Proposal Penelitian Weny Baru Skali

22
1 A.Latar Belakang Permainan tradisional merupakan salah satu tradisi masyarakat Indonesia. Sama seperti halnya cerita rakyat, permainan tradisional lahir sebagai bentuk pewarisan nilai budaya dari orang tua terhadap generasi muda dan juga lahir dari kondisi alam dan lingkungan sekitar. Secara umum permainan tradisional dilakukan sebagai hiburan untuk mengisi waktu senggang, melepas kejenuhan atau untuk rekreasi saja namun, seiring dengan perkembangan zaman, permainan tradisional sekarang ini sudah hampir tidak dikenal lagi. Tidak dikenalnya permainan tradisional yang dalam hal ini permainan yang menggunakan nyanyian, itu disebapkan karena beberapa hal diantaranya karena dampak perkembangan teknologi yang serba canggih sehingga menyebabkan anak lebih senang melakukan aktifitas bermainnya di rumah sendiri menggunakan teknologi yang berakibat kurangnya kecerdasan anak dalam berkomunikasi atau bersosialisasi dengan teman- teman atau masyarakat sekitar. Selain itu, penyebap tidak dikenalnya permainan tradisional diakibatkan karena sekolah yang biasanya disebut sebagai rumah kedua anak tidak turut serta dalam memperkenalkan atau mensosialisasikan permainan tradisional anak. Hal ini disebapkan karena guru sekolah sendiri masih kurang pemahamannya tentang permainan tradisional yang seharusnya diajarkan kepada anak dalam kaitannya dengan proses pencapaian tujuan kurikulum muatan lokal, karena

Transcript of Proposal Penelitian Weny Baru Skali

Page 1: Proposal Penelitian Weny Baru Skali

1

A.Latar Belakang

Permainan tradisional merupakan salah satu tradisi masyarakat

Indonesia. Sama seperti halnya cerita rakyat, permainan tradisional lahir

sebagai bentuk pewarisan nilai budaya dari orang tua terhadap generasi

muda dan juga lahir dari kondisi alam dan lingkungan sekitar. Secara

umum permainan tradisional dilakukan sebagai hiburan untuk mengisi

waktu senggang, melepas kejenuhan atau untuk rekreasi saja namun,

seiring dengan perkembangan zaman, permainan tradisional sekarang ini

sudah hampir tidak dikenal lagi.

Tidak dikenalnya permainan tradisional yang dalam hal ini permainan

yang menggunakan nyanyian, itu disebapkan karena beberapa hal

diantaranya karena dampak perkembangan teknologi yang serba canggih

sehingga menyebabkan anak lebih senang melakukan aktifitas bermainnya

di rumah sendiri menggunakan teknologi yang berakibat kurangnya

kecerdasan anak dalam berkomunikasi atau bersosialisasi dengan teman-

teman atau masyarakat sekitar. Selain itu, penyebap tidak dikenalnya

permainan tradisional diakibatkan karena sekolah yang biasanya disebut

sebagai rumah kedua anak tidak turut serta dalam memperkenalkan atau

mensosialisasikan permainan tradisional anak. Hal ini disebapkan karena

guru sekolah sendiri masih kurang pemahamannya tentang permainan

tradisional yang seharusnya diajarkan kepada anak dalam kaitannya

dengan proses pencapaian tujuan kurikulum muatan lokal, karena

Page 2: Proposal Penelitian Weny Baru Skali

2

walaupun sekarang ini ada buku-buku yang berisikan kumpulan permainan

tadisional khususnya yang menggunakan nyanyian, tetapi nyanyian

tersebut hanya sebatas syair dari nyanyiannya saja dan tidak disertai

notasi. Dapat diketahui juga bahawa peran guru dalam kegiatan bermain

dalam tatanan sekolah atau kelas sangat penting.

Permainan tradisional anak yang umumnya berada di desa-desa dan

yang ada di sekolah sangat memberikan dampak yang positif bagi sang

anak, dan bahkan bagi satu masyarakat di masa depan. Itu dapat dilihat

dari nilai-nilai yang terkandung dalam setiap permainan. Salah satu contoh

menurut Perry Rumengan yaitu, menjaga kelestarian lingkungan, sebagai

akibat dari peralatan yang digunakan umumnya alamiah.

