mandiri, sehingga dalam pemanfaatannya peran guru
sangan minimal. Dalam hal ini peserta didik dituntut untuk lebih aktif dalam
mendalami materi-materi pembelajaran yang mungkin tidak bias didapatkan
hanya dari pembelajaran konvensional (klasikal), sehingga dalam pembelajaran
yang memanfaatkan multimedia pembelajaran guru lebih berperan sebagai
fasilitator. Dalam kelebihannya tersebut maka program pembelajaran berbasis
computer mempunyai kelebihan untuk mengisi kekurangan guru. Namun tentu
saja tidak ada satupun media yang dapat menggantikan seluruh peran guru, karena
masih banyak hal-hal yang bersifat paedagogis dan humanis yang tidak dapat
tergantikan oleh computer.
Program CAI mempunyai dua karakteristik yaitu: pertama, CAI
merupakan Intergrate multimedia yang dapat menyajikan suatu paket bahan ajar
yang berisi komponen visual dan suara secara bersamaan. Kedua, CAI
mempunyai komponen intelligence , yang membuat CAI bersifat interaktif dan
-
8/14/2019 proposal penelitianQ
18/34
18
mempu memproses data atau jawaban dari pengguna ( user ). Kedua karakteristik
inilah yang membedakan antara program pembelajaran yang disajikan lewat CAI
dengan program pembelajaran yang disajikan lewat media lainnya karena mampu
menyajikan suatu model pembelajaran yang bersifat interaktif.
Untuk merancang program CAI, diawal tahap rancangan pembelajaran
guru harus menerapkan model program CAI yang akan digunakan, apakah
tutorial, drill and practice, games dan simulation, atau modeling.
1. Tutorial
Program ini merupakan program yang dalam penyampaian materinya
dilakukan secara tutorial, sebagaimana tutorial yang dilakukan oleh guru atau
instruktur. Informasi yang berisi suatu konsep disampaikan dengan teks, gambar
diam maupunn bergerak, dan grafik. Pada saat yang tepat yaitu ketika dianggap
bahwa pengguna ( user ) telah membaca, menginterpretasi dan menyerap konsep
itu, diajukan serangkaian pertanyaan atau tugas. Jika jawaban atau respon
pengguna benar, kemudian dilanjutkan dengan materi berikutnya. Jika jawaban
atau respon pengguna salah, maka pengguna harus mengulang memahami konsep
tersebut secara keseluruhan atau pada bagian-bagian tertentu saja. Kemudian pada
bagian akhir biasanya akan diberikan serangkaian pertanyaan yang merupakan tes
untuk mengukur tingkat pemahaman pengguna atas konsep atau materi yang
disampaikan.
-
8/14/2019 proposal penelitianQ
19/34
19
2. Drill and Practice
Format ini dimaksudkan untuk melatih pengguna sehingga memiliki
kemahiran dalam suatu ketrampilan atau memperkuat penguasaan suatu konsep.
Program menyiapkan serangkaian soal atau pertanyaan yang biasanya
ditampilkan secara acak, sehingga ketika setiap kali digunakan selalu
menampilkan soal atau pertanyaan yang berbeda, atau paling tidak dalam
kombinasi yang berbeda. Program ini dilengkapi dengan jawaban yang benar
lengkap dengan penjelasannya sehingga diharapkan pengguna akan bisa pula
memahami suatu konsep tertentu. Pada bagian akhir pengguna akan bias melihat
skor akhir yang dia capai, sehingga indicator untuk mengukur tingkat
keberhasilan dalam memecahkan soal-soal yang diajukan.
3. Games and Simulation
Pembelajaran dengan game hamper mirip dengan Drill and Practise ,
hanya saja lebih ditekankan pada permainan. Permainan yang disajikan disini
tentunya tetap mengacu pada proses pembelajaran. Dengan format ini diharapkan
terjadi aktivitas belajar sambil bermain. Dengan demikian pengguna tidak merasa
bahwa mereka sesungguhnya sedang mempelajari suatu konsep. Sedangkan
program multimedia dengan format simulasi mencoba menyamai proses dinamis
yang terjadi di dunia nyata. Format ini biasanya digunakan pada situasi dimana
-
8/14/2019 proposal penelitianQ
20/34
20
kondisi nyata terlalu berbahaya, terlalu mahal atau selalu menghabiskan waktu
untuk dipelajari secara kontekstual.
