Proposal Penelitian Tesis

20
PROPOSAL SKRIPSI PROGRAM SARJANA KEDOKTERAN FK UKRIDA UNTUK KEPERLUAN SEKRETARIAT Mahasiswa/I Nama NIM Pembimbing Tim pembimbing skripsi tidak boleh melebihi dua orang Nama Gelar Nama Gelar Judul Skripsi Harus informatif dan singkat jangan. melebihi 20 kata 1 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA 1 2 3

description

kouytg

Transcript of Proposal Penelitian Tesis

Page 1: Proposal Penelitian Tesis

PROPOSAL SKRIPSIPROGRAM SARJANA KEDOKTERAN FK UKRIDA

UNTUK KEPERLUAN SEKRETARIAT

Mahasiswa/I Nama NIM

Pembimbing Tim pembimbing skripsi tidak boleh melebihi dua orang

Nama Gelar

Nama Gelar

Judul Skripsi Harus informatif dan singkat jangan. melebihi 20 kata

Kata Kunci 3-5 kata kunci (key words)

1

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA

1

2

3

4

Page 2: Proposal Penelitian Tesis

Persetujuan Pembimbing

Nama Tanda Tangan Tanggal

Nama Tanda Tangan Tanggal

Persetujuan Penilai Proposal

2

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA

5

6

Page 3: Proposal Penelitian Tesis

Nama Penilai & Gelar Institusi

Komentar Penilai (apabila tidak mencukupi dapat dituliskan di lembar tambahan)

3

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA

Tanggal dan Tanda tangan Penilaian (mohon diberi tanda )

Diterima tanpa perbaikan Diterima dengan perbaikan ( mohon diberikan komentar) Tidak diterima (mohon diberikan komentar)

7

Page 4: Proposal Penelitian Tesis

Latar Belakang Jangan melebihi 2 halaman yang disediakan. Gunakan spasi tunggal (12 pts Font )

Kebutaan adalah salah satu gangguan penglihatan yang dapat menurunkan kualitas hidup seseorang. Hal ini berdampak besar pada kelangsungan hidup pribadi tersebut terutama pada usia lanjut. Opafisikasi lensa mata atau yang biasanya dikenal dengan katarak merupakan salah satu penyebab kebutaan yang paling sering terjadi di indonesia maupun di dunia.1 Data dario WHO menunjukan katarak bertanggung jawab atas 51 % kebutaan dunia, yang mewakili sekitar 20 juta orang.2 Meskipun katarak dapat diangkat dengan operasi , namun tak bisa dipungkiri bahwa adanya hambatan di berbagai negara termasuk indonesia yang mempersulit pasien katarak untuk melakukan opersasi, misalnya kurangnya tenaga medis di daerah terpencil.

Terminologi kebutaaan didenifisikan berbeda-beda ditiap negara seperti kebutaan total,kebutaan ekonomi, kebutaan hukum dan kebutaan sosial. Sebegitu banyaknya yang kira kira ada 65 definisi kebutaan tertera dalam publikasi WHO tahun 1966. Agar supaya ada perbandingan stastistik baik nasional maupun internasionanl, WHO pada tahun 1972 telah mengajukan kriteria yang seragam dan definisi kebutaan sebagai suatu tajam penglihatan yang kurang dari 3/60. Pada tahun 1979 WHO menambahkan dengan ketidaksanggupan hitung jari jarak 3 meter di ruang terbuka dengan vcahaya matahari.3 Pada tahun 1977 international classification of deases (ICD) membagi berkurangnya penglihatan menjadi 5 kategori dengan maksimum tajam penglihatan kurang dari 6/18 Snellen, dimana kategori 1 dan 2 termasuk low vision sedangkan kategori 3,4 dan 5 disebut blindness.3

