Proposal Penelitian - Osteoporosis

download Proposal Penelitian - Osteoporosis

of 31

description

proposal

Transcript of Proposal Penelitian - Osteoporosis

  • Proposal Penelitian

  • Osteoporosis massa tulang perubahan mikro arsitektur jaringan kerapuhan tulang mudah patah.Faktor predisposisi multi wanita kurus >> wanita gemuk.Insidens :- WHO penilaian resiko fraktur & aplikasinya pada skrining osteoporosis post-menopausal > 75 juta orang - AS (1998) 28 juta penderita osteoporosis > 1,5 juta kasus fraktur/tahun (wanita menopause

    Latar Belakang Masalah

  • - Indonesia 19,7% (6 kali > dibandingkan Belanda) Sumatera Selatan, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Sumatera Utara, Jawa Timur, dan Kalimantan Timur.

  • Apakah ada hubungan antara IMT dengan osteoporosis pada wanita menopause umur 50 sampai 60 tahun pada sub ras deuteromelayu etnis bugis/makassar ?

  • Tujuan Umum

    Untuk mengetahui hubungan antara IMT dengan osteoporosis pada wanita menopause umur 50 sampai 60 tahun pada sub ras deuteromelayu etnis bugis /makasar

  • Tujuan Khusus

    Hitung IMT pada wanita menopause umur 50 60 tahun pada sub ras deutero melayu etnis bugis makassar. Menilai grading osteoporosis wanita menopause umur 50 - 60 tahun pada sub ras deutero melayu etnis bugis makassar. Mengetahui hubungan antara IMT dengan grading osteoporosis pada wanita menopause umur 50 - 60 tahun pada sub ras deuteromelayu etnis bugis makassar.

  • Memberi informasi mengenai hubungan antara IMT dengan osteoporosis pada wanita menopause umur 50 - 60 tahun pada sub ras deuteromelayu etnis bugis/makassar.

    Memudahkan tenaga medis untuk mendeteksi dan mengantisipasi secara dini terjadinya osteoporosis khususnya pada wanita menopause umur 50 - 60 tahun pada sub ras deuteromelayu etnis bugis/makassar melalui intervensi gizi.

    Hasil penelitian diharapkan dapat menambah bukti empiris bahwa terdapat hubungan IMT dengan osteoporosis pada wanita menopause.

  • Pendahuluan Osteoporosis massa tulang perubahan mikroarsitektur jaringan kerapuhan mudah patah.

  • Klasifikasi osteoporosis- Osteoporosis primer : Tipe 1 adalah tipe osteoporosis yang timbul pada wanita pasca menopause. Tipe 2 adalah tipe osteoporosis yang terjadi pada usia lanjut baik pada pria maupun wanita- Osteoporosis sekunder - Osteoporosis idiopatik

    WHO Kriteria osteoporosis berdasarkan BMD dengan T-Score

    Normal 1 SD dari T-scoreOsteopenia 1 SD sampai 2,5 SD dari T-scoreOsteoporosis 2,5 SD dari T-score atau kurang.

  • Etiologi osteoporosis interaksi kompleks antara faktor genetik dan faktor lingkungan.1.Genetik2.Nutrisi3.Aktivitas fisik dan olahraga4.Gaya hidup (minum alkohol, merokok, kopi)5.Penyakit kronis6.Iatrogenic (pemakaian kortikosteroid atau anti kejang dalam jangka panjang)7.Menopause

  • Faktor resiko osteoporosis :(1) genetik : etnik kaukasian/asia, riwayat keluarga dengan osteoporotik.(2) gaya hidup : < aktivitas fisik, asupan Ca rendah, < paparan sinar matahari. (3) BB kurang (kurus), imobilisasi lama.

  • Tulang normal padat, berbentuk bulat dan batang padat jaringan berongga yang diisi oleh sumsum tulang. Jaringan yang tua jaringan tulang baru permukaan tulang (remodeling) sel osteoblast >> sel osteoklastMenjelang tua sel osteoklast >> sel osteoblast osteoporosis.Patofisiologi

  • Pemeriksaan fisisTinggi badan dan berat badan harus diukurGaya berjalan penderitaDeformitas tulangNyeri spinalPenurunan tinggi badanTanda lain : protuberansia abdomen, spasme otot para vertebral dan kulit yang tip.Diagnosa

  • Pemeriksaan laboratoriumPemeriksaan darah : kadar Ca dalam darah, kadar vitamin D dalam darah, fungsi tiroid, kadar hormon paratiroid, kadar estradiol untuk menilai estrogen (khusus pasien wanita), FSH untuk menegakkan status menopause, kadar testosterone (para pria), kadar osteocalcin untuk menilai pembentukan tulang.