4. Percobaan atau eksperimen
Format ini mirip dengan format simulasi, namun lebih ditujukan pada
kegiatan yang bersifat eksperimen, seperti kegiatan praktikumdi laboratorium.
Program menyediakan serangkaian peralatan dan abahan, kemudian pengguna
bisa melakukan percobaan atau eksperimen sesuai dengan petunjuk dan kemudian
mengembangkan eksperimen-eksperimen lain berdasarkan petunjuk-petunjuk
tersebut. Diharapkan pada akhirnya pengguna dapat menjelaskan suatu konsep
atau fenomena tertentu berdasarkan eksperimen yang mereka lakukan secara
maya tersebut.
Dari beberapa format pembelajaran berbantuan computer, terlihat bahwa
siswa memiliki banyak kesempatan berpartisipasi aktif, berinteraksi dengan
materi ajar dan mengerjakan latihan soal. Bahan ajar yang disajikan dalam
program CAI memilliki karakteristik standar: (1) materi disajikan dalam unit
satuan terkecil, (2) runtut, logis dan bercabang, (3) factual dan kongkrit, dan (4)
member umpan balik secara langsung. Orto dalam Sudarman (2001).
Pembelajaran berbantuan computer (PBK) memiliki kelebihan dan
kelemahan. Kelebihan PBK antara lain dapat meningkatkan perhatian dan
konsentrasi siswa, serrta dapat meningkatkan motivasi siswa. Menurut Orto
-
8/14/2019 proposal penelitianQ
21/34
21
(Sudarman, 2001) sebagai pembelajaran terprogram, PBK memiliki kelebihan-
kelebihan, misalnya (1) anak-anak bertanggung jawab terhadap belajarnya sendiri
(2) interaksi antara anak dan materi bersifat konstan, (3) anak hanya menghadapi
satu rangsangan pada waktu tertentu, (4) materi pembelajaran sudah diurutkan
dengan benar, (5) kecepatan pembalajaran dapat diatur, (6) anak menerima umpan
balik segera, dan (7) hamper tidak ada persoalan kecemasan anak.
Sebagai pembelajaran terprogram, PBK mempunyai kelemahan, misalnya
(1) motivasi yang dihasilkan dengan jalan bekerja sama dengan anak lain menjadi
hilang, (2)inspirasi yang dihasilkan ole hide anak akan hilang, (3) materi mungkin
terlalu menantang, (4) materi mungkin membawa kemunduran bagi beberapa
anak, dan (5) program pembelajaran memerlukan waktu yang lama untuk
mempersiapkannya. Orto dalam Sudarman (2001).
G. Peranan computer dalam pendidikan
Computer dikembangkan pada tahun 1950-an sebagai kreasi besar tahun
itu dengan tabung-tabung vakum dan bermil-mil kabelnya memenuhi beberapa
ruangan besar. Harganya sangat tinggi dirancang untuk tujuan perhitungan-
perhitungan manipulasi matematis yang rumit. Ternyata computer itu bekerja
sangat efisien untuk segala jenis matematika tingkat tinggi. Pada waktu itu masih
belum jelas bagaimana pemakaian computer dalam bidang pendidikan. Sekalipun
demikian, percobaan-percobaan pengajaran berkomputer sudah mulai drastic pada
-
8/14/2019 proposal penelitianQ
22/34
22
tahun-tahun 1950-an dan 1960-an. Percobaan-percobaan ke arah itu didorong oleh
adanya perkembangan FORTRAN, tumbuhnya bahasa computer yang lebih
mudah dipelajari dan hasil penelitian pengajaran berprogram.