4

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA

8

Page 5: Proposal Penelitian Tesis

Kebutaan akibat katarak kejadiannya diperkirakan 0,1 % dari jumlah penduduk pertahun. Operasi katarak merupakan salah satunya cara untuk mencegah kebutaan akibat katarak yang dilakukan seluruh spesial mata diindonesia, baik di rumah sakit maupun secara massal. Meskipun angka prevalensi katarak nasional sudah ditentukan,namun prevalensi buta katarak pada usia tua ditiap tiap daerah berbeda-beda. Dan tentunya perlu di survey lebih lanjut pada daerah-daerah yang memiliki prevalensi buta kataraknya tinggi serta perlu dilakukan pendekatan ke masyarakat untuk mengenalkan lebih lanjut mengenai katarak itu sendiri. Hal inilah yang menjadi dasar penulis untuk membuat tulisan ini sehingga dapat mengetahi seberapa jauh pemahaman masyarakat mengenai katarak terkhususnya pada pasian lanjut usia.

.

Permasalahan Cantumkan juga hipotesis (bila ada) atau pertanyaan penelitian.

Masalah:

Berapa banyak masyarakat pada usia tua di kampung guji baru,kebon jeruk,Jakarta Barat yang sadar penuh akan bahayanya gangguan penglihatan mata terkhususnya penyakit katarak.

Hipotesis: diketahui adanya dugaan bahwa gambaran pengetahuan masyarakat tentang penyakit katarak yang masih rendah.

5

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA

9

Page 6: Proposal Penelitian Tesis

Tujuan Penelitian Uraikan tujuan khusus dan makna penelitian harus diuraikan dengan jelas.

Tujuan Umum:

untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan masyarakat terkhususnya usia tua mengenai penyakit katarak.

Tujuan Khusus:1. untuk mengetahui factor pembert yang sering menyebabkan penyakit katarak.2. untuk mengetahui factor yang menjadi kendala ketidakpengetahuan masyarakat mengenai

penyakit katarak.

Manfaat Penelitian :

1. Bagi Masyarakat Masyarakat akan lebih menyadari dan mengetahui betapa pentingnya kesehatan mata dan serta apa yang dimaksud dengan penyakit katarak

2. Bagi Peneliti Peneliti dapat menambah pengetahuan mengenai karakteristik masyarakat dalam pengetahuannya tentang penyakit katarak.

3. Bagi Pemerintah

6

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA

10

Page 7: Proposal Penelitian Tesis

Dapat memberikan informasi dan data mengenai tingkat pengetahuan masyarakat di suatu daerah sehingga pemerintah dapat memberi masukan dan lebih memperhatikan kualitas suatu daerah dalm bidang kesehatan.

4. Bagi Peneliti selanjutnyaHasil penelitian ini dapat dijadikan dasar ataupun acuan untuk melakukan penelitian selanjutnya yang lebih baik.

Tinjauan Pustaka

Katarak merupakan penyebab terbanyak kebutaan didunia. Meskipun dapat terjadi katarak kongenital, dan katarak pada anak – anak serta dewasa muda bisa terjadi katarak oleh karena trauma, namun mayoritas penyebab katarak adalah karena faktor usia.4 Deteksi dini, pemantauan ketat, dan intervensi operasi harus diterapkan dalam penatalaksanaan katarak.

Gejala dan Tanda Tatarak

Katarak biasanya tumbuh secara perlahan dan tidak menyebabkan rasa sakit. Pada tahap awal kondisi ini hanya akan mempengaruhi sebagian kecil bagian dari lensa mata dan mungkin saja tidak akan mempengaruhi pandangan mata. Saat katarak tumbuh lebih besar maka noda putih akan mulai menutupi lensa mata dan mengganggu masuknya cahaya ke mata, pada akhirnya pandangan mata akan kabur. Sebagian besar katarak terjadi karena proses degeneratif atau bertambahnya usia seseorang. Usia rata-rata terjadinya katarak adalah pada umur 50 tahun ke atas. Akan tetapi, katarak dapat pula terjadi pada bayi karena sang ibu terinfeksi virus pada saat hamil muda. Berikut beberapa tanda dan gejala yang mudah dirasakan oleh penderita katarak:5