Jadi jelaslah seperti yang dikatakan diatas bahwa permainan

tradisional anak sangat memberikan dampak positif bagi perkembangan

anak terlebih bagi perkembangan kecerdasan anak dalam bersosialisasi

dengan lingkungan sekitar maka, dalam penelitian ini perlu dikaji secara

mendalam tentang apa dan bagaimana wujud permainan yang

mempengaruhi kecerdasan anak tersebut, dalam hal ini perlu teliti tentang

nilai-nilai musikal yang terkandung dalam nyanyian permainan tradisional

anak di Kotamobagu, yaitu melalui kajian struktur musik. Selain itu juga,

dalam mengkaji tentang musik pada permainan tradisional yang

menggunakan nyanyian tersebut diperlukan notasi nyanyian.

Page 3: Proposal Penelitian Weny Baru Skali

3

Dapat diketahui bahwa, anak-anak dilahirkan untuk bermain. Sejak

usia 6 bulan, bayi menyukai permainan cilukba dan setiap orang tua

mengetahui bahwa anak-anak, secara alamiah dan spontan, memiliki

kreatifitas. Mereka berinteraksi satu sama lain tanpa membutuhkan usaha

yang keras dan secara alami bersosialisasi. Ketika anak-anak kecil

ditempatkan bersama-sama dalam satu kelompok, mereka dengan cepat

mulai bermain. Sama halnya dengan musikalitas yang ada pada anak.

Anak-anak dilahirkan dengan susunan kemampuan musik yang

mengagumkan, termasuk sensitivitas yang baik terhadap nada, kemampuan

ritme, dan kemampuan untuk mengenali perbedaan suara yang sangat

halus sekalipun.1 Untuk itu, dengan adanya potensi musikalitas pada anak,

maka dapat dikatakan bahwa musik bisa menjadi sarana penting dalam

perkembangan kecerdasan anak, yaitu dalam hal ini musik/nyanyian

yang dibawakan dalam bentuk permainan.

Sama halnya dengan daerah-daerah yang lain yang memiliki

permainan tradisional, di Kotamobagu permainan tradisional merupakan

suatu kegiatan yang dahulunya sering dimainkan pada acara duka dan

pesta perkawinan dan merupakan suatu kebiasaan, keluarga datang

berkunjung ke rumah duka atau ke rumah pesta untuk menghibur keluarga

tuan rumah dengan mengadakan permainan tertentu seperti monondatu,

mokaotan, mokensi, monangki’ dan lain-lain. Sekarang ini permainan-

permainan tersebut sudah jarang dipertunjukan pada acara-acara seperti

1Philip Sheppard, Music Makes Your Child Smarter, 2007:1

Page 4: Proposal Penelitian Weny Baru Skali

4

yang dikatakan di atas, namun dibeberapa desa permainan-permainan

tersebut masih dimainkan oleh anak-anak.

Di Kotamobagu, permainan tradisional anak dilaksanakan pada waktu

anak-anak beristirahat pada jam sekolah atau waktu pulang sekolah dan

juga untuk mengisi waktu liburan. Biasanya permainan yang dimainkan

adalah permainan-permainan tradisional yang cenderung lebih banyak

dimainkan saat itu, biasanya anak-anak menyebutnya sebagai tempo

permainan.2 Dari berbagai jenis permainan, ada jenis permainan tertentu

yang menggunakan nyanyian sebagai pengantar permainan yang

dinyanyikan mengikuti tata cara dalam permainan. Permainan dengan

menggunakan nyanyian yang dimaksud adalah pada waktu permainan itu

dimulai, diawali atau diselingi dengan nyanyian atau biasanya disertai

dengan dialog. Pada permainan tertentu, nyanyian hanya sebagai pelengkap

atau pengantar permainan untuk menuju permaian inti, namun pada

beberapa jenis permainan, nyanyian menjadi inti dalam permainan tersebut.

Misalnya, pepekow konsamina, mogogadopan (pak-pak sambunyi), busisi.

Tidak lepas dari hal yang di paparkan di atas bahwa di Kotamobagu

terdapat permainan tradisional anak yang menggunakan nyanyian maka,

dalam tulisan ini akan diteliti tentang srtuktur musikal nyanyian pada

permainan tradisional anak di Kotamobagu yang merupakan wujud dari

musik yang di dalamnya terdapat unsur-unsur atau elemem-elemen musikal

2 Penyebutan kata tempo dalam hal ini menunjukan musim. Contoh, tempo palinggir(layang-layang), yaitu seperti musim palinggir (layang-layang).