    Diagnosa

  • Pemeriksaan laboratoriumPemeriksaan urine : Urine 24 jam untuk menilai metabolisme kalsium Diagnosa

  • Pemeriksaan radiologisRadiologikRadioisotopQCT (Quantitative Computerised Tomography)MRI (Magnetic Resonance Imaging)QUS (Qualitative Ultra Sound)Densitometer (X ray absorpmetry)

    Diagnosa

  • RadiologikGenant et al evaluasi berdasarkan bentuk vertebral dan tinggi vertebral pada bagian anterior, posterior, atau middle. Deformitas vertebral grading mulai dari Th4 - L4 jumlah dan beratnya fraktur vertebra.Diagnosa

  • Klasifikasi menurut GenantGrade 0: tidak ada reduksiGrade 1: fraktur minimal (tinggi vertebra 20% - 25%)Grade 2: fraktur moderate ( tinggi vertebra 25% - 40%)Grade 3: fraktur hebat ( tinggi vertebra lebih dari 40%)

  • Rendahnya massa tulang dan massa otot

    OSTEOPOROSIS

    Fraktur

    Intake Kalsium

    Trauma

    PenyakitGaya HidupObat-obatanUmurJenis kelaminEndokrinRiwayat Keluarga

    Status GiziIMT

  • Indeks Massa TubuhRendahnya massa tulang dan massa ototOSTEOPOROSISPenyakit AlkoholMerokokAktifitas FisikKafeinObat-obatanUmurJenis KelaminEndokrinRiwayat Keluarga

    Variabel bebas Variabel tergantung

    Variabel antara Variabel kendali

  • Populasi penelitianKriteria Inklusi dan EksklusiBerat Badan / tinggi badanIMT (kg/m2)X-Ray Thoracolumbal AP/LateralGrading Metode Semi Kuantitatif GenantGrade 0, Grade I, Grade II, Grade IIIAnalisa

  • Hipotesis Penelitian H0: Tidak ada hubungan antara IMT dan osteoporosis pada wanita menopause umur 50 - 60 tahun pada sub ras deuteromelayu etnis bugis/makassarH1: Ada hubungan antara IMT dan osteoporosis pada wanita menopause umur 50 - 60 tahun pada sub ras deuteromelayu etnis bugis/makassar

  • Defenisi OperasionalIMT berat badan dalam kilogram (kg) dibagi tinggi badan dalam meter pangkat dua (m2).Osteoporosis menurunnya massa tulang metode semi kuantitatif Genant.Metode semikuantitatif Genant derajat osteoporosis secara visual pada fraktur osteoporotic tulang vertebra thorakolumbal berdasarkan besarnya reduksi tinggi vertebra dan perubahan morfologis.Perempuan menopause 50 - 60 tahun sub ras deuteromelayu etnis bugis.

  • Indeks Massa Tubuh 20: Underweight 20 24: Normal 25 29: Overweight 30: Obesitas2. Grading Metode Semi Kuantitatif Genant

    Kriteria Obyektif

  • Desain Penelitian Cross SectionalTempat dan Waktu Penelitian RS. Ibnu Sina di Makassar sampai sampel terpenuhi.Populasi Penelitian wanita menopause umur 50 - 60 tahun sub ras deuteromelayu etnis bugis/makassar yang berdomisili di Makassar.

    Metodologi

  • Kriteria InklusiWanita menopause umur 50 - 60 tahunSub ras deuteromelayu etnis bugis/makassar yang berdomisili di Makassar.Sub ras deuteromelayu etnis bugis/makassar dari 3 generasi berturut-turut (dari pihak ibu).WNIBersedia mengikuti penelitian.

    Metodologi

  • Kriteria EksklusiWanita dengan kondisi medis yang mempengaruhi metabolism tulang dan kadar albumin.Wanita yang telah mengkonsumsi obat-obat yang mempengaruhi tulang : antikonvulsan, kemoterapi, kortikosteroid, antikoagulan.Riwayat trauma tulang belakang yang adekuat sebelumnya.Mengalami perubahan berat badan yang ekstrim.X-ray tidak dapat dibaca sesuai dengan persyaratan pada cara kerja.

    Metodologi

  • Perkiraan Besar Sampel rumus finite proporsion 44 sampel.Cara penelitian :1. Ukur IMT2. Foto vertebraAnalisa data uji Kruskall Walis.

    Metodologi

  • Pertimbangan EtikPada subjek penelitian harus diberitahukan informasi serta dijelaskan secara rinci mengenai tahap-tahap tindakan dan kemungkinan yang bisa saja terjadi.

    Subjek menandatangani persetujuan.

    Menjaga rahasia data pada setiap subjek agak tidak tersebar luas.

    Metodologi

  • *