1. Penglihatan kabur dan berkabut

2. Merasa silau terhadap sinar matahari, dan kadang merasa seperti ada film didepan mata.

3. Seperti ada titik gelap didepan mata.

4. Penglihatan ganda.

5. Sukar melihat benda yang menyilaukan.

6. Halo, warna disekitar sumber sinar.

7

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA

11

Page 8: Proposal Penelitian Tesis

7. Warna manic mata berubah atau putih.

8. Sukar mengerjakan pekerjaan sehari-hari.

9. Penglihatan dimalam hari lebih kurang.

10. Sukar mengendarai kendaraan dimalam hari.

11. Waktu membaca penerangahn memerlukan sinar lebih cerah.

12. Sering berganti kaca mata.

13. Penglihatan menguning.

14. Untuk sementara jelas melihat dekat.

Faktor Resiko Katarak

Semua kekeruhan lensa yang terdapat pada usia lanjut,yaitu usia di atas 50 tahun adalah katarak senilis. Penyebabnya sampai sekarang tidak diketahui dengan pasti.5 Katarak yang merupakan penyakit degeneratife dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor intrinsik maupun faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik yang berpengaruh antara lain adalah umur, jenis kelamin dan faktor genetik, sedangkan faktor ekstrinsik yang berpengaruh antara lain adalah pendidikan dan pekerjaan yang berdampak langsung pada status sosial ekonomi dan status kesehatan seseorang serta faktor lingkungan, dalam hubungannya dengan paparan sinar ultra violet.6

Berikut penguraian beberapa faktor resiko pada katarak:6

1. Pekerjaan

Pekerjaan dalam hal ini erat kaitannya dengan paparan sinar matahari. Suatu penelitian yang menilai secara individual, menunjukkan nelayan mempunyai jumlah paparan terhadap sinar ultraviolet yang tinggi sehingga meningkatkan resiko terjadinya katarak kortikal dan katarak posterior subkapsular.

2. Lingkungan ( Geografis )

Katarak khususnya lebih banyak dijumpai di negara berkembang yang berlokasi di khatulistiwa. Hampir semua studi epidemiologi melaporkan tingginya prevalensi katarak di daerah yang banyak terkena sinar ultraviolet. Penduduk yang tinggal di daerah berlainan tidak hanya berbeda dalam hal paparan sinar ultraviolet, tapi juga dalam hal paparan oleh karena berbagai faktor lain.

3. Pendidikan

Dari beberapa pengamatan dan survei di masyarakat diperoleh prevalensi katarak lebih tinggi pada kelompok yang berpendidikan lebih rendah. Meskipun tidak ditemukan hubungan langsung antara tingkat

8

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA

Page 9: Proposal Penelitian Tesis

pendidikan dan kejadian katarak, namun tingkat pendidikan dapat mempengaruhi status sosial ekonomi termasukpekerjaan dan status gizi.

4. Nutrisi

Walaupun defisiensi nutrisi dapat menyebabkan katarak pada hewan, tapi etiologi ini sulit untuk dipastikan pada manusia. Beberapa penelitian mendapatkan bahwa multivitamin, vitamin A, vitamin C, vitamin E, niasin, tiamin, riboflavin, beta karoten, dan peningkatan protein mempunyai efek protektif terhadap perkembangan katarak. Lutein dan zeaxantin adalah satu – satunya karotenoid yang dijumpai dalam lensa manusia, dan penelitian terakhir menunjukkan adanya penurunan resiko katarak dengan peningkatan frekuensi asupan makanan tinggi lutein (bayam, brokoli ). Dengan memakan bayam yang telah dimasak lebih dari dua kali dalam seminggu dapat menurunkan resiko katarak.