Page 5: Proposal Penelitian Weny Baru Skali

5

yang membentuk suatu struktur musik, maka dalam penelitian ini perlu

kaji tentang bagaimana struktur musik yang ada pada permainan anak

tradisional yang ada di Kotamobagu tersebut.

Berdasarkan latar belakang fenomena yang memaparkan tentang

nyanyian permainan tradisional anak di Kotamobagu yang adalah wujud

dari musik inilah yang mendorong penulis untuk melakukan penelitian

dengan melakukan kegiatan observasi secara langsung mengenai nyanyian

pada permainan tradisional anak di Kotamobagu.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan fenomena struktur dalam nyanyian permainan

tradisional anak di Kotamobagu yang telah dipaparkan dalam latar

belakang, maka ditemukan permasalahan sebagai berikut.

1. Bagaimanakah struktur musik dalam nyanyian permainan rakyat

di Kotamobagu?

2. Bagaimanakah nilai-nilai musikal yang terkandung dalam

nyanyian permainan tradisional anak di Kotamobagu?

C. Tujuan

1. Untuk dapat memahami wujud struktur musik dalam nyanyian

tradisional rakyat di Kotamobagu.

Page 6: Proposal Penelitian Weny Baru Skali

6

2. Untuk mendeskripsikan nilai-nilai musikalitas yang terkandung

dalam nyanyian permainan tradisional anak di Kotamobagu.

3. Untuk dapat menotasikan nyanyian permainan anak Kotamobagu.

D. Manfaat

Berdasarkan tujuan yang telah dipaparkan, dapat dikemukakan

manfaat penelitian sebagai berikut :

1. Untuk dapat memberikan konsep kepada budayawan dalam

melestarikan tradisi permainan anak tradisional.

2. Menjadi bahan bacaan untuk guru Seni Budaya.

E. Tinjauan pustaka

Sampai saat ini penulis belum mendapatkan banyak data mengenai

struktur permainan rakyat yang berada di Kotamobagu, namun ada

beberapa data yang didapatkan melalui wawancara dengan beberapa tokoh

masayarakat yang ada seperti Bernat Ginupit, Jan Gumogar, Mukdar

Londa. Disamping itu, dalam rangka menunjang proses penelitian, maka

penulis mengadakan pengkajian terhadap bebrapa buku serta sumber-

sumber lain yang berkaitan dengan topik penelitian ini. Dari beberapa buku

yang ada antara lain Permainan Rakyat Bolaang Mongondow yang ditulis

oleh Bernard Ginupit. Dalam buku ini berisi tentang kumpulan lagu

permainan tradisional anak Kotamobagu serta tata cara permainannya.

Page 7: Proposal Penelitian Weny Baru Skali

7

Sebagai bahan referensi, Permainan Tradisional Anak Sulawesi Utara,

yang ditulis oleh Perry Rumengan. Dalam buku ini dijelaskan tentang

dampak positif dan dampak negatif dari permainan anak jaman sekarang

dan permainan tradisional anak. Buku ini berisikan tentang permainan

anak di Sulawesi Utara yang menguraikan tacara permainan serta ganjaran-

ganjaran dalam permainan dan juga nilai-nilai yang terkandung dalam

setiap permainan.

Buku Pendidikan Anak Prasekolah, karangan Soemiarti Patmonodewo.

Buku ini menguraikan tentang bermain merupakan cara belajar yang

terbaik. Menurut Soemiarti dalam buku ini dijelaskan bahwa melalui

bermain anak akan mengembangkan kemampuannya dalam menyelesaikan

masalah, belajar menampilakan emosi, yang diterima lingkungannya dan

juga belajar bersosialisasi agar kelak terampil dan berhasil menyesuaikan

diri dalam kelompok teman.3

Ada juga buku yang menulis tentang Permainan Tradisional Jawa

karangan Sukirman Dharmamulya. Buku ini menerangkan bahwa

permainan anak yang dilakukan dengan bernyanyi, dengan irama tertentu

yang dilakukan sambil bertepuk tangan atau dengan gerakan-gerakan fisik

tertentu, dengan mengucapkan kata-kata atau sambil berdialog adalah

sesuatu yang disukai anak-anak. Menurut Sukirman, permainan dengan

3 Soemiarti Patmonodewo, Pendidikan Anak Prasekolah, 2003, Hal.120

Page 8: Proposal Penelitian Weny Baru Skali

8

bernyanyi, berdialog ini, melatih anak dalam bersosialisasi, bersifat

responsif, berkomunikasi, dan menghaluskan budi.4

Cerdas Melauli Bermain karangan Tadkiroatun Musfiroh. Buku ini

menerangkan tentang kecerdasan musikal, yaitu berkaitan dengan

menangkap bunyi-bunyi, membedakan, menggubah, dan mengekspresikan

diri melalui bunyi-bunyi atau suara-suara yang bernada dan berirama.