Tampaknya format bertahap dari pengajaran berprogram linear cocok
dengan karakteristik computer. Sekalipun demikian, factor harga, keandalan
perangkat kerasnya, dan kegunaan materialnya yang memadai masih tetap
merupakan rintangan besar dalam pendayagunaannya yang luas dalam pengajaran
baru, setelah munculnya mikrokomputer pada tahun 1975, hal ini secara dramastis
berubah sama sekali. Adanya mikrokomputer dimungkinkan dengan
ditemukannya mikroprosesor, yaitu sebuah chip silicon tipis yang didalamnya
berisi seluruh kemampuan pemprosesan informasi dari ruang sirkuit computer
orisinil. Pengembangan chip silicon itulah yang menekan harga computer menjadi
lebih murah. Untuk jenis-jenis tugas tertentu, pendayagunaan computer jelas
lebih ekonomis ketimbang penggunaan tenaga manusia. Penerimaan
makrokomputer di sekolah-sekolah di Amerika boleh dikatakan lebih cepat
dibandingkan dengan inovasi pendidikan lainnya. Sudjana dan Ahmad (1997)
1. Keuntungan Komputer
Pada umumnya computer dapat dipandang sebagai alat untuk
mempertinggi berbagai teknologi. Pengajaran dengan CAI ( computer assisted
instruction ) dan pengolahan pengajaran CMI ( computer management instruction ).
-
8/14/2019 proposal penelitianQ
23/34
23
Dalam hubungan ini ada beberapa keuntungan khusus dalam mendayagunakan
computer dalam pengajaran, misalnya:
a. Cara kerja baru computer akan membangkitkan motivasi kepada siswa dalam
belajar.
b. Warna, music dan grafis animasi dapat menambahkan kesan realism dan
menuntut latihan, kegiatan laboratorium, simulasi dan sebagainya.
c. Respon pribadi yang cepat dalam kegiatan-kegiatan belajar siswa akan
menghasilkan pennguatan yang tinggi.
d. Kemampuan memori memungkinkan penampilan siswa yang telah lampau
direkam dan dipakai dalam merencanakan langkah-langkah selanjutnya
dikemudian hari.
e. Kesabaran, kebiasaan pribadi yang dapat deprogram melengkapi suasana
sikap yang lebih positif, terutama berguna sekali untuk siswa yang lamban.
f. Kemampuan daya rekamnya memungkinkan pengajaran individual bias
dilaksanakan, pemberian perintah secara individual dapat dipersiapkan bagi
semua siswa.
g. Rentang pengawasan guru diperlebar sejalan dengan banyaknya informasi
yang disajikan dengan mudah yang diatur oleh guru, dan membantu
-
8/14/2019 proposal penelitianQ
24/34
24
pengawasan lebih dekat kepada kontak langsung dengan para siswa. Sudjana
dan Ahmad (1997)
2. Keterbatasan Komputer
Seperti halnya media dan inovasi-inovasi teknologi lainnya, computer
pun mempunyai beberapa keterbatasan utama yang dipergunakan di dalam
pendidikan, misalnya:
a. Walaupun harga dan pemakaian computer sudah diturunkan secara drastic,
pengajaran dengan computer relative tetap masih mahal. Oleh karena itu,
ongkos dan manfaat pemakaian computer dalam pengajaran perlu
diperhitungkan secara hati-hati. Demikian pula masalah pemeliharaannya,
terutama bila perlengkapannya rusak karena pemakaian yang berat.
b. Rancangan dan produksi computer, terutama untuk tujuan pengajaran, masih
terbelakang jika dibandingkan dengan rancangan dan produksi computer
untuk maksud-maksud lain, misalkan untuk analisis data.
c. Materi-materi pengajaran langsung yang bermutu tinggi yang
mempergunakan computer kurang sekali, terutama yang mempergunakan
mikrokomputer. Disamping itu terdapat masalah dalam menggabungkan,
misalnya sering kali terjadi perangkat lunak yang dikembangkan untuk system
yang satu tidak dapat dipergunakan pada system computer lain.
-
8/14/2019 proposal penelitianQ
25/34
25
d. Guru merancang materi pengajaran dengan menggunakan computer bias
bertambah beban pekerjaannya termasuk memahami keterbatasan computer.
e. Kreaktivitas mungkin bias terpaku pada pengajaran yang dikomputerkan saja.
Computer adalah abdi untuk memahami perintah program-programnya, dan
renspons siswa yang hakiki atau kreastif akan terabaikan. Sudjana dan Ahmad
(1997).