5. Perokok

Merokok dan mengunyah tembakau dapat menginduksi stress oksidatif dan dihubungkan dengan penurunan kadar antioksidan, askorbat dan karotenoid. Merokok menyebabkan penumpukan molekul berpigmen – 3 hydroxykhynurinine dan chromophores, yang menyebabkan terjadinya penguningan warna lensa. Sianat dalam rokok juga menyebabkan terjadinya karbamilasi dan denaturasi protein.

6. Diabetes Mellitus

Diabetes melitus dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi, salah satunya adalah katarak. peningkatan enzim aldose reduktase dapat mereduksi gula menjadi sorbitol, hal ini menyebabkan terjadinya perubahan osmotik sehingga serat lensa lama-kelamaan akan menjadi keruh dan menimbulkan katarak.7

8. Alkohol

Peminum alkohol kronis mempunyai resiko tinggi terkena berbagai penyakit mata termasuk katarak. Dalam banyak penelitian alkohol berperan dalam terjadiny katarak. Alkohol secara langsung bekerja pada protein lensa dan secara tidak langsung dengan cara mempengaruhi penyerapan nutrisi penting pada lensa.

9. Obat – obatan

Data klinis dan laboratorium menunjukkan banyak obat yang mempunyai potensi kataraktogenik. Obat – obatan yang meningkatkan resiko katarak adalah kortikosteroid, fenotiazin, miotikum, kemoterapi, diuretik, obat penenang, obat rematik, dan lain – lain.

Klasifikasi Katarak

Bila mata sehat dan tidak terdapat kelainan sistemik maka hal ini biasanya terdapat pada hamper semua katarak senile, katarak herediter dan congenital.

Berikut urian beberapa klasifikasi katarak menurut Ilyas.6

1. Katarak kongenital adalah katarak yang telah timbul sejak lahir. Katarak kongenital dianggap sering ditemukan pada bayi yang dilahirkan oleh ibuibu yang terinfeksi virus atau menderita penyakit tertentu.

9

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA

Page 10: Proposal Penelitian Tesis

2. Katarak sekunder adalah katarak yang terjadi setelah dilakukan operasi katarak sebelumnya.

3. Katarak senil adalah jenis katarak yang paling sering dijumpai. Pada umumnya terjadi pada usia lanjut, gejala yang biasa dirasakan adalah penglihatan yang semakin menurun atau kabur. Secara klinik proses ketuaan lensa sudah tampak sejak terjadinya pengurangan kekuatan akomodasi lensa akibat mulai terjadinya sklerosis lensa.

4. Katarak traumatika adalah katarak yang disebabkan oleh trauma pada lensa mata, dapat berupa trauma tumpul atau trauma tajam.

5. Katarak juvenile merupakan katarak yang terjadi pada anak-anak sesudah lahir. Kekeruhan lensa terjadi pada saat serat-serat lensa masih berkembang. Biasanya katarak juvenile merupakan bagian dari suatu gejala penyakit keturunan.

6. Katarak komplikata adalah katarak yang terjadi akibat gangguan sistemik seperti diabetes mellitus, hipoparatiroid, miotonia distrofia, tetani infantil, dan lain-lain.

10

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA

Page 11: Proposal Penelitian Tesis

Metodologi Penelitian Uraikan dengan jelas tetapi ringkas strategi umum dari penelitian yang diusulkan serta pendekatan khusus dan metode yang akan digunakan. Apabila diperlukan fasilitas di institusi lain, tunjukan

bahwa lembaga yang bersangkutan telah dihubungi dan memberikan persetujuan. Jangan melebihi 3 halaman spasi tunggal (12 pts Font)

11

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA

12

Page 12: Proposal Penelitian Tesis

12.1 Desain Penelitian Dengan rancangan studi observasional yang menggunakan desain cross sectional melalui pendekatan secara deskriptif yang berupa penelitian non eksperimental.