Menurut Tadkiroatun dengan stimulasi yang tepat, kemampuan musik anak

akan terasa berkembang.5

Berdasarkan penjelasan yang sudah dipaparkan sebelumnya tentang

musikalitas anak, maka dalam tulisan ini lebih akan dikhususkan pada

struktur musik nyanyian permainan tradisional anak di Kotamobagu, yang

dalam hal ini penulis akan mengkaji tentang apa dan bagaimana struktur

musik dalam nyanyian permainan tradisional anak di Kotamobagu. Penulis

ingin mengkaji lebih lanjut lanjut tentang elemen-elemen musikal yang

terkandung dalam nyanyian permain melalui analisa struktur nyanyian

tersebut.

Sebagai bahan referensi, Perry Rumengan dalam bukunya Musik

Gereja Kontekstual Etnik.2009:102 mengatakan:

”dalam musikologi, struktur memiliki memiliki pengertian yang khusus,yaitu sebagai salah satu elemen musikal dalam wujud kalimat musikalatau kalimat melodi”.

4 Sukirman Dharmamulya, Permainan Tradisional Jawa, 2005, hal. 37.5 Tadkiroatun Musfiroh, Cerdas Melalui Bermain (cara mengasah Multiple Intelligance padaAnak Sejak Usia Dini), 2008, hal.53.

Page 9: Proposal Penelitian Weny Baru Skali

9

Buku ini banyak memberikan informasi tentang bagaimana struktur

musikal suatu nyanyian. Perry Rumengan mengatakan juga bahwa

pengertian yang lebih lanjut dalam menentukan sturktur musikal pada

suatu nyanyian yaitu dengan memperhatikan atau melihat elemen-elemen

atau bagian-bagian musik atau nyanyian tersebut.

F. Landasan Teori

Berdasarkan tujuan penelitian ini yaitu untuk menemukan struktur

musik nyanyian tradisional anak Kotamobagu, maka untuk mencapai

tujuan yang dimaksud diperlukan pendekatan atau alat pembedah, dalam

hal ini teori yang sesuai dan tepat.

Dari permasalahan-permasalahan yang nenyangkut analisis struktur

musik nyanyian permainan anak, maka kajian musikologi dianggap tepat

dalam penelitian ini. Dimana dalam tulisan ini yang akan diteliti

menyangkut analisa struktur musik nyanyian permainan tradisional anak.

Menurut Otto Kinkeldey dalam buku Harvard Dictionary of music

tulisan Willi Apel (1965) mengatakan bahwa musikologi mencakup seluruh

pengetahuan tentang musik yang sistematik sebagai akibat dari aplikasi

satu metode penelitian ilmiah atau spekulasi filosofi dan sistematika

rasional terhadap fakta-fakta, proses dan perkembangan seni musik,

hubungan manusia secara umum bahkan dengan dunia binatang.6

6 Willi Apel, Harvard Dictionary of musik, Cambridge, Massachusetts: HarvardUniversity Press, 1965, p. 473.

Page 10: Proposal Penelitian Weny Baru Skali

10

Pendekatan lainnya yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan etnomusikologi. Alan P. Merriam mengatakan bahwa

etnomusikologi merupakan studi dalam kebudayaan.7 Bahkan seperti yang

telah dikemukakan di atas, bahwa menurut Merriam musik juga sebagai

budaya (music as culture), dan menurut Van Zanten musik adalah budaya

(music is culture). George List menjelaskan, bahwa etnomusikologi sebagai

studi tentang musik tradisional yang diwariskan secara oral. List juga

mendefinisikan musik tradisional sebagai musik yang mempunyai dua ciri

yaitu, musik diwariskan dan disajikan secara hafalan dan bukan dengan

tulisan, dan musik tersebut selalu hidup, ketika suatu pertunjukan selalu

berbeda dengan pertunjukan sebelumnya.8

John Blacking berpendapat, bahwa etnomusikologi adalah istilah baru

yang sering digunakan untuk menyebut studi tentang berbagai sistem

musik di dunia. Dinyatakan pula, bahwa disiplin ini pada umumnya

mempelajari musik etnik atau musik rakyat, jadi cenderung merupakan

studi mengenai musik daerah tertentu. Metode yang digunakan pada

umumnya adalah metode antropologi dan sosiologi atau musikologi.9 Helser

7 Merriam, Beberapa Definisi, 1992, hal.69.8 Periksa definisi etnomusikologi George List dalam Merriam, “Beberapa Definisi”,