H. Pemakaian Computer dalam Proses Belajar
1. Untuk Tujuan Kognitif
Computer yang menggunakan bermacam-macam tipe terminal dapat
mengontrol interaksi pengajaran mandiri untuk mengajarkan konsep, aturan,
prinsip, langkah dalam proses, dan kalkulasi yang kompleks. Digabungkan
dengan media lain, koomputer dapat digunakan untuk mengajarkan pengenalan
atau diskriminasi dan stimulus visual dan stimulus audio yang relevan.
Kemampuan computer untuk kegiatan pengajaran individual terutama didasarkan
pada kemampuan pengembangan dan keterbatasan media yang digunakan.
2. Untuk Tujuan Psikomotor
-
8/14/2019 proposal penelitianQ
26/34
26
Terminal computer merupakan alat tentang dunia nyata yang sangat
bagus untuk mengajarkan programming dan kecakapan yang serupa bila siswa
mau bekerja dengan terminal-terminal kerja. Bila digunakan dengan peralatan
yang disimulasikan, merupakan alat yang sangat bagus untuk mencipktakan
kondisi dunia yang sebenarnya. Beberapa contoh yang khas; similasi pendaratan
pesawat terbang, melabuhnya kapal laun, atau berbagai latihan darurat. Dalam
beberapa hal, seperangkat model, atau barang tiruan dapat digunakan agar siswa
dapat melihat hasilnya.
3. Untuk Tujuan Apektif
Sangat berguba dila digunakan seperti yang diungkapkan dalam tujuan
psikomotor atau digunakan untuk mengontrol bahan-bahan film dan video.
Andercon (1993)
I. Kerangka pemikiran
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong
upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses
belajar. Beberapa manfaatyang diperoleh dalam pembelajaran dengan
menggunakan media computer, yaitu: untuk mempermudah pencapaian tujuan
pembelajaran yang efektif, membangkitkan motivasi peserta didik dan
-
8/14/2019 proposal penelitianQ
27/34
27
menumbuhkan rasa keingintahuan yang lebih banyak pada diri siswa serta upaya
pemanfaatan hasil teknologi dalam proses pembelajaran.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
computer sebagai media pembelajaran merupakan alat perantara mengajar untuk
memperlancar proses interaksi dan memusatkan perhatian siswa, sehingga siswa
dapat memahami dan menguasai materi yang diajarkan. Khususnya dalam
mempelajari kimia pada pokok bahasan Stikiometri.
Salah satu pokok bahasan dalam materi kimia adalah Stoikiometri yang
aplikasinya sering ditemukan dalam menentukan konsentrasi pada bahan-bahan
kimia di laboratorium, dimana perhitungan yang mendominasi sehingga siswa
bosan dalam mengikuti materi ini. Materi ini akan lebih menarik jika disajikan
menggunakan media computer (macromedia flash).
J. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian pustaka, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini
adalah Dengan Menggunakan Aplikasi Program Macromedia Flash Sebagai
Media Pembelajaran, Hasil Belajar Kimia Kelas X2 SMA Negeri I Lainea Pada
Pokok Bahasan Stoikiometri Dapat Ditingkatkan.
-
8/14/2019 proposal penelitianQ
28/34
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan November sampai dengan
Desember 2009, semester ganjil tahun ajaran 2009/2010 di kelas X2 SMA Negeri
1 Lainea.
B. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X2 SMA Negeri 1 Lainea
semester 1 (satu
C. Jenis Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian ( action research ) yang
dilakuukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran dikelasnya.
Kerana PTK berfokus pada kelas atau pada proses belajar mengajar yang terjadi
di kelas, dan bukan pada input kelas (silabus, maeri, dll) ataupun output (hasil
belajar). PTK harus tertuju atau mengenai hal-hal yang terjadi di dalam kelas.
Suharsimi (2002) menjelaskan PTK melalui paparan gabungan definisi
dari ketiga kata penelitian + tindakan + kelas sebagi berikut:
-
8/14/2019 proposal penelitianQ
29/34
29
1. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu obyek, menggunakan aturan
metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat
mutu suatu hal yang menarik minat penting bagi peneliti.
2. Tindakan adalah sesuatu kerak kegiatan yang sangaja dilakukan dengan tujuan
tertentu, yang dalam penelitian terbentuk rangkaian siklus kegiatan.
3. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima
pelajaran yang sama dari seorang guru.
Tujuan utama PTK adalah untuk memecahkan permasalahan nyata yang
terjadi di dalam kelas.
D. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian tindakan kelas ini direncanakan terdiri dari tiga siklus,
dengan tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai pada
factor-faktor yang diselidiki.
Dari hasil wawancara awal dengan guru bidang studi kimia, ditetapkan
bahwatindakan yang akan dipergunakan untuk meningkatkan prestasi belajar
kimia khususnya pada pokok bahasan Stoikiometri adalah penggunaan aplikasi
macromedia flash sebagai media pembelajaran.
Adapun pelaksanaan tindakan tersebut mengikuti prosedur penelitian
tindakan kelas, sebagai berikut:
-
8/14/2019 proposal penelitianQ
30/34
30
Perencanaan ( Planning )
a. Tindakan Siklus I
Setelah diterapkan untuk menetapkan model pembelajaran dengan
menggunakan paket pembelajaran computer dalam mengajarkan pokok bahasan
Stoiokiometri, maka kegiatan selanjutnya adalah menyiapkan beberapa hal yang
diperlukan pada saat melakukan tindakan. Setelah berkomunikasi dengan
kolaborator, peneliti melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Membuat rancana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
2. Membuat lembar observasi terhadap siswa maupun guru untuk memantau
keadaan mereka selama proses belajar mengajar berlangsung.
3. Menyiapkan perangkat pembelajaran yang diperlukan seperti LKS untuk
membantu siswa lebih cepat memahami materi pelajaran.
4. Menyiapkan jurnal dan lembar pengematan diskusi/kegiatan kelompok.
5. Merancang alat evaluasi untuk tes tindakan siklus I
b. Tindakan siklus II
Bertitik tolak dari hasil observasi, evaluasi dan refleksi pada tindakan
siklus I, maka peneliti bersama guru merencanakan tindakan siklus II.
Kelemahan-kelamahan dan kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus I akan
-
8/14/2019 proposal penelitianQ
31/34
31
diperbaiki dan dilaksanakan pada siklus II, sehingga diharapkan penerapan model
pembelajaran dengan menggunakan paket pembelajaran kimia berbasis computer
dapat lebih baik dari sebelumnya.
-
8/14/2019 proposal penelitianQ
32/34
32
Secara khusus dapat digambarkan sebagai berikut:
Siklus I
Siklus I
permasalah Alternativepemecahan
Pelaksanaan
Observasi(monitoring
terselesai Analisis data IRefleksi I
permasalah Alternativepemecahan
Pelaksanaan
Observasi(monitoring
Analisis dataRefleksi IIterselesai
Belumterselesaika
Siklus
-
8/14/2019 proposal penelitianQ
33/34
33
E. Indikator Kinerja
Sebagai indicator keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah
jika 80% siswa telah memperoleh nilai minimal 62 dan ketuntasan belajar secara
individual apabila siswa tersebut telah mendapat nilai 62 (ketentuan dari
sekolah).
F. Data dan Teknik Pengambilan data
1. Sumber data: yaitu guru dan siswa.
2. Jenis data: jenis data yang akan diperoleh adalah data kuantitatif dan data
kualitatif. Data tersebut diperoleh dari tes hasil belajar, lembar observasi dan
jurnal.
3. Teknik pengambilan data:
a. Data mengenai kondisi pembelajaran dengan bantuan aplikasi program
macromedia flash dan efisiensi media yang digunakan diambil dengan
menggunakan lembar observasi.
b. Data mengenai refleksi diri diambil dengan menggunakan jurnal.
c. Data mengenai hasil belajar Kimia diambil dengan menggunakan tes.
G. Teknik Analisis Data
1. Menentukan persentase aktivitas siswa dalam kelompok.
-
8/14/2019 proposal penelitianQ
34/34
34
Keterangan : = rata-rata banyaknya siswa yang melakukan kegiatan.X = banyaknya siswa dalam kelompok
2. Menenetukan nilai rata-rata ( )
Keterangan :
= jumlah nilai siswa
N = banyaknya siswa
3. Menentukan persentase hasil belajar siswa
Keterangan : x = banyaknya siswa yang tuntas
N = banyaknya siswa