12.2 Tempat dan Waktu penelitian

12.3 Subjek Penelitian : Masyarakat terkhususnya pada usia tua di kampung guji baru kebon jeruk.jakarta barat

12.4 Sampling (menyebutkan teknik sampling dan menghitung besar sampel dengan rumus yang sesuai)

12.5 Bahan, alat dan cara pengambilan data

12.6.1 Bahan Penelitian

12.6.2 Alat Penelitian : kuisoner yang berupa beberapa pertanyaan.

12.6.3 Cara kerjaa Peneliti menyebarkan kuisoner kepada masyarakat yang diteliti yang telah memenuhi kriteria dan bersedia mengisi kuisoner.

b. Subyek yang diteliti menjawab pertanyaan yang terdapat pada kuisoner sesuai dengan petunjuk yang ada.

c. Subyek yang diteliti dapat bertanya kepada peneliti apabila mempunyai kesulitan dalam mengisi kuisoner dan peneliti harus memberi penjelasan tentang kesulitan tersebut.

d. Lembar kuisoner yang telah diisi, kemudian dikumpulkan kepada peneliti.

e. Setelah itu, lembar kuisoner yang telah dikumpulkan akan dianalisis.

12.6 Parameter yang diperiksa : Masyarakat terkhususnya usia tua di kampung guji baru, kebon jeruk jakarta barat. 12.7 Variabel penelitian

Variabel terikat: Variabel bebas:

12.8 Dana PenelitianPerkiraan dana penelitian

12

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA

Page 13: Proposal Penelitian Tesis

12.9 Analisis Data

12.10 Definisi Operasional:

13

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA

Page 14: Proposal Penelitian Tesis

Jadwal Penelitian Cantumkan lama penelitian dan rincian jadwal secara skematis.

No Kegiatan

Bulan (Tahun………)

Mei Juni JuliAgu

s SeptDes

Maret Aprl Mei Juni

1 Studi pustaka

2

Persiapan alat dan bahan penelitian

3 Penelitian4 Penulisan

14

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA

13

Page 15: Proposal Penelitian Tesis

Persyaratan Etik Bagian dibawah ini harus diisi apabila penelitian yang diusulkan berkaitan dengan eksperimentasi pada manusia dan hewan. Metode yang digunakan harus memenuhi ketentuan etik penelitian pada

manusia dan hewan (Human and Animal Ethics). Persyaratan ini dianut oleh semua jurnal ilmiah berbobot.

Implikasi Etik Eksperimental pada Manusia Berikan pernyataan singkat mengenai permasalahn etik yang dapat timbul dari eksprimentasi, dan jelaskan bagaimana permasalahan tersebut dapat diatasi. Permasalahan etik termasuk (a) bahaya dan komplikasi perlakuan, (b) kerahasiaan data (confidentiality), (c) Informed consent, dan sebagainya.

Implikasi Etik Eksperimental pada Hewan

15

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA

14

Page 16: Proposal Penelitian Tesis

Daftar Pustaka Harus relevan dengan usulan.

1. http://www.depkes.go.id/article/print/16011100003/katarak-sebabkan-50-kebutaan.html2. http://www.who.int/blindness/causes/priority/en/index1.html3. Khurana, A.K.Community ophthalmology in comprehensive ophthalmology.Fourth edition.Capter

20, New Delhi, New age international limited publisher.2007.p 443-446.4. American Academy of Ophthalmology. Cataract in international ophthalmology.Chapter 14,

Section 13; 2004 – 2005.p 161-170.5. Ilyas, S.Katarak:lensa mata keruh. Edisi 2. Jakarta: FKUI.2006.h. 146. Ilyas, S.Ilmu penyakit mata. Edisi 5. Jakarta: FKUI.2015.h.2157. Sirla, F. Faktor resiko buta katarak usia produktif : Tinjauan Khusus Terhadap Enzim Glutation

Reduktase dan Riboflavin Darah; 2000. p 1,12,19-20.

16

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA

15