1992, 74.9 Periksa definisi etnomusikologi John Blacking dalam Merriam, “Beberapa Definisi”

1992, 74

Page 11: Proposal Penelitian Weny Baru Skali

11

juga berpendapat, bahwa etnomusikologi adalah pengetahuan hermenetis

tentang tingkah laku musikal manusia.10

Singkatnya menurut Perry Rumengan, Musikologi lebih khusus dan

rinci membedah wujud atau rupa bunyi, sumberdaya bunyi termasuk

penerapan dan teknik pengekspresian bunyi (struktur) sedangkan

Etnomusikologi lebih melihat musik dalam konteks budaya dan perilaku

masyarakatnya (fungsi).11 Dengan demikian untuk menjawab permasalahan

dalam penelitian ini, maka akan digunakan teori atau pendekatan

Musikologi dan Etnomusikologi sebagai pendekatan utama yang dirasa tepat

dalam penelitian ini. Seperti yang dikatakan Merriam, bahwa dengan

menggunakan (dikawinkan) kedua pendekatan ini, musik akan dapat dilihat

secara utuh dan hasil penelitiannya akan menjadi lebih lengkap.12

Dalam tulisan ini akan dikaji tentang apa dan bagaimana struktur

musik nyanyian permainan tradisional anak di Kotamobagu maka, dalam

tulisan ini juga menggunakan beberapa teori yang mendukung penulisan

ini.

1. Bermain

10 Periksa definisi etnomusikologi Elizabeth Helser dalam Merriam, “BeberapaDefinisi”, 1992, 74.

11 Perry Rumengan, “Musik Vokal Etnik Minahasa, Kontinuitas dan perubahan dalamStruktur dan Fungsi”, Disertasi untuk mendapat gelar Doktor di bidang Etnomusikologipada program studi Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa, Fakultas Ilmu Budaya,Universitas Gajah Mada Yogyakarta, 2007. 59.

12 Anya Peterson Royce, The Antropology of Dance (Bloomington & London IndianaUniversity Press, 1977), 64.

Page 12: Proposal Penelitian Weny Baru Skali

12

Bermain merupakan pengertian yang sangat sulit dipahami karena

muncul dalam beraneka ragam bentuk. Bermain itu sendiri bukan hanya

tampak pada tingkah laku anak tetapi pada usia dewasa bahkan bukan

hanya pada manusia (Spodek, 1991).

Schwartzman (1978) mengemukakan suatu batasan bermain yaitu

bermain bukan bekerja; bermain adalah pura-pura; bermain bukanlah

suatu yang sungguh-sungguh; bermain bukanlah suatu kegiatan yang

produktif; dan sebagainya. Bekerjapun dapat diartikan bermain sementara

kadang-kadang bermain dapat dialami sebagai bekerja, demikian pula anak

yang sedang bermain dapat membentuk dunianya sehingga seringkali

dianggap nyata, sungguh-sungguh, produktif, dan menyerupai kehidupan

yang sebenarnya.13

Bermain mempunyai fungsi adaptif dalam kehidupan manusia, fungsi

tersebut dapat menjadi lebih luas lagi karena bermain mempunyai fungsi

sosio-kultural. Bermain merupakan faktor yang paling berpengaruh dalam

periode perkembangan diri anak, meliputi dunia fisik, sosial sistem

komunikasi. Pendek kata, bermain berkaitan erat dengan pertumbuhan

anak.14

Tulisan ini akan lebih mengkhususkan perhatian pada struktur musik

nyanyian permainan tradisional anak Kotamobagu. Uraian tentang struktur

ini, merupakan salah satu bagian yang sangat perlu dipahami dalam rangka

13 Soemiarti Patmonodewo, Pendidikan Anak Prasekolah, 2003:10214 Garvey, Play: Developoing Child, (enlarge edition)

(Massachusets; Harvard University Press), 1990

Page 13: Proposal Penelitian Weny Baru Skali

13

membantu menemukan dan memahami bagaimana srtuktur musik

nyanyian permainan anak yang ada di Kotamobagu.

2. Struktur

Untuk menentukan ciri dan karakteristik suatu lagu, diperlukan

kemampuan dalam menganalisa struktur lagu tersebut yang di dalamnya

terkandung elemen-elemen musikal. Dengan melelui proses analisa, maka

akan diketahui bahwa elemen-elemen apa yang terkandung dalam sebuah

lagu serta maksud dari lagu tersebut. Ian Bent dalam buku Analisis (1978),

mengatakan bahwa yang dimaksud analisa musik (struktur) adalah satu

pekerjaan untuk menemukan jawaban “ How does it work”. 15 Adapun

elemen-elemen yang mempengaruhi terwujudnya bunyi musikal yang

dimaksud antara lain sebagai berikut.16

1. Organ.

Yang dimaksud dengan organ adalah alat atau instrumen atau media

yang digunakan sebagai sumber bunyi. Organ dalam musik tidak

terbatas pada organ-organ yang konfensional yang dikenal saja, tetapi

apa saja yang digunakan dalam rangka mengeluarkan bunyi.

2. Bunyi

15 Ian Bent, Analisis, dalam Ian Bent and William Drabkin. (London : The McMillanPres Ltd.,1978,)5.

16 Perry Rumengan, Musik Vokal Etnik Minahasa (Teori, Gramatika, dan Estetika),2009, hal.50-60

Page 14: Proposal Penelitian Weny Baru Skali

14

Yang dimaksud dengan bunyi adalah sesuatu yang didengar, yang

keluar dari satu atau lebih organ yang digetarkan.bunyi yang

dimaksud baik bersifat nada maupun non nada; baik yang bersifat

frekuensif maupun amplitudis.

3. Ritme.

Yang dimaksud dengan ritme adalah interaksi durasi (nilai waktu) dari

setiap bunyi termasuk dalam hal ini durasi antara bunyi dan saat

diam.17

4. Birama.

Yang dimaksud dengan birama adalah satu kesatuan musikal yang

terdapat dalam satu komposisi musik, yang memiliki gerak karakter

tertentu, sebagai akibat dari interaksi datangnya tekanan berat dan

ringan secara bergantian.

5. Tempo.

Yang dimaksud dengan tempo adalah kecepatan bergerak, dalam hal

ini berhubungan dengan nilai nada atau lamanya waktu bunyi

berbunyi termasuk lamanya waktu diam berlangsung.

6. Style

Yang dimaksud dengan style dalam musik adalah gaya dari satu atau

lebih (satu bunyi hasil kombinasi beberapa bunyi) bunyi yang

termasuk karakter atau sifat bunyi tersebut. Dalam hal ini amat

banyak dipengaruhi oleh teknik membunyikannya.

17 Dalam musik, diam merupakan musik atau bagian dari musik.

Page 15: Proposal Penelitian Weny Baru Skali

15

7. Teknik.

Yang dimaksud dengan teknik adalah cara mengekspresikan sebuah

bunyi, dan termasuk juga di dalamnya adalah bagaimana cara

memberdayakan organ sebagai sumber bunyi.

8. Dinamika.

Yang dimaksud dengan dinamika sebenarnya atau pada hakekatnya

adalah segala hal yang dibuat untuk memberi jiwa pada satu bunyi.

Namun, kenyataannya secara umum menunjukan, bahwa pengertian

dinamika lebih banyak diasosiasikan pada kuat lemahnya atau keras

lembutnya suatu bunyi. Yang termasuk dalam objek penelitian ini

antara lain hal-hal yang menyangkut volume atau dinamika proses

tetapi juga dinamika register.18 Termasuk ekspresi-ekspresi lain yang

dengan jelas memberikan bentuk/karakter pada suatu bunyi.

9. Interval.

Yang dimaksud dengan interval adalah jarak antara bunyi satu

dengan bunyi yang lain, yang dalam hal ini dimaksudkan untuk

interval antara bunyi vertikal maupun horisontal.

10. Aksentuasi

Yang dimaksud dengan aksentuasi adalah penekanan yang dalam hal

ini bisa juga ada kaitannya dengan intensitas , bahkan kualitas dari

suatu bunyi termasuk style, dinamika, teknik dan ritme.

18 Dinamika register adalah dinamika yang terjadi akibat penggunaan instrumen yangberbeda sebagi contoh trombone, terompet, dan mixture untuk menghasilkan dinamika kuat,sedangkan flute atau klarinet terkesan dinamika lembut.

Page 16: Proposal Penelitian Weny Baru Skali

16

11. Harmoni.

Yang dimaksud dengan harmoni adalah keselarasan yang ditimbulkan

akibat interaksi bunyi-bunyi termasuk antara bunyi dengan yang

bukan bunyi. Biasanya kriteria keselarasan tergantung dari sistem

yang digunakan dan konsep musik apa yang dibuat.

12. Tekstur.

Yang dimaksud dengan tekstur adalah interaksi gerakan-gerakan

bunyi yang secara fisik dapat dilihat dalam interaksi melodi atau

bunyi musikal. Dalam hal tertentu bisa juga dikatakan sebagai bentuk

fisiknya harmoni.

13. Figur

Yang dimaksud dengan figur adalah kelompok nada terkecil (minimal

dua bunyi yang sudah mengandungi unsur karakter bunyi dan

karakter waktu).

14. Motif

Yang dimaksud dengan motif adalah sekelompok nada (bisa juga

bunyi) yang telah memiliki karakter tertentu serta membawa ide atau

kesan tertentu. Pengertian umum adalah sekelompok nada atau bunyi

yang menjadi penggerak dari sebuah lagu atau rangkaian nada yang

telah menjadi tema. Figur, apabila telah berperan sebagai tema, akan

disebut motif.

15. Form.

Page 17: Proposal Penelitian Weny Baru Skali

17

Yang dimaksud dengan form adalah kesatuan bentuk musikal yang

terdiri dari struktur-struktur . Dalam musik dikenal dengan form of

music dan form in music. Yang dimaksud dengan form of music adalah

bentuk fisik dari karya musik yang dapat dilihat secara fisik dalam

partitur, sedangkan form in music adalah kesatuan bentuk musikal

yang ditangkap dari pendengaran. Sering bentuk ini disebut bentuk

pisikis atau bentuk batin dari satu karya musik.

16. Ornamen

Yang dimaksud dengan ornamen adalah hiasan-hiasan yang diberikan

pada satu bunyi. Ornamen adalah bunyi atau nada atau kelompok

nada atau bunyi yang menjadi hiasan dari satu nada atau bunyi.

Ornamen ini sangat berhubungan dengan style, figur, motif dan teks

serta status-status nada. Dalam buku-buku analisis musik

konvensional Barat elemen ornamen ini terkadang dianggap sebagai

elemen tambahan, namun dalam penelitian musik-musik etnik,

elemen ornamen mendapat perhatian yang cukup besar, sebap

ornamen bagi musik-musik etnik sering bukan sekedar hiasan, tetapi

juga merupakan elemen penunjuk identitas, baik identitas pribadi

seniman, identitas masa, maupun identitas wilayah atau daerah,

bahkan identitas budaya.

17. Tangga Nada.

Page 18: Proposal Penelitian Weny Baru Skali

18

Yang dimaksud dengan tangga nada adalah nada-nada atau susunan

nada yang terdiri dari nada terendah hingga nada tertinggi yang

disusun secara bertahap, yang membentuk satu kesatuan nada-nada

yang digunakan dalam satu komposisi. Biasanya rangkaian nada-

nada ini membawa karakter atau sifat atau suasana bunyi tertentu.

Menurut Perry Rumengan, istilah struktur terdiri dari dua konsep

yaitu antropologi dan musikologi. Konsep struktur menurut musikologi lebih

dimaksudkan sebagai kalimat melodi. Adapun istilah struktur menurut

antropologi lebih kepada hal-hal yang menyangkut teknis musikal.19

G. Metode Penelitian

Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

metode kualitatif. Menurut Moleong, penelitian kualitatif adalah penelitian

yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh

subjek penelitian, misalnya perilaku, presepsi, motivasi, tindakan, dan lain-

lain secara hilostik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan

bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamia dengan memanfaatkan

berbagai metode ilmiah.20

1. Tempat Penelitian

19 Perry Rumengan, Musik Vokal Etnik Minahasa,2009.hal.3420 Lexi J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi (Bandung: P.T. Remaja

Rosdakarya, 2004), 6.

Page 19: Proposal Penelitian Weny Baru Skali

19

Adapun wilayah yang menjadi sasaran pelaksanaan penelitian

meliputi wilayah Kotamobagu Selatan, Kotamobagu Utara, sebagian

Bolaang Mongondow utara.

2. Pengumpulan data.

Adapun data-data yang diambil untuk digunakan dalam penelitian ini

mencakup kegiatan bermain yang dilaksanakan oleh anak-anak.

Sebagai sumber data utama, dilakukan pengumpulan data melalui

wawancara kepada narasumber yang memiliki informasi yang

berhubungan dengan penelitian ini. Disamping itu juga ada beberapa

data melalui foto, rekaman video dan audio.

3. Pemeriksaan Data

Data-data yang diperoleh akan diperiksa, apakah data-data tersebut

sesuai dengan kebutuhan penelitian ini. Khususnya yang menyangkut

nyanyian dalam permainan tradisional anak ini.

4. Analisis Data

Setelah data-data diseleksi, maka dilakukan analisis terhadap data-

data tersebut, untuk menemukan apa yang menjadi tujuan dan

manfaat penelitian.

Penelitian ini akan menggunakan satu metode analisis yaitu seperti

yang dikemukakan oleh C. Dalhaus. Yaitu sebagai berikut:21

21 Ian Ben dan William Drabkin, Analysis (London: The McMillan Press Ltd., 1987), 79.

Page 20: Proposal Penelitian Weny Baru Skali

20

a. Analisis formal: menjelaskan struktur suatu karya dalam istilah

fungsi dan berhubungan antara seksi-seksi dan elemen-elemen.

b. Interpretasi energik: berhubungan dengan fase pergerakan atau

bentangan tensi.

c. Analisis gestelt : melihat karya sebagai keseluruhan.

d. Hermeneutika : interpretasi musik dalam konteks pernyataan

emosional atau arti eksternal.

H. Sistematika Penulisan.

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi : Latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan

manfaat, tinjauan pustaka, landasan teori, dan metode penelitian.

BAB II LETAK GEOGRAFIS KOTAMOBAGU

Bab ini berisi tentang letak geografis Kota Kotmobagu

BAB III STRUKTUR MUSIK NYANYIAN PERMAINAN TRADISIONAL ANAK

Bab ini berisi tentang struktur nyanyian pada permainan anak di

Kotamobagu.

BAB IV KESIMPULAN

Page 21: Proposal Penelitian Weny Baru Skali

21

DAFTAR PUSTAKA

Apel, Willi. Harvard Dictionary of Music. Cambridge: Belknap Press of HarvardUniversity Press, 1972.

. Harvard Dictionary of musik, Cambridge, Massachusetts:Harvard University Press, 1965.

Bant, Ian dan William Drabkin. Analisis. London: The McMillan PressLtd., 1987

Dharmamulya, Sukirman. Permainan Tradisional Jawa, Purwanggan: KEPELPRESS, 2005.

Garvey, Play: Developoing Child, (enlarge edition) (Massachusets; HarvardUniversity Press), 1990

Merriam, Alan, P., Etnomusikologi Definisi dan Perkembangan. Terj.Santoso dan Rizaldi Siagian. Surakarta : Yayasan MasyarakatMusikologi Indonesia, 1992.

Moleong, J.Lexi. Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi (Bandung:P.T. Remaja Rosdakarya, 2004).

Musfiroh, Tadkiroatun. Cerdas Melalui Bermain (cara mengasah MultipleIntelligance pada Anak Sejak Usia Dini), Jakarta : PT Grasindo,2008.

Page 22: Proposal Penelitian Weny Baru Skali

22

Royce, Anya Peterson. The Antropology of Dance. Bloomington & London: Indiana University Press, 1977.

Rumengan, Perry. Permainan Tradisional Anak Sulawesi Utara,Yogyakarta: Program Pasca Sarjana Institut Seni Indonesia,2010.

. Musik Gereja Kontekstual Etnik, Jakarta : PanitiaPelaksana Kongres Kebudayaan Minahasa, 2009.

. Musik Vokal Etnik Minahasa, (Teori, Gramatika, danEstetika), Jakarta : Panitia Pelaksana Kongres KebudayaanMinahasa, 2009.

Patmonodewo, Soemiarti, Pendidikan Anak Prasekolah, Jakarta :Departemen P & K, 2003.

Sheppard, Philip. Music Makes Your Child Smarter, Jakarta : P.T. GramediaPustaka Utama, 2005

Spodek, B., Saracho, O.N., & Davis, M.M. Foundation of Early ChildhoodEducation. Boston : Allin and Bacon, 